Topik 4 Muskuloskeletal

download Topik 4 Muskuloskeletal

of 25

Transcript of Topik 4 Muskuloskeletal

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    1/25

    FKUI 2015 SOLID

    ILMU BIOMEDIK DASAR

    If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go

    together.

    African Proverb.

    Hard work beats talent when talent does not work hard.

    -Tim Notke-

    Abdillah Wicaksono

    Henny Zidny Robby R.Quality Control

    Denny Grecius Siregar

    Joy Samuel Saragih

    Rahmatsyah Siregar

    Hazia Hanifa B.

    Faiqueen AdnanDanang Brahmana F.

    Arif Ramadhan T.

    Ayatika Sadariskar

    Williams Harli

    Fachri Anugrah S.

    Filbert Kurnia L.

    Tentir

    Sistem

    Muskuloskeletal

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    2/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 2

    SISTEM SKELETALFUNGSI TULANG Alat gerak pasif.

    Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor.

    Tempat pembentukansel darah merah, putih, dan platelet/ keping darah/trombosit (di sumsum merah tulang = hemopoesis).

    Tempat penyimpanan trigliserida (di sumsum kuning tulang).

    Proteksi. Contoh: Tulang kranial melindungi otak.

    Gambar 1. Struktur tulang panjang.

    Sumber: Graaf V. Human Anatomy. 6th

    ed. New York: McGraw-Hill Higher Education; 2001. p. 137.

    Jaringan ikat suportif terbagi menjadi dua:

    1.

    Tulang rawan (kartilago) [tidak ada di klarifikasi, tapi leh ugha]

    Bersifat lentur (elastis), transparan.

    Berasal dari jaringan mesenkim.

    Kondroblas menyekresi bahan matriks hingga terbentuk ruangan kosong

    yaitu lakuna. Memiliki sifat metabolisme, pembelahan sel, dan memperbaiki tulang

    rawan yang sangat lambat.

    Matriks kartilago kaya akan kondroitin sulfat dan serat kolagen.

    Berdasarkan penyusun serat kolagen, tulang rawan dibagi menjadi: kartilago

    hialin, fibrokartilago, kartilago elastis.

    Gambar 3. Jaringan kartilago.

    Sumber: Saladin K. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 3rd

    ed. New York: McGraw-Hill

    Higher Education;2003. p. 173.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    3/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 3

    A.

    Hialin Kartilago

    Tampak: Jelas, berwarna biru atau merah jambu, serat kolagen tersebar

    dan tidak terlihat, kondrosit kecil dan berkelompok, dan ditutupi oleh

    perikondrium.

    Terdapat di: ujung tulang keras di sendi pergerakan, menempel di ujung

    tulang rusuk ke tulang dada, membentuk penyangga cincin dan piringanantara trakea dan bronkus, bentuk ruang di sekitar laring, dan rangka

    bayi.

    Fungsi:Mempermudah pergerakan, mempertahankan jalur udara terbuka

    saat respirasi, membentuk pita suara, rangka awal pada bayi, dan tempat

    pertumbuhan tulang bayi.

    B.

    Kartilago Elastis

    Tampak: serat kolagen membentuk seperti jaring di antara lakuna dan

    selalu dilindungi oleh perikondrium, mengandung banyak serat elastis.

    Terdapat di: Luar telinga dan epiglotis.

    Fungsi:Memberikan sifat fleksibel dan elastis.

    C.

    Kartilago Fibrosa (Fibrous cartilage)

    Tampak: Mirip dengan tendon, kondrosit sejajar, dan tidak memiliki

    perikondrium, serat kolagennya densely interwoven.

    Terdapat di: Simfisis pubis, cakram intervertebralis, menisci, dan dekat

    kartilago hialin.

    Fungsi: mencegah shock tekanan dan absorpsi di sendi dan jaringan

    transisional antara jaringan ikat dan kartilago hialin.

    2.

    Tulang keras

    Bersifat keras dan tidak transparan. Terdiri atas sel tulang dan matriks yang mengandung Ca 3(PO4)2 (Kalsium

    fosfat) dan Ca(OH)2 (Kalsium hidroksida) yang dapat bereaksi menjadi

    Ca10(PO4)6(OH)2 (Hydroxyapatite).

    Terdapat rongga sumsum (rongga medula) yang dibentuk oleh osteoklas,

    jenisnya yaitu:

    Sumsum merah Tempat produksi sel darah merah. Pada anak-anak,

    terdapat pada semua tulang. Pada orang dewasa, terdapat pada tulang

    tengkorak, tulang rusuk, dan ruas-ruas tulang belakang.

    Sumsum kuning Terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa.

    Terbentuk dari campuran jaringan lemak dan sumsum merah.

    SEL PENYUSUN TULANG KERAS

    Gambar 2. Sel tulang.

    Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th

    ed. United States: John Wiley and

    Sons; 2012. p. 185.

    1.

    Osteogenik (atau Sel Osteoprogenitor)

    Berasal dari sel mesenkim.

    Satu-satunya sel tulang (bukan kartilago) yang dapat membelah

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    4/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 4

    Terdapat di: periosteum, endosteum dalam, dan di kanal dalam tulang

    yang mengandung pembuluh darah.

    2. Osteoblas

    Menyintesis dan menyekresi serat kolagen dan komponen organik yang

    menyusun matriks ekstraseluler tulang. Memulai proses kalsifikasi (Proses kristalisasi garam mineral dan

    pengerasan tulang).

    Membantu perubahan osteoid (matriks organik) menjadi tulang.

    Tidak melakukan pembelahan sel.

    Terdapat di: sekitar keliling matriks ekstraseluler.

    3.

    Osteosit

    Melaksanakan metabolisme dan pertukaran zat-zat dengan darah.

    Sel utama penyusun jaringan tulang

    Tidak melakukan pembelahan sel.

    Sel tulang dewasa.

    Memelihara kandungan protein dan mineral pada matriks di sekitarnya

    (melarutkan dan membentuk matriks)

    Membantu penyembuhan tulang yang rusak dapat berubah menjadi

    sel osteoblas atau osteogenik.

    4.

    Osteoklas

    Penggabungan dari 50 sel monosit (berukuran lebih besar)

    Melepaskan asam dan enzim proteolitik untuk melarutkan matriks.

    Melaksanakan pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan tulang

    dalam meresorpsi protein dan mineral matriks ekstraseluler.

    Mengatur kadar kalsium dalam darah (osteolysis/resorption, dipicu

    hormon tiroid-paratiroid).

    Sel target untuk pengobatan terapi tulang. Contoh: Kasus osteoporosis.

    Terkonsentrasi di: Endosteum.

    STRUKTUR TULANG KERAS

    Gambar 4. Histologi dari tulang kompak dan tulang spons.

    Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th

    ed. United States: John Wiley and

    Sons; 2012. p. 187.

    Tulang keras tersusun dari tulang kompak dan tulang spons.

    1.

    Tulang kompak

    Tersusun atas sistem Havers atau osteon. Pada tulang pipih, struktur tulang

    kompak disebut korteks. Osteon dapat dibagi menjadi:

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    5/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 5

    1.

    Lamela (berupa lapisan-lapisan)

    Tersusun atas:

    Garam mineral(Ca dan P). Berperan dalam kekerasan dan kepadatan

    tulang.

    Serabut kolagen. Berperan dalam kelenturan tulang.

    Konsentris: pada osteon, yang mengelilingi central canal Interstisial: antar osteon, merupakan fragmen osteon tua yang telah

    dihancurkan

    Inner circumferential: di sekeliling rongga medula

    Outer circumferential: di dalam (deeper than) periosteum.

    2.

    Lakuna

    Terletak di antara lamela-lamela.

    Mengandung osteosit.

    Tempat pendewasaan sel tulang.

    3.

    Kanalikul.

    Penghubung antar lakuna

    Jalur masuknya nutrisi ke osteosit.

    Jalur keluarnya zat-zat sisa dari osteosit.

    4.

    Saluran Havers

    Mengandung saraf dan pembuluh darah.

    2.

    Tulang spons

    Sedikit atau tidak ada osteon.

    Pada tulang panjang terletak di tengah epifisis dan sekeliling rongga

    medula pada diafisis.

    Banyak trabekula (anyaman bercabang yang tidak teratur).

    Setiap trabekula mengandung lamela konsentris, dan osteosit di dalamlakuna dan kanalikuli.

    Ditutupi oleh tulang kompak (perlindungan).

    Terletak di posisi di mana tekanan tidak banyak.

    Antar trabekula terdapat rongga yang berisi sumsum tulang.

    Merupakan komponen utama pada tulang pendek, tulang pipih, tulang

    sesamoid (tulang pada sendi), dan tulang tak beraturan, yang disebut

    Diplo.

    STRUKTUR TULANG KERAS

    Struktur makroskopis tulang dapat mudah dilihat jika menganalisis

    tulang panjang. Tulang panjang pada umumnya memiliki bagian sebagai berikut:

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    6/25

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    7/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 7

    Daftar Acuan

    Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology 13th ed.

    PERTUMBUHAN TULANG KERAS (OSIFIKASI)

    Terbagi menjadi:

    1.

    Intramembranous ossification/dermal ossification

    Proses pembentukan tulang yang sederhana, biasanya terjadi di lapisan

    dalam dermis, terjadi pada tulang pipih di tengkorak.

    Mesenkim berdiferensiasi langsung menjadi osteoblas dan memulai sekresi

    osteoid. (osteoid = matriks tulang yang belum mengalami kalsifikasi)Proses:

    Sel-sel mesenkim bergabung, dan berdiferensiasi menjadi sel-sel

    osteogenik lalu menjadi osteoblas. Tempatnya disebut dengan pusat

    ossifikasi. Osteoblas menyekresi matriks ekstraseluler.

    Terjadi kalsifikasi, yaitu kalsium dan garam mineral lain yang terdeposit

    dan matriks ekstraseluler mengeras.

    Matriks ekstraseluler lalu berkembang menjadi trabekula dalam

    membentuk substansi spons yang di rongganya terdapat banyak

    pembuluh darah.

    Selama pembentukan trabekula, mesenkim terkondensasi di pinggirtulang dan berkembang menjadi periosteum.

    Gambar 5. Pertumbuhan tulangIntramembranous Ossification

    Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th

    ed. United States: John Wiley and

    Sons; 2012. p.190.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    8/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 8

    2.

    Endochondral ossification

    Matriks kartilago hialin yang sudah ada sebelumnya terkikis dan digantikan

    oleh osteoblas dan menyekresi osteoid.

    Proses pembentukan kartilago, yaitu mesenkim yang berkembang

    menjadi kondroblas yang menyekresi matriks ekstraseluler kartilago.

    Terjadi perkembangan kartilago, yaitu kondroblas yang terendamdalam matriks berkembang menjadi kondrosit yang mengalami

    pembelahan. Kartilago mengalami pemanjangan (pertumbuhan

    interstisial) dan juga mengalami penebalan akibat perkembangan

    perikondrium. Sebagian kondrosit mengalami kalsifikasi, dan sebagian

    lain mati dan berubah menjadi lakuna.

    Pembentukan pusat osifikasi terjadi. Pembuluh darah masuk melalui

    perikondrium dan menstimulus sel osteogenik menjadi osteoblas.

    Dalam tahap ini juga perikondrium berkembang menjadi periosteum,

    dan osteoblas mulai mendeposit matriks ekstraseluler tulang (bukan

    kartilago), dan terjadi pembentukan substansi spons (trabekula)

    Pembentukan rongga medula terjadi, osteoklas menghancurkanbagian terdalam trabekula pada substansi spons menjadi rongga

    medula. Tulang bertambah diameternya melalui pertumbuhan

    appositional (penambahan matriks oleh osteoblas di periosteum)

    Pembentukan pusat ossifikasi kedua, yakni penulangan pada bagian

    epifisis

    Pembentukan kartilago articular dan cakra epifisis. Kartilago hialin

    yang menutupi epifisis (ujung tulang) menjadi kartilago articular (untuk

    sendi). Sedangkan kartilago hialin di antara epifisis dan diafisis menjadi

    cakra epifisis (pusat pemanjangan tulang).

    Pada cakra epifisis saat pubertas, osteoblas (di sisi diafisis) lebih cepat

    membentuk tulang dari kartilago daripada pembentukan kartilago

    epifisis oleh kondroblas (di sisi epifisis), sehingga cakra epifisis semakin

    menipis dan akhirnya menghilang (epiphyseal closure).Gambar 6. Pertumbuhan tulang - Endochondral ossification

    Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th

    ed. United States: John Wiley and

    Sons; 2012. p.191.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    9/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 9

    Daftar Pustaka

    1.

    Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed.

    United States: John Wiley and Sons; 2012.

    2.

    Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of Anatomy and

    Physiology. 9thed. San Fransisco: Pearson Education; 2012.

    3.

    Graaf V. Human Anatomy. 6thed. New York: McGraw-Hill Higher Education;

    2001.

    4.

    Saladin K. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 3 rded.

    New York: McGraw-Hill Higher Education;2003.

    5.

    Mescher A. Junqueira's Basic Histology. 12thed. United States of America:

    McGraw-Hill Companies, Inc.; 2010.

    PERSENDIANPersendian: tempat pertemuan dua tulang/lebih di mana dapat terjadi

    pergerakan.

    JENIS-JENIS SENDI1. Berdasarkan pergerakan yang dapat dihasilkan (makin bebas, sendi makinlemah):

    A.

    Sinartrosis: sendi yang tidak dapat digerakkan. Dapat berupa sendi

    berfibrosa atau berkartilago

    B.

    Amfiartrosis:sendi yang dapat digerakkan dengan limitasi. Dapat berupa

    sendi berfibrosa atau berkartilago

    C.

    Diartrosis: sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Seluruh sendi

    diartrosis adalah sendi bersinovial

    2.

    Berdasarkan organisasi anatomis:

    A.

    BerfibrosaB.

    Berkartilago

    C.

    Bertulang

    D.

    Bersinovial

    Sinartrosis:

    Berfibrosa

    Sutura: sendi sinartrosis yang diikat jaringan

    ikat fibrosa yang padat.

    Contoh: Persambungan antara tulang

    tengkorak

    Gomfosis: sendi yang mengingatkan gigi pada

    maksila dan mandibular

    Contoh: Ikatan fibrosa antara gigi dan maksila

    serta mandibula disebut ligamen periodontal

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    10/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 10

    Berkartilago

    Sinkondrosis: jembatan kartilago antara 2 tulang yang berartikulasi

    Contoh: hubungan antara tulang rusuk vertebrosternal dengan manubrium

    dari sternum

    Bertulang

    Sinostosis: hubungan antar tulang yang benar-benar kaku dan tidak

    mengizinkan adanya pergerakan. Kedua tulang menyatu sepenuhnya

    sehingga tidak ada batas

    Contoh: hubungan antara tulang frontal

    Amfiartrosis

    Berfibrosa

    Sindesmosis: hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan ligamen

    Contoh: sendi distal antara tibia dan fibula

    Berkartilago

    Simfisis:hubungan antar tulang oleh kartilago berfibrosa

    Contoh: sendi antara tulang pubis (simfisis pubis)

    Diartrosis

    Sinovial

    Sinovial: memberi rentang gerakan yang sangat bebas dibanding dengan

    sendi lainnya. Biasanya terletak pada ujung tulang panjang

    STRUKTUR SENDI SINOVIALTerdapat kartilago artikular yang melindungi lapisan tulang keras.

    Anatominya menyerupai kartilago hialin, namun tidak berperikondrium dan

    matriksnya mengandung lebih banyak air dari kartilago lain

    Permukaan kartilago artikular bertekstur halus sehingga dapat

    mengurangi gesekan. Namun sebetulnya jika mengalami tekanan pun kedua

    tulang tidak bersentuhan karena di antaranya terdapat cairan sinovial sebagai

    pelumas untuk minimalisir gesekan.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    11/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 11

    Cairan sinovial: menyerupai cairan

    interstisial tapi mengandung proteoglikan

    berupa hyaluronan (tergolong

    glycosaminoglycans, GAG) dengan

    konsentrasi tinggi. Fungsi cairan sinovial:

    1.

    Lubrikasi2.

    Distribusi nutrisi

    3.

    Shock absorption

    GERAKAN SENDI SINOVIAL1.

    Pergerakan geser: kedua permukaan

    bergeser antara satu sama lain. Gerakan terjadi hampir ke semua arah,

    namun jumlah pergerakan terbatas

    Contoh: antara tulang karpal, dan antara klavikula dan sternum.

    2.

    Pergerakanangular

    a.

    Fleksi dan ekstensi:pergerakan pada bidang anterior-posterior Fleksi: memperkecil sudut artikulasi

    Ekstensi: meningkatkan sudut antara artikulasi

    Hiperekstensi: ekstensi melewati posisi anatomi

    b.

    Abduksi dan adduksi: pergerakan pada bidang frontal

    Abduksi: menjauh dari garis batas longitudinal tubuh

    Adduksi: mendekat pada garis batas longitudinal tubuh

    c.

    Sirkumduksi: gerakan spesial di mana poros tidak bergerak namun batangtulang dapat melakukan gerakan berputar, contoh: memutar tangan satu

    putaran penuh dengan poros antara klavikula-skapula dengan humerus

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    12/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 12

    3.

    Pergerakan Rotasi: pergerakan berputar

    a.

    Rotasi kepala: rotasi kiri dan rotasi kanan

    b.

    Rotasi tangan: rotasi lateral (eksternal) dan rotasi medial (internal)

    c.

    Rotasi siku: pronasi dan supinasi

    4. Pergerakanspesial

    a.

    Inversi-eversi: pergerakan menekuk telapak kaki ke dalam (inversi) dan keluar (eversi)

    b.

    Fleksi Dorsifleksi plantar: fleksi saat menekuk kaki ke atas (dorsifleksi) dan

    ke bawah seperti menjinjit (fleksi plantar)

    c.

    Oposisi-reposisi: pergerakan ibu jari menuju telapak tangan atau jari lain

    (oposisi) dan pergerakan jempol ke posisi semula (reposisi)

    d.

    Protraksi-retraksi: menggerakkan bagian tubuh ke anterior pada bidang

    horizontal (protraksi) dan sebaliknya (retraksi).

    e.

    Elevasi-depresi: bergerak ke arah superior (elevasi) dan inferior (depresi)

    f.

    Fleksi lateral: pergerakan kolom vertebral ke sisi, paling menonjol di

    daerah serviks dan thoraks

    MODELPERGERAKANARTIKULASI1.

    Pergerakan linear:pergerakan dalam satu dimensi

    2.

    Pergerakan angular: pergerakan di mana perubahan sudut dengan poros

    tetap di tempat

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    13/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 13

    3.

    Sirkumduksi: pergerakan pada suatu poros, dapat terjadi satu putaran

    penuh

    4.

    Rotasi: pergerakan di mana hanya terjadi perputaran pada satu bidang

    tanpa disertai perpindahan tempat dan lainnya

    Secara aksis gerakan

    a.

    Monoaksial:pergerakan dalam satu bidang gerak

    b.

    Biaksial:pergerakan dalam dua bidang gerak

    c.

    Triaksial:pergerakan dalam tiga bidang gerak

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    14/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 14

    KLASIFIKASISENDISINOVIANo. Sendi Karakteristik Pergerakan Contoh Gambar

    1.Sendi geser

    Pergerakan

    linear, nyaris

    nonaksial ataumultiaksial

    Sendi interkarpal, sendi

    vertebracostal, sendi

    akromioklavikular dansendi klavikulosternal

    2.Sendi engsel Angular,

    monoaksialSendi siku, lutut

    3.Sendi

    kondiloid

    Memiliki permukaan oval

    yang terletak dalam suatu

    depresi

    Angular, biaksial

    Sendi radiokarpal, sendi

    metakarpofalangeal 2-5,

    metatarsofalangeal

    4. Sendi pelana:

    Permukaan artikular yang

    kompleks dan bersatu

    seperti penunggang pada

    pelana, salah satu bidang

    cekung dan lain cembung

    Angular, biaksialSendi karpometakarpal

    pertama

    5.Sendi putar Rotasi,

    monoaksial

    Sendi atlantoaksial,

    proksimal radioulnar

    6.Sendi peluru

    Permukaan bundar dari

    salah satu tulang berada

    dalam depresi berbentuk

    bundar pada tulang

    lainnya

    Angular,

    sirkumduksi,

    rotasi, triaksial

    Sendi bahu-lengan atas

    dan sendi panggul-paha

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    15/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 15

    OTOTOtot adalah hasil perkembangan dari lapisan mesoderm.

    Sel otot berdiferensiasi dengan cara pemanjangan sel secara bertahap dengan

    sintesis protein myofibril secara bersamaan.

    Fungsi: Alat gerak aktif, mempertahankan postur tubuh, menstabilkan sendi,

    menghasilkan panas.

    KARAKTERISTIK KHUSUS OTOT Kontraktilitas: Hanya satu kerja: untuk memendek

    Pemendekan menghasilkan tenaga menarik

    Eksitabilitas: Serabut saraf mengakibatkan perjalanan impuls

    Ekstensibilitas: Dengan kontraksinya akan meregangkan otot yang

    berlawanan

    Elastisitas: Membalik dengan pasif setelah diregang

    Otot diklasifikasikan menjadi 3, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung.

    OTOT RANGKAKarakteristik:

    -

    Silindris panjang

    -

    Inti banyak

    -

    Inti di piinggir (di tepi sel, di bawah membrane sel)

    -

    Inti terbentuk akibat peleburan sel mesenkimal embrional yaitu myoblast

    -

    setiap serabut otot mengandung sejumlah berkas paralelyang disebut

    myofibril

    -

    myofibril terdiri dari deretan panjang sarkomer

    Serabut otot

    -

    Serabut merah: slow-twitch fibers contoh: otot antigravitasi di sepanjang

    punggung

    -

    Serbut putih: fast twitch fibers contoh: extraocular muscles of the eye

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    16/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 16

    Otot tersusun dalam berkas-berkas teratur yang dikelilingi epimisium

    selubung luar jaringan ikat padat yang mengelilingi seluruh otot, menglilingi

    fasciculus. Epimisium memperlihatkan kontuinitas dengan tendon melalui

    taut miotendosa (serat-serat kolagen tendon menyusup dia ntara serabut-

    serabut otot dan berhubungan dengan lipatan komplek sarkolemma).

    Berkas fasciculus dikelilingi oleh berkas serbaut otot perimysium.

    Serabut otot dikelilingi endomisium Terdiri atas lamina basal yang

    disintesis serabut multi nuklerar , serat-serat retikuler dan fibroblast, di

    endomisiu tempat melekatnya kapiler darah (dalam bentuk jejering kapiler

    luas).

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    17/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 17

    Pita Gelap

    -

    pita A (Anisiotrop: cahaya polarisasi).

    -

    Terdapat daerah yang lebih pucathanya ada myosin yaitu pita H.

    -

    Dibelah dua oleh garis Msuatu daerah terbentuknya hubungan lateral

    antar filament tebal yang berdekatan, protein utam garis M adalah

    miomesin (protein pengikat myosin, dan keratin kinase yangmengkatalisis pemindahan gugus fosfat dan fosfokreatin [suatu bentuk

    simpanan gugus fosfat berenergi tinggi] ke adenosine pada ADP agar

    adenosine trifosfat ATP tersedia bagi kontraksi otot)

    -

    Di pita A filament tebal dan tipis

    Pita Terang

    -

    Pita brIghtpita I (Isotrop: tidak mengubah cahay polarisasi)

    -

    Sarkomerdaerah di antara garis Z

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    18/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 18

    Filamen Tipis

    -

    F aktin: terdapat sisi aktif yang berinteraksi dengan jembatan silang

    myosin. Terdiri dari 2 G aktin yang berpilin membentuk heliks ganda.

    Setiap monomer G-aktin emiliki tempat pengikatan myosin

    -

    Tropomyosin: ngeblok sisi aktif F aktin pada saat relaksasi

    -

    Troponin: kompleks troponin melelat pada tempat khusus dengan interval

    teratur di sepanjang molekul tropomyosin

    o TnT: melekat pada tropomyosin

    o TnC: calcium-binding protein

    o

    TnI: menghambat interaksi aktin-myosin

    Filamen Tebal

    -

    Myosin: dibagi menjadi meromyosin ringan/light dan mero myosin

    berat/heavy (ada kepala miosin), terdapat jemabatan silang/ crossbrdige

    actin binding sites dan aktivitas ATP sintase (maksudnya kepala

    myosinngubah energy kimiawi jadi energy mekanik)

    Retikulum Sarkoplasma & Sistem Tubulus Transversal

    -

    Pada otot REH dikhususkan untuk penyimpanan ion Ca 2+

    -

    Depolarisasi berawal dari sel saraf, yang kemudian mengeluarkan

    neurotransmitter pada neuromuscular junction agar sel otot juga ikut

    berdepolarisasi-

    Sinyal depolariasasi diawali pada permukaan, harus berdifusi ke seluruh

    bagian sel untuk menimbulkan pelepasan Ca2+ dari sisterna Retikulum

    Sarkoplasma internal

    -

    Trias: kompleks khusus terdiri dari Tubulus-T dan 2 Sisterna Internal.

    Depolarisasi tubulus-T diteruskan ke membran Retikulum Sarkoplasma

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    19/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 19

    - Tubulus Transversus (Tubulus-T): Invaginasi sarkolema mirip jari-jari.

    Membentuk jaringan tubulus dengan anastomosis kompleks yang

    melingkari perbatasan pita A-I di setiap sarkomer

    - Sisterna Terminal: bersebelahan dengan tubulus-T. Melebar di Retikulum

    Sarkoplasma.

    -

    Retikulum Sarkoplasma: mengatur aliran kalsium (ketersediaan Ca2+ kontraksi. Ketiadaan Ca2+ relaksasi). Terdiri dari jejaring sisterna

    Retikulum Endoplasma halus yang bercabang dan mengelilingi setiap

    myofibril.

    Referensi:

    1.

    Janquera ed 13

    2.

    High-Yield Histology ed 2

    OTOT POLOS

    Letak otot polosdinding pembuluh darah, organ dalam manusia, rongga

    tubuh

    Fungsi transportasi darah dan makanan, mengatur diameter pembuluh

    darah, pergerakan zat dalam lumen Sifatbisa membelah diri dan regenerasi, Involunteer

    Bentukgelendong, inti satu di tengah, tidak berlurik

    Otot polos tidak memiliki sarkomerseperti pada otot rangka, namun tetap

    memiliki miosin dan aktin. Perbandingan aktin dan miosin pada otot polos

    adalah 2-4 : 1 (otot rangka 10-15 : 1). Miosin di otot polos lebih panjang

    daripada di otot rangka sedangkan aktin memiliki tropomiosin tanpa troponin.

    Otot polos juga memiliki filamen dengan ukuran sedang yang menjadi

    penyokong bentuk.

    Tidak memiliki sarkomer berarti tidak memiliki garis Z dan protein di

    dalamnya. Di otot polos digantikan oleh badan padatyang memiliki kandunganprotein yang sama. Aktin melekat pada badan padat dan miosin berada di

    tengah.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    20/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 20

    Kontraksi dan Relaksasi

    Perbedaan dengan kontraksi dan relaksasi pada otot rangka:

    1.

    Ion Ca2+berasal dari cairan ekstraseluler dan retikulum sarkoplasma

    2.

    Tidak ada potensial aksi untuk pelepasan ion Ca2+

    3.

    Sebagai pengganti tidak adanya troponin, terdapat fosforilasi rantai

    ringan miosinuntuk kontraksi

    4.

    Tambahan: defosforilasi rantai ringan oleh fosfatase miosin

    Koordinasi Otot Polos

    a.

    Unit tunggal: komunikasi antar sel otot polos melalui taut celah. Satu

    sinyal dari semua saraf ikut berkontraksikoordinasi.b.

    Unit multipel: dirangsang secara individual

    Referensi

    1.

    Human Physiology, Silverthorn

    2.

    Human Physiology From Cells to Systems, Sherwood

    3.

    Fundamentals of Anatomy and Physiology, Martini

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    21/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 21

    OTOT JANTUNG

    Karakteristik:

    Berukuran diameter 10-20 m x panjang 50-100 m

    Struktur serabut bercabang* dan berlurik.

    *Percabangan otot jantung disebut Anastomosis

    Nukleous terletak di tengah; sesekali terdapat dua inti.

    Mitokondria lebih panjang dan lebih banyak jumlahnya serta sekat-sekat

    dalam mithokondria juga lebih banyak

    Bekerja secara tidak sadar (Involunteer)

    Bergantung pada respirasi karena aktivitas ritmik terjadi secara terus-

    menerus. Terdapat Discus Intercalaris: garis gelap pada otot jantung yang

    merupakan sambungan antara dua sel yang berdampingan terlihat seperti

    garis lurus yang membentuk tangga untuk pelekatan aktin dan sarkomer;

    dibedakan menjadi 2 bagian utama yaitu:

    - Pars transvelaris, menempati bagian yang berjalan melintang

    terhadap serabut otot. Pada bagian ini terdapat struktur yang mirip

    Desmosom.

    - Pars lateralis, menempati bagian yang sejajar dengan serabut otot.

    Pada bagian ini terdapat struktur yang mirip Gap Junctions.

    Lokasi:

    Hanya terletak pada dinding otot jantung (myocardium) yang membentuk

    atrium dan ventrikel. Lapisan ini mengandung jaringan otot jantung, pembuluh

    darah, dan saraf.

    Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis (seperti yang terdapat pada

    otot rangka) dan sarkoplasma yang mirip mithokondria. Miofibril-miofibril

    terpisah-pisah oleh deretan mithokondria, yang mengakibatkan gambaran

    gurat-gurat memanjang yang dapat terlihat jelas.

    Fungsi: Memompa Aliran darah dari organ jantung ke seluruh tubuh.

    Perbedaan Otot Jantung dan Otot Lurik:

    1.

    Serabut otot jantung bukan merupakan sinsitium, melainkan merupakan

    rangkaian sel-sel tunggal yang berderet-deret ujung beretemu ujung

    dengan perantara suatu bangunan yang dinamakan : discus intercalaris.

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    22/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 22

    2. Sel otot jantung tidak berbentuk silindris biasa, melainkan bercabang-

    cabang sehingga memberikan kesan adanya anyaman 3 dimensional.

    3.

    Inti sel otot jantung tidak terletak dibawah sarkolema, melainkan

    ditengah sel.

    4.

    Kontraksi ototjantung diluar pengaruh kehendak kita.

    5.

    Susunan Reticulum Sarcoplasmic dan mithokondria yang tidak teratursehingga berkas-berkas miofilamen membentuk miofibril tidak disusun

    secara teratur sehingga batas-batas miofibril tidak tegas.

    6.

    Dapat berkontraksi10 sampai 15 kali lebih lama dari otot jantung dalam

    menanggapi potensial aksi tunggal.

    *Celah-celah di antara anyaman serabut-serabut otot jantung diisi oleh jaringan

    pengikat (endomisium).

    Regenerasi otot jantung

    Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis

    lainnya, tetapi tidak ada regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Jaringanotot jantung kekurangan sel satelit, dan serat otot jantung yang ada tidak

    bermitosis untuk membentuk sel-sel baru. Bukti terbaru menunjukkan bahwa

    sel-sel induk dari darah bermigrasi ke jantung. Di sana, sel-sel induk dapat

    membedakan dan mengganti sejumlah serat otot jantung dan sel endotel dalam

    pembuluh darah jantung.

    Jantung berdetak karena memiliki alat pacu jantung yang memulai setiap

    kontraksi dengan irama yang konstan, alat tersebut disebut autorhythmicity.

    Jaringan otot jantung memiliki endomysium dan perimysium, tetapi tidak

    memiliki sebuah epimysium.

    Referensi

    1.

    Martini,Fundamentals of Anatomy and Physiology 9thEd

    2.

    Tortora, Principles of anatomy and physiology 12thEd.

    3.

    Bahan Kuliah FKG Unpad milik Prof. dr. Suryo Wibowo

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    23/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 23

    PENAMAAN (ISTILAH DESKRIPTIF)OTOTA.

    Posisi atau orientasi dari fascicle pada otot

    1.

    Rectus. Berarti lurus, adalah otot parallel yang serat ototnya

    memanjang sepanjang sumbu tubuh. Contoh: rectus abdominis pada

    abdomen

    2.

    Transversus. Serat ototnya menyilang dengan sumbu longitudinal tubuh

    3.

    Oblique. Serat otot memiliki posisi dengan sudut yang miring terhadap

    sumbu longitudinal tubuh

    B.

    Posisi atau letak otot

    1.

    Superficialis atau externus. Otot yang terletak pada permukaan tubuh

    (dapat terlihat). Contoh: Flexor digitorum superficialis pada lengan

    bawah

    2.

    Profundus atau internus. Otot yang terletak di dalam tubuh (tidak

    terlihat)

    C.

    Karakteristik struktur

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    24/25

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    FKUI 2015 SOLID 24

    1.

    Jumlah tendon origo

    a.

    Bisep: 2 tendon

    b.

    Trisep: 3 tendon

    c.

    Quadrisep: 4 tendon

    2.

    Bentuk otot

    a.

    Trapezius: berbentuk trapesiumb.

    Rhomboid: berbentuk jajaran genjang

    c.

    Orbicularis: melingkar

    d.

    Deltoid: berbentuk segitiga

    3.

    Ukuran Otot

    a.

    Longus: Panjang, Contoh: Adductor longus pada paha

    b.

    Longissimus: Terpanjang

    c.

    Teres: Panjang dan bundar, Contoh: Pronator teres pada lengan

    d.

    Brevis: Pendek, Contoh: extensor carpi radialis brevis pada lengan

    e.

    Magnus: Besar

    f.

    Major: Lebih besar dari magnus, Contoh: pectoralis major pada

    dadag.

    Maximus: Terbesar

    h.

    Minor: lebih kecil

    i.

    Minimus: Terkecil

    j.

    Latissimus: Terlebar

    D.

    Jenis Gerakan utama saat kontraksi

    1.

    Flexor >< Extensor

    2.

    Abductor>< Supinator

    4.

    Levator>< Depressor

    5.

    Tensor6.

    Sfingter

    7.

    Rotator

  • 7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal

    25/25