1
ARTIKEL
MULTI-TIER ARCHITECTURE
Disusun oleh kelompok 6:
ANGGA SETIAWAN (1124011)
BUDI GANTHANA (1124027)
DIKA HARISWAN (1124019)
ERIK ALFREDO GINTING (1124018)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK POS INDONESIA
2013/2014
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................ 2
1. penegertian multi tier ................................................................................. 3
2. model-model client server ........................................................................ 3
2.1 two-tier ..................................................................................................... 3
2.1.1 model two-tier........................................................................................ 4
2.1.2 Kelebihan two-tier................................................................................ 4
2.1.3 kekurangan two tier............................................................................... 5
2.2 Three- tier....................................................................................................5
2.2.1 kelebihan three-tier.................................................................................. 6
2.2.2 kekurangan three-tier............................................................................... 7
2.3 aplikasi n-tier............................................................................................. 7
2.3.1 kelebiahan n-tier...................................................................................... 7
2.3.2 kekuranagn n-tier.................................................................................... 7
3. System Requirement Specification (SRS) pada suatu perusahaan............ 8
4. Teknologi Pendukung............................................................................. ....... 12
Kesimpulan ........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................... 15
3
1. Pengertian Multi tier
Multi tier application adalah pembagian arsitektur aplikasi ke dalam beberapa bagian
fungsional yang terisolasi. Biasanya, aplikasi multi tier memiliki pembagian yaitu client
tier, middle tier, dan data tier. Arsitektur seperti ini biasanya digunakan dalam
pengembangan aplikasi berskala enterprise. Client tier merupakan bagain dari aplikasi
yang melakukan request ke bagian middle tier. Pada implementasinya, client tier adalah
bagian yang diakses oleh end user. Sementara itu, middle tier adalah tempatnya business
process yang berfungsi menangani request dari client serta memproses data. Sedangkan
data sendiri adalah bagian dari data tier
2. Model-model Client Server
Model-model Client Server Dibawah ini dijelaskan 3 jenis model-model Client server,
diantaranya :
2.1 Two - tier
Two Tier Client Server - Dalam model two-tier, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier
dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
4
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan
kembali data ke client-nya.
2.1.1 Model two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut
yaitu :
1. User Interface(Client). Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses(Jaringan).
3. Database (Server). Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan
server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar
1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari
aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan
server database.
2.1.2 Kelebihan dari model Two-tier :
Menangani Database Server secara khusus
Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan
trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
5
Manajemen data
Keamanan
Query, trigger, prosedur tersimpan
Penangan kesalahan
2.1.3 Kekurangan dari model Two - tier :
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala
kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.
2.2 Three-Tier
Three Tier Client Server - Model three-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur two-tier . Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di
dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga
dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
Layanan presentasi (tingkat client)
Layanan bisnis (tingkat menengah)
Layanan data (tingkat sumber data)
6
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client.
Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat
menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam
model three-tier berada pada komputer tersendiri.
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam
lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan
keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada
arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client
dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan
sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana
bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita
menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier
ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application.
Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client)
hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
2.2.1 Kelebihan dan keuntungan arsitektur Three Tier :
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula
dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih
kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan
lain ikut salah.
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan
yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server
database optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet,
tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada
pada tingkat yang lebih rendah.
Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di
pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
7
Keluwesan teknologi.
Mudah untuk mengubah DBMS engine
Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
Biaya jangka panjang yang rendah.
Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi
keseluruhan.
Keunggulan kompetitif.
Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara
mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
2.2.2 Kekurangan arsitekture Three Tier :
Lebih susah untuk merancang
Lebih susah untuk mengatur
Lebih mahal
2.3 Aplikasi N-tier
Aplikasi N-Tier model n-tier padadsar nya memiliki penegertian yaitu Huruf “n”
pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun,
misalnya 3-tier, 4-tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n-tier memiliki 3
atau lebih tingkatan logical, umumnya aplikasi n-tier saat ini menggunakan 3-tier.
2.3.1 Keuntungan n-tier
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-
tier pada umumnya), yang terutama adalah:
1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang
2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara
transparan.
2.3.2 Kerugian n-tier
sistem n-tier relatif mahal untuk development dan instalasinya. Hal ini dikarenakan
perencanaan software pada 3-tier bisa jadi sangat kompleks. Bahkan pada awal tahap
perencanaan, Anda telah harus mempertimbangkan potensi pengembangan
8
perusahaan pada masa yang akan datang. Kompleksitas dalam hal ini meliputi seluruh
aspek, baik infrastruktur maupun pembuatan software secara keseluruhan.
Sementara dalam suatu perusahaan, semakin besar perubahan sistem yang dilakukan,
maka akan semakin memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya.
Karena itu secara otomatis memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.
3. IMPLEMENTASI MULTI TIER PADA UNIVERSITAS
Permasalahan akan timbul dalam konsep ini :
Digunakan pada skala yang besar.
Server akan berada pada kondisi overloaded, jika diakses oleh jumlah
client (penggunaa) dalam keadaan skala besar. Hal ini dapat terajdi karena
permintaan akan proses yang dibutuhkan oleh client menjadi bertumpuk di sisi
server.
Jika terjadi perubahan proses yang dilakukan di server, maka akan
mengakibatkan tenaga yang dikeluarkan untuk menggadakan perubahan
proses tersebut ke setiap client yang ada. Hal ini dapat dilakukan jika
pengguna berada dalam jumlah yang sedikit, namun jika pengguna
berjumlah besar, tentunya hal ini menjadi masalah yang harus dihadapi.
Keamanan data
Dengan menggunakan konsep two-tier ini, client langsung mengakses
database. Hal ini dapat mengakibatkan data menjadi berkurang, karena
pengguna dapat langsung mengakses database server.
Pada suatu universitas dalam setiap semesternya melakukan proses registrasi.
Dalam proses registrasi tersebut, terdapat beberapa tahap proses yang perlu
dilakukan. Antara lain persiapan cara mahasiswa untuk melakukan registrasi.
Misalnya universitas tersebut menyediakan 2 cara online yang dapat dilakukan
oleh mahasiswa, melalui Telepon yang dikenal dengan Phone Service (PS) dan
melalui Internet (web) yang dikenal dengan KRS Online.Dalam proses registrasi ini
mahasiswa dapat menyusun jadwal kuliahnya sendiri beserta hari, jam dan mata kuliah
yang ingin diikuti. Setiap kelas mempunyai keterbatasan kapasitas yang dapat
ditampung.
9
Dalam suatu mata kuliah juga mempunyai prasyarat yang harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum mata kuliah tersebut dapat diambil. Setiap mahasiswa dibatasi jumlah
maksimal mata kuliah yang dapat diambil berdasarkan jumlah SKS.
Pengisian dapat dilakukan baik melalui PS atau Web, namun tidak boleh dilakukan
melalui kedua cara tersebut pada waktu bersamaan, dan kedua cara tersebut harus
dapat saling berkomunikasi melalui
database. Konsep yang digunakan menggunakan two-Tier.
Berikut ini arsitektur dari masing-masing media yang ada :
Arsitektur phone servis
Mahasiswa dapat menelpon nomor telephone yang telah ditentukan sebelumnya oleh
universitas, maka mahasiswa tersebut akan disambungkan ke telephone server yang
telah mempunyai aplikasi telephony.Input yang dilakukan oleh mahasiswa akan
diterima oleh telephony server dan akan diproses oleh telephony server. Jika
Telephony server membutuhkan data, maka akan dilakukan koneksi ke database server
dan data akan diambil dan diproses lebih lanjut di telephony server. Hal ini akan cukup
membebani Telephony server, karena hampir semua proses dilakukan di server
tersebut, dari proses input sampai dengan business rules yang ada. Validasi juga
mencakup kapasitas kelas, jika kapasitas sudah habis maka langsung akan ada pesan
penolakan terhadap kelas tersebut. Semua ini dilakukan secara online.
10
Untuk mengurangi beban tersebut, sebagian validasi database dilakukan pada
database server, namun validasi tersebut hanya sebagian kecil dari proses registrasi.
Arsitektur KRS Online
Mahasiswa dapat melakukan proses registrasi dengan cara masuk ke web site
universitas dan mengisi mata kuliah yang ingin diambil. Jika ada penolakkan mata
kuliah, maka akan ada pesan kesalahan kemudian mahasiswa dapat memperbaiki dan
mengirimkannya kembali ke server. Setelah server menerima paket data yang
dikirimkan oleh mahasiswa melalui aplikasi web, maka paket data
tersebut akan diproses pada aplication server. Jika proses tersebut berhasil, maka
akan dilakukan penyimpanan data ke database, jika ternyata ada penolakan, maka
akan ada pesan kesalahan kepada user melalui internet dan server akan kembali
menerima paket data dan memprosesnya kembali.
Jika mempunyai 2 cara untuk melakukan proses registrasi dan masing-masing dari
kedua cara tersebut melakukan proses validasinya sendiri-sendiri, ada kemungkinan
dimana melalui PS diterima tetapi melalui web bisa ditolak, atau juga kondisi
sebaliknya. Hal ini dikarenakan pada PS proses validasi dilakukan pada Telephony
Server tetapi pada Web validasi dilakukan di Application server. Hal seperti ini
11
mempersulit pengupdatean validasi. Jika ada perubahan, maka harus dilakukan
pada dua tempat yang berbeda.
Setelah melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, maka diperlukan adanya
perubahan arsitektur pada PS dan KRS Online untuk mendukung proses registrasi
menjadi lebih efisien. Setelah dilakukan tahapan disain, maka berikut ini adalah
arsitektur PS dan KRS Online yang baru dengan menggunakan konsep three-tier :
Dengan arsitektur yang baru ini, semua validasi baik itu untuk PS maupun untuk
KRS Online dilakukan pada server yang sama, yaitu pada application server
(middle-tier). Telephony server dan IIS sebagai client bagi Application Server yang
nantinya akan melakukan koneksi ke database server. Pada saat mahasiswa
melakukan proses registrasi melalui PS, maka Telephony Server akan menerima
semua input dan melakukan proses validasi. Proses ini dilakukan pada Application
Server (yang berfungsi sebagai middle-tier), setelah diproses maka akan ada hasil
dari proses tersebut. Hasil ini akan dikirimkan kembali ke Telephony Server dan hasil
ini yang akan diberikan kepada mahasiswa. Pada saat mahasiswa melakukan input
berupa mata kuliah yang ingin diambil, maka telephony server akan memanggil
validasi yang ada pada application server beserta nim dan mata kuliah yang
diambil. Selanjutnya Application Server akan melakukan pengecekan terhadap mata
kuliah tersebut. Pengecekan ini meliput banyak hal, antara lain hak sks yang masih
diperbolehkan untuk diambil, kapasitas kelas, jadwal kuliah dan lain sebagainya. Jika
terdapat kesalahan dalam penginputan tersebut, maka application server akan
12
memberikan kode error yang akan dibaca oleh telephony server dan akhirnya akan
diberikan kepada mahasiswa.
Proses yang hampir sama kan dialami oleh mahasiswa yang melakukan prose
registrasi melalui internet (KRS Online). Paket data yang dikirimkan tersebut akan
diproses melalui application server dan melakukan validasi yang sama dengan PS dan
jika ada kesalahan maka akan dikeluarkan kode error yang akan diproses oleh browser
pada client (mahasiswa), mahasiswa dapat kembali memperbaiki kesalahan tersebut
dan mengirimkannya kembali dan diproses ulang seperti sebelumnya. Jika pada proses
selanjutnya ada perubahan validasi untuk proses registrasi, maka cukup hanya
merubah validasi yang ada di application server, dengan demikian pada PS dan
KRS Online akan mengikuti rules yang telah direvisi tersebut.
4. Teknologi pendukung
Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk mendukung multi-tier:
Component Object
Umumnya merupakan model object oriented dimana dapat dipergunakan oleh aplikasi
yang berbeda dan penggunaan ulang komponen. Contohnya adalah COM/DCOM.
Aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda dapat saling
berkomunikasi dengan menggunakan Component Object. Component Object itu
sendiri dapat ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Pada prinsipnya
komponen tersebut terdiri dari class yang memiliki sekumpulan method.
Microsoft Transaction Server
MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan software yang dikembangkan
oleh Microsoft untuk keperluan monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS
beroperasi pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai contoh, jika
Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana menempatkan business object pada
middle-tier, maka Anda dapat membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya,
dan melakukan instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan
bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada busines object tersebut.
MTS menyediakan fasilitas seperti transaksi rollback, commit dan deadlock pada
middle-tier.
HTTP/Web Server.
13
Untuk aplikasi multi-tier pada aplikasi Internet/Intranet, Anda mutlak memerlukan
Web Server. Terdapat cukup banyak web server yang umum digunakan seperti
Apache Web Server atau Internet Information Server (IIS). Anda dapat menggunakan
web server sebagai middle-tier untuk menangani permintaan dari browser komputer
client.
Microsoft Message Queue Server.
MMQS atau Microsoft Message Queue Server merupakan teknologi yang
dikembangkan oleh Microsoft yang berjalan pada middle-tier dan berfungsi untuk
mengelola antrian permintaan.
Hal ini dilatarbelakangi karena didalam jaringan yang besar, tidak semua komputer
yang terkoneksi berfungsi pada saat yang diperlukan, sehingga diperlukan sebuah
aplikasi yang dapat mengelola antrian request dari client dan response dari server
yang akan dikirimkan lagi ketika komputer tujuan telah berfungsi. Satu
keuntungannya lagi, jika client-client meminta request yang melebihi kapasitas
sebuah server, maka MMQS dapat menyimpannya untuk kemudian
mendelegasikannya pada server yang tidak sibuk. Untuk kebutuhan ini diperlukan
aplikasi pada server yang berfungsi sebagai listener atau referral.
Database Management System.
Database Management System atau dikenal dengan singkatan DBMS merupakan
sumber penyimpanan data dan tentu saja memegang peranan vital dalam keseluruhan
sistem. Untuk arsitektur 2-tier dan n-tier, diperlukan aplikasi DBMS yang mampu
bekerja pada lingkungan tersebut, beberapa contohnya adalah MySQL, Microsoft
SQL Server dan Oracle. Jika pada DBMS yang dipergunakan terdapat fasilitas stored
procedure, maka dimungkinkan untuk menyimpan business logic didalam stored
procedure yang akan diakses oleh client.
14
5. Kesimpulan
Simpulan dari implementasi multi tier ini adalah sebagai berikut :
Penerapan konsep three-tier sangat membantu untuk aplikai yang banyak
menggunakan transaksi serta dalam jumlah user yang banyak pada saat
bersamaan.
Penggunaan konsep three-tier ini tidak dapat langsung diterapkan pada sistem
sistem aplikasi yang ada, tetapi melihat kebutuhan akan sistem itu sendiri.
Peningkatan performance, security serta kemudahan dalam maintenance
menjadi hal pokok dalam konsep three-tier.
Investasi yang diperlukan untuk konsep three-tier menjadi lebih besar jika
dibandingkan dengan two-tier, tetapi manfaat yang diperoleh lebih besar jika
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Multitier_architecture
http://www.slideshare.net/juniardoanwihardono/paper-ntier-architecture
http://imachubby.blogspot.com/2010/05/client-server.html
http://www.fararainside.net/2012/03/arsitektur-aplikasi-multi-tier.html
Top Related