TANTANGAN KITA : JARINGAN BANK INTERNASIONAL
ROTHSCHILDS GERMANY
FEDERAL RESERVEU.S.A.
I.M.F. & WORLD BANK
BANK OF ENGLAND
MIDLANDS
SWISS BANKS
BANK OF FRANCE
LEHMANGRINDLAYS
SCHROEDER
WARBURGS
MENDELSOHN(HOLLAND)
BANK OF AUSTRIA
ISRAEL MOSESBANK OF ITALY
INTERNATIONAL LOANS ALL OVER THE WOLRD
OTTAMAN EASTMAN
BANK OF AMERICA
GOLDMAN
LAZARD FRERES
KUHN-LOEB
MORGAN
CHASE-MANHATTAN
FIRST CITY NATIONAL
SDR SDRSDR
ROCKEFELLERS
CITY Bank
SACHS
THE ROCKEFELLER
EMPIRE
C F R
Kuhn LoebLazard FreresDillon, ReadLehmanGoldmanSachsMorgan
BANKSCORPORATION
NEWS
CHEMICALCOPPERDISTILLERSDEPARTEMENT STOREXEROXPAPERSTEELCOMPUTERSRAILWAYSFREIGHTWAYSSUPER MARKETS
NBC, CBSTime, LifeFortune, LookNewsweekNew York TimesWashington PostLos Angeles TimesNew York PostMcGraw-HillSimon & ShusterHarper Bros Book of the monthSaturday ReviewBusiness week
INSURANCEMetropolitan LifeEquitable LifeNew York Life
MOTORS CLUB OF ROMEUNITED NATIONS
TRILATERAL
BILDERBERGERS
EDUCATION
EXXON
SEMINARIESAIRWAYS
OIL
FOUNDATIONS
CHASE-MAHATTAN
INSTITUTIONS
FEDERAL RESERVE
CITY BANK CHEMICALBANK
StandardMobilMarathonShellGulfUnionContinental
BoeingTWAEasternUnitedInternationalDeltaNorth-West
Access to…
Finance
Information
PublicServices
Technology
Input/outputMarkets
Networks
AdministrationBureaucracy
Know-howSkills
Finance
Background: Key Constraints in SME’s Business Environment
Hernandi de Soto dalam buku The Mystery of Capital (2001) menggambarkan betapa besarnya sektor ekonomi informal dlm memainkan perannya pd aktivitas ekonomi di negara berkembang. Ia juga mensinyalir keterpurukan ekonomi di negara berkembang disebabkan
ketidakmampuan untuk menumbuhkan lembaga permodalan bagi masyarakatnya yang mayoritas pengusaha kecil/mikro.
Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya mendapatkan fasilitas 14,5%
USAHA MIKRO TIDAK MUNGKIN TERSENTUH BANK
REALITAS POTENSI UMKM :
Mayoritas (99,9%) atau 44,6 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM
96,77% kesempatan kerja disediakan oleh KUMKM dan hanya 3,23% oleh usaha besar
54,2% sumbangan KUKM terhadap PDB
REALITAS KETERBATASAN BANK MENYENTUH SI KECIL UMKM :
• LDR Bank (dana tabungan yang disalurkan sbg kredit) hanya berkisar 50%, sisanya disimpan di BI sbg SBI yg tanpa susah sdh berbunga.
• Dari yg disalurkan, komposisinya :
- Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5% - Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31% - Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21% - Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%
(termasuk credit card)
PengembanganPengembanganLembaga Keuangan Lembaga Keuangan MikroMikro(LKM)(LKM)
di Indonesiadi Indonesia
Dalam rangka fasilitasi pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang
mampu.
BMT : LKM ALTERNATIF DENGAN SISTEM SYARI’AH SEBUAH PENDEKATAN ILAHIYAH
أهواء تتبع وآل فاتبعها األمر من شريعة على جعلناك ثميعلمون ال الذين
Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah,Maka ikutilah syari’ah itu,
Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)
Didirikan pada tanggal 13 MaretDidirikan pada tanggal 13 Maret 19951995 di Jakarta olehdi Jakarta oleh
Ketua Umum ICMI : Ketua Umum ICMI :
K.H. HasanK.H. Hasan Basri (alm.)Basri (alm.)
Prof. DR. B.J. HabibieProf. DR. B.J. Habibie
Zainul Bahar Noor, S.E. Zainul Bahar Noor, S.E.
Ketua Umum MUI :Ketua Umum MUI :
Direktur Utama Bank MuamalatDirektur Utama Bank Muamalat
Sekilas Sejarah PINBUK
PINBUK didirikan pada tanggal 13 Maret 1995 di Jakarta oleh Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Prof. DR. B.J. Habibie, Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) alm. K.H. Hasan Basri dan Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI) Zainul Bahar Noor, SE.. PINBUK didirikan karena adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang pada tahun-tahun 1995 dikuasai oleh beberapa gelintir golongan tertentu, utamanya dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang berbasis masyarakat banyak.
Maksud dan tujuan pendirian PINBUK sebagaimana telah dibakukan dalam akte pendirianya adalah : (1) Mewujudkan dunia usaha yang lebih adil dan berdaya saing, konsisten dengan nilai-nilai agama mayoritas bangsa Indonesia; (2) Mewujudkan sumber daya insani yang bermutu tinggi, terutama di kalangan pengusaha mikro, kecil dan menengah, serta lembaga pendukungnya; (3) Mendorong terwujudnya penguasaan dan pengelolalaan sumber daya alam dan sarana secara efektif dan efesien; (4) Mengupayakan perluasan kesempatan kerja dan mewujudkan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dalam suatu sistem pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, sebagai langkah awal PINBUK memulai dengan pendirian dan pengembangan lembaga keuangan mikro (micro financial institution), yang diberi nama Baitul Maal wat Tamwil, disingkat BMT dengan menggunakan prinsip bagi hasil dan memilih tempat beroperasinya dalam masyarakat lapisan bawah. Sebagai lembaga keuangan alternatif, BMT menjalankan kegiatan simpan pinjam, fungsi penyaluran pembiayaan kepada anggotanya pengusaha mikro dan kecil, serta pendampingan dan pengembangan usaha-usaha sektor riel para anggotanya.
Gedung ICMI Center Lt. 4, Jl. Warung Jati Timur No. 1 Kalibata Pancoran
Jakarta Selatan Indonesia 12740 Telp : 021 – 79180980 Fax : 79192310
Email : [email protected] Website : www.pinbuk.com, www.indomikro.com
AKTE NOTARISNotaris : Yudo Paripurno, SH.Nomor : 5Tanggal : 13 Maret 1995
SITUNomor : 867/1.824.5/2006Tanggal : 27 Februari 2006
NPWPNomor : 01.747.572.4-061.000Tanggal : 18 Desember 2003
Menjadi lembaga yang profesional, terpercaya, dan terkemuka di Indonesia dalam penanggulangan
kemiskinan melalui pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Kelompok-kelompok Usaha Mikro yang mandiri, berkelanjutan dan
mengakar di masyarakat.
Membangun keswadayaan masyarakat dan pengorganisasian kelembagaan LKM Syariah dan kelompok-kelompok usaha mikro yang mandiri, berkelanjutan dan mengakar di masyarakat
Menciptakan akses yang lebih mudah sehingga masyarakat miskin dan usaha mikro mampu menjangkau peluang, informasi dan sumberdaya untuk pengembangan usaha.
Mengembangkan sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi masyarakat miskin dan usaha mikro serta lembaga-lembaga pendukung pengembangannya.
Mendorong terwujudnya kebijakan publik yang mendukung pada peningkatan akses masyarakat miskin dan usaha mikro kepada sumberdaya ekonomi melalui pengembangan LKM Syariah
Mengembangkan lembaga-lembaga pendukung/infrastruktur dalam pengembangan kualitas dan kuantitas LKM serta layanan pengembangan usaha mikro
Mengembangkan pemberdayaan sosial masyarakat yang terpadu dalam aspek usaha ekonomi produktif (UEP) dan usaha kesejahteraan sosial (UKS) pada berbagai kelompok masyarakat.
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Pelatihan LKM BMT dan UMKM Konsultansi LKM BMT dan UMKM Pendampingan/technical assistance Kemitraan dan networking Teknologi Informasi Wirawiyata (sándwich training system) Kaderisasi mujahid pemberdayaan masyarakat Penguatan Ruhiyah dengan Spiritual Communication
Kinerja Program PINBUK dan Perkembangan BMT
Periode Pengembangan PINBUK Pertama, periode 1995 – 1996
Sosialisasi informasi kelembagaan dan konsep pengembangan ekonomi rakyat melalui lembaga keuangan mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Langkah lanjutan :
• PINBUK telah mendirikan 691 BMT di beberapa Provinsi yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Selatan, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Bali dan Sulawesi Selatan
• Terbentuk 22 PINBUK Propinsi dan 28 PINBUK Kabupaten/Kota.
Titik tekan kegiatan PINBUK :
• Fungsionalisasi• Integrasi• Intitusionalisasi
• Pengembangan SDM• Solidaritas dan• Efisiensi
Pada akhir 1996
• PINBUK Pusat melaksanakan 4 kali Pelatihan TOT (Training of Trainers) yang lamanya masa pelatihan 21 hari di Jakarta, diikuti oleh pengurus PINBUK Propinsi yang telah terbentuk.
Kedua, periode 1996 – 1997
Pendiriaan 5 PINBUK di Provinsi:Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Timor-Timur (waktu itu masih propinsi dari (NKRI), Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan
Pada akhir 1997
Sosialisasi informasi kelembagaan dan konsep pengembangan ekonomi rakyat melalui lembaga keuangan mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh lapisan masyarakat Indonesia masih merupakan prioritas.
• Pendirian PINBUK Kabupaten/Kota di seluruh propinsi ditangani oleh PINBUK Propinsi
PINBUK Kabupaten/Kota di 25 kabupaten. Selanjutnya
• Penumbuhkembangan BMT di desa-desa dan kota kabupaten/kodya diserahkan kepada PINBUK Kabupaten/Kota sehingga peran lembaga di level masing-masing sudah berlangsung dengan baik
Dalam tahun ke-2 ini, PINBUK Pusat dan PINBUK Propinsi yang sudah terbentuk masing-masing telah menyelenggarakan minimal 1-2 kali Training Dasar BMT (per training diikuti 24 orang peserta selama 12 hari) untuk melatih 575 orang calon manajer/pengelola BMT dari 27 Propinsi
Tercatat penambahan 785 unit BMT sehingga totalnya mencapaijumlah 1.476 BMT di 27 propinsi dan 53 Kabupaten.
PINBUK Pusat melaksanakan 10 kali Pelatihan TOT (Training of Trainers) di:
Dalam pengembangan BMT, PINBUK menambah daftar kemitraan dan bekerjasama dengan:
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan dan Bali yang diikuti oleh pengurus PINBUK Kabupaten/Kota yang telah terbentuk.
PINBUK Pusat mengadakan 2 kali MOT (Master of Training) di Jakarta.
Pemerintah daerah, Inkopontren, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dirjen Binapenta Depnaker, Dirjen Pembinaan Koperasi Perkotaan Depkop/PKM, Dirjen Bangda Depdagri serta cukup aktif menggalang LSM-LSM pemberdayaan ekonomi dan ikut mendirikan forum-forum bersama.
Pada akhir 1998,
Ketiga, periode 1997 – 1998Pada tahun ke-3, sosialisasi informasi kelembagaan dan konsep pengembangan ekonomi rakyat melalui lembaga keuangan mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh lapisan masyarakat Indonesia masih menjadi hal penting.
Dalam mengembangkan dan membina BMT, PINBUK menambah daftar mitra kerja kalangan BUMN seperti PT Waskita Karya, PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Pertani, PT Pertamina, dan Dirjen Bangda Depdagri, Deperindag serta lembaga-lembaga lainnya.
Tercatat penambahan 468 unit BMT dan secara total berjumlah1.944 BMT di 27 provinsi dan 79 Kabupaten.
PINBUK Provinsi sudah menyelenggarakan Training Dasar BMT dan Pelatihan TOT (Training of Trainers) sendiri-sendiri secara otonom,karena modul-modul sudah disiapkan PINBUK Pusat.Sejak itu PINBUK Pusat hanya menyelenggarakan pelatihan MOT (Master of Training) saja secara kontinyu di Jakarta minimal 1 kali setahun. Kegiatan lainnya menangani Proyek Penyusunan Model Konsep Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PMKPER) kerjasama dengan Depdagri, Proyek Bimbingan dan Pelatihan Meningkatkan Produktivitas (BINALATAS) bekerjasama dengan Depnaker.
Pada tahun ke-4, tercatat adanya penambahan 503 unit BMT sehinggatotalnya mencapai jumlah 2413 BMT di 27 propinsi dan 80 Kabupaten.
Keempat, periode 1998 – 1999.
PINBUK Pusat secara kontinyu menyelenggarakan pelatihan MOT di Jakarta minimal 1 kali setahun.
Depnaker, Proyek Kajian Evaluasi Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren dan BMT bekerjasama dengan Depkop/PKM, Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Unit Pemukiman Transmigrasi bekerjasama dengan Dep. Transmigrasi.
Kegiatan lainnya dalam rangka membina BMT, PINBUK Pusat menangani Proyek Penanggulangan Pengangguran Terampil (P3T) kerjasama dengan :
Dalam mengembangkan dan membina BMT, PINBUK menambah daftar mitra kerja kalangan BUMN yaitu PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI
Kelima, periode 1999 – 2000.
Sampai bulan Agustus, tercatat adanya penambahan 403 unit BMT sehingga totalnya mencapai jumlah 2916 BMT di 26 propinsi (setelah ditambah 2 BMT dari Timor-Timur telah pindah ke NTT).
Untuk mengkonsolidasi organisasi PINBUK se-Indonesia maka setiap tahun PINBUK mengadakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional), dan Rakernas yang ke IV tahun 2000 ini sudah selesai diadakan di Malang, Jawa Timur pada bulan Juni lalu.
Sejak bulan April hingga September melakukan proses follow up perjanjian kerjasama dengan PT Bank Syariah Mandiri dalam menggulirkan pembiayaan kepada BMT melalui pilot project di DKI Jakarta.
PINBUK Pusat telah menyelenggarakan 1 kali pelatihan MOT di Jakarta, menerbitkan buku perjalanan BMT dan PINBUK di Indonesia serta mengerjakan Proyek Pengembangan Kecamatan (PPK) bekerjasama dengan BAPPENAS.
Demikian juga melakukan jalinan kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani dan PT BNI dalam rangka penguatan BMT melalui pengguliran dana kepada BMT-BMT di Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Tenggara.
Dalam periode ini kegiatan yang dijalankan PINBUK adalah sosialisasi program Departemen terutama dana dekon ke berbagai region provinsi dengan konsep jejaring kerja dengan harapan dapat dihunting oleh PINBUK Daerah dan bagi hasilnya ke PINBUK Pusat, pada kenyataannya ”blong” sulit kita dapatkan dengan berbagai alasan :persoalan birokrasi di daerah “lebih sulit”, (harus kita akui adanya) keterbatasan kapasitas SDM kita di banyak daerah, dan sebagainya
Proyek – proyek yang telah dikerjakan pada periode ini antara lain : Pengembangan Lembaga Keuangan Masyarakat Tempatan (LKMT) di Kabupaten Bengkalis Riau kerjasama dengan PT MACON Cabang Riau, Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Transmigrasi di Tebing Tinggi III Jambi kerjasama dengan Depnakertrans.(Pilot Project), Monitoring Pemberdayaan Pengungsi di Natuna Riau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Lombok Tengah NTB, Ende NTT kerjasama dengan Depnakertrans dan Pelatihan Pengelola PINBUK, manajemen proyek dan pendampingan kerjasama Departemen Koperasi dan UKM dengan Bank Mandiri.
Keenam, periode 2001 – 2002.
Pada periode ini juga dilakukan pengembangan lembaga pendukung, yaitu :
• PNM BMT, berawal dari INKOPSYAH atau Induk Koperasi Syariah merupakan lembaga sekunder yang diinisiasi PINBUK sebagai wadah jejaring sebagai wadah jaringan antar BMT se – Indonesia. Pada RAT kedua tahun 2003 di Kantor PT. PNM (BUMN) yang dihadiri 100 BMT anggota, Inkopsyah BMT selanjutnya bersinergi dengan PT. PNM (BUMN) dengan nama PNM – BMT.
• ICL (Institute for Community Leaders) merupakan lembaga yang dimaksudkan untuk mengembangkan Gerakan BMT jilid II untuk mendidik kader – kader entrepreneurship di desa – desa dan mengembangkan BMT Desa.
• LAZNAS - BMT, dalam rangka menguatkan peran sosial PINBUK dengan jaringan BMT – nya, sesuai dengan UU Zakat No. 38/1999, PINBUK mendirikan Lembaga Amil Zakat Nasional BMT (LAZNAS BMT) yang dilaunching pada tanggal 29 Nopember 2002 di Istana Wakil Presiden oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. Hamzah Haz.
Ketujuh, periode 2003 – 2005.
Pada periode ini kita “gerilya” lebih konsentrasi kepada proyek “proaktif” inisiasi program dari Departemen (pusat) yang didanai oleh APBN yang dapat dikerjakan oleh PINBUK Pusat. Langkah ini mesti diambil dengan pertimbangan PINBUK Pusat pun perlu “hidup”, dan hasilnya mulai kelihatan, di tahun 2003 beberapa pilot project kita lakukan, BMT Transmigrasi dan BMT KUBE desa miskin, bahkan untuk ADEM di 10 desa di Sukabumi dan Tangerang kita mau berkorban “investasi” membiayai sendiri seluruh biaya pendampingan untuk menunjukkan dulu kinerja kita. Alhamdulillah, program – program tersebut bisa menjadikan adanya perubahan “paradigma baru” di instansi mitra kita, Departemen Sosial (khususnya direktorat BSFM) dan Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi (khususnya direktorat BKSE), pemberdayaan masyarakat miskin/usaha mikro dengan pendekatan kelompok dan kelembagaan BMT. Program kerjasama kita diunggulkan, desa-desa bolak-balik dikunjungi, dan tahun ini program dikembangkan di lokasi lebih luas.
Pada periode ini juga dilakukan pengembangan lembaga pendukung, yaitu : 1. Inisiasi Model keterkaitan BMT dengan POKUSMA/KUBE dilanjutkan dengan program ADEM dan Sub Urban.
Pada tahun 2004 dalam program pemberdayaan fakir miskin di daerah desa miskin (Adopsi Desa Miskin/ADEM) dan daerah Sub Urban, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) bekerjasama dengan Direktorat BSFM Ditjen Banjamsos Departemen Sosial RI mengembangkan pola terpadu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang diintegrasikan dengan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) BMT yang mandiri, mengakar di masyarakat dan berkelanjutan. Program ADEM dilaksanakan di 5 Propinsi yaitu : Bengkulu, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, dan Banten, sedangkan untuk program Sub Urban dilaksanakan di 5 propinsi yaitu : Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan DI Yogyakarta.
Hasil dari program tersebut adalah saat ini seluruh desa yang mendapatkan program ADEM maupun SUB URBAN telah berdiri 40 LKM BMT dengan nama LKM BMT KUBE SEJAHTERA, UNIT 001 sampai dengan UNIT 040, dengan modal awal atau swadaya masyarakat mencapai 1 milyar rupiah.
Dengan adanya Program ADEM, SUB URBAN dan terbentuknya LKM BMT ini, ada multi efek yang positif, baik secara langsung maupun tidak langsung, berupa penyerapan tenaga kerja sebanyak 169 orang, terdiri 3 orang pengelola setiap LKM BMT, 1 orang pendamping setiap LKM dan 1 orang Koordinator di setiap Propinsi, terbentuknya 225 RUMPUN, 560 KUBE, serta 5500 orang Fakir miskin yang menjadi sasaran utama.
2. Inisiasi Model keterkaitan BMT dengan POKUSMA (KUBE) dilanjutkan dengan program BMT Trans Umum dan BMT Trans TSM.Program Pelatihan dan Dampingan Usaha Model Pemberdayaan TSM di Kawasan Transmigrasi (100 KK) di Propinsi Kalimantan Barat melalui pengembangan BMT dan Pengembangan BMT Trans Umum kerjasama PINBUK dengan Depnakertrans
3. Inisiasi PT. USSI Prima SoftwarePT. USSI Prima Software merupakan unit otonom dibawah Yayasan PINBUK yang bersifat lembaga profit, yang memiliki tugas pokok dan fungsi : membangun software pendukung MIS operasi LKM dan memberikan jasa layanan implementasi software LKM dan/atau BMT dengan modul yang komprehensif, intregited dan on – line system dan jasa layanan konsultasi berbagai aspek pengembangan teknologi informasi berbasis LKM.
4. Inisiasi PT. PINBUK Multiartha KelolaPT. PINBUK Multiartha Kelola merupakan unit otonom dibawah Yayasan PINBUK yang bersifat lembaga profit, yang memiliki tugas pokok dan fungsi : memberikan jasa manajemen/technical assistance LKM/BMT, Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) LKM/BMT, Audit dan rating LKM/BMT, Sertifikat penilaian kesehatan BMT, dan Pengembangan jaringan kelembagaan antar LKM/BMT dan akses pendanaan untuk usaha mikro.
5. Revitalisasi PT. PINBUK Konsulindo (PINBUKINDO)PT. PINBUKINDO merupakan unit otonom dibawah Yayasan PINBUK yang bersifat lembaga profit, yang memiliki tugas pokok dan fungsi : memberikan jasa konsultasi program/proyek pengembangan Lembaga Keuangan Mikro/BMT, Kelompok Usaha Muamalah dan Jasa Konsultasi manajemen dan teknologi informasi LKM/BMT.
6. Inisiasi Batom PINBUK PressPINBUK Press merupakan unit otonom dibawah Yayasan PINBUK yang bersifat lembaga profit, yang memiliki tugas pokok dan fungsi : menerbitkan berbagai buku-buku dan karya ilmiah pendukung wacana dan pelaksanaan implementasi visi dan misi PINBUK.
7. Inisiasi Batom DFQDa’i Fiah Qaliilah (DFQ) merupakan unit otonom dibawah Yayasan PINBUK yang bersifat lembaga nonprofit, yang memiliki tugas pokok dan fungsi : membuat sistem dan memberikan penguatan ruhiyah di lingkungan PINBUK dan Batom PINBUK serta kalangan BMT.
8. Program Pelatihan RegulerDisamping program yang sifatnya kerjasama dengan instansi terkait, PINBUK juga melaksanakan Program Pelatihan BMT Reguler (Pelatihan Manajemen Operasional dan Pengembangan BMT (Best Entrepreneurship Practices) yang sifatnya terbuka untuk masyarakat umum, pelatihan ini terdiri dari : BMT Basic Training (BBT), BMT Intermediate Training (BIT) dan BMT Advance Training (BAT). Pelaksanaan pelatihan setiap setahun sekali pada bulan Februari – Maret dimaksudkan sebagai media sosialisasi konsep lembaga keuangan mikro dengan prinsip syariah muamalah kepada masyarakat.
LINGKUP PENDAMPINGAN PINBUK
PENDAMPING
• Keswadayaan & Solidaritas SosialKeswadayaan & Solidaritas Sosial• Kelembagaan & OrganisasiKelembagaan & Organisasi• Standart Operating Prosedure Standart Operating Prosedure (SOP)(SOP)• Manajemen Dana (ALMA)Manajemen Dana (ALMA)• Manajemen PembiayaanManajemen Pembiayaan• Strategi Pendampingan Strategi Pendampingan POKUSMA & Usaha MikroPOKUSMA & Usaha Mikro• Teknologi Informasi (Teknologi Informasi (Software Software BMT On Line)BMT On Line)• Akses PerbankanAkses Perbankan
• Perencanaan Usaha POKUSMA• Pendampingan Manajemen Usaha• Pembinaan Sosial Ekonomi Anggota
POKUSMA• Pembinaan Ekonomi Rumah Tangga• Pengembangan Kemitraan Usaha• Pemasaran Hasil Usaha Anggota
POKUSMA• Pembinaan Ruhiyah
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Kelembagaan BMT yang Solid
• Peningkatan Modal Swadaya
• Peningkatan Asset• Target Perguliran
tercapai
INDIKATOR KEBERHASILAN
• peningkatan pendapatan masyarakat
• peningkatan kapasitas usaha
• perubahan sikap menjadi lebih positif
• peningkatan kualitas SDM anggota keluarga
No ProvinsiJml BMTBerasset
>Rp. 1 Milyar
Jml BMTBerasset
Rp. 500 Jt - 1Milyar
Jml BMTBerasset
Rp. 250 – 500Jt
Jml BMTBerasset
Rp. 50 – 250Jt
Jml BMTBerasset
< Rp. 50 JtTotal
123456789
1011121314151617181920212223242526
NADSumatera UtaraSumatera BaratRiauJambiBengkuluSumatera SelatanLampungJakartaJawa BaratJawa TengahYogyakartaJawa TimurBaliKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi SelatanNusa Tenggara BaratNusa Tengg. TimurMalukuPapuaTotal
2112-13457
75381
12-23-2-
101-13
135
78851131
36239
103261194111
5141-2
226
235317202
10141453
29021529
27145475
214
1171412
106
1.202
3787282355
381955
29322514
23037344
3127
8339477
1.260
779
153497
1624499
6212221924
298143
289
76156606512206542
16563751365
6001515102417621123
244938
2118
3.037
PINBUK dan Pengalaman Pengembangan BMT di Indonesia
BMT BINA UMAT SEJAHTERA
Bermula Pelatihan TKPMP Kerjasama PINBUK dengan Depnaker 1996 utk Penangg. Pengangguran
Dari 3 orang pengelola (Sdr. Zuhri, Rahmat & Saifuddin), 2008 menjadi 273 orang.
Berdiri 10 Nopember 2008Di Lasem, Kab. Rembang, Jawa Tengah
Modal awal Rp. 3 juta, saat ini asetnya menjadi lebih dari 79 Milyar
Telah menggunakan teknologi aplikasi BMT Online dan ISO 9001: 2000
KINERJA BMT
DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
• Bermula dari Program P2KER Inisiasi PINBUK bersama Depkop, BMI dan Inkopontren (KONSORSIUM 4)
• BMT-MMU– BMT-MMU (BMT Maslahah Mursalah lil Ummah)
didirikan karena keprihatinan yang mendalam para ustadz Madrasah Miftahul Ullum–Pondok Pesantren Sidogiri tentang maraknya pola pinjaman yang mengandalkan akad RIBA berkembang didesa Sidogiri. Bermula dari Program P2KER di Probolinggo berdirilah BMT-MMU pada tanggal 12 Rabi’ul Awal 1418 H atau 17 Juli 1997 dengan modal 13,5 juta.
• BMT-UGT– BMT-UGT (BMT Usaha Gabungan Terpadu) didirikan
oleh beberapa pengurus BMT-MMU dan orang-orang yang berada dalam satu kegiatan UGT-PPS (Urusan Guru Tugas Pondok Pesantren Sidogiri) yang didalamnya terdapat PJGT, Pimpinan Madrasah, Guru, Alumni dan Partisipan PPS yang tersebar di Jawa Timur. BMT-UGT mulai beroperasi di Surabaya pada tanggal 5 Rabiul Awal 1421 H atau 6 Juni 2000 M.
KINERJA BMT MENGHIDUPKAN PESANTREN
Pertumbuhan omzet
Selama 5 tahun berjalan
TahuTahunn KopontrenKopontren BMT-MMUBMT-MMU BMT-UGTBMT-UGT
2002
16.374.845.5
6326.783.517.1
09
7.314.153.975
2003
16.581.563.176
42.333.557.553
13.443.847.357
2004
19.675.089.280
68.104.139.196
20.828.547.669
2005
20.636.138.979
86.263.890.742
40.962.748.114
2006
28.556.205.330
96.890.328.407
89.949.337.883
2007
35.399.299.700
114.774.395.521
180.959.115.919
Pertumbuhan Asset
Selama 5 tahun berjalan
TahTahunun KopontrenKopontren BMT-MMUBMT-MMU BMT-UGTBMT-UGT
20020022
1.453.166.141.453.166.1422
4.878.082.034.878.082.0366
1.482.530.941.482.530.9488
20020033
1.494.166.141.494.166.1422
9.388.320.439.388.320.4355
2.927.723.302.927.723.3044
20020044
2.296.597.342.296.597.3411
13.585.608.213.585.608.21717
5.231.130.385.231.130.3811
20020055
2.171.980.912.171.980.9188
19.385.416.419.385.416.43636
13.480.156.613.480.156.69191
20020066
2.820.390.162.820.390.1677
20.357.363.820.357.363.849 49
30.440.110.030.440.110.019 19
20020077
7.230.800.767.230.800.7600
25.850.404.625.850.404.67474
51.672.554.651.672.554.64040
Pertumbuhan ZakatSelama 5 tahun berjalan
TahuTahunn BMT-MMUBMT-MMU BMT-UGTBMT-UGT
20022002 25.839.609 25.839.609 24.779.55024.779.55020032003 40.866.192 40.866.192 38.205.166 38.205.166 20042004 54.840.15054.840.150 51.625.36051.625.36020052005 76.000.00076.000.000 59.812.78459.812.78420062006 107.125.610107.125.610 135.233.470135.233.47020072007 135.740.935135.740.935 244.196.273244.196.273
PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL
Jl. Warung Jati Timur No 1 Kalibata Jakarta SelatanTelp. 021-79180980 Fax. 79192310Email: [email protected]
PINBUK
DEPARTEMEN SOSIAL REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDRAL PEMBERDAYAAN
SOSIALDIREKTORAT PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN
Jl. Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat
KINERJA PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI PENGEMBANGAN TERPADU
BMT dan KUBE
Pokok Pikiran yang dilaksanakan adalah :(PARADIGMA BARU) :1). Dari KUBE “barang” menjadi KUBE “uang”,
2). Dari “sekedar” KUBE menjadi KUBE yang “diintregasikan dengan pengembangan BMT yang profesional”,
3). Dari KUBE sekedar “asal bentuk” menjadi KUBE yang pembentukan dan kegiatannya dilaksanakan melalui “tahapan persiapan sosial”,
4). Dari “proyek oriented” dengan sifat dana program sebagai “bantuan” yang terkesan “charity” menjadi “program oriented”, mandiri dan berkelanjutan,
5). Dari program “pembangunan materi semata” menjadi program “pembangunan seutuhnya” (rupiah & ruhiyah).
Mengidentifikasi dan memastikan sasaran adalah Ruta Miskin sesuai kriteria
Uji Kelayakan
Pra LWK
LWK (Latihan Wajib Kelompok)
RUMPUN (Rembug Himpunan)
• Penjelasan Program • Pemantapan tekad dan niat• Menentukan calon anggota
kelompok• Pematangan proses mengikuti
LWK• Evaluasi• Menentukan waktu dan tempat
LWK
• Penjelasan tentang LWK.• Mempersiapkan tekat dan
minat peserta untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui kegiatan usaha kuat dan berorientasi maju
• Meningkatkan sikap disiplin.• Pengenalan tentang simpan
pinjam dan prosedurnya.• Pengenalan dan pembentukan
POKUSMA• Penyusunan rencana
POKUSMA.• Penyusunan Rencana Tindak
Lanjut (RTL) yang berupa penetapan jadwal Rumpun
• Pembukaan • Pembacaan Ikrar Anggota• Pembacaan Ikrar Pendamping• Laporan kehadiran anggota oleh
ketua• Realisasi simpanan dan pinjaman:
- Penyerahan Pinjaman - Pengumpulan angsuran- menghimpun simpanan- menghimpun IKS
• Berbagi Pengalaman• Pembinaan social ekonomi dan
lingkungan• Penguatan ruhiyah (keterpaduan
dzikir, pikir dan ikhtiar)• Doa dan Penutup
Pendampingan Berkelanjutan Ruta Miskin Melalui Pendekatan Kelompok (POKUSMA)
1. Cara Pandang Baru, 1. Muncul cara pandang bahwa ”tidak ada yang dapat merubah nasibnya kecuali
dirinya sendiri” 2. Cara pandang kegiatan ekonomi rumah tangganya dari (Pendapatan = Konsumsi)
menjadi (Pendapatan = Konsumsi + Tabungan) dan pada saatnya menjadi (Pendapatan = Konsumsi + Tabungan + Investasi + Zakat)
2. Budaya Baru, Muncul budaya baru untuk kumpul-kumpul dengan bincang-bincang bisnis dalam pertemuan RUMPUN dan BALAM setiap pekanan.
3. Kejama’ahan – Kebersamaan, memunculkan rasa kebersamaan dan/atau kejama’ahan diantara para anggota KUBE dalam pertemuan RUMPUN dan BALAM setiap pekanan.
3. Solidaritas Sosial, Pembiasaan memberikan IKS pada setiap pertemuan
4. Partisipasi Masyarakat, Memunculkan partisipasi masyarakat melalui keterlibatannya dalam setiap proses pelaksanaan program.
5. Pengembangan Usaha Mikro, sehingga akan ”menghidupkan” desa
6. Kelembagaan Sosial Ekonomi Masyarakat, Membentuk “Social Capital” sekaligus “Economic Capital” berupa pengorganisasian 468 KUBE dengan kegiatan rutinnya RUMPUN pekanan, dan kelembagaan 40 BMT KUBE Sejahtera
7. Pengenalan Manajemen Modern,Mengenalkan manajemen pengelolaan BMT KUBE Sejahtera, mekanisme pengajuan pembiayaan (usaha mikro dan BMT, full time, pelatihan, sop, dsb)
8. Pengenalan Administrasi, Mengenalkan administrasi pengelolaan keuangan dalam kegiatan usaha anggota KUBE dan dalam pengelolaan BMT KUBE Sejahtera.
9. Pengenalan Teknologi, Mengenalkan teknologi informasi terutama bagi pengelola dengan adanya penerapan komputerisasi penggunaan software BMT On-Line.
Perbandingan Dana Program dari DEPSOS dengan Dana IKS, dan Swadaya Masyarakat (modal &
tabungan)
• Dengan adanya program ini, masyarakat dapat mengumpulkan :IKS sebanyak Rp. 80.000.367,- dan Dana Swadaya Tabungan Masyarakat sebesar Rp. 5.216.349.543,- , sekitar 14 % dari Dana Penyertaan Depsos Sebasar Rp. 31.600.000.000,-
Grafik Perkembangan Aset KUBE dan LKM Sejahtera 2003-2005 IKS
80.000.367 0.25%
Simpanan, dll; 5.216.349.543
14.14%
Dana DEPSOS31.600.000.000
85.65%
Koordinator Pendamping Pendamping Pengurus LKM Pengelola LKM
258
355
19 86
SERAPAN TENAGA KERJA
Pengelola BMTKUBE Sejahtera
KoordinatorPendamping Pendamping
Pengurus BMT KUBE Sejahtera
PETA SEBARAN KUBE DAN BMT KUBE SEJAHTARA Kerjasama PINBUK dengan DEPSOS Program Tahun 2004 - 2005
5 BMT KUBE SEJAHTERA UNIT 042, 043, 044, 045, 046Jumlah KUBE :120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog. Banda Aceh, Aceh Besar, Bireun
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 001, 002, 003, 004Jumlah KUBE :144Jumlah KK :1293Lokasi Prog. Kab. Deli serdang
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 029, 030, 031, 032Jumlah KUBE : 65Jumlah KK : 680 Lokasi Prog. Kab. Pontianak
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 009, 010, 011, 012Jumlah KUBE : 51Jumlah KK : 500Lokasi Prog. Kab.Palembang, Kab.Ogan ilir
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 067, 068, 069, 070, 071Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.250Lokasi Prog.Kab.P. Raya Waringin Timur, Kapuas,
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 062, 063, 064, 065, 066Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog.Kab.Barito Kuala,Kab.Tapin Rantau
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 037, 038, 039, 040Jumlah KUBE : 42Jumlah KK : 600Lokasi Prog.Kab.Bone Bolango
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 077, 78, 79, 80, 081Jumlah KUBE : 105Jumlah KK : 1.250Lokasi Program : Kota Ambon, Kab.Buru, Maluku Tenggara
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 033, 034, 035, 036Jumlah KUBE : 91Jumlah KK : 2.900Lokasi Program : Kota Makassar
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 057, 58, 59, 60, 061Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Program : .Kab.Buleleng,Kab.Karangasem
9 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 021 s/d 028 dan 041Jumlah KUBE : 220Jumlah KK : 1.302Lokasi Program : Kab. Sidoarjo, Kab.Gresik, Kab. Bondowoso.
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 017, 018, 019, 020Jumlah KUBE : 41 Jumlah KK : 751Lokasi Program : Kab.Sleman
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 052, 053, 054, 055, 056Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Program : Kota Surakarta, Kab. Karanganyar, Kab. Demak
9 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 013, 014, 015, 016 dan 5 BMT Uji Coba ‘03Jumlah KUBE : 116Jumlah KK : 1.212Lokasi Prog: Kab. Tangerang,Kab.Pandeglang,
4 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 005, 006, 007, 008Jumlah KUBE : 41Jumlah KK : 617Lokasi Prog.Kab.Bengkulu Utara
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 047, 48, 49, 50, 51Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog. Kab. Kota Pariaman,Kab.Padang,Kab.Agam
5 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 072, 073, 074, 075, 076Jumlah KUBE : 128Jumlah KK : 1.250Lokasi Prog.Kab. Donggala, Poso
5 BMT KUBE SEJAHTERAJumlah KUBE : 50Jumlah KK : 500Lokasi Program : Kab. Sukabumi
6 BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 082, 83, 84, 85, 86, 087Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.250Lokasi Program : .Kab.Ternate, , KabTidore Kepulauan, Halut, Halbar, Halsel
Contoh : KONDISI BMT KS Unit 21& 22BMT KUBE SEJAHTERA 021
Ds. TROPODO Jumlah Anggota KUBE yang sudah terlayani : 265 KK Jumlah Pengelola : 3 orang Jumlah Pengurus : 7 orang Total Pembiayaan yang diberikan ke anggota : Rp. 287.400.000,- Total Aset saat ini : Rp. 6,8 Milyar Total Tabungan Anggota : Rp. 17.714.000,- Total Jumlah Anggota : 306 orang
Kunjungan Prof. Sukhor Kasim, Founder Amanah Ikhtiar Malaysia
Ke BMT KUBE Unit 21
Dampak Kinerja Sosial, Menang Lomba Pengusaha Mikro
2006(kelompok dagang CMA 2006)
FIRST WINNERSUKIRMAN
(GOAT SELLER)BMT
KUBE SEJAHTERASIDOARJO
JAWA TIMUR
SECOND WINNERMOCH SULI (Toy Seller)
BMT KUBE SEJAHTERASIDOARJO
JAWA TIMUR
THIRD WINNERSITI HINDUN (PENJAHIT)BMT KUBE
SEJAHTERASIDOARJO
JAWA TIMUR
KINERJA PENGEMBANGAN BMTDI UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI
(DEPNAKERTRANS )
LKM BMT TRANS UPT. TEBING TINGGI III KAB. TANJABAR JAMBI 2003
LKM BMT TRANS DATAR LEBAR UPT DATAR LEBAR KAB. MUARA ENIM SUMSEL 2003
LKM BMT RUMPUN MANIS UPT TELUK NANGKA KAB. PONTIANAK KALBAR 2004
LKM BMT TRANS PRODE SP 1 UPT PRODE KAB. SUMBAWA NTB 2004
LKM BMT TRANS TUMIH ROHAM RAYA KAB. BARITO KUALA KALSEL 2004
LKM BMT TRANS MUKTI TAMA UPT. PONGKASE KAB. LUWU UTARA SULSEL 2004
LKM BMT TRANS UPT KUALA TOLAM SP 1 DAN SP 2 KAB. PELELAWAN, RIAU 2005
LKM BMT TRANS UPT DDH, LMT A3 & B3 KAPUAS KALTENG 2005
LKM BMT TRANS UPT MESUJI SP 13 KAB. T.B LAMPUNG 2005
MASALAH :Lebih 30 th, sejak 1976 - 2006, KPR hanya untuk perumahan “formal” melalui perbankan (bahkan nyaris hanya Bank BTN).
Hampir 100% yang dapat mengakses kredit perumahan tersebut hanyalah masyarakat dari kalangan pegawai dan karyawan yang
memiliki kepastian pendapatan rutin bulanan dan/atau memiliki slip gaji.
Sektor informal tidak tersentuh.Perumahan formal hanya di daerah perkotaan
Selama itu pula subsidi (APBN) bunga/uang muka kredit perumahan (KPR) kepada low income community tersebut tidak
pernah habis.
Kinerja Pemberdayaan BMT di Sektor Perumahan
• Bermula dari 6 Juli 2006, PINBUK MoU dengan Kementrian Perumahan Rakyat mengikutkan 20 BMT untuk pilot project. Dengan sisa waktu 3 bulan itu, terbukti LKM BMT mampu melaksanakan KPRS Bersubsidi, kepada 490 orang MBR yang rata-rata dari kalangan “sektor informal.” Berikutnya diperluas menjadi :
TAHUNTAHUN KPRKPR(Unit)(Unit)
SubsidiSubsidi(Rp)(Rp)
KPRSKPRS(Unit)(Unit)
SubsidiSubsidi(Rp)(Rp)
20062006 61.47861.478 247.590.226.346247.590.226.346 495495 4.255.000.0004.255.000.000
20072007 44.15744.157 236.285.729.983236.285.729.983 7.5807.580 50.317.595.40150.317.595.401
20082008(April)(April)
18.48618.486 121.777.761.406121.777.761.406 7.4427.442 65.380.100.00065.380.100.000
Dengan KPRS melalui BMT saat ini, dukungan pembangunan menjangkau kepada MBR dari kalangan “sektor informal” hingga ke pelosok desa. Subsidi tdk perlu kembali ke APBN bahkan cenderung kurang.
4848
KINERJA PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA BARU : KINERJA PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA BARU : Presiden SBY, Ibu Ani dan Presiden SBY, Ibu Ani dan Gubernur Sumut memberikan apresiasi terhadap Kreasi Becak Bakso…Gubernur Sumut memberikan apresiasi terhadap Kreasi Becak Bakso…
49
Presiden SBY dan Ibu Ani penuh perhatian pada penjelasan Presiden SBY dan Ibu Ani penuh perhatian pada penjelasan konsep Sentra Shariah Klaster Opak…. Medan 19 Des 2007konsep Sentra Shariah Klaster Opak…. Medan 19 Des 2007
KELEMBAGAAN PINBUK
Aslichan Burhan El-Blitary
VISI
• Menjadi lembaga yang professional, terpercaya dan terkemuka di Indonesia dalam penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) dan Kelompok-kelompok Usaha Mikro yang mandiri, berkelanjutan dan mengakar di masyarakat
MI
SI
• Membangun keswadayaan masyarakat dan pengorganisasian kelembagaan LKM dan kelompok-kelompok usaha mikro yang mandiri, berkelanjutan dan mengakar di masyarakat
• Menciptakan akses yang lebih mudah sehingga masyarakat miskin dan usaha mikro mampu menjangkau peluang, informasi dan sumberdaya untuk pengembangan usaha.
• Mengembangkan sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi masyarakat miskin dan usaha mikro serta lembaga-lembaga pendukung pengembangannya
MI
SI
• Mendorong terwujudnya kebijakan publik yang mendukung pada peningkatan akses masyarakat miskin dan usaha mikro kepada sumberdaya ekonomi melalui pengembangan LKM
• Mengembangkan lembaga-lembaga pendukung/infrastruktur dalam pengembangan kualitas dan kuantitas LKM serta layanan pengembangan usaha mikro
• Mengembangkan pemberdayaan sosial masyarakat yang terpadu dalam aspek usaha ekonomi produktif (UEP) dan usaha kesejahteraan sosial (UKS) pada berbagai kelompok masyarakat.
SASARAN
1. Terfasilitasinya jejaring kerja 2.000 BMT existing dalam kemitraan bisnis jasa keuangan dan terwujudnya pengembangan 5.000 BMT baru hingga 2011 yang menjangkau 5 juta UMKM dan keluarga miskin
2. Terwujudnya Pusat Data BMT yang memiliki database akurat dan updating serta melakukan standardisasi, rating dan pemberian penghargaan/ award KJKS/ UJKS
3. Terwujudnya Sistem Diklat Profesi bagi pengelola KJKS/ UJKS/BMT yang sesuai standar kompetensi
4. Terwujudnya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi Pengelola KJKS/ UJKS/BMT
SASARAN
5. Terwujudnya Lembaga Wholesaler dan/atau APEX BMT sebagai pendukung perkuatan permodalan dan likuiditas KJKS/UJKS/BMT
6. Terwujudnya sistem teknologi informasi dan komunikasi yang standar, handal dan efisien
7. Terbentuknya sistem penguatan ruhiyah bagi insan gerakan BMT dan PINBUK
8. Terjalinnya hubungan dengan media massa untuk advokasi dan publikasi gerakan BMT
9. Terwujudnya jaminan (asuransi) atas risiko pembiayaan BMT, simpanan dan tunjangan hari tua dan/ atau kesehatan bagi pengelola KJKS/ UJKS/ BMT
SASARAN
10. Terwujudnya bisnis riil yang menopang kemandirian jejaring PINBUK dan gerakan BMT
11. Terwujudnya sistem infrastruktur yang kuat dan antar jejaringan organisasi hirarkis PINBUK
STRATEGI
1. Menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam melakukan program pemberdayaan ekonomi masyarakat
2. Melakukan aliansi strategis dengan lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, dana pensiun, leasing dll.), lembaga donor dan pihak swasta dalam menyinergikan arah pendanaan.
STRATEGI
3. Mengembangkan jejaringan ekonomi dengan pelaku lembaga keuangan mikro berbasis syariah dengan pola timbal balik, saling menguntungkan dan mitra dalam kesejajaran
4. Membentuk kelembangaan yang menunjang perkembangan lembaga keuangan mikro syariah dalam penelitian, pendidikan dan sertifikasi profesi
5. Merekayasa ulang atas sistem organisasi agar memiliki misi gerakan, mandiri, transparan, profesional dan mempunyai tata kelola yang baik
KELEMBAGAAN
• Badan Hukum : Yayasan• Periode Kepengurusan : 2007-2012
– Hasil Rakernas ke-VII (Desember 2006)• Kepengurusan Pusat:
• Badan Pembina• Badan Pengawas• Badan Pengurus• Badan Pekerja
• Kepengurusan Pusat:• Badan Penasihat• BadanPengawas• Badan Pekerja
Mitra : -18 Pendamping Propinsi-80 BMT KUBE Sejahtera-Dekopin / Swamadani-BRI-Depsos
Tupoksi :-Usulan Desain Program-Buru Info Program-Penyiapan Dokumen Lelang-Proposal Teknis & RAB-Mobilisasi SDM-Pelaporan-Monev & Supervisi-Support Program ke daerahMitra : -Kemenegkop-Depnakertrans-Kondur Petroleum-Agam -Sumbar-Deptan
Tupoksi :-Siapkan Desain Training-Siapkan Silabus-Siapkan Modul-Reguler Training-Laporan-Memfungsikan LDP
Mitra : -Lintas Departemen
Nurhasan (Nugi)
Kelembagaan & Jejaring PINBUK Daerah (PINDA)
Sri Bimo Ario TejoM. Nopal / IT
/ Database
Kemitraan, Pengemb. Program BMT/ KUBE
Alwin Fajri Siregar
Ahmad Rikki (Kiki) / Verifikasi
Micro Housing
Udin Budi LaksanaSugito / Adm. Project
B. Konga/Proposal
Project Development
Hermawan Jatmiko
Fery Afianto/ Pemasaran Diklat
Reguler
Training Support
Deni Irawan Sudrajat
Tupoksi :-SK PINBUK Daerah-Database alamat, SDM.-Sistem SOP & SOM-Support Program di daerah.-Publikasi Keg. / Media Web-Satuan Pengendali Internal-HRD-R & D-Pemeliharaan Jaringan & Program PINBUK DaerahMitra : -33 PINBUK Propinsi-400 PINBUK Kab/Kota-Pemprop & Pemkab/Kot Selindo
Tupoksi :-Database & Pelaporan-Analisis Laporan Keuangan-Support IT.-SOM, SOP dan Panduan Pendampingan-Pendamping Teknis & Manaj.-Akses Pengembangan-Advokasi-Sertifikasi
Tupoksi :-Verifikasi BMT Calon Pelaksana.-Rekomendasi Ke MENPERA-Dokumentasi Kontrak-Verifikasi MBR-Database Perumahan-Supervisi
Mitra : -Menpera-140 BMT-Pendampingan/Supervisor Propinsi
Alfu Syukrina/ Bendahara & Kasir
Fery, Husaini, Roni
BAG. ADM., KEUANGAN & RUMAH TANGGA
Emalia Tanjung
Tupoksi :-Kebijakan Lembaga-Pengarah-Koordinasi-Audiensi, Lobby, Negosiasi-Komunikasi Bisnis-Human Relation /Internal-Public Relation/External-Kontrak Kerja-Supervisi
Mitra : -Lintas Seluruh Bagian & Departemen-Badan Otonom di Lingk. PINBUK
DIREKTUR EKSEKUTIF
Aslichan Burhan Tupoksi :-Buat Kebijakan Keuangan-Rekening Bersama dengan masing-masing bidang-IWB-Penggajian-Koordinasi-Penagihan
Mitra : -Lintas Seluruh Bagian & Departemen-Lintas Program-Batom
Formula Kepengurusan
• Badan Penasihat• Ulama: MUI• Cendekiawan: ICMI, akademisi• Praktisi perbankan syariah: Bank Muamalat Indonesia (BMI)• Tokoh birokrasi yang memiliki kepedulian pada BMT
• Badan Pengawas:• Asosiasi BMT• Tokoh yang memiliki kesejarahan dengan PINBUK
• Badan Pekerja
PINBUK DAERAH
Direktur
Adm & Keuangan
Manager Diklat & Penguatan Ruhiyah
Manager Program & Kemitraan BMT
Manager Sektor Riil
• Merancang Training
• LDP
• DFQ
• Program dengan Pemda/ BUMD/ Swasta • Program Kemitraan Pinbuk
• Menpera• BLPS (Depsos)• LP3• PKBL
• Franchise – PT. PMM
• Minimarket
PINBUK Kab./Kota
• Ujung tombak gerakan pemberdayaan (agent of empowering) – Pelaksana kegiatan lapangan program dan proyek
– Menindak lanjuti akses informasi dari Propinsi di tiap Kabupaten/Kota atau sebaliknya dari BMT ke Kabupaten/Kota, Propinsi, dan ke Pusat.
– Menjalankan proses pendampingan kepada BMT yang berada di wilayah kerjanya.
PINBUK Propinsi
• Fungsi chanelling, objective planning dan coordinating, organizing
• Menjalankan fungsi ‘dapur’, melakukan penyesuaian desain program dan proposal sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
• Menindak lanjuti akses informasi dari Pusat yang telah dilakukan PINBUK Pusat di tiap-tiap Propinsi atau pun sebaliknya.
• Perwakilan PT. Konsultan kelas besar dan kecil di semua propinsi, serta bila diperlukan mendirikan PT. Konsultan Propinsi dengan mekanisme yang ditentukan oleh PINBUK Pusat bersama PINBUK Provinsi
• Untuk tujuan praktis penyelengggaraan program PINBUK dapat membentuk lembaga-lembaga konsultan dengan bahan hukum PT dimana sahamnya mayoritas dimiliki oleh Yayasan
PINBUK Propinsi
• Desain program, TOR dan proposal memadukan dengan program dan APBD Pemerintah Propinsi
• Akses informasi di tingkat propinsi
• Otoritas penuh dalam penunjukan person perwakilan kab/kota berdasarkan kriteria yang telah ditentukan PINBUK Pusat.
• Kaderisasi: Merencanakan, membina dan mengembangkan Fasilitator, Project Officer, Team Leader dan Pendamping BMT dan POKUSMA pada tiap-tiap Propinsi.
PINBUK Pusat
• Fungsi directing dan strategic planning• Pemilik saham bendera PT. Konsultan kelas besar, menengah
dan kecil dgn perwakilan di semua propinsi sebesar 10 sd 49% saham PT. Konsultan Propinsi sesuai dengan perkembangan dan kondisi bisnis lapangan.
• Desain program, TOR dan proposal dari program APBN• Akses informasi baik di tingkat nasional maupun internasional• Otoritas penuh dalam penunjukan “person” perwakilan propinsi.• Kaderisasi: Merencanakan, membina dan mengembangkan
Fasilitator, Project Officer, Team Leader dan Pendamping BMT & POKUSMA pada tiap-tiap Propinsi.
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN PEMBINA
Ketua : BinhadiSekretaris: SiswantoAnggota : Aries Mufti
Pengurus
DEWAN PENGAWASMarwah Dauh Ibrahim (ICMI)Amidhan (MUI)Andi Buchori (BMI)Soelarso Faruq I LatjubaSoewondoFarid RizqonMustafa (Absindo Jabar)Jularso (Absindo Jateng)Nyadin (Absindo Jatim)
DEWAN PENASIHATKetua : Zainulbahar NoorSekretaris : NasyrahBidang Syariah : Didin Hafidhudin Adiwarman KarimBidang Microfinance : Abdullah Yazid Junaidi MuhammadBidang Comdev : Her Suselo Nukman Basyir Affan Encep R. MarsadiBidang Litbang : Bambang Kusnadi Budi PurnomoBidang Hubungan LN: Syafi’i AntonioBidang Funding : Suhaji Lestiadi Emi Hamidah
Direktur Eksekutif
Corporate Secretary
Manager Program Manager Pendidikan dan Pelatihan
Manager Kemitraan & Advokasi BMT
Keuangan
Perwakilan PropinsiHermawan Djatmiko Deni Irawan S Alwin Fajri Siregar
Emalia
PT. Pinbukindo PT. USSI Prima
PT. Pinbuk Multi Artha Kelola
Inkopsyah Pinbuk Press
AsosiasiBMT
DFQCabang
Kabupaten/ Kota
M. Amin Azis, Zainul Bahar Noor, Andi Buchori
Aslichan Burhan
Sri Bimo Ario Tejo
ICL
MARTIKULASI SASARAN-STRUKTUR
SASARAN KOORDINATOR BATOM STATUS1 Manajer PT. Pinbukindo Profit
Center6 Program PT. USSI-Prima Profit
Center2 Manajer PT. Pinbuk
MultiProfit
10 Kemitraan Artha Kelola Center
5 & Advokasi BMT
Inkopsyah Profit Center
MARTIKULASI SASARAN-STRUKTUR
SASARAN KOORDINATOR BATOM STATUS
3 Manajer ICL Profit Center
4 Pendidikan Yayasan Pinbuk
Revenue Center
7 & Pelatihan DFQ Cost Center
8 Corporate11 Secretary
STRUKTUR Perwakilan PINBUK PROPINSI & KABUPATEN/KOTA
• Badan Penasihat/Dewan Pakar– Ulama: MUI– Cendekiawan: ICMI /Akademisi– Praktisi perbankan syariah: Bank Muamalat Indonesia (BMI)
dan/atau Bank Syariah lainnya.– Tokoh birokrasi yang memiliki kepedulian pada BMT
• Badan Pengawas:– Asosiasi BMT– Tokoh yang memiliki kesejarahan dengan PINBUK
• Badan Pekerja
Badan Pekerja
• KOMITMEN: Memiliki Kepedulian dalam pengembangan BMT dan UKM
• USIA: 25 s/d 50 tahun• PENDIDIKAN: Minimal S1• PENGALAMAN:
– Aktivis dalam organisasi Islam atau PINBUK– Pernah mengikuti pelatihan BMT atau ke-PINBUK-an
• INTEGRITAS– Tidak pernah memiliki masalah keuangan pada organisasi yang
pernah dan sedang diikuti– Sanggup melepas dari jabatan organisasi politik atau LSM sejenis
Badan Pekerja
• Sanggup bekerja full time• Untuk jabatan DIREKTUR bila tidak full time, karena pertimbangan
ketokohan, tetap disyaratkan :– Minimal menyediakan waktu 10 jam dalam sepekan untuk PINBUK– Minimal 2 kali sepekan hadir dalam rapat selama 1 jam– Sanggup mengkomunikasi PINBUK kepada dinas terkait dan
pemerintah daerah– Sanggup melakukan koordinasi dengan PINBUK Pusat, Propinsi
serta jejaring BMT di wilayahnya– Bersedia mengikuti pelatihan TOP LEADER PINBUK
• Sanggup mengikuti SOM dan SOP PINBUK.• Menyatakan kesediaan secara tertulis• Masa jabatan 4 tahun dengan evaluasi dari Komite Etik.
Manager Program Hunting dan Penanganan Program/proyek Jasa Konsultansi utamanya berbasis LKMS
BMT dengan Dinas/ Pemerintah Daerah
Konsentrasi Program : Dekon (APBN), APBD Propinsi dan APBD Kab./Kota (Kerjasama Pinbuk Kab/Ko)
Kemitraan Proyek Pusat-Daerah
Dinas Koperasi : Program P3KUM (DBS), Perkassa (Kopwan), Prospek Mandiri (Sarjana Wirausaha), dsb.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi : TKPMP BMT, Replikasi Grameen, BMT Trans, BMT Tabung Tani.
Dinas Pendidikan : Program Life Skill.
Dinas Sosial : Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Pengembangan Terpadu LKM (BMT) dan KUBE.
Dinas Pertanian : Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP3), LKM/BMT Agribisnis.
Manajer Diklat & Pendampingan BMT & UMKM
Pelatihan & Pendampingan BMT/ Koperasi/ POKUSMA (Reguler/Berkala)
Aliansi BMI dalam Pengembangan BMT Shar’e dan Pendampingan DBS.
Authorized Reseller asuransi pembiayaan dan jiwa Authorized Reseller (AR) Software LKMS Online dg PT. USSI-
Pinbuk Prima Software Kemitraan Dekopin dalam Pengembangan BMT SWAMADANI. Linkage Program Pembiayaan Perbankan kepada BMT. Inisiasi Koperasi Skunder Puskopsyah BMT. Persiapan kelembagaan Lembaga Diklat Profesi (LDP) dan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) KJKS Berbasis Kompetensi.
Manajer Sektor Riil Pelatihan Kewirausahaan
Kemitraan PT. PINBUK Massa Makmoor sbg Franchisee Bakso Kepala Sapi Wong Malang.
Kemitraan PT. PINBUK Massa Makmoor sbg Franchisee Kentucky AHLAN WA SAHLAN.
Kemitraan PT. PINBUK Massa Makmoor sbg Franchisee Pisang Goreng Bourgeu Sohore-hore.
Organizer BMT dan Aghniya dalam Consultative Group on Business (CGB).
Manajer Penguatan Ruhiyah
Pelatihan Spiritual Communication untuk: GERAKAN: para pengelola BMT/ Koperasi/ POKUSMA PUBLIK: Perusahaan, Profesional, masyarakat luas
Assessment Kesehatan BMT
Keuangan dan Akuntansi
KEUANGAN
• Sumber Modal Awal• Sumber Pendapatan• Alokasi Anggaran dan Pembiayaan• Administrasi Keuangan • Pelaporan Keuangan
SUMBER MODAL AWAL
– Simpoksus/Saham Penyertaan dari personalia Badan Penasihat, Badan Pengawas dan Badan Pekerja, serta Asosiasi BMT dan/atau BMT.
– Simpoksus/Saham Penyertaan dari ‘founding fathers’, perseorangan yang comitted pada pendirian PINBUK.
– Modal Voluntery para tenaga Badan Pekerja PINBUK sebelum kemudian memperoleh pendapatan.
SUMBER PENDAPATAN
– Jasa Konsultansi Program/Proyek Kajian, Pelatihan dan Pendampingan BMT & UMKM, dan Pemberdayaan Masyarakat dari berbagai Dinas, Instansi Pemerintah atau BUMN
1. Dengan bendera Yayasan (Perwakilan PINBUK) untuk sifat program SWAKELOLA, nilai maksimal Rp. 50 juta.
2. Dengan bendara PT. Konsultan (sementara pinjam, sambil harus mulai dipersiapkan PT tersendiri yang didirikan oleh PINBUK Propinsi yang sebagian sahamnya dimiliki PINBUK Pusat) untuk sifat program KONSTRUKSI, nilai sesuai kelas KECIL (100 sd 400 jt), MENENGAH (400 jt sd 1 M), BESAR (diatas 1 M).
– Penyelenggaraan Pelatihan Reguler 1. BMT Basic Training, BMT Intermadiate Training, BMT Advance Training2. Spirco Training,
– Implementasi Software Aplikasi BMT/LKMS Online sebagai AR Ussi PINBUK Prima Software
SUMBER PENDAPATAN
– Pendapatan Bagi Hasil/Margin dari Linkage Programe, Acces to Finance dari Perbankan Syariah dan PKBL BUMN kepada BMT,
– Pendapatan bagi hasil pendampingan program P3-KUM, Perkassa, BMT KUBE, dsb.
– Pendapatan Sektor Riil, dsb
Keuangan dan Akuntansi
– Setiap bagian PINBUK Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kota harus mematuhi sistem operasi dan prosedur (SOP) keuangan
– Pencatatan akuntansi mengacu pada standar akuntansi yang berlaku umum
– Setiap penerimaan dan pengeluaran dana harus didukung bukti transaksi yang memadai
– Sedapat mungkin dilakukan pemisahan fungsi pencatatan, otorisasi dan pemegang kas (tidak diperkenankan dipegang oleh satu orang)
Pengendalian & Pengawasan
– Rekening yang dipergunakan adalah Rekening Giro/ Koran atas nama Lembaga (Perwakilan PINBUK)
– Rekening yang dipergunakan ditandatangani oleh Direktur Eksekutif dan Manajer Keuangan pada setiap jenjang kepengurusan
– Pembukaan dan Penutupan Rekening PINBUK:• PINBUK Pusat harus mendapat Persetujuan dari Pengurus dan
Badan Pembina• PINBUK Propinsi dan Kabupaten/Kota harus mendapat
Persetujuan dari Pengurus PINBUK Pusat dan Badan Pengawas dalam lingkup masing-masing
Pengendalian & Pengawasan
– Minimal satu bulan sekali (di akhir bulan) dilakukan pemeriksaan fisik kas , serta dibuatkan berita acara dan rekonsiliasi rekening Koran
– Pengurus berhak meminta laporan keuangan – Pengamanan keuangan dilakukan dengan cara:
• Pengaturan prosedur pada kasir• Pembentukan Petty Cash dengan imprest system• Pengendalian pengeluaran mengacu pada anggaran• Pencatatan dengan sistem komputerisasi dan didukung
database yang up date secara on-line Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kota
Pelaporan
• Setiap PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota wajib membuat laporan keuangan berkala dengan menggunakan standar akuntansi yang berlaku dan dilaporkan ke PINBUK PUSAT
• Laporan Keuangan untuk PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba) yang terdiri dari:
• Laporan Posisi Aktiva, Kewajiban • Laporan Saldo Dana • Laporan Aktivitas • Laporan Arus Kas (LAK) • Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan keuangan bulanan dilaporan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan berikutnya ke PINBUK melalui Keuangan PINBUK Pusat
• Laporan keuangan tahunan dilaporkan paling lambat 60 hari setelah tahun buku berakhir ke PINBUK Pusat
Audit• Laporan tahunan PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota
harus diaudit minimal 1 tahun sekali oleh Internal Auditor PINBUK dan atau Auditor Independen
• Internal Auditor PINBUK berwenang menyusun rencana audit keuangan dan operasional PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota, pemberitahuan kepada PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota dilakukan paling lambat 1 (satu) pekan sebelum field work audit dilakukan
• Internal Auditor PINBUK berwenang menentukan tim audit, baik menggunakan tenaga internal, outsource (alihdaya) atau menggunakan tim audit dengan keahlian tertentu
• Internal Auditor PINBUK sewaktu-waktu dapat melakukan audit khusus atas Pinbuk Propinsi dan Kabupaten/ Kota
• Tindak lanjut hasil audit menjadi tanggung jawab PINBUK Propinsi dan Kabupaten/ Kota dengan monitoring penuh dari Finance
Sumberdaya Insani
KADERISASI:Karakter Dasar Kader
• Kader PINBUK merupakan kader unggul yang memiliki sifat-sifat insan kamil yaitu :
1. Komitmen Ibadah (berkomitmen dan da’i)2. Profesionalisme sebagai fasilitator3. Berjiwa “enterpreunership”4. Berperilaku inklusif, energik dan istiqamah.
KADERISASI:Kriteria Kader
1. Pak DAM (Bapak Pendamping) dengan kriteria :– Berpengalaman dan berkemampuan mengelola BMT– Telah mengikuti pelatihan perkaderan PINBUK– Lulus pelatihan kader– Pengalaman Community Development (minimal 2 tahun)– Keterikatan dengan wilayah kerja– Disegani serta diakui di kalangan pengelola BMT dan
pengusaha kecil
KADERISASI:Kriteria Kader
2. Pak KUS (Bpk Kiat Usaha/Program) dengan kriteria :
– Berpengalaman Mengelola BMT– Management Project– Kemampuan berkomunikasi sosial dengan baik– Mampu membuat proposal– Memiliki potensi, melihat dan menciptakan peluang-
peluang– Membuat pernyataan kesanggupan diri
KADERISASI:Kriteria Kader
3. Pak AM (Bapak Amil) dengan kriteria:– Berbakat dan berkemampuan untuk mengelola
zakat– Berbakat dan mempunyai kepribadian sebagai
da’i
JENJANG PENGKADERAN• Diklat Dasar
Meliputi ke BMT-an, visi dan misi PINBUK, kewirausahaan dan Commuinty Development.– Pengelolaan BMT– Latihan Kader dasar PINBUK (Pak Bin, Pak Kus, Pak Am)– Pelatihan Commnity Development dan metode PRA– CBIRD
• Diklat Lanjutan– Latihan Kader Lanjutan PINBUK (Pak Bin, Pak Kus, Pak Am)– Training Of Trainers (TOT)– Master Of Training (MOT)– Management Project (MP) – Pelatihan Baitul Maal dan Da’i BMT
• Diklat Pengembangan– Pelatihan Konsultan/Pendamping Usaha– Pelatihan Baitul Maal dan Da’i BMT
PINBUK Dan Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT)
• Kepastian (Supremasi) Hukum• Jaminan keamanan• Politik Ekonomi Kerakyatan (Shariah Economic)• Good Corporate Governance (Shariah Banking Practices)
Bersih = Shiddiq & AmanahTransparan = Tabligh FIT
eksekutif PIMPINAN yudikatif
legislatif
Profesional = Fathonah PROPER
INDONESIA BARU(MASYARAKAT MADANI)
- Adil & Makmur
PEMULIHAN EKONOMIInvestasi Dalam &
Luar Negeri
Situasi & Kondisi Kondusif
PERAN •Tokoh Masyarakat/
•LSM/KSM •Konsep
•Sosialisasi•Regulasi•Advokasi
•Implementasi
VISI 2020
KONDISI PERBANKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA MELALUI
PENGEMBANGAN BMT
• Persyaratan teknis, prosedur, dan Birokrasi Perbankan
• Bank membenahi masalah intern, konsolidasi
• Bank terkonsentrasi di perkotaan tidak menjangkau pedesaan/sektor informal
• Pendekatan Bank:• Arah Corporate Financing
• Kredit Bank, kurang pembinaan secara intensif L
EM
BA
GA
KE
UA
NG
AN
MIK
RO
& S
YA
RIA
H
SOLUSI
Pembiayaan Bagi HasilDan Berkeadilan
Tatacara Sederhana/Tepat Waktu
Dekat dengan UsahaKMK/Pedesaan
(Unit Financial System)
Pembiayaan Tersupervisi
Sesuai dengan Kultur Usaha KMK
Murah dan Terjangkau
Disertai Pembinaan-Usaha Mandiri
- Kelompok Usaha -Produktif
Non Bank
Peta Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia
MF
Bank
BPR/BPRS (Per Desember 2000)Peraturan = UU Perbankan No.10/1998Izin = Bank IndonesiaPembinaan = Bank Indonesia
BRI Unit (Per Januari 2001)Peraturan = UU Perbankan No.10/1998Izin = Bank IndonesiaPembinaan = * BRI Cabang
* Bank Indonesia untuk BRI secara keseluruhan
BKD (Per Desember 2000)Peraturan = UU RI No.10/1998 tentang PerbankanIzin = Bank IndonesiaPembinaan = BRI atas nama Bank Indonesia
KOSIPA (Per April 2000) (Kop. Simpan Pinjam)
Peraturan = UU Koperasi No.25/1992Izin = Kementrian Negara Koperasi,
PKMPembinaan = Kementrian Negara Koperasi,
PKM
Non Formal
Formal
LDKP (Per Juni 2000)Peraturan = ---------Izin = Gubernur setiap provinsiPembinaan = Pemda Tk. I
• LSM, KSM• BMT• Arisan
Jumlah = 2.419 unit
Volume Usaha = Rp 4,7 T
Pembiayaan = Rp 3,6 T
Simpanan = Rp 3,1 T
Jumlah = 3.694 unitPembiayaan = Rp 7,8 TSimpanan = Rp 19,7 T
Jumlah = 5.345 unitVol. Usaha = Rp 0,3TPembiayaan = Rp 0.16TSimpanan = Rp 0.01T
Total KSP/USP = 1.097/35.218 unit
Volumue Usaha= Rp 0,4T/5,3TPembiayaan = Rp 0,5
T/3,6TSimpanan = Rp 0,17
T/1,2TJumlah = 2,272 unit
Pembiayaan = Rp 0.36 TSimpanan = Rp 0.33 T
(data November 2000)Total = 2,914
unitPembiayaan = Rp 0.05 TSimpanan = Rp 0.05 T
Sumber : Bank Indonesia
LKMSISTEM DAN
OPERASIONAL
PROSEDUR
TRAINING/
PELATIHAN
TEKNOLOGI
NETWORK
ANTAR BMTCUSTO
MER
CARE
LEGALITAS
PRODUK PENGERAHAN DANA & PEMBIAYAAN
FEED BACKRESEARCH RESULT
TRANSPARANCY ATTITUDE COMPETENCE BEHAVIOR COMMITMENT
VISI DAN MISI
MANAJEMEN & KARYAWAN
MARKET DEMAND
COMMERCIALFEEDBACK
SCALE UP COMMERCIAL
DEVELOPMENT
MARKETINFORMATION
STRATEGI TERPADU BMT
CORPORATE
CULTURE
STAGING of BMTs
Pengemba-ngan
Pemberda-yaanPenguatan
Preparation ofApex Institution
EXISTENCESTAGE
EARLY GROWTHSTAGE
STABLE GROWTHSTAGE
SUISTAINABLESTAGE Time
Business
PMP,SOP, IT
Implementation Financing
PHBLExecutingChanelling
- Building trust- Fund raising- Riil sector linkage- Share to Holding- Source of data base- Apex
On Line
EvaluationImprovement
Branches& JML
UKMKPROGRAM PENDUKUNG
Technical Support
Konsultansi Bisnis
Contoh Sentra Produksi
Mengembangkan Pembiayaan Lokal
BMT/KJKS
Pembiayaan UKMK
Meningkatkan dan memberdayakan
Bisnis Lokal
Universitas; Asosiasi; LSM
Mengidentifikasikan dan menjadikan sebagai
model bagi pengembangan bisnis
daerah
PINBUK
KEPERCAYAAN& KENYAMANAN INVESTOR
LOKAL
PENGEMBANGAN OTONOMI DAERAH
(PUSAT PENDAMPING)
MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN & MENJADIKAN DAERAH YANG MANDIRI
Investasi : Manajemen; Modal; Sistem; Sumber Daya Manajemen;
Teknologi Informasi; dan Infrastruktur
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH
TABUNGAN DAN PEMBIAYAAN
KOPERASI
PINBUK
JMU
NETWORK PICTUREPINBUK PUSAT
PINBUKPROPINSI
PINBUK/Asosiasi BMT
KAB/KOTA
BMT BMT BMT
SEKTORINDUSTRI
SEKTOR PERDAGANGAN
SEKTORPERTANIAN
SEKTORPERIKANAN
SEKTORJASA
Jalur informasi (Database, kebutuhan dll.)
Jalur koordinasi,Pendampingan(Jasmen), Dan Pembiayaan
Pusat
CABANG
JML
SHORT TERM PLAN (1 s/d 2 Tahun)
PINBUK Propinsi
PINBUK-KABAsosiasi BMT
PINBUK-KABAsosiasi BMT
PINBUK-KABAsosiasi BMT
SEKTORINDUSTRI
SEKTOR PERDAGANGAN
SEKTORPERTANIAN
SEKTORPERIKANAN
SEKTORJASA
PINBUKCABANG
MIDDLE TERM PLAN (2 s/d 4 Tahun)
PINBUK Propinsi
PINBUK Kab/KoBMT
PINBUK Kab.BMT
PINBUK Kab.BMT
SEKTORINDUSTRI
SEKTOR PERDAGANGAN
SEKTORPERTANIAN
SEKTORPERIKANAN
SEKTORJASA
PINBUKCABANG
- JML- JMU
KoordinatorProvinsi
LONG TERM PLAN (4 s/d 5)
PINBUK-BMT/IKSP KECAMATAN
PINBUK-BMT/KSPDESA
PINBUK-BMT/KSPDESA
PINBUK-BMT/KSPDESA
SEKTORINDUSTRI
SEKTOR PERDAGANGAN
SEKTORPERTANIAN
SEKTORPERIKANAN
SEKTORJASA
PINBUKCABANG
KoordinantoProvinsi
Inkopsyah
BMT
BMT
BMT
BMTPINBUK
Ussi
BMT
PINBUK – BMT network
PINBUKKonsultindo
BMT
BMT
BMT
BMT BMTBMT
BMT
BMT
BMT
BMT
BMT
PINBUKMasMak
PINBUK
MATRIX of AMF(Apex preparation for MFIs in the Future)
SDMSOP & IT
PMP Supervision&
Monitoring
Franchisor&
Data Base
Riil sector linkage
ApexStructure
1 2 3 4 5 6 7
I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7
II 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
III 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
IV 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
V 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7
VI 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7
VII 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7
MATRIX STRATEGY of AMF
TAHAPAN
ELEMEN
TAHAP I (Lahir)
1.2SOP & IT
1.1SDM
1.3 PMP
PKPL, Training, Magang
Implementasi & StandarisasiSOP, IT, Laporan
Pembiayaan Modal Padanan(terkait infrastruktur)
E l e m e n
TAHAP II (Duduk)
2.2SOP & IT
2.1 SDM
2.4Penguatan Lembaga,
Controlling, & Monitoring
Magang, PKPL, Improvement
Evaluasi & ImprovementStandarisasi
Financing & SharingInisiasi PHBL2.3
Pembiayaan Modal Kerja& Penyertaan
Set up Rating Agency
E l e m e n
TAHAP III (Merangkak)
3.2SOP & IT
3.1 SDM
3.3Pembiayaan Modal Kerja
& Penyertaan
Improvement & EnrichmentPKPL, Staff, dll
Evaluasi & ImprovementService Provider
3.4Lembaga,
Controlling, & Monitoring
3.5Franchisor Data base
ImplementasiRating LKM / On Site
Set up & ImplementasiPINBUK Model
Pembiayaan dikurangi Bertahap & Modal ditarik
E l e m e n
TAHAP IV (Jongkok)
4.2SOP & IT
4.1 SDM
4.3Pembiayaan Modal Kerja
& Penyertaan
Enrichment & EnlargementPKPL, Staff, dll.
Implementasi ReplikasiService Provider
PHBL & PembiayaanDitarik Bertahap
4.4Lembaga,
Controlling, & Monitoring
4.5Franchisor & Data base
Evaluasi & ImprovementRating LKM / Off Side
Evaluasi & ImprovementMFIs of PINBUK Model
4.6Riil Sector Linkage
Set up & ImplementasiJMU ke Nasabah LKM,Databasing UMKMK
E l e m e n
TAHAP V (Berdiri)
5.2SOP & IT
5.1 SDM
5.3Pembiayaan Modal Kerja
& Penyertaan
Improvement & EnrichmentAllocation PKPL, Staff, dll.
Improvement & Replikasi SOP & IT Service Provider
Pembiayaan & Modal HabisImplementasi PHBL, Dll.
5.4Lembaga,
Controlling, & Monitoring
Evaluasi & ImprovementRating LKM
Evaluasi & ImprovementFranchisee & Database
Implementasi & EvaluasiPINBUK DeTeCe (JMU)
5.5Franchisor & Data base
5.6Riil Sector Linkage
E l e m e n
TAHAP VI (Berjalan)
6.2SOP, IT
6.1 SDM
6.3Pembiayaan Modal Kerja
& Penyertaan
Enlargement & EnrichmentAllocation, PKPL, Staff, dll.
Continuous Improvement ofService Provider
Pembiayaan & Modal HabisImplementasi PHBL
6.4Lembaga,
Controlling, & Monitoring
Evaluasi & ImprovementRating LKM
Evaluasi & ImprovementMFIs of PINBUK Model
Capacity Building UMKMK,JMU ke Nasabah LKM
6.5Franchisor & Data base
6.6Riil Sector Linkage
E l e m e n
TAHAP VII (Berlari)
7.2SOP & IT
7.1 SDM
7.3Pembiayaan (executing &
Chanelling agent)
Komersialisasi SDM (PKPL)HR Provider for MFIs
Komersialisasi (IT,SOP, DLL)Service Provider
Komersialisasi (PHBL & Dll)Whole Seller & Pool of Fund
7.4Lembaga,
Controlling, & Monitoring
Komersialisasi Sup & MonitRating Agency of MFIs
Komersialisasi PINBUK Model (LKM Center / data base)
Komersialisasi PINBUK DeTeCeJasa Manajemen UMKM
7.5Franchisor & Data base
7.6Riil Sector Linkage
7.7Apex Structure
Apex Structure Ready(Regulasi, Supervisi, Dll)
E l e m e n
BAGAIMANA PINBUKBAGAIMANA PINBUKMEMANDANGMEMANDANG
PENGEMBANGAN JEJARING BMTPENGEMBANGAN JEJARING BMT
MENGAPA BERJARINGAN ?
• Falsafah SAPU LIDI : Mewujudkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin…
• Falsafah SHOLAT BERJAMA’AH : Pahala berlimpah, ada kaifiyah yang mesti dipenuhi…
InnaLLoha yuhibbulladziinayuqaatiluuna fiisabiiliHi shoffan ka-annahum bunyaanun marshuush
Access to…Finance
Information
PublicServices
Technology
Input/outputMarkets
Networks
AdministrationBureaucracy
Know-howSkills
Finance
Background: Key Constraints in BMT’s Business Environment
Publik
Persaingan
Demografi
GlobalisasiTeknologi
Pers
Sosial Budaya
Prasarana
Undang-undang
LINGKUNGAN USAHAPolitik Pemerintah
•Promosi
•Distribusi
BAURAN PEMASARANBMT
KONSUMEN
Makro Ekonomi
•Produk
•Harga
KONSEP PASAR BISNIS BMT
MANAJEMEN BMT MASA DEPAN
KeterlibatanStakeholder
AchievementMotivation
Pelatihan
Strategic Planning
Leadership
Culture
JaringanOrganisasi
TeknologiBMT
Modern
WUJUD KERJASAMA JARINGANLurus dan Rapatkan SHOF :
Penataan Kelembagaan dan Sistematika Kerja, Wujudkan “Arsitektur BMT Indonesia (ABI)”.
Pilar - pilar ABI :
1. Perkuatan Struktur BMT Nasional (Pilar I)2. Peningkatan Kualitas Tata Kelola BMT (Pilar II)3. Peningkatan Fungsi Pengawasan BMT (Pilar III)4. Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional BMT (Pilar IV)5. Pengembangan Infrastruktur BMT (Pilar V)6. Peningkatan Perlindungan Nasabah BMT (Pilar VI)7. Peningkatan dan Pengembangan Sosial Insurance ( Pilar VII)
VISI : Menjadikan BMT sebagai suatu sistem intermediasi keuangan mikro syari’ah yang sehat, kuat dan efesien guna meningkatkan kesejahteraan
umat dan martabat bangsa
PILAR I : Perkuatan Struktur BMT Nasional
• Mewujudkan BMT sebagai sistem dan Badan Hukum Lembaga Keuangan Mikro Syariah
• Memperkuat struktur permodalan BMT - Modal awal
- Minimal Pendiri 20 0rg - Minimal modal awal 50 juta
- Rasio Kecukupan Modal Minimum : 15%
• Memperkuat Profesionalisme dan ESIQ (Emotional, Spiritual, Intelectual) SDM
– Lulus pelatihan dasar pengelola dasar BMT– Tersertifikasi– Minimal pengelola 3 orang fulltime ( manager /pembiayaan,
Teller/CS,Pembukuan)
PILAR II : Peningkatan Kualitas Tata Kelola BMT
– Mewujudkan standar kesehatan BMT– Memperkuat audit internal dan daya saing BMT– Mewujudkan sistem pengawasan dan supervisi BMT– Mewujudkan sistem syari’ah yang standar di BMT .– Mewujudkan kode etik Pengurus dan Pengelola BMT
PILAR III : Peningkatan Fungsi Pengawasan BMT
– Mewujudkan adanya pengawas BMT yang independen
– Meningkatkan kompetensi pengawas BMT
– Meningkatkan sistem pengawasan berbasis risiko
– Manajemen kolektibilitas (Lancar, krg lancar, diragukan, macet)
– Meningkatan efektivitas penegakan disiplin (enforcement).
PILAR IV : Peningkatan Kualitas Manajemen & Operasional
– Meningkatkan Good Corporate Governance BMT– tidak boleh perangkapan fungsi pengelola dan pengawas
– Pengaturan pembiayaan pada pihak terkait
– Meningkatkan manajemen mutu BMT
– Meningkatkan Manajemen Asset dan Liabilitas BMT
– Meningkatkan kualitas manajemen risiko BMT
– Meningkatkan kemampuan operasional BMT
PILAR V : Pengembangan Infrastruktur BMT
– Mewujudkan Lembaga Apex (whole saler) bagi BMT
– Mewujudkan Lembaga Pengawas BMT
– Mewujudkan Lembaga Sertifikasi Profesi Pengelola BMT
– Mewujudkan Lembaga Penjamin Simpanan BMT
– Mewujudkan Institute BMT Indonesia
– Mewujudkan Lembaga Rating/akreditasi BMT
PILAR VI : Peningkatan Perlindungan Nasabah BMT
– Meningkatkan rasa aman dan nyaman menabung di BMT
– Menyusun transparansi pelaporan kinerja BMT– Menyusun pola pendampingan dan pembinaan
nasabah/anggota
PILAR VI : Peningkatan dan pengembangan Sosial Insurance
– Mewujudkan model pengelolaan Baitul Maal
– Penyusunan model pengembangan lingkungan sekitar BMT
– Menyusun program micro insurance bagi nasabah
SETELAH TERBENTUK JEJARINGKEMITRAAN APA YANG BISA
DILAKUKAN ?
BEBERAPA BENTUK KEMITRAAN YANG DAPAT DILAKUKAN
• KERJASAMA PEMBIAYAAN
• KERJASAMA MANAJEMEN
• KERJASAMA TEKNOLOGI
• KERJASAMA PROGRAM
Contoh Kasus Skema Pembiayaan Bersama(Shariah Special Financing)
PNM
Musyarakah INKOPSYAH
BMT
End User
BMTBMT
Shahibul MaalArranger dan Agent
80%
20%IJAROH• Marketing
• Analisa
• Rating
• Bantuan Teknis
• Pembinaan
• Supervisi
• Collection
• ReportingEnd UserUsaha Mikro
Mudharabah /lainnya yg sesuai
INKOPSYAH
BMI, BSM, BSI
Ker
jas a
ma
Mul
ti lat
e ral
Mudharabah /lainnya yg sesuai
Contoh Kasus : Kerjasama Manajemen BMT Dinar Group
• Beberapa BMT di Karanganyar, Boyolali, dan Solo melakukan kerjasama manajemen dalam wadah BMT Dinar Group.
• Pengurus di masing – masing BMT membuat kesepakatan bersama, “branded” nama dengan mengimbuhkan nama “Dinar” di masing – masing BMT.
• Di tingkat manajemen/pengelola, dibuat jenjang manajemen dikoordinasi oleh holding.
• Dilakukan standarisasi, mulai dari performance kantor, sistem administrasi, SOM, SOP, produk unggulan, sistem pengkaderan SDM, dsb.
Contoh Kasus : Kerjasama Program KPRS
• Lebih dari 30 tahun, BTN menjadi Bank Pelaksana tunggal dalam program pembiayaan perumahan (KPR). Dan karena melalui pendekatan bank teknis relatif yang bisa mengakses hanyalah mereka yang telah memiliki penghasilan tetap (pegawai) dan bekerja di sektor formal.
• Lebih dari 30 tahun juga subsidi pemerintah untuk pembangunan perumahan rakyat tidak pernah bisa habis dalam setiap tahun anggaran.
• Tahun 2004 Menpera melakukan terobosan baru, sekitar 24 bank lain diajak ikut terlibat dalam program pembiayaan perumahan, namun perkembangannya relatif lambat.
• Tahun 2006 PINBUK melakukan MoU dengan Menpera untuk melibatkan Jaringan BMT dalam Program Pembiayaan Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya. Melalui BMT, subsidi pembanguanan/perbaikan rumah bisa diakses juga oleh mereka yang bekerja di sektor informal.
• Saat ini ada 20 LKM BMT yang beraset diatas 1 milyar telah PKO dengan Deputi Pembiayaan dan sudah memfasilitasi KPRS kepada lebih dari 500 Masyarakat Berpenghasian Rendah (MBR).
• Tahun 2007 sekitar 150 BMT yang telah MoU dengan PINBUK untuk kemudian PKO dengan Menpera menjadi LKM Pelaksana KPRS.
• Target pembangunan rumah dari Menpera di tahun 2007 ada 28.000 unit.
Contoh Kasus : Kerjasama Bisnis Sektor Riil
• Pengalaman selama ini kalau BMT terjun juga di sektor riil cenderung gagal, disebabkan tidak fokus dan disorientasi.
• PINBUK melalui Divisi PINBUK Massa Makmoor merancang bisnis riil yang terstandarisasi dan manajemen bersama dengan pendekatan franchise sehingga bisa mengeliminir sumber kegagalan selama ini.
• Tahap awal : Bakso Kepala Sapi “Wong Malang”, kemudian Ayam Tepung “Ahlan wa Sahlan”, Pisang Goreng Borgoe “Sohore-hore”.
• Nilai investasi hanya Rp. 5 juta per unit becak gerobak bakso, menghasilkan laba investasi minimal 8,3 % per bulan plus gaji abang bakso minimal Rp. 1,2 juta per bulan.
.
• Satu BMT dapat membuka 1 Depo yang membawahi minimal 10 unit becak bakso.
• Setiap kota minimal 3 Depo, untuk dapat difasilitasi 1 dapur plus juru masak.
• Selanjutnya liat keterangan terlampir.
ICT SEBUAH KEMESTIAN BERJARINGANICT SEBUAH KEMESTIAN BERJARINGAN
BMTBMT
Financial
InformationSystem
JLP
Incoming Data
Servicing
Fund Collecting
Supporting
Servicing(Teller)
Outgoing Data
UVI
Pemakaian ATM, Mp dan EDC
DataHandling
Administrasi (data based)
Teller
Teller Pemakaian listrik untuk tagihan bulan terpakai
Form Transaction
NASABAH &PELANGGAN
1
2
3
4
5
Jaringan Layanan
Wassalam
Mhd. Aslichan Burhan El-Blitary 0815.880.2555, [email protected]
AKTIVITAS• Direktur Eksekutif PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha
Kecil)• Ketua V ABSINDO (Asosiasi BMT Se-Indonesia)• Bendahara INKOPSYAH BMT (Induk Koperasi Syariah
BMT)• Sekjen ABDSI (Asosiasi Business Development Services
Provider Indonesia)• Komisaris PT. PINBUK Konsulindo• Komisaris PT. USSI Prima Software (LKM Online
Provider)• Direktur PT. PINBUK Massa Makmoor (Franchise Bakso
Kepala Sapi “Wong Malang Asli”, Ayam Tepung “Ahlan wa Sahlan”, Pisang Goreng Masir Bourgoe “Sohore – hore”)
• Ketua Ulul Albaab Edu-Foundation Group (PGTKIT, LPI Qurrota A’yun, Bina Insani, Bina Insan Mulia, Bina Insan Cendekia, Al-Iman, ‘Ebad El-Rahman, Ben Taqwa, Ben Sholeh, Ben Iman, Ben ‘Alim)
TERIMA KASIH SEMOGA SUKSES DAN BERMANFAAT DUNIA AKHIRAT
Top Related