8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
1/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 1
Program Studi : TKJFrame Relay
(Topologi 2)
Nama : Fajar Wardani
Eksperimen : Diagnosa WAN Kelas : XII TKJ B
No. Eksperimen : 04 Instruktur : Bu Netty
I. Tujuan1. Siswa memahami pengertian dari Frame Relay beserta kegunaannya.2. Siswa dapat mengkonfigurasi Frame Relay pada router dengan menggunakan LMI dan
DLCI yang baik dan benar.
3. Siswa dapat mengkonfigurasi cloud yang berfungsi sebagai frame relay pada aplikasisimulator.
II. PendahuluanFrame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model
OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah
teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh
dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang
membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang
digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam
jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Kecepatan tinggi Bandwidth Dinamik Performansi yang baik/ Good Performance Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host,
perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan
perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).
Virtual Circuit (VC) Frame RelaySuatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame
relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik
antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan
dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah
(two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang
membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
2/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 2
Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika
terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat
empat status pada sebuah SVC:
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar duaperangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit(vc).
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telahberhenti.
Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu,koneksi antar dua DTE akan diputus.
Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/ path tetap, oleh karena itu t idak dibentuk berdasarkanpermintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan
berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak
akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-
to-point circuit.
Perbandingan PVC vs SVCPVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan
leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena
itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2
status:
Data transfer Idling
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relaymenambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
3/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 3
Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address
(EA), C/R, dan Congestion control information
DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10bit pertama dari Address field/alamat.
Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yangpanjangnya 2 bytes.
C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikansaat ini.
Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuanantrian (congestion) Frame Relay.
Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnyabervariasi.
FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhanframe.Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame
Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang
(discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :
Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang
mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki
error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/ retransmission data) diserahkan
pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private
perusahaan atau organisasi.Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE)
berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi.
Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani
administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
Jaringan PrivatePada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan
adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskanmelalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke
jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon
atau untuk aplikasi video-teleconferencing).
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
4/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 4
Local Management Interface (LMI)
LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan
banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage
koneksi dan melaporkan status koneksi.
1. Memelihara link antara router dan switch frame2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada
jarinan3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support mult icasting4. Membuat DLCI berart i secara global untuk jaringan keseluruhan
Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda
menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai
koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun hanya
ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung multiple
circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau circuit :
1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambunganlangsung dengan suatu piranti tujuan.2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebihdari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk mult iple komunikasi.
Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang
mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter
konfigurasi yang berbeda.
Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindakseperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung
protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer
network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk
koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:
1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP untuk mendapatkanaddress tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI
2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address darimasing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun
banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jikamenggunakan inverse-ARP.
Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda
tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan
interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.
III.Alat dan Bahan1. 1 unit komputer2. Aplikasi simulator (Packet Tracer)3. Topologi yang akan dipraktekkan
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
5/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 5
IV.Langkah Kerja1. Siapkan alat dan bahan.2. Buat topologi yang akan dipraktekan pada aplikasi simulator3. Masuk ke konfigurasi router 1
a. Atur ip address tiap interface Se2/0 = 192.168.1.1/24
b. Atur clock ratemenjadi 9600 dengan menggunakan perintahclock rate 9600atau clo ra 9600
c. Aktifkan konfigurasi frame relay dengan menggunakan perintahencapsulation frame-relayatau encap frame-relay
d. Atur LMI untuk router cisco dengan menggunakan perintahframe-relay lmi-type cisco
e. Atur dlci pada R1 yang harus dapat terhubung dengan router lainnya denganmenggunakan perintah
frame-relay interface-dlci 102(agar terhubung dengan R2)
frame-relay interface-dlci 103(agar terhubung dengan R3)
frame-relay interface-dlci 104(agar terhubung dengan R4)
f. Aktifkan interface dengan menggunakan perintahno shu
4. Masuk ke konfigurasi router 2a. Atur ip address tiap interface
Se2/0 = 192.168.1.2/24b. Atur dlci pada R1 yang harus dapat terhubung dengan router lainnya dengan
menggunakan perintah
frame-relay interface-dlci 201 (agar terhubung dengan R1)
frame-relay interface-dlci 203(agar terhubung dengan R3)frame-relay interface-dlci 204(agar terhubung dengan R4)
c. Untuk konfigurasi lainnya sama seperti router sebelumnya dan lakukan secaraberurutan.
5. Masuk ke konfigurasi router 3a. Atur ip address tiap interface
Se2/0 = 192.168.1.3/24b. Atur dlci pada R1 yang harus dapat terhubung dengan router lainnya dengan
menggunakan perintahframe-relay interface-dlci 301 (agar terhubung dengan R1)
frame-relay interface-dlci 302(agar terhubung dengan R2)frame-relay interface-dlci 304(agar terhubung dengan R4)
c. Untuk konfigurasi lainnya sama seperti router sebelumnya dan lakukan secaraberurutan.
6. Masuk ke konfigurasi router 4a. Atur ip address tiap interface
Se2/0 = 192.168.1.4/24
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
6/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 6
b. Atur dlci pada R1 yang harus dapat terhubung dengan router lainnya denganmenggunakan perintah
frame-relay interface-dlci 401 (agar terhubung dengan R1)
frame-relay interface-dlci 402(agar terhubung dengan R2)
frame-relay interface-dlci 403(agar terhubung dengan R3)
c. Untuk konfigurasi lainnya sama seperti router sebelumnya dan lakukan secaraberurutan.
7. Masuk ke konfigurasi cloud sebagai frame relaya. Masukkan konfigurasi seperti pada tabel berikut
Router 1 Router 2 Router 3 Router 4
Router 1 102 103 104
Router 2 201 203 204
Router 3 301 302 304
Router 4 401 402 403
8. Lakukan pengecekan koneksi dengan menggunakan perintahping
9. Lakukan pengecekan frame relay pada setip router dengan menggunakan perintahshow frame lmi
show frame map
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
7/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 7
V. Hasil Pengamatan1. Topologi yang akan dipraktekkan
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
8/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 8
2. Konfigurasi Router 1
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
9/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 9
3. Konfigurasi Router 2
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
10/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 10
4. Konfigurasi Router 3
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
11/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 11
5. Konfigurasi Router 4
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
12/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 12
6. Konfigurasi Cloud (Frame Relay)
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
13/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 13
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
14/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 14
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
15/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 15
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
16/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 16
7. Hasil Konfigurasi Router 1
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
17/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 17
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
18/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 18
8. Hasil Konfigurasi Router 2
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
19/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 19
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
20/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 20
9. Hasil Konfigurasi Router 3
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
21/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 21
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
22/23
Fajar Wardani XII TKJB Page 22
10.Hasil Konfigurasi Router 4
8/2/2019 4 Frame Relay - Topologi 2
23/23
Fajar Wardani XII TKJB Page23
VI.Kesimpulan1. Dalam mengkonfigurasi frame relay, untuk menghubungkan satu router dengan router lainnya
harus dalam satu network. Jika tidak dalam satu network maka konfigurasi frame relay tidak
akan berfungsi.
2. Jika ingin menghubungkan satu router dengan router lainnya dalam konfigurasi 2 arah. Dengankata lain, saat router 1 mengirim request untuk berhubungan dengan router 2 maka router 2
juga harus mengkonfirm/ menerima request dari router 1 jadi keduanya akan saling
berhubungan dengan konfigurasi dan persetujuan masing-masing router.3. Frame relay biasanya diaplikasikan pada jarak jauh namun masih berada dalam 1 network.
Top Related