Ventrikel Septal Defect

23
DEVIA ROSITA LESTARI (201302009) FITRI KRISWANDANI (201302018) MARIA HILDEGARDIS TIMBU (201302025) NI PUTU VERA SAWITRI (201302037) STEFANIA E. TEFA (201302050) YUHANES IRAWAN (201302057)

description

medic

Transcript of Ventrikel Septal Defect

Page 1: Ventrikel Septal Defect

DEVIA ROSITA LESTARI (201302009)FITRI KRISWANDANI (201302018)

MARIA HILDEGARDIS TIMBU (201302025)NI PUTU VERA SAWITRI (201302037)

STEFANIA E. TEFA (201302050)YUHANES IRAWAN (201302057)

Page 2: Ventrikel Septal Defect

PengertianDefek septum ventrikel atau VSD (Ventrikel

Septal Defect) adalah adanya lubang abnormal antara

ventrikel kanan dan kiri yang terjadi ketika dinding antara kedua ventrikel gagal menutup secara sempurna selama masa gestasi. Defek ini adalah defek kongenital jantung yang paling sering terjadi. Ukuran defek menuentukan keparahan gejala.

Page 3: Ventrikel Septal Defect

Embriologi Dan AnatomiPembagian ventrikel tunggal menjadi

ventrikel kiri dan kanan terjadi antara minggu ke 4 dan minggu ke 8 kehidupan mudigah, bersamaan dengan pembagian atrium tunggal menjadi atrium kiri dan kanan.

Page 4: Ventrikel Septal Defect

Septum ventrikel yang pertama terbentuk adalah pars membranasea, yang kemudian bergabung dengan endocardial cushion dan bulbus kordis (bagian proksimal truktus arteriousus). Pars muskularis septum kemudian mulai terbentuk, bersama dengan pertumbuhan lebih lanjut bulbus kordis dan endocardial cushion. Hasil akhir perkembangan ini adalah terbentuknya septum ventrikel pars membranasea dan pars muskularis, serta katub mitral yang mempunyai kontak jaringan dengan aorta, sedangkan katub trikuspid dan katub pulmonal terpisah.

Page 5: Ventrikel Septal Defect

Salah bentuk pada proses ini dapat menyebabkan lubang pada septum ventrikel, yang dapat terletak tinggi di atas krista supraventrikularis, di bawah krista supraventrikularis pada pars membranasea, atau pada pars muskularis septum.(A.H Markum,1996;556)

Page 6: Ventrikel Septal Defect

Tanda dan gejalaBayi yang kecil dan kurus dengan

pertambahan berat badan yang lambat kalau VSD yang lebar terjadi bersama gagal jantung.

Bising sistolik yang keras, kasar, dan menjalar secara luas kendati paling jelas terdengar disepanjang tepi sternum kiri pada sela ICS ke 3 atau 4, bising ini disebabkan oleh aliran darah abnormal yang melewati VSD.

Page 7: Ventrikel Septal Defect

Getaran atau thrill yang bisa diraba dan disebabkan aliran darah turbulen diantara dua ventrikel melalui VSD yang kecil.

Komponen pulmonel yang keras dan terpecah lebar dari bunyi S2 yang disebabkan oleh peningkatan selisih tekanan lewat VSD.

Pergeseran ictus kordis (titik impuls maksimal) akibat hipertrofi jantung

(Kowalak,2011;216)

Page 8: Ventrikel Septal Defect

Klasifikasi

defek septum ventrikel berdasarkan kelainan hemodinamik

Defek kecil dengan tahanan paru normalDefek sedang dengan tahanan vaskuler paru

normalDefek besar dengan hipertensi pulmonal

hiperkinetikDefek besar dengan penyakit

obstruksivaskuler paru

Page 9: Ventrikel Septal Defect

defek septum ventrikel berdasarkan letak anatomisDefek di daerah pars membranasea septum,

yang disebut defek membran atau lebih baik perimembran (kerena hampir selalu mengenai jaringan di sekitarnya). Berdasarkan perluasan (ekstensi) defeknya, defek peri membran ini dibagi lagi menjadi yang dengan perluasan ke outlet, dengan perluasan ke inlet, dan defek peri membran dengan perluasan ke daerah trabekuler.

Page 10: Ventrikel Septal Defect

Defek muskuler, yang dapat dibagi lagi menjadi : defek muskular inlet, defek muskular outlet dan defek muskuler trabekuler.

Defek subararterial, terletak tepat dibawah kedua katub aorta dan arteri pulmonalis, karena itu disebut pula doubly committed subarterial VSD. Defek ini dahulu disebut defek subrakristal, karena letaknya diatas supra ventrikularis. Yang terpenting pada defek ini adlah bahwa katub aorta dan katub arteri pulmonalis terletak pada ketinggian yang sama, dengan defek septum ventrikel tepat berada dibawah katub tersebut. (dalam keadaan normal katub pulmonal lebih tinggi daripada katub aorta, sehingga pada defek peri membran lubang terletak tepat dibawah katub aorta namun jauh dari katub pulmonal). (oktavianus, 2014;28)

Page 11: Ventrikel Septal Defect

Etiologi

Faktor pranatal yang mungkin berhubungan dengan VSD :Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu

hamilGizi ibu hamil yang burukIbu yang alkoholikUsia ibu waktu hamil diatas 40 tahunIbu menderita diabetes mellitus

Page 12: Ventrikel Septal Defect

Faktor genetik yaitu :Anak yang lahir sebelumnya menderita PJBAyah atau ibu menderita PJBKelainan kromosom misalnya sindrom downLahir dengan kelainan bawaan yang lain

(oktavianus,2014;29)

Page 13: Ventrikel Septal Defect

PatofisiologiAdanya defek pada ventrikel, menyebabkan

tekanan ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan resistensi pulmonal. Hal ini akan mengakibatkan darah mengalir ke arteri pulmonal melalui defek septum.

Page 14: Ventrikel Septal Defect

Cont…Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi

resistensi pembuluh darah paru dengan demikian tekanan diventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari kiri kekanan. Ini akan terjadi risiko endokarditis, dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot ventrikel kanan sehingga akan berdampak pada peningkatan workload sehingga atrium kanan tidak dapat mengimbangi meningkatnya workload, terjadilah pembesaran atrium kanan untuk mengatasi resistensi yang di sebabkan oleh pengosongan atrium yang tidak sempurna. (suryadi,2001;295)

Page 15: Ventrikel Septal Defect

Temuan PengkajianManisfestasi Klinis1. Defek Septum Ventrikel kecil Pada pasien asimtomatik. Pada hari-hari pertama pasca

lahir tahahan vaskuler paru masih tinggi, sehingga belum ada perbedaan tekanan yang bermakna antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Pada saat tersebut biasanya bising belum terdengar. Setelah bayi berumur 2-6 minggu, dengan penurunan tahanan vaskular paru terjadilah pirau kiri ke kanan, sehingga terdengar bising yang klasik, yaitu bising pansistolik dengan pungtum maksimum sela iga 3 dan 4 tepi kiri sternum. Bising ini menjalar ke sepanjang tepi kri sternum. Derajat bising dapat mencapai 4/6, disertai getar bisisng. Pertumbuhan pasien biasanya normal. Kelainan ini dikenal pula dengan nama maladie de Roger. (markum,1996:557)

Page 16: Ventrikel Septal Defect

2. Defek Septum Ventrikel Sedang Dengan Tahanan Vaskuler Paru Normal

Pada saat lahir dan bebebrapa hari sesudahnya bayi masih tampak normal. Pirau kiri ke kanan mulai terjadi sekitar umur 2-6 minggu, sehingga gejala umumnya terlihat setelah umur tersebut. Bayi menjadi takipnea dengan toleransi latihan menurun, yang dapat dilihat dengan berkurangnya kemampuan untuk minum terus-menerus selama waktu tertentu. Setelah beberapa menit minum, bayi menjadi capek, takipnea, dispna dengan retraksi sela iga, supraternal, dan epigastrium dengan atau tampa nafas cuping hidung. Segera terlihat pula pertumbuhan bayi terlambat.

Page 17: Ventrikel Septal Defect

3. Defek Septum Ventrikel Besar Dengan Hipertensi Pulmonal Hiperkinetik

Gejala pasien golongan ini sama dengan golongan terdahulu, hanya lebih berat. Toleransi latihan buruk, infeksi saluran nafas berulang lebih sering, pertumbuhan lebih terganggu,dan gagal jantung sering di jumpai. Pada palpasi teraba hiperaktivitas ventrikel kiri dengan atau tampa hiperaktivitas ventrikel kanan, pulmonary tapping, dan pada 50% kasus teraba getaran bising. Auskultasi serupa dengan defek sedang, hanya bunyi jantung II mengeras akibat tingginya tekanan arteri pulmonalis. (markum,1996:559)

Page 18: Ventrikel Septal Defect

 4. Defek Septum Ventrikel Besar Dengan Penyakit Obstruksi Vaskular Paru

 Biasanya pasien mengalami fase hipertensi

pulmonal hiperkinetik dengan toleransi latihan menurun, gangguan tumbuh kembang, infeksi saluran nafas berulang serta mungkin gagal jangtung. Dengan meningkatnya tahanan vaskular paru, tekanan arteri pulmonalis meningkat sehingga pirau kiri ke kanan berkurang. Keluhan pasien berkurangnya. Infeksi saluran nafas berkurang, demikian pula takipnea dan dispnea. Toleransi latihan menjadi lebih baik.

Page 19: Ventrikel Septal Defect

Komplikasi1. Endokarditis2. Obstruksi pembuluh darah pulmonal3. Syndrom Eisenmenger (Suryadi,2001;295)4. Hipertensi pulmonel5. Endokarditis infeksiosa6. Pneumonia 7. Gagal jantung 8. Insufisiensi aorta (jika katub aorta juga

terkena)

Page 20: Ventrikel Septal Defect

PenatalaksanaanBeberapa sifat alamiah penyakit defek septum

ventrikel perlu dipertimbangkan dalam penangana penyakit ini: 1. Sebagian besar defek kecil akan menutup spontan, sedangkan defek besar atau sedang cenderung untuk mengecil dengan sendirinya. 2. Defek besar dapat menyebabkan gagal jantung, biasanya pada bulan kedua kehidupan. Pasien yang sampai umur 1 tahun tidak mengalami gagal jantung, biasanya tidak akan mengalaminya kemudian kecuali bila terdapat faktor lain seperti anemia atau pneumonia. 3. Perubahan vaskular paru sudah dapat mulai terjadi dalam 6-12 bulan pertama kehidupan. Pada defek berat, pada umur 2-3 tahun sudah dapat terjadi hipertensi pulmonal yang ireversibel.

Page 21: Ventrikel Septal Defect

Pemeriksaan Penunjang1. Kateterisasi jantung menunjukan adanya

hubungan abnormal antara ventrikel2. EKG dan foto toraks menunjukan hipertropi

ventrikel kiri3. Hitung darah lengkap adalah uji prabedah

rutin4. Uji masa protrombin (PT) dan masa

trombboplastin parsial (PTT) yang dilakukan sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecendrungan pendarahan. (oktavianus,2014;32)

Page 22: Ventrikel Septal Defect

Asuhan KeperawatanWOC

Page 23: Ventrikel Septal Defect

DAFTAR PUSTAKA

Kowalak , Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Markum, A.H. 1996. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Oktavianus. 2014. Asuhan keperawatan pada Sistem kardiovasculer anak.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suriadi.2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : Fajar Interpratama.

Surjono , Ahmad. 1998. Penatalaksanaan Neonatus Risiko Tinggi. Jakarta : EGC.