UV-2 print
-
Upload
susan-sylvianingrum -
Category
Documents
-
view
312 -
download
1
Transcript of UV-2 print
-
7/28/2019 UV-2 print
1/26
Characteristic Absorption of Organic Compounds
Senyawa yang hanya mengandung elektron Hidrokarbon jenuh hanya mengandung elektron energi yg dibutuhkan untuk terjadinya transisi * adalah 185 kkal/mol
dan hanya tersedia pada daerah vakum (UV jauh) hidrokarbon jenuh transparant (bening) pada daerah UV dekat, karenanya
sering digunakan sebagai pelarut.
Senyawa jenuh mengandung elektron n Senyawa jenuh mengandung heteroatom seperti oksigen, nitrogen, atau
halogen memiliki elektron tak berikatan (elektron n) dan elektron . Transisi n * memerlukan energi yang lebih kecil dari pada *
tetapi kebanyakan senyawa pada golongan ini tidak menyerap pada daerahUV.
Alkohol dan eter menyerap pada 185 nm, dan karenanya digunakansebagai pelarut.
Sulfida, disulfida, tiol, amina, bromida, dan iodida menunjukkan serapanlemah pada daerah UV, serapan sering muncul sebagai bahu (shoulder)dan lekukan (inflection).
-
7/28/2019 UV-2 print
2/26
-
7/28/2019 UV-2 print
3/26
Senyawa mengandung kromofor elektron Gugus mengandung elektron n dan karenanya dapat mengalami transisi
n *, n *, dan *Absorpsi lemah dari transisi n * disebut transisi terlarang
Kromofor etilenik Kromofor etilenik terisolasi menyerap pada daerah UV pada 165 nm (max
15.000) dan 200 nm (max 10.000).Adanya substituen alkil dan ausokrom menyebabkan terjadinya pergeseran
batokromik
Adanya pertambahan ikatan rangkap terkonyugasi menyebabkan terjadinyapergeseran batokromik.
-
7/28/2019 UV-2 print
4/26
-
7/28/2019 UV-2 print
5/26
Diena terkonyugasi
Metode empirik untuk memprediksi efek batokromik dari substituen alkil pada1,3-butediena di rumuskan oleh Woodward (Woodward was awarded the
nobel prize for chemistry in 1950) dan dikembangkan oleh Fieser dan Scott.
Cisoidconformation(homoanular)
Transoidconformation(heteroanular)
-
7/28/2019 UV-2 print
6/26
-
7/28/2019 UV-2 print
7/26
214 (base)+15 (3 ring residues)
+ 5 (1 exocyclic C=C)
Calc max 234 nmObs max 235 nm ( 19,000)
253 (base)
+15 (3 ring residues)
+ 5 (1 exocyclic C=C)
Calc max 273 nmObs max 274 nm ( 10,000)
Cholesta-2,4-diene Cholesta-3,5-diene
Practices :
CH3
1
2AcO
R
CH3
3
-
7/28/2019 UV-2 print
8/26
Aturan Woodward-Fieser digunakan untuk sistem terkonyugasi 4, jika 4ikatan rangkap dua digunakan aturan Fieser-Kuhn.max = 114 + 5M+ n(48.0 - 1.7n) 16.5Rendo 10Rexo
max=(1.74 x 104)nDimana ;n = jumlah ikatan rangkap terkonyugasiM = jumlah alkil atau substituen seperti alkil pada sistem terkonyugasiRendo = jumlah cincin dgn ikatan rangkap endocyclic dalam sistem
terkonyugasi
Rexo = jumlah cincin dgn ikatan rangkap exocyclic dalam sistemterkonyugasi
max (calc) = 114 + 5(8) + 11(48.0 - 1.7(11) 0 0= 476 nm
max (obs) = 474 (hexane)max (calc) = 1.74 x 10
4(11) = 19.1 x 104
max (obs) = 18.6 x 104 (hexane)
Lycopene
-
7/28/2019 UV-2 print
9/26
Kromofor alkuna
Serapan khas untuk alkuna lebih komplek dari pada etilen Asetilen memberikan pita yg lemah pada 173 nm (*)
poliuna terkonyugasi memberikan serapan pada UV dekat dengan
struktur halus (fine structure) Pita pada pendek memberikan intensitas yang kuat diakibatkan oleh
transisi *
-
7/28/2019 UV-2 print
10/26
Kromofor karbonil
Keton dan aldehid jenuh memberikan tiga serapan;
1). Transisi * mengabsorpsi kuat pada 150 nm
2). Transisi n * mengabsorpsi kuat pada 190 nm
3). Transisi n * mengabsorpsi pada 270-300 nm (transisi terlarang, max
30)
Pita Rmengalami pergeseran biru dgn bertambahnya kepolaran pelarut
Contoh : aseton menyerap pada max279 nm (hexane) dan max264,5 nm (air).
Keton dan aldehid jenuhAdanya substituen alkil memberikan pergeseran batokromik.Serapan n * dari keton dan aldehid memberikan intensitas yg lemah
-
7/28/2019 UV-2 print
11/26
Adanya substituen -halogen pada keton alifatik sedikit berpengaruh padatransisi n *, tetapi berpengaruh kuat pada keton siklik
max berkurang 5-10 nm jika substituen berada pada equatorial danpergeseran batokromik (10-30 nm) jika substituen berada pada aksial.
Pengaruh ini digunakan untuk elusidasi struktur steroid dan terpenterhalogenasi. Gugus yg mengandung elektron sunyi yg terikat pada gugus karbonil akan
memberikan pergeseran biru akibat dari efek induksi dan resonansi.
-
7/28/2019 UV-2 print
12/26
Keton dan aldehid takjenuh-,b (,b-unsaturated ketones and aldehydes) Senyawa yg mengandung gugus karbonil di dalam konyugasi dengan gugus
etilenik di sebut enon. Spektra enon diketahui dgn pita serapan yg kuat (pita K) pada 215-250 nm (max
10.000-20.000) dan pita Ryang lemah pada 310-330 nm. Pita Kdan Rdari karbonil dipengaruhi pelarut, pita Rmengalami pergeseran biru
sedangkan pita Kmengalami pergeseran merah dengan pelarut polar.
-
7/28/2019 UV-2 print
13/26
Woodward telah merumuskan pengaruh substituen pada transisi * (pita K) padasistem ,b-unsaturated ketones.
-
7/28/2019 UV-2 print
14/26
1-asetilsikloheksan
215 (base)
10 ( substituent)
12 (b substituent)
Calc max (EtOH) 237 nm
Obs max (EtOH) 232 nm
Cholesta-1,4-dien-3-one
215 (base)
24 (2b substituent)
5 (1 exocyclic C=C)
Calc max (EtOH) 244 nm
Obs max (EtOH) 245 nm
Enol of 1,2-siklopentanedione Diosphenol
CH3
O
b
O b
b
b'
O
HO
O
-
7/28/2019 UV-2 print
15/26
Asam karboksilat Menunjukkan pita serapan yg lemah pada 200 nm (transisi terlarang) Terjadi pergeseran batokromik dengan perpanjangan rantai. Asam karboksilat tak jenuh-,b menunjukkan serapan pita Kyg khas dari sistemterkonyugasi
Adanya perpanjangan sistem terkonyugasi menghasilkan pergeseran batokromik. Adanya substituen elektronegatif pada posisi menghasilkan pergeseranbatokromik
-
7/28/2019 UV-2 print
16/26
Ester dan lakton Ester dan garam natrium dari asam karboksilat memberikan serapan yg sebandingdengan asam induknya.
Lakton tak jenuh sederhana memberikan serapan pada 200-240 nm. Lakton tak jenuh terkonyugasi memberikan serapan yang mirip dengan ester tak
jenuh Adanya perpanjangan sistem terkonyugasi menghasilkan pergeseran batokromik.
Amida dan laktam Amida dan laktam takjenuh-a,b memberikan serapan pada max 200-220 nm(
max
10.000). Laktam takjenuh-a,b memberikan serapan kedua pada max 259 nm (max 1.000).
Azometine (imina) dan oksim Dalam spektra azometin dan oksim terkonyugasi memberikan transisi *(pita K) muncul pada max 220-230 nm (max10.000)
Pengasaman dapat memberikan pergeseran batokromik pada max 270-290 nm. Imina sederhana memberikan transisi n * yg lemah
Contoh : CH3CH2CH2N=C(CH3)2max = 246 nm (max 140, sikloheksan).
max = 232 nm (max 200, EtOH).
-
7/28/2019 UV-2 print
17/26
Senyawa nitril dan azo Nitril takjenuh-a,b menyerap pada max 220-230 nm (max ~10.000) Senyawa azo memberikan transisi * pada daerah vacum dan n * padamax 350 nm (max < 30).
Trans-azobenzen mengabsorpsi pada max 320 nm (max 21.000) sedangkan trans-
stilben pada max 295 nm (max 28.000)
Senyawa dengan ikatan N O Gugus yg mengandung ikatan N O (nitro, nitroso, nitrat, dan nitrit) memberikanserapan yang lemah dari transisi n *
Adanya pengaruh konyugasi pada gugus nitro memberikan serapan yg khas daritransisi * (pita K) menggantikan pita R.
Gugus Sulfur berikatan jamak Sulfon alifatik transparan dalam spektrum UV. Sulfon takjenuh-,b (etil-vinil sulfon) memberikan serapan pada 210 nm yg
dihasilkan dari resonansi antara ikatan S-O dengan ikatan etilenik. Sulfoksida jenuh memberikan serapan pada 220 nm dgn max 1500 akibat transisin * didalam gugus S=O dan mengalami efek hipokromik bila polaritas pelarutbertambah.
Didlm senyawa yg mengandung gugus ,letak serapan tergantung darikeelektronegatifan X, semakin elektronegatif semakin besar panjang gelombang dari
serapan.
S
O
X
-
7/28/2019 UV-2 print
18/26
-
7/28/2019 UV-2 print
19/26
Kromofor benzen Benzen memberikan tiga pita serapan:184 nm (max 60.000), 204 nm (max 7.900), dan 256 nm (max 200).
Pita B dari benzen dan beberapa homolognya dicirikan dengan struktur halusnyadalam pelarut non polar dan berkurangnya struktur halusnya dalam pelarut polar.
Adanya substituen alkil menghasilkan pergeseran batokromik dari pita B (efekhiperkonyugasi).
Adanya ausokrom menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik. Adanya substituen alkil kedua paling efektif menghasilkan pergeseran batokromikbila terletak pada posisi para.
Perubahan fenol menjadi anionnya yg sesuai menyebabkan geseran batokromik
dari pita Edan B. Gugus takjenuh pada cincin benzen menyebabkan terjadinya pergeseranbatokromik yg kuat dr pita Bdan K(max 10.000) pada daerah 200-240 nm)
-
7/28/2019 UV-2 print
20/26
-
7/28/2019 UV-2 print
21/26
-
7/28/2019 UV-2 print
22/26
246 (kromofor induk)
3 (residu cincin-o)
25 (p-OMe)
Calc max (EtOH) 274 nm
Obs max (EtOH) 276 nm
6-metoksitetralon 3-karbetoksi-4-metil-5-kloro-8-hidroksitetralon
246 (kromofor induk)
3 (residu cincin-o)
7 (o-OH)
Calc max (EtOH) 256 nm
Obs max (EtOH) 257 nm
3,5-dimetoksi-4b,5,6,7,8,8a,9,10-oktahidropenantran-10-on
O
MeO
+3+25
O
Cl
OH
CH3
CO2Et+ 0
+ 3
+ 7
OMe
MeO
O
-
7/28/2019 UV-2 print
23/26
-
7/28/2019 UV-2 print
24/26
Senyawa poliaromatik
-
7/28/2019 UV-2 print
25/26
S h t tik
-
7/28/2019 UV-2 print
26/26
Senyawa heteroaromatik