Tinea Corporis (Atikah)
-
Upload
deden-siswanto -
Category
Documents
-
view
252 -
download
0
Transcript of Tinea Corporis (Atikah)
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat
tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang
disebabkan oleh golongan jamur dermatofita. Golongan jamur ini
mempunyai sifat mencerna keratin, yang terbagi dalam 3 genus yaitu :
microsporum, trichophyton, dan epidermophyton.1
Ada beberapa klasifikasi yang dibuat untuk membagi dermatofitosis,
namun pembagian yang lebih praktis dan dianut oleh para spesialis kulit
adalah yang berdasarkan lokasi, yaitu1 :
1. inea !apitis : dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala
". inea #arbae : dermatofitosis pada dagu dan jenggot
3. inea !ruris : dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar
anus, bokong, dan kadang$kadang sampai perut bagian ba%ah&. inea pedis et manum : dermatofitosis pada kaki dan tangan
'. inea unguium : dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki
(. inea korporis : dermatofitosis pada bagian lain selain bentuk
diatas
Adapun selain bentuk diatas, ada beberapa tinea yang masih dikenal,
yaitu tinea imbrikata, tinea fa)osa, tinea fasialis, tinea sirsinata. #entuk
istilah tersebut dapat dianggap sebagai sinonim tinea korporis.1
inea korporis adalah infeksi dermatofita superficial yang menyerang
kulit halus * glabrous skin+, misalnya kulit kecuali pada kulit kepala, lipatan
paha, telapak tangan dan telapak kaki.",3 Trichophyton rubrum adalah jenis
dermatofita tersering yang menyebabkan tinea korporis. enyakit ini
umumnya ditemukan pada daerah tropis bersuhu hangat dan lembab. #isa
mengenai semua umur, tapi pre)alensi cenderung tinggi pada remaja muda."
1
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
2/22
ada umumnya pasien mengeluhkan gatal dan timbul bercak
kemerahan. -amun pada beberapa kasus pasien bisa dengan tanpa keluhan.
Gambaran klinis berupa eritema berbatas tegas dengan konfigurasi anular
atau polisiklik, serta bagian tepi yang lebih aktif.3 Diagnosis ditegakkan
melalui anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik melalui inspeksi, dan
ditunjang dengan pemeriksaan penunjang seperti !/ dan lampu %ood.
emeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan lampu %oods yang bila
disinari akan menampakkan flouresensi ber%arna kuning keemasan pada lesi
yang bersisik tersebut. emeriksaan secara mikroskopis dengan !/ 10$
"0 memperlihatkan hifa yang pendek$pendek dan spora yang bergerombol
seperti buah anggur. engobatan dapat dilakukan secara topikal dan
sistemik.1,",3
!omplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi berulang, yang dapat
terjadi bila pasien tidak menggunakan obat dengan baik dan tidak menjaga
higienitas, selain itu dapat pula terjadi dermatitis kontak sekunder. rognosis
umumnya baik, dan pasien harus dibekali dengan pendidikan untuk
mencegah terjadinya infeksi berulang.
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
2aporan ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti
!epaniteraan !linik bagian !edokteran !eluarga akultas
!edokteran 4ni)ersitas 5uhammadiyah alembang.
1.2.2. Tujuan Khusus
5ahasis%a belajar menerapkan prinsip$prinsip pelayanan kedokteran
keluarga dalam mengatasi masalah tidak hanya pada penyakit pasientetapi juga faktor psikososial dari keluarga yang mempengaruhi
timbulnya penyakit serta peran serta keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan.
1.3. an!aat Penelitian
1.3.1. an!aat untuk Puskesmas
6ebagai sarana kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan
2
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
3/22
mendapatkan umpan balik dari hasil e)aluasi konsisten dalam rangka
mengoptimalkan peran puskesmas.
1.3.2. an!aat untuk mahasis"a
6ebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan
kesehatan dengan menerapkan prinsip$prinsip kedokteran keluarga.
3
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
4/22
BAB II
TIN#AUAN PU$TAKA
A. TINEA K%&P%&I$
2.1. De!inisi
inea korporis adalah dermatofitosis pada kulit yang tidak berambut
*glabrous skin+ kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan lipat paha.
Dermatofitosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur dermatofita
yaitu 7pidermophyton, 5ycrosporum dan rycophyton. erdapat lebih dari
&0 spesies dermatofita yang berbeda, yang menginfeksi kulit dan salah satu
penyakit yang disebabkan jamur golongan dermatofita adalah tinea
korporis.",3,&
2.2. $in'nim
inea sirsinata, tinea glabrosa, Scherenede Flechte, kurap, ringworm of
the body.
2.3. Eti'l'gi
inea korporis dapat disebabkan oleh berbagai spesies dermatofit
seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. 8ariasi
penyebabnya dapat ditemukan berdasarkan spesies yang terdapat di daerah
tertentu.&,' -amun demikian yang lebih umum menyebabkan tinea korporis
adalah T.rubrum, T.mentagrophytes, dan M.canis.&
2.(. E)i*emi'l'gi
inea korporis merupakan infeksi yang umumnya sering dijumpai
didaerah yang panas, Tricophyton rubrum merupakan infeksi yang paling
umum diseluruh dunia dan sekitar &9 menyebabkan tinea korporis.
Tricophyton tonsuran merupakan dermatofit yang lebih umum menyebabkan
tinea kapitis, dan orang dengan infeksi tinea kapitis antropofilik akan
4
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
5/22
berkembang menjadi tinea korporis. alaupun pre)alensi tinea korporis
dapat disebabkan oleh peningkatan Tricophyton tonsuran, Microsporum
canis merupakan organisme ketiga sekitar 1& menyebabkan tinea
korporis.(
inea korporis mungkin ditransmisikan secara langsung dari infeksi
manusia atau he%an melalui autoinokulasi dari reser)oir, seperti kolonisasi
T.rubrum di kaki. Anak$anak lebih sering kontak pada zoofilik patogen
seperti M.canis pada kucing atau anjing. akaian ketat dan cuaca panas
dihubungkan dengan banyaknya frekuensi dan beratnya erupsi.9
;nfeksi dermatofit tidak menyebabkan mortalitas yang signifikan tetapi
mereka bisa berpengaruh besar terhadap kualitas hidup. inea korporis
pre)alensinya sama antara pria dan %anita. inea korporis mengenai semua
orang dari semua tingkatan usia tapi pre)alensinya lebih tinggi pada
preadolescen. inea korporis yang berasal dari binatang umumnya lebih
sering terjadi pada anak$anak.(,uinum *kuda+ dan 5icrosporum
nannum *babi+
• Antrofilik yaitu transmisi dari manusia ke manusia.
5
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
6/22
2.,. Pat'genesa
Dermatofita umumnya menyukai menghuni pada lapisan kulit yang
mengandung keratin, rambut, dan kuku dimana merupakan lingkungan yang
lembab yang kondusif untuk jamur berproliferasi. ?amur melepaskan enzim
keratinase untuk menembus stratum korneum, dan umumnya tidak
menembus lebih dalam karena mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik
yang melibatkan faktor inhibisi serum, komplemen, dan 5- lekosit.1,"
5asa inkubasinya adalah sekitar 1$3 minggu, dimana dermatofita
mengin)asi daerah sekitarnya dengan pola sentrifugal *menjauhi pusat+.
6ebagai respon dari infeksi, pada tepi yang aktif meningkatkan proliferasi
sel epidermis yang menghasilkan sk%ama. ;ni menciptakan pertahanan
partial dengan cara menghilangkan kulit yang terinfeksi dan membiarkan
kulit yang sehat dari tengah menuju lesi. 7liminasi dermatofita dilakukan
melalui cell-mediated immunity.
Trichophyton rubrum adalah jenis dermatofita yang tersering
menyebabkan tinea korporis. Dermatofita ini resisten terhadap eradikasi
karena dinding selnya mengandung barier penghambat, yang menghambat
cell-mediated immunity, menghambat proliferasi keratin dan meningkatkan
resistensi organism pada pertahanan kulit alamiah.1,"
2.-. am/aran Klinis
Gambaran klinis dimulai dengan lesi bulat atau lonjong dengan tepi
yang aktif dengan perkembangan kearah luar, bercak$bercak bisa melebar
dan akhirnya memberi gambaran yang polisiklik,arsinar,dan sirsinar. ada
bagian pinggir ditemukan lesi yang aktif yang ditandai dengan eritema,
adanya papul atau )esikel, sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih
tenang.
A%alnya tampak lesi eritema, yang dapat dengan cepat membesar dan
meluas, dengan batas tegas dan konfigurasi anular karena resolusi sentral.
6ebagai akibat proses peradangan dapat timbul skuama, krusta, papula,
)esikel atau bahkan bula. ada kasus yang jarang dapat timbul makula
6
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
7/22
purpura, yang disebut tinea corporis purpura. ada pasien yang terinfeksi
/;8 atau pasien dengan imunocompromised biasanya timbul abses atau
infeksi kulit yang luas.1,",3
2esi$lesi pada umumnya merupakan bercak$bercak terpisah satu
dengan lain. !elainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi$lesi dengan
pinggir polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. #entuk
dengan tanda radang yang lebih nyata, lebih sering dilihat pada anak$anak
daripada orang de%asa karena umumnya mereka mendapatkan infeksi baru
pertama kali.1
enderita yang terinfeksi memiliki )ariasi gejala klinis, dan ada juga
penderita dengan tanpa keluhan. enderita umumnya mengeluh gatal, dan
terkadang bisa mengeluh merasakan seperti terbakar. Adapun selain keluhan,
hal$hal penting yang perlu digali adalah mengenai ri%ayat kontak dengan
penderita ataupun dengan he%an peliharaan, karena tinea korporis dapat
juga ditularkan melalui he%an peliharaan. 6elain itu perlu juga digali
tentang pekerjaan atau kegiatan yang mungkin merupakan faktor risiko
penularan tinea korporis.
#entuk khas tinea korporis yang disebabkan oleh trichophyton
concentricum disebut tinea imbrikata. enyakit ini terdapat di berbagai
daerah tertentu di ;ndonesia, misalnya !alimantan, 6ula%esi, ;rian barat,
juga di pulau ?a%a.1 inea imbrikata mulai dengan bentuk papul ber%arna
coklat, yang perlahan$lahan menjadi besar.6tratum korneum bagian tengah
ini terlepas dari dasarnya dan melebar. roses ini, setelah beberapa %aktu
mulai lagi dari bagian tengah, sehingga terbentuk lingkaran$lingkaran
skuama yang konsentris. #ila dengan jari tangan kita meraba dari bagian
tengah ke arah luar, akan terasa jelas skuama yang menghadap ke dalam.
2ingkaran$lingkaran skuama konsentris bila menjadi besar dapat bertemu
dengan lingkaran$lingkaran di sebelahnya sehingga membentuk pinggir
yang polisiklik. ada permulaan infeksi penderita dapat merasa sangat gatal,
akan tetapi kelainan yang menahun tidak menimbulkan keluhan pada
penderita.
7
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
8/22
Granuloma maocchi, merupakan bentuk lain dari tinea korporis yang
lebih berat, yang menyerang rambut, folikel rambut dan sekitar dermis, serta
melibatkan reaksi granulomatosa. enyakit ini umumnya terjadi pada %anita
yang mencukur bulu kaki. inea korporis gladiatorum adalah infeksi
dermatofita yang ditularkan melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, yang
terjadi pada pegulat. inea incognito merupakan penyakit dengan gejala
tidak khas karena dipengaruhi pengobatan kortikosteroid.
am/ar 2.1. am/aran Klinis Lesi Tinea K'r)'ris
2.0. Pemeriksaan La/'rat'rium
a. emeriksaan langsung dengan !/ 10$"0.
#ahan$bahan kerokan kulit diambil dengan cara mengerok bagian kulit
yang mengalami lesi. 6ebelumnya kulit dibersihkan, lalu dikerok dengan
skalpel steril dan jatuhannya ditampung dalam lempeng$lempeng steril
pula atau ditempel pada selotip. 6ebagian dari bahan tersebut diperiksa
langsung dengan !/ 10 yang diberi tinta arker biru hitam atau biru
laktofenol, dipanaskan sebentar, ditutup dengan gelas penutup dan
diperiksa di ba%ah mikroskop. #ila penyebabnya memang jamur, maka
kelihatan garis yang memiliki indeks bias lain dari sekitarnya dan jarak$
jarak tertentu dipisahkan oleh sekat$sekat yang dikenal dengan hifa.
b. emeriksaan dengan sinar %ood
8
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
9/22
Dapat memberikan perubahan %arna pada seluruh daerah lesi sehingga
batas lesi lebih mudah dilihat. Daerah yang terkena infeksi akan
memperlihatkan fluoresensi %arna kuning keemasan sampai orange.
emeriksaan ini memungkinkan untuk melihat dengan lebih jelas
perubaha pigmentasi yang menyertai kelainan ini.
c. emeriksaan #iakan.
emeriksaan dengan biakan jamur tidak terlalu bernilai secara diagnostik
karena memerlukan %aktu yang lama. emeriksaan ini mengunakan
media biakan agar malt atau saboraud!s agar. !oloni yang tumbuh
berbentuk soliter, sedikit meninggi, bulat mengkilap dan lama kelamaan
akan kering dan diba%ah mikroskop terlihat yeast cell bentuk o)al
dengan hifa pendek.
2.. Diagn'sis Ban*ing
#ergantung )ariasi gambaran klinis, tinea korporis kadang sulit
dibedakan dengan beberapa kelainan kulit yang lainnya. Antara lain
dermatitis kontak, dermatitis numularis, dermatitis seboroik, ptiriasis rosea,
dan psoriasis.',(,@ 4ntuk alasan ini, tes laboraturium sebaiknya dilakukan
pada kasus dengan lesi kulit yang tidak jelas penyebabnya. '
1. Dermatitis seboroik : !elainan kulit menyerupai tinea korporis, namum
berbeda predileksi, misalnya di kulit kepala *scalp+, dan daerah lipatan$
lipatan kulit, misalnya di belakang telinga, daerah nasolabial, dan
sebagainya.
". itiriasis rosea : distribusi kelainan kulit simetris dan terbatas pada tubuh
dan bagian proksimal anggota badan. ang membedakan dengan tinea
korporis adalah herald patch.
3. soriasis : berbeda predileksinya, yaitu daerah ekstensor,misalnya lutut,
siku dan punggung. !ulit kepala berambut juga sering terkena penyakit
ini.
&. Dermatitis -umular : berbeda predileksinya, misalnya daerah ekstensor
dan dengan karakteristik lesinya menyerupai koin, eritema dan berbatas
9
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
10/22
tegas. #ila terdapat )esikel, lambat laun akan pecah, terjadi eksudasi dan
mengering membentuk krusta kekuningan. enyembuhan dimulai dari
tengah, sehingga menyerupai derrmatomikosis.
2.1. Diagn'sa
Diagnosis ditetapkan berdasarkan gambaran klinis dan lokalisasinya
atau pemeriksaan sediaan langsung kerokan lesi dengan larutan !/ "0,
untuk melihat elemen jamur dermatofit. #iakan jamur diperlukan untuk
identifikasi spesies jamur penyebab yang lebih akurat.10
Diagnosis pasti digunakan melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi adanya hifa dan spora
untuk mengetahui infeksi dermatofit. ;nfeksi dapat dikonfirmasi atau
beberapa dari keadaan ini diidentifikasi dari hasil positif kerokan oleh kultur
jamur. 11
2.11. Peng'/atan
engobatan infeksi jamur dibedakan menjadi pengobatan non
medikamentosa dan pengobatan medikamentosa.
N'n e*ikament'sa 5enurut #adan 5 B; *"011+, dikatakan
bah%a penatalaksanaan non medikamentosa adalah sebagai berikut:
a. Gunakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagian yang terkena
infeksi atau bagian yang terinfeksi dikeringkan terakhir untuk mencegah
penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
b. ?angan mengunakan handuk, baju, atau benda lainnya secara bergantian
dengan orang yang terinfeksi.
c. Cuci handuk dan baju yang terkontaminasi jamur dengan air panas
untuk mencegah penyebaran jamur tersebut.
d. #ersihkan kulit setiap hari menggunakan sabun dan air untuk
menghilangkan sisa$sisa kotoran agar jamur tidak mudah tumbuh.
10
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
11/22
e. ?ika memungkinkan hindari penggunaan baju dan sepatu yang dapat
menyebabkan kulit selalu basah seperti bahan %ool dan bahan sintetis
yang dapat menghambat sirkulasi udara.
f. 6ebelum menggunakan sepatu, sebaiknya dilap terlebih dahulu dan
bersihkan debu$debu yang menempel pada sepatu.
g. /indari kontak langsung dengan orang yang mengalami infeksi jamur.
Gunakan sandal yang terbuat dari bahan kayu dan karet
e*ikament'sa pengobatan tinea korporis terdiri dari pengobatan
lokal dan pengobatan sistemik. ada tinea korporis dengan lesi terbatas,
cukup diberikan obat topikal. 2ama pengobatan ber)ariasi antara 1$&
minggu bergantung jenis obat. bat oral atau kombinasi obat oral dan
topikal diperlukan pada lesi yang luas atau kronik rekurens.
A. erapi topikal
erapi direkomendasikan untuk infeksi lokal karena dermatofit
biasanya hidup pada jaringan. #erbagai macam preparat imidazol dan
alilamin tersedia dalam berbagai formulasi. Dan semuanya memberikan
keberhasilan terapi *90$100+. erapi topikal digunakan 1$" kali sehari
selama " minggu tergantung agen yang digunakan. opikal azol dan
allilamin menunjukkan angka perbaikan perbaikan klinik yang tinggi.(
#erikut obat yang sering digunakan :
1. opical azol terdiri atas :
a. 7conazol 1
b. !etoconazol "
c. Clotrinazol 1
d. 5iconazol " dll.
Deri)at imidazol bekerja dengan cara menghambat enzim 1&$alfa$
dimetilase pada pembentukan ergosterol membran sel jamur. (,1"
". Allilamin bekerja menghambat allosterik dan enzim jamur skualen
",3 epoksidase sehingga skualen menumpuk pada proses
pembentukan ergosterol membran sel jamur.10 yaitu aftifine 1 ,
butenafin 1 erbinafin 1 *fungisidal bersifat anti inflamasi + yang
11
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
12/22
mampu bertahan hingga 9 hari sesudah pemakaian selama 9 hari
berturut$turut.(,1"
3. 6ikloklopirosolamin " *cat kuku, krim dan losio+ bekerja
menghambat masuknya bahan esensial selular dan pada konsentrasi
tinggi merubah permeabilitas sel jamur merupakan agen topikal yang
bersifat fungisidal dan fungistatik, antiinflamasi dan anti bakteri serta
berspektrum luas.(
&. !ortikosteroid topikal yang rendah sampai medium bisa
ditambahkan pada regimen anti jamur topikal untuk menurunkan
gejala. etapi steroid hanya diberikan pada beberapa hari pertama
dari terapi. (
#. erapi sistemik
edoman yang dikeluarkan oleh "merican "cademy of #ermatology
menyatakan bah%a obat anti jamur *A?+ sistemik dapat digunakan pada
kasus hiperkeratosis terutama pada telapak tangan dan kaki, lesi yang
luas, infeksi kronis, pasien imunokompromais, atau pasien tidak
responsif maupun intoleran terhadap A? topikal. 1"
1. Griseoful)in (,1"
bat ini berasal dari penicillium griceoful$um dan masih dianggap
baku emas pada pengobatan infeksi dermatofit genus Trichophyton,
Microsporum, Epidermophyton. #erkerja pada inti sel, menghambat
mitosis pada stadium metafase. Dosis untuk anak$anak 10$"0
mgkg##hari, sedangkan de%asa '00$1000 mghari.
". !etokonazol 1"
5erupakan A? sistemik pertama yang berspektrum luas,
fungistatik, termasuk golongan imidazol. Absorbsi optimum bila
suasana asam. Dosisnya adalah "00 mghari selama 3 minggu.
3. lukonazol 1"
5empunyai mekanisme kerja sama dengan golongan imidazol,
namun absorbsi tidak dipengaruhi oleh makanan atau kadar asam
lambung. Dosisnya 1'0 mgminggu.
12
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
13/22
&. ;trakonazol 1"
5erupakan A? golongan triazol, sangat lipofilik, spektrum luas,
bersifat fungistatik dan efektif untuk dermatofita, ragi, jamur
dismorfik maupun jamur dematiacea. Absorbsi maksimum dicapai
bila obat diminum bersama dengan makanan. Dosisnya 100 mghari
selama " minggu.
'. Amfosterin # 1"
5erupakan anti jamur golongan polyen yang diproduksi oleh
Streptomyces nodosus. #ersifat fungistatik, pada konsentrasi rendah
akan menghambat pertumbuhan jamur, protozoa dan alga.
Digunakan sebagai obat pilihan pada pasien dengan infeksi jamur
yang membahayakan ji%a dan tidak sembuh dengan preparat azol.
2.12. Pr'gn'sis
4ntuk tinea korporis yang bersifat lokal, prognosisnya akan baik
dengan tingkat kesembuhan 90$100 setelah pengobatan dengan azol
topikal atau allilamin atau dengan menggunakan anti jamur sistemik . (
B. KED%KTE&AN KELUA&A
2.1. Pen*ekatan Ke*'kteran Keluarga
Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan
pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan
kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh pro)ider lain bila diperlukan.
Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yangmembutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender,
ataupun jenis penyakit. Dikatakan pula bah%a dokter keluarga adalah dokter
yang mengasuh indi)idu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup
komunitas dari indi)idu tersebut. anpa membedakan ras, budaya, dan
tingkatan sosial. 6ecara klinis, dokter ini berkompeten untuk menyediakan
pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memerhatikan latar
belakang budaya, sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini
13
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
14/22
bertanggung ja%ab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan
berkesinambungan bagi pasiennya.13
elayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu
unit, di mana tanggung ja%ab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak boleh oleh
organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.13
2.2. Karakteristik Pelaanan Ke*'kteran Keluarga
elayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik salah
satunya menurut ;katan Dokter ;ndonesia melalui 5uktamar ke$1< di
6urakarta tahun 1@
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
15/22
'. enanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya.
(. elayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya.
9. elayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
16/22
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
17/22
c. 5enguasai keterampilan berkomunikasi.
d. 5enyelenggarakan hubungan profesional dokter$pasien yang beguna
untuk sebagai berikut.
1. 6ecara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota
keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko
kesehatan keluargaE
". 6ecara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk bekerja
sama menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan,
pencegahan dan penyembuhan penyakit serta penga%asan dan
pemantauan risiko kesehatan keluargaE dan
3. Dapat bekerja sama secara profesional secara harmonis dalam satu
tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokterankesehatan.
e. 5emiliki keterampilan manajemen pelayanan klinis.
f. 5emberikan pelayanan kedokteran berdasarkan etika moral dan
spiritual.
1. Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan
memperhitungkan potensi yang dimiliki pengguna jasa pelayanan
untuk menyelesaikan masalahnyaE dan
". 5enyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga yang bermutu
sesuai dengan standard yang ditetapkan.
g. 5emiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang pengelolaan
pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan *asuransi kesehatan
atau ?aminan elayanan !esehatan 5asyarakat?!5+.
4ntuk semua memiliki kompetensi tersebut, dokter keluarga
setidaknya telah menjalani standard pendidikan dokter keluarga sebagai
berikut.
a. aket A : konsep kedokteran keluargaE
b. aket # : manajemen klinik D!E
c. aket C : keterampilan klinisE dan
d. aket D : keluasan %a%asan ilmu dan penerapannya
17
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
18/22
2.,. P'la Pikir *an P'la Tin*ak D'kter Keluarga 6 D'kter Laanan Primer
Dokter keluarga bertanggung ja%ab meningkatkan derajat kesehatan
mitranya, dan ia berhubungan dengan mitranya di kala sehat maupun di kala
sakit. anggung ja%ab ini mengharuskan dokter keluarga menyediakan
program pemeliharaan kesehatan bagi mitranya yang sehat, dan program
pengobatan atau pemulihan bagi mitranya yang sedang jatuh sakit. rogram
ini harus spesifik dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setiap mitranya.
/al ini dapat dipenuhi bila pola pikir dan pola tindaknya mengacu pada
pendekatan 5edifa yang menata alur pelayanan dokter keluarga dalam &
kegiatan *assessment % targeting % inter$ention % monitoring + yang
membentuk satu siklus pelayanan terpadu.1&
1. enilaian profil kesehatan pribadi * "ssessment +
Dokter keluarga menga%ali upaya pemeliharaan mitranya dengan
melakukan penilaian komprehensif terhadap faktor risiko dan kodisi
kesehatan dengan tujuan memperoleh profil kesehatan pribadi dari
mitranya.
". enyusunan program kesehatan spesifik *Targeting +
ersedianya profil kesehatan ini memberi kesempatan kepada dokter
keluarga untuk mempelajari masalah kesehatan yang dimiliki mitranya,
sehingga dokter keluarga dapat menyusun program kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap mitra.
3. ;nter)ensi proaktif * &nter$ention+
Dengan demikian setiap mitra, apakah ia dalam kondisi sehat,
menyandang faktor risiko atau sakit, secara proaktif akan diajak
mengikuti program pemeliharaan kesehatan yang sepesifik dengan
kebutuhannya. 5elalui program proaktif ini diharapkan mitra yang sehatdapat tetap sehat, yang saat ini menyandang faktor risiko dapat dikurangi
kemungkinan jatuh sakit berat di kemudian hari, dan yang saat ini
menderita suatu penyakit dapat segera pulih, dicegah terjadinya
komplikasi, atau diupayakan agar kecacatan seminimal mungkin. #ila
diperlukan si mitra akan dirujuk ke spesialis.
&. emantauan kondisi kesehatan * Monitoring +
6elanjutnya pelaksanaan program dan hasilnya akan dipantau dan
die)aluasi terus menerus dan menjadi masukan bagi dokter keluarga
18
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
19/22
untuk meningkatkan kualitas program dan memoti)asi mitranya
*monitoring +.
2.-. Bentuk *an 7ungsi Keluarga
!eluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami$sitri, atau suami$istri dan anak, atau ayah dengan anak atau ibu
dengan anak.
#entuk keluarga dibagi menjadi @ macam menurut Goldenberg *1@
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
20/22
!eluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak$anaknya
atau istri dengan beberapa suami dan anak$anaknya yang hidup bersama.
@. !eluarga tinggal bersama *whabilation family+
ria dan %anita yang hidup bersama tanpa ada ikatan perka%inan.
2.0. Klasi!ikasi Tingkat Kesejahteraan Keluarga
ahapan keluarga sejahtera dibedakan atas ' tingkatan menurut
#!!#- *"011+ sebagai berikut.1(
1. !eluarga pra sejahtera!eluarga$keluarga yang belum dapat memenui kebutuhan dasarnya
secara minimal, seperti kebutuhan agama, pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan keluarga berencana.
". !eluarga sejahtera tahap ;
!eluarga$keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya, seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. !eluarga sejahtera tahap ;;
!eluarga$keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
sosial$psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan
kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk menabung dan
informasi.
&. !eluarga sejahtera tahap ;;;
!eluarga$keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebuthan fisik,
sosial$psikologis, dan pengembangan, namun belum dapat memberikan
sumbangan secara teratur kepada masyarakat sekitarnya, misalnya dalam
bentuk sumbangan materil dan keuangan, serta secara aktif menjadi
pengurus lembaga di masyarakat yang ada.
'. !eluarga sejahtera tahap ;;; plus
!eluarga$keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya
serta memiliki kepedulian dan kesertaan yang tinggi dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga disekitarnya.
20
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
21/22
2.. Penentuan $ehat6Ti*akna Keluarga 8APA&9ingkat kepuasan anggota keluar dapat dinilai dengan AGAB
keluarga. AGAB keluarga merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengukur sehat tidaknya suatu keluarga yang dikembangkan oleh
Bosen, Geyman, dan 2eyton. 2ima fungsi pokok yang dinilai dalam tingkat
kesehatan keluarga sebagai berikut.1(
1. Adaptasi * "daptation+
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang
diperlukannya dan anggota keluarga lainnya.". !emitraan * (artnership+
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, turun
rembuk dalam mengambil keputusan dan atau menyelesaikan suatu
masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarga lainnya.
3. ertumbuhan *Growth+
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang
diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau
kede%asaan setiap anggota keluarga.
&. !asih sayang * "ffection+Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta
interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga.
'. !ebersamaan * )esol$e+
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam
membagi %aktu, kekayaan, dan ruang antar keluarga.
2.1. Keluarga *an Kesehatan
!esehatan dan penyakit selalu berhubungan dengan keempat hal berikut:1(
1. !epribadian
". Gaya hidup3. 2ingkungan fisik
&. /ubungan antar manusia
2.11. Pengaruh Keluarga Terha*a) Kesehatan1,
1. enyakit keturunan
a. ;nteraksi antara faktor genetik *fungsi reproduksi+ dan faktor
lingkungan *fungsi$fungsi keluarga lainnya+.
b. 5uncul dalam perka%inan *tahap a%al dan siklus kehidupan
keluarga+.
c. erlu marriage counseling dan screening
21
-
8/18/2019 Tinea Corporis (Atikah)
22/22
". erkembangan bayi dan anak
?ika dibesarkan dalam lingkungan keluarga dengan fungsi$fungsi yang
sakit akan mengganggu perkembangan fisik dan perilaku.
3. enyebaran penyakit
a. enyakit infeksi
b. enyakit neurosis
&. ola penyakit dan kematian
/idup membujang atau bercerai mempengaruhi angka kesakitan dan
kematian.
'. roses penyembuhan penyakit
enyembuhan penyakit kronis pada anak$anak pada keluarga dengan
fungsi keluarga yang sehat lebih baik dibandingkan pada keluargadengan fungsi keluarga sakit.
2.12. Pengaruh Kesehatan Terha*a) Keluarga1,
1. #entuk keluarga
a. ;nfertilitas membentuk keluarga inti tanpa anak
b. enyakit ji%a *kelainan seksual seperti homoseksual+, jika membentuk
keluarga akan terbentuk keluarga non$tradisional
". ungsi keluarga
a. ?ika kesehatan kepala keluarga *pencari nafkah+ terganggu, akan
mengganggu fungsi ekonomi dan atau fungsi pemenuhan kebutuhan
fisik keluarga.
b. ?ika kesehatan ibu rumah tangga terganggu, akan mengganggu fungsi
afektif dan atau fungsi sosialisasi.
3. 6iklus kehidupan keluarga
a. ;nfertilitas akan mengalami siklus kehidupan keluarga yang tidak
lengkap.
b. ?ika kesehatan suami$istri memburuk, kematian cepat masuk ke dalam
tahap lenyapnya keluarga.