1
DAFTAR ISI
Halaman
I. INFORMASI UMUM BANK ........................................................................................... 1
1. Susunan Pengurus................................................................................................... 1
2. Permodalan dan Kepemilikan ........................................................................... 3
3. Perkembangan Usaha BPR .................................................................................. 4
1. Riwayat ringkas pendirian BPR ................................................................ 5
2. Ikhtisar Data Keuangan................................................................................. 6
3. Rasio Keuangan................................................................................................. 7
4. Strategi untuk mencapai sasaran ............................................................. 8
II. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERBANDINGAN PER 31 DESEMBER 2017 dan 31 DESEMBER 2016 …………………………………………… ............................ 15 III. OPINI DARI KANTOR AKUNTAN PUBLIK ........................................................... 20
IV. PENGUNGKAPAN INFORMASI LAIN ...................................................................... 20
V. KOMITMEN dan KONTIJENSI .................................................................................... 21
VI. PENUTUP ............................................................................................................................ 22
2
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017
PT BPR BINA DANA SWADAYA
I. INFORMASI UMUM BANK
1) Susunan Pengurus
Susunan Pengurus BPR hingga akhir tahun 2017 belum mengalami perubahan,
namun pemilik telah memiliki rencana untuk melakukan perubahan baik berupa
penambahan ataupun penggantian pengurus. Susunan pengurus perusahaan
sesuai dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada
Notaris Setiawan, SH No. 38 tertanggal 08 Juli 2011 dan berdasarkan Surat
Persetujuan Bank Indonesia No. 13/1112/DKBU/PLBPR tanggal : 23-08-2011
perihal : Perubahan Pengurus BPR Bina Dana Swadaya.
Berikut susunan pengurus PT BPR Bina Dana Swadaya :
DEWAN KOMISARIS :
KOMISARIS UTAMA
Nama : Drs.Ign. Herry Wibowo
Tempat, Tgl Lahir : Tuban, 08 Maret 1949
Ringkasan riwayat hidup :
Bpk. Ign. Herry Wibowo memulai karier di perbankan tahun 1977 di Bank
Niaga, lalu hijrah ke Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) tahun 1983,
tahun 1990 hijrah ke Bank Tiara, menyelesaikan SESPIBI angkatan XVII tahun
1993, mengakhiri karier di perbankan yaitu di PT Bank Tiara Asia, Tbk tahun
1998 sebagai Presiden Direktur. Dan menjabat sebagai Direktur Keuangan
pada PT Japfa Comfeed Tbk hingga tahun 2014. Bpk. Drs. Ign. Herry Wibowo
saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Independent pada PT Japfa Comfeed
Indonesia. Bpk. Drs. Ign. Herry Wibowo sebagai Pemegang Saham Pengendali
sekaligus Komisaris Utama BPR Bina Dana Swadaya sejak BPR ini diakuisisi
yaitu tahun 2011.
KOMISARIS
Nama : HENDRO
Tempat, Tgl Lahir : Probolinggo, 18 September 1957
Ringkasan riwayat hidup :
Lulusan Akademi Perbankan, Diploma 3 Akuntansi Unair, dan S1 Manajemen
dari Universitas 17 Agustus 1945 ini awal berakriernya dimulai di Japfa
Comfeed Tbk sebagai asst. Accounting manager tahun 1983. Tahun 1990
sebagai Finance & accounting Manager, tahun 1995 diangkat menjadi Asst. Vice
President Financial Controller. Tahun 2008 hingga saat ini juga sebagai
Direktur pada PT Ciomas Aditsatwa. Mengawali karier perbankan Komisaris di
BPR Bina Dana Swadaya tahun 2012 hingga sekarang.
DIREKSI :
DIREKTUR UTAMA
Nama : Kimnadi
Tempat, Tgl Lahir : Palembang, 10 Mei 1969
Ringkasan riwayat hidup :
3
Lulusan Ahli Madya Akuntansi dari Akademi Akuntansi Sjakyakirti Palembang
ini mengawali kariernya di perbankan tahun 1989 di Bank Danamon yang
dimulai dari seorang Customer Service hingga menjadi pemimpin cabang pada
tahun 1997 dan memutuskan untuk berkarier di luar perbankan pada tahun
1998 setelah terjadi krisis moneter di Indonesia. Setelah cukup lama berkarier
di luar perbankan, dimana jabatan terakhir sebagai Factory Manager, maka
pada tahun 2011 bpk. Kimnadi kembali berkiprah di BPR sebagai Direktur
Utama hingga saat ini.
DIREKTUR
Nama : Yeli Janawati Gunawan
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 30 Juli 1962
Ringkasan riwayat hidup :
Lulusan Diploma 3 Sekretari dan Management ASMI tahun 1986 ini mengawali
karier di perbankan pada tahun 1990 di PT BPR Tri Sejahtera Makmur sebagai
staf Accounting, tahun 2006 hijrah ke PT BPR Multi Sembada Dana sebagai
Manager Operasional, dan tahun 2011 pindah ke PT BPR Bina Dana Swadaya
sebagai Direktur hingga sekarang.
PEJABAT EKSEKUTIF :
PEJABAT EKSEKUTIF KEPATUHAN DAN MANAJEMEN RISIKO
Nama : Rianto
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 30 Maret 1983
Ringkasan riwayat hidup :
Adalah sarjana Hukum Universitas Pancasila lulusan 2005, dan melanjutkan S2
nya pada Universitas Pamulang pada jurusan Manajemen SDM. Berkarier di
bidang perbankan pada tahun 2008 pada PT BPRS Harta Insan Karimah (HIK)
sebagai Legal Officer, tahun 2013 diangkat sebagai Kepala Bagian Legal hingga
tahun 2017. Pindah ke PT BPR Bina Dana Swadaya tahun 2017 juga sebagai
staf Legal, dan kemudian diangkat menjadi Pejabat Eksekutif Kepatuhan dan
Manajemen Risiko hingga sekarang.
PEJABAT EKSEKUTIF AUDITOR INTERNAL
Nama : Tri Yulianty Krisna
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 3 Juli 1968
Ringkasan riwayat hidup :
Lulusan Diploma 3 Manajemen Akuntansi, Akademi Ilmu Sekretari dan
Manajemen Indonesia Jakarta (ASMI), memulai kariernya di perbankan tahun
1989 hingga tahun 1998 di PT Bank Dagang Nasional Indonesia dibagian
operasional. Tahun 2012 masuk ke PT BPR Bina Dana Swadaya sebagai Auditor
Internal hingga sekarang.
PEJABAT EKSEKUTIF OPERASIONAL
Nama : Hani Kesi
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 29 Oktober 1976
Ringkasan riwayat hidup :
4
Lulusan Diploma 3 Sekretari dari ASMI Jakarta ini mengawali karier perbankan
di PT BPR Multi Sembada Dana pada tahun 2006 hingga tahun 2012 di bagian
adm. kredit. Pindah ke PT BPR Bina Dana Swadaya tahun 2012 sebagai staf
adm. kredit dan pada tahun 2013 ybs. diangkat menjadi Kepala Bagian
Operasional hingga sekarang.
PEJABAT EKSEKUTIF MARKETING
Nama : Stevanus Ivan Dharmadi
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 03 November 1985
Ringkasan riwayat hidup :
Lulusan Sarjana Akuntansi STEI Indonesia tahun 2016 ini memulai karier di
perbankan pada tahun 2011 sebagai staf akuntansi, namun tahun 2013 ybs.
mutasi ke Bagian Pemasaran menjadi Account Officer, dan pada tahun 2016
diangkat menjadi Marketing Section Head II yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama.
PEJABAT EKSEKUTIF MARKETING
Nama : Setjo Widhastrama Fransiscus
Tempat, Tgl Lahir : Bandung, 21 Oktober 1980
Ringkasan riwayat hidup :
Lulusan Sarjana Akuntansi STEI YPKP (Universitas Sanggabuana Bandung)
tahun 2004 ini memulai karier di perbankan pada tahun 2002 sebagai staf
Custody pada BPPN Centre Bandung, pada tahun 2005 sebagai Back office dan
accounting pada BPR Punci Kencana Makmur, lalu tahun 2010 ybs. pindah ke
PT BPR Artha Mitra Kencana namun tetap di bagian Akuntansi dan Internal
Audit. Tahun 2012 pindah ke BPR Sinar Mitra Sejahtera, Jakarta sebagai kepala
Bagian Operasional, dan pada tahun 2014 pindah ke PT BPR Bina Dana
Swadaya sebagai kepala operasional, namun tahun 2015 dimutasikan sebagai
Account Officer kemudian tahun 2016 diangkat menjadi Marketing Section
Head I yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
2) Permodalan dan Kepemilikan
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa Tanggal 11
Juli 2014 No. 10 yang dibuat dihadapan Notaris Salmon Sihite, SH., MKn
menyetujui perubahan pemilik peseroan dengan kepemilikan 10.000 lembar
saham. Dengan jumlah Modal Disetor sebesar Rp. 10.000.000.000,-(Sepuluh
Milyar Rupiah).
i) Modal Dasar
Modal Dasar Bank sebesar Rp 40.000.000.000,- (Empat puluh Milyar Rupiah)
dengan nilai nominal per lembar saham sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta
rupiah).
ii) Modal Ditempatkan
Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 8/26/PBI/2006 tentang Bank
Perkreditan Rakyat, dan Persetujuan Bank Indonesia No.
12/1503/DKBU/PLBPR tanggal : 16-12-2010 perihal : Persetujuan Akuisisi,
Penambahan Modal Disetor, Perubahan Pengurus BPR Bina Dana Swadaya dan
5
telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan No.S-630/KR.122/2014 tanggal 25
Juli 2014 perihal Perubahan Modal Disetor yaitu penambahan sebesar
Rp.2.000.000.000,-(Dua Milyar Rupiah) sehingga Modal Ditempatkan oleh
masing-masing pemegang saham adalah sejumlah Rp 2.000.000.000,- (Dua
milyar rupiah).
iii) Modal Disetor
Dengan penempatan tambahan modal tersebut maka modal disetor
ditingkatkan dari Rp 8.000.000.000,- (Delapan milyar rupiah) menjadi Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah), dimana Bpk. Drs. Ign. Herry
Wibowo sebagai Pemegang Saham Pengendali, dengan komposisi sebagai
berikut :
No. Pemegang Saham % Lembar Nominal Jumlah (Rp.)
1 Drs. Ign.Herry Wibowo 25 2.500 1.000.000 2.500.000.000 2 Ir.Bambang Budi H. 20 2.000 1.000.000 2.000.000.000 3 Syamsir Siregar 20 2.000 1.000.000 2.000.000.000 4 Agus A. Sidharta 15 1.500 1.000.000 1.500.000.000 5 Maximiliaan Widjaja 15 1.500 1.000.000 1.500.000.000 6 Bambang Widjaja 5 500 1.000.000 500.000.000
Jumlah 100 10.000 1.000.000 10.000.000.000
3) Perkembangan Usaha BPR
1. Riwayat Ringkas Pendirian BPR
- Sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia No. 12/1503/DKBU/PLBPR
tanggal : 16-12-2010 perihal : Persetujuan Akuisisi, Penambahan Modal
Disetor, dan Perubahan Pengurus BPR Bina Dana Swadaya, maka pada
tanggal 06 Januari 2011 telah dilaksanakan Akuisisi PT BPR Bina Dana
Swadaya yang dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH dengan Akta
Perjanjian Pengambilalihan Kepemilikan (Akuisisi) PT BPR Bina Dana
Swadaya No. 30 tanggal 6-1-2011 serta Akta Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT BPR Bina Dana Swadaya No. 38
tanggal 6-1-2011 dan telah diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM
Nomor : AHU-AH.01.10-05426 tanggal 22 Februari 2011.
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa No. 167 tanggal 31
Januari 2011 dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH telah diterima dan
dicatat oleh Kementerian Hukum dan HAM Nomor : AHU-HA.01.10-07491
tanggal 10 Maret 2011 yaitu menyetujui perubahan Para Pemegang saham
dengan lembar saham sebanyak 8.000 lembar dan Nilai Nominal Saham
seluruhnya, sehingga Modal Disetor Rp. 8.000.000.000,-(Delapan Milyar
Rupiah).
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.154 Tanggal 31
Maret 2011 dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH telah diterima dan
dicatat oleh Kementerian Hukum dan HAM Nomor : AHU-AH.01.10-12290
tanggal : 26 April 2011, yaitu menyetujui dan memutuskan :
untuk memberhentikan Tn. Soejanto sebagai Komisaris Perseroan dan
mengangkat Tn. Hendro sebagai Komisaris Perseroan
6
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 08 Juli 2011
No.38 dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH dan telah dicatat oleh
Kementerian Hukum dan HAM Nomor : AHU-AH.01.10-23874 tanggal 26 Juli
2011 yaitu mengubah Ketentuan pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan (Tugas
dan Wewenang Direksi), Memberhentikan dengan hormat Tn. Drs. Arifin
Gunawan Rosali sebagai Direktur Perseroan, mengangkat Ny. Yeli Janawati
Gunawan sebagai Direktur Perseroan.
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 08 Agustus
2011 No.58 dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH dan telah disetujui
Perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-44817.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal : 13
September 2011, menyetujui dan memutuskan merubah tempat kedudukan
perseroan yang semula berkedudukan di Jakarta Timur menjadi
berkedudukan di Jakarta Selatan.
- Akta Penegasan Pernyataan Keputusan Rapat PT.BPR Bina Dana Swadaya
No.07 tanggal 14 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Salmon Sihite,
SH dan telah dilaporan ke menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan nomor kendali 1143805, tentang Perubahan Pasal 1 ayat
2 Anggaran Dasar menjadi : Perseroan hanya dapat membuka cabang atau
perwakilan dalam wilayah propinsi yang sama dengan wilayah kantor pusat.
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Juli 2014
No. 10 dibuat dihadapan Notaris Salmon Sihite, SH., MKn dicatat oleh
Kementerian Hukum dan HAM No. AHU 05634.40.20.2014 yaitu menyetujui
dan memutuskan untuk meningkatkam Modal Dasar menjadi
Rp.40.000.000.000,-(Empat Puluh Milyar Rupiah) dan Modal Setor menjadi
Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah)
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Desember 2015 No.
1337 dibuat Notaris Mustangin,SH. M.kn di Jakarta yaitu memberhentikan
dan mengangkat kembali seluruh Direksi dan Dewan Komisaris.
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 April 2017 nomor
703 dibuat dihadapan Mustangin, SH. Mkn tentang Persetujuan pengesahan
laporan keuangan, penetapan penggunaan laba perusahaan.
- Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Maret 2018 nomor
102 dibuat dihadapan Mustangin, SH. Mkn tentang Pengesahan laporan
keuangan tahun 2017, penetapan tujuan penggunaan laba perusahaan, dan
Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Biaya tahun 2018.
7
2. Ikhtisar Data Keuangan
PENDAPATAN, BIAYA, dan LABA/RUGI Periode Jan – Des 2017 :
(Dalam Ribuan Rp.)
Pendapatan Operasional : Rp. 13.281.604 Beban Operasional : Rp. 11.990.234 Laba Operasional : Rp. 1.291.370 Pendapatan Non Ops. : Rp. 118.972 Beban Non Ops : Rp. 181.849
Rp. ( 62.877) Laba Sebelum Pajak Rp. 1.228.493 Pajak Penghasilan Rp. (251.626) Laba Bersih Rp. 976.867
3. Rasio Keuangan
a. Kualitas Aktiva Produktif (KAP) : 11,63% b. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) : 19,42% c. Non Performing Loan (NPL) : 19,38% d. Penyisihan Penghpsan Aktiva Produktif (PPAP) : 100.00% e. Return On Aset (ROA) : 1,20% f. Beban Ops terhadap Pendapatan Ops (BOPO) : 90,28% g. Cash Ratio : 11,94% h. Loan To Deposit Ratio (LDR) : 59,00%
4. Perbandingan jumlah kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan
yaitu : Rp. 11.235.817 : Rp. 57.970.003, penyebab utama kredit bermasalah
karena usaha debitur menurun yang diakibatkan berbagai hal seperti
perputaran usaha yang menurun, tidak dibayar rekanan, ditipu rekanan, dan
termasuk menurunnya aktivitas ekonomi nasional, serta gagal panen untuk
peternak yang diakibatkan ayam sakit, kendala cuaca, kendala teknis seperti
listrik padam, pegawai telat menaikkan tirai pengaman, dan lain-lain.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAGEMEN DALAM MENGELOLA DAN
MENGEMBANGKAN USAHA BPR
STRATEGI UNTUK MENCAPAI SASARAN :
Dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih baik, inovatif serta berdaya
saing maka strategi yang direncanakan untuk mendukung kegiatan usaha bank
dalam mencapai sasaran, yaitu :
1) Profitability
Meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat dengan melakukan
evaluasi terhadap pasar-pasar yang potensial bagi penyaluran kredit dan
menciptakan produk-produk kredit yang menarik dengan tingkat suku bunga
kompetitif. Mengolah penempatan dana dari pihak ketiga agar negative spread
dapat ditekan serta berusaha menurunkan Cost of Fund. Mengontrol biaya-
8
biaya operasional yang timbul, mempercepat penyelesaian NPL sehingga
mengembalikan cadangan PPAP yang telah terbentuk.
2) Respectability
Melakukan evaluasi dan menyempurnakan aspek kebijakan baik operasional
maupun perkreditan sehingga tercipta suatu prosedur yang baik yang dapat
dipergunakan sebagai modal acuan dalam melaksanakan suatu proses
pekerjaan.
3) Sustainability
Keberlangsungan hidup suatu usaha juga sangat bergantung kepada
kemampuan dari para pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, oleh
sebab itu perusahaan memandang penting melakukan peningkatan
kualitas karyawan secara berkesinambungan agar terbentuk karyawan
yang berkualitas, berintegritas, dan loyal kepada perusahaan dengan cara
melakukan pendidikan dan pelatihan secara kontinu dan terorganisir.
Melakukan evaluasi kecukupan jumlah pegawai, mempertahankan calon
pegawai yang baik serta mengganti calon pegawai yang tidak bisa
menunjukkan prestasi kerja yang baik.
Melakukan penyempurnaan terhadap perencanaan jangka menengah dan
jangka panjang yang lebih terukur dan dapat dievaluasi dengan baik.
Melakukan evaluasi terhadap tata kerja bagian-bagian agar dapat
dibuatkan Standard Operating Procedure yang baru maupun
penyempurnaan terhadap SOP existing sehingga dapat membantu sistem
operasi yang kuat dan terpadu guna menangkal terjadinya
penyelewengan/fraud yang dapat memperlemah kekuatan BPR.
Memperkuat sistem operasi yang didukung dengan perangkat lunak yang
baik dalam rangka persiapan pengembangan cabang ataupun kantor kas,
serta meningkatkan kualitas software yang dapat dipergunakan
manajemen dalam melakukan pengawasan dengan baik terhadap hasil-
hasil yang telah dicapai setiap harinya.
Menjaga tingkat kesehatan bank tetap terjaga baik, seperti likuiditas, LDR,
ROA dan ROE sehingga dapat memberikan keuntungan dan ketahanan
keuangan kepada perusahaan.
KEBIJAKAN MANAJEMEN DALAM MENCAPAI SASARAN :
a) Secara periodik melakukan pemantauan terhadap perkembangan kredit yang
telah disalurkan baik segi jumlah debitur, besaran nilai kredit maupun mutasinya
serta melaksanakan evaluasi atas kecenderungan-kecederungan yang mengarah
kepada kredit bermasalah.
b) Membuat perencanaan yang matang dalam pengelolaan investasi dana yang telah
diperoleh bank melalui penjualan produk deposito dan tabungan serta
mempertimbangkan pengembangan produk pendanaan dengan fasilitas-fasilitas
yang mendukung peningkatan pendanaan tersebut.
9
c) Mendukung langkah-langkah kebijakan penyaluran kredit yang lebih baik dalam
meningkatkan kekuatan rentabilitas sekaligus meningkatkan pola efisiensi
operasi bank.
d) Mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih handal melalui proses
rekrutmen dan seleksi yang lebih terarah agar karyawan yang direkrut benar-
benar merupakan aset yang dapat meningkatkan kinerja bank dimasa-masa yang
akan datang.
e) Mengembangkan produk kredit dengan fitur-fitur yang menarik yang dapat lebih
memahami kebutuhan konsumen baik produk kredit maupun produk dana
sehingga perkembangan penyaluran kredit dapat secara otomatis didukung oleh
perkembangan penghimpunan dana.
f) Mencari trobosan-trobosan baru dalam menentukan segmentasi pasar yang patut
dibiayai yang disesuaikan dengan kebutuhan debitur ditengah persiangan yang
semakin ketat antar lembaga keuangan bank.
Manajemen Risiko
Faktor-faktor Risiko
Direksi dan Komisaris BPR senantiasa melakukan pengawasan terhadap kecukupan
kebijakan, prosedur, dan limit risiko serta kecukupan proses dan sistem serta sistem
pengendalian intern secara menyeluruh. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
strategi pengembangan usaha bank dan hasil-hasilnya seperti :
a) Risiko Kredit
BPR menyalurkan dana masyarakat dalam bentuk kredit, hal ini tentu beresiko
namun dengan adanya proses pemberian kredit dengan pendekatan Charakter
(karakter), Capacity (Analisis Kuantitatif), Capital (Analisis Keuangan),
Condition (Analisis Modal), Cash Flow (Analisa Arus Kas), dan Colleteral
(Analisis Jaminan).
Kesemuanya menjadi dasar bagi BPR dalam memberikan persetujuan kredit
dan dapat menjadikan risiko penyaluran kredit semakin terukur dan
terkendali. BPR juga tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sistem
scoring dan penggunaan Information Credit biro sebagai bagian dari mitigasi
risiko.
b) Risiko Operasional
Risiko Operasional diakibatkan kegiatan BPR yang antara lain disebabkan
adanya ketidakcukupan dan tidak berfungsinya proses internal, kegagalan
system, SDM yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Keseluruhannya telah
dilakukan antisipasi oleh BPR dengan menyiapkan sistem DRC, BACK UP, serta
personel yang mampu mengatasi hal-hal yang mempengaruhi kegiatan
operasional bank sehingga kegagalan dapat dihindari.
c) Risiko Kepatuhan
Faktor kepatuhan karyawan BPR terhadap setiap peraturan yang dikeluarkan
oleh Otoritas serta ketentuan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Manajemen
senantiasa dievaluasi pada setiap bagian guna memastikan bahwa peraturan-
10
peraturan, kebijakan, serta ketentuan lain yang berkaitan erat telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Jika ditemui kekurangan atau
terhadap aturan yang sulit untuk dilaksanakan maka hal tersebut disampaikan
kepada manajemen untuk didiskusikan dan dicarikan jalan keluarnya. Bila
tidak diperoleh jalan keluar, maka manajemen akan meminta petunjuk dari
pihak Otoritas ataupun pihak yang berwenang lainnya.
d) Risiko Likuiditas
BPR memahami bahwa umumnya dana yang diperoleh adalah dana jangka
pendek namun dengan penggunaan jangka panjang, serta adanya
pembaharuan ketentuan pemerintah tentang pelaporan pajak bagi pemilik
dana dapat dipandang sebagai suatu risiko yang dapat mengganggu likuiditas
bank. Kesemuanya dipertimbangkan dan telah dikaji serta diterapkan agar
tidak terjadi risiko kekurangan likuiditas, BPR juga memiliki cadangan
likuiditas yang berasal dari pinjaman (stand by loan) dari bank umum.
LAPORAN MANAJEMEN
Pengelolaan BPR dalam rangka Tata Kelola yang baik :
a) Struktur Organisasi
Struktur organisasi saat ini telah disesuaikan dengan perkembangan kegiatan
usaha bank yang terkini. (terlampir)
b) Bidang usaha sesuai anggaran dasar dan kegiatan utama
Seperti pada umumnya BPR Konvensional, aktivitas BPR Bina Dana Swadaya
yang utama adalah : menghimpunan dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas kredit
serta jasa perbankan lainnya.
Guna mendukung aktivitas perbankan tersebut, maka BPR memperhatikan
pula beberapa hal sebagai berikut :
Melakukan literasi keuangan terutama pada sekolah atau perguruan
tinggi agar mengetahui keberadaan BPR di masyarakat, agar warga
masyarakat lebih mengenal peran dan fungsi BPR dalam pembangunan
nasional sekaligus memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan
melakukan kerjasama pemasaran produk bank umum yang memiliki
fitur modern yaitu dengan penggunaan saran telepon pintar sebagai
sarana transaksi serta memperkaya fitur dari produk-produk yang ada
agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang inovatif,
kompetitif, efektif serta efisien.
Meningkatkan kinerja manajemen yang lebih profesional dengan
integritas yang tinggi terhadap aturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan serta mengikuti sistem
pengawasan dan pembinaan yang melekat dan berkesinambungan.
11
Mempersiapkan calon karyawan dengan pelatihan dan pendidikan yang
memadai bagi perkembangan kemampuan karyawan agar siap dalam
melaksanakan tugas mereka di lapangan.
Mempersiapkan langkah-langkah dalam menghadapi perubahan
dinamis perekonomian saat ini serta perkembangan usaha BPR dengan
memperhatikan perkembangan besaran modal, perkembangan pasar,
unsur perubahan kebijakan ekonomi pemerintah, perubahan teknologi,
perubahan pola hidup masyarakat yang kini banyak menggunakan
sarana telepon pintar (gadget) sebagai sarana informasi dan transaksi
serta antisipasi kecenderungan peningkatan kredit bermasalah.
c) Teknologi Sistem Informasi
Saat ini teknologi merupakan suatu keharusan, sehingga setiap BPR wajib mengikuti perkembangan teknologi ini serta menggunakan teknologi dalam membantu BPR menghadapi perubahan perilaku masyarakat sehubungan dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat. Sistem informasi dan Teknologi yang dimiliki BPR saat ini cukup baik, walaupun masih terkesan sederhana dibanding perkembangan teknologi di bank umum namun setidak-tidaknya transaksi dan monitoring dapat dilaksanakan secara on line, sehingga dapat dipantau dimana saja selama terdapat koneksi internet. Vendor sistem informasi juga senantiasa dari waktu ke waktu melakukan penyempurnaan sistem operasi dan informasi. Pengembangan sistem telah dimulai dengan adanya monitoring via online, pemantauan perjalanan aplikasi kredit via telepon pintar, hingga pelaksanaan sistem scoring yang diharapkan dapat membantu BPR dapat melakukan efisiensi waktu kerja dibantu dengan informasi debitur melalui sistem SLIK (Ideb) serta informasi kredit debitur yang akan diperoleh dari perusahaan penyedia informasi seperti PEFINDO. Penyempurnaan/perubahan tersebut meliputi penyempurnaan akibat perubahan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan ataupun penyempurnaan yang berdasarkan permintaan bank sendiri terutama menyangkut usaha pengawasan, analisa, dan sebagai penunjang kegiatan operasional sehingga lebih cepat, akurat, efisien, dan efektif.
Bahkan pelaporan ke Otoritas Jasa Keuangan dapat dilakukan dengan sistem
konversi data ke sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan sehingga petugas
tidak membutuhkan banyak waktu pada saat melaksanakan pelaporan ke
Otoritas Jasa Keuangan.
d) Perkembangan dan Target Pasar
Pasar yang dituju oleh BPR, saat ini sebagian masih diupayakan penyaluran
kredit di sektor karyawan perusahaan, hal ini dilakukan karena tingkat kredit
bermasalah yang relatif kecil dan sistem penagihan yang dilakukan satu pintu
yaitu dari bagian HRD masing-masing perusahaan memberikan efisiensi waktu
serta kemudahan pemantauan terhadap karyawan yang mungkin akan
bermasalah karena adanya laporan dari bagian HRD masing-masing.
Pasar selebihnya ditujukan kepada masyarakat umum terutama pengusaha
UMKM. Pembagian ini disebabkan karena tingkat risiko dan kepastian bisnis
yang tidak solid dari para pengusaha UMKM sehingga memiliki risiko NPL yang
12
lebih tinggi. Namun BPR tetap berkonsentrasi dalam pengembangan usaha
yang berbasis UMKM yang berteknologi.
e) Jumlah, Jenis, dan Lokasi Kantor
Dengan memperhatikan aturan tentang pendirian cabang dari otoritas jasa
keuangan dimana cabang hanya dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan
propinsi dimana kantor pusat berdiri maka dengan mempertimbangkan
bahwa era digitalisasi juga mempermudah jaringan transaksi maka BPR saat
ini memiliki 1 (satu) kantor pusat yang berada di jalan raya Saharjo nomor
206B, Tebet, Jakarta Selatan dan 1 (satu) unit Kantor Kas yang berada di
gedung Wisma Millenia (ex. Kantor Pusat BPR Bina Dana Swadaya) jalan MT.
Haryono, Kav. 16. Jakarta Selatan.
Sejak dilakukannya akuisisi terhadap BPR Bina Dana Swadaya oleh pemilik
yang baru, kantor pusat BPR yang sebelumnya beralamatkan di Jl. Jatinegara
Barat No. 54, Jakarta Timur, Komplek Bukit Duri Plaza C 9 – 10 dengan ijin dari
Bank Indonesia telah dipindahkan ke alamat yang baru di Wisma Millenia, Jl.
MT. Haryono Kav. 16 Lt. LG, Jakarta Selatan.
Per 05 Agustus 2014 telah mendapat Ijin Efektif dari Otoritas Jasa Keuanangan
yaitu, Kantor Pusat beralamat di jln Dr. Saharjo no.206, dan kantor yang berada
di Wisma Millenia, Jl. MT Haryono Kav 16 Lt. LG ditetapkan sebagai Kantor Kas.
Dengan demikian hingga saat ini BPR telah memiliki 1 (satu) Kantor Pusat dan
1 (satu) Kantor Kas.
f) Kerja Sama BPR dengan bank atau lembaga lain dalam rangka
pengembangan usaha.
BPR telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan seperti PT Japfa
Comfeed, Tbk, PT Ciomas Adisatwa, PT Agrinusa Jaya Sentosa, PT Super Unggas
Jaya, Tbk, PT Iluva, dan masih beberapa perusahaan lagi dalam rangka
mengembangkan usaha BPR agar dapat lebih memasyarakat dalam penyaluran
kredit. BPR juga berupaya untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang
bermitra dengan pengusaha UMKM terutama dalam membantu memperluas
usaha para pengusaha UMKM. Dengan demikian maka BPR dapat sekaligus
memperluas jaringan kerja pemasaran UMKM.
BPR juga merasa perlu untuk membangun kerjasama dengan BPR lain
terutama untuk pembiayaan yang memerlukan biaya yang cukup besar.
Dengan cara ini, BPR dapat meningkatkan volume usaha dan target market-
nya.
BPR melalui perbarindo telah bekerjasama dengan bank Mandiri dalam
pemasaran BPR e-cash juga sedang membicarakan kemungkinan kerjasama
dengan pihak Bank DKI untuk kerjasama anchor bank dan bantuan teknologi
transaksi on line, selain itu BPR juga sedang melakukan negosiasi dengan pihak
Danamon Simpan Pinjam (DSP), yang rencananya mengakhiri operasinya pada
akhir tahun 2018 nanti, dimana debitur-debitur yang tersisa akan di-phase out
seluruhnya sebagian dapat di take over ke BPR.
13
g) Struktur Kelompok Usaha BPR serta kepemilikan anggota Direksi,
Dewan Komisaris, pemegang saham dan perubahannya
Sesuai ketentuan dalam Peraturan OJK tentang Konglomerasi Keuangan maka
seluruh BPR yang dimiliki oleh PSP yang sama dimasukkan dalam
Konglomerasi, dalam hal ini dikarenakan PSP atas nama Bp. Herry Wibowo
tercantum pula sebagai PSP dibeberapa BPR. Pemetaan terhadap kepemilikan
BPR ini melahirkan Entitas Induk yaitu PT BPR Bina Dana Swadaya dimana
anggota konglomerasi terdiri dari :
1. PT BPR Karya Perdana Sejahtera – Surabaya
2. PT BPR Sulawesi Mandiri – Makasar
3. PT BPR Celebes Mitra Perdana – Manado
4. PT BPR Sinar Mitra Sejahtera - Semarang
PSP juga sedang melakukan akusisi terhadap sebuah BPR di daerah Sulawesi
Tengah, kini sedang diajukan ke Otoritas dan sesuai petunjuk dari bagian
pengawasan OJK maka BPR Bina Dana Swadaya akan melaporkan
konglomerasi keuangan ini bila petunjuk pelaksanaan tentang Tata Kelola
Yang Baik dan Manajemen Risiko Konglomerasi Keuangan telah berlaku efektif.
Pada umumnya seluruh anggota direksi dan komisaris BPR yang
terkonglomerasi tidak memiliki hubungan keluarga juga para pemegang
saham yang ada, umumnya tidak memiliki hubungan kekeluargaan
h) Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM
Perkembangan jumlah pegawai BPR hingga Desember 2017 adalah sebagai
berikut :
Pegawai J u m l a h
Pertumbuhan Desember 2016
Desember 2017
Dewan Komisaris 2 2 - Direksi 2 2 - SKAI 1 1 - GM. Kredit 0 1 +1 Sekretaris 1 1 - Senior Marketing 2 3 +1 Senior Operasional 2 1 -1 Staff Marketing 5 2 -3 Staff Operasional 15 15 - Legal 1 1 - Non Staf 6 7 +1 Total 37 36 -1
a. Struktur Pendidikan
Dewan Komisaris : Sarjana (S1) : 2 Orang
14
Direksi : Diploma 3 (D3) : 2 Orang
Jumlah : 4 Orang
Pegawai BPR terdiri dari :
Sarjana (S2) : 1 orang
Sarjana (S1) : 10 orang
Sarjana Muda (D3) : 3 orang
SMU : 17 orang
SD : 1 orang
Jumlah : 36 orang
b. Kegiatan Pengembangan SDM
Didalam industri jasa seperti perbankan, pegawai merupakan aset yang
berharga dan selalu mendapat perhatian utama dalam setiap rencana
perluasan jaringan maupun usaha.
Oleh karenanya manajemen BPR secara berkesinambungan meningkatkan
kualitas SDM dengan cara :
i. Pertama adalah dengan mencari kepala bagian personalia agar
dapat lebih fokus dengan pengelolaan terhadap seluruh aktivitas
yang berhubungan dengan kepersonaliaan sehingga Direksi lebih
banyak melakukan pengawasan saja.
ii. Pelaksanaan rekrutmen yang dilakukan secara terencana dan
terkoordinasi berdasarkan kebutuhan perkembangan usaha dengan
memperhatikan latar belakang pendidikan, kemampuan, dan
pengalaman kerja dari calon pegawai.
iii. Meningkatkan kualitas kerja pegawai dengan mengikutsertakan
dalam berbagai pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh
berbagai lembaga pelatihan serta seminar / workshop yang
berkaitan dengan aktivitas perbankan.
iv. Mempersiapkan kebijakan tentang kepegawaian terutama tentang
pangkat, jabatan, grade, dan performance appraisal yang ditujukan
untuk memacu motivasi pegawai berprestasi dibidang
pekerjaannya masing-masing.
v. Melakukan rotasi dan mutasi (bila perlu) guna meningkatkan
kualitas pegawai agar menguasai bidang lain sekaligus
mempersiapkan tenaga cadangan bila ada bagian lain yang
berhalangan hadir.
vi. Dilakukan penyesuaian gaji dan tunjangan secara berkala
berdasarkan hasil penilaian yang obyektif atas prestasi kerja dan
jabatan.
15
i) Kebijakan Pemberian Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas bagi Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris termasuk Bonus, Tantiem, dan Fasilitas
lainnya.
RUPS melalui Dewan Komisaris telah menyusun kebijakan pemberian gaji,
tunjangan, dan fasilitas bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris termasuk
pemberian bonus, tantiem, dan fasilitas lainnya yang selanjutnya akan
dibicarakan dengan pihak Direksi.
j) Perubahan Penting lain yang terjadi di BPR dan/atau di kelompok usaha
BPR yang mempengaruhi BPR dalam tahun yang bersangkutan.
Secara umum pada tahun 2017 kelompok usaha BPR dapat bertumbuh dengan
baik walaupun ekonomi nasional belum menunjukkan trend positif. Tidak
terdapat perubahan penting atau signifikan pada tahun 2017 yang
mempengaruhi BPR, sedangkan NPL yang meningkat pada BPR pada umumnya
juga sedang dilakukan penyelesaian baik dengan penagihan rutin maupun
dengan cara lelang jaminan maupun mitigasi risiko lainnya.
II. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERBANDINGAN PER 31 DESEMBER 2017 dan
31 Desembr 2016
ASET REALISASI PERTUMBUHAN
Des-17 Des-16 NOMINAL %
KAS 60.919
18.243
42.676
334
PENDAPATAN BUNGA YG AKAN DITERIMA 585.370
645.662
(60.292)
91
PENEMPATAN PADA BANK LAIN 33.033.572
23.578.814
9.454.758
140
PENYISIHAN KERUGIAN -/- (119.863)
(78.165)
(41.698)
153
KREDIT YANG DIBERIKAN 57.737.922
58.920.247
(1.182.325)
98
PENYISIHAN KERUGIAN -/- (1.012.364)
(1.443.223)
430.859
70
AGUNAN YG DIAMBIL ALIH 2.264.405
5.192.866
(2.928.461)
44
AKTIVA TETAP dan INVENTARIS (ATI)
TANAH DAN GEDUNG 8.738.491
8.150.786
587.705
107
INVENTARIS 1.577.491
1.404.362
173.129
112
AKUMULASI PENYUSUTAN ATI -/- (1.322.564)
(1.038.931)
(283.633)
127
ASET TIDAK BERWUJUD 37.585
48.529
(10.944)
77
ASET LAIN LAIN 402.025
486.925
(84.900)
83
JUMLAH ASET
101.982.989
95.886.115
6.096.874
106
PASIVA REALISASI PERTUMBUHAN
Des-17 Des-16 NOMINAL %
Realisasi Pertumbuhan
Des. 2014 Des. 2013 Nominal %
16
KEWAJIBAN SEGERA 373.396
426.656
(53.260)
88
UTANG BUNGA 331.578
322.953
8.625
103
UTANG PAJAK 12.887
160.284
(147.397)
8
TABUNGAN 7.217.775
8.005.551
(787.776)
90
DEPOSITO 81.110.120
75.080.528
6.029.592
108
PINJAMAN DITERIMA 661.933
-
661.933
KEWAJIBAN LAIN LAIN 213.691
110.690
103.001
193
JUMLAH KEWAJIBAN 89.921.380
84.106.662
5.814.718
107
EKUITAS
MODAL DISETOR 10.000.000
10.000.000 -
100
CADANGAN UMUM 42.677
42.677 -
100
LABA TAHUN LALU 2.018.932
1.736.776
282.156
116
JUMLAH EKUITAS 12.061.609
11.779.453
282.156
102
JUMLAH PASIVA
101.982.989
95.886.115
6.096.874
106
LABA RUGI REALISASI PERTUMBUHAN
Des-17 Des-16 NOMINAL %
PENDAPATAN dan BEBAN OPERASIONAL
BUNGA KONTRAKTUAL 12.303.724
13.828.302 - 1.524.578
89
AMORTISASI PROVISI 381.315
439.126 - 57.811
87
JUMLAH PENDAPATAN BUNGA 12.685.039
14.267.428 - 1.582.389
89
BUNGA KONTRAKTUAL 7.191.547
7.474.153 - 282.606
96
BIAYA TRANSAKSI 84.281
132.133 - 47.852
64
JUMLAH BEBAN BUNGA 7.275.828
7.606.286 - 330.458
96
PENDAPATAN BUNGA BERSIH 5.409.211
6.661.142 - 1.251.931
81
PENDAPATAN OPERASIONAL 596.565
364.881
231.684
163
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 6.005.776
7.026.023 - 1.020.247
85
BEBAN PENYISIHAN AKTIVA PRODUKTIF 41.698
771.921 - 730.223
5
BEBAN PEMASARAN 14.431
31.102 - 16.671
46
BEBAN ADMINISTRASI dan UMUM 4.627.763
3.998.232
629.531
116
BEBAN OPERASIONAL LIANNYA 30.514
20.238
10.276
151
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 4.714.406
4.821.493 - 107.087
98
17
LABA(RUGI) OPERASIONAL 1.291.370
2.204.530 - 913.160
59
PENDAPATAN NON OPERASIONAL 118.972
44.018
74.954
270
BEBAN NON OPERASIONAL 181.849
51.442
130.407
354
LABA(RUGI) NON OPERASIONAL - 62.877
- 7.424 - 55.453
847
LABA(RUGI) SEBELUM PAJAK 1.228.493
2.197.106 - 968.613
56
TAKSIRAN PAJAK 251.626
460.330 - 893.659
55
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK
976.867
1.736.776 - 74.954
56
KOMITMEN dan KONTIJENSI REALISASI PERTUMBUHAN
Des-17 Des-16 NOMINAL %
KOMITMEN
1. Fasilitas Pinjaman yg diterima yg blm ditarik 1.533.800
2.200.000 - 666.200
70
2. Fasilitas kredit kepada nasabah yg blm ditarik 1.639.798
1.871.236 - 231.438
88
3. Penerusan kredit (channeling) 23.452
56.620 - 33.168
41
4. Lain lain -
- -
-
JUMLAH KOMITMEN 3.197.050
4.127.856 - 930.806
77
KONTIJENSI
1. Aset produktif yang dihapus buku 249.492
255.592 - 6.100
98
2. Agunan dalam proses penyelesaian kredit -
- -
-
3. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2.898.349
1.695.856
1.202.493
171
4. Lain lain 92.030
92.030
1.196.393
100
JUMLAH KONTIJENSI
3.239.871
2.043.478 2.398.886
159
15.392 22.452 7.359 49
8.809.369 13.041.219
RASIO KEUANGAN 33.219 49.925 -4.205.984 -30
18
No. Jenis Rasio
2016 %
2017 %
1. Permodalan e) KPMM (CAR) 15,86 19,42 2. Kualitas Aktiva f) KAP 10,18 11,63 g) NPL GROSS 16,58 20,68 3. Rentabilitas h) Return On Asset 2,28 1,20 i) BOPO 84,94 90,28 4. Likuiditas j) Loan to Deposit Ratio 63,17 59,00 k) Cash Ratio 10,53 11,94 5. Kepatuhan (Compliance) l) Pelanggaran BMPK a. Pihak Terkait 0 0 b. Pihak Tidak Terkait 0 0 m) Pelampauan BMPK c. Pihak Terkait 0 0 d. Pihak Tidak Terkait 0 0
50.330.163 41.282.413 -30
PT. BPR BINA DANA SWADAYA
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2017
2016 2017
A. ARUS KAS DARI/UNTUK AKTIVITAS OPERASI
- Saldo Laba Tahun Berjalan 1.736.776 976.867
- Penyesuaian atas Saldo Laba yang disebabkan :
PPAP ABA, PPAP KYD, Akumulasi Penyusutan ATI dan
Akumulasi Amortisasi 1.005.268 (86.503)
Perubahan Aset dan Kewajiban dari Operasi :
- Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima 95.419 60.292
- Penempatan Pada Bank Lain (5.674.619)
(9.454.758)
- Kredit Yang Diberikan (1.652.141) 1.182.325
- Aset Lain-lain (3.764.019) 84.899
- Agunan Yang Diambil Alih (4.626.721) 2.928.461
- Kewajiban Segera Dibayar 49.948 (53.260)
- Hutang Pajak (96.353) (147.399)
- Hutang Bunga (20.682) 8.625
- Simpanan 10.644.370 5.241.816
- Simpanan dari Bank Lain - -
- Pinjaman Yang Diterima (634.837) 661.933
- Kewajiban Lain lain 10.650 103.001
Jumlah Arus Kas dari Kegiatan Operasional 4.601.097 1.506.300
B. ARUS KAS DARI/UNTUK KEGIATAN INVESTASI
- Aset Tetap dan Inventaris (4.278.945) (760.834)
- Aset Tidak Berwujud (30.600) (8.080)
19
- Jumlah Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (4.309.545) (768.914)
C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
- Modal Disetor - -
- Cadangan Umum 7.120 -
- Pembagian Laba (307.120) (694.710)
Jumlah Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (300.000) (694.710)
Jumlah Arus Kas (Netto) dari Seluruh Kegiatan (8.448) 42.676
Saldo Kas Awal Periode 26.691 18.243
Saldo Kas Akhir Periode 18.243 60.919
OPINI DARI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Kepada Para Pemegang Saham, Dewan Direksi dan Komisaris Kami telah mengaudit laporan keuangan PT.BPR Bina Dana Swadaya, yang terdiri atas laporan neraca tanggal 31 Desember 2017, serta Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar audit
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian meterial.
20
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih
bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyataan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas keseluruhan penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup tepat untuk
menyediakan basis bagi opini kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT.BPR Bina Dana Swadaya tanggal 31 Desember 2017, dan
kinerja keuangan serta arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai Standar Akuntansi Keungan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik di Indonesia.
Hal Lain
Laporan keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, yang disajikan sebagai angka angka koresponding terhadap
laporan keuangan tanggal 31 Desember 2017 dan umtuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini tanpa
modifikasi atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 24 Januari 2018.
PENGUNGKAPAN INFORMASI LAINNYA
i. Pernyataan BPR tentang Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan. (terlampir)
ii. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan BPR
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan BPR berpedoman pada
ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia, SAKETAP, Peraturan perundang
undangan yang relevan dengan BPR dan ketentuan akuntansi yang berlaku umum.
Dan Ketentuan lain yaitu :
Jurnal, dengan demikian BPR dapat mengembangkan metode pencatatan dan
pembukuan sesuai system, sepanjang memberikan hasil akhir yang tidak berbeda
Transaksi BPR yang dicantumkan pada transaksi yang umum terjadi pada BPR
Pedoman secara periodic akan dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan
bisnis dan produk BPR.
iii. Kebijkana akuntansi yang diterapkan di BPR.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) yang diterapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan Pedoman Akuntansi BPR yang dikkeluarkan oleh Bank Indonesia.
21
Dengan demikian dalam laporan ini tidak diperlihatkan perubahan pada nilai uang
maupun nilai sekarang dari asset milik bank.
Laporan keuangan ini disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep
biaya historis.
Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali apabila dinyatakan
secara khusus adanya perubahan dalam kebijakan yang dianut.
Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan
arus kas dalam penerimaan kas dan pngeluaran kas.
iv. Penjelasan atas pos-pos laporan keuangan :
Pos pos laporan keuangan disusun dengan memperhatikan dan disesuaikan dengan
pedoman penusunan Laporan keuangan bulanan BPR
Beberapa akun dalam laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2016
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan yang berakhir
tanggal 31 Desember 2017 serta adanya proposed adjustment:
PT. BPR Bina Dana Swadaya
JURNAL PENYESUAIAN
31 DESEMBER 2017 (Dalam Ribuan)
1. Jurnal Beban Pajak Penghasilan Tahun 2017 Debet : Beban Pajak Penghasilan Rp. 251.626 Kredit : Hutang Pajak Rp. 251.626
2. Jurnal Koreksi pencatatan hutang pajak badan
Debet : Hutang Pajak Rp. 238.739 Kredit : Pajak Penghasilan dibayar dimuka Rp. 238.739
v. Komitmen dan Kontijensi
a) Pengungkapan Komitmen
Fasilitas pinjaman dari bank lain (BCA) perjanjian selama 1(satu) tahun, Fasilitas
Pinjaman kepada Debitur perjanian selama 1(satu) tahun
Sifat pinjaman kepada pihak ketiga, jenis untuk modal kerja, jumlah berkisar 50
juta sampai dengan 1,5 milyar, persyaratan dengan perjanjian notariel
b) Pengungkapan Kontijensi
Debitur BPR yang telah Hapus Buku tapi tidak Hapus Tagih, Debitur yang telah
AYDA dan terdapat tunggakan bunga serta tagihan bunga debitur yang telah NPL.
SURAT KOMENTAR (MANAGEMENT LETTER) ATAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN
TAHUNAN BPR (Terlampir)
III. INFORMASI LAIN
22
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Tahunan ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami akan melakukan evaluasi /
pemantauan / monitoring dengan segera melakukan perbaikan / koreksi /
penyempurnaan serta penyesuai-penyesuaian terhadap hal-hal yang dianggap perlu.
Kami menyadari pula bahwa masih banyak faktor yang mempengaruhi sehingga
menghambat pencapaian hasil-hasilnya dimasa-masa yang akan datang. Oleh karena
itu diperlukan evaluasi dan pengawasan yang konsisten agar dapat mengantisipasi
setiap masalah yang timbul dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Demikianlah Laporan Keuangan BPR Bina Dana Swadaya untuk tahun 2017 disusun
sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi penyempurnaan yang
terus menerus.
Jakarta, …… April 2018
PT BPR BINA DANA SWADAYA
DIREKSI
KIMNADI YELI JANAWATI Direktur Utama Direktur
Lampiran :
1. LAP KEUANGAN TAHUN 2017 (Audited)
2. STRUKTUR ORGANISASI
3. RUPS
Top Related