Traveller's Disease
-
Upload
cliffwinsky -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Traveller's Disease
-
8/12/2019 Traveller's Disease
1/5
Reynaldo Pantouw - 100111171
Urban Medicine
Kesehatan Perkotaan mengacu pada pola penyakit yang ditemukan lebih sering di
daerah perkotaan besar daripada di tempat lain. HIV / AIDS, penyakit menular, atau
penyakit jiwa pada warga asal imigran semua memerlukan ketentuan khusus pengobatan.
Kontaminasi pasokan air minum dengan antibiotik adalah salah satu contoh bagaimana
obat berinteraksi dengan daerah lain kehidupan di kota-kota besar
Polusi yang memperburuk kualitas udara di daerah perkotaan. Menurut data
BadanPusat Statistik pada 2004, di Indonesia jumlah kendaraan bermotor setiap
tahunnya bertambah 12%. Peningkatan itu tentunya disertai dengan bertambahnya zat-
zat pencemar berbahaya yang tiap hari terpaksa dihirup oleh warga, seperti karbon mono
ksida (CO),hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NO). Masalah ketersediaan air
minum dan sarana sanitasi. Lebih dari 100 juta rakyat diTanah Air misalnya masih
kesulitan akses air minum yang aman. Sementara, lebih dari 70%dari 220 juta penduduk
Indonesia masih tergantung pada sumber air yang terkontaminasi.
Sebelum kita membahas lebih jauh lagi apa-apa saja masalah kesehatan yang
seringdihadapi masyarakat perkotaan, ada baiknya jika kita bahas satu per satu apa saja
tipe-tipemasyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Berikut adalah tipe-tipe masyarakat
perkotaanyang sering kita temui:
Masyarakat paksaan. Contohnya negara dan tawanan. Masyarakat merdeka. Tipe ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu: Masyarakat nature/alamiah, yaitu masyarakat yang terjadi dengansendirinya.
Contohnya sekumpulan suku yang bertalian denganhubungan darau atau
keturunan. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingankeduniaan
atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan
sebagainya.
-
8/12/2019 Traveller's Disease
2/5
Reynaldo Pantouw - 100111171
Kebutuhan akan masalah kesehatan masyarakat di daerah perkotaan jelas berbeda jika
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Tentu saja jika dilihat dari jumlah
penduduk,daerah perkotaan jelas memiliki jumlah penduduk jauh lebih besar daripada
pedesaan. Belumlagi jika dilihat dari aspek kondisi lingkungan, mata pencaharian, polakehidupan, stratifikasi,mobilitas, pola interaksi, solidaritas dan kedudukan dalam hierarki
administrasi nasional.Secara harfiah, fasilitas kesehatan yang ada di daerah perkotaan
tidak jauh bedadengan yang ada di daerah perkotaan. Puskesmas, klinik, apotek,
semuanya tersedia baik dikota maupun di desa.
Hanya saja, yang membedakan adalah kualitas dan kuantitas. Di
daerah perkotaan, tentu saja fasilitas yang dimiliki jauh lebih lengkap jika dibandingkan d
engan pedesaan. Lalu dari segi pengunjung atau pasien pastilah lebih banyak daripada di
desa. Darisemua kelebihan dari fasilitas kesehatan di kota, tentunya tidak ada alasan bagi
siapapun untuk tidak mempergunakannya sebaik mungkin. Namun, dewasa ini orang-
orang engganuntuk memeriksakan diri mereka ke fasilitas kesehatan terdekat dikarenakan
berbagai alasan.Antara lain jarak yang terlalu jauh dri tempat tinggal, fasilitas yang
kurang
lengkap, pelayanan kurang memuaskan dan masih banyak lagi alasan lainnya. Kalau suda
h begini, tugas kader-kader kesehatan-lah yang bisa mendorong dan menyadarkan
masyarakat akan pentingnya memeriksakan kesehatan sejak dini.
Perkotaan merupakan suatu wilayah di Indonesia yang memiliki sarana
pelayanankesehatan yang jauh lebih baik pada strata pertama, kedua, dan ketiga yang
diselenggarakanoleh pemerintahan maupun swasta bila dibandingkan dengan daerah
pedesaan. Hal inimemudahkan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Tetapi masalah kesehatandi perkotaan umumnya lebih kompleks, disatu sisi masih
dijumpai masalah kesehatankonvensional seperti penyakit infeksi, sanitasi yang rendah,
penyakit menular. Di sisi lainmuncul penyakit degeneratif, gangguan kejiwaan, gizi lebih,
infeksi menular sexual (Depkes,2005).Pembangunan kesehatan di daerha perkotaan
dalam kurun waktu 30 tahun terakhir telah menunjukkan kemajuan yang cukup bermakna
dalam peningkatan derajat kesehatanmasyarakat, hal ini dapat dilihat dengan
-
8/12/2019 Traveller's Disease
3/5
Reynaldo Pantouw - 100111171
meningkatnya status gizi masyarakat dan Umur Harapan Hidup (UHH). Dari data pada
tahun 2006 memperlihatkan bahwa prevalensi Balitadengan Kurang Energi Protein
(KEP) mengalami penurunan menjadi 28,5% dan Umur harapan Hidup (UHH)
masyarakat Universitas Sumatera Utarameningkat mencapai 68,2tahun.Tetapi walaupun penurunan ini cukup signifikan, masih perlu diwaspadai pada
daerah perkotaan dimana terjadi peningkatan jumlah penduduk kota yang cukup signifika
n yaitumenurut Sensusnas tahun 2000 penduduk perkotaan meningkat hampir 50 % di
bandingtahun 1980 (Dinkes Prop SU, 2007). Masyarakat miskin di perkotaan yang
memilikiketerbatasan dalam akses dan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan,
perlumendapat prioritas penanganan oleh puskesmas. Data menunjukkan tahun 2005
terdapat sekitar 11,5 juta jiwa penduduk miskin diperkotaan atau 12,6% dari jumlah
penduduk (Depkes, 2007).
Berikut masalah-masalah masyarakat perkotaan:
1.Terbentuknya suburban 2.Makin meningkatnya tuna karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap
3.Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan. 4.Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai
kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi
muda.
Pelaksanaan Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang otomomi daerah
perkotaanBAB X dinyatakan bahwa kawasan perkotaan dalam penyediaan fasilitas
umum di
kelola bersama oleh daerah terkait dan adanya UndangUndang No.33 tahun 2004 tentang
desentralisasi yaitu penyerahan wewenang oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah
otonomuntuk mengurus pemerintahan dan mengatur dana pembangunan daerah sesuai
dengankebutuhan. Pertimbangan adanya undang- undang ini mendasari Kota Medan
untuk membuatkebijakan memfungsikan Puskesmas sebagai pelayanan rawat inap agar
-
8/12/2019 Traveller's Disease
4/5
Reynaldo Pantouw - 100111171
masyarakat dapatlebih efisien dalam waktu dan dana dalam mendapatkan layanan
kesehatan, serta dalamrangka pengurangan penumpukan pasien yang langsung berobat ke
Rumah Sakit Umum agar pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dapat lebih
sempurna.Membangun sistem pelayanan kesehatan yang kuat membutuhkan kerjasama
lintassektor antara pemerintah dengan pihak terkait, yaitu dalam hal manajemen
keuangan
publik, perencanaan sumber daya manusia, serta pembangunan infrastruktur. Semua piha
k terkaitharus mampu meluaskan pandangan, dengan melihat sektor lain di luar
kesehatan, karenadengan menggunakan pendekatan yang terintegrasi antara bidang
kesehatan dan nonkesehatan, keberhasilan dapat diraih. Untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatanmasyarakat, salah satu upaya yang dipandang mempunyai peranan yang
cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Di kota-kota besar sudah banyak berkembang pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau oleh masyarakat . Misalnya saja pelayanan kesehatan yang di dapatkan di
rumah sakit, puskesmas, bahkan di apotik (Klinik Bersama) sekalipun. Ini sangat
membantu dalam menyelesaikan masalah-maslah yang terdapat di kota-kota besar
Sasaran pengembangan kesehatan perkotaan adalah ibukota negara, ibukota provinsi,
kota otonom, kawasan perkotaan dan ibukota kabupaten. Sedangkan strategi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di perkotaan yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan terdiri dari :
1. Mengembangkan model pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di perkotaan(puskesmas, praktek pribadi, klinik swasta, rumah sakit, balkesmas, laboratorium
klinik, BTKL, KKP)
2. Mengembangkan model penyelenggaraan pelayanan kesehatan di PuskesmasPerkotaan
-
8/12/2019 Traveller's Disease
5/5
Reynaldo Pantouw - 100111171
3. Mengembangkan sertifikasi dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan di perkotaanyang bermutu, merata dan berkeadilan
4. Mengembangkan model pembiayaan pelayanan kesehatan di perkotaan5.
Mengembangkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
6. Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat dan keluarga di perkotaan.Pada tingkat implementasi kegiatan upaya kesehatan perkotaan adalah :
1. Pelayanan Kesehatan dan KIA di perkotaan : kawasan kumuh perkotaan, kawasanpemukiman, dll
2. Public Private Partnership3. Pelaksanaan aktifitas fisik/latihan fisik dan OR di perkotaan4. Public Sevice Centre5. Safe Community6. Sick building Syndrome, dll