Tutorial Anxietas

download Tutorial Anxietas

of 9

Transcript of Tutorial Anxietas

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    1/9

    1

    A. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. M

    Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam

    Pekerjaan : Guru

    Alamat : Toli-Toli

    Usia : 32 tahun

    Suku : Bugis

    Pend.terakhir : S1

    B. DESKRIPSI KASUS

    Seorang ibu datang ke poli RSUD Undata pada tanggal 04 Maret 2013,

    pukul 11.30 siang dengan keluhan tidak bisa mengendalikan diri, sulit berpikir

    jernih, merasa cemas, mempunyai perasaan bersalah, menyadari dirinya

    sedang sakit, dan rasa ingin mati.

    C. RIWAYAT PSIKIATRI

    Dari hasil anamnesis diketahui bahwa dahulu pasien merasa tertekan di

    tempat kerjanya (dimarahi oleh atasannya), oleh karena itu setiap kali akan

    bertindak pasien menjadi was-was karena takut dimarahi lagi. Di rumah

    pasien juga tidak akur dengan adik dan iparnya, tetapi setiap kali bertengkar

    pasien hanya diam dan memendam masalah tersebut tanpa berusahamenyelesaikan masalah. Semakin lama permasalahan tersebut semakin

    menumpuk dan selalu dipikirkan oleh pasien sehingga pasien merasa tidak

    bisa mengendalikan diri dan sulit berpikir jernih, putus asa, merasa cemas,

    mempunyai perasaan bersalah, menyadari dirinya sedang sakit, dan rasa ingin

    mati. Kemudian hal tersebut diikuti dengan adanya suara-suara bisikan yang

    seolah mengomentari apa yang dikerjakan olehnya dan muncul setiap hari, hal

    ini berlangsung + 4 bulan dan menghilang dengan sendirinya karena pasien

    tidak memperdulikan bisikan tersebut. Karena hal tersebut pasien berobat ke

    dokter umum dan diberikan alprazolam dan amitriptilin, awalnya pasien

    meminum obatnya namun karena mulai cemas dengan penyakitnya itu dan

    tidak mau bergantung dengan obat-obatan, obat-obatan tersebut ia hentikan.

    D. RIWAYAT PENYAKIT FISIK

    Pasien tidak pernah mengalami kejang ataupun trauma karena

    kecelakaan selama hidup. Dan selama ini pasien biasa hanya mengalami sakit

    demam, batuk dan flu yang akan sembuh sendiri ataupun dengan minum obat

    flu yang biasa di jual bebas di apotik.

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    2/9

    2

    E. RIWAYAT KELUARGA1. Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak pasien sudah

    menikah, adiknya tinggal serumah dengannya. Ayah pasien sudahmeninggal dan ibu pasien tinggal bersebelahan rumah dengan pasien.

    2. Pasien memiliki hubungan yang tidak baik dengan keluarganya, pasien

    sering bertengkar dengan adik dan iparnya.

    3. Pasien sudah menikah dan mempunyai 1 anak.

    4. Dalam keluarga pasien, tidak ada yang mengalami gangguan cemas dan

    depresi yang berlebihan.

    5.

    Dalam keluarga tidak ada yang menderita DM maupun hipertensi.

    F. RIWAYAT PRIBADI1. Pasien mengikuti jenjang pendidikan seperti orang lain pada umumnya

    yaitu taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, dan tingkat Universitas.2.

    Pasien tidak pernah merokok , alcohol, dan NAPZA semasa hidup

    3. Pasien mengaku sudah mengkonsumsi obat tidur (alprazolam) yang

    didapatkan saat konsul di dokter umum.

    G. RIWAYAT SEKSUAL1. Pasien mulai tertarik terhadap lawan jenis saat duduk di bangku SMP kelas

    3.

    2. Pasien mengatakan pertama kali pacaran, saat berada di jenjang SMA.

    3. Pasien menikah pada tahun 2005, mempunyai anak pada tahun 2007.

    4. Riwayat berhubungan seks dengan suaminya biasanya 5x dalam sebulan,

    namun sejak 2 bulan terakhir pasien tidak pernah melakukan hubungan

    dengan suaminya karena merasa tidak mampu.

    H. STATUS PREMORBID

    1. Sebelum sakit pasien merupakan orang yang tertutup dan tidak banyak

    bergaul dengan tetangga-tetangganya.

    2. Sebelum sakit pasien merupakan orang yang rajin beribadah dan bekerja.

    3. Pasien adalah orang yang lebih banyak menyimpan masalahnya sendiri

    daripada berbagi dengan orang-orang terdekatnya, masalah yang kemudian

    tidak mendapat penyelesaian hanya dipendam sendiri tanpa mencari

    penyelesaian lebih lanjut.

    I. PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital : - Tekanan darah : 100/70 mmHg

    -Nadi : 94 x/ menit

    -

    Pernapasan : 28 x/ menit

    J. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL1) Deskripsi umum

    Penampilan : tampak lesu

    Ekspresi wajah : tampak murung, sedih

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    3/9

    3

    Kesadaran : Composmentis

    Perilaku Motorik : Normal

    Sikap terhadap pemeriksa : Cooperative

    Tingkah laku : Pasif

    Emosi : Mood : depresi

    Afek : depresif

    2) Pembicaraan :

    Kualitas : spontan dan koheren

    Kuantitas : aktif dan respon normal

    3) Persepsi :

    Halusinasi : anuditorik () 4 bulan yang lalu namun sudah menghilangIlusi : tidak ada

    4) Pikiran :

    Isi pikir : preokupasi terhadap ketidak mampuannya berpikir jernih dan

    menghadapi masalah

    Proses piker : normal

    5) Orientasi :

    Waktu : Baik

    Orang : Baik

    Tempat : Baik

    6) Memori :

    Memori segera : Baik

    Memori baru : Sering lupa

    Memori jangka panjang : Baik

    Memori jangka menengah : Baik

    7) Judgement : Baik

    8) Insight : Tilikan derajat 4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan

    namun tidak memahami penyebab sakitnya.

    K. MASALAH YANG DITEMUKAN

    1. Pasien merasa putus asa, ingin mati, rasa bersalah

    2.

    Ada rasa cemas sejak beberapa tahun setelah menikah, cemas bertambah

    sejak pergantian kepala sekolah 8 bulan yang lalu karena merasa tertekan,

    Takut penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan ketergantungan obat.

    3. Ada halusinasi auditorik berlangsung + 4 bulan setelah pergantian kepala

    sekolah dan sudah menghilang.

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    4/9

    4

    4.

    Gangguan isi pikir : preokupasi terhadap ketidakmampuannya berpikir

    jernih dan menghadapi masalah

    5.

    Adanya masalah dalam keluarga dan pekerjaan.

    6. Masalah premorbid : ciri kepribadian yang tertutup, tidak menyelesaikan

    masalah

    L. DIAGNOSIS BANDING

    Gangguan cemas :

    o Ansietas fobik : agrofobia, fobia sosial, fobia khas (terisolasi)

    o Gangguan Panik

    o Ansietas menyeluruh

    o Gangguan campuran ansietas dan depresi

    o

    Obsesi kompulsif

    Reaksi stress akut

    Gangguan penyesuaian

    Gangguan afektif episode depresif (kemungkinan psikotik atau non-

    psikotik)

    Penjelasan :

    Ansietas fobik disingkirkan dari diagnosis karena pasien dlm kasus ini

    tidak berada dalam ketakutan. Baik itu ketakutan dlm keramaian, takut

    untuk dinilai oleh orang lain, dan takut akan objek/kondisi tertentu (misaltakut ketinggian atau hewan tertentu).

    Gangguan Panik disingkirkan dari diagnosis karena gangguan panik terjadi

    secara spontan dan tidak terduga, dimana gangguan panik terjadi tanpa

    adanya stressor.

    Ansietas menyeluruh disingkirkan dari diagnosis karena pada gangguan ini

    terjadi kecemasan berlebihan dan tidak rasional. Bahkan tidak realistis.

    Sehingga tidak ada alasan untuk pasien mengalami cemas.

    Gangguan campuran ansietas dan depresi disingkirkan dari diagnosis

    karena gejala pada pasien berkaitan erat dengan stres kehidupan yangjelas.

    Gangguan obsesi kompulsif disingkirkan dari diagnosis karena tidak ada

    tindakan dan pikiran yang berulang-ulang

    Reaksi stress akut disingkirkan dari diagnosis karena tidak ada stressor

    yang berat atau kejadian luar biasa yang dialami pasien.

    M.DIAGNOSIS

    Berdasarkan anamnesis yang didapatkan,pasien dalam kasus ini

    diagnosis kami adalah: reaksi campuran anxietas dan depresi. Pasien ini

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    5/9

    5

    mengalami reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian. Hal ini

    terjadi karena terdapat salah satu dari 2 faktor pencetus berikut yaitu:

    Suatu stres kehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi stresakut, tetapi pada pasien ini tidak ditemukan suatu stress kehidupan yang

    luar biasa;

    Suatu perubahan penting dalam kehidupan yang menimbulkan situasi tidak

    nyaman yang berkelanjutan dengan akibat terjadi suatu gangguan

    penyesuaian. Dalam hal ini terdapat pula gejala-gejala ansietas maupun

    depresi. Manifestasi dari gangguan ini yaitu depresif, ansietas, campuran

    ansietas depresif, disertai adanya hendaya dalam menikmati waktu luang,

    menikmati pekerjaan dan kehidupan sosial. Pada pasien ini ditemukan

    gejala ansietas karena adanya stressor dari kehidupan yang jelas.

    N. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

    Aksis I : Reaksi campuran anxietas dan depresi (F43.22)

    Aksis II : Ciri kepribadian : tertutup, menyimpan masalah, tidak mampu

    menyelesaikan masalah

    Aksis III : Tidak ada

    Aksis IV : - Masalah pekerjaan : stress pekerjaan karena tertekan dengan

    atasan + 8 bulan terakhir,

    -

    Masalah dengan keluarga : stress keluarga karena sering

    bertengkar dengan adik dan ipar sejak beberapa tahun menikah.Aksis V : GAF 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita

    dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)

    O. MANAJEMEN

    Psikofarmaka :

    1. Antiansietas : Clobazam 10 mg, obat ini diberikan untuk mengatasi

    gejala cemas yang terjadi

    2. Antidepresi : Kalxetin 10 mg, Obat ini diberikan untuk mengatasi

    preokupasi pada pasien Psikoterapi :

    a.

    Psikoterapi supportif

    Yang bertujuan untuk membantu pasien mengalami perbaikan ke suatu

    keadaan yang seimbang yang lebih adaptif.

    b.

    Psikoterapi Reedukatif

    Yaitu dengan memberikan edukasi mengenai penyakitnya, tentang

    bagaimana cara menghadapi penyakit dan menyikapinya.

    c. Konseling

    Dalam hal ini untuk membantu pasien mengatasi stressor dan

    menyelesaikan masalah.

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    6/9

    6

    P. LEARNIG OBJECTIVE :

    1. Pemilihan obat anti depresan pada pasien ini?

    2.

    Interaksi obat dan mekanisme kerja obat-obatan anti cemas dan antidepresan?

    3. Prognosis pada pasien?

    4. Diagnosa banding untuk gangguan depresif apakah mengarah ke psikotik

    atau non psikotik?

    5. Algoritma dari penentuan diganosis baik cemas atau depresi?

    6. Ciri kepribadian untuk pasien ini?

    7. Terapi masing-masing aksis ?

    Q.

    JAWABAN1. Pemilihan obat anti depresan pada pasien ini.

    Sebagian besar penderita depresi membutuhkan anti-depresan (70% - 80%

    pasien berespon terhadap anti-depresan). Pemberian dimulai dengan

    derivate SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor) atau salah satu

    anti-depresan terbaru, misalnya Sertraline. Bila tidak berhasil,

    pertimbangkan anti-depresan Trisiklik, Tetrasiklik, SNRI (Serotonin

    Norepinephrin Re-uptake Inhibitor) atau MAO-I (MonoAmine Oxidase

    Inhibitor), misalnya Amitriptiline, Moclobemide, Sandepril, Venlafaxine,

    dll. Selain itu perlu dipertimbangkan pula pemilihan obat sesuai dengan

    kemampuan ekonomi pasien, mengingat pengobatan gangguan depresi

    dengan obat anti-depresi merupakan suatu terapi jangka panjang.

    2. Interaksi obat dan mekanisme kerja obat-obatan anti cemas dan anti

    depresan.

    Mekanisme kerja obat anti-depresan :

    Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau

    beberapa aminergic neurotransmitter (noradrenaline, serotonin, dan

    dopamin) pada celah sinaps neuron di SSP (terutama sistem limbik),

    sehingga aktivitas reseptor serotonin menurun, maka obat anti-depresan bekerja dengan cara :

    - Menghambat re-uptakeaminergic neurotransmitter

    - Menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase

    Sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergic neurotransmitterpada

    celah sinaps neuron tersebut yang dapat meningkatkan aktivitas

    reseptorserotonin.

    Mekanisme kerja obat anti-anxietas :

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    7/9

    7

    Sindrom anxietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem limbik SSP

    yang terdiri dari dopaminergic, moradrenergic, dan serotoninergic

    neuronyang dikendalikan oleh suatu inhibitor neurotransmitter, yaitu

    neuron GABA (Gamma Amino Butiric acid). Obat anti-anxietas

    golongan benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya (reseptor

    benzodiazepine) akan membalikkan aksi inhibisi dari neuron GABA-

    ergic, sehingga hiperaktivitas tersebut dapat mereda.

    Interaksi obat anti-depresan dengan anti-anxietas :

    Benzodiazepine + CNS depresan (fenobarbital, alkohol, obat anti-

    depresan, anti-psikosis, opiate) akan menyebabkan potensiasi efek

    sedasi dan penekanan pusat pernapasan, resiko timbulnya gagal napas.

    3. Diagnosa banding untuk gangguan depresif apakah mengarah ke

    psikotik atau non psikotik?

    Pada pasien ini ditemukan beberapa gejala yang memenuhi gejala utama

    depresif dan beberapa gejala minor lainnya sehingga terjadi hendaya

    ringan dalam menilai realitas, yaitu :

    a) Gejala utama :

    -

    Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

    - Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah

    lelah dan penurunan aktivitasb) Gejala lainnya :

    - Konsentrasi dan perhatian berkurang,-

    Harga diri dan kepercayaan diri berkurang,

    - Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna,

    - Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis,

    - Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, dan

    - Tidur serta nafsu makan yang terganggu.

    Pada pasien ini ditemukan pula riwayat adanya halusinasi auditorik yang

    bersifat mengomentari apa yang dilakukan pasien, tetapi telah menghilang

    karena pasien tidak pernah mempedulikannya. Selain itu tidak terdapathendaya berat dalam kehidupan sehari-hari, tidak ditemukan pula waham

    dan gejala yang menandakan gangguan psikotik. Jadi untuk diagnosis

    banding gangguan afektif depresif pada pasien ini tergolong gangguan

    non-psikotik.

    4. Ciri kepribadian untuk pasien ini.

    Beberapa gangguan kepribadian pada kasus ini :

    a. Gangguan kepribadian dependen : dimana gangguan tersebut ciri-

    cirinya adalah :

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    8/9

    8

    1.

    Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil

    sebagian besar keputusan penting untuk dirinya

    2.

    Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dan orang lain kepada

    siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap

    keinginan mereka

    3. Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak keoada

    orang dimana tempat ia bergantung

    4. Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena

    ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya, dan

    dibiarkan untuk mengurus dirinya sendiri.

    5.

    Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari

    tanpa mendapat nasehat yang berlebihan dan dukungan dari oranglain.

    Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikti 3 hal diatas. Manajemen

    pada gangguan kepribadian ini adalah dilakukan

    1. Psikoterpi : Dinamika interpretasi yang mempertahankan

    ketergantungan, penilaian akan kapasitas fungsi

    kebebasan.

    2. Terapi perilaku : Program penatalaksanaan ansietas, pelatihan

    ketegasan, keterampilan sosial / kerja jika dapat

    diterapkan.

    3. Farmakologi : Pertimbagkan pemberian antidepresi dan MOAI.

    b. Gangguan kepribadian cemas :

    1. Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasive

    2. Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari

    orang lain

    3. Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam

    situasi social

    4. Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin

    akan disukai

    5. Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik

    6.

    Menghindari aktivitas social atau pekerjaan yang banyakmelibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak

    didukung atau ditolak

    Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikti 3 hal diatas. Manajemen

    pada gangguan kepribadian ini adalah dilakukan

    1. Psikoterapi : Secara embut dan seksama, membangun

    kepercayaan dalam hubungan terapeutik,

    mempermudah kesempatan untuk meningkatkan

    harga diri.

    2. Teori perilaku : Desensitisasi sistemik, pelatihan keterampilan

    sosial dan kognitif.

    3. Farmakologi : Perlu dipertimbangkan pemberian MAOI.

  • 8/10/2019 Tutorial Anxietas

    9/9

    9

    Pada kasus ini, pasien mempunyai tipe kepribadian dengan gambaran

    beberapa gangguan diatas. Baik tipe kepribadian cemas maupundependen. Hal ini dapat dikategorikan pada gangguan kepribadian

    campuran.

    5. Terapi masing-masing aksis ?

    6. Prognosis pada pasien?

    7. Algoritma dari penentuan diganosis baik cemas atau depresi?

    REFERENSI

    1. Elvira S.D. dan Hadisukanto G., Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit FKUI,

    Jakarta, 2010

    2. Guze B., Buku Saku Psikiatri, EGC, Jakarta, 1997

    3. Maslim R., Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa : Rujukan Ringkas dari

    PPDGJ

    III, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya,Jakarta, 2001

    4. Maslim R., Pedoman Praktis : Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Ed. III,

    Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya, Jakarta, 2007