8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
1/118
HUBUNGAN KARAKTERISTIK RAMBUT DAN HIGIENE CUCI RAMBUTDENGAN PEDIKULOSIS KAPITIS PADA SANTRI
DI PONDOK PESANTREN AULIA CENDEKIATALANG JAMBE SUKARAMI
PALEMBANG
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
Tuti S!r!"h Dit!#$%&%##%#'&
( A K U L T A S K E D O K T E R A NUNI)ERSITAS SRI*IJA+A
%,
ii
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
2/118
ii
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
3/118
PERN+ATAAN
Sayayang bertanda tangandi bawah ini dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis Saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister dan/atau doktor), baik di
ni!ersitas Sriwijaya maupun di perguruan tinggi lainnya.
". Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian Saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, ke#uali arahan !erbal $im %embimbing.&. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan oran lain, ke#uali se#ara tertulis dengan di#antumkan
sebagai a#uan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
di#antumkan dalam da'tar pustaka.
%ernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.
%alembang, anuari "1*
+ang membuat pernyataan
-Tuti S!r!"h Dit!.
NIM/ #$%&%##%#'&
iii
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
4/118
HALAMAN PERN+ATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai #i!itas akademika ni!ersitas Sriwijaya, Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
ama : $uti Syara#h Dita - : 1"11&"%rogram Studi : %endidikan Dokter mum0akultas : Kedokteranenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada0akultas Kedokteran ni!ersitas Sriwijaya H!k Be0!s R1!lti N12eksklusi3 - Non-exclusive Royalty-Free Right . atas karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN KARAKTERISTIK RABUT !AN HIGIENE "U"I RABUT
!ENGAN #E!IKU$%SIS KA#ITIS #A!A SANTRI
!I #%N!%K #ESANTREN AU$IA "EN!EKIA
TA$ANG &ABE SUKARAI
#A$EBANG
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan ak 2ebas 3oyalti oneksklusi' ini, 0akultas Kedokteran ni!ersitas Sriwijaya berhak menyimpan,mengalih media/'ormatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),merawat, dan mempublikasikan tugas akhir Saya tanpa meminta i4in dari Sayaselama tetap men#antumkan nama Saya sebagai penulis/pen#ipta dan sebagai
pemilik ak 5ipta.
Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: %alembang
%ada tanggal: 6 anuari "1*
+ang enyatakan
($uti Syara#h Dita)
i!
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
5/118
ABSTRAK
Hu0u24!2 K!r!kteristik R!50ut 6!2 Hi4ie2e Cu"i R!50ut
6e24!2 Pe6ikul1sis K!pitis p!6! S!2tri
6i P1261k Pes!2tre2 Auli! Ce26eki!
T!l!24 J!50e Suk!r!5i
P!le50!24
(Tuti Syarach Dita, 0akultas Kedokteran ni!ersitas Sriwijaya, 6* halaman)
Pe26!hulu!2: %edikulosis kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh in'estasi Pediculus humanus var. capitis di kulit kepala dan umumnya menyerang manusiayang hidup berkelompok seperti pondok pesantren. 0aktor penyebab terjadinya
pedikulosis kapitis adalah rambut yang panjang, bergelombang, dan higiene #u#irambut yang kurang baik. $ujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungankarakteristik rambut dan higiene #u#i rambut dengan pedikulosis kapitis padasantri di %ondok %esantren 7ulia 5endekia Kelurahan $alang ambe Ke#amatanSukarami %alembang.Met16e: %enelitian ini merupakan penelitian obser!asional analitik dengan desaincross-sectional yang dilakukan pada bulan o!ember "16. %opulasi penelitian
ini adalah seluruh santri yang menetap di %ondok %esantren 7ulia 5endekia yang berjumlah 11 santri. Seluruh santri diambil sebagai sampel. Data didapatkan darikuesioner dan melakukan obser!asi langsung pada rambut sampel. asil yangdiperoleh dianalisis dengan uji statistik Chi-Square, Fisher’s !act Test, dan
"o#istic $e#ression.H!sil: Dari penelitian ini didapatkan proporsi kejadian pedikulosis kapitissebanyak & responden ("8,9). ji statistik menunjukkan !ariabel panjangrambut (p;,) dan tipe rambut (p;,) berpengaruh sangat bermaknaterhadap kejadian pedikulosis kapitis, sedangkan !ariabel warna rambut (p;,68)dan higiene #u#i rambut (p;,19) tidak berpengaruh se#ara bermakna terhadapkejadian pedikulosis kapitis. asil uji regresi logistik berganda menunjukkan
panjang rambut merupakan !ariabel dominan dimana rambut panjang memiliki probabilitas sebesar
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
6/118
ABSTRACT
The Ass1"i!ti12 13 H!ir Ch!r!"teristi"s !26 H!ir *!shi24 H4ie2e
7ith Pe6i"ul1sis C!pitis i2 Stu6e2ts
13 Auli! Ce26eki! B1!r6i24 S"h11l
T!l!24 J!50e Suk!r!5i
P!le50!24
(Tuti Syarach Dita, edi#al 0a#ulty o' Sriwijaya ni!ersity, 6* pages)
B!"k4r1u26: %edi#ulosis #apitis is in'estation #aused by Pediculus humanus var.capitis and #ommonly a''e#ts people who li!e in groups like boarding house. $he'a#tors whi#h #aused the in'estation are long hair, wa!y hair, and poor personalhair hygiene. $he aim o' this study was to dis#o!er the asso#iation o' hair #hara#teristi#s and hair washing hygiene with pedi#ulosis #apitis in students o' 7ulia 5endekia 2oarding S#hool $alang ambe Sukarami %alembang.Meth16: $his resear#h was an analyti#al obser!ational with cross-sectional design #ondu#ted on o!ember "16. %opulation o' the study was the students o' 7ulia 5endekia 2oarding S#hool #onsist o' 11 samples. 7ll o' students werein#luded as sample. 7 =uestionnaire was used as resear#h instrument and dire#t
obser!ation was per'ormed towards the parti#ipant. $he results were analy4edusing Chi-Square, Fisher’s !act Test, and "o#istic $e#ression.Result: $he proportion o' pedi#ulosis #apitis in#iden#e was & respondents("8.9). Statisti#al test showed that hair length (p;.) and hair type (p;.)a''e#ted highly signi'i#ant to the in#iden#e o' pedi#ulosis #apitis, while hair #olour (p;.68) and hair washing hygiene (p;.19) did not a''e#tedsigni'i#antly to the in#iden#e o' pedi#ulosis #apitis. $he result o' multiple logisti#regression analysis showed that hair length was the dominant !ariable thata''e#ted the in#iden#e o' pedi#ulosis #apitis with the probability o'
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
7/118
KATA PENGANTAR
2ismillahirrahmanirrahim, 7lhamdulillahirabbil >alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat 7llah subhanahu &a ta’ala, yang telah memberikanrahmat dan hidayah?ya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktu yang telah diren#anakan.$erlalu banyak nikmat yang diberikan?ya,dan apapun ren#ana?ya adalah yang terbaik untuk kita. Shalawat sertasalam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar uhammad S7@, besertakeluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir 4aman.
$erima kasih kepada Pr13/ 6r/ H/ Ch!iril A27!r8 DAP9E8 Ph/D8Sp/P!rK selaku pembimbing -, 6r/ D7i H!26!!2i8 M/Kes selaku pembimbing--, 6rh/ Muh!i5i2 R!56!8 M/S"8 Tr1pMe6 sebagai penguji -, dan 6r/ D!lil!h8
M/Kes sebagai penguji --, yang telah membimbing, memberi arahan, masukan,kritik, moti!asi, dan saran perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.%apa dan ama, yang dengan penuh kasih sayang senantiasa mendoakan,
memberi dukungan, dan mem'asilitasi penulis. Sepu#uk u#apan di se#arik kertasini tidak akan #ukup untuk mewakili segala yang papa dan mama telah lakukan.Semoga selesainya skripsi ini adalah langkah awal bagi penulis untuk terus
berbakti dan membalas budi mama dan papa. 7dikku, $sabitah, terima kasihselalu berusaha menghibur dan menyemangati mbak dalam mengerjakan skripsi.
'y Dani priansyah, terima kasih sudah menemani men#ari tempat penelitian, setia mendengarkan keluhan apapun, selalu mengingatkan danmenguatkan penulis disaat sedang malas mengerjakan skripsi.
'y )est Partner, Aakiah Khoirunnisa, terima kasih sudah menjadi temanseperjuangan yang hebat, selalu saling mengingatkan dan menutupi kesalahan,mohon dimaa'kan bila selama bekerja terdapat salah/kata yang kurang berkenan.
20B (Dina, $ri, Culu), terima kasih, walaupun jauh disana masih selalumenyemangati penulis dari awal memulai skripsi hingga persiapan menuju ko?ass, dan untuk 7is, terima kasih sudah membantu di hari penelitian, beruntung
punya sahabat seperti kalian semoga kita sukses semua kedepannya, amin.Bengges (eneng, Aakiah, e!a, 7mi, $ami, Dina, 2al=is, @idya, ana,
Sarah, $alita, 7#i, irhan), terima kasih karena telah membuat penulis bertahan di0K nsri dengan adanya si'at peduli satu sama lain serta saling mengingatkanuntuk jangan putus asa dalam hal apapun dan dalam pengerjaan skripsi.
Beng %arasit dan teman?teman yang sudah menolong penelitian penulis,-smel, eneng, 3ani, tik, $oro, %ipit, +udi, 0adhiel, 7lek, dan 7risita. 2u aisadan mbak Cili, Kak asir, pihak %ondok %esantren 7ulia 5endekia serta pihak?
pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan yang telahdiberikan selama penyusunan skripsi ini.
%enulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalamskripsi ini. Eleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkanuntuk kesempurnaan di masa yang akan datang. %enulis berharap skripsi ini dapat
berman'aat dan berguna bagi kita semua serta dapat menjadi rujukan bagi penelitian?penelitian selanjutnya.
!ii
%alembang, anuari "1*
%enulis
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
8/118
DA(TAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................iHALAMAN PENGESAHAN............................................................................iiLEMBAR PERN+ATAAN................................................................................iiiHALAMAN PERN+ATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................i!ABSTRAK ..........................................................................................................!
ABSTRA"T .........................................................................................................!iKATA PENGANTAR .........................................................................................!iiDA(TAR ISI.......................................................................................................!iiiDA(TAR TABEL...............................................................................................F
DA(TAR GAMBAR ..........................................................................................FiDA(TAR SINGKATAN.....................................................................................FiiDA(TAR LAMPIRAN......................................................................................Fiii
BAB I PENDAHULUAN1.1. Catar 2elakang...........................................................................11.". 3umusan asalah......................................................................&1.&. $ujuan %enelitian........................................................................&
1.&.1 $ujuan mum.................................................................&1.&." $ujuan Khusus................................................................
1.. ipotesis.....................................................................................
1.6. an'aat%enelitian.......................................................................1.6.1 7spek $eoritis...............................................................1.6." 7spek %raktis................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA".1. %edikulosis Kapitis.....................................................................*
".1.1 De'inisi %edikulosis Kapitis..........................................*".1." or'ologi Pediculus humanus capitis..........................*".1.& $aksonomi Pediculus humanus capitis.........................<".1. Siklusidup Pediculus humanus capitis.......................9".1.6 Gpidemiologi %edikulosis Kapitis.................................1".1.* Gtiologi %edikulosis Kapitis..........................................11".1.< Bambaran klinis %edikulosis Kapitis............................1"".1.9 Diagnosis %edikulosis Kapitis.......................................1&".1.8 Diagnosis banding %edikulosis Kapitis........................."<".1.1 %enatalaksanaan %edikulosis Kapitis............................1".1.11 %en#egahan %edikulosis Kapitis...................................19
".". Karakteristik rambut...................................................................18".".1 @arna rambut................................................................""."." %anjang rambut............................................................."1".".& $ipe rambut..................................................................."1
".&. igiene #u#i rambut...................................................................""
".. ubungan karakteristik rambut dan higiene #u#i rambut
!iii
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
9/118
dengan angka kejadian %edikulosis Kapitis..............................."".6. Kerangka $eori..........................................................................."*
BAB III METODE PENELITIAN&.1. enis %enelitian..........................................................................."<&.". Cokasi dan @aktu %enelitian......................................................"<
&.".1 Cokasi %enelitian.............................................................."<&."." @aktu %enelitian..............................................................."<
&.&. %opulasi dan Sampel %enelitian................................................."<&.&.1 %opulasi %enelitian..........................................................."<&.&." Sampel %enelitian............................................................."<
&.. Kriteria Sampel..........................................................................."<&..1 Kriteria -nklusi................................................................."<&.." Kriteria Gksklusi.............................................................."<
&.6. 5ara %engambilan Sampel.........................................................."9&.*. ariabel %enelitian......................................................................"9
&.*.1 ariabel 2ebas ( *ndependece +ariable)..........................."9&.*." ariabel $erikat ( Dependece +ariable)............................"9
&.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
10/118
DA(TAR TABEL
$abel alaman1. Dummy Table Distribusi 0rekuensi 7nalisis ni!ariat............................&"". Dummy Table Distribusi %engaruh ariabel $erikat dengan ariabel 2ebas.........................................................................................&"&. Distribusi 3esponden 2erdasarkan sia.................................................&*. Distribusi 3esponden 2erdasarkan enis Kelamin.................................&<6. Distribusi 3esponden 2erdasarkan %endidikan......................................&<*. Distribusi 3esponden 2erdasarkan %anjang 3ambut.............................&9
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
11/118
DA(TAR GAMBAR
Bambar alaman1. or'ologi Pediculus humanus var. capitis dewasa betina dan
antan.................................................................................................<". $elur Pediculus humanus var. capitis yang di lekatkan di
2atang rambut....................................................................................<&. Siklus hidup Pediculus humanus var. capitis.....................................9. Siklus hidup kutu kepala....................................................................86. Bambaran klinis pedikulosis kapitis berupa ruam serta telur kutu
yang menempel pada daerah retroaurikuler dan oksipital................1"
*. Bambaran klinis pedikulosis kapitis berupa ma#ula eritema,ekskoriasi, papul pada kulit kepala dan pli#a poloni#a pada rambut.1&
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
12/118
DA(TAR SINGKATAN
K..............................................................................................................: enisKelamin-..............................................................................................................:adrasah -btidaiyah$s............................................................................................................:adrasah $sanawiyah7............................................................................................................:adrasah 7liyah
P. h. capitis................................................................................................:
Pediculus humaus capitis
Fii
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
13/118
DA(TAR LAMPIRAN
Campiran alaman1. Cembar *normed Consent ..............................................................*1". Kuesioner........................................................................................*&&. Cembar Ebser!asi Karakteristik 3ambut........................................*. aster Data ubungan Karakteristik 3ambut Dan igiene 5u#i
3ambut Dengan %edikulosis Kapitis Di %ondok %esantren 7ulia5endekia $alang ambe Sukarami %alembang $ahun "16...........*66. asil Eutput S%SS..........................................................................
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
14/118
BAB I
PENDAHULUAN
%/%/% L!t!r Bel!k!24%edikulosis kapitis adalah in'eksi yang disebabkan oleh in'estasi tuma di
kulit kepala yaitu Pediculus humanus var.capitis yang termasuk 'amili
pedi#ulidae. %edikulus ini merupakan parasit obligat yang artinya harus
menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup. %re!alensi dan
insidensi pedikulosis kapitis di seluruh dunia #ukup tinggi, diperkirakan ada
ratusan juta orang yang terin'eksi pedikulosis kapitis setiap tahunnya (andoko,
"
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
15/118
"
menyebabkan orang terpaksa harus menggaruk kepala se#ara intensi' sehingga
seringkali menyebabkan iritasi, luka, serta in'eksi sekunder (2ugayong et al,
"11). ika tidak diobati in'estasi tuma ini dapat menimbulkan berbagai dampak
pada penderitanya, antara lain terganggunya akti!itas belajar pada anak karena
tidak konsentrasi, berkurangnya kualitas tidur anak pada malam hari akibat rasa
gatal, stigma sosial, rasa malu dan rendah diri (2urkhart, "1").$ingginya angka pre!alensi pedikulosis kapitis di pesantren terjadi akibat
penyebarannya yang #epat dan mudah meluas (andoko, "
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
16/118
&
dapat menurukan kualitas hidup penderitanya. Salah satu kelompok yang rentan
terkena pedikulosis adalah anak?anak yang tinggal di pesantren. Di %alembang,
data mengenai kejadian pedikulosis kapitis masih sangat kurang. %enelitian ini
diharapkan dapat memberikan in'ormasi mengenai kejadian pedikulosis di
%ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang serta
hubungannya dengan karakteristik rambut dan higiene #u#i rambut.
%/%/& Ru5us!2 M!s!l!h1. 2erapa proporsi kejadian pedikulosis kapitis pada santri di %ondok
%esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang
". 2agaimana karakteristik rambut pada santri di %ondok %esantren 7ulia5endekia $alang ambe Sukarami %alembang
&. 2agaimana proporsi tingkat higiene #u#i rambut pada santri di %ondok
%esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang . 2agaimana hubungan antara karakteristik rambut dengan kejadian
pedikulosis kapitis di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe
Sukarami %alembang 6. 2agaimana hubungan antara higiene #u#i rambut dengan kejadian
pedikulosis kapitis di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambeSukarami %alembang
%/' Tuu!2 Pe2eliti!2%/'/% Tuu!2 U5u5
engetahui hubungan karakteristik rambut dan higiene #u#i rambut
dengan kejadian pedikulosis kapitis pada santri di %ondok %esantren 7ulia
5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.
%/'/& Tuu!2 Khusus1. engetahui proporsi kejadian pedikulosis kapitis pada santri di %ondok
%esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.". engetahui karakteristik rambut santri di %ondok %esantren 7ulia
5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.&. engetahui tingkat higiene #u#i rambut pada santri di %ondok %esantren
7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
17/118
. engetahui hubungan karakteristik rambut dengan kejadian pedikulosis
kapitis di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami
%alembang.6. engetahui hubungan higiene #u#i rambut dengan kejadian pedikulosis
kapitis di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami
%alembang.
%/$ Hip1tesiso: $idak ada hubungan karakteristik rambut dengan angka kejadian
pedikulosis kapitis.
$idak ada hubungan higiene #u#i rambut dengan angka kejadian pedikulosis kapitis.
1: 7da hubungan karakteristik rambut dengan angka kejadian pedikulosis
kapitis.7da hubungan higiene #u#i rambut dengan angka kejadian pedikulosis
kapitis.
%/; M!23!!t Pe2eliti!2%/;/% M!23!!t Te1ritis1. emberikan in'ormasi tentang 'aktor?'aktor yang berhubungan dengan
terjadinya penyakit pedikulosis kapitis serta #ara pen#egahan dan
pengelolaannya.". asil penelitian ini diharapkan dapat menyediakan data untuk penelitian
selanjutnya.&. Sebagai usaha pengembangan ilmu kedokteran khususnya di bidang
kesehatan masyarakat.
%/;/& M!23!!t Pr!ktis
1. asil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaranmasyarakat mengenai pedikulosis sehingga dapat menghindari risiko
penyebaran pedikulosis kapitis.". %enelitian ini digunakan sebagai sarana agar dapat memberikan terapi dan
edukasi terhadap penderita pedikulosis kapitis.&. asil penelitian ini sebagai dasar untuk memberikan saran kepada
puskesmas agar melakukan penyuluhan atau pengobatan terhadap
penderita pedikulosis kapitisdi kota %alembang.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
18/118
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
&/% Pe6ikul1sis K!pitis
&/%/% De3i2isi Pe6ikul1sis K!pitis
%edikulosis kapitis merupakan in'estasi kutu kepala yang disebut
Pediculus humanus var. capitis yang mengin'eksi kulit kepala, ditandai dengan
gejala awal berupa rasa gatal, terutama pada daerah oksiput dan temporal serta
dapat meluas ke seluruh kepala. Kemudian karena garukan, terjadi erosi,ekskoriasi, dan in'eksi sekunder (andoko, "
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
19/118
7
G!50!r %/ or'ologi Pediculus humanus var. capitis dewasa betina dan jantan.Sumber : 5D5, "1
G!50!r &/ $elur Pediculus humanus var. capitis yang dilekatkan di batang
rambut (@eems and 0asulo, "1&).
&/%/' T!ks1215i #e'iculus hu(anus ca)itisKingdom : 7nimalia0ilum : 7rthropodaKelas : -nse#taSubkelas : %terygotaErdo : %hitirapteraSubordo : 7noplura
0amilia : %edi#ulidaeenus PediculusSpesies : Pediculus humanus capitis(uid, ").
&/%/$ Siklus Hi6up #e'iculus hu(anus ca)itis
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
20/118
8
$anda primer dari in'estasi akti' kutu yaitu apabila telur?telur kutu pada
rambut berjarak sangat dekat dengan kulit kepala. Seekor kutu betina dapat
bertelur sebanyak hampir 1 butir telur dalam & hari. Kutu betina menempelkan
telurnya yang menyerupai butiran sangat ke#il pada rambut dengan jarak sangat
dekat dengan kulit kepala (biasanya sekitar 1?" #m dari kulit kepala) bergerak ke
arah distal sesuai dengan pertumbuhan rambut, yang berarti makin ke ujung
terdapat telur yang lebih matang. $elur kutu ini akan menetas setelah
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
21/118
9
G!50!r $/ Siklus hidup Pediculus humanus var. capitis.Sumber : 5D5, "1
7da tiga tahap utama dalam siklus hidup seekor kutu kepala: nit, nim'a,
dan kutu dewasa./. 0it
Sebutir telur kutu tidak akan menjadi sebuah nit sebelum menyelesaikan
masa inkubasinya. 0it adalah #angkang telur kosong yang ditinggalkan setelah
nim'a keluar dari dalamnya atau telur yang telah mati karena periode inkubasi
yang gagal. 0it dari telur yang telah mati ini biasanya ditemukan 1 #m atau lebih
jauh lagi dari kulit kepala dan bukanlah merupakan suatu tanda in'estasi primer
($aulu, "). 0it merupakan telur dari kutu kepala. $elur kutu biasanya sulit dilihat dan
merekat erat pada rambut?rambut oleh adanya substansi semen sehingga sangat
sulit untuk dilepaskan. $elur ini diletakan oleh kutu betina sekirtar 1?& mm dari
kulit kepala, biasanya ditemukan di daerah dekat telinga atau daerah belakang
kepala. 2entuk telur o!al atau bulat lonjong dengan panjang sekitar ,9 mm dan
biasanya berwarna kuning hingga putih keperakan. 0it memerlukan waktu sekitar
1 minggu untuk menetas menjadi nim'a (3osdiana, "1).
1. im'a
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
22/118
10
im'a adalah bayi kutu yang baru menetas dari telur kutu. im'a
berbentuk seperti kutu rambut dewasa, hanya ukurannya lebih ke#il dengan
perbandingan tubuh yang berbeda. im'a akan mengalami molting (pergantian
kulit), setiap kali setelah molting makhluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan
hewan dewasa. im'a ini berkembang menjadi kutu dewasa sekitar < hari setelah
di tetaskan dari telurnya. im'a menjalani & kali proses metamorphosis sebelum
menjadi kutu dewasa dan matang dalam 8?16 hari. Kebanyakan kutu kepala dalam
stadium nim'a terlihat lebih transparan. Setelah nim'a menghisap darah, maka
mereka akan lebih mudah terlihat karena adanya darah yang berwarna merah atau
ke#oklatan dalam perutnya (3ubei4, ").2. Kutu dewasa
Kutu dewasa betina biasanya lebih besar daripada kutu dewasa jantan.
Kutu dewasa dapat hidup sekitar "< hari dan kutu betina dapat menghasilkan
sekitar &?* telur dalam sehari (3osdiana, "1). Kutu dewasa menggunakan
#akarnya untuk bergantung pada rambut dan harus menghisap darah setiap &?*
jam agar dapat hidup. eskipun kutu kepala dewasa tidak dapat terbang atau
melompat, mereka dapat merayap sangat #epat sehingga sulit untuk dilihat
(3ubei4, ").
&/%/; Epi6e5i1l14i Pe6ikul1sis K!pitis%edikulosis kapitis lebih sering menyerang anak?anak usia muda dan #epat
meluas dalam lingkungan. %edikulosis kapitis telah mengenai jutaan anak
diseluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Di 7merika
Serikat diperkirakan sekitar *?1" juta in'estasi tuma yang terjadi setiap tahun pada
anak?anak usia &?1" tahun. Di negara?negara berkembang, angka kejadianin'estasi kutu kepala paling tinggi di kalangan anak?anak yang tinggal di daerah
pedesaan, terutama yang orangtuanya berasal dari kalangan menengah sampai
bawah (Buenther, "). Salah satunya di 2ra4il, sekitar &*,
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
23/118
11
orang dewasa, pedikulosis kapitis relati' sedikit, hal ini diyakini adanya hubungan
antara perbedaan biologi kutu dengan daya adaptasi kutu pada bentuk rambut
orang tertentu. 5ara penularannya dapat langsung (rambut dengan rambut) atau
melalui perantara seperti topi, bantal, kasur, sisir, kerudung (2urkhart, "1"I
0rankowski and @einer, ""). Kondisi higiene yang tidak baik seperti jarang
membersihkan rambut atau rambut yang relati!e susah dibersihkan (seperti
rambut panjang pada wanita) juga merupakan penyebab terkena penyakit ini
(Kamiabi, "6). Kutu kepala dapat bertahan hanya 1 atau " hari di luar kulit
kepala dan telur kutu tidak dapat menetas pada suhu lingkungan yang lebih rendah
daripada suhu di kulit kepala (Sungkar, "11).
&/%/, Eti1l14i Pe6ikul1sis K!pitis-n'estasi tuma disebabkan oleh ektoparasit obligat yaitu Pediculus
humanus var. capitis yang hanya mengin'eksi kulit kepala manusiadan
memperoleh sumber makanan dari darah yang dihisapnya ?6 kali sehari atau
sekitar setiap ?* jam (utason, "9). Kutu sangat menular baik oleh kontak
langsung antar kepala atau melalui perantara barang, seperti topi, helm, pakaian,
sisir, handuk, dan lain?lain (2a#hok , "*). 3entang hidup kutu sekitar & hari
dan dapat hidup di lingkungan bebas sekitar & hari, sedangkan telurnya dapat
bertahan hidup di lingkungan bebas sekitar 1 hari. Cebih dari 86 indi!idu yang
terin'estasi mempunyai sekitar kurang dari 1 tuma dewasa di kepala mereka.
Kutu kepala tersebut tidak dapat melompat atau terbang, tetapi kutu tersebut akan
merayap untuk berpindah dengan ke#epatan sekitar "?& #m per menitnya
(Sungkar, "11).
&/%/< G!50!r!2 Kli2is Pe6ikul1sis K!pitisBejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada daerah oksiput
dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala. asa inkubasi sebelum terjadi
gejala sekitar ?* minggu. (Stone, Bold'arb, 2a#elieri, "1"). $uma dewasa dapat
ditemukan di kulit kepala berwarna kuning ke#oklatan sampai putih keabu?abuan,
tetapi dapat berwarna hitam gelap bila tertutup oleh darah. $elur (nits) berada di
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
24/118
12
rambut dan berwarna kuning ke#oklatan atau putih, tetapi dapat berubah menjadi
hitam gelap bila embrio didalamnya mati (3ahman, "1).
G!50!r ;/ Bambaran klinis pediculosis capitis: 3uam serta terlihat banyak telur yang menempel di rambut daerah retroaurikuler dan oksipital.
Sumber : 7nynomous, "1.
Bigitan tuma dapat menghasilkan kelainan kulit berupa eritema, makula
dan papula, tetapi pemeriksa biasanya hanya menemukan eritema dan ekskoriasisaja. 2eberapa mengeluh serta menunjukkan tanda demam serta pembesaran
kelenjar lim'a setempat. Kemudian garukan, pada kulit kepala menyebabkan
terjadinya erosi, ekskoriasi, dan in'eksi sekunder (pus, krusta). 2ila in'eksi
sekunder berat, rambut akan bergumpal disebabkan oleh banyaknya pus dan
krusta yang disebut plica polonica dan dapat pula ditumbuhi jamur (Sungkar,
"11I 2u#khart, "9).
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
25/118
13
-A.
-A. -B.G!50!r ,/ Bambaran klinis pediculosis capitis: 7. akula eritema,ekskoriasi, papul pada kulit kepalaI 2. %li#a %oloni#a pada rambut.
Sumber: Studyblue, "11.
&/%/= Di!421sis Pe6ikul1sis K!pitisDiagnosis pasti pada penyakit pedikulosis kapitis adalah menemukan
Pediculus humanus capitis dewasa, nim'a, dan telur di kulit dan rambut kepala
(2u#khart, "9I 0rankowski and @einer, ""). $elur (nits) sangat mudah dilihat
dan merupakan marker yang paling e'ekti' dalam mendiagnosis penyakit tersebut(Stone, Bold'arb, 2a#elieri, "1"). %enemuan tuma dewasa merupakan tanda
bahwa sedang mengalami in'eksi akti' tetapi sangat sulit ditemukan karena dapat
bergerak sekitar *?& #m per menit dan bersi'at menghindari #ahaya (2u#khart,
"9I 0rankowski and @einer, ""). Dengan menggunakan sisir tuma, dapat
dengan mudah ditemukan tuma dewasa maupun nim'a dan merupakan metode
yang lebih e'ekti' daripada in'eksi !isual (2urgess and 5iara, "9).$uma dewasa meletakkan telur di rambut kurang dari 6 mm dari kulit
kepala, maka seiring bertumbuhnya rambut kepala, telur yang semakin matang
akan terletak lebih jauh dari pangkal rambut (3ahman, "1). $elur yang ke#il
akan sulit dilihat oleh karena itu, pemeriksa memerlukan ka#a pembesar. $elur?
telur terletak terutama di daerah oksipital kulit kepala dan retroauri#ula. @arna
dari telur yang baru dikeluarkan adalah kuning ke#oklatan, sedangkan telur yang
sudah lama berwarna putih dan jernih (2u#khart, "9). Ditemukannya satu kutu
dewasa yang hidup di kepala merupakan diagnosis yang adekuat sebagai in'estasi
yang akti', sedangkan bila hanya ditemukan telur kutu saja tidak dapat di
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
26/118
14
indikasikan sebagai in'estasi yang akti', tetapi apabila ditemukan ,< #m dari kulit
kepala dapat merupakan tanda diagnostik in'eksi tuma sehingga diperlukan
pemeriksaan mikroskopis untuk melihat dan memastikan suatu embrio yang
masih viable (2urgess and 5iara, "9I utason, "9I 0linder and S#hweint4,
").Selain itu, dapat pula menggunakan lampu wood, dimana telur dan tuma
akan memberikan 'luoresensi warna kuning?hijau (Buenther, "1").
&/%/> Di!421sis B!26i24 Pe6ikul1sis K!pitis
%enyakit kulit lainnya juga dapat menyebabkan gatal pada kulit kepala
seperti dermatitis seboroik, psoriasis, gigitan serangga, eksim dan in'eksi jamur
(tinea kapitis). %ada dermatitis seboroik juga terdapat gatal, tetapi terdapat sisik
yang terakumulasi dengan krusta yang berwarna kuning dan selain menyerang
kepala juga menyerang alis, lipatan nasolabial dan kulit dada. %ada psoriasis gatal
yang dirasakan tidak seberat gatal pada pedi#ulosis #apitis. %soriasis memiliki
gambaran klinis kulit plak eritematosa yang ditutupi oleh skuama berwarna abu?
abu, dan daerah predileksinya adalah perbatasan daerah berambut. %ada tinea
kapitis terdapat kebotakan parsial atau seluruhnya yang nyata, bentuk kelainan lesi
nya berupa papula eritem disertai sisik halus berwarna putih kelabu.
%erbedaan antara telur dengan ketombe harus diketahui, kulit kepala yang
mengelupas, jaringan debris, hairspray dan in'eksi kulit kepala lainnya. $elur
lebih susah untuk disisihkan dari rambut karena telur tersebut sangat melekat di
rambut (Stone, Bold'arb, 2a#elieri, "1"I atadisastra dan 3idad, "8I
0rankowski and @einer, "")
&/%/%# Pe2!t!l!ks!2!!2 Pe6ikul1sis K!pitis
%engobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati
in'eksi sekunder. 7da beberapa bentuk pengobatan dasar untuk pedikulosis kapitis
yang umum digunakan yaitu dengan pengobatan se#ara 'armakologi dan
pengobatan non?'armakologi. Semua bentuk pengobatan mempunyai keterbatasan
masing?masing dalam penggunaannya. enurut kepustakaan, pengobatan yang
dianggap terbaik ialah se#ara topi#al. Saat ini metode pengobatan telah berubah,
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
27/118
15
dan sudah diterapkan strategi yang men#akup metode 'isik maupun kimiawi.
%engendalian se#ara kimiawi, yaitu penggunaan insektisida atau pedikulisid, telah
se#ara luas dipakai di seluruh dunia. -nsektisida mudah dan nyaman digunakan
serta hasilnya sangat e'ekti'. 7kan tetapi, telah disadari adanya e'ek samping yang
potensial dan juga banyak ditemukan terjadinya resistensi tuma terhadap beberapa
insektisida. etode 'isik yang dapat digunakan adalah men#ukur rambut untuk
men#egah in'estasi dan membantu agar obat topikal bekerja lebih baik.
%engobatan dengan preparat pedikulisida yang mengandung bahan?bahan kimia
seperti permethrin, pyrethrin, lindane, dan malathion dikatakan belum ada yang
dapat membunuh 1 kutu dan telurnya. Dibutuhkan pengobatan yang berulang
sekitar 1 minggu kemudian setelah pengobatan yang pertama untuk membunuh
kutu dari telur kutu yang baru menetas. Semua bentuk pengobatan ini mempunyai
keterbatasan masing?masing dalam penggunaanya (2urkhart, "1").
2elum ada bukti keberhasilan pengobatan alternati', produk non pestisida
termasuk petroleum 3elly, minyak rambut, minyak 4aitun, mayones, minyak sayur,
dan minyak mineral. %roduk?produk tersebut akan memperlambat gerakan
dewasa dan memudahkan untuk disisr dari kulit kepala, tetapi 4at tersebut tidak
bisa mematikan tungau. 4orld 5ealth 6r#ani7ation (@E) tidak membenarkan
untuk menentukan kematian tuma sebelum " jam setelah terpajan obat. 2erikut
adalah ma#am ma#am obat yang dapat digunakan untuk terapi pedi#ulosis #apitis:
1. %ermethrin (1)%ermethrin adalah satu?satunya piretoid sistesis yang memiliki kemampuan
untuk membunuh tuma diseluruh -ndonesia. %ermethrin tersedia di pasaran tanpa
resep dokter dalam sediaan krim 1 yang diaplikasikan pada kulit kepala danrambut selama 1 menit kemudian dibersihkan. %ermethrinmemiliki beberapa
keuntungan seperti: e'ek toksik yang rendah, tingkat kesembuhan yang tinggi.
%ermethrin menghambat repolarisasi dari aO #hannel sehingga menyebabkan
paralisis perna'asan. 2eberapa negara telah melaporkan adanya resitensi terhadap
permethrin, namun pre!alensinya belum diketahui dengan pasti (2urkhart, "1").". alathion (,6 atau 1)
%enggunaan malathion memerlukan resep dokter. alathion memiliki
e'ekti!itas yang tinggi untuk mengobati pedikulosis kapitis aman digunakan
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
28/118
16
sesuai dengan aturan pakai. Di pasaran 7S malathion tersedia dalam bentuk lotion
atau spray ,6 atau 1 Cotion ini diaplikasikan selama 9?1" jam diulang lagi
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
29/118
17
*. %yrethrin
%yrethrin berasal dari ekstrak alami bunga Chryantheum cinerarieolium.
%asien yang alergi terhadap tanaman 5hysanteums atau sari tanaman yang terkait
akan mengalami sesak na'as dan dispnea. -nsektisida ini tersedia dalam bentuk
lotion, shampoo dapat diperoleh tanpa resep dokter, diaplikasi selama 1 menit
pada rambut dan kulit kepala. @alaupun e'ekti'itas pedikulisidae mendekati 1
pada pertengahan tahun 189, kegagalan pengobatan sebesar 99 karena
resistensi yang baru?baru ini dilaporkan. 7kti!itas o!isidal sedian ini rendah dan
tidak ada akti!itas residual sehingga diperlukan pengulangan pemakaian
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
30/118
18
sekelompok orang yang mengalami pedikulosis kapitis sebaiknya diberikan
pengarahan agar lebih mengetahui #ara dan bahaya penularan penyakit tersebut
sehingga berupaya agar tidak menularkannya kepada orang lain. %engarahan ini
ditunjukan kepada anggota keluarga, teman dan orang lain yang beresiko tinggi
tertular (S#ha#hner, "&).%en#egahan terjadinya penyebaran pedikulosis kapitis se#ara meluas
adalah dengan #ara menghindari 'aktor resiko yang mem'asilitasi terjadinya
penyakit ini. 2erikut adalah langkah?langkah yang dapat men#egah penyebaran
penularan kutu kepala:
1. enghindari adanya kontak langsung (rambut dengan rambut) ketika bermaindan berakti!itas, dirumah, disekolah, dan dimanapun.
". $idak menggunakan barang seperti, topi, s#ar', jaket, kerudung, kostum
olahraga, ikat rambut se#ara bersamaan.&. $idak menggunakan sisir, sikat, handuk se#ara bersamaan. elakukan
disin'eksi sisir dan sikat dari orang yang terin'estasi dengan direndam di air
panas sekitar 1&o0 (6,6o5) selama 6?1 menit.. en#u#i barang?barang yang berpotensi sebagai perantara transmisi kutu
seperti bantal, sprei, handuk, topi, sisir, sikat dan sebagainya. Sebaiknya
pen#u#ian menggunakan air panas lalu dikeringkan atau dijemur pada suhu
lebih dari &o 5 selama lebih dari 16 menit.6. enyapu dan membersihkan lantai beserta perabotan rumah tangga lainnya*. embungkus barang?barang yang di#urigai terdapat kutu dan telurnya ke
dalam plastik selama " minggu. Karena setelah " minggu telur kutu akan
menetas dan mati karena tidak ada darah yang dapat mereka makan.&/& K!r!kteristik r!50ut
enurut Kamus 2esar 2ahasa -ndonesia karakteristik adalah #iri?#iri
khusus atau mempunyai si'at khas dengan perwatakan tertentu. Karakteristik
adalah #iri khas seseorang dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan.
2erbagai teori pemikiran dari karakteristik tumbuh, untuk menjelaskan berbagai
kun#i karakteristik manusia (2oeree, "9).
3ambut adalah bulu yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di
kepala). 3ambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
31/118
19
tubuh ke#uali telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir. 2agian?bagian rambut
pada manusia pada garis besarnya dapat digolongkan dua jenis yaitu:
1. 3ambut terminal (ujung rambut), rambut kasar yang mengandung banyak
pigmen. $erdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna.". 3ambut !elus (batang rambut), rambut halus sedikit mengandung pigmen,
terdapat hamper di seluruh tubuh. 2atang rambut mempunyai & lapisan yaitu:
(1) Kutikula, terdiri atas lapisan keratin berguna untuk perlindungan terhadap
kekeringan dan pengaruh lain dari luarI (") Korteks, terdiri atas serabut
polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan. Capisan ini yang
mengandung pigmen. (&) edula, terdiri &? sel kubus. (Soepardiman, "11).
G!50!r
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
32/118
20
. %enunjang penampilan karena rambut merupakan mahkota terindah setiap
manusia (2ari=ina dan -deawati, "1).
Karakteristik rambut merupakan #iri khas rambut yang dimiliki oleh
seseorang. $entunya setiap orang memiliki karakteristik rambut yang berbeda?
beda. Dalam satu keluarga saja belum tentu memiliki bentuk dan jenis rambut
yang sama apalagi dalam perkumpulan warga negara asing maupun -ndonesia.
Karakteristik rambut sendiri terdiri dari warna, panjang, dan tipe rambut (2orges
and endes, "").
%/&/% *!r2! r!50ut
@arna rambut ditentukan oleh pigmen melanin di dalam rambut yang adadalam lapisan korteks. 2ahan asal pigmen melanin adalah melanosit yang berada
dalam umbi rambut. elanosit adalah sel?sel yang menghasilkan pigmen (4at
warna) yang menyebabkan rambut asli dapat memiliki berma#am?ma#am warna
(2ari=ina dan ideawati, "1I Ditjen %E, 1896). rutan pigmen yang
menentukan warna rambut dari yang paling terang sampai yang paling gelap
adalah pirang, merah, #oklat muda, #oklat tua dan hitam. 3ambut setiap orang
berma#am?ma#am warnanya, antara lain:1. itam: baik karena hasil penge#atan atau warna aslinya, rambut hitam hanya
mempunyai pigmen warna hitam.". 5oklat kehitaman: warna rambut #oklat hamper hitam karena #ua#a atau warna
aslinya.&. %utih: rambut berwarna abu?abu atau putih seperti uban yang disebabkan
kelainan hormon atau bawaan sejak lahir (albino).. 5oklat atau merah: sebagai akibat overprocessin# pemakaian sampo yang lindi,
pengeritingan terlalu lama, pengaruh #ua#a dan warna #at rambut yang telah
mulai luntur.6. %irang: warna asli rambut atau karena di#at, rambut pirang mempunyai pigmen
#ampuran warna merah dan kuning.($ranggono dan lati'ah, "
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
33/118
21
bertambah usia semakin lambat pula pertumbuhan rambut. akanan sehari?hari
sangat berpengaruh pada rambut. Diantara makanan yang baik dikonsumsi untuk
kesehatan rambut adalah sayuran dan makanan yang mengandung !itamin 7, 5,
dan 2 kompleks (0itria, "
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
34/118
22
$ujuan dari personal hy#iene sendiri adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan diri, memperbaiki personal hy#iene yang
kurang, men#egah penyakit, men#iptakan keindahan, dan meningkatkan rasa
per#aya diri ($arwoto dan @artonah, "&). 3ambut yang terpelihara dengan baik
akan terlihat bersih dan indah sehingga akan menimbulkan kesan bersih dan tidak
berbau. aka setiap orang perlu memperhatikan kebiasaan men#u#i rambut yang
dilakukan sekurang?kurangnya " kali seminggu, menggunakan sampo atau bahan
pen#u#i rambut lainnya, dan sebaiknya menggunakan alat?alat pemeliharaan
rambut sendiri (3ismawati, "1&I 3angkuti "1"I %erry, "6). 5ara merawat
rambut berdasarkan tipe rambut:1. $ipe rambut lurus, untuk mempertahankan kondisi rambut bertekstur lurus,
gunakan sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis kebutuhan rambut.
7gar terhindar dari masalah rambut ber#abang dan penyakit yang menyerang
kulit kepala.". $ipe rambut ikal atau bergelombang, untuk menjaga jenis rambut seperti ini
selalu terlihat sehat, gunakanlah sampo dan kondisioner yang kaya akan
kandungan pelembap. Bantilah sampo dan kondisioner se#ara berkala setiap *
bulan, namun pastikan tetap memakai jenis sampo dan kondisioner yang sama.
2iasakan untuk mengeringkan rambut ikal se#ara alami. indari menyisir
rambut ikal dalam keadaan kering, sebaiknya menggunakan jari untuk
menyisirnya.&. $ipe rambut keriting, untuk menjaga kondisi agar helaian rambut keriting
menjadi lebih halus dan elasti#, pijat kulit kepala se#ara seksama dengan
kondisioner rambut sebelum keramas untuk merangsang produk kelenjar
seba#eous. Bunakan juga kondisioner rambut yang 'ormulanya kaya akan pelembap. Sebulan sekali, lakukan perawatan hot?oil. 7gar terhindar dari
masalah rambut kusut.
Kualitas sampo dan kondisioner juga mempengaruhi kondisi rambut
seseorang, untuk itu jangan sampai salah memilih produk yang digunakan.
Dibiasakan untuk melihat kandungan 'ormulanya terlebih dahulu sebelum
memakai. Sebuah sampo tidak hanya membersihkan kulit kepala dan rambut
sebagai 'ungsi utamanya, tetapi juga ber'ungsi untuk mengkondisikan dan
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
35/118
23
memper#antik rambut serta bertindak sebagai tambahan dalam pengelolaan
berbagai gangguan kulit kepala. ntuk men#apai hal ini, berbagai bahan dalam
proporsi yang benar di#ampur untuk memberikan sampo yang #o#ok untuk
indi!idu yang memiliki jenis rambut berbeda dan kebutuhan rambut. Sampo
rambut adalah produk perawatan rambut yang diran#ang untuk menghapus sebum,
keringat dan kotoran lingkungan. Sedangkan kondisioner memberikan bantuan
untuk meningkatkan pengelolaan rambut dengan mengurangi listrik statis,
meratakan skala kutikula pada batang rambut, mengurangi gesekan antar serat
rambut, membuat rambut lebih bersinar, halus, dan lebih mudah disisir baik pada
keadaan basah maupun kering. igiene rambut seseorang tergantung orang
tersebut merawatnya, berapa 'rekuensi men#u#i rambut, sampo apa yang
digunakan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Dengan menerapkan
higiene #u#i rambut dapat men#egah bau apek pada rambut, rambut yang terlihat
tidak terawat, dan bersarangnya penyakit dirambut (DRSou4a and 3athi, "16I
2hushan, "1I 2oldu# and Shapiro, ").
&/$ Hu0u24!2 K!r!kteristik R!50ut 6!2 Hi4ie2e Cu"i R!50ut 6e24!2
A24k! Ke!6i!2 Pe6ikul1sis K!pitis
%edikulosis kapitis sebagian besar terjadi pada anak usia sekolah antara &?
1" tahun baik di negara maju maupun negara berkembang (2urkhart, "1").
2eberapa 'aktor yang mempengaruhi kejadian pedikulosis kapitis, seperti
jeniskelamin, usia, panjang rambut, keadaan sosial ekonomi, kebiasaan pinjam
meminjam barang, kepadatan kelas dan rumah, jumlah anggota keluarga, serta
derajat in'estasi tuma pada anggota keluarga. Selain itu tingkat kebersihan diriyang rendah juga dapat mempengaruhi angka kejadian pedikulosis. Kebiasaan
pinjam meminjam barang merupakan tradisi yang masih terjadi di kalangan anak?
anak pesantren karena ruang lingkup yang membuat mereka terpaksa harus
bertukar tempat tidur, memakai sisir atau aksesoris rambut bersama. Sehingga
memudahkan tuma menyebar dari satu anak ke anak lain (7latas dan Cinuwih,
"1&)
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
36/118
24
Kurangnya kesadaran diri akan personal hy#iene pada setiap anak
membuat mereka kurang memperhatikan kebersihan diri sehingga mudah
terserang penyakit. igiene #u#i rambut merupakan salah satu bagian dari
personal hy#iene yang terkadang dianggap kurang penting bagi beberapa
indi!idu. %adahal, jika seseorang jarang men#u#i rambut akan menyebabkan bau
yang kurang enak, rasa gatal di kulit kepala yang dapat memun#ulkan keinginan
untuk menggaruk sehingga timbul iritasi dan berisiko terin'estasi pediculus
humanus var. capitis (3angkuti, "1"I 2ugayong et al , "11I %erry, "6).igiene #u#i rambut adalah usaha yang dilakukan untuk membersihkan
rambut dari kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sampo.%emilihan sampo yang digunakan untuk men#u#i rambut perlu diperhatikan agar
sesuai dengan jenis rambut yang dimiliki. Sampo dan kondisioner ber'ungsi untuk
membersihkan kulit kepala dan rambut dari sebum, keringat dan kotoran lain
sehingga rambut tidak bau apek, lebih berkilau, sehat, halus, tidak mudah patah
dan terhindar dari penyakit (2oldu# and Shapiro, "). Di 7merika Serikat
dimana men#u#i kepala adalah kebiasaan rutin sehari?hari, orang yang terin'estasi
kutu kepala lebih sedikit, dibandingkan dengan daerah dan negara yangmasyarakatnya jarang men#u#i rambut (0rankowsi and @einer, ""). Selain itu,
tipe dan panjang rambut juga perlu diperhatikan. enurut penelitian yang
dilakukan oleh 2orges and endes tahun "" yang memaparkann bahwa anak?
anak dengan rambut panjang, bergelombang serta berwarna gelap menunjukkan
tingkat pre!alensi lebih besar terin'estasi tuma dibandingkan jenis rambut lain
karena rambut yang panjang tentunya sulit untuk dibersihkan, tuma senang
bersembunyi di tempat yang gelap/ rambut berwarna hitam dan terhindar #ahayaagar tidak terlihat, begitu juga rambut bergelombang memudahkan tuma
meletakkan telurnya dirambut tipe ini serta bersembunyi. al serupa juga
dipaparkan 3ahman tahun "1 yang melakukan penelitian pada santri di
%esantren 3hodlotul Juran Semarang didapatkan hasil bermakna antara hubungan
panjang rambut dengan kejadian pedikulosis kapitis namun terdapat hubungan
yang tidak bermakna antara 'rekuensi #u#i rambut dengan kejadian pedikulosis
kapitis. asil tersebut tidak sejalan dengan penelitian asna tahun "1 di
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
37/118
25
+ordania pada anak usia sekolah dasar yang menyebutkan bahwa ada hubungan
antara panjang rambut dan 'rekuensi #u#i rambut dengan kejadian pedikulosis
kapitis.$erdapatnya hubungan yang bermakna antara panjang rambut dengan
kejadian pedikulosis kapitis dikarenakan rambut yang panjang memudahkan tuma
untuk meletakkan telurnya, tuma juga mudah bersembunyi dari #ahaya dirambut
yang berwarna gelap. Sedangkan angka pre!alensi tuma rendah pada rambut yang
keriting dan pendek, oleh karena itu pedikulosis kapitis jarang menegenai anak
laki?laki (2orges and endes, "").
&/; Ker!24k! Te1ri
0rekuensi #u#irambut yang
kurang dan tidak menggunakan
sampo
3ambut panjang 3ambut warnahitam
3ambut bergelombang
Kebersihan kulitkepala dan rambut
berkurang
eningkatkan risiko in'estasi P.h. capitis
Sulit diurus dandibersihkan
P.h. capitis
terhindar dari#ahaya langsung
P.h. capitis
mudahmeletakkantelurnya dan
bersembunyi
eningkatkan angka kejadian P.h. capitis
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
38/118
BAB III
METODE PENELITIAN
'/% Je2is pe2eliti!2%enelitian yang akan dilakukan ini merupakan penelitian obser!asional
analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang).'/& L1k!si 6!2 7!ktu pe2eliti!2
'/&/% L1k!si
%enelitian dilakukan di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe
Sukarami %alembang.'/&/& *!ktu
%enelitian dilakukan dari bulan Ektober "16 hingga o!ember "16.'/' P1pul!si 6!2 s!5pel pe2eliti!2'/'/% P1pul!si Pe2eliti!2
Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh santri yang menetap di
%ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.'/'/& S!5pel Pe2eliti!2
Sampel penelitian adalah seluruh santri yang menetap di %ondok %esantren
7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.'/$ Kriteri! s!5pel
'/$/% Kriteri! I2klusi:1. Santri yang terda'tar sebagai pelajar di %ondok %esantren 7ulia
5endekia $alang ambe Sukarami %alembang.". Santri yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuisioner.&. Santri yang bersedia dilakukan pemeriksaan kutu kepala.
'/$/& Kriteri! Eksklusi:1. Santri yang tidak tinggal di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang
ambe Sukarami %alembang.". Santri yang tidak hadir pada saat penelitian berlangsung.&. Santri yang mengalami keterbelakangan mental.
'/; C!r! Pe24!50il!2 S!5pel%engambilan sampel dilakukan se#ara total samplin# yaitu seluruh santri
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil sebagai subjek
penelitian.Dalam penelitian ini penderita pedikulosis kapitis didiagnosis dengan
#ara mengidenti'ikasi kutu dan telur dikepala. Setelah ditemukan, kutu dan telur
direndam didalam air panas atau didalam alkohol
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
39/118
"9
botol yang berisi alkohol
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
40/118
"8
asil ukur : Dikategorikan atas:1. itam". $idak hitam
Skala : ominal
'/ Tipe r!50utDe'inisi : 2entuk, jenis, model, gaya yang di asosiasikan seseorang
pada rambut yang dimiliki.7lat ukur : Cembar obser!asi5ara ukur : Ebser!asi langsung pada respondenasil ukur : Dikategorikan atas:
1. Curus: kelihatan lurus, tidak bergelombang dan tidak
keriting". 2ergelombang: #irinya memperlihatkan gelombang
pada rambut, karena dikeriting atau rambut yang bergelombang asli
&. Keriting: alami atau hasil pengeritinganSkala : ominal
$/ Hi4ie2e "u"i r!50utDe'inisi : saha yang dilakukan untuk membersihkan rambut dari
kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan
menggunakan sampo. Dikategorikan baik bila men#u#i
rambut T "F seminggu dengan menggunakan sampo.
7lat ukur : ?5ara ukur : Kuisioner asil ukur : Dikategorikan atas:
1. 2aik ". $idak baik
Skala ukur : ominal'/= C!r! Pe24u5pul!2 D!t!Data penelitian ini digunakan " (dua) metode pengumpulan data, yaitu:1. Data primer hasil dari wawan#ara kuesioner responden dan pengambilan
parasit di kepala responden.
". Data sekunder yang diperoleh dari pondok pesantren.'/> C!r! Ker! Pe24!50il!2 P!r!sit1. Seluruh rambut sampel diidenti'ikasi dengan menggunakan ka#a
pembesar.". 2agi rambut se#ara hori4ontal dan dijepit.&. Siapkan kertas untuk menampung kutu yang jatuh, gunting untuk
menggunting sehelai rambut sampel yang ada telur kutunya dan air panas
untuk merendam kutu.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
41/118
&
G!50!r =/ Sisir kutu. Sisir rambut bagian bawah karena kutu lebih banyak ditemukan dibagian
belakang kuping dan didekat leher.6. Setelah disisir, tampung kutu yang jatuh di atas kertas.*. 3endam kutu dan telur dengan air panas agar kutu mati.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
42/118
&1
T!0el %/ !u((y Ta,le Distri0usi (rekue2si A2!lisis U2i?!ri!t
Variabel Responden
N (%)
1 A X
2 B Y Jumlah A+B 100
". 7nalisis 2i!ariat7nalisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
!ariabel terikat dan !ariabel bebas. 7nalisis dilakukan dengan uji statistik Chi
Square (>?@ dengan derajat keper#ayaan 86 dan nilai U ,6. ariabel terikat dan
!ariabel bebas dikatakan menunjukkan hubungan yang bermakna apabila nilai p V
,6. ilai p inilah yang akan menentukan apakah penelitian ditolak atauditerima. ika p !alue V ,6 maka ditolak dan jika p !alue Q ,6 maka
diterima.
T!0el &/ !u((y Ta,le Distri0usi Pe24!ruh )!ri!0el Terik!t 6e24!2 )!ri!0elBe0!s/
Variabel
bebas
Infestasi Pediulosis!apitis "otal
OR P
(+) (#)n % n % N %
1A V
B XA+B 10
0
2C W
D YC+D 10
0
Jumlah A+$ 100
B+ 100 A+B+
$+100
&. 7nalisis ulti!ariat
7nalisis multi!ariat menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui'aktor?'aktor yang paling memengaruhi kejadian pedikulosis kapitis. $ahap
terakhir, pemaparan hasil akan dibuat menggunakan diagram atau tabel.
Kemaknaan uji statistik dinyatakan sebagai bermakna apabila p V ,6. ji regresi
logistik digunakan untuk !ariabel dengan tingkat kemaknaan p V ,"6 pada saat
bi!ariat, dengan model persamaan sebagai berikut:
+ @ %%&&''
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
43/118
&"
Keterangan:+ : ariabel Dependent (%edikulosis kapitis)U : Konstanta 3egresi
W1 : ariabel independen 1W" : ariabel independen "W& : dstX1?X& : Koe'isien 3egresiY : rror Term
7plikasi dari model persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk
memprediksi !ariable terhadap kejadian pedikulosis kapitis pada santri %ondok
%esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang dengan
menggunakan rumus probabilitas yaitu (Dahlan, "11):
Keterangan:
p : %robabilitas untuk terjadinya kejadian in'eksi pedikulosis kapitis
e : 2ilangan natural ; ",<
y : UOX1W1OX"W"OX&W&OY
'/%% Ker!24k! 1per!si12!l
p @ %F-%e.
Subjek %enelitian
%engisian lembar persetujuan(*normed Consent@
7nalisis dan pengolahan datadilakukan dengan menggunakan S%SS
@awan#ara dengan menggunakankuesioner dan obser!asi langsung
asil dan pelaporan disajikan dalam
bentuk tabel dan uraian.
%engambilan kutu dantelur kutu
Kutu dan telur kutudirendam dengan air panas
atau alkohol
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
44/118
&&
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
45/118
BAB I)
HASIL DAN PEMBAHASAN
$/% H!sil Pe2eliti!2
$/%/% Deskripsi L1k!si Pe2eliti!2
%ondok %esantren 7ulia 5endekia merupakan pondok pesantren yang
terletak di Kelurahan $alang ambe, Ke#amatan Sukarami %alembang. %ondok
%esantren ini sangat luas bahkan dibagi menjadi " wilayah, yaitu kampus 7 dan
kampus 2. 7srama santri terletak di kampus 7 dimana bagian timur sebagai
asrama putra dan bagian barat sebagai asrama putri, selain itu disini merupakan
tempat para santri melakukan kegiatan ekstrakurikuler, dan sarana pengembangan
ilmu keagamaan sedangkan kampus 2 sebagai tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar materi sekolah 'ormal.
%ondok %esantren 7ulia 5endekia memiliki sekitar 9 santri dengan
tingkatan pendidikan adrasah -btidaiyah (-), adrasah $sanawiyah ($s),
dan adrasah 7liyah (7), namun tidak semuanya menginap di asrama karena
rumah mereka yang tidak jauh dari pesantren. 7srama putra memiliki kamar tidur
berukuran 6F* m sedangkan asrama putri berukuran F m yang masing?masing
terdiri dari kamar besar dan dihuni sekitar 1*?"< santri. Kamar mandi masing?
masing asrama pun terdiri dari bilik. Di dekat kamar santri terdapat kamar?
kamar milik ustad dan ustad4a yang mengajar disana begitu pula pengurus pondok
pesantren. ntuk sarana ibadah, disediakan mushola bagi para santri di kedua
asrama.
%ada kamar tidur santri, peneliti melihat letak kasur yang sangat berdekatan
dan ditumpuk, jendela yang selalu tertutup sehingga kurang !entilasi, sprei yang
seminggu sekali belum tentu di#u#i oleh santri, serta bantal dan sisir yang dipakai
se#ara bersamaan. %akaian yang sudah dijemur diluar dan belum dirapikan,
mereka gantung berderet di langit?langit kamar. Cantai kamar santriwan jarang
dibersihkan dan terlihat kotor. al tersebut memperlihatkan personal hy#iene para
santri yang buruk sehingga dapat mempermudah penyebaran penyakit pedikulosis
kapitis. $erdapat lubang galian yang dijadikan tempat pembuangan sampah
terletak sangat dekat dengan kamar tidur santriwati, dimana mereka juga sering
&6
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
46/118
&*
makan di pinggiran lubang pembuangan sampah tersebut karena adanya kursi
rotan untuk mereka duduk dan berkumpul bersama. Sekitar 9 m didepan tempat
pembuangan sampah ini terdapat sumur sebagai salah satu sumber air. %akaian
santriwati juga dijemur di satu tempat bersama santri putri lainnya. Dibagian
belakang asrama putri terdapat tempat peternakan hewan sehingga menimbulkan
bau yang kurang sedap. arak kamar dan tempat melakukan berbagai akti!itas
yang sangat dekat dengan lubang pembungan sampah dan terbiasa makan
disekitarnya dapat menjadi sumber penyakit lain bagi penghuni pondok pesantren.
Sumber air yang biasa dipergunakan oleh para santri dan pengurus pondok
pesantren didapat dari %D7, sumur dan waduk yang kualitas airnya bersih,
tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
$/%/& Deskripsi Resp126e2
%enelitian ini dilakukan di %ondok %esantren 7ulia 5endekia dengan jumlah
sampel sebanyak 11 responden. 3esponden merupakan para santri yang tinggal
di pondok pesantren 7ulia 5endekia. Santri terdiri dari laki?laki dan perempuan
dengan tingkat pendidikan $s dan 7.
$/%/' A2!lisis U2i?!ri!t
!/ Usi!
T!0el '/ Distri0usi Resp126e2 Ber6!s!rk!2 Usi!
Usi! -T!hu2.Resp126e2 2
11 " 1,91" 16 1&,"
1& "* "",91 "1 19,16 1" 1,61* 16 1&,"1< 1< 1,819 * 6,&
Ju5l!h %%$ %##8#
2erdasarkan $abel &, responden memiliki rentang usia antara 11?19 tahun
dengan rata?rata usia 1& tahun. Dari 11 responden, yang berusia 11 tahun
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
47/118
&<
sebanyak " orang (1,9), usia 1" tahun sebanyak 16 orang (1&,"), usia 1& tahun
sebanyak "* orang ("",9), usia 1 tahun sebanyak "1 orang (19,),usia 16
tahun sebanyak 1" orang (1,6), usia 1* tahun sebanyak 16 orang (1&,"), usia
1< tahun sebanyak 1< orang (1,8), dan usia 19 tahun sebanyak * orang (6,&).
0/ Je2is Kel!5i2
T!0el $/ Distri0usi Resp126e2 Ber6!s!rk!2 Je2is Kel!5i2
Je2is Kel!5i2Resp126e22
Caki?Caki *8 *,6%erempuan 6 &8,6
Ju5l!h %%$ %##8#
Dapat dilihat pada $abel , bahwa dari 11 responden yang diteliti
sebagian besar responden berjenis kelamin laki?laki berjumlah *8 orang (*,6)
sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 6 orang
(&8,6).
"/ Pe26i6ik!2
T!0el ;/ Distri0usi Resp126e2 Ber6!s!rk!2 Pe26i6ik!2
Pe26i6ik!2Resp126e22
$s *< 69,97 < 1,"
Ju5l!h %%$ %##8#
2erdasarkan $abel 6, dapat dilihat bahwa 'rekuensi sampel yang masih
duduk di bangku $s sebanyak *< orang (69,9). umlah ini lebih besar
dibandingkan 7 sebanyak < orang (1,").
6/ P!2!24 r!50ut
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
48/118
&9
T!0el ,/ Distri0usi Resp126e2 Ber6!s!rk!2 P!2!24 R!50ut
P!2!24 R!50utResp126e22
%endek
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
49/118
&8
4/ Hi4ie2e "u"i r!50ut
T!0el >/ Distri0usi Resp126e2 Ber6!s!rk!2 Hi4ie2e Cu"i R!50ut
Hi4ie2e Cu"i R!50utResp126e22
$idak baik 19 16,92aik 8* 9,"
Ju5l!h %%$ %##8#
2erdasarkan $abel 8, tampak bahwa dari 11 responden yang diteliti
sebagian besar responden memiliki higiene #u#i rambut yang baik sebanyak 8*
orang (9,") sedangkan responden yang memiliki higiene #u#i rambut tidak
baik sebanyak 19 orang (16,9)
h/ Pre?!le2si pe6ikul1sis k!pitis
T!0el %#/ Distri0usi Resp126e2 Pe6ikul1sis K!pitis
Pe6ikul1sis K!pitisResp126e22
egati' 9
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
50/118
Usi! -T!hu2.I23est!si Pe6ikul1sis K!pitis
T1t!l-. -.
N N 2
11 1 6, 1 6, " 1,1" * , 8 *, 16 1,1& < "*,8 18
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
51/118
1
Pe26i6ik!2
I23est!si Pe6ikul1sis K!pitisT1t!l
-. -.2 2 2
7 19 &9,& "8 *1,< < 1,$s 1* "&,8 61
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
52/118
"
-. -.2 2 N
%endek * 9, *8 8",
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
53/118
&
-. -.N 2 2
itam && "8,6
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
54/118
menolak hipotesis null () p !alue , ( p V ,6), dengan demikian berarti ada
hubungan bermakna antara tipe rambut dengan kejadian pedikulosis kapitis
dengan E3 yang diperoleh oleh responden dengan rambut lurus 1, rambut
bergelombang 1",1 dan rambut keriting ",", berarti responden yang memiliki
rambut bergelombang #enderung 1" kali lebih banyak dibandingkan responden
yang memiliki rambut lurus dan responden yang memiliki rambut keriting
#enderung " kali lebih banyak dibandingkan responden dengan rambut lurus.
$/%/$/$ Hu0u24!2 Hi4ie2e Cu"i R!50ut Resp126e2 6e24!2 Ke!6i!2
Pe6ikul1sis K!pitis
2erdasarkan hasil penelitian, 19 responden memiliki higiene #u#i rambut
tidak baik sedangkan 8* responden higiene #u#i rambutnya baik. Dilihat
berdasarkan higiene #u#i rambut, yang menderita pedikulosis kapitis ada
ke#enderungan responden dengan higiene #u#i rambut baik lebih banyak &1
responden (&",&) dibandingkan dengan yang higiene #u#i rambutnya tidak baik
sebanyak & responden (1*,
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
55/118
6
$/%/; A2!lisis Multi?!ri!t
7nalisis multi!ariate dilakukan untuk mengetahui !ariabel yang paling
berpengaruh terhadap pedikulosis kapitis pada santri di %ondok %esantren 7ulia
5endekia $aleng ambe Sukarami %alembang "16. Cangkah?langkah yang
dilakukan adalah:
a. emasukkan seluruh !ariabel penelitian kedalam model regresi logistik. b. Kemudian dilakukan pengujian se#ara bersamaan dengan metoda
)ac%&ard "$ untuk mengidenti'ikasi 'aktor yang paling berpengaruh
terhadap insiden pedikulosis kapitis pada santri %ondok %esantren 7ulia
5endekia $alang ambe Sukarami %alembang "16 dan dimasukkan dalam
metode persamaan 3egresi Cogistik.Dalam penelitian ini terdapat beberapa !ariabel yang diduga berpengaruh terhadap
kejadian pedikulosis kapitis pada santri %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang
ambe Sukarami %alembang "16 yaitu panjang rambut, warna rambut, tipe
rambut, dan higiene #u#i rambut. Selanjutnya ke empat !ariabel ini dimasukkan
sebagai kandidat untuk dilakukan analisis logistik.
T!0el %=/ Multi?!ri!t Re4resi L14istik 6e24!2 Met16e Bac./ar' $R
)!ri!0el K1e3isie Ep -B. )
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
56/118
*
2Cangkah 1 %anjang rambut ,
%anjang rambut(1) ",98 1
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
57/118
<
+: ariabel dependen (diagnosis)
X: Konstanta
X1: Koe'isien rambut sedang
X": Koe'isien rambut panjang
W1a: %anjang rambut (1) Z1 ; sedang[
W1b: %anjang rambut (") Z" ; panjang[
odel matematika rambut pendek
+ ; X
; ? ","
odel matematika panjang rambut (1)+ ; X O X1W1a
; ?"," O &,1&6
; ,*8&
odel matematika panjang rambut (")
+ ; X O X"W1b
; ?"," O &,"&
; ,891
odel persamaan yang diperoleh dimasukkan kedalam rumus probabilitas untuk
memprediksi besarnya pengaruh panjang rambut terhadap kejadian pedikulosis
kapitis di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembang,
maka didapatkan nilai:
%robabilitas rambut pendek terhadap kejadian pedikulosis kapitis
\(F) ;
;
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
58/118
9
; ; ; ,< (
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
59/118
8
yang dilakukan oleh 2ugayong et al ("11) di -ndia yang menyatakan bahwa
angka in'estasi Pediculus humanus var. capitis adalah sebesar 1*,68, selain itu
penelitian dari 2orges and endes ("") pada anak yang bersekolah di kota dan
pedesaan bra4il, menunjukkan angka pre!alensi pedikulosis #apitis sebesar
&*,
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
60/118
6
saling meminjam barang dengan teman sekamar, hal ini memudahkan tuma
menyebar dari satu anak ke anak lain (7latas dan Cinuwih, "1&).
Diagnosis pasti pada penyakit pedikulosis kapitis, yaitu dengan
ditemukannya P.h. capitis dewasa, nim'a, dan atau tanpa telur di kulit dan rambut
kepala. %enemuan tuma dewasa merupakan tanda bahwa sedang mengalami
in'eksi akti' tetapi sangat sulit ditemukan karena dapat bergerak sekitar *?& #m
per menit dan bersi'at menghindari #ahaya (2urkhart, "1"I 0rankowski and
@einer, ""). Dengan menggunakan sisir tuma, dapat dengan mudah ditemukan
tuma dewasa maupun nim'a dan merupakan metode yang lebih e'ekti' daripada
in'eksi !isual (2urgess and 5iara, "9). %ada penelitian ini, ditemukan sebanyak
&& ekor nim'a dan "" ekor kutu dewasa pada rambut santri yang positi' terin'estasi P.h. capitis.
2erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian
besar santri yang menderita pedikulosis kapitis adalah berjenis kelamin
perempuan. %enelitian yang dilakukan oleh 2urkhart ("1") menyatakan bahwa
pada umumnya penyakit ini lebih sering menyerang anak perempuan dikarenakan
memiliki rambut yang panjang sehingga lebih susah untuk dibersihkan dan
menguntungkan bagi tuma untuk berlindung, selain itu anak perempuan sering
memakai aksesoris rambut yang tidak menutup kemungkinan tidak sengaja
tertukar atau saling meminjam dengan teman. 2erdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa responden berada pada kelompok umur antara 11?
19 tahun. Dari kelompok umur tersebut, responden yang mengalami pedikulosis
dengan pre!alensi terbanyak adalah berumur 1& tahun, sedangkan menurut
2urkhart ("1"), insiden pedikulosis kapitis sering menyerang anak usia &?1"
tahun. 2eberapa penyakit menular tertentu menunjukkan bahwa umur muda
mempunyai resiko yang tinggi, namun berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa santri yang mengalami pedikulosis kapitis
sebagian besar berpendidikan 7. %ada sebuah penelitian menyatakan di negara?
negara berkembang, angka kejadian in'estasi P.h. capitis paling tinggi di kalangan
anak?anak yang tinggal di daerah pedesaan, terutama yang orangtuanya berasal
dari kalangan menengah sampai bawah (Buenther, ").
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
61/118
61
G!50!r >/ Kutu antan G!50!r %#/ Kutu 2etina
%ada gambar 8 dan 1, dapat dilihat perbedaan antara kutu jantan dan kutu betina.
7lat kelamin kutu jantan berbentuk seperti tombak, sedangkan kutu betinamemiliki alat kelamin berbentuk seperti huru' M N.Ʌ
G!50!r %%/ $elur Kutu
$/&/& Pr1p1rsi k!r!kteristik r!50ut
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
62/118
6"
Distribusi karakteristik rambut diperoleh melalui obser!asi yang dilakukan
peneliti menggunakan lembar obser!asi pada saat pemeriksaan. Karakteristik
rambut sendiri terdiri dari warna, panjang, dan tipe rambut (2orges and endes,
""). %embagian rambut berdasarkan panjang rambut, yaitu rambut pendek (bila
rambut sampai leher atau belum sampai bahu), rambut sedang/setengah panjang
(bila rambut mengenai pundak atau bahu) dan rambut panjang (bila rambut
melewati bahu) 2erdasarkan warna rambut dibagi menjadi warna hitam dan tidak
hitam (5oklat kehitaman, putih, merah, pirang). ntuk tipe rambut, yaitu lurus,
bergelombang, dan keriting ($ranggono dan lati'ah, "
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
63/118
6&
baik. elihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa higiene #u#i rambut para
santri sudah #ukup baik meskipun ada sebagian ke#il yang masih belum sadar
akan pentingnya higiene #u#i rambut.
$/&/$ Hu0u24!2 K!r!kteristik r!50ut 6e24!2 Ke!6i!2 Pe6ikul1sis
K!pitisenurut penelitian yang dilakukan oleh 2orges and endes tahun ""
yang memaparkann bahwakarakteristik rambut merupakan 'aktor risiko terjadinya
penyakit pedikulosis kapitis, anak?anak dengan rambut panjang, bergelombang
serta berwarna gelap menunjukkan tingkat pre!alensi lebih besar terin'estasi tuma
dibandingkan jenis rambut lain karena rambut yang panjang tentunya sulit untuk
dibersihkan, tuma senang bersembunyi di tempat yang gelap atau rambut berwarna hitam sehingga terhindar #ahaya dan tidak terlihat, begitu juga rambut
bergelombang memudahkan tuma meletakkan telurnya dirambut tipe ini serta
bersembunyi.%ada penelitian ini, terdapat hubungan bermakna antara panjang rambut
dan tipe rambut terhadap kejadian pedikulosis kapitis dengan p ; ,. amun
tidak terdapat hubungan bermakna antara warna rambut dengan kejadian
pedikulosis kapitis dengan p ; ,68. %enelitian yang dilakukan oleh 3ahman
("1) di %esantren 3hodlotul Juran Semarang didapatkan hasil bermakna antara
hubungan panjang rambut dengan kejadian pedikulosis kapitis dengan p sebesar
, ( p V ,6). Sejalan dengan penelitian 2a#hok . ("*) di alaysia
memaparkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara panjang rambut dengan
kejadian pedikulosis kapitis dengan p sebesar ,1 ( p V ,6). 2erbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sayyadi dkk ("1) di -rian 2arat yang
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara panjang rambut
dengan kejadian pedikulosis kapitis dengan p sebesar ,9 ( p Q ,6).
$/&/; Hu0u24!2 Hi4ie2e Cu"i R!50ut 6e24!2 Ke!6i!2 Pe6ikul1sis
K!pitis
igiene #u#i rambut merupakan salah satu bagian dari personal hy#iene
yang terkadang dianggap kurang penting bagi beberapa indi!idu. %adahal, jika
seseorang jarang men#u#i rambut akan menyebabkan bau yang kurang enak, rasa
gatal di kulit kepala yang dapat memun#ulkan keinginan untuk menggaruk
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
64/118
6
sehingga timbul iritasi dan berisiko terin'estasi P.h. capitis (3angkuti, "1"I
2ugayong et al , "11I %erry, "6). al ini dapat pula terjadi karena rambut yang
relati!e susah dibersihkan, seperti rambut panjang pada wanita (Kamiabi, "6).
Di 7merika Serikat dimana men#u#i kepala adalah kebiasaan rutin sehari?hari,
orang yang terin'estasi tuma lebih sedikit dibandingkan dengan daerah dan negara
yang masyarakatnya jarang men#u#i rambut (0rankowsi and @einer, "").
%ada penelitian ini, tidak didapatkan hubungan bermakna antara higiene
#u#i rambut dengan kejadian pedikulosis kapitis dengan p ; ,19. al serupa
dipaparkan oleh 3ahman ("1) yang melakukan penelitian di %esantren
3hodlotul Juran Semarang didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara
'rekuensi #u#i rambut dengan kejadian pedikulosis dengan p sebesar ,9 ( p Q,6). asil tersebut tidak sejalan dengan penelitian asna ("1) di +ordania
yang menyebutkan bahwa ada hubungan bermakna antara 'rekuensi #u#i rambut
dengan kejadian pedikulosis kapitis dengan nilai p sebesar ,1 ( p V ,6).
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
65/118
BAB )
KESIMPULAN DAN SARAN
;/% KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian Mubungan
Karakteristik 3ambut dan igiene 5u#i 3ambut dengan %edikulosis Kapitis pada
Santri di %ondok %esanten 7ulia 5endekia $alang ambe Sukarami %alembangN,
maka ada beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. 7ngka kejadian pedikulosis kapitis di %ondok %esantren 7ulia
5endekia $alang ambe Sukarami %alembang sebanyak & responden
("8,9) menderita pedikulosis kapitis dan 9 responden (
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
66/118
6*
1. %embinaan kualitas kesehatan di tempat belajar mengajar terutama
pesantren, dapat berupa KS yang dilengkapi dengan tenaga medis
rutin mingguan dan 'asilitas kesehatan yang memadai.
". %eningkatan sarana kesehatan disekitar Ke#amatan Sukarame oleh puskesmas setempat, dapat berupa penyuluhan dan pengadaan 'asilitas
kesehatan sederhana yang dapat menunjang kebersihan perseorangan.&. %erlunya edukasi mengenai 'aktor resiko, pen#egahan dan pengobatan
pedikulosis kapitis.. ntuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian
mengenai 'aktor resiko lainnya yang memiliki pengaruh besar
terhadap kejadian pedikulosis kapitis dengan #ara mengambilan data
yang e'ekti' dan e'isien dengan jumlah sampel yang sesuai sertaditempat yang sangat beresiko untuk terjadinya penyebaran penyakit
pedikulosis kapitis.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
67/118
DA(TAR PUSTAKA
7damRs. Dermatology. "11. Study2lue, ew Studyt Buidelines
(http://www.studyblue.#om/notes/note/n/dermatology/de#k/9"98*
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
68/118
69
#hildren in 5alagtangan illage, iag?ao, lloio. %hilippine S#ien#e Cetters,hal. &&?< (http://s#holar.google.#om, diakses 1 7gustus "16).
2urgess, -an 0. and 5iara, S. 5asey. "9. ead Ci#e. -n: $homas Diepgen,i#hael 2igby editors. G!iden#e?2ased Dermatology Se#ond Gdition.2ritain: ywel @illiams, hal.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
69/118
68
editerranean ealth ournal, 11 (6?*): 899?88",(http://www.n#bi.nlm.nih.go!, diakses 1 7gustus "16).
Khopkar, . and adke 2. "1". %edi#ulosis #apitis : an update. -ndian o' dermatol, !enereo and lepro. hal.
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
70/118
*
7mong %rimary S#hool #hildren in 2ayengan 5ity, @est o' -ran. 11 (&): 18?"", (http://s#holar.google.#om, diakses 1 7gustus "16).
S#ha#hner, Cawren#e. "&. %ediatri# Dermatology (!ol --). Spanyol.
Sinniah, 2., Sinniah, D. and 3ajeswari, 2. 1891. Gpidemiology o' Pediculushumanus capitis -n'estation in alaysia s#hool #hildren. 7m $rop edyg, &:
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
71/118
L!5pir!2 %
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
I231r5e6 C12se2t
Selamat pagi/siang/sore,
%erkenalkan, nama saya $uti Syara#h Dita, mahasiswi %endidikan Dokter
mum, 0akultas Kedokteran, ni!ersitas Sriwijaya. Saya bermaksud melakukan
penelitian mengenai hubungan karakteristik rambut dan higiene #u#i rambut
dengan pedikulosis kapitis pada santri di %ondok %esantren 7ulia 5endekia $alang
ambe Sukarami %alembang. %enelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi di 0akultas Kedokteran ni!ersitas Sriwijaya dan syarat
mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.
Saya mengajak 7nda untuk ikut serta dalam penelitian ini. Saya akan
memberikan kuisioner yang terkait dengan penelitian ini kepada 7nda. Semua
in'ormasi yang 7nda berikan terjamin kerahasiaannya. Selain itu, Saya akan
melakukan pengamatan padda rambut 7nda yang bertujuan untuk mengetahui
apakah 7nda terin'estasi kutu kepala dengan #ara menemukan kutu hidup dantelur kutu.
%engamatan pada rambut kepala dilaksanakan bersamaan dengan
pengisian kuisioner. 2ila 7nda positi' menderita penyakit kutu kepala maka Saya
akan memberikanpengobatan kutu kepala pada 7nda sebagai upaya
penyembuhan.
Setelah 7nda memba#a tujuan dan kegiatan penelitian diatas, maka Saya
mohon kesediaan 7nda untuk mengisi nama dan tanda tangan di lembar berikutnya.7nda bersedia mengikuti penelitian ini tanpa ada paksaan. 2ila 7nda
sudah memutuskan untuk ikut, 7nda juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah
pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau sanksi apapun.2ila ada hal yang
belum jelas, 7nda dapat bertanya lebih lanjut kepada Saya.
7tas perhatian 7nda, Saya sampaikan terima kasih.
*1
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
72/118
*"
LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
- INF%RE! "%NSENT .
Saya telah memba#a dan mengerti in'ormasi yang ter#antum pada lembar
penjelasan dan telah diberi kesempatan untuk mendiskusikan dan menanyakan hal
tersebut. Saya setuju untuk mengikuti penelitian ini. Saya mengerti bahwa saya
dapat menolak ikut dalam penelitian ini.
ama : ..........................................
sia : ..........................................
SG$ untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
%alembang, ......................... "16
%eneliti, 3esponden,
(...........................................) (........................................)
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
73/118
L!5pir!2 &
KUESIONER
HUBUNGAN KARAKTERISTIK RAMBUT DAN HIGIENE CUCI RAMBUT
DENGAN PEDIKULOSIS KAPITIS PADA SANTRI
DI PONDOK PESANTREN AULIA CENDEKIA
TALANG JAMBE SUKARAMI
PALEMBANG
o. Kuesioner :
ama pewawan#ara :
$anggal @awan#ara :
7. -DG$-$7S 3GS%EDG1. ama :". sia :&. enis kelamin : 1. Caki?laki ". %erempuan. %endidikan :
2. 77GS-S
1. 7pakah anda merasakan gatal?gatal pada kepala a. +a b. $idak ". ika ya, di daerah mana gatal tersebut
a. 2elakang kepala b. dekat telinga#. Seluruhnya d. daerah lain
&. 7pakah teman satu pesantren anda ada yang mengeluhkan hal sama
seperti yang anda rasakan a. +a b. $idak
. 2erapa kali anda men#u#i rambut menggunakan sampo dalam
seminggu
a. V "F seminggu b. T "F seminggu, yaitu H seminggu
*&
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
74/118
L!5pir!2 '
Le50!r O0ser?!si K!r!kteristik R!50ut
NO K15p12e2 !246i2il!i
Kriteri! -.
1. %anjang rambut 1. %endek: bila rambut sampai leher
atau belum sampai bahu2. Sedang (setengah panjang): bila
rambut mengenai pundak atau bahu
&. %anjang: bila rambut melewati
bahu
". @arna rambut 1. itam
". $idak hitam
&. $ipe rambut 1. Curus: kelihatan lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting
". 2ergelombang atau berombak:#irinya memperlihatkan
gelombang pada rambut, karenadikeriting atau rambut yang
bergelombang asli
&. Keriting: alami atau hasil pengeritingan
Keterangan: 2eri tanda (_) pada kolom yang telah disediakan, dilihat dari hasilobser!asi langsung pada responden.
*
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
75/118
L!5pir!2 $
MASTER DATA HUBUNGAN KARAKTERISTIK RAMBUT DAN HIGIENE CUCI RAMBUT DENGAN PEDIKULOSISKAPITIS DI PONDOK PESANTREN AULIA CENDEKIA TALANG JAMBE SUKARAMI PALEMBANG
TAHUN %;
o. oSampel ama mur K %endidikan Diagnosis
%anjangrambut
@arnarambut
$iperambut
igiene #u#irambut $elur kutu im'a Kutu dewasa
1 1 3S 1& 1 1 1 1 1 1 " " @ 1& 1 1 1 1 1 1 & & 2S@ 1< 1 " 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 6 6 7@ 11 1 1 1 1 1 1 * * D 1 1 1 1 1 1 1 < < 37S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 9 S 1 1 1 1 1 1 1 8 8 K 1& 1 1 1 1 1
1 1 2- 1< 1 " 1 1 1 1 11 11 + 16 1 " 1 1 1 1
1" 1" -7 1& 1 1 1 1 1 1 1 " 1 1& 1& 1& 1 1 1 1 1 1 1 1 77 1 1 1 1 1 1 1 16 16 7 1 1 1 1 1 1 1 1* 1* 37 1& 1 1 1 1 1 1 1< 1< B 1& 1 1 1 1 1 1 19 19 3 1" 1 1 1 1 1
*6
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
76/118
18 18 -A 1& 1 1 1 1 1 1 " " 27 1& 1 1 1 1 1 1 1 1 1 "1 "1 -D 1& 1 1 1 1 1 "" "" BS 1& 1 1 1 1 1 1 "& "& 3 1" 1 1 1 1 1 1 " " DS 1" 1 1 1 1 1
"6 "6 -B 1& 1 1 1 1 1 1 "* "* 7S 1 1 1 1 1 1 "< "< @7K 1 1 1 1 1 1 "9 "9 3 16 1 1 1 1 & "8 "8 37 1& 1 1 1 1 1 1 & & %S 1* 1 " 1 1 1 1 &1 &1 3+$ 1* 1 " 1 1 1 1 &" &" 770 1& 1 1 1 1 1 1 && && G7 1& 1 1 1 1 1 1 & & 37 16 1 " 1 1 1 1 &6 &6 37S 1< 1 " 1 1 1 1 &* &* - 1 1 1 1 1 1 1 &< &< 7B- 16 1 1 1 1 1 1 &9 &9 %+ 1< 1 " 1 1 1 1
&8 &8 $ 1& 1 1 1 1 1 1 D 1& " 1 & 1 1 1 " 1 " @@D 1" " 1 1 " 1 1 & " $7% 1< " " " 1 1 1 " & 6 77- 1& " 1 1 1 1 1 1 " 1 * 0 1& " 1 1 & 1 1 1 & 1
**
8/19/2019 SKRIPSI Tuti Syarach Dita P. h. Capitis
77/118
6 < @D 19 " " 1 & 1 " 1 " 1* 9 $$ 1* " " " 1 " 1 & < 8 %$@ 16 " " & 1 " 1 " 9 6 D 16 " 1 & 1 1 1 " 8 61 7 1* " " 1 & 1 1 1 & 16 6" S 1< " " 1 & 1 1 1 "
61 6& 3$ 1< " " 1 & 1 & 1 & & "6" 6 SD 1* " " 1 " 1 " 1 " 1 6& 66 C0 1* " " 1 & 1 " 1 " 16 6* 72 1* 1 " 1 1 1 1 66 6< +D7 1" " 1 1 & " " 1 & 1 6* 69 %7C 11 " 1 1 & 1 " 1 " 1 6< 68 3 16 " " & 1 1 1 & 69 * G%S 19 " " 1 & 1 1 1 " 1 168 *1 E7 1< " " 1 & 1 " 1 " " * *" S7 1" " 1 1 " 1 1 1 & "*1 *& AK 1" " 1 1 & 1 1 1 " 1*" * S7 1 " 1 1 1 & 1 &
Top Related