TUGAS AKHIR-3

download TUGAS AKHIR-3

of 18

Transcript of TUGAS AKHIR-3

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    1/18

    TUGAS AKHIR

    MATA KULIAH: FILSAFAT ILMU (BIO 701)

    Dosen Pembina: Prof Dr. H. Yusuf Abdurrajak

    GENERALITAS PENALARAN HIPOTETIS-DEDUKTIF:

    MEMBUAT BERFIKIR ILMIAH MENJADI EKSPLISIT

    Diangkat dari artikel berjudul:

    Lawson, E. Anton. 2000.The Generality of Hypothetico-Deduktive Reasoning:Making Scientific Thinking Explicit. The American Biology Teacher.

    Vol. 62. No 7. September 2000.

    Oleh:

    Eko Susetyarini----------------------------NIM: 108662619395

    DNI: DBIO 015008

    PSSJ PENIDIKAN BIOLOGIPROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI MALANGJANUARI, 2009

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    2/18

    Persoalan biologi sekarang ini pada dasarnya bersifat hipotetis-deduktif,

    kata Lewis (1988). Menurut pandangan Lewis, biologi bukanlah suatu ilmu

    tempat kita mengumpulkan semua fakta yang ada, mengklasifikasikannya dan

    kemudian mengkristalisasikannya hingga menjadi teori. Pemahaman secara

    lebih baik derajad sifat hipotetis-deduktif tidak hanya pada biologi namun juga

    geologi, fisika dan kimia, sedang diusahakan pencarian contoh penggunaan

    proses berfikir hipotetis-deduktif dalam disiplin-disiplin ilmu tersebut sehingga

    bisa ditemukan contoh penggunaan metode tersebut untuk memecahkan

    masalah-masalah praktis yang dihadapi manusia.

    Tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini adalah mengetengahkan contoh-

    contoh menjelaskan bagaimana biologi, serta ilmu-ilmu yang lain bersifat

    hipotetis-deduktif. Lawson (1992), kebanyakan penulis buku ajar biologi hampir

    tidak berusaha lebih baik, jika memang ada yang berusaha, untuk menjelaskan

    penggunaan penalaran hipotetik-deduktif tersebut. Contoh pembahasan ini

    dengan teori-teori awal tentang aliran darah, penelitian klasik yang dilakukan

    William Harvey untuk mengetahui bagaimana cara berfikirnya dicetak dalam

    bentuk argumen hipotetis-deduktif.

    1. Teori-teori Awal Tentang Aliran Darah dan Penelitian William Harvey

    Fisikawan Romawi Galen (130-201 Masehi) mengusulkan suatu teori

    aliran darah yang kemudian diterima secara luas. Menurut Galen, darah yang

    mengalir berasal dari hati menuju jantung dan beberapa organ lain. Bilik kiri dan

    kanan jantung berisi darah dan darah tersebut mengalir dari bilik kanan menuju

    bilik kiri melalui lubang yang sangat kecil, dinding yang memisahkan ke dua bilik

    jantung tersebut (cardiac septum). Darah yang masuk ke bilik kiri jantung berasal

    dari paru-paru dan darah dipompa keluar dari jantung menuju organ-organ

    tubuh melalui pembuluh darah.

    Teori aliran darah yang dikemukakan Gale ini benar-benar tak

    terbantahkan selama hampir lima belas abad hingga tahun 1628 ketika fisikawan

    Inggris William Harvey (1578-1657) menerbitkan sebuah buku berjudul On the

    Motion of the Heart and Blood in Animals. Buku Harvey berisi teori yang

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    3/18

    revolusioner tentang peredaran darah. Buku ini menyajikan bukti-bukti dan

    postulat-postulat tentang teori yang dikemukakan. Buku ini sebuah karya buku

    ilmu pengetahuan. Teori peredaran darah yang diusulkan Harvey itu bisa

    diikhtisarkan dengan postulat-postulat dapat dilihat pada daftar Tabel 1.

    Perhatikan bahwa, tidak seperti Hippocrates dan Galen, Harvey

    mengusulkan bahwa peredaran darah ada dua jalur yaitu peredaran darah kecil

    dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari

    jantung menuju ke paru-paru. Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari

    jantung menuju seluruh tubuh (bagian atas dan bawah) kemudian kembali lagi ke

    jantung. Peredaran darah yang menuju ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah

    arteri, dan peredaran darah yang menuju ke jantung melalui pembuluh darah

    vena atau pembuluh darah balik.

    Tabel 1. Postulat-postulat Teori Peredaran Darah William Harvey (sesudahLewis 1988)

    1. Darah senantiasa mengalir disebabkan sebagian karena adanyakontraksi jantung.

    2. Jantung berisi katup satu arah. Oleh sebab itu, darah yang beredarmelawati dari bilik kanan bawah jantung (ventrikel kanan) ke paru(melalui pembuluh darah pulmonaris, lalu kembali ke bilik kiri atas

    jantung (atrium kiri), melalui pembuluh vena pulmonaris, dan dari sanamasuk ke bilik kiri bawah jantung (ventrikel kiri.

    3. Dari ventrikel kiri, darah dudorong masuk ke aorta dan melalui cabang-cabang dan sub cabang-cabangnya ke seluruh bagian tubuh, kecualiparu.

    4. Dari cabant-cabang paling kecil dari pembuluh arteri, darah mengalirmelalui pembuluh darah yang sangat kecil sehingga tak ampak (kapiler),masuk ke dalam pembuluh darah vena yang paling kecil.

    5. Pembuluh darah berisi katup satu arah guna mencegah agar alirandarah tidak kembali. Oleh sebab itu, karena adanya kontraksi ototdidekatnya, darah ditekan dari pembuluh terkecil ke pemuluh yang lebih

    besar dan masuk ke pembuluh darah terbesar dan kemudian ke bilik kiriatas jantung (atrium kanan).

    6. Kemudian atrium kanan jantung secara periodik memaksa darah masukke ventrikel kanan.

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    4/18

    1.1 Bagaimana Harvey Menguji Teorinya?

    Untuk menguji postulatnya yang kelima Harvey melakukan sebuah

    eksperimen. Penalaran hipotetis-deduktif yang berada dibalik eksperimennya

    bisa dijabarkan kembali sebagai berikut:

    Jika .. darah mengalir dalam pembuluh darah vena hanya menuju ke arah

    jantung karena adanya katup satu jalur (Postulat 5),

    Dan .. turniket diikatkan melingkar di lengan atas (tampak pada Gambar 1), jari

    ditekankan pada pembuluh darah vena di titik G dan kemudian digeserkan

    ke arah bawah hingga titik H (tampak pada Gambar 1B) (tes yang

    direncanakan),

    Kemudian . Pembuluh darah vena yang terletak antara titik G dan H tentu

    akan mengelembung ke arah bawah yakni suatu titik tempat bertemunya

    darah dengan katup (yakni di titik O pada gambar 1), yang agaknya akan

    menghambat alirannya kembali ke arah tangan (dasar pemikiran teoritis).

    Di sisi yang lain:

    Jika darah dalam pembuluh darah vena mengalir ke ke dua arah (teori

    Galen)

    Maka .. pembuluh darah antara titik G dan H akan menggelembungkan

    seluruh jalan darah (hasil yang diharapkan). Pembuluh darah venahendaknya menggelembungkan seluruh jalan darah karena aliran ke depan

    dan ke belakang agaknya merupakan kejadian yang normal saja (dasar

    pemikiran teoritis alternatif).

    Dan .. hasil eksperimen Harvey merupakan hasil yang diharapkan pada

    Postulat 5 (hasil yang diamatii).

    Oleh sebab itu.. Postulat 5 didukung, yakni, ternyata bahwa darah dalam

    pembuluh darah vena hanya mengalir satu arah saja (kesimpulan).

    Apakah aliran darah satu arah melalui jantung juga bisa

    didemonstrasikan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Harvey merencanakan

    serangkaian eksperimen sederhana lagi berdasarkan penalaran hipotetis-

    deduktif sebagai berikut:

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    5/18

    Jika . Darah melewati jantung hanya dalam satu arah saja (Postulat 2 dan 6).

    Dan .b sebuah alat penduga dimasukkan melalui ventrikel kanan ke arteri

    pulmonaris, melalui pembuluh darah vena pulmonaris ke atrium kanan dan

    lewat atrium kanan menuju ke ventrikel kanan dan alat penduga yang sama

    dimasukkan dari arah berlawanan (tes yang direncanakan),

    Kemudian . Alat penduga dimasukkan dengan mudah dalam tiga tes yang

    pertama, namun tidak mudah, jika memang bisa, dalam tiga tes berikutnya

    (hasil yang diharapkan). Alat penduga tersebut hendaknya bisa

    dimasukkan dengan mudah pada tiga struktur pertama karena sesuai

    dengan fungsi katup satu arah dalam mengarahkan aliran darah.

    Sebaliknya, alat penduga itu tidak bisa masuk dengan mudah pada tiga

    struktur lain karena arahnya berlawanan dengan arah katup yakni

    membendung arah darah (dasar pemikiran teoritis).

    Dan .. ketika Harvey melaksanakan tes tersebut, ke enamnya ternyata

    berjalan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan Postulat 2 dan 6

    (hasil yang diamati).

    Oleh sebab itu . Harvey menyatakan dukungan tambahan bagi teori aliran

    darahnya (kesimpulan).

    Gambar: Eksperimen Harvey untuk postulat peredaran darah

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    6/18

    1.2 Bagaimanakah Harvey Menguji Pertanyaan Galen Tentang Lubang

    Septum?

    Harvey juga menguji pernyataan Galen bahwa darah keluar melalui

    lubang-lubang kecil dalam cardiac septum. Untuk itu, dia melaksanakan sebuah

    eksperimen yang bisa digambarkan melalui penalaran hipotetis-deduktif berikut

    ini:

    Jika .. darang keluar melalui cardiac septum dari ventrikel kanan ke kiri (teori

    Galen).

    Dan .. air dipompa ke ventrikel kanan jantung seekor anjing yang pembuluh

    arteri pulmonarisnya diikat sehingga tersumbat (tes yang direncanakan),

    Maka air hendaknya keluar melalui septum dan mengumpul di ventrikel kiri

    (hasil yang diharapkan).

    Namun .. sayangnya untuk teori Galen, air yang dipompa ke ventrikel kanan

    tidak mengumpul di netrikel kiri. Ventrikel kanan malahan membesar (hasil

    yang diamati).

    Oleh sebab itu .. Teori Galen tidak didukung (kesimpulan).

    1.3 Akhirnya Apakah Yang Menyebabkan Ditolaknya Teori Galen?

    Akhirnya tahun 1661, 14 tahun setelah Harvey wafat, seorang Itali

    Marcello Malpighi mengamati pembuluh-pembuluh darah kapiler di paru.

    Pengamatan Malpighi memberikan bukti paling meyakinkan untuk mendukung

    teori Harvey. Teori Harvey diklaim sebagai tempat ditemukannya pembuluh

    darah vena dan arteri. Dengan kata lain,

    Jika .. darah lewat dari pembuluh darah arteri ke pembuluh darah vena melalui

    pembuluh darah yang sangat kecil (Postulat 4 teori perdaran darah Harvey),

    Dan .. daerah antara pembuluh darah arteri dan vena diteliti secara seksama

    (tes yang direncanakan),

    Maka pembuluh darah penghubung yang sangat kecil pembuluh darah

    kapiler yang dipostulatkan akan bisa diamati (hasil yang diharapkan).

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    7/18

    Akibatnya, penemuan Malpighi merupakan bukti utama yang sangat

    mengesankan untuk mendukung teori Harvey karena teorinya menggiring ke

    arah lahirnya prediksi bahwa pembuluh darah kapiler pada akhirnya bisa dilihat.

    Apakah kita juga bisa menemukan penalaran hipotetis-deduktif dalam penelitian

    biologi yang lain? Marilah kita pertimbangkan penelitian yang dilakukan Otto

    Loewi berikut.

    2. Penelitian Otto Loewi

    Selama akhir tahun 1800an, sebagian besar ahli fisiologi mencurigai

    bahwa sinyal syaraf itu bersifatnya elektris. Tapi pada tahun 1921, teori transmisi

    kimia mendapatkan dukungan yang luar biasa. Sebelum melaksanakan

    eksperimennya, Loewi membedah hati katak dan syaraf yang menghubungkan

    jantung dengan syaraf tulang belakangnya. Ketika secara elektris dia

    merangsang syaraf itu, detak jantungnya ternyata melamban. Dengan

    menyiapkan syaraf dan jantung katak ini, Loewi kemudian merancang sebuah

    tes teori transmisi kimia. Sekali lagi muncul pertanyaan utama: Mengapakah

    Loewi melakukan hal seperti ini dan hasilnya menyiratkan apa? Pertimbangkan

    argumen hipotetis-deduktif yang telah direkonstruksikan berikut ini:

    Jika ..transmisi impul antara neuron dan dari neuron ke sel otot melibatkan

    aliran molekul melalui sinapsis (teori transmisi kimia);

    Dan . Syaraf katak (disebutkan di atas) tersebut dirangsang beberapa kali

    untuk melambankan denyut janutnya sementara jantung tersebut

    dibenamkan dalam suayu cairan (tes yang direncanakan);

    Kemudian . Ketika cairan itu diwadahi dan digunakan kembali untuk jantung

    katak yang lain, denyut jantungnya juga melambat (hasil yang diharapkan).

    Hasil ini memang diharapkan karena molekul-molekul yang dibayangkan

    yang dihasilkan oleh syaraf yang telah dirangsang dalam syaraf jantung itu

    melewati sipapsis yang memisahkan neuron dan sel otot jantung dan

    berkumpul dalam cairan tersebut. Oleh sebab itu ketika cairan tersebut

    digunakan untuk jantung yang ke dua, molekul yang terdapat pada cairan

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    8/18

    itu akan menghasilkan efek yang sama, yakni melambankan denyut jantung

    yang kedua tadi (dasar pemikiran teoritis).

    Dan ketika Loewi melaksanakan eksperimen itu dan menggunakan cairan

    tersebut untuk jantung yang kedua, dia mendapati bahwa seperti yang

    diharpakan denyut jantung ke dua tadi melamban. Cairan tadi juga memiliki

    efek yang sama terhadap beberapa jaringan lain (hasil yang diamati).

    Oleh sebab itu.. bukti eksperimen Loewi mendukung teori transmisi kimia

    (kesimpulan).

    Zat kimia yang sekiranya mengalami difusi pada sinapsis-sinapsis antara

    syaraf dan jaringan yang lain itu belakangan dikenal sebagai asetilkolin.

    Penelitian berikutnya memperlihatkan bahwa asetilkolin terlibat dalam transmisi

    impul syaraf dari neuron ke seluruh otot yang ada dalam tubuh.

    Contoh di atas argumentasi bahwa cara berfikir hipotetis-deduktif itu telah

    menuntun penelitian di bidang biologi. Ternyata penelitian di bidang fisika,

    geologi dan kimia dapat menggunaan cara berfikir hipotetis-deduktif.

    3. Geologi dan Penelitian Charles Lyell

    Yang terpendam dalam lapisan bebatuan sedimen adalah fosil organisme

    yang hidup ketika sedimen tersebut terendapkan. Teori evolusi Charles Darwinmenyatakan bahwa spesies yang ada sekarang ini berasal dari satu jenis

    organisme sederhana beribu-ribu tahun lalu dengan melewati banyak perubahan

    yang terjadi

    Tabel 2. Persentase Spesies Fosil Yang Masing Hidup Sekarang ini Dari EmpatLapisan Batu Sedimen yang Berlainan Usianya (dari Lyell 1854)

    Lapisan Spesies Yg hidup Persen Spesies

    Batu fosil sekarang yg Masih Hidup

    Paling muda 226 216 96%Paling mudaBerikutnya 569 238 42%Paling tuaBerikutnya 1021 176 17%Paling tua 1238 42 3%

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    9/18

    Teori penciptaan khusus (special creation theory), paling tidak sesuai

    dengan yang dituliskan dalam majalan Genesis, yaitu bentuk-bentuk kehidupan

    yang ada sekarang ini diciptakan oleh Tuhan selama rentang waktu beberapa

    hari dalam bentuk-bentuknya sebagaimana yang ada sekarang ini.

    Argumen hipotetis-deduktif tambahan yang bisa dikemukakan untuk

    menguji teori evolusi dan teori penciptaan khusus dengan menggunakan bukti-

    bukti korelasional dan sirkumstansial bisa dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Argumen hitetis-deduktif tambahan untuk menguji teori evolusi dan teoripenciptaan khusus.

    Jika .. teori evolusi itu benar,Dan kita membandingkan fosil yang dari lapisan batu paling tua yang diambil

    dari dasar grand Canyon dengan fosil dari lapisan yang lebih muda/tinggidan dengan spesies yang ada skarang ini (kondisi tes),

    Maka .(1) spesies yang hidup di masa yang sangat silam (lapisan lebih bawah akan

    berbeda dengan yang hidup sekarang ini (hasil yang diharapkan),(2) semakin tua (bawah) lapisan, semakin kecil kemungkinannya mengandung

    fosil yang mirip dengan spesies yang ada sekarang ini (hasil yangdiharapkan);

    (3) hanya organisme paling sederhana ditemukan di lapisan paling tua yangmengandung fosil dan organisme yang lebih kompleks hanya ada padalapisan yang lebih atas (hasil yang diharapkan);

    (4) pembandingan fosil dari satu lapisan dengan lapisan lain memperlihatkanperubahan bertahap bentuk fosilnya (hasil yang diharapkan); dan

    (5) ditemukan fosil yang bentuknya menengah (yakni antara kelompokutama(hasil yang diharapkan).

    Jika . Teori penciptaan khusus itu benar,

    Dan .. kita membandingkan fosil dari lapisan tertua yang diambil daridasar grand Canyon dengan fosil dari lapisan lebih muda/lebih tinggi dan

    spesies yang ada sekarang ini (kondisi tes),

    Maka ..(1) spesies yang hidup di masa yang sangat silam (lapisan bawah mirip dengan

    yang hidup sekarang ini (hasil yang diharapkan);(2) lapisan yang lebih tua/bawah kemungkinan mengandung fosil yang mirip

    dengan spesies yang ada sekarang ini seperti yang ada di lapisan yang lebihmuda/lebih tinggi;

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    10/18

    (3) organisme yang paling sederhana maupun yang paling kompleks ditemukandalam lapisan tertua yang mengandung fosil sama seperti yang ada dalamlapisan yang lebih atas (hasil yang dihadapkan);

    (4) pembandingan fosil antara satu lapisan dengan lapisan lain tidakmenunjukkan perubahan bertahap bentuk fosilnya (hasil yang diharapkan);

    (5) fosil yang bentuknya menengah (yakni antara kelompok utama) tidakditemukan (hasil yang diharapkan); dan

    (6) fosil tanaman darat ditemukan dalam lapusan yang lebih rendah/elbih tuadibandingkan fosil makhluk laut karena tanaman sekiranya diciptakansebelum makhluk laut (hasil yang diharapkan).

    4. Fisika dan Penelitian Thomas Young

    Pada tahun 1807 Thomas Young, seorang fisikawan Inggris,

    melaksanakan eksperimen tentag hakikat cahaya. Eksperimen Young tersebut

    melibatkan penyorotan cahaya melalui sebuah celah dalam layar hitam ke layar

    hitam ke dua yang dipasangi dua celah dan kemudian ke layar putih ke tiga

    namun dengan celah yang jumlahnya lebih sedikit. Ketika Young melaksanakan

    eksperimen ini, dia menemukan bahwa cahaya itu melewati celah-celah tersebut

    pada layar pertama dan kedua dan muncul pada layar ke tiga sebagai suatu pola

    kumpulan. Penalaran young mengikuti pola hipotetis-deduktif yang sama seperti

    yang tampak pada penelitian yang dibahas pada contoh sebelumnya.

    5. Teori Atom & Penelitian Kimia John Dalton

    Pada tahun 450 SM, filsuf Yunani Democritus mengemukakan teoritisasi

    bahwa semua benda itu tersusun dari partikel-partikel berbentuk seperti bola

    yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat dan tidak bisa dibagi. Dia menamai

    partikel-partikel seperti bola imajiner tersebut atom yang berasal dari kata

    bahasa Yunani atomos, yang berarti tidak bisa dibagi.

    Oleh sebab itu, penalaran Dalton yang telah direkonstruksi tersebut bisa

    diuraikan sebagai berikut:

    Jika .. gas oksida nitrat terdiri atas molekul N2O (hipotesis N2O),

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    11/18

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    12/18

    darah beredar dalam tubuh? Apa penyebab keanekaragaman spesiessekarang ini?

    2. Secara kreatif menemukan/membuat hipotesis dan teori tentatif denganmeminjam ide dari konteks terkait dengan menggunakan analofi (yakniproses kreatif yang kadang disebut sebagai abduksi atau penalaran

    analogis. Di sini hipotesis dan teori dipahami secara berbeda berdasarkankompleksitas, keabstrakan dan generalitas bukannya berdasarkan padaderajad kepastiannya. Ingat bahwa proses abduktif itu jarang, jika pernah,merupakan proses sadar. Nyatanya, seperti yang diperlihatkan oleh contohLoewi, maupun beberapa contoh lain yang diuraikan oleh McKeller (1957),abduksi bahkan bisa terjadi ketika kita sedang tidur. Juga patut dicatatbahwa proses tersebut tidak bersifat induktif seperti yang seringdikemukakan oleh para penulis buku ajar (mengenai tinjauannya, simakGibbs & Lawson, 1992).

    3. Mengasumsikan untuk sementara bahwa hipotesis atau teori tentatif itubenar. Hal ini memungkinkan kita bisa merencanakan tes yang bila

    dilaksanakan akan memberikan bukti-bukti (baik bersifat sirkumtansial,korelasional atau eksperimental yang pada gilirannya akan memungkinkanteori atau hipotesis tentatif bisa diuji. Namun, larema ada unsur kreatif padapembuata teori/hipotesis kreatif, juga ada unsur kreatif untuk mengujidesainnya. Oleh karena itu, logika yang mapan itu sendiri tidaklah cukup.

    4. . Dengan menggunakan penalaran jika .. dan .. maka (prosesdeduksi) untuk memberikan hasil yang diharapkan, dari tes yangdirencanakan itu. Hasil yang diharapkan kadang diacu sebagai hasil yangdiprediksi atau hanya sebagai prediksi saja.

    5. . Melaksanakan tes yang direncanakan dan mengumpulkan danmenganalisis bukti-bukti (data\hasil yang diamati. Begitu hasilnya telahy

    diperoleh, lalu diperbandingkan dengan hasil yang diharapkan itu untukmenentukan besarnya kesesuaian antara hasil yang diharapkan dan hasilyang diamati.

    6. .. menyatakan dan mengkomunikasikan kesimpulan-kesimpulan tentangdukungan relatif atau kurangnya dukungan yang diperoleh terhadaphipotesis atau teori tentatif itu berdasarkan besarnya kesesuaiansebagaimana yang dikemukakan di atas. Namun ingat bahwa kesesuaianyang bagus antara hasil yang diharapkan dan hasil yang diamati itu tidaklahmembuktikan bahwa suatu hipotesis atau teori itu benar dalam pengertianmutlak karena dua atau lebih hipotesis/teori itu bisa menggiring ke arahprediksi yang sama. Begitu pula, kesesuaian yang jelek tidaklah

    menyangkal suatu pernyataan kausal karena kita tidak pernah bisa merasapasti bahwa penyebab ketidaksesuaian itu tidak terletak pada tes yang takterkendali melainkan dalam pernyataan yang tidak benar. Dengan kata lain,pembuktian dan penyangkalan mutlak itu tidaklah mungkin bisa dilakukan.

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    13/18

    7. Apakah Metode Hipotetis-Deduktif Dapat Digunakan Untuk Tujuan

    Praktis?

    7.1 Mengapa TWA Flight 100 Meledak?

    Apakah cara berfikir hipotetis-deduktif berguna hanya dalam ilmu

    pengetahuan, atau apakah bisa digunakan untuk memecahkan persoalan-

    persoalan praktis? Pertimbangkan pekerjaan penyelidik dari National

    Transportation Safety Board (Badan Keselamatan Transportasi Udara Nasional).

    Apa penyebab ledakan itu? Lubang yang sangat besar di labung pesawat

    itu menyatakan bahwa mungkin telah terjadi ledakan internal di pusat tanki

    bahan bakar. Akan tetapi ketika tulisan ini dibuat, tidak ditemukan bukti-bukti

    yang meyakinkan untuk mendukung atau menentang hipotesis ini. Selanjutnya,

    tidak jelas apa yang sesungguhnya telah bisa dilakukan terkait dengan bahan

    bakar. Para penyelidik beranggapan mungkin disebabkan terjadi konsleting, atau

    mungkin disebabkan oleh listrik statis. Karena kurangnya bukti untuk mendukung

    hipotesis kecelakaan yang aneh ini, pertanyaan tentang apa penyebab

    meledaknya pesawat TWA Flight 800 itu tetap tak terjawab. Jelasnya, persoalan

    ini sangatlah serius. Jika penyebabnya masih tetap tak diketahui, tidak ada yang

    bisa dilakukan untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.

    7.2 Apakah Implan Payudara Itu Menyebabkan Penyakit?

    Apakah proses berfikir hipotetis-deduktif itu juga bisa digunakan untuk

    menemukan apakah implan payudara itu mengakibatkan penyakit jaringan

    konektif? Ketika implan payudara yang diisi dengan gel silikon itu pertama kali

    dipasarkan di AS selama tahun 1960an, tidak ada lembaga pemerintahan yang

    mengatur keamanannya. Tidak sampai tahun 1976 Food and Drug

    Administration (FDA) memperluas uji keselamatannya, termasuk implan

    payudara. Tapi karena implan payudara tersebut telah dipasarkan satu dasa

    warsa sebelumnya, dan tidak ada laporan tentang komplikasi yang

    ditimbulkannya, maka dianggap aman. Kemudian pada tahun 1980an, mulai

    merebak cerita-cerita tentang adanya kemungkinan hubungan antara

    penambahan ukuran payudara dengan penyakit jaringan konektif. Perhatian

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    14/18

    terhadap hal tersebut mencuat ketika muncul laporan tahun 1982 bahwa ada tiga

    perempuan warga Australia yang melakukan implan payudara dengan

    menggunakan gel silikon yang mengidap penyakit jaringan konektif. Setahun

    kemudian di San Franscisco, muncul gugatan pertama senilai beberapa juta

    dolar yang ditujukan kepada pabrikan implan payudara. Pola berpikir hipotetis-

    deduktif dapat digunakan untuk membuktikan bahwa implan payudara

    menimbulkan penyakit jaringan konektif.

    7.3 Implikasi Bagi Pengajaran

    Analisis yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan dasar dan terapan

    tersebut mendukung pendapat yang dikemukakan Lewis bahwa ilmu

    pengetahuan itu pada dasarnya berupaya untuk berpikir hipotetis-deduktif.

    Sebagaimana yang dikemukakan di atas, metode hipotetis-deduktif intinya

    memiliki pola argumen: Jika .. dan .. kemudian .. dan/tetapi . Maka.

    Pola ini memungkinkan hipotesis dan teori, begitu dibuat, bisa diuji berdasarkan

    derajad kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan yang disimpulkan dan

    hasil yang diamati yang dikumpulkan oleh piranti sirkumtansial, korelasional atau

    eksperimental.

    Kenyataan bahwa ilmu pengetahuan memiliki inti metode penelitianhipotetis-deduktif akan memperlihatkan bahwa kaidah dalam memperbaiki

    kualitas dan daya generalisasi pengajaran ilmu pengetahuan. Gambar 2

    memperlihatkan sesuatu cara penting dimana kita mendorong siswa agar

    memusatkan perhatiannya pada metode tersebut. Gambar tersebut terdiri atas

    enam buah kotak kosong yang dihubungkan dengan kata-kata: Jika dan

    .. kemudian .. maka. Dengan aktivitas di laboratorium siswa akan

    membuat dan menguji hipotesis atau teori, siswa diminta mengisi kotak-kotak

    tersebut untuk membuat argumen hipotetis-deduktif yang lengkap berdasarkan

    kerja laboratorium mereka. Pertama-tama, terbukti bahwa pekerjaan tersebut

    sangat sulit dilaksanakan karena siswa jarang, jika pernah, diminta untuk

    merefleksikan penalarannya dengan cara seperti ini. Namun dengan

    bertambahnya pengalaman, praktik dan kesabaran pengajar, mereka akan

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    15/18

    memperlihatkan kemajuan yang besar. Kita senantiasa mencari cara-cara yang

    lebih baik untuk membantu siswa dalam mendapatkan kompetensi dalam

    menggunakan penalaran hipotetis-deduktif dan bersedia menerima saran dari

    pihak lain yang memiliki tujuan yang sama dengan tangan terbuka.

    Pertanyaan

    Usulan Keterangan

    Jika ......

    Perencanaan tes

    Dan .....

    Hasil yang diharapkan Observasi hasil

    Kemudian

    Kesimpulan

    Maka

    Gambar 3. Argumentasi dasar hypotethico-deductive untuk sebelum penelitian di

    laboratorium

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    16/18

    8. Pembahasan

    Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif.

    Diterangkan secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang

    menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan

    penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21).

    Penelitian deduktif diarahkan oleh hipotesis yang kemudian teruji atau tidak teruji

    selama proses penelitian. Penelitian induktif diarahkan oleh keingintahuan ilmiah

    dan upaya peneliti dikonsentrasikan pada prosedur pencarian dan analisis data

    (Buckley dkk., 1976: 23). Setelah suatu teori lebih mantap (dengan penelitian

    deduktif) manusia secara alamiah ingin tahu lebih banyak lagi atau lebih rinci,

    maka dilakukan lagi penelitian induktif, dan seterusnya beriterasi sehingga

    khazanah ilmu pengetahuan semakin bertambah lengkap. Secara lebih jelas,

    penelitian deduktif dilakukan berdasar logika deduktif, dan penelitian induktif

    dilaksanakan berdasar penalaran induktif (Leedy, 1997: 94-95). Logika deduktif

    dimulai dengan premis mayor (teori umum); dan berdasar premis mayor

    dilakukan pengujian terhadap sesuatu (premis minor) yang diduga mengikuti

    premis mayor tersebut. Misal, dulu kala terdapat premis mayor bahwa bumi

    berbentuk datar, maka premis minornya misalnya adalah bila kita berlayar terus

    menerus ke arah barat atau timur maka akan sampai pada tepi bumi. Kelemahandari logika deduktif adalah bila premis mayornya keliru. Kebalikan dari logika

    deduktif adalah penalaran induktif. Penalaran induktif dimulai dari observasi

    empiris (lapangan) yang menghasilkan banyak data (premis minor). Dari banyak

    data tersebut dicoba dicari makna yang sama (premis mayor)yang merupakan

    teori sementara (hipotesis), yang perlu diuji dengan logika deduktif (Djunaedi,

    2000).

    Beberapa ahli di atas seperti Harvey dan Galen di dalam membuktikan

    suatu teori menggunakan postulat yang nantinya akan menyusun teorinya.

    Postulat merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut

    pembuktian. Kebenaran ilmiah pada hakekatnya harus disahkan lewat sebuah

    proses yang disebut metode keilmuan. Postulat ilmiah ditetapkan tanpa melalui

  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    17/18

    prosedur melainkan ditetapkan secara begitu saja. Seperti kita ingin mengelilingi

    sebuah lingkaran maka kita harus mulai dari sebuah titik, dan postulat adalah

    ibarat titik dalam lingkaran yang eksistensinya kita tetapkan secara sebarang.

    Pada hakekatnya postulat merupakan anggapan yang ditetapkan secara

    sebarang dengan kebenarannya yang tidak dibuktikan. Sebuah postulat dapat

    diterima sekiranya ramalan yang bertumpu kepada postulat kebenarannya dapat

    dibuktikan.

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

    bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dalam metode

    hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa

    itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap

    problema. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak

    bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis,

    peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/ menciptakan suatu gejala.

    Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji

    kebenarannya disebut teori.

    Dengan adanya jembatan berupa penyusunan hipotesis ini maka metode

    ilmiah sering dikenal sebagai proses logiko-hipotetiko-vertifikatif, atau menurut

    Tyndall sebagai perkawinan yang berkesinamungan antara deduksi dan induksi.

    Sebenaranya dalam proses penyusunan hipotesis ini, meskipun dasar

    berpikirnya adalah deduksi, kegiatannya tidak akan terlepas dari proses induktif.

    Metode ilmiah adalah penting dalam proses penemuan pengetahuan tetapi juga

    dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah kepada masyarakat ilmuwan.

    Perbedaan metode ilmiah dengan metode pengetahuan yang lain, menurut

    Jacob Bronowski, adalah hakekat metode ilmiah yang bersifat sistematik dan

    eksplisit. Sifat eksplisit ini memungkinkan terjadinya komunikasi yang intensif

    dalam masyarakat ilmuwan. Ilmu merupakan pengetahuan milik umum (public

    knowlegde) di mana teori ilmiah yang ditemukan secara individual dikaji, diulangi,

    dan dimanfaatkan secara komunal (Depdiknas, 1983).

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_hipotetik-deduktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_hipotetik-deduktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Falsifabel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Falsifabel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitihttp://id.wikipedia.org/wiki/Percobaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebenaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_hipotetik-deduktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_hipotetik-deduktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Falsifabel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitihttp://id.wikipedia.org/wiki/Percobaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebenaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teori
  • 7/30/2019 TUGAS AKHIR-3

    18/18

    Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang

    menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan,

    dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan

    suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori

    untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya,

    benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering

    kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila

    kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi

    atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling

    berkaitan. Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang

    diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah terobservasi. Sebagai contoh,

    sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena

    diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam.

    Agar sebuah teori dapat dianggap sebagai pengetahuan, biasanya perlu

    dibuktikan dengan suatu eksperimen kritis yang hasilnya tidak dapat diramalkan

    oleh teori lain manapun. Saat teori yang bersifat umum telah mendapatkan

    pengakuan masyarakat ilmiah, seperti telah mendapatkan cukup bukti dan telah

    teruji oleh para peneliti lain, tingkatannya menjadi hukum karena tingkat

    kemutlakannya yang pasti.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebenaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Idehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Relativitas_umumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksperimen_kritis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bukti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_(ilmiah)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebenaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Idehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Relativitas_umumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksperimen_kritis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bukti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_(ilmiah)&action=edit&redlink=1