Keragaman Hayati yang ditemukan
Burung: 267 spp
Endangered: 2 species
Vulnerable: 6 species
Near Threatened: 64 species
Appendix I: 1 species
Appendix II: 25 species
MAMALIA: 49 spp
Critically endangered: 2 species
Endangered: 5 species
Vulnerable: 4 species
Near Threatened: 6 species
Appendix I: 5 species
Appendix II: 12 species
Appendix III: 1 species
AMPHIBIA: 25 spp
Near Threatened: 3 species
REPTILIA: 33 spp
Endangered: 1 species
Vulnerable: 1 species
Harapan Rainforest - PT Restorasi Ekosistem Indonesia
Restorasi Habitat Flora & Fauna
Pendekatan kegiatan restorasi hutan
ó Langkah pertama kegiatan restorasi ekosistem adalah mencegah degradasi lebih lanjut.
ó Kegiatan untuk restorasi hutan saat ini adalah:ó Mengkaji dengan lebih detail kondisi hutan di areal
restorasi ekosistem melalui survei Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)
ó Membangun kebun pembibitan serta sistem pendukungnya.
ó Studi populasi jenis-jenis hewan pilihan
Pemulihan kondisi hutan
ó Kegiatan restorasi hutan sangat tergantung pada kondisi hutan yang ada saat ini.
• Pendekatan pemulihan kondisi hutan saat ini mengacu pada tehnik restorasi hutan yang dikerjakan oleh FORRU
259
82
3215 9 5 1 4
0
50
100
150
200
250
300
20-29.9 30-39.9 40-49.9 50-59.9 60-69.9 70-79.9 80-89.9 90-99.9
Diameter (cm)
N
Priyadi, Hari et al. (eds.), PERMANENT SAMPLE PLOTS: More than just forest data: Proceedings of International Workshop on Promoting Permanent Sample Plots in Asia and the Pacifi c Region: Bogor, Indonesia, 3-5 August 2005/ed. By Hari Priyadi, Petrus Gunarso, Markku Kanninen. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR), 2006.BirdLife Indonesia & RSPB, 2005. Survey hutan pada area restorasi ekosistem Provinsi Jambi-Sumatera Selatan, Indonesia. [BirLife Indonesia & RSPB, 2005. Forest survey in the ecosystem restoration area, Jambi-South Sumatra Province, Indonesia].
Perbandingan kondisi habitat
Priyadi, Hari et al. (eds.), PERMANENT SAMPLE PLOTS: More than just forest data: Proceedings of International Workshop on Promoting Permanent Sample Plots in Asia and the Pacifi c Region: Bogor, Indonesia, 3-5 August 2005/ed. By Hari Priyadi, Petrus Gunarso, Markku Kanninen. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR), 2006.BirdLife Indonesia & RSPB, 2005. Survey hutan pada area restorasi ekosistem Provinsi Jambi-Sumatera Selatan, Indonesia. [BirLife Indonesia & RSPB, 2005. Forest survey in the ecosystem restoration area, Jambi-South Sumatra Province, Indonesia].
Kondisi hutan
HUTAN SEKUNDER TINGGI HUTAN SEKUNDER SEDANG HUTAN SEKUNDER RENDAH
• stratifikasi vegetasi yang lengkap mulai dari tingkat semai, pancang, tiang dan tingkat pohon;• Tutupan tajuk berkisar 71 –100%;• rata-rata diameter pohon > 20 cm;
21% kawasan restorasi
• peralihan antara hutan sekunder rendah dan tinggi ;• tutupan tajuk 40-71%;• vegetasi didominasi oleh pohon tingkat tiang ;• dikategorikan sebagai hutan yang terdegradasi
31% kawasan restorasi 48% kawasan restorasi
• penutupan tajuk < 40% ;• didominasi semak belukar terutama pada areal bekas terbakar atau hutan dengan struktur vegetasi yang didominasi oleh pohon tingkat pancang •dikategorikan sebagai hutan yang sangat terdegradasi.
TIPOLOGI PRODUKTIF TIPOLOGI KURANG PRODUKTIF
TIPOLOGI TIDAK PRODUKTIF
REGENERASI ALAMI
ACCELERATING NATURAL REGENERATION
ENRICHMENT PLANTING
FRAMEWORK SPECIES
MAXIMUM DIVERSITY PLANTING
Difokuskan pada areal yang masih memiliki kondisi hutan yang baik dengan komposisi jenis yang masih baik. Kegiatan utama adalah pengamanan kawasan.
Ditujukan untuk mempercepat proses alami dari regenerasi hutan. Aktivitas yang dilakukan misalnya pembersihan tanaman pengganggu & pemupupukan
Ditujukan untuk meningkatkan kerapatan dari jenis pohon yang telah ada, atau meningkatkan keanekaragaman jenis pohon di kawasan hutan yang terdegradasi
Pemulihan keanekaragaman hayati dengan menanam 20-30 jenis pohon yang mengundang hewan pemakan buah dan atau memiliki pertumbuhan yang cepat untuk menciptakan tutupan tajuk yang rapat.
Penanaman berbagai jenis pohon alami
Memperbaiki kondisi tanah dan iklim mikroNURSE CROP
Pemulihan kondisi hutan
Skematis
IHMB (374 plot)
Sisa jenis-jenis pohon hutan klimax masih terdapat dan juga
hewan pemencar biji-bijian masih cukup umum terdapat
•Regenerasi alami•Accelerating Natural Regeneration
•Enrichment planting•Framework species
Tidak terdapat sisa-sisa jenis hutan alami pada bentang alam
tersebut
Kondisi tanah dan iklim mikro telah sangat terdegradasi
Nurse crop untuk memperbaiki kondisi tanah sebelum aktivitas
penanaman jenis-jenis pohon lainnya
Maximum diversity planting
1. Membiarkan wilayah hutan tidak terganggu agar proses regenerasi alami dapat berjalan (wilayah hutan yang memiliki keragaman hayati dan tutupan vegetasi baik).
2. Membantu regenerasi alami (membersihkan jenis tumbuhan pengganggu tertentu agar jenis-jenis pohon penting dapat tumbuh).
3. Penanaman dengan pengayaan (ketika kelompok jenis tertentu telah hilang, jenis pohon tertentu akan ditanam agar tercipta habitat yang lebih beragam).
4. Penanaman jenis kunci (framework species) pada wilayah yang rusak agar menarik berbagi jenis satwa penyebar biji-bijian.
Strategi pemulihan kondisi hutan
Membangun kebun pembibitan dan sistemnya
1. Kebun pembibitan akan menjadi tulang punggung dalam kegiatan pemulihan kondisi hutan;
1. Saat ini kegiatan di kebun pembibitan difokuskan pada:• Pemantauan fenologi (waktu berbunga dan berbuah) berbagai jenis pohon di wilayah hutan berbeda.• Penggumpulan biji-bijian untuk ditanam di fasilitas pembibitan.• Perawatan dan pemantauan biji dan benih yang ditanam di kebun pembibitan.• Penanaman bibit dari kebun pembibitan pada plot tertentu dalam kawasan
PEMULIHAN POPULASI FAUNA
1. Rangkong merupakan salah satu kelompok fauna yang membantu penyebaran biji-bijian dari buah-buah yang menjadi sumber pakannya;
2. Aktivitas penebangan mengakibatkan penurunan populasi burung rangkong disebabkan rusaknya pohon lubang tempat bersarang dan pohon pakannya (dampak sampingan dari aktivitas penebangan pohon);
3. Pembangunan sarang buatan ditujukan untuk mengkaji feasibilitas dalam introduksi sarang buatan dalam membantu “memperbaiki” populasi jenis-jenis burung rangkong serta mempertahankan jasa pemencaran biji-bijian yang dilakukannya.
Pemasangan sarang rangkong buatan
Survei Mammalia
Patch occupancy survey untuk mengetahui areal-areal dimana terdapat konsentrasi satwa yang disurvei (e.g. harimau dan mangsanya)
Camera trap survey untuk inventarisasi mammalia besar dan fauna lainnya (e.g. burung)
1. Kegiatan sampai saat ini masih difokuskan pada pemahaman mengenai kondisi hutan beserta isinya;
1. Kegiatan restorasi hutan diupayakan untuk dapat berjalan secara alami melalui bantuan jenis-jenis hewan pemencar biji-bijian (populasi satwa pemencar biji-bijian masih relatif baik);
1. Kami berharap teknik-teknik untuk restorasi hutan skala besar akan depat dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan di Harapan Rainforest dan akan menjadi contoh baik proses restorasi dan pengeloaan hutan agar dapat diterapkan di seluruh Indonesia bahkan secara global.
PENUTUP
Top Related