7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
1/40
Static Routing
2.1 Router and Network2.1.1 Role of the Router
Role of the Router
Router merupakan komputer khusus yang berperan pada jaringan data. Router
bertanggungjawab untuk interkoneksi jaringan dengan cara:
a. Menentukan jalur terbaik yang digunakan untuk mengirim paketb. Menyampaikan paket kearah perangkat tujuannya.
Router melakukan proses pengiriman paket dengan mempelajari jaringan remote
dan memelihara informasi routing. Router merupakan sambungan atau interseksi
yang menghubungkan berbagai jaringan IP. Keputusan pengiriman paket oleh router
berdasarkan informasi lapis ke 3 yaitu alamat IP tujuan.Router menggunakan routing table untuk menemukan jalur terbaik yang sesuai
dengan paket IP tujuan dan alamat network yang ada pada routing table. Routing
table akan menugaskan interface keluaran untuk meneruskan paket dan router akan
mengenkapsulasi paket ke frame data link yang cocok sesuai dengan interface yang
dimaksud.
2.1.2 Introducing the TopologyIntroducing the Topology!ambar berikut ini merupakan patokan untuk bab ini. "opologi pada gambar terdiri
dari tiga router R# R$ R3. Router R# dan R$ terhubung melalui link %&' danrouter R$ dan R3 juga terhubung dengan link %&' yang lain. Masing(masing router
terhubung dengan )thernet *&' yang berbeda yang diwakili oleh switch dan P+.
Masing(masing router pada contoh ini adalah +isco #,-# yang memiliki interfaceberikut:
1
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
2/40
a. ua buah interface fastethernet: fastethernet /0/ dan fastethernet /0#b. ua buah interface serial: serial /0/0/ dan serial /0/0#
2.1.3 Examining the onnection of the RouterRouter onnectionMenghubungkan router dengan jaringan membutuhkan interface konektor dari router
tersebut dan tergabung dengan konektor kabel. Router +isco memiliki berbagai jenis
konektor ini.
Serial onnection1ntuk koneksi %&' router +isco mengikuti standard )I&0"I&($3$ )I&0"I&(--2
.34 5.$# dan )I&0"I&(43/ untuk konektor kabel serial. Mengingatnya tidaklah
penting. 6ang harus diketahui bahwa router memiliki port 7(8/ yang mendukung 4
standar kable yang berbeda.oleh karena itu port tersebut juga disebut dengan fi9e(
in(one port. 1jung lain dari kabel serial menyesuaikan dengan lima standart tersebut.Router terbaru mendukung interface smart serial dimana kabel ini lebih banyak
mengirim data dengan sedikit pin kabel yang terlibat. 1jung kabel smart serial iniadalah konektor $8 pin. Ini lebih kecil dibandingkan dengan konektor 7(8/ yang
digunakan untuk menghubungkan fi9e(in(one serial port. "ransisi kabel ini
mendukung standart kabel serial yang sama dan tersedia dalam konfigurasi ")
atau +).
Ethernet connectorenis konektor yang berbeda diguanakn untuk menghubungkan lingkungan )thernet(
*&'. Konektor R(-4 yang biasa dipakai untuk menmghubungkan kabel 1"P ke
interface *&'. Pada masing(masing ujung kabel yang dilengkapi dengan konektor
R(-4 bisa terlihat delapan warna kabel yang berbeda dan terpasang ke pin R(-4.
Kabel )thernet menggunakan ipin # $ 3 dan 8 untuk mengirim dan menerima data.
ua jenis kabel yang digunakan oleh interface )thernet *&':a. ;traight(through kabel patch dengan kombinasi warna yang sama di kedua
ujungnya.b. +ross(o9er dengan pin # dihubungkan ke pin 3 dan pin $ terhubung dengan pin
8.
;traight(through digunakan untuk:a. ;witch(to(routerb. ;witch(to(P+
c.
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
3/40
Perintah show ip route digunakan untuk menampilkan routing table. Pada
awalnya routing table kosong jika tidak ada interface yang dikonfigurasi.
;eperti yang telihat pada gambar di routing table R# tidak terdapat interface yang
telah dikonfigurasi dengan alamat IP ataupun subnet mask.
Note" route statis maupun route dinamis tidak akan ditambahkan pada routing table
apabila interface yang menjadi keluaran belum dikonfigurasi alamat IP dan
subnetmasknya.
Interface and their #tatu#
;tatus masing(masing interface dapat diketahui dengan mengetikkan beberapa
perintah:
Perintah show interfacemenampilkan status dan memberikan deskripsi yang
rinci tentang semua interface yang ada pada router. >utput dari perintah ini cukup
panjang karena perintah ini menampilkan semua interface yang ada pada router.
"api untuk interface tertentu dengan mengetikkan perintah:
R1#show interfaces fastethernet 0/0FastEthernet0/0 is administratively down, line protocol is
down
>utput admini#trati!ely downberarti interface dalam keadaan shutdown mode atau
belum aktif. $ine protocolberarti tidak ada sinyal yang datang dari switch dan hub
karena interface ini masih dalam posisi shutdown.
engan perintah show interfacesyang ada juga tidak menampilkan alamat IP
interface R#. Ini disebabkan oleh belum dikonfigurasinya alamat IP pada interface
tersebut.
3
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
4/40
%dditional ommand# for Examining Interface Statu#
Perintah show ip interface brief digunakan untuk melihat bagian dari
informasi interface pada bentuk yang lebih ringkas.
Perintah show running-config menampilkan file konfigurasi yang sedang
berjalan pada router. Perintah konfigurasi disimpan untuk sementara pada file
running configuration dan diimplementasikan langsung oleh router. Perintah ini juga
digunakan untuk 9erifikasi status interface seperti fastethernet /0/.
'amun menggunakan perintah show running-config tidak terlalu efektif untuk
9erifikasi konfigurasi interface dibandingkan show ip interface brief yang
langsung menampilkan status up dan up ?administrati9ely upand line protocol is
up@.
2.2.2 onfiguring an Ethernet Interface
;eperti yang terlihat pada gambar R# belum memiliki route manapun. ;elanjutnyainterface dikonfigurasi. ;ecara default interface berada pada posisi #hutdown. 1ntuk
mengaktifkannya ketikkan perintah no shutdownyang mengubah status interface
dari admini#trati!ely downmenjadi up.
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
"he following message is returned from the I>;:
*Mar 1 01:16:08.212: %LINK-3-UPDOWN: Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
*Mar 1 01:16:09.214: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on
Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Kedua pesan diatas sangat penting. Pesan pertama changed #tate to up
mengindikasikan bahwa secara fisik koneksinya sudah bagus. ika tidak mendapat
pesan ini kemungkinan interface tidak terkoneksi baik dengan switch atau hub.
Note" meskipun interface telah dikonfigurasi dengan perintah no shutdown interface)thernet belum aktif kecuali interface ini telah menerima sinyal pembawa dari
perangkat lain ?switch hub P+ atau router lain@.
Perubahan kedua adalah pesan state to up yang mengindikasikan bahwa lapis data
link sudah bekerja. Pada interface *&' parameter data link biasanya tidak berubah.
'amun pada interface %&' penambahan clocking dibutuhkan. ika clock rate tidak
diset secara benar maka line protocol ?lapis data link@ tidak berubah menjadi up.
&n#olicited 'e##age from I(S
7iasanya I>; mengirimkan pesan unsolicited. Kadang ini terjadi pada saat kitasedang mengetikkan perintah seperti mengkonfigurasi deskripsi interface. I>; tidak
4
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
5/40
merespon perintah namun bisa menghilangkan tempat untuk mengetik perintah
tersebut.
1ntuk menanggulangi ini masuk ke konfigurasi line untuk port kolsul dan tambahkan
perintah logging synchronousdan akan kembali ke keadaan semula.
Reading the Routing Ta)le
ari gambar routing table diatas R# memiliki koneksi langsung dengan interface
fastethernet /0/ sebagai jaringan baru. Interafce tersebut dikonfigurasi dengan
alamat IP #A$.#8.3.#0$- menjadi anggota alamat network #A$.#8.3./0$-.
ari table terdapat output sebagai berikut:
C 172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
6/40
ini cocok dengan semua paket yang alamat tujuannya berada pada jaringan ini.
Memiliki satu rute yang mewakili semua host yang ada pada jaringan membuat
routing table menjadi lebih kecil dengan beberapa routr yang mempercepat proses
lookups pada routing table. Routing table bisa berisi $4- host alamat IP untuk alamat
network #A$.#8.3./0$- tapi itu sangat tidak efisien.
2.2.3 *erifying Ethernet Interface
ommand to *erify Interface onfiguration
Pada gambar terlihat bahwa perintah show interfaces fastethernet /0/ menghasilkanoutput interface updan line protocolnya juga up. Perintah no shutdownmengubah
interface dari admini#trati!ely downmenjadi up.
Perintah show ip interface brief juga menampilkan 9erifikasi yang sama. ibawah
status dan protokol dapat kita lihat DupE.
Perintah show running(config menampilkan konfigurasi interface yang sekarang ada.
isaat interface tidak aktif perintah running(config akan menampilkan output
shutdown. 'amun ketika interface aktif no shutdown tidak ditampilkan.R1#show running-config
interface FastEthernet0/0ip address 172.1.!.1 2"".2"".2"".0
"elah diterangkan pada bab sebelumnya router tidak bisa memiliki beberapa
interface yang dikonfigurasi untuk jaringan yang sama. Masing(masing interface
harus milik subnet yang berbeda satu sama lain. +ontohnya router tidak bisa
mengkonfigurasi interface fastethernet /0/ dengan alamat #A$.#8.3.#0$- dan
fastethernet /0# #A$.#8.3.$0$-.
I>; akan menampilkan pesan error berikut:R1config-if$#int fa0/1
R1config-if$#ip address 172.1.!.2 2"".2"".2"".0
172.1.!.0 o%er&aps with FastEthernet0/0
6
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
7/40
R1config-if$#
7iasanya interface router baik yang )thernet maupun yang fastethernet akan
memiliki gateway default untuk semua perangkat *&' yang terhubung dengan
interface tersebut. +ontohnya P+# dikonfigurasi dengan alamat IP yang merupakan
anggota alamat network #A$.#8.3./0$- dengan gateway default alamat IP #A$.#8.3.#.&lamat IP ini merupakan alamat IP salah satu interface fastethernet router R#.
Interface ini juga akan berbperan pada proses &RP sebagai bagian dari jaringan
)thernet.
Ethernet Interface +articipate in %R+Partisipasi interface ethernet pada router pada jaringan *&' sama halnya dengan
perangkat lain yang ada pada jaringan. Ini berarti interface ini memiliki alamat M&+
lapis ke $. Perintah show interface digunakan untuk menampilkan alamat M&+
interface )thernet.
R1#show interfaces fastethernet 0/0
Interface )thernet berpatisipasi pada &RP reFuest dan membalas serta merawat
table &RP. ika router memiliki paket yang tujuannya berada pada jaringan )thernet
yang terhubung langsung router akan memeriksa table &RP untuk alamat IP tujuan
yang masuk untuk memetakan ke alamat M&+. ika table &RP tidak berisikan alamat
IP ini interface )thernet ini mengirim keluar &RP reFuest. Perangkat yang cocok
dengan alamat IP tujuan yang dimaksud mengirim kembali &RP reply yang berisikan
alamat M&+. Informasi alamat IP dan alamat M&+ ditambahkan pada table &RP
untuk interface )thernet tersebut. Router sekarang telah bisa mengenkapsulasi
paket IP menjadi frame )thernet dengan alamat M&+ tujuan dari table &RP. Crame
)thernet dengan paket yang telah dienkapsulasi dikirim melalui interface )thernet
tersebut.
2.2., onfiguration % Serial Interfaceonfiguration a Serial Interface;elanjutnya yang akan dikonfigurasi adalah interface serial /0/0/ dari R#. Interface
ini berada pada alamat jaringan #A$.#8.$./0$- dan diberi alamat IP serta
subnetmask#A$.#8.$.#0$-. Prosesnya sama dengan mengkonfigurasi interface
)thernet yaitu:
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
;etelah memasukkan perintah diatas output interface serial yang dihasilkan
beragam tergantung kepada tipe koneksi %&' yang digunakan. 1ntuk sekarang
koneksi serial point(to(point yang digunakan antara dua router. Interface serial akan
berada pada posisi up hanya apabila interface serial pada router lain juga telah
dikonfigurasi. engan mengetikkan perintah show interfaces serial /0/0/ akan
menghasilkan output yang ada pada gambar.
7
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
8/40
ari gambar tersebut link masih dalam keadaan down. Ini terjadi karena belum
diaktifkannya interface serial yang lain.
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
Note" Kedua interface serial tersebut tidak harus menggunakan nomor yang sama
misalnya harus sama(sama serial /0/0/. 'amun karena kedua interface merupakananggota alamat jaringan yang sama kedua(keduanya harus merupakan anggota
alamat jaringan #A$.#8.$./0$-. Interface serial pada R$ dikonfigurasi dengan alamat
IP #A$.#8.$.$0$-.
R2(config)#interface serial 0/0/0
R2(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
1ntuk mengetahui lebih detail status dari interface ini maka ketikkan perintah beikut:
R2#show interfaces serial 0/0/0Serial0/0/0 is up, line protocol is down
;ambungan fisik antara R# dan R$ dalam keadaan up karena keduanya sudah
dikonfigurasi dengan alamat IP dan subnetmask dan sudah aktif dengan
mengetikkan no shutdown. 'amun line protokol masih dalam keadaan down. Ini
karena interface tersebut belum menerima sinyal clock. Masih ada perintah yang
harus dimasukkan yaitu perintah clock rate pada router dengan kabel +). Perintah
clock rate akan mengatur sinyal clock untuk sambungan ini.
2.2.- Examining Router Interface+hy#ically onnection a %N Interface*apisan fisik pada koneksi %&' menggambarkan interface antara data terminal
eFuipment ?")@ dan data circuit terminal eFuipment ?+)@. 7iasanya +) berada
pada sis pro9ider dan ") pada sisi pelanggan. Pada model ini pro9ider
menawarkan ") untuk modem atau +;10;1.
7iasanya router adalah perangkat ") yang terhubung dengan +;10;1 yang
merupakan perangkat +). +;10;1 ?perangkat +)@ digunakan untuk
mengkon9ersi data dari router ?perangkat ")@ ke format yang bisa diterima oleh
%&' pro9ider. +;10;1 ?perangkat +)@ juga bertanggungjawab untuk
mengkon9ersi data dari %&' pro9ider ke format yang bisa diterima oleh router
8
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
9/40
?perangkat ")@. Router terhubung dengan +;10;1 menggunakan kabel serial
jenis ").
Interface serial membutuhkan sinyal clock untuk mengontrol waktu dalam
komunikasi. Pada kebanyakan lingkungan pro9ider ?perangkat +) seperti
+;10;1@ menyediakan clock. ;ecara default router +isco merupakan perangkat").
onfiguring Serial $ink# in a $a) En!ironment1ntuk sambungan interface serial yang terhubung langsunh salah satu sisi koneksi
harus diset +) dan menyediakan sinyal clock bagi keduanya. Meskipun interface
serial +isco secara default adalah ") namun bisa dikonfigurasi menjadi perangkat
+).
1ntuk mengkonfigurasi router menjadi perangkat +)a.
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
10/40
01:10:28: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
Serial0/0, changed state to up.
2.2.- Examining Router Interface#*erifying the Serial Interface onfiguration
;eperti yang terlihat pada gambar dapat menentukn bahwa line protokol berada
pada keadaan up yang bisa diketahui dengan mengetikkan perintah show interfaces
dan show ip interface brief. ;elain itu untuk mengetahui link up bisa dengan meng(
ping interface remote.
R1#ping 172.16.2.2
&khirnya bisa dilihat bahwa interface serial dengan alamat network #A$.#8.$./0$-
sudah ada pada routing table kedua router. ika kita mengetikkan perintah show ip
route pada R# maka akan menghasilkan output yang menyatakan bahwa alamat
network #A$.#8.$./0$- terhubung langsung dengan router tersebut.
R1#show ip route
10
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
11/40
1ntuk melihat file running(configuration yang ada pada R# dengan cara mengetikkan
perintah show running(config.
R1#show running-config
2.3 Exploring /irectly onnected Network#
2.3.1 *erifying hange# to the Routing Ta)le
Routing Ta)le oncept#
Perintah #how ip route menampilkan isi dari routing table. Routing table merupakan
struktur data yang digunakan untuk menyimpan informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber. "ujuan utama routing table menyediakan jalur ke berbagai alamat
network yang berbeda untuk router dimana routing table itu ada.
Routing table terdiri dari daftar alamat network yang sudah diketahui oleh router
yang terdiri dari alamat yang terhubung langsung baik yang dikonfigurasi secara
statis maupun dinamis. Pada gambar ini R# dan R$ terhubung langsung.
()#er!ing Router# a# They are %dded to the Routing Ta)le
;elanjutnya akan dilihat lebih jauh tentang bagaimana koneksi langsung terhubung
dengan router ditambahkan dan dihapus dari routing table. Perintah debug bisa
digunakan untuk memonitor router yang sedang beroperasi dan bersifat real time.
Perintah debug ip routing akan memperlihatkan oerubahan yang terjadi apabila route
yang ada ditambahkan ataupun dihapus.
11
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
12/40
Pertama aktifkan debugging dengan mengetikkan perintah debug ip routing
sehingga output yang dihasilkan adalah jaringan yang terhubung langsung yang
ditambahkan ke routing table.
R2#debug ip routing
IP routing debugging is on
onfiguring the I+ addre## and Su)net 'a#k
;elanjutnya interface fastethernet /0/ pada R$ di konfigurasi dengan alamat IP
#A$.#8.#.# yang merupakan anggota alamat network #A$.#8.#./0$-. engan
mengetikkan perintah no shutdown interface tersebut aktif untuk dihubungkan
dengan menggunakan kabel )thernet.
R2(config)#interface fastethernet 0/0
R2(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
>utput berikut menjadi pesan I>; atas perintah diatas:
02:35:30: %LINK-3-UPDOWN: Interface FastEthernet0/0, changed
state to up
02:35:31: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
;etelah perintah no shutdown dimasukkan dan router menentukkan bahwa interface
dan line protocol dalam keadaan up state output debug R$ menampilkan koneksi
langsung yang ditambahkan ke routing table.
02:35:30: RT: add 172.16.1.0/24 via 0.0.0.0, connected metric
[0/0]
02:35:30: RT: interface FastEthernet0/0 added to routing table
12
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
13/40
ari gambar diatas routing table menampilkan jaringan yang terhubung langsung
yaitu dengan alamat network #A$.#8.#./0$-
Perintah debug ip routing menampilkan proses routing table yang ada pada setiap
router apakah rute yang ada terhubung langsung rute statis ataupun rute dinamis.
1ntuk menonaktifkan debug ip routing dapat dengan cara mengetikkan perintah
udebug ip routing atau indebug all.
hanging an I+ %ddre##
1ntuk mengubah alamat IP atau subnet mask sebuah interface konfigurasi ulang
alamat IP atau subnet mask interface tersebut. Perubah ini akan mengubah
masukan sebelumnya.
1ntuk menghapus jaringan yang terhubung langsung ke router dengan
menggunakan perintah shutdown dan no ip address.
Perintah shutdown digunakan untuk menonaktifkan interface. Perintah ini juga
digunakan untuk menyimpan konfigurasi alamat IP dan subnet mask namunmenonaktifkan interface tersebut untuk sementara. &lamat IP akan masih tersimpan
pada file konfigurasi yaitu running(config.
;etelah perintah shutdown digunakankan kita bisa menghapus alamat IP dan
subnetmask dari interface.
Menggunakan perintah debug ip routing bisa melihat proses routing table
selanjutnya menghapus konfigurasi interface fastethernet /0/ yang ada pada R$.
R2(config)#interface fastethernet 0/0
R2(config-if)#shutdown
>utputnya menghasilkan data routing table yang menghapus rute yang terhubung
langsung.
13
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
14/40
02:53:58: RT: interface FastEthernet0/0 removed from routing
table
02:53:58: RT: del 172.16.1.0/24 via 0.0.0.0, connected metric
[0/0]
02:53:58: RT: delete subnet route to 172.16.1.0/24
I>; juga mengindikasikan bahwa interface dan line protocol dalam keadaan down.
02:54:00: %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed
state to administratively down
02:54:01: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to down
;ekarang kita menghapus alamat IP pada interface
R2(config-if)#no ip address
Menonaktifkan debugging:
R2#undebug all
All possible debugging has been turned off
1ntuk mem9erifikasi bahwa rute tersebut telah dihapus dari routing table ketikkan
perintah show ip route. engan alamat network untuk rute #A$.#8.#./0$- sudah
dihapus.
Reconfiguring the interface to continue with the chapter
1ntuk selanjutnya diasumsikan bahwa fastethernet /0/ aktif.1ntuk mengkonfigurasi
ulang:
R2(config)#interface fastethernet 0/0R2(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
14
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
15/40
R2(config-if)#no shutdown
2.3.2 /e!ice# on /irectly onnected Network#
%cce##ing /e!ice# on /irectly onnected Network#
ari gambar jaringan yang telah ada diasumsikan bahwa jaringan yang terhubung
langsung sudah dikonfigurasi pada semua router.
15
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
16/40
>utput pada gambar tersebut menampilkan bahwa semua interface pada semua
router telah dikonfigurasi dan berada pada status DupE dan DupE.
engan mere9iew routing table diatas dapat diperiksa bahwa yang diiinstal pada
routing adalah directly connected network.
*angkah penting pada konfigurasi jaringan adalah memeriksa apakah interfaceberada pada keadaan DupE dan DupE dan berarti routing table telah lengkap. "anpa
memperhatikan bahwa jaringan itu diset secara rute statis protokol routing dinamis
atau kombinasi keduanya G periksa koneksi jaringan dengan perintah show ip
interface brief dan perintah show ip route sebelum melanjutkan ke konfigurasi yang
lebih kompleks.
Ketika router hanya memiliki konfigurasi interface dan routing table berisi directly
connected networks bukan rute lain hanya peralatan yang ada pada directly
connected yang bisa dijangkau satu sama lain.
R# bisa berkomunikasi dengan semua perangkat yang terdapat pada
network #A$.#8.3./0$- dan #A$.#8.$./0$-. R$ bisa berkomunikasi dengan semua perangkat yang terdapat pada
network #A$.#8.$./0$- dan #2$.#8,.#./0$-
R3 bisa berkomunikasi dengan semua perangkat yang terdapat pada
network #2$.#8,.#./0$- dan #2$.#8,.$./0$-.
Karena router(router tersebut hanya mengetahui directly connected network yang
ada padanya router hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat *&' yang
terhubung padanya dan juga network serial.
+ontohnya P+# pada topologi telah dikonfigurasi dengan alamat IP #A$.#8.3.#/ dansubnet mask $44.$44.$44./. P+# juga telah dikonfigurasi dengan default gateway
16
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
17/40
#A$.#8.3.# yang juga merupakan alamat IP interface fastethetnet /0/. Karena R#
hanya mengetahui directly connected router ini bisa menyampaikan paket dari P+#
ke perangkat yang ada pada network #A$.#8.$./0$- seperti #A$.#8.$.# dan
#A$.#8.$.$. Paket dari dari P+# dengan alamat tujuan seperti P+$ #A$.#8.#.#/ akan
dibuang oleh R#.
"erlihat bahwa proses ping gagal atau failed. Kegagalan ini disebabkan oleh R$ yang
tidak mempunyai route pada routing tablenya yang tidak sesuai dengan #A$.#8.3.#
atau #2$.#8,.$.# dan alamat ini merupakan alamat IP tujuan dalam proses ping.
1ntuk mencocoklkan antara alamat paket IP tujuan #A$.#8.3.# dengan rute yang ada
pada routing table alamat tersebut harus semua dengan sejumlah left(most bit dari
alamat network yang diindikasi oleh prefiB rute. +ontohnya R$ semua rute
mempunyai prefiB 0$- oleh sebab itu $- bit pada left(most diperiksa untuk masing(
masing rute.
hecking Each Route inTurn
Rute pertama pada tabel untuk R# #A$.#8.#./0$-
172.1.0.0/2' is su(netted) 2 su(nets
* 172.1.1.0 is direct&+ connected) FastEthernet0/0
Proses pemeriksaan I>; untuk routing table berguna untuk bertujuan untuk melihat
apakah $- bit left(most untuk alamat paket IP tujuan #A$.#8.3.# sesuai dengan
network #A$.#8.#./0$-.
17
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
18/40
ika dikon9ersikan alamat tersebut ke bilangan biner dan dibandingkan antara
keduanya terlihat bahwa $- bit pertama pada rute ini tidak sesuai karena bit ke $3
tidak cocok. >leh sebab itu rute ini ditolak.
172.1.0.0/2' is su(netted) 2 su(nets
* 172.1.2.0 is direct&+ connected) ,eria&0/0/0
1ntuk rute kedua $- bit pertamanya juga tidak sesuai yaitu pada bit ke $-nya. >leh
sebab itu rute ini juga ditolak dan proses ini pindah ke rute berikutnya pada routing
table.
* 12.1.1.0/2' is direct&+ connected) ,eria&0/0/1
Rute ke tiga juga tidak sesuai. #/ dari $- bit pertama juga tidak sesuai. >leh sebab
itu rute ini juga ditolak. Karena tidak ada route yang sesuai proses ping dibuang.
Router membuat keputusan pengiriman paket pada network layer.
18
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
19/40
Pada bagian ini ping berhasil dilakukan. leh karena itu +P neighbor adalah
perangkat +isco yang secara fisik terhubung langsung dan berbagi data link yang
yang sama.
19
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
20/40
Pada gambar admin jaringan log in ke ;3. ;3 hanya akan menerima +P
ad9ertisement dari ;# ;$ dan R$.
&sumsikan bahwa semua router dan switch merupakan perangkat cisco yang
menjalankan +P apa neighbor dari R#H
Pada topologi diatas dapat dilihat hubungan +P neighbor:
R# dan ;# adalah +P neighbor
R# dan R$ adalah +P neighbor
R$ dan ;$ adalah +P neighbor
R$ dan R3 adalah +P neighbor
R3 dan ;3 adalah +P neighbor
20
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
21/40
Perlu diingat bahwa ada perbedaan antara neighbor pada layer $ dan 3. ;witches
bukan merupakan neighbor router layer 3 karena switches beroperasi hanya pada
layer $ saja. 'amun switches pada layer $ merupakan neighbor router yang menjadi
directly connectednya.
/+ (perationPeriksa outout dari perintah show cdp neighbor dan show cdp neibor detail yang ada
pada gambar.
"erlihat bahwa R3 mengumpulkan bebrapa informasi tentang R$ dan switch yang
terhubung dengna interface fastethernet R3.
+P berjalan pada layer data link yang dihubungi oleh media fisik sampai ke protokol
upper lyer ?1*Ps@. Karena +P beroperasi pada layer data lnik dua rau lebih
perangkat karingan cisco seperti router yang mendukung protokol layer network
yang berbeda dapat mempelajari masing(masingnya.
isaat perangkat cisco boots up +P strart up secara default. +P secara otomatis
mencari perangkat neighbor cisco lainnya yang juga menjalankan +P tanpa
memperhatikan portokol apa yang sedang dijalankan. +P mempertukarkan
informasi perangkat baik hardware maupun software dengan +P neighbor yang
directly connected.
+P menyediakan beberapa informasi berikut tentang perangkat +P neighbornya
antara lain:
e9ice identifierscontohnya nama konfigurasi dari sebuah switch
&ddress list lebih dari satu alamat network masing(masing protokol
yang sedang digunakan.
Port identifier nama dari port lokal dan remote dalam format karakter
&;+II seperti ethernet/
+apabilities list
contohnya apakah peralatan ini router atau switch.
21
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
22/40
Platform platform hardware dari perangkat contoh router +isco seri
A$//.
2.3., ing for Network /i#co!ery
+erintah #how /+
Informasi yang dikumpulkan oleh protokol +P dapat diperiksa dengan perintah
show cdp neighbor. 1ntuk masing(masing +P neighbor informasi berikut akan
muncul:
I dari perangkat neighbor
Interface lokal
'ilai holdtime dalam second
+apability code dari prangkat neighbor
Platform hardware neighbor
Port I perangkat remote.
Perintah show cdp neighbors detail juga menampilkan alamat IP dari perangkat
neighbor. +P akan menampilkan alamat IP neighbor tanpa memperhatikan apakah
alamat ip tersebut bisa di ping atau tidak. Perintah ini sangat membantu ketika dua
router cisco tidak bisa merutekan data link mereka. Perintah show cdp neighbordetail akan membantu menentukan jika salah satu dari +P neighbor memiliki
konfigurasi IP yang salah.
1ntuk situasi pencarian jaringan mengetahui alamat IP dari +P neighbor
merupakan semua informasi yang dibutuhkan untuk telnet ke peralatan. engan
membangun sesi telnet informasi dapat dikumpulkan dari peralatan +isco yang
menjadi dirctly connected. >leh sebab itu kita bisa mentelnet semua jaringan yang
ada pada sekitar peralatan dan membangun topologi logika.
22
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
23/40
/i#a)ling /+
+P bisa beresiko pada keamanan. ; +P
mengirim +P secara deafult. >leh sebab itu harus mengetahui cara menonaktifkan
+P.
ika ingin menonaktifkan +P secara keseluruhan masukkan perintah:
Router(config)#no cdp run
ika ingin menggunakan +P tapi harus menghentikan +P ad9ertisements pada
interface tertentu gunakan perintah berikut:
Router(config-if)#no cdp enable
2., Static Route# with Next op4 %ddre##e#
2.,.1 +urpo#e and ommand Syntax of ip route
+urpo#e and ommand Syntax of ip route
Router bisa mempelajari network remote dengan dua cara:
Manual dari konfigurasi rute statis
>tomatis berasal dari protocol routing dinamis
Static route
Rute statis biasanya digunakan ketika melakukan routing dari network ke stub
network. ;tub network adalah network yang bisa diakses oleh sebuah rute saja.
+ontohnya gambar berikut:
23
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
24/40
aringan yang terhubung ke R# hanya memiliki satu jalan untuk mencapai tujuan
lain baik untuk menuju jaringan yang terhubung langsung dengan R$ maupun
network destination yang merupakan jaringan remote bagi R$. >leh sebab itu
jaringan #A$.#8.3./ adalah stub network dan R# adalah stub router.
Menjalankan protkol routing dinamis antara R# dan R$ sangat menbuang resources
karena R# hanya memiliki satu jalan keluar untuk mengirim data ke jaringan non(lokal. >leh sebab itu rute statis dikonfigurasi untuk terhubung ke remote network
yang tidak terhubung langsung dengan router. 7erdasarkan kebutuhan tersebut
maka R# dikonfigurasi dengan rute statis.
+erintahip route
Perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasi rute statis adalah ip route. ;intak
lengkapnya sebagai berikut:
Router(config)#ip route network-address subnet-mask {ip-
address | exit-interface }
Parameter yang digunakan sebagai berikut:
'etwork G address alamat network tujuan dari remote network yang
ditambahkan pada routing table.
;ubnet(mask subnet mask remote networn yang ditambahkan pada
routing table. ;ubnet mask bisa dimodifikasi untuk merangkuman
sekelompok jaringan.
;alah satu atau kedua parameter berikut juga harus digunakan:
ip(addressmerupakan alamat IP dari neBt(hop router.
)Bit(interface
merupakan interface outgoing yang akan digunakandalam meneruskan paket.
24
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
25/40
2.,.2 onfiguration Static Route#
In#talling a Static Route in the Routing Ta)le
R# hanya mengetahui directly connected network sehingga rute inilah yang ada
pada routing tablenya. Remote network yang tidak diketahu oleh R# adalah=
#A$.#8.#./0$- G *&' pada R$
#2$.#8,.#./0$- G jaringan serial antara R$ dan R3
#2$.#8,.$./0$- G *&' pada R3
Pertama aktifkan debug ip routing untuk mebuat I>; menampilkan pesan ketika rute
lain ditambahkan pada routing table. Kemudia gunakan perintah ip route untuk
mengkonfiggurasi rute status pada R# untuk masing(masing network.
R1#de(ug ip routing
R1#conf t
R1config$#ip route 172.1.1.0 2"".2"".2"".0 172.1.2.2
>utput yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Ip routeperintah rute statis
#A$.#8.#./alamat network remote network
$44.$44.$44./subnet mask remote network
#A$.#8.$.$ alamat IP interface serial /0/0/ pada R$ yang merupakan
DneBt(hopE dari network ini.
Ketika sebuah alamat menjadi alamat IP neBt(hop sebuah router alamat IP ini
merupakan alamat yang bisa dijangkau oleh sebuah router dan directly connected
network bagi router tersebut. dengan kata lain alamat IP neBt(hop #A$.#8.$.$ pada
R# merupakan directly connected network serial /0/0/ #A$.#8.$./0$-.
25
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
26/40
*erifying the Static Route
>utput dari perintah debug ip routing menampilkan rute yang telah ditambahkan
pada routing table.
//:$/:#4: R": add #A$.#8.#./0$- 9ia #A$.#8.$.$ static metric #0/J
engan perintah show ip route pada R# dapat terlihat bahwa terdapat rute baru yang
ditambahkan pada routing table.
>utput yang ada antara lain:
Skode routing table untuk rute statis
17!1"!1!rute alamat network
$% subnetmask untuk rute ini ditampilkan dalam satu baris yang
dikenal dengan parent route.
&1$'administrati9e distance dan metric untuk rute statis
ia 17!1"!! alamat IP dari router yang menjadi neBt(hop yang
juga merupakan alamat IP interface serial /0/0/ R$.
onfiguring Route# to Two 'ore Remote Network#
Perintah untuk mengkonfigurasi rute untuk dua rute lainnya ada pada gambar
berikut:
Ketiga rute statis dikonfigurasi pada R# memiliki alamat IP neBt(hop yang sama:
#A$.#8.$.$. engan menggunakan diagram topologi untuk meneruskan paket ke
remote network harus melewati router R$ yaitu neBt(hop router.
Menggunakan perintah show ip route dapat diperiksa rute statis baru yang telah
ditambahkan pada routing table.
, 12.1.1.0/2' 1/0 %ia 172.1.2.2
, 12.1.2.0/2' 1/0 %ia 172.1.2.2
;ubnet mask ditempatkan dalam satu garis dengan alamat network.
26
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
27/40
Rute statis yang sudah dikonfigurasi juga dapat di9erifikasi dengan memeriksa
konfigurasi yang sedang berjalan menggunakan perintah show running-config.
Konfigurasi harus disimpan ke 'R&M dengan menggunakan perintah:
R1#cop+ running-config startup-config
2.,.3 Routing Ta)le +rinciple# and Static Route#
Routing Ta)le +rinciple#
+rin#ip 1" D;etiap router membuat keputusannya sendiri berdasrkan informasi yang
pada routing tablenyaE
R# memiliki tiga buah rute statis pada routing tablenya dan membuat keputusan
pengiriman data semata(mata berdasarkan informasi yang ada pada routing
tablenya. R# tidak mengkonsultasikan routing tablenya dengan router lain. &pakah
router tersebut mempunyai rute untuk network lain atau tidak. Membuat sebuah
router mengerti remote network merupakan tanggung jawab administrator jaringan.
+rin#ip 2" ECakta bahwa sebuah router mempunyai beberapa informasi pada routing
tablenya tidak berarti router lain mempunyai informasi yang samaE.
R# tidak mengetahui informasi apa yang terdapat pada routing table router lain.
+ontohnya R# memiliki rute ke network #2$.#8,.$./0$- melalui R$. ;etiap paket
yang sesuai dengan rute ini milik network #2$.#8,.$./0$- dan akan diteruskan pada
router R$. R# tidak mengetahui apakah R$ memiliki rut eke network #2$.#8,.$./0$-
atau tidak.
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
28/40
2.,., Re#ol!ing to an Exit Interface
Recur#i!e Route $ookup
;ebelum paket(paket diteruskan oleh sebuah router proses routing table harus
menentukan eBit interface yang akan digunakan untuk meneruskan paket tersebut.
hal ini dikenal dengan route resol9ability.
Pada routing table di atas R$ memiliki rute statis untuk remote network
#2$.#8,.$./0$- dimana rute ini akan meneruskan semua paket ke neBt(hop dengan
alamat IP #A$.#8.$.$.
S 1!1"*!!$% &1$' +ia 17!1"!!
Menemukan rute hanya merupakan langkah awal dari proses lookup. R# harus
menentukan bagaimana untuk mencapai neBt(hop yang beralamat IP #A$.#8.$.$. Ini
menjadi langkah kedua untuk mencari kecocokkan untuk alamat #A$.#8.$.$. &lamat
IP #A$.#8.$.$ sesuai dengan rute untuk directly connected network #A$.#8.$./0$-.
, 17!1"!! is direct. connected/ Seria$$
Rute #A$.#8.$./ merupakan directly connected network dengan eBit interface serial
/0/0/. *ookup ini memberitahukan proses routing tabke bahwa paket akan diteruskankeluar interface ini. >leh sebab itu dibutuhkan dua proses lookup routing table untuk
meneruskan setiap paket yang menuju network #2$.#8,.$./0$-. Ketika router harus
melakukan lookup lebih dari sekali ?multiple lookups@ pada routing table sebelum
meneruskan paket berarti router melakukan proses yang dikenal dengan recursi9e
lookup. Pada contoh ini:
a. Paket alamat IP tujuan dicocokan dengan rute statis #2$.#8,.$./0$- dengan
alamat IP neBt(hop #A$.#8.$.$
28
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
29/40
b. &lamat IP neBt(hop dari rute statis #A$.#8.$.$ sesuai dengan directly connected
network #A$.#8.$./0$- dengan eBit interface serial /0/0/.
;etiap rute yang bereferensi pada alamat IP neBt(hop bukan eBit ibterface harus
memiliki alamat IP neBt(hop cadangan ?resol9ed@ menggunakan rute yang ada pada
routing table dan memiliki eBit interface.
7iasanya rute(rute ini mencadangkan diri ke rute(rute yang terdapat pada routing
table dan merupakan directly connected network Karena entri ini akan selalui
dilengkapi dengan eBit interface. >leh sebab itu rute statis di konfigurasi dengan
menggunakan eBit interface. Ini berarti rute(rute tidak membutuhkan rute cadangan
lagi.
Exit Interface i# /own
&pa yang terjadi apabila eBit interface down. ika rute statis tidak bisa menggunakan
eBit interface sebagai cadangan serial /0/0/ rute statis akan dihapus dari routingtable.
Periksa proses ini dengan perintah de(ug ip routingpada R# dan kemudian
konfigurasi interface serial /0/0/ dengan perintahshutdown.
>utput dari perintah ini bahwa ketiga rute statis dihapus ketika interface serial /0/0/
berada pada posisi shut down. Ketiga dihapus karena ketiga rute statis memiliki
cadangan ?resol9ed@ ke interface serial /0/0/. 'amun rute statis masih dalam
running configuration R#. ika interface diset kembali pada posisi no shut proses
routing table I>; akan menginstall ketiga rute statis ini ke routing table.
2.- Static Route# with Exit Interface
2.-.1 onfiguration a Static Route with an Exit Interface
onfiguring a Static Route with Exit Interface
7iasanya rute statis dikonfigurasi dengan menggunakan neBt(hop. ;eperti rute statis
R# #2$.#8,.$./0$- dikonfigurasi dengan alamat IP neBt(hop #A$.#8.$.$. ;eperti pada
line konfigurasi berikut:
ip route 1!1"*!! 00!00!00! 17!1"!!
;ebelumnya telah diketahui bahwa rute statis membutuhkan proses lookup routing
table yang kedua untuk mencari alamat IP neBt(hop #A$.#8.$.$ yang terhubung
dengan eBit interface. 'amun demikian kebanyakan rute statis dikonfigurasi dengan
menggunakan eBit interface yang membuat routing table menggunakan eBit
interface dalam mecari jalur yang cocok.
Static Route and an Exit Interface
29
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
30/40
Konfigurasi ulang rute statis yang telah ada dengan menghapus rute tersebut
menggunakan perintah no ip route.
Konfigurasi ulang rute statis pada R# ke #2$.#8,.$./0$- menggunakan eBit interface
serial /0/0/.
;elanjutnya gunakan oerintah show ip route untuk memeriksa perubahan yang ada
pada routing table terlihat bahwa routing table tidak lagi berdasarkan alamat IP neBt(
hop tetapi sudah berdasarkan eBit interface. )Bit interface ini sama dengan rute statis
ketika menggunakan alamat IP neBt(hop sebagai resol9ednya.
, 12.1.2.0/2' is direct&+ connected) ,eria&0/0/0
;ekarang ketika proses routing table bisa mencocokkan setiap paket dengan
network ini maka proses lookup routing table dapat dilakukan satu kali saja.
Note" Rute statis yang tampil adalah rute directly connected. Penting untuk
dimengerti bahwa ini tidak berarti rute tersebut merupakan directly connected
network atau rute directly connected route. Rute ini masih merupakan rute statis.
Stati# route# and point5to5point network#
Rute statis yang dikonfigurasi dengan menggunakan eBit interface adalah ideal bagikebanyakan jaringan network serial point(to(point. aringan point(to(point yang
menggunakan
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
31/40
7eberapa penyebab konfigurasi rute statis harus dimodifikasi:
a. aringan tujuan sudah tidak lagi aktif oleh sebab itu rute statis harus dihapus
b. &da perubahan topologi jaringan baik dari alamat intermediate ataupun eBit
interface harus diubah.
"idak ada cara lain untuk memodifikasi rute statis. Rute statis harus dihapus dandikonfigurasi ulang rute yang baru.
1ntuk menghapus rute statis tambahkan no didepan perintah ip route diikuti oleh
perintah yang lain.
;ebelumnya dikonfigurasi:
ip route 1!1"*!! 00!00!00! 17!1"!!
dapat dihapus dengan perintah no ip route:
no ip route 1!1"*!! 00!00!00! 17!1"!!
;elanjutnya rute dikonfigurasi dengan menggunakan eBit interface:
R1config$#ip route 12.1.2.0 2"".2"".2"".0 seria& 0/0/0
&kan leboh efisien dalam proses lokkup routing tabke apabila mengkonfigurasi rute
statis dengan menggunakan eBit interface G setidaknya koneksi serial point(to(point
untuk outbound network.
*erifying the Static Route onfiguration
Kapanpun terjadi perubahan pada rute statis atau aspek lain dalam jaringan admin
harus memeriksa oerubahan tersebut.
*erifying Static Route hange#
;ebelumnya rute statis dihapus dan dikonfigurasi ulang. %alaupun begitu running
configuration berisi konfigurasi yang sedang dijalankan oleh router yang terdiri dari
perintah dan parameter yang sedang dijalankan oleh router.
31
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
32/40
!ambar diatas menampilkan routing table ketiga router terlihat bahwa rute statis
dengan eBit interface telah ditambahkan pada routing table dan rute statis dengan
neBt(hop sudah dihapus.
engan menggunakan perintah ping dapat mentes koneksi antar router.
32
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
33/40
Ethernet interface# and %R+
"erkadang eBit interface adalah jaringan )thernet.
;eandainya link network antara R# dan R$ adalah link )thernet dan fa/0# R#
terhubung ke jaringan. Rute statis dengan menggunkan alamat IP neBt(hop untuk
jaringan #2$.#8,.$./0$- dapat menggunakan perintah berikut:
R1config$#ip route 12.1.2.0 2"".2"".2"".0 172.1.2.2
engan menggunakan interface )thernet paket IP harus dienkapsulasi menjadi
frame )thernet dengan alamat M&+ dari titik tujuan. ika harus dikirim ke neBt(hop
alamat M&+ titik tujuan akan menjadi interface )thernet neBt(hop router. Pada
kasusu ini alamat M&+ )thernet tujuan akan dicocokkan dengan alamat IP neBt(hop
#A$.#8.$.$. R# memeriksa tabel &RP fa/0# untuk entri #A$.#8.$.$ dan mencocokkan
dengan alamat M&+.
Sending an %R+ Re6ue#tika entri tidak berapa dalam tabel &RP R# mengirim &RP reFuest melalui interface
fa/0#. 7roadcast layer $ meminta apakah ada diantara peralatan memiliki alamat IP
#A$.#8.$.$ yang harus merespon dengan alamat M&+. Karena interface fa/0#
memiliki alamat IP #A$.#8.$.$ akan membalas dengan &RP beserta alamat M&+
interface tersebut.
R# menerima &RP reply dan menambahkan alamat IP #A$.#8.$.$ dan berdasrkan
alamat M&+ yang ada pada tabel &RPnya. Paket IP dienkapsulasi menjadi frame
)thernet dengan alamat M&+ tujuan yang ditemukan pada tabel &RP. Crame
)thernet dengan paket yang telah dienkapsulasi dikirim melalui interface fa/0#menuju R$.
Static route# and Ethernet exit interface#
7erikutnya konfigurasi rute statis dengan )thernet eBit interface. 1bah rute statis
untuk #2$.#8,.$./0$- dengan menggunakan eBit interface menggunakan perintah:
R1config$#ip route 12.1.2.0 2"".2"".2"".0 fastethernet 0/1
Perbedaan antara jaringan )thernet dan point(to(point jaringan seraik adalah
jaringan point(to(point hanya memiliki sebuah perangkat tujuan. engan jaringan
)thernet kemungkinan ada berbagai peralatan yang berbeda yang berbagi jaringan
multi(access termasuk host(host dan multiple router. engan hanya merancang
)thernet eBit interface pada rute statis router tidak akan memiliki informasi yang
cukup untuk menentukan peralatan mana yang akan menjadi perangkat neBt(hop.
R# mengetahui bahwa paket harus dienkapsulasi dalam bentuk frame )thernet dan
mengirimnya melalui interface fa/0#. 'amun R# tidak mengetahui alamat IP neBt(
hop dan oleh sebab itu hal ini tidak bisa menentukan alamat M&+ untuk frame
)thernet.
7ergantung pada topologi dan konfigurasi yang ada pada router lain rute statis iniberkemungkinan bekerja atau tidak sama sekali. irekomendasikan ketika
33
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
34/40
mengguana eBit interface pada network )thernet tidak hanya menggunakan eBit
interface pada rute statis.
%d!antage# of u#ing an exit interface with #tati# route#
&da keuntungan yang didapat dengan menggunakan eBit interface pada rute statis
baik untuk network serial point(to(point dan )thernet. Proses routing table hanya
menggunakan sekali lookup untuk menemukan eBit interface dari pada harusmencari neBt(hop.
1ntuk rute statis dengan point(to(point serial network lebih baik mengkonfigurasinya
dengan menggunakan eBit interface. 1ntuk interface serial point(to(point alamat
neBt(hop yang ada pada routing tabke tidak akan pernah digunakan oleh prosedur
pengiriman paket jadi tidak dibutuhkan sama sekali.
2.7 Summary and /efault Static Route#
2.7.1 Summary Static Route#
Summari8ing Route# to Reduce the Si8e of the Routing Ta)leMembuat routing table yang lebih kecil membuat proses lookup routing table lebih
efisien kaena ada beberapa saja rute yang harus dicari. ika sebuah rute statis bisa
digunakan dari pada lebih dari satu rute statis ukuran routing tabke akan berkurang.
Pada kebanyakan keadaan sebuah rute statis bisa digunakan untuk mengetahui
lusinan ratusan sampai ribuan rute.
Kita bisa menggunakan sebuah alamat network untuk mewakili beberapa subnet.
+ontohnya network #/./././0#8 #/.#././0#8 #/.$././0#8 #/.3././0#8 sampai
#/.$44././0#8 dapat diwakili oleh sebuah alamat network: #/./././0,
Route Summari8ation
7eberapa rute statis bisa dirangkum menjadi sebuah alamat rute statis jika:
'etwork tujuan bisa dirangkum menjadi sebuah alamat network
7eberapa rute statis menggunakan eBit interface atau alamat neBt(hop
yang sama.
Pada contoh yang sudah dibuat R3 memiliki tiga buah rute statis. Ketiga rute
tersebut dikirim melalui interface serial /0/0#. Ketiga rute tersebut adalah:
ip route 172.1.1.0 2"".2"".2"".0 ,eria&0/0/1ip route 172.1.2.0 2"".2"".2"".0 ,eria&0/0/1
ip route 172.1.!.0 2"".2"".2"".0 ,eria&0/0/1
ika memungkinkan semua rute dapat dirangkum menjadi rute statis tunggal.
#A$.#8.#./0$- #A$.#8.$./0$- dan #A$.#8.3./0$- bisa dirangkum mejadi network
#A$.#8././0$$. Karena ketiga rute tersebut menggunakan eBit interface yang sama
ketiga dirangkum menjadi #A$.#8././ $44.$44.$44./.
alculating a #ummary route
7erikut ini proses membuat summary route #A$.#8.#./0$$:
#. 7uat network dalam bilangan biner
$. 1ntuk menemukan subnet mask untuk dirangkum mulai dari left(most bit.
34
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
35/40
3. imulai dari kiri ke kanan temukan semua bit yang sesuai dengan teratur
-. Ketika menemukan bagian yang tidak coco berhenti. 7erarti sudah menemukan
summary boundarynya.
4. ;ekarang hitung left(most bit yang sesuai. Pada contoh $$. Ini akan menjadi
subnet mask untuk rute rangkuman 0$$ atau $44.$44.$44./.
8. 1ntuk menemukan alamat network untuk rangkumana saling $$ bit yang sesuaidan tambahkan bit / sehingga $$ bit tersebut menjadi berjumlah 3$ bit.
onfiguring a Summary route
1ntuk mengimplementasikan summary route pertama harus dihapus dulu ketiga rute
statis yang digunakan:
R!config$#no ip route 172.1.1.0 2"".2"".2"".0 seria&0/0/1
R!config$#no ip route 172.1.2.0 2"".2"".2"".0 seria&0/0/1
R!config$#no ip route 172.1.!.0 2"".2"".2"".0 seria&0/0/1
;elanjutnya akan dikonfigurasi rute statis yang sudah dirangkum:
R!config$#ip route 172.1.0.0 2"".2"".2"2.0 seria&0/0/1
35
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
36/40
1ntuk 9erifikasi rute statis yang baru periksa routing tabke R$ dengan
menggunakan perintah show ip route:
172.1.0.0/22 is su(netted) 1 su(nets
, 172.1.0.0 is direct&+ connected) ,eria&0/0/1
2.7.2 /efault Static Route
'o#t Spe#ific 'atch
;angat mungkin bahwa paket alamat IP titik tujuan akan sesuai dengan beberaparute yang ada pada routing table. +ontohnya:
172.1.0.0/2' is su(netted) ! su(nets
, 172.1.1.0 is direct&+ connected) ,eria&0/0/0 and
, 172.1.0.0/1 is direct&+ connected) ,eria&0/0/1
Paket dengan alamat IP tujuan #A$.#8.#.#/ akan sesuai dengan kedua rute statis
diatas. Proses lookup routing table akan menggunakan most(spesific match. Karena
$- bit sesuai dengan rute #A$.#8.#./0$- dan hanya #8 bit dari rute #A$.#8././0#8
yang cocok rute statis dengan $- bit yang cocok akan digunakan. Ini merupakan bit(bit yang terpanjang yang cocok. Paket selanjutnya akan di enkapsulasi pada frame
layer $ dab dikirim melalui interface serial /0/0/. ;ubnet mask yang ada pada rute
entri merupakan apa yang menentukan berapa bit yang harus sesuai dengan paket
IP alamat tujuan untuk rute yang akan dicocokan.
Note"proses ini sama untuk semua rute yang ada pada routing table termasuk rute
statis rute dipelajari dari protokol routing dan directly connected network.
36
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
37/40
efault rute statis sesuai untuk semua paket. igunakan pada keadaan:
Ketika tidak rute yang ada pada routing table yang sesuai dengan paket
alamat IP tujuan. engan kata lain disaat dibutuhkan kecocokan yang
lebih spesifik dan tidak ada. 7iasanya digunakan ketika menghubungkan
router sebuah perusahaan dengan jaringan I;P.
Ketika sebuah router hanya memiliki sebuah router lain yang terhubung
padanya. Kondisi ini dikenal dengan stub router.
onfiguring a /efault Static Route
;intak untuk default rute statis sama dengan rute statis lainnya kecuali untuk alamat
network di set menjadi /./././ dan subnet masknya juga /./././:
Routerconfig$#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 eit-interface ip-
address
&lamat network dan mask /./././ /./././ disebut dengan rute DFuad(eroE
R# merupakan stub router.
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
38/40
R# merupakan kandidat yang ideal untuk menggantikan ketiga route statis dengan
default route. Pertama hapus ketiga rute statis yang sudah ada:
R1(config)#no ip route 17!1"!1! 00!00!00! seria $$
R1(config)#no ip route 1!1"*!1! 00!00!00! seria $$
R1(config)#no ip route 1!1"*!! 00!00!00! seria $$
;elanjutnya konfigurasi sebuah default rute statis menggunakan serial /0/0/ sebagai
eBit interface:
R1(config)#ip route !!! !!! seria $$
*erifying a /efault Static Route
;etelah diubah menjadi default rute statis maka dengan menggunakan oerintah
show ip route akan didapat output sebagai berikut:
,3 0.0.0.0/0 is direct&+ connected) ,eria&0/0/0
"anda DLE asterisk setelah huruf ; merupakan code yang mengindikasikan bahwa
rute statis ini adalah menjadi kandidat untuk default route. >leh sebab itu rute ini
disebut dengan default static route.
Kunci dari konfigurasi ini adalah mask 0/. ;ebelumnya telah diketahui untuk memcari
alamat network yang cocok dengan sebuah jalur adalah membandingkan panjang
subnet masknya dengan network yang ada pada routing table. 1ntuk default static
router yang mask nya 0/ maka tidak ada bit yang harsu dibandingkan. >leh sebab
itu semua paket IP yang datang akan sesuai.
efault route sudah umum pada router. aripada router menyimpan berbagai rute
untuk berbagai network pada internet lebih baik menyimpan sebuah default router
untuk mewakilkan network manapun yang tidak ada pada routing table.
2.9 'anaging and Trou)le#hooting Static Route#
2.9.1 Static Route# and +acket :orwarding
7erikut ini contoh bagaimana proses pengiriman pada dengan menggunakan rute
statis. imana sebuah P+ ?P+#@ mengirim paket ke P+3.
#. Paket tiba melalui interface fastethernet /0/ R#.
$. R# tidak memiliki rute khusus menuju network tujuan #2$.#8,.$./0$-. >leh
sebab itu R# menggunakan default rute statis.
3. R# mengenkapsulasi paket ke bentuk frame baru. Karena R$ merupakan link
point(to(point R# menambahkan alamat Dall #sE untuk alamat lapis $ tujuan.
-. Crame tersebut dikirim keluar melalui interface serial /0/0/. Paket sampai pada
R$ melalui interface serial /0/0/.
4. R$ mendekapsulasi frame dan melihat rute tujuan dari paket. R$ memiliki rute
statis menuju #2$.#8,.$./0$- melalui interface serial /0/0#.
38
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
39/40
8. R$ mengenkapsulasi paket membentuk frame baru. Karena R3 memiliki link
point(to(point dengan R$ R$ menambahkan alamat Dall #sE untuk alamat lapis $
tujuan.
A. Crame dikirim keluar dengan menggunakan inetrface serial /0/0#. Paket sampai
pada R3 melalui interface serial /0/0#.
,. R3 mendekapsulasi paket ke frame baru dengan alamat M&+ interfacefastethernet /0/ sebagai sumber alamat lapis $ dan alamat M&+ P+3 sebagai
alamat M&+ tujuan.
2. R3 memeriksa entri pada tabel &RP untuk alamat #2$.#8,.$.#/ untuk
menemukan alamat M&+ lapis $ untuk P+3.
a. ika yang dicari tidak terdapat pada entri R3 mengirim &RP reFuest keluar
interface Castethernet /0/.
b. P+3 merespon dengan mengirim &RP reply yang menyertakan alamat M&+
P+3.
#/. R3 mengenkapsulasi paket ke frame baru dengan alamat M&+ interface
fastethernet /0/0 sebagai alamat sumber lapis $ dan alamat M&+ P+3 menjadialamat tujuan lapis $.
##. Crame ditersukan melalui interface fastethernet /0/. Paket sampai pada interface
'I+ P+3.
2.9.2 Trou)le#hooting a 'i##ing Route
Tro)le#hooting a 'i##ing Route
aringan merupakan subjek untuk berbagai perubahan yang mengakibatkan
perubahan status yang lumayan sering terjadi. ;eperti:
Kerusakan interface
Koneksi yang disediakan I;P mengalami gangguan "erdapat saturasi yang terlalu berlebih pada links.
&dministrator jaringan memasukkan konfigurasi yang salah.
ika tidak ditanggulangi kemungkinan koneksi akan hilang. ;eorang administrator
jaringan bertanggung jawab atas hal itu.
>leh sebab itu sebagai seorang admisnistrator jaringan harus mengetahui beberapa
tools yang bisa digunakan untuk troubleshooting antara lain:
ping
tracerouteshow ip route
Perintah show ip interface digunakan untuk mengetahui secara cepat status dari
interface yang ada. +P dapat membantu mengumpulkan informasi tentang
konfigurasi IP peralatan +isco yang terhubung langsung dengan perangkat +isco
lainnya dengan menggunakan perintah show cdp neighbors.
39
7/26/2019 Modul training Static Routing Menggunakan Cisco
40/40
Sol!ing the 'i##ing Route
Menemukan rute yang hilang ?salah konfigurasi@ relati9 mudah apabila menggunakan
tools yang tepat.
;eperti permasalahan berikut:
&ndaikan P+# tidak bisa ping ke P+3. "raceroute menyatakan bahwa R$ merespontetapi tidak ada respon dari R3. )ntri routing table pada R$ menampilkan bahwa
network #A$.#8.3./0$- tidak dikonfigurasi dengan benar. )Bit inteface dikonfigurasi
untuk mengirim paket ke R3. ;ebenarnya dari topologi dapat diketahui bahwa R#
memiliki network #A$.#8.3./0$-. >leh sebab itu R$ harus menggunakan serial /0/0/
sebagai eBit interface G bukan serial /0/0#.
Perbaiki konfigurasi yang salah hapus rute yang salah dan tambahkan rute untuk
network #A$.#8.3./0$- dengan serial /0/0/ sebagai eBit interface.
R2config$#no ip route 172.1.!.0 2"".2"".2"".0 seria&0/0/1R2config$#ip route 172.1.!.0 2"".2"".2"".0 seria& 0/0/0
Top Related