USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

14
USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus : Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Oleh : ALMADEA ASNA ELVIRA 216.01.032.018 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG MALANG 2020

Transcript of USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

Page 1: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA

TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

(Studi Kasus : Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo)

SKRIPSI

Oleh :

ALMADEA ASNA ELVIRA

216.01.032.018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2020

Page 2: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

1

USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA

TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

(SKRIPSI)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

Oleh :

ALMADEA ASNA ELVIRA

216.01.032.018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2020

Page 3: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

Abstract

Porang is a potential plant as an export commodity and has high economic value. This

research aims to analyze the efficiency of porang farming in Selur Village, Ngrayun

District, Ponorogo Regency. Primary data were collected through direct interviews with

50 porang farmers, secondary data were obtained through searching for relevant

information in the form of general conditions of the research area at the Village Office.

The data analysis used the R/C ratio formula. The results of the analysis of R/C Ratio

porang farming is 2.99, which means it is efficient because every 1 rupiah spent on

production costs, it generates revenue of 2.99 rupiah.

Keywords: Porang Farming, Efficiency

Abstrak

Porang merupakan tanaman yang potensial sebagai komoditi ekspor dan memiliki nilai

ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi usahatani porang di

Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Data primer dikumpulkan melalui

wawancara langsung kepada 50 petani porang, data sekunder didapatkan melalui pencarian

informasi relevan berupa keadaan umum daerah penelitian di Kantor Desa. Analisis data

menggunakan rumus R/C Ratio. Hasil analisis R/C Ratio usahatani porang sebesar 2,99

yang artinya sudah efisien karena setiap 1 rupiah yang dikeluarkan untuk biaya produksi,

maka menghasilkan penerimaan sebesar 2,99 rupiah.

Kata kunci: Usahatani Porang, Efisiensi

Page 4: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Porang merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian, berupa semak

(herba) yang dapat dijumpai tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis. Belum banyak

dibudidayakan dan ditemukan tumbuh liar di dalam hutan, di bawah rumpun

bambo, di tepi sungai dan lereng gunung (pada tempat yang lembab). Porang dapat

tumbuh di bawah naungan, sehingga cocok dikembangkan sebagai tanaman sela di

antara jenis tanaman kayu atau pepohonan yang dikelola dengan system

agroforestry. Budidaya porang merupakan upaya diversifikasi bahan pangan serta

penyediaan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai komoditi ekspor di

Indonesia. Komposisi umbi porang bersifat rendah kalori, sehingga dapat berguna

sebagai makanan diet yang menyehatkan (Sari, dkk, 2015).

Porang dapat tumbuh baik pada tanah kering dan berhumus dengan pH 6-7.

Umbi batangnya berada di dalam tanah dan umbi inilah yang dipungut hasilnya.

Tanaman porang di kawasan hutan kebanyakan dibudidayalan dibawah tegakan

tanaman jati dan sonokeling. Saat ini masih terdapat kerancuan dalam membedakan

antara tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus Prain) dengan Iles iles

(Amarphopallus muelleri Blume), Suweg (Amarphopallus companulatus) dan

Walur (Amarphopallus variabilis). Penelitian terbaru membuktikan bahwa dari

keempat jenis umbi-umbian tersebut porang memiliki kandungan glukomanan

tertinggi (35%), untuk itu umbi porang saat ini banyak dicari orang karena memiliki

nilai ekonomis yang tinggi (Siswanto, 2016).

Pada era reformasi muncul paradigma baru mengenai pengelolaan hutan

yang berbasis masyarakat atau community forestry dengan diterbitkannya Undang-

Page 5: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Pada tahun 2001 Perum

Perhutani meluncurkan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan

memasukkan indek pembangunan manusia (IPM) sebagai bagian dari sasaran

aktivitasnya. Kebijakan PHBM adalah kebijakan mengenai pengelolaan hutan yang

memadukan aspek-aspek ekonomi, ekologi maupun sosial untuk secara bersama

dengan Masyarakat Desa Hutan (MDH) melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH) dan pihak yang berkepentingan (stakeholder). Pengelolaan dengan sistem

PHBM ini selain untuk memperbaiki lingkungan juga untuk memperbaiki kondisi

sosial ekonomi masyarakat desa hutan berupa peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan (Arafia, 2020).

Porang merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai

komoditi ekspor karena beberapa negara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan

makanan maupun bahan industri. Indonesia mengekspor porang dalam bentuk

gaplek atau tepung ke Jepang, Australia, Srilanka, Malaysia, Korea, Selandia Baru,

Pakistan, Inggris dan Italia. Permintaan porang dalam bentuk segar maupun chip

kering terus meningkat. Sebagai contoh, produksi porang Jawa Timur tahun 2009

baru mencapai 600-1000 ton chip kering sedangkan kebutuhan industri sekitar

3.400 ton chip kering (Sulistiyo, dkk, 2015). Data sistem otomasi perkarantinaan

Indonesia Full Automation System, di wilayah kerja Balai Besar Karantina

Pertanian Surabaya, menunjukkan dua tahun terakhir ekspor konjac chips

mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, 4,3 ton porang kering senilai Rp. 61

miliar diekspor ke berbagai negara. Pada tahun 2018, jumlahnya meningkat

menjadi 5,5 ton dengan valuasi senilai Rp. 77 miliar. Sementara, pada semester

pertama 2019, ekspor porang kering sudah mencapai 3,7 ton dengan nilai Rp. 51

Page 6: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

miliar. Melebihi nilai ekspor porang kering pada semester pertama 2018, yakni

senilai Rp. 40 miliar (Daniarto, 2019)

Menurut data Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian per tahun 2020

dari bulan Januari-September untuk ekspor porang baik dalam bentuk chip porang,

tepung, umbi baik dalam bentuk irisan atau tidak mencapai volume 10.931 ton atau

senilai US$ 31.427.394. Dengan ekspor terbesar pada bulan Mei dengan volume

mencapai 2.036 ton atau senilai US$ 8.118.847. Sedangkan untuk ekspor terkecil

terjadi pada bulan Februari dengan volume mencapai 427 ton atau senilai dengan

US$ 607.329. Kementerian Pertanian tengah mendorong potensi umbi porang

untuk dikembangkan lagi, sehingga volume ekspor terus meningkat. Dan hingga

saat ini, salah satu keterbatasan ekspor porang di Indonesia terletak pada

penyediaan bahan baku yang masih terbatas, sehingga Kementerian Pertanian akan

mendorong potensi pengembangan budidaya porang.

Salah satu daerah yang cocok untuk ditanami komoditi porang adalah Desa

Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Sebagian besar petani disana

beralih ke komoditi porang untuk ditanam di lahan mereka karena harga jual porang

yang cukup tinggi dan pemeliharaannya yang cenderung mudah. Akan tetapi masih

banyak petani yang memiliki kendala terhadap usahatani porang yang mereka olah

seperti penggunaan pupuk, pemilihan bibit, pemeliharaan tanaman yang kurang

tepat dan efisien. Untuk itu perlu dilakukan penelitian ini untuk menganalisis

pendapatan, faktor-faktor pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani porang,

dengan harapan bahwa petani dapat membuat penelitian ini sebagai referensi untuk

usahatani porang mereka.

Page 7: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa rumusan masalah

yang ingin dianalisis. Rumusan masalah yang pertama adalah, apa saja faktor-faktor

yang mempengaruhi pendapatan usahatani porang, rumusan masalah yang kedua

yaitu apakah usahatani porang di Desa Selur efisien atau tidak, dan yang ketiga

adalah berapa besar kontribusi usahatani porang terhadap pendapatan keluarga

petani porang di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan khusus

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

usahatani porang di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

2. Untuk menganalisis efisiensi usahatani porang di Desa Selur, Kecamatan

Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

3. Untuk menganalisis besarnya kontribusi usahatani komoditi porang

terhadap pendapatan keluarga di Desa Selur, Kacamatan Ngrayun,

Kabupaten Ponorogo.

1.4 Batasan Penelitian

1. Pada penelitian ini petani yang dimaksud adalah petani yang

membudidayakan komoditi porang, kemudian untuk analisis pendapatan

keluarga hanya diterapkan untuk keluarga yang memiliki usahatani porang.

2. Pengambilan data menggunakan 2 (dua) metode yaitu wawancara langsung

dan pengisian kuisioner. Data yang diperoleh berupa data primer yakni data

Page 8: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

diperoleh dari kuisioner yang di isi oleh petani porang, dan data sekunder

yang dikoleksi dari arsip Kantor Desa Selur dan data wawancara.

3. Petani porang yang diwawancara dan diberi lembar kuisioner yakni petani

yang sudah berkeluarga, berusia lebih dari 25 tahun dan tidak ada batasan

pendidikan yang diterapkan terhadap peserta wawancara.

4. Periode panen porang dalam satu kali musim tanam (1 tahun) untuk semua

luas lahan yang dimiliki petani responden sebagai usahatani porangnya

harus dipanen semua.

5. Ruang lingkup usahatani porang dibatasi di Desa Selur, Kecamatan

Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis manfaat penelitian ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan

program studi S1 di Universitas Islam Malang dan tambahan pengetahuan.

2. Bagi Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang adalah untuk menambah

referensi mengenai usahatani dan pendapatan komoditi porang.

3. Bagi perpustakaan Universitas Islam Malang sebagai tambahan referensi

dan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang pertanian

khususnya usahatani porang.

4. Bagi pelaku usahatani komoditi porang sebagai tambahan ilmu untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani porang serta

banyaknya kontribusi usahatani porang terhadap pendapatan keluarga.

5. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan maupun kebijakan di bidang pertanian khususnya pada pertanian

porang.

Page 9: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …
Page 10: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, berikut merupakan kesimpulan dari

penelitian ini.

1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani porang

adalah biaya bibit, biaya tenaga kerja, biaya pupuk urea, produksi

katak/bulbil dan produksi umbi. Biaya bibit dan biaya tenaga kerja

berpengaruh 99% atau nilai signikankansinya < 0,01 dan berpengaruh

negatif terhadap pendapatan usahatani porang. Biaya pupuk urea

berpengaruh 85% atau signifikansinya < 0,15 dan berpengaruh negatif

terhadap pendapatan porang. Produksi katak/bulbil dan produksi umbi

berpengaruh sebesar 99% atau nilai signifikansinya < 0,01 dan berpengaruh

positif terhadap pendapatan usahatani porang. Sedangkan untuk luas lahan,

biaya pupuk kandang, biaya pupuk phonska dan biaya pupuk SP tidak

berpengaruh terhadap pendapatan usahatani porang di Desa Selur.

2. Pendapatan usahatani porang sebesar Rp 24.230.021 per hektar per musim

tanam. R/C Ratio usahatani porang sebesar 2,99 yang artinya 1 rupiah yang

dikeluarkan untuk biaya produksi, maka menghasilkan penerimaan sebesar

2,99 rupiah. Dengan kata lain usahatani porang di Desa Selur sudah efisien.

3. Kontribusi pendapatan usahatani porang di desa Selur Kecamatan Ngrayun

Kabupaten Ponorogo sebesar 38,44%, kontribusi pendapatan usahatani non

porang sebesar 36,76% dan kontribusi pendapatan non usahatani sebesar

24,80%. Artinya pendapatan usahatani porang memberikan kontribusi

terbesar terhadap pendapatan keluarga petani porang di Desa Selur.

Page 11: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

6.2 Saran

1. Pemerintah perlu mengadakan sosialisasi tentang usahatani porang terhadap

petani porang di Desa Selur. Hal ini agar petani porang lebih memiliki ilmu

dan pengetahuan untuk berusahatani porang mengingat tingginya hasil

pendapatan usahatani porang.

2. Adanya bantuan subsidi dari pemerintah terutama untuk pupuk dan juga

bibit yang harganya cukup tinggi akan mendukung proses produksi

usahatani porang. Dengan penanganan yang baik dan tepat, tentu usahatani

porang ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga petani porang di

Desa Selur.

Page 12: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Nurul. 2018. Analisis Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi

Pendapatan Usahatani Ubi Kayu. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Anggraeni, D.A., S.B. Widjanarko, D.W. Ningtyas. 2014. Proporsi Tepung Porang

(Amorphophallus muelleri Blume): Tepung Maizena Terhadap

Karakteristik Sosis Ayam. J. Pangan dan Agroindustri 2(3):214-223.

Arafia, Iza Ari. 2020. Kelembagaan Pemasaran dan Usahatani Porang di

Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Malang : Uviversitas Islam

Malang.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Bambang. S. 1994. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : LP3ES.

Boediono. 2002. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.

Daniarto, Rizki. 2019. Ekspor Porang dari Jawa Timur Terus Meningkat.

Surabaya: Surabaya Inside

Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian. 2020. Basis Data Ekspor-

Impor Komoditi Pertanian.

Endriyeni, E. dan N. Harijati. 2010. Beberapa Varian Porang (Amorphophallus

muelleri Blume) di Klangon, KPH Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa

Timur. Malang : Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilarso, T., Drs., 1992. Pengantar Ilmu Ekonomika Bagian Makro. Yogyakarta :

KANISIUS.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Terjemah Sumarno Zein. Jakarta:

Erlangga.

Haryani, K. dan Hargono. 2008. Proses pengolahan iles-iles (Amorphophallus sp.)

menjadi glukomannan sebagai gelling agent pengganti boraks. Momentum

4(2):38-41.

Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Ika, K. 2011. Studi pembuatan mie instant berbasis tepung komposit dengan

penambahan tepung porang (Amorphophallus oncophyllus). Malang :

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Page 13: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

Jhingan, M.L., 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian. Jakarta : PT.

Raya Grafindo Persada.

Junaidi, Muhammad. 2020. Efisiensi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Bawang Merah. Malang : Universitas Islam Malang.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2019. Kementerian Pertanian Republik

Indonesia.

Mahubessy, Masiah. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pendapatan Petani Sayur Di Desa Waiheru Kecamatan Teluk Ambon

Baguala. Maluku : Universitas Pattimura.

Masyhuri dan M. Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi,

Teori dan Aplikasi. Bandung : ALFABETA.

Moehar. 2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Edisi Ke-Tiga.LP3S.

Mulyadi, 2009. Akuntansi Biaya, Edisi ke 5. Yogyakarta : STIE YKPN.

Prasetyo, Benny 2017. Analisis Usahatani Padi Sawah di Desa Tumbang Manggu,

Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah.

Palangka Raya : Universitas PGRI Palangka Raya.

Rahim. Abd. Dan Hastuti. DRW. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta : Penebar

Swadaya

Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro (Edisi Revisi). Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Sa’diyah, Binti Arifatus. 2019. Kontribusi Usahatani Tembakau Terhadap

Pendapatan Rumah Tangga di Desa Ketandan Kecamatan Lengkong

Kabupaten Nganjuk. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Saleh, Nasir, Dkk. 2015. Tanaman Porang Pengenalan, Budidaya, dan

Pemanfaatannya. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Porang.

Saragih, Faoeza Hafiz. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Usahatani Padi Ciherang di Desa Tebing Tinggi Kabupaten Serdang

Bedagai. Aceh : Universitas Samudra.

Sari, Ramdana dan Suhartati. 2015. Tumbuhan Porang : Prospek Budidaya Sebagai

Salah Satu Sistem Agroforestry. Makassar : Balai Penelitian Kehutanan.

Page 14: USAHATANI PORANG DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP …

Setiyanto, A. 2008. Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Jagung.

Bogor : Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor.

Siswanto, Bambang dan Hidayati Karamina. 2016. Persyaratan Lahan Tanaman

Porang (Amarphopallus ancophillus). Malang : Fakultas Pertanian

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi

Cobb-Douglas. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta : UI-Press.

Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. Edisi 1. Jakarta : Cetakan 2. PT Raja

Grafindo Persada. Hal 152.

Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Soemarwoto, Otto. 2004. Buku Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan.

Jakarta; Djambatan.

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

Suharno. 2008. Prinsip-prinsip Dasar Kebijakan Pablik. Yogyakarta : UNY Press.

Sulistiyo, Rico Hutama, Lita Soetopo dan Damanhuri. 2015. Eksplorasi dan

Identifikasi Karakter Morfologi Porang (Amorphophallus Muelleri B.) Di

Jawa Timur. Malang : Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Winarno, Surahmad. 1998. Pengantar Penelitian Sosial Dasar Metode Tehnik.

Bandung : Penerbit Tarsito.

Wulandari, Anita. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntugan Usahatani

Melon di Desa Krejengan Kec. Krejengan Kab. Probolinggo. Malang :

Universitas Islam Malang.

Yuwono, Sudarminto S. 2010. Introduksi glukomannan porang (Amorphophallus

oncophyllus) dalam pembuatan beras tiruan sebagai upaya peningkatan

potensi lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan. Malang : Universitas

Brawijaya.