Karakteristik Klinis Tuberkulosis Ekstraparu pada Pasien ...
Tuberkulosis kutis fitri
-
Upload
chemy-wiryawan-cahyono -
Category
Documents
-
view
43 -
download
1
Transcript of Tuberkulosis kutis fitri
A Clinicopathological Study of Cutaneous Tuberculosis at Dibrugarh
District, Assam
Sumber :
Binod Kumar Thakur, Shikha Verma, and Debeeka Hazarika
Department of Dermatology, Sikkim Manipal Institute of Medical Sciences, Gangtok, India
Department of Dermatology, Gauhati Medical College and Hospital, Guwahati, Assam, India
Tuberkulosis (TB) kutis adalah suatu bentuk tuberkulosis extrapulmonar dengan manifestasi
klinis yang bervariasi dan ditentukan oleh perjalanan infeksinya serta status imun seluler dari
host. Kebanyakan kasus TB kutis dapat didiagnosis secara klinis tetapi beberapa kasus
memiliki tantangan diagnostik. Tampilan histopatologinya tidak patoknomonis tetapi
berperan nyata dalam penegakan diagnosis. Penilitian ini merupakan suatu upaya yang kuat
untuk menemukan insiden, manifestasi klinis dan tampilan histopatologi dari TB kutis.
Bahan dan Metode
Pasien yang baru didiagnosis dengan TB kutis datang ke poli dermatologi dari rumah sakit
tersier setelah satu tahun mereka dilibatkan dalam penelitian. Riwayat penyakit diambil
dengan mengacu ke hal khusus seperti pekerjaan , trauma, vaksin BCG dan riwayat penyakit
TB dikeluarga. Kemudian serangkaian pemeriksaan fisik ,sistemik, dan kulit dilakukan.
Seluruh kasus dijadikan subjek untuk uji hemogram, hepar, dan renal, Enzime Linked
Immunosorbant Assay (ELISA) untuk Human Immunodeficienci Virus (HIV) dan rontgen
foto thorax. Pemeriksaan sputum smear untuk Basil Tahan Asam (BTA) dan pemeriksaan
radiologi lainnya dilakukan untuk kasus serupa.
Hasil dan Observasi
Sejumlah 42 kasus TB kutis diobservasi pada 16.864 pasien, insiden TB kutis adalah
sebanyak 0,25% . penilitian ini terdiri dari 23 (54,76% laki-laki) dan 19 (45,24%) perempuan.
Variasi usia dari 3 hingga 65 tahun, mayoritas pasien, 25 (59,25%) berada pada dekade 2 dan
3 kehidupan. Jumlah maksimal pasien 31 (73,8%), berasal dari keluarga buruh kebun teh.
Jenis TB kutis yang sering ditemukan adalah skrofuloderma ditemukan di 21 pasien (50%),
diikuti oleh lupus vulgaris 18 (42,86%) TB kutis verukosa 2 (4,76%) dan likens
skrofuloserum pada 1 pasien (2,38%). Kebanyakan pasien memiliki satu daerah yang terlibat
tetapi 10 (47,6%) kasus skrofuloderma memiliki keterlibatan beberApa tempat. Kepala dan
leher adalah tempat yang paling umum yang terkena skrofuloderma (13 kasus) dan lupus
vulgaris (7 kasus). Riwayat penyakit TB di keluarga terdapat pada 16 kasus (38,1%). Skar
BCG terdapat pada 15 pasien (35,71%) yang gagal melindungi dari TB kutis. TB kutis
dengan keterlibatan beberapa tempat kebanyakan terdapat pada pasien yang tidak divaksin.
TB pada organ dalam terdapat pada 22 (52,38%) pasien TB kutis, yang paling banyak adalah
TB limfadenopati pada 19 kasus (45,24%) kemudian, TB Tulang pada 3 kasus (7,14%) , TB
pulmonar pada 2 kasus (4,76%) , TB meningitis pada 1 kasus. Tidak satupun dalam
pegobatan kortikosteroid atau anti kanker.
Pada semua pasien dilakukan uji mantoux. Sebanyak 35 kasus (83,3%) menunjukkan hasil
mantoux positif termasuk 14 kasus (66,67%) skrofuloderma dan semua pasien lupus vulgaris,
TB kutis verukosa, dan liken skrofulosorum. Pasien dengan skrofuloderma dengan hasil uji
mantoux negatif memiliki keterlibatan banyak lokasi. Basil tahan asam diobservasi pada
eksudat 2 kasus (9,52%) skrofuloderma. Semua pasien negatif untuk HIV.
Pada pemeriksaan histopatologi, hiperplasia epidermal diteliti pada 10 kasus (55,56%) lupus
vulgaris dan kedua kasus TB kutis verukosa. well-defined Tuberkuloid granulomas diteliti
pada 9 kasus (42,86%) skrofuloderma, 13 kasus (72,22%) lupus vulgaris , dan seluruh kasus
TB verukosa dan liken skrofuloserum . pada kasus lain, infiltrat difus dari sel epiteloid dan
sel datia langhans terlihat. Nekrosis kaseosa ditemukan pada seluruh kasus skrofuloderma, 2
kasus (11,11%) lupus vulgaris, dan 1 kasus (50%) Tb kutis verukosa. Basil tahan asam tidak
ditemukan pada pemeriksaan histopatologi dikasus manapun.
Diskusi
TB kutis mewakili 1,5% dari keseluruhan kasus TB ekstrapulmonar. Hal ini ditunjukkan
dengan tampilan klinis dan histopatologi yang berbeda-beda. Insiden dari TB kutis telah
dilaporkan dari 0,15% - 0,26% diberbagai penilitian. Pada penilitian kami insidennya cukup
tinggi (0,25%). Jumlah laki-laki melebihi perempuan dengan rasio 1,2:1 seperti pada
penilitian lain. Kebanyakan pasien berusia dekade kedua dan krtiga seperti diteliti pada
penilitian india lainnya.
Jenis TB kutis paling sering adalah skrofuloderma (50%) yang juga ditemukan pada
penilitian lainnya. Namun, penilitian-penilitian lain dari India menemukan lupus vulgaris
sebagai jenis yang tersering. Kepala dan leher sebagai lokasi terbanyak yang terkena juga
ditemukan oleh peneliti lain. Uji mantoux positif dilaporkan sebanyak 68% hingga 100 % dan
diberbagai penelitian dan penelitian kami dibandingkan dengan baik dengan temuan mereka.
Pada suatu penilitian hiperplasia epidermal diteliti pada 41,2% kasus lupus vulgaris dan
semua kasus tb kutis verukosa. Penelitian kami menemukan insiden yang berlebih pada lupus
vugaris. Tuberkuloid granuloma pada dermis dilaporkan pada 70,6% kasus lupus vulgaris,
39,1% kasus skrofuloderma, dan semua kasus tb kutis verukosa yang dibandingkan dengan
penelitian kami. Nekrosis kaseosa dilaporkan pada 59% bagian lupus vulgaris dan 87%
bagian skrofuloderma pada penelitian. Namun, di penilitian lain nekrosis kaseosa diteliti di
8,3% kasus lupus vulgaris.
TB kutis adalah masalah kesehatan yang penting di negara ini terutama pada kelompok
sosioekonomi rendah. Orang tua harus mendukung vaksin rutin BCG serta nutrisi yang baik
untuk anak-anak mereka. Dibanyak kondisi, manifestasi klinis yang bervariasi
mengakibatkan sulitnya mendiagnosis penyakit ini. Korelasi klinikopatologikal sangat
berguna untuk kasus – kasus dimana penegakan diagnosis sulit hanya dengan manifestasi
klinis.
Gambar dan Tabel
Gambar 1
Plak lupus vulgaris mengenai daerah pipi kiri, leher dan dada
Gambar 2
Skrofuloderma yang mengenai lokasi yang multiple
Gambar 3
Tuberculosis kutis verukosa : warty plaque pada pangkal jempol
Gambar 4
Liken skofulosorum : papul likenoid pada batang dan tungkai proximal
Gambar 5
Well defined granulomas tuberkuloid dengan sel datia langhans