Kemiskinan di Indonesia: Definisi, Pengukuran, dan
KarakteristikAsep Suryahadi
Lembaga Penelitian SMERUwww.smeru.or.id
Workshop ARG – Kemiskinan dan PengukurannyaYogyakarta 27-29 November 2012
Outline Konsep dan Definisi Kemiskinan Pengukuran Kemiskinan Konsumsi Pengukuran Kemiskinan Multidimensi Karakteristik Kemiskinan
2
Latar belakang Mendefinisikan dan mengukur kemiskinan
bukan merupakan hal yang mudah karena kemiskinan merupakan suatu isu yang kompleks
Definisi dan pengukuran kemiskinan yang baik memungkinkan pemerintah dan komunitas untuk menentukan sasaran yang terukur bagi perencanaan dan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan
..... juga membantu peneliti dalam perumusan dan pengujian hipotesis faktor-faktor penyebab kemiskinan serta mengevaluasi dampak program
3
Alasan mengapa kemiskinan perlu diukur Mendapatkan informasi tentang tingkat
kemiskinan Mengukur indikator dampak program
pengentasan kemiskinan Menjadi alat penargetan program pengentasan
kemiskinan Membandingkan kemiskinan antar waktu Membandingkan kemiskinan antar wilayah atau
antar negara Sebagai data dalam analisis kemiskinan
4
Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi
Konsep Kemiskinan
• Siapa orang miskin?
• Dimana mereka tinggal?
• Mengapa mereka miskin?
Pengukuran & Analisis
• Dimensi yang diukur
• Satuan pengukuran
• Pendekatan yang digunakan
Strategi
• Pendekatan• Sasaran• Bentuk
intervensi
Kemiskinan: Konsep, pengukuran, dan strategi penanggulangan
5
Konsep dan Definisi Kemiskinan
6
Beberapa definisi umum kemiskinan Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dasar – definisi ekonomi diukur dengan kemiskinan pendapatan atau pengeluaran
Kegagalan beberapa kapabilitas: ketiadaan kesempatan dan pilihan untuk dapat hidup secara bermartabat – pendekatan “kapabilitas” dan “keberfungsian” dari Amartya Sen diukur dengan indeks kemiskinan multidimensi
Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat pendekatan eksklusi sosial
Penilaian subyektif atau partisipatoris terhadap tingkat kesejahteraan diri sendiri
7
Contoh definisi formal kemiskinan Bank Dunia (World Development Report
2000/2001: Attacking Poverty):Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana standar kehidupan yang layak tidak tercapai Indikator: ketidakcukupan makanan,
ketidakcukupan perumahan dan pakaian, ketidakmampuan untuk mengakses perawatan kesehatan ketika sakit, dan akses yang rendah terhadap pendidikan
PBB (The World Social Situation Report 1997):
Kemiskinan adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar Indikator: kurang gizi, buta huruf, kesehatan yang
buruk, pakaian dan perumahan yang tidak layak, ketidakberdayaan
8
Kemiskinan ekonomi Didasarkan pada ide tentang garis
kemiskinan – garis yang dikonstruksikan untuk memisahkan antara orang kaya dengan orang miskin Kemiskinan absolut – berkaitan dengan
tingkat kesejahteraan dasar Kemiskinan relatif – berkaitan dengan
posisi relatif dalam distribusi kesejahteraan
9
Kemiskinan multidimensi Kerangka teoritis (Amartya Sen):
Keberfungsian: Suatu pencapaian (‘menjadi’ atau ‘mengerjakan’ – misalnya status kesehatan yang baik) kehidupan nyata
Kapabilitas: Kebebasan untuk memilih keberfungsian Kapabilitas seseorang adalah himpunan kesempatan dari sejumlah keberfungsian, bukan keberfungsian yang dicapai
Dalam konsep ini, kesejahteraan = kapabilitas Setiap orang memerlukan suatu tingkat kesejahteraan minimum berdasarkan satu himpunan keberfungsian
10
KemiskinanKonsumsi
Tingkat konsumsidi bawah garis
kemiskinan
Datakonsumsi
rumah tangga
KemiskinanMultidimensi
• Dimensi apa saja?• Mengukur?• Menggabungkan?
Data untuk setiapdimensi &
pengukurannya
Definisi Kemiskinan
Ukuran Kemiskinan
Data Kemiskinan
Definisi menentukan ukuran dan data kemiskinan
11
Pengukuran Kemiskinan Konsumsi
12
… menuju indikator kemiskinan, seperti:•Berapa jumlah dan persentase
penduduk miskin di suatu wilayah?
•Bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu?
•Bagaimana tingkat kedalaman dan keparahannya?
Kebutuhan pengukuran kemiskinan:•Definisi kemiskinan yang
aplikatif• Indikator kuantitatif• Pengukuran objektif•Pengukuran per kapita
didasarkan data survei rumah tangga
• Data tersedia
Dilaksanakan oleh BPS
• Publikasi pertama tahun 1984 untuk periode 1976-1981• Dengan pendekatan kebutuhan dasar• Menggunakan Data Susenas Modul Konsumsi
Pengukuran kemiskinan di Indonesia
13
Data apa yang diperlukan? Untuk mengukur kemiskinan konsumsi
dibutuhkan data rinci konsumsi keluarga yang mencakup: Kuantitas Nilai (atau harga) pasar Kandungan kalori (khusus untuk
komoditi makanan)dari setiap jenis komoditi yang dikonsumsi
14
Tahapan pengukuran kemiskinan
NO TAHAPAN TEHNIK PENGHITUNGAN
1PenentuanPendudukreferensi
20% diatas Garis Kemiskinan Sementara/GKS(GKS=Garis Kemiskinan/GKt-1 diinflate)
2 Garis Kemiskinan Makanan (GKM)
Basket komoditi (52, harga implisit) 2100 kalori( per kapita / bulan )
3 Garis Kemiskinan Non Makanan
(GKNM)Basket komoditi (51/47, proporsi SPKKD)
( per kapita / bulan )
4 Garis Kemiskinan/GK
GKM+GKNM ( per kapita / bulan )
5 IndikatorKemiskinan Jumlah penduduk miskin, FGT (P0,P1,P2)
15
GARIS KEMISKINAN
PERIODE SEBELUMNYA
INFLASI UMUM (IHK)
P – 1.
P - 20P - 30
.
.P - 100
POPULASI REFERENSI:
20% diatas GKS
PERSENTIL PENGELUARAN NOMINAL PER KAPITA
GARIS KEMISKINAN SEMENTARA (GKS)
Penentuan penduduk rujukan dalam metoda BPS
Perhitungan dilakukan terpisah antara daerah kota dan desa
16
Pentingnya peranan penduduk rujukan
17
Garis kemiskinan
1. GKM (Garis Kemiskinan Makanan)• Setara dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2100 kkal per kapita
perhari• Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis
komoditi2. GKNM (Garis Kemiskinan Non Makanan)
• Kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan (51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan)
Garis Kemiskinan: GK = GKM + GKNM
Garis Kemiskinan 2011 (berbeda untuk setiap propinsi)• Nasional: Rp.233.740 per kapita per bulan• DKI Jakarta: Rp.355.480 per kapita per bulan• NTT: Rp.198.553 per kapita per bulan
18
Contoh keranjang kemiskinan makanan
BERAS DAGING BABI NANGKA MUDA GULA PASIR
BERAS KETAN DAGING AYAM RAS BAWANG MERAH GULA MERAH
JAGUNG PIPILAN DAGING AYAM KAMPUNG CABE MERAH TEHTEPUNG TERIGU TETELAN CABE RAWIT KOPIKETELA POHON TELUR AYAM RAS KACANG TANAH GARAMKETELA RAMBAT TELUR ITIK/MANILA TAHU KEMIRIGAPLEK SUSU KENTAL MANIS TEMPE TERASI/PETISTONGKOL/TUNA SUSU BUBUK MANGGA KERUPUKKEMBUNG BAYAM SALAK MIE INSTANTTERI BUNCIS PISANG AMBON ROTI MANISBANDENG KACANG PANJANG PEPAYA KUE KERINGMUJAIR TOMAT SAYUR MINYAK KELAPA KUE BASAHDAGING SAPI DAUN KETELA POHON KELAPA ROKOK KRETEK
FILTER
19
Contoh keranjang kemiskinan non-makanan
PERUMAHAN BENSIN HANDUK/IKAT PINGGANG
LISTRIK POS DAN BENDA POS PERABOT RUMAH TANGGA
AIR PENGANGKUTAN PERKAKAS RUMAHTANGGA
MINYAK TANAH FOTO ALAT DAPUR/MAKAN
KAYU BAKAR PAKAIAN JADI LAKI2 ARLOJI/JAM DINDING
OBAT NYAMUK, BATERAI PAKAIAN JADI PEREMPUAN TAS
BARANG KECANTIKAN KEPERLUAN MENJAHIT MAINAN ANAK
PERAWATAN KULIT/MUKA ALAS KAKI PBB
KESEHATAN TUTUP KEPALA PUNGUTAN LAIN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
SABUN CUCI PERAYAAN HARI AGAMA
PENDIDIKAN BAHAN PEMELIHARAAN PAKAIAN
UPACARA AGAMA
20
Quiz: Perhitungan garis kemiskinan makanan Dari hasil perhitungan terhadap penduduk
rujukan dalam sampel Susenas diperoleh data sebagai berikut: Nilai konsumsi keranjang kemiskinan makanan
adalah Rp 35.000 per kapita per minggu Kandungan energi makanan yang dikonsumsi
tersebut adalah 1.400 kalori per hari Berapa nilai garis kemiskinan makanan?
21
= 2P2: Poverty
Severity Index (Keparahan Kemiskinan)
Formula Foster – Greer – Thorbecke
(FGT)
= 0P0: Headcount Index (Tingkat Kemiskinan)
= 1P1: Poverty Gap
Index (Kedalaman Kemiskinan)
Indikator kemiskinan konsumsi
22
P0: Tingkat kemiskinan
Population ranked by income
P
23
P1: Kedalaman kemiskinan
Population ranked by incomeP
AB C
D
Quiz: P1 = ?
24
Perkembangan tingkat kemiskinan
1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 201125
30
35
40
45
50
55
10
12
14
16
18
20
22
24
26
34.01 49.5 47.97 38.7 37.9 38.4 37.3 36.1 35.1 39.3 37.17 34.96 32.5331.02
30.02
17.47
24.23
23.43
19.14
18.41 18.2
17.4216.66 15.97
17.75
16.58
15.42
14.15
13.3312.49
Trend Kemiskinan di Indonesia 1996 - 2011
Jumlah Persentase
Jum
lah
Pers
enta
se
25
Kritikan terhadap metoda pengukuran kemiskinan BPS Populasi rujukan Basket komoditi 2100 Kkal Rokok dan tembakau Adult Equivalent vs Per Kapita Makanan jadi
26
Garis kemiskinan global $1 PPP – Sejarah Dihitung oleh Bank Dunia. Prosedur penghitungan:
Menggunakan data survei dari 31 negara untuk mendapatkan garis kemiskinan dunia
Garis kemiskinan diekstrapolasikan ke 97 negara di dunia menggunakan tabel Purchasing Power Parity 1993
Garis kemiskinan PPP 1993 ini disesuaikan dengan data inflasi tiap negara untuk mendapatkan garis kemiskinan 1981-2001
Tingkat kemiskinan tiap negara dihitung secara individu menggunakan survei konsumsi yang tersedia
Data PPP telah diperbarui ke tahun 2005
27
Garis kemiskinan global $1 PPP – Pengertian Arti dari $1 PPP adalah “barang yang dapat dibeli
dengan $1 di Amerika Serikat pada tahun 2005”. $1 PPP tidak dapat langsung dikalikan dengan
kurs yang berlaku garis kemiskinan Indonesia bukanlah Rp. 9000 per hari.
$1 PPP mengacu pada 2400 kal per hari $2 mengacu pada 4800 kal. Rata-rata konsumsi penduduk Indonesia adalah 1500
kal. Atlet binaraga mengkonsumsi 3000 kal per hari.
$1 PPP tidak memiliki validitas eksternal. Karena itu, acuan ini perlu dibaca secara hati-hati
dan tidak dapat menjadi satu-satunya acuan pengukuran kemiskinan
28
Pengukuran Kemiskinan Multidimensi
29
Kemiskinan bersifat multidimensi Overall poverty takes various forms, including "lack of
income and productive resources to ensure sustainable livelihoods; hunger and malnutrition; ill health; limited or lack of access to education and other basic services; increased morbidity and mortality from illness; homelessness and inadequate housing; unsafe environments and social discrimination and exclusion. It is also characterised by lack of participation in decision-making and in civil, social and cultural life. (World Summit on Social Development in Copenhagen in 1995)
Dimensi-dimensi kemiskinan: Ekonomi: Pendapatan, pengeluaran, pekerjaan Pelayanan dasar: Pendidikan, kesehatan, gizi Infrastruktur: Perumahan, sanitasi, lingkungan Sosial: Partisipasi politik, sosial, budaya Dimensi-dimensi lainnya
30
Pengukuran kemiskinan multidimensi – Pemilihan dimensi, indikator, dan bobot Pertanyaan:
Dimensi apa saja yang dipilih? Indikatornya apa untuk setiap dimensi? Bagaimana bobot antar dimensi dan antar indikator?
Alternatif jawaban: Data yang tersedia Konvensi Teori: Hal-hal yang dinilai penting oleh individu Konsensus publik: MDG Proses partisipatori Bukti empirik (revealed preference)
31
Pengukuran kemiskinan multidimensi – Contoh: 2 dimensi, 2 indikator, tanpa bobot
DIMENSI:- Y: Kesehatan
πy: Berobat ke dokter- X: Education
πx: Tamat sekolah dasar
KRITERIA MISKIN:- Miskin dalam kedua dimensi:
-2- Miskin dalam salah satu
dimensi: -1 & -2
32
Kemiskinan Multidimensi
Kriteria Ambang (Cut-off)
Indeks Tanpa Penimbang
Indeks Dengan Penimbang
Klasifikasi Keluarga menurut
BKKBN
Eksternal/Apriori: MPI UNDP
Internal (PPA): Studi-studi Kualitatif
Statistik: PPLS 2011
HDI/IPM
Pengukuran kemiskinan multidimensi – Metoda
33
BKKBN menggunakan 23 indikator untuk mengidentifikasi kesejahteraan keluarga.
Lima indikator dasar: Semua anggota keluarga menjalankan kewajiban
agamanya Semua anggota keluarga mampu untuk makan
setidaknya dua kali sehari Semua anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda
untuk di rumah, bekerja, bersekolah, dan bepergian. Sebagian besar lantai rumah bukan tanah Keluarga mampu mendapatkan pengobatan modern bila
sakit Jika suatu keluarga gagal memenuhi salah satu dari
lima kriteria di atas Keluarga Pra-Sejahtera/KPS. Masing-masing kriteria diasumsikan memiliki
bobot/penimbang yang sama
Pengukuran kemiskinan multidimensi: Kriteria ambang – Metoda BKKBN
34
Keluarga dapat dibandingkan satu sama lain dengan ‘nilai’ kesejahteraan.
Keluarga dengan ‘nilai’ lebih kecil dianggap lebih miskin (kemiskinan relatif).
Kelemahan: Setiap karakteristik dianggap sama penting Lebih rumit daripada KA
Keunggulan: Dapat membuat peringkat individu di dalam suatu
wilayah Contoh: Indeks Pembangunan Manusia UNDP
Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks tanpa penimbang
35
Indeks Pembangunan Manusia Dimulai pada 1990 Menganut konsep bahwa manusia adalah tujuan
akhir pembangunan, bukan alat pembangunan Memiliki berbagai jenis indeks: IPM, IPJ, IKM Seluruh indeks dihitung menggunakan 3 indikator
dasar: pengetahuan, lama hidup, dan standar hidup.
Di Indonesia, IPM mulai dihitung pada 2001 untuk 1990 dan 1993.
Mulai 1996, UNDP Indonesia menghitung IPM antarkabupaten
36
Indeks Pembangunan Manusia – Indikator
Lama Hidup Pendidikan Standar HidupIndeks Pembangunan Manusia (IPM)
Angka harapan hidup saat lahir
Angka melek huruf usia dewasa; dan Angka partisipasi sekolah gabungan
Pendapatan per kapita dalam $PPP
Indeks Pembangunan Jender (IPJ)
Angka harapan hidup saat lahir untuk perempuan dan laki-laki
Angka melek huruf usia dewasa untuk perempuan dan laki-laki; dan Angka partisipasi sekolah gabungan untuk perempuan dan laki-laki
Kontribusi perempuan dan laki-laki dalam penghasilan keluarga
Indeks Kemiskinan Manusia (IKM)
Persentase orang yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun
Angka buta huruf Persentase penduduk tanpa akses terhadap air bersih; Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan; dan Persentase balita kurang gizi
37
Setiap karakteristik dianggap memiliki bobot yang berbeda
Penentuan penimbang dapat menggunakan: Ditentukan dari luar,
secara apriori (bukan dari data)
IPM juga menggunakan ini dalam sebagian perhitungan
Ditentukan dari dalam Bukan merupakan
metode kuantitatif Contoh: PPA
Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks dengan penimbang
Contoh penimbang eksternal Pendidikan Kepala
Keluarga:tidak pernah bersekolah (0)tidak tamat SD (1)tamat SD (2)lebih dari SD (3)
Jenis Atap Rumah:dedaunan (0)kayu (1)asbes (5)genteng (7)
38
Menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) atau regresi ekonometrik.
PCA hanya mengukur kemiskinan relatif, regresi dapat mengukur kemiskinan absolut.
Keuntungan dari metode PCA: tidak membutuhkan data konsumsi keluarga.
Jika memiliki data konsumsi keluarga terperinci, gunakan ekonometrik
Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks dengan penimbang – Metoda statistik
Penimbang Karakteristik Keluarga Menggunakan Regresi Ekonometrik dan PCA
Regresi PCA
Kepemilikan barang Memiliki radio 0.076** 0.41 [0.014] Memiliki televisi 0.089** 0.62 [0.015] Memiliki kulkas 0.363** 0.98 [0.022] Memiliki perhiasan 0.099** 0.41 [0.014] Memiliki parabola 0.158** 0.88 [0.041] Memiliki motor 0.221** 0.65 [0.021] Memiliki mobil 1.342** 0.84 [0.058] Keadaan rumah Atap Rumah dari genteng 0.102** 0.12 [0.023] Tembok terbuat dari beton 0.157** 0.43 [0.014] Sumber air dari pompa terlindung 0.078** 0.34 [0.015] Toilet adalah leher angsa 0.093** 0.61 [0.014] Rumah tangga ini memiliki toilet pribadi 0.094** 0.38 [0.015] catatan: ** signifikan pada 5%
39
Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Dimensi & indikator
Dimensi Indikator Batasan Kemiskinan Bobot1. Standar
HidupTV, radio, telepon, kulkas, sepeda motor
Mobil, truk
Miskin: dapat memiliki maksimal salah satu tapi tidak lebih
Tidak miskin jika memiliki mobil atau truk
1/6
Lantai rumah Miskin: lantai tanah 1/6
Listrik Miskin: tidak ada sambungan listrik 1/6
Energi untuk memasak Miskin: kayu, kotoran binatang, arang 1/6
Toilet Miskin: tidak memiliki toilet pribadi 1/6
Air minum Miskin: tidak memiliki sumber air minum 1/6
2. Pendidikan Tingkat pendidikan Miskin: tidak ada ART yang menyelesaikan sekolah dasar
1/2
Status bersekolah Miskin: ada ART usia sekolah s/d 14 tahun yang tidak bersekolah
1/2
3. Kesehatan Kematian anak balita Miskin: ada ART perempuan yang memiliki anak balita yang telah meninggal
1/2
Nutrisi Miskin: ada ART anak atau dewasa yang kurang gizi
1/2
40
Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Metoda Sebuah rumah tangga disebut miskin jika:
miskin dalam salah satu dimensi total bobot indikator kemiskinan mencapai
minimal satu MPI dihitung dengan metoda Alkire Foster:
H: proporsi penduduk yang teridentifikasi miskin multidimensi
A: rata-rata nilai kemiskinan multidimensi seluruh penduduk
Formula: MPI = M0 = H × A
41
Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Peta kemiskinan global
Quiz: Berapakah nilai MPI Indonesia?
42
Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Indonesia 2007
Scho
oling
Attend
ance
Mortal
ity
Electri
city
Sanit
ation
Water
Floorin
gFue
l
Assets
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
43
Karakteristik Kemiskinan
44
Sejumlah besar penduduk hidup di sekitar garis kemiskinan
12,49% Di bawah Garis Kemiskinan (GK)
23,78% Di bawah1,2 x GK
33,94% Di bawah1,4 x GK
Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)
% P
opul
asi
45
Tingkat kerentanan terhadap kemiskinan tinggi
2009Total BarisMiskin Hampir
MiskinTidak Miskin
2008
Miskin 46.71 20.28 33.01 100.0050.98 26.77 6.51
Hampir Miskin
22.32 21.53 56.15 100.0020.19 23.58 9.18
Tidak Miskin
5.37 7.65 86.98 100.0028.83 49.65 84.31
Total Kolom 100.00 100.00 100.00
Quiz: Dari seluruh penduduk miskin pada 2009, berapa persen diantaranya yang tidak tergolong miskin pada 2008?
46
Disparitas tingkat kemiskinan antar wilayah sangat tinggi
DKI JakartaBali
Kalimantan selatanBangka Belitung
BantenKalimantan Tengah
Kalimantan TimurKepulauan Riau
RiauSulawesi Utara
Kalimantan BaratJambi
Sumatera BaratMaluku Utara
Sulawesi SelatanJawa Barat
Sumatera UtaraSulawesi Barat
Jawa TimurSumatera Selatan
Sulawesi TenggaraJawa Tengah
Sulawesi TengahDI Yogyakarta
LampungBengkulu
GorontaloAceh
Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur
MalukuPapua Barat
Papua
0 5 10 15 20 25 30 35%
• Jakarta 3,75%• Papua 31,98%• Indonesia
12,49%
47
0
5
10
15
20
25
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Kota Desa
Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah 2004-2011
%
72%
7%
6%
15%
Pertanian Tidak BekerjaIndustri Lainnya
Persentase RT Miskin di PEDESAAN Menurut Sumber Penghasilan Utama, 2010
SEBAGIAN BESAR RT MISKIN DI PEDESAAN BEKERJA DI PERTANIAN
Sebagian besar penduduk miskin tinggal di pedesaan dan bekerja di sektor pertanian
48
Sebagian sangat besar penduduk miskin berpendidikan rendah
Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga, 2010 (%)
Tingkat Kemiskinan
Kontribusi thd Penduduk Miskin
Tidak berijasah 22.01 38.52SD 16.86 40.24SLTP 11.02 12.28SLTA 5.16 8.63Perguruan tinggi 0.59 0.34Total 13.33 100.00
49
Terima Kasih50
Top Related