25 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA
KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI TUNGKU
DI DESA BRAJA MULYA KECAMATAN
BRAJA SELEBAH
TUKASNO
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur
Jl. Pramuka Labuhan Ratu II Way Jepara Lampung Timur
ABSTRACT
Production volume is one of the spearheads of companies that benefit from
marketing activities. The cost of raw materials and labor costs are factors that can
determine the production volume of a product. Problem formulation in this
research is 1. Is there influence of raw material cost to production volume of stove
in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 2. Is there any effect of labor
cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-
district? 3. Is there any effect of raw material cost and labor cost to production
volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-district?
This study aims to 1. Know whether there is influence of raw material costs to the
volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District ?
2. Knowing whether there is influence of labor cost to production volume of
furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 3. Knowing whether
there is the cost of raw materials and labor costs to the volume of stove production
in Braja Mulya Village Braja Selebah District?
This research was conducted with independent variable. Data analysis technique
using Simple Linear Regression with regression equation: Y '= a + b1X1 + b2X2
+ ... + bn Xn. After the data were analyzed the regression equation was obtained
as follows: Y = 1,514 + 0,662 X1 + 0,436 X2.
Coefficient Determination in this research is equal to 99.3% dependent variable.
The F-count is 9.039 larger than the F-table of 3,047 with a significance level of
5%. To know which independent variables are more important, then seen from the
equation Y = 1.514 + 0.662 X1 + 0.436 X2. it turns out 0.662> 0.436, this means
the cost of raw materials is higher than the labor cost of the production volume.
From the results of the analysis, the work hypothesis that can be submitted can be
verified.
Keywords: Raw Material Cost, Labor Cost, and Production Volume
26 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
Pabrik tungku yang ada di desa
Braja Mulya kecamatan Braja
Selebah merupakan sebuah pabrik
tungku yang telah beroperasi cukup
lama dan cukup memiliki basis
penjualan yang baik. Pabrik tungku
di desa Braja Mulya ini merupakan
sebuah usaha yang bergerak untuk
tujuan profit oriented sehingga
mengharuskan setiap produksi
menghasilkan laba yang setinggi-
tingginya untuk meningkatkan
kemakmuran serta daya saing dengan
usaha sejenis yang saat ini semakin
banyak berkembang dan akan
mempengaruhi kemajuan pabrik
tungku di desa Braja Mulya ini.
Sebuah usaha yang dibergerak
dan bertujuan untuk mencari laba
serta usaha bergerak dibidang
penjualan produk, maka
meningkatkan penjualan pada level
tertinggi adalah kunci dalam
menghasilkan laba yang sebesar-
besarnya atau laba yang optimal
yang dapat diterima setiap kali
melakukan kegiatan produksinya.
Apabila laba tercapai dengan baik,
maka dengan secara otomatis maka
visi misi akan tercapai. Hal ini tentu
karena sebuah usaha yang bergerak
untuk memperoleh laba, maka visi
dan misi yang dibuat pun akan
merujuk pada laba optimal yang
harus dicapai.
Pada hakikatnya, apabila
penjualan tinggi maka laba akan
semakin tinggi didapatkan. Oleh
sebab itu, meningkatkan penjualan
tentu sangat penting untuk terus
dipelajari, dievaluasi serta dilakukan
untuk semakin memperbaiki
pendapatan sehingga perusahaan
dapat terus berkembang dan menjadi
sebuah usaha yang maju sehingga
citra perusahaan akan semakin
menancap pada para konsumennya.
Volume penjualan yang dapat
diperoleh merupakan sebuah
cerminan laba yang akan didapatkan.
Oleh sebab itu volume penjualan
menjadi sebuah hal penting yang
harus didapatkan sebaik-baiknya
oleh setiap produsen. Volume
penjualan yang baik akan menjadi
sebuah hal positif untuk perusahaan
mendapatkan laba yang maksimal
dari proses pemasarannya.
Penjualan tentu sebuah hasil
akhir dari serangkaian proses
produksi dimana penjualan menjadi
titik penting dalam kelangsungan
hidup sebuah perusahaan yang
bergerak dalam kegiatan jual beli
barang. Untuk mencapai sebuah
penjualan yang tertinggi tentu
diperlukan kiat-kiat serta strategi
yang jitu untuk mengalahkan produk
pesaing dan meningkatkan penjualan
produk milik perusahaan sendiri.
Pada masa sekarang ini, sudah
barang tentu volume penjualan yang
baik akan menyebabkan laba yang
tinggi pula. Begitu pula sebaliknya,
apabila volume penjualan menurun
tentu berbahaya bagi perusahaan
bahkan apabila hal ini terjadi, tentu
dapat mengancam masa depan dan
kelangsungan hidup perusahaan
dimasa-masa mendatang sehingga
pihak top manager perusahaan harus
benar-benar memperhitungkan
matang penjualan perusahaannya
setiap saat.
Berbagai masalah yang dapat
timbul dari penjualan ini, tentu
membutuhkan penanganan yang
baik. Masalah peningkatan volume
penjualan adalah masalah kompleks
yang harus diselesaikan semua
perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan barang. Disamping
meningkatkan volume penjualan
27 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
tentu harus dibarengi dengan
meminimalkan semua biaya
termasuk berbagai biaya-biaya dalam
proses produksi seperti biaya bahan
baku serta biaya tenaga kerja.
Manajemen pemasaran yang
tepat, akan menyebabkan kehidupan
dan kelangsungan perusahaan pada
tahun-tahun mendatang. Begitu pula
pabrik tungku di desa Braja Mulya,
langkah pemasaran yang tepat yaitu
dengan meningkatkan penjualan
yang sebanyak-banyaknya serta
meminimalisir biaya-biaya serendah-
rendahnya tentu menjadi langkah
positif didalam sebuah usaha yang
bertujuan menghasilkan laba bagi
perusahaanya. Oleh sebab itu bagi
pabrik tungku di desa Braja Mulya
ini, hal ini merupakan masalah yang
kompleks untuk ditangani dan
dipecahkan permasalahannya.
Belum stabilnya volume
penjualan ini tentu berbahaya bagi
kelangsungan pabrik tungku Braja
Mulya.Volume penjualan yang terus
meningkat atau stabil diangka yang
besar serta biaya-biaya yang
diminimalisir tentu akan menjadi
sebuah jaminan tersendiri bagi
perusahaan dalam kelangsungan
hidup perusahaannya. Pentingnya
peningkatan volume penjualan setiap
bulannya mengharuskan setiap
perusahaan harus berlomba-lomba
meningkatkan serta menggali semua
potensi yang dimiliki perusahaan
untuk menjadi market leader dalam
volume penjualan setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang serta
fenomena berbagai masalah yang
timbul diatas, maka penulis
berinisiatif untuk mengambil judul
dalam penelitian ini adalah
“Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan
Biaya Tenaga Kerja Terhadap
Volume Produksi Tungku di Desa
Braja Mulya Kecamatan Braja
Selebah”.
b. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh biaya
bahan baku terhadap volume
Produksi tungku di desa
Braja Mulya Kecamatan
Braja Selebah?
2. Apakah ada pengaruh biaya
tenaga kerja terhadap volume
Produksi tungku di desa
Braja Mulya Kecamatan
Braja Selebah?
3. Apakah ada pengaruh biaya
bahan baku dan biaya tenaga
kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja
Selebah?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini
adalah:
Adapun tujuan dari adanya
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh biaya bahan
baku terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja
Selebah?
2. Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh biaya tenaga
kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja
Selebah?
3. Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja
terhadap volume produksi
28 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah?
d. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemilik Usaha
Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi sumbangan fikiran bagi
masyarakat dalam menyikapi
masalah-masalah yang timbul
dalam bidang manajemen
pemasaran khususnya tentang
Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja dan Volume
Produksi.
2. Bagi Pihak Lain
Diharapkan dapat menjadi
tambahan referensi sehingga
dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan bagi pembaca dan
pengguna penelitian ini
dikemudian hari.
II. TINJAUN PUSTAKA
a. Biaya Bahan Baku Menurut Hanggana (2006:11)
yang dimaksud dengan bahan baku
adalah bahan yang digunakan untuk
membuat sebuah produk. Sedangkan
pengertian biaya bahan baku
menurut Hanggana (2006:11)
menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan biaya bahan baku adalah
seluruh biaya yang digunakan untuk
membuat suatu barang jadi. Bahan
pasti akan menempel menjadi satu
dengan barang jadi.
Sedangkan dalam pengertian
lainnya, pengertian biaya bahan baku
menurut Narifin (2007:202)
menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan biaya bahan baku adalah
biaya yang digunakan sebuah
organisasi untuk mendapatkan bahan
utama atau bahan pokok dan
merupakan komponen utama sebuah
produk. Biaya bahan baku
merupakan komponen yang tidak
bisa dipisahkan dalam setiap proses
produksi sebuah perusahaan atau
organisasi.
Menurut beberapa pengertian
diatas, maka penulis dapat
mengambil sebuah kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan biaya
bahan baku merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan
baku yang digunakan proses
produksi. Bahan baku merupakan
komponen utama dalam proses
produksi, artinya bahan baku
merupakan hal yang harus ada dalam
setiap proses produksi. Hal ini
menjadikan bahwa biaya bahan baku
menjadi sebuah biaya yang harus ada
didalam setiap kegiatan proses
produksi didalam sebuah perusahaan.
b. Prosedur Sistem Pembelian
Bahan Baku
Menurut Simamora (2012:43)
menyebutkan bahwa dalam proses
pembelian bahan baku terdapat
beberapa prosedur sistem. Adapaun
prosedur-prosedur tersebut adalah:
1. Prosedur Permintaan Bahan
Baku
Hal ini dilakukan jika persediaan
bahan baku yang ada digudang
sudah mencapai jumlah tingkat
minimum pemesanan kembali
(reoder point). Bagian gudang
kemudian membuat surat
permintaan pembelian untuk
dikirimkan ke bagian pembelian.
2. Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini, bagian
pembelian melaksanakan
pembelian atas dasar permintaan
pembelian dari bagian gudang.
3. Prosedur Penerimaan Bahan
Baku
Sistem ini, pemasok akan
mengirimkan bahan baku kepada
perusahaan sesuai dengan surat
29 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
order pembelian yang
diterimanya.
4. Prosedur Pencatatan Penerimaan
Bahan Baku di Bagian Gudang
Sistem ini adalah sistem dimana
bagian penerimaan menyerahkan
bahan baku yang diterima oleh
pemaso kepada bagian gudang.
5. Prosedur Pencatatan Utang yang
Timbul dari Pembelian Bahan
Baku
Sistem ini, bagian pembelian
menerima faktur pembelian dari
pemasok. Bagian pembelian
memberikan tanda tangan diatas
faktur pembelian sebagai tanda
persetujuan bahwa faktur dapat
dibayar kepada pemasok telah
memenuhi syarat-syarat
pembelian yang ditentukan oleh
perusahaan.
c. Jenis-Jenis Bahan Baku
Menurut Hanggana (2006:19)
menyebutkan bahwa jenis-jenis
bahan baku dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung atau direct
material adalah semua bahan
baku yang merupakan bagian
daripada barang yang dihasilkan.
Biaya ini adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan
baku langsung yang mempunyai
hubungan erat dan sebanding
dengan jumlah barang yang
dihasilkan
2. Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung atau
yang sering disebut juga dengan
istilah indirect material adalah
bahan baku yang ikut berperan
dalam proses produksi tetapi tidak
secara langsung tampak pada
brang jadi yang dihasilkan.
d. Biaya Tenaga Kerja Menurut Mulyadi (2007:343)
mendefinisikan bahwa biaya tenaga
kerja adalah harga yang dibebankan
untuk penggunaan tenaga kerja
tersebut. sedangkan menurut Sukirno
(2008:6) biaya tenaga kerja adalah
semua balas jasa (teken prestasi)
yang diberikan oleh perusahaan
kepada semua tenaga kerja atau
pekerja yang ada didalam perusahaan
tersebut secara langsung maupun
tidak langsung.
Adapun pengertian lainnya dari
biaya tenaga kerja adalah definisi
biaya tenaga kerja menurut
Supriyono (2009:20) biaya tenga
kerja merupakan semua atau
keseluruhan biaya-biaya yang
menyangkut dengan gaji dan upah
kepada seluruh pekerja atau
karyawan yang secara praktis dapat
diidentifikasikan oleh perusahaan.
Dari beberapa pengertian-
pengertian diatas, maka penulis
mengambil sebuah kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan biaya tenaga
kerja adalah keseluruhan biaya balas
jasa kepada karyawan atau pekerja.
Biaya tenaga kerja merupakan sebuah
hal yang penting bagi karyawan dan
juga perusahaan. Biaya tenaga kerja
yang baik tentu akan memberikan
dampak kemakmuran bagi karyawan
perusahaan tersebut sehingga
karyawan dapat terus bekerja dengan
penuh semangat.
e. Jenis-Jenis Biaya Tenaga Kerja
Menurut Sukirno (2008:2) biaya
tenaga kerja untuk fungsi produksi
dapat dibedakan menjadi sebagai
berikut, yaitu:
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung
adalah semua balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik
yang manfaatnya dapat
30 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
diidentifikasikan atau diikuti
jejaknya pada produk tertentu
yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung
adalah semua balas jasa yang
diberikan kepada karyawan
pabrik, akan tetapi manfaatnya
tidak dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejaknya pada produk
tertentu yang akan atau telah
dihasilkan oleh perusahaan.
f. Volume Produksi Volume Produksi menurut
Kotler (2008:203) mendefinisikan
yang dimaksud dengan volume
produksi adalah barang yang ter
produksi untuk jangka waktu tertentu
dan didalamnya mempunyai strategi
pelayanan yang baik. Volume
produksi biasanya berbentuk
numerik atau deretan angka dimana
deretan angka tersebut sering disebut
unit.
Menurut Swastha (2006:65)
berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan volume produksi adalah
produksi bersih dari laporan laba
perusahaan. Produksi bersih
diperoleh melalui hasil produksi
seluruh produk selama jangka waktu
tertentu dan hasil produksi yang
dicapai dari pangsa pasar yang
merupakan produksi potensial yang
dapat terdiri dari kelompok pembeli
jangka waktu tertentu. Sedangkan
menurut Stapelton (2011:137)
mengatakan bahwa volume produksi
adalah pencapaian produksi yang
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif
dari segi fisik maupun volume.
Berdasarkan pengertian-
pengertian diatas maka penulis dapat
mengambil sebuah kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan
volume produksi adalah jumlah
barang yang telah ter produksi dalam
sebuah perusahaan.
g. Kerangka Fikir
Hubungan antar variabel yang
akan diteliti tersebut dapat dijelaskan
melalui suatu model yang disebut
dengan paradigma penelitian atau
model penelitian. (Sugiyono,
2009:63). Berdasarkan uraian latar
belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan tinjauan pustaka,
maka dapat disusun model penelitian
ini kedalam model penelitian seperti
gambar berikut:
Gambar Fikir
h. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009: 96)
hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Hipotesis
penelitian ini adalah:
1. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya
bahan baku terhadap volume
X1
Biaya Bahan
Baku
X2
Biaya Tenaga
Kerja
Y
Volume
Produksi
31 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja Selebah.
Ha : Ada pengaruh biaya bahan
baku terhadap volume produksi
tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah.
2. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya
tenaga kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja Selebah.
Ha : Ada pengaruh biaya tenaga
kerja terhadap volume produksi
tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah.
3. Ha : Tidak Ada pengaruh biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja
terhadap volume produksi tungku
di desa Braja Mulya Kecamatan
Braja Selebah.
Ho : Ada pengaruh biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja
terhadap volume produksi tungku
di desa Braja Mulya Kecamatan
Braja Selebah.
III. Metode Penelitian
a. Variabel Penelitian dan
Definisi Operasional Variabel
1). Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga
variabel yakni dua variabel
independen dan satu varibael
dependen. Adapun variabel
independen dari penelitian ini adalah
Biaya Bahan Baku (X1) dan Biaya
Tenaga Kerja (X2), sedangkan
variabel dependen penelitian ini
adalah Volume produksi.
2). Definisi Operasional Variabel Variabel (X1) Biaya Bahan
Baku yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan baku yang
digunakan proses produksi. Adapun
indikator-indiaktor Biaya Bahan
Baku adalah sebagai berikut:
1) Jenis Bahan Baku adalah jenis
bahan yang digunakan dalam
produksi.
2) Jumlah Barang dan Harga Per
Unit adalah kuantitas bahan
baku yang digunakan dan harga
tiap satuan bahan baku.
3) Nilai Bahan Baku dalam
Persediaan adalah harga bahan
baku yang disimpan dalam
gudang.
Variabel (X2) Biaya Tenaga
Kerja yaitu keseluruhan biaya balas
jasa kepada karyawan atau pekerja.
Adapun indikator Biaya Tenaga
Kerja adalah:
1) Standar dan Biaya Hidup
Pegawai adalah biaya
kehidupan pegawai sehari-hari.
2) Ukuran Perbandingan Upah
adalah pertimbangan dalam
pemberian kompensasi.
3) Penawaran dan Kemampuan
membayar adalah tawar
menawar dan kekuatan
perusahaan dalam memberikan
kompensasi.
4) Pemerintah adalah kebijakan
pemeriantah untuk perusahaan
Variabel Y adalah
Volume produksi yaitu
laporan barang yang telah
terproduksi dalam bentuk
angka. Adapun indikator
volume produksi adalah:
1) Persediaan bahan baku adalah
total bahan baku yang tersedia
2) Kemampuan produksi adalah
kemampuan memproduksi
perusahaan
3) Kapasitas Produksu adalah
kapasitas dapat melakukan
produksi.
32 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
b. Data Penelitian
Data yang dianalisis adalah
data biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan volume
produksi dalam bentuk
laporan akhir bulanan pada
setiap akhir bulan atau tutup
buku setiap bulannya.
c. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini
menggunakan dokumentasi
dan wawancara.
d. Teknik Analisis Data Analisis regresi linier berganda
merupakan hubungan linier
antara dua atau lebih variabel
independen (X1, X2,...Xn)
dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan
variabel dependen apakah
masing-masing variabel
independen berpengaruh positif
atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan
atau penurunan
Adapun rumus regresi linier
sederhana menurut Sugiyono
(2009:273) adalah:
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn
Dimana: Y : Variabel Dependen
X1 dan X2 : Variabel Independen
a : Konstanta (nilai Y’ apabila
X1,X2...,Xn =0)
b : Koefisien regresi (nilai
peningkatan atau penurunan)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Gambaran Umum Obyek
Penelitian
Pabrik Tungku desa Braja
Mulya merupakan sebuah pabrik
yang bergerak dibidang produksi
tungku dari hulu sampai ke hilir
yaitu dari proses produksi sampai
pada proses penjualan atau
pemasaran tungku tersebut. Pabrik
tungku desa Braja Mulya ini
merupakan pabrik tungku yang
sudah cukup lama beroperasi dimana
pabrik Tungku Braja Mulya ini
memulai aktifitas produksinya sejak
tahun 2003.
Pabrik tungku Braja Mulya ini
terletak di desa Braja Mulya RT/RW
018/004 Kecamatan Braja Selebah
Kabupaten Lampung Timur Provinsi
Lampung. Adapun pabrik tungku
Braja Mulya ini merupakan pabrik
tungku milik bapak Mulyanto
dengan memperkerjakan beberapa
orang tenaga kerja sebanyak 7 orang
tenaga kerja yang membantu dari
seluruh proses produksi sampai pada
pemasaran tungku Braja Mulya ini.
Pada awalnya, pabrik tungku
Braja Mulya ini hanya memfokuskan
pada proses produksi dan melakukan
kegiatan bersama dengan pihak lain
dalam proses pemasaran. Namun
pada selanjutnya pabrik tungku Braja
Mulya melakukan seluruh rangkaian
produksi sampai pemasaran sendiri
sehingga dapat semakin memajukan
pabrik Tungku Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah Lampung
Timur ini.
Berdasarkan keterangan dari
pihak pabrik Tungku Braja Mulya,
kegiatan produksi tungku ini
dilakukan dilahan milik sendiri yaitu
dirumah bapak Mulyanto yang
terletak didesa Braja Mulya RT/RW
018/004 Kecamatan Braja Selebah
33 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
Kabupaten Lampung Timur. Adapun
kegiatan proses produksi pada pabrik
ini dilakukan dengan bantuan tenaga
kerja yang dipekerjakan oleh bapak
Mulyanto dalam pabrik Tungku
miliknya.
b. Hasil Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan
menggunakan alat analisis Regresi
Linier Berganda. Penelitian ini
variabel X1 adalah biaya bahan baku
dan X2 adalah biaya tenaga kerja,
dimana biaya-biaya ini bersatuan
rupiah. Dan variabel Y adalah
volume produksi yang dikalikan
dengan harga jual produk sehingga
menjadi satuan rupiah. Harga jual
tungku adalah sebesar Rp. 20.000,00.
Untuk menentukan persamaan
regresi didalam penelitian ini,
adapun yang menjadi data X dan
data Y adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data XI,X2 dan Y
No. Bulan Variabel Y
(Pendapatan dari
hasil produksi)
Variabel X1
(Biaya BB)
Variabel X2
(Biaya TK)
1 Jan Rp. 4.360.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.090.000
2 Feb Rp. 3.880.000 Rp. 1.755.000 Rp. 970.000
3 Mar Rp. 4.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.100.000
4 Apr Rp. 5.420.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.165.000
5 Mei Rp. 4.120.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 355.000
6 Juni Rp. 5.720.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.430.000
7 Juli Rp. 5.580.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 395.000
8 Agust Rp. 5.060.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.265.000
9 Sept Rp. 5.180.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.295.000
10 Okt Rp. 3.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 915.000
11 Nov Rp. 4.520.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 130.000
12 Des Rp. 4.760.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.190.000
Total Rp. 56.920.000 Rp. 21.060.000 Rp. 14. 300.000
Sumber: Dokumentasi pabrik tungku
Dari data diatas, maka penulis
menganalisis menggunakan bantuan
program spss. Adapun hasil regresi
linier berganda menggunakan spss
hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Persamaan Regresi
Sumber : Data Sekunder SPSS
Pada tabel Coefficients
menunjukan bahwa pada kolom B
pada Constant (a) adalah sebesar
1.514. Sedangkan pada nilai
koefisien regresi b1 (Biaya Bahan
Baku) adalah 0,667 sedangkan b2
(Biaya Tenaga Kerja) adalah 0,326
Sehingga dari hasil ini dapat
ditentukan persamaan regresi
penelitian ini sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn
atau Y = 1.514 + 0,667 X1 +
0,326X2
{Y = 1.514 + 0,667 (Biaya Bahan
Baku) + 0,326 (Biaya Tenaga
Kerja)}
Koefisien b dinamakan koefisien
arah regresi dan menyatakan
perubahan rata-rata variabel Y atau
variabel dependen. Sehingga dalam
persamaan ini apabila diterjemahkan
adalah sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 1.514
menyatakan bahwa jika tidak
ada nilai b maka nilai volume
produksi adalah sebesar
1.514.
2. Koefisien regresi X1 sebesar
0,667 artinya bahwa setiap
penambahan 1 nilai dari
biaya bahan baku maka nilai
volume produksi mengalami
kenaikan sebesar 0,667.
3. Koefisien regresi X2 sebesar
0,326 artinya bahwa setiap
penambahan 1 nilai dari
biaya tenaga kerja maka nilai
volume produksi mengalami
kenaikan sebesar 0,326
34 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
Uji T
Uji T pada dasarnya
menunjukkan menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen.
Adapun hasil uji T berdasarkan
yang diolah menggunakan SPSS
dalam penelitian ini adalah dapat
dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel .Uji T
Sumber : Data Sekunder SPSS
Dari hasil uji T diatas, dapat
dilihat bahwa nilai dari variabel
X1 dan X2 adalah sebesar 6,881 dan
6,455 lebih besar dari
menggunakan tingkat
signifikansi 5% dengan rumus df =
n-k atau df = (12-3) maka didapatkan
sebesar 2,262. Adapun nilai
signifikansi atau α sebesar 0,05 dan
pada hasil perhitungan nilai
signifikansi adalah 0,000 sehingga
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa > sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya bahwa Ada
pengaruh biaya bahan baku terhadap
volume produksi tungku di desa
Braja Mulya Kecamatan Braja
Selebah. Dan Ada pengaruh biaya
tenaga kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi ( )
mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah diantara nol
sampai satu. Berikut adalah koefisien
determinasi dari penelitian ini yang
diolah dengan menggunakan SPSS
sebagai berikut:
Tabel. Koefisien Determinasi
Sumber : Data Sekunder SPSS
Dari tabel diatas terlihat bahwa
nilai koefisien korelasi (R) sebesar
0,997 menunjukan bahwa hubungan
antara variabel independen dengan
variabel dependen adalah sangat
kuat. Dari tabel diatas juga terlihat
bahwa nilai R Square adalah sebesar
0,993 menunjukan bahwa variasi
variabel independen mampu
menjelaskan 99,3% variasi variabel
dependen. Sedangkan sisanya 0,7 %
dijelaskan oleh variabel lain diluar
variabel independen.
Uji F
Uji serentak yaitu uji untuk
melihat bagaimanakah pengaruh
semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabel
terikatnya. Adapun berdasarkan
perhitungan didapatkan bahwa hasil
uji F dengan menggunakan program
SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel. Uji F
Sumber : Data Sekunder SPSS
Berdasarkan perhitungan diatas,
didapatkan bahwa adalah
sebesar 9,309 sedangkan untuk
dengan taraf signifikansi 5% adalah
didapat sebesar 3,047. Adapun taraf
signifikansi diperoleh 0,000 lebih
35 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
kecil dari 0,05 Sehingga dapat
disimpulkan bahwa >
sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya bahwa Ada
pengaruh biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada penelitian ini,
maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh biaya bahan
baku terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja
Selebah sebesar 66,7%.
2. Ada pengaruh biaya tenaga
kerja terhadap volume
produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja
Selebah sebesar 32,6%.
3. Ada pengaruh biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja
terhadap volume produksi
tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah
b.Saran
Berdasarkan hasil perhitungan
dalam penelitian ini, maka penulis
ingin memberikan saran yaitu:
1. Bagi Produsen diharapkan
dapat meningkatkan produksi
untuk meningkatkan laba dan
meningkatkan kemakmuran
perusahaan kedepannya.
2. Bagi konsumen hendaknya
dapat memilih produk tungku
yang terbaik sehingga
mendapatkan tungku yang
tahan lama dan berkualitas
tinggi untuk mendukung
kegiatan sehari-hari.
3. Bagi pemerintah hendaknya
dapat memberikan bantuan
kepada usaha kecil menengah
untuk meningkatkan
produktivitas dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara luas.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2006. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran
Jasa: Bandung. CV Alfabeta
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar
Akuntansi Biaya: Surakarta.
Mediatama
Kotler, Phillip. 2008. Manajemen
Pemasaran: Jakarta. Salemba
Empat
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya
edisi kelima: Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada
. 2007. Persamaan Dasar
Akuntansi edisi kedua.
Yogyakarta. Universitas
Gadjah Mada
Narafin, M. 2007. Penganggaran
Perusahaan: Jakarta
Salemba Empat
Simamora, Henry. 2012. Manajemen
Sumber daya Manusia edisi
lima : Jakarta. Erlangga
Stapelton, Hartson. 2011.
Manajemen Pemasaran dan
Bisnis edisi 5: Jakarta. Ghalia
Indonesia
Staton, William J. 2008. Prinsip-
Prinsip Pemasaran: Jakarta.
Erlangga
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D: Bandung. CV Alfabeta
Sukirno, Sadono. 2008. Mikro
Ekonomi Teori Pengantar
edisi ketiga: Jakarta.
Grafindo Persada
36 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
Supriyono, R.A. 2009. Akuntansi
Biaya buku 1: Pengumpulan
Biaya dan Penentuan Harga
Pokok: Jakarta. Salemba
Empat
.. 2009. Akuntansi
Biaya buku 4: Penentuan
Harga Pokok: Produksi.
Jakarta. Salemba Empat
Swastha,Basu. 2006. Pengantar
Bisnis Modern: Jakarta.
Salemba Empat
Top Related