TM Shoulder Joint.pptx [Repaired]

34
SHOULDER JOINT MEYQI STEVANUS 1362030013 DEPI PERMATA SARI Br PURBA 1362030014 DYANDRA FRETY ANUGRAHNI 1362030020 RIZKY DHARMAWAN 1362030023

description

TM

Transcript of TM Shoulder Joint.pptx [Repaired]

PowerPoint Presentation

SHOULDER JOINTMEYQI STEVANUS1362030013DEPI PERMATA SARI Br PURBA1362030014DYANDRA FRETY ANUGRAHNI1362030020RIZKY DHARMAWAN1362030023

SHOULDER GIRDLETerdiri dari :1. Glenohumeral Joint2. Acromioclavicular Joint3. Sternoclavicular Joint4. Scapulothoracic5. Suprahumeral6. Sternocostalis7. SternovertebralisTHE SHOULDER GIRDLE

GLENOHUMERAL JOINTMultiaxial (ball and socketBall : caput humeri (convex)Socket : fosa glenoidalis (concave)MLPP : 55 AbdCLPP : full Abd dan lateral rotasiCapsuler pattern : lateral rotation, Abd, medial rotation

ACROMIOCLAVICULAR JOINTPembentuk sendi : processus acromion dari Os. Scapula, dgn lateral Os. ClavicullaMLPP : arm by sideCLPP : 90 AbdCapsular pattern : nyeri pada akhir gerak horizontal Add dan Full elevasi

STERNOCLAVICULAR JOINTPembentuk Sendi : ujung medial Clavicula dgn manubrium sterniBentuk : sadle jointMLPP : arm at sideCLPP : full elevationCapsular pattern : nyeri pada akhir ROM Add dan full elevation

SCAPULOTHORACICBukan sendi yang sebenarnya namun berpengaruh terhadap gerakan shoulder complex. Pembentuk : scapula dgn otot yang menutupi bagian belakang dinding toraksLetak scapula : sekita level T2 T7 atau T9MLPP : Acromioclavicular

Supra Humeral bukan sendi, tapi hanya ligament coracoacromion dgn caput humeri.Sternocostalis dan Sternovertebralis hanya mempengaruhi gerak Abd maksimal.TAMPAK DEPANKepala, leher, simetrisStep deformity, adalah dislokasi pada acromioclavicular joint nampak adanya sulcus sign karena subluksasi glenohumeral.Pada stroke juga terjadi sulcus sign karena kelumpuhan atau paralisis otot deltoid.

Step Deformity

Sulcus sign (instability) dan Subluxation Glenohumeral

Tampak BelakangWinging of the scapula, yaitu tulang skapula lebih menonjol ke belakang saat kedua tngan mendong tembok. Ini terjadi akibat kelemahan otot seratus anteriorSprengel deformity, dimana tinggi kedua skapula tidak sama, biasanya kongenital

Winging of the scapula

Sprengel deformity

Tes Gerak Aktif1. Fleksi 160-1802. Ekstensi 50-60 3. Abduksi 170-180 4. Adduksi 50-75 5. Eksorotasi 80-90 6. Endorotasi 60-100 7. Horisontal add 45-60 8. Horisontal abd 90-110 Tes Gerak PasifFleksi, 180 endfeel elastisEkstensi, 60 endfeel elastisAbduksi, 180 endfeel hardAdduksi, 60 endfeel elastisEndorotasi, 90 endfel elastisEksorotasi, 90 endfeel elastisHorisontal abd 110 , endfeel elastisHorisontal add 60 , endfeel elastis.Isometrik Melawan TahananFleksiEkstensiAbduksiAdduksiLateral rotasiMedial rotasiFleksi elbowEkstensi elbow

Tes KhususYergasons testTes ini dilakukan untuk menentukan apakah tendon otot biceps dapat mempertahankan kedudukannya di dalam sulkus intertuberkularis atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengn meminta pasien untuk memfleksikan elbow sampai 90 dan supinasi lengan bawah dan stabilisasi pada thoraks yang berlawanan dengan pronasi lengan bawah. Pasien diminta untuk melakukan gerakan lateral rotasi lengan melawan tahanan.Hasil positif jika ada tenderness di dalam sulkus bicipitalis atau tendon ke luar dari sulcus, ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis.

Yergasons test

Drop-arm test Tes ini dilakukan untuk mengungkapkan ada tidaknya kerusakan pada otot otot serta tendon yang menyusun rotator cuff dari bahu. Pemeriksa mengabduksikan shoulder pasien sampai 90 dan meminta pasien menurunkan lengannya secara perlahan-lahan atau timbul nyeri pada saat mencoba melakukan gerakan tersebut. Hasil tes positif indikasi cidera pada rotator cuff complexDrop-arm Test

Apprehension test Posterior : Pemeriksa memfleksikan kedepan shoulder pasien disertai medial rotasi, lalu pemeriksa menekan kearah posterior elbow pasien. Hasil positif indikasi akan terlihat atau tampak kecemasan pada wajah pasien dan pasien akan mempertahankan gerakan selanjutnya.Anterior :Pemeriksa mengabduksikan dan lateral rotasi shoulder pasien secara perlahan. Jika tes positif indikasi dapat terlihat atau merasakan kecemasan pada wajah pasien dan pasien akan mempertahankan gerakan selanjutnya.

Traksi dan Translasi1.Glenohumeral joint :a. Traksi humerus, arah lateral-ventral-cranial.b. Translasi humerus ke anterior utk problem ekstensi dan eksorotasi.c. Translasi humerus ke posterior utk problem fleksi dan endorotasi.d. Translasi humerus ke inferior, utk problem abduksiTraksi Laterokranioventral

Translasi ke Anterior

Translasi ke Posterior

Translasi ke Inferior bila Abd sangat minimal

Sternoclavicular Joint Play

Mobility Scapula

Joint Play Acromyoclavicular

2.Acromioclavicular joint :Traksi acromion ke lateral.Translasi clavicula ke anterior dan posterior berpasangan dg retraksi dan protraksi 3.Sternoklavikuler joint :Traksi klavikula, ke lateral kranioventral.Translasi caudal berpasangan dg elevasi.Translasi cranial berpasangan dg depresiTranslasi anterior berpasangan dg protraksi.Translasi posterior berpasangan dg retraksi

4.Sendi skapulotoraks : Gerak lateral dan medial berpasangan dg protraksi-retraksi sekitar 30-0-30.Gerak cranial-caudal berpasangan dg elevasi-depresi 20-40-0-5-10.5. Sendi kostosternal dan kostovertebral, merupakan penunjang gerak shoulder complex. Utamanya yaitu elevasi dan rotasi costa 1 yg terjadi pd akhir ROM gerak abd bahu.

PERTANYAAN