5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
1/16
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
2/16
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
3/16
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
4/16
AMDAL
Amdal merupakan Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan kegiatan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar danpenting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan diIndonesia.AMDAL
ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspekfisik-
kimia,ekologi,sosial-ekonomi, sosial-budaya, dankesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL
adalahPeraturan PemerintahNo. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup".
UKL-UPLMerupakan PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Upaya Pengelolaan lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah salah
satu instrument pengelolaan lingkungan yang merupakan salah satu persyaratan perijinan bagi pemrakarsa
yang akan melaksanakan suatu usaha/kegiatan di berbagai sektor.
SPPL
Merupakan PERNYATAAN KESANGGUPAN dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanuntuk melakukan PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN lingkungan hidup atas dampak lingkungan
hidup dari usaha dan/atau kegiatannya.
APA YANG DI MAKSUD DEGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN?
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadardan terencana yang memadukan aspek
lingkunganhidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategipembangunan untuk menjamin
keutuhanlingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kinidan generasi masa depan.
Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development.
Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
memperbaiki kehancuran lingkungantanpa mengorbankan kebutuhan pembangunanekonomidan
keadilan sosialUntuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan
ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa
menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri
bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_masyarakathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Pemerintah_Indonesia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Pemerintah_Indonesia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
5/16
MAKSUD DAN TUJUAN UKL/UPL DAN SISTEMATIKNYA
UKL/UPL merupakan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus dan wajib
di miliki oleh semua perusahaan yang mempunyai aktifitas bisnis / produksi yang berdampak terhadap
lingkungan. Apabila UKL/UPL diterapkan secara Konsisten pasti dapat mengurangi dan mengantisipasi
kemungkinan dampak negatif yang muncul bagi lingkungan dan masyarakat sehingga bisa meningkatkan
image perusahaan.
Sistematika UKL-UPL :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Tujuan dan kegunaan UKL dan UPL
BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.1. Identitas pemrakarsa dan penyusunan UKL dan UPL
2.2. Tujuan rencana usaha dan / atau kegiatan
2.3. Tata letak rencana usaha dan / atau kegiatan
2.4. Tahap pelaksanaan usaha dan / atau kegiatan tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan
pasca operasi :
2.4.1 Tahap pra-konstruksi / persiapan
2.4.2 Tahap konstruksi
2.4.3 Tahap Operasi
2.4.4 Tahap Pasca Operasi
2.5. Rencana Penggunaan / Neraca Bahan dan Air
2.6. Limbah dan Cemaran
BAB III INFORMASI LINGKUNGAN
3.1. Fisik Kimia
3.1.1 Kualitas udara dan kebisingan
3.1.1 Fisiografi
3.1.1 Hidrologi
3.1.1 Hidrooseanografi
3.1.5 Tata Ruang
Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya dan kemungkinan potensi
pengembangannya di masa dating
3.2. Biologi
3.2.1 Flora
3.2.2 Fauna
3.3. Sosial
3.3.1 Demografi
3.3.2 Ekonomi
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
6/16
3.3.1 Budaya
3.4. Kesehatan Masyarakat
3.4.1 Parameter lingkungan yang diperkiran terkena dampak terhadap kesehatan
3.4.2 Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan kematian)
3.4.3 Kondisi sanitasi lingkungan
BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Uraikan secara singkat dan jelas :
1. Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan hidup2. Jenis dampak lingkungan hidup yang terjadi3. Ukuran yang menyatakan besaran dampak dan4. Hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan dampak lingkungan yang akan terjadi
terhadap lingkungan hidup
BAB V PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Uraikan secara singkat dan jelas :
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola dampak termasuk upaya untukmenangani dan menanggulangai keadaan darurat;
2. Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan dampak dan ketaatanterhadap peraturan di bidang lingkungan hidup;
3. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatanterhadap peraturan di bidang lingkungan hidup.
BAB VI SURAT PERNYATAAN
Pernyataan pemrakarsa untuk melaksanakan UKL dan UPL yang ditandatangani diatas kertas bermaterai.
LAMPIRAN
Pada bagian ini dilampirkan berbagai keputusan perijinan yang berkaitan usaha dan / atau kegiatan.
4. Jelaskan mengenai keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan AMDAL
Masyarakat merupakan focus dalam studi AMDAL sehingga AMDAL bersifat terbuka untuk
umum. BAPEDAL/BAPEDALDA dan pemrakarsa wajib mengumumkan secara luas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang membutuhkan studi AMDAL agar masyarakat luas dapat memberikan tanggapan
yang disalurkan lewat Komisi, terutama bagi masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
keberadaan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut.
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
7/16
1. Dengan melibatkan diri dalam proses AMDAL, Anda ikut menentukan masa depan wilayah
Anda sendiri. Dengan memberi tanggapan, masukan, saran, dan informasi, pemrakarsa rencana kegiatan
(pemilik proyek) dapat membuat:
rencana kegiatan dan pengelolaan dampak yang lebih baik
studi AMDAL yang lebih baik
rencana program hubungan masyarakat yang lebih baik.
Proses AMDAL terdiri dari beberapa tahapan. Anda tidak harus menguasai seluruh proses AMDAL, tapi
pelajari tahapan apa saja yang memberi peluang bagi masyarakat untuk melibatkan diri.
Dari keterlibatan Anda, hasil yang dapat Anda harapkan adalah bahwa tanggapan, saran dan masukan
yang telah Anda berikan wajib dipertimbangkan oleh :
pemrakarsa atau tenaga ahlinya dalam penyusunan studi AMDAL,
Komisi Penilai AMDAL dalam memberikan rekomendasi tentang kelayakan lingkungan
suatu rencana kegiatan.
Tindak lanjut dari tanggapan, saran, dan masukan Anda mungkin baru terlaksana setelah proses AMDAL
selesai. Namun, pertahankanlah jalur komunikasi yang baik dengan pemrakarsa
Gambar 1. Mekanisme pelaksanaan proses keterlibatan masyarakat
dalam AMDAL di Indonesia
2. KA-ANDAL
Kerangka Acuan ANDAL menurut Permeneg LH No 08 Th 2006
Tujuan:
Merumuskan lingkup dan kedalaman
Utk menghasilkan studi yg efektif dan efisien
Fungsi:
Rujukan pemrakarsa, institusi dan penyusun ttg lingkup dan kedalaman
Bahan rujukan penilai dokumen ANDAL
Pemrakarsa
Instansi yang bertanggung jawab
Penyusun
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
8/16
Pakar
Masyarakat
Proses pelingkupan
Merupakan proses awal untuk menentukan lingkup masalah dan mengidentifikasi dampak pentinghipotetik
Dari proses pelingkupan dihasilkan:
Dampak penting hipotetik
Lingkup wilayah studi
Batas waktu kajian
Kedalaman studi
Pelingkupan dampak penting
Identifikasi dampak potensial
Evaluasi dampak potensial
Klasifikasi dan prioritas dampak penting
Identifikasi dampak potensial
Hanya diinventarisir dampak potensial
Informasi diperoleh dari:
Konsultasi pakar-pemrakarsa-institusi pemerintah-masyarakat-observasi lapangan
Studi pustaka, analisis isi, interaksi kelompok dan dg menggunakan berbagai metoda
identifikasi dampak.
Evaluasi dampak potensial
Bertujuan utk mengeliminir dampak potensial yang tidak penting
Disusun berdasarkan masukan dari masy, instansi pemerintah dan pakar
Metodologi yg digunakan: Interaksi kelompok
Terutama dilakukan oleh pemrakarsa/penyusun
Klasifikasi dan prioritas dampak penting Terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Dikelompokan menurut keterkaitan satu sama lain, spt lingkungan air, lingkungan udara dll.
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
9/16
Diurut menurut tingkat kepentingannya
Pelingkupan wilayah studi dan batas waktu kajian Batas ruang:
Batas proyek
Batas ekologis
Batas sosial
Batas administratif
Batas ruang lingkup wilayah
Batas waktu:
Minimal selama umur r u/k berlangsung
Sistematika Penyusunan Kerangka Acuan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3.Peraturan
BAB II RUANG LINGKUP STUDI
2.1 Status dan Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Akan Ditelaah dan Alternatif Komponen
Usaha dan/atau Kegiatan
a. Status dan Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Akan Ditelaah
b. Alternatif-alternatif Yang Akan Dikaji Dalam ANDAL
2.2 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal
2.3 Pelingkupan
a. Proses pelingkupan
b. Hasil proses pelingkupan
1. Dampak penting hipotetik
2. Lingkup wilayah studi dan batas
BAB III METODE STUDI
3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
10/16
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting
3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting
BAB IV PELAKSANAAN STUDI
4.1 Pemrakarsa
4.2 Penyusun Studi AMDAL
4.3 Biaya Studi
4.4 Waktu Studi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pada bagian ini dilampirkan berbagai keputusan perijinan yang berkaitan usaha dan / atau kegiatan.
AMDAL TERDIRI DARI :
- KERANGKA ACUAN
- ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)
- RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
- RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
TAHAPAN STUDI AMDAL:
A. IDENTIFIKASI KOMPONEN RENCANA KEGIATAN DAN RONA LINGKUNGAN AWAL
YANG AKAN MENIMBULKAN DAMPAK PENTING
B. IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG AKAN TERKENA DAMPAK
C. PERKIRAAN PERUBAHAN RONA LINGKUNGAN AKIBAT RENCANA KEGIATAN
(PENDUGAAN DAMPAK PENTING)
http://wyuliandari.wordpress.com/2008/12/01/aspek-teknis-dan-kelembagaan-analisis-mengenai-dampak-lingkungan-hidup-amdal-dan-upaya-pengelolaan-lingkungan-ukl-upaya-pemantauan-lingkungan-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2008/12/01/aspek-teknis-dan-kelembagaan-analisis-mengenai-dampak-lingkungan-hidup-amdal-dan-upaya-pengelolaan-lingkungan-ukl-upaya-pemantauan-lingkungan-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2008/12/01/aspek-teknis-dan-kelembagaan-analisis-mengenai-dampak-lingkungan-hidup-amdal-dan-upaya-pengelolaan-lingkungan-ukl-upaya-pemantauan-lingkungan-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2008/12/01/aspek-teknis-dan-kelembagaan-analisis-mengenai-dampak-lingkungan-hidup-amdal-dan-upaya-pengelolaan-lingkungan-ukl-upaya-pemantauan-lingkungan-upl/5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
11/16
D. EVALUASI DAMPAK PENTING
E. REKOMENDASI BERUPA RKL DAN RPL BAGI PEMRAKARSA DALAM PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN
Alur Kebijakan:
AMDAL >PERNYATAAN LAYAK LINGKUNGAN> PROYEK LAYAK BANGUN>RKL &
RPL DILAKSANAKAN
KONDISI AMDAL DI INDONESIA SAAT INI
PANDANGAN DAN KOMITMEN PEMRAKARSA
- AMDAL Dan implementasinya dipandang sebagai cost center
- Tidak ada insentif maupun sanksi bagi pemrakarsa yang:
- Menyusun dg tidak menyusun AMDAL (walau tergolong wajib AMDAL
- Menyusun AMDAL secara benar dan baik dg yang asal jadi
- Mengimplementasikan AMDAL dg yg tidak- Tidak mengetahui ada perbedaan manfaat bila AMDAL disusun sbg bagian dr studi kelayakan dg bila
disusun sesudahnya
Di KALANGAN APARATUR PEMERINTAH
- AMDAL lebih dipandang semata-mata sebagai instrumen perijinan daripada sebagai instrumen
pengelola lingkungan
- Dok. AMDAL harus mencantumkan serinci mungkin upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
- Terbatas SDM yang berkemampuan menilai AMDAL
- AMDAL masih dipandang sebagai komoditas ekonomi oleh oknum aparatur pemerintah, pemrakarsa
atau konsultan tertentu
PANDANGAN PENYUSUN AMDAL
- AMDAL akan disusun lebih baik bila data dan informasi rencana usaha dan atau kegiatan ter-sedia
lengkap
- RKL ditujukan ke seluruh komponen lingkungan yang terkena dampak penting
- RPL ditujukan ke seluruh komponen lingkungan yang terkena dampak penting dan belum dibatasi pada
komponen tertentu yg merupakan sensitif indikator
KEBIJAKAN, PERATURAN PER-UNDANGAN DAN PENEGAKANNYA
Lemahnya penegakan hukumbagi:
- Usaha/kegiatan yang tidak menyusun AMDAL (meski termasuk wajib AMDAL)
- Usaha/kegiatan yg tidak melaksanakan hasil AMDAL
PELAKSANAAN AMDAL KAB. BONDOWOSO
- Koordinasi oleh : Badan Lingkungan Hidup
- Instrument : SK Pembentukan komisi Penilai AMDAL dan Tim Teknis Penilai
KENDALA-KENDALA :
- Kurangnya jumlah SDM dalam Tim Komisi yang telah mendapatkan kursus AMDAL (Type A, B, C
http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/23/pasca-pemberlakuan-uu-32-tahun-2009-deadline%20%20-pemenuhan-kewajiban-amdal-dan-ukl-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/23/pasca-pemberlakuan-uu-32-tahun-2009-deadline%20%20-pemenuhan-kewajiban-amdal-dan-ukl-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/23/pasca-pemberlakuan-uu-32-tahun-2009-deadline%20%20-pemenuhan-kewajiban-amdal-dan-ukl-upl/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/29/pasca-uu-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-%20%20dan-pengelolaan-lingkungan-hidup-adakah-masa-depan-lingkungan-yang-lebih-baik/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/29/pasca-uu-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-%20%20dan-pengelolaan-lingkungan-hidup-adakah-masa-depan-lingkungan-yang-lebih-baik/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/29/pasca-uu-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-%20%20dan-pengelolaan-lingkungan-hidup-adakah-masa-depan-lingkungan-yang-lebih-baik/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/03/23/pasca-pemberlakuan-uu-32-tahun-2009-deadline%20%20-pemenuhan-kewajiban-amdal-dan-ukl-upl/5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
12/16
maupun C plus)
- Kurang memadainya kemampuan Tim dalam melakukan penilaian terhadap draft AMDAL
- Kurangnya wawasan AMDAL di kalangan aparatur pemerintah
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN AMDAL
Kebijakan Nasional :*Pemberian Kewenangan AMDAL yg lebih besar pada pemerintah daerah, tercermin dlm:
- Ketentuan PP 27 Th. 1999 Ttg AMDAL
- KEPMENLH No. 17 Th 2001 Ttg Jenis Rencana usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL
- KEPMENLH No. 40 Th 2000 Ttg tata Kerja komisi Penilai AMDAL
*Kewajiban pelibatan masyarakat dalam AMDAL (KEPKA BAPEDAL No. 8 Th. 2000)
*Peningkatan kualitas penyusun AMDAL
- Akreditasi lembaga penyelenggara kursus AMDAL
- Sertifikasi terhadap peresonil penyusun
*Peningkatan kualitas penilai AMDAL (KEPMENLH NO. 41 Th 200 ttg Pedoman pembentukan Komisi
Penilai Kabupaten/Kota)
UKL-UPL (UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN)
- DOKUMEN UKL-UPL DIBUAT PADA FASE PERENCANAAN PROYEK SEBAGAI
KELENGKAPAN DALAM DALAM MEMPEROLEH PERIZINAN
- BAGI USAHA/KEGIATAN YG TELAH BERJALAN NAMUN BELUM MEMILIKI UKL-UPL
DIWAJIBKAN MENYUSUN DPLH (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup)
- DIBUAT UNTUK PROYEK-PROYEK YANG DAMPAK LINGKUNGAN DAPAT DIATASI,
SKALA PENGENDALIANNYA KECIL DAN TIDAK KOMPLEKS
FORMAT UKL-UPL SESUAI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR13 TAHUN 2010 TENTANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lampiran II
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 7 Mei 2010
FORMAT PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DANUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)
UKL-UPL minimal berisi hal-hal sebagai berikut:
I. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama perusahaan : ________________________________
2. Nama pemrakarsa : ________________________________
3. Alamat kantor,
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
13/16
nomor telepon/fax
: ________________________________
II. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
1. Nama rencana usaha
dan/atau kegiatan
: ___________________________________2. Lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan
: ___________________________________
Keterangan:
Tuliskan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
nama jalan, desa, kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi tempat
akan dilakukannya rencana usahan dan/atau kegiatan. Untuk
kegiatan-kegiatan yang mempunyai skala usaha dan/atau kegiatan
besar, seperti kegiatan pertambangan, perlu dilengkapi dengan peta
lokasi kegiatan dengan skala yang memadai (1:50.000 bila ada) dan
letak lokasi berdasarkan Garis Lintang dan Garis Bujur.
3. Skala usaha dan/atau Kegiatan : _______________________ (satuan)
Keterangan:
Tuliskan ukuran luasan dan atau panjang dan/atau volume dan/atau
kapasitas atau besaran lain yang dapat digunakan untuk memberikan
gambaran tentang skala kegiatan. Sebagai contoh antara lain:
1. Bidang Industri: jenis dan kapasitas produksi, jumlah bahan baku
dan penolong, jumlah penggunaan energi dan jumlah penggunaan air
2. Bidang Pertambangan: luas lahan, cadangan dan kualitas bahan
tambang, panjang dan luas lintasan uji seismik dan jumlah bahan
peledak3. Bidang Perhubungan: luas, panjang dan volume fasilitas
perhubungan yang akan dibangun, kedalaman tambatan dan bobot
kapal sandar dan ukuran-ukuran lain yang sesuai dengan bidang
perhubungan
4. Pertanian: luas rencana usaha dan/atau kegiatan, kapasitas unit
pengolahan, jumlah bahan baku dan penolong, jumlah penggunaan
energi dan jumlah penggunaan air
5. Bidang Pariwisata: luas lahan yang digunakan, luas fasiltas
pariwisata yang akan dibangun, jumlah kamar, jumlah mesin
laundry, jumlah hole, kapasitas tempat duduk tempat hiburan dan
jumlah kursi restoran
4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Tuliskan komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan
yang diyakini akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
Teknik penulisan dapat menggunakan uraian kegiatan pada setiap
tahap pelaksanaan proyek, yakni tahap prakonstruksi, konstruksi,
operasi dan pasca operasi atau dengan menguraikan komponen
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
14/16
kegiatan berdasarkan proses mulai dari penanganan bahan baku,
proses produksi, sampai dengan penanganan pasca produksi.
Contoh: Kegiatan Peternakan
Tahap Prakonstruksi :
a. Pembebasan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan yang
dibebaskan dan status tanah).b. dan lain lain
Tahap Konstruksi:
a. Pembukaan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan, dan
tehnik pembukaan lahan).
b. Pembangunan kandang, kantor dan mess karyawan (jelaskan
luasan bangunan).
c. dan lain-lain..
Tahap Operasi:
a. Pemasukan ternak (tuliskan jumlah ternak yang akan
dimasukkan).
b. Pemeliharaan ternak (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan ternak
yang menimbulkan limbah, atau dampak terhadap lingkungan
hidup).
c. dan lain-lain
(Catatan: Khusus untuk usaha dan/atau kegiatan yang berskala
besar, seperti antara lain: industri kertas, tekstil dan sebagainya,
lampirkan pula diagram alir proses yang disertai dengan keterangan
keseimbangan bahan dan air (mass balance dan water balance))
III. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI.
Uraikan secara singkat dan jelas mengenai:1. kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan hidup;
2. jenis dampak lingkungan hidup yang terjadi;
3. ukuran yang menyatakan besaran dampak; dan
4. hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan dampak
lingkungan yang akan terjadi terhadap lingkungan hidup.
5. ringkasan dampak dalam bentuk tabulasi seperti di bawah ini:
SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KETERANGAN
(Tuliskan kegiatan yang
menghasilkan dampak
terhadap lingkungan)Contoh:
Kegiatan Peternakan pada
tahap operasi
Pemeliharaan ternak
menimbulkan limbah
berupa :
1. Limbah cair
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
15/16
2. Limbah padat (kotoran)
3. Limbah gas akibat
pembakaran sisa
makanan ternak
(Tuliskan dampak yang
mungkin terjadi)Contoh:
Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah cair
Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah padat
Penurunan kualitas udara akibat pembakaran (Tuliskan ukuran yang dapat menyatakan besaran dampak)
Contoh:
Limbah cair yang dihasilkan adalah 50 liter/hari.
Limbah padat yang dihasilkan adalah 1,2 m3/minggu.
(Tuliskan informasi lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan dampak lingkungan yang akan
terjadi)
IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Uraikan secara singkat dan jelas:
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola
dampak termasuk upaya untuk menangani dan menanggulangi keadaan
darurat;
2. Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas
pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di bidang
lingkungan hidup;
3. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengelolaan
lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan di bidang
lingkungan hidup.
V. TANDA TANGAN DAN CAP
Setelah UKL-UPL disusun dengan lengkap, pemrakarsa wajib
menandatangani dan membubuhkan cap usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan
5/26/2018 AMDAL VS UPL UKL
16/16
Top Related