PT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement
Tempo Scan’s Business Network
Company Profile
Brief Biography of The Board of Commissioner
Brief Biography of The Board of Director
Financial Highlights
The Board of Commissioner’s Report
The Board of Director’s Report & Management’s Analysis
Corporate Social Responsibility
Corporate Governance
Statement of The Board of Commissioner & Director on The Annual Report
Statement of The Board of Director on The Financial Report
Auditor’s Report
Misi Tempo Scan Pacific Tbk
Jaringan Usaha Tempo Scan
Profil Perusahaan
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Riwayat Hidup Singkat Direksi
Ikhtisar Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi & Analisis Manajemen
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Tata Kelola Perusahaan
Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan
Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan Akuntan Publik
3
4
6
17
19
24
27
31
57
60
67
68
69
Misi PT Tempo Scan Pacific TbkPT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement
Tempo yang Tumbuh & BerkembangThe Growing “T”
2 3
Jaringan Usaha Tempo ScanTempo Scan’s Business Network
Meulaboh
Langsa
Sidikalang
Tebing Tinggi
Kisaran
Sibolga
Padang Sidempuan
Dumai
Duri
Baganbatu
Bagan Siapiapi
Bengkalis
Selat Panjang
Tanjung Pinang
Tanjung batu
Muaro Bungo
Kuala Tungkal
Bengkulu
Lubuk Linggau
Muara Enim
Prabumulih
Kotabumi
Kalianda
Pringsewu
Metro
Pematang Siantar
Gunung Sitoli
Brastagi
Toba
Musi
Kayu Agung
Belitang
Lubuk Pakam/
Simalungun
Indonesia Timur East IndonesiaPontianak
Banjarmasin
Samarinda
Balikpapan
Manado
Makassar
Palu
Denpasar
Mataram
Kupang
Ambon
Jayapura
Singkawang
Ketapang
Putusibau
Tanah Grogot
Pangkalan Bun
Palangkaraya
Bontang
Sangata
Gorontalo
Kotamobagu
Poso
Ampana
Kendari
Pare - Pare
Negara
Singaraja
Klungkung
Flores
Sumba
Atambua
Sumbawa
Bima
Tempo Scan's Business Network cover 185 locations that
consist of 67 branches and 118 sales points which spread
over 136 cities all over Indonesia.
Jaringan Usaha Tempo Scan mencakup 185 lokasi yang
terdiri dari 67 kantor cabang dan 118 sales point yang
tersebar di 136 kota di seluruh Indonesia.
Jabodetabek & Sekitarnya Jabodetabek & Surrounding AreasJakarta
Bogor
Tangerang
Bekasi
Cikampek
Cibinong
Karawang
Serang
Sukabumi
Sumatera SumateraMedan
Banda Aceh
Pakanbaru
Batam
Padang
Palembang
Bangka
Jambi
Teluk Betung
Solok
Lubuk Sikaping
Bukit Tinggi
Lhokseumawe
Bandung
Cirebon
Semarang
Solo
Yogyakarta
Tegal
Purwokerto
Surabaya
Jember
Malang
Kediri
Subang/Purwakarta
Tasik
Cianjur
Indramayu
Kudus
Pati
Magelang
Babat
Madiun
Mojokerto
Tulung Agung
Situbondo
Probolinggo
Pamekasan
Pandeglang
Rangkas Bitung
Garut
Ciamis
Sukamandi
Kuningan
Banjar
Pekalongan
Jepara
Rembang
Cepu
Cilacap
Kebumen
Sragen
Madura
Gresik
Nganjuk
Ciawi
Ponorogo
Blitar
Trenggalek
Banyuwangi
Kota-Kota Lainnya di Jawa Rest of Java
4 5
Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun
2012 adalah sekitar Rp 17 triliun.
Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi
Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan
Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.
The Company has three Core Business Divisions,
namely Pharmaceutical Division, Consumer Products
and Cosmetics Division and Distribution Division as
well as a Supporting Division.
The three Company’s core business divisions are
supported by the following facilities:
I. Pharmaceutical Division consists of
five companies, namely:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing
plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,
West Java. This manufacturing plant is a production
facility for tablet/caplet, effervescent powders,
liquid/syrup, cream & ointment and capsules
dosage forms. PT Tempo Scan Pacific Tbk also has
the marketing of pharmaceutical products division
based in the Company’s headquarters on Tempo Scan
Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing
plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java.
This manufacturing plant is a production facility for
tablet, liquid and cream dosage forms.
3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing
plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West
Java. This manufacturing plant is a production facility
for carbonated liquid dosage forms in cans.
4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of
prescription drugs and hospitals products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing
plant for soft drinks and health drinks on a 44,000
m2 area, on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang and
the second one is located on Jl. Rungkut Indutri I
No. 16 Surabaya, on a 8,500 m2 area.
Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut
didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G dan
1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah
fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet/kaplet,
serbuk effervescent, liquid/syrup, cream & ointment
dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga memiliki
bagian pemasaran produk divisi farmasi yang berkantor
di kantor pusat Perseroan yang berkedudukan di Tempo
Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas
produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid dan cream.
3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot
2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini
adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan liquid
berkarbonasi dalam kemasan kaleng.
4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan
pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.
Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik
minuman ringan dan minuman kesehatan yang berdiri di
atas lahan seluas 44,000 m2, beralamat di Jl. Daan Mogot
Km. 19, Tangerang dan yang kedua berada di Jl. Rungkut
Indutri I No. 16 Surabaya dengan luas lahan 8.500 m2.
PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya
(Perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta
nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan
produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk
dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991
dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970
memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam
skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan
melalui anak perusahaannya memproduksi produk kosmetika
dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan
mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar
saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat
menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000
menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).
Selanjutnya pada tahun 1998, BEJ telah menyetujui
pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar
saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan
seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.
Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi
4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500
menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).
PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries
(“Company”) is part of Tempo Group–a national private
business group–that started the trading business of
pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan
Pacific Tbk established through the restructuring
process in 1991 and originally named PT Scanchemie
which in 1970 started its large-scale commercial
production of pharmaceutical products. Over time,
the Company through its subsidiaries manufactures
cosmetics and consumer products since 1977.
In 1994 the Company became public company and listed
75,000,000 shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX).
In 1995 the number of shares has increased to
150,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).
Subsequently in 1998, JSX has approved the listing of
300,000,000 shares of the Company which coming from
the First Limited Public Offering, bringing the total
number of listed shares of the Company to a total of
450,000,000 shares.
In 2006 the number of listed shares increased to
4,500,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).
The market capitalization of the Company as of the end
of 2012 was around Rp 17 trillion.
Profil PerusahaanCompany Profile
6 7
Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo
Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta
Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang
dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi
dan kota kabupaten di seluruh Indonesia.
4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Bina Mulia
I, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan
bergerak di dua bidang usaha, yaitu Apotik Tempo
yang mengoperasikan apotek-apotek yang tersebar di
wilayah Jabodetabek dan Tempo Direct yang menjual
produk-produknya langsung ke konsumen dengan
sistem direct selling.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di
Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk
distribusi dan pemasaran di negara Filipina.
6. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi
minuman ringan dan minuman kesehatan yang
menjangkau konsumen di daerah Jabodetabek dan
sekitarnya. Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot
Km. 19, Tangerang.
7. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman
ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau
konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan
ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang yang berperan
sebagai “Strategic Business Units” untuk menciptakan
sinergi internal dan menghindari duplikasi pada alokasi
investasi dan sumber daya manusia di bidang system
teknologi informasi, procurement, periklanan & promosi,
riset & pengembangan produk serta pembangunan &
pengelolaan sarana operasional yang dibutuhkan. Divisi ini
terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan
Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu:
1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan
pengembangan produk (R&D).
2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi
informasi dan komunikasi.
3. PT Tempo Logistics
The three companies above headquartered on
Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta, operates warehouses and sales points
which spread across provincial capitals and regency
cities throughout Indonesia.
4. PT Global Eramas headquartered on Bina Mulia I
Building, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta.
This company engages in two business areas,
namely Apotek Tempo which operates pharmacies
spread across Greater Jakarta area and Tempo Direct
which sells its products directly to consumers using
direct selling system.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in
Manila, Philippines as the Company’s business unit
for distribution and marketing in the Philippines.
6. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers in
Greater Jakarta and surrounding areas. This company
is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
7. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers
in East Java and Bali areas. This company is on Jl.
Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
The Company also has a Supporting Division which act as
“Strategic Business Units” to create internal synergies and
avoid duplications on allocation of investments and human
resources in the field of information technology system,
procurement, advertising & promotion, research & product
development, as well as construction & management of
required operational facilities. This division consists of five
companies headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR.
Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:
1. PT Tempo Research provides product research and
development (R&D) services.
2. PT Tempo Data System provides information and
communication technology services.
II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari
delapan perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang
berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo
Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.
2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan
seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,
Bekasi, Jawa Barat.
3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang
berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl.
Gresik No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.
4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,
yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng,
Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 44.305 m2
dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa
Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2.
5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen,
kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang
berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said
Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan
mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di
Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok
Metropolis, Thailand 10110.
III. Divisi Distribusi terdiri dari tujuh perusahaan yaitu:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
II. Consumer Products and Cosmetics Division consists
of eight companies, namely:
1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing
plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.
IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.
2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for
consumer products and cosmetics on a 36,545 m2
area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.
3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing
plant for consumer products and household
cleaning products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik
1-3-5, Surabaya, East Java.
4. PT Pritho operates two manufacturing plants for
plastic packaging materials, the first one is on Jl.
Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a
44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik
1-3-5, Surabaya, East Java on a 480 m2 area.
5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer
products, cosmetics and household cleaning products.
The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and
distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna
Said Kav. 3-4, South Jakarta.
7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution
of cosmetic products. The company headquartered
on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta.
8. International Beauty Products Ltd conducts marketing
and distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Sino Thai Tower 24th floor, 32/54
Sukhumvit 50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.
III. Distribution Division consists of seven companies,
namely:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
8 9
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin sebanyak 9 kali berturut-turut dari tahun
2001 sampai 2008 dan 2010 dan bodrex dalam kategori
analgesic meraih penghargaan pada tahun 2003, 2004,
2008 and 2011. Revlon meraih penghargaan untuk
kategori lipstik selama 12 kali yaitu pada tahun 1999, 2000,
2002, 2003 dan 2005 sampai 2012. ICSA diselenggarakan
oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA.
4. Word of Mouth Marketing (WOM)
bodrex dalam kategori obat sakit kepala dan NEO
rheumacyl dalam kategori Anti rheuma meraih
penghargaan 3 tahun berturut-turut pada tahun 2009
sampai 2011 dan hemaviton Energy Drink untuk
kategori minuman energi cair pada tahun 2009 dan 2010.
WOM diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Onbee
Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
pada tahun 2009 dan 2010, dan hemaviton meraih
penghargaan untuk kategori multivitamin pada tahun
2010, yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.
6. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)
bodrex Flu & Batuk dalam kategori obat Flu meraih
penghargaan pada tahun 2005 dan Revlon untuk
kategori lipstik tahun 2005 yang diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan MARS Marketing Research.
7. The Most Powerful Distribution Performance
Claudia mendapat penghargaan pada tahun 2008 dan
2010 untuk kategori bar soap yang diselenggarakan oleh
Qasa Consulting dan Majalah SWA.
8. The 3rd Best of The Best Packaging hemaviton Energy
Drink meraih penghargaan untuk kategori minuman
energi cair pada tahun 2009 yang diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan Indonesia Brand Identity Summit.
9. Superbrands
bodrex & Oskadon meraih penghargaan 3 tahun
berturut-turut untuk kategori analgesic dan hemaviton
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA
hemaviton achieved awards for the category of
multivitamins for 10 years from 2001 to 2008 and
2010, and bodrex for the category of analgesics
achieved awards in 2003, 2004, 2008 and 2011. Revlon
was top recipient of the award for the category
of lipsticks for 12 years, in 1999, 2000, 2002, 2003
and 2005 to 2012. ICSA is organized by Frontier
Consulting and SWA Magazine.
4. Word of Mouth Marketing (WOM)
bodrex achieved the WOM award for the headache
medications category, NEO rheumacyl achieved this
award for the category of antirheuma. in 2009 to
2011 and hemaviton Energy Drink for the category
of liquid energy drinks in 2009 and 2010. WOM is
organized by SWA Magazine and Onbee Marketing
Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex achieved the award for the category of
analgesics in the year 2009 and 2010, and hemaviton
achieved the award for the category of multivitamins
in 2010, which was organized by SWA Magazine.
6. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)
bodrex Flu & Batuk achieved the ICLA for the
category of Cold medicine in 2005 and Revlon for the
category of lipsticks in 2005. ICLA is organized by
SWA Magazine and MARS Marketing Research.
7. The Most Powerful Distribution Performance
Claudia achieved the award in 2008 and 2010 for the
category of bar soaps held by Qasa Consulting and
SWA Magazine.
8. The 3rd Best of The Best Packaging
hemaviton Energy Drink achieved this award for the
category of liquid energy drinks in 2009, held by SWA
Magazine and Indonesia Brand Identity Summit.
9. Superbrands
bodrex and Oskadon achieved this award for
analgesic category and hemaviton for multivitamins
3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan dan
pemasangan iklan serta mengadakan market research.
4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian
pembelian/pengadaan (centralize procurement).
5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan
pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung
kegiatan usaha Perseroan.
3. PT Tempo Promosi provides advertisement production
and placement services as well as market research services.
4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/
procurement control service (centralize procurement)
5. PT Tempo Land provides construction and property
management services as well as business space to
support Company’s business activities.
Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:
1. Top Brand Award
hemaviton berhasil meraih penghargaan selama 11
tahun berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2012 untuk
kategori multivitamin; hemaviton Energy Drink untuk
kategori minuman energi cair selama 5 tahun berturut-
turut dari tahun 2008 sampai 2012; hemaviton Jreng
untuk kategori minuman energy serbuk/powder dalam
sachet selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2009
sampai 2011. bodrex untuk kategori analgesic selama 4-6
tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai 2012. Neo
hormoviton meraih penghargaan ini 3 tahun berturut-
turut 2010, 2011 & 2012 untuk kategori vitality Enhancer
For Men. NEO rheumacyl menerima penghargaan di
tahun 2010 sampai 2012 pada kategori Antirheuma.
Revlon untuk kategori lipstik selama 6 tahun berturut-
turut pada tahun 2007 sampai 2012 dan mascara tahun
2012. Marina meraih selama 11 tahun berturut-turut dari
tahun 2002 sampai 2012 untuk kategori hand & body
lotion. Top Brand Award diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Majalah Marketing.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
hemaviton dalam kategori multivitamin meraih
penghargaan dari tahun 2003 sampai 2006, 2008 dan 2011
bodrex untuk kategori analgesic meraih penghargaan
pada tahun 2009–sampai 2011 dan Revlon untuk kategori
lipstik pada tahun 2008 yang diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan MARS Marketing Research. Marina
untuk kategori Hand & Body Lotion tahun 2011.
Awards achieved by the Company:
1. Top Brand Award
hemaviton achieved the Top Brand Award for the
category of multivitamins for 11 consecutive years
from 2002 to 2012; hemaviton Energy Drink for the
category of liquid energy drinks for 5 consecutive
years from 2008 to 2012; hemaviton Jreng for powder
energy drink category for 3 consecutive years from
2009 to 2011. bodrex for the category of analgesics
for 4 - 6 consecutive years from 2007 to 2012. Neo
hormoviton achieved this award in 2010. NEO
rheumacyl achieved this award from 2010 to 2012 for
the category of antirheuma. Revlon for the category
of lipsticks for 6 consecutive years in 2007 to 2012
and mascara in 2012. Marina was recipient of the
award for 11 consecutive years from 2002 to 2012
for the category of hand & body lotions. Top Brand
Award is organized by Frontier Consulting and
Marketing Magazine.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
hemaviton achieved the IBBA award for the category
of multivitamins from 2003 to 2006, 2008 and 2011;
bodrex for the category of analgesics in 2009 to 2011
and Revlon for the category of lipsticks in 2008.
IBBA is organized by SWA Magazine and MARS
Marketing Research. Marina for Hand & Body
Lotion category in 2011.
10 11
Lotion SPF30 PA+++ menjadi salah satu dari 5 terbaik
Whitening Skin Care Product. Bobbi Brown sebagai Best
of the Best Eye Liner tahun 2011 dan Best Eye Shadow
tahun 2012.
15. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)
PT Tempo meraih penghargaan IMAC sebagai “The Best in
Building and Managing Corporate Image” selama 6 tahun
berturut-turut sejak tahun 2006 hingga 2011 dalam kategori
Distributor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), yang
diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group bersama
dengan Bloomberg Business Week Indonesia.
16. Top Brand For Kids
bodrexin meraih penghargaan untuk kategori
Children’s Analgesic pada tahun 2004.
Vidoran Smart meraih penghargaan “Top Brand For
Kids” tahun 2011 dalam kategori vitamin nutrisi otak
(cerebral vitamin) 2 tahun berturut–turut 2011 & 2012,
My Baby tahun 2012 untuk kategori minyak telon
yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan
Majalah Marketing.
17. Indonesia Perceive Herbal Medicine
hemaviton meraih penghargaan ini untuk kategori
Multivitamin untuk remaja dan dewasa pada tahun 2008
yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker.
18. Satria Brand Award
hemaviton energy Drink meraih penghargaan ini pada
tahun 2011 untuk kategori minuman penambah tenaga
cair, bodrex dan Oskadon meraih penghargaan ini pada
tahun 2011 untuk kategori Obat Sakit Kepala. hemaviton
meraih penghargaan pada tahun 2011 sebagai kategori
Multivitamin. Satria Brand Award diselenggarakan oleh
Suara Merdeka dan People Facts.
19. Most # 1 Recommend Brand
PT. tempo Scan Pacific Tbk meraih penghargaan untuk
hemaviton sebagai “ First Winner in Liquid energy
Drink Category”, pada tahun 2009 yang diselenggarakan
oleh Majalah Swa.
became one of the Best 5 for Whitening Skin Care
Products. Bobbi Brown as Best of the Best Eye Liner
in 2011 and Best Eye Shadow in 2012.
15. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC
PT Tempo achieved the IMAC award for “The
Best in Building and Managing Corporate Image”
for 6 consecutive years from 2006 to 2011 in the
category of FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
Distributor, held by Frontier Consulting Group
together with Bloomberg Business Week Indonesia.
16. Top Brand For Kids
bodrexin Achieved the award for Kids Analgesic in
2004.
Vidoran Achieved the award for the category of kid
brain nutrition vitamine in 2011 & 2012, My Baby in
2012 for telon oil category. Top brand was organized
by Frontier Consulting & Marketing Magazine
17. Indonesia Perceive Herbal Medicine
hemaviton received this award for the category
of teenager and adult multivitamin in 2008,
that was organized by Swa Magazine and
Brandmaker.
18. Satria Brand Award
hemaviton Energy Drink Achieved this Award in
2011 for the category of liquid energy drink, bodrex
and Oskadon also Achieved this Award for the
Analgesic Catagory in 2011. hemaviton Achieved
the Award for Multivitamin Category in 2011. Satria
Brand Award was organized by Suara Merdeka and
People facts.
19. Most # 1 Recommend Brand
PT. Tempo Scan Pacific, Tbk acheieved hemaviton
Award for First Winner in Liquid energy Drink
Category”, in 2009, organized by Swa Magazine.
untuk kategori Multivitamin meraih penghargaan
berturut-turut selama 3 tahun dari tahun 2010 sampai
2012. Superbrands diselenggarakan oleh PT. Phoenix
Communication.
10. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
pada tahun 2010, hemaviton meraih penghargaan
pada tahun 2011 sebagai kategori Multivitamin yang
diselenggarakan oleh Mark Plus Insight dan Marketeers.
11. Indonesia’s most Favorite Women Brand
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
Multivitamin pada tahun 2010.
12. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco meraih penghargaan sebagai Best Supplier
untuk kategori Cosmetic Consignment Division di tahun
2010 sampai 2012.
13. herworld Beauty Awards
Ultima II masuk dalam nominasi lima besar merek
sebagai Best Whitening/Brightening Foundation tahun 2011;
La Mer meraih penghargaan sebagai Best Hydrating
Moisturizer tahun 2010; dan MAC meraih penghargaan
sebagai Best Make Up, Best Lip Gloss tahun 2010, Best Blush
On tahun 2012 dan Best Matte Lipstick pada tahun 2010
dan 2012 dan Best Eye Shadow Palette, Best Concealer
dan Best Compact Foundation in 2011. Bobbi Brown
sebagai Best Eye Liner tahun 2012. Estee Lauder sebagai
Best Pore Minimizer tahun 2011-2012. Clinique untuk
kategori Urban Sun Screen tahun 2012.
14. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC meraih penghargaan sebagai Best Foundation/2 Way
Cake tahun 2010-2012 dan Best Eye Brow, Best Loose/
Compact Powder tahun 2011, Best Blusher 2012 dan Best
Lipsticks tahun 2011-2012. Revlon meraih penghargaan
sebagai Best of the Best Ready Choice pada tahun 2012
untuk Eyeliner dan Ultima II meraih penghargaan
sebagai Best of The Best Reader’s Choice pada tahun 2012
untuk Translucent Loose Powder dengan Moisturizer
dan Ultima II Clear White Supreme Protective Day
category for 3 consecutive years from 2010 to
2012 Superbrand was organized by PT. Phoenix
Communication.
10. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
bodrex achieved this award for analgesic category
in 2010. hemaviton received this award for
multivitamin category in 2011, was organized by
Markrplus and Marketeers.
11. Indonesia’s most favorite Women Brand
hemaviton achieved this award for the category of
multivitamin in 2010.
12. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco achieved this award as Best Supplier
for the category of Cosmetic Consignment Division
in 2010 to 2012.
13. herworld Beauty Awards
Ultima II was a nominee for top five brand as the
Best Whitening/Brightening Foundation in 2011;
La Mer achieved this award as the Best Hydrating
Moisturizer in 2010; and MAC achieved this award
as the Best Make Up, the Best Lip Gloss in 2010,
Best Blush On in 2012 and the Best Matte Lipstick
in 2010 and 2012 and Best Eye Shadow Palette, Best
Concealer and Best Compact Foundation in 2011.
Bobbi Brown as Best Eye Liner in 2012. Estee Lauder
as Best Pore Minimizer in 2011-2012. Clinique for
Urban Sun Screen category in 2012.
14. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC achieved this award as the Best Foundation/2
Way Cake in 2010-2012 and Best Eye Brow, Best
Loose/Compact Powder in 2011, Best Blusher
in 2012 and Best Lipsticks in 2011-2012. Revlon
achieved this award as Best of the Best Ready
Choice of Eyeliner in 2012 and Ultima II as Best of
The Best Reader’s Choice in 2012 for Translucent
Loose Powder with Moisturizer and Clear White
Supreme Protective Day Lotion SPF30 PA+++
12 13
20. No 1 Choice Brand ( Woman Indonesia Survey )
bodrex meraih menghargaan pada tahun 2011 untuk kategori
sakit kepala dan Revlon juga meraih penghargaan ini pada
tahun 2011-2012 untuk category lipstick yang dipilih oleh
wanita Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Kartini
21. Cosmopolitan
Revlon meraih penghargaan sebagai Best Choice Readers
untuk kategori produk Lip-Superlustrous Lipstick, Eye-
Colorstay Eyeliner dan Face-Colorstay Mineral Foundation
pada tahun 2012. MAC meraih penghargaan lima
terbaik untuk flawless foundation, superb finish powder,
premium concealer, alluring eye shadow, precise liner,
richest lipgloss, defined eyebrow, look at me mascara,
blushing blush dan high pigment lipstick di 2011. MAC
meraih penghargaan Most Attention Grabbing Lipgloss
di 2012. Bobbi Brown sebagai Lima Terbaik Premium
Concealer tahun 2011. La Mer sebagai Best Moisturizer,
Best Acne Treatment dan Best Eye Cream tahun 2012.
22. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon meraih penghargaan sebagai Produk Kecantikan
Pilihan 2013 untuk Superlustrous Lipgloss dan
PhotoReady Make Up.
23. Marketeers Award Indonesia Brand Champion
SOS Floor Cleaner meraih penghargaan “Indonesia Brand
Champion” pada tahun 2011 yang diselenggarakan oleh
Majalah Marketeers dan Mark Plus Insight.
24. Indonesia Customer Satisfaction Index
Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand &
Body Lotion dan Bedak Muka tahun 2011.
25. Top Brand for Teens
Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand & Body
Lotion, Bedak Muka dan Cologne Wanita tahun 2012.
20. No 1 Choice Brand ( Woman Indonesia Survey )
bodrex manage to achieve as headache medicine
and Revlon achieved for lipstick category in 2011 to
2012 as Indonesian women first choice, organized by
Kartini Magazine
21. Cosmopolitan
Revlon achieved as Best Choice Readers for Lip-
Superlustrous Lipstick, Eye-Colorstay Eyeliner and
Face- Colorstay Mineral Foundation products in
2012. MAC achieved Best Five award for flawless
foundation, superb finish powder, premium
concealer, alluring eye shadow, precise liner, richest
lipgloss, defined eyebrow, look at me mascara,
blushing blush and high pigment lipstick in 2011.
MAC achieved award of Most Attention Grabbing
Lipgloss in 2012. Bobbi Brown as Top Five Premium
Concealer tahun 2011. La Mer as Best Moisturizer,
Best Acne Treatment and Best Eye Cream in 2012.
22. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon achieved as Beauty Product Choice 2013 for
Superlustrous Lipgloss dan PhotoReady Make Up.
23. Marketeers Award Indonesia Brand Champion
SOS Floor Cleaner achieved the award “Indonesia
Brand Champion” in 2011 that was organized by
Marketeers Magazine & Mark Plus Insight.
24. Indonesia Customer Satisfaction Index
Marina achieved for Hand & Body Lotion and Face
Powder categories in 2011.
25. Top Brand for Teens
Marina achieved for Hand & Body Lotion, Face
Powder and Women’s Cologne categories in 2012.
14 15
Riwayat Hidup Singkat Dewan KomisarisBrief Biography of the Board of Commissioner
Dian Paramita Tamzil, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940.
Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas
Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang
terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha
intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini
dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai
Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan
penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun
telah berhasil membina manajemen profesional yang secara
bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup
Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT
Tempo Scan Pacific Tbk, Komisaris Tunggal PT Bogamulia
Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa
anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum
mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan
pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu
kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum.
Dian Paramita Tamzil, President Commissioner
Indonesian citizen, born in 1940. Educational
background from the Faculty of Dentistry of Airlangga
University; she is one of the founders of the Tempo
Group which is continuously growing through internal
business development, as well as acquisition of other
companies. This initiative has been ongoing since 1980.
Before serving as the President Commissioner, she held
almost all important positions in the Tempo Group,
and since several years ago has successfully developed
the professional management gradually taking over
the management function in the Tempo Group. To
date Ibu Dian acts as the President Commissioner of
PT Tempo Scan Pacific Tbk, the Sole Commissioner of
PT Bogamulia Nagadi, and a member of the Board of
Commissioners of several PT Tempo Scan Pacific Tbk’s
subsidiaries. Before developing the Tempo Group, Ibu
Dian had some years of experience in legal practice with
a Notary office and a Legal Counsel firm.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,
Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 1997.
Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational
background is Master of Management of the University
of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the
Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting
Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di
Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang
Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager, tahun
Share Registrar
PT Blue Chip Mulia
Bina Mulia 1 Building, 4th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950
Public Accountant
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, 17th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Biro Administrasi Efek
PT Blue Chip Mulia
Gedung Bina Mulia 1, lantai 4
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, lantai 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties
Kantor Pusat Perseroan Registered Office
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Tempo Scan Tower, Lantai 16
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950
Telp: (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999
www.thetempogroup.com
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Tempo Scan Tower, Lantai 16
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950
Telp: (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999
www.thetempogroup.com
16 17
Riwayat Hidup Singkat Dewan DireksiBrief Biography of the Board of Directors
Handojo Selamet Muljadi, Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Pendidikan
terakhir di New York University. Bergabung dengan Grup
Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau pernah bekerja
di Revlon Inc., New York hingga tahun 1987. Sejak tahun
1987 sampai 1991 beliau mengelola PT Eres Revco dan
PT Rudy Soetadi & Co., perusahaan-perusahaan tersebut
bergerak di bidang produksi dan pemasaran produk
kosmetika dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur
dari kedua perusahaan tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga
turut mendirikan PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya
menjadi holding company/induk perusahaan Grup Tempo dan
hingga kini menjabat sebagai Direktur Utama dan pemegang
saham mayoritas dari PT Bogamulia Nagadi di samping
menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Tempo Scan
Pacific Tbk. dan Anak Perusahaan - Anak Perusahaan Grup
Tempo lainnya. Dalam kapasitas beliau sebagai Presiden
Direktur PT Tempo Scan Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai
dipangku oleh beliau sejak bulan Juni 1995.
Handojo Selamet Muljadi, President Director
Indonesian citizen, born in 1964. Educational
background from New York University. Joining
the Tempo Group since 1987. Previously, he had
worked at Revlon Inc., New York until 1987. Since
1987 until 1991 he managed PT Eres Revco and PT
Rudy Soetadi & Co., the companies engaged in
the production and marketing of cosmetic products, his
last position as President Director of both companies. In
1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which
then became the holding company/parent
company of Tempo Group and until now serves
as President Director and majority shareholder of PT
Bogamulia Nagadi in addition to serving
as President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk and
other subsidiaries of the Tempo Group. He become the
President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk. since
June 1995.
Diana Wirawan, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan
menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada
tahun 1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Program Magister Manajemen, Universitas Indonesia.
Beliau mulai bergabung dengan Grup Tempo pada tahun
1990. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
Diana Wirawan, Vice President Director
Vice President Director of the Company since
2012 and become Director of the Company since
1997. Born in 1956. Indonesian citizen. Educational
Background in Master of Management Program of
University of Indonesia. She began to join
Tempo Group in 1990. Prior to joining the Company,
1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun 1987-1991
sebagai Management Accounting Manager, tahun 1991-1996
sebagai Direktur Keuangan Perseroan.
joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in
1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-
1991 as the Management Accounting Manager and in
1991-1996 she acted as the Company’s Finance Director.
Kustantinah, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012.
Lahir tahun 1951. Warga Negara Indonesia. Pendidikan
terakhir Master of Applied Science in Food Techology dari
University of New South Wales, Australia tahun 1988 dan
seorang apoteker lulusan FIPIA Universitas Indonesia
tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
mengabdi di Departemen Kesehatan RI selama 25 tahun
dan kemudian di Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI (Badan POM RI) selama 9 tahun sampai masa purna
baktinya pada Desember 2011. Jabatan terakhir sebagai
Kepala Badan POM RI.
Kustantinah, Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since
2012. Born in 1951, an Indonesian citizen. Her last
education background is Master of Applied Science
in Food Technology of the University of New
South Wales, Australia, graduated in 1988 and a
pharmacist graduated from FIPIA - University of
Indonesia in 1977.
Prior joining the Company, she served the Ministry of
Health for 25 years and the National Agency of Drug
and Food Control of the Republic of Indonesia (NA-DFC
RI) for 9 years until her retirement in December 2011.
Her last position as the Head of NA-DFC RI.
Theo Budi Hertiandi, Komisaris
Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1940,
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir adalah
Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
dengan Jurusan Hukum Perdata dari Universitas Indonesia
tahun 1965. Sejak Juni 1969 hingga 31 Agustus 2012, beliau
bergabung di Grup Tempo dan jabatan terakhir beliau
adalah Group General Counsel dari Grup Tempo.
Theo Budi Hertiandi, Commissioner
Commissioner of the Company since 2012. Born in 1940,
an Indonesian citizen. His educational background is
Faculty of Law and Social Sciences majoring in civil law
from University of Indonesia and graduated in 1965.
Since June 1969 until August 31st, 2012, he joined Tempo
Group with the last position as Group General Counsel
of the Tempo Group.
18 19
dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di
University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang
Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan
Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia
Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost
Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya
bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia.
and attended Non-Degree Post Graduate Program
at University of Pittsburgh, United States of America
in Personnel & HR Management. Prior to joining the
Company he worked at PT Keramika Indonesia Asosiasi
Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT Foremost
Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and before
that at Pertamina – Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia.
Phillips Gunawan, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Business Administration FIA Universitas Atmajaya
Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun
2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir
di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang Produk
Konsumer dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino
Group sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi, yaitu
General Manager – Sales & Marketing pada tahun 2000 –
2002, Director – Sales & Marketing pada tahun 2003 – 2004,
Director – International & New Business Division pada
tahun 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director –
International Business Division sejak tahun 2005 sampai 2006.
Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau berkarir di
PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996 – 1999 sebagai Business
Manager – Stationary Group. Pada tahun 1993 – 1996, beliau
berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing Manager tahun
1993 – 1994 dan Franchise Manager sejak tahun 1994 sampai
1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai
Brand Manager tahun 1991 - 1993.
Phillips Gunawan, Director
Director of the Company since 2008. Born
in 1963. Indonesian citizen. Educational
Background in Bachelor of Business Administration
from Atma Jaya University Jakarta. Started joining
the Company in 2006. Prior to joining the
Company, he worked in various companies engaged
in Consumer Products and Cosmetics, which among
other Kino Group from 2000 to 2006 in various
positions, namely as General Manager – Sales &
Marketing between 2000 to 2002, Director – Sales &
Marketing between 2003 – 2004, Director – International
& New Business Division in 2004 and then as
Commercial Director – International Business Division
from 2005 to 2006. Prior to joining Kino Group, he
worked in PT Gillette Indonesia since 1996 – 1999 as
Business Manager – Stationary Group. Between 1993 –
1996, he worked at PT Eres Revco as Marketing Manager
in 1993 – 1994 and Franchise Manager from 1994 to 1996,
and before that in PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager
in Indonesia from 1991 to 1993.
Irawati Sutanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.
jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di
Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di
PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan
tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager.
Irawati Sutanto, Director
Director of the Company since 2006. Born in 1952.
Indonesian citizen. Educational background in Dipl.
Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische
Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She
started joining the Company in 1992, before that she
worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until
1992 with her last position as Plant Manager.
menjabat sebagai Finance Controller di PT Panin DKB
Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari tahun
1980 – 1984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik Drs. Utomo & Co.
he served as Finance Controller in PT Panin DKB
Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From the
year 1980 – 1984 she worked as auditor at Drs. Utomo &
Co. Public Accounting Firm.
Dewi Murni Sukahar, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012
dan menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1954. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai
tahun 1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan
dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni
dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan.
Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir
sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso
Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International.
Dewi Murni Sukahar, Vice President Director.
Vice President Director of the Company since 2012 and
become Director of the Company since 1997. Born in
1954. Indonesian citizen. Educational background in
Economics Faculty of University of Indonesia. Started
joining the Company in 1985. Her last position until
1997 was Chief Executive Controller of the Company
and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni
and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company.
Prior to joining the Company, she worked as auditor at
Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a
representative of Arthur Young International.
Ratna Dewi Suryo Wibowo, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai
General Manager PT Perusahaan Dagang Tempo, kemudian
sebagai Operations Director untuk PT Perusahaan Dagang
Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama,
PT Tempo Logistics dan kemudian sebagai Managing
Director untuk PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra
Usadhatama, PT Tempo Logistics dan PT Global Eramas.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT
Wigo Distribusi Farmasi dari tahun 1974 hingga tahun 1998
dengan jabatan terakhir sebagai General Manager.
Ratna Dewi Suryo Wibowo, Director
Director of the Company since 2004. Born in 1953.
Indonesian citizen. Educational background in
Bachelor of Management Economics of University of
Tarumanagara. Started joining the Company in 1999,
as General Manager of PT Perusahaan Dagang Tempo,
then as Operations Director of PT Perusahaan Dagang
Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama,
PT Tempo Logistics and later as Managing Director of
PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama,
PT Tempo Logistics and PT Global Eramas. Prior to
joining the Company, she worked at PT Wigo Distribusi
Farmasi since 1974 until 1998 with her last position as
General Manager.
Dondi Sapto Margono, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.
Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang
Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta
Dondi Sapto Margono, Director
Director of the Company since 1998. Born in 1954.
Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen.
Educational background, Bachelor Degree in Personnel
Management from Atma Jaya University Jakarta
20 21
Mulia Indonesia sebagai Finance & Accounting Manager
pada tahun 1992 dan sebelumnya di PT Nagadi Ekasakti
sebagai Senior Consultant pada tahun 1991-1992. Di tahun
1985-1990 beliau bekerja di perusahaan Drilling yang bernama
PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi sebagai Finance &
Accounting Manager dan pada tahun 1982-1985 bekerja di
perusahaan Drilling yang bernama PT Sarida Perkasa & PT
Inti Jatam Pura dengan jabatan sebagai Senior Accountant.
as Finance & Accounting Manager in 1992 and before
that in PT Nagadi Ekasakti as Senior Consultant in 1991-
1992. In 1985-1990 she worked in drilling companies
called PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi as
Finance & Accounting Manager and in 1982-1985
worked in drilling companies called PT Sarida Perkasa
& PT Inti Jatam Pura as Senior Accountant.
Hartaty Susanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1960.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak tahun
2010 menjabat sebagai Direktur Keuangan Divisi Produk
Konsumen dan Kosmetika. Sebelum bergabung dengan
Perseroan beliau berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik Siddharta & Siddharta dari tahun 1985-1986.
Hartaty Susanto, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1960.
Indonesian citizen. Educational background in Faculty
of Economics majoring in Accounting of University of
Indonesia. Started joining the Company in 1986. Since
2010 serve as Finance Director of Consumer Products
and Cosmetics Division. Prior to joining the Company,
she worked as auditor at Siddharta & Siddharta Public
Accounting Firm from 1985-1986.
Liza Prasodjo, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1970.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi Akuntansi, Universitas Tarumanagara. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997, sebagai
Financial Analyst Perseroan, kemudian sejak 2001 menjabat
beberapa posisi di Divisi Distribusi Perseroan dan sejak
tahun 2010 sebagai Direktur Keuangan Divisi Distribusi.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir
sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo
& Co. sejak tahun 1993-1997 dan sebelumnya juga sebagai
auditor di Kantor Akuntan Publik Jusuf Halim.
Liza Prasodjo, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1970.
Indonesian citizen. Educational background Bachelor
of Economics majoring in Accounting of Tarumanagara
University. Started joining the Company in 1997 as
Financial Analyst of the Company, then since 2001
held several positions in Distribution Division of the
Company and since 2010 serve as Finance Director of
Distribution Division. Prior to joining the Company,
she worked as auditor in Prasetio, Utomo & Co. Public
Accounting Firm in 1993-1997 and before that also as
auditor in Jusuf Halim Public Accounting Firm.
Aviaska Diah Respati H., Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing Manager –
Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun 2001. Sejak
tahun 2002 – 2004, beliau menjabat sebagai General Manager –
Brand & Communication Strategy, lalu sejak tahun 2005 – 2008
menjabat sebagai General Manager – Brand Communication
& Promotion. Beliau kemudian dipromosikan menjadi
Marketing Director – OTC & Self Medication sejak tahun
2008 dan menjabat sampai dengan tahun 2010 sebelum
dipromosikan kembali untuk menjabat sebagai Managing
Director – Pharma Consumer Health PT Tempo Scan Pacific
Tbk. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di
PT Kalbe Farma sejak tahun 1992 hingga tahun 1997 dengan
jabatan terakhir sebagai Group Product Manager OTC.
Aviaska Diah Respati H., Director
Director of the Company since 2011. Born in 1966.
Indonesian citizen. Educational background in
Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada.
Started joining the Company in 1997 as Marketing
Manager – Analgesic, Cough & Cold until 2001. Since
2002 – 2004, she served as General Manager – Brand
& Communication Strategy, and since 2005 – 2008
served as General Manager – Brand Communication &
Promotion. She promoted to Marketing Director – OTC
& Self Medication since 2008 and served until 2010
before being promoted again to serve as Managing
Director – Consumer Health Pharma PT Tempo Scan
Pacific Tbk. Prior to joining the Company, she worked at
PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with her last position
as Group Product Manager OTC.
Koesdianto Setyabudhi, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1950.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Teknik Kimia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya.
Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010,
sebagai Presiden Direktur PT Tempo Rx Farma salah
satu bisnis unit Perseroan. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau berkarir sebagai Vice President PT Merck
Tbk hingga tahun 2010.
Koesdianto Setyabudhi, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1950.
Indonesian citizen. Educational background Faculty
of Chemical Engineering of 10 Nopember Institute of
Technology, Surabaya. Started joining the Company
in 2010 as President Director of Tempo Rx Farma,
a subsidiary of the Company. Prior to joining the
Company, he worked as the Vice President of Merck Tbk
until 2010.
Ratnawati Soewito, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1957. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi,
Universitas Atma Jaya, Jakarta, tahun 1984. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1993 di Divisi Cosmetic dan
Personal Care sebagai Finance Controller. Sejak tahun 1997-
2008 menjabat sebagai Direktur Keuangan dari PT Rudy
Soetadi dan beberapa anak perusahaan Perseroan. Selanjutnya
tahun 2008-2011 menjabat sebagai Direktur Operasional pada
Divisi Supporting dan kemudian mulai tahun 2012 menjabat
sebagai Direktur Keuangan untuk Divisi Pharma. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT Bates
Ratnawati Soewito, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1957.
Indonesian citizen. Educational background Bachelor
of Economics of Atma Jaya University in 1984. Started
joining the Company in 1993 in Cosmetic and Personal
Care Division as Finance Controller. Since 1997-2008
she served as Finance Director of PT Rudy Soetadi and
several subsidiaries of the Company. Further in 2008-
2011 she held the position of Operations Director for
Supporting Division and then starting in 2012 serve as
Finance Director of Pharma Division. Prior to joining
the Company, she worked in PT Bates Mulia Indonesia
22 23
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31
Rp Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba Usaha Laba Neto Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba neto tahun berjalan Laba Neto per Saham** Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas
Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto
Rasio Pertumbuhan Laba Usaha
Rasio Pertumbuhan Laba Neto
Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan
Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total AsetRasio antara Laba Neto dengan
Penjualan NetoRasio antara Aset Lancar dengan
Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas
dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas
dengan Total Aset
2012
6.630.8102.488.321
742.207
627.950 7.226
635.176
140
3.393.778 1.097.135 2.296.643
4.632.985 1.279.829 3.353.156
14,71%
11,98%
10,94%
9,00%10,09%
18,73%
13,55%
9,47%
309,33%
38,17%
27,62%
Rp Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Net Income for the Year **Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio
Income from Operations Growth Ratio
Net Income Growth Ratio
Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio
Return on Equity Return on Assets
Return on Net Sales Current Ratio Leverage Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
**Laba Neto per saham dihitung dengan membagi Laba Neto Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 sejumlah 4.500.000.000 saham.
* Direklasifikasikan sesuai PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan”
**Net Income per share is computed by dividing Net Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company with the number of issued and fully paid shares for the years 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 of 4,500,000,000 shares.
* Reclassified in accordance with SFAS No.1 “Presentation of Financial Statement”
Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran
Payment DateTahun Buku Fiscal Year
201020102011
Interim/ Final Interim/ Final
InterimFinalFinal
Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp)
304075
24 Nopember 201023 Agustus 2011
30 Juli 2012
November 24, 2010August 23, 2011
July 30, 2012
Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2012 2011
Kwartal Quarter
IIIIIIIV
Tertinggi High (Rp)
2.7003.0253.1003.725
Terendah Low (Rp)
2.3002.5002.4252.775
Akhir Close (Rp)
2.7002.8503.0503.675
Jumlah Volume (Unit)
12.697.500108.493.500 36.321.500 34.986.500
Tertinggi High (Rp)
1.7502.2253.1502.775
Terendah Low (Rp)
1.4201.6502.1002.200
Akhir Close (Rp)
1.7502.1752.8502.550
Jumlah Volume (Unit)
40.180.00049.923.00034.528.00013.754.000
2010*
5.134.242 1.894.330
559.485
488.889 5.872
494.761
109
2.642.066 803.106
1.838.960
3.589.596 944.863
2.644.733
14,15%
35,31%
35,82%
10,01%8,24%
18,49%
13,62%
9,52%
328,98%
35,73%
26,32%
2008*
3.633.789 1.414.544
373.507
320.648 6.267
326.915
71
2.055.155 546.282
1.508.873
2.967.057 655.932
2.311.125
16,32%
10,53%
15,19%
6,99%4,35%
13,87%
10,81%
8,82%
376,21%
28,38%
22,11%
2011*
5.780.6642.200.043
662.819
566.048 20.314
586.362
126
3.121.980 1.046.406 2.075.573
4.250.374
1.204.439 3.045.936
12,59%
18,47%
15,78%
18,41%15,17%
18,58%
13,32%
9,79%
298,35%
39,54%
28,34%
2009*
4.497.931 1.675.579
413.470
359.964 960
360.924
80
2.354.077 678.558
1.666.519
3.263.103 819.647
2.443.456
23,78%
10,70%
12,26%
9,98%5,73%
14,73%
11,03%
8,00%
342,38%
33,54%
25,12%
Ikhtisar Laporan KeuanganFinancial Highlights
3.634
2008
6.631
2012
5.781
2011
5.134
2010
4.498
2009
2.488 742 628
2524
Laporan Dewan KomisarisThe Board of Commissioner’s Report
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT. Tempo Scan Pacific,
Tbk ingin menyampaikan penjelasan tentang pengawasan
kami atas kinerja dan kegiatan operasional dari PT. Tempo
Scan Pacific, Tbk dan anak perusahaannya (“Tempo Scan”)
sebagaimana dicapai oleh Direksi Tempo Scan selama tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Keadaan ekonomi global dalam tahun 2012 terus terbayangi
oleh proses pemulihan ekonomi yang rapuh dari sebagian
besar negara maju di dunia, termasuk beberapa negara Uni
Eropa yang harus melaksanakan program penghematan
besar-besaran. Pemulihan ekonomi di negara Amerika
Serikat usai pemilihan Presiden pun masih bergerak lambat.
Di sisi lain, situasi ekonomi negara-negara Asia cukup
menggairahkan meskipun tiap negara memiliki
permasalahannya sendiri. Sejalan dengan itu, indeks
harga saham gabungan di Jakarta pada akhir 2012 telah
meningkat sebesar 12,9% dan ditutup pada angka 4.317.
Namun nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar
Amerika Serikat berangsur-angsur turun menjadi rata-rata
Rp. 9.418 untuk tahun 2012, sedangkan di tahun 2011 nilai
tukar rata-rata adalah Rp. 8.773.
Selanjutnya harga saham Tempo Scan naik sekitar 46% dari
Rp. 2.550,- per saham pada akhir 2011 menjadi Rp. 3.725,- per
saham pada akhir 2012 dan likuiditas volume perdagangan
saham Tempo Scan juga meningkat. Kinerja usaha
With the blessing of God Almighty, on behalf of the
Board of Commissioners of PT. Tempo Scan Pacific, Tbk,
we wish to explain our supervision on the business
performance and operations of PT. Tempo Scan Pacific,
Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”) as conducted
by Tempo Scan’s Board of Directors during its financial
year which ended as at 31 December 2012.
The global economic condition in 2012 continued to be
shadowed by the fragile recovery process of the world
major developed economies, including several European
Union’s member countries which had to undergo massive
budget austerity programs. The economic recovery in
the United States of America upon completion of its
Presidential election was also still lagging.
On the other hand, the economic situation in the Asian
countries was encouraging although each country had its
own problems. In connection therewith, the Jakarta main
composite index at the end of 2012 had risen by 12.9%
and closed at 4,317 level. However the Rupiah exchange
rate particularly against the US Dollar gradually drifted
lower to Rp. 9,418 as average for the year 2012, while it
was average Rp. 8,773 for the year 2011.
Furthermore Tempo Scan share price had risen by around
46% from Rp. 2,550.- per share at the end of 2011 to become
Rp. 3,725.- per share at year end 2012 and the liquidity on
Tempo Scan shares trading volume had also increased.
Tempo Scan fundamental business performance was on
2727
Strategi tersebut di atas yang menurut kami perlu diuraikan
antara lain adalah:
Untuk melanjutkan otomasi proses produksi baik dalam •
pabrik farmasi maupun pabrik produk konsumen dan
kosmetika Tempo Scan, guna menaikkan kapasitas
produksi dan mengimbangi peningkatan biaya tenaga
kerja, kenaikan biaya listrik, serta mendukung program
pemerintah.
Mempertahankan fokus strategis divisi farmasi dan •
divisi produk konsumen dan kosmetika Tempo Scan
terhadap ekuitas merek utama yang dimiliki dan
dikembangkan Tempo Scan, dan karena itu ekuitas
merek tersebut diberikan investasi pemasaran yang
memadai agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya
masing-masing.
Melanjutkan penanaman modal pada infrastruktur di •
bidang jasa distribusi dan logistik agar selanjutnya
dapat memperbaiki tingkat layanan dan biaya
divisi distribusi, sehingga mampu meningkatkan
ketersediaan khususnya semua produk Tempo Scan
pada segala jenis outlet di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
Selanjutnya, kami telah mengawasi cara Tempo Scan
menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar Tempo Scan. Selain itu, untuk memastikan
bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan oleh Tempo
Scan adalah sesuai undang-undang dan peraturan yang
berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal.
Dewan Komisaris tetap fokus pada peran pengawasannya
untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan
Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan
transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata
kelola perusahaan yang baik, dan karenanya harus terus
dipertahankan dan dimana mungkin ditingkatkan.
Dewan Komisaris secara teratur mengadakan pembahasan
dengan Direksi tentang kinerja keuangan Tempo Scan dan
The aforementioned strategies which in our view need
to be highlighted are among others :
To continue investment in the automation of its •
manufacturing process in both Tempo Scan’s
pharmaceuticals manufacturing facilities as well as
its consumer products & cosmetics manufacturing
plants, in order to increase production capacities
and in anticipation of higher labor cost, escalating
energy cost, as well as supporting any government
programs.
To maintain its strategic focus on Tempo Scan’s •
pharmaceutical division and consumer products
and cosmetics division toward several core brand
equities that are owned and developed by Tempo
Scan hence enabling those equities to obtain
adequate marketing investment in order to increase
their respective market share.
To continue investment in its distribution and •
logistics infrastructure in order to further improve
its distribution division’s service levels and
costs and as such improving the availability of
particularly all Tempo Scan’s products in all types
of outlets throughout the Republic of Indonesia.
Furthermore, we had supervised Tempo Scan’s
business conduct and practice to ensure that their
implementation were executed pursuant to the
provisions of Tempo Scan’s articles of association.
In addition, to ensure that the corporate actions
performed by Tempo Scan were in line with the
prevailing laws and regulations, including those of the
Capital Market.
The Board of Commissioners remained focused on its
supervisory role to promote transparency in Tempo Scan’s
reporting system, since we believe that reporting accuracy
and transparency is part of good corporate governance
guidelines and as such should be continuously
maintained and where practicable enhanced.
The Board of Commissioners held regular discussions
fundamentil Tempo Scan menunjukkan pertumbuhan yang
berkesinambungan dalam beberapa tahun terakhir ini,
dan karenanya kinerja fundamentil tersebut juga menjadi
pendorong bagi kinerja harga saham Tempo Scan.
Pada tanggal 5 Oktober 2012, sebagaimana diputuskan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan,
susunan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut,
Presiden Komisaris: Dian Paramita Tamzil, Komisaris dan
Komisaris Independen: Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,
Komisaris dan Komisaris Independen: Kustantinah, dan
Komisaris: Theo Budi Hertiandi.
Selanjutnya, hasil kinerja keuangan Tempo Scan tahun
2012 memuaskan dan hal tersebut tercapai melalui kinerja
pertumbuhan positif dari ketiga bidang usaha utamanya
yaitu divisi farmasi, divisi produk konsumen dan kosmetika,
dan divisi distribusi. Hasil positif tersebut tercermin dalam
penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan yang meningkat
14,7% serta berjumlah Rp. 6.631 milyar.
Walaupun pada tahun 2012 Tempo Scan menghadapi
tuntutan kenaikan upah buruh seperti yang juga dialami
oleh banyak perusahaan lain yang beroperasi di kawasan
industri Jawa Barat, laba bersih Tempo Scan berhasil
tumbuh sebesar 11% dan berjumlah Rp. 628 milyar
Demikian juga, EBITDA Tempo Scan bertumbuh menjadi
Rp. 857 milyar dalam tahun 2012 atau meningkat
sebesar 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, neraca
Tempo Scan pada tanggal 31 Desember 2012 tetap solid
dengan ekuitas mencapai Rp. 3.353 milyar serta kas dan
setara kas tidak termasuk investasi jangka pendek telah
mencapai Rp. 1.651 milyar.
Dewan Komisaris juga mengamati bahwa dalam usaha
menghadapi kenaikan biaya tenaga kerja dan melemahnya
nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tertentu,
Direksi beserta tim manajemen dalam semua bagian
operasional Tempo Scan telah menjalankan strategi usaha
yang telah mereka kembangkan sejak tahun 2011 secara
konsisten dan tegas.
a sustainable growth trajectory in the last couple of years,
henceforth such fundamental performance was also part of
the catalyst for Tempo Scan share price performance.
As of 5 October 2012, as resolved in the Extraordinary
General Meeting of Shareholders of the Company, the
composition of the Board of Commissioners became as
follows, President Commissioner: Ms. Dian Paramita
Tamzil, Commissioner and Independent Commissioner:
Ms. Olga Asihjati Adjiputro Wijaya, Commissioner
and Independent Commissioner: Ms. Kustantinah, and
Commissioner: Mr. Theo Budi Hertiandi.
Furthermore, Tempo Scan’s 2012 financial result was
satifactory and it was achieved through positive growth
performance in all of its three core businesses namely
the pharmaceutical, consumer products & cosmetics,
and distribution divisions. Such positive results had
been reflected in Tempo Scan’s consolidated net sales
increase of 14.7% and amounting to Rp. 6,631 billion.
Although during 2012 Tempo Scan had faced labor cost
increase demands as did any other companies operating
in the West Java industrial estates, Tempo Scan’s net
profit result managed to grow by 11% and it amounted
to Rp. 628 billion.
In addition, Tempo Scan’s EBITDA grew to become Rp.
857 billion in 2012 or an increase of 12.7% compared to
the corresponding period last year. In line therewith,
Tempo Scan’s balance sheet position as of 31 December
2012 remained to be solid with its shareholders equity
reaching Rp. 3,353 billion while its cash and cash
equivalent excluding its short-term investments had
reached Rp. 1,651 billion.
Moreover, the Board of Commissioners had observed
that in order to be able to sustain increasing labor costs
as well as the weakening of the Rupiah against certain
foreign currencies, Tempo Scan’s Board of Directors
and its management team in all parts of Tempo Scan’s
operations have consistently and persistently pursued
Tempo Scan’s business strategies which they have
developed since 2011.
28 29
Laporan Direksi dan Analisis ManajemenThe Board of Director’s Report and Management’s Analysis
hal penting lain yang berkaitan dengan pengelolaan dari
Tempo Scan. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertemu
dengan Komite Audit untuk membahas berbagai peraturan
pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha dan kegiatan
operasional Tempo Scan serta laporan keuangan Tempo
Scan untuk tahun buku 2012.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas
laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah
diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2012 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata
Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 15
Maret 2013 No. 291/3-T022/FH-3/12.12.
Oleh karenanya Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan
agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan
konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh
karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras
mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang
sangat baik pada 2012 sebagaimana tercantum dalam Laporan
Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan
terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.
with the Board of Directors pertaining to Tempo Scan’s
financial performance and other important matters
relating to the management of Tempo Scan. In addition,
the Board of Commissioners also met with the Audit
Committee to discuss various government regulations
affecting Tempo Scan’s business and operations as well as
Tempo Scan’s financial statements for the fiscal year 2012.
The Board of Commissioners had approved Tempo
Scan’s audited consolidated financial statements for the
fiscal year ending on 31 December 2012 issued by the
registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan through its report dated 15 March 2013
No. 291/3-T022/FH-3/12.12.
Therefore the Board of Commissioners proposes that
the upcoming Annual General Meeting of Shareholders
also would approve Tempo Scan’s aforementioned
audited consolidated financial statements.
Finally, the Board of Commissioners wishes to express
its appreciation to Tempo Scan’s Board of Directors,
Management, and all employees for all their hard work
in achieving a good 2012 performance as stated in Tempo
Scan’s Annual Report and, last but not least, we also
extend our thanks to all Tempo Scan’s business partners.
30 31
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang
Maha Kuasa, PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Tempo Scan”)
mampu memulai dan mengakhiri perjalanannya pada
tahun 2012 dengan hasil usaha dan keuangan yang tumbuh
positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pada tahun 2012 perekonomian Indonesia bergerak dengan
latar belakang yang serupa dengan tahun 2011, yaitu
perlambatan ekonomi global, di mana resesi ekonomi
negara-negara Eropa masih belum terselesaikan, sementara
ekonomi Jerman telah menjadi mesin utama pertumbuhan
bagi wilayah tersebut, akan tetapi perekonomian wilayah
tersebut terhambat oleh perekonomian Eropa Selatan
yang lamban, antara lain Yunani, Spanyol, Portugal dan
Italia. Selain itu, ekonomi Perancis yang merupakan
perekonomian terbesar kedua di zona Eropa masih juga
belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Berikutnya, di kawasan seberang Samudera Atlantik, hampir
seluruh bagian dari perekonomian AS dalam tahun 2012 masih
terhambat dengan tingginya tingkat pengangguran yang
sangat sulit diturunkan dan kurangnya tingkat pertumbuhan
ekonomi, meskipun sektor perumahan yang pada periode
sebelumnya paling terpukul telah menunjukkan tanda-tanda
pemulihan menjelang akhir tahun 2012. Selain itu, kandidat
dari Partai Demokrat Barack Obama telah memenangkan
kembali pemilihan Presiden, tetapi pada saat ia memulai masa
jabatan kedua di Gedung Putih bencana jurang fiskal tengah
mengancam pemulihan ekonomi AS yang rapuh. Walaupun
We praised God Almighty that PT.Tempo Scan Pacific
Tbk (“Tempo Scan”) was able to embark and eventually
concluded its journey in 2012 with its operating and
financial results growing positively in the midst of
global economy uncertainty.
In 2012 the Indonesian economy was navigating against
similar backdrop of global slowdown as in 2011, where
European countries’ economic recession was still
unresolved, while the German economy had become the
main engine of growth for such region. Nevertheless,
it was being pulled down by the sluggish southern
European economies among others Greece, Spain,
Portugal and Italy. In addition, the French economy
being the second largest in the European zone had not
shown any sign of improvement.
Moreover, across the Atlantic ocean the U.S. economy for
most part of 2012 was still struggling with its stubbornly
high unemployment and lacked luster economic
growth rate, even though its housing sector which was
previously hardest hit had shown sign of recovery
leading to the end of 2012. In addition, the Democratic
Party’s candidate Barack Obama had won again the
Presidential election, but while he had commenced his
second term in the White House the fiscal cliff debacle
had loomed threatening the U.S. fragile economic
recovery. Despite the aforementioned challenges,
33
adanya tantangan-tantangan tersebut di atas, kekhawatiran
investor internasional bahwa ekonomi AS bisa terjerumus
kembali dalam kondisi double dip recession telah mereda.
Dengan pertimbangan di atas, maka Bank Sentral AS
telah melanjutkan pelonggaran kuantitatif dan tidak
menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan program
stimulan likuiditas tersebut ke dalam perekonomian AS yang
gelombang dampaknya telah sampai kepada perekonomian
global termasuk negara-negara Asia. Perekonomian
negara-negara Asia tersebut terus berlanjut menjadi mesin
pertumbuhan dunia, meskipun adanya kekhawatiran yang
berlanjut tentang apakah ekonomi China akan mengalami
penurunan yang drastis karena pertumbuhannya telah
melambat menjadi satu digit setelah menikmati tingkat
pertumbuhan dua digit sepanjang satu dekade sebelumnya.
Perekonomian Indonesia terus mencerminkan wujud dari
pertumbuhan Asia yang baik tersebut di tahun 2012 didukung
oleh kondisi politiknya yang stabil serta membaiknya kondisi
keamanan di bawah kepemimpinan dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Selain itu, kehati-hatian manajemen
perekonomian Indonesia terus mendapat pujian dari lembaga
pemeringkat internasional seperti Moody yang ditunjukkan
dengan meningkatnya peringkat kredit Indonesia. Selain itu,
Indonesia juga telah memperkokoh posisinya yang terkemuka
dalam komunitas ekonomi global melalui keberhasilannya
bergabung dengan negara-negara G20.
Selain itu, perekonomian Indonesia yang pada tahun 2012
berhasil tumbuh lebih dari 6% telah menikmati suatu
tingkat inflasi yang relatif terkendali pada kisaran 4%.
Namun terlepas dari kinerja tersebut, Indonesia masih terus
menghadapi beberapa tantangan seperti infrastruktur yang
kurang memadai serta tidak bisa mengimbangi tingkat
pertumbuhannya. Kendala tersebut juga telah menjadi
penyebab awal dari suhu perekonomian Indonesia yang
terpicu melampaui ambang batasnya. Selanjutnya, ada juga
perkembangan mengkhawatirkan yang bersumber dari
meningkatnya radikalisme gerakan serikat buruh, seperti
pemogokan besar-besaran dan kegiatan anarkis yang
sering dilaksanakan oleh serikat pekerja tersebut sehingga
international investors’ concern that the U.S. economy
could be in a double dip recession had receded.
In view of the above, the U.S. Fed had continued with
its quantitative easing and it showed little sign of
ceasing such liquidity injection into the U.S. economy
which impact had resonated to the global economy
including the Asian economies. Such Asian economies
had continued to be the world growth’s engine despite
continuing concern whether China economy would
have experienced a hard landing as its growth had
slowed to single digit after experiencing a decade long
double digit growth rate.
The Indonesian economy continued to be the proxy of
the aforesaid Asian growth story in 2012 given its stable
political and improving security conditions under
the current leadership of President Susilo Bambang
Yudhoyono. Moreover, the Indonesian economy
management prudency had continued to be praised by
the international rating agencies such as Moody thru
their upgrade on the country credit rating. Additionally,
Indonesia had also cemented its prominent position in
the global economic community as it had successfully
joined the G20 nations.
Furthermore, the Indonesian economy which in
2012 managed to grow in excess of 6% was blessed
with relatively tamed inflation rate of around 4%.
Notwithstanding such performance, the country was
still continuing to face several challenges such as lack
of adequate infrastructure commensurate with the
growth. Such limitation had become the catalyst to
the Indonesian economy to be overheated. Moreover,
there was also a worrying development manifested
in the labor unions increasing radicalism, as those
unions frequently staged massive strikes and anarchic
activities which had negatively discouraged new
investment decisions particularly in the manufacturing
34 35
Analisis Manajemen Divisi Farmasi
Membahas lebih lanjut untuk menganalisa kinerja Divisi
Farmasi Tempo Scan (“Divisi Pharma”), divisi tersebut
telah mencatat pertumbuhan penjualan bersih yang berada
pada tingkat yang sama seperti tahun lalu yaitu hampir
mencapai 9% dan berjumlah Rp. 1.913 miliar. Oleh karena
itu, kontribusinya terhadap penjualan bersih konsolidasian
Tempo Scan sebesar 29%.
Kinerja tersebut di atas sesungguhnya berada di bawah
tingkat pertumbuhan Pasar Farmasi Indonesia (“Pasar
Pharma”), yang mana pada tahun 2012 Pasar Pharma
mencatat pertumbuhan sebesar 10,9% (catatan: menggunakan
survei IMS ITMA yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
yang sama sehingga hasil survei tahun 2012 dan 2011
dapat diperbandingkan). Tingkat pertumbuhan tersebut
dikontribusikan oleh segmen pasar obat Ethical (“Obat
Resep”) yang mengalami peningkatan sebesar 12,9% dan
segmen pasar obat Over The Counter (“OTC”) yang telah
meningkat sebesar 8%.
Namun sayangnya kinerja kelompok usaha Pharma Consumer
Health (“Kelompok PCH”) divisi ini belum dapat melampaui
tingkat pertumbuhan pasar OTC, meskipun kinerjanya
secara berangsur-angsur telah berhasil pulih pada kuartal
4 tahun 2012 setelah pada kuartal 3 tahun 2012 hasil
penjualannya jauh lebih rendah dari yang diharapkan, yang
antara lain karena adanya gangguan pasokan disebabkan
oleh terhentinya produksi pabrik farmasi, utamanya yang
diakibatkan oleh perselisihan hubungan industrial yang
telah berubah menjadi tindakan anarkis. Sebagai akibatnya,
penjualan bersih Kelompok PCH telah tumbuh sekitar
8% dan berjumlah Rp. 1.671 miliar, pertumbuhan tersebut
sejalandengan tingkat pertumbuhan pasar OTC yang juga
8%. Meskipun demikian, kelompok PCH telah mampu
memberikan kontribusi hampir 88% dari total penjualan
bersih Divisi Pharma sehingga tetap menjadi bagian penting
untuk kinerja Divisi Farma.
Di sisi lain, untuk Obat Resep Divisi Pharma yang sebagian
besar dipasarkan oleh PT. Tempo Rx Farma (“TRF”),
sebuah unit usaha Tempo Scan yang telah melalui proses
Pharmaceutical Division Management Analysis
Moving further to analyze Tempo Scan’s
Pharmaceutical division (“Pharma Division”), such
division had registered a net sales growth which was
at the same level as its last year’s, which was almost
9% and it amounted to Rp. 1,913 billion. Therefore, its
contribution towards Tempo Scan’s consolidated net
sales stood at 29%.
The aforesaid result was indeed below the Indonesian
Pharmaceutical Market (“Pharma Market”) growth rate,
where in 2012 the Pharma Market registered a growth
of 10.9% (note: using the IMS ITMA survey comprising
of comparable companies that were surveyed in 2012
and 2011). Such growth rate was attributed to the Ethical
(“Prescription”) drugs market segment which had
increased by 12.9% and the Over the Counter (“OTC”)
medicines market segment which had risen by 8%.
Unfortunately this division’s core Pharma Consumers
Health operating group (“PCH group”) performance
could not exceed the OTC market growth rate, even
though its performance had somewhat managed to
recover in the 4th quarter of 2012 after its much slower
than expected 3rd quarter of 2012’s sales result, among
others due to its products supply disruption caused by
its main pharmaceutical factories stoppage resulting
from industrial relation disputes which had turned
anarchic. As the result thereof, PCH group’s net sales
managed to grow by around 8% and it amounted
to Rp. 1,671 billion, hence such growth was in line
with the OTC market growth rate which was also
8%. Notwithstanding such result, PCH group which
contributed nearly 88% of the Pharma division’s total
net sales remained a pivotal element for the Pharma
division performance.
On the other hand, for the Pharma division’s
Prescription drugs which are mostly marketed by
PT. Tempo Rx Farma unit (“TRF”), a Tempo Scan’s
secara negatif mengurangi keyakinan dari para investor
luar negeri maupun dalam negeri untuk memutuskan
menambah investasi mereka, khususnya di sektor
manufaktur dan logistik.
Sebagai konsekuensi dari keadaan di atas, kegiatan usaha
Tempo Scan juga tidak terlepas dari perkembangan-
perkembangan yang telah terjadi sepanjang 2012. Sehingga
penjualan bersih konsolidasian mampu tumbuh sebesar 14,7%
dan berjumlah Rp. 6.631 miliar. Tingkat pertumbuhan tersebut
lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
penjualan bersih sebesar 12,6% di tahun 2011. Pertumbuhan
penjualan bersih tersebut dikontribusikan oleh penjualan
bersih Divisi Farmasi yang meningkat hampir 9% dan
berjumlah Rp. 1.913 miliar, penjualan bersih Divisi Produk
Konsumen & Kosmetika (“CPC”) yang juga mengalami
peningkatan sebesar 14,5% dan berjumlah Rp. 1.526 miliar,
demikian pula penjualan bersih Divisi Distribusinya yang
tumbuh sebesar 18,7% dan berjumlah Rp. 3.192 miliar.
Terkait dengan hal di atas, laba kotor Tempo Scan juga
meningkat secara hampir sepadan dengan tingkat
pertumbuhan penjualan bersihnya, di mana laba kotor
tersebut telah meningkat sebesar 13,1% dan bernilai sebesar
Rp. 2.488 miliar. Oleh karena itu, marjin laba kotor berhasil
dipertahankan pada 37,5% walaupun agak sedikit menurun
dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun lalu sebesar
38,1%. Selain itu, laba usaha Tempo Scan juga tumbuh
sebesar 12% dan berjumlah Rp. 742 milliar, sehingga marjin
usahanya dapat dipertahankan pada 11,2% dibandingkan
dengan marjin usahanya sebesar 11,5% pada tahun 2011.
Sebagai hasilnya, laba bersih Tempo Scan berhasil tumbuh
sebesar 10,9% dan berjumlah Rp. 628 miliar, maka marjin laba
bersih tetap berkisar 10% atau hampir setara dengan marjin
laba bersih tahun lalu. Selain itu, EBITDA juga meningkat
sebesar 12,7% menjadi berjumlah Rp. 857 miliar, oleh
karenanya marjin EBITDA tetap stabil pada kisaran 13% yang
hampir setara dengan marjin EBITDA pada tahun 2011.
and logistics sectors by both multinationals as well as
domestic companies.
As a consequence of the above circumstances, Tempo
Scan’s business activities were also not immune to the
above developments which had occurred throughout
2012. Consequently, its consolidated net sales managed
to grow by 14.7% and amounting to Rp. 6,631 billion.
Such growth rate was greater if compared to its net
sales growth rate of 12.6% in 2011. The net sales growth
was attributed to its Pharmaceutical division‘s net sales
which had risen by almost 9% and it amounted to Rp.
1,913 billion, also its Consumer Products & Cosmetics
(“CPC”) division’s net sales which had increased by
14.5% and it amounted to Rp. 1,526 billion, as well as its
Distribution division’s net sales which had grown by
18.7% and it amounted to Rp. 3,192 billion.
In connection with the above, Tempo Scan’s gross profit
had also risen relatively in line with its net sales growth
rate where it had risen by 13.1% and amounting to Rp.
2,488 billion. Therefore, its gross profit margin was
sustained at 37.5% albeit it was a slight decline compared
to last year’s gross profit margin of 38.1%. In addition,
Tempo Scan’s operating profit also grew by 12% and it
amounted to Rp. 742 billion, as such its operating margin
was maintained at 11.2% compared to its operating profit
margin of 11.5% in 2011.
As a result, Tempo Scan’s net profit managed to grow by
10.9% and it amounted to Rp. 628 billion, hence its net
profit margin had remained at around 10% or almost
on a par with its last year’s margin. Additionally, its
EBITDA had also increased by 12.7% to become Rp. 857
billion and consequently its EBITDA margin remained
steady at around 13% which was similar to its EBITDA
margin in 2011.
37
restrukturisasi sejak tahun 2011, penjualan bersih Obat
Resep telah mencatatkan hasil yang membanggakan dengan
peningkatan sebesar 17,5% dan berjumlah Rp. 140 miliar.
Tingkat pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan tingkat
pertumbuhan pasar Obat Resep yang hanya 12,9% pada tahun
2012. Walaupun saat ini kontribusi TRF masih kecil karena
hanya mewakili 7,3% dari total penjualan bersih Divisi Pharma
pada tahun 2012, namun posisinya sangat strategis bagi
Tempo Scan sebagai celah untuk masuk ke pasar Obat Resep
yang sedang berkembang pesat, antara lain disebabkan akan
dilaksanakannya sistem jaminan kesehatan nasionall untuk
seluruh penduduk Indonesia mulai tahun 2014.
Berikutnya, kegiatan usaha Bisnis Internasional Divisi
Pharma telah berhasil bangkit dari pertumbuhan negatif
sebesar 4,6% pada tahun 2011, menjadi pertumbuhan yang
sangat baik sebesar 13,1% pada tahun 2012 dan berjumlah
Rp. 101,5 miliar. Serupa dengan TRF, saat ini kontribusi
kegiatan usaha Bisnis Internasional hanya sebesar 5,3%
terhadap total penjualan bersih divisi ini. Namun demikian,
Tempo Scan tetap optimis terhadap perkembangan positif
ini dan akan berusaha untuk terus mempertahankan
perbaikan kinerja tersebut dengan meningkatkan lebih
lanjut investasi iklan dan promosi pada pasar-pasar yang
difokuskannya, serta lebih memperkokoh sumber daya
manusia yang ditempatkan ke luar negeri.
Mengakhiri tahun buku 2012, kinerja penjualan bersih
Divisi Pharma jika dibandingkan dengan anggarannya
mencapai sekitar 90%. Kekurangan pencapaian tersebut
seperti yang telah diuraikan di atas antara lain disebabkan
oleh gangguan pasokan akibat perselisihan industri
yang dialami menjelang akhir kuartal 2 tahun 2012,
pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dari yang
diharapkan untuk beberapa ekuitas merek inti OTC, dan
tertundanya jadwal peluncuran produk baru.
Melangkah ke depan, Divisi Pharma Tempo Scan akan
melaksanakan transformasi usaha dalam kurun waktu
beberapa tahun ke depan bekerjasama erat dengan
Divisi Manufaktur dan Divisi Distribusi untuk dapat
meningkatkan kontribusi Divisi Pharma terhadap penjualan
business unit that has undergone a restructuring since
2011, the Prescription drugs’ net sales had registered
a commendable result with an increase of 17.5% and
it amounted to Rp. 140 billion. Consequently, such
growth rate was better than the Prescription drugs
market growth rate which was only 12.9% in 2012.
Despite presently TRF’s contribution is still small since it
represented only 7.3% of the Pharma division’s total net
sales in 2012, its position is strategic to serve as Tempo
Scan’s inroad to the burgeoning prescription drugs
market, among others due to the upcoming introduction
of the universal health insurance coverage for all of the
Indonesian population commencing in 2014.
Lastly, the Pharma division’s International Business
had been able to register a turnaround from a negative
growth of 4.6% in 2011 to deliver a robust growth of
13.1% in 2012 and it amounted to Rp. 101.5 billion.
Similar to TRF, presently the division’s International
Business contribution was only 5.3% to the division’s
total net sales. Nonetheless, Tempo Scan remains
sanguine about its positive development and it will
endeavor to preserve such recovery by ways of further
increase on advertising and promotion investment in
its focused markets as well as further reinforcing its
human resources deployed overseas.
Concluded the financial year 2012, the Pharma
division’s net sales performance if compared to its
budget stood at around 90%. Such underachievement as
we had explained hereinabove was among others due to
the supply interruption as a result of industrial dispute
that had been experienced toward the end of the 2nd
quarter of 2012, lower than expected sales growth for
some of its OTC core brand equities, and delayed new
products launching schedule.
Looking ahead, Tempo Scan’s Pharma division will
undergo a transformation in the next few years in close
collaboration with its Manufacturing division and
Distribution division to increase the Pharma division
38 39
guna mengurangi resiko gejolak kenaikan harga serta
fluktuasi mata uang asing yang tajam.
5. Dari sudut pandang pemasaran, Kelompok PCH melalui
ekuitas merek inti yang ada saat ini maupun ekuitas
merek yang rencananya akan diluncurkan pada masa
yang akan datang, di mana saat ini telah berkompetisi
dalam 11 Therapeutic Class yang ukuran pasarnya secara
kolektif hampir mencapai sebesar Rp. 11 triliun dan
mewakili hampir 55% dari total pasar OTC Indonesia, ke
depannya juga akan masuk ke pasar potensial lainnya
namun masih terkait dengan aspek kesehatan dalam
bentuk minuman, produk nutrisi dan produk suplemen.
6. TRF akan terus mempersiapkan terobosan-terobosan
untuk masuk ke pasar Obat Resep generik dalam
beberapa tahun mendatang dan juga berpartisipasi
dalam pelaksanaan sistem jaminan kesehatan nasional
yang akan dimulai pada tahun 2014 dan seterusnya.
Selain itu, secara aktif juga akan melakukan kolaborasi
di bidang manufaktur pada kategori-kategori produk
yang potensial seperti produk perawatan khusus
ditujukan untuk pemakaian di rumah sakit.
7. Divisi Pharma akan bekerja sama dengan Divisi
Distribusi dalam rangka meningkatkan efisiensi proses
mata rantai pasokan produk dengan cara membenahi
akurasi perencanaan tingkat konsumsi produk-
produknya serta meningkatkan efektivitas logistik. Di
samping itu, dalam mengantisipasi rencana ekspansi
Divisi Pharma, maka Divisi Distribusi juga telah
menyelesaikan pembangunan Pusat Distribusi (DC)
Jawa Tengah yang segera akan diikuti dengan DC Jawa
Timur, serta memperluas gudang cabang di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.
Selanjutnya, pada tahun 2012 Divisi Pharma masih menjadi
kontributor terbesar terhadap laba kotor Tempo Scan.
Kenaikan laba kotor divisi tersebut adalah sepadan dengan
kenaikan penjualan bersih yaitu sekitar 8% dan berjumlah
Rp. 1.196 miliar. Akibatnya marjin laba kotor divisi ini
mampu dipertahankan pada 62,5% atau sedikit menurun
for crucial raw and packaging materials in order to
mitigate possible price escalation as well as adverse
foreign exchange fluctuation.
5. From marketing stand points, PCH group through
its core brand equities as well as its planned new
brands launch, while competing in their existing 11
Therapeutic Classes which market size collectively
amounted to almost Rp. 11 trillion and represented
almost 55% of the Indonesian total OTC market, will
also enter into new potential markets that are still
health related namely in beverage, nutritional and
supplement products.
6. Its TRF will continue to prepare its inroads into
generic prescription drugs market in the next
few years and to participate in the upcoming
implementation of the national health care insurance
coverage which shall commence in 2014 onward.
Additionally, it will actively pursue manufacturing
collaboration in the potential areas such as specialty
care products aimed for the hospital consumption.
7. Pharma division will work closely with the Distribution
division in order to improve its products supply chain
process efficiency by way of revamping their demand
planning accuracy and logistic effectiveness. Moreover,
in anticipation of Pharma division expansion plan, its
Distribution division has also completed the construction
of its Central Java Distribution Center (DC) soon to be
followed with its East Java DC as well as expanding
its branch warehouses in Sumatra, Kalimantan and
Sulawesi islands.
Furthermore, in 2012 the Pharma division was still the
biggest contributor toward Tempo Scan’s gross profit. Such
division’s gross profit increase was commensurate with its
net sales increase which was around by 8% and it amounted
to Rp. 1,196 billion. Consequently, the said division’s gross
profit margin was able to be sustained at 62.5% or a slight
bersih konsolidasian Tempo Scan menjadi berkisar antara
33% hingga 35%. Proses transformasi tersebut akan
diwujudkan antara lain melalui strategi berikut:
1. Kelompok PCH akan tetap fokus pada ekuitas merek
intinya dengan cara meningkatkan investasi brand
building khususnya melalui biaya Advertising & Promotion
dalam rangka mempertahankan porsi belanja iklan
TV untuk merek intinya sehingga dapat sejalandengan
posisi pangsa pasar dari masing-masing merek inti
tersebut, mengingat bahwa faktanya sampai sekarang
TV masih merupakan sarana paling penting dalam
struktur media di Indonesia. Sama pentingnya dengan
hal di atas adalah mendorong dilakukannya penyegaran
kembali kampanye promosi digital dan juga program
aktivasi konsumen dari merek-merek inti tersebut.
2. Tanpa henti terus berupaya untuk menghasilkan
efisiensi melalui proyek-proyek yang berkelanjutan
dan terus bergulir terutamanya terfokus pada HPP
produk utama Kelompok PCH dengan cara membangun
kekompakan kelompok kerja yang anggotanya meliputi
semua fungsi dari pabrik, R&D, pemasaran, teknik,
dan pembelian. Mereka mengkaji kemungkinan untuk
menghasilkan efisiensi melalui reformulasi produk,
merancang ulang kemasan dan otomatisasi proses
manufaktur, semua dengan tujuan untuk membantu
produk Kelompok PCH mempertahankan keunggulan
daya saing struktur biayanya, sehingga dapat
mempertahankan strategi harga yang terjangkau.
3. Pada masa transformasi, Tempo Scan akan
meningkatkan belanja modalnya secara substansial
sehingga dapat meningkatkan kapasitas pabrik baik
untuk bentuk sediaan yang sudah ada saat ini guna
mengantisipasi derasnya peningkatan permintaan
produk farmasi di beberapa tahun mendatang, maupun
juga untuk membangun fasilitas manufaktur baru guna
memproduksi bentuk sediaan baru.
4. Selain itu, rencana ekspansi produksi tersebut juga akan
disertai dengan strategi pembelian terpadu khususnya
untuk bahan baku dan bahan kemasan yang penting
contribution towards Tempo Scan’s consolidated
net sales to become between 33% and 35%. Such
transformation undertaking will be manifested among
others through the following strategies:
1. Its PCH group will remain focused on its core brand
equities by ways of increasing its brand building
investment particularly through Advertising &
Promotion spending in order to maintain itscore
brands’ share of TV advertising expenditure which
shall be commensurate with such respective core
brand’s market share position, given the fact that
up to now TV is still the most important medium
within the Indonesian media landscape. Equally
important is the push to invigorate its core brands’
digital promotion campaign and also the related
consumer activation programs.
2. Endless pursuit of generating efficiency thru
continuous and evolving projects particularly
focusing on PCH group’s main products’ COGS by
way of establishing close-knit working team which
members encompassing all functions including
of the factories, R&D, marketing, engineering,
and procurement. They are to review efficiency
possibility through products reformulation,
repackaging and manufacturing process automation,
all with the objective to help PCH group’s products
sustain their cost leadership, hence be able to
maintain their value pricing strategy.
3. During the transformation period, Tempo Scan will
increase substantially its capital expenditures so as
to increase its factories capacity for their existing
dosage forms, in order to anticipate pharmaceutical
products demand upsurge in the next several years,
as well as to construct new manufacturing facilities
for new dosage forms production.
4. Moreover, such production expansion plan will
also be accompanied with its procurement strategy
40 41
volume dan nilai, masing-masing sebesar 6% dan 12%. Tren
pertumbuhan tersebut sangat menggembirakan karena
memberikan indikasi bahwa produk Marina yang lebih
premium harganya dapat diterima oleh para konsumen.
Selain itu, ekuitas merek inti lainnya dari divisi ini yaitu My
Baby juga berhasil bangkit, khususnya tingkat pertumbuhan
penjualan di segmen bedak perawatan bayi yang dapat
meningkat di atas tingkat pertumbuhan segmen pasar tersebut.
Produk bedak bayi My Baby telah meningkat dalam volume
dan nilai, masing-masing sebesar 4,6% dan 7,2%, sementara
di sisi lain, segmen pasar tersebut bahkanmencatatkan
pertumbuhan negatif sebesar 0,7% dari segi volume sementara
dari segi nilai tumbuh sebesar 3,4%. Demikian pula, dalam
kategori perawatan bayi segmen produk minyak telon herbal,
My Baby telah melanjutkan pertumbuhannya dengan pesat
di mana produk tersebut tumbuh dalam volume dan nilai,
masing-masing sebesar 43% dan 52%, sehingga memperkokoh
posisi My baby di urutan ke 2.
Selain itu, kelompok Produk Konsumen memiliki ekuitas
merek lain yang juga telah tumbuh positif, antara lain
adalah merek Total Care yang berkompetisi dalam kategori
produk kesehatan mulut khususnya pada segmen obat
kumur dan merek SOS yang bersaing dalam kategori
produk pembersih rumah, khususnya pada segmen produk
pembersih lantai. Merek-merek tersebut telah mencatatkan
pertumbuhan yang positif meskipun tekanan persaingan
yang sangat ketat baik dari pesaing perusahaan dalam
negeri maupun dari pesaing perusahaan multinasional.
Selanjutnya, kelompok Produk Kosmetika dari Divisi
CPC yang mayoritas terdiri dari merek-merek kosmetika
internasional di bawah perjanjian lisensi telah mampu tumbuh
positif meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang lebih
rendah dibandingkan dengan produk-produk pada kelompok
Produk Konsumen. Pada 2012 kelompok Produk Kosmetika
mengalami gangguan pasokan karena beberapa penundaan
dalam proses manufaktur lokal serta keterlambatan jadwal
peluncuran produk baru. Selain itu, tantangan juga datang
dari gelombang arus kosmetika impor sejak pemerintah
mengendurkan pembatasan impor kosmetika buatan luar
aforesaid growth trend was particularly encouraging
since it provided an indication that Marina’s more
premium priced products were indeed accepted by the
consumers.
Furthermore, the division’s other core brand equity
which is My Baby had also made a turnaround where
its sales growth rate particularly in the baby care
category’s powder segment was able to increase above
the segment’s growth rate. My Baby powder products
had risen by 4.6% and 7.2% in volume and value
respectively, while on the other hand, the aforesaid
segment had indeed registered a negative growth of
0.7% in terms of volume and in terms of value it had
grown by 3.4%. Similarly, in the baby care category’s
herbal telon oil products segment, My Baby had
continued its robust growth where those products
grew by 43% and 52% in volume and value respectively,
hence securing their number 2 position.
In addition, the division’s Consumer Products group
has other brand equities which also had grown
positively, among others Total Care brand competing
in oral hygiene category’s mouthwash products
segment, and SOS brand competing in household
care category’s floor cleaner products segment. Those
brands had registered positive growth despite very
intense competition pressure from domestic as well as
multinational competitors.
Furthermore, the CPC division’s Cosmetics group which
is predominately comprised of international licensed
cosmetic brands had been able to grow positively albeit
at a lower rate compared to its peers in the Consumer
Products group. In 2012 this Cosmetics group had
experienced supply interruption due to some delays in
its local manufacturing process as well as delays in its
new products scheduled launch date. Additionally, a
challenge was also caused by the barrage of imported
cosmetics since the Government had relaxed its import
dibandingkan dengan marjin kotor 63,1% pada tahun 2011.
Tempo Scan tetap optimis dengan prospek pertumbuhan
pasar farmasi Indonesia yang diperkirakan akan melebihi
jalur pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu, berdasarkan proyeksi IMS ITMA, pasar farmasi
tersebut diperkirakan akan tumbuh sebesar 13% pada
tahun 2013, di mana proyeksi pertumbuhan tersebut akan
didorong baik oleh peningkatan pasar obat OTC maupun
Obat Resep.
decline compared to 63.1% gross margin in 2011.
Tempo Scan remains sanguine about the Indonesia
Pharmaceutical Market growth prospect which will
presumably exceed the growth trajectory of the
overall Indonesian economy. Moreover, based on the
IMS ITMA projection, the aforesaid pharmaceutical
market is estimated to grow by 13% in 2013, where such
growth projection will be driven by both the OTC and
Prescription drugs markets increase.
Analisis Manajemen Divisi Produk
Konsumen & Kosmetika
Pada 2012 Divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“Divisi
CPC”) Tempo Scan berhasil mempertahankan momentum
pertumbuhannya di mana penjualan bersih meningkat
sebesar 14,5% dan berjumlahRp. 1.526 miliar. Akibatnya,
kontribusi penjualan bersih Divisi CPC terhadap
penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan dapat
dipertahankan pada 23%. Kelompok Produk Konsumen
serta kelompok Produk Kosmetika dari divisi ini telah
mampu mencatatkan pertumbuhan yang membanggakan
masing-masing sebesar 14,7% dan 14,2%. Oleh karena itu,
keseluruhan penjualan bersih kedua kelompok produk
ini yang merupakan total penjualan domestik Divisi
CPC berjumlah Rp. 1,382.4 miliar, sedangkan penjualan
internasionalnya berjumlahRp. 143.5 miliar.
Selain itu, kelompok Produk Konsumen dari divisi ini
telah mencatatkan kenaikan penjualan yang sangat baik
sebesar 14,7% di mana sebagian besar disumbangkan
oleh ekuitas merek inti seperti Marina, yang rangkaian
produk-produknya berkompetisi antara lain dalam kategori
perawatan tubuh, khususnya di segmen Hand & Body
Lotion (“HBL”). Dan lebih lanjut produk HBL Marina telah
terus bertumbuh di atas tingkat pertumbuhan pasar di mana
mereka berkompetisi (sumber dari AC Nielsen), yang mana
pasar tersebut telah meningkat dalam volume dan nilai,
masing-masing sebesar 3,1% dan 9,2%. Sedangkan di sisi
lain, produk HBL Marina mampu tumbuh lebih tinggi dalam
Consumer Products & Cosmetics Division
Management Analysis
In 2012 Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics
division (“CPC division”) had sustained its growth
momentum where its net sales increased by 14.5% and
it amounted to Rp. 1,526 billion. Consequently, the
CPC division’s net sales contribution to Tempo Scan’s
consolidated net sales was maintained at 23%. This
division’s Consumer Products as well as its Cosmetics
operating group had registered commendable increase
by 14.7% and 14.2% respectively. Therefore, in aggregate
both groups’ net sales which constitute the CPC
division’s total domestic sales amounted to Rp. 1,382.4
billion, while its international sales amounted to Rp.
143.5 billion.
Moreover, this division’s Consumer Products group had
registered a robust sales increase of 14.7% which was
predominately driven by its core brand equities such
as Marina, which brand’s range of products competed
namely in the body care category, particularly in the
Hand & Body Lotion (“HBL”) segment. And further
Marina’s HBL products had continued to grow above
their competing market growth rate (sources from
AC Nielsen) where the said market had risen by 3.1%
and 9.2% in volume and value respectively. On the
other hand, Marina’s HBL products had increased by
6% and 12% in volume and value respectively. The
43
negeri, sehingga dalam beberapa situasi telah memacu
konsumen Indonesia untuk membeli produk impor dengan
kualitas rendah dari sumber yang tidak jelas tanpa disertai
pengawasan yang ketat, oleh karena disebabkan kurangnya
sumber daya dari pihak yang berwenang.
Berikutnya adalah kegiatan usaha Bisnis Internasional divisi
ini yang pendapatannya meningkat dengan sangat baik
(dalam Rupiah) sebesar 37,5% dan berjumlah Rp. 143.5 miliar.
Pertumbuhan yang sangat baik tersebut disumbangkan oleh
unit usaha di Thailand yang penjualan bersihnya meningkat
sebesar 37,3% dan unit usaha di Filipina yang penjualannya
telah berkembang dengan sangat pesat hampir 114% walaupun
masih dari basis yang relatif kecil. Selanjutnya, tren tersebut
telah menunjukkan indikasi bahwa produk-produk Marina dan
My Baby dapat diterima dengan baik di pasar-pasar tersebut.
Melangkah ke depan, arah kebijakan strategis yang penting
dari Divisi CPC secara garis besar akan tetap melanjutkan
kebijakan tahun sebelumnya, yaitu antara lain:
1. Divisi ini tetap fokus untuk membangun ekuitas merek inti
yang dimilikinya di mana ekuitas merek tersebut mewakili
produk-produk di dalam kategori produk konsumen
yang memiliki prospek pertumbuhan yang sangat baik
sehingga Tempo Scan telah memutuskan untuk bersaing
di dalam kategori-kategori tersebut dengan tujuan untuk
meraih posisi yang dominan (yaitu: dalam 3 posisi teratas).
Fokus tersebut adalah bagian yang tak terpisahkan dari
strategi Divisi CPC untuk kurun waktu beberapa tahun
ke depan guna meningkatkan kontribusi penjualan bersih
menjadi antara 27% hingga 29% terhadap total penjualan
bersih konsolidasian Tempo Scan.
2. Meningkatkan investasi brand building termasuk di
antaranya belanja iklan dan promosi melalui peningkatan
proporsi pengeluaran iklan TV untuk masing-masing
merek inti, mengingat bahwa faktanya TV masih
merupakan sarana penting dalam struktur media
di Indonesia. Selain itu juga meningkatkan secara
substansial promosi digital dan kampanye serta program
aktivasi konsumen untuk merek-merek tersebut.
restriction for foreign made cosmetics, which in some
instance had induced the Indonesian consumers to
purchase imported products with inferior quality
imported from indiscriminate sources without proper
supervision due to lack of resources from the relevant
authority.
Last but not least is the division’s International Business
which revenue had risen commendably (in Rupiah) by
37.5% and it amounted to Rp. 143.5 billion. Such robust
growth was contributed by its Thailand operation which
net sales had increased by 37.3% and its Philippines
operation which had grown tremendously by almost
114% albeit coming from relatively small base. Further,
such trend had shown indication that Marina and My
Baby products were well accepted in those markets.
Looking forward, the CPC division’s imperative
strategic direction will substantially resemble its
preceding years, which among others are:
1. This division remains focused on building its core brand
equities wherein such brand equities serve as its proxy
in the consumer product categories, having tremendous
growth prospect that Tempo Scan has selected to
compete in and to pursue leadership position (i.e.: within
the top 3 positions). Such focus is embedded in the CPC
division strategy in the next few years to increase its
net sales contribution to become between 27%-29% of
Tempo Scan total consolidated net sales.
2. Increasing its brand building investment including
advertising and promotion spending thru among
others increasing its core brands’ respective share
of TV expenditures given the fact that TV is still a
crucial medium in the Indonesian media landscape.
Additionally, to increase substantially those brands’
digital promotion and campaign as well as their
consumer activation programs.
44 45
Analisis Manajemen Divisi Distribusi
Divisi Distribusi Tempo Scan telah mempertahankan
kinerjanya sebagaimana tercermin dalam penjualan bersih
yang meningkat sebesar 18,7% dan sebesar Rp. 3.192 miliar
atau berkontribusi sebesar 48% terhadap penjualan bersih
konsolidasian Tempo Scan pada tahun 2012. Peningkatan ini
disumbangkan oleh penjualan bersih prinsipal farmasi divisi
ini yang tumbuh sebesar 11,6%, sedangkan penjualan bersih
prinsipal non-farmasi divisi ini meningkat sebesar 25,2%.
Tempo Scan menyadari bahwa bisnis distribusi adalah bisnis
jasa layanan, karena itu telah menempatkan prioritas yang
tinggi pada kemampuan tim manajemen Divisi Distribusinya
dalam rangka menciptakan budaya Service Excellence dan,
oleh karenanya pada akhir 2012 divisi ini telah melakukan
restrukturisasi organisasi dalam rangka mempertajam garis
batas tanggung jawab manajemen senior dari Sales group
perusahaan dengan tanggung jawab yang diemban oleh
manajemen senior Operation group. Restrukturisasi ini
mampu menggabungkan potensi dari eksekutif senior yang
telah lama bergabung dengan perusahaan untuk memimpin
Sales group dengan potensi kemampuan eksekutif senior
yang baru bergabung namun memiliki pengalaman terkait
pengelolaan mata rantai pasokan produk guna memimpin
Operation group divisi ini.
Berangkat dari struktur organisasi yang baru, Divisi Distribusi
akan bergerak maju dengan strategi mendasar yang telah
secara lengkap dijelaskan dalam Laporan Tahunan 2011
Tempo Scan, karena itu, divisi ini akan terus menyempurnakan
pelaksanaan strategi tersebut antara lain melalui:
1. Sales group telah mampu meningkatkan distribusi
numerik dalam Channel Modern Trade (“Channel MT”),
Channel Pharma Trade (“Channel Pharma”), dan Channel
General Trade (“Channel Traditional”) dengan memperluas
cakupan outlet pembelian aktif sebanyak 23% atau
sekitar 14.500 pelanggan tambahan pada tahun 2012.
Kedepannya, kelompok ini akan terus memperkuat
semua Channel di atas dengan menerapkan ekspansi
di sub-channel yang berpotensi dalam Channel masing-
masing, misalnya untuk membuka dan memperluas
Distribution Division Management Analysis
Tempo Scan’s Distribution division had maintained
its performance as reflected in its net sales which had
increased by 18.7% and it amounted to Rp. 3,192 billion
or representing 48% contribution towards Tempo Scan’s
consolidated net sales in 2012. Such an increase was
attributed to such division’s pharmaceutical principals’
net sales that had grown by 11.6%, while its non-
pharmaceutical principals’ net sales had risen by 25.2%.
Tempo Scan recognizes that the distribution business is
a service business, hence it has placed high priority on
its Distribution division’s management team in order to
create Service Excellence Culture and, emanating from
such recognition, at the end of 2012 such division had
restructured its organization in order to separate its Sales
group’s senior management and its Operation group’s
senior management. The said restructuring was able to
combine the strength of its longstanding senior executive
to head its Sales group with the strength of newly
appointed senior executive with a solid supply chain
management experience to head its Operation group.
Embarking on the new organization structure, the
Distribution division will move forward with its
fundamental strategies which have been thoroughly
explained in Tempo Scan’s 2011 Annual Report;
therefore, this division will continue to improve such
strategies implementation among others through:
1. Its Sales group had been able to increase its
numeric distribution in Modern Trade channel
(“MT channel”), Pharma Trade channel (“Pharma
channel”), and General Trade channel (“Traditional
channel”) by expanding its active buying outlets
by 23% or around 14,500 additional customers in
2012. Going forward, this group will continue to
strengthen all the above channels by implementing
expansion to potential sub-channels within those
respective channels, for instance to open and expand
3. Mempertahankan strategi harga produknya yang
terjangkau dengan berbasiskan penawaran nilai jual produk
yang wajar yang mana akan berkaitan erat dengan upaya
Divisi Manufaktur yang secara berkesinambungan terus
berupaya untuk meningkatkan efisiensi, antara lain melalui
percepatan proses otomatisasi di seluruh lini produksi yang
memungkinkan. Selain itu, dengan mengelola biaya bahan
baku dan kemasan melalui penerapan strategi pembelian
terpadu yang memanfatkan skala volume pembelian yang
besar untuk menekan harga tersebut.
4. Peningkatan belanja modal untuk memperluas pabrik
CPC baik untuk meningkatkan kapasitas jalur produksi
yang sudah ada maupun untuk menambahkan fasilitas
manufaktur produk baru, termasuk juga fasilitas produksi
kemasan dalam rangka untuk mengurangi risiko biaya
kemasan plastik yang sangat cepat meningkat, karena
sebagian masih bersumber dari pemasok pihak ketiga.
5. CPC akan bekerja sama erat dengan Divisi Distribusi
Tempo Scan dalam rangka meningkatkan proses mata
rantai pasokan produknya dengan cara pembenahan
akurasi perencanaan serapan konsumsi pasar dan
efektivitas logistik. Selain itu, Divisi Distribusi berada
dalam proses pembangunan Pusat Distribusi Regional
di Jawa serta meningkatkan gudang cabang di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.
Divisi CPC tetap menjadi kontributor terbesar kedua bagi
laba kotor Tempo Scan. Laba kotor meningkat sebesar
21,3% dan sebagai konsekuensinya marjin laba kotor
divisi ini juga jauh meningkat, dari 54,6% pada tahun 2011
menjadi 57,9% pada tahun 2012, dan bejumlah Rp. 883.3
miliar. Sehubungan dengan itu, kontribusi divisi ini untuk
laba kotor konsolidasian Tempo Scan juga mengalami
peningkatan menjadi 35,5% pada tahun 2012.
3. To maintain its products affordable pricing
strategy based on value proposition which will be
in conjunction with its Manufacturing division’s
continuous pursuit of increasing efficiency, among
others thru accelerating automation process across
its production lines wherever possible. Additionally,
to manage raw and packaging materials cost thru
strategic procurement initiative which includes
leveraging its volume scale.
4. Increasing its capital expenditures to expand
its CPC factories both for increasing existing
production lines capacities as well as for adding new
products manufacturing facilities, also including its
packaging production facility in order to mitigate
rapidly escalating plastic packaging costs which are
partly still sourced from third party suppliers.
5. CPC will collaborate closely with Tempo Scan’s
Distribution division in order to improve its products
supply chain process by ways of revamping demand
planning accuracy and logistic effectiveness. In
addition, the Distribution division is in the process of
constructing its Java regional Distribution Centers as
well as improving its branch warehouses in Sumatra,
Kalimantan and Sulawesi islands.
The CPC division remained the second biggest
contributor for Tempo Scan’s gross profit. Its gross profit
increased by 21.3% and as a consequence, such division’s
gross profit margin had also risen considerably from
54.6% in 2011 to become 57.9% in 2012 and it amounted
to Rp. 883.3 billion. In connection therewith, this
division’s contribution to Tempo Scan consolidated gross
profit had also increased to become 35.5% in 2012.
47
sub-channel toko kosmetik dan sub-channel outlet Ready to
Drink dalam Channel Traditional.
2. Sales group memandang pentingnya kualitas sumber
daya manusia sebagai elemen kunci untuk menciptakan
Sales - Service Excellence Culture. Oleh karena itu,
kelompok ini telah memulai program salesman scorecard
yang komprehensif dan mencakup hampir 1.000
personil sales force. Selain itu, juga akan mengkonfigurasi
ulang proses bisnis Channel MT untuk meningkatkan
efektivitas proses pengambilan order, terutama dengan
mempertimbangkan meningkatnya jumlah Key Account
MT yang telah menggunakan pola sistem logistik
dengan menggunakan Distribution Center.
3. Divisi ini telah melakukan reorganisasi kelompok Trade
Marketing-nya untuk ditempatkan di bawah kendali
Sales group sejalan dengan kebutuhan usaha saat ini
terutama di Channel MT. Oleh karena itu, divisi ini
berharap bisa mensinergikan dengan lebih baik kedua
fungsi tersebut, terutama dengan memperhatikan biaya
yang semakin meningkat dalam melakukan bisnis
di Channel MT. Selain itu, untuk juga mengantisipasi
pertumbuhan kebutuhan prinsipal untuk melakukan
lebih banyak program aktivasi konsumen guna
membantu meningkatkan penyerapan konsumsi produk
mereka dalam lingkungan MT yang sangat kompetitif.
4. Operation group telah berhasil menyelesaikan perluasan
jaringan cabang-cabangnya dengan menambah jumlah
sales point dari 24 menjadi 118 pada tahun 2012, di
lain sisi mempertahankan jumlah cabangnya yang
sebanyak 53. Strategi ini bertujuan untuk menghasilkan
cakupan distribusi tambahan dengan biaya overhead
yang lebih rendah karena dengan format sales point
maka biaya overhead operasinya jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan cabang yang lengkap.
5. Selain itu, kelompok ini juga mampu menyelesaikan
pembangunan DC Jawa Tengah, yang berikutnya akan
diikuti dengan DC Jawa Timur yang akan berfungsi
sebagai hub logistik regional. Selain itu, juga telah
menyelesaikan akuisisi tambahan fasilitas gudang
cosmetics stores sub-channel and ready-to-drink
outlets sub-channel within the Traditional channel.
2. The Sales group recognizes the importance of its
human resources quality as key element to create
Sales - Service Excellence Culture. Therefore, it
has initiated a comprehensive salesman scorecard
program encompassing almost 1,000 strong sales
force team. In addition, it will also reconfigure the MT
channel’s business process to increase effectiveness
of its order generation process, especially given the
increasing number of its MT key accounts that have
adapted Distribution Center logistic model.
3. The division has reorganized its Trade Marketing
group to be placed under its Sales group in line with
the current operating requirement especially in the
MT channel. Hence it expects to synergize better both
functions in view of the ever increasing cost of doing
business in the MT channel. In addition, to anticipate
the growing needs of its principals to conduct more
consumer activation programs in order to help gain
traction for their products consumption in this highly
competitive MT environment.
4. The Operation group had managed to complete
its branches network expansion by adding its total
number of sales points from 24 to become 118 in 2012,
while it had maintained its total number of branches
at 53. Such strategy is aimed to generate additional
distribution coverage at lower overhead cost, since
with sales point format the operating overhead is
much lower compared to a full fledge branch.
5. In addition, this group was also able to complete
the construction of its new Central Java DC and
it will be followed next with its East Java DC that
will serve as regional logistic hubs. Moreover, it
had also completed the acquisition of an additional
warehouse facility from a third party in Medan,
which is aimed to improve its logistic capacity to
cater for North Sumatra and Aceh provinces.
48 49
Penataan tersebut dimaksudkan untuk menggalang
sinergi melalui kegiatan saling berbagi manfaat, antara
lain dalam manufacturing best practices dan pengetahuan
teknis engineering di antara pabrik-pabrik milik Tempo
Scan, juga upaya peningkatan jaminan kualitas dan untuk
mengurangi tumpang tindih di antara lini produksi pabrik-
pabrik tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan dalam laporan tahunan
Tempo Scan tahun sebelumnya, bahwa Divisi Manufaktur
mengoperasikan 2 pabrik Farmasi, 2 pabrik Minuman dan 1
pabrik Produk Herbal atau total berjumlah 5 pabrik di mana
pabrik-pabrik tersebut dikelompokkan dalam kelompok
manufaktur Pharma. Di samping itu, divisi ini juga
mengoperasikan 1 pabrik Kosmetika & Perawatan Pribadi,
1 pabrik Perawatan Pribadi & Produk Pembersih Rumah,
2 pabrik Kemasan Plastik, dan 1 pabrik Sabun, secara
kolektif terdiri dari 5 pabrik di mana pabrik-pabrik tersebut
dikelompokkan dalam kelompok manufaktur CPC.
Seperti diuraikan secara singkat di atas, kelompok
manufaktur Pharma telah mengalami tantangan-tantangan
besar terutama menjelang akhir kuartal 2 tahun 2012 di
mana pabrik farmasinya yang terletak di kabupaten Bekasi,
provinsi Jawa Barat menjadi sasaran protes anarkis oleh pihak
yang menamakan diri sebagai federasi serikat buruh. Protes
yang dilakukan termasuk juga tindakan seperti penutupan
gerbang pabrik, penghentian proses produksi, dan melakukan
penyisiran fisik di dalam lokasi kerja pabrik, dll.
Selanjutnya, konsisten dengan apa yang telah disampaikan
melalui pengumuman kinerja kwartal 3 tahun 2012 Tempo
Scan, di mana meskipun penghentian produksi di pabrik-
pabrik tersebut hanya terjadi selama beberapa hari, proses
pemulihan dari perselisihan hubungan industrial tersebut
membutuhkan waktu yang lebih lama, karena pabrik tidak
dapat bekerja kembali dengan kapasitas penuh secara
instan setelah keributan terjadi. Gerakan buruh anarkis
tersebut sejak saat itu telah menyebar dan meningkat ke
hampir semua wilayah di Indonesia khususnya di mana
terdapat konsentrasi besar dari kawasan industri, dan itu
tidak berhenti hingga kenaikan upah minimum baru untuk
division supervision. Such realignment is intended
to garner synergy through sharing among others the
manufacturing best practices and engineering technical
knowhow among those various factories, also quality
assurance improvement and to reduce redundancy
among those factories’ production lines.
Similar to what has been explained in Tempo Scan’s last
year annual report, its Manufacturing division operates
2 Pharmaceuticals, 2 Beverages and 1 Herbal Products
manufacturing facilities or in total 5 factories wherein
such factories are grouped under the so called Pharma
manufacturing group. Additionally, this division also
operates 1 Cosmetics & Personal Care factory, 1 Personal
Care & Household Care factory, 2 Plastic Packaging
factories, and 1 Soap factory, collectively consisting of 5
factories wherein such factories are grouped under the
so called CPC manufacturing group.
As briefly explained hereinabove, the Pharma
manufacturing group had encountered major
challenges particularly leading to the end of the 2nd
quarter of 2012 where its pharmaceuticals factories
located in Bekasi district within West Java province
were subjected to anarchic protest by the so called labor
unions federation. The protest included acts such as
closure of those factories’ gates, halting its production
process, and conducting physical sweeping inside those
factories’ premises, etc.
Moreover, consistent with what had been told in Tempo
Scan’s 3rd quarter of 2012 result announcement where
even though those factories production stoppage took
placed only for a couple of days, the recovery process
from such industrial dispute had taken longer period
since those factories were not able to resume their
full capacities immediately subsequent after such
commotion occurred. The aforesaid anarchic labor
movement had ever since spread and escalated to
practically all areas in Indonesia particularly where
there were large concentration of industrial estates, and
it didn’t stop until the meteoric increase of new 2013
dari pihak ketiga di Medan, yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas logistik untuk memenuhi
kebutuhan provinsi Sumatera Utara dan Aceh.
Dalam jangka menengah, Divisi Distribusi menyadari bahwa
kapasitas logistiknya akan mencapai batas maksimum.
Oleh karena itu, divisi ini harus membuat keputusan
apakah akan memanfaatkan kapasitas logistik tersebut
untuk mengakomodasi distribusi produk sendiri, atau
menambah distribusi produk prinsipal pihak ketiga di mana
dalam hal ini diperlukan investasibelanja modal yang besar
untuk memperluas kapasitas logistiknya. Namun, dengan
memperhatikan tren marjin distribusi dari produk prinsipal
pihak ketiga yang terus menurun, adalah sangat sulit untuk
membuat keputusan pengeluaran modal besar tersebut
tanpa disertai tingkat return on investment yang dapat
dipertanggungjawabkan, sebagai akibat rendahnya marjin
distribusi tersebut. Sementara ini, Divisi Distribusi tidak berniat
secara aktif untuk mencari tambahan prinsipal pihak ketiga,
melainkan lebih memilih untuk bekerja dengan prinsipal
yang ada, dan pada saat yang sama bekerja keras untuk
meningkatkan tingkat layanan bagi prinsipal-prinsipal tersebut.
Sebagai akibat dari semua hal di atas, tingkat pertumbuhan
laba kotor Divisi Distribusi tersebut tidak sepadan dengan
tingkat pertumbuhan penjualan bersih, di mana telah dicatat
kenaikan laba kotor sebesar 13,1% yang lebih rendah dari
pertumbuhan penjualan bersih sebesar 18,7%. Akibatnya,
marjin laba kotor divisi ini juga menurun menjadi 12,8%
dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun lalu sebesar
13,5%. Selain itu, kontribusi laba kotor divisi ini untuk laba
kotor konsolidasian Tempo Scan tetap bertahan dan mencapai
16,4%, di mana digolongkan sebagai kontributor ketiga
setelah Divisi Pharma dan Divisi CPC Tempo Scan.
In the medium term, the Distribution division
has recognized that its logistic capacity will
reach maximum limit. Therefore, it has to make a
decision whether to utilize such logistic capacity
to accommodate its own products distribution, or
alternatively to expand its third party principals’
products distribution in which case it has to invest
substantial capital expenditures to expand its logistic
capacity. However, given the declining distribution
margin trend of its third party principals’ products
distribution, consequently it’s very difficult to justify
such large capital expenditures without an acceptable
return on investment due to such low margin
environment. In the interim period, it doesn’t intend to
actively seek additional third party principals, rather, it
prefers to work with its existing principals, and at the
same time work hard to improve its service level for
those existing principals.
As the result of all the above, the Distribution division’s
gross profit growth rate was not commensurate with its
net sales growth rate, where it had registered a gross
profit increase of 13.1% which was lower than its net
sales growth of 18.7%. Consequently, such division’s
gross profit margin had also declined to become 12.8%
compared to last year’s gross profit margin of 13.45%.
Moreover, this division’s gross margin contribution to
Tempo Scan consolidated gross margin had remained
and it stood at 16.4%, whereby it ranked as third
contributor after Tempo Scan’s Pharma and CPC
divisions respectively.
Manufacturing Division Management Analysis
Tempo Scan’s Manufacturing division was formed
through the realignment of all manufacturing plants
owned by Tempo Scan and its subsidiaries, where
those plants management were placed under the said
Analisis Manajemen Divisi Manufacturing
Divisi Manufaktur Tempo Scan terbentuk melalui
penataan kembali semua pabrik yang dimiliki oleh Tempo
Scan dan anak perusahaan, di mana manajemen pabrik
tersebut ditempatkan di bawah pengawasan divisi ini.
50 51
beda yang tersebar di beberapa kabupaten atau provinsi.
Selain itu, bentuk sediaan utama kelompok manufaktur
Phama yang diproduksi oleh pabrik-pabrik terdiri dari:
i Bentuk sediaan padat (misalnya: tablet, kaplet,
dll.) dengan kapasitas terpasang 7 miliar unit yang
direncanakan akan meningkat menjadi 8,3 miliar unit
per tahun
ii Bentuk sediaan sirup yang kapasitas terpasang barunya
telah meningkat menjadi 2 juta liter per tahun
iii Bentuk sediaan kapsul dengan kapasitas terpasang 500
juta unit per tahun
iv Bentuk sediaan semipadat (yaitu: krim, gel, dll.) yang
kapasitas terpasang barunya meningkat menjadi 25 juta
unit per tahun
v Bentuk sediaan herbal cair (misalnya: minyak, dll.) yang
kapasitas terpasang barunya meningkat menjadi 2,1 juta
liter per tahun
vi Lini produksi minuman dengan kapasitas terpasang 100
juta liter per tahun
vii Bentuk sediaan effervescent dengan kapasitas terpasang
hampir 650 juta unit per tahun
Di kelompok manufaktur Divisi CPC, sama seperti
rekannya di pabrik-pabrik farmasi di mana pabriknya juga
dihadapkan dengan meningkatnya biaya personil dan
kenaikan biaya utilitas sampai batas tertentu, total dari dua
elemen biaya penting tersebut memberi kontribusi masing-
masing sebesar 70% dan 60% untuk kelompok manufaktur
CPC dan Pharma.
Selain itu, beberapa rencana tindakan yang telah telah dan
akan terus dilakukan oleh kelompok manufaktur CPC,
antara lain sebagai berikut:
1. Terus memperluas proporsi bahan kemasan khususnya
kemasan plastik yang diproduksi sendiri, karena
komponen biaya tersebut memiliki kontribusi yang
besar terhadap HPP produk CPC. Dan secara bersamaan
mencoba untuk meminimalkan limbah serta secara
undertaken in different factory locations that are spread
out in several districts or provinces.
Moreover, the Phama manufacturing group’s major dosage
forms produced by its factories are comprised of:
i The solid dosage form (i.e.: tablet, caplet, etc.) with
installed capacity of 7 billion units which is planned
to be increased to 8.3 billion units annually
ii The syrup dosage form of which newly installed
capacity has risen to 2 million liters per annum
iii The capsule dosage form with installed capacity of
500 million units annually
iv The semisolid dosage form (i.e.: cream, gel, etc.)
of which newly increased installed capacity has
become 25 million units per annum
v The liquid herbal dosage form (i.e.: oil, etc.) of which
newly increased installed capacity has become 2.1
million liters per annum
vi The beverages production lines with installed
capacity of 100 million liters annually
vii The effervescent dosage form with installed capacity
of almost 650 million units annually
Moving to the division’s CPC manufacturing group,
similar to its peer in the pharmaceutical factories where
its factories had also faced with escalating personnel
cost and to a certain extent increasing utilities cost,
the aggregate contribution of those two important cost
elements amounted to around 70% and 60% for the CPC
and Pharma manufacturing group respectively.
Furthermore, several action plans that the CPC
manufacturing group has undertaken and will continue
to pursue, are among others as follows:
1. To continue expanding the proportion of its in-
house produced packaging in particular the plastic
packaging, since such cost component has a big
contribution towards the CPC products’ COGS. And
tahun 2013 yang meroket (berkisar antara 40-70%) akhirnya
disahkan oleh pemerintah provinsi masing-masing.
Manajemen Divisi Manufaktur telah menempuh beberapa
langkah perbaikan untuk menghadapi tantangan di atas
serta konsekuensi-konsekuensi terkait lainnya:
1. Karena meroketnya upah minimum pekerja dan dengan
adanya peraturan Kementerian Tenaga Kerja yang
menegaskan pembatasan penggunaan pekerja kontrak/
alih daya terhadap 5 jenis pekerjaan saja. Akibatnya,
produktivitas pabrik farmasi divisi ini menurun, dan
karenanya manajemen telah melaksanakan proyek-
proyek secara berkesinambungan dan terus bergulir
yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas,
antara lain dengan cara mempercepat otomatisasi di
sebagian besar lini produksi mereka terutama pada lini
produksi kemasan sekunder.
2. Kelompok manufaktur Pharma juga telah bekerjasama
dengan tim R&D untuk meninjau ulang proses
manufaktur yang berskala besar dalam rangka
meningkatkan output dari setiap shift produksi melalui
pembesaran batch produksi dan untuk mempersingkat
waktu dari siklus setiap proses batch produksi.
3. Tempo Scan juga telah menugaskan Direktur Sumber
Daya Manusianya untuk mengawasi secara langsung
Departemen Sumber Daya Manusia di pabrik farmasi
dan telah memindahkan kantornya ke lokasi pabrik
utama, guna mengantisipasi setiap permasalahan
hubungan industrial yang berpotensi meningkat
menjadi sebuah sengketa. Selain itu, Departemen Legal
Tempo Scan telah memulai audit dokumentasi berkala
sehubungan dengan perjanjian kerja/kontrak untuk
memastikan kepatuhan pada segala peraturan atau
perundang-undangan yang berlaku.
Ke depan, kelompok manufaktur Pharma juga telah
merencanakan untuk melakukan diversifikasi di mana telah
dipilih dengan cermat proyek-proyek dengan belanja modal
besar yang akan dilakukan di lokasi pabrik yang berbeda-
minimum wages (ranging between 40-70%) were finally
ratified by the respective provincial government.
The Manufacturing division management has taken few
corrective measures to mitigate the above challenge and
its related consequences:
1. Given the meteoric rise in workers’ minimum
wages and the Ministry of Manpower’s regulation
which reiterated the limitation for the use of
contract workers imposed to 5 types of work only.
As a result, the division’s pharmaceutical factories
productivity had declined, and consequently its
management has implemented continuous and
evolving projects aimed to increase productivity
among others by way of accelerating automation in
most of their production lines particularly in the
secondary packaging production lines.
2. The Pharma manufacturing group has also worked
in collaboration with its R&D team to review its bulk
manufacturing process in order to increase output
from every production shift through production
batch enlargement and to shorten the each batch
production cycle time.
3. Tempo Scan has also assigned its long standing
Human Resources Director to supervise directly
its pharmaceutical factories’ human resources
department, and he has relocated his office from the
company’s head office to its main pharmaceutical
factory premise, to ensure that he is on top of any
industrial relation issue that could potentially
escalate into a dispute. In addition, Tempo Scan’s
Legal department has commenced conducting
periodical documentation audit in connection with
employment agreement/contract to ensure their
proper compliance.
Looking forward, the Pharma manufacturing group has
also planned for diversification where it has carefully
selected its major capital expenditure projects to be
52 53
Analisis Keuangan
Di tahun 2012 Tempo Scan telah membukukan rekor
penjualan bersih konsolidasian yang menembus angka
Rp 6 triliun dan berjumlah Rp 6.631 miliar atau tumbuh
14,7%, melebihi angka pertumbuhan tahun 2011 sebesar
12,6%. Pertumbuhan ini disumbangkan oleh ketiga divisi
utama Tempo Scan, yaitu Divisi Distribusi, Divisi Produk
Konsumen & Kosmetika serta Divisi Farmasi yang masing-
masing tumbuh sebesar 18,7%, 14,5% dan 8,7%. Sementara
kontributor penjualan bersih dari yang terbesar adalah
Divisi Distribusi 48,1%, Divisi Farmasi 28,9% dan diikuti
oleh Divisi Produk Konsumen & Kosmetika 23,0%.
Laba kotor Tempo Scan tumbuh 13,1% dan berjumlah
Rp 2.488,3 miliar. Karena kontribusi dan pertumbuhan
penjualan bersih Divisi Distribusi adalah yang tertinggi
dari kedua divisi lainnya, sementara marjin laba kotor
Divisi Distribusi secara relatif adalah yang terendah dari
kedua divisi lainnya, maka hal tersebut menyebabkan
marjin laba kotor konsolidasian Tempo Scan sedikit
mengalami penurunan, dari 38,1% di tahun 2011 menjadi
37,5% di tahun 2012.
Di tahun 2012 dua biaya utama Tempo Scan yaitu belanja
iklan & promosi serta biaya gaji & upah mengalami
kenaikan masing-masing sebesar 16,3% dan 18,8%. Namun
demikian, rasio biaya-biaya tersebut terhadap penjualan
bersih konsolidasian masih pada kisaran yang sama
dengan tahun 2011, yaitu untuk biaya iklan & promosi
adalah 12,6% dibanding tahun 2011 sebesar 12,4% dan
biaya gaji & upah adalah 7,6% dibanding tahun 2011
sebesar 7,3%. Dengan mengendalikan biaya operasional
dan mengikuti disiplin anggaran yang telah ditetapkan
maka pertumbuhan biaya operasional Tempo Scan
tahun 2012 dapat mencapai tingkat yang lebih rendah
dibandingkan tingkat pertumbuhan penjualan bersih
konsolidasiannya, yaitu hanya naik sebesar 13,6%, dan
lebih rendah pula bila dibandingkan pertumbuhan biaya
operasional tahun 2011 yang sebesar 15,2%.
Laba usaha konsolidasian Tempo Scan tahun 2012 naik
Financial Analysis
In 2012 Tempo Scan had registered another milestone
where its consolidated net sales result had surpassed
Rp. 6 trillion and amounted to Rp. 6,631 billion
or attained an increase of 14.7% compared to the
previous year’s growth of 12.6%. Such growth was
primarily contributed by its three core divisions
namely Distribution Division, Consumer Products &
Cosmetics Division and Pharmaceutical Division that
respectively grew by 18.7%, 14.5% and 8.7%. Meanwhile,
contribution of the three divisions’ net sales was, in
descending order, 48.1% from Distribution Division,
28.9% from Pharmaceutical Division and followed by
23.0% from Consumer Products & Cosmetics Division.
Tempo Scan’s gross profit grew by 13.1% and amounted
to Rp. 2,488.3 billion. Since the net sales contribution
and growth of Distribution Division was the highest
compared to the two other divisions, whilst its gross
profit margin was relatively lower in comparison
to the other two divisions, consequently Tempo
Scan’s consolidated gross profit margin had declined
marginally from 38.1% in 2011 to become 37.5% in 2012.
In 2012 the two largest expenses of Tempo Scan namely
advertising & promotion expenditures and personnel
related expenses increased by 16.3% and 18.8%
respectively. Notwithstanding such increases, the ratio
of those expenses to consolidated net sales remained
relatively similar to the previous year, advertising
& promotion expenditures was 12.6% compared to
12.4% in 2011 and personnel related expenses was 7.6%
compared to 7.3% in 2011. By controlling its operating
expenses and by way of adherence to the budgetary
discipline, Tempo Scan’s operating expenses was able
to achieve a lower growth compared to its consolidated
net sales’ growth, which only increased by 13.6% and
also lower if compared to the growth of 2011 operating
expenses that was at 15.2%.
Tempo Scan’s consolidated operating profit in 2012
bertahap beralih dari mesin berbasis hidrolik ke mesin
berbasis listrik.
2. Mirip dengan upaya yang dilakukan di pabrik farmasi,
pabrik CPC juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi
produksi melalui perbesaran batch produksi dan
mempersingkat waktu siklus produksinya.
3. Karena beberapa bahan baku produk CPC berasal dari
komoditas yang sangat rentan terhadap fluktuasi harga
global, maka R&D CPC secara berkesinambungan
mencari pemasok alternatif yang disetujui dan juga
bekerja sama dengan tim pembelian Tempo Scan untuk
melakukan strategi hedging saat adanya potensi gejala
kenaikan harga bahan-bahan baku.
Berkaitan dengan kapasitas pabrik kelompok manufaktur
Divisi CPC, berikut ini konfigurasi kapasitas yang ada:
1. Produk cair eksternal (misalnya: lotion, minyak, dll.)
kapasitas terpasang hampir 20.000 ton per tahun
2. Produk bedak kapasitas terpasang hampir 7.500 ton per
tahun
3. Produk lipstik kapasitas terpasang sekitar 7 juta per
tahun
4. Produk Sabun (non-cair) kapasitas terpasang hampir 250
juta per tahun
5. Produk pembersih rumah kapasitas terpasang hampir
20.000 ton per tahun
6. Produk perawatan mulut kapasitas terpasang hampir
750 ton per tahun
7. Kemasan plastik kapasitas terpasang hampir 200 juta per
tahun
simultaneously trying to minimize waste as well as
gradually shifting from hydraulic based machineries
to electrical based machineries.
2. Similar to its pharmaceutical factories endeavor,
CPC’s factories have also been pursuing production
efficiency through enlarging its production batch
and shorten its production cycle time.
3. As several of CPC products’ raw materials are
derived from commodities which are very prone
to global price fluctuation, therefore CPC’s R&D
has been continuously searching for alternative
approved suppliers and it has also been working in
collaboration with Tempo Scan’s procurement team
to adapt hedging strategy should it spot potential
upswing trend on those raw materials’ prices.
Pertaining to the division’s CPC manufacturing
group’s factories capacities, following are the capacities
configuration:
1. External liquid products (i.e.: lotion, oil,etc.) installed
capacity is almost 20,000 tons per annum
2. Powder products installed capacity is almost 7,500
tons per annum
3. Lipsticks products installed capacity is around 7
million per annum
4. Soaps (non-liquid) products installed capacity is
almost 250 million per annum
5. Household care products installed capacity is almost
20,000 tons per annum
6. Oral care products installed capacity is almost 750
tons per annum
7. Plastic packaging installed capacity is almost 200
million per annum
54 55
12,0% dan berjumlah Rp 742,2 miliar. Adapun rasio laba
usaha konsolidasian Tempo Scan terhadap penjualan
bersih konsolidasian tahun 2012 juga dapat dipertahankan
pada kisaran yang sama, yaitu 11,2% dibandingkan 11,5%
di tahun 2011.
Laba bersih konsolidasian Tempo Scan tahun 2012
meningkat 11% dari tahun sebelumnya dan berjumlah Rp
628 miliar, yang terutama dikontribusikan dari kenaikan
pendapatan bunga.
Selanjutnya, di tahun 2012 ”Earnings Before Interest, Tax,
Depreciation & Amortization” (EBITDA) Tempo Scan naik
sebesar 12,7% dibanding tahun sebelumnya dan mencapai
nilai Rp 857,0 miliar. Dengan demikian rasio EBITDA
terhadap penjualan bersih konsolidasian juga dapat
dipertahankan pada tingkat yang sama dengan tahun 2011
yaitu sekitar 13%.
Neraca keuangan Tempo Scan pada tanggal 31 Desember 2012
dapat dipertahankan pada posisi yang solid dimana jumlah
aset naik menjadi Rp. 4,6 triliun dan jumlah ekuitas bersih
meningkat menjadi Rp. 3,4 triliun. Sementara itu rasio jumlah
liabilitas terhadap jumlah aset dan rasio jumlah liabilitas
terhadap jumlah ekuitas bersih tahun 2012 masing-masing
menjadi 27,6% dan 38,2%, sedikit turun dibandingkan dengan
tahun 2011 yang masing-masing adalah 28,3% dan 39,5%.
Di tahun 2012 Tempo Scan dapat mempertahankan
profitabilitasnya yang tercermin dari rasio jumlah laba neto
terhadap jumlah aset dan rasio jumlah laba neto terhadap
jumlah ekuitas neto yang sedikit meningkat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan masing-masing menjadi
13,6% dan 18,7%, dimana tahun 2011 masing-masing adalah
sebesar 13,3% dan 18,6%.
Secara berkelanjutan, Tempo Scan juga berhasil mengelola
arus kas operasionalnya sehingga selama tahun 2012
jumlah kas dan setara kas serta investasi jangka pendeknya
tetap tumbuh sekitar 3% dan berjumlah Rp 1,7 triliun,
yang akan digunakan secara bijaksana untuk kepentingan
pengembangan usaha inti Tempo Scan.
grew by 12.0% and amounted to Rp 742.2 billion.
As for Tempo Scan’s consolidated operating profit
to consolidated net sales ratio in 2012 was also
maintained in the same range, which was 11.2% versus
11.5% in 2011.
Tempo Scan’s consolidated net profit in 2012 increased
by 11% compared to the previous year and amounted
to Rp 628 billion, which was mainly attributed to the
increase of interest income.
Furthermore, in 2012 Tempo Scan’s “Earnings Before
Interest, Tax, Depreciation & Amortization” (EBITDA)
had risen by 12.7% compared to last year and amounted
to Rp. 857.0 billion. Consequently its EBITDA to
consolidated net sales ratio was able to be maintained at
the same level of 2011 that was around 13%.
Tempo Scan’s balance sheets as of December 31, 2012 was
able to be maintained in a solid position where its total
assets rose to Rp 4.6 trillion and total net equity increased
to Rp 3.4 trillion. Meanwhile, its ratio of total liabilities to
total assets and ratio of total liabilities to total net equity
in 2012 respectively became 27.6% and 38.2%, slightly
declined compared to 28.3% and 39.5% in 2011.
In the year 2012 Tempo Scan was able to retain its
profitability as reflected in its ratio of net profit to total
assets and its ratio of net profit to total net equity which
had slightly increased compared to the previous year
becoming 13.6% and 18.7% respectively, where in 2011
they were 13.3% and 18.6%.
On an ongoing basis, Tempo Scan was also able to
manage its operational cash flow in 2012, hence the
amount of cash and cash equivalents as well as short-
term investments continued to grow by around 3% and
amounted to Rp 1.7 trillion, which would be utilized
wisely and prudently for the benefit of Tempo Scan’s
core businesses expansion.
Penutup
Dengan berlalunya tahun 2012 sebagai sebuah tahun
dalam rangkaian perjalanan panjang usaha Tempo Scan,
maka tahun tersebut menambah pula kumpulan dari
pengalaman-pengalaman jajaran manajemen perusahaan
dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan
baik yang baru muncul maupun yang telah berulang kali
dihadapi, tantangan tersebut telah memperkokoh kebulatan
tekadnya untuk terus maju berkembang serta menyongsong
dirgahayu ke 60 tahun dari Tempo Group pada tahun 2013.
Demikian pula selanjutnya, kami juga telah memperluas sudut
pandang dalam menyikapi dirgahayu grup yang ke 60 tahun
tersebut di mana kami memilih bersikap bahwa dirgahayu
tersebut merupakan bagian dari sebuah rangkaian perjalanan
bersejarah dari Nilai-nilai Utama yang dicanangkan oleh grup,
dalam hal mana nilai-nilai tersebut telah menyatu sebagai
pedoman dasar dari moralitas dan etika yang dianut oleh
Tempo Scan sepanjang perjalanan usahanya selama 6 dekade.
Terus terang, tidak terlalu banyak perusahaan keluarga yang
telah sanggup bertahan untuk rentang waktu sepanjang ini.
Tempo Scan menggantungkan atas keberadaannya,
kemampuannya untuk bertahan hidup serta meraih
keberhasilannya hingga kini antara lain kepada keteguhannya
untuk bersandar kepada Nilai-nilai moral dan etika tersebut. Nilai-
nilai Utama tersebut yang telah juga dijadikan sebagai landasan
untuk menyusun Misi utama dari Tempo Scan yaitu terdiri dari:
1. Kejujuran dalam mengelola kegiatan usahanya dengan
mengedepankan keterbukaan dan tanggung jawab.
Nilai Kejujuran tersebut merupakan penentu dari
keputusan grup untuk membawa Tempo Scan menjadi
sebuah perusahaan Publik/Terbuka 18 tahun yang
lalu, dilandasi keyakinannya bahwa dengan menjadi
perusahaan Terbuka maka Tempo Scan akan mampu
mengedepankan keterbukaan sebagai upaya untk
mempertahankan Nilai-nilai utama tersebut
2. Kesetaraan dalam membangun sebuah lingkungan
kerja yang profesional sehingga mampu menumbuhkan
kesempatan pengembangan dan kemajuan karir
Closing Message
Along with the passing of year 2012 as another year
of Tempo Scan’s long journey, it came also with an
accumulated experience of its management team
in overcoming and coping with various challenges
either new or recurring ones, which has solidified its
determination to excel further and commemorate the
Tempo Group’s upcoming 60th anniversary in 2013.
Furthermore, we have a broader perspective in
viewing the aforesaid Group’s 60th anniversary
event whereby we are viewing such anniversary
as the continuous historical journey of the Group’s
Core Values that have been preserved as Tempo
Scan’s guiding principles throughout its 6 decades
of enduring journey. Frankly, there are not too many
family companies that had survived over such a long
span of time.
Tempo Scan attributed its existence, survival and
success up to now among others to the aforesaid Core
Values being upheld within its organization. The
aforementioned Core Values which have served also
as the platform of the Tempo Scan’s mission statement
are comprised of the followings:
1. Integrity in governing its business conducts
through promoting transparency and
accountability.
Such value was the determinant for the
Group’s decision to take Tempo Scan public 18
years ago, since it believed that being a listed
company Tempo Scan would be able to promote
transparency in order to safe guard the aforesaid
Core Value.
2. Equality in establishing a professional working
environment that can nurture its employees’ career
opportunity and development without prejudice to
Tanggung Jawab dan Kegiatan SosialCorporate Social Responsibility
56 57
Sebagai bagian dari sumbangsih Tempo Scan untuk
membantu masyarakat pra sejahtera dan dalam rangka
untuk mengelola berbagai program tanggung jawab sosial
(“CSR”) di bawah satu organisasi yang terkoordinasi,
maka pada tahun 2011 Tempo Scan membentuk CSR Center
yang diberi mandat untuk mengelola kegiatan CSR utama
perusahaan, dimana keputusan ini bertujuan agar kegiatan-
kegiatan CSR tersebut lebih terkoordinasi dan terintegrasi.
Salah satu kegiatan CSR Center yang utama adalah
“Program Sosial Indonesia Tersenyum” (“PSIT”), yaitu
suatu program yang memberikan bantuan medis berupa
tindakan operatif/invasif kepada anak-anak dari keluarga
pra sejahtera di Indonesia yang menderita kelainan bawaan
dari lahir, seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing
atau tidak ada langitan, kelainan saluran pencernaan,
hydrocephalus congenital, hernia congenital, katarak
congenital, jari-jari dempet dan lainnya.
Sejak dicanangkan pada tahun 2007, PSIT telah membantu
sekitar 723 anak-anak dari keluarga pra sejahtera yang
tersebar di 15 propinsi di Indonesia, di mana 94% dari
mereka berusia di bawah 12 tahun. Selain itu, program
ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi di
seluruh Indonesia, baik pemerintah maupun swasta.
Kegiatan CSR Center utama lainnya yang diselenggarakan
oleh Tempo Scan adalah program “bodrex Reaksi Cepat”.
Program ini memberikan bantuan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat pra sejahtera yang menjadi korban
As part of Tempo Scan devotions to help the
underprivileged members of the society and to
assemble the management of its various corporate social
responsibility programs (“CSR”) under one coordinated
organization, in 2011 Tempo Scan formed its CSR
Center which is mandated to manage its major CSR
undertakings, such decision is aimed to improve the
coordination and integration of those undertakings.
Among the major CSR undertakings are Program Sosial
Indonesia Tersenyum which provide medical assistance
in the form of invasive surgical procedure for children
from underprivileged families in Indonesia who suffer
from congenital abnormalities such as congenital heart
disease, cleft lip or no mouth palate, gastrointestinal
disorders, congenital hydrocephalus, congenital hernia,
congenital cataracts, syndactili and others.
Since its inception in 2007, the Program Sosial Indonesia
Tersenyum has helped approximately 723 children from
underprivileged families coming from 15 provinces
in Indonesia, out of which 94% from them were below
12 years old. Moreover, this program has established
cooperation with various government and private
institutions throughout Indonesia.
Another major CSR undertaking conducted by Tempo
Scan is “bodrex Reaksi Cepat” (bRC). This program
has provided community healthcare assistance for
underprivileged society suffering from natural disasters
dari para karyawan/watinya tanpa dihalangi oleh
diskriminasi berdasarkan latar belakang agama, suku,
ras dan kemampuan ekonomi keluarga dari masing-
masing karyawan/wati
3. Bermanfaat sebagai landasan sebuah tekad untuk
menciptakan produk-produknya sehingga dapat berguna
bagi para konsumen dan sebagai bagian dari tanggung
jawab sosialnya mengupayakan untuk menawarkan harga
yang terjangkau sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas
4. Bertanggung jawab penuh terhadap jaminan mutu dari
produk-produk yang diproduksinya dan juga memberikan
Layanan Unggul untuk jasa distribusi & logistik
5. Kerja keras yang tidak mengenal akhir untuk meningkatkan
produktivitas dengan terus menerus mengurangi
pemborosan dan menghapuskan ketidakefisienan serta pada
saat yang sama berusaha untuk menjaga kelestarian alam
Nilai-nilai utama tersebut telah menjadi landasan bagi pedoman
dasar Tempo Scan untuk mempersatukan sumber daya
manusianya yang berdedikasi dan menggalang mereka untuk
bekerja dalam keluarga besar yang memiliki kebersamaan,
tanpa harus mengorbankan ahklak baik dan nilai luhur agama
yang diyakini oleh karyawan/watinya masing-masing. Potensi
kekuatan modal sumber daya manusia tersebut telah mampu
menggerakkan aset berharga Tempo Scan lainnya seperti ekuitas
merek, pabrik-pabrik, dan jaringan distribusi yang luas, sehingga
gabungan dari unsur-unsur tersebut mampu menjadikan Tempo
Scan seperti yang telah diraihnya hingga kini.
Dalam mengakhiri Laporan Direksi dan Analisis
Manajemen ini, perkenankanlah saya atas nama Direksi
dan jajaran manajemen Tempo Scan untuk menyampaikan
penghargaan kami yang setinggi-tingginya untuk seluruh
dukungan dari pada pemegang saham kami, mitra usaha,
pemasok, pelanggan, dan pihak-pihak profesional, yang
karena dukungannya telah membantu Tempo Scan
sehingga mampu meraih kinerja yang dicapainya tahun lalu
dan kami akan senantiasa berusaha untuk meraih prestasi
yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Handojo S. Muljadi
those employees respective religion, ethnic, racial
and social economic back ground.
3. Dependability in its pursuit of innovating
products that shall be useful to its consumers
and as part of its social responsibility endeavor
to deliver affordable prices that will benefit the
society at large.
4. Uncompromising quality assurance of its
manufactured products and to deliver service
excellence in its distribution & logistic services.
5. Relentless hard work to increase productivity
through persistently reducing waste and
eliminating inefficiencies as well as striving to
preserve the environment.
The above Core Values have served as Tempo Scan’s
guiding principles which unite its dedicated human
resources together and enable them to work as a
unified team, without compromising their conscience
and ethical value as well as religion belief. Such
potent human capital power was able to drive Tempo
Scan’s other valued assets such as its brand equities,
manufacturing facilities and extensive distribution
network, hence collectively those elements were able to
make Tempo Scan what it has become today.
In concluding this Directors’ report and management
analysis, on behalf of Tempo Scan’s management and
employees, we wish to convey our utmost appreciation
for all the supports from our shareholders, business
partners, suppliers, customers and professional
parties, whose supports have enabled Tempo Scan
to accomplish its performance last year and we shall
further endeavor to accomplish greater achievement in
the years to come.
Handojo S. Muljadi
59
bencana alam atau yang kurang mendapatkan akses
pelayanan kesehatan yang optimal. Program ini dibentuk
oleh Tempo Scan sebagai perwujudan rasa terima kasih
produk bodrex, obat sakit kepala yang sudah lebih dari
40 tahun diterima dan dipercaya oleh masyarakat, dan
mendapat penghargaan dari berbagai institusi di Indonesia.
PT Eres Revco yang merupakan salah satu anak perusahaan
Tempo Scan, pemegang lisensi Revlon dan Ultima II selama
lebih dari 35 tahun di Indonesia, melalui program “Kiss
for Life” memberikan bantuan kesehatan kepada wanita
Indonesia. Sejak dimulainya program ini pada tahun 2012,
seluruh donasi yang terkumpul disumbangkan kepada para
wanita penderita lupus yang disalurkan melalui Yayasan
Lupus Indonesia.
PT Pulau Mahoni salah satu anak perusahaan Tempo
Scan yang merupakan pemegang lisensi dari Estee Lauder
Company, di mana untuk Brand Estee Lauder & Clinique
setiap tahunnya mengadakan Kampanye Program
“Kesadaran akan Kanker Payudara” (Pink Ribbon) bekerja
sama dengan Rumah Sakit, media dan Department Store.
Sementara itu, Brand MAC mempunyai suatu program,
yaitu “Viva Glam” di mana setiap penjualan produk
tertentu disumbangkan seluruhnya untuk Yayasan yang
membantu penderita HIV Aids.
Kegiatan tanggung jawab sosial CSR Center Tempo Scan
tidak saja diselenggarakan untuk pihak eksternal, tetapi juga
diselenggarakan untuk pihak internal. Program ini bernama
“Tempo Life Savers” yang memberikan bantuan medis untuk
pengobatan atau perawatan penyakit-penyakit serius seperti
gagal ginjal, stroke, serangan jantung, kanker dan lainnya
bagi karyawan/karyawati dan anggota keluarganya yang
tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan. Yang diberikan
bantuan adalah keluarga inti atau sedarah yaitu suami/istri,
anak, orang tua, saudara kandung.
or those who do not have optimal access to healthcare.
This program was established by Tempo Scan as
manifestation of gratitude from bodrex, headache
medication products that has been accepted and earned
more than 40 years of trust of the people and achieved
awards from various institutions in Indonesia.
PT Eres Revco one of the subsidiaries of Tempo Scan
and a license holder of Revlon and Ultima II for more
than 35 years in Indonesia, conducted a program named
“Kiss for Life” provides medical assistance dedicated
for all Indonesian women. Since the start of this
program in 2012, all donations collected were donated
to Indonesian women with lupus that is channeled
through Yayasan Lupus Indonesia.
PT Pulau Mahoni is one of the subsidiaries of Tempo Scan
which is the license holder of the Estee Lauder Company,
whereby for the Estee Lauder’s & Clinique’s Brands
hold an annually Campaign for breast cancer awareness
Program (Pink Ribbon) in collaboration with the
hospitals, the media and Department Stores. Meanwhile,
MAC’s Brand has a program named “Viva Glam” in
which each specific products’ sales donated entirely to the
foundations that help people with HIV/Aids.
Tempo Scan’s CSR program was not conducted only for
external stakeholders, but also for internal stakeholders.
The program named “Tempo Life Savers” providing
medical aid for healthcare or medical treatment of
serious illnesses namely kidney failure, stroke, heart
attack, cancer and others for employees and their family
members who are not covered by medical insurance. It
covers immediate family or blood relatives, e.g. spouse,
children, parents and siblings of the employees.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
60 61
Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2012 para anggota
Komite Audit adalah :
Audit Committee
As at 31 December 2012 the members of
the Audit Committee are:
Ketua Komite Audit
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Anggota Komite Audit
Buchari Hanafi, SH
Ulian T. Malik
Chairman of the Audit Committee
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Member of the Audit Committee
Buchari Hanafi, SH
Ulian T. Malik
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:
Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan
Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan Dewan
Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan pihak yang
berwenang sehubungan dengan usaha Perseroan.
Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan
Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan
Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.
The Task and Responsibility of the Audit Committee:
The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion
to the Board of Commissioners pertaining to the reports
or other matters submitted by the Company’s Board of
Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify
matters which need the Board of Commissioners’
attention and (3) to inform the Board of Commissioners
regarding regulations promulgated by the appropriate
authorities related to the Company’s business.
The Audit Committee from time to time meets with the
Board of Commissioners as and when requested by the
Board of Commissioners.
The Audit Committee regularly reports to the Board of
Commissioners matters which are the responsibilities of
the Audit Committee.
Dewan Komisaris
Per tanggal 31 Desember 2012, susunan
Dewan Komisaris adalah:
Board Of Commissioners
As at 31 December 2012 the composition of
the Board of Comissioners is as follows:
Presiden Komisaris
Dian Paramita Tamzil
Komisaris & Komisaris Independen
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Kustantinah
Theo Budi Hertiandi
President Commissioner
Dian Paramita Tamzil
Commissioner & Independent Commissioner
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Kustantinah
Theo Budi Hertiandi
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan
atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan
kepengurusan usaha Perseroan.
Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan
serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan
secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
tugas Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ task is to supervise
the Board of Directors’ actions pertaining to the
management of the Company’s business.
Furthermore the tasks and authorities of the Board of
Commissioners are as described in the Company’s Articles
of Association and the prevailing laws and regulations.
The amounts of honorarium for the Board of
Commissioners are determined by the General Meeting of
Shareholders of the Company.
The Board of Commissioners regularly communicates
with the Company’s Board of Directors as and when
required to perform its responsibilities.
62 63
Treasury & Corporate Finance
Treasury & Corporate Finance Director
Human Resources & General Affairs
HR & GA Distribution Division
HR & GA CPC Division
Human Capital Planning & Development
HR & GA Pharma Director
Corporate Secretary
Corporate Secretary & Investor Relation
Information & Communication Technology (ICT)
Operations Director ICT
Managing Director ICT
Procurement
Operations Director of Procurement
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison
Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif
antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi
mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar
Modal dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal.
Selain itu Sekretaris Perusahaan berperan memberikan
informasi dan laporan kepada para pemodal atau
masyarakat umum sehubungan dengan kegiatan-kegiatan
dan kinerja Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring
effective communication is maintained between the
Company and the regulatory bodies and shareholders.
The Corporate Secretary is responsible for ensuring that
the Board of Directors, are well informed about capital
market regulations as well as corporate compliance
with prevailing Capital Market rules and regulations.
The Corporate Secretary also provides investors and
the public shareholders with information and reports
pertaining to the Company’s activities and performance
as a publicly listed company in accordance with the
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan
memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata
kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat
Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh
Dewan Komisaris.
the supervision of the Board of Commissioners,
being accountable to the Shareholders through the
General Meeting of Shareholders held at least once a
year, whereby it submits a report on the Company’s
operations and financial management for the financial
year recently ended. Board of Directors meetings are
conducted at any time deemed necessary.
Remuneration for the Board of Directors is established
regularly by the Board of Commissioners.
Struktur Organisasi 2012 Organization Structure 2012
President Director
Vice President Director 1 Vice President Director 2
Pharma Division
CPC Division
Distribution Division
Manufacturing Division
Managing Director Prescription Medicine
Managing Director PCH Medicine
Deputy Managing Director PCH Medicine
Finance Director Pharma Division
Finance Director CPC Division
Marketing Director CPC
Managing Director CPC Division
Finance Director Distribution Division
Managing Director Operations
Managing Director Sales
Deputy Manufacturing Operations Director 2
Deputy Manufacturing Operations Director 1
Manufacturing Operations Director
Research & Development
Director Research & Development
Managing Director Research & Development
Pursuant to the Company’s Articles of Association,
the primary responsibility of the Board of Directors is
to administer the Company’s business by managing
its assets and resources for the good of and in the best
interest of the Company.
The Board of Directors performs its duties under
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi
adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan
mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan
Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada
Direksi
Per tanggal 31 Desember 2012, susunan
Direksi Perseroan adalah:
Presiden Direktur
Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Direktur Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.
Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo
Board of Directors
As at 31 December 2012, the composition of
Company Board of Directors is as follows:
President Director
Handojo Selamet Muljadi
Vice President Director
Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Directors Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.
Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo
64 65
dengan Direktur Keuangan dan Kepala Divisi terkait untuk
mendapat tanggapan atas hasil evaluasi kerjanya.
Selanjutnya Audit Internal melakukan pengawasan
pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disetujui
dan ditetapkan oleh manajemen Perseroan untuk memastikan
peningkatan kinerja bagian terkait sehingga mendukung
terciptanya pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien
dan berdaya guna secara internal maupun eksternal.
Unit Audit internal pada saat ini beranggotakan 3
Manager, 5 Penyelia dan 11 Staf, berkoordinasi dengan
Direktur Keuangan dalam melakukan tugas-tugasnya
dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Untuk
meningkatkan kinerja, kemampuan dan wawasannya, Audit
Internal mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar
termasuk perkembangan peraturan pemerintah yang
dibutuhkan seiring kemajuan dan perkembangan Perseroan.
with Finance Director and related Division Head to
obtain feedback of the result of the work evaluation.
Further, Internal Audit conducts supervisions on follow
ups of the approved and decided recommendations
by Company’s management to ensure performance
improvement of related department to Support the
creation of more effective, efficient and useful Company
management both internally and externally.
Internal Audit Unit currently consists of 3 Managers, 5
Supervisors and 11 Staffs who coordinate with Finance
Director in performing their duties and accountable to
the President Director. To improve their performances,
skills and insights, Internal Auditors attend wide range
of trainings and seminars including the development of
government regulation along with Company’s progress
and development.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya
uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan yang
dipegangnya yang berupa penjabaran ruang lingkup
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.
Dalam mengendalikan kegiatan operasionalnya masing-
masing unit usaha dalam ketiga divisi Tempo Scan
memiliki “Standar Operating Prochedures” (SOP) sebagai
dasar pegangan seluruh kegiatan operasionalnya agar
berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
Dalam rangka pengendalian internal, setiap “Strategic
Business Units” (SBU) Tempo Scan memiliki SOP
yang mana selain mengikutsertakan unit usaha divisi
pengguna jasa, juga melibatkan SBU terkait lainnya
demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada
ketiga divisinya.
SOP SBU Tempo Scan menetapkan keharusan adanya
evaluasi sebelumnya atas Pemasok dan selanjutnya
berdasar SOP yang berlaku, Pemasok yang telah disetujui
dan ditunjuk, diwajibkan memberikan pernyataan
Internal Control System
Internal control system begins with the existence of
job description of every employee according to his/
her position in the form of explanation of the scope
of employment, duties and responsibilities of each
employee.
In controlling business unit’s operational activities in
each division, Tempo Scan has “Standard Operating
Procedures” (SOP) as the basis for its operational
activities to ensure that they are in accordance to the
regulations and policies.
In terms of internal control, Tempo Scan’s “Strategic
Business Units” (SBU) has SOPs which includes both
business units of user divisions and involves other
related SBUs in order to provide maximum service to
the three divisions.
Tempo Scan SBU’s SOP mandates that pre-evaluation of
Suppliers and subsequent evaluations are based on the
applicable SOP, approved and appointed Suppliers, are
Audit Internal
Audit Internal PT Tempo Scan Pacific Tbk berfungsi
memberikan masukan yang independen dan obyektif
mengenai kondisi sistem kontrol internal Perusahaan
atas penggunaan sumber daya yang dimiliki Perseroan
secara optimal sesuai sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah yang dapat
meningkatkan kegiatan operasional Perseroan, dimana
salah satu peran penting dari Audit Internal dalam
pengendalian operasional Tempo Scan adalah meyakinkan
bahwa standar prosedur operasional telah diterapkan dan
berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Audit Internal berdasarkan rencana kerja
tahunan dengan jadwal yang dibuat tiap bulan atau
periode tertentu bahkan bisa dilakukan sewaktu-waktu
jika diperlukan. Program kerja Audit Internal meliputi
pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan
perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang terkait dalam
kegiatan operasional dan relevansi sistem prosedur serta
konfirmasi atas data dan dokumentasi pada semua divisi
baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan
maupun kepada pelanggan secara langsung.
Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan
rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen, akurat
dan positif dalam rangka peningkatan sistem pengendalian
internal dan efisiensi serta efektifitas penggunaan sumber
daya perusahaan, disampaikan dalam rapat kerja bersama
Internal Audit
The function of Internal Audit of PT Tempo Scan
Pacific Tbk is to provide independent and objective
feedback about the state of the Company’s internal
control system over the use of Company’s resources in
accordance to the Company’s systems and procedures
so it will provide added value to improve Company’s
operations, whereas one of the important role of
Internal Audit in Tempo Scan’s operational control is to
ensure confidence that standard operating procedures
have been implemented and run in accordance with
predetermined requirements.
Implementation of Internal Audit is based on annual
work plan with schedules made on monthly basis or
certain regular period or can even be conducted at any
time if required. Internal Audit work program includes
testing and evaluation of both the implementation of
corporate policies and compliance with regulations
and legislations related to operational activities and
the relevance of systems and procedures as well
as confirmation of data and documentations in all
divisions either in the Company’s factory, branch, outlet
or directly at the customer premises.
The results of on site evaluation are findings and
recommendations with independent, accurate and
positive analysis in order to improve internal control
system and efficiency as well as effectiveness of the use
of company resources, presented in working meetings
dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain
adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum
tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang
saham serta pengumuman informasi keuangan secara
tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau
elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Sekretaris Perusahaan
Perseroan dijabat oleh Budi Mulyono Soetopo.
prevailing regulations.
These activities include organizing public exposés, annual
general meetings or extraordinary meeting of shareholders
and posting of public announcements on its financial
information through various printed or electronic media in
accordance with the prevailing regulations.
As of December 31, 2012, the Company’s Corporate
Secretary is Budi Mulyono Soetopo.
Surat Pernyataan Direksi dan Dewan KomisarisBoard of Directors’ and Board of Commissioners’ Statement
Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris
President Commissioner
KustantinahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Theo Budi HertiandiKomisaris
Commissioner
Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Aviaska Diah Respati H.Direktur Director
Koesdianto SetyabudhiDirektur Director
Phillips GunawanDirektur Director
Irawati SutantoDirektur Director
Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director
Dondi Sapto MargonoDirektur Director
Dewi Murni SukaharWakil Presiden Direktur Vice President Director
Hartaty SusantoDirektur Director
Liza PrasodjoDirektur Director
Ratnawati SoewitoDirektur Director
Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Diana Wirawan
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini
menyatakan bahwa:
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
Jakarta, 9 April 2013
Direksi
The Board of Directors and Board of Commissioners of
the Company hereby state that:
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are fully responsible for the correctness of the contents
of this Annual Report
Jakarta, April 9, 2013
Board of Directors
66
dan jaminan untuk pematuhan etika usaha dan secara
transparan menjalankan tata kelola usaha yang baik.
Selain itu Tempo Scan melaksanakan disiplin anggaran/
budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan
terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha Tempo
Scan, selain itu juga dilakukan pengelolaan biaya-biaya
operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan
sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan
piranti lunak SAP untuk aplikasi distribusi dan produksi.
Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu pada
anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk mengevaluasi
dan memastikan apakah realisasi usaha telah sesuai dengan
tujuan Tempo Scan yang tertuang dan dijabarkan pada
anggaran/budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit
usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai
kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian
hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu
pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga
mencerminkan kinerja dari para karyawannya.
required to provide formal statement and warranty that
they will comply with business ethics and transparently
implement good corporate governance.
Additionally, Tempo Scan implement budgetary
discipline up to business unit level and division level
in an integrated manner up to the level of Tempo Scan’s
holding company, it also manage operational costs
through implementation of integrated information
management system using SAP software for
distribution and production application.
Business units performances are analyze periodically
based on the related business units’ budget, to evaluate
and ensure whether the business realization is aligned
with Tempo Scan’s objectives as stated and explained in
the respective business unit’s budget. The business unit
performance is also a major factor to assess employees’
performance in the related business unit, thus the
performance of each business unit based on its budget is
also reflecting the performance of its employees.
69
70 71
72 73
74 75
76 77
78 79
80 81
82 83
84 85
86 87
88 89
90 91
92 93
94 95
96 97
98 99
100 101
102 103
104 105
106 107
108 109
110 111
112 113
114 115
116 117
118 119
120 121
122 123
124 125
126 127
128 129
130 131
132 133
134 135
136 137
138 139
140 141
142 143
144 145
146 147
148
Top Related