THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI...

374

Transcript of THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI...

Page 1: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota
Page 2: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 3: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota
Page 4: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PR NOW:Praktik Public Relations di Era Disruptif

Editor:Yani Tri Wijayanti

Penulis:Primada Qurrota Ayun, Nur Anisah, Maya Agustia, Nadia Muharman,Rismawaty, Indria Hady Putri, Suranto AW, Chatia Hastasari, RahmatHidayat Asri, Sangra Juliano Prakasa, Oki Ahmad Ismail, Agus Naryoso,Sri Widowati Herieningsih, Muhammad Bayu Widagdo, Siska ArmawatiSufa, Didik Sugeng Widiarto, Asmara Indahingwati, I Gusti Agung AlitSuryawati, Dody Triguno, Mutia Dewi, Sri Rejeki, Gusmia Arianti, SuciRahmah Yusrafitri, Puji Hariyanti, Rahmat Saleh, Deni Yanuar, NuriyatulLailiyah, Wahid Abdulrahman, Arina Habaidillah, Desayu Eka Surya,Dhimas Alfianto, Rahma Santhi Zinaida, Ruzqiyah Ulfa, RachmaliaDevinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, Nadia Wasta Utami,Brahma Putra Pratama, Tono Purwantoro

Desain Sampul dan Tata Letak:Alip Yog Kunandar

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun dandengan cara apapun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis daripenerbit.

Diterbitkan oleh:IPRC dan Penerbit Galuh Patriabekerjasama denganASPIKOM DIY-Jateng dan PERHUMAS Yogyakarta

Cetakan Pertama: Desember 2018

ISBN: 978-602-51985-5-7

iv PR NOW

Page 5: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENGANTAR EDITORPuji syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat, berkah

dan karunia-Nya buku dengan judul “PR NOW: Praktik Public Rela-tions di Era Disruptif ” dapat diterbitkan. Buku ini merupakan kum-pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh)artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang mencermati mengenai fenomena, problematika,perkembangan kajian public relations di era disruptif.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari Call for Paper kegiatanIndonesia Public Relations Conference (IPRC), yang terseleng-gara atas kerja sama Perhumas BPC Yogyakarta bekerjasama denganASPIKOM Korwil DIY-Jawa Tengah yang bertema “Era Disruptifdan Penguatan Kapasitas Daya Saing Serta Isu Etika Bagi ProfesionalPublic Relations”. Taun 2018 dianggap sebagai tahun dimana terjadikecemasan karena adanya tantangan baru yang kemudian hal ini dise-but sebagai disrupsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disrupsidiartikan hal tercabut dari akarnya, maka dalam kehidupan sehari-dari dapat diartikan terjadi perubahan yang fundamental atau men-dasar, termasuk di dalamnya adalaha danya evolusi teknologi. Digi-talisasi merupakan dampak dari evolusi ini, terutama dalam perkem-bangan informasi yang berdampak besar pada kehidupan manusia.

Demikian juga dalam bidang public relations menghadapi tan-tangan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi, pub-lic relations atau humas harus menguasai teknologi dan dapat ikut

vPraktik Public Relations di Era Disruptif

Page 6: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menyebarkan citra positif melalui berbagai teknologi yang ada. De-ngan menggunakan teknologi dengan baik dan benar, maka publicrelations atau humas ikut berperan serta dalam melawan berita-beritahoax dan juga fake news yang sekarang dapat tersebar luas denganmudah. Perkembangan teknologi ini diikuti oleh perkembanganzaman, dimana sekarang sudah masuk di era 4.0, public relations haruslebih update informasi dan kita dihadapkan oleh big data. Public rela-tions tidak lagi beraktivitas dalam hitungan jam, tetapi sudah dalamhitungan menit, maka public relations harus lebih aktif dalam peng-gunaan teknologi. Banyak alat atau tools yang dapat dipergunakan diera 4.0, baik untuk publikasi informasi terkait perusahaan atau organi-sasi, monitoring media, melakukan penelitiansejauhmana pesan ter-sampaikan pada khalayak. Oleh karenanya supaya penyampaikanpesan lebih efektif dan efisien, public relations mesti beradaptasi dengankemajuan teknologi, melakukan inovasi untuk penyampaian pesan.

Buku ini merupakan kumpulan hasil riset dan kajian teori akade-misi praktisi dan mahasiswa mengenai kajian Public Relations Strategis.Ada dua puluh artikel dengan kajian yang berbeda-beda. Diantaranyakajian khusus humas pemerintahan dan kepolisian, ditulis oleh AgusNaryoso dan Muhammad Bayu Widagdo dengan judul “GagasanProgram Publc Relations untu Profesionalisme POLRI level POL-RES”, Nur Anisah, Maya Agustina dan Nadia Muharman me-nulis dengan judul “Strategi Komunikasi Humas POLDA Aceh untukPembentukan Citra Positif Polisi di Mata Masyarakat”. RahmatSaleh dan Deni Yanuar dengan judul “Polisi Meu Pep-pep : TerobosanModel Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas dalam Menciptakan CitraPositif Kepolisian Aceh”. Sangra Juliano Prakasa dan OkiAchmad Ismail dengan judul “Hubungan antara Kompetensi HumasPemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan Standarisasi PelayananKepada Masyarakat”. Berikutnya artikel dengan judul “StrategiHumas Pemerintah Kota Semarang melalui Program LAPOR Hendi!Dalam Meningkatkan Partisipasi Aspirasi Politik” yang ditulis olehPrimanda Qurrota Ayun. Suranto, Chatia Hastasari sertaRahmat Hidayat Asri yang menulis “Komunikasi Persuasif HumasPOLDA DIY di Era Disruptif ”.

Kajian di bidang pariwisata juga ditulis oleh beberapa penulis,

vi PR NOW

Page 7: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yaitu “Event Public Relations sebagai Alat promosi Desa Wisata diJawa Tengah” ditulis oleh Sri Widowati Herieningsih. “PariwisataHalal Korea Selatan dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Dis-ruptif ” yang ditulis oleh Sri Rejeki dan Gusmia Arianti. SedangkanDody Triguno dan Mutia Dewi menuliskan “Strategi KomunikasiPemasaran Pariwisata Yayasan Keraton Kasepuhan dan Yayasan Fes-tival Islam International Cirebon dalam Mendukung Wisata HalalCirebon”.

Serta beberapa kajian strategi mengenai peran dan fungsi humasditulis oleh beberapa penulis yaitu “Manajemen Kampanye Penang-gulangan Kabut Asap Dinas Kesehatan Provinsi Riau Bersama MissTeen Indonesia 2015” yang ditulis oleh Suci Rahmah Yusrafitridan Puji Hariyanti. “Strategi Kampanye Public Relations di DalamPerspektif Disaster Ideology Oriented Campaign” yang ditulis oleh AgusNaryoso, Sri Widowati Herieningsih serta Muhammad BayuWidagdo. Selanjutnya Nuriyatul Lailiyah dan Wahid Abdulrahmanmenuliskan tentang “Political Branding : Karakter Pilihan Pemilih dalamPemilihan Walikota Semarang 2015”. Serta “Tengkar Twit Followerpada Feedback Twitter (Studi Analisis Isi Posting Twitter GoenawanMuhamad)” yang ditulis oleh Tono Purwantoro.

Kajian mengenai media relations dituliskan oleh RachmaliaDevinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya serta NadiaWasta Utami dengan judul “Analisis Media Relations di Rumah Sakitdi Yogyakarta: Kebutuhan Media Menggunakan Konsep InformationSubsidies”. Brahma Putra Pratama menuliskan tentang “PotensiTransformasi Aktivitas Media Relations antar Industri Media”. Artikelberikutnya terkait peran public relations ditulis oleh I Gusti AgungAlit Suryawati dengan judul “Peranan Public Relations dalamMengoptimalkan Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Badung”.Terkait tentang public relations hotel, terdapat artikel dari SiskaArmawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto dan AsmaraIndahingwati dengan judul “Modifikasi Nama, Logo dan InovasiProduk Baru sebagai Re-Branding dan Strategi Marketing PR Ho-tel Inna Simpang Surabaya”.

Kajian tentang corporate social responsibility (CSR) ditulis olehDesayu Eka Surya dan Dhimas Alfianto dengan judul “Strategi

viiPraktik Public Relations di Era Disruptif

Page 8: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp Paper Kabupaten Serang dalamMempertahankan Citra Perusahaan. Studi Deskriptif MengenaiStrategi Komunikasi Bagian CSR dan Media Relations melalui Pro-gram Bedan RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) dalam Mem-pertahankan Citra Perusahaan di Kalangan Masyarakat PenerimaBantuan. Rahma Santhi Zinaida dan Ruzqiyah Ulfa menulis denganjudul “Resolusi Konflik Perusahaan melalui Program Corporate So-cial Responsibility”. Dan terakhir artikel dari Rismawaty dan IndriaHady Putri dengan judul “Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak olehHumas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat BandungTerhadap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Karyawannya.

Indonesia Public Relations Conference (IPRC) terdiri darikegiatan Seminar Nasional dan Call for Paper dilaksanakan di KotaYogyakarta pada tanggal 18-19 Oktober 2018. Ucapan terimakasihdisampaikan kepada seluruh penulis artikel dan pemakalah ataskeikutsertaan pada Call for Paper ini, rekan-rekan Perhumas BPCYogyakarta, ASPIKOM Korwil DIY dan Jawa Tengah serta panitiaatas kerja kerasnya dan semua pihak yang telah membantu terlaksana-nya Seminar dan Call for Paper Public Relations ini hingga penerbitanbuku ini. Semoga buku ini menjadi sumbangan akademis yang ber-manfaat bagi perkembangan kajian public relations di Indonesia. Seba-gai karya akademis buku ini tentunya masih terus harus ditingkatkankualitasnya dari segala aspek. Maju Terus Humas Indonesia. Indone-sia Bicara Baik.

Yogyakarta, 18 Oktober 2018

Yani Tri Wijayanti

viii PR NOW

Page 9: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

DAFTAR ISIPengantar Editor........................................................................Daftar Isi.....................................................................................

A. PUBLIC RELATIONS1. Strategi Humas Peme-rintah Kota Semarang Melalui

Program LAPOR Hendi! dalam Meningkatkan PartisipasiAspirasi PublikPrimada Qurrota Ayun.......................................................

2. Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh untukPembentukan Citra Positif Polisi di Mata MasyarakatNur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman.........

3. Daya Tarik Pessn Tabloid KONTAK oleh Humas PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat BandungTerhadap Kepuasan Perolehan Informasi BagiKaryawannyaRismawaty & Indria Hady Putri.....................................

4. Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY di Era DisruptifChatia Hastasari, Suranto AW,& Rahmat Hidayat Asri.....................................................

5. Hubungan Antara Kompetensi Humas PemerintahanProvinsi Jawa Barat dengan Standarisasi PelayananKepada MasyarakatSangra Juliano Prakasa & Oki Ahmad Ismail.................

ixPraktik Public Relations di Era Disruptif

vix

1

18

32

42

57

Page 10: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

B. KAMPANYE PR6. Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif

Dissaster Ideologically Oriented CampaignAgus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih,& Muhammad Bayu Widagdo........................................

7. Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Barusebagai Re-branding dan Strategi Marketing PR Hotel InnaSimpang SurabayaSiska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto,& Asmara Indahingwati....................................................

8. Peranan Public Relations dalam Mengoptimalkan KinerjaHotel Berbintang di Kabupaten Badung, BaliI Gusti Agung Alit Suryawati ..........................................

9. Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata YayasanKeraton Kasepuhan dan Yayasan Festival IslamInternasional Cirebon dalam Mendukung Wisata HalalCirebonDody Triguno, Mutia Dewi.............................................

10. Pariwisata Halal Korea Selatan dalam MeningkatkanDaya Saing di Era DisruptifSri Rejeki & Gusmia Arianti............................................

11. Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa WisataDi Jawa TengahSri Widowati Herieningsih..............................................

12. Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut AsapDinas Kesehatan Provinsi Riau Bersama Miss TeenIndonesia 2015Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti......................

x PR NOW

79

106

115

132

154

172

192

Page 11: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

13. Polisi Meu Pep-Pep: Terobosan Model SosialisasiKeselamatan Lalu Lintas dalam Menciptakan CitraPositif Kepolisian AcehRahmat Saleh & Deni Yanuar..........................................

14. Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih DalamPemilihan Walikota Semarang 2015Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman...................

15. Diskursus Identitas Budaya Urban (Kajian CulturalStudies pada Event Jazz Traffic Festival Surabaya 2014)Arina Habaidillah.............................................................

C. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY16. Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper

Kab. Serang dalam Mempertahankan Citra PerusahaanDesayu Eka Surya & Dhimas Alfianto..........................

17. Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Program CorporateSocial ResponsibilityRahma Santhi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa.......................

D. MEDIA RELATIONS18. Analisis Media Relations di Rumah Sakit di Yogyakarta:

Kebutuhan Media menggunakan Konsep InformationSubsidiesRachmalia Devinda Hardika,Narayana MahendraPrastya, & Nadia Wasta Utami........................................

19. Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations antarIndustri MediaBrahma Putra Pratama....................................................

20. Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter(Studi Analisis Isi Posting Twitter Goenawan Mohamad)Tono Purwantoro............................................................

xiPraktik Public Relations di Era Disruptif

214

233

248

265

285

307

323

338

Page 12: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 13: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PR

Page 14: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 15: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Strategi Humas PemerintahKota Semarang MelaluiProgram LAPOR Hendi!dalam Meningkatkan PartisipasiAspirasi Publik

Primada Qurrota Ayun Universitas Diponegoro

ABSTRAKAdanya kemajuan era digital pada saat ini menjadikan Peme-

rintah Kota Semarang menyediakan sebuah layanan online LAPORHendi!. Program Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat(LAPOR) Hendi ini merupakan salah satu inovasi kebijakan publik.Melalui program LAPOR Hendi! diharapkan masyarakat dapat denganmudah memberikan aspirasi, keluhan, dan tanggapannya mengenaikinerja Pemkot Semarang. Namun sayangnya meskipun penanganandalam program LAPOR Hendi! dilakukan dengan cukup maksimal,sayangnya partisipasi masyarakat untuk melaporkan dan memberikanaspirasinya masih tergolong rendah atau minim. Penelitian ini men-deskripsikan bagaimana strategi yang dilakukan oleh Humas Peme-rintah Kota Semarang dalam meningkatkan partisipasi publik untukmemberikan aspirasinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggu-nakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa strategi Pemkot Semarang dalam mensosiali-sasikan program ini sudah berjalan dengan baik, dari hal kecepatanrespon dan pelayanan bisa dikatakan mengalami perbaikan yang cu-kup signifikan. Tetapi yang menjadi catatan dalam program ini adalahkendala pemberian feedback ulang dari aspirasi atau keluhan yangtelah dilayani.

Kata Kunci: Strategi, Humas Pemerintah, LAPOR Hendi!

1

1Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 16: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENDAHULUANBentuk inovasi kebijakan publik yang menjadi andalah Pemerin-

tah Kota (Pemkot) Semarang dalam menghadapi kemajuan era digi-tal pada saat ini adalah adanya layanan online LAPOR Hendi!. Peme-rintah memiliki pekerjaan utama sebagai pelayanan masyarakat, yaitumenyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada di dalammasyarakat. Di Kota Semarang, beberapa permasalahan yang seringterjadinya antara kemacetan, rob, kemiskinan, kejahatan sertarendahnya kualitas pelayanan publik.

Salah satu hal yang harus segera ditangani adalah permasalahanyang melibatkan kinerja pelayanan publik, permasalahan ini masukdalam fokus Pemerintah kota Semarang. Rendahnya kualitas pela-yanan publik merupakan salah satu sorotan yang diarahkan kepadabirokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masya-rakat. Berbagai tanggapan dari masyarakat justru cenderung menun-jukkan bahwa berbagai jenis pelayanan publik mengalami kemun-duran yang ditandai dengan sistem dan prosedur pelayanan yang ber-belit-belit, sumber daya manusia yang lamban dalam memberikanpelayanan, mahal, tertutup dan diskriminatif, serta berbudaya bukanmelayani melainkan dilayani  juga merupakan aspek layanan publikyang banyak disorot.

Program Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat(LAPOR) Hendi ini merupakan salah satu inovasi kebijakan publikyang menjadi andalan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Inovasidalam pengelolaan pengaduan masyarakat ini, turut menjadi bagiankomitmen keterbukaan Pemkot Semarang pada Rencana AksiNasional Open Government Indonesia pada tahun 2016-2017 (https://www.opengovindonesia.org/news/251/memperkuat-efektivitas-lapor-hendi-untuk-pembangunan-kota-semarang).

Keberadaan layanan LAPOR Hendi! ini mengubah bagaimanapengaduan masyarakat yang dahulunya harus datang ke kantor Peme-rintah Kota Semarang untuk menyampaikan aspirasinya, saat ini me-reka dapat menyampaikan aspirasinya melalui sms. Selain melalui SMS,pemerintah kota Semarang juga memberikan alternatif bagi masya-rakat yang aktif dalam media sosial untuk menyampaikan keluhannyamelalui twitter dengan hastag (#LaporHendi).

2 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 17: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambar Pengaduan melalui Sms & Twitter

Data yang didapatkan pada tahun 2017 menunjukkan bahwaseluruh laporan yang masuk dapat ditindaklanjuti oleh PemkotSemarang. Bahkan, menurut data yang dihimpun #JadiOpen, tingkatpenyelesaian laporan mencapai angka 95%, dan jumlah laporan yangtidak diproses sama sekali tidak ada.

Tabel 1. Data Status Laporan Masuk di Kota Semarang – LAPOR!

Status Jan Feb Mar Apr Mei Jun JumlahBelum 0 0 0 0 0 0 0Proses 22 34 42 38 23 14 173Selesai 572 684 748 526 485 300 3315

Kedepannya Pemkot Semarang berencana untuk dapat men-dorong meningkatnya tingkat penyelesaian laporan ini dengan mem-perdalam keterhubungan LAPOR Hendi! hingga tingkat kecamatan.Saat ini, dari 71 SKPD yang ada seluruhnya sudah terhubung denganLAPOR Hendi. Bahkan kini keterhubungannya juga mulai diterapkandi tingkat kecamatan. Total sudah ada 220 unit kerja yang terdapatdi lingkungan Pemkot Semarang yang terhubung dengan LAPORHendi! (https://www.opengovindonesia.org/news/251/memper-kuat-efektivitas-lapor-hendi-untuk-pembangunan-kota-semarang).

Namun meskipun penanganan dalam program LAPOR Hendi!dilakukan dengan cukup maksimal, sayangnya partisipasi masyarakatuntuk melaporkan dan memberikan aspirasinya masih tergolong

3Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 18: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

rendah atau minim. Sejak LAPOR Hendi! diperkenalkan padaFebruari 2016, layanan aduan ini belum banyak memberikan dampakyang signifikan dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakatterhadap layanan LAPOR Hendi! atau kurangnya kesadaranmasyarakat untuk memanfaatkan program tersebut.

SEMARANG, 12/10/2016 (BeritaJateng.net) – Pusat Telaahdan Informasi Regional (Pattiro) Semarang menilai sistem pelaporan aduanmasyarakat Semarang lewat sarana Lapor Hendi dirasa masih kurangefektif berjalan. Banyak aduan atau laporan masih belum direspon cepatbaik melalui SMS 1708, twitter #LaporHendi dan Pusat PengolahanPengaduan Masyarakat (P3M) Pemkot Semarang.

Hal tersebut setelah Pattiro melakukan uji terhadap sistem pengaduanLapor Hendi pada September kemarin, dimana ada 14 pengaduanterdistribusi melalui SMS Lapor Hendi (6 pengaduan), Twitter#LaporHendi (6 pengaduan), facebook P3M (1 pengaduan), Loket P3M(1 pengaduan).

Sumber:http://beritajateng.net/sarana-aduan-masyarakat-lapor-hendi dinilai-belum-berjalan-efektif/.

Untuk itu perlu adanya strategi dari Humas Pemerintah KotaSemarang dalam membina hubungan baik dengan masyarakat, ter-utama sebagai pendukung program kerja pemerintah yang menyang-kut dengan urusan publik yang perlu digiatkan, yakni dalam mem-berikan pengetahuan dan upaya membangun kesadaran publik agarmenciptakan kesepahaman dan mendorong masyarakat agar turutaktif dalam memberikan kritik dan saran kepada pemerintah yangsemata-mata untuk kesejahteraan bersama. Penelitian ini akan men-deskripsikan bagaimana strategi yang dilakukan oleh Humas Peme-rintah Kota Semarang dalam meningkatkan partisipasi publik untukmemberikan aspirasinya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitiandeskriptif kualitatif. Metode ini merupakan metode dengan meni-tikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun lang-sung ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat (Ardianto, 2011:60). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mela-kukan wawancara medalam. Wawancara dilakukan oleh peneliti de-

4 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 19: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ngan cara terbuka dan memberikan kebebasan kepada informanuntuk menjawab. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mela-kukan wawancara mendalam dengan informan, yaitu : Plt. KabagHumas Pemerintah Kota Semarang dan Staf Humas Pemkot diBidang Publikasi & Dokumentasi.

PEMBAHASANStrategi Humas

Humas dalam sebuah instansi pemerintah memiliki tugas baiksecara fungsional maupun operasional dalam upaya menyebarluaskanatau mempublikasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi ber-sangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan masyarakat ke dalam,maupun kepada masyarakat luar (Ruslan, 2006: 343). Humas adalahfungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasikebijakan serta prosedur seorang individu maupun organisasi ber-dasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untukmendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Sari, 2012: 3).Seperti yang dipaparkan oleh Dimock dan Koenig dalam RosadyRuslan (2006: 342) bahwa tugas Humas Pemerintah yaitu :

Memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakattentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuanyang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakanprogram kerja tersebut.

Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaanserta mengajak masyarakat dalam partisipasi atau ikut sertapelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang,sosial, budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dankeamanan nasional.

Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparaturpemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau diper-tahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannyamasing-masing.

Mukarom (2015: 190) juga menambahkan bahwa Humas memi-liki peran yang penting dalam memberikan pelayanan terhadap masya-rakat. Pelayanan ini harus diberikan secara sebaik mungkin sehingga

5Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 20: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tercipta hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat.Strategi merupakan penentuan lingkup dan arah suatu pengem-

bangan organisasi dan bagaimana cara kita mencapainya. Dozier dkk(1995 : 85) menjelaskan bahwa strategi merupakan bentuk langkah –langkah dalam perencanaan strategis termasuk di penentuan misiorganisasi, pembentukan profil organisasi, menilai lingkungan eks-ternal, memadukan profil organisasi dengan peluang lingkungan,mengidentifikasi pilihan terbaik yang konsisten dengan misi, pemi-lihan tujuan dalam jangka panjang dan pendek, mengimplementasikanprogram, dan mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan. Komunikasimenjadi sebuah fungsi manajemen strategis, ketika program – pro-gram komunikai bisa membantu mengelola hubungan dengan tokoh– tokoh masyarakat yang memengaruhi misi organisasi, sasaran, dantujuan.

Di dalam penyusunan strategi, terdapat beberapa model peren-canaan PR. Menurut Jefkins (2004: 57) terdapat 6 model perencanaanPR, yaitu;

1. Pengenalan situasi; berkaitan erat dengan bagaimana penyu-sunan rencana yang didasarkan pada pencapaian tujuan. Halini dapat diperoleh dari pemahaman terhadap situasi yangada

2. Penetapan tujuan; dalam mencapai perencanaan yang baikjelas diperlukan tujuan yang jelas. Cara penetapan tujuanadalah dengan mengidentifikasi masalah yang memerlukanpenyelesaian melalui perancanaan PR.

3. Definisi khalayak; betapa pentingnya suatu organisasimengenali dan membatasi khalayak.

4. Pemilihan media dan teknik – teknik PR; dalam hal inipemilihan media dan teknik PR sangat bervariasi sehinggadiperlukan pemahaman media apa yang digunakan dalammenjangkau khalayak targetnya.

5. Perencanaan anggaran; para perencana harus memper-hitungkan seberapa besar anggaran dana yang digunakandalam merencanakan suatu program PR.

6. Pengukuran Hasil; berkaitan dengan keberhasilan atau kega-galan dari perencanaan yang dilakukan oleh PR.

6 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 21: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Partisipasi PublikPublik adalah penerima pesan dalam proses komunikasi antara

pengirim pesan dan penerima pesan. Publik oleh PR digunakan ketikaingin mendeskripsikan orang yang dipengaruhi oleh suatu isu. Grunigdan Hunt dalam Butterick, 2013: 19 dalam mendefinisikan empattipe publik, yaitu;

1. Non public : organisasi tidak memiliki kepentingan terhadapkelompok dan sebaliknya, kelompok tidak memiliki kepen-tingan terhadap organisasi.

2. Latent public : kelompok menghadapi ancaman bersama dariorganisasi.

3. Aware public : kelompok yang memahami adanya perma-salahan bersama.

4. Active public : kelompok yang menyadari adanya suatu ma-salah, kemudiaan berkoordinasi untuk menghadapinya danmenetapkan tindakan apa yang harus dilakukan untukmengatasi permasalahan tersebut.

Peran praktisi PR disini adalah mengidentifikasi kategori dariberbagai publik mereka dan kemudian mengorganisasi programkomunikasi untuk menghadapi permasalahan yang ada.

Dalam hubungan antara PR, Pemerintah dan Sektor Publik,kebanyakan dari pemerintah Lokal dan Nasioanal membentuk komu-nikasi satu arah, yaitu model informasi publik (Gruning & Hunt da-lam Butterick, 2013: 191). Model ini menawarkan sebuah bentukkomunikasi yang berguna dan pada praktiknya banyak kampanyeatau kegiatan pemeritah yang mencoba memberikan pencegahan ter-hadap masyarakat. Bentuk model satu arah ini bertujuan untuk meya-kinkan audiens sasaran untuk melakukan suatu tindakan, di dalamproses komunikasi ini menawarkan suatu tipe komunikasi, yangdilakukan pemerintah dan dipandang secara luas.

Model informasi publik adalah metode komunikasi yang dila-kukan oleh pemerintah atau badan publik guna mengkomunikasikanprogram – program mereka. Tujuannya adalah untuk mencapai danmenstabilkan langkah yang mengarah pada serangkaian isu – isusosial. Tiga elemen kunci menurut Butterick (2013: 193) dalam pro-

7Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 22: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

gram ini adalah :1. Tujuan utama dari capaian suatu kesejahteraan sosial ter-

tentu.2. Sebuah proses bertahap yang sistematik untuk menjawab

persoalan – persoalan jangka pendek, menengah, danpanjang.

3. Penggunaan dari suatu rentang teknik – teknik dan pende-katan – pendekatan pemasaran untuk mencapai tujuan ini.

Kegiatan Komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah kota ataupemerintah lokal secara umum dikatakan bahwa dibangun dengandua cara yang berbeda. Pertama adalah bentuk komunikasi terpusatyang di dasarkan pada pemerintahan pusat. Dimana terdapatdepartemen tersendiri yang meletakkan aturan – aturan dan panduan– panduan tentang keterlibatan komunikasi, memantau danmengawasi cara – cara pelaksanaan program. Kedua di dasarkanpada sebuah struktur yang terpisah tanpa unit terpusat, namun dengansejumlah departemen yang menyediakan fungsi – fungsi pemasaranbagi suatu pelayanan tertentu.

Program LAPOR Hendi!Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengin-

tegrasian Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Secara NasionalBagi Pemerintah Daerah Kedalam Aplikasi LAPOR!-SP4N dije-laskan bahwa seluruh pemerintah daerah harus terintegrasi denganaplikasi LAPOR!SP4N sebagai bagian dari Pengelolaan PengaduanPelayanan Publik Nasional. Saat ini apabila masyarakat Kota Sema-rang ingin memberikan saran, memperoleh informasi atau menga-dukan pelayanan publik dapat langsung sms ke 1708 dengan formatSMS “LaporHendi (spasi) Aduan” kirim ke 1708, atau masyarakatjuga dapat langsung datang ke PIP (Pusat Informasi Publik) di balai-kota semarang apabila ingin menyampaikan pengaduan atau memper-oleh informasi secara langsung.

8 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 23: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambar Cara Pelaporan Aduan Melalui Program LAPOR Hendi(sumber: https://laporhendi.semarangkota.go.id/)

Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Hen-di merupakan sebuah program aplikasi mobile yang dirancang untukmempermudah warga Kota Semarang dalam menyampaikan segalapermasalahan yang ada di sekitar mereka yang berkaitan dengan KotaSemarang kepada Walikota. Setiap warga Kota Semarang dapat men-jadi agen perubahan pada kotanya dengan turut serta aktif melapor-kan permasalahan kota, baik berupa kritik maupun saran lewat apli-kasi ini. Setiap laporan yang diterima akan disaring dan diperiksalangsung oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi, untuk segera dila-kukan penanganan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Demokrasidari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat.

Pemerintah kota Semarang telah bergabung dengan aplikasiLAPOR! Yang dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden. LAPOR!(Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah sebuah sara-na aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diaksesdan terpadu dengan 81 Kementerian/Lembaga, 7 Pemerintah Da-erah, serta 44 BUMN di Indonesia. Program Layanan Aspirasi danPengaduan Online Rakyat (LAPOR) Hendi ini dikembangkan untukmeningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengawasan program dankinerja pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan danpelayanan publik. Pengelolaan Layanan Aspirasi dan PengetahuanOnline Rakyat (LAPOR) Hendi ini ada dibawah naungan dari P3M(Pusat Pengelolaan Pengaduan Masyarakat). P3M (Pusat Pengelolaan

9Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 24: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pengaduan Masyarakat) memiliki tugas untuk menerima, mengelola,mengklarifikasi, monitoring, dan mengevaluasi serta mengkonfirmasipengaduan masyarakat. Mekanisme pelayanan pengaduan di P3Mterbagi menjadi 2 bentuk, yaitu pelayanan pengaduan secara langsungdan tidak langsung.

Gambar Mekanisme Pengelolaan PengaduanSumber: (http://p3m.semarangkota.go.id/visimisi.html)

Pengelolaan pengaduan langsung adalah dengan cara pengadumenyampaikan permasalahan kepada P3M. P3M mengelola penga-duan untuk disampaikan kepada Perangkat Daerah. Perangkat Da-erah menjawab kepada pengadu dengan tembusan kepada P3M. Apa-bila pengaduan untuk kasus tertentu,dilaksanakan rapat koordinasidan peninjauan Lapangan. Perangkat Daerah memberikan tanggapankepada pengadu dengan tembusan P3M

Strategi Humas Pemkot Semarang dalam program LAPORHendi!Penyusunan strategi perencanaan jelas perlu adanya penetapan

target – target untuk menjadi tolak ukur dari hasil yang diharapkan.Dalam perencanaan PR Humas Pemkot Semarang untuk mening-katkan partisipasi publik melalui program LAPOR Hendi!dilakukanmelalui enam langkah meliputi; pengenalan situasi, penetapan tujuan,mendefinisi khalayak, pemilihan media dan teknik – teknik PR,perencanaan anggaran, dan pengukuran hasil.

10 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 25: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Proses pengenalan informasi ini meliputi bagaimana penemuandi lapangan oleh Humas Pemkot bahwa rendahnya partisipasi masya-rakat untuk menyampaikan aspirasinya dikarenakan masalah bentukkomunikasi yang masih berbentuk satu arah. Selama ini dalam pro-gram pelaporan dan pengaduan bentuk penyampaian aspirasi masya-rakat masih berjalan dari Pemkot kepada warga dan adanya kesusahanwarga dalam mencapaikan aspirasinya karena mereka tidak menge-tahui kemana mereka dapat memberikan laporan pengaduannya.

Melalui program LAPOR Hendi! masyarakat memiliki kemu-dahaan untuk memberikan aspirasinya dan keluhannya baik melaluiSMS, Hastag di twitter, maupun mengirim pesan melalui email.

“Misalkan saja ada pelaporan mengenai aspal yang bermasalah dijalan A, kemudian masyarakat memberikan foto tempat tersebut. Hasilkeluhan tersebut akan dilaporkan kepada Dinas terkait. Apabila sudahdikerjakan, maka akan dijawab dan dipublikasikan kepada pelapor.

Tetapi program yang baru berjalan ini ternyata masih memilikikekurangan, sehingga warga tidak dapat memberikan tanggapan apa-bila keluhannya telah terselesaikan. Salah seorang informanmenceritakan bahwa;

Nah, yang menjadi masalah adalah karena pelapor memberikankeluhan melalui email atau sms, pelapor tidak dapat memberikan feed-back lagi kepada kami, mereka harus memberikan keluhan atau aspirasiyang baru lagi melalui email yang berbeda”

Hal ini dianggap sebagai sebuah hambatan, dikarenakan seharus-nya bisa terjadi bentuk komunikasi dua arah antara Pemkot Semarangdengan warga, tetapi kenyataannya, bentuk komunikasi masih berjalansatu arah.

Keberadaan LAPOR Hendi! memiliki tujuan awal yaitu untukmendekatkan warga dengan pemerintah. Hal ini dikarenakan banyak-nya keluhan dari warga yang ingin melaporkan atau memberikan ke-luhan tetapi mereka kesusahan dalam menyampaikan aspirasinya kare-na ketidaktahuan mereka bagaimana cara dan dimana merekaseharusnya melaporkan.

Program LAPOR Hendi! memberikan sebuah layanan satu pintu

11Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 26: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bagi warga Semarang di dalam menyampaikan aspirasi dan keluhanmereka. Informan ke- 2 menambahkan bahwa;

“Adanya layanan LAPOR Hendi!Bertujuan untuk memberikanrespon yang cepat dalam memberikan penanggulangan dan warga punjuga lebih cepat dalam memberikan aspirasinya”

Para informan menjelaskan bahwa dengan adanya LAPOR Hen-di!, masyarakat diberikan kemudahan untuk menyampaikan keluhandan aspirasinya melalui satu pintu, karena hanya ada 1 nomor hotline.Hal ini bertujuan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan masya-rakat dapat memberikan aspirasinya setiap hari. Bagi Humas Pemkot,keberadaan program LAPOR Hendi!, dianggap cukup efektif.

Program LAPOR Hendi! ini memiliki target berupa masyarakatluas, informan menjelaskan target sasaran dari program ini adalahwarga seluruh Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang merekamembuat program LAPOR Hendi! ini karena dalam pelaporan ataumemberikan aspirasinya masyarakat diberikan kemudahan dengancara sms, tanda pagar atau hastag, dan melalui telepon. Apabila adamasyarakat yang masih belum bisa memberikan aspirasinya melaluimedia sosial, mereka dapat memberikan aspirasi mereka melaluitelepon atau sms. Pemkot beranggapan bahwa pada jaman sekaranghampir sebagian besar sudah warga sudah menggunakan saranatelepon atau sms dalam berkomunikasi sehari – hari, terlebih lagibagi generasi milenial.

Dalam mensosialisasikan program LAPOR Hendi! dilakukanmelalui dua cara yaitu; secara tradisional/ konvensional dan melaluimedia sosial. Misalnya saja seorang informan menjelaskan bahwamedia konvensional yang digunakan adalah melalui media luar ruang,beriklan di TV dan radio, serta memberikan selebaran pamflet.

“ Selain itu dalam mensosialisasikan program kegiatan LAPORHendi ini, kita juga melalui rapat atau pertemuan di RT & RW, dimanasudah menjadi tugas dari para Lurah & Camat untuk menjelaskan pro-gram tersebut”

12 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 27: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambar Media Luar Ruang LAPOR Hendi!(sumber: data sekunder https://dotsemarang.blogspot.com/2016/

10/lewat-lapor-hendi-walikota-semarang.html)

Gambar Media Sosial Program LAPOR Hendi!

Kehadiran media sosial telah terbukti merubah praktek PR. Fak-ta ini diungkapan oleh Wright dan Hinson (2010 : 10) yang telahmeneliti penggunaan media sosai di kalangan praktisi PR selama 5tahun. Hasil dari penelitiannya menujukkan bahwa, pada tahun ke 5yaitu tahun 2010 ditemukan jika 85% praktisi PR yang disurvei per-

13Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 28: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

caya jika media komunikasi baru telah merubah bagaimana bentukorganisasi mereka berkomunikasi. Hal ini yang menjadi pertimbangandari Pemkot Semarang menggunakan media sosial sebagai mediasosialisasi/ tujuan pemilihan media sosial ini adalah agar programini sampai pada generasi milenial atau remaja. Hal ini bertujuan agarpara remaja aware.

Dikatakan oleh Kepala Humas Pemkot bahwa jelas ada anggarantertentu dalam proses sosialisasi ini. Tetapi jumlahnya berapa pastinyasaya tidak dapat merinci lebih lanjut. Hal ini dikarenakan dalam peng-anggaran program ini, terdapat beberapa Dinas terkait yang jugamemiliki dana tertentu dalam sosialisasi program ini, antara lain adalahdinas yang berkaitan erat dengan pelayanan publik, misalnya DinasKominfo dan Statistik.

Proses evaluasi dari program LAPOR Hendi! ini menurutinforman I menjelaskan bahwa ;

“Evaluasi dari Pak Wali, bahwa program ini sudah berjalan tetapimasih belum sempurna. Hal ini karena durasi tanggapan yangkecepatannya masih membutuhkan waktu beberapa hari, meskipun saatini sudah ada perubahan kecepatan dalam memberikan tanggapan.Awalnya tanggapan 14 hari kemudian mejadi 10 hari kemudian menjadi7 hari dan saat ini menjadi 3 hari”.

Informan I juga menjelaskan bahwa dalam menjawab pelaporanyang diberikan oleh masyarakat harus spesifik. Misalnya saja jika adalaporan mengenai pengemis di Simpang 5, maka yang terkait denganhal ini adalah Satpol PP. Apabila keluhan sudah diselesaikan makajawaban yang disampaikan tidak hanya lapor bahwa keluhanmengenai pengemis sudah terselesaikan, tetapi lebih mendetail.

“Telah ditanggapi laporan dari Bapak A yang melaporkan tentangpengemis di simpang 5, pada tanggal A telah diselesaikan, kemudiandisampaikan juga foto kegiatan tersebut.”

Dari keenam perencanaan tersebut dapat dilihat bagaimanabentuk proses pelaporan melalui program LAPOR Hendi! sebagaistrategi Humas Pemkot Semarang dalam meningkatkan aspirasi wargakota Semarang ke dalam sebuah bagan sebagai berikut ;

14 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 29: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Bagan Proses LAPOR Hendi!dalam melayani Aspirasi & Keluhan Warga

Dapat dilihat dari bagan di atas bahwa strategi yang digunakanuntuk membuat masyarakat (Warga Kota Semarang) mengetahui prog-ram LAPOR Hendi!adalah mensosialisasikan baik secara media kon-vensional dan media sosial. Kemudian, pelayanan yang cepat dalammemberikan respon sms, telepon atau melalui media sosial menjadihal yang utamakan dalam strategi ini. Penjelasan yang jelas mengenaipelayanan pengaduan juga menjadi hal utama dalam program ini.

Dari strategi diatas dapat dilihat bagaimana program ini memilikitujuan utama dari capaian suatu kesejahteraan sosial tertentu. Strategiyang dilakukan melalui sebuah proses bertahap yang sistematik untukmenjawab persoalan – persoalan jangka pendek, yaitu keluhan,pengaduan dan aspirasi warga yang terjadi pada saat ini juga. Di dalammencapai tujuan tersebut digunakan teknik – teknik dan pendekatan– pendekatan pemasaran dan public relations.

PENUTUPBerdasarkan dari strategi perencanaan yang telah dilakukan oleh

Humas Pemkot Semarang melalui Program LAPOR Hendi! dapatdisimpulkan bahwa strategi Pemkot Semarang dalam mensosialisa-sikan program ini sudah berjalan dengan baik, dari hal kecepatanrespon dan pelayanan bisa dikatakan mengalami perbaikan yang

15Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 30: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

cukup signifikan.Tetapi program ini memiliki kendala di dalam bentuk komuni-

kasinya yang masih satu arah. Sehingga warga yang sudah memberikanaspirasinya tidak dapat memberi tanggapan atau feedback lagi terha-dap keluhan atau aspirasi yang mereka berikan. Disamping itu, responyang cukup lama menjadi hal yang sampai saat ini sedang diperbaikioleh Pemkot Semarang.

Hasil dari pengenalan situasi lapangan dan evaluasi mengenaiprogram LAPOR Hendi! terdapat beberapa saran yang menjadicatatan bagi Pemerintah Kota Semarang, yaitu;

1. Perlu adanya bentuk komunikasi yang lebih efektif, yaitukomunikasi dua arah antara warga dan pemerintah. Hal iniakan sesuai dengan tujuan awal dari dibentuknya programLAPOR Hendi! yaitu mendekatkan warga denganpemerintah dan pelayanan yang cepat.

2. Respon yang lebih cepat dan jelas merupakan hal yang perludiperbaiki dalam Program LAPOR Hendi!.

DAFTAR PUSTAKAArdianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. Remaja Rodaskarya.Butterick, Keith. 2013. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik.

Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.Dozier, D.M., Grunig, L.A. & Grunig J.E 2015. Manager’s Guide to

Excellence in Public Relations and Communication Management.Mawhah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta. ErlanggaMukarom, Zaenal, dan Muhibudi Wijaya. 2015. Manajemen Pelayanan

Publik. Bandung. Pengantar Pustaka Setia Bandung.Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi:

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo PersadaSari, Betty Wahyu Nilla, S.T.P. 2012. Humas Pemerintah. Yogyakarta:

Graha IlmuWright, Donald K, dan Michele, D Hinson. 2010. An Analysis Of

New Communications Media Use In Public Relations: Results Of AFive-Year Trend Study.Public Relations Journal Vol. 4, No. 2.

16 PR NOW

Primada Qurrota Ayun

Page 31: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

(http://p3m.semarangkota.go.id/visimisi.html)(https://www.opengovindonesia.org/news/251/memperkuat-

efektivitas-lapor-hendi-untuk-pembangunan-kota-semarang).(http://beritajateng.net/sarana-aduan-masyarakat-lapor-hendi

dinilai-belum-berjalan-efektif/).

17Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Humas Pemerintah Kota Semarang...

Page 32: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Strategi Komunikasi HumasPolda Aceh untuk

Pembentukan Citra PositifPolisi di Mata Masyarakat

2

Nur Anisah, Maya Agustia,& Nadia MuharmanProdi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Syiah Kuala

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh

untuk Membentuk Citra Positif Polisi di Mata Masyarakat. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakanHumas Polda Aceh dalam membangun citra positif kepolisian danfaktor-faktor apa saja yang menghambat Humas Polda Aceh dalammembangun citra positif kepolisian. Teori yang digunakan dalampenelitian ini adalah teori analisis SWOT. Metode dalam penelitian iniadalah metode kualitatif. Dalam penelitian ini ada 7 (tujuh) informandengan pemilihan informan secara bertujuan (purposive sampling)diantaranya Kabid Humas Polda Aceh, Kasubbid PID, Polisi SIMKeliling serta masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa Humas Polda Aceh melakukan berbagai strategisebagai upaya memperbaiki citra seperti Polisi Saweu sikula,pelayanan SIM keliling, pelayanan pengaduan masyarakat, peng-amanan di hari-hari besar, penyampaian informasi melalui media so-sial, media cetak dan elektronik. Selain itu beberapa faktor penghambatberupa, kendala anggaran, kendala SDM, kendala peralatan sertakesadaran masyarakat.

Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Humas, Citra Positif.

18 PR NOW

Page 33: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENDAHULUANPolisi adalah kelompok sosial yang menjadi bagian dari masya-

rakat. Keberadaan polisi sangat erat kaitannya dengan masyarakat.Masyarakat memiliki pengaruh yang sangat besar karena merupakantarget utama polisi dalam memberikan pelayanan terhadap masya-rakat. Oleh karena itu, beban tugas dan peran kepolisian senantiasamengalami perubahan dari masa ke masa. Tugas utama kepolisiandalam perkembangannya sejarah berkisar pada penegakan hukum,memelihara ketertiban umum, serta pelayanan masyarakat.

Dalam Komisi Kepolisian Indonesia, polisi sebagai institusipemerintahan yang mempunyai fungsi sebagai pelindung, mengayo-mi, pelayan masyarakat dan penegak hukum, sekaligus keberadaannyasesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu adanya keamanan dan rasaaman. Dengan adanya keamanan dan rasa aman masyarakat, diharap-kan dapat mendukung produktivitas yang mensejahterakan masya-rakat. Keberadaan polisi dalam masyarakat harus mendapatkandukungan dari warga masyarakat yang dilayaninya. Manfaat polisibagi masyarakat diperoleh melalui kinerja yang profesional dan han-dal, petugas yang dapat membangun citra positif di masyarakat tentukebanggaannya adalah ketika keberadaan polisi akan berguna bagimasyarakat.

Belakangan ini muncul kasus mengenai pemberitaan polisi yangmelakukan tindakan tidak terpuji yakni dugaan pemukulan terhadapdosen honor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh. Berdasarkankasus ini semakin memperburuk citra polisi, sehingga masyarakatmenganggap bahwa polisi tidak optimal dan maksimal dalam men-jalankan fungsi dan tugasnya. Namun, pihak kepolisian saat ini sedangmembangun kembali citra positifnya misalnya menjadikan polisi seba-gai sahabat dan pelindung masyarakat. Polisi harus memiliki penge-tahuan dan wawasan yang luas, terutama yang berkaitan dengan tugaspokoknya sebagai pengaman dan penegak hukum serta memilikimoral yang baik sehingga dalam melaksanakan tugasnya tidak akanmelakukan perbuatan tercela, mempererat hubungan dan mening-katkan komunikasi antara polisi dan masyarakat, melakukan kemit-raan dengan masyarakat dan untuk mewujudkan kepercayaan masya-rakat terhadap polisi, yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan, salah

19Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 34: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

satunya seperti pelayanan masyarakat seperti pelayanan SIM keliling,sehingga dapat membantu dan memudahkan masyarakat dalampengurusan pembuatan dan memperpanjang SIM tanpa harusmenunggu antrian panjang di kantor SAMSAT, sosialisasi narkoba,HIV & AIDS serta keselamatan dalam berlalu lintas melalui mediacetak, media sosial maupun secara langsung.

Dengan demikian, peranan hubungan masyarakat (Humas)sangat dibutuhkan untuk menyikapi fenomen-fenomena yang terjadiagar citra lembaga tetap terjaga. Karena itu, Humas merupakan salahsatu ujung tombak dari suatu lembaga untuk bersaing dalam eraglobalisasi. Bagi sebuah lembaga, humas sangat diperlukan untukmenjalin komunikasi dengan para stakeholders ataupun mengkomuni-kasikan visi, misi, dan program lembaga kepada publik.

Peranan Humas atau Public Relations sangat dibutuhkan olehhampir semua bentuk organisasi atau lembaga bersifat komersialmaupun tidak komersial, dari perusahaan/industri, organisasi profesi,institusi pendidikan, organisasi sosial budaya sampai pemerintahan.(Ruslan 2012)

Humas menjalankan fungsi dan tugas penerangan di dalamjajaran masing-masing. Adapun perannya sebagai wahana komunikasike dalam maupun keluar. Ke dalam berusaha menyelenggarakan ko-munikasi ke dalam tubuh organisasi, ke luar memberikan informasikepada masyarakat dan lingkungan. Penyelenggaraan komunikasi kedalam dan keluar berfungsi untuk menyaring (filterisasi), mengelola,dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengankebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengeloladan menyaring masukan dari luar menyelenggarakan komunikasi yangsehat kepada masyarakat, sehingga mereka mendukung dan menye-tujui apa yang diharapkan.(Widjaja 2011)

Dalam menjalankan perannya humas suatu lembaga tentunyaharus menyusun strategi yang harus dijalankan. Strategi yang dijalan-kan para humas biasanya tidak jauh dari pemanfaatan dan perluasanpesan, informasi dan komunikasi terkait aktivitas lembaga yangdikelolanya untuk disampaikan kepada publik sebagai sasarannya.Strategi merupakan suatu rencana yang dibutuhkan oleh setiap per-usahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi untuk mencapai

20 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 35: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tujuan tersebut, perusahaan harus mampu menunjukan bagaimanacara mereka dalam membuat perencanaan operasionalnya, sehinggaperusahaan mampu membangun citra dimata masyarakat. Tujuantidak akan mudah dicapai tanpa adanya strategi, karena pada dasarnyasegala tindakan dan perbuatan tidak akan lepas dari strategi.

Peran strategi komunikasi sangat mempengaruhi citra polisi, baikitu membangun kepercayaan maupun membangun pendapatmasyarakat. Adapun langkah-langkah perumusan strategi yang sudahdijelaskan pada landasan konseptual adalah sebagai berikut :

Strategi merupakan kekuatan pengggerak dalam setiap bisnis atauorganisasi. Strategi adalah kekuatan intelektual yang membantumengorganisir, memprioritas, dan memberi energi terhadap apa yangmereka lakukan. (Cultip 2010)

Morissan (2010) menyebutkan strategi komunikasi untuk melihatbagaimana komunikator memilih diantara berbagai pesan untuk men-capai tujuan tertentu Middleton mengatakan bahwa strategi komu-nikasi merupakan kombinasi yang terbaik dari semua elemen komu-nikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sam-pai kepada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai komu-nikasi yang optimal (Cangara 2013)

Maka dari itu untuk membentuk ataupun mempertahankan citrapolisi di mata masyarakat dibutuhkan strategi khusus dari KombesPol drs. Goenawan Dwianto selaku Kabid humas Polda Aceh sebagaiupaya mendukung kinerja polisi dalam melayani masyarakat, berbagaiprogram yang dijalankan sebagai strategi untuk menciptakan citrapositif lembaga baik kepada publik internal maupun publik eksternal.

Pada landasan konseptual peneliti menggunakan strategi komuni-kasi, humas dan citra positif. Menurut (Effendy and Uchyana 2003)strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen(management) untuk mecapai suatu tujuan. (Mulyana 2003) mende-finisikan komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorangkomunikator menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambangverbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

Mengatakan bahwa humas adalah fungsi manajemen secara khu-sus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komu-

21Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 36: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

nikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasidengan publiknya (Soemirat and Elvinaro 2008).

Citra menurut Ruslan adalah tujuan utama, dan sekaligus meru-pakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubunganmasyarakat (kehumasan) atau public relations. (Ruslan 2012)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Da-lam menentukan informan peneliti menggunakan teknik nonprobabilitysampling dengan menggunakan teknik purposive sanpling. Dalampengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi non partici-pant dan wawancara. semistruktur (Semistructured interview).

PEMBAHASANDalam Mewujudkan citra positif polisi di mata masyarakat Hu-

mas Polda Aceh berperan penting dalam melakukan pencitraan ter-hadap masyarakat. Humas memiliki tugas yakni untuk menciptakanatau mempertahankan citra positif dihadapan masyarakat. Untukmenciptakan dan mempertahankan citra positif dalam sebuah lem-baga maka kegiatan humas dapat dilakukan dengan menanamkankepercayaan kepada publik baik internal maupun eksternal.

Untuk mencapai citra yang baik, Humas Polda Aceh menerapkanbeberapa strategi untuk mencapai keberhasilan kegiatan komunikasi danproses komunikasi yang efektif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwabagian Humas Polda Aceh menggunakan beberapa strategi, yaitu:

1. Polisi Saweu SikulaMelalui pelaksanaan program humas yang dilakukan denganpendekatan ke masyarakat, yaitu dengan program polisisaweu sikula, yaitu dengan mengsharing informasi kepadaremaja dan mendengarkan keluhan ataupun komentarmasyarakat.

2. Melakukan penyuluhan dan sosialisasiHumas Polda Aceh juga menumbuhkan sikap positifkepada masyarakat terutama remaja dengan melakukanpenyuluhan kepada remaja seperti penyuluhan tentangbahaya narkoba agar remaja sadar akan bahayanya narkoba.

3. Menjalin mitra dengan media sosial maupun mediacetak yang ada di Aceh maupun luar Aceh

22 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 37: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Humas Polda juga melakukan beberapa pendekatan, yaitupendekatan edukatif, dan persuasif yang mempunyai pe-ranan penting untuk mencapai perubahan sikap mental yangnegati dari pasar sasaran humas, terutama dari media massa,agar berperan secara positif mengelola dan menyajikaninformasi yang di perlukan sehingga sesuai dengan kebu-tuhan komunikasi kepada masyarakat sehingga merekamendukung dan menyetujui apa yang direncanakan.

4. Mengadakan SIM keliling dan SAMSAT kelilingHumas Polda Aceh mengadakan pelayananan SIM kelilingdan SAMSAT keliling di lokasi yang berbeda-beda, untukmempermudahkan masyarakat untuk proses pembuatanSIM dan STNK tanpa harus ke kantor langsung.

5. Polisi Meupep-pepProgram ini merupakan program terunik yang dilakukanoleh Humas Polda Aceh, untuk memberikan informasi danmenegur masyarakat yang melakukan kesalahan lalu lintasdi jalan raya dan program ini telah mendapatkan reward.

Kabid Humas Polda Aceh, Goenawan S.H.M.H telah menje-laskan bahwa upaya yang dilakukan oleh Humas Polda yakni:

“Upaya yang kami lakukan yaitu memberikan penyuluhan dan sosialisasikepada masyarakat, misalkan sosialisasi bahaya narkoba pada remaja,kami mengadakan polisi saweu sikula, dimana khalayak sasaran dalamsosialisasi ini adalah siswa sekolah tingkat pertama dan menengah atas..”(Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H, 2 Feb 2018)

Menyusun program merupakan proses perangkaian pesan agarmampu menarik perhatian masyarakat. Peneliti melihat tema dan materiyang disampaikan oleh Humas Polda Aceh kepada masyarakat sangatmenarik dan efektif. Pesan-pesan yang disampaikan mengenai ajakandan himbauan yang diberikan kepada masyarakat seperti bagaimanamenjaga kesalamatan berlalu lintas, menggunakan kendaraan roda duadan roda empat yang aman, dan juga memberikan himbauan sepertibahaya menggunakan narkoba, penggunaan ekstasi agar terwujudnyapelayanan yang baik berupa keamanan, kenyamanan, dan bahaya berlalulintas merupakan suatu pesan yang memiliki nilai dan bobot yang baik

23Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 38: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

serta mampu membentuk citra positif di mata masyarakat.Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Bapak Sulaiman Ys,

selaku Kasubbid PID dalam wawancara dengan peneliti di BandaAceh pada tanggal 1 November 2017, beliau mengatakan :

“Selalu melakukan pembinaan dan melakukan simulasi terhadapevakuasi bencana, mensosialisasikan qanun dengan masyarakat, kemudianmelakukan patrol juga. Dan kita disini juga mendengarkan keluh kesahmasyarakat .” (Drs. Sulaiman Ys, 1 November2017)

Penyampaian pesan kepada masyarakat yang dilakukan secaraefektif, efesien, dan tepat sasaran dapat digunakan dalam menyam-paikan pesan kepada masyarakat. Dalam hal ini berdasarkan infor-masi dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, maka pene-liti menilai bahwa metode penyampaian pesan yang digunakan olehHumas Polda Aceh adalah dengan mengajak masyarakat untuk terusmendukung program-program yang diberikan oleh polisi, sepertipelayanan pengaduan Masyarakat, SIM keliling. Selain himbauan danajakan secara langsung pihak humas Polda Aceh juga menggunakanmedia sosial sebagai bentuk menciptakan citra positif dengna mem-berikan dukungan dan penyemangat yang bertuliskan pesan-pesanyang singkat yang termudah di pahami, dan beberapa pesan yangmengingatkan untuk selalu patuh terhadap peraturan-peraturan yangdapat membahayakan masyarakat.

Penggunaan media merupakan faktor penting dalam proseskomunikasi saat ini. Karena dengan media sebuah pesan dapat disam-paikan dengan sangat cepat dan dapat diterima secara serentak olehseluruh masyarakat. Media sudah menjadi mitra kerja sebuah lembagaatau instasi pemerintah. Mengingat hal ini, Humas Polda Aceh telahmemanfaatkan beberapa media untuk membangun citra positif dimata masyarakat. Dalam proses seleksi media, Humas Polda Acehmenggunakan beberapa media seperti website, media sosial, televisi,surat kabar, portal berita, dan media luar ruangan lainnya.

Humas Polda Aceh Memanfaatkan strategi komunikasi sebagaikekuatan untuk meminimalisirkan kelemahan yaitu dengan menerimakeluhan masyarakat dengan cara menciptakan peluang untuk meng-hindari ancaman, sehingga terbentuklah citra positif kepolisiaan dimata masyarakat.

24 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 39: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Strategi komunikasi pihak humas polda berdasarkan komunikasiyang dikembangkan oleh (Effendy and Uchyana 2003) sebagaiberikut:

a. Mengenal khalayakMengenal khalayak merupakan keseluruhan keputusan kondisi-

onal tentang tindakan yang dijalankan oleh Humas guna mencapaisuatu tujuan. Maka dalam merumuskan strategi komunikasi selaindiperlukan perumusan yang jelas, juga harus memperhitungkankondisi dan situasi khalayak atau sasaran serta memilih khalayak sesuaikondisi dan situasi khalayak (komunikan).

Dalam hal mengenal khalayak, jajaran Humas Polda Aceh tidakmelakukan strategi komunikasi mengenal khalayak karena HumasPolda Aceh langsung melakukan tindakan seperti penyuluhan dansosialisasi kepada masyarakat. Penting bagi Humas Polda Aceh dalammengenal khalayak sasaran. Hal ini disebabkan karena khalayaklahyang menjadi penentu berhasil atau tidaknya strategi komunikasi yangtelah direncakan karena bagaimanapun besarnya biaya, waktu dantenaga yang dikeluarkan untuk mempengaruhi khalayak, namun jikatidak tertarik pada program yang direncanakan atau fasilitas baruyang ditawarkan, maka kegiatan komunikasi yang dilakukan akanmenjadi sia-sia.

b. Menyusun pesanLangkah selanjutnya yang dilakukan oleh humas yaitu menyusun

pesan pada khalayak seperti menentukan tema dan materi dengantujuan memberikan informasi kepada masyarakat dan membangkit-kan perhatian. Dalam menyusun pesan komunikasi untuk membentukcitra polisi di mata masyarakat, Kepala Bidang Humas Aceh menga-takan bahwa :

“ya awalnya disini kami mengadakan rapat terlebih dahulu, pada saatrapat banyak yang mengeluarkan ide-ide, nah dari ide-ide tersebut kitasaring dulu yang mana yang tepat untuk disampaikan, karena jika salahsaya memberitakan itu akan menyerang kehormatan orang bisa geger danbisa bermasalah dengan hukum. Setelah menyusun pesan tersebut barukami menyampaikan pesan berupa ajakan atau tips kepada masyarakat

25Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 40: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

seperti tips kesalamatan lalu lintas, menggunakan kendaraan roda duadan roda empat yang aman, berkedara saat hujan, dan juga sampai haltips menjaga rumahyang aman di akhir pekan, dan di setiap mendekatitahun baru kami juga memberikan himbauan untuk jangan menyalakanpetasan, dan juga himbauan lainnya seperti bahaya menggunakannarkoba, ekstasi. “(Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H, 30 Oktober2017)

Bapak Drs. Sulaiman Ys selaku Kasubid PID Humas Polda Acehdalam wawancara dengan peneliti di Banda Aceh pada tanggal 1November 2017 mengatakan:

“Jika ada hal-hal kemungkinan yang harus disampaikan ke masyarakat,kita menyusun pesan seperti membuat press realise. Di media sosialjuga kami selalu memberikan ucapan perayaan hari penting, seperti denganmengucapkan “Selamat malam utamakan keamanan bukan kecepatan”“Selamat Hari ibu” “Kerja Keras Kami melindungi dan MelayaniMasyarakat” beserta pesan lainnya yang ingin disampaikan.”(Drs.Sulaiman Ys,1 November 2017).

c. Menetapkan metodeDalam penelitian ini humas polda aceh melakukan strategi mene-

tapkan metode. Strategi ini berupa melakukan soisalisasi dan penyu-luhan secara terus menerus dan berurang-ulang, maksud dari ber-ulang-ulang ini adalah sosialisasi dan penyuluhan sebelumnya dila-kukan kembali pada sosialisasi dan penyuluhan selanjutnya. Sepertipesan tentang bahaya narkoba dan tips keselamatan berlalu lintasyang disampaikan melalui media luar ruang seperti spanduk, baliho,iklan di radio, koran, instagram, dan brosur.

Seperti Dalam wawancara dengan Kabid Humas Polda Aceh,Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H, 2017 pada tanggal 30 Oktober2017 menjelaskan:

“pada saaat kami menyampaikan pesan kami menerapkan beberapametode. metode yang kami lakukan kepada masyarakat dengan metodererudancy dan repetition yaitu penyampaian pesan secara berulang-ulang dengan menggunakan media yang berbeda. Seperti penyampaianpesan pada media sosial seperti Instagram, namun pesan tersebut jugakita sampaikan dengan media lainnya juga, contohnya: spanduk atau

26 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 41: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

koran. Dan di media sosial Instagram dalam sehari kita bisa memberikaninformasi pada saat pagi, siang, sore malam bahkan terkadang dalamsehari bisa dalam hitungan jam. Maksud pesan disini harus berualang-ulang agar masyarakat selalu mengingatnya dan menjaga keselamatanlalu lintas (Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H, 2017, 30 Oktober 2017.

d. Seleksi dan penggunaan mediaSeleksi dan penggunaan media merupakan suatu proses kegiatan

yang paling efektif dalam menyampaikan informasi untuk digunakanPolda Aceh dalam mebentuk citra positif polisi di mata masyarakat.Dalam wawancara dengan Kabid Humas Polda Aceh,Kombes Pol.Goenawan S.H.M.H mengungkapkan:

“Kita menggunakan media, yang pertama yaitu pendekatan terhadap mediamainstream, seperti media yang sering media yang sering di tonton orang.Kalau di Aceh seperti Tvone, Aceh Tv. Kalau lokal itu nama nya mediamainstream elektronik, terus media cetak nya Serambi, Rakyat Aceh,dan Waspada. Terus kalau online ada 125 media online yang sudahmasuk dalam sistem saya, jadi itu yang setiap hari memberitakan saya,Polda Aceh dan jajarannya. Yang kedua, menggunakan IntelegentMedia. (Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H, 30 Oktober 2017)

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Bapak Sulaiman Ys selakuKasubid PID Humas Polda Acehdalam wawancara dengan penelitidi Banda Aceh pada tanggal1 November 2017 mengatakan:

“Penggunaannya macam-macam. Pertama media sekarang ada 3 yaitu,elektronik (televisi, radio), cetak (koran,majalah) dan media online (Face-book, Instagram, Twitter). Terus kalau tv, bisa media Center, mediacetak bisa Press Realese, media onlinesaya TalkShow, On Air diradio, seperti itu metode nya. Atau bisa juga by Phone, Whatsapp,dan Sms itu saya memberikan pelayanan media. Tehnik nya pertamakita menggunakan media elektronik, media cetak, tapi sekarang ini me-dia online.”(Drs. Sulaiman Ys, 1 November 2017)

Untuk mempublikasikan informasi, Humas Polda Aceh meng-gunakan berbagai alat yang terdiri dari tiga bagian yaitu elektronik(televisi, radio), cetak (koran,majalah) dan media online (Facebook,Instagram, Twitter, website) media khusus (iklan, baliho, spanduk)dan media internal.

27Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 42: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Analisis SWOT Humas Polda Aceh untuk Membentuk CitraPositif Polisi di Mata MasyarakatPada penelitian ini peneliti menggunakan Tehnik Analisis SWOT

(Strenghts-Weaknesess-Opportunities-Threats) adalah sebuah teknikpencocokan penting yang membantu organisasi menentukan suatustrategi dengan memanfaatkan faktor eksternal dan internal organisasi.Penelitian ini sesuai dengan teori Analisis SWOT yang menyatakanbahwa analisis strategi mengenai permasalahan situasi atau posisi fak-tor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tertentu bersumberdari aspek-aspek internal dan eksternal organisasi dengan menelaahinformasi, fakta dan data yang dihimpun peneliti atau praktisi PR/Humas demi kepentingan perusahaan/lembaga dalam berkompetisi

1. Strength (Kekuatan)Adapun unsur Strenght (Kekuatan) dalam strategi komunikasi

Humas Polda Aceh yaitu strategi yang dilakukan oleh staf bagianHumas sangat penting dalam pemahaman tentang permasalahan yangada di masyarakat. Kinerja staf Humas dalam memecahkan sebuahpermasalahan sangat berperan aktif dalam mewujudkan citra positifkepolisian di mata masyarakat. Seperti yang dipaparkan melaluiwawancara dengan Bapak Sulaiman Ys:

“Humas Polda Aceh memiliki kekuatan besar dalam menyebarkaninformasi melalui media sosial, majalah, media cetak, media elektronik,papan himbauan, dan kekuatan besar lainnya yaitu, kita langsung terjunkelapangan seperti adanya sosialisasi kesekolah-sekolah pada remaja.”(Drs. Sulaiman Ys, 1 November 2017)

2. Weakness (Kelemahan)Kelemahan pihak Humas Polda Aceh terlihat dari berbagai

aspek, Yaitu berupa kurangnnya SDM. Berdasarkan wawancaradengan bapak Kombes Pol. Goenawan:

Ancamannya ada dua, yang pertam ancaman bagi masyarakat dan yangkedua ancaman bagi kita pihak kepolisian. Ancaman bagi masyarakathilangnya rasa percaya dari masyarakat kepada kita pihak polisi, sehinggamastarakat mengganggap polisi sebagai ancaman bukan lagi sebagaipengayom masyarakat. Nah, yang kedua ancaman bagi kita polisihilangnya kepercayaan masyarakat ini juga menjadi ancaman dalam

28 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 43: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menjalankan tugas.” (Kombes Pol. Goenawan, 1 November 2017)

3. Opportunitiess (Peluang)Peluang yang dimiliki oleh staf humas polda Aceh sendiri yaitu

mereka melihat dari sisi yang berbeda, Hal ini berdasarkan wawancaradengan Drs. Sulaiman Ys:

“Mengenai peluang kami pihak humas melihat nya dari sisi yang berbeda,kami menanggapi bahwa sebuah permasalahan sebagai pelung untuk tidakterjadi di tahun berikutnya, dan yang harus di benahi dan diperbaikiuntuk kedepannya. Misalnya ada permasalahan masyarakat yang tidaksetuju dengan tidak adanya perayaan tahun baru, nah disini tugas kamiuntuk memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk tidakmerayakannya.”(Drs. Sulaiman Ys, 1 November 2017)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Aceh,berdasarkan wawacaranya berikut ini:

“Kita menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak mediaeksternal membuat informasi yang disampaikan oleh Humas Polda Acehkemedia untuk selalu terbit di media, sehingga masyarakat dapatmengakses informasi tersebut, nah itu juga merupakan peluang humaspolda Aceh untuk membentuk citra.”(Kombes Pol. Goenawan S.H.M.H,30 Oktober 2017).

4. Threats (Ancaman)Ancaman atau hambatan yang terjadi saat Humas Polda Aceh

melakukan kegiatan yaitu kurangnya tingkat kesadaran masyarakatakan kewajiban dalam mematuhi peraturan yang telah dibuat.Berdasarkan wawancara dengan Bapak Drs Sulaiman Ys, yaitu:

“Ya saya melihat kurangnya partisispasi masyarakat dalam mengikutisosialisasi dan penyuluhan yang diadakan oleh pihak humas dan jugaakan kewajiban dalam memenuhi peraturan sangat penting untukmendukung tugas kepolisian. Sampai saat ini, masih sering ditemuimasyarakat yang melanggar peraturan, mulai dari peraturan lalu lintashingga mengganggu ketentraman.”(Drs. Sulaiman Ys, 1 November 2017)

PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Strategi

komunikasi Humas Polda Aceh untuk Membentuk Citra Positif Polisi

29Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 44: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

di mata masyarakat telah dilaksanakan melalui beberapa tahap sepertimenentukan khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, sertaseleksi dan penggunaan media. Dalam melakukan StrategiKomunikasi Humas Polda Aceh untuk Membentuk Citra PositifPolisi di Mata Masyarakat, terdapat beberapa faktor penghambatberupa, kendala SDM, kendala Peralatan, dan kesadaran Masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat saran yang mungkinbermanfaat untuk kepolisian, yaitu:

1. Humas Polda Aceh harus lebih sering membaur denganmasyarakat, sehingga dapat mengubah citra polisi di matamasyarakat.

2. Memperbanyak program-program yang berhubunganlangsung dnegan masyarakat, sehingga dapat menariksimpati masyarakat dan merubah pandangan masyarakatterhadap polisi

3. Memaksimalkan penggunaan media sosial, sepertiFacebook dan Twitter

4. Membina hubungan yang lebih baik dengan media dan me-rencanakan kegiatan-kegiatan media Relations, hal tersebutdinilai sagat efektif dalam menarik simpati masyarakatkarena media merupakan hal yang sangat dekat denganmasyarakat dan sangat berperan dalam pembentukan opinimasyarakat.

DAFTAR PUSTAKACangara, Hafied. 2013. Perencanaan Dan Strategi Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.Cultip, Scoot. 2010. Effective Public Relations Edisi Kesembilan

(Terjemahan Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana.Effendy, and Onong Uchyana. 2003. Ilmu, Teori Dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.Morissan. 2010. Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana.Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations Dan Media

Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

30 PR NOW

Nur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman

Page 45: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Soemirat, Soleh, and Ardianto Elvinaro. 2008. Dasar-Dasar PublicRelations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widjaja. 2011. Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. BumiAksara.

31Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh......

Page 46: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Daya Tarik PesanTabloid KONTAK oleh Humas

PT. Kereta Api Indonesia(Persero) Kantor Pusat Bandung

Terhadap Kepuasan Perolehan Informasibagi Karyawannya

Rismawaty & Indria Hady PutriProgram Studi Ilmu KomunikasiUniversitas Komputer Indonesia, Bandung

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk menganalisis secara mendalam

sejauhmana daya tarik pesan tabloid kontak oleh Humas PT. KeretaApi Indonesia (Persero) kantor pusat Bandung terhadap kepuasanperolehan informasi bagi karyawannya.

Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif denganteknik pengumpulan data metode survei dan teknik analisis regresi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawan-cara, angket, studi kepustakaan, dan internet searching. Penelitimembagikan kuesioner kepada 95 responden dari 1806 populasi.Teknik sampling menggunakan Stratified Random Sampling.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara dayatarik pesan, kepuasan perolehan informasi bagi karyawan di PT. KeretaApi Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah daya tarik pesan tabloidkontak oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kantor pusatBandung memiliki pengaruh yang kuat,positif dan signifikan terhadapkepuasan perolehan informasi karyawan. Hasil pengolahan data danpengujian hipotesis, mengisyaratkan bahwa H0 ditolak dan hipotesispenelitian Ha diterima.

3

32 PR NOW

Rismawaty & Indria Hady Putri

Page 47: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Saran untuk PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mening-katkan daya tarik pesan tabloid sebaiknya adakan acara bulananberupa lomba menulis atau desain gambar untuk bahan dimasukkanke tabloid Kontak yang digunakan sebagai ajang melatih kemampuanmenulis dan berkarya tiap Karyawan di PT. Kereta Api Indonesia(Persero) Kantor Pusat Bandung sehingga karya atau tulisannya bisadimasukkan ke tabloid.

Kata Kunci : Daya Tarik Pesan Tabloid, Kepuasan PerolehanInformasi, Humas, PT. Kereta Api Indonesia.

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan manusian berkomunikasi sangatlah pentingdan merupakan fungsi utamanya, melalui itu kita dapat mengasihajaran dan pemeberitahuan apa yang sudah kita ketahui kepada or-ang-orang banyak, maka dari itu akan terbentuklah sebuah jalinanyang saling mengerti dan akan mengurangi kesalahpahaman saat kitaberkomunikasi dengan orang-orang. Untuk ilmu komunikasi denganorganisasi dapat dikaitkan yang bisa dilihat dari kajiannya ataupunpembahasannya yang terfokus kepada orang-orang yang terkibatuntuk mencapai dan menggapai suatu tujuan dari ornganisasi itu.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu PT. KeretaApi Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung dimana dapat dika-takan bahwa perusahaan atau instansi yang dijaikan penelitian inimerupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indone-sia yang memberikan layanan atau fasilitas berupa jasa angkutan keretaapi. Perusahaan ini ialah perusahaan yang menangani dibidang jasatransportasi terluas dan terbesarr di Indonesia. Ini juga sudah sangatdikenal dan akrab dengan kehidupan masyarakat dari bermacamataupun berbagai lapisan manapun karena memang sudah memilikikeunggulan terpercaya mengatasi solusi kemacetan dari dulu.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai perusahaan yang terkini,PT. Kereta Api Indonesia (persero) Kantor Pusat Bandung memakaimedia internal untuk medianya berkomunikasi antara internal pe-rusahaan yang biasa disebut dengan tabloid Kontak atau kepan-jangannya dari kata Kontak yaitu Komunikasi Antar Karyawan.

33Praktik Public Relations di Era Disruptif

Daya Tarik Pesan Tabloid KONTAK.....

Page 48: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Manfaat tabloid kontak bukan hanya untuk komunikasi yang menjalinsilaturahmi antar internal tetapi juga bisa menjadi ajang untuk mencariinformasi dan sebagai corong untuk perusahaan menyampaikankebijakan perusahaa kepada internal perusahaan. Dan ini juga menjaditempat mengasah kemampuann ataupun kesenangan karyawan yangmemiliki gemar menulis artikel, berita atau informasi-informasi eventatau kegiatan.

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang dikemukakandiatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitan sebagai berikut: “Sejauhmana Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak Oleh Humas PT.Kereta Api Indonesia (Perasero) Kantor Pusat Bandung TehradapKepuasa Perolehan Informasi Bagi Karyawannnya”

1.2 Identifikasi MasalahDilihat dari latar belakang masalah yang telah dibahas dan

perumusan masalah diatas, maka peneliti dapat dan bisa menarikidentifikasi masalahnya sebagai berikut :Sejauhmana Daya Tarik PesanTabloid Kontak Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero)Kantor Pusat Bandung Tehadap Kepuasan Perolehan Informasi BagiKaryawannya?

1.3 Maksud dan Tujuan Masalah1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini ialah untuk mengetahui danmenguraikan, mengenai Daya Tarik Pesan Tabloid KontakOleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) KantorPusat Bandung Terhadap Kepuasan Perolehan InformasiBagi Karyawannya.

1.3.2. Tujuan PenelitianDikaitkan dengan masalah yang akan diteliti, maka tujuandari dilakukannya penelitian ini ialah :Untuk MengetahuiDaya Tarik Pesan Tabloid Kontak Oleh Humas PT. KeretaApi Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung TerhadapKepuasan Perolehan Informasi Bagi Karyawannya.

34 PR NOW

Rismawaty & Indria Hady Putri

Page 49: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka2.1.1. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasiterletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.Unit komunikasi organisasi adalah hubungan antara orang-orang dalam jabatan-jabatan (posisi-posisi) yang beradadalam organisasi tersebut. Unit dasar dalam komunikasiorganisasi adalah seseorang dalam suatu jabatan. Posisidalam jabatan menentukan komunikasi dalam jabatan-jabatan. Komunikasi timbul apabila satu orang menciptakanpesan, lalu yang lain menafsirkan, menjadi sebuah“pertunjukkan” dan menciptakan pesan baru. Tujuan komu-nikasi organisasi yaitu untuk memudahkan melaksanakandan melancarkan jalannya organisasi. Menurut Koontz(dalam Poppy Ruliana, 2014 : 24), dalam arti yang lebihluas, tujuan komunikasi organisasi adalah untuk mengadakanperubahan dan untuk memengaruhi tindakan ke arah kese-jahteraan perusahaan. Sementara itu, Liliweri (2014; 372-373) mengemukakan bahwa ada empat tujuan komunikasiorganisasi, yakni: Menyatakan pikiran, pandangan danpendapat; Membagi informasi; Menyatakan perasaan danemosi; Melakukan koordinasi.

2.1.2. Tinjauan Tentang HumasDikutip dari buku M. Linggar Anggoro dengan judul

Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia(2008:1). Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat)meru-pakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukanoleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifatkomersial (perusahaan) maupun organisasi yang non-komersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinasmiliter, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah, bah-kan pesantren dan usaha bersama. Kebutuhan akan keha-dirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya

35Praktik Public Relations di Era Disruptif

Daya Tarik Pesan Tabloid KONTAK.....

Page 50: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

atau tidak, karena humas merupakan salah satu elemen yangmenentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif.Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercayakian terasa pada era globalisasi dan “banjir informasi”seperti saat ini.

2.1.3. Tinjauan Tentang KaryawanSetiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai

tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang ada dalamorganisasi perusahaan. Karyawan merupakan aset terpen-ting yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuk-sesan sebuah perusahaan. Tanpa mesin canggih, perusahaandapat terus beroperasi secara manual, akan tetapi tanpakaryawan, perusahaan tidak akan dapat berjalan sama sekali.

Jika diartikan secara sederhana, karyawan dapat diar-tikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepadaperusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasatenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akanmendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kom-pensasi lainnya.

2.2. Kerangka PemikiranUntuk mengetahui pengaruh dari daya tarik pesan tabloid kontak

terhadap kepuasan perolehan informasi maka penelitian ini dida-sarkan pada konteks komunikasi organisasi dengan metodologi yangdiarahkan pada tujuan penelitian dimana secara teoritis penelitian inididasarkan pada Teori Kepuasan yang dicetuskan oleh Philip Kotler.

2.3 HipotesisH1 : Ada Pengaruh Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak Oleh

Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor PusatBandung Terhadap Kepuasan Perolehan Informasi BagiKaryawannya.

H0 : Tidak Ada Pengaruh Daya Tarik Pesan Tabloid KontakOleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) KantorPusat Bandung Terhadap Kepuasan Perolehan InformasiBagi Karyawannya.

36 PR NOW

Rismawaty & Indria Hady Putri

Page 51: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

3. METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian

Untuk menjadi pondasi atau landasan dalam penelitian ini,peneliti menggunakan cara berpikirnya yang biasa disebut denganparadigma penelitian positivistik, didefisikan yaitu yang memakailangkah atau ururtan berpikir deduktif. Penelitian ini punmenghasilkan metode peneltian kuantitatif dan peneliti disini jugamenggudakan metode pengumpulan data nya yaitu berupa survei.

No.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Unit

Managing Director of Commerce

Managing Director of Operations

Managing Director of Infrastruc-ture

Managing Director of RollingStocks

Managing Director of Savety andSecurity

Managing Director of HumanCapital, General Affairs & Informa-tion Technology

Managing Director of Logistic &Development

Managing Director of Land &Building Assets

Managing Director of Finance

Executive Committee

TOTAL

Populasi

279

131

178

92

136

253

227

32

197

281

1806

Sampel

279/1806 x 95 =14.67 = 15

131/1806 x 95 =6.89 = 7

178/1806 x 95 =9.36 = 9

92/1806 x 95 =4.83 = 5

136/1806 x 95 =7.15 = 7

253/1806 x 95 =13.3 = 13

227/1806 x 95 =11.94 = 12

32/1806 x 95 =1.68 = 2

197/1806 x 95 =10.36 = 10

281/1806 x 95 =14.78 = 15

95 Responden

37Praktik Public Relations di Era Disruptif

Daya Tarik Pesan Tabloid KONTAK.....

Page 52: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

3.2 SampelUntuk jumlah responden atau sampel yang digunakan untuk

melakukan kegiatan analisis atau mengolaah data sebagai objekpenelitian yaitu karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) KantorPusat Bvandung dengan jumlah 95 responden dari total populasisebanyak 1806 karyawan.

3.3 Lokasi PenelitianUntuk tempat penelitian yaitu di : Jalan Perintis Kemerdekaan

No. 1 Bandung.

3.4 Waktu PenelitianUntuk waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu selama kurang lebih

enam bulan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2018.

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN4.1 Gambaran Objek Penelitian

Pada objek yang diteliti untuk penelitian ini yaitu Daya TarikPesan Tabloid Kontak Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia(Persero) Kantor Pusat Bandung Terhadap Kepuasan Perolehan In-formasi Bagi Karyawannya dan dilakukannya penelitian di JalanPerintis Kemerdekaan No. 1 Bandung.

4.2 PembahasanDilihat dari hasil analisis dapat kita ketahui bahwa indikator

Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak (X) terhadap variabel Ke-puasan Perolehan Informasi (Y) mempunyait besar regresi yangkuat sebesar 0,603. Yang mempengaruhi disini lebih besar untuk fak-tor lain yaitu sebesar 63,6% sedangkan untuk besar pengaruh dariX1 ke Y sebesar 36,4%. Thitung nya juga lebih besar dari ttabel yaitu7,282 > 1,661. Dari data juga dapat ditemukan dengan nilai Kons-tanta (a) yaitu sebesasr 9,846 dan Koefisen regresi (b) yaitu sebesar0,702 dengan begitu dapat diartikan bahwa pengaruhnya yaitu positif.Sehingga hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan bisa diketahui sebagaiberikut yaitu h0 ditolak dan h1 diterima. Dapat dikatakan untukindikator daya tarik pesan tabloid terhadap kepuasan perolehan

38 PR NOW

Rismawaty & Indria Hady Putri

Page 53: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

informasi terdapat pengaruh yang signifikan dan positif.Melihat dari hasil penelitian di atas bahwa ada pengaruh antara

Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak terhadap Kepuasan Peroleh Infor-masi namun besarnya pengaruh kecil hanya 36,4% dan pengaruh darifaktor lain 63,6%. Ini membuktikan bahwa daya tarik pesan tabloidkontak memiliki pengaruh tapi tidak memiliki dampak yang kuatpada kepuasan perolehan informasi, namun masih memiliki pengaruhdan pengaruhnya pun positif artinya bila ada peningkatan pada dayatarik pesan tabloid kontak maka akan meningkatkan kepuasan per-olehan informasi karyawan.Ini disebabkan karena daya tarik pesantabloid kontak yang memang sudah menjadi acuan untuk melihatseberapa tertarik atau kepuasan karyawan untuk membaca tabloidsehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan. Karena bagaimanapundaya tarik pesan tabloid kontak dibentuk dari persepsi karyawannya,dan persepsi itu sendiri dibentuk berdasarkan pengamatan ling-kungan, jadi kondisi lingkunganlah yang akan membentuk bagaimanadaya tarik pesan itu itu akan memberikan efek. Ini diperkuat denganpernyataan dari Kotler yang mendefinisikan bahwa kepuasan atausering disebut dengan Teori Kepuasan Philip Kotler sebagai perasaansenang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkanantara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.

5. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisa penenliti pada peelitiantentang “Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak Oleh Humas PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung Terha-dap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Karyawannya”, pene-liti membuat kesimpulan sebagai berikut : Terdapat pengaruh yangsignifikan dan positif antara Daya Tarik Pesan Tabloid Kontakterhadap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Karyawannya. Hasilanalisa menunjukkan bahwa daya tarik pesan dengan isi pesan, tatabahasa dan isi pesan aktual yang disajikan dengan baik maka akanmempengaruhi dan meningkatkan kepuasan perolehan informasi.

39Praktik Public Relations di Era Disruptif

Daya Tarik Pesan Tabloid KONTAK.....

Page 54: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

5.2 SaranDari hasil pembahasan yang udah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya, ini bagian untuk penelitia memberikan saran-saran yangbisa bermanfaat dan berguna yaitu sebagai berikut :

1. Sebaiknya tabloid kontak disediakan untuk setiap meja kerjakaryawan sehingga informasi yang disampaikan ataupun dibutuhkanmelalui tabloid kontak tersebar ke seluruh karyawan PT. Kereta ApiIndonesia (Persero).

Sebaiknya adakan acara bulanan berupa lomba menulis ataumendesaian gambar untuk dijadikan bahan yang akan dimasukkanke dalam tablid kontak ini juga dijadikan sebagao ajang melatihkemampuan menulis dan berkarya tiap karyawan di PT. Kereta ApiIndonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.

DAFTAR PUSTAKAAnggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan serta

Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.Cutlip, Scott M., Allen H Center & Glen M Broom. 2006. Effective

Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Effendi,OnongUchjana.2002. Hubungan Masyarakat: Suatu Studi

Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.Juliano, Sangra. 2016. SPSS: Statistic Product and Service Solutions

forCommunications Science. Bandung: Sangra Juliano Prakasa.Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Prenada Media Group.Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi

Aksara.Moore, Frazier. 2004. Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.Rismawaty, Desayu Eka Surya dan Sangra Juliano P. 2014. Pengantar

Ilmu Komunikasi. Bandung: Rekayasa Sains.

40 PR NOW

Rismawaty & Indria Hady Putri

Page 55: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam, & Aplikasi.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi Teori dan Studi Kasus.Jakarta: Rajawali Press.

Ruslan, Rosady. 2014. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta:Rajagrafindo Persada.

Sari, Betty Wahyu Nilla. 2012. Humas Pemerintahan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Soemirat, Soleh. 2015. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: RemajaRosdakarya.

Soeryanto, Eddy. 2014. Enterpreneur: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.

Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.Suranto Aw. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Manage-

ment. Yogyakarta: Andi Offset.

41Praktik Public Relations di Era Disruptif

Daya Tarik Pesan Tabloid KONTAK.....

Page 56: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Komunikasi PersuasifHumas Polda DIY

di Era Disruptif

Chatia Hastasari, Suranto AW,& Rahmat Hidayat AsriProgram Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi persuasif

Humas Polda DIY di era disruptif. Fokus komunikasi persuasif dalampenelitian ini adalah proses komunikasi yang dijalankan oleh HumasPolda DIY melalui pengembangan jejaring kemitraan dan pengelolaankanal media sosial. Sumber data dalam penelitian yang menggunakanpendekatan kualitatif ini adalah Kaur Monitor, Subbid PID, bidangHumas Polda DIY dan Kanit Binmas Polsek Bulak Sumur, Yogyakarta.Adapun hasil dalam penelitian ini adalah 1) Humas Polda DIY di eradisruptif ini terus mengembangkan jejaring kemitraan baik denganmasyarakat di tingkat desa melalui Forum Kemitraan Polisi denganMasyarakat (FKPM) ataupun dengan instansi lain seperti Diknasmelalui program Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP). Selain itu, HumasPolda DIY juga melakukan peningkatan pengelolaan dan penggunaankanal media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter melaluikemampuan digital savvy. 2) Pesan yang digunakan oleh HumasPolda DIY terbagi menajdi dua, yaitu One-side issue, dimana dalampengembangan pesan persuasi disini para personil selalumenekankan bahwa Polda DIY ingin lebih dekat dengan masyarakatmelalui program kemitraan yang dijalankan. Humas Polda DIY jugamengembangkan two-side issue dalam menyampaikan informasi pada

4

42 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 57: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

masyarakat terutama masyarakat yang aktif menggunakan mediasosial. Humas Polda DIY membuka saluran yang seluas-luasnya bagimasyarakat yang ingin melaporkan tindakan pelanggaran hukum baikyang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh oknum personil Polri.

Kata Kunci: Komunikasi persuasif, Humas Polda DIY, Eradisruptif, Digital savvy, dan Media sosial

PENDAHULUANMasyarakat yang dihadapi oleh Polri di era disruptif saat ini

sebagian besar merupakan masyarakat informasi. Oleh karena itu,tidak heran jika aktivitas Humas Polri saat ini lebih mengutamakanjejaring kemitraan dan pengelolaan kanal media sosial seperti Insta-gram, Facebook dan Twitter. Kartikasari (2017: 6-7) menjelaskanbahwa cepatnya arus perubahan teknologi digital dalam kehidupansehari-hari telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat. Sehinggauntuk memperoleh keefektifan dalam berkomunikasi, seorang Humasharus mengerti di kanal media sosial dan digital mana konsumenberada.

Polda DIY sebagai salah satu instansi Kepolisian yang beradadi tingkat Provinsi juga turut mengalami dampak dari era disruptif.Dalam hal beradaptasi di era disruptif, humas Polda DIY terus me-ngembangkan jejaring kemitraan dengan masyarakat melalui berbagaimacam forum seperti Forum Kemitraan Polri dengan Masyarakat(FKPM) dan Program Satu Sekolah Dua Polisi (PSSDP). Sedangkandalam bidang teknologi, Humas Polda DIY mengembangkankemampuan digital savvy untuk mengelola dan menggunakan teknologidigital dengan baik secara maksimal. Selain itu, kemampuan digitalsavvy digunakan oleh Polda DIY sebagai upaya tanggap dan cepatdalam meluruskan informasi yang salah (hoax) melalui kanal sosialmedianya.

Penggunaan sosial media Instagram, Twitter dan Facebook sa-ngat mangkus bagi Humas Polda DIY karena seluruh informasi danklarifikasi dapat disiarkan secara langsung (real time). Namun demi-kian, tantangan baru bagi Polda DIY dalam pengelolaan dan penggu-naan media sosial adalah implementasi komunikasi persuasif untukmemengaruhi orang lain. Jika Humas Polda DIY leluasa mengem-

43Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 58: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bangkan komunikasi persuasif dalam program kemitraan melalui ko-munikasi tatap muka, maka dalam pengelolaan media sosial pun PoldaDIY harus mampu menyusun dan memilih pesan yang bersifat per-suasif. Komunikasi persuasif sendiri menurut Ronald L. Applbaumdan Karl W.E. Anatol (1974: 12) merupakan proses komunikasi yangkompleks ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan (se-ngaja atau tidak sengaja) melalui cara-cara verbal dan nonverbal untukmemperoleh respons tertentu dari individu atau kelompok lain).

Implementasi komunikasi persuasif ini menjadi sangat pentingbagi Polda DIY dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat akanprofesionalitas Polri. Oleh karenanya, berdasar latar belakang di atas,fokus dalam penelitian ini adalah komunikasi persuasif Humas PoldaDIY di era disruptif khususnya dalam pengembangan jejaring kemit-raan dan pengelolaan media sosial.

KAJIAN PUSTAKAKomunikasi Persuasif

Menurut Devito (2011: 499) persuasi memusatkan perhatianpada perubahan sikap atau kepercayaan khalayak atau sebuah upayauntuk mengajak khalayak bertindak dengan cara tertentu. Berdasarkandefinisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesan merupakan elemenyang sangat penting dalam proses komunikasi persuasif. Fajar (2009:195-196) membagi pesan ke dalam dua jenis penyajian (1) One-sideissue, yaitu teknik penyampaian pesan yang menonjolkan sisi kebaikanatau keburukan sesuatu. Artinya seorang komunikator dalam me-nyampaikan pesan harus memberi tekanan apakah kebaikannya atausebaliknya. Teknik penyampaian ini cocok digunakan mereka yangkurang berpendidikan, sehingga tidak mempunyai alternatif pilihandan (2) Two-Side Issue, teknik penyampaian pesan di mana komunikatorselain mengemukan hal yang baik-baik juga menyampaikan hal yangkurang baik.

Selanjutnya seperti yang dikutip oleh Fajar (2009: 196), Carl l.Hoveland, Arthur A. Limsdale dan Fred D. Sheffield memilah-milahpenggunaan pesan One-side issue dan Two-Side Issue dalam sebuah proseskomunikasi yang disesuaikan dengan karakteristik audiensnya, dianta-ranya (1) Jika audiens merupakan orang-orang yang pada mulanya

44 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 59: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

memiliki perbedaan pendapat dengan komunikator, maka akan lebihefektif apabila menggunakan Two-Side Issue; (2) Jika audiens meru-pakan orang-orang yang memiliki pendapat sama dengan komuni-kator, maka akan lebih efektif apabila menggunakan one-side issue; (3)Jika audiens merupakan orang-orang terpelajar, maka sebaiknyapesan disampaikan secara Two-Side Issue; dan (4) Sedangkan audiensyang bukan merupakan orang terpelajar, sebaiknya menggunakanone-side issue. Berdasarkan klasifikasi tersebut dapat disimpulkan bah-wa, untuk lebih meningkatkan kefektifan pesan yang disampaikanpada audiens, sebaiknya Humas Polda DIY menggunakan kedua jenispenyajian pesan baik secara one-side issue ataupun two-side issue.

Humas Polda DIYHumas Polda D. I. Yogyakarta memiliki visi yaitu “Mampu men-

jadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masya-rakat serta opini positif guna mewujudkan citra Polri”. Dengan misisebagai berikut : 1) Humas sebagai “Front office Polri” yang merupakanunsur terdepan dalam pelayanan publik di bidang informasi dandokumnetasi serta menerima dan menyalurkan pengaduan/feedbackmasyarakat; 2) Humas sebagai juru bicara lembaga, fasilitator, mem-beri pelayanan informasi kepada publik, menindak lanjuti pengaduanpublik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produkdan jasa lembaga, menciptakan iklim hubungan internal dan eksternalyang kondusif dan dinamis serta menjadi penghubung lembaga de-ngan pemangku kepentingan; 3) Dapat mengimplementasikan teknisdan taktis sesuai dengan tupoksi dan peranan secara sinergi dalammengelola dan mengkomunikasikan informasi bagi pembangunanopini positip pelaksanaan tugas Polri.

Humas Polda DIY merupakan bagian dari kepolisian daerah(Polda) yang fokus pada fungsi kehumasan. Berdasarkan PeraturanKapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentangSusunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerahadalah unsur pelayan dan pembantu pimpinan yang berada di bawahKapolda. Tugas Pokok Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIYadalah melaksanakan kegiatan Hubungan Masyarakat (Humas)melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi

45Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 60: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dan dokumentasi serta kerjasama dan kemitraan dengan media massadalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelak-sanaan tugas Polri.

Digital SavvyIstilah digital savvy masih terdengar asing di masyarakat Indone-

sia padahal digital savvy sangat erat kaitannya dengan teknologi digi-tal yang dihasilkan dari era disruptif. Sarinastiti dalam Laksamana(2018: 49) menjelaskan bahwa “perkembangan digital ditandai de-ngan pengutamaan pada personalisasi, partisipasi, dan kemitraan,serta penggunaan platform media sosial. Walaupun begitu, masihterdapat beberapa kesalahpahaman mengenai yang dimaksud denganteknologi digital”. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh websiteMajalah PR Indonesia (21 Agustus 2017), digital savvy merupakansifat atau karakteristik yang akrab dengan teknologi digital. Dalamhal ini, digital savvy dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menge-lola dan menggunakan teknologi digital itu sendiri. Sarinastiti dalamLaksamana (2018: 54) menambahkan bahwa digital savvy sama halnyadengan digital literasi dimana hal ini menjadi unsur penting dalammemahami makna secara kritis atas setiap pesan yang diterima dimedia digital dan memberi tanggapan interaktif secara sadar ataupuntidak.

PEMBAHASANPengembangan Jejaring Kemitraan Humas Polda DIY

Hingga saat ini Polda DIY terus mengembangkan programkemitraan dengan berbagai pihak. Dasar pengembangan programkemitraan ini adalah grand strategi Polri tahun 2005-2025 (http://www.polisiku.net/article-33-grand-strategi-polri-2005-2025.html).Grand strategi Polri ini terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu 1) Tahappertama, trust building tahun 2005-2010; 2) Tahap kedua partnershiptahun 2010-2014; dan 3) Tahap ketiga strieve for excellence tahun 2014-2025. Banyak kebijakan strategis yang kemudian dikembangkan olehmasing-masing jajaran seperti Humas Polda DIY yang mengem-bangkan Forum Kemitraan Polri dengan Masyarakat (FKPM) danProgram Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP).

46 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 61: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

1. Forum Kemitraan Polri dengan Masyarakat (FKPM)Personil Bhabinkamtibmas yang bertugas dalam kegiatan

Forum Kemitraan Polri dengan Masyarakat (FKPM) ini biasanyamelakukan kunjungan satu bulan sekali pada acara rapat wargayang dihadiri oleh seluruh kepala keluarga dalam satu pedu-kuhan/ desa. Kunjungan ini merupakan teknik berkomunikasiyang sangat ampuh, karena sifatnya yang timbal balik, tatap mukadan persuasive. Dari kegiatan ini, nantinya akan didapat sejumlahdata yang berhubungan dengan karakteristik masyarakatsetempat.

Segmentasi dari program ini adalah warga masyarakat ditingkat pedesaan. Tujuan dari FKPM ini adalah untuk memini-malisir terjadinya tindak kriminal baik itu tindak pidana ringanataupun berat dan menumbuhkan partisipasi dari masyarakat.Sedangkan pesan yang disampaikan dalam forum ini biasanyaberkaitan dengan hukum dan keamanan di tingkat desa. Bahkanbagi desa yang cukup aktif kegiatan FKPMnya, setiap satu tahunsekali diselenggarakan lomba Siskamling antar RT dalam satudesa. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkanmotivasi dan partisipasi masyarakat terhadap keamanan yangada di desanya.

FKPM ini merupakan program yang efektif bagi HumasPolda DIY, karena personil Polda DIY dapat menyampaikaninformasi atau pesan menggunakan komunikasi persuasif dalamsituasi yang tidak kaku dan formal mengenai jenis-jenispelanggaran hukum yang biasa terjadi dan sanksi hukum yangdiberikan pada pelaku tindak pidana. Selain itu, Polda DIY me-lalui para personil Bhabinkamtibmas yang diterjunkan dalamFKPM ini dapat menyelesaikan permasalahan berupa tindakpidana ringan seperti misalnya kekerasan dalam rumah tanggaataupun kenakalan remaja di tingkat desa secara kekeluargaandengan bukti hitam diatas putih dari kedua belah pihak yangbertikai tanpa harus melalui proses hukum (pemeriksaan danpenyelidikan) di kantor polisi.

47Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 62: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

2. Program Satu Sekolah Dua Polisi (PSSDP)Program lain yang dijalankan oleh Humas Polda DIY dalam

rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah programkemitraan dengan Diknas. Polda DIY menempatkan dua personilBabinkamtibmas dari masing-masing Polsek dan Polres yangberada di bawah jalur koordinasi Polda DIY di setiap sekolah.Adapun pesan yang disampaikan oleh para personil dalam pro-gram ini biasanya berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran yangmasuk kategori kenakalan pelajar, penyalahgunaan narkoba danjuga aturan-aturan lalu lintas. Segmentasi dari kegiatan ini adalahpelajar, sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalisirkenakalan pelajar dengan melakukan kegiatan pre-emtif sepertipenyuluhan dan pembinaan pada para siswa.

Sebagai upaya persuasi untuk melakukan pendekatan padapara siswa, ada satu personil yang menggunakan seragam dansatu personil berpakaian sipil (bebas). Hal ini dilakukan untukmemberikan kesan humanis namun tegas pada para siswa.Sehingga kedua personil dapat dengan leluasa memberikanpenyuluhan dan pendekatan bagi siswa yang memang teriden-tifikasi melakukan kenakalan pelajar.

Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh kedua personil dalamkegiatan ini sangat beragam, mulai dari memberikan pembinaansaat upacara bendera, melakukan penyuluhan secara langsungpada para siswa di kelas hingga bersama dengan para gurumelakukan patroli di beberapa warung kecil di sekitar sekolahyang biasanya menjadi tempat mangkal atau nongkrong para siswa.

Pengelolaan Kanal Media Sosial oleh Humas Polda DIYUpaya selanjutnya selain pengembangan program kemitraan

yang dilakukan oleh Humas Polda DIY adalah penggunaan danpengelolaan kanal media sosial seperti Facebook, Instagram danTwitter. Sebagai upaya untuk menghadapi era disruptif, Polda DIYmengirimkan beberapa anggotanya pada pelatihan Cyber Troops diTahun 2017. Materi dari pelatihan tersebut berkenaan dengan pe-nguatan media digital melalui Cyber Troops. Berikut materi yang disam-paikan dalam pelatihan cyber troops yang dilaksanakan di Jakarta selama

48 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 63: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lima hari berturut-turut, mulai tanggal 16 sampai dengan 22 Oktober2017 : 1) Cyber Troops Manajemen oleh Bapak Iwan Maskun (ICITAP);2) Divhumas Polri Dalam Memantau Media Sosial oleh AKBP HariGoldenhart; 3) Pendekatan Komunikasi Publik di Era Digital olehAKBP Hari Goldenhart; 4) Sosial Media Landscape di Indonesia olehBapak Aeran Ismail (GDP Venture); 5) How Sosial Media Chance theSociety oleh Bapak Arya Gumilar (Kayu Api – Digital Reputation);6) The Chance : Hoax” oleh Bapak Arya Gumilar (Kayu Api - DigitalReputation); 7) Pengantar opini.id oleh Ninin Damayanti (Opini.id);8) Praktek Membuat Naskah & Konsep Video yang lugas danPowerfull oleh Bapak Arief Sujatmoko (Opini.id); 9) New (Sosial)Media and Journalism” oleh Ninin Damayanti (Opini.id); 10) PraktekMembuat Informasi yang Akurat dengan Naskah 5w1h dan Gambaroleh Bapak Arief Sujatmoko (Opini.id); 11) Praktek Fact Checking ina Hoax World oleh Ninin Damayanti (Opini.id); 12) Debunk and CounterHoax oleh Ninin Damayanti (Opini.id); 13) Praktek (Peserta dibagikelompok) oleh Whery Enggo Prayogi (Opini.id); 14) Forum danKomunitas Online (Creating content in mobile era) oleh Han Kristi &Atmi Ahsani Yusran, Ira Indah Permata Sari & Ira Indriani (Kaskus);dan 15) Media Online oleh Giring Ganesha, Rangga Danu & AgungRusmana (Kincir). Berdasarkan paparan materi di atas dapat disim-pulkan bahwa personil Polri diseluruh jajaran termasuk Polda DIYbenar-benar dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi era disrup-tif ini melalui penggunaan dan pengelolaan kanal media sosial.

Kaur Monitor, Subbid PID, bidang Humas Polda DIY, Muham-mad Fajar, menyatakan bahwa di era disruptif ini Humas Polri bukanhanya berfungsi sebagai juru bicara Polri saja, namun juga memilikifungsi sebagai komunikator publik. Namun demikian, Fajar juga me-negaskan bahwa pada awal tahun 2011 hingga 2012, Humas PoldaDIY sebenarnya belum memaksimalkan penggunaan dan pengelolaanmedia sosial ini. Barulah di tahun 2017, Humas Polda DIY secaramaksimal memberikan perhatian lebih pada penggunaan danpengelolaan kanal media sosial. Humas Polda DIY secara aktifmenggunakan tiga kanal digital sebagai saluran komunikasi kepadapublik, yaitu Instagram, Facebook, dan Twitter.

49Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 64: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

1. Penggunaan dan Pengelolaan Akun InstagramHumas Polda DIY pertama kali menggunakan media sosial

Instagram secara resmi pada tanggal 9 januari 2017 dan dalamperkembangannya hingga 22 mei 2018 akun instagram dengannama @poldajogja memiliki pengikuti sebanyak 36.131 akun,mengikuti 104 akun, serta kiriman sebanyak 5.947 postingan.Namun, Polda DIY tidak hanya memberikan tanggungjawabpengelolaan akun hanya pada bidang Humas saja, melainkan jugapada bidang-bidang lain yang ada dalam lingkup Polda DIY.Berikut beberapa contoh akun Instagram yang dikelola olehbidang lain : 1) Instagram @rtmcditlantasdiy yang dikelola olehDirektorat Lalu Lintas Polda DIY; 2) Instagram@ditpamobvitpoldadiy milik Direktorat Pengamanan ObyekVital; 3) Instagram @ditpolair_poldadiy milik Direktorat PolisiPerairan; 4) Instagram @brimobdiy, milik Satbrimob Polda DIYdan beberapa yang lain yang ada di lingkungan Polda DIY sertaPolres/Ta Jajarannya.

Media sosial Instagram merupakan media sosial yang sangataktif dan lebih mudah dalam penggunaannya. M. Fajar menyam-paikan bahwa berbagai macam pertimbangan dilakukan agarpesan yang disampaikan pada publik dapat memperoleh responyang positif. Salah satunya adalah penyampaian informasi me-ngenai kegiatan para personil Polda DIY mulai dari kegiatanyang bersifat rutin hingga insidental dengan menggunakanpilihan kata yang kekinian.

Adapun segmentasi dari pemanfaatan akun Instagram iniadalah pengguna media sosial dengan rerata usia 15 sampaidengan 35 tahun. Oleh karena itu, bentuk pesan persuasif yangdisampaikan dalam akun Instagram ini sangat bervariasi, mulaidari foto kegiatan Polda D. I. Yogyakarta, informasi yang sedangberlangsung di Yogyakarta, hingga infografis kegiatan baik ditingkat lokal maupun di tingkat nasional. Penggunaan kata-katamenyapa banyak digunakan pada media sosial Instagram PoldaDIY, sehingga beberapa kali mendapat Direct Message (DM) darimasyarakat tentang informasi kehilangan atau informasi lainnyayang kemudian direspon oleh admin untuk diarahkan sesuai alur

50 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 65: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dengan satuan terkait di lingkup Polda DIY. Berikut contohgambar yang diposting oleh akun @poldajogja:

Gb. 1.Unggahan kegiatan rutin Personil POLDA DIY

(https://www.instagram.com/p/BnhwMFcAFJZ/?hl=id&tagged=humaspoldadiy)

Fajar menambahkan bahwa komunikasi dengan masyarakatmengalami peningkatan sejak Humas Polda DIY menggunakanmedia sosial Instagram, walaupun belum ada ukuran.

2. Pengelolaan dan Penggunaan Akun FacebookFacebook merupakan media sosial yang pertama kali

digunakan oleh humas Polda DIY. Akun Facebook yangbernama @humaspoldajogja pertama kali beroperasi padatanggal 30 november 2015. Pada awal perkembangannya, akunFacebook ini digunakan untuk menjangkau khalayak berusia 15sampai dengan 35 tahun. Namun seiring dengan perkembanganzaman di era disruptif ini, dimana banyak pengguna Facebookmengalami pergeseran ke media sosial lain yang lebih baru, makasegmentasi khalayak dalam penggunaan akun Facebook yangdigunakan oleh Polda DIY saat ini adalah pengguna rerata usia30 sampai dengan 50 tahun.

51Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 66: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Karakteristik Facebook yang sangat mudah cukupberpengaruh pada keefektifan penyampaian infomasi yangdikelola oleh Humas Polda DIY. Hal ini berdasarkan wawancaradengan Kaur Monitor, Subbid PID, bidang Humas Polda DIY,Muhammad Fajar yang menyatakan bahwa pengelolaan akunFacebook termasuk mudah, karena dalam posting informasi bisasecara lengkap dan panjang. Selain itu, pengelolaan Facebookmemudahkan dalam menjawab pertanyaan dan masukan darinetizen. Berikut contoh postingan Humas Polda DIY dalam akunFacebook @humaspoldajogja:

Gb. 2Unggahan rutin Polda DIY terkait program-program

yang dilakukan (Sumber : akun Facebook@humaspoldajogja, 2018)

Terkait dengan pengelolaan pesan dan informasi pada akunFacebook Polda DIY, M. Fajar menambahkan bahwa klarifikasiinformasi yang salah atau hoax dapat dilakukan dengan mudahkarena saat memberikan respon jawaban, komentar dapatdisertai link berita dan gambar terkait sehingga masyarakat dapatlangsung membuka link tersebut. Oleh karenanya, melihat karak-teristik Facebook yang sangat efektif dalam menyampaikaninformasi, Humas Polda DIY tetap menggunakannya sebagaisalah satu kanal media sosial yang dikelola dengan aktif.

52 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 67: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

3. Penggunaan dan Pengelolaan Akun TwitterHumas Polda DIY pertama kali menggunakan media sosial

twitter pada 9 januari 2017 dengan nama @PoldaJogja. Dalamperkembangan pengelolaan dan penggunaannya hingga 22 mei2018, Humas Polda DIY telah mengeluarkan tweet sebanyak 6.228kali, mengikuti sebanyak 86 akun, dengan pengikut sebanyak5.631 orang. Twitter merupakan media sosial yang memiliki karak-teristik unik. Hal ini sesuai dengan yang diungkap oleh M. Fajar:

…Twitter itu relatif lebih cepat daripada facebook dan Instagram,karena twitter base on text kan ya, dan pola antar akun itu unikbeda dengan facebook atau Instagram. Kalau di Instagram ketikaposting dan mention ke akun lain, di timeline itu tidak ketahuandia membalas postingan yang mana, kalau di twitter kan ada dankelihatan, ini mention dari akun lain jawab ini ternyata, kalau ditwitter kan seperti itu…”Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

pengelolaan dan penggunaan akun media sosial Twitter humasPolda DIY harus aktif dalam menyampaikan informasi karenakarakteristik Twitter yang selalu realtime. Informasi yang diberikanjuga berupa teks dan lebih banyak berkomentar dengan peng-ikut. Selain itu, Twitter disini juga digunakan oleh Humas PoldaDIY sebagai media untuk memberikan respon, berkomunikasidengan instansi lain yang juga menggunakan akun Twitter sebagaisarana informasi kepada masyarakat dan memperoleh berbagaimacam informasi termasuk laporan dari masyarakat yangselanjutnya diarahkan sesuai dengan alur yang berlaku.

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY padaPengembangan Program Kemitraan dan PengelolaanKanal Media SosialPengembangan jejaring kemitraan yang dilakukan oleh Humas

Polda DIY yang mengutamakan komunikasi tatap muka dandilakukan dengan menggunakan pendekatan yang sangat humanismerupakan bentuk komunikasi persuasif yang cukup efektif. Hal inidisebabkan karena, dengan menggunakan pendekatan yang humanisseperti melakukan kunjungan pada rapat warga di tingkat desa dan

53Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 68: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menggunakan pakaian sipil saat melakukan pembinaan dan penyu-luhan di sekolah-sekolah tingkat menengah atas, dapat meningkatkanpartisipasi dan trust masyarakat tidak hanya pada program-programyang dijalankan oleh Polda DIY melainkan juga pada organisasi PoldaDIY itu sendiri. Menurut Devito (2011: 499) persuasi memusatkanperhatian pada perubahan sikap atau kepercayaan khalayak atau se-buah upaya untuk mengajak khalayak bertindak dengan cara tertentu.Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesanmerupakan elemen yang sangat penting dalam proses komunikasipersuasif.

Pesan yang disampaikan oleh Humas Polda DIY baik dalampengembangan jejaring kemitraan dan pengelolaan kanal media sosialsangat mempertimbangkan karakteristik khalayak. Humas Polda DIYmembagi pesan yang disampaikan pada khlayak kedalam dua jenis.Pertama, One-side issue. Dalam pengembangan jejaring kemtiraan de-ngan masyarakat, Humas Polda DIY selalu menyampaikan bahwa-sannya Polda DIY melalui penempatan personil di tingkat desa inginlebih dekat dengan masyarakat. Karena pada dasarnya yang menjadiukuran keberhasilan Humas Polda DIY dalam menjalankan tugasnyasebagai pengayom dan pelindung masyarakat tidak hanya ditentukanoleh kemampuannya menekan angka kriminalitas dan menaikkanangka penyelesaian kasus kejahatan, tetapi juga oleh kemampuannyadalam menumbuhkan partisipasi masyarakat. Komunikasi persuasiflain yang biasanya digunakan oleh para personil adalah pada saatmenyelesaikan permasalahan di tingkat desa. Para personil selaluberupaya untuk menyelesaikan permsalahan dengan jalan keke-luargaan yang ditandai dengan adanya hitam di atas putih dan disepa-kati oleh kedua belah pihak yang bertikai. Hal ini sejalan dengan Fajar(2009 : 195-196) yang menyatakan bahwa One-side issue merupakanteknik penyampaian pesan yang menonjolkan sisi kebaikan atau kebu-rukan sesuatu. Artinya seorang komunikator dalam menyampaikanpesan harus memberi tekanan apakah kebaikannya atau sebaliknya.Teknik penyampaian ini cocok digunakan mereka yang kurangberpendidikan, sehingga tidak mempunyai alternatif pilihan.

Kedua, Two-Side Issue. Humas Polda DIY selalu berusaha untuktransparan pada seluruh khalayak terutama masyarakat yang aktif

54 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 69: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menggunakan media sosial. Hal ini tidak menutup kemungkinan pulabagi Humas Polda DIY untuk membuka informasi apapun terkaitaktivitas para personil Polda DIY. Humas Polda DIY membuka salur-an informasi yang seluas-luasnya pada masyarakat yang ingin mela-porkan tindakan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang sebagaiaparat penegak hukum yang dilakukan oknum personil Polda DIYatau jajaran yang berada pada jalur koordinasi Polda DIY. Hal inisesuai dengan yang diungkapkan oleh Fajar (2009: 195-196) bahwatwo-side issue merupakan teknik penyampaian pesan di mana komu-nikator selain mengemukan hal yang baik-baik juga menyampaikanhal yang kurang baik. Berdasarkan pembagian tersebut dapat disim-pulkan bahwa untuk lebih meningkatkan kefektifan pesan yang disam-paikan pada khalayak, Humas Polda DIY menggunakan kedua jenispenyajian pesan baik secara one-side issue ataupun two-side issue.

PENUTUPSimpulan dalam penelitian ini adalah 1) Humas Polda DIY di

era disruptif ini terus mengembangkan jejaring kemitraan baik denganmasyarakat di tingkat desa melalui Forum Kemitraan Polisi denganMasyarakat (FKPM) ataupun dengan instansi lain seperti Diknasmelalui program Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP). Selain itu, HumasPolda DIY juga melakukan peningkatan pengelolaan dan penggunaankanal media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter melaluikemampuan digital savvy. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkem-bangan teknologi yang semakin canggih dimana arus informasi sangatcepat sekali diterima oleh masyarakat dan untuk menjangkau khalayakyang sangat aktif dalam bermedia sosial. Dengan pengelolaan kanalmedia sosial ini, Humas Polda DIY dapat secara maksimal menyam-paikan informasi bahkan meluruskan informasi yang tidak tepat atauhoax pada masyarakat pengguna media sosial. 2) Pesan yang digu-nakan oleh Humas Polda DIY terbagi menajdi dua, yaitu One-sideissue, dimana dalam pengembangan pesan persuasi disini para per-sonil selalu menekankan bahwa Polda DIY ingin lebih dekat denganmasyarakat melalui program kemitraan yang dijalankan. Hal ini dila-kukan karena tolak ukur keberhasilan kinerja Polri tidak hanya dilihatdari jumlah kasus yang berhasil ditangani atau menurunnya tingkat

55Praktik Public Relations di Era Disruptif

Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY.....

Page 70: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kriminalitas namun juga dari partisipasi aktif masyarakat. Selain itu,Humas Polda DIY juga mengembangkan two-side issue dalam menyam-paikan informasi pada masyarakat terutama masyarakat yang aktifmenggunakan media sosial. Humas Polda DIY membuka saluranyang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin melaporkan tindakanpelanggaran hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupunoleh oknum personil Polri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk trans-paransi informasi Humas Polda DIY pada masyarakat. Selain itu,hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakatterhadap profesionalitas Organisasi Polri pada umumnya dan PoldaDIY pada khususnya.

DAFTAR PUSTAKAApplebaum, R.L. and Anatol, K.W.E. (1974). Strategies for Persuasive

Communication. Ohio: A Bell & Howell, Co.Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan:

KARISMA Publishing Group.Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktik . Yogyakarta

: Graha Ilmu.Kartikasari, N. (2017). Viral: Gebrakan Kekinian Public Relations di

Era Digital. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Laksamana, A. (2018). Public Relations in the Age of Disruption.

Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.Rencana Strategis Polri : http://www.polisiku.net/article-33-grand-

strategi-polri-2005-2025.htmlAkun Instagram Humas Polda DIY : https://www.instagram.com/

p/BnhwMFcAFJZ/?hl=id&tagged=humaspoldadiy)

56 PR NOW

Chatia Hastasari, Suranto AW, & Rahmat Hidayat Asri

Page 71: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sangra Juliano Prakasa& Oki Achmad Ismail

Universitas Komputer Indonesia

Hubungan antaraKompetensi HumasPemerintahan ProvinsiJawa Barat denganStandarisasi Pelayanan KepadaMasyarakat

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan

antara Kompetensi Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Baratyang meliputi kemampuan komunikasi, kemampuan manajerial,kemampuan membina relasi, kredibilitas dan kreativitas, denganStandarisasi Pelayanannya yang diukur melalui konsep ServiceLevel Agreement yang meliputi Aksesibilitas, Kehandalan, WaktuRespon, dan Resolusi yang diberikan Humas kepada Masyarakat,khususnya Masyarakat yang bertamu / berkunjung langsung ke HumasPemerintahan Provinsi Jawa Barat.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah, metode pene-litian Survey, dimana Penelitian survey dirancang untuk mengetahuisikap dan perilaku manusia, opini atau tanggapan publik terhadap suatupermasalahan. Data penelitian dikumpulkan melalui penyebaranangket kepada para masyarakat yang datang ke kantor HumasPemprov Jabar dan Teknik pengujian yang dilakukan adalah TabulasiDistribusi frekuensi, Rangking skor dan Pengujian korelasi.

Hasil Penelitian menggambarkan bahwa Humas PemerintahanProvinsi Jawa Barat memiliki kemampuan komunikasi dan manajerialdalam kategori yang Sangat baik, dengan kemampuan membinarelasi, kredibilitas dan kreativitas dalam kategori yang Baik, Sedang-

5

57Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 72: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kan untuk penilaian Standarisasi Pelayanan kepada Masyarakat yangdiukur melalui Aksesibilitas, kehandalan, waktu respon dan resolusidalam kategori yang Memuaskan.

Dari hasil pengujian data secara korelasi, dapat disimpulkanbahwa Ada Hubungan yang Kuat, Searah dan Signifikan antaraKompetensi Humas Provinsi Jawa Barat dengan StandarisasiPelayanan Kepada Masyarakat. Hubungan yang searah berarti jikaKompetensi Humas Pemprov Jabar baik maka StandarisasiPelayanan juga akan semakin memuaskan.

Kata Kunci : Humas, Pemprov Jabar, Standarisasi Pelayanan,Service Level Agreement

PENDAHULUANSehubungan dengan usaha pemerintah dalam memperbaiki ki-

nerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal-hal yang harus diper-hatikan adalah pengelolaan dan pengembangan sumber daya yangada, hal tersebut ditujukan agar sumber daya yang tersedia dapatdimanfaatkan secara efektif dan efisien di segala bidang.

Salah satu sumber daya yang berada dalam ruang lingkup peru-sahaan yang harus dikelola dan dikembangkan secara berkesinam-bungan yakni sumber daya manusia (SDM), karena “SDM merupa-kan sumber pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang ter-akumulasi dalam diri anggota organisasi atau perusahaan” (Partner,Managing, 2011).

Pada perusahaan-perusahan di Indonesia sering kali kritikdilayangkan kepada bagian pengelolaan dan pengembangan SDM,hal itu disebabkan karena upaya yang dilakukan bagian pengelolaandan pengembangan SDM sering dianggap kurang relevan denganstrategi perusahaan untuk survive dan memenangkan kompetisi,kompetisi yang dimaksud adalah kemampuan perusahaan untuk terusberkembang dan mampu bertahan dalam segala situasi.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh bagian pengelolaan dan pe-ngembangan SDM di perusahaan sering dianggap kurang tepat de-ngan kebutuhan organisasi, untuk itu dibutuhkan suatu strategi mau-pun metode yang tepat karena setiap SDM yang berada dalam lingkupperusahaan memiliki kemampuan dan keahlian dibidangnya masing-masing. Idealnya kemampuan dan keahlian itu harus terus diasah dan

58 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 73: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dikembangkan oleh perusahaan dari waktu ke waktu, agar SDMsebagai pilar perusahaan selalu memiliki keunggulan kompetitif dankualitas demi tercapainya tujuan perusahaan.

Peningkatan kualitas SDM diperusahaan–perusahaan umumnyadapat dilakukan dengan berbagai metode dan cara, diantaranyadengan memberikan program pendidikan dan pelatihan secara ber-kesinambungan, memperbaiki metode dan strategi pengembanganSDM melalui pemenuhan kompetensi sesuai bidangnya yangdilandasi pengetahuan, keterampilan dan budaya kerja yang positif,atau dengan mengirimkan karyawan ke berbagai perguruan tinggiterkemuka baik di dalam maupun di luar negeri untuk melanjutkanke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi maupun untuk men-dapatkan keahlian khusus yang diperlukan perusahaan, untuk itu se-tiap instansi maupun perusahaan diharapkan mampu memilih caraatau metode yang tepat agar tidak terjadi pemborosan waktu danbiaya. Dengan demikian SDM yang ada diharapkan mampu berkaryadan selalu siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. sertamampu memberikan kontribusi terhadap tercapainya visi, misi dantujuan perusahaan.

SDM yang memiliki peran penting dalam memberikan kontribusiterhadap pencapaian visi, misi dan tujuan di sebuah perusahaan yakniSDM kehumasan, karena “SDM kehumasan merupakan SDM yangbersentuhan langsung dengan pihak yang berkepentingan dengantempat atau perusahaan dimana ia bekerja”. SDM kehumasan padaperusahaan atau lebih dikenal dengan PR (Public Relations), olehScott M. Cutlip et al didefinisikan sebagai :

“Fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik, mengidentifi-kasikan kebijakan- kebijakan dan prosedur- prosedur dari individu atauorganisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerjauntuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik”. (Ardianto, 2004)

PR atau Humas menempati arti yang penting dalam kegiatanoperasional sebuah institusi. Humas memiliki fungsi dan tugas pokoksebagai image builder (pembangun citra) dan sebagai jembatan antarainstitusi dengan publik (pelanggannya), selain memiliki tugas danfungsi pokok tersebut Humas juga dituntut untuk lebih proaktif dan

59Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 74: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

responsif menanggapi dan meluruskan berbagai permasalahan danisu aktual yang tengah berkembang di masyarakat yang bersentuhandengan pelaksanaan kebijakan instansi, sehingga tidak terjadi distorsiinformasi dan komunikasi di masyarakat. Hal itu dimaksudkan agarmasyarakat dapat memahami secara benar dan akurat terhadapkebijakan maupun produk hukum yang dihasilkan instansi tersebut.

Peran dan fungsi penting dari kehumasan disetiap perusahaan,sesuai uraian diatas menuntut suatu kompetensi dari setiap Humas.Kompetensi tersebut adalah :

“Karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapaikinerja superior. Kompetensi juga merupakan pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuanyang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non rutin”. (Ruslan, 1999)

Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi kompetensiHumas menurut Rumanti dalam Ardianto meliputi : “Kemampuankomunikasi, kemampuan manajerial ataupun kepemimpinan, kemam-puan bergaul atau membina relasi, kepribadian yang utuh atau jujur,dan kaya ide dan kreatif ”. (Ardianto, 2004)

Kompetensi humas idealnya harus dimiliki setiap humas perusa-haan, karena kompetensi tersebut merupakan standarisasi kualitaskehumasan untuk dapat menjadi seorang humas yang berkualitas dankomunikator yang baik, tapi pada kenyataannya SDM pada lembaga-lembaga kehumasan di instansi pemerintah relatif masih rendah, halitu karena “Pola rekuitmen, budaya kerja, sistem manajemen informasidan belum adanya standarisasi pelayanan serta pemanfaatan teknologiinformasi dan komunikasi yang baik”.

Salah satu penyebab rendahnya kualitas SDM Humas berdasar-kan uraian di atas adalah belum adanya standarisasi pelayanan humasperusahaan kepada pihak-pihak yang berhubungan atau berkepen-tingan dengan perusahaan. Pihak-pihak tersebut dapat berasal dariinternal maupun eksternal perusahaan, masing-masing pihak akanmemiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda pada peru-sahaan. Idealnya seorang Humas yang berkompetensi haruslah memi-liki keahlian dalam melayani setiap pihak yang berkepentingandengan perusahaan.

60 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 75: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Hal itu bermanfaat untuk membangun, mempertahankan,atau meningkatkan citra baik dari perusahaan yang dinaunginya, untukitu dibutuhkan suatu kesepakatan antara perusahaan dan khalayakmengenai pemenuhan kebutuhan pelayanan.

Munculnya citra negatif dari perusahaan salah satunya dapatdisebabkan karena gagalnya perusahaan dalam menepati kesepakatanmengenai layanan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Redi Panujumengenai faktor-faktor yang dapat memunculkan citra negatifperusahaan, seperti :

1. Kegagalan memproduksi barang atau jasa sesuai standardbaku yang telah ditetapkan.

2. Kegagalan memenuhi janji sesuai waktu yang ditetapkan.3. Kegagalan memuaskan pelanggan sesuai pelayanan yang

dijanjikan.4. Kegagalan merespon secara tepat dan tepat pengaduan

pelanggan.5. Adanya skandal yang dilakukan secara kolektif maupun

individu tetapi management tidak memberi tindakan hukumyang berarti.

6. Skandal tersebut tersiar kepada publik karena di eksposemedia massa. (Panuju, 2002)

Dengan adanya kesepakatan pelayanan antara perusahaan dankhalayak pada satu sisi diharapkan dapat membatasi kebutuhanlayanan yang tidak henti-hentinya dari khalayak kepada perusahaandan di sisi lain kesepakatan tersebut diharapkan dapat memuaskankhalayak dalam memenuhi kebutuhannya akan layanan dari perusa-haan. Kesepakatan itulah yang tersusun dalam suatu standarisasipelayanan..

Standarisasi pelayanan dalam Service Level Agreement merupakankesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa mengenai tingkat(mutu) layanan, yang mencakup konsep-konsep seperti aksesibilitas,kehandalan, waktu respon dan resolusi.

Di Indonesia, pembentukan standarisasi pelayanan kepada publikdewasa ini telah galakkan dalam Surat Edaran Menteri PendayagunaanAparatur Negara Nomor SE/15/M.PAN/9/2005, tentang pening-

61Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 76: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

katan intensitas pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik.Dalam Surat Edaran tersebut secara garis besar upaya-upaya dalampeningkatan pelayanan publik dapat dilakukan dengan meningkatkankualitas pelayanan secara terus menerus, menyusun dan menetapkanstandarisasi pelayanan secara transparan dan akuntabel, melibatkanmasyarakat yang menjadi stakeholders dari unit pelayanan yang bersang-kutan dalam penyusunan, penerapan, dan pemantauan standar kinerja,meningkatkan kerjasama dengan Aparatur Negara, serta mening-katkan upaya pengawasan dan menindaklanjuti hasil pengawasantersebut.

Selain mengacu pada Surat Edaran Menteri mengenai upaya per-baikan layanan publik, yakni dengan menyusun dan menetapkan stan-darisasi pelayanan, penulis menilai pentingnya suatu standarisasi pela-yanan oleh lembaga kehumasan di perusahaan-perusahaan, khususnyapada instansi pemerintah, karena standarisasi pelayanan merupakansuatu sarana komunikasi yang baik bagi perusahaan yang diwakilioleh Humasnya dengan para tamunya (pelanggan) dalam menanganiharapan dari masing-masing pihak.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat IdentifikasiMasalah penelitian sebagai berikut:

1. Sejauhmana hubungan antara Kemampuan komunikasiHumas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat denganStandarisasi Pelayanan kepada Masyarakat?

2. Sejauhmana hubungan antara Kemampuan manajerialHumas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat denganStandarisasi Pelayanan kepada Masyarakat?

3. Sejauhmana hubungan antara Kemampuan membinarelasi Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat denganStandarisasi Pelayanan kepada Masyarakat?

4. Sejauhmana hubungan antara Kredibilitas HumasPemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan StandarisasiPelayanan kepada Masyarakat?

5. Sejauhmana hubungan antara Kreativitas HumasPemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan StandarisasiPelayanan kepada Masyarakat?

6. Sejauhmana Hubungan Kompetensi Humas Pemerintahan

62 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 77: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Provinsi Jawa Barat dengan Standarisasi Pelayanankepada Masyarakat?

HASIL DAN PEMBAHASANPada penelitian ini yang menjadi responden adalah setiap orang

yang berkunjung/ bertamu ke bagian Humas pemerintahan ProvinsiJawa Barat atau yang berikutnya akan disingkat dengan Pemprov Jabardengan menggunakan teknik “Accidental Sampling”. Selama penelitimenyebarkan angket yang dilakukan dalam rentang bulan Juni sampaidengan September, peneliti memperoleh sebanyak 77 respondendengan identifikasi responden sebagai berikut:

2.1 Identitas RespondenDari hasil tabel distribusi frekuesi mengenai identitas responden

didapatkan data sebagai berikut, Dari 77 Responden (Sampel)penelitian, terdapat 62,37% responden yang bertamu ke bagian Hu-mas Pemprov Jabar memiliki jenis kelamin wanita sedangkan 37,7%pria. Terdapat 54,5% responden yang bertamu ke Humas PemprovJabar Berusia antara 16-25 tahun, 19% berusia antara 26-35 tahun,5,2 % berusia antara 36-45 tahun dan sebesar 5,2% berusia diatas 55tahun, Serta terdapat, 37% responden yang bertamu ke bagian Hu-mas Pemprov Jabar berpendidikan terakhir S1 (Sarjana), 31 %berpendidikan terakhir SMA / Sederajat, dan 9% berpendidikanterakhir S2 (Magister).

2.2 Pengujian DataUntuk menghasilkan suatu penelitian yang valid dan reliabel maka

sebelum dilakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukanpengujian-pengujian terhadap data yang diperoleh melalui penyebaranangket, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas data yang dilakukandengan menggunakan SPSS 20.0Berdasarkan hasil uji validitas yangdilakukan terhadap pernyataan-pernyataan kuesioner untuk variabelkompetensi Humas, nilai-nilai koefisien korelasi seluruh item lebihbesar dari 0.317. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pernya-taan adalah valid dan dapat digunakan dalam pengujian. AdapunPengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan mencari korelasi

63Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 78: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menggunakan rumus Alfa Cronbach melalui SPSS ver 20.0 dandiperoleh hasil bahwa angkar reliabilitas data menunjukkan bahwadata penelitian dikategorikan reliabel.

2.3 KategorisasiUntuk memberikan rangking dan kategorisasi pada Indikator

penelitian, Kompetensi Humas Pemprov Jabar (Variabel X) denganStandarisasi Pelayanan (Variabel Y), maka peneliti menggunakantable hasil pengolahan nilai, dengan rentang data sebagai berikut:

Tabel 1Pengelompokkan Penilaian Variabel

Kompetensi Humas dan Standarisasi Pelayanan

Sumber: Hasil olahan peneliti, 2018

2.3.1 Kategorisasi Kompetensi Humas Pemprov JabarDalam menilai “Kompetensi Humas” Pemprov Jabar, penulis

menggunakan 5 indikator yaitu kemampuan komunikasi, kemampuanmanajerial atau kepemimpinan, kemampuan membina relasi, Kredib-ilitas, serta kreativitas. Secara rinci, penilaian atas variabel KompetensiHumas dijelaskan pada point-point di bawah ini.

a. Kemampuan Komunikasi HumasUntuk mengukur baik atau tidaknya Kemampuan

Komunikasi Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapatresponden untuk kemampuan berbicara Humas dan Fre-kuensi pendapat responden bahwa Humas selalu menggu-nakan bahasa yang dapat dimengerti oleh Tamunya. Darihasil survei yang telah dilakukan, maka penilaian responden

KompetensiKompetensi Humas StandarisasiLayanan

77 – 138,6 Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Memuaskan138,7 – 200,2 Tidak Baik Tidak Memuaskan200,3 – 261,8 Cukup Baik Cukup Memuaskan261,9 – 323,4 Baik Memuaskan323,5 -385 Sangat Baik Sangat Memuaskan

64 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 79: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

terhadap Kemampuan Komunikasi Humas Pemprov Jabaryakni (332 + 330) / 2 = 331 (Sangat Baik).

b. Kemampuan Manajerial HumasUntuk mengukur baik atau tidaknya Kemampuan

Manajerial Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapatresponden bahwa Humas dapat memberi rasa hormat saatmelayani dan Frekuensi pendapat responden bahwa Humasdapat memberikan pertimbangan yang baik dan bijak. Darihasil survei yang telah dilakukan, maka penilaian respondenterhadap Kemampuan Manejerial Humas Pemprov Jabaryakni (336 + 322) / 2 = 329 (Sangat Baik).

c. Kemampuan Membina Relasi HumasUntuk mengukur baik atau tidaknya Kemampuan

Membina Relasi Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapatresponden bahwa Humas dapat menjalin hubungan baik(keakraban) saat melayani dan Frekuensi pendapat respon-den bahwa Humas dapat menunjukkan sifat keterbukaan.Dari hasil survei yang telah dilakukan, maka penilaianresponden terhadap Kemampuan Membina Relasi HumasPemprov Jabar yakni (312 + 294) / 2 = 303 (Baik).

d. KredibilitasUntuk mengukur baik atau tidaknya Kepribadian yang

Utuh dan Jujur Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapatresponden bahwa Humas senantiasa menggunakan etikayang baik ketika melayani dan Frekuensi pendapat respon-den bahwa Humas dapat dipercaya. Dari hasil survei yangtelah dilakukan, maka penilaian responden terhadap Kre-dibilitas Humas Pemprov Jabar yakni (315 + 304) / 2 =309,5 (Baik).

e. Kreativitas HumasUntuk mengukur baik atau tidaknya Kreativitas PemprovJabar pada penelitian ini, penulis menggunakan 2 alat ukur,yaitu Frekuensi pendapat responden bahwa Humas selalu

65Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 80: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

memberi saran atau masukan yang berguna dan Frekuensipendapat responden bahwa Humas senantiasa kreatif dalammemberikan layanan. Dari hasil survei yang telah dilakukan,maka penilaian responden terhadap Kreativitas HumasPemprov Jabar yakni (296 + 316) / 2 = 306 (Baik).

2.3.2 Kategorisasi Standarisasi Pelayanan Humas PemprovJabarDalam menilai “Standarisasi pelayanan” Humas Pemprov Jabar,

penulis menggunakan 4 indikator yaitu Aksesibilitas, Kehandalan,Waktu respons, Resolusi. Secara rinci, penilaian atas variabel Kompe-tensi Humas dijelaskan pada point-point di bawah ini.

a. Aksesibilitas Pelayanan HumasUntuk mengukur tingkat kepuasan tamu terhadap

Aksesibilitas Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi Aksesberkunjung Tamu ke Humas Pemprov Jabar dan Frekuensipendapat responden bahwa pada saaat berkunjung ke bagianHumas senantiasa ada yang melayani. Dari hasil survei yangtelah dilakukan, maka penilaian responden terhadapAksesibilitas Pelayanan Humas Pemprov Jabar yakni (245+ 303) / 2 = 274 (Memuaskan).

b. Kehandalan Pelayanan HumasUntuk mengukur tingkat kepuasan tamu terhadap

Kehandalan Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapatresponden bahwa Humas selalu memberikan informasi yangbermanfaat dan Frekuensi pendapat responden mengenaitingkat kepuasan terhadap layanan Humas. Dari hasil surveiyang telah dilakukan, maka penilaian responden terhadapKehandalan Pelayanan Humas Pemprov Jabar yakni (285+ 286) / 2 = 285.5 (Memuaskan).

c. Waktu Respon Pelayanan HumasUntuk mengukur tingkat kepuasan tamu terhadap

Waktu Respon Humas Pemprov Jabar pada penelitian ini,penulis menggunakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapat

66 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 81: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

responden bahwa Humas tidak pernah mengulur-ulur waktudan Frekuensi pendapat responden Humas senantiasamemiliki waktu yang cukup lama untuk melayani. Dari hasilsurvei yang telah dilakukan, maka penilaian respondenterhadap Waktu Respon Pelayanan Humas Pemprov Jabaryakni (283 + 265) / 2 = 274 (Memuaskan).

d. Resolusi Pelayanan HumasUntuk mengukur tingkat kepuasan tamu terhadap ResolusiHumas Pemprov Jabar pada penelitian ini, penulis menggu-nakan 2 alat ukur, yaitu Frekuensi pendapat respondenbahwa Humas dapat memberikan solusi atas keluhan-keluhan tamunya dan Tingkat kepuasan responden terhadapsolusi yang berikan Humas Dari hasil survei yang telahdilakukan, maka penilaian responden terhadap ResolusiPelayanan Humas Pemprov Jabar yakni (269 + 332) / 2 =300.5 (Memuaskan)

2.4 Hubungan Kompetensi Humas Dengan StandarisasiPelayananUntuk menilai besarnya hubungan antara “Kompetensi Humas”

Pemprov Jabar dengan Standarisasi Pelayanan, akan diinterpretasikanberdasarkan pada nilai koefisien korelasi seperti yang telah ditentukanpada tabel berikut.

Tabel 2Pedoman untuk memberikan

Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi (r)

Interval Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan0,00 – 0,25 Sangat Lemah0,25 – 0,50 Cukup0,50 – 0,75 Kuat0,75–1,00 Sangat Kuat

(Sumber : Sarwono, 2005:47)

67Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 82: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

2.4.1 Kemampuan Komunikasi terhadap StandarisasiPelayanan

Tabel 3 Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel korelasi tersebut dapat dideskripsikan bahwaada hubungan yang kuat, searah dan signifikan antara kemampuankomunikasi humas pemprov jabar dengan standarisasi pelayanannyakepada masyarakat. Adanya hubungan yang searah juga dapatdimaknai bahwa jika kemampuan komunikasi humas baik makastandarisasi pelayanan kepada masyarakat juga akan memuaskan.

2.4.2 Kemampuan Manajerial atau Kepemimpinanterhadap standarisasi pelayanan

Tabel 4 Correlations

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

KemampuanKomunikasi

StandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KemampuanKomunikasi

1

77.511**

.00077

StandarisasiPelayanan

.511**

.000771

77

KemampuanManajerial

StandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KemampuanManajerial

1

77.224*

.05077

StandarisasiPelayanan

.224*

.050771

77

68 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 83: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Berdasarkan tabel korelasi tersebut dapat dideskripsikan bahwaada hubungan yang cukup kuat, searah dan signifikan antarakemampuan manajerial humas pemprov jabar dengan standarisasipelayanannya kepada masyarakat. Adanya hubungan yang searah jugadapat dimaknai bahwa jika kemampuan manajerial humas baik makastandarisasi pelayanan kepada masyarakat juga akan memuaskan.

2.4.3 Kemampuan Bergaul atau Membina Relasi terhadapstandarisasi pelayanan

Tabel 5 Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel korelasi tersebut dapat dideskripsikan bahwaada hubungan yang kuat, searah dan signifikan antara kemampuanmembina relasi humas pemprov jabar dengan standarisasi pelayanan-nya kepada masyarakat. Adanya hubungan yang searah juga dapatdimaknai bahwa jika kemampuan membina relasi humas baik makastandarisasi pelayanan kepada masyarakat juga akan memuaskan.

KemampuanMembinaRelasiStandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KemampuanMembina

Relasi1

77.501**

.00077

StandarisasiPelayanan

.501**

.000771

77

69Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 84: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

2.4.4 Kredibilitas terhadap standarisasi pelayanan

Tabel 6 Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel korelasi tersebut dapat dideskripsikan bahwaada hubungan yang Cukup kuat, searah dan signifikan antarakrediblitas humas pemprov jabar dengan standarisasi pelayanannyakepada masyarakat. Adanya hubungan yang searah juga dapatdimaknai bahwa jika kredibilitas humas baik maka standarisasipelayanan kepada masyarakat juga akan memuaskan.

2.4.5 Kreativitas terhadap standarisasi pelayanan

Tabel 7. Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Kredibilitas

StandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Kredibilitas

1

77.400**

.00077

StandarisasiPelayanan

.400**

.000771

77

Kreatifitas

StandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Kreatifitas

1

77.353**

.00277

StandarisasiPelayanan

.353**

.002771

77

70 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 85: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Berdasarkan tabel korelasi tersebut dapat dideskripsikan bahwaada hubungan yang Cukup kuat, searah dan signifikan antara kreati-vitas humas pemprov jabar dengan standarisasi pelayanannya kepadamasyarakat. Adanya hubungan yang searah juga dapat dimaknaibahwa jika tingkat kreativitas humas baik maka standarisasi pelayanankepada masyarakat juga akan memuaskan.

2.4.6 Hubungan Kompetensi Humas terhadapStandarisasi Pelayanan kepada Masyarakat

Pada penelitian ini rumus pengujian yang digunakan adalahPearson Product Moment yang ditujukan untuk mengukur korelasidiantara dua variabel. Dari perhitungan yang telah dilakukandiperoleh nilai koefisien korelasi (nilai rs) sebesar 0,579 yang berartiadanya hubungan yang kuat, searah dan signifikan antara KompetensiHumas Pemprov Jabar dengan Standarisasi pelayanan kepadaMasyarakat, seperti yang terdapat pada tabel hasil output SPSSberikut:

Tabel 8. Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Adanya hubungan yang searah juga dapat dimaknai bahwa jikakompetensi humas baik maka standarisasi pelayanan kepada masya-rakat juga akan memuaskan. Dari hasil analisa korelasi tesebut, hasilpenelitian ini juga dapat menggambarkan besarnya nilai KoefisienDeterminasi (kd) / besarnya pengaruh kompetensi humas pemprovJabar terhadap Standarisasi pelayanan kepada Masyarakat melalui

KompetensiHumas

StandarisasiPelayanan

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KompetensiHumas

1

77.579**

.00077

StandarisasiPelayanan

.579**

.000771

77

71Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 86: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

penggunaan rumus Koefisien determinasi yang digunakan untukmengukur besarnya faktor variabel X dalam mempengaruhi variabelY, yang merupakan persentase dari kuadrat koefisien korelasi antaravariabel X dengan variabel Y.

KD = (rs)2 x 100%

Perhitungannya sebagai berikut:KD = (0,579)2 x 100% = 33,5 %

Tabel 9. Model Summary

Sumber : Output SPSS, September 2018

Dari hasil perhitungan tersebut dapat digambarkan bahwapengaruh kompetensi humas terhadap standarisasi pelayanannyasebesar 33,5%

Adapun Koefisien residu digunakan untuk mengukur besarnyapengaruh nyata faktor-faktor lain diluar variabel X (kopetensi humas)yang ikut mempengaruhi variabel Y (standarisasi pelayanan) yakni,

KR = 100%– KDPerhitungannya sebagai berikut:KR = 100%– 33,5% = 66,5%

Hal ini menggambarkan bahwa faktor lain di luar dari Kom-petensi Humas, memiliki pengaruh sebesar 66,5% terhadap Stan-darisasi Pelayanan Humas kepada Masyarakat.

PENUTUP3.1 Kesimpulan

1. Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat memilikikemampuan komunikasi yang sangat baik yang dibuktikan

Model

1

R

.579a

R Square

.335

AdjustedR Square

.326

Std. Error ofthe Estimate

2.532

72 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 87: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dengan adanya hubungan yang kuat, searah dan signifikanantara kemampuan komunikasi humas dengan standarisasipelayanannya kepada masyarakat.

2. Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat memilikikemampuan manajerial yang Sangat baik yang dibuktikandengan adanya hubungan yang cukup kuat, searah dansignifikan antara kemampuan manajerial humas denganstandarisasi pelayanannya kepada masyarakat.

3. Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat memilikikemampuan membina relasi yang baik yang dibuktikandengan adanya hubungan yang kuat, searah dan signifikanantara kemampuan komunikasi humas dengan standarisasipelayanannya kepada masyarakat.

4. Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat memilikikredibilitas yang baik yang dibuktikan dengan adanyahubungan yang cukup kuat, searah dan signifikan antarakemampuan manajerial humas dengan standarisasipelayanannya kepada masyarakat.

5. Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat memilikikreativitas yang baik yang dibuktikan dengan adanyahubungan yang cukup kuat, searah dan signifikan antarakemampuan manajerial humas dengan standarisasipelayanannya kepada masyarakat.

6. Ada hubungan yang kuat, searah dan signifikan antaraKompetensi Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Baratdengan Standarisasi Pelayanan kepada Masyarakat.

3.2 Saran1. Sebaiknya humas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

membuat dan menyususn konsep standarisasi pelayananberdasarkan service level agreement ditingkat humaspemerintahan secara berkala dan berkesinambungan,sehingga perubahan-perubahan kebutuhan para tamu yangdalam ini adalah masyarakat dapat terakomodir secaramaksimal.

2. Sebaiknya humas menyediakan sarana informasi dan arahan

73Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 88: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kepada masyarakat melalui website/security, terkait lokasi,tempat, ruang dan bentuk layanan apa saja yang dapatdilayani oleh bagian Humas Pemerintahan Provinsi JawaBarat, karena beberapa tamu, khususnya yang pertama kaliberkunjung, merasa kebingungan (tersasar) untuk lokasiruang Humas dan keragu-raguan terkait permasalahan yangingin mereka sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA1. BUKUArdianto, Elvinaro, Drs. M.Si, 2004. Public Relations Suatu Pendekatan

Praktis, Kiat Menjadi Komunikator dalam Berhubungan dengan Publikdan Masyarakat. Bandung, Pustaka Bani Quraisy.

Cangara, Hafied, 2002, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. RadjaGrafindo Persada

Effendi, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan TeoriPraktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

____________________, 2002, Dinamika Komunikasi, Bandung,PT. Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, Malayu S.P, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia EdisiRevisi, Jakarta, Bumi Aksara.

Jefkins, Frank, 1995, Public Relations Edisi Kelima. Penerjemah : Har-ris Munandar, Jakarta, Erlangga.

Pace, R. Wayne and Faules, Don .F. Penerjemah Mulyana, Deddy.2000 Komunikasi Organisasi, Meningkatkan Kinerja Perusahaan.Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Panuju, Redi, 2002, Krisis Public Relations, Wawasan MemahamiMacam Krisis Menuju Organisasi yang Sehat, Yogyakarta, PustakaPelajar Offset.

Rumanti, Sr.Maria Assumpta, 2002, Dasar-dasar Public Relations, Teoridan Praktek, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ruslan, Rosady, S.H, M.M ,1999, Manajemen Humas dan ManajemenKomunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, PT.Raja GrafindoPersada.

Soemirat, Soleh ,Drs. M.S dan Ardianto, Elvinaro. Drs. M.Si, 2003,Dasar-dasar Public Relations, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

74 PR NOW

Sangra Juliano Prakasa & Oki Achmad Ismail

Page 89: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV, Alfabeta.Yulianita, Neni, 2005, Dasar-dasar Public Relations, Bandung, Pusat

Penerbitan Universitas (P2U)

2. INTERNETHubungan Antar Lembaga, Hubungan Masyarakat (http://

www.bklnhumas.or.id/hal.html)Managing Partner The Jakarta Consulting Group, SDM dan Keunggulan

Kompetit if,(www.jakartaconsulting.com/extra_corner_archive12.shtml).hal 1.

Managing Partner The Jakarta Consulting Group, Pengelolaan SDM berbasisKompetensi,(www.jakartaconsulting.com/extra_corner_archive12.shtml). hal 2.

Service Level Agreement, Strategi Menjaga Loyalitas Pelanggan,(www.ebizzasia.com/0218-2004/briefcase,0218,01,htm)

Surat Edaran Menteri Nomor SE/15/M.PAN/9/2005 TentangPeningkatan Intensitas Pengawasan Dalam Upaya PerbaikanPelayanan Publik (http://www.kimpraswil.go.id/itjen/hukum/2005-SE-MPAN-15.htm)

Subagio, Drs. MS, Ketua Bakohumas Pusat dan Direktur Kelem-bagaan Pemerintah Depkominfo saat menyampaikan materi diSeminar Fungsi Strategis Kehumasan dalam MembangunReputasi Organisasi Instansi Pemerintah menjadi Kenyataan diKantor BPPT Jakarta,

SDM Lembaga Kehumasan Relatif Rendah (http://www.lin.go.id/news.asp?kode=141205mZBT0001)

75Praktik Public Relations di Era Disruptif

Hubungan antara Kompetensi Humas Pemprov Jawa Barat.....

Page 90: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 91: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PRKAMPANYE

Page 92: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 93: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Agus Naryoso,Sri Widowati Herieningsih,

& Muhammad Bayu WidagdoDepartemen Ilmu Komunikasi,FISIP Universitas Diponegoro

Strategi KampanyePublic Relations dalamPerspektif DisasterIdeologically OrientedCampaign

ABSTRAKIndonesia adalah negara dengan tingkat bahaya yang tinggi, salah

satunya adalah Kota Semarang. bencana yang sering terjadi adalahrob, banjir dan tanah longsor. anak anak yang tinggal di daerah rentanbencana adalah potensi terdampak bencana yang besar. faktorpenyebab utama adalah sikap negatif seperti pengetahuan yangrendah, sikap yang keliru tentang bencana alam dan perilaku yangnegatif terhadap lingkungan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalahinstansi yang mempunyai tugas untuk penanggulangan bencana.Instansi ini tidak hanya membantu evakuasi korban namun jugamempunyai tugas preventif untuk mengubah sikap negatif tersebutmenjadi positif. perubahan sikap dapat dilakukan dalam bentuk Ideo-logically Oriented Campaign dalam bentuk kegiatan kampanye pub-lic relations untuk mengubah sikap terhadap bencana lebih positif.

Kegiatan di desain dalam bentuk edukasi games dan pelatihanyang ditujukan untuk anak anak Di SD Tinjomoyo 2 Kota Semarangalasan pemilihan format dalam bentuk sosialisasi agar pesan mudahdiingat oleh anak anak dan kemudian secara efektif mengubah sikapdan perilaku. Kegiatan kampanye yang dilakukan menggunakan polamanajemen stratejik public relations yang konsisten mulai dari riset,

6

79Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 94: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menentukan strategi, implementasi dan evaluasi.

Kata Kunci : Kampanye, Bencana Alam, Public Relations, Sikap

A. PENDAHULUANAlam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkan dari alam.Alam memang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, akantetapi selain menguntungkan alam juga dapat merugikan bagi ma-nusia, contohnya akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam khususnyadi Indonesia. Melihat fenomena tersebut sehausnya manusia dapatberpikir bagaimana untuk dapat hidup selaras dengan alam. Karenaalam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lem-peng Eurasia, lempeng pasifik, ada lempeng Australia yang bergeraksaling menumbuk. Akibat tumbukan antar lempeng itu maka terben-tuk daerah penunjaman memanjang di sebelah barat pulau Sumatra,sebelah selatan pulau Jawa hingga pulau Bali dan Kepulauan NusaTenggara, sebelah utara Kepulauan Maluku dan sebelah utara Papua.

Konsekuensi lain dari tumbukan itu maka terbentuk palung sa-mudra, lipatan, punggungan dan patahan dari busur kepulauan, sebar-an gunung api dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api yangada di Indonesia berjumlah 129. Angka itu 13% dari jumlah gunungapi aktif di dunia. Dengan demikian Indonesia rawan dengan bencanaletusan gunung api dan gempa bumi.

Beberapa pantai, dengan bentuk pantai sedang hingga curam,jika terjadi gempa bumi dengan sumber berada didasar laut atausamudra dapat menimbulkan gelombang tsunami. Jenis tanah pela-pukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunungapi. Tanah ini memilki komposisi sebagian besar lempung dengansedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada diatasbatuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringansedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor padamusim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitantersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka ka-wasan tersebut rawan bencana tanah longsor.

80 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 95: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gunung api yang ada di Indonesia berjumlah 129. Angka itumerupakan 13% dari jumlah gunung api aktif dunia. Dengan demi-kian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gem-pa bumi. Di beberapa pantai, dengan bentuk pantai sedang hinggacuram, jika terjadi gempa bumi dengan sumber berada di dasar lautatau samudera dapat menimbulkan gelombang tsunami.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalahhasil letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besarlempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukanyang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungandengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkantanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitastinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuatdan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.(Nandi, 2007)

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alamidan aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanahlongsor. Karena ketidakberdayaannya manusia, akibat kurang baiknyamanajemen keadaan darurat bencana sehingga menyebabkan keru-gian dalam bidang keuangan dan struktual , bahkan sampai korbanjiwa. Kerugian yang di mungkinkan terjadi, sangatlah mungkindiminimalisir melalui kemampuan untuk mencegah atau menghindaribencana dan daya tahan masyarakat. Pemahaman ini berhubungandengan pernyataan” bencana muncul bila ancaman bahaya bertemudengan ketidakberdayaan.

Tinggal di planet Bumi, khususnya di ekosistem darat. Bahkanbagi sebagain binatang, tanah merupakan tempat tinggal yang aman.Tanah memiliki jenis yang berbeda- beda. Setap jenis tanah jugamemiliki ciri- ciri yang berbeda- beda antara satu jenis dengan jenisyang lainnya. Perbedaan itu dilihat berdasarkan kekuatan sruktur danjuga kandungan atau bahan penyusunnya yang berbeda- beda.

Dengan demikian kekuatan tanah yang bertumpuk- tumpuk punjuga berbeda apabila gundukan tanah atau tebing- tebing dari tanah.Ada tanah yang kuat ada pula tanah yang lemah. Nah, tanah denganstruktur lemah ini seringkali mengalami bencana yang kita kenalsebagai tanah longsor.Tanah longsor merupakan suatu bencana alam

81Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 96: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dimana tanah- tanah yang memiliki ketinggian tertentu atau yangmembentuk tebing mengalami longsoran atau ambruk.

Banyak penyebab yang menyebabkan terjadinya tanah longsor,salah satunya adalah hujan deras yang mengguyur dalam waktu yangcukup lama. Bencana tanah longsor memang banyak terjadi di musimhujan, khususnya di daerah yang bertebing- tebing. Tanah longsorbiasanya datang dengan tiba- tiba sehingga sering banyak menimbul-kan korban jiwa. Maka dari itulah sangat baik apabila masyarakaotberjaga-jaga untuk mengantisipasi atau menanggulangi terjadinyatanah longsor ini.

Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang telah mem-berikan banyak dampak sosial dan ekonomi pada masyarakat sepertirusaknya sarana umum, transportasi dan telekomunikasi bahkan tidaksedikit menelan banyak korban jiwa. Oleh karena itu, dibutuhkansuatu langkah berupa mitigasi bencana supaya dampak dari adanyabencana longsor dapat di minimalisir. Seperti halnya bencana geologilain, tanah longsor sangat sulit untuk diprediksi dan bisa kapan sajaterjadi namun tanah longsor ditimbulkan bukan hanya karena gejalageologi tapi ada ulah campur tangan manusia juga menjadi salah satupemicu adanya longsoran tanah. Beberapa faktor geologi yang dapatmenimbulkan longsoran tanah diantaranya: hujan, tanah yang kurangpadat atau kuat, lereng yang terjal, getaran dan tersebarnya zona jenuhair di bawah permukaan.

Pada prinsipnya longsoran tanah terjadi bila gaya pendorongpada lereng lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gayapenahan pada umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dankepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi olehbesarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

Adapun faktor faktor yang menyebabkan tanah longsor adalah:hujan, tanah terjal, tanah yang kurang padat, batuan yang kurang kuat,getaran, surut muka air danau atau bendungan, adanya bebantambahan, pengikisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing,bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidaksinambung), penggundulan hutan, daerah pembuangan sampah.

Paradigma penanganan bencana telah banyak mengalami peru-bahan. Penanganan bencana tidak lagi menekankan pada aspek

82 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 97: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tanggap darurat saja akan tetapi lebih kepada keseluruhan manaje-men bencana. Seiring dengan dikeluarkannya undang-undang nomor24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mencakup aspekyang lebih luas, yang meliputi penetapan kebijakan pembangunanyang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,tanggap darurat ,dan rehabilitasi. Dengan demikian maka paradigmapenanggulangan bencana diharapkan agar dapat mewujudkanoptimalisasi manajemen bencana di berbagai wilayah .

Penanggulangan bencana sebagai rangkaian kegiatan baik sebe-lum maupun saat dan sesudah terjadi bencana dilakukan untuk mence-gah, mengurangi, menghindari, memulihkan diri dari dampak yangdi timbulkan oleh bencana. Berdasarkan UU RI Nomor 24 tahun2007 tentang penanggulangan bencana, resiko bencana adalah potensikerugian yang di timbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalamkurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka sakit, jiwaterancam, hilangnya rasa aman, mengungsi kerusakan atau kehilanganharta, dan gangguan kegiatan masyarakat. Masyarakat diharapkanmemiliki kapasitas yang menandai untuk meningkatkan kesiapsiagaanmenghadapi bencana serta tanggap dan sadar bahwa mereka tinggaldi daerah rawan bencana.

Berdasarkan peraturan daerah Kota Semarang nomor 90 tahun2016 tentang organisasi dan tata kerja Kelurahan dan KecamatanKota Semarang, Kelurahan Tinjomoyo merupakan perangkat daerahdalam Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kelurahan Tinjo-moyo mempunyai luas wilayah sebesar 202,479 Ha yang terdiri dari8 RW dan 46 RT serta memiliki jumlah penduduk sebesar 9.292 jiwayang terdiri dari 4.749 laki laki dan 4.543 perempuan. Secara topo-grafis kelurahan Tinjomoyo memiliki kemiringan 25% dan 37,78%merupakan daerah perbukitan dengan kelerengan 15-40% dan kon-disi lereng (0-2%). Daerah ini memang dijadikan salah satu daerahpenebangan pohon. Secara keseluruhan, karakteristik lokasi yangterjadi tanah longsor memiliki kesamaan dengan desa desa diKecamatan Banyumanik khususnya Kelurahan Tinjomoyo. (BPBD,Kota Semarang).

Realitas tersebut diatas menunjukkan perlunya komitmen dariberbagai sektor untuk memberikan kontribusi yang bertujuan untuk.

83Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 98: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarserta meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana. Haltersebut sangat penting mengingat jumlah atau data korban dari tahunke tahun angkanya terus meningkat dan faktanya pihak pemerintahmengalami kesulitan dalam menangani dan mengelola dan mencarikansolusi atas masalah tersebut. Pentingnya mitigasi bencana akan me-ngurangi dan menekan dampak atau resiko yang muncul. Perusahaandi Indonesia banyak sekali yangn mengalokasikan dana tanggungjawab sosial perusahaaan namun sebagian besar terkonsentrasi padadana untuk kegiatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, ke-giatan yang berfokus pada upaya untuk mengatasi dampak bencanarelatif sedikit atau jarang.

Banyak perusahaan yang mengangkat program go green namunprogram yang diangkat sebatas pada upaya menciptakan produkyang lebih ramah lingkungan dan tidak berpotensi menimbulkan dam-pak besar pada bencana. Padahal faktanya yang perlu dilakukan peru-bahan secara fundamental dalam masyarakat, terutama adalah sikapyang sudah kuat melekat dan kebiasaan menerima yang pasrah bahwamereka hidup dalam daerah yang rawan bencana. Sedangkan kepe-dulian dan kreatifitas anak remaja untuk keluar dari masalah ini relatifsedikit, ketidakpedulian pada lingkungan sekitar sebagai bentuk dariupaya preventif mengantisipasi bencana disebakan kebiasaan gadgetlover dimana hobi tersebut semakin menambah kuat ketidakpedulianakan lingkungan sekitar mereka yang mengancam. Tanggung JawabSosial Perusahaan bukan hanya menjadi otoritas perusahaan bisnis,lembaga non profit pun di tuntut memainkan peran maksimal mem-berikan kontribusi sehingga persepsi dan opini publik terhadap perandan kiprah lembaga tersebut akan positif.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang sebagaiinstansi yang memiliki tugas dan fungsi terkait penanggulan bencanaharus kreatif memilih metode kampanye yang benar dan efektif.Kampanye yang dilakukan mempertimbangkan dengan detail aspekdemografis dan psikografis yang akan membuat kegiatan kampanyelebih efektif merubah sikap. Mayoritas kegiatan yang dilakukan berisisosialisasi tentang penangulangan bencana tanah longsor, pembuatantandu, dan penanaman pohon melalui ceramah dan penyuluhan par-

84 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 99: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tisiapsi masyarrakat sangat rendah dan perubahan sikap yang diha-rapkan di level apapun tidak terealisasi. Padahal melalui kegiatan ter-sebut diharapkan meningkatkan pengetahuan para siswa sehinggadapat mengurangi resiko yang ditimbulkan dari bencana tanahlongsor.

Artikel ini berbasis penelitian dengan menggunakan metodologipenelitian kualitatif dengan pendekatan mix method. Pendekatan inidipilih dengan menghadirkan responden anak anak yang tinggal diwilayah Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang,melalui survey dengan menggunakan alat bantu kuesioner, selain ituuntuk memperkuat temuan kuantitatif dilakukan wawancara menda-lam dengan staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sema-rang untuk menggali informasi tentang tahapan perencanaan kegiatanTanggung Jawab Sosial Perusahaan berbasis Ideological Oriented Cam-paign untuk mengetahui apakah permasalahan yang terjadi di levelmasyarakat dapat di antisipasi dengan menggunakan pendekatanedukasi yang di pilih.

B. TEMUAN DAN PEMBAHASAN1. Sikap Publik Pada Bencanaa. Pengetahuan Tentang Bencana

Berkaitan dengan Jenis Bencana Yang Ada Di SekitarLingkungan Tinjomoyo Hampir semua anak – anak SD NTinjomoyo kelas 6 dan 5 mengatakan bahwa jenis bencana yangada adalah tanah longsor, adapula yang mengatakan bencanayang terjadi adalah banjir. Karena daerah lingkungan merekatinggal merupakan daerah rawan bencana.

85Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 100: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sebanyak 67% orang siswa mengatakan bahwa jenis bencanadi daerah Tinjomoyo adalah tanah Longsor. Sedangkan 33%siswa lainya mengatakan banjir. Fakta ini menunjukkan tingkatpengetahuan yang baik siswa di Tinjomoyo tentang potensi ben-cana besar yang ada di sekitar lingkungan mereka. Secara Topo-grafi wilayah Tinjomoyo Semarang adalah daerah daerah per-bukitan, sebagai wilayah yang dulunya bekas kebun binatang inisangat rawan dengan bahaya tanah longsor. Kegemaran anakanak bermain di sekitar tanah yang curam mengakibatkan merekaterancam terpeleset dan kemudian jatuh ke jurang.

b. Tanda – Tanda Bencana Yang DiketahuiBencana alam yang sebagian besar mereka ketahui adalah

bahaya tanah longsor dan banjir. Kondisi tanah yang pereng-pereng rentan menjadi bencana mengancam masyarakat Tinjo-moyo Kota Semarang, masarakat yang tinggal di Wilayah ter-sebut sebaiknya memiliki pengetahuan yang baik tentang tanda-tanda bencana sehingga dapat mengantisipasi melakukan penye-lamatan. Sebanyak 59% atau separuh lebih orang siswa menga-takan bahwa tanda bencana di daerah Tinjomoyo adalah tanahhujan deras, 14% orang siswa mengatakan tanah bergetar, se-dangkan 27% siswa lainya mengatakan suara banjir di sungai.Temuan penelitan tersebut diatas menunjukkan tingkat penge-tahuan yang cukup baik berkaitan dengan tand tanda bencana.Hal tersebut relevan dengan realitas lingkungan pemukimanTinjomoyo yang memang banyak aliran sungai dan wilayahnyaberada dalam kaegori kondisi tanah yang tidak stabil atau ter-

86 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 101: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kadang bergerak sendiri ada atau tanpa adanya hujan yang datang.Setengah lebih dari mereka dengan fasih mengatakan sudah biasakalau hujan deras muncul berarti harus waspada terhadapdatangnya bencana.

c. Faktor Penyebab Bencana

Sebanyak 52% orang siswa mengatakan bahwa Faktorpenyebab bencana di daerah Tinjomoyo adalah tanah pene-bangan pohon secara liar, 21% orang siswa mengatakan Tanahbergoyang, 17% siswa mengatakan hujan terus menerus, sedang-kan 10% orang mengatakan Membuang sampah sembarangan.Temuan penelitian yang menarik terungkap bahwa anak anaktersebut mengetahui kalau yang menyebabkan daerah merekasering banjir dan tanah longsor adalah ulah dari para orang tuayang tinggal di daerah tersebut karena sering melakukan pene-bangan pohon, ketika ditanya alasan menebang sebagian besarkayu tersebut ada yang di jual dan ada juga yang digunakan untukbahan bakar memasak.

d. Keyakinan Keyamanan Tempat TinggalKeyakinan Nilai Kultural berkaitan dengan kenapa mereka

semua menyenangi dan bertahan tinggal di daerah yang mem-punyai potensi bencana yang besar. Sebanyak 53,30% orangsiswa mengatakan tidak setuju jika tetap tinggal meski bencanaterjadi di daerah Tinjomoyo, mereka mengatakan daerah tempattinggal mereka terpencil jauh dari keramaian kemana mana susah,selain itu jalannya naik turun dan seringkali logsor, mereka tidakmempunyai pilihan yang lain selain bertahan dan mengikti kepu-

87Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 102: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tusan dari orang tua untuk bermukim di daerah tersebut. Sedang-kan responden yang lainnya pun tidak menunjukkan pendapatyang positif, alasannya hampir sama mengikuti kemauan ataukehendak oarng tua. Hanya 1 siswa atau 3,30% mengatakansangat setuju dengan alasannya lokasi rumah tidak panas.

e. Bencana Takdir TuhanSebanyak 40% atau hampir sebagaian besar menyatakan

bahwa banjir tanah longsor dan kekeringan adalah bagian darirencana tuhan (takdir). Pendapat ini berkaitan dengan nilai yangmereka yakini, meskipun hidup dalam keterbatasan mayoritasmasyarakat daerah tersebut mempunyai kehidupan spiritual yangbaik. Anak anak selain sekolah pada sekolah informal, orangtua mengajarkan mereka untuk mendalami ilmu agama denganbaik melalui mengaji di sore hari serta mendengarkan tausiyah

88 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 103: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang diajarkan oleh ustads mereka. Melalui pengajian tersebutakhlak dan pemikiran tersebut terbentuk dimana rumah tempattinggal adalah nikmat yang selalu harus di syukuri dengan baik.

f. Bencana yang Terjadi Kategori Aman

Sebanyak 36,6% mengatakan dengan tegas bahwa bencanayang ada disekitar tempat tinggal mereka kategorinya memba-hayakan, banyak korban yang mereka sering lihat mulai dari anakyang terhanyut terbawa banjir rumah yang hancur karena tertim-bun tanah longsor, serta terpeleset ketika bermain di jalananyang terjal dan curam. Hal tersebut menjadikan mereka trauma,namun mereka tidak mempunyai pilihan, selain menjalaninyadengan baik dan kemudian akan menjadi kebiasaan.

g. Bencana adalah TemanMayoritas tidak ada yang pernah menganggap bahwa ben-

89Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 104: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

cana adalah teman, sebanyak 73,3% mengatakan bencana itubahaya harus di hilangkan dan kalau bisa dihindari. Merekamengatakan sedih kalau pas ada teman yang terkena musibahkarena bencana terutama teman teman sepermainan. Meskipunhanya terluka kecil atau terkilir saat bermain membuat merekaberpikir bahwa tempat mereka adalah lokasi yang tidak amandan mengancam diri mereka.

h. Bencana Sudah Bisa Diprediksi

Separuh lebih anak anak yang menjadi responden mem-punyai sikap yang sangat positif meskipun sebelumnya menga-takan bahwa bencana adalah takdir. Meski demikian sbanyak56,6% mempunyai pandangan yang moderat berkaitan denanmoderat. Nilai yang mereka pahami adalah bencana meskipuntakdir tidak lantas membuta mereka tidak melakukan tindakanapapun, bencana itu bisa diperkirakan datang dan musimnyasehingga ketika musim tidak bermain di pinggir sungai dan men-jauhi daerah yang dekat dengan tebing-tebing atau jurang-jurang

i. Menyelamatkan Harta Saat BencanaTemuan penelitian yang menarik terlihat dari indikator me-

nyelamatkan harta benda saat terjadi bencana, sebanyak 53,30%responden mengatakan masih mempunyai keinginan yang kuatuntuk menyelamatkan harta benda yang mereka miliki sepedauntuk bermain harus dijaga dengan baik dan di bawa kemana-

90 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 105: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mana saat terjadi bencana alam. Keputusan tersebut di dasarkanpada pertimbangan logika benda berharga yang mereka milikiuntuk sarana bermain hanyalah sepeda.

j. Sikap Tentang Bencanaa. Himbauan Pemerintah Yang Diketahui Tentang

Bencana

Sebanyak 60% orang siswa mengatakan bahwa merekatidak mengetahui himbauan pemerintah tentang bencanadi daerah Tinjomoyo, fakta tersebut diatas menggambarkanminimnya inisitif yang dilakukan oleh aparat setempat untukmemberikan info dan peringatan bahwa daerah mereka ber-potensi bencana. Bahkan di sekolah pun guru jarang sekalimembicarakan tentang ancaman bencana di sekitar tempattinggal mereka. Saat ditanya apakah mereka diingatkan oleh

91Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 106: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

aparat desa (Lurah atau camat) sebagian besar menjawabtidak ada yang pernah peduli mengingatkan sama sekali ataumengajari mereka untuk bermain di tempat yang aman.

b. Resiko Bila Tidak Menyelamatkan Diri Ketika TerjadiBencana

Mayoritas menjawab meninggal, sebanyak 73% menga-takan sering melihat kejadian tetatngganya hanyut terbawabanjir atau rumah tetatngga roboh tertimbun tanah danmendapatkan penghuninya menjadi korban meninggaldunia. Gambaran tersebutlah yang kemudian menjadikanrujukan bahwa bencana ancaman terbesarnya adalah kema-tian atau meninggal dunia.

c. Cara Menyelamatkan Diri Bila Terjadi Bencana

92 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 107: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sebanyak 53% mengatakan lari adalah upaya yang pa-ling aman untuk menyelematkan diri agar terhindar dari ben-cana. Ketika ditanya seberapa kuatkan mampu berlari me-reka menjawab paling sekitar 100 meter, alasannya karenajalanan yang ada di tempat tinggal mereka menanjak jaditidak terlalu kuat biar terlalu jauh.

d. Tindakan Yang Dilakukan Saat Mendengar SirineTanda Bahaya Bencana

Bentuk peringatan yang paling sering diberikan saatterjadi bencana adalah peringatan dalam bentuk membu-nyikan sirine. Al ini dilakukan bila bahaya kategorinya beratdan membutuhkan kewaspadaan yang tinggi bagi yang ting-gal di sekitar daerah yang rawan. Namun sayangnya suarasirine tidak menjangkau ke smua wilayah desa.

Sebanyak 4 orang siswa mengatakan bahwa merekaakan berlari jika mendengar sirine tanda bahaya bencana didaerah Tinjomoyo, 55% orang siswa mengatakan tidak tahu,sedangkan 34% siswa lainnya mengatakan menyelamatkandiri dengan berlari, dan 13% ikut keluarga atau orang tua.

93Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 108: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

e. Yang Dilakukan Bila Pemerintah MengadakanPelatihan Mitigasi Bencana

Sebanyak 6 orang siswa mengatakan bahwa merekamendukung bila pemerintah mengadakan pelatihan mitigasibencana di daerah Tinjomoyo, 24 orang siswa mengatakanmendukung.

Bedasarkan hasil riset ditemukan fakta bahwa bencana alam yangpernah dialami oleh siswa SDN 02 Tinjomoyo RW 8 merupakanbencana alam rutin yang terjadi tiap. Selain itu terdapat banyak sekalitempat yang menjadi genangan air karena kurang tertatanya salurandrainase yang dari hal itu dapat menyebabkan terjadinya bencanatanah longsor Maka dari itu perlunya meningkatkan kepedulianterhadap penyebab bencana alam dengan kegiatan EFT “Educationfor Tinjomoyo”.

Secara spesifik tujuan dituangkan dalam objektif Meningkatkantingkat pengetahuan tentang bencana dari 10% menjadi 40%. Meng-ubah kebiasaan tidak peduli kepada lingkungan (membuang sampahsembarangan, merusak tanaman, tidak peduli dengan sampah, maindi daerah lawan longsor) menjadi peduli akan lingkungan. Tujuantersebut di dasarkan pada pertimbangan dari tenaga pelaksana danjuga waktu yang akan diperlukan untuk melaksanakan kegiatan kam-panye. hal tersebut akan menentukan apakah kegiatan tersebut reliabel

94 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 109: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

untuk dilaksanakan atau tidak.Kampanye untuk meningkatkan perilaku sadar akan bencana

alam dikemas dalam Green Campaign dengan pesan utama “CepatTanggap dan bijak”. Dengan tema Green Campaign ini, tujuannya ada-lah mengusung semangat anak muda penerus bangsa harus bersama-sama berkontribusi dalam upaya menyelamatkan bumi. kampanyeini menggugah kesadaran bahwa Sebagai anak muda baik laki-lakidan perempuan harus mengembangkan imajinasi dan kreatifitas untukagar mempunyai kekuatan untuk bertahan di situasi bencana yangserba minim.

Strategi yang dilakukan dalam kampanye PR menggunakan Ben-tuk event yang dipakai dalam kampanye adalah dengan menggunakanyang menekankan pada taktik berbasis pendekatan Interpersonal com-munication yang dieksekusi dalam bentuk Special Event yaitu sosialisasilewat video dan game education untuk anak anak. Pendekatan yangditujukan untuk membangun kesadaran dan komitmen yang kuatuntuk perubahan sikap ini diorientasikan dapat bekerja dengan baikserta mencapaii hasil yang efektif.

Pendekatan kegiatan public relations ini mengacu pada modeltwo-way symmetric yang menekankan pada upaya untuk mencapaitujuan public relations yang menguntungkan kedua belah pihak, yangmenekankan pada komunikasi dua arah antara organisasi dengan pub-liknya. Meurut Fawkes, Grunig & Hunt, Horisson, dan Wehmeier(dikutip di Kriyantono, 2014: 96) mengatakan bahwa model two-waysymmetric ini merupakan model yang paling ideal, karena menguta-makan komunikasi secara penuh dengan publiknya serta fokus padaupaya membangun hubungan dan pemahaman bersama, bukan upayauntuk memersuasi publik dengan berbagai cara. Dengan kata lain,model ini sangat memerhatikan feedback dari publiknya dan meng-anggap publiknya lebih dari sekadar publik. Pendekatan ini memberipeluang agar target sasaran dalam hal ini anak anak akan mampuberkomunikasi dan berkonsultasi dengan baik, menyampaikan per-masalahan yang di hadapi, berlatih menyelesaikan persoalan sertamemiliki daya ingat akan penyelesaian masalah karena anak anakberlatih langsung.

Secara garis besar, model-model diatas merupakan gambaran

95Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 110: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

praktisi public relations berkomunikasi dengan publiknya. Dimanahal ini terletak pada kegiatan Kampaye PR yang dilakukan oleh parahumas-humas dimana kampaye ini sendiri memberikan hubungantimbal balik yang menguntungkan atau win win solution. kegiatanyang dilakukan dalam bentuk Sosialisasi dimaksudkan agar terjalinkomunikasi dua arah yang intensif terkaait bagaimana proses ter-jadinya tanah longsor itu sendiri, dampak yang diakibatkan serta upayapenanggulangannya. hal tersebut menjawab kebutuhan atas hasil gapidentification setelah dianalisis dari hasil riset. responden memang memi-liki pengetahuan yang baik berkaitan dengan bencana alam, namunmereka tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara melakukanpenyelamatan diri dan bagaimana secara aktif preventif melakukanpenanggulangan dan pencegahan korban bencana alam.

Upaya preventif adalah bagian dari strategi mengingat sebagianbesar adalah target audiens anak anak yang mana mengubah sikapanak anak akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan mengubahkelompok target audiens orang dewasa. Upaya tersebut dilakukandengan menanamkan sejak dini akan bahaya, pengetahuan yang lebihmendalam tentang jenis dan karakteristik bencana, serta bagaimanamengurangi resiko dampak bencana alam dan juga membantumengatasi bencana terutama kepada mereka yang rentan

Selain melalui ceramah yang disampaikan dalam bentuk paparanmateri, kegiatan kampanye juga menggunakan pendekatan permainanyang diperuntukkan untuk sebagian besar anak-anak. Pertimbangan-nya sederhana bahwa anak anak adalah pribadi yang cepet jenuh bilahanya di berikan materi dalam bentuk paparan di kelas, secara psi-kografi mereka adalah pribadi yang aktif yang menyenangi bermainbersama dengan banyak teman. Melalui bermain mereka tidak akancepat bosan, disana pesan akan mudah di transmisikan ke targetaudiens dengan lebih baik.

Games juga mengajarkan kepada anak tentang kekompakkandan toleransi yang baik, melalui kasus masing-masing diminta untuksecara kreatif menyelesaikan permasalahan, setiap peserta di haruskanberkontribusi terhadap penyelesaian masalah secara lebih tepat, cepatdan efektif. pemilihan pendekatan dengan menggunakan model eventdapat secara efektif membantu pencapaian tujuan dengan efektif,

96 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 111: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

event dipergunakan untuk menyampaikan informasi lebih cepat,mendorong audiens untuk datang dan berpartisipasi aktif mengikutisetiap kegiatan yang di dalamnya ada muatan informasi mitigasibencana. Selain itu melalui event di dorong agar keyakinan yangkeliru bisa diluruskan dan juga bisa diarahkan kepada keyakinan yanglebih positif dan lebih baik. Bentuk kegiatan kampanye public rela-tions yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Semarang dalam upaya untuk mencegah bencana diTinjomoyo Kota Semarang adalah sebagai berikut

a. Game Edukasi BencanaGame ini adalah cara BPBD Kota Semarang melakukan

edukasi mitigasi bencana kepada anak anak yang tinggal di wi-layah yang rawan bencana seperti Tinjomoyo. kegiatan ini ditu-jukan untuk melatih kreatifitas dan kesigapan saat menghadapibencana yang datang. para peserta di berikan dua tongkat dansatu buah sarung. peserta di bagi menjadi beberapa kelompokyang terdiri dari 1-5 anggota. satu kelompok terpilih menjadikorban yang terkena dampak bencana, sedangkan kelompoklainnya bertugas sebagai tim yang akan membantu menyelamat-kan korban bencana. setiap peserta diminta untuk merangkaisarung dengan menggunakan tongkat tersebut menjadi tanduyang akan digunakan untuk mengangkut korban bencana alam.Merangkai tandu tersebut harus dilakukan secara cepat dan kuat.Kekuatan tersebut harus dapat mengangkut orang dengan konturlahan. Nilai lain yang diharapkan dipahami oleh masing

Gb. 1 Anak SD Tinjomoyo Melakukan Games edukasi untuk siswakelas 5 dan 6 SD Negeri Tinjomoyo 2

97Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 112: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

b. Penanaman Pohon Secara BenarTanah longsor dapat diantisipasi dengan melakukan pena-

naman pohon atau kegiatan penghijauan di area Tinjomoyo Se-marang. Banyak pohon di tebang sebagian dipergunakan untukkepentingan bahan bakar kayu dan sebagian digunakan untukkomoditas yang diperjual belikan.

Gambar 2 : Games dan penanaman pohon bersama siswa kelas 5 dan6 SD Negeri Tinjomoyo 2 Semarang

Menanam pohon tentunya sudah biasa dilakukan oleh ba-nyak orang, termasuk anak anak. Menanam pohon secara baikakan membuat pohon mampu tumbuh dan berkembang dengancepat dan dapat melindungi kontur tanah dan mencegah longsor.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sema-rang memiliki cara edukatif yang unik untuk menumbuhkankesukaan menanam pohon dikalangan anak-anak. Tujuan kegiat-an ini adalah membuat anak anak suka menanam pohon, jikadiperkenalkan sejak dini maka anak anak akan terbiasa mencintaidan menyayangi lingkungan. Melakukan edukasi tidak hanyabisa dilakukan melalui kegiatan ceramah. Kegiatan sengaja dibuat dalam bentuk simulasi dan workshop agar pesan menanampohon relatif mudah diingat oleh anak anak. Kegiatan yangdikemas dalam bentuk permainan ini supaya anak anakmenikmati kegiatan penyuluhan sambil bermain.

98 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 113: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Diagram 1 Model Public Relations Untuk Kampanye Educaion ForTinjomoyo (EFT) Oleh BPPD Kota Semarang

Taktik Public Relations dilakukan dalam bentuk kampanye eventdengan tema “Education For Tinjomoyo”. Bedasarkan hasil risetditemukan fakta bahwa bencana alam yang pernah dialami oleh siswaSDN 02 Tinjomoyo RW 8 merupakan bencana alam yang terjadibeberapa tahun yang lalu dan semuanya mengaku hampir pernahmengalami hal tersebut meskipun tidak semuanya menjadi korban.

Dengan adanya kondisi seperti ini, taktik lainnya yang digunakansebagai bagian mensukseskan pilihan strategi berupa penyuluhan dangames penanaman pohon bersama siswa-siswi SDN 02 Tinjomoyo.

99Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 114: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para siswa-siswitentang kebencanaan dan bagaimana cara menyelamatkan diri ketikaterjadi bencana serta manfaat penanaman pohon resapan di daerahyang memiliki resiko longsor cukup besar seperti di Tinjomoyo.Sehingga para siswa-siswi lebih bisa menghargai alam dan lingkungandisekitar mereka.

Tanah longsor merupakan peristiwa geologi yang terjadi karenapergerakan massa batuan atau tanah. Tanah longsor dapat pula diar-tikan dengan peristiwa perpindahan material dari tempat yang tinggike tempat yang rendah. Material ini merupakan material pembentuklereng seperti batuan dan tanah. Peristiwa tanah longsor ini terjadidengan berbagai tipe dan sejenisnya, misalnya jatuhnya gumpalantanah, gempa bumi, gunung meletus, getaran, curah hujan yang tinggi,tumpukan sampah, hutan gundul, dan lereng yang curam. Bencanaalam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai peris-tiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampaknegatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai momentumyang menyedihkan. Kejadian bencana alam adalah peristiwa yangtidak terelakan karena semua berkaitan dengan faktor alam, bencanaalam yang terjadi berulang kali harus menyadarkan masayarak untuklebih berperilaku positif sebagai bagian dari mitigasi bencana.

Bencana menimbulkan korban jiwa, infrastruktur rusak, timbul-nya berbagai penyakit, hilangnya sumber pencaharian. upaya pence-gahan longsor yaitu tidak membuat sawah di lereng, tidak mendirikanbangunan tebing , tidak menebang pohon di lereng , tidak memotongtebing secara tegak lurus, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai,melakukan upaya preventif, membuat terasering, melakukan, mela-kukan penyuluhan kepada masyarakat. Pada saat terjadinya longsorlangsung mencari tempat yang aman atau menjauhi tempat dari tebing,berhati hatilah waspada saat adanya hujan deras dan suara gemurungtanah.

Menurut Rogers dan Storey dalam Venus (2007) pengertian kam-panye adalah rangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengantujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yangdilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kegiatantersebut bila dimaknai adalah kegiatan kampanye dimana secara

100 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 115: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

intensif Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara terusmenerus merancang dan melakukan tindakan komunikasi untukmengubah sikap khalayak tertentu. sikap yang dituju adalah penge-tahuan, keyakinan dan perilaku yang positif berkaitan dengan bencanaalam. Data riset menunjukkan terdapat sikap negatif dengan kam-panye, dimana sikap tersebut sangat berpengaruh terhadap potensidampak bencana, ada beberapa orang yang masih meyakini bahwabencana adalah takdir yang tidak terelakan semua harus dijalanidengan sabar. Hal inilah yang harus diluruskan sehingga masyarakatterutama anak-anak akan lebih sadar dengan bahaya bencana.

Sedangkan Menurut Pfau dan Parrot dalam Venus (2007) pe-ngertian kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar,bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktutertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telahditetapkan. Perancangan kegiatan tersebut dilakukan melalui blueprintdalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang dibuat oleh BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang dalamkapasitasnya sebagai institusi pemerintah. Fokus dari perencanaanadalah menentukan strategi dan taktik yang akan digunakan untukmempengaruhi sikap publik dan menurunkan angka korbanterdampak bencana di Kota Semarang.

Menurut Rajasundarman definisi kampanye adalah pemanfaatanmetode komunikasi kepada khalayk umum agar terkoordinasi dalamwaktu tertentu. Kampanye harus ditujukan untuk mengarahkankepada masyarakat mengenai permasalahan dan pemecahan masalah.Tujuan kampanye adalah untuk menggugah isu tertentu dengan me-nyampaikan informasi produk atau gagasan/ ide yang dikampanye-kan sehingga masyarakat menyukai, simpati, perduli, atau berpihakkepada yang melakukan kampanye. Kepedulian akan lingkungansekitar yang rentan terhadap bencana itulah yang akan dibangun olehBPBD Kota Semarang. Kampanye melalui penanaman pohon secarabenar ditujukan untuk semakin meningkatkan kesukaan akan perilakuyang mendukung penyelematan diri saat terjadi bencana, selain itudiarahkan untuk membangun sikap preventif publik terutama anakanak agar mempunyai sikap positif.

Pada praktiknya, ada beberapa bentuk dan jenis kampanye.

101Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 116: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Menurut Ruslan (2007) Namun pada umumnya kegiatan kampanyedilakukan dengan slogan, pembicaraan, media cetak, simbol-simbol,siaran rekaman berbentuk suara dan gambar.Pelaksanaan kampanyejuga dilakukan melalui media internet dalam rangka pencitraan yangnantinya berkembang menjadi upaya persamaan sebuah gagasan atauisu suatu kelompok kepada masyarakat dengan harapan mendapatkantanggapan. Jenis kampanye berdasarkan orientasinyaa. Product Oriented Campaigns

Ini merupakan kampanye yang berorientasi pada produk.Jenis kampanye ini umumnya dilakukan dalam lingkungkan bisniskomersil. Kampanye ini bertujuan untuk membangun citrapositif terhadap produk yang diperkenalkan ke masyarakat.

b. Candidate Oriented CampaignsIni merupakan kampanye yang berorientasi pada kandidat.

Kampanye ini biasanya memiliki latar belakang hasrat untukkepentingan politik. Misalnya kampanye Pemilu, KampanyePilkada.

c. Ideologically or Cause Oriented CampaignsKampanye ini berorientasi pada tujuan-tujuan khusus yang

sifatnya sosial. Seperti yang pernah dijelaskan oleh Kotler,kampanye perubahan sosial bertujuan untuk menangani berbagaimasalah sosial dengan perubahan pandangan, sikap, dan perilakumasyarakat.Contohnya: kampanye imunisasi, kampanye ASI,kampanye Donor Darah, kampanye Keluarga Berencana (KB).

Kampanye Public Relations yang dilakukan oleh Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang adalah bentuk kampanyeIdeologically Oriented Campaigns. Kampanye ini adalah berfokus pada upayauntuk menciptakan perubahan sikap pada anak-anak terutama yangtinggal di daerah rawan bencana di Tinjomoyo Kota Semarang. Kegiatanini diilatar belakangi pada tinggi jumlah korban terutama anak-anak padasaat terjadinya bencana alam. Faktor utama yang menyebabkan kondisitersebut adalah rendahnya pengetahuan, buruknya sikap dan negatifnyaperilaku terhadap fenomena bencana alam.

Perencanaan dan implementasi merupakan salah satu rangkaianmanajemen strategi yang harus dijalankan secara berkala. setiap model

102 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 117: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

perencanaan, baik untuk manajemen stratejik suatu organisasi ataupunprogram public relations , akan mengikuti suatu pola dasar, adaempat langkah mengenai manajemen stratejik seperti di gambarberiikut ini menurut Anne Gregory dalam manajemen public rela-tions

Diagram 2 : Manajemen Stratejik Public Relations

Kegiatan kampanye akan berhasil bila di desain dengan meng-ikuti format perencanaan yang tepat. Pelaksanaan kegiatan kampanyememerlukan data yang tepat untuk dapat merancang dan menentukanstrategi yang tepat. Riset tersebut juga diperlukan untk menentukanobjective yang akan dicapai dan ketepatan pelaksanaan kegiatan cam-paign akan berjalan sesuai dengan perencanaan. Pilihan melaksanakankegiatan Education For Tinjomoyo (EFT) menyesuaikan dengankarakteristik anak anak yang lebih menyukai edukasi dalam bentukgames sehingga pesan akan lebih mudah diingat oleh anak anak diTinjomoyo Semarang.

C. PENUTUPIndonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lem-

peng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergeraksaling menumbuk. Konsekuensi dari tumbukan itu maka terbentukpalung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busurkepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi.

Longsoran atau tanah longsor adalah saat peristiwa geologi

103Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 118: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuanataupun percampuran keduanya menuruni atau keluar lereng akibatdari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lerengtersebut.Tanahlongsor terjadi karena ada gangg!an kestabilan padatanah batuan penyusun lereng. yang terjadi karena pergerakan masabatuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnyabebatuan atau gumpalan besar tanah.

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lerengberupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran ter-sebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanahlongsor adalah air yang meresap ke dalam tanah akan menambahbobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap airyang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dantanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluarlereng.

Tingginya potensi bencana di Tinjomoyo Kota Semarang, me-nempatkan wilayah ini sebagai prioritas utama penanganan bencana.Kegiatan kampanye mitigasi bencana yang dilakukan oleh BadanNasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Semarang adalahbentuk kegiatan public relations sebagai goodwill untuk menjalinrelasi yang baik dengan publiknya. Tupoksi Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) memang pada upaya melakukan penang-gulangan pada korban yang terkena gempa. Dalam rangka mencapaitujuan mengurangi korban dan dampak bencana, secara preventifperlu dilakukan kegiatan untuk membangun pengetahuan tentang ben-cana, cara mengantisipasi bila ada gempa. Bentuk kegiatan kampanyeyang dilakukan dalam bentuk Ideological Oriented Campaign ataukegiatan kampanye dengan mengambil tema atau isu sosial dalamhal ini bencana alam, sehingga masyarakat akan lebih paham dansiap menghadapi bencana.

Tahapan kegiatan kampanye tersebut dilakukan secara ter-struktur di mulai dari kegiatan pra riset, penentuan masalah, pene-tapan goal dan objective hingga ke tahapan yang berkaitan denganpengukuran keberhasilan melalui program post test, hal tersebutpenting untuk dilakukan untuk mengukur keberhasilan program.Perbandingan antara hasil pre test dan post test menunjukkan adanya

104 PR NOW

Agus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih, & M. Bayu Widagdo

Page 119: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

perubahan sikap yang cukup baik, dimana pada level keyakinan tar-get audiens lebih mempunyai keinginan untuk menjaga lingkunganmelalui menanam pohon.

DAFTAR PUSTAKAAnne, Gregory (2004). Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public

Relation. Jakarta :Erlangga.Grunig, James (1984). Managing Public Relations. New York : Holt,

Rinehart and Winston.Kriyantono, Rachmat. (2014). Teori Public Relations Perspektif Barat

& Lokal. Jakarta: KencanaNandi. (2007). Longsor. Handouts Jurusan Pendidikan Geografi.

Bandung: UPIRosady, Ruslan (2007). Kiat dan Strategi : Kampanye Public Relations.

Jakarta : Garsindo.Venus, Antar (2007). Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis

dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : SimbiosaRekatama Media.

Zakki, Mubarok (2011). Strategi Public Relations Dalam Upaya PemulihanCitra Perpajakan, Studi Deskriptif Kualitatif Pada Direktorat JendralPajak D.I Yogyakarta Pasca Makelar Kasus Pajak di Direktorat JendralPajak Jakarta, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Undang-undang RI. No.24 tahun 2007. Penanggulangan Bencana. JakartaPeraturan Daerah Kota Semarang Nomor 90 Tahun 2016

105Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif Disaster.....

Page 120: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Siska Armawati Sufa(Universitas Dr. Soetomo Surabaya),Didik Sugeng Widiarto(Universitas Dr. Soetomo Surabaya),Asmara Indahingwati(STIESIA Surabaya)

Modifikasi Nama, Logo danInovasi Produk Baru

sebagai Re-branding danStrategi Marketing PR

Hotel Inna Simpang Surabaya

ABSTRACTRebranding can occur at three distinct levels in an organisation:

(1) corporate, (2) strategic business unit, and (3) product level(Muzellec, et al., 2003). This study uses a qualitative approach to thecase study method, using a variety of data sources to reveal the factsbehind the cases studied, that is intended to describe the process ofMarketing PR of Inna Simpang Surabaya Hotel in doing re-brandingto maintain a positive image that has been there in the minds of loyalcustomers while rebuilding the image to new customers through anew brand, logo and some new innovations in terms of service andmodifying new products.

The results conclude that Hotel Inna Simpang Surabaya hasapplied the concept of Marketing PR according to Ruslan (2003)through three ways strategy in achieving the goals: First, Public Re-lations is the potential to have pull strategy is realized with the modi-fication of the product through a new breakthrough namely CoffeeTerrace Tunjungan; second, Public Relations must have power topush strategy in terms of marketing through re-branding as a resultof modification of established brand, that is Hotel Inna SimpangSurabaya modified to Grand Inna Hotel Tunjungan Surabaya. And thethird tactic is the pass strategy by influencing potential customers by

7

106 PR NOW

Page 121: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

utilizing the figure of Yudi Kemal as the brand ambassador for CaffeeTerrace Tunjungan as an effort to create a favorable public opinionabout the image of the company it represents.

Keywords: re-branding, marketing public relations

PENDAHULUANIndonesia yang memiliki wilayah geografis dengan keragaman

budayanya, memiliki potensi wisata yang cukup menggiurkan untukdikunjungi wisatawan baik domestik maupun internasional. Hal inipula yang dijadikan peluang baru bagi para pebisnis yang fokus padapenyediaan fasilitas hospitality dengan membangun berbagai fasilitasperhotelan mulai dari hotel berbintang tiga hingga berbintang lima.

Para pengelola bisnis perhotelan nasional maupun asing mem-bidik lokasi-lokasi baru untuk membangun gedung-gedung hotel se-hingga menempatkan Indonesia dalam lima besar pertumbuhan ter-tinggi di Asia. Perusahaan konsultan hotel HVS dalam riset ter-barunya Asia Pacific Hotel Operator Guide 2017 merilis kinerja industriperhotelan Indonesia yang berhasil menempati posisi keempat setelahAustralia, Thailand, dan China (Nurcaya, 2017).

Selain di beberapa daerah yang memiliki potensi wisata menarik,para pengelola bisnis perhotelan juga membidik area perkotaan seba-gai sentra bisnis utama di negeri ini, seperti: Jakarta, Bandung, Sura-baya, dan Malang. Terdapat banyak bangunan hotel baru di beberapakota tersebut, termasuk pula di wilayah kota Surabaya yang dikuasaioleh beberapa grup pengembang. Diantaranya adalah Santika Ho-tels Indonesia yang mengembangkan usahanya di kota Surabayadengan brand: Hotel Santika Premiere (bintang empat), Hotel Santika(bintang tiga) dan Hotel Amaris (bintang dua). Sedangkan TanlyHospitaity Management membangun jaringan bisnis hotelnya di Surabayadengan brand: Hotel Vasa (bintang lima), Hotel Cleo (bintang tiga),dan Hotel Solaris Malang (bintang dua).

Para pengelola hotel bahkan saling bersaing memasarkan tarifsemurah mungkin terhadap unit-unit kamarnya dalam rangka me-ningkatkan jumlah pengunjung atau tamu. Upaya tersebut membe-rikan pengaruh bagi Average Daily Rate hotel-hotel di Surabaya saatini. Kondisi ini kemudian membuat persaingan hotel di beberapa

107Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 122: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

area cenderung sangat kompetitif. Ketatnya persaingan bisnis hoteldisebabkan kelebihan pasokan yang terjadi di Surabaya. Pasalnya,Surabaya merupakan kota bisnis lapis kedua di Indonesia.

Guna menyikapi kondisi tersebut, Marketing Public Relationsdari Hotel Inna Simpang Surabaya melakukan re-branding sebagaistrategi membangun pemahaman publik – baik internal maupun eks-ternal – dengan image baru, baik dari sisi logo hingga sistem pelayananprima (service excellent). Grand Inna Tunjungan Surabaya adalah salahsatu hotel bintang empat yang terkenal di Surabaya sejak tahun 1980.Terletak di pusat kota Surabaya, Grand Inna Tunjungan Surabayadikelilingi dengan berbagai pusat perbelanjaan, tujuan kuliner, banyakobjek wisata, dengan akses transportasi yang mudah, menawarkanlokasi terbaik untuk liburan dan bisnis.

Banyak sekali perusahaan yang mengganti nama dan logo per-usahaannya dengan harapan meningkatkan citra baiknya untuk lebihdikenal oleh publik, baik publik internal maupun eksternal. Tentunyadengan mengusung nilai-nilai baru sehingga mendapatkan kesamaanpersepsi antara publiknya melalui berbagai strategi pemasaran yanglebih inovatif dan memiliki nilai kekinian disesuaikan denganperkembangan saat ini.

Di sisi lain, proses re-branding akan menjadi suatu dilema tersendiribagi perusahaan apabila tidak dikemas dengan strategi baru yanginovatif dan kreatif. Menurut Henderson dan Cote (dalam Izha-ruddin, 2016), merubah logo menjadi sangat menantang karenamanajer menghadapi pilihan karir yang tidak sepanjang usia branddan seringkali kurang keahlian dalam melakukannya.

Dalam prosesnya, re-branding mengarah pada pemberian nama(brand) baru atau identitas baru pada produk atau jasa yang sudahada tanpa perubahan berarti dari benefit yang ditawarkan oleh pro-duk. Ada dua tipe re-branding, yang pertama adalah apabila sama sekaliganti merek. Kedua, re-branding sebagai hasil modifikasi dari merekyang sudah mapan. Hotel Inna Simpang Surabaya dalam hal inimelakukan re-branding dari merek yang ada sebelumnya dimodifikasimenjadi Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya. Penelitian inimengkaji secara deskriptif tentang bagaimana upaya Marketing PRHotel Inna Simpang Surabaya melakukan re-branding dan apa saja

108 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 123: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

strateginya untuk dapat mempertahankan image di benak pelanggansetianya sekaligus juga menarik minat bagi pelanggan baru untukmemanfaatkan fasilitas yang ditawarkan?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yangdimaksudkan untuk mendeskripsikan proses yang dilakukan Mar-keting PR dari Hotel Inna Simpang Surabaya dalam melakukan re-branding untuk mempertahankan citra positif yang selama ini sudahada dalam benak pelanggan setianya sekaligus membangun kembaliimage nya kepada calon pelanggan baru melalui brand dan beberapainovasi baru dalam hal pelayanan ataupun produk baru lainnya.

Pendekatan kualitatif dengan studi kasus yang bersifat explana-tory research adalah metodologi yang tepat digunakan dalam penelitianini dengan menganalisis proses re-branding pada Hotel Inna SimpangSurabaya untuk menjelaskan kesesuaian antara tujuan dan hasil daripelaksanaan, serta wawancara dan dokumentasi sebagai metodepengumpulan datanya.

HASIL DAN PEMBAHASANRe-branding melalui Modifikasi Nama dan Logo Baru

Branding merupakan proses membangun kesadaran konsumendan memperpanjang kesetiaan konsumen. Branding adalahmemperbesar peluang konsumen untuk setia menggunakan satumerek tertentu daripada merek yang lain. Rebranding berasal dari kataRe yang berarti “kembali” dan Branding yang bermakna “penciptaancitra baru” secara mendasar menuju kondisi yang lebih baik.Rebranding merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untukmengubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah adaagar menjadi lebih baik dengan tidak mengabaikan tujuan awalperusahaan, yaitu berorientasi profit. (Wheeler, 2013).

Re-branding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan olehperusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharuisebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidakmengabaikan tujuan awal perusahaan. Re-branding sebagai sebuahperubahan merek, seringkali identik dengan perubahan logo ataupunlambang sebuah merek. Dalam masyarakat, kesan visual lebih

109Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 124: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ditekankan, maka perubahan visual akan menjadi salah satu pertandautama terjadinya sebuah perubahan dalam merek. Dengan kata lain,ketika melakukan re-branding maka yang berubah ialah nilai-nilai dalammerek itu sendiri (Julianto dalam Kurniasari dan Abednego, 2011).

Hotel Inna Simpang Surabaya melakukan re-branding denganmengganti logo dan nama menjadi Grand Inna Tunjungan Sur‘abaya:

Nama Inna tetap dipertahankan dalam brand hotel ini, karenaselain menunjukkan identitasnya sebagai salah satu grup dari HotelIndonesia Natour Company, image INNA sudah mendapatkan tempattersendiri di benak pelanggan setianya sejak tahun 1999. “DimanapunSaya berkunjung ke berbagai kota di Indonesia, Saya hanya akanbermalam di hotel Inna grup, karena sudah cocok dengan pelayananyang diberikan dan juga kekhasan masakan yang dihidangkan selaluSaya sukai” (hasil wawancara peneliti dengan Dicky AlexanderHeryanto Sapardan alias Ongky Alexander alias Ongky Alexanderqa– tamu Grand Inna Tunjungan Surabaya).

Adanya pelanggan setia yang senantiasa mempercayakan padapelayanan jaringan Hotel Indonesia Natour Company justru semakinmeningkatkan pelayanan Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya,sehingga dengan adanya re-branding ini bukan lantas merubah kese-luruhan kualitas tetapi hal ini menjadikan suatu identitas pembedabagi pesaing lainnya, karena menurut Kapferer (2002) re-branding per-usahaan bertujuan untuk memodifikasi visual dan atau untuk mencer-minkan perubahan dalam identitasnya.

Sedangkan dari segi fasilitas, Hotel Grand Inna Tunjungan Sura-baya sudah banyak melakukan renovasi terutama dari desainkamarnya:

110 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 125: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Upaya renovasi tersebut merupakan suatu strategi dalam halpeningkatan layanan fasilitas kamar bagi pelanggan, yang lebihdisesuaikan dengan kebutuhan akan pelayanan hotel dengan konsepkekinian. “Banyak sekali renovasi yang kami lakukan di beberapafasilitas, terutama kamar. Karena yang kami jual adalah kamar, makakami perlu merubah konsep kamar lebih minimalis agar mengikutitren kamar hotel dengan konsep smart business. Bahkan kamar mandiyang dulunya dengan fasilitas bath tub pun kami renovasi menjadilebih simpel dengan shower bath room” (Maharani Hendraswari – Mar-keting PR Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya).

Adanya upaya perbaikan dari segi fasilitas dan layanan sebagaisalah satu tujuan positif dalam kinerja seorang Marketing PublicRelations menurut Dimock Marshall (dalam Yulianita, 2001) dalamrangka mewakili perusahaan untuk mendapatkan dan menambahpenilaian serta good will dari publik.

Coffee Terrace Tunjungan sebagai Inovasi Produk BaruIndonesia memiliki masyarakat dengan tipe konsumtif yang

sangat tinggi. Hal ini didominasi pada ranah kuliner yang tidak hanyaberasal dari kalangan menengah bawah tetapi hingga kalangan mene-ngah atas, mulai dari kawula muda di kalangan mahasiswa hinggapara pebisnis muda. Sehingga sangat wajar apabila bisnis kuliner sema-kin marak dan mulai dibidik oleh pengusaha, baik bidang foods andbeverages maupun hospitality management. Hal ini pula yang membuatsemakin menjamurnya kafe, karena menyuguhkan suasana santai yangdapat dinikmati sambil berbincang dengan teman, kerabat dan rekan

Fasilitas Hotel InnaSimpang

Fasilitas Hotel Grand InnaTunjungan

111Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 126: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bisnis. Kafe adalah tempat paling nyaman di tengah kejenuhan suasanaperkotaan yang padat dengan aktivitas pemicu stress, sehingga menja-di peluang menguntungkan bagi pebisnis kuliner.

Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya pun sangat jeli meman-faatkan peluang ini, sehingga coffee shop yang dulunya tidak terlaludikenal oleh pelamggan atau tamu yang memanfaatkan fasilitas ka-mar hotelnya, kini diubah menjadi produk baru yang dikenal denganCoffee Terrace Tunjungan Surabaya, dengan banyak menu baru yanglebih kekinian dan disukai oleh penikmat kopi.

Dengan adanya Coffee Terrace Tunjungan ini diharapkan mampumenarik (pull strategy) minat para tamu untuk dapat menghabiskanwaktu senggang di tengah kesibukannya dengan menikmati secangkirkopi dan sajian makanan lainnya yang disediakan, sehingga dapatjuga menaikkan okupansi hotel serta mampu meningkatkan citrapositif, sesuai dengan Iriantara (2004), yang berpendapat bahwakegiatan-kegiatan PR yang dilakukan perusahaan swasta, lebih fokuspada peningkatan dan pemeliharaan citra produk.

Sehingga modifikasi dalam hal re-branding Hotel Grand InnaTunjungan melalui inovasi baru dalam bentuk Caffee TerraceTunjungan menurut Ruslan (2004) termasuk dalam program-pro-gram yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumenmelalui pengkomunikasian informasi dan melalui kesan-kesan positifyang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atauproduknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dankepentingan bagi para konsumennya, sebagai salah satu prosesimplementasi kegiatan Marketing Public Relations.

Tak hanya berhenti pada inovasi produk baru dalam wujudkafe, Coffee Terrace Tunjungan Surabaya juga memiliki brand ambas-sador seorang public figure yang juga berprofesi sebagai birokrat di

112 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 127: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Jawa Timur, yaitu Yudi Kemal. “Sosok Yudi Kemal yang sehari-harinya disibukkan sebagai birokrat di Dispenda Jatim dan masihmenggeluti hobinya di bidang presenter pada salah satu televisi lokalJawa Timur diharapkan mampu mewakili sosok para eksekutif mudauntuk menghabiskan waktu senggang di sore harinya denganmenikmati secangkir kopi Vietnam di kafe kami” (Fajar Subeni –General Manager Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya). MenurutRoyan (2004), penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusa-haan untuk memengaruhi atau mengajak konsumen. Hal ini bertujuanagar konsumen tertarik menggunakan produk, terlebih karena pemi-lihan brand ambassador biasanya didasarkan pada pencitraan melaluiseorang selebrititas yang terkenal.

Selain itu, menurut Philip Kotler (dalam Ruslan, 2003) menya-takan bahwa marketing public relations berfungsi untuk menambahnilai atas produk melalui kemampuan yang unik untuk memberikankredibilitas pesan produk, sehingga dengan adanya inovasi dan mo-difikasi produk baru ini merupakan upaya marketing PR dalam menam-bah nilai Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya bagi pelanggannya.

KESIMPULAN DAN SARANSebagai upaya meningkatkan image baik bagi pelanggan setia dan

calon pelanggannya, Hotel Inna Simpang Surabaya secara garis besartelah menerapkan konsep Marketing PR menurut Ruslan (2003)melalui tiga taktik (three ways strategy) dalam mencapai tujuan (goals),yaitu: pertama, bahwa Public Relations merupakan potensi untukmemiliki taktik pull strategy (menarik) diwujudkan dengan adanyamodifikasi produk melalui terobosan baru berupa Coffee TerraceTunjungan Surabaya; kedua, Public Relations harus memiliki power(kekuatan) untuk melakukan push strategy (mendorong) dalam hal pe-masaran melalui re-branding sebagai hasil modifikasi dari brand yangsudah mapan, yaitu Hotel Inna Simpang Surabaya dimodifikasi men-jadi Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya. Dan taktik ketiga, yaitupass strategy dengan cara memengaruhi calon pelanggan potensial de-ngan memanfaatkan sosok Yudi Kemal sebagai brand ambassador untukCaffee Terrace Tunjungan sebagai upaya menciptakan opini publikyang menguntungkan mengenai citra perusahaan yang diwakilinya.

113Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 128: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Peningkatan fasilitas dan layanan serta inovasi baru yang dila-kukan oleh Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya hendaknya jugadibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia yang juga tidakkalah menariknya dari sumber daya manusia yang dimiliki hotel baruatau hotel pesaing lainnya. Masih tampak beberapa pegawai lamayang kurang good looking, masih pula menampakkan kesan old fashionhotel di benak para pelanggan baru, sehingga perlu sering dilakukanrekrutmen pegawai baru atau istilah umumnya dilakukan peremajaanpegawai.

KEPUSTAKAANIriantara, Yosal (2004). Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta:

Ghalia Indonesia (Anggota IKAPI).Izharuddin, Muhammad. 2016. Proses Rebranding pada Plaza Marina

Menggunakan Processes Complex Model. Surabaya: Univ. Airlangga.Kapferer, JN. 1992. Strategic Brand Management. London: Kogan Page.Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (Edisi Kesebelas Jilid Dua).

Jakarta: Indeks.Kurniasari, Fransisca dan Natasha Abednego. 2011. Analisa Efektivitas

Iklan Pasca Rebranding Hotel Hyatt Regency menjadi Hotel Bumi.Surabaya: Universitas Kristen Petra.

L. Muzellec, M. Doogan and M. Lambkin. 2003. Corporate Rebranding– An Exploratory Review. Irish Marketing Review (Vol. 16, No. 2).

Nurcaya, Ipak Ayu H.. 2017. INDUSTRI PERHOTELAN: PasarIndonesia yang Kian Menggoda. Dikutip dari: http://banten.bisnis.com/read/20170710/449/670029/industri-perhotelan-pasar-indonesia-yang-kian-menggoda, pada: Rabu, 14 Februaru 2018.

Royan, Frans. 2004. Marketing Celebrities. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.

Ruslan, Rosady. (2003). Manajemen Public Relations dan MediaKomunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wheeler, Alina. (2013). Designing Brand Identity Fourth Edition:An Essential Guide For The Whole Branding Team. Canada:John Wiley & Son. Inc.

Yulianita, Neni. (2001). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PusatPenerbitan Universitas (P2U).

114 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 129: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

8Peranan Public Relationsdalam MengoptimalkanKinerja Hotel Berbintangdi Kabupaten Badung, Bali

I Gusti Agung Alit SuryawatiProgram Studi Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana

ABSTRAKDivisi public relations memiliki peranan yang penting dalam

pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Karya tulis ini membahasperanan public relation dalam menujang pemasaran jasa akomodasihotel berbintang di Kabupaten Badung. Karya ilmiah ini merupakanbentuk kajian Ilmu komunikasi yang menggunakan pendekatan kua-litatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,studi dokumen dan wawancara mendalam dengan 9 informan, yaknipemerhati dan pengelola hotel melati di Kabupaten Badung. Analisisdata dilakukan secara deskriptif–kualitatif dalam perspektif ilmu ko-munikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menjalankan bis-nis jasa akomodasi hotel berbintang public relation (PR) memiliki pe-ranan yang penting, baik internal maupun eksternal organisasi. Secarainternal, PR bersama devisi personalia berupaya menjaga motivasistaf dan semangat kerjasama dalam organisasi agar mampu menja-lankan tugas secara optimal sesuai job description (JD) masing-ma-sing karyawan dalam memberikan pelayanan berkualitas untuk me-muaskan tamu hotel. Kedua, secara ekternal, devisi PR hotel berbin-tang terus berupaya membangun citra positif dan mendukung upayapemasaran produk-produk hotelnya dengan menerapkan strategi de-ngan terus merealisasikan prinsip sapta pesona untuk menguatkancitra postif perusahaannya, mempertahankan kualitas layanannya un-tuk memuaskan dan loyalitas konsumen serta mengoptimalkan kinerjahotelnya. Kinerja hotel berbintang di wilayah Badung pada kisaran60% - 80%. Peran PR untuk mengoptimalkan kinerja organisasi hotelberbintang perlu dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.

Kata Kunci: Public Relation, pemasaran, kinerja hotel berbintang

115Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 130: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

I. PENDAHULUANDiantara sektor pembangunan di banyak negara yang menjadi

sumber devisa adalah sektor pariwisata. Pariwisata telah menjadi in-dustri terbesar dewasa ini, baik dilihat dari jumlah tenaga kerja yangterserap maupun dari jumlah dolar yang dihasilkan. Pertumbuhanpariwisata akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020,jumlah wisatawan internasional diprediksi akan mencapai 1,6 milyar.Menurut Pitana (2011), perkembangan pariwisata membawa dampakekonomi yang sangat besar baik bagi pemerintah, kalangan swasta,maupun masyarakat di daerah tujuan wisata.

Sejak tahun 1920-an, pariwisata Bali yang berkembang telah me-mikat para wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara. Perkem-bangan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali dalamkurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukuppesat, yaitu dari 2.949.332 orang wisman pada tahun 2012 menjadi4.927.937 orang wisman pada tahun 2016 (Nugroho, dkk., 2017:17). Menurut Suradnya (2006), terdapat 8 faktor daya tarik bagi wi-satawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali, yaitu: (1) harga-hargaproduk wisata yang wajar, (2) budaya dalam berbagai bentuk mani-festasinya, (3) pantai dengan segala daya tariknya, (4) kenyamananberwisata, (5) kesempatan luas untuk relaksasi, (6) citra (image) ataunama besar Bali, (7) keindahan alam, (8) keramahan penduduksetempat

Dengan potensi dan daya tarik yang dimiliki, Bali telah berkem-bang menjadi destinasi wisata terkenal di dunia.Bali telah memperolehbeberapa penghargaan, antara lain adalah The Best Islandse-Asia Pasifikoleh majalah Destin-Asia Hong Kong (2009); “Island Destination ofthe Year” dalam ajang China Travel and Meetings Industry Award 2013;dan penghargaan Worlds Best Awards 2014 dalam kategori The BestIsland in Asia versi majalah pariwisata internasional, “Travel and Lei-sure” (Kompas, Selasa, 23 September 2014; metrobali.com/2014/09/23). Beberapa penghargaan ini memiliki pengaruh yang sangat positifterhadap jumlah kunjungan wisata. Selain itu, keamanan Bali yangbaik dijamin juga memberikan kontribusi positif untuk meningkatkankunjungan wisatawan.

Pariwisata telah menjadi sektor andalan untuk mendukung pem-

116 PR NOW

I Gusti Agung Alit Suryawati

Page 131: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bangunan Kabupaten Badung, disamping sektor dasar pertanian, per-kebunan dan perikanan. Sekitar 70% Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kabupaten Badung berasal dari sektor pariwisata (Gunarta, 2015).Sektor pariwisata terbukti telah mendorong munculnya beragamusaha dan jasa, termasuk tumbuhnya agen pariwisata, penyedia event,atraksi wisata, travel agent dan penyediaaan jasa akomodasi, baik ho-tel berbintang maupun hotel kelas melati (Stokes 2003). Fasilitasakomodasi hotel berbintang dan melati nampak berkembang, sejalandengan perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung. Jumlahwisatawan mancanegara yang tinggal di hotel menunjukkan bahwawisatawan mancanegara lebih suka tinggal di hotel berbintang, se-dangkan wisatawan domestik lebih memilih hotel non-bintang untukfasilitas akomodasi mereka. Terdapat 277 hotel berbintang dengantotal kamar 24.215.Sejumlah 1.696 hotel non bintangdengan totalkamar 24.322. Sebagian hotel berbintang di Bali berada di wilayahkabupaten Badung, yakni 156 hotel atau 24683 kamar (Badung DalamAngka, 2017).

Pesatnya perkembangan hotel telah mengakibatkan kelebihanjumlah kamaryang selanjutnya memunculkan beragam masalah.Diantaranya adalah munculnya persaingan tak sehatdalam penentuantarif kamar hotel, kinerja hotel yang kurang optimal (occupancy 40-60%), organisasi hotel yang kurang efektif-efisien, kurangnya kete-rampilan staf sales-marketing dalam penerapan teknologi e-commerce,serta persoalan skill dan motivasi tenaga kerja.

Beberapa permasalahan tersebut telah diantisipasi hotel ber-bintang dalam mengoptimalkan kinerjanya. Kinerja hotel yang ter-cermin dalam okupansi hotel dipengaruhi oleh beberapa faktor. Me-nurut Sutawa (2015), beberapa faktor yang mendukung upaya opti-malisasi kinerja hotel berbintang di Bali adalah dengan melakukanpemberdayaan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan motivasikerja, dan melakukan perubahan organisasi.

Selain itu, optimalissai kinerja hotel juga dipengaruhi oleh pe-ranan yang optimal bagian hubunagan masyarakat (public relations).Public relations merupakan aktivitas mengelola informasi yang ber-tujuan untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan publik(Hidayat, 2017:41). Public relations berperanan penting dalam men-

117Praktik Public Relations di Era Disruptif

Peranan Public Relations dalam Mengoptimalkan Kinerja Hotel.....

Page 132: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dukung bagian pemasaran (marketing) hotel. Dalam kaitan ini, Pra-yudi (2012) menyatakan bahwa fungsi seorang public relations juga ter-dapat dalam kemampuan pemasarannya. Karena jika hanya mengan-dalkan “keramah tamahan”, public relations tidak akan menghasilkanprofit yang perusahaan harapkan. Karena itu dalam penelitian ini,sangat ditekankan strategi CRM (Customer Relation Management) dalammencapai keberhasilan pemasaran yang sebenarnya, dimana strategipemasaran dikombinasikan dengan “keramahtamahan” seorang pub-lic relations. Makalah ini membahas peranan public relations dalam me-nunjang pemasaran hotel berbintang di wilayah Kabupaten Badung.

II. METODOLOGITulisan yang membahas peranan public relation dalam organisasi

perusahaan jasa akomodasi (hotel) ini merupakan bentuk kajian ilmukomunikasi yang menggunakan pendekatan kualitatif. Prosespengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, studi dokumendan wawancara mendalam dengan 9 informan, yakni pemerhati danpengelola hotel berbintang di Kabupaten Badung. Analisis data dila-kukan secara deskriptif–kualitatif dalam perspektif ilmu komunikasi.

III. PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM ME-NUNJANG PEMASARAN HOTEL BERBINTANGMenurut Center dan Broom (2006) public relations (PR) meru-

pakan fungsi manajemen dalam membangun dan mempertahankanhubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publikyang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi. Da-lam kaitan ini, secara umum peran public relations mencakup empathal: (1) Communicator, yakni berkemampuan sebagai komunikator baiksecara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elek-tronik dan lisan atau tatap muka. Disamping itu juga bertindak seba-gai mediator dan sekaligus persuader; (2) Relationship, yakni PR/Humas membangun hubungan positif dengan saling pengertian, men-dukung, percaya, kerjasama dan toleransi antar kedua belah pihakyakni antar lembaga dengan publik internal dan eksternal; (3) Backup Management, artinyamelaksanakan dukungan manajemen atau me-nunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, ope-

118 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 133: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

rasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersamadalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi; dan (4)Good Image Maker, artinya menciptakan citra atau publikasi yang po-sitif merupakan suatu prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuanutama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemenkehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/perusahaanyang diwakilinya (Ruslan, 2007:26-27).

a. Pemasaran Hotel BerbintangPublic relation berupaya mengembangkan strategi untuk mereali-

sasikan tujuan organisasi. Beberapa aspek strategi atau pendekatanyang lazim digunakan oleh para praktisi public relations dalam mewu-judkan tujuannya (Ruslan,2003:121), yaitu melalui pendekatan kema-syarakatan, persuasif, dan edukatif, tanggung jawab sosial public rela-tions, kerjasama, serta pendekatan koordinatif dan integratif. Hal iniberkaitan erat dengan fungsi public relations yang diembannya, yaitusebagai penyampai kebijakan manajemen kepada publiknya danpenyampai opini publik untuk manajemen. Karena keberhasilan suatuorganisasi di mata publiknya, yaitu terciptanya hubungan yang har-monis dengan para mitra bisnisnya.

Dalam organisasi perhotelan, public relations (PR) memiliki perananyang penting, baik internal maupun eksternal organisasi. Pertama, secarainternal, PR bersama devisi personalia berupaya menjaga motivasi stafdan semangat kerjasama tim agar mampu menjalakan tugas secaraoptimal sesuai job description (JD) masing-masing karyawan dalammemberikan pelayana berkualitas kepada tamu hotel. Motivasi Kerjaadalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memeliharaperilaku manusia kearah pencapaian suatu tujuan organisasi. Motivasitenaga kerja bisa ditumbuhkan apabila perusahaan memberikanpenghargaan atas prestasi kerja, tanggung jawab, pelibatan terhadapseluruh tenaga kerja, komitmen perusahaan untuk peningkatan karirpekerja. Motivasi staf terbukti menentukan kinerja hotel berbintangdi Bali (Sutawa, 2015). Hal ini sesuai dengan teori motivasi DavidMcClelland yaitu three needs theory yaitu kebutuhan akan prestasi, kebu-tuhan akan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuasaaan. Individu dengansuatu kebutuhan yang kuat akan terdorong atau termotivasi untuk

119Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 134: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menggunakan tingkah laku yang sesuai guna memuaskan kebutuhan.Upaya peningkatan motivasi bagi staf atau pekerjanya di lingkunganhotel berbintang di Kabupaten Badung antara lain diwujudkan dalambentuk program best employee of the month, best employee of the quarterly,best employee of the year serta pemberian kesempatan bagi karyawannyauntuk peningkatan karir mereka di hotel group Aston. Upaya pihakmanajemen group hotel Aston di atas, juga dilakukan oleh manajemenHotel Kuta Seaview, Hotel Bounty, dan Hotel All Seasons (groupAccor) yang melakukan peningkatan motivasi kerja karyawannya.

Kedua, secara ekternal, devisi hoatel berbintang terus berupayamembangun citra positif dan mendukung upaya pemasaran produk-produk hotelnya. Citra positif perusahaan itu menyangkut berbagaiaspek, termasuk asapek kebijakan, personel dan produknya (Jefkin,2002:31). Citra positif perusahaan berpengaruh terhadap kegiatanpemasaran. Makin positif citra suatu perusahaan, makin diminati olehkonsumennya. Komitmen konsumen untuk memilih jasa akomodasi(suatu hotel) terus terbangun.Untuk itu, diantara tugas PR adalahberupaya mempertahankan dan meningkatkan citra postif perusahaandalam untuk mendukung pemasaran kamar hotel.Komunikasi pema-saran (marketing communication) adalah perpaduan antara dua bidangkajian ilmu, yaitu komunikasi dan pemasaran. Pengertian dari komu-nikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan baik secara ver-bal maupun non-verbal dari komunikator kepada komunikan dengantujuan tertentu. Sedangkan pemasaran pada dasarnya adalah menca-kup semua aktifitas yang berkaitan dengan iklan/penjualan, sepertiriset pemasaran, harga yang akan ditentukan, atau perencanaan suatuproduk. Menurut Kotler & Keller (2009) pemasaran adalah suatuproses dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mere-ka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, danmempertukarkan produk dan jasa yang bernilai secara bebas denganpihak lain. Komunikasi pemasaran adalah media di mana suatu peru-sahaan/produsen berusaha memberikan informasi, membujuk &mengingatkan konsumen, secara langsung atau tidak langsung menge-nai produk barang/jasa dan merek yang dijual.

Bersama tim pemasaran, public relations hotel berupaya melaku-kan promosi dengan strategi “promotion mix”, meliputi product, price,

120 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 135: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

place, promotion dengan mendorong (push) pembelian, menarik (pull)perhatian pembeli serta mampu membujuk (pass) konsumennya untukmembeli produk yang ditawarkan (Shimp, 2000). Hotel berbintangdi wilayah Badung memiliki jaringan pemasaran secana nasional danmultinasional. Pada Hotel Fave Kuta misalnya, mempunyai corpo-rate dan sistem pemasaran sendiri, baik secara online maupun offline.Pada saat ini pemasaran online jauh lebih fungsional dari pada yangoffline.

Menurut para informan, peranan media berupa brosur, newslet-ter, serta informasi yang dikemas melalui blog, web site perusahaanamat membantu dalam menawarkan produk hotel serta informasitentang profil dan potensi perusahaan, bahkan media online – melaluijaringan e-commerce menjadi “senjata utama” dalam memasarkanproduk hotel. Dalam kaitan ini, salah seorang informan menjelaskanbahwa dalam menjalankan perannya, bagian PR mengembangkanmedia promosi, baik berupa news letter (bulletin) serta media online(blog, situs web sites). Disamping memberikan informasi dan kegiat-an organisasi, media news letter dan publikasi online tersebut ber-peran dalam mendukung pemasaran hotel seperti yang dinyatakaninforman sebagai berikut.

“Untuk mendukung pemasaran, media konvensional juga masih penting.Kami masih menggunakan media seperti brosur.Apa yang kami punyadi hotel ini kami sebarluaskan secara offline. Selain itu, jualan di mediasosial juga lebih ampuh karena traffic di sosial media itu jauh lebih tinggi,jadi menurut kami media pemasaran secara online itu jauh lebih efektifdaripada offline.Tapi sampai sekarang kami tetap mengkombinasi antarayang online dengan yang offline, termasuk brosur dan leaflet. Kami jugamempunyai instagram, facebook, karena kalau orang mau menginap disinipasti akan melihat visualnya dulu. Seperti apa sih kamarnya, tapi kalauoffline hanya segitu-segitu aja. Tapi kalau online bisa lihat lewat video(Wayan Agus Sedana Putra, 42 tahun, HRD Fave Hotel, 10 Juli 2018).

Bagian public relations memiliki peranan yang menentukan dalammemasarkan produk hotel. Pada umumnya, baik hotel berbintangdi wilayah Kuta seperti Fave hotel, strategi pemasaran dilakukan de-ngan pendekatan multitasking atau combine marketing. Bagian PRdan divisi pemasaran mengembangkan strategi dan pendekatan untuk

121Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 136: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menjual produk hotelnya.Semua hotel berbintang di Bali sudah ber-upaya meningkatkan kualitas layanannya, antara lain dengan mening-katkan keterampilan karyawan hotel. Setiap karyawan hotel haruspandai merayu dan memikat calon konsumennya dan terus mening-katkan kemampuan komunikasinya (skill communication). Kete-rampilan komunikasi ini diperlukan bagi setiap pelaku wisata agarmampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada wisatawanyang berkunjung ke Bali.

Pelayanan wisata berkualitas bersifat komprehensif. Artinya se-mua lini yang berinteraski dengan wisatawan dituntut untuk mampumemberikan pelayanan berkualitas (istimewa) yang memuaskan wisa-tawan. Upaya memberikan pelayanan yang berkualitass kepada wisata-wan pada dasarnya merupakan implementasi prinsip sapta pesona,meliputi: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, kenangan(lihat Tabel 1).

Public relation hotel berbintang terus berusaha merealisasikanprinsip sapta pesona dalam strategi komunikasi dengan para mitrabisnis dan konsumen hotelnya. Dengan penerapan sapta pesonapengelola hotel dan pelaku wisata Bali, berupaya memberikan pela-yanan kepada para tamunya dengan mempertimbangkan aspek yangmendukung kepuasan wisatawan. Mereka tetap berupaya menerapkan

Gambar 1: contoh leaflet untuk promosi hotel

122 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 137: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

prinsip sapta pesona secara konsisten, citra positif dan daya tarikpariwisata Bali tetap terjaga sehingga roda perekonomian sektor kepa-riwisataan juga tetap hidup dan berkembang.

Prinsip sapta pesona tersebut diharapkan bisa diimplementasi-kan di segala kondisi, di semua moment sehingga wisatawan yangberkunjung ke Bali benar-benar merasa terkesan dan memiliki ke-nangan postif. Sejak menginjakkan kaki di Bandara Ngurah Rai, wisa-tawan yang hadir di Bali memperoleh layanan istimewa dari parapelaku wisata di hotel. Staf hotel berbintang di wilayah Kuta, Badungberupaya melayani tamunya secara profesional, melakukan tindakanyang cepat, mengembangkan sistem komunikasi terbaik dengan relasidan tamu hotel, serta melaksanakan kegiatan sesuai time frame layananyang jelas sehingga para tamu hotel merasa nyaman seakan tinggaldi rumah (guest feel home). Penyedia jasa yang berkualitas akan memikatkonsumennya, seperti pernyataan informan berikut: “Hotel bolehbanyak, tetapi, yang akan keluar sebagai pemenangnya adalah hotelyang memiliki excellence service (Kahar Salamun, 53 tahun, pemerhatipariwisata Bali).

Aman Suatu kondisi/keadaan yang memberikan suana aman,tenteram bagi wisatawan.

Tertib Suatu kondisi/keadaan yang mencerminkan suasanatertib, teratur dan disiplin dalam semua aspekkehidupan masyarakat.

Bersih Suatu kondisi/keadaan yang menampilkan sifat bersihdan sehat.

Sejuk Suatu kondisi/keadaan lingkungan yang memberikansuasana segar dan nyaman.

Indah Suatu kondisi/keadaan yang mencerminkan penataanyang teratur, tertib dan serasi, sehingga memancarkankeindahan.

Ramah-tamah Sifat dan perilaku masyarakat yang akrab dalampergaulan, hormat dan sopan dalam berkomunikasi,suka senyum, menyapa, memberikan pelayanan dantanpa pamrih.

Kenangan Meliputi berbagai kenangan yang baik selamapelayanan seperti akomodasi, atraksi budaya,makanan khas daerah, dan cinderamata.

Sumber: Yustine, 2011

Tabel 1Unsur Sapta Pesona Penunjang Daya Tarik Pariwisata

123Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 138: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sejalan dengan perkembangan media informasi dan komunikasionline dewasa ini, pemasaran melalui web site – jaringan e- commercemenjadi andalan utama dalam memasarkan produk hotel berbiatangdi wilayah Badung. Pemasaran online booking semakin menjadi pilihanbagi calon tamu hotel berbintang. Melaui situs blog, wob site, calonkonsumen hotel dapat mengakses layanan pemesanan kamar hotelpilihannya, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat (any where, any times).Disamping jaringan pemasaran online milik corporate (jaringan web/blog milik kelompok tertentu), pemasaran kamar hotel secara onlinejuga dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan mitra lainnya, ter-masuk Booking.com, PegiPegi, Hotel.com, Traveloka danBooking.com.

Di era perkembagan teknologi komunikasi dan informasi dewasaini, internet menjadi bagian yang menentukan dalam pemasaran kamarhotel berbuitang. Untuk itu, menaajemen sengaja melakukan penye-suaian struktur organisasi perhotelan. Sesuai dengan kemajuan tek-nologi informasi di era global saat ini, pada umumnya hotel-hotelberbintang di Bali melakukan penambahan section dalam strukturorganisasinya, yaitu menambah staff e-commerce staff dan revenue man-ager. Penambahan staf revenue manager serta staf khusus yang mengo-perasikan layanan pemesanana kamar secara on-line booking tersebutmerupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kepadapara tamu hotel.

b. Kinerja Organisasi Hotel.Sebagai back up management, PR di lingkaungan perusahaan jasa

akomodasi hotel berupaya mengoptimalkan kinerja organisasi. Me-nurut Sutawa (2015), kinerja organisasi hotel mencakup empat hal,yaitu: Tingkat efisiensi dalam penggunaan sumber daya manusia, ting-kat efisiensi dalam pemanfatan waktu. tingkat adaptasi perusahaan atasperubahan yang terjadi. dan tingkat capaian hunian kamar hotel.

Tingkat efisiensi dalam penggunaan sumber daya manusia antaralain diimplementasikan dalam memanfaatkan sumber daya manusiasecara multifungsi. Setiap staf atau karyawan hotel adalah sebagaimarketing. Setiap karyawan harus menguasai informasi yang terkaitdengan potensi layanan hotel, serta berbagai informasi yang diper-

124 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 139: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lukan bagi widsatawan. Dengan pelayanan yang prima, otomatis ke-puasan tamu bisa diotptimalkan.

Tingkat efisiensi dalam pemanfatan waktu prinsip time is moneyamat dijunjung tinggi dalam melkaksanakan bisnis akomodasi. Setiapstaf atau karyawan dituntut disiplin dalam pemanfaatatan dalammelaksanakan tugasnya sesuai job description-nya. Upaya pengem-bangan pelayanan hotel adalah upaya peningkatan kualitas jasa pela-yanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Menurut bebe-rapa informan pengelola hotel Wilayah Kabupaten Badung, pelayan-an yang berorientasi pelanggan menjadi strategi yang sudah merekaterapkan sejak awal pengelolaan hotel mereka. Mereka berupayamemberikan pelayanan yang memuaskan pelanggannya. Hal ini sesuaidengan konsep Helien (2004:7) bahwa pelayanan jasa adalah kegiatanyang berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemennyata berupa aspek yang bisa diraba, didengar dan dirasakan sepertiukuran, berat, warna dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-ele-men tidak nyata yaitu lebih sulit diukur dan sering kali subyektif karenatergantung pada sikap-sikap yang bisa dipengaruhi namun tidak dia-jarkan, sebagai contoh rasa nyaman, rileks, percaya dan lain sebagai-nya.Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkandan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhikeinginan pelanggan (Nasution, 2004: 47).

Pengelola hotel di Wilayah Kabupaten Badung telah mengem-bangkan pelayanannya dengan memperhatikan aspirasi dan kebu-tuhan pelanggan. Mereka berupaya memperhatikan masukan dan needassesment para tamunya. Dari hasil pendalahan masalah dilapangandiketahui bahwa sejumlah hotel di kawasan Kuta berupaya mening-katkan pelayanannya. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan ma-kanan-minuman yang disajikan kepada tamu hotel. Penyediaan pela-yanan makanan-minuman ini merupakan kelebihan yang dimiliki hoteldi Wilayah Kabupaten Badung.

Kedua, memperbaiki fasilitas publik, terutama yang terkait de-ngan transportasi dari dan ke lingkungan hotel setempat. Ada tamuhotel yang mengusulkan agar manajemen hotel melengkapi pela-yanannya dengan menyediakan layanan tranportasi dari dan ke BandarUdara Ngurah Rai-lokasi hotel. Kebutuhan ini muncul dari masukan

125Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 140: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tamu hotel yang merasa kurang nyaman dengan kondisi kemacetanllau lintas di wilayah Kuta dan sekitarnya. Untuk itu, mereka meng-harapkan kepada manajemen agar peningkatan pelayanan hotel perludisertai dengan meningkatkan pelayanan publik.

Ketiga, mengantisipasi adanya kriminalitas yang dapat mereduk-si kenyamanan wisatawan selama tinggal di Hotel. Keamanan menjadipenting dan perlu terus diantisipasi oleh berbagai pihak setelah ada-nya berbagai kriminalitas yang muncul terkait dengan kehidupan pari-wiasata di kawasan Kuta Bali.

Secara umum, sebagai back up manajemen, devisi public relationshotel berbintang di Kabuaten Badung terus berupaya membangunkepercayaan dan kepuasan wisatawan sehingga mereka mau menggu-nakan jasa akomodasi di hotel setempat. Bilamana wisatawan merasapuas, maka ia akan memilih dan tinggal relatif lama di hotel yangbersangkutan. Kepuasan dan loyalitas layanan tercermin pada lama-nya tinggal serta pemilihan akomodasi ulang wisatawan terhadap ho-tel yang pernah melayani mereka (Solichin, 2011). Rata-rata lamatinggal wisatawan baik domestik maupun asing berwisata di Balihanya sekitar 2-4 hari (lihat Tabel 2).

Tabel 2Lama Menginap Wisatawan Asing dan Domestik di Kab Badung

Tahun 2014 dan 2015

Sebagaimana kata Nouman (1995:15), pihak manajemen hoteltelah memberikan pelayanan yang berorientasi kepada nilai pelanggan(customer value). Nilai pelanggan di sini bukan diciptakan oleh pihakmanajemen hotel, tetapi hasil dari persepsi konsumennya. Persepsi

Tahun Lama menginap (hari)2014 2015

BintangAsing 3,33 3,12Domestik 3,83 3,84

NonbintangAsing 3,42 2,7Domestik 4,93 3,97

Sumber: Statistik Pariwisata Bali (2016)

126 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 141: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

wisatawan yang positif tersebut berhubungan dengan kualitas produkdan layanan hotel setempat pelayanan berkualitas yang telah diberikanoleh pengelola jasa akomodasi hotel di Kabupaten Badung telah mem-bangun kepuasan dan loyalitas wisatawan. Kajian Solihin (2011)menunjukkan, sebanyak 64% wisatawan menyatakan ingin kembalilagi ke Bali dan 59% responden berkeinginan menginap di hotel se-tempat. Hal ini sesuai dengan teori loyalitas pelanggan diwujudkandalam bentuk: (a) repeat, yakni apabila pelanggan membutuhkan pro-duk/jasa akan memilih produk/jasa tersebut; (b) retention, yakni pe-langgan tersebut relatif tidak terpengaruh oleh pelayanan/produkyang ditawarkan oleh pihak lain, (c) refferal, yakni pelanggan yangbersangkutan akan mempromosikan produk jasa yang dipilihnyakepada pihak lain (Lupiyoadi, 2001: 161).

Daya tarik Bali beserta kelebihannya telah menjadikan Pulau de-wata ini menjadi destinasi parwisata internasional yang utama diIndonesia. Sebagaimana yang dinyatakan Sutawa (2015), upaya opti-malisasi kinerja organisasi usaha jasa akomodasi hotel berbintang diwilayah badung perlu ditunjang oleh faktor fasilitas dan lokasi hotel.Faktor fasilitas hotel yang memadai seperti ruangan kamar hotel yangberukuran standar (ukuran standar kamar hotel berbintang minimal28 meter persegi), adanya kolam renang, adanya ruangan rapat. Selan-jutnya lokasi hotel yang mendukung upaya mengoptimalkan kinerjahotel berbintang adalah lokasi hotel yang dekat dengan obyek danfasilitas penunjang parwisata seperti bar, restoran, dan pertokoan/pusat perbelanjaan.

Berbagai keunggulan dan potensi pariwisata Bali secara umum,serta kualitas pelayanan jasa akomodasi hotel yang berorientasi memu-askan pelanggannya dapat dikemas oleh divisi public relation dalam me-masarkan produk layanan jasa akomodasi hotelnya. Di lingkungan hotelberbintang di wilayah Badung, upaya promosi dan pemasaran kamarhotel dilakukan dengan memanfaatkan media konvensional (leaflet,brosur, newsletter) dan e-commerce (media web sites). Dengan strategipemasaran produk jasa akomodasi wisata yang tepat, serta promosiwisata Bali yang alebih intens maka jumlah wisatawan yang hadir diBali akan terus meningkat. Selanjutnya peningkatan jumlah kunjunganwisata tersebut secara langsung bardampak pada kinerja hotel.

127Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 142: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tugas public relations sebagai back up manajemen antara lain ada-lah untuk memuskan para tamu hotel. Pelayanan jasa akomodasi hotelberbintang yang memuaskan para pelangganya memiliki kontribusilangsung dalam mengoptimalkan kinerja hotel berbintang. Hal inisesuai dengan temuan Shamsan dan Otieno (2015) yang melakukanstudi di Kenya bahwa public relation berperanan menentukan dalammengoptimalkan kinerja hotel berbintang. Kinerja hotel berbintangini antara lain tercermin pada tingkat huniannya. Di Fave Hote Kutamisalnya, rata-rata tingkat hunian kamarnya mencapai angka 80%.Mayoritas tamu Fave hotel adalah wisatawan domestik, wisatawanAsia, termasuk dari negara China.Dari kajian ini dapat dinyatakanbahwa kinerja hotel berbintang di wilayah Badung pada kisaran 60%- 80%. Kinerja organisasi hotel berbintang ini masih potensial bisadipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.

IV. SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Dalam menjalankan bisnis jasa akomodasi hotel berbintang,public relations (PR) memiliki peranan yang penting, baik internal mau-pun eksternal organisasi. Secara internal, PR bersama devisi perso-nalia berupaya menjaga motivasi staf dan semangat kerjasama timagar mampu menjalankan tugas secara optimal sesuai job description(JD) masing-masing karyawan dalam memberikan pelayanan berkua-litas untuk memuaskan tamu hotel. Secara ekternal, devisi PR hotelberbintang terus berupaya membangun citra positif dan mendukungupaya pemasaran produk-produk hotelnya dengan menerapkan stra-tegi dengan terus merealisasikan prinsip sapta pesona untuk menguat-kan citra postif perusahaannya, mempertahankan kualitas layanannyauntuk memuaskan dan loyalitas konsumen serta mengoptimalkankinerja hotelnya. Kinerja hotel berbintang di wilayah Badung padakisaran 60% - 80%.

SaranPeran public relations yang membangun dan mempertahankan citra

postif pelayanna berkualiats hotel berbintang perlu dipertahankan.Peran PR yang menunjang pemasaran untuk mengoptimalkan kinerja

128 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 143: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

organisasi hotel berbintang juga perlu dipertahankan dan dikembang-kan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKABadung Dalam Angka, 2017. Mangupura, BPS/Pemerintah Kabupaetn

BadungDinas Pariwisata Provinsi Bali. 2014. Statistik Pariwisata Bali.

Denpasar: Dinas Pariwisata Provinsi BaliGunarta, I Wayan Eri. 2015.Wow, Ini Sumber PAD Tertinggi di

Kabupaten Badung, Rabu, 1 April 2015 16:41; http://bali.tribunnews.com/2015/04/01/wow-ini-sumber-pad-tertinggi-di-kabupaten-badung

Jefkin, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta: Penerbit ErlanggaHelien, Fisher.(2004). Layanan Konsumen Dalam Seminggu. Jakarta:

Prestasi. Pustaka Publisher.Hidayat, Dasrun. 2017. “Budaya dalam Perspektof Public Relation”,

dalam Public Realtion, Kompetensi dan Kearifan Lokal (ed.Hutomo,Setiabudi H.). Yogyakarta: Aspikom.

Kompas.com. 2014. http://travel.kompas.com/read/komentar/2014

Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13. (BobSabran. Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotter, J. 1997. Leading Change: Menjadi Pioner Perubahan. Jakarta:Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: SalembaEmpat

Metrobali.com. 2014. Bali Sabet Worlds Best Awards 2014 “TheBest Island in Asia”; http://metrobali.com/2014/09/23/pariwisata-bali-sabet-penghargaan-worlds-best-awards-2014-kategori-the-best-island-in-asia.

Nasution. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Jakarta: Ghalia IndonesiaNugroho, Adi dkk. 2017. Statistik Wisatawan Mancanegara ke Bali 2016.

Denpasar: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Juni 2017.Neuman, W. Lawrence. 2013. ... 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES.Peraturan Bupati (Perbud) Badung No 36 tahun 2014Tentang Standar Minimal Luas Lahan dan Luas Kamar Serta

129Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 144: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Fasilitas Penunjang Hotel dan KondotelPitana, I Gede dan Putra, I Nyoman Darma. 2011. Pemberdayaan dan

Hiperdemokrasi dalam Pembangunan Pariwisata. Denpasar: PustakaLarasan.

Prayudi, M. Agus. 2012. Peranan Public Relations Dalam BisnisHospitality, Jurnal Sosio Humaniora Volume 3, No. 3-UniversitasMercu Buana Yogyakarta-Mei 2012)

Rosady Ruslan 2003. Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: RajawaliPers.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata :PT. Raja. Grafindo Persada

Solichin. 2011. Persepsi Wisatawan Terhadap Pelayanan Vila diKelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta Kabupaten Badung(tesis). Denpasar: Pragram Magister Pariwisata, Pascasarjana,Universitas Udayana

Sutawa, Gusti Kade. 2015. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia,Motivasi Kerja, Dan Perubahan Organisasi Dalam MeningkatkanKinerja Usaha Perhotelan Di Bali (Disertasi). Denpasar: Pro-gram Doktor Program Studi Pariwisata Program PascasarjanaUniversitas Udayana.

Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan PemasaranTerpadu. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Peraturan daerah No 2 Tahun 2012 tentang KepariwisataanShamsan, Raweh Mohamed and Otieno, Moses. 2015. Effects of

Strategic Public Relations on Organization Performance: A CaseStudy of Kenya Red Cross Society, International Journal ofScientific and Research Publications, Volume 5, Issue 9, Sep-tember 2015 1 ISSN 2250-3153 www.ijsrp.org

Stokes, Robyn. L. 2003. Inter-organisational relationship forevents tourism strategy making in Australian states and territo-ries. Ph.D Disertation, Departement-School of Tourism andHotel Management. Griffith University.on-June. 2006. “Net-work-based strategy making for event tourism”. EuropeanJournal of Marketing.Vol.40 No.5/6.

Suradnya, I Made. 2006. Analisis Faktor-Faktor Daya Tarik WisataBali Dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah

130 PR NOW

Siska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto, & Asmara Indahingwati

Page 145: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Bali. Denpasar: Sekolah Tinggi Pariwisata Bali.Terence A. Shimp. 2000. Advertising and Promotion: Supplemental As-

pects of IntegratedYustin, Indah . 2011. Gerakan Sosial Pekerja Hotel Di Kabupaten

Badung Pasca-2005: Perspektif Kajian Budaya. Desertasi.Denpasar: Program Pascasarjana, Universitas Udayana.

131Praktik Public Relations di Era Disruptif

Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Baru.....

Page 146: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

9 Strategi KomunikasiPemasaran Pariwisata

Yayasan KeratonKasepuhan dan Yayasan

Festival Islam Internasional Cirebondalam Mendukung Wisata Halal Cirebon

Dody Triguno & Mutia DewiProgram Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan IlmuSosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

ABSTRAKCirebon pada saat ini mulai mengembangkan sayapnya dengan

merintis Wisata Halal di muka umum. Wisata halal menjadi suatu halyang difokuskan pada kepariwisataan Cirebon saat ini. Lalu dalammendukung Wisata Halal tersebut Yayasan Keraton Kasepuhan danYayasan Festival Islam Internasional bersinergi mewujudkan WisataHalal Cirebon. Di dalam penelitian ini lah berisi Strategi KomunikasiPemasaran Pariwisata Yayasan Keraton Kasepuhan dan YayasanFestival Islam Internasional dalam Mendukung Wisata Halal Cirebon.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif denganwawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Tujuan daripenelitian ini adalah agar dapat menjelaskan strategi komunikasipemasaran pariwisata yang digunakan kedua Yayasan tersebut danjuga menjelaskan faktor apa saja yang menjadi pendukung danpenghambat dalam strategi komunikasi pemasaran pariwisata yangdigunakan.

Hasil penelitian ini ialah Strategi Komunikasi PemasaranPariwisata Pada Yayasan Keraton Kasepuhan dan Yayasan FestivalIslam Internasional adalah dengan menggunakan Periklanan, PromosiPenjualan, Hubungan Masyarakat, Penjualan Personal, PemasaranLangsung. Selain itu juga dengan mengedepankan Produk, Distribusi,

132 PR NOW

Page 147: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

serta Sarana dan Prasarana yang lengkap. Faktor pendukung daristrategi komunikasi pemasaran pariwisata dari Yayasan KeratonKasepuhan yaitu Produk Cagar Budaya yang unik dan khas, adanyaAtraksi atau Special Event dari Adat Istiadat di Keraton Kasepuhan,serta sarana dan prasarana yang mendukung seperti halnya terdapatbeberapa musholah di setiap titik. Peran Humas dalam menjalinhubungan dengan warga sekitar dan dengan media. Adanya pemanduwisata yang komunikatif, Dilengkapi dengan Wisata Belanja danWisata Kuliner yang disediakan secara menarik. Sedangkan Faktorpenghambat nya ialah akun media sosial yang tidak komunikatif daninformatif, serta tagline dari iklan belum melekat ditambah lagi dengankegiatan Advertising seperti iklan brand yang tidak ada. Distribusi MapDestinasi belum terorganisir dan Kemudian Persaingan yang terjadidengan daerah lain yang memiliki branding wisata halal. FaktorPendukung dari Yayasan Festival Islam Internasional dengan memilikiProduk MICE yang dikemas secara menarik, Keunggulan dari kegiatanCSR dibangun dengan menarik. Disusul dengan advertising jenisadvertorial rutin dikemas menarik. Dilengkapi dengan Pelayanan yangsangat baik untuk seluruh peserta yang mengikuti event. MenyusulSarana dan Prasarana yang baik untuk kelas event internasionaltersebut. Serta memiliki Tim Marketing dari Marketing Agency yangmumpuni.Faktor penghambat dari Yayasan Festival IslamInternasional ini yaitu Media Sosial kurang komunikatif dan informatif.Tidak adanya Iklan brand yang dibangun untuk kegiatan Advertisingdan dukungan dari pemerintah pusat dan kota yang lambat

Kata Kuci : Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata, BrandDestinasi, Wisata Halal

A. PENGANTARPariwisata Indonesia pada saat ini mulai memancarkan peso-

nanya. Akhir-akhir ini banyak daerah yang mulai berbenah diri demimemajukan kepariwisataan Indonesia. Bukan hanya itu, PariwisataIndonesia pada saat ini mulai mengedepankan wisata halal setelahmendapatkan beberapa award di World Halal Tourism Award 2016.

Berkaitan dengan World Halal Tourism Award 2016, Indonesiapada tahun 2016 menargetkan menang di setiap kategori yang diikut-kan. Pada tahun 2016 Indonesia berhasil memenangi 12 dari 16 kate-gori yang ada. Acara yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni EmiratArab 24 Oktober sampai 25 November 2016 tersebut berhasilmenjadi pembicaraan hangat bagi masyarakat Indonesia sendiri yang

133Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 148: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

turut bangga dengan penghargaan yang didapatkan.Pada dasarnya Cirebon merupakan destinasi wisata religi yang

sudah sangat terkenal, namun pada saat ini Cirebon mulai merintisuntuk menjadidestinasi wisata halal. Terletak perbedaan dari wisatareligi dan wisata halal, yaitu wisata religi merupakan wisata yang me-miliki keunikan dan keindahan daripada nilai religi yang ada hal inisangat erat kaitannya dengan wisata peninggalan sejarah yang manamerupakan bagian dari budaya contohnya ialah masjid, peninggalansejarah religi, ziarah dll. Lain halnya dengan wisata halal yaitu wisatayang berisikan kebebasan daripada bahaya yang ada, baik yangdigunakan untuk fisik ataupun bathin manusia, contohnya makanan,minuman, obat-obatan, kosmetik, yang mana materialnya dapatdijamin kehalalannya.

Jika melihat kondisi Cirebon saat ini wisata religi nya sangat lahpesat. Di kutip dari laman http://lifestyle.okezone.com/read/2016/02/08/406/1307233/meningkat-75-cirebon-kota-tujuan-wisata-2016, diakses 2 April 2017, pada 8:13 Wib.

“Data yang didapat dari Dinas Pemuda Olahraga Budaya danPariwisata (Disporbudpar), tingkat kunjungan wisatawan asing diKota Cirebon sepanjang 2015 mencapai 6.831 orang atau naik sekitar75 persen dari tingkat kunjungan wisata tahun sebelumnya yang hanyamencapai 1.710 orang. Sementara kunjungan wisatawan domestikselama 2015 mencapai 481.223 orang.”.

Melihat masalah yang ada, bahwa merintisnya Cirebon sebagaidestinasi wisata halal tentu tidak lepas dari segi promosi. Dalam halini Cirebon perlu menyusun strategi komunikasi pemasaran pariwisatayang sesuai dengan tujuannya.

Terdapat beberapa event yang sering dilaksanakan di Cirebon.Sedangkan event terbesar ialah Keraton Kasepuhan yang bekerjasamajuga dengan Yayasan Festival Islam Internasional Cirebon akanmenyelenggarakan World Islamic Cultural Festival atau Festival halaldengan tujuan menggali potensi wisata halal di Cirebon dan mem-perkenalkan lebih dari apa yang Cirebon miliki. Kedua Yayasan ter-sebut bekerjasama didasari dengan adanya kesamaan visi diantaraSultan Sepuh XIV PRA. A rief Natadiningrat,SE dengan Mhd RidhaMaha selaku wakil ketua Yayasan Festival Islam Internasional. Kedua

134 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 149: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Yayasan tersebut bekerjasama didasari dengan adanya kesamaan visidiantara Sultan Sepuh XIV PRA. Arief Natadiningrat,SE denganMhd Ridha Maha selaku wakil ketua Yayasan Festival Islam Inter-nasional. Event yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-14 Juli 2018memiliki rangkaian kegiatan yaitu konferensi Internasional ekonomisyariah, pameran, forum bisnis syariah, pagelaran seni dan budayaIslam, talkshow,dan bazar.

Dengan memiliki tujuan ialah Menjelaskan strategi komunikasipemasaran pariwisata yang digunakan Yayasan Keraton Kasepuhandan Yayasan Festival Islam Internasional Cirebon dalam mendukungbrand destinasi wisata halal Cirebon. Menjelaskan faktor apa sajayang menjadi pendukung dan penghambat dalam strategi komunikasipemasaran pariwisata yang digunakan dalam mendukung branddestinasi wisata halal Cirebon.

a. Peran komunikasi dalam bidang promosikepariwisataan.Bisa dilihat dari aspek komponen ataupun elemen-elemen pari-

wisata. Bukan hanya di pemasaran pariwisata komunikasi hadir danbersifat penting, selain itu seperti semua komponen ataupun elemenpariwisata memerlukan peran dari komunikasi. Bentuk nya beragam,bisa dalam bentuk komunikasi personal, komunikasi massa, komu-nikasi persuasif, serta komunikasi lainnya (Bungin,2015:88). Duniapariwisata berperan sebagai kompleks produk. Tugasnya sepertimengkomunikasikan pemasaran pariwisata, mengkomunikasikanaksesibilitas, mengkomunikasikan destinasi, dan juga mengkomunika-sikan sumber daya kepada wisatawan termasuk juga stakeholderpariwisata dan membentuk kelembagaan pariwisata.

b. Komunikasi pemasaran PariwisataKomunikasi pemasaran sekarang sudah banyak perusahaan atau

organisasi yang menggunakan komunikasi pemasaran terintegrasiyang mana bentuk perkembangan dari komunikasi pemasaran yangsudah ada. Adanya kecenderungan kurangnya efektif jika dipandangke perusahaan dan konsumen saja yang mana hanya menggunkaniklan dan promosi saja. Hal ini yang membuat komunikasi pemasaran

135Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 150: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

harus berkembang yang mana lebih terintegrasi dengan beberapaaspek.

Elemen pemasaran pada saat ini yang lebih dikenal dengan4p+7p Menurut kotler dalam bukuya elemen pemasaran yaitu, prod-uct, price, promotion, place setelah itu ditambah dengan participant, pro-cess dan physical evidence pada bukunya yang ada dalam edisi berikutnya(Bungin,2015:20).

Bauran pemasaran pada promosi pariwisata juga membahasmengenai bagaimana menentukan taget pasar dengan jelas. Selain itujuga memiliki peran yang cukup penting seperti halnya ketika meng-inginkan perbedaaan pendekatan dalam strategi bauran pemasaran,maka digunakannya lah target pasar tersebut . Walaupun memangsejatinya target pasar ini bukan termasuk dalam bauran pemasaran(Pitana, 2009:173).

Promosi pariwisata dilakukan guna menarik wisatawan agar da-pat mengunjungi destinasi, atraksi, konvensi, hotel, fasilitas olahraga,atau wisata lainnya yang menarik wisatawan (Hasan, 2015:258).

Target pasar merupakan menjadi fokus dari segala kegiatan baur-an pemasaran. Selain hal itu juga segmentasi dan target pasar yangmana menjadi pusat dari aktivitas pemasaran yang efekif dan efisien.Segmentasi dan target merupakan indikator dalam strategi bauranpemasaran yang mana mampu sebagai pemenuh kebutuhan dari grupyang berbeda beda (Pitana,2009:173).

Menurut buku Pengantar Ilmu Pariwisata Dr.I.Gde Pitana,menjelaskan beberapa elemen bauran pemasaran pada promosipariwisata ialah (Pitana,2009:174-178):

1. ProdukProduk menjadi salah satu yang menjadi dasar dalam me-nentukan target pasar. Produk yang baik akan berdampakpada kepuasan konsumen terhadap produk.

2. HargaKebijakan dalam menentukan harga pada pariwisata akanberhubungan dengan performance produk dan peluangnya dimasa depan. (Pitana,2009:175).

3. PromosiPromosi menjadi sebuah kegiatan komunikasi yang mana

136 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 151: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

organisasi atau perusahaan menjalankan strategi meme-ngaruhi khalayak (Pitana,2009:177-178).

4. DistribusiProduk pariwisata memerlukan bentuk distribusi yang khu-sus jika melihat sifat dan karakteristik yang khusus dari pari-wisata. Diperlukannya sistem distribusi yang manamerupakan saluran yang dipakai untuk memperoleh aksesproduk tersebut (Pitana,2009:179-180).

Menurut buku Uyung sulaksana yang berjudul Intergrated Mar-keting Communication dalam Sulaksana (2007:25-26) Dari proseskomunikasi tersebut, dapat dilihat bauran komunikasi yang ada dalamkomunikasi pemasaran. Berikut merupakan beberapa model yangada dalam komunikasi pemasaran ialah : “Periklanan, Promosi penjualan,Humas dan Publikasi, Penjualan personal, Pemasaran langsung.”

Selain itu juga terdapat menurut buku Komunikasi pemasaranmodern sarana Humas atau public relations dalam hal bauran komu-nikasi yang mana akan membantu dalam proses komunikasi pemasar-an pariwisata,yaitu (Machfoedz,2010:181-182) : “Publisitas, Press re-lease, Konferensi pers, Wawancara, Komunikasi online/ Cyber PR.” SaranaHumas atau Public Relations tersebut menjadi suatu hal yang dapatmembantu aktivitas dari komunikasi pemasaran pariwisata apabilasemua dapat dijalani dengan seimbang dan sesuai dengan porsistrategi yang digunakan.

Produk jasa/pelayanan pariwisata pada dasarnya terbentuk dariberbagai macam jenis produk pendukung yang terpisah-pisah. Dariproduk yang terpisah pisah tersebut akan mengalami kesulitan dalamproses komunikasi yang mana produk yang berlangsung simultandan terpisah akan menyebabkan kesulitan dalam hal memastikantingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh. (Pitana,2009:155-157 ).

Menurut buku pengantar ilmu pariwisata Dr.I.Gde Pitana, men-jelaskan bahwa ada beberapa alasan konsumen menggunakan agenperjalanan untuk mendapatkan produk pariwisata,yaitu (Pitana,2009:180-181) Kemudahan akses informasi yang ada, kenyamanandalam hal berikut menyediakan informasi, nasihat, dan saran secaraindependen yang disebarkan.Menuntaskan proses pembelian dan

137Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 152: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

pembayaran paket wisata yang dipilih.Melayangkan keluhan jikaterdapat suatu masalah. Kebiasaan yang berasal dari konsumen ketikaproses pembelian paket wisata yang mana kebiasaan ini susah ber-ubah. Keamanan atau risiko. Suasana atau atmosfer yang merupakanbagian dari pengalaman wisata.Konsumen lebih suka membeli lang-sung di agen perjalanan dengan alasan perbedaan harga yang terjadiantara penjual penyedia produk dan agen (Pitana,2009:180-181).

c. Analisis SWOTAnalisis SWOT merupakan sebuah kegiatan analisis terhadap

suatu hal yang berguna sebagai alat dari sebuah formula strategi.Dalam kegiatan analisis ini diperlukan agar mengetahui berbagaifaktor yang mana secara sistematis untuk merumuskan strategiperusahaan, yang mana beraal dari analisis lingkungan internal daneksternal perusahaan.

Analisis SWOT ini merupakan peralatan analisis yang digunakanguna melihat situasi atau posisi dari sebuah perusahaan atau bisajuga untuk melihat suatu strategi komunikasi pemasaran seperti halnyapada penelitian ini. Berkaitan dengan hal tersebut dapat melihatnyadengan faktor kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) dari in-ternal perusahaan atau organisasi, dan dengan melihat faktor-faktorkekuatan peluang (opportunities) atau ancaman (threat) dari eksternalsecara sistematis, komprehensif dan strategis. Dari adanya analisisSWOT ini, perusahaan atau organisasi dapat menentukan strategiefektif yang mana sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yangberlandaskan kekuatan yang dimiliki perusahaan itu sendiri, mengatasiancaman yang datang dari luar, serta dapat memperbaiki kelemahanyang ada (Cangara,2014:106-107).

Riset yang mana memiliki kekuatan eksternal dan internal akandapat membantu mempermudah menentukan sejauh mana masing-masing kekuatan memberi pengaruh positif dan negatif terhadapsebuah persoalan. Seperti halnya yang ada di dalam analisis SWOTini menjelaskan bahwasannya hasil dari analisis kekuatan lapanganmerupakan keputusan strategis yang didesain untuk meminimalkandan menetralisir dampak dari kekuatan negatif dan memaksimalkanatau memperbesar kontribusi dari kekuatan positifnya itu sendiri.

138 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 153: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

d. Metode Penelitian/ Pelaksanaan ProjekPendekatan atau metodologi penelitian ini menggunakan pen-

dekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih mengemukakan datayang didapatkan berupa kata-kata, kalimat beserta gambar, yang me-miliki arti lebih dari hanya sekedar angka dan frekuensi. MenurutHarmon (dalam Moleong 2007:49) Penelitian ini menggunakan salahsatu paradigma yang ada. Paradigma merupakan cara mendasar untukmempersepsi, berpikir, melakukan, menilai, yang memiliki kaitannyasecara khusus tentang visi realitas. Berdasarkan hal tersebut makapenelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Bisadiartikan bahwasannya jenis penelitian ini tidak ada yang di tutupiyang mana akan sesuai dengan realitas yang sebenarnya. Sedangkanteknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dandokumentasi.

Hal tersebut dilakukan guna mendukung penyajian data. Sesuaidengan maksud penelitian untuk mendeskripsikan Strategi Komu-nikasi Pemasaran Pariwisata yang dilakukan Yayasan Keraton Kase-puhan dan Yayasan Festival Islam Internasional dalam mendukungBrand Destinasi Wisata Halal cirebon, maka metode yang digunakandalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian ini akan dilakukan di dua Yayasan yaitu, YayasanKeraton Kasepuhan dan Yayasan Festival Islam Internasional. Ya-yasan Keraton Kasepuhan beralamatkan di Jalan Kasepuhan No 43,Cirebon 45114, Jawa Barat. Sedangkan Yayasan Festival Islam Inter-nasional beralamatkan di Komplek Keraton KasepuhanJalan MayorSastra Atmaja No. 99, Kasepuhan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.Durasi penelitian ini ialah dua bulan yaitu dari bulan Oktober hinggaNovember.

B. ISIDalam penelitian ini, peneliti berhasil melakukan wawancara de-

ngan beberapa narasumber utama dalam penelitian ini seperti, Sul-tan Sepuh XIV, Sekretariat Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan, KabagPengembangan dan Humas Keraton Kasepuhan, Manager UnitPengelola Paket Wisata Keraton Kasepuhan, Wakabag Pemandu danInformasi Keraton Kasepuhan dan juga Wakil Ketua Yayasan Festi-

139Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 154: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

val Islam Internasional. Untuk melengkapi data penelitian, penelitijuga melakukan wawancara terhadap wisatawan. Narasumber tersebutpeneliti memilih karena mereka memiliki tanggungjawab terkaitstrategi komunikasi pemasaran pariwisata yang berada pada YayasanKeraton Kasepuhan dan Yayasan Festival Islam InternasionalCirebon.

1. Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran PariwisataYayasan Keraton Kasepuhan dan YFIIElemen pemasaran yang digunakan yang biasa dikenal dengan

4p+7p yaitu product, price, promotion, place termasuk distribusidan juga ditambah dengan participant, process serta physical evi-dence. Berikut ialah elemen yang digunakannya :

a. ProdukKeraton Kasepuhan memiliki ragam produk

pariwisata seperti, ekowisata, wisata belanja, MICE, produkminat khusus, desa wisata. Dilengkapi dengan atributproduk pariwisata seperti adat tradisi, special event, sertapemandu wisata. YFII tidak kalah dengan memilik ragamproduk yang sama, namun dengan atribut produk pariwisatayang berbeda seperti konferensi, pameran, forum bisnis,talk show, seni dan budaya, karnaval, dan bazar.

Berdasarkan wawancara dengan wisatawan, produkKeraton Kasepuhan yang telah dirasakan oleh wisatawanberhasil membuat wisatawan mengaguminya. Ragamproduk yang dimiliki berhasil dirasakan oleh wisatawan,produk unggulan mengenai wisata sejarah ini yang palingdicari oleh wisatawan. Pelayanan yang baik juga dirasakanoleh wisatawan dan yang menjadi keunggulan ialah melewatipemandu wisata yang ramah.

b. DistribusiYFII dan Keraton Kasepuhan memiliki konsep saluran

yang sama seperti kolaborasi, kerjasama, dan koordinasi.Selain itu juga jenis aluran yang sama ialah Direct distribution(Produk disampaikan secara langsung) dan IndirectDistribution (melalu perantara).

140 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 155: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Begini respon dari wisatawan mengenai distribusitersebut, Distribusi dari brosur belum dirasakan olehwisatawan sehingga mereka belum mengetahui apa isi brosurtersebut. Hal ini yang harus didistribusikan ketika pengunjunghadir di Keraton Kasepuhan. Distribusi langsung di tempatwisata akan menambah kesan dan pengalaman destinasi yangbaik untuk wisatawan. Perlu dilengkapinya juga brosur mapdestinasi agar bisa didistribusikan kepada wisatawan.Sehingga wisatawan paham akan semua yang ada padaKeraton Kasepuhan atau destinasi wisata di Cirebon.

c. Sarana dan PrasaranaKeraton Kasepuhan memiliki sarana dan prasarana

yang lengkap dapat mendukung destinasi wisata tersebut.Musholah, Masjid, Spot Kuliner, Spot souvenir, LahanParkir, Toilet, Wifi, Pemandu wisata akan mendukungdestinasi wisata ini semakin memiliki value.YFII sendirisarana dan prasarana lebih kepada ruang promosi, standpameran yang lengkap seperti adanya lisrik, meja, kursi dll.Selain itu Liaison Officer dan informasi setelah eventmenjadi sarana bagi para peserta.

Sarana dan Prasarana yang telah dirasakan oleh wisa-tawan yang berhasil penulis dapatkan mengenai pendapat-nya bahwa wisatawan memuji dari adanya sarana dan pra-sarana yang baik tersebut. Aksesibilitas menuju Cirebonyang mudah membuat wisatawan dengan mudah menda-patkan pengalaman destinasinya. Hotel atau penginapanyang memiliki harga murah juga merupakan suatu hal yangdicari oleh wisatawan ditambah dengan segala pelayananyang menjajikan dari hotel tersebut. Selain itu juga nilai plusberada pada wisata kuliner yang ada di wilayah KeratonKasepuhan tersebut.

d. PromosiBauran promosi yang digunakan ialah perklanan, promosipenjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal danpemasaran langsung. Berikut ini ialah bauran promosi yangdigunakan :

141Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 156: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

a. PeriklananYayasan Keraton Kasepuhan dengan menggu-

nakan advertising tak lain tujuannya ialah agar masya-rakat tahu dan datang,bagi YFII agar khalayak pedulidan menjadi pemancing. Media daring dan luring duaYayasan ini menggunakannya. Media luar ruang bagiYFII digunakannya juga. Advertorial dari YFII menjadiunggulan sebelum menuju event WICF 2018. Keratonmemonitor langsung advertising yang ada gunamengevaluasinya.

YFII pun sama halnya sampai melihat efek yangdihasilkan dari advertising tersebut. Pemilihan mediamereka gunakan agar sesuai dengan tujuan yang ada.Tidak ketinggalan Tagline juga mereka gunakan.Dengan melihat Uniq Selling Proposition dari YFII yaitufestival budaya islam dan akan banyak umat muslimdunia yang tertarik pada event Internasional tersebut.Keraton memiliki USP Arsitektur bangunan sertacagar budaya yang sudah fenomenal di mata konsumen.

Berdasarkan respon wisatawan yang didapat,wisatawan melihat advertising dari Keraton Kasepuhanini dari media cetak lokal serta media sosial, dan jugamedia daring. Ini berarti aktivitas dari advertising sudahdirasakan oleh wisatawan, namun belum menyeluruhdi seluruh media advertising yang pihak yayasan gunakan.

b. Promosi PenjualanDengan promosi penjualan Yayasan Keraton

Kasepuhan menawarkan keunggulan cagar budaya.Bekerjasama dengan travel agent, Institusi pendidikanmenjadikan fokus pasar kepada masyarakat umum danpelajar. Sebagai bahan evaluasi akan melihat respondari telepon yang masuk mengenai booking wisata.Keraton Kasepuhan menggunakan Eksternal POSyaitu penjualan tiket atau paket wisata melalui agenperjalanan eceran.

YFII mengalami proses penawaran ketika menga-

142 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 157: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

jukan proposal baik sponsorship, media partner mau-pun dukungan dari beberapa pihak.Unuk menarikpartisipant menggunakan promo potongan 20% hingga50%. Digunakannya Home POS, yaitu wisatawan,konsumen atau partisipant dapat memesan dengan carapemesanan melalui daring atau call center.

Yayasan Keraton Kasepuhan melakukan beberapaskema yang dilakukan dalam program promosipenjualan tersebut seperti halnya Sales promotion incen-tive, digunakannya pemotongan harga untuk beberapapengunjung yang tergolong pada beberapa paketwisata. Selanjutnya extra services digunakan untukmelayani wisatawan agar semakin menikmati dariadanya cagar budaya yang ada.

Yayasan Festival Islam Internasional juga melaku-kan beberapa skema dalam program promosi penjual-annya seperti halnya Sales promotion incentive, diguna-kannya pemotongan harga agar peserta tertarik untukmengikuti beberapa acara yang ada. Selain itu jugaadanya extra product dengan menawaran nilai tambahbagi wisatawan dan insentif untuk membeli. Extra ser-vices juga diberikan kepada peserta, sponsorship, sertamedia partner agar hubungan diantara kedua belah pihaktetap terjaga dan extra service tersebut menjadikan halyang harus dijunjung tinggi oleh panitia agar parapemangku kepentingan merasa nyaman selama beradadi acara tersebut.

c. Hubungan MasyarakatBagi Keraton Kasepuhan setiap orang atau pe-

ngurus wajib menjadi humas di bidangnya. Tujuanmereka anggap sebagai terarahnya semua kegiatan.Memiliki fungsi membangun hubungan internal,eksternal serta mengontrol bagian humas pada setiapevent. Produk tulis humas juga digunakannya sepertibooklet, broshur, press release, konten media sosial,dan website. Sebagai evaluasi humas melihat secara

143Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 158: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

langsung event yang ada serta mengadakan acaratasyakur sebagai bentuk rasa syukur dan evaluasiterbuka menerima kritik serta saran dari setiap event.

YFII dengan mengandalkan eksternal relationsyang mengurusi aktivitas Public Relations. Dengantujuan pada misi kesan positif tersampaikan. Memiliifungsi pada sebagi penghubung semua pihak. Selainitu penggunaan produk tulis seperti halnya press con-ference serta press release. Pemantauan terhadap me-dia serta memonitor opini publik merupakan bentukevaluasi yang digunakannya.

Yayasan Keraton Kasepuhan tidak melupakan hal-hal yang penting yang harus diterapkan ketika aktifitaskehumasan tersebut dilakukan seperti halnya membuatkesan, pengetahuan dan pengertian, menciptakanketertarikan, penerimaan, dan simpati. Semua haltersebut dilakukan oleh bagian pengembangan danhumas untuk mendukung segala aktifitas kehumasannyaagar tetap sesuai dengan strategi yang dijalanannya,sehingga semua target program dapat tercapai danmendukung segala aktifitas pemasaran terhadap Ke-raton Kasepuhan. Yayasan Festival Islam Internasionaljuga tidak melupakan hal penting dalam pekerjaan yangdilakukan humas mulai dari membuat kesan, Pengeta-huan dan pengertian, Menciptakan ketertarikan, Pe-nerimaan, dan simpati. Hal tersebut dilakukan denganmaksimal tidak terpisah dengan rencana program untukmendorong suksesnya event World Islamic CulturalFestival 2018.

Menurut Edward L. Bernays seperti dikutip dari(Hermawan,2012:157) humas memiliki fungsi sebagaiberikut : “Memberikan penerangan kepada publik, melaku-kan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dantingkah laku publik, serta upaya untuk menyatukan sikapdan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatanmasyarakat, atau sebaliknya.” (Hermawan,2012:157).

144 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 159: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Berdasarkan respon wisatawan, mereka mengakubahwasannya akun official dari media sosial pihakYayasan Keraton Kasepuhan belum dilihat oleh wisa-tawan. Ini berarti belum aktif nya media sosial resmidari pihak Keraton. Hal ini perlu diperbaiki untukkedepannya bahwa media sosial resmi juga dibutuhkanoleh wisatawan untuk memanjakan mereka mengenaiinformasi resmi dari pihak Keraton Kasepuhan. Selainitu juga mereka mengungkapkan bahwa brosur belumdirasakan secara maksimal kepada wisatawan, sehinggamereka belum sepenuhnya melihat brosur yang ada.Mereka berpesan juga agar lebih baik untuk membuatbrosur map destinasi.

d. Penjualan PersonalKeraton Kasepuhan mempersiapkan semua

petugas dengan skill personal selling. Mengingat fungsinya ialah menjual, melayani, mencari prospek, sertamenetapkan sasaran. Kegiatan yang dilakukan denganpameran serta sales calls. Kriteria tenaga penjualan per-sonal seperti salesmanship, bernegosiasi, sertapemasaran hubungan. YFII merencanakan denganmengatur penampilan seseorang, brifieng, menguasaiproduct knowledge, serta anggaran. Dengan mengingatfungsi nya ialah menyampaikanpesan, menjual eventserta menggaet pasar. Kriteria nya sama seperti Kera-ton. Namun kegiatan yang dilakukan ialah presentasi,mencari sponsorship, serta mencari peserta.

Yayasan Keraton Kasepuhan dan Yayasan Festi-val Islam Internasional menggunakan personal sellingjuga dengan maksud untuk menambahkan pembelian,menjual bisnis dalam arti Yayasan Keraton Kasepuhanmenjual berbagai paket berlibur di KeratonKasepuhan, sedangkan Yayasan Festival Islam Interna-sional menjual sebuah berbagai program yang diadakandalam acara World Islamic Cultural Festival.

Selain itu juga dapat menghasilkan sebuah nilai

145Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 160: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

pembelian nilai tersebut dapat dirasakan oleh keduayayasan tersebut yang datang dari wisatawan atau visi-tor. Pembeli atau wisatawan juga dapat termotivasidengan adanya personal selling, karena interaksi secaralangsung tersebut membuat pembeli atau calonwisatawan termotivasi dengan hal positif yang diceri-takan sehingga termotivasi juga untuk mengunjungiatau membeli tiket dalam acara tersebut untuk ikut sertadi dalamnya.

Yayasan Keraton Kasepuhan melakukan personalselling dengan beberapa tugas yang dijalankan yangmana sebelumnya juga pihak yayasan mewajibkansemua petugas memiliki skill dalam berbicara sehinggadapat bercerita kepada wisatawan sehingga informasiyang tersebar dapat disebarkan juga oleh wisatawantersebut. Berkaitan dengan tugas dari personal sellingtadi ialah membuat perencanaan dalam hal sales calldimana terdapat kegiatan mempersuasi yang tentu adakaitannya dengan pemasaran. Hal ini dilakukan olehpengurus Keraton Kasepuhan, selain itu juga denganmenyajikan atribut dan manfaat dari produk yangtersedia guna membangun hubungan antara yayasandan wisatawan.

e. Pemasaran LangsungYayasan Keraton Kasepuhan juga menggunakan

beberapa metode dalam Direct Marketing, yaitu Groupselling dimana dari tim marketing pihak yayasan bertemulangsung caon wisatawan yang biasanya dalam jumlahbesar dalam bentuk rombongan belajar contohnya, akti-fitas Direct Marketing tersebut guna mencapai penjualanyang besar yang sebelumnya melalui proses negosiasiantara pihak yayasan dan wisatawan dengan cara tatapmuka langsung. Selain itu juga dengan metode DirectSelling yaitu dimana aktifitas menjual langsung kepadamasyarakat umum atau wisatawan dengan menggunakaniklan dari pihak yayasan kepada wisatawan.

146 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 161: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Ketika dalam perjalanan wisatanya direct selling inijuga terjadi dimana wisatawan ditawarkan untuk me-masuki museum ataupun ruangan lainnya yang banyaksekali manfaat yang akan didapat oleh wisatawan, na-mun harus membayar lagi tiket masuknya, selain itu jugaditawarkan souvenir. Karakteristik usaha sales orientatedtradisional atau penjualan langsung mereka lakukan. Adayang namanya Direct Response Marketing, aktifitas dimanapihak yayasan menggunakan surat atau brosur maupunhadiah yang dikirim kepada target pasar guna menda-patkan respons pemasaran secara langsung sehinggacalon wisatawan tertarik untuk melakukan kunjungan.

Yayasan Festival Islam Internasional juga meng-gunakan beberapa metode dalam Direct marketing, yaituGroup selling, dimana aktifitas komunikasi secara lang-sung tatap muka antara tim marketing dari pihak ya-yasan dengan calon sponsor, dimana ada proses nego-siasi didalamnya untuk mencapai tujuan pihak yayasan.Selain itu juga dengan menggunakan metode Direct sell-ing yaitu penggunaan iklan secara langsung dimanapihak yayasan dengan calon peserta agar target pesertabisa mengikuti acara tersebut, menjual program pro-gram unggulan secara langsung menjadi usaha sales ori-entated tradisional.

Disamping itu juga menggunakan metode Directresponse marketing, dimana paket brosur, surat, leafletyang diberikan dalam satu amplop didistribusikan ke-pada calon sponsor untuk mendapat atensi dari pihaksponsor sehingga memperoleh respons pemasaransecara langsung. Tidak lupa juga dengan RelationshipMarketing digunakannya yaitu dengan adanya partisipantyang mengikuti event tersebut masih selalu diberikaninformasi mengenai ekonomi, budaya, dakwah, pendi-dikan, politik birokrasi, sosial, dan lingkungan. Haltersebut dilakuakan sebagai treatmnt khusus dari pihakyayasan agar hubungan tetap terjalin

147Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 162: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

2. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities andThreats Yayasan Keraton Kasepuhan dan YFIIUntuk dalam hal Strength Keraton Kasepuhan memiliki Produk

Cagar Budaya yang unik dan khas disajikan kepada wisatawan.Dengan danya produk cagar budaya ini merupakan produk unggulanyang membuat wisatawan merasa penasaran ketika belum pernahmengunjungi Keraton Kasepuhan. Atraksi atau Special Event dari AdatIstiadat yang ada di Keraton Kasepuhan yang masih rutin diselenggarakan menjadi ciri khas yang membedakan dengan destinasiwisata lainnya, sehingga wisatawan dapat mengikuti acara tersebut.Sarana dan Prasarana yang mendukung seperti halnya terdapatbeberapa musholah di setiap titik, membuat wisatawan muslimdipermudahkan dalam hal beribadah. Serta lahan parkir yang luasdapat memudahan wisatawan daam jumlah besar untuk berkunjung.

Peran Humas dalam menjalin hubungan dengan warga sekitar,pengurus dan pihak eksternal membuat keksistensian Keraton Kase-puhan semakin eksis serta hubungan yang baik dengan mediamembuat hal yang berkaitan dengan promosi dapat dimudahkan.Pemandu Wisata yang komunikatif membuat wisatawan semakintertarik mendengarkan celotehan dari pemandu wisata, sehinggawisatawan teredukasi dengan pesan yang disampaian dari pemanduwisata.

Dilain hal terdapat weaknesses yaitu, Akun media sosial yang tidakkomunikatif dan informatif membuat wisatawan sulit mendapatkaninformasi dari akun official media sosial nya. Tagline dari iklan belummelekat pada wisatawan, sehingga aktifitas advertising kurang memilikivalue, sehingga wisatawan tidak begitu mengetahui tentang tagline yangdigunakan. Kegiatan Advertising seperti iklan brand yang tidak ada.Dengan adanya kampanye iklan maka dapat membangkitkan perasaandan mendorong keinginan calon wisatawan. Distribusi Map Destinasibelum terorganisir. Brosur dengan detail peta wisata belum dirasakanoleh wisatawan sehingga untuk mengunjungi dan mendapatkaninformasi ketika wisatawan sampai di Kota Cirebon maka calonwisatawan harus menggunakan media yang lain.

Tidak dipungkiri juga terdapat opportunities ialah Wisata Belanjadan Wisata Kuliner yang disediakan secara menarik membuat

148 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 163: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

wisatawan seperti dimanjakan agar mudah mendapatkan hal yangwisatawan mau di destinasi tersebut. Namun tetap tidak bisa dielakkandimana terdapat threat nya yaitu Persaingan yang terjadi dengan daerahlain yang memiliki branding wisata halal. Hal ini akan mengancamtarget pengunjung yang akan mengunjungi wisata halal di Cirebon.

Lain halnya pada YFII memiliki strength seperti, Produk MICEyang dimiliki dikemas secara menarik dengan memiliki tema yangsangat menjual. Membuat peserta tertarik untuk mengikuti beberapaprogram acara yang diadakan. Kegiatan CSR dibangun secaramenarik.Sehingga kegiatan CSR tersebut dapat merangkul parapelajar yang berada di sekitar Kota Cirebon dan warga masyarakatpebisnis di wilayan Cirebon. Advertising dengan jenis advertorial ru-tin dikemas secara menarik pada setiap kegiatan yang dilakukan, se-hingga audience merasa tertarik untuk mengikuti advertorial selanjut-nya dengan konten yang berbeda. Pelayanan yang diberikan sangatbaik untuk seluruh peserta yang mengikuti event. Sehingga para pesertamerasa dihormati dan dimanjakan ketika berada pada waktu terse-lenggaranya acara tersbut. Sarana dan Prasarana yang baik dapat men-jadi sesuatu yang dibanggakan untuk kelas event internasional tersebut.Sehingga semua pihak dapat merasa nyaman berada dalam eventtersebut.

Selain itu masih terdapat weaknesses yaitu, Media Sosial kurangkomunikatif dan informatif. Perlunya pengaktifan media sosialsehingga pada setiap kegiatan dapat di posting sebagai konten me-dia sosial nya. Para pengguna media sosial yang pada saat ini bukanhanya dari kalangan anak muda saja, kurang dimanjakan mengenaiinformasi dari acara World Islamic Cultural Festival tersebut. Tidakadanya Iklan brand yang dibangun untuk kegiatan Advertising.Kampanye iklan penting diselenggarakan karena khususnya pada temaBudaya Islam ini dapat membuat calon peserta terdorong untuk ikutserta dalam event tersebut.

Masih ada opportunities yang dimiliki ialah, Tim Marketing dariMarketing Agency yang mumpuni dapat membuat aktifitas pemasaransemakin baik. Agar banyak mendapatkan sponsorship, media partner sertapeserta event tersebut. Namun masih terdapat threat nya yaitu,Dukungan dari pemerintah pusat dan kota yang lambat membuat

149Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 164: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

event World Islamic Cultural Festival berjalan lambat dalam prosespenggarapannya.

3. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat YayasanKeraton Kasepuhan dan YFII (SO&WT)Faktor pendukung dari strategi komunikasi pemasaran pari-

wisata yang baik dari Yayasan Keraton Kasepuhan yaitu Produk Ca-gar Budaya yang unik dan khas disajikan kepada wisatawan dilengkapidengan adanya Atraksi atau Special Event dari Adat Istiadat yang adadi Keraton Kasepuhan yang masih rutin di selenggarakan serta saranadan prasarana yang mendukung seperti halnya terdapat beberapamusholah di setiap titik, membuat wisatawan muslim dipermudahkandalam hal beribadah. Serta lahan parkir yang luas dapat memudahanwisatawan daam jumlah besar untuk berkunjung. Adanya PeranHumas dalam menjalin hubungan warga sekitar, pengurus dan pihakeksternal seperti hubungan dengan media membuat keksistensianKeraton Kasepuhan semakin eksis. Kemudian adanya PemanduWisata yang komunikatif membuat wisatawan semakin tertarik men-dengarkan celotehan dari pemandu wisata, sehingga wisatawan ter-edukasi dengan pesan yang disampaian dari pemandu wisata. Dileng-kapi dengan Wisata Belanja dan Wisata Kuliner yang disediakan secaramenarik membuat wisatawan seperti dimanjakan agar mudah men-dapatkan hal yang wisatawan mau di destinasi tersebut.

Lain halnya dengan Yayasan Festival Islam Internasional denganmemiliki Produk MICE yang dikemas secara menarik dengan me-miliki tema yang sangat menjual. Keunggulan dari kegiatan CSR diba-ngun dengan menarik serta dapat merangkul para pelajar yang beradadi sekitar Kota Cirebon dan warga masyarakat pebisnis di wilayahCirebon. Disusul dengan advertising jenis advertorial rutin dikemasmenarik, sehingga audience merasa tertarik untuk mengikuti adver-torial selanjutnya dengan konten yang berbeda. Dilengkapi denganPelayanan yang sangat baik untuk seluruh peserta yang mengikutievent. Menyusul Sarana dan Prasarana yang baik dapat menjadisesuatu yang dibanggakan untuk kelas event internasional tersebut.Sehingga semua pihak dapat merasa nyaman berada dalam eventtersebut. Serta memiliki Tim Marketing dari Marketing Agency yang

150 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 165: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mumpuni dapat membuat aktifitas pemasaran semakin baik.Faktor penghambat dari strategi komunikasi pemasaran pari-

wisata dari Yayasan Keraton Kasepuhan yaitu akun media sosial yangtidak komunikatif dan informatif membuat wisatawan sulit menda-patkan informasi dari akun official media sosial nya. Tagline dari iklanbelum melekat pada wisatawan, sehingga aktifitas advertising kurangmemiliki value, sehingga wisatawan tidak begitu mengetahui tentangtagline yang digunakan. Ditambah lagi dengan kegiatan Advertisingseperti iklan brand yang tidak ada. Dengan adanya kampanye iklanmaka dapat membangkitkan perasaan dan mendorong keinginan ca-lon wisatawan. Distribusi Map Destinasi belum terorganisir. Kemu-dian Persaingan yang terjadi dengan daerah lain yang memiliki brand-ing wisata halal. Hal ini akan mengancam target pengunjung yangakan mengunjungi wisata halal di Cirebon.

Melihat faktor penghambat dari Yayasan Festival Islam Inter-nasional ini yaitu dilihat dari Media Sosial kurang komunikatif daninformatif. Perlunya pengaktifan media sosial sehingga pada setiapkegiatan dapat di posting sebagai konten media sosial nya. Para peng-guna media sosial yang kebanyakan anak muda kurang dimanjakanmengenai informasi dari acara World Islamic Cultural Festivaltersebut. Hal yang terulang dari Yayasan Keraton Kasepuhan, terjadidi Yayasan Festival Islam Internasional yaitu tidak adanya Iklan brandyang dibangun untuk kegiatan Advertising. Kampanye iklan pentingdiselenggarakan karena khususnya pada tema Budaya Islam ini dapatmembuat calon peserta terdorong untuk ikut serta dalam event ter-sebut. Namun ternyata dukungan dari pemerintah pusat dan kotayang lambat membuat event World Islamic Cultural Festival berjalanlambat dalam proses penggarapannya.

C. PENUTUPKesimpulan dari penelitian ini yaitu Strategi Komunikasi Pema-

saran Pariwisata Pada Yayasan Keraton Kasepuhan dan YFII ialahsama sama menggunakan beberapa hal sebagai berikut seperti,Produk, Distribusi, Sarana dan Prasarana, Promosi. Dengan bauranpromosinya ialah Periklanan, Promosi Penjualan, Hubungan Masya-rakat, Penjualan Personal, Pemasaran Langsung.

151Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 166: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Faktor pendukung dari strategi komunikasi pemasaran pariwi-sata yang baik dari Yayasan Keraton Kasepuhan yaitu Produk CagarBudaya yang unik dan khas dilengkapi dengan adanya Atraksi atauSpecial Event dari Adat Istiadat yang ada, sarana dan prasarana yangmendukung. Peran humas dalam menjalin hubungan dengan wargasekitar, pengurus dan pihak eksternal seperti hubungan dengan me-dia.Pemandu wisata yang komunikatif membuat wisatawan semakintertarik mendengarkan celotehan dari pemandu wisata, untukmengedukasi wisatawan. Dilengkapi dengan Wisata Belanja danWisata Kuliner yang disediakan secara menarik serta

Faktor penghambat dari strategi komunikasi pemasaranpariwisata dari Yayasan Keraton Kasepuhan yaitu akun media sosialyang tidak komunikatif dan informatif, tagline dari iklan belum melekatpada wisatawan, Ditambah lagi dengan kegiatan Advertising sepertiiklan brand yang tidak ada. Distribusi Map Destinasi belum terorganisir.Persaingan yang terjadi dengan daerah lain yang memiliki brandingwisata halal.Faktor Pendukung dari YFII dengan memiliki ProdukMICE yang dikemas secara menarik, keunggulan dari kegiatan CSRdibangun dengan menarik serta dapat merangkul para pelajar. Disusuldengan advertising jenis advertorial rutin dikemas menarik. Dilengkapidengan Pelayanan yang sangat baik untuk seluruh peserta yangmengikuti event. Sarana dan Prasarana yang baik dapat menjadi sesutuyang dibanggakan untuk kelas event internasional tersebut. Serta memilikiTim Marketing dari Marketing Agency yang mumpuni.

Faktor penghambat dari Yayasan Festival Islam Internasionalini yaitu dilihat dari Media Sosial kurang komunikatif dan informatif.Perlunya pengaktifan media sosial sehingga pada setiap kegiatan dapatdi posting sebagai konten media sosial nya. Para pengguna mediasosial yang kebanyakan anak muda kurang dimanjakan mengenaiinformasi dari acara World Islamic Cultural Festival tersebut. Tidakadanya Iklan brand yang dibangun untuk kegiatan Advertising.Kampanye iklan penting diselenggarakan karena khususnya pada temaBudaya Islam ini dapat membuat calon peserta terdorong untuk ikutserta dalam event tersebut.Dukungan dari pemerintah pusat dan kotayang lambat membuat event World Islamic Cultural Festival berjalanlambat dalam proses penggarapannya.

152 PR NOW

Dody Triguno & Mutia Dewi

Page 167: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Adapun beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pene-litian ini sebagai aspek pengembangan di masa yang akan datang adalah:

1. Membuat Akun media sosial dengan tampilan yang menarikdan berisikan konten yang komunikatif dan informatif.

2. Mengoptimalkan website Yayasan Keraton Kasepuhan danYayasan Festival Islam Internasional.

3. Membuat iklan brand dengan menggunakan tagline didalamnya agar aktivitas advertising lebih memiliki value.

4. Membuat peta wisata yang lebih menerangkan branddestinasi wisata halal Cirebon.

DAFTAR PUSTAKABungin,Burhan. (2015). Komunikasi Pariwisata. Jakarta: Prenada Me-

dia Group.Cangara, Hafied. (2014). Perencanaan & Strategi Komunikasi.Jakarta:

Rajawali Pers.Hasan, Ali. (2015). Tourism Marketing. Yogyakarta : CAPS.Hermawan, Agus. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit

Erlangga.Kartajaya, Hermawwan. (2010). Brand Operation.Jakarta:Esensi Er-

langga Group.Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern.

Yogyakarta: Cakra Ilmu.Natadiningrat, Sultan Sepuh XIV P.R.A. Arief Natadiningrat, et.al.

(2017). Kasultanan Kasepuhan Cirebon. Cirebon: KeratonKasepuhan.

Pitana, I Gde., I Ketut Surya Diarta. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Sulaksana, Uyung. (2007). Intergrated Marketing Communications.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Tjiptono,Fandy, et.al. (2008). Pemasaran Strategik.Yogyakarta:PenerbitANDI.

Cirebon, Kabar.”Meningkat 75%, Cirebon Kota Tujuan Wisata2016.” http://lifestyle.okezone.com/read/2016/02/08/406/1307233/meningkat-75-cirebon-kota-tujuan-wisata-2016, (akses2 April 2017).

153Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata Yayasan Keraton Kasepuhan.....

Page 168: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pariwisata HalalKorea Selatan dalam

Meningkatkan Daya Saingdi Era Disruptif

Sri Rezeki & Gusmia AriantiProgram Studi Ilmu Komunikasi,Universitas Al Azhar Indonesia

ABSTRAKIndustri pariwisata kini tengah mengalami perkembangan dengan

adanya wisata halal dan diperkirakan akan memberi kontribusimencapai 26,5% pada tahun 2030. Korea Selatan turut menghadirkandestinasi wisata halal seperti wisata kuliner halal dan wisata religi.Dalam menarik wisatawan muslim, Korea Selatan menargetkannegara Indonesia sebagai negara penduduk Muslim terbanyak didunia. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahuirespon wisatawan muslim Indonesia terhadap destinasi wisata halaldi Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan konsep-konsep sepertikomunikasi pariwisata, komunikasi pemasaran pariwisata, destinasidan pariwisata halal. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisdengan metode penelitian kualitatif. Selain itu, model fenomenologidigunakan untuk menjabarkan respon wisatawan muslim Indonesiadari pengalaman-pengalamannya mengenai destinasi wisata halalselama berada di Korea Selatan. Setelah melakukan penelitian ini,ditemukan respon positif dari wisatawan muslim Indonesia mengenaikeseluruhan destinasi wisata halal di Korea Selatan. Adanya destinasiwisata halal yang menyediakan fasilitas restoran halal dan tempatberibadah seperti prayer room dan masjid, wisatawan muslim Indo-nesia merasa nyaman, tenang dan aman selama berwisata di sana.

10

154 PR NOW

Page 169: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Hanya saja, disayangkan wisatawan muslim kurang mendapatkaninformasi dari pemerintah Korea Selatan mengenai daftar dan aksesmenuju restoran halal dan tempat beribadah.

Katakunci: Komunikasi Pariwisata, Destinasi, Pariwisata Halal,Korea Selatan, Wisatawan Muslim Indonesia

PENGANTARPeran komunikasi sangat penting dalam bidang pariwisata, baik

pada komponen maupun elemen-elemen. Peran komunikasi tidakhanya terdapat pada komponen pemasarannya saja, tetapi juga men-cakup untuk mengkomunikasikan aksesibilitas, destinasi dan sumberkepada wisatawan. Untuk mendukung perkembangan pariwisata,komunikasi berperan baik pada komponen maupun elemen-elemenseperti media dan konten komunikasi (Burhan Bungin, 2015). Industripariwisata saat ini berkembang dengan adanya trend wisata halal sei-ring dengan meningkatnya populasi muslim dunia. Meningkatnyapopulasi muslim yang berusia muda, berpendidikan, dan memilikijumlah pendapatan yang tinggi membuat industri pariwisata inter-nasional mulai menargetkan wisatawan muslim sebagai target pasar-nya. Seperti menurut informasi dari koran-sindo.com bahwa kontri-busi wisata halal diperkirakan mencapai 26,5% pada tahun 2030.

Kutipan dari travel.kompas.com, menurut Chief ExecutiveOfficer CreacentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen dalam“Launch GMTI 2017 #220by2020” di Jakarta, Negara Jepang danKorea Selatan terus berusaha menarik wisatawan muslim di duniauntuk berlibur ke negara mereka. Dalam hal itu, dua negara tersebutterus mengedukasi dan menyiapkan kebutuhan untuk wisatawanmuslim. Menurut informasi dari she.id, Direktur Eksekutif JapanNasional Tourism Organisation (JNTO), Hideki Tomioka, mengung-kapkan masih sedikit tempat makan halal di Jepang, dan pada tahun2017 pemerintah Jepang akan memperbanyak tempat makan berme-nu halal. Begitu juga dengan industri pariwisata Korea Selatan yangdikoordinir oleh Korea Tourism Organization (KTO) dalam websiteworld.kbs.co.kr berencana untuk menarik 1,2 juta wisatawan muslimtahun 2017. Negara tersebut tengah fokus pada 1,7 milyar pasar mus-lim dengan menyediakan destinasi wisata halal berupa kuliner dan

155Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 170: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

religi. Sebagai salah satu pendukung, KTO mengadakan programbertajuk “Halal Restaurant Week Korea 2017” yang diselenggarakansetiap tahun selama dua bulan penuh di Korea Selatan pada tanggal1 September sampai 31 Oktober 2017 untuk menarik wisatawan mus-lim dan memberikan kenyamanan selama berada di Korea Selatan.

Dengan adanya perbedaan antara Jepang dan Korea Selatandalam mempromosikan wisata halal, Jepang di tahun 2017 masih sedi-kit terdapat restoran halal dan baru akan berkembang, sedangkanKorea Selatan sudah terdapat 170 restoran halal dan secara khususmengadakan sebuah program mengenai restoran ramah muslim sertamenyediakan wisata religi yaitu berkunjung ke Masjid yang telahdisediakan untuk beribadah dan bersosialisasi kepada muslim lainnyadi Korea Selatan, hal tersebut menjadi alasan peneliti memilihdestinasi wisata halal di Korea Selatan sebagai objek penelitian.

Program ‘Halal Restaurant Week Korea 2017" sebagai pendu-kung destinasi wisata halal khususnya wisata kuliner halal, yang tidakhanya diperuntukkan bagi umat muslim saja, namun juga bagi wisata-wan yang mencari pengalaman dan belajar tentang bersantap menge-nai hal unik. Wisatawan dapat memeriksa daftar restoran di Koreayang memiliki pilihan makanan halal dalam buku kupon restoranramah muslim yang didistribusikan KTO melalui agen perjalananlokal dan maskapai penerbangan. Sebanyak 107 restoran yang berpar-tisipasi dalam program ini dan akan memberikan diskon, minumangratis dan menu tambahan kepada wisatawan asing yang memilikibuku kupon atau telah mengunduh kupon diskon tersebut melaluiwebsite www.hrwkorea.or.kr. Data statistik dari Kosis.kr, peringkatpertama wisatawan di Korea Selatan yang berasal dari negara mayo-ritas muslim yaitu negara Indonesia. Adanya data tersebut, tidak bisadipungkiri KTO menargetkan Indonesia untuk pariwisata halaldikarenakan memiliki jumlah populasi muslim terbanyak di dunia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan un-tuk mengetahui respon wisatawan muslim Indonesia terhadapdestinasi wisata halal di Korea Selatan dalam peningkatan daya saingdi era disruptif.

156 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 171: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PEMBAHASANKomunikasi Pariwisata

Bidang pariwisata sering kali menjadi pemasukan yang besar baginegara dan sebenarnya pemerintah memiliki kepentingan terhadapdestinasi pariwisata yang harus dikembangkan, yaitu sebagai ruangpublik bagi warga negaranya. Destinasi wisata bukan saja sebagairuang rekreasi, namun juga sebagai ruang melepaskan tekanan-tekanan psikologis warga negara dari berbagai kesibukan hidup dankesulitan hidup. Dengan demikian, peran komunikasi sangat pentingdi dalam bidang pariwisata, baik pada komponen maupun elemen-elemen. Peran komunikasi tidak hanya terdapat pada komponenpemasarannya saja, tetapi juga mencakup untuk mengkomunikasiaksesibilitas, destinasi dan sumber kepada wisatawan. Dalam hal ini,komunikasi membantu pemasaran pariwisata berperan baik di me-dia komunikasi maupun konten komunikasi. Di media komunikasi,sebagai saluran pemasaran, destinasi, aksesibilitas maupun saluranmedia SDM dan kelembagaan pariwisata. Selain itu, komunikasi jugaberperan menyiapkan konten pesan yang harus disampaikan kepadamasyarakat atau wisatawan, tentang apa yang seharusnya mereka tahutentang media-media pemasaran, tentang destinasi, aksesibilitas danSDM serta kelembagaan pariwisata (Burhan Bungin, 2015).

Komunikasi Pemasaran PariwisataPemasaran destinasi pariwisata mengorientasikan pada permin-

taan, kepuasan, dan nilai-nilai wisatawan di dalam dan di luar negeriberdasarkan segmentasi dan target pasar tertentu. Pemasaran dariindustri pariwisata salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatanpengembangan promosi dan komunikasi yang terdiri dari kegiatankehumasan, publikasi, penjualan secara personal, dan promosi pen-jualan (Heri Budianto, Prima Mulyasari, Nur Kholisoh, 2013). Komu-nikasi dalam kegiatan promosi penjualan membutuhkan media pro-mosi seperti flyer, banner, poster, folder, katalog, dan profil perusa-haan. Sedangkan pada personal selling, media-media itu juga dibu-tuhkan khususnya untuk membantu sales (tenaga penjualan) dalammenawarkan produk pada konsumen secara tatap muka (John E. Ken-nedy dan R. Dermawan Soemanagara, 2009).

157Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 172: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

DestinasiPandangan destinasi adalah sebuah produk pariwisata yang men-

gambil pandangan modern tentang bagaimana menjual suatu destinasike pemasaran melalui konsep pemasaran modern, dengan memper-timbangkan strategi komunikasi pemasaran (Burhan Bungin, 2015).Banyak destinasi wisata pada suatu tempat atau wilayah dapat dikem-bangkan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.Di tempat-tempat tujuan pun harus terdapat fasilitas pelayanan yangcukup untuk wisatawan. Seperti akomodasi dan fasilitas transportasi,fasilitas pendukung seperti rekreasi, hiburan dan pertokoan eceran.Paling penting, suatu destinasi harus memiliki daya tarik atau atraksi,baik psikologis maupun nyata, untuk menarik wisatawan. Fungsi dayatarik itu sendiri sebagai pelengkap yang menurut Warpani untuk me-nambah daya tarik suatu destinasi wisata dan dapat menahan para wisa-tawan agar berada lebih lama di tempat tersebut atau bahkan melakukankunjugan ulang pada kesempatan lain. Di setiap destinasi terdapat kon-struksi dan klasifikasi destinasi. Hal tersebut dilihat dari kerangkapengembangan destinasi pariwisata paling tidak harus mencakup kom-ponen-komponen utama pariwisata sebagai berikut (Sunaryo, 2013) :

1. Obyek dan daya tarik yang mencakup: daya tarik yang ber-basis utama pada kekayaan alam, budaya, maupun buatan/artificial, seperti event atau sering disebut sebagai minatkhusus.

2. Aksesibilitas menyangkut kemudahan bagi wisatawan untukmencapai sebuah tempat wisata atau destinasi tertentu,tetapi juga waktu yang dibutuhkan, tanda penunjuk arahmenuju lokasi wisata dan perangkat terkait lainnya.

3. Amenitas yang mencakup fasilitas penunjang dan pendu-kung wisata yang meliputi: akomodasi, rumah makan, retail,toko cinderamata, fasilitas penukaran uang, biro perjalanan,pusat informasi wisata, dan fasilitas kenyamanan lainnya.

4. Fasilitas pendukung, ketersediaan fasilitas pendukung yangdigunakan oleh wisatawan.

5. Kelembagaan, terkait dengan keberadaan dan peran ma-sing-masing unsur dalam mendukung terlaksananya kegiatanpariwisata termasuk masyarakat setempat.

158 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 173: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pariwisata HalalPengertian dari pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisa-

ta dan didukung berbagai fasilitaas serta layanan yang disediakan olehmasyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (HeriBudianto, Prima Mulyasari, Nur Kholisoh, 2013). Istilah dari katahalal memiliki arti yang merujuk pada semua yang diperintahkan da-lam ajaran agama Islam dan menjadi landasan bagi perilaku dan ke-giatan umat Islam. Secara khusus dalam Al Quran atau Hadis Nabi,kata halal digunakan untuk pengertian semua yang dapat dikonsumsidan untuk sebaliknya kata haram yang mengacu pada tindakan pelang-garan atas ajaran agama oleh umat Islam. Dengan demikian, seorangmuslim diwajibkan untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitasyang halal dan menghindari hal-hal yang diharamkan agama. Secarapenggabungan kata, pengertian dari pariwisata halal adalah pariwisatayang melayani liburan dengan menyesuaikan gaya liburan sesuai kebu-tuhan dan permintaan wisatawan Muslim. Dalam hal ini, kebutuhandan permintaan yang dapat dikonsumsi sesuai perintah ajaran agamaIslam seperti makanan dan minuman (Mujiyo Nurkholis, 2009)

METODOLOGIParadigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah para-

digma konstruktivis yang menyatakan untuk menjelaskan kehidupan,peristiwa sosial dan manusia bukan ilmu dalam kerangka positivistik,tetapi justru dalam arti ‘common sense’. (Poerwandari dan Hasan,2013). Peneliti menggunakan paradigma kontruktivis karena hendakmengetahui pengalaman dari wisatawan muslim Indonesia dalam me-rasakan dan merespon destinasi wisata halal di Korea Selatan. Pene-litian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memusatkan per-hatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan se-buah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat (Bungin,2008). Pendekatan kualitatif sering disebut sebagai pendekatan holis-tik terhadap suatu gejala sosial. Karena sasaran kajian dari pendekatankualitatif adalah pola-pola yang berlaku sebagai prinsip-prinsipumum di dalam masyarakat. Penelitian kualitatif memposisikan pene-liti sebagai human instrument dengan teknik pengumpulan data secarain depth interview, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber

159Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 174: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

data. Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebihmenekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkatmakna (Sugiyono, 2011).

Dalam penelitian ini menggunakan fenomenologi. Penelitianfenomenologi merupakan model penelitian kualitatif yang melihatsecara dekat interpretasi individual/kelompok/organisasi tentangpengalaman-pengalamannya. Tujuan penelitian fenomenologi adalahmenjelaskan pengalaman-pengalaman apa yang dialami seseorangdalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan orang lain. Pene-litian fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatifmurni karena dalam pelaksanaannya berlandaskan pada usaha mem-pelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomena-fenomena sebagai-mana fenomena-fenomena itu sendiri. (Eko Sugiarto, 2015). Metodepengumpulan data primer dengan mewawancarai tujuh informandengan kriteria yaitu wisatawan muslim Indonesia yang berwisata keKorea Selatan antara tanggal 1 September sampai 31Oktober 2017sesuai jadwal program pendukung destinasi wisata halal.

PEMBAHASANPariwisata Halal

Saat ini, industri pariwisata telah berkembang dengan sebuahtren baru yaitu wisata halal. Perkembangan tersebut diiringi denganmeningkatnya populasi muslim dunia. Tren baru dalam industri pari-wisata ini disambut baik negara-negara mulai dari Timur Tengah,Malaysia, Singapura, Jepang, Korea hingga Thailand dan lain-lain.Korea Selatan, sebuah negara yang berpenduduk mayoritas non mus-lim, kini mulai menggali strategi agar tempat wisata menjadi ramahmuslim. Mereka pun menargetkan negara mayoritas muslim salahsatunya Indonesia yang memiliki populasi Muslim terbanyak di dunia.Pengertian dari pariwisata halal adalah pariwisata yang melayani libur-an dengan menyesuaikan gaya sesuai kebutuhan dan permintaan wisa-tawan muslim. Dalam hal ini, kebutuhan dan permintaan yang dapatdikonsumsi sesuai perintah ajaran agama Islam seperti makanan danminuman.

Pariwisata halal yang diadakan oleh berbagai negara termasukKorea Selatan, berfokus pada penyediaan makanan dan minuman

160 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 175: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

halal yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan muslim. Namun tak ha-nya itu saja, negara Korea Selatan menyediakan tempat beribadahuntuk sholat seperti Masjid yang berada di daerah Itaewon. Wisata-wan muslim yang diwakili oleh ketujuh informan memiliki pemaham-an tersedia mengenai pariwisata halal. Mengunjungi tempat-tempatIslam atau tempat bersejarah Islam seperti Masjid besar di suatu nega-ra tersebut menjadi pemikiran wisatawan muslim mengenai pariwisatahalal. Seperti halnya hasil dari penelitian sebelumnya yang berjudul“Identifikasi Pengembangan Pariwisata Kota Blitar” yang menyatakanbahwa pariwisata yang mendukung destinasi wisata utama dapatberupa wisata sejarah dengan pemanfaatan sumberdaya tersedia. Se-dangkan pemikiran lainnya, saat mendengar kata halal sudah pastiberkaitan dengan makanan serta minuman halal. Pemahaman maknahalal dalam wisata dapat dimaknai dari segala aspek kegiatan mulaidari hotel yang tidak menerima tamu yang menginap jika bukan pa-sangan muhrimnya (tidak dapat menunjukkan surat nikah), saranatransportasi, sarana makanan dan minuman, sistem keuangan, hinggafasilitas seperti tempat sholat. Hal serupa juga terdapat pemikiranatau pemahaman dari wisatawan muslim bahwa wisata halal yang dia-dakan suatu negara berkaitan dengan makanan dan minuman halalyang kemudian didukung fasilitas adanya tempat beribadah untukmenunaikan ibadah sholat.

Diadakannya pariwisata halal di suatu negara yang Muslim men-jadi minoritas, tentunya akan membantu wisatawan muslim dapatmerasakan kenyamanan selama berwisata. Khususnya dalam menda-patkan makanan dan minuman halal serta tempat untuk beribadahsholat. Seperti diketahui, Korea Selatan merupakan sebuah negarayang bermayoritas non muslim dan makanan halal pun menjadi perso-alan utama bagi wisatawan muslim. Dengan diadakannya wisata halal,disambut baik oleh wisatawan muslim karena membantu menda-patkan makanan halal.

Negara Korea Selatan, sebuah negara yang mayoritas pendu-duknya ialah non muslim, kini sudah mulai ikut serta dalam mengem-bangkan pariwisata halal. Mereka mulai menggali strategi agar tempatwisata menjadi ramah Muslim. Strategi yang dilakukan, salah satunyadengan mengadakan sebuah program pendukung untuk destinasi

161Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 176: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

wisata halal yaitu bertajuk “Halal Restaurant Week Korea 2017”.Program yang menjadi salah satu bentuk pendukung pariwisata halaldari pemerintah Korea Selatan dalam menarik minat kunjungan wisa-tawan muslim dunia khususnya dari Indonesia dengan pangsa pasarMuslim terbesar. Pariwisata halal Korea Selatan dengan memberikanfasilitas restoran yang bersertifikasi halal dan tempat ibadah sepertiMasjid atau Mushollah disambut baik oleh wisatawan muslim khu-susnya dari Indonesia. Dengan adanya pariwisata halal, wisatawanmuslim merasa nyaman, tenang dan aman dalam mendapatkan ma-kanan halal dan tempat ibadah yang menjadi kekhawatiran ketikaberwisata ke negara yang mayoritas non muslim. Korea Tourism Or-ganization mengadakan restoran halal yang bersertifikasi dari Ko-rean Moslem Federation (KMF) dengan kategori ‘halal certified’,‘self-certified’ dan restoran ‘Muslim friendly’. Selain itu, pariwisatahalal yang diadakan Korea Selatan tak hanya menyediakan restoranhalal namun juga dilengkapi dengan ruang sholat dan juga terdapatMasjid besar di daerah Itaewon yang menjadi terbesar di KoreaSelatan.

Informasi Destinasi Wisata HalalDestinasi wisata halal membutuhkan penyaluran informasi kepa-

da wisatawan muslim dan sebagai bentuk pendukung, pemerintahKorea Selatan yang dikoordinir KTO mengadakan program “HalalRestaurant Week Korea 2017”. Program tersebut tentunya membu-tuhkan media promosi agar wisatawan muslim dari mancanegaradapat mengetahui informasi mengenai hal tersebut. Menurut JohnE. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara, sebuah acara merupa-kan bagian dari komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh ba-gian promosi penjualan. Komunikasi dalam kegiatan promosi pen-jualan membutuhkan media promosi seperti flyer, banner, poster,folder, katalog, dan profil perusahaan.

Menggunakan cara dengan menyebarkan informasi programdestinasi wisata halal yaitu “Halal Restaurant Week Korea 2017” me-lalui agen perjalanan wisata dan maskapai penerbangan ternyata belumsepenuhnya tersampaikan kepada wisatawan muslim Indonesia. Ber-dasarkan pengalaman wisatawan muslim Indonesia yang berwisata

162 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 177: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ke Korea Selatan pada bulan September atau Oktober, informasimengenai program destinasi wisata halal kurang tersebar, kurang diin-formasikan dan kurang dipromosikan kepada wisatawan muslim. Pe-nyebaran informasi di Indonesia pun wisatawan muslim merasa ku-rang digencarkan dalam media sosial bahkan dari agen perjalananwisata sekalipun. Hanya dua dari tujuh informan yang mengetahuiinformasi program destinasi wisata halal tersebut sebelum berangkatwisata ke Korea Selatan. Dua informan tersebut mempunyai per-samaan sumber informasi yaitu dari internet. Informan 1 mendapat-kan informasi dari media sosial Facebook resmi KTO berupa videomengenai acara, sedangkan informan 5 mengetahuinya dari internetdan teman Korea muslimnya. Kurang seringnya menginformasikanmelalui media sosial menjadi ketidaktahuan wisatawan muslim akanadanya program tersebut. Bahkan dari beberapa informan yangmenggunakan jasa agen perjalanan wisata tidak mendapatkan infor-masi tersebut.

Saat berada di Korea Selatan pun kurang adanya informasi daripemerintah terkait program destinasi wisata halal tersebut. Pembagianbrosur tentang informasi program saat di bandara Incheon, KoreaSelatan, tidak didapat oleh seluruh wisatawan muslim dari man-canegara saat tiba pertama kali. Ini menjadi ketidaksamaan antarainformasi yang diumumkan melalui website resmi KTO dengan ke-nyataan saat program berlangsung. Informasi dalam website menje-laskan akan mendistribusikan booklet pada para wisatawan muslimselama program berlangsung di tempat-tempat yang sering dikun-jungi, termasuk di Bandara Internasional Incheon, Itaewon, dan lain-nya. Namun, pada nyatanya dari tujuh informan, hanya satu informansaja yang mendapatkan informasi berupa booklet di Bandara Inter-nasional Incheon. Untuk selebihnya, ketujuh informan tidak menda-patkan informasi tersebut selama di Korea Selatan. Hal ini pun yangmembuat wisatawan muslim yang berwisata pribadi atau tanpamenggunakan agen perjalanan wisata menjadi membutuhkan usahayang ekstra dalam menemukan restoran yang terdapat logo halal atauaman untuk memakan makanan halal.

Kurangnya informasi yang didapat wisatawan muslim terhadapdestinasi wisata halal di Korea Selatan khususnya program pendu-

163Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 178: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kung “Halal Restaurant Week Korea 2017” dirasakan karena kurang-nya dipromosikan melalui media sosial dan secara langsung sertaaktif kepada wisatawan muslim. Seperti hasil pada penelitian sebe-lumnya mengenai strategi penyebaran informasi untuk menarikpengunjung. Penelitian berjudul “Strategi Marketing Public RelationsKementrian Pariwisata Republik Indonesia Dalam Membangun Po-sitioning Destinasi Pariwisata Halal” menghasilkan bahwa kekuatanstrategi pemasaran dengan cara mengadakan aktivitas public rela-tions, melalui beberapa strategi utama seperti kegiatan Branding,Advertising, dan Selling yang menyesuaikan pada pendekatan Desti-nation, Origin, dan Time, juga penggunaan strategi media pada Paidmedia, Owned media, Social Media dan Endorser dan melakukanpublikasi pada lima platform media, media cetak, media elektronik,media online, media ruang, dan media sosial. Dari hasil tersebut,dapat dilihat bahwa penyebaran dengan aktivitas public relations danpublikasi di media dapat menjadi strategi pemasaran. Penelitianselanjutnya berjudul “Pengaruh Penggunaan Website PariwisataTerhadap Minat Kunjungan Wisatawan Domestik: Studi Pada Peng-akses www.Indonesia.Travel Di Kawasan Museum Fatahillah” ter-dapat hasil bahwa penggunaan website pariwisata www.indo-nesia.travel oleh wisatawan domestik memiliki pengaruh terhadapminat kunjungan wisatawan ke Museum Fatahillah sebesar >60%.Hasil tersebut dapat dijadikan cara mempromosikan destinasi wisatahalal kepada wisatawan muslim melalui website resmi penyelenggara.

Penelitian sebelumnya berjudul “Aktivitas Kegiatan PemasaranPT. Palawi Dalam Memasarkan Wana Wisata Alam Baturraden DiJawa Tengah” terdapat hasil bahwa pemasaran menggunakan bauranpemasaran 4P yaitu Product, Place, Price, Promotion mempunyaiunsur yang sangat penting bagi peningkatan pemasaran. Dengandemikian, penginformasian destinasi wisata halal di Korea Selatandapat mempergunakan strategi bauran pemasaran 4P agar wisatawanmuslim semakin mudah berwisata. Kemudian, pada penelitiansebelumnya yang berjudul “Kajian Potensi Dan Strategi Pengem-bangan Wisata Pantai Syari’ah (Studi Di Pulau Santen KabupatenBanyuwangi)” menghasilkan Pengembangan wisata pantai syari’ahdilakukan dengan berbagai strategi, salah satunya dengan promosi

164 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 179: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

melalui media cetak, media komunikasi, media periklanan dan strategilainnya. Dari keseluruhan hasil penelitian sebelumnya menyatakanpemberian informasi untuk menarik pengunjung dengan menggu-nakan strategi penyebaran informasi melalui media berupa cetak danonline.

Penyebaran informasi yang tidak cukup jelas mengenai destinasiwisata halal yang berupa program pendukung “Halal RestaurantWeek Korea 2017”, komunikasi pemasaran yang telah dijalankanKTO mencapai perubahan ditujukan kepada wisatawan baru sampaipada tahap pertama yaitu perubahan pengetahuan. Perubahan inikonsumen mengetahui keberadaan sebuah produk, untuk apa produkitu diciptakan, dan ditujukan pada siapa. Dalam hal ini wisatawanmuslim Indonesia, telah mengetahui produk wisata halal berupakuliner dan masjid, untuk disantap dengan menu makanan halal sertaditujukan kepada seluruh wisatawan muslim.

Daya Tarik Destinasi Wisata HalalSebuah destinasi wisata harus mempunyai komponen utama pari-

wisata yang salah satunya adalah daya tarik atau keunikan agar mem-buat wisatawan tertarik untuk berwisata. Dalam menarik wisatawanmuslim, Negara Korea Selatan memiliki daya tarik dengan adanyadestinasi wisata halal berupa wisata kuliner dan religi. Sebuah pro-gram pun dibentuk untuk mendukung daya tarik destinasi wisata halaldengan “Halal Restaurant Week Korea 2017”. Program tersebutmemiliki keunikan atau daya tarik tersendiri yaitu belum ada di negaralainnya khususnya negara dengan mayoritas non muslim. Wisatawanmuslim menyambut baik adanya program tersebut yang sangat mem-bantu dalam mendapatkan makanan halal di negara yang mayoritasnon muslim. Para informan pun menjelaskan dengan pemerintahKorea Selatan mengadakan program tersebut, mereka sudah inginberusaha untuk merangkul wisatawan dari negara-negara Islam sepertimembuat rasa aman dalam makanan dan menarik wisatawan muslim.

Daya tarik dari program destinasi wisata halal tersebut juga ter-dapat pada tulisan Arab yang membedakan dengan restoran padaumumnya di Korea Selatan dan di Jepang atau China, informan belummengetahui adanya makanan halal di sana. Selain itu, adanya keunikan

165Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 180: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menurut salah satu informan terletak pada restoran seafood yang didepan restoran terdapat tulisan Assalamu’alaikum lalu gambar seo-rang wanita berhijab dan pihak restoran juga dapat berbahasa Indo-nesia. Dengan adanya dekorasi dan nuansa Islam, keunikan dari acarasemakin membedakan dengan restoran lainnya yang tidak berser-tifikasi halal. Di samping itu, keunikan terdapat juga pada variasimenu makanan yang disediakan seperti salah satu restoran halal yangdijelaskan oleh informan AFA, tersedia menu makanan ayam yangdibalut dengan keju dan menurut informan menu tersebut belumada di negara lain seperti Indonesia.

Daya tarik wisata halal yang diberikan oleh Korea Selatan kepadawisatawan muslim dengan keunikan yang diciptakan memunculkankemudahan ingatan pada destinasi wisata halal tersendiri. Berdasar-kan informasi dari ketujuh informan, hal yang masih teringat yangmenjadi khas restoran halal di Korea Selatan adalah terdapat tulisanhalal di depan restoran. Dengan adanya tulisan tersebut, wisatawanmuslim sudah berpikir makanan dan minuman yang tersedia amanuntuk dikonsumsi. Kemudian, ketika wisatawan atau pengunjung me-masuki restoran di beberapa tempat terdapat dekorasi berkonsepIslami seperti pajangan dengan tulisan Arab, terdapat logo halal dalambuku menu dan pegawainya memakai hijab.

Dengan demikian, dapat dirasakan nuansa halal dari restoranyang dikunjungi wisatawan muslim memiliki wujud yang ditampilkanoleh pihak restoran melalui dekorasi dan wujud lainnya dalam res-toran halal seperti di restoran yang pernah dikunjungi salah satu infor-man diputarkan alunan lagu-lagu arab sehingga menambah nuansaIslami dari restoran tersebut. Dari semua hal tersebut, memudahkanwisatawan muslim untuk mengingat restoran yang dapat dikunjungi.

Amenitas dan AksesibilitasKeunikan atau daya tarik wisata diikuti dengan fasilitas penunjang

dan pendukung wisata serta adanya aksesibilitas yang diberikan olehpihak penyelenggara wisata. Destinasi wisata halal di Korea Selatanturut didukung dengan fasilitas penunjang serta aksesibilitas untukmemberikan kenyamanan kepada wisatawan muslim yaitu denganmenyediakan 107 restoran yang berpartisipasi diklasifikasikan men-

166 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 181: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

jadi 4 kategori: Halal Certified, Self-Certified, Muslim-Friendly, andPork-Free; seperti yang tercantum dalam buku panduan program“Halal Restaurant Week Korea 2017”. ‘Halal Certified’ adalah res-toran yang diakreditasi oleh lembaga sertifikasi halal seperti KoreaMuslim Federation (KMF), sedangkan ‘Self -Certified’ mengacu padarestoran yang disertifikasi sebagai Restoran Halal oleh pemilik resto-ran muslim itu sendiri.

Dari fasilitas-fasilitas tersebut, keseluruhan informan menjelas-kan restoran-restoran halal yang disediakan antara lain restoran dariTurki, Arab, India, Korea, Indonesia, Malaysia dan Morocco. Menumakanan yang ditawarkan dari restoran halal bervariasi seperti dagingsapi, ayam dan ikan. Selain itu, terdapat fasilitas tempat beribadahyang dekat dengan restoran halal dan walaupun tidak berdekatan,tersedia tempat beribadah atau biasa disebut prayer room di dalamrestoran. Informan 1 menjelaskan terdapat tempat wudhu tersendiridi restoran yang pernah ia kunjungi dan informan 2 menjelaskan untukberwudhu dapat menggunakan fasilitas toilet.

Namun, sayangnya dengan jumlah 107 restoran restoran tersebut,wisatawan muslim masih merasa sedikit kesulitan dalam mengaksesrestoran halal karena kurangnya penyebaran restoran halal di semuadaerah yang ada di Korea Selatan. Restoran-restoran halal masih dibeberapa daerah saja dan belum merata. Dari beberapa informanmenyatakan seperti daerah Gangnam, Myeongdong, Dongdaemundan Hongdae jarang sekali untuk menemukan restoran halal. Hallain dalam menemukan makanan halal, menurut informan 4 jikawisatawan berwisata secara pribadi mengakses menuju restoran halalakan terbilang sulit dibandingkan dengan menggunakan agenperjalanan wisata yang akan langsung diarahkan ke restoran halal.

Suasana dan Pelayanan Fasilitas PendukungFasilitas pendukung dalam pariwisata menjadi salah satu kompo-

nen utama yang ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan kepu-asan kepada wisatawan. Sebagai pendukung destinasi wisata halal,Korea Selatan memberikan fasilitas pendukung dengan sebuah pro-gram “Halal Restaurant Week Korea 2017”. Program berupa pem-bagian buku kupon daftar nama dan alamat restoran halal di Korea

167Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 182: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Selatan sebagai fasilitas yang diberikan kepada wisatawan muslimditujukan untuk mempermudah mendapatkan makanan halal. Sua-sana yang dirasakan wisatawan muslim khususnya dari Indonesia,secara keseluruhan di Korea Selatan tidak terasa adanya programpendukung destinasi wisata halal. Wisatawan merasa demikian karenaselama di Korea Selatan tidak ada informasi yang tersebar mengenaiprogram tersebut.

Begitu juga dengan suasana dalam restoran halal yang tidakterlalu ramai pengunjung dan terasa sepi. Namun, terkadang restoranramai oleh pengunjung tetapi tidak terlalu berisik. Pengunjung yangdatang ke restoran halal pun lebih banyak warga asing dibandingkanwarga asli Korea Selatan. Restoran halal dengan tidak menjual alkoholdan daging babi membuat pengunjung merasa nyaman karena tidakmencium bau tersebut. Akan tetapi, beberapa wisatawan muslimIndonesia menanggapi dengan waktu terselenggaranya programpendukung destinasi wisata halal pada bulan September sampaiOktober, dipikir tidak terlalu tepat suasana pada saat bulan tersebutkarena bukan muslim libur di negara Indonesia. Suasana yang dipikirtepat untuk wisatawan muslim dari Indonesia sekitar bulan Juli setelahLebaran Idul Fitri, bulan Desember atau Januari sesuai dengan waktuliburnya di Indonesia. Berbeda halnya dengan beberapa wisatawanmuslim lainnya yang menyatakan waktu terselenggara tepat dilaksana-kan bulan September sampai Oktober karena waktu tersebut suasanadi Korea Selatan sedang musim gugur dengan suhu sejuk sehinggatepat untuk wisatawan muslim Indonesia berkunjung.

Adanya suasana destinasi wisata halal khususnya pada programpendukung yaitu “Halal Restaurant Week Korea 2017” dapatdisimpulkan tidak berjalan dengan sukses karena wisatawan muslimkhususnya dari Indonesia tidak merasakan suasana programpendukung destinasi wisata halal, tidak ada kemeriahan program yangmemberikan informasi secara jelas.

Di samping itu, pelayanan yang diberikan oleh pihak restoranmenurut respon wisatawan muslim Indonesia melayani denganramah, baik dan tidak membedakan pelayanan dengan wisatawannon muslim. Beberapa restoran halal di Korea Selatan menerapkansistem pelayanan yang disebut self service. Dengan sistem tersebut,

168 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 183: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

beberapa wisatawan muslim Indonesia merasa lebih nyaman dikare-nakan tidak perlu mempermasalahkan komunikasi antara pihak res-toran dengan pengunjung khususnya kendala perbedaan bahasa.

KelembagaanMelibatkan lembaga atau masyarakat setempat untuk destinasi

wisata menjadi komponen utama dalam mendukung terlaksananyakegiatan pariwisata. Destinasi wisata halal di Korea Selatan turutmelibatkan lembaga dan masyarakat setempat seperti restoran-res-toran halal untuk menyambut wisatawan muslim mancanegara dalammemenuhi kebutuhan seperti makanan halal. Korea Tourism Orga-nization (KTO) sebagai lembaga pariwisata Korea Selatan turut ber-peran dengan mengadakan program “Halal Restaurant Week Korea2017” untuk mendukung destinasi wisata halal. Namun sayangnya,keterlibatan KTO tidak dirasakan oleh wisatawan muslim Indone-sia. Penyebaran buku kupon di Bandara International Incheon yangberisi daftar restoran halal, kupon potongan harga tidak tersebarsecara merata kepada wisatawan muslim khususnya dari Indonesia.Keterlibatan dengan pihak restoran terjadi saat menanyakan keter-sediaan menu makanan sudah halal atau tidak, kemudian pihakrestoran menjelaskan makanan halal yang tersedia dan melayanipengunjung saat baru datang untuk dijamu.

Sedangkan antarsesama Muslim tidak begitu berinteraksi. Bebe-rapa pengalaman dari wisatawan muslim tidak pernah terlibat inter-aksi karena terkadang keadaan restoran yang sedang sepi. Pada wisa-tawan muslim lainnya yang sempat bertemu dengan yang lainnya men-jalin interkasi saling sapa hingga saling bercerita tentang wisata diKorea Selatan. Selain itu, terdapat di salah satu restoran halal yangmenyediakan billiard sehingga pengunjung dapat bermain bersamadan hal tersebut membantu untuk lebih menghidupkan dalam ber-wisata halal. Kemudian, pemerintah dan warga negara Korea Selatanmenurut wisatawan muslim Indonesia sudah terasa menyambutwisatawan muslim dengan telah menyediakan fasilitas tempat ibadahdan restoran halal serta sikap yang ramah terhadap wisatawan muslim.Penyediaan fasilitas tersebut untuk wisatawan muslim, sudah menjadibukti penyambutan dari pemerintah Korea Selatan untuk membe-

169Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 184: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

rikan kenyamanan selama berwisata di sana. Sedangkan dari wargaasli Korea Selatan sudah bersikap ramah kepada wisatawan muslimdan sudah terbiasa dengan melihat perempuan berhijab.

PENUTUPBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap destinasi

wisata halal di Korea Selatan dengan respon dari wisatawan muslimIndonesia, maka penulis dapat menarik kesimpulan adanya destinasiwisata halal di Korea Selatan disambut secara positif oleh wisatawanmuslim Indonesia karena memudahkan wisatawan muslim untuk men-dapatkan makanan halal. Korea Selatan sebagai negara berpendudukmayoritas non muslim membuat wisatawan muslim Indonesia merasakhawatir mengenai makanan halal dan tempat beribadah pada saatberwisata. Sudah adanya destinasi wisata halal berupa wisata kulinerhalal dan religi, wisatawan muslim Indonesia merasa nyaman, tenangdan aman selama berwisata. Suasana dan pelayanan selama berwisatakuliner halal dan religi dirasakan baik dalam menyambut dan melayaniwisatawan muslim. Daya tarik wisata halal di Korea Selatan ditambahdengan diadakannya program pendukung untuk destinasi wisatakuliner halal yaitu “Halal Restaurant Week Korea 2017”. Namunsayangnya, informasi yang didapatkan wisatawan muslim masih ter-bilang kurang dipublikasikan dan sulitnya akses menuju restoran halaldan tempat beribadah karena penyebaran lokasi yang tidak merata.

DAFTAR PUSTAKABungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Dis-

course Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata Pemasaran dan BrandDestinasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Budianto, Heri, Prima Mulyasari, Nur Kholisoh. 2013. MarketingCommunication Pariwisata Dan Korporasi Di Indonesia. Jakarta: PusatStudi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universi-tas Mercu Buana Jakarta

Kennedy, John E. dan R. Dermawan Soemanagara. 2009. MarketingCommunication: Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer

170 PR NOW

Sri Rezeki & Gusmia Arianti

Page 185: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Nurkholis, Mujiyo. 2009. Kenapa Halal, Kenapa Haram For Kids.Bandung:DAR! Mizan.

Poerwandari, Kristi dan Fuad Hasan. 2013. Pendekatan KualitatifUntuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok: LPSP3 UI

Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi danTesis. Yogyakarta: Suaka Media

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: CV ALFABETA.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

InternetRevi Agustin Aisyianita. 2016. Fakta-Fakta Tentang Wisata Halal.

http://www.hipwee.com/list/fakta-fakta-tentang-wisata-halal/. Diakses pada hari Senin, tanggal 10 Juli 2017, pukul 15.11 WIB

Ananda Naraya. 2017. Wisata Halal Untuk Semua. http://koran-sindo.com/page/news/2017-12-18/3/35/Wisata_Halal_untuk_Semua . Diakses pada hari Senin, tanggal 9 April 2018,pukul 21.58 WIB

Wahyu Adityo Prodjo. 2017. Negara-Negara Non-OKI Kian Gencar TarikWisatawan Muslim. http://travel.kompas.com/read/2017/05/03/190700727/negara-negara.non-oki.kian.gencar.tarik.wisatawan.muslim. Diakses pada hari Senin, tanggal 10 Juli 2017,pukul 15.51 WIB

Gilang Kencana dan Candra Respaty. 2017. Wisatawan MuslimMeningkat, Jepang Perbanyak Restoran Halal. https://she.id/article/178/wisatawan-muslim-meningkat-jepang-perbanyak-restoran-halal.html. Diakses pada hari Rabu, tanggal 15 November 2017,pukul 21.49 WIB

Korea National Tourism Organization. 2017. Kosis.kr/eng/statisticsList/statisticsList01List.jsp?vwcd=MT_ETITLE&parmTabld=M_01_01#SubCont. Diakses pada hari Selasa,tanggal 17 April 2018, pukul 15.31 WIB

Media CetakKoran Sindo. Rabu, 13 September 2017. KTO Menyelenggarakan ‘Halal

Restaurant Week Korea’ bagi Wisatawan Muslim. Jakarta: PT MediaNusantara Citra Tbk.

171Praktik Public Relations di Era Disruptif

Pariwisata Halal Korea Selatan.....

Page 186: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Event Public RelationsSebagai Alat Promosi

Desa Wisatadi Jawa Tengah

Sri Widowati HerieningsihDepartemen Komunikasi, FISIP,Universitas Diponegoro

ABSTRAKDesa Wisata merupakan salah satu daya tarik wisata unggulan

Jawa Tengah yang semakin banyak dinikmati, baik wisatawanmancanegara maupun nusantara. Dengan berbasis alam dan budaya,dari tahun 2015 hanya ada 126 desa/kampung wisata di Jawa Tengahdan pada tahun 2017 meningkat menjadi 147 desa/kampung wisatadengan berbagai kriteria, yaitu andalan 75, unggulan 50 dan layak 22.Dari catatan Disporapar Propinsi Jateng sepanjang tahun 2017,wisatawan yang berkunjung di Jawa Tengah mencapai 38.514.234orang. Jumlah tersebut terdiri dari 37.796.086 nusantara dan sudahmelampaui target 34 juta wisatawan, sedangkan jumlah wisatawanmancanegara sebanyak 718.148 orang yang masih dibawah target 1juta wisatawan. Untuk lebih menarik serta meningkatkan jumlahwisatawan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui penyeleng-garaan event sebagai alat promosi oleh Dinas Kepemudaan, OlahRaga dan Pariwisata Propinsi Jateng. Penelitian bertujuan untuk men-deskripsikan event public relations untuk promosi desa wisata sebagaiupaya meningkatkan jumlah wisatawan. Tipe penelitian adalahdeskriptif kualitatif, informan penelitian adalah pihak yang terkait yaitudari Disporapar dan pengelola desa/kampung wisata. Temuan pene-litian menunjukkan berbagai event yang diselenggarakan humas seba-gai alat promosi yaitu diantaranya : Festival Desa wisata Jawa Tengah,FGD pengembangan desa wisata, Sarasehan bersama forumkomunikasi deswita XV, Pembinaan desa wisata.

Kata kunci: Event, promosi, desa wisata, Disporapar.

11

172 PR NOW

Page 187: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENGANTARSebagai instansi pemerintah yang bergerak di bidang Pariwisata

peran humas Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata PropinsiJawa Tengah sangat penting untuk memperkenalkan desa wisata ke-pada masyarakat . Propinsi Jawa Tengah menyimpan banyak potensipariwisata seperti keindahan alamnya yang mempersona, beragamtradisi budaya yang menarik dengan cita rasa yang khas yang tersebardi kabupaten atau kota di Jawa Tengah.. Berbagai potensi wisata jikadikelola dengan baik dan benar dengan satu kesadaran dan tekaduntuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengahtentu akan menjadi sumber penghidupan masyarakat yang mampumensejahterakan masyarakat. Seperti pernyataan Yoeti (2008) bahwasektor pariwisata tidak hanya sekedar menjadi sarana untuk mening-katkan devisa tetapi juga mampu mengentaskan kemiskinan. MenurutUU no 10 tahun 2009, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatanwisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakanoleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Target kunjungan wisata nusantara di Jawa Tengah memang sudahtercapai, yaitu 37.796.086 wisatawan nusantara dengan target 34 jutawisatawan. Sedangkan untuk target wisatawan mancanegara yaitu satujuta belum terpenuhi, karena wisatawan baru mencapai 718.148.Itupun data secara keseluruhan, belum melihat target masing desawisata, yang hasilnya sangatlah beragam, ada yang sangat melebihiada yang tidak tercapai target kunjungan wisatawan.Melihat data terse-but, tugas untuk meningkatkan wisatawan tentunya bukan hanya men-jadi tugas pemerintah saja, namun tidak kalah pentingnya adalah ma-syarakat di lokasi wisata untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Disporapar harus membina hubungan baik dengan pihak eksternalmaupun internal, menciptakan kerjasama yang baik melakukan ber-bagai kegiatan komunikasi. Senada dengan pernyataan Gelgel (2006)bahwa dalam aktivitas pariwisata sebagai industri, paling tidak adatiga unsur penting yang terkait yaitu konsumen, produsen, dan produkwisata. Dalam konteks pariwisata konsumen adalah wisatawan ataupengunjung desa wisata. Produsen dalam industri pariwisata dapatdiselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun kelompok sertaperorangan. Sedangkan produk wisata antara lain dapat berupa

173Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 188: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

atraksi kesenian, budaya, serta dapat berupa pelayanan wisata.Nurhayati (1993), desa wisata memiliki beberapa komponen

produk wisata yang mendukung kegiatan didalamnya : (1) atraksiwisata, didefinisikan sebagai seluruh kehidupan keseharian penduduksetempat beserta lokasi desa yang memungkinkan berintegrasi wisa-tawan sebagai partisipasi aktif masyarakat, (2) aktivitas wisata, meru-pakan aktivitas yang ada di desa wisata bercirikan suasana pedesaanyang asri dan sikap gotong royong yang tinggi, (3) aksesibilitas, kemu-dahan menjangkau lokasi desa wisata, dan (4) akomodasi (http://www kemenpar.go.id).

Wisata kampung atau yang sering disebut sebagai wisata pedesa-an atau village tourism merupakan salah satu bentuk wisata yang di-kembangkan di kawasan pedesaan. Wisatawan akan mendapatkanpengalaman melihat dan mengapresiasi keunikan kehidupan dan tra-disi masyarakat dengan segala potensinya. Wisata kampung meru-pakan salah satu aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pede-saan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberda-yakan dan dikembangkan sebagai produk wisata. Saat ini pemerintahsedang gencar mengembangkan wisata berbasis kampung dalam usa-ha meningkatkan ekonomi masyarakat melalui bidang kepariwisata-an.Beberapa contoh desa wisata : Kandri dengan keunikan sebagaipenyangga ODTW Goa Kreo, Kartika Jaya (Kendal) dengan keunik-an budidaya mangrove, Wonolopo (Gunung Pati) kampung jamu,kebun durian dan sendra tari, Kampung Anggrek Semarang dengankeunikan desa wisata sedukasi berbasis pertanian anggrek dan kebu-dayaan lokal, dan lainnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenaldesa unggulan seperti : Karimunjawa, Sangiran, Borobudur, Dieng,Sidomukti, Kopeng, Kandri, Laweyan, Puncak Sepakung, Candirejo,Selo, Tawangmangu, Guci, Girimulyo, Wisata air terjun “tujuhbidadari”.

Pada dasarnya dibentuknya desa wisata muaranya untuk mense-jahterakan masyarakat desa setempat. Namun kesadaran masyarakatdesa setempat masih kurang. Kelompok sadar wisata (pokdarwis),Badan usaha milik desa (Bundes), dan masyarakat belum dapat mem-promosikan secara maksimal. Karena itu Disporapar Provinsi JawaTengah melakukan pendampingan untuk mengurangi apa yang men-

174 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 189: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

jadi kendala di masing masing desa wisata. Menggunakan event seba-gai salah satu strategi komunikasi dalam menghadapi persaingan yangketat serta mencapai target wisatawan di desa wisata juga dilakukanoleh Disporapar bersama dengan kelompok sadar wisata (Pok-darwis).

The British Institute of Public Relations mendefinisikan humas sebagaisuatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling penger-tian antara organisasi dan publiknya.Sedangkan Cutlip-Center-Broom(dalam Morissan ,2008) mendefinisikan humas sebagai usaha teren-cana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baikserta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasidua arah yang saling memuaskan. Berbagai alat komunikasi digunakanhumas untuk mempromosikan peristiwa atau obyek yang terkait.Seperti pernyataan Kotler (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2001)karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komu-nikasi, maka perlu dikoordinasikan karena jika tidak, pesan akan men-jadi lesu pada saat produk tersedia sehingga pesan menjadi kurangefektif.

Event merupakan salah satu kegiatan public relations yang memilikitujuan untuk promosi barang, jasa atau obyek Chaturverdi ( 2009)mendefinisikan event management sebagai proses formulasi danpengertian terhadap apa yang benar benar diinginkan oleh klien. Da-lam hal ini klien bisa berarti pemerintah, perusahaan atau sebuahproyek sosial Sedangkan Goldblatt (2013) event management adalahkegiatan profesional mengumpulkan dan mempertemukansekelompok orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasarandan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuatdesign kegiatan, melakukan perencanaan dan melaksanakan koor-dinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kegiatan.Dapat disim-pulkan sebagai pengorganisasian sebuah kegiatan yang dikelola secaraprofesional, sistematis, efisien dan efektif. Kegitan meliputi konsep(perencanan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan.

Lebih lanjut Chaturvedi (2009) mengungkapkan beberapa halpenting yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah event,yaitu : (1) Tentukan durasi acara, harus memperhitungkan waktu yangdisisihkan target audiens untuk datang ke tempat acara. (2) Format

175Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 190: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dan tema acara. (3) Hari dan tanggal. (4) Menentukan target audiens,sangat penting dalam menentukan untuk siapa event ini dibuat, sipayang akan hadir dan apa tujun mereka datang ke suatu acara. (5)Nama Acara, ini bisa menjadi salah satu aspek kecil yang bisa berpe-ngaruh terhadap kehadiran target audiens, karena ini adlah bagianinformasi yang pertama dilihat orang. (6) penentuan tempat acara,sangat berpengaruh terhdap kehadiran target pengunjung.

.Event menjadi salah satu strategi yang dapat memberikan penga-ruh positif yang cukup besar dalam mengkomunikasikan pesan. Seja-rah sangat kaya dengan contoh contoh orang kreatif yang impian-impiannya melampaui batas imajinasi konvensional dalam mengem-bangkan kesadaran dan peningkatan penjualan event. Dewasa ini ba-nyak sekali event yang terkait dengan dunia pariwisata di Jawa Tengah,dan lebih khusus lagi terkait dengan desa wisata. Program yang dise-lenggarakan, tempat penyelenggaraan berbeda, waktunya juga ber-beda beda namun memiliki kesamaan dalam tujuan, E dalampemasaran event (Hoyle,2006), yaitu :

1. Entertainment (hiburan)2. Excitement (berkesan)3. Enterprise (berani berusaha)

Tidak peduli, apakah yang dipasarkan event konvensi yanglengkap atau hanya acara sederhana seperti makan malam, diskusi,dan lainnya, ketiga elemen tersebut harus diperhatikan agar eventyang dilaksanakan dapat berhasil.

Entertainment, misalnya bisa diperoleh dimana mana, orangmeninggalkan rumah untuk memperoleh hiburan misalnya menontonpertandingan, pertunjukan, dan lainnya. Kunci keberhasilan pemasar-an event adalah mampu menyediakan hiburan yang menarik audiensuntuk keluar dari rumahnya dan mencoba sesuatu yang tidak diper-oleh didalam rumah. Existement ,kelihatannya maya tetapi sesung-guhnya sangat jelas. Ini merupakan kunci agar event yang diseleng-garakan selalu dikenang. Kesan dapat dihasilkan dari hiburan yang“menawan”, atraksi yang mencengangkan, pesta yang meriah, tarianyang menarik. Namun kesan tidak harus muncul hanya dari hiburan.Event-event lain seperti pertemuan, sarasean, Focus group discussion (FGD)

176 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 191: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

juga dapat dibuat menjadi sangat mengesankan. Mengesankan dapatdiciptakan dengan memberi penghargaan (award) sebagai kelompokpemenang lomba, pemaparan terbaik, stand terbaik , yel-yel terbaikdan lainnya.Setiap event harus dirancang untuk memberi kesan men-dalam, dan harus menjadi bagian dalam pemasaran.Misalnya, kesanyang mendalam bagi peserta sarasehan atau FGD dapat terciptanyadan terbukanya wawasan mereka. Atau, peserta terkesan oleh pesanpesan motivasional yang menggunggah. Event apapun yang dipa-sarkan, harus dibuat agar “berkesan” Enterprise, adalah “kesiapanuntuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu yang belum pernahdicoba, energi dan inisiatif ”.

Dalam melaksanakan event, praktisi public relations tentunyamelaksanakan aktivitas manajemen public relations (MPR). MenurutGrunig dan Hunt (1992), ruang lingkup manajemen public relationsmencakup : (a) manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yangdilakukan oleh organisasi, (b) manajemen terhadap kegiatan kegiatanyang lebih spesifik atau berupa satuan kegiatan kehumasan. Misalnyapengelolaan peristiwa khusus (spesial event), pengelolaan penerbitaninternal, dan lainnya. Lebih lanjut Grunig menyatakan bahwa kegiatanpublic relations pada dasarnya dibagi tiga, yaitu : (1) Event, adalahkegiatan public relations yang terjadi dalam waktu terbatas dan jelaskapan dimulai dan berakhir. Kegiatan untuk ditujukan untuk satuatau beberapa publik terpilih dengan satu tujuan. (2) Campaign, hampirsama dengan event, tetapi diadakan dalam waktu yang lebih panjangdan dapat terdiri atas beberapa event. (3) Program, terdiri atas bebe-rapa event yang biasanya tidak jelas kapan berakhirnya. Programpublic relations biasanya diadakan secara berkesinambungan mengikutikehidupan sebuah organisasi.

Event merupakan salah satu alat promosi pariwisata, Peter danOlson (2000) mengemukakan aktivitas promosi merupakan salah satufaktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran karena padahakekatnya promosi merupakan bentuk dari upaya dalam mengko-munikasikan informasi tentang produk dan mempengaruhi untukmembelinya.

Tipe penelitian adalah deskritif kualitatif. Narbuko (2016) men-jelaskan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menu-

177Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 192: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

turkan pemecahan masakah yang ada berdasarkan data data, jadi me-nyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Informan penelitianadalah : (1) Kepala Bagian Sub Bidang Pengembangan Daya TarikPariwisata Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Prop. Ja-teng. (2) Kepala Sub Bidang Humas Dinas Kependudukan Olah Ragadan Pariwisata Prop. Jateng. (3) Ketua Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis).

ISIEvent merupakan salah satu alat yang digunakan oleh Dispo-

rapar Jawa Tengah dalam upaya mengenalkan daerah sebagai destinasiwisata serta produk produk wisata yang dimilikinya. Promosi dila-kukan dengan memanfaatkan berbagai media baik media sosial mau-pun media konvensional. Pada dasarnya promosi dimaksudkan untukmenyampaikan informasi hingga merubah sikap dan berujung padaperubahan perilaku atau suatu produk, nilai atau pemikiran tertentuyang ditujukan pada masyarakat.

Permasalahan terkait dengan pengembangan desa wisata me-nurut Eka Pramudya Ardi, staf Humas Disporapar adalah :

Yang perlu dirubah pertama kali bukan promosinya, tetapi mindsetmasyarakat desa, mereka harus sadar bahwa pariwisata akanmeningkatkan perekonomian desa..

Achmadi juga menjelaskan :Kurang berkembangnya beberapa desa wisata karena tidak adanyakeunikan yang ditonjolkan untuk mengembangkan kunjungan wisatawan.Maka dari itu perlu ditinjak lanjuti lebih dalam mengenai desa wisata.Kita mengajak masyarakat sekitar untuk lebih maju, mengarahkanmereka untuk lebih serius menggarap keberadaan desa wisata, kita berikanworkshop pada masyarakat didesa wisata.

1. Promosi melalui media.Kurang maksimalnya kunjungan wisata di desa/kampung wisata

disebabkan berbagai hal, diantaranya kurangnya informasi tentangdesa/kampung wisata. Seperti dikatakan Eka Pramudya Ardhy,selaku staf kehumasan :

178 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 193: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

“Permasalahan yang dihadapi di pengelolaan desa wisata itu antara laininfrastruktur, sarana prasarana, aksesbilitas yang kurang. Banyak calonwisatawan juga kurang informasi mengenai adanya desa/kampung wisata.Ada juga yang penting mengapa kunjungan wisata masih kurang , karenamasih rendahnya kualitas kelembagaaan, kurangnya SDM yang memilikipassion di dunia wisata”

Buku Pedoman Desa Wisata, buku yang berisi informasi danmemandu pembaca serta menjadi pedoman pengelolaan desa wisatadi Jawa Tengah. Dalam satu tahun Disporapar memproduksi bukupedoman pengelolaan desa wisata sekitar 850 buku, yang disebarluaskan melalui desa/kampung wisata, kelompok sadar wisata sertamasyarakat umum.

Media sosial juga digunakan sebagai alat komunikasi untuk mem-promosikan desa wisata di Jawa Tengah. Fenomena masyarakat meng-gunakan media sosial menjadi peluang untuk semakin mendekatkaninformasi terkini kepada calon konsumen atau wisatawan. Beberapamedia sosial seperti instagram, twitter dan facebook dan visitjatengmerupakan akun resmi yang cukup banyak memiliki follower.

@disporaparjtg pada tanggal 10 Februari 2018

179Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 194: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Penggunaan berbagai alat komunikasi sangatlah penting dilak-sanakan, hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (dalam Lupiyoadidan Hamdani, 2001), karena jangkauan komunikasi yang luas darialat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai target au-diens, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karenajika tidak, pesan pesan akan menjadi lesu pada saat produk tersedia,pesan menjadi kurang efektif. Untuk itu, perusahaan-perusahaanmengarah pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang terko-ordinasi. Media sosial juga merupakan alat komunikasi yang banyakdigunakan untuk mempromosikan desa/kampung wisata. MenurutKotler (2016) media sosial adalah media yang digunakan olehkonsumen untuk berbagi teks, gambar, suara dan video informasi

2. Event pariwisata.Berbagai event juga dilakukan oleh Disporapar Jateng untuk

mempersiapkan desa/kampung wisata dalam menerima wisatawan,disamping juga sebagai ajang promosi. Menurut Achadi :

“Untuk kegiatan yang dilakukan Dinas dalam mempromosikan desawisata ya melalui event desa wisata se Jawa Tengah. Namun ada embelembelnya, propinsi Jawa Tengah tidak hanya mempromosikan event lewatfestival desa wisata, namun mengadakan pembinaan pengelollaan desawisata maupun workshop. Festival desa wisata diadakan secara bergilirdari kabupaten/kota. Acara diikuti berasal dari desa wisata, bahkansatu kabupaten/kota bisa diikuti 9-10 desa, ini menunjukkan antusiasdari desa wisata.”

Sebelum melaksanakan event pariwisata, Disporapar menyusunperencanaan berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya daripermasalahan yang didapat dari kegiatan sebelumnya seperti dariFGD pengembangan desa wisata, sarasehan bersama Forum Komu-nikasi desa wisata, juga dari media terutama media sosial.

Festival Desa Wisata.Festival desa wisata merupakan kegiatan yang diadakan setiap

tahun, dan pada tahun 2017 telah menginjak tahun keempat dalampelaksanaannya.Pelaksanaannya bergantian di kota atau kabupaten.

180 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 195: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Festival desa wisata pada tahun 2017 mengangkat tema “ DesakuHarapanku Mandiri Sejahtera”, yang diadakan pada 24-25 Juli pada2017 di lapangan Drh Soepardi, Magelang. Kegiatan festival desawisata dikelompokkan menjadi 4 acara, yaitu perlombaan, sarasehan,stand-stand desa wisata, dan yel-yel beserta pemaparannya. Perlom-baan tidak dimaksudkan untuk saling bersaing memenangkan perlom-baan, melainkan lebih pada upaya menampilkan berbagai macamseninya serta memberikan kesempatan dan ruang pada tiap desa wisa-ta untuk menyampaikan apa yang dimiliki, agar masyarakat luas men-dapatkan informasi mengenai keanekaragaman serta budaya yangberbeda disetiap kota /kabupaten. Dalam acara setiap kabupaten/kota di Jateng mengirimkan 1 delegasi desa wisatanya. Namun sangatdisayangkan ada juga perwakilan dari desa yang tidak hadir denganalasan anggaran, seperti delegasi dari Kabupaten Blora dan Kabu-paten Wonosobo. Festival desa wisata ditutup dengan pengumumanpemenang lomba yang telah diadakan, meliputi stand terbaik, yel-yel terbaik, pemaparan terbaik, apresiasi seni terbaik, terfavorit, danjuara umum. Juara umum untuk tahun 2017 dimenangkan oleh Kabu-paten Semarang. Dengan diselenggarakan Festival desa wisata secararutin di berbagai kabupaten atau kota diharapkan dapat menumbuh-kan kesadaran masyarakat di Jawa Tengah bahwa Jawa Tengah me-miliki wisata yang menarik, alami dan bernuansa pedesaan. Festivaldesa wisata sendiri sudah berjalan di tahun keempat. Dinas selalumenempatkan festival desa wisata di lokasi yang strategis dan ramaidikunjungi wisatawan.

Pada tahun 2018 ini Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pari-wisata Provinsi Jawa Tengah juga berencana menyelenggarakan fes-tival desa wisata lagi dengan mengusung tema “Maju Bersama DesaWisata” yang akan dilaksanakan tanggal 13-14 Juli di alun alun BungKarno Kabupaten Semarang. Seperti yang diungkapkan Eka Pramud-ya Ardhi selaku staff kehumasan dinas kepemudaaan,Olah raga danPariwisata :

“ada event bersama, dimana basisnya adalah karesidenan seperti soloraya,pakudjembara. Festifal desa wisata Jawa Tengah yang diikuti desa wisatakita tuntut untuk menampilkan potensi potensi pariwisata. Acara inibiasanya dilakukan setiap tahun sekali, disamping itu juga workshop

181Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 196: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

pengelolaan desa wisata agar mereka lebih siap dan matang. Tujuanakhirnya mampu mendatangkan wisatawan.

Kegiatan Festival Desa Wisata Tahun 2017 di Magelang

Poster Festival Desa Wisata Tahun 2017

Kampung anggrek Semarang, desa wisata edukasi berbasispertanian. Festival Pesisir Pandansari” Tahun 2018 kembali digelarmulai 14 April 2018 sampai dengan 08 Mei 2018

Desa Wisata Kampung Anggrek

182 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 197: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

( Desa Wisata Pandansari )

Festival Pakujembara.Merupakan event kerjasama antar daerah dalam bidang wisata.

Dibentuknya festival Pakujembara adalah dalam rangka mempro-mosikan potensi wisataa masing masing daeraah. Enam daerah me-rupakan anggota Pakujembara, yaitu kaabupaten Pati, Kudus, De-mak, Jepara, Rembang dan Blora.Acara ini diadakan setiap tahun,dalam rangka mempromosikan potensi wisata daerah masing masing.Tahun 2017 yang menjadi tuan rumah adalah Kabupaten Kudus, se-dangkan pada tahun 2018 tuan rumahnya adalah Kabupaten Jepara.Masing masing daerah berhasil memuku penonton dengan menam-pilkan kesenian daerah, acara Pakujembara 2018 dibuka dengan pe-nampilan kesenian musik perkusi dari Jepara dan tari tradisional. Ka-bupaten Pati menampilkan tari Notoprojo, sedangkan Kudus me-nampilkan pagelran berjudul Pesona Menra Kudus, Kabupaten Rem-bang menampilkan tari Gondoriyo, dan kabupaten Blora menam-pilkan tari Gondes Nenes. Penampilan pamungkas dari kabupatenJepara dengan sendratari seni budaya Jepara (Sedara).Festifal jugamenampilkan berbagai produk unggulan dari masing masingkabupaten/kota.

183Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 198: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sarasehan bersama Forum Komunikasi (FK) Desa Wisata.Sarasehan bersama Forum Komunikasi Desa Wisata memiliki tu-

juan agar tiap tiap daerah atau kabupaten bisa saling bertemu , ber-tukar informasi yang berguna untuk memajukan dan meningkatkandesa wisata, sehingga mencapai tujuan akhir agar bisa menarik pe-ngunjung untuk datang dan menikmati tempat wisata.Sarasehan ber-sama Forum Komunikasi desa wisata dilakukan secara rutin, dan pa-da tahun 2018, Forum Komunikasi desa wisata diselenggarakan padaJumat 9 Pebruari pada pukul 20.00 WIB bertempat di Joglo PengilonHomstay Damar Desa Ngaglik, desa Samiran, Kecamatan Selo, yangdihadiri 35 Kabupaten/kota , terdiri kurang lebih 100 desa wisata,dan peserta yang hadir kurang lebih sebanyak 200 orang.

Salah satu contoh kegiatan sharing tentang dialog pariwisata

Kegiatan Forum Komunikasi Desa Wisata Tahun 2018

184 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 199: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

FGD Pengembangan Desa Wisata.Forum diskusi kelompok adalah forum yang diadakan secara

rutin dengan topik membahas pentingnya pengembangan desa wisata.Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku desa wisata, baik kelompoksadar wisata, forum komunikasi desa wisata dan dinas pariwisatasetempat yang terkait. Dalam pelaksanaannya FGD membahas me-ngenai peluang dan tantangan dalam peningkatan ekonomi desa mela-lui pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata tidak diar-tikan secara mudah seperti pemerintah membangun sebuah tempatwisata di desa, namun pemerintah lebih fokus pada fasilitasi semangatwarga desa wisata dalam pengembangan desanya untuk tujuan wisata.Pemerintah mendukung penuh ketika kelompok warga masyarakatdi desa wisata mengembangkan potensi desa wisata, dukungan dian-taranya dikucurkan dana hibah pada beberapa pengelola desa wisatamelalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dukungan lain jugadiberikan sepanjang warga bersemangat dan bersedia mengem-bangkan desanya, yaitu CSR berbagai perusahaan.

Upaya lain juga dilakukan Disporapar Jawa Tengah dalam berko-munikasi dengan masyarakat disekitar destinasi tujuan wisata dalammemajukan pariwisata di Jawa Tengah, yaitu melakukan pembinaankepada Kelompok Sadar Wisata terlebih dahulu, yang nantinya akandisampaikan pada masyarakat. Tidak mungkin jika dinas melakukanpembinaan satu persatu kepada masyarakat sekitar desa wisata karenaketerbatasan waktu, tenaga dan biaya. Seperti pernyataan narasumberAchmadi selaku Kasi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata DinasKepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah : :

“dari tahun ke tahun kita selalu mengadakan Fokus Group Discussion (FGD) dengan mengundang stakeholder terkait seperti Pokdarwis danForum Komunikasi Deswita, pemuka masyarakat yang berasal dariberbagai kabupaten/kota di sekitar desa wisata di Jateng. Melalui halini diharapkan semua keluhan dan problema yang terjadi di area wisatadan dialami masyarakat dapat ditangani atau dipecahkan bersama”

Diskusi kelompok, sarasehan, FGD yang diselenggarakan antaraDisporapar dengan stakeholder seperi kelompok sadar wisata menge-depankan proses komunikasi efektif, menggunakan komunikasi dua

185Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 200: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

arah dan interaktif sehingga mencapai hasil maksimal.Dari beberapa event yang dilaksanakan sebagai upaya untuk me-

narik wisatawan untuk berkunjung , Dinas Kepemudaan, Olahragadan Pariwisata Jawa Tengah bersama kelompok sadar wisata sudahmenggunakan prinsip prinsip dan tahapan dalam melaksanakanevent. Pelaksanaan event diawali dengan perencanaan yang matang,mulai dari perencanaan tema, waktu, tempat, biaya dan target audi-ence kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Cultip-Cen-ter-Broom (2000), dalam melaksanakan program humas harus terdiridari empat langkah kegiatan atau empat langkah pemecahan masalahhumas. Keempat langkah adalah : (1) Menentukan masalah (definingthe problem). Pada tahap ini menjelaskan “apa yang terjadi saat ini”,analisa situasi internal dan eksternal (2) Perencanaan dan penyusunanprogram (planning and programming).Tahap ini berkaitan dengan : tujuan“situasi seperti apa yang diinginkan”, public sasaran “ program harusmemberikan respons pada publik yang mana, internal atau eksternal,tujuan, “apa yang harus dicapai atas masing masing khalayak agartujuan program dapat dipenuhi ?” (3) Melakukan tindakan dan ber-komunikasi (taking action and communicating) Perubahan apa yang harusdilakukan untuk mencapai hasil sebagaimana yang dinyatakan padatujuan, isi pesan yang disampaikan, siapa yang bertanggung jawab,jadwal, serta biaya..(4) Evaluasi program (evaluating the program).Apakah tujuan yang sudah ditentukan dapat tercapai.

FGD Pengembangan Desa Wisata di Solo Tahun 2018

Disporapar mendapatkan permasalahan dari berbagai pihak se-perti dari media sosial, dari kelompok sadar wisata serta dari hasil

186 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 201: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

diskusi melalui Forum Komunikasi Deswita, forum sarasehan danFGD yang rutin diselenggarakan.Selanjutnya Diporapar bersama ke-lompok sadar wisata merencanakan event yang akan dilaksanakanyang meliputi : tema event, tempat atau lokasi ,media, waktu, biayaserta target yang dicapai. Penyusunan kegiatan berasal dari RencanaKerja dan Anggaran (RKA) Disporapar. RKA merupakan dokumenperencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatansuatu dinas sebagai rencana belanja dinas dalam satu tahun anggaran.Penyelenggaraan event pariwisata dapat berjalan baik dalam artimampu mencapai tujuan apabila dilakukan dengan perencanaan yangbaik. Sesuai dengan pendapat Handoko (1999), Stoner (1988) , bahwaperencanaan pada dasarnya adalah proses menentukan atau membuatkeputusan tentang (1) apa yang harus dilakukan sebagai tujuanaktivitas, (2) kapan kegiatan itu akan dilakukan ,(3) bagaimana kegiat-an itu dilakukan, (4) siapa seharusnya yang melakukan. Tahap selanjut-nya adalah pelaksanaaan berbagai event, seperti : sarasehan bersamaForum Komunikasi Deswita XV, FGD pengembangan desa wisata,pembinaan desa wisata, dialog pariwisata , aksi sadar wisata, festivaldesa wisata .

Pelaksanaan beberapa event yang direncanakan dan dilaksanakanDinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengahbersama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga memenuhibeberapa kriteria seperti yang dikemukakan Hoyle (2006), dalamevent mengandung 3 E, yaitu : (1) Entertainment (hiburan). (2) Excite-ment (berkesan). (3) Enterprise (berani berusaha). Event pariwisatayang diselenggarakan , tertutama festival desa wisata mengandungunsur 3 E, karena masing masing kabupaten/kota mengeluarkanberagam atraksi kesenian, adanya perlombaan, sarasehan, stand standdesa wisata, dan yel yel yang mengandung hiburan, berkesan sertamenunjukkan semangat dan motivasi yang tinggi dari peserta.Demikian pula pada event yang lain seperti forum diskusi, sarasehan,FGD pengembangan desa wisata,dialog pariwisata, aksi sadar wisatajuga menunjukkan semangat dan motivasi dari peserta.

Evaluasi dari berbagai event sebagai tahap terakhir juga dila-kukan oleh Disporapar. Melalui berbagai langkah atau kesempatandilakukan evaluasi, dengan melakukan pendampingan disetiap desa

187Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 202: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

wisata melalui forum komunikasi desa wisata dan kelompok sadarwisata setiap saat, masing masing desa wisata memberi informasiterkait berbagai hal, seperti kunjungan ke desa wisata, permasalahanyang muncul, serta kegiatan yang saat itu berlangsung di desa wisata.Disamping hal itu juga melalui grup WhatsApp Pokdarwis dan Fo-rum Komunikasi Deswita. Seperti diungkapkan Eka Pramudya Ardhiselaku staf kehumasan :

“Langkah untuk mengevaluasi proses pelaksanaan itu menggunakan pen-dampingan di setiap desa wisata melalui Forum Komunikasi Deswitadan Kelompok Sadar Wisata, juga melalui WA. Kita juga terjun kelapangan setiap tiga bulan sekali “.”Ada kegiatan survai lapangan,dirapatkan dan disampaikan pada forum komunikasi desa wisata. Darisana terlihat kendala yang dihadapi teman teman pengelola desa wisata,harapannya pemerintah dapat mencarikan solusi”.

Menurut Achmadi selaku Kasi Pengembangan Daya Tarik Pa-riwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, :dan Pariwisata Jawa Tengah:

“cara dinas melakukan evaluasi penyelenggaraan event melalui kunjunganwisata ke desa desa wisata, mengadakan forum komunikasi. Melaluicara ini diharapkan pengelola memahami apa saja kekurangan yang perludibenahi. Hasil evaluasi juga dilaporkan ke kadinas agar segera diberikansolusi untuk perbaikan dan kemajuan desa wisata”..“jadi kalau dibilang berhasil ya belum, tapi kita berusaha terus untukberhasil karena masih banyak hal hal yang perlu dibenahi bersama untukmemajukan potensi pariwisata khususnya desa wisata di Jawa Tengah.Semua itu perlu adanya usaha dan dukungan dari berbagai pihak dantidak hanya pihak Disporapar saja. Semua elemen pendukung harusbergerak bersama demi memajukan pariwisata di Jawa Tengah “.

Indikator keberhasilan event desa wisata juga dilihat melalui datayang ada,diantaranya data tentang kunjungan wisatawan, melihat po-tensi produk desa wisata yang dijual, lama tinggal wisatawan, sertatidak kalah pentingnya adalah tingkat belanja wisatawan.

Berbagai event seperti sarasehan , kelompok diskusi desa pari-wisata juga masih terlihat hambatan, seperti yang diungkapkan Mas-duki sebagai salah satu pengelola wisata Kandri. Desa Kandri meng-

188 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 203: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

usung konsep wisata yang berbeda yaitu dengan outbond. Outbonddi desa Kandri berbeda dengan tempat lainnya, yaitu bercocok tanamdan beternak, selanjutnya dengan mengolah hsil bercocok tanam,menjadi kuliner unik dan membuat kerajinan menggunakan bahansisa hasil bercocok tanam.Pokdawis membentuk konsep desa wisatayang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kandri Peranmasyarakat dalam pengelolaan sudah ada dengan dibentuknya kelom-pok sadar wisata (pokdarwis). Tugas pokdarwis merangkul seluruhmasyarakat agar bekerja bersama membangun potensi desa. Namunmasih sedikit masyarakat yang ikut bergabung dalam keanggotaanpokdarwis, hal ini terlihat dari jumlah kehadiran pengurus pada setiappertemuan rutin yang membahas pengembangan desa wisata, tidaksampai 80% pengurus yang hadir..Hambatan yang muncul menurutBapak Masduki :

“sulitnya merubah pola pikir masyarakat Kandri:yang masih terpolatradisional. Minimnya peran stakeholder kepariwisataan dalammengembangkan desa wisata, belum terjalinnya koordinasi yang baikantara Pemerintah, pokdarwis dan masyarakat. Kemitraan yang ada didesa Kandri sebagian besar melalui CSR dari swasta melalui kelompoksadar wisata (pokdarwis)”

Evaluasi berbagai event yang dilaksanakan Dinas Kepemudaan,Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, sesuai dengan penda-pat Baskin dan Aronoff , 1992 (dalam Prayudi 2008) proses evaluasidilakukan dalam tiga tahapan.(1) Implementation cheking, pada tingkatapa sasaran hendak diraih. Penting untuk menentukan perbedaan anta-ra implementasi yang direncanakan dan yang sesungguhnya terjadi.(2) In-progress monitoring. Secara periodik selama pelaksanaan program,aksi yang dilakukan harus dinilai, jika perlu dirubah. Hasil yang tidakterantisipasi dapat dinilai dan dimasukkan dalam evaluasi. Monitor-ing teratur membantu menentukan mengapa hasil berbeda secarasignifikan dari rencana awal. (3) Outcome evaluation. Tahap terakhiradalah menilai hasil akhir progrm. Hasil dan tujuan dibandingkanuntuk menentukan perubahan.

189Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 204: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

SIMPULAN.Humas Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Propinsi

Jawa Tengah menyelenggarakan berbagai event untuk promosi desawisata sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan melaluibeberapa cara :

1. Promosi melalui media baik media konvensional maupunmedia sosial. Media konvensional seperti leaflet, surat kabarmaupun guide books (buku pedoman) penyusunan pengem-bangan desa wisata. Sedangkan melalui media sosial denganmenggunakan instagram, twitter, facebook DisporaparJawa Tengah dan visitjateng.

2. Penyelenggaraan event pariwisata melalui tahapan: identi-fikasi masalah terkait dengan desa wisata, tahap selanjutnyamelakukan perencanaan event pariwisata, pelaksanaan eventpariwisata, dan pada tahap akhir Dinas Kepemudaan, Olah-raga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah juga melakukanevaluasi baik in progress monitoring maupun outcome evaluation.

3. Event pariwisata, yang direncanakan bersama KelompokSadar Wisata (Kadarwis) menyelenggarakan berbagai eventyang menampilkan potensi desa wisata untuk meningkatkankunjungan di desa wisata di Jawa Tengah, seperti : (1) Festivaldesa wisata diberbagai tempat dengan tema yang berbedabeda .(2) Sarasehan bersama Forum Komunikasi DesaWisata, dan FGD pengembangan desa wisata seperti :dialog pariwisata, pembinaan desa wisata, aksi sadar wisata.

DAFTAR PUSTAKA.Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Public Relations. Pengantar

Komprehensif.Bandung ; Remaja Rosdakarya.Chaturvedi, Ashutosh. 2009. Event Management “A Profesional and De-

velopment Approach”. India : Global India Publications Pvt Ltd.Cullip,Scot M.: Center, Allen H.: Broom, Glen M. 2000. Effective

Public Relations.(8th edition).USA Prentice Hall , Inc.Gelgel,I Putu. 2006. Industri Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi

Perdagangan Jasa. Bandung : Penerbit Refika Aditama.

190 PR NOW

Sri Widowati Herieningsih

Page 205: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Goldblatt. 2013. Special Events “Creating and Sustaining a New WorldFor Celebration “. John Wiley & Sons.

Grunig, James E.1992 Excellent in Public Relations and CommunicationManagement. Hillsdale.NJ : Lawrence Earlbaum.

Handoko, Hani.1999. Manajemen (edisi 2). Yogyakarta : PenerbitBPFE.

Hoyle, Leonard H, Jr. 2006. Event Marketing. Cara Membuat EventKebanjiran Pengunjung yang Tepat. Jakarta ; Penerbit PPM.

Yoety, Oka A. 2006. Pariwisata, Budaya, Masalah dan Solusinya. Jakarta; Penerbit PT Pradnya Paramita.

Morissan. 2008. Manajemen Public Relations. Strategi Menjadi HumasProfesional. Jakarta ; Kencana Prenadamedia Group,

Mukarom,Zaenal dan Laksana, Muhibudin Wijaya. 2015. ManajemenPublic Relations, panduan efektif pengelolaan hubungan masyarakat.Bandung : Penerbit Pustaka Setia.

Prayudi. 2008. Manajemen ISU. Pendekatan Public Relations. Yogyakarta; Pustaka Adipura.

Stoner, James A.F dan Wankel Charles.1986. Manajemen (edisi 3).Jakarta : penerbit Intermedia.

191Praktik Public Relations di Era Disruptif

Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa Wisata.....

Page 206: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ABSTACTThe research aims to describe the implementation of the cam-

paign management which was conducted in order to solve the hazeproblem in Riau Province. The theory used in this study is the con-cept of campaign management, which includes campaign planning,campaign implementation, organization and campaign monitoring.This research also used descriptive qualitative research method toexplain and and describe the result of research data completely.

The result of the research shows there were several stages ofcampaign management that have been performed in the campaignof haze prevention in Riau. The campaign management includescampaign planning, campaign planning stage, campaign model, cam-paign strategy, campaign message, campaign channel, campaignperformer and monitoring or campaign evaluation. In addition, therewere several factors supporting the implementation of campaignmanagement, which were utilization of selected communication me-dia at the time of the campaign, the strategy used for the campaign,direct actions taken at the time of the campaign, opportunities to co-operate with other parties and the rapid response provided by thecentral government. Among the inhibiting factors are, inability to reachthe entire target audience which is the people of Riau, inadequate

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji HariyantiProgram Studi Ilmu Komunikasi,Universitas Islam Indonesia

Manajemen KampanyePenanggulangan

Kabut AsapDinas Kesehatan Riau

Bersama Miss Teen Indonesia 2015

12

192 PR NOW

Page 207: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

organization during the campaign, lack of campaign preparation, aswell as geographical challenges and other things that can happen atthe level of public awareness of health is still very minimal.

Keywords: Campaign Management, Health campaign, DinasKesehatan Provinsi Riau

PENGANTARKota Pekanbaru termasuk salah satu kota yang sering terkena

dampak pencemaran udara akibat kabut asap. Indeks standar pen-cemaran udara pada tahun 2015 sanggat tinggi yaitu mencapai 984psi yang sangat jauh dari batas kualitas udara sehat yang seharusnyabisa lebih kecil dari 50 psi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_asap_Asia_Tenggara_2015, diakses 23 Maret 2017) .

Kualitas udara yang buruk ini tentunya menghambat aktivitasmasyarakat, seperti aktivitas sekolah-sekolah terpaksa harus diliburkan untuk menghindari bahaya kesehatan bagi para siswa-siswadi Pekanbaru. Selain aktivitas sekolah, untuk kegiatan penerbangandi Bandara juga mengalami hambatan seperti pada tanggal 14 Sep-tember 2015, hampir 70 penerbangan yang ada di Bandar UdaraInternasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru terpaksa segeradibatalkan karena tebalnya kabut asap pada saat itu.

Diperkirakan jumlah korban pada 2015 mengalami kenaikan,seperti yang dikatakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau pun sudahmencatat bahwa sejumlah kurang lebih 43.386 orang sudah terkenapenyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). (http://nasional.kompas.com/read/2015/09/19/06495861/Kenaikan.Jumlah.Korban.ISPA.karena.Asap.di.Riau.Mencapai.100.Persen.Tahun.Ini, diakses 23 Maret 2017) .

Maka dari itu, pada tahun 2015 diperlukan penanggulangan ben-cana kabut asap ini langsung dari pemerintah kota Pekanbaru,Riau.Dinas Kesehatan Provinsi Riau menaungi secara keseluruhan bidangkesehatan yang ada di Daerah Riau. Dalam penyampaian informasiterkait kesehatan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Riaumelakukan penyuluhan, sosialisasi, dan kegiatan kampanye.

Ada beberapa kegiatan kampanye yang telah dilakukan oleh Di-nas Kesehatan Provinsi Riau, antara lain kampanye penanganan ben-

193Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 208: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

cana kabut asap, sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan HIVAIDS kepada masyarakat, sosialisasi tentang imunisasi Nasional untukProvinsi Riau, penyuluhan kesehatan dan lingkungan terkait antisipasipenyakit akibat banjir. Dan untuk menyelenggarakan semua kegiatankampanye tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Riau berkolaborasidengan NIP (Nusantara Internasional Pegeant) bersama Miss Teen2015.

Nusantara Internasional Pageant merupakan sebuah organisasidi bawah naungan Lembaga Pemberdayaan Pemuda Duta BangsaIndonesia yang di singkat LPP Duta Bangsa berpusat di Bali, sedang-kan NIP berpusat di Kota Pekanbaru. NIP merupakan organisasiyang menyelenggarakan kontes Miss Teen Indonesia 2015, Miss TeenIndonesia merupakan ajang pencarian bakat yang diperuntukkanuntuk remaja berusia 13 hingga 17 tahun.

Penelitian ini ingin mengkaji tentang manajemen kampaye yangdilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Bagaimana kolaborasikampanye yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau danNIP (Nusantara Internasional Pegeant) dan bagaimana persepsimasyarakat dalam melihat kampanye tersebut.

PENELITIAN TERDAHULUAda beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi bagi

peneliti dimana penelitian terdahulu tersebut memiliki keterkaitandengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu tersebutmerupakan penelitian yang memiliki topik atau metode yang serupa,yakni mengenai manajemen/strategi kampanye yang dilakukan olehperusahaan/komunitas/instansi pemerintah dalam melakukan pe-nanggulangan bencana. Namun, juga terdapat perbedaan antara pene-litian-penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan. Ada-pun beberapa penelitian terdahulu tersebut sebagai berikut, yang per-tama yaitu Titan Roskusumah dalam Jurnal e-komunikasi Vol 1. No.1dari Badan Geologi Energi dan Sumber Daya Mineral dengan judul“Komunikasi Mitigasi Bencana oleh Badan Geologi KESDM diGunung Api Merapi Prov. D.I. Yogyakarta”. Penelitian lainnya yangberkaitan dengan penelitian ialah jurnal e-komunikasi Vol 10. No.2oleh Puji Lestari, Agung Prabowo dan Arif Wibawa dengan judul

194 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 209: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

“Manajemen Komunikasi Bencana Merapi 2010 Pada Saat TanggapDarurat” skripsi program studi Ilmu Komunikasi dari Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan “Veteran” di Yog-yakarta. Selanjutnya penelitian Dennis F. Niode, Yulie D.Y. Rindengandan Stanley D.S. Karouw dalam E-Journal Vol.5 No.2 Teknik Elektrodan Komputer FT. UNSTRAT, Manado yang berjudul “Geographi-cal Information System (GIS) Untuk Mitigasi Bencana Alam di KotaManado”. Penelitian berikutnya adalah Tiyas Trihayu dalam E-Jour-nal FIS Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “ManajemenBencana Erupsi Gunung Merapi Oleh Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah Kabupaten Sleman”. Selain itu penelitian terdahulu da-lam penelitian ini adalah “Perancangan Kampanye Sosial PeningkatanKewaspadaan Masyarakat Terhadap Tsunami”, oleh Lydia MariaKusnadi dan Ira Safira dalam Jurnal tingkat sarjana bidang senirupadan desain Vol 1. No. 1 Program Studi Sarjana Desain KomunikasiVisual, Fakultas Senirupa dan Desan dari Institut Teknologi Bandung.Selanjutnya adalah penelitian dilakukan oleh Irfan Toni H dalam tesisdari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiksi Universitas Indonesia yang berjudul “Kampanye Multimedia Ru-mah Aman Gempa (Studi Kasus : Evaluasi Pelaksanaan KampanyePemasaran Sosial)”.

Dalam beberapa penelitian terdahulu terdapat beberapa kesama-an dalam penelitian ini, seperti ingin mengetahui strategi atau mana-jemen kampanye yang dilakukan oleh perusahaan/komunitas/ ins-tansi pemerintah, dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukandalam penanggulangan bencana, baik saat terjadi, pasca terjadi atauuntuk mengantisipasi bencana sebelum terjadi. Penelitian tersebutmemaparkan permasalahan atau krisis yang sedang terjadi sehinggadiperlukannya penanganan seperti mitigasi, manajemen dan kam-panye yang dapat dilakukan.Penelitian-penelitian tersebut juga bebe-rapa menjelaskan mengenai penanganan yang dilakukan dengan me-maparkan kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan penang-gulangan bencana. Dalam penelitian terdahulu yang disebutkan belumada yang membahas tentang fokus kepada manajemen kampanye da-lam penanggulangan bencana yang sedang terjadi, sedangkan padapenelitian yang akan dilakukan membahas tentang bagaimana mana-

195Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 210: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

jemen kampanye yang dilakukan oleh intansi pemerintah yang bekerjasama dan berkolaborasi dengan komunitas seperti Miss Teen Indo-nesia dalam penanggulangan bencana kabut asap yang sedang terjadidi Provinsi Riau.

KERANGKA TEORIa. Manajemen Kampanye

Manajemen berasal dari kata manage yang berarti: memimpin,menangani dan mengatur. Menurut George R. Terry (1972) (sepertidikutip Ruslan, 2006:1) mengatakan bahwa manajemen adalah sebuahproses yang terdiri dari tindakan seperti perencanaan, peng-organisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan untuk men-capai target yang telah ditentukan melalui sumber daya manusia dansumber lainnya. Dalam komunikasi manajemen juga merupakan halutama atau nomor satu, menurut G.R Terry; Management is communi-cation (seperti dikutip Ruslan, 1998: 77) mengatakan dalam hal pe-nyampaian instruksi dilakukan oleh satu pihak dan dalam pelaksanaandilakukan oleh pihak lain. Dan disimpulkan bahwa manajemenkomunikasi merupakan suatu alat bukan merupakan tujuan sebuahorganisasi. Maka dalam pelaksanaan nya terutama dalam sebuah pro-gram kerja dalam Public relations dimana harus memerlukan peranandan fungsi dari manajemen.

Adapun pengertian kampanye menurut Rogers dan Storey(1987) (seperti dikutip Venus, 2004:7) mengatakan bahwa kampanyeadalah”serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuanmenciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secaraberkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Kampanye memiliki karak-teristik seperti sumber yang jelas, yang menjadi pencipta atau peran-cang, pelaku sekaligus penanggung jawab suatu kampanye, sehinggasetiap individu dapat menerima pesan dengan baik dan mampumengkredibilitas sumber pesan yang disampaikan.

Menurut Charles U. Larson (1992) (seperti dikutip Venus, 2004:11) ada tiga jenis kampanye yakni: product-oriented campaigns atau kam-panye yang berorientasi pada produk dalam menjalankan bisnis, can-didate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidatdalam proses politik, dan ideo-logically or cause oriented campaigns yaitu

196 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 211: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kampanye yang memiliki tujuan atau alasan khusus yang bersifatperubahan sosial.

Penyelenggara kampanye biasanya dilakukan oleh lembaga atauorganisasi karena memang sifatnya yang dilakukan secara terorgani-sir. Dalam hal ini biasanya lembaga atau organisasi memanfaaatkankampanye dalam pencapaian tujuan mereka, untuk hal bisnis atauswasta biasanya juga intensif dalam melakukan hal ini untuk mempro-mosikan atau mengembangkan usaha mereka. Adapun beberapamodel kampanye sebagai berikut :

1. Model Kompensional KampanyeModel ini mengacu pada pokok-pokok yang terdapat

dalam suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan kampanye. Model ini menggunakan pendekatantransmisi karena kampanye merupakan kegiatan yangdirencanakan, memiliki tujuan, dan memiliki sifat yang dapatbertukar informasi dengan khalayak.

2. Model Kampanye OstergaardMenurut Ostergaard untuk merancang sebuah prog-

ram kampanye diperlukan adanya dukungan dari temuanilmiah, karena menurut pakar pakar kampanye ini apabilatidak didukung maka tidak menimbulkan dampak yang ada.Maka menurut pakar kampanye ini sebuah rancangan untukkampanye ini diharapkan untuk memulai dengan mengi-dentifikasi masalah.

3. The Five Functional Stages Development ModelModel ini merupakan yang banyak diterapkan di

berbagai belahan dunia. Fokus pada model ini pada tahapankegiatan kampanye, bukan pada proses pertukaran infor-masi atau pesan dengan khalayak.

4. The Communicative Functions ModelModel ini juga menjelaskan analisisnya dengan tahapan

kampanye. Tahapan yang pertama yaitu surfacing (pe-munculan), tahap ini merupakan tahap untuk membangunlandasan untuk tahap berikutnya, seperti menentukan tem-pat kampanye, membangun komunikasi dengan tokohsetempat, mengorganisasikan dana dan sebagainya.

197Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 212: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

5. Model Kampanye Nowak dan WarnerydMenurut McQuail & Windahl (1993) (seperti dikutip

Venus, 2004:22) pada model kampanye ini merupakan salahsatu model kampanye tradisional. Seperti halnya kampanyeyang dilakukan pada model ini proses kampanye akandilakukan dengan menentukan tujuan kampanye dandiselesaikan dengan hasil yang diinginkan.

6. The Diffusion of Innovation ModelPada model difusi ini biasanya dilakukan pada

kampanye periklanan dan kampanye perubahan sosial.

Mencapai tujuan sesuai target harus didasari dengan pengorgani-sasian tindakan secara sistematis dan strategis. Hal ini menunjukkanbahwa proses kampanye membutuhkan manajemen seperti peren-canaan, pelaksanaan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatansecara rasional, relevan, efektif dan efesien (Venus, 2004: 12-26). Pe-rencanaan dalam Public Relations juga merupakan sesuatu yang pentingdimana bukan hanya untuk memikirkan bagaimana sesuatu harus dikedepankan tetapi juga untuk memperoleh dukungan top manajemen.Ada beberapa tahapan dalam perencanaan kampanye public relationsseperti berikut ini menurut (Ruslan, 2008:99-105):

1. Analysis (analisis)2. Objectives (tujuan)3. Public or Audience (publik atau khalayak sasaran)4. Messages (pesan-pesan)5. Strategy (strategi)6. Tactics (taktik pelaksanaan)7. Timescales (skala waktu)8. Resources (sumber daya)9. Evaluations (penilaian)10. Review (peninjauan)

Strategi komunikasi juga bisa disebut dengan istilah sebagai pan-duan dalam perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi dimana suatu pelaksaan untuk mencapai tujuan atau target dalam sebu-ah perusahaan/organisasi, selain itu juga poin utamanya adalah stra-

198 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 213: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tegi dipilih sebagai pencapaian suatu hasil tertentu.Mencapai strategi komunikasi yang baik diperlukannya untuk

memperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktorpendukung dan penghambat seperti berikut :

1. Mengenali Sasaran Komunikasi2. Pemilihan Media Komunikasi3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi4. Peranan Komunikator dalam KomunikasiDan strategi dari manajemen kampanye yang telah dipersiapkan

seiring berjalannya dengan menyiapkan pesan yang akan disampaikandalam kampanye, dan keberhasilan kampanye bisa terlihat dari keber-hasilan pesan yang diterima oleh khalayak. Pesan yang akan disampai-kan diharapakan sesuai dengan tujuan dalam kampanye, makadiperlukannya beberapa teknik dalam pengelolaan pesan yang harusdipahami. Menurut Cassandra (seperti dikutip Cangara, 2004: 111),ada dua model dalam penyusunan pesan :

1. Penyusunan pesan yang bersifat informatifPenyusunan pesan yang bersifat informatif ada empat

macam : adapun yang pertama yaitu Space Order, dimanadalam penyusunan pesan perlu memperhatikan suatutempat, seperti Negara, Kota dan Daerah. Kedua yaitu TimeOrder, dimana penyusunan pesan berdasarkan waktu.Ketigayaitu Deductive Order, penyusunan pesan yang bersifat khususke umum. Dan yang keempat adalah Inductive Order, keba-likannya yaitu dari umum ke khusus.

2. Penyusunan pesan yang bersifat persuasifAda beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pe-

nyusunan pesan: Fear appeal dimana cara ini dilakukan de-ngan membuat khalayak ketakutan dengan suatu hal yangbertujuan pesan diterima dengan cepat, namun hal inibiasanya kurang disukai oleh khalayak. Kedua yaitu Emotionalappeal, penyampaian pesan disini menggunakan cara yangdapat menyentuh emosional khalayak, seperti membahastentang suku, agama, keluarga dan lainnya. Cara ketiga yaituReward appeal, dimana penyusunan pesan disini menggu-nakan cara dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.

199Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 214: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pelaku kampanye juga hal penting yang harus diperhatikan,karena tingkat keberhasilan persuasi dapat dirasakan dari pembicara.Menurut Thayer (Signitzer, et.al, 1986) (seperti dikutip Venus, 2004:54) mengatakan ada dua jenis pelaku kampanye yakni: instrumentalmediator sebagai komunikator anonim dan consumatory mediator sebagaiyang mempresentasikan realita dari suatu gagasan yang akandikampanyekan. Instrumental mediator merupakan seseorang yang dapatdikatakan sebagai ‘penyambung lidah’ untuk khalayak yang mewakiligagasan dari kampanye tersebut. Sedangkan consumatory mediatormerupakan seseorang yang memiliki keterlibatan atau memahamitentang gagasan kampanye atau bahkan yang pernah mengalami haltersebut. (Venus, 2004: 54-55).

Kredibilitas seorang pelaku kampanye bergantung kepadasiapakah dia, bagaimana seseorang itu dikenal oleh khalayak, apatopik yang disampaikan, bagaimana situasi, dan juga pengaruh darisiapa khalayaknya. Karakter atau seseorang yang memiliki daya tarikdapat memberikan pengaruh lebih besar kepada khalayak, sepertiselebritis yang dimana telah banyak dikenal oleh khalayak maka akanmemiliki dampak yang berbeda saat kampanye, namun hal ini dapatmerubah kredibiltas pelaku kampanye apabila dihadapkan dengankhalayak atau topik yang berbeda.

Table 1 Kredibilitas Pelaku Kampanye

Aspek KarateristikKeterpercayaan Kaitannya dengan moralitas (bukan pada

kemampuan), kejujuran, ketulusan, bijakdan adil, memiliki sikap dan perilaku terpuji,kepedulian dan tanggung jawab sosial,serta memiliki integritas pribadi.

Keahlian Tingkat pendidikan, kecerdasan, wawasanyang luas, penguasaan keterampilan, danpengalaman.

Daya tarik Meliputi daya tarik fisik dan daya tarikpsikologis.

Faktor pendukung Keterbukaan, ketenangan, dan kemampuanlainnya bersosialisasi.

200 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 215: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

METODE PENELITIANPenelitian mengenai Manajemen Kampanye Penanggulangan Ka-

but Asap Dinas Kesehatan Provinsi Riau Bersama Miss Teen Indo-nesia 2015 akan menggunakan jenis dan pendekatan penelitiankualitatif.

Penelitian ini dilakukan pada bulan September hingga Desember2017 di Kota Pekanbaru untuk pengambilan data. Narasumber da-lam penelitian ini merupakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau,Nusantara Internasional Pageant, dan masyarakat Riau.

1. Rozita selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat, ketua pelaksana programkampanye yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan ProvinsiRiau.

2. Asman, S.S.T,Par selaku CEO Nusantara InternasionalPageant.

3. Masyarakat

PEMBAHASANPada kampanye penanggulangan kabut asap ini dapat dikatakan

bahwa kampanye ini adalah jenis kampanye dari ideo-logically or causeoriented campaigns yaitu, kampanye ini yang memiliki tujuan yang khusu.Jenis kampanye ini biasanya berdimensi untuk perubahan sosial. Kam-panye ini merupakan kampanye yang biasa dilakukan untuk menanganimasalah-masalah sosial terkait khalayak kampanye. Maka penulismenganggap bahwa kampanye yang dilakukan merupakan kampanyedengan jenis yang sesuai yaitu ideo-logically or cause oriented campaigns.

Dalam manajemen kampanye proses yang diperlukan terdiri dariberbagai kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kam-panye tersebut. Hal ini juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan ProvinsiRiau dalam kampanye ini, hal pertama yang dilakukan oleh instansiini seperti yang telah dijelaskan oleh responden adalah melakukanperencanaan untuk kampanye tersebut. Perencanaan merupakan se-suatu yang penting dimana bukan hanya untuk memikirkan bagaimanasesuatu harus dikedepankan tetapi juga untuk memperoleh dukungantop manajemen.

201Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 216: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

1. Perencanaan KampanyeBerdasarkan fakta yang didapat oleh penulis dalam observasi,

Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga melakukan perencanaan secarabaik untuk kampanye tersebut. Perencanaan yang dilakukan juga ber-kaitan dengan adanya kerja sama dengan komunitas seperti NusantaraInternasional Pageant. Kerja sama ini merupakan suatu perencanaankarena menurut Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dengan adanya kerjasama ini maka perencanaan kampanye ini akan memberikan peluangyang besar pada pelaksanaan kampanye tersebut. Hal tersebut dika-takan karena, peluang public figure yang diberikan untuk kampanyesangat besar sekali. Maka dari itu berdasarkan pemikiran yang dila-kukan oleh pelaksana kampanye ini, maka kerja sama dilakukandengan peluang yang sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan kampanye memang merupakan suatu langkah awalyang sangat diperlukan. Tahapan-tahapan perencanaan kampanye jugamerupakan suatu hal penting, hal ini juga dilakukan oleh Dinas Ke-sehatan Provinsi Riau. Penjelasan yang didapat dari responden DinasKesehatan Provinsi Riau terlihat pada hasil observasi yang telah dila-kukan ini mengatakan juga tahapan perencanaan kampanye dilakukansesuai dengan prosedur tahapan-tahapan perencanaan kampanye.Tahapan perencanaan kampanye ini dilakukan hampir sesuai dengan10 rangkaian tahapan kampanye yang terdapat pada buku RosadyRuslan dengan judul “Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations”terkait tahapan perencanaan kampanye.

Adapun tahapan perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kese-hatan Provinsi Riau ini sebagai berikut:

a. Tahap AnalisisPihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada awalnya

melakukan tahap diskusi seperti rapat untuk menganalisiskampanye tersebut. Analisis yang dilakukan untuk melihatkeadaan yang sedang terjadi pada bencana kabut asap,kemudian menganalisis apa yang harus dilakukan untukmasyarakat Riau.

b. TujuanSetelah adanya tahapan analisis, kampanye ini juga

melakukan tahap dengan menentukan tujuan dari pelak-

202 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 217: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

sanaan kampanye ini. adapun tujuan yang dilakukan padakampanye ini adalah, untuk memberikan informasi kepadamasyarakat Riau terkait kesehatan dan langkah-langkahdalam menjaga kesehatan, kemudian memberikan informasiatas tindakan apa yang harus dilakukan.

c. Khalayak sasaranDinas Kesehatan melakukan tahapan yang menentukan

siapakah khalayak sasaran kampanye. Setelah menentukantujuan tentunya dengan itu khalayak sasaran pada kamapnyeini adalah seluruh masyarakat Riau.

d. Pesan-pesanSetelah tahapan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi

Riau juga melakukan tahapan perencanaan lainnya yaitu me-nentukan pesan-pesan apa saja yang akan disampaikan kepa-da masyarakat Riau, yaitu pesan yang berkaitan tentangkesehatan dan sesuai dengan topik pada kampanye.

e. StrategiSelain dari tahap menentukan pesan, tahapan peren-

canaan dalam menentukan strategi yang harus dilakukanuntuk kampanye juga dilakukan oleh Dinas KesehatanProvinsi Riau untuk kampanye tersebut dalam mencapaitujuan kampanye.

f. Taktik pelaksanaanTahapan-tahapan perencanaan lainnya seperti, menen-

tukan taktik pelaksanaan juga dilakukan. Taktik yang dilaku-kan pada kampanye ini yaitu seperti melakukan strategi barupada kampanye, menggunakan media juga merupakantaktik pelaksanaan pada kampanye.

g. Skala waktuTahapan menentukan skala waktu seperti pelaksanaan

pada setiap kampanye tentunya dilaksanakan.h. Sumber daya

Menentukan sumber daya yang ikut serta dalam kam-panye tersebut juga tentunya dilakukan oleh Dinas KesehatanProvinsi Riau ini, hal ini teradi seperti adanya kerja samadengan pihak lain, seperti Nusantara Internasional Pageant,

203Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 218: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Dinas Kehutanan Provinsi Riau, beberapa sekolah yang ikutserta meramaikan kampanye.

i. EvaluasiSelain itu tahapan seperti penilaian dan evaluasi juga

telah dilakukan oleh pelaksana kampanye tersebut. Melaku-kan evaluasi tentu saja dilakukan Dinas Kesehatan ProvinsiRiau, untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada pelak-sanaan kampanye tersebut.

j. PeninjauanTahap peninjauan pada kampanye juga dilakukan, hal

ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kampanye.Hal tersebut juga dikatakan oleh responden dari DinasKesehatan Provinsi Riau.

2. Model KampanyeDinas Kesehatan Provinsi Riau ini menggunakan model kam-

panye yang diharapkan langsung menerima efek dari pelaksanaankampanye. Kampanye ini juga dilakukan mulai dari tujuan yang ingindicapai hingga mendapatkan efek yang diharapkan. Model kampanyeini dapat dikategorikan yaitu dalam model kampanye Nowak danWarneryd. Pada model kampanye ini ada beberapa elemen yang harusdiperhatikan seperti, efek yang diharapkan, persaingan komunikasi,objek komunikasi, populasi target dan kelompok penerima, saluranseperti saluran media yang digunakan, menentukan pesan yang sesuaipada kampanye, komunikator yang dipilih untuk kampanye sertaelemen pada efek yang telah dicapai.

Pada kampanye ini, Dinas Kesehatan juga memperhatikanelemen-elemen yang ada pada model kampanye ini. seperti pada saatmenentukan efek apa yang ingin dicapai, dan tentunya hal itu berkaitandengan target khalayak sasaran. Dengan elemen selanjutnya menen-tukan pesan yang ditentukan untuk kampanye, dengan adanya pesankemudian menentukan saluran media apa yang digunakan juga sertamenentukan komunikator pada kampanye maka hal ini tentu sajasaling berhubungan, selanjutnya keberhasilan kampanye terdapatpada elemen efek yang telah dicapai pada kampanye. Dengan penje-lasan tersebut, maka kampanye yang dilaksanakan ini tentunya sesuai

204 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 219: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dengan model kampanye Nowak dan Warneryd.

Gambar. 1 Implikasi model kampanye Nowak dan Warneryd padakampanye Dinas Kesehatan Provinsi Riau

3. Strategi KampanyeDari hasil observasi yang telah didapat, peneliti menyimpulkan

bahwa pada kampanye ini ada beberapa strategi yang digunakan. Ada-pun beberapa strategi yang digunakan yaitu, menggunakan beberapamedia komunikasi pada saat kampanye. Beberapa media yang dipilihseperti media cetak yaitu leaflet dan baliho, media ini digunakan untuksarana komunikasi yang dapat dibaca oleh khalayak sasaran. Selainmedia cetak, menggunakan media eletronik juga dipilih untuk menye-barluaskan kampanye ini. Serta media internet juga digunakan padakampanye ini, seperti memberitakan kampanye di website dan meng-gunakan media sosial untuk menjangkau seluruh masyarakat Riau.

Pada kampanye ini juga menggunakan strategi yang tergolongunik dan menarik, yaitu melakukan kerja sama dengan pihak lain se-perti Nusantara Internasional Pageant. Strategi ini digunakan untukmemberikan perhatian yang lebih terhadap kampanye yang dilakukan.Dengan adanya pihak Nusantara Internasional Pageant yang mem-bawa Miss Teen Indonesia 2015 memiliki tujuan untuk menarik per-hatian para masyarakat dengan adanya sosok public figure pada kam-panye. Strategi ini menunjukkan bahwa adalah strategi utama dalamkampanye ini dan dikatakan bahwa strategi yang memberikan penga-

205Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 220: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ruh besar dalam kampanye tersebut.Strategi lain yang digunakan dalam kampanye ini adalah melaku-

kan terjun langsung pada saat kampanye, strategi ini digunakan untukmemberikan tindakan yang langsung dalam menjangkau target sa-saran. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan bahwa denganmelakukan tindakan langsung pada kampanye maka akan lebih mudahuntuk menjangkau masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara MissTeen Indonesia 2015 yang bergerak langsung untuk memberikaninformasi atau pesan pada saat kampanye. Seperti memberikan mas-ker secara langsung kepada target sasaran serta memberikan beberapapesan secara langsung dan juga langsung memberikan leaflet agarbisa dibaca oleh masyarakat sebagai sasaran kampanye. Selain itujuga seperti melakukan penanaman pohon pada saat kampanye yangdilakukan bersama Dinas Kehutanan Provinsi Riau, penanaman po-hon juga langsung dilakukan oleh Miss Teen Indonesia 2015 dan olehpejabat lainnya.

4. Pesan KampanyeMerujuk kepada konsep yang telah di ambil oleh Cassandra yang

dikutip oleh Cangara, ada dua model dalam penyusunan pesan.Seperti penyusunan pesan yang bersifat informatif dan bersifat per-suasif. Bersifat informatif berarti bahwa pesan yang akan disam-paikan akan berbentuk pesan dengan sifat informasi-informasi yangakan disampaikan kepada khalayak. Hal lain pada penyusunan pesanbersifat persuasif yaitu Penyusunan ini memiliki tujuan untukmembujuk dan dapat mengubah persepsi khalayak.

Kedua model yang dijelaskan secara sengaja digunakan olehDinas Kesehatan Provinsi Riau dalam menyusun pesan yang akandisampaikan pada saat kampanye, hal ini disampaikan oleh respondendari Dinas Kesehatan Provinsi Riau bahwa pesan yang disampaikanberkaitan dengan informasi yang akan disampaikan dengan tujuandari kampanye ini tentang bencana yang sedang terjadi. Dan pesanyang disampaikan juga berdasarkan persuasif, yaitu terlihat pada pesanyang sifatnya membujuk masyarakat untuk menggunakan masker agarterhindar dari dampak bencana saat itu dan seperti pada kampanyeHIV yang mengajak remaja untuk berani melakukan tes HIV.

206 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 221: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

5. Saluran KampanyeSaluran kampanye yang digunakan pada kampanye ini terdiri

dari berbagai bentuk media komunikasi, yaitu seperti media cetakyaitu adanya baliho yang digunakan, adanya leaflet untuk disebarkankepada masyarakat agar dapat dibaca dan informasi yang diterimalebih diingat, dan media lainnya yang digunakan yaitu media eletronikseperti televisi dan media online seperti internet dan juga media sosial.Menggunakan media internet memang sudah tidak diragukan lagikarena akan dengan mudah menjangkau seluruh masyarakat Riaukhususnya.

Gambar. 2 leaflet kampanye Dinas Kesehatan Provinsi Riau

6. Pelaku KampanyeDalam penelitian ini ditemukan kredibilitas dalam pelaku kam-

panye, berdasarkan dari jenis pelaku kampanye. Pada saat pelaksanaankampanye yang bekerja sama dengan Nusantara Internasioanl Pag-eant yang menerjunkan Miss Teen Indonesia 2015 pada saat kam-panye, maka finalis Miss Teen Indonesia yaitu Nadla Hairinisa dapatdianggap sebagai pelaku kampanye pada saat itu.

Miss Teen Indonesia 2015 ini pada saat kampanye bisa dikatakansebagai Instrumental mediator yang dimana finalis Miss Teen Indonesia2015 ini sebagai “penyambung lidah” untuk khalayak sebagai sese-orang yang menyampaikan pesan dalam kampanye tersebut. Namunselain itu Nadla Hairinisa ini juga dapat dikatakan sebagai consumatory

207Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 222: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mediator, karena pada saat itu secara tidak langsung Miss Teen Indo-nesia 2015 ini merupakan pelaku kampanye yang juga turut terlibatdalam keadaan yang sedang terjadi, dan juga seseorang yang cukuppaham akan gagasan pada kampanye tersebut.

Menurut responden, dengan adanya Miss Teen Indonesia inikampanye yang dilakukan sangat memiliki dampak yang positif. Beri-kut disampaikan karena keberhasilan yang diraih lebih meningkatdibandingkan kampanye yang telah dilakukan dengan tanpa melibat-kan Miss Teen Indonesia 2015. Maka dari itu dapat dikatakan bahwaaspek yang disampaikan diatas sudah sesuai dengan kredibiltas pelakukampaye yang terjadi pada kampanye yang dilakukan oleh DinasKesehatan Provinsi Riau.

Gambar. 3 pemberitaan kampanye Dinas Kesehatan Provinsi Riau

7. Pelaksanaan KampanyePada penelitian ini penulis akan menjabarkan beberapa pelaksa-

naan kampanye yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riaubersama Miss Teen Indonesia. Pada kegiatan pertama yang dilakukanyaitu kampanye bencana kabut asap, kampanye ini dilakukan padaTanggal 6-7 Oktober 2015 dilaksanakan di Titik Nol Pekanbaru.Pada kampanye ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau memiliki tujuanuntuk memberikan informasi atau pesan kepada masyarakat Riauterkait bencana yang sedang terjadi di Daerah Riau. Selain itu jugaingin memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait hal apa yangharus dilakukan dalam menghadapi bencana tersebut.

208 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 223: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Dengan tujuan yang ditentukan pada kampanye ini, maka setelahmenentukan perencanaan pada tahap awal kemudian untuk pelaksa-naan memutuskan bahwa akan melakukan kampanye dengan caramembagikan masker kepada masyarakat Riau dan juga menggunakanmedia cetak seperti leaflet untuk menyampaikan beberapa informasiyang terkait bencana didalamnya. Pada pelaksanaan kampanye inidilakukan secara langsung dengan sesuai strategi awal yang telah dite-tapkan, dengan cara Miss Teen Indonesia 2015 sebagai pelaku kam-panye terjun kelapangan untuk memberikan masker dan leaflet kepa-da masyarakat. Hal ini dilakukan tentu saja dengan tujuan agar pelakukampanye lebih dekat dan gampang untuk menarik perhatian masya-rakat pada saat itu. Kemudian juga menggunakan semua salurankampanye seperti yang telah ditetapkan, pada pelaksanaan nya meng-gunakan beberapa media seperti penyebaran leaflet yang juga dilaku-kan oleh beberapa panitia dan tentunya juga dilakukan oleh MissTeen Indonesia 2015, kemudian media lainnya yaitu sosial media yangdi mana dilakukan juga secara cepat, pemberitaan disosial media jugadi update secara langsung oleh pelaksana kampanye. Media lainnyayaitu pemberitaan dari para wartawan, yang mana sebagian besarjuga dilakukan secara live report.

Setelah kegiatan kampanye kabut asap, pada hari Minggu tepat-nya pada Tanggal 8 Oktober 2015 dilaksanakan pada acara Car FreeDay Pekanbaru di Jalan Gajah Mada, kegiatan Dinas Kesehatan Pro-vinsi Riau dilanjutkan dengan melakukan Kampanye HIV AIDS yangjuga dilakukan bekerja sama dengan Miss Teen Indonesia. Pada saatdi lapangan, pelaksanaan kampanye ini juga hampir sama dengankampanye sebelumnya yang dimana sebagai agen Miss Teen Indone-sia ini ikut langsung terjun kelapangan, dengan cara menarik perhatianmasyarakat khususnya remaja.

Begitu juga untuk kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh DinasKesehatan Provinsi Riau bersama Miss Teen Indonesia yang dimanapelaksanaan dilakukan dengan cara Miss Teen Indonesia ini terjunlangsung kelapangan untuk bergabung melakukan kampanye. Strategiini dilakukan tentu saja untuk langsung menarik perhatian masyarakat.Dari semua hasil observasi yang dilakukan, dengan penjelasan yangdisampaikan oleh responden. Mengatakan bahwa semua kegiatan

209Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 224: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang direncanakan tentu saja melakukan perencanaan untuk pelaksa-naan yang dimana Miss Teen Indonesia diharapkan langsung ikut tu-run kelapangan, hal ini tentu saja agar sebagai pelaku kampanye dapatberinteraksi langsung kepada khalayak sasaran. Terkait hal tersebutjuga responden mengatakan bahwa setelah semua kegiatan yang dila-kukan, semuanya Miss Teen Indonesia selalu bergabung dan terjungke lapangan, dan dikatakan bahwa belum pernah hal itu tidak dila-kukan selama kerja sama ini masih berlanjut antar Dinas KesehatanProvinsi Riau dan juga Nusantara Internasional Pageant.

8. Evaluasi KampanyeEvaluasi tentunya dilakukan pada kampanye ini, hal ini sudah

dijelaskan oleh responden dari semua pihak yaitu Dinas KesehatanProvinsi Riau, responden dari Dinas Kehutanan Provinsi Riau danjuga responden dari Nusantara Internasional Pageant. Evaluasidilakukan guna untuk mengetahui apa saja yang sudah dicapai dankeberhasilan apa saja yang telah diraih pada saat kampanye, dan jugaevaluasi dilakukan untuk melihat kekurangan apa saja yang terjadipada saat kampanye.

A. Pendapat masyarakat tentang kampanye penanggulangankabut asap di RiauWawancara juga dilakukan kepada masyarakat yang pada saat

itu ikut berpatisipasi pada kampanye penanggulangan bencana, danberikut peneliti akan menjabarkan penilaian dari masyarakat tentangkampanye tersebut:

1. Pesan yang disampaikan pada kampanye dapat diterima se-cara baik oleh khalayak sasaran. Pelaku kampanye melaku-kan interaksi langsung dan membagikan leaflet untukmenyampaikan pesan pada kampanye tersebut.

2. Adanya daya tarik tersendiri dalam kampanye penanggu-langan bencana kabut asap ini yaitu dengan adanya MissTeen Indonesia 2015.

3. Tujuan masyarakat mengikuti kampanye untuk mendapatkaninformasi terkait kabut asap dan informasi kesehatan lainnyayang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

210 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 225: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

4. Pelaksanaan kampanye penanggulangan bencana ini jugadinilai bagus karena merupakan penanggulangan bencanadari pemerintah yang tanggap akan bencana. Hal ini tentusaja mendapatkan penilaian yang baik oleh masyarakat,karena dianggap peduli akan keadaan dan kondisi yangsedang terjadi pada Provinsi Riau.

B. Analisis SWOT pada Manajemen KampanyePenanggulangan Bencana Kabut Asap di RiauAdapun analisis SWOT yang dapat diidentifikasi oleh peneliti

ialah sebagai berikut :1. Strenghts (Kekuatan)

Strengths (kekuatan) yang dimiliki oleh Dinas KesehatanProvinsi Riau pada kampanye tersebut yang penelititemukan dapat dirincinkan sebagai berikut :a. Penggunaan media komunikasib. Strategi yang digunakan pada saat kampanyec. Tindakan secara langsung

2. Weaknesses (Kelemahan)Adapun kelemahan-kelemahan yang dimaksud ialah sebagaiberikut :a. Tidak menjangkau seluruh khalayak sasaranb. Kurangnya pengorganisasian dengan dinas yang lainc. Kurangnya persiapan kampanyed. Lokasi Kampanye masih terbatas

3. Opportunities (Peluang)a. Kerja sama dengan pihak lain selain Miss teen Indonesiab. Respon cepat dari pemerintahan pusat

4. Threats (Ancaman)a. Faktor lingkungan yang rawan bencanab. tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan

masih sangat minim

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul

“Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap oleh Dinas

211Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 226: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Kesehatan Provisinsi Riau Bersama Miss Teen Indonesia 2015”, makapeneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dinas Kesehatan Provinsi Riau dalam melakukan kampanyemenggunakan beberapa strategi yang dilakukan. Beberapastrategi yang digunakan seperti menggunakan media komu-nikasi secara baik, media yang digunakan seperti media cetakyaitu leaflet dan baliho, menggunakan media eletronikseperti pemberitaan oleh media di televisi, media internetseperti berita di website dan berita di media sosial. Kampa-nye ini juga menggunakna strategi yang bekerja sama denganpihak lain sepeti Nusantara Internasional Pageant denganmembawa Miss Teen Indonesia 2015, hal ini dilakukanuntuk menarik perhatian masyarakat dengan adanya tokohpublic figure. Strategi lain yang digunakan yaitu tindakan secaralangsung yaitu seperti melakukan terjun langsung kelapangandalam penyampaian pesan pada kampanye hal ini dilakukanoleh Miss Teen Indonesia 2015 sebagai pelaku kampanye.

2. Dalam pelaksanaan strategi kampanye ini, terdapat bebe-rapa faktor pendukung dan penghambat yang teridentifikasi.Adapun faktor pendukung tersebut yaitu, dalam penggu-naan media komunikasi yang dipilih pada saat kampanye,strategi yang digunakan untuk kampanye tersebut, serta mela-kukan tindakan secara langsung pada saat kampanye danadanya peluang terkait kerja sama dengan pihak lain sertaadanya respon cepat yang diberikan oleh pemerintahanpusat. Sedangkan faktor penghambat yaitu, tidak menjang-kau seluruh khalayak sasaran yaitu masyarakat Riau, pengor-ganisasian yang kurang pada saat kampanye, kurangnya per-siapan untuk kampanye tersebut, serta lokasi yang menjadipenghambat pada saat kampanye, hal lain nya dapat terjadipada tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatanmasih sangat minim.

DAFTAR PUSTAKAArdi, Devi Nurvina. “Analisis Strategi Kampanye Kehumasan BKKBN

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Sosialisasi Program Keluarga

212 PR NOW

Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti

Page 227: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Berencana,” Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu SosialBudaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Cangara, Hafied. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PTRajaGrafindo Persada.

Lestari, Puji, Agung Prabowo & Arif Wibawa. “ManajemenKomunikasi Bencana Merapi 2010 pada saat Tanggap Daruratskripsi”, Jurnal e-komunikasi, Vol 10. No.2 (2012), hal 1-25.

Maria, Lydia Kusnadi& Ira Safira. “Perancangan Kampanye SosialPeningkatan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Tsunami”,Jurnal tingkat sarjana bidang senirupa dan desain, Vol 1. No. 1 (2012),hal 1-7.

Niode, Dennis F., Yulie D.Y. Rindengan & Stanley D.S. “Geographi-cal Information System (GIS) untuk mitigasi Bencana Alam Banjirdi Kota Manado”, E-Journal, Vol.5 No.2 (Januari-Maret 2016),hal 1-7.

Roskumah, Titan. “Komunikasi Mitigasi Bencana oleh BadanGeologi KESDM di Gunung Api Merapi Prov. D.I.Yogyakarta”, Jurnal e-komunikasi, Vol 1.No.1 (2013), hal 1-10.

Ruslan, Rosady. (2006). Manajemen Public Relations & MediaKomunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ruslan, Rosady. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Toni H, Irfan. “Kampanye Multimedia Rumah Aman Gempa (Studi Kasus: Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Pemasaran Sosial),” Tesis, FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.

Trirahayu, Tiyas. “Manajemen Bencana Erupsi Gunung Merapi OlehBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman”,E-Journal, (2016), hal 1-14.

Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye, Panduan Teoritis dan Praktisdalam Mengefektifkaan Kampanye Komunikasi. Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset.

213Praktik Public Relations di Era Disruptif

Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut Asap.....

Page 228: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Rahmat Saleh & Deni YanuarProdi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Syiah Kuala

Polisi Meu Pep-Pep:Terobosan Model

Sosialisasi KeselamatanLalu Lintas dalam Menciptakan

Citra Positif Kepolisian Aceh

13

ABSTRAKSalah satu terobosan Polantas Banda Aceh dalam menegakkan

kedisiplinan berlalu lintas sekaligus mendekatkan hubungan antaraPolantas dan masyarakat yaitu menghadirkan figur Polisi Meu Pep-pep. Meu Pep-pep dalam bahasa Aceh artinya cerewet. Program initelah diakui sebagai salah satu best practice dalam pendekatan ke-humasan kepolisan. Polisi Meu Pep-pep telah menjadi warna baruyang merubah wajah kepolisian menjadi figur yang kocak dan dekatdengan masyarakat. Ia berkeliling seluruh penjuru jalan protokol me-nyampaikan pesan menggunakan pengeras suara dalam bahasa dae-rah dengan intonasi dan sindiran yang khas dan kocak hingga meng-undang tawa pengguna jalan tanpa menilang langsung mereka yangmelanggar. Hal ini menjadi terobosan iconic yaitu pendekatan komuni-kasi yang kocak ternyata mampu membawa citra yang lebih positifbagi institusi polantas. Secara nasional program ini juga mendapatkanapresiasi dari Polri dan telah diliput oleh media dan program 86 NETTV. Polisi Meu Pep-pep telah menjadi inspirasi dan referensi bagi ins-tansi kepolisian dalam upaya menghadirkan citra kepolisian sebagaipelayan yang ramah dan dekat di hati masyarakat. Penelitian ini meng-konfirmasi bahwa Polisi Meu Pep-pep berhasil menggugah kesadar-an publik dan pengguna jalan raya dalam untuk patuh pada tata tertiblalu lintas. Salah satu pendorognya adalah pendekatan figur utamadari Polisi Meu Pep-pep dalam mengkreasikan pesan-pesan disiplinberlalu lintas secara jenaka.

Kata Kunci: Polisi Meu Pep-pep, Polisi Lalu Lintas, CitraKepolisian, Masyarakat Aceh

214 PR NOW

Page 229: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENDAHULUANPolisi lalu lintas (Polantas) merupakan salah satu kesatuan yang

paling sering berhadapan dengan masyarakat. Dalam menjalankantugasnya, sering muncul “opini miring” terhadap Polantas berdasarkanpengalaman dan testimoni masyarakat. Cara pandang tersebut terben-tuk dibenak masyarakat akibat sikap Polantas dalam menjalankantugasnya yang tidak jarang cenderung tidak etis dan terindikasi “men-cari keuntungan finansial” dengan mencari celah kesalahan dari pengen-dara jalan raya.

Salah satu contohnya adalah ketika Polantas melihat para pelang-gar lalu lintas, ada saja oknum yang mencabut paksa kunci kendaraanbermotor pelanggar lalu lintas. Tindakan tidak etis lainnya sepertibentakan, menilang pengendara yang belum membayar pajak STNK,mencabut paksa SIM, tidak menyertakan atribut sesuai aturan saatrazia dan sebegainya yang akhirnya membuat citra kepolisian khusus-nya Polantas menjadi negatif dalam pandangan masyarakat.

Apapun yang melekat pada sesuatu kemudian itulah yang menjadicitra diri. (Bill Canton dalam (Soemirat & Elvinaro, 2008) mengulastentang citra yaitu “image: the impression, the feeling, the concept or which thepublic has of a company; a consciously created impression of an object, personor organization” artinya “citra adalah kesan, perasaan, gambaran diripublik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja di ciptakandari suatu objek, orang, atau organisasi. Jadi citra tersebut pasti de-ngan sendirinya akan melekat pada sesuatu dan hal yang paling seringmenjadi perhatian, pengalaman orang lain terhadap sesuatu itulahyang kemudian membentuk citra yang paling kuat terlepas dari apakahhal tersebut benar adanya atau realita di permukaan saja.

Oleh karena itu, citra mutlak perlu dibentuk dan sengaja dirawatagar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset ter-penting dalam suatu instansi, tidak terkecuali pada instansi kepolisianyang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Tentu, akansangat banyak tantangan dalam mengelola pelayanan tersebut untukkemudian dapat dikonversi menjadi sebuah citra yang positif. Citrayang positif akan terbentuk dari sebuah aksi yang nyata, tindakantulus dan sekaligus memperlihatkan faktor pembeda dari aksi tersebutdengan apa yang telah pernah ada atau apa yang kompetitornya sudah

215Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 230: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lakukan dalam kategori yang sama.Pihak Polisi Daerah (Polda) Aceh telah menyadari bahwa begitu

pentingnya mengelola citra instansi dengan melakukan ragam upayamenciptakan citra positif kepolisian. Program Polisi Meu pep-pep dilun-curkan dengan harapan tidak hanya mampu mengedukasi masyarakatKota Banda Aceh tetapi juga mampu menghadirkan wajah kepolisianyang ramah, pelayan publik yang tulus dan memiliki hubungan yangakrab dengan masyarakat. Program tersebut menjadi program ung-gulan dalam mengkampanyekan tertib lalu lintas di wilayah hukumPolda Aceh.

Program Polisi Meu Pep-pep diluncurkan 10 April 2013 olehKapolda Aceh saat itu Irjen Pol Herman Efendi, namun branding “MeuPep-pep” itu sendiri digagas oleh Irjen Pol M Husein Hamidi, KapoldaAceh yang menjabat sejak Meret 2014. (Bakri, 2015)

Cara yang dipakai oleh Polisi Meu Pep-pep tergolong unik, karenaAjun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Drs H. Adnan selaku komuni-kator kunci yang menyampaikan pesan-pesan tertib lalu lintas inimenggunakan bahasa-bahasa yang menyentil, contohnya sepertiberikut “nyan, yang hana sok helm, beuleuheun, bek sampe rubah bukah uleehanasoe tem meukawen lee (itu yang tidak pakai helm, hati-hati, jangansampai kecelakaan, pecah kepala nanti tidak ada yang mau kawininlagi).”

Program Polisi Meupep-pep sejak diluncurkan telah mendapatkanragam apresiasi baik dari instansi Kepolisian dan lintas sektoral lain-nya. Di tahun 2017, mendapatkan penghargaan dari Kapolda AcehIrjenpol Rio S. Djambak atas prestasinya menciptakan model sosiali-sasi unik dalam menciptakan keselamatan di jalan dalam rangka HUTPolantas yang dilaksanakan di gedung Serbaguna Mapolda Aceh (Bah-ri, 2017), kemudian diganjar penghargaan oleh Panglima KodamIskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachrudin atas eksistensinya dalammengkampanyekan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas yangdiperoleh pada tahun 2018 pada acara rapat koordinasi (Rakor) Pim-pinan TNI dan Polri di Aceh di Aula Balai Teuku Umar MarkasKodam IM (Dani, 2018), lalu ia diberikan apreasiasi atas kepedulianpelestarian bahasa Aceh melalui edukasi dalam program Polisi MeuPep-pep di Aceh pada tahun 2016 oleh Anggota DPD RI, H. Sudirman

216 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 231: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

atau dikenal Haji Uma.(Nashruddin, 2016) Selain itu Kantor WilayahKementrian, Agama Provinsi Aceh memberi penghargaan kepadaAjun Komisaris Besar Polisi Drs Adnan, kordinator Polisi Meu Pep-pep Polda Aceh, pada tahun 2016. Penghargaan diterima Adnan ka-rena dinilai tokoh yang peduli atas pelanggaran Syariat Islam (Winar-man, 2016), dan sampai dipenghujung karirnya sebagai Abdi NegaraDirlantas Polda Aceh Kombes Pol Guritno Wibowo memberikanpenghargaan kepada AKBP Adnan yang telah mengabdi selama 34tahun di institusi kepolisian (Acehportal.com, 2018).

Hal ini menunjukan bahwa program ini sudah mampu hadir seba-gai inspirasi dan menjadi referensi bagi instansi kepolisian di negeriini untuk mencari terobosan kehumasan yang kekinian dan mengakarpada budaya lokal. Tipikal masyarakat Aceh tergolong mewarisi wa-tak keras, langsung pada pokok permasalahan dan lebih mudah untuktersulut emosi. Disisi lain, karakteristik masyarakat Aceh juga menyu-kai humor yang satir dan hal itu tercermin dalam keseharian interaksimereka.

Penyampaian pesan-pesan komunikasi yang sifatnya normatifdan formal cenderung tidak mendapat perhatian dan respon positifmeskipun tidak penulis katakan cenderung diabaikan. Hal ini meng-akibatkan banyak pesan pemerintah cenderung tidak memberi dam-pak positif dari sisi efektivitas pesan apalagi ditinjau dari keunikanpendekatan kehumasan. Oleh karena itu, pendekatan dengan menyen-tuh sifat dan/atau watak asli masyarakat Aceh akan lebih mencapaisasaran dibandingkan dengan pendekatan formalitas yang kaku dannormatif.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari data penelitianyang dilakukan oleh Zulfan Riza dengan judul Pengaruh Polisi Meupep-Pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (StudiPada Masyarakat Kota Banda Aceh) dimana telah terdapat beberapadata yang dianggap yang layak untuk dikaji ulang menjadi sebuahpenelitian lanjutan.

Dari hasil penelitian terdahulu, polisi lalu lintas memiliki citrayang kurang baik di masyarakat. Untuk itu Humas dan Satlantas Pol-resta Banda Aceh melakukan berbagai strategi sebagai upaya mem-perbaiki citra seperti meluncurkan program Polisi Saweu Sikula (Polisi

217Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 232: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Mengunjungi Sekolah) dan Polisi Meu Pep-pep (Polisi Cerewet), Pe-nyampaian informasi melalui media sosial, Memperbaiki hubunganmedia, dan mengutamakan pelayanan prima. Ternyata, Program PolisiMeu Pep-pep mendapat respon yang sangat positif dari seluruh lapisanmasyarakat dan menjadi sesuatu yang genuine. Hasil penelitian inimengulas strategi yang dilakukan oleh Humas Polresta Banda Acehdalam menciptakan citra positif bagi polisi lalu lintas di mata masya-rakat sebagai salah satu contoh best practice dalam pendekatankehumasan.

PEMBAHASANPentingnya Citra Organisasi

Citra adalah sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi.Dengan kata lain, citra adalah organisasi sebagaimana terlihat darisudut pandang konsituennya. Tergantung pada konsituen mana yangterlibat, sebuah organisasi dapat memiliki banyak citra yang berbeda.Dengan begitu memahmi identitas dan citra, itu artinya sama denganmengetahui seperti apa organisasi itu sebenarnya dan kemana iamenuju. (Argenti, 2010)

Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah “image: the impres-sion, the feeling, the conception which the public has of company; a consciouslycreated impression of an object, person or organization” yang artinya “citraadalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan;kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atauorganisasi.” Jadi citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilaipositif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting darisuatu lembaga (Soemirat & Elvinaro, 2008).

Citra dapat berupa penilaian baik atau buruk yang datang daripublik (khalayak sasaran) dan masyarakat pada umumnya. Penilaianatau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbul-nya rasa hormat (respek), kesan-kesan yang baik dan menguntungkanbagi citra suatu lembaga atau organisasi (Ruslan, 2012). Jefkins menga-takan dalam buku Essential of Public Relations, bahwa citra adalah kesanyang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorangtentang fakta-fakta atau kenyataan (Soemirat & Elvinaro, 2008).

Perusahaan juga harus mengelola citra positif yang telah mereka

218 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 233: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

miliki. Dengan tetap mempertahankan citra positif tersebut, publikdapat melihat komitmen perusahaan kepada publik. Elemen-elemenuntuk mengukur citra institusi antara lain adalah (Ardianto, 2011)Kesan publik, Perasaan publik, Gambaran publik, Opini publik,Sikap publik, Perilaku publik, Kondisi sosial publik, Harapan publikdan Apresiasi publik.

Sementara itu, Humas atau Public Relations adalah suatu usahayang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untukmenciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi de-ngan masyarakat. Selain itu, humas atau public relation bertujuan untukmenciptakan citra positif organisasi/perusahaan kepada publik(masyarakat). Fungsi pokok humas adalah mengatur sirkulasi infor-masi internal dan eksternal dengan memberikan informasi serta penje-lasan kepada publik mengenai kebijakan atau program organisasi,sehingga memperoleh dukungan publik (F. Rachmadi, 1992).

Citra Diri KepolisianKeberadaan Kepolisian Republik Indonesia, terlebih institusi

Polantas sangat erat kaitannya dengan kehumasan. Setidaknya institusiini sangat bersentuhan langsung dalam pelayanan kepada masyarakatmulai dari pelayanan di kantor/administrasi dan pelayanan di jalanraya dalam hal berlalu lintas. Sangat tidak berlebihan kemudian jikamuncul cara pandang bahwa “baik buruknya citra polisi pada ma-syarakat sesungguhnya tanpa disadari itu adalah muncul dari penga-laman masyarakat berurusan dengan Polantas terlepas dari fakta jugabahwa masyarakat juga sangat banyak yang melanggar aturan kepo-lisian”. Namun testimoni yang buruk tentang Polantas membuatmasyarakat mengeneralisir citra kepolisan secara menyeluruh lintaskesatuan lembaga.

Menurut Soerjono Soekanto, polisi adalah suatu kelompok sosialyang menjadi bagian masyarakat yang berfungsi sebagai penindakdan pemelihara kedamaaian yang merupakan bagian dari fungsikeamanan dan ketertiban masyarakat (Lamtiar, 2014).

Polisi Meu Pep-pep adalah program yang diluncurkan oleh PolisiDaerah (POLDA) Aceh untuk mengkampanyekan dan mengedukasimasyarakat kota Banda Aceh tentang keselamatan berlalu lintas

219Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 234: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

namun tampil dengan kemasan pesan yang tidak lazim. Polisi MeuPep-pep menjadi sebuah ikon perubahan Polantas dalam penegakanhukum lalu lintas. Sebagai agent of change, Polisi Meu Pep-pep perlu mem-bentuk atau membangun reputasi diri dan institusi yang menaunginya.Hal tersebut bertujuan untuk mengubah persepsi negatif tentangPolantas dimata masyarakat yang selama ini identik dengan oknumpolisi yang mencari keuntungan finansial di jalan raya dengan motifpenilangan ditempat dan/atau razia di luar jadwal resmi. Faktanyajuga tidak banyak kalangan masyarakat yang berani mempertanyakankebijakan Polantas di lapangan sehingga masyarakat menjadi takutatau melihat Polantas sebagai musuh masyarakat.

Polisi Meu Pep-pep Dalam Pandangan MasyarakatPenelitian ini menggunakan pendekatan survei kepada 100

responden dari seluruh kecamatan (ada 9 kecamatan) di Banda Acehuntuk mendapatkan penilaian menyeluruh terhadap keberadaan pro-gram Polisi Meu pep-pep. Hasilnya menunjukan pandangan masyarakatAceh terhadap Polisi Meu pep-pep sangatlah positif. Para respondentersebut mewakili pengendara dengan komposisi sebagai berikut:1

No. Jenis Kendaraan Frekuensi Persentase1 Kendaraan roda dua 59 59%2 Kendaraan roda tiga 8 8%3 Kendaraan roda empat 30 30%4 Kendaraan roda lebih 3 3%

dari empatTotal 100 100%

Beberapa hasil temuan survei terhadap keberadaan ProgramPolisi Meu Pep-pep dapat disarikan sebagai berikut: 2

Frekuensi mendengarkan sosialisasi; 76% dari respon-den mengakui sangat familiar dengan sosialisasi keselamatan

1 Data penenelitian Skripsi Zulfan Riza, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FisipUnsyiah yang dibimbing oleh Rahmat Saleh, M.Comn dengan judulPengaruh Polisi Meupep-Pep Terhadap Pembentukan Citra Positif PolisiLalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh) 2017

2 Idem

220 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 235: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

berlalu lintas dari Program Polisi Meu pep-pep tersebut. Res-ponden mengalami sendiri dan mendengarkan sosialisasisaat berkendara di jalan raya bukan mendengarkan dari ceritaorang lain.

Memberikan arahan dalam berkendara; 97% menyata-kan setuju bahwa Polisi Meu pep-pep memberikan arahan da-lam berkendara bukan menindak berupa menilang. Artinyakesalahan yang paling lazim dan tampak kasat mata sepertitidak memakai helm (satu atau ganda), tidak memakai sabukpengaman, menerobos rambu lalu lintas atau berkendarasecara tidak teratur tidak langsung ditilang, tetapi diberikanpengarahan dengan menggunakan pengeras suara sehinggasemua pengguna jalan ikut mendengarnya.

Memahami isi pesan keselamatan berlalu lintas; 92%menyatakan memahami isi pesan yang disampaikan olehfigur polisi Meu Pep-pep tersebut. Pesan yang disampaikandalam bahasa Aceh dan dengan menggunakan intonasi yangkhas serta rangkaian kalimat yang terdengar lucu dalam ung-kapan bahasan daerah, maka pesan tersebut dinilai oleh res-ponden lebih mudah untuk dipahami dan menjadi hiburantersendiri di tengah padatanya suasana jalan raya.

Sosialisasi ala Polisi Meu pep-pep diterima oleh masya-rakat; 84% mengaku bahwa pendekatan sosialisasi pesan-pesan keselamatan berlalu lintas tersebut sangatlah mudahditerima oleh masyarakat Aceh. Responden mengaku belumpernah mengalami atau mendengarkan program sosialisasiserupa dengan pendekatan seunik ini. Karakteristik tersebutjuga dinilai sesuai dengan karakter masyarakat Aceh yangmemang senang dengan cara sindiran dan humor satir.

Menggunakan kearifan lokal; 91% mengakui programPolisi Meu pep-pep tersebut sangatlah sesuai dengan kearifanlokal masyarakat Aceh dan hal tersebut dinilai menjadi fak-tor berhasilnya program tersebut ditambah dengan karaktertokoh kunci yaitu AKBP Adnan sebagai figur yang memilikiwajah unik dan sikap yang jenaka serta tipikal suara yangtrebel tapi sekaligus menghibur.

221Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 236: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pembeda dengan program kehumasan polisi lainnya;97% responden mengakui bahwa program ini sangat asli(genuine), menjadi pembeda dengan berbagai programkehumasan lainnya. Program ini dinilai memiliki kekhasandan daya tarik serta menghibur. Masyarakat yang mendapathimbauan pun akhirnya merasa malu hati untuk tidak men-taati tertib lalu lintas. Disatu sisi mereka menjadi sadar se-dang melanggar lalu lintas, namun disisi lain mereka jugatidak merasa sakit hati ketika diingatkan meskipun peringat-an tersebut bahkan terdengar oleh semua pengguna jalanraya (Riza, 2017).

Aktifitas Polisi Meupep-pep sangat mendapatkan respon positifdari masyarakat terlebih dengan metode menggunakan pengeras suarasehingga target pesan informasi yang disampaikan tepat sasaran ke-pada pengguna jalan raya. Hal tersebut tentu dapat menggugah kesa-daran pengguna jalan yang melanggar lalu lintas. Pesan yang disam-paikan pun langsung tertuju kepada pengguna jalan sehingga peng-guna jalan merasa malu dan langsung mematuhi terhadap pesan yangdisampaikan.

Sebagian masyarakat setuju terhadap metode yang digunakandan dianggap tepat karena menyesuaikan dengan kearifan lokal dantipikal masyarakat Aceh sendiri yakni masyarakat yang lebih pekaterhadap pesan dengan bahasa keaderahan yang digunakan sehari-hari dilingkungan masyarakat Aceh sendiri. Sangat jarang sekalimasyarakat yang memberi pernyataan terganggu terhadap aktifitasPolisi Meupep-pep tersebut bahkan membuat masyarakat lebih merasasenang dan selain itu menjadi keunikan tersendiri bagi masyarakatAceh karena pesan-pesan informasi yang disampaikan terkesan lucudan menghibur, tetapi tidak terlepas dari pesan-pesan yang bernuansapositif makin membuat citra polisi Meupep-pep menjadi semakinmeningkat.

Masyarakat mendukung dan berapresiasi terhadap kinerja dankontribusi Polisi-Meupep-pep karena sangat dapat diandalkan dalammensosialilasikan tertib berlalu lintas, selain itu dengan adanya PoilisiMeupep-pep di kota Banda Aceh telah memberi keuntungan tersendiri

222 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 237: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bagi masyarakat karena telah memberikan edukasi keselamatan ber-lalu lintas dengan penyampaian pesan yang sangat sederhana melaluisindiran tapi tidak membuat masyarakat kota Banda Aceh mem-bencinya.

Dengan hadirnya Polisi Meupep-pep telah membawa dampak yangpositif bagi pihak kepolisian, dimana sebelumnya diketahui bahwamasyarakat memiliki persepsi tersendiri terhadap kepolisian yang ter-lihat menyeramkan, namun dengan hadirnya Polisi Meupep-pep citrapolisi di mata masyarakat semakin berubah lebih positif dan menim-bulkan persepsi baru bahwa polisi bisa jadi teman masyarakat dantidak menakutkan.

Ada stigma negatif yang beredar dimasyarakat bahwa PolisiMeupep-pep sering mencari kesalahan pengguna jalan akan tetapi setelahdilakukan penelitian dan hasil menunjukan bahwa masyarakat tidaksetuju atas pernyataan tersebut dan setelah diteliti bahwa yangmenyebarkan stigma tersebut adalah masyarakat yang tidak patuhterhadap aturan lalu lintas.

Hasil penelitian diperoleh fakta bahwa Polisi Meupep-pep adalahpolisi yang bersahabat dengan masyarakat dimana selain bertugassebagai Polantas, Tgk Adnan sendiri menjadi figur panutan bagimasyarakat kota Banda Aceh. Diagram berikut memperlihatkan poin-poin yang menjadi citra positif dari keberadaan polisi meupep-pepdi masyarakat:

223Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 238: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Dari kajian ini penulis dapat membuat ilustrasi alur kerja yangdikedepankan oleh Polantas Banda Aceh dalam menjalankan pro-gram Polisi Meu pep-pep tersebut sebagai berikut.

Sumber:(ilustrasi kerangka kerja konseptual program Polisi MeuPep-pep, dikembangkan oleh Penulis, 2018)

Ilustrasi bagan di atas memperlihatkan bahwa Polda Aceh melaluiSatlantas Polresta Banda Aceh menyadari benar bahwa ada sesuatuyang keliru dengan instansi kepolisian sehingga munculnya citra buruktentang Polantas tidak bisa dengan sepenuhnya disalahkan pada carapandang masyarakat. Justru organisasi perlu mempertanyakan kem-bali apa yang harus dilakukan oleh organisasi untuk merubah pan-dangan tersebut atau setidaknya mereduksi citra yang cenderungburuk tersebut.

Gagasan Polisi Meu Pep-pep kemudian dinilai memiliki peluangdan cara pandang baru dalam meraih pandangan yang lebih baikdari masyarakat. Kekuatannya adalah pada pendekatan yang dilaku-kan dan kekuatan figur sebagai tokoh sentral dalam menjalankan pro-gram tersebut. Pesan-pesan yang dimunculkan memang seringkalibukanlah sebuah pesan yang disusun sedemikian rupa lazimnya dalampenyusunan strategi pesan dalam program kehumasan. Tidak jugamenerapkan narasi tunggal sebagaimana yang dimanahkan dalamInpres Nomor 9 Tahun 2015 sebagai panduan dalam komunikasipublik oleh pemerintah yang diimplementasikan dalam Government

224 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 239: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Public Relations (GPR). Namun justru strategi pesan dengan meman-faatkan keunikan pesan dan cara penyampaian yang satir justru men-jadi nilai tambah dalam pendekatan program ini.

Hasilnya menunjukan bahwa kesadaran pengendara terhadap ke-patuhan pada aturan tata tertib lalu lintas kian membaik dan citrapolisi khususnya Polantas bergerak menjadi lebih positif. Masyarakatmenjadi lebih mudah untuk memilah milih antara oknum polisi yangpunya intensi untuk menyalahgunakan jabatannya dibandingkan jum-lah lain yang jauh lebih banyak yang dengan tulus melayani masyarakat.Data juga menunjukan bahwa ada trend yang membaik dari sisi penu-runan jumlah laka lantas di Banda Aceh yaitu jumlah kasus kecelakaanlalu lintas di Aceh mencapai 1.948 kasus tahun 2017. Jumlah ini disebutmenurun 35,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang men-capai 3.006 kasus (Saifullah, 2018).

Peran Community RelationSelain penyampaian pesan dan himbauan terhadap keselamatan

berlalu lintas Polisi Meupep-pep juga berperan dalam penegakan SyariatIslam seperti yang dilansir di halaman serambinews.com dengan tajukTeriaki Pelanggar Syariat, Polisi Meupep-pep Dapat penghargaan,(Munawir, 2018) dimana dengan celotehan khasnya “Nyak, Koenmuhrim, bek rapat that berdosa keuh (Nak, bukan muhrim, jangan terlaludekat, berdosa kamu) arahan tersebut bermaksud juga mengedukasi-kan kepada pengguna jalan bahwa pentingnya penegakan Syariat Is-lam sesuai dengan peraturan tentang penerapan Syariat Islam yangtelah diberlakukan di Aceh.

Profil tokoh kunci Polisi Meupep-pep juga mendapatkan pengahrgadan pengakuan sebagai ikon kepolisan. Sebagai bentuk apresiasikepada AKBP Adnan, PT Pos Banda Aceh menjadikan foto AKBPAdnan sebagai perangko lengkap dengan mobil patrolinya sepertiyang dilansir oleh laman serambinews.com. hal tersebut dilakukanatas jasa dan dedikasinya sebagai sosok yang mengispirasi masyarakatakan keselamatan berlalu lintas dijalan raya. (serambinews, 2017).Hal tersebut membuktikan bahwa upaya yang dilakukan pihak HumasPolda Aceh memberi pengaruh yang sangat tinggi akan peningkatancitra lembaga kepolisian Aceh.

225Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 240: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Media Coverage Tentang Polisi Meu Pep-pepKeberadaaan program Polisi Meu pep-pep juga mendapatkan

perhatian yang baik dari media berupa media coverage yang positif.Hal ini terlihat dari pemberitaan terhadap kinerja Polisi Meu pep-pepdimana coverage seperti ini dengan sendirinya akan meningkatkankepercayaan publik terhadap instansi kepolisian. Berikut adalahbeberapa dokumentasi liputan media terhadap program tersebut.

Metode penyampaian informasi melalui Polisi Meupep-pep:

Sumber : Serambinews.comAKBP Adnan, Kasat PJR Polda Aceh saat berpatroli di seputarankota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penyampaian

himbauan dilakukan didalam mobil yang berjalan mengitarisejumlah jalan protokoler di Banda Aceh dengan menggunakan

Headphone dikepalanya

Selain menggunakan pesan verbal Polisi Meupep-pep jugamengunakan pesan nonverbalnya dengan menaruk papan himbauan

tertib berlalu lintas dibelakang mobilnya dengan tujuan agarpengendara juga bisa membaca pesan tersebut dari belakang

mobilnya.

226 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 241: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Selain dengan mengendara polisi meupep-pep juga turun kejalanuntuk mengatur lalu lintas yang padat tetap dengan bahasakhasnya. Mendapatkan apresiasi dari Kapolri saat ini Jend,

Badrudin.

Sumber: Harian Analisa, 2016Polisi Meu pep-pep juga hadir di kampus untuk didiskusikan secara

ilmiah dari ranah komunikasi/PR.

Penghargaan untuk kinerja Polisi Meupep-pep:

Panglima Kodam IskandarMuda Mayjen TNI MochFachrudin mengapresiasi

eksistensi AKBP Adnan dalammengkampanyekan ketertibandan keselamatan berlalu lintas

pada acara rapat koordinasi(Rakor) Pimpinan TNI danPolri di Aceh di Aula Balai

Teuku Umar Markas KodamIM 2018.

Sumber: aceh.tribunnews.com, 2018.

227Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 242: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Kapolda Aceh Irjenpol Rio SDjambak memberi penghargaankepada sejumlah personel lalulintas atas berbagai prestasi,

salah satunya polisi meupep-pep(cerewet) Polda Aceh AKBP

Adnan pada acara syukran HUTPolisi Lalu Lintas di Mapolda

AcehSumber: tribratanewsaceh.com, 2017

Sumber: aceh.kemenag.go.id, 2016) (Yakub, 2016)Polisi Meu Pep-pep juga diberikan penghargaan dalam hal

mendukung penegakan Syariat Islam

Perwakilan (DPD) RI, H Sudirman(Haji Uma) memberikan

penghargaan atas kepedulianmelestarikan bahasa Aceh dalam

memberikan Edukasi berlalu lintasmelalui Program Polisi Meupep-

pep.

Sumber: aceh.tribunnews.com, 2016

Dalam rangka mengakhiri tugassebagai anggota Polri pada 1 April2018 mendatang memasuki masapensiun, Dirlantas Polda AcehKombes Pol Guritno Wibowo

memberikan penghargaan kepadaAKBP Adnan yang telah mengabdi

selama 34 tahun di institusikepolisian.Sumber: acehportal.com,2018

228 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 243: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Sementara program ini juga pernah dilibatkan dalam programunggulan tayangan kerja sama Polri dengan NET. TV dalam tayangan86 pada tahun 2016. Program 86 merupakan salah satu upaya Polriuntuk menunjukan kepada masyarakat luas tentang kiprah kepolisiandengan memperlihatkan bagaimana pekerjaan polisi melayanimasayrakat dari perspektif yang berbeda, yaitu menunjukan apa sajatantangan-tangan yang dihadapi oleh personil kepolisan dalammenjalankan tugas berat mereka. Berikut adalah beberapa capturedscenes dari program 86 tersebut.

PT Pos Banda Aceh menjadikan Foto AKBP Adnan sebagaiPerangko lengkap dengan mobil patrolinya

Sumber : acehportal.com, 2017

Sumber: Youtube.com, 2016

229Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 244: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENUTUPSimpulan dan Rekomendasi

Program kehumasan harus dinamis mengikuti tren yang sedangberlangsung dan juga harus menyesuaikan dengan budaya lokal di-mana ia diaplikasikan. Memahami dengan baik karakteristik publik dankemampuan menyesuaikan kemasan pesan dengan sasaran dan karak-teristik publik akan berpeluang lebih besar untuk berhasil dibandingkandengan merancang program namun cenderung mengabaikan kom-ponen tersebut. Program Polisi Meu pep-pep juga membuktikan bahwaperan community relation dengan pendekatan yang informal dan strategipesan yang sederhana dan unik menjadi pembeda yang mengantarkankepada pengakuan terhadap kinerja dari program kehumasannya.

Upaya merubah wajah kepolisian (dari simbol yang identik de-ngan gahar, tidak koperatif dan cenderung manipulatif) pernah ber-hasil dengan sangat fenomenal berupa munculnya figur Norman Ka-maru saat itu yang menampilkan sosok polisi yang riang, lucu danmenggemaskan karena menyanyikan lagu India secar lip sing dan di-upload ke You Tube kemudian viral. Saaat itu Norman Kamaru menjadiikon kepolisan yang membuat orang menjadi merasa begitu senangdan ingin dekat dengan sosok polisi.

Upaya yang sama dalam pendekatan kehumasan membuktikantidak akan selalu berhasil apabila meng- copy paste strategi yang sama.Oleh karena itu, pendekatannya boleh saja serupa, namun programatau tindakan yang dimunculkan tetaplah harus memiliki nilai keba-ruan dan asli (novelty and genuine) sehingga masyarakat akan melihatdan merasakan bahwa ini adalah kreativitas pesan yang mengena kepa-da publik sasaran. Polisi Meu pep-pep telah membuktikan hal tersebut.Jika digali dengan baik, maka akan selau muncul pendekatan-pendekatan kehumasan yang kemudian dapat dijadikan praktik baik(best practice).

Rekomendasia. Diperlukan re-generasi/memastikan ada figur baru dengan

keunikan baru sehingga menjadi exit strategy yang baik untukmempertahankan citra positif organisasi.

b. Diperlukan kreativitas pesan yang berkesinambungan

230 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 245: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

melalui komitmen top management untuk memberi ruangterhadap kreativitas pesan.

c. Polisi Meu Pep-pep meliki kelemahan mendasar yaitu keter-gantungan pada ikon figur pasca yang bersangkutanmemasuki masa pensiun, maka tanpa exit strategy baik baik,program akan berhenti dan kembali berdampak pada citraorganisasi jika tidak dipelihara/ditemukan pendekatan baruyang lebih kekinian.

DAFTAR PUSTAKAAcehportal.com. (2018, March 8). Penghargaan Dirlantas Kepada

AKBP Adnan Polisi Meu Pep Pep Diakhir Masa Tugasnya.Www.Acehportal .Com . Retrieved from https://www.acehportal.com/2018/03/08/penghargaan-dirlantas-kepada-akbp-adnan-polisi-meu-pep-pep-diakhir-masa-tugasnya/

Ardianto, E. (2011). Handbook Of Public Relations. Bandung: SimbiosaRekatama Media.

Argenti, A. P. (2010). Corporate Communication. Jakarta: SalembaHumanika.

Bahri, S. (2017, September 27). Lagi-Lagi Tokoh Meupep-pep PoldaAceh Terima Penghargaan. Tribratanewsaceh.Com. Retrieved fromhttp://tribratanewsaceh.com/lagi-lagi-tokoh-meupep-pep-polda-aceh-terima-penghargaan/

Bakri. (2015, February 11). Meupep-pep’ Kampanye Tertib Lalulintasala Polda Aceh. Aceh.Tribunnews.Com. Retrieved from http://aceh.tribunnews.com/2015/02/11/meupep-pep-kampanye-tertib-lalulintas-ala-polda-aceh?page=3

Dani, S. (2018, February 27). Polisi AKBP Adnan Meupep-pepTerima Penghargaan dari Pangdam IM. Aceh.Tribunnews.Com. Re-trieved from http://aceh.tribunnews.com/2018/02/27/polisi-akbp-adnan-meupep-pep-terima-penghargaan-dari-pangdam-im

F. Rachmadi. (1992). Public Relations (dalam Teori dan Praktek). Jakarta:Gramedia Pustaka utama.

Lamtiar, S. (2014). Peranan Unit Reserse Kriminal Dalam Mengung-

231Praktik Public Relations di Era Disruptif

Polisi Meu Pep-Pep.....

Page 246: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kap Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Di WilayahHukum Kepolisian Sektor Bukit Raya. JOM Fakultas Hukum,1(2). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publica-tions/34269-ID-peranan-unit-reserse-kriminal-dalam-mengungkap-tindak-pidana-pencurian-dengan-pe.pdf

Munawir, R. (2018, December 24). Teriaki Pelanggar Syariat, PolisiMeu Pep-Pep Dapat Penghargaan. Aceh.Tribunnews.Com. Re-trieved from http://aceh.tribunnews.com/2015/12/24/teriaki-pelanggar-syariat-polisi-meu-pep-pep-dapat-penghargaan

Nashruddin, B. (2016, June 14). Polisi Meupep-pep DapatPenghargaan dari Senator Aceh. Portalsatu.Com. Retrieved fromhttp://portalsatu.com/read/news/polisi-meupep-pep-dapat-penghargaan-dari-senator-aceh-13072

Riza, Z. (2017). Pengaruh Polisi Meupep-Pep Terhadap Pembentukan CitraPositif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh).Syiahkuala.

Ruslan, R. (2012). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Saifullah. (2018, December). Angka Kecelakaan di Aceh Menurun,Angka Pelanggaran Naik. Http://Portalsatu.Com.

serambinews. (2017, December 19). Foto AKBP Adnan, PolisiMeupep-Pep Dijadikan Prangko, Begini Tampilannya.Serambinews.Com. Retrieved from http://aceh.tribunnews.com/2017/12/19/foto-akbp-adnan-polisi-meupep-pep-dijadikan-prangko-begini-tampilannya?page=2

Soemirat, S., & Elvinaro, A. (2008). Dasar-Dasar Public Relations.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Winarman. (2016, August 1). Polisi Meupep-pep Polda AcehMenerima Penghargaan Lagi. Www.Ajnn.Net. Retrieved fromhttp://www.ajnn.net/news/polisi-meu-pep-pep-polda-aceh-terima-penghargaan-lagi/index.html

Yakub. (2016). Nyan... Nyan... Hai Rakan, Kakanwil Serahkan Piagamuntuk Polisi Meu Pep Pep. Retrieved from https://aceh.kemenag.go.id/berita/387860/nyan-nyan-hai-rakan-kakanwil-serahkan-piagam-untuk-polisi-meu-pep-pep

232 PR NOW

Rahmat Saleh & Deni Yanuar

Page 247: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Nuriyatul LailiyahDepartemen Ilmu Komunikasi Undip

Wahid AbdulrahmanDepartemen Ilmu Politik dan Pemerintahan Undip

Political Branding:Karakter Pilihan PemilihDalam Pemilihan WalikotaSemarang 2015

14

ABSTRAKBranding saat ini tidak hanya dilakukan pada produk atau jasa

saja. Dalam pemasaran politik, dikenal pula branding politik yangdilakukan untuk kandidat maupun partai politik. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui karakter yang diharapkan pemilih muncul darikandidat dan menjadikannya alasan untuk memilih kandidat tersebut.Penelitian dilakukan dengan metode survey terhadap 1000 respondenpemilih di Kota Semarang pada bulan September 2015. Situasi padabulan tersebut bersamaan dengan masa kampanye pemilihan walikotaSemarang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik mul-tistage random sampling. Seluruh kecamatan dan kelurahan di KotaSemarang diambil sampelnya dalam penelitian ini. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa mayoritas pemilih memilih walikota denganalasan kedekatan dengan masyarakat dan pengalaman memimpindalam jabatan publik.

Kata kunci: Branding Personal, Politik, Walikota, Pemilih,Karakter

PENDAHULUANKonsep branding yang tadinya dimiliki oleh kampanye pema-

saran komersil, saat ini juga semakin banyak diaplikasikasikan dalamkampanye pemasaran politik. Brand bukanlah nama produk. Melain-

233Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 248: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kan visi yang memacu terciptanya produk dan jasa atas nama tersebut.Visi itu merupakan kunci keyakinan dari brand dan nilai intinya disebutidentitas (kapferer, 2008: 171). Dalam branding, sebuah produk ke-mudian diberikan atribut atau label-label yang membuatnya memilikiidentitas dan karakter layaknya manusia. Penuh semangat, muda,bijak, elit, unik, dan berbagai karakter lainnya dapat dilekatkan padaproduk. Membuat produk memiliki sifat dan karakter akan membuatsebuah produk lebih mudah diingat dan dikenang oleh pasar yangmenjadi targetnya. Melekatkan sifat dan karakter pada produk tentusaja dilakukan dengan terlebih dulu memahami karakter yang diingin-kan dan dekat dengan target pasar produk tersebut.

Pada kelompok pasar yang konservatif, kita tidak akan mena-warkan produk dengan karakter inovatif dan segar. Penting untukmengetahui nilai-nilai yang diyaini oleh pasar agar kita dapatberkomunikasi dengan efektif dan efisien dengan mereka.

Di antara hal penting dalam melakukan kampanye adalah menge-tahui positioning seperti apa yang ingin kita tetapkan. Positioningberarti posisi apa terkait produk kita yang kita inginkan muncul dalambenak konsumen. Misalnya dalam konteks pemasaran komersial,OPPO akan dikenal sebagai ponsel untuk selfie sementara Xiaomisebagai ponsel yang canggih namun harganya terjangkau. Position-ing diimbangi dengan menghadirkan kualitas yang dijanjikan munculdengan nyata pada brand atau produk kita. OPPO tidak bisa men-janjikan dirinya sebagai ponsel selfie jika ia tidak benar-benar memilikikamera selfie yang disukai oleh penggemar selfie. Jika sebuah produkatau brand menjanjikan kualitas yang tidak dimilikinya, ia tinggalmenunggu waktu bahwa lama kelamaan pasar akan meninggal-kannnya.

Jika sebuah brand pada produk atau jasa saja bisa punya sifatdan karakter, maka demikian pula lah pada kandidat walikota dalamsebuah pemilihan kepala daerah. Penelitian ini berusaha menjabarkankarakter pilihan pemilih dalam pemilihan kepala daerah dan ba-gaimana personal brand dibangun pada diri kandidat.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan peng-ambilan data melalui survey pada pemilih di Kota Semarang. Peng-ambilan data dilakukan saat masyarakat Kota Semarang tengah pada

234 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 249: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

masa kampanye pemilihan Walikota Semarang tepatnya pada bulanSeptember tahun 2015. Sampel dalam pemilihan ini sebanyak 1000responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat toleransikesalahan sebesar 3%. Responden tersebar di seluruh kelurahan dankecamatan di Kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan denganmetode multistage random sampling di tingkat RW dan RT.

PEMBAHASANKonsep personal branding pada dasarnya tidak unik. Ia meru-

pakan turunan dari konsep dasar dari pengembangan produk danstrategi promosi yang kemudian ditransformasikan pada pengem-bangan pribadi dan upaya promosi diri. Personal branding dipakaioleh banyak profesional pada berbagai bidang seperti atlit, politisi,pebisnis, musisi (Shepherd, 2005). Definisi dari personal brandingtergantung pada komunikasi, bahkan bagaimana brand personal itukemudian dikomunikasikan dan dipresentasikan pada yang laindengan menunjukkan atribut diri yang inidvidual akan membeda-kannya dari personal brand yang lain. Menurut Sheperd (2005) pen-tingnya personal brand semakin disadari sejak hadirnya media sosialdan semakin intensnya globalisasi. Prinsip personal branding samahalnya dengan prinsip fundamental pada pemasaran produk danprosedur branding. Personal branding ditujukan agar seseorang dapattampil menonjol dan superior pada pasar yang ia tuju.

Dalam kampanye politik, penting bagi kandidat atau partai untukberbeda dengan kandidat yang lain. Pembeda itu akan membuatnyalebih dikenal di antara kandidat dan partai lainnya. Clare (2002)mendeskripsikan pentingnya bagi personal brand untuk berbedadengan personal brand lain dalam rangka mencapai tujuan profesionaldan menjadi kompetitif. Dalam sebuah kampanye politik, kandidatpada dasarnya dapat menyematkan atribut-atribut yang awalnya tidakmuncul pada dirinya. Atribut baru dapat dilekatkan diiringi denganupaya untuk membuatnya menjadi karakter konsisten yang dimilikikandidat tersebut. Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, sa-ngat penting bagi kandidat untuk memastikan bahwa atribut baru yangdilekatkan padanya tidak kontradiktif dengan karakter yang selamaini ia tampilkan. Pada jaman di mana rekam jejak seseorang dengan

235Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 250: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mudah bisa dilacak, kandidat perlu berupaya keras agar karakter yangia ingin tonjolkan dalam kampanye politik benar-benar muncul.Sehingga masyarakat pemilih yang seringkali apatis tidak menjadisemakin apatis akibat upaya “pencitraan” yang ditampilkan kandidat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini konsep pencitraan di politikberkonotasi negatif di kalangan masyarakat pemilih. Pencitraan dike-sankan sebagai upaya untuk mengadakan karakter yang sebenarnyatidak ada dalam rangka mendapat simpati pemilih. pencitraan jugadikesankan sebagai upaya memanipulasi citra kandidat pada pemilihdalam rangka mendapatkan suara pemilih. hal tersebut terjadi lantaranbanyaknya drama pencitraan yang diperlihatkan oleh elit politik kitadi tanah air. Masyarakat saat ini sudah semakin cerdas untuk bisamengidentifikasi citra sebenarnya dan citra yang dimanipulasi dalamrangka mendapatkan simpati publik.

Citra memang sifatnya sangat permukaan dan seringkali denganmudah diupayakan atau diciptakan. Citra dalam waktu yang lamaakan menjadi reputasi. Reputasi inilah yang tidak dapat dibuat-buat.Kita bisa berpura-pura menjadi orang dengan karakter tertentu yangtidak kita miliki dalam satu dua hari. Namun kita tidak bisa selamanyamenjadi karakter tersebut. Itulah yang kemudian memunculkan repu-tasi. Reputasi dibangun dengan kredibilitas dan rekam jejak. Bukansesuatu yang hanya dibangun dalam semalam. Dalam membangunpersonal brand, sangat penting untuk memastikan agar brand per-sonal yang kita ingin bangun konsisten dengan reputasi kita.

Clare menjelaskan pentingnya berbeda dengan kompetitor me-lalui personal brand dalam rangka mencapai target profesional danmenjadi lebih kompetitif. Namun studi tersebut lebih dalam rangkamencapai tujuan profesional dan tidak menyebut motivasi pemasarandiri atau personal branding utnuk mencapai tujuan personal atau sosial(Labrecque et al. 2011). Personal branding seringkali dikritik karenadianggap terlalu ambisius dan tidak otentik. (Shaker & Hafiz, 2014)

Pemilih seperti halnya konsumen pada pemasaran komersial,memiliki persepsi atas kandidat politik, pendukungnya, tim dalamkampanyenya. Sehingga penting bagi pelaku kampanye politik bahwapemilih memiliki persepsi sama seperti yang mereka rencanakanterkait kandidat politik(Black & Veloutsou, 2017).

236 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 251: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter pilihan pemilihlaki-laki dan perempuan relatif berbeda. Mayoritas pemilih laki-lakimemilih kandidat dengan alasan pengalaman dalam memimpin(20,4%), sementara mayoritas pemilih perempuan memilih denganalasan bahwa kandidat yang mereka pilih rajin bersosialisasi denganmasyarakat (13,3%). Pada dasarnya kedua karakter tersebut dianggappenting baik bagi pemilih laki-laki maupun perempuan. Sebanyak10,4% pemilih laki-laki memilih kandidat walikota Semarang denganalasan kandidat tersebut rajin bersosialisasi atau dekat dengan masya-rakat. jumlah tersebut menempatkan karakter tersebut sebagai alasankedua paling banyak dipilih oleh pemilih laki-laki. Sementara padapemilih perempuan, pilihan kedua terbanyak pada karakter peng-alaman dalam memimpin atau bahwa kandidat tersebut terbukti ke-pemimpinannya (11,2%). Sementara pilihan alasan ketiga bagi pemi-lih laki-laki maupun perempuan sama-sama pada alasan bahwa kan-didat walikota tersebut diyakini mampu membawa perubahan dalam

237Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 252: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kepemimpinannya di Kota Semarang, yaitu sebanya 7,1% padapemilih laki-laki dan sebanyak 6,8% pada pemilih perempuan.

Data yang menonjol dari diagram di atas adalah bahwa mayoritaspemilih pada pemilihan walikota Semarang memiliki level pendidikanSMA sederajat. mayoritas pemilih dengan level pendidikan SMA se-derajat memilih kandidat yang punya pengalaman memimpin (15,8%).Dalam hal ini, petahana memiliki peluang paling tinggi karena adanyakesempatan untuk membuktikan kepemimpinannya. Sementara pilih-an tertinggi kedua kelompok pemilih tersebut adalah kandidat yangrajin bersosialisasi dengan masyarakat. Pada kelompok pemilih de-ngan pendidikan S1 ke atas dan SMP sederajat, kedua pilihan tersebutjuga menjadi pilihan tertinggi. Pengalaman memimpin dan rajin ber-sosialisasi dengan masyarakat masing-masing dipilih oleh 1,8% res-ponden dengan tingkat pendidikan S1 ke atas. Pemilih dengan pendi-dikan terakhir S1 ke atas tergolong sedikit pada responden pemilih

238 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 253: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

walikota Semarang tahun 2015. Pada pemilih dengan tingkat pendi-dikan SMP sederajat, sebanyak 7,6% memilih kandidat yang dianggapterbukti kepemimpinannya atau berpengalaman memimpin. Semen-tara sebanayak 4,3% dari kelompok tersebut memilih kandidat yangrajin bersosialisasi atau dekat dengan masyarakat. pemilih dengan kate-gori pendidikan tamat SD sederajat di Kota Semarang relatif sedikityaitu tidak lebih dari 10%. Tingkat pendidikan responden sekaligusmenunjukkan level pendidikan pemilih secara umum di Kota Semarang.Dengan mayoritas pendidikan terakhir pemilih SMA sederajat, menun-jukkan bahwa pada dasarnya pemilih dengan tingkat pendidikantersebut relatif cerdas dan punya akses informasi yang relatif baik.

239Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 254: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pada kelompok pemilih yang dikategorikan berdasar penghasil-an, terlihat bahwa pilihan pemilih cenderung mengelompok pada tigapilihan terkait karakter walikota yang mereka pilih. Pengalaman dalammemimpin, dekat dengan masyarakat, dan yakin bahwa kandidat akanmembawa perubahan merupakan pilihan terbanyak pemilih.

Personal branding merupakan proses dimana orang dan karirmereka diidentifikasi sebagai brand dan hal itu berbeda tujuan denganmanajemen reputasi dan manajemen kesan. Personal branding ditu-jukan untuk menciptakan aset dan ekuitas brand dari seseorang. Ter-masuk di dalamnya tampilan fisik dan pengetahuan personal. Sehinggamemunculkan kesan yang kuat dan sulit dilupakan (Strategic & Con-ference, 2013).

Mengapa sebuah brand lebih perlu identitas dibanding sekedarcitra? Citra brand terletak pada sisi penerima. Riset citra fokus padabagaimana sebuah produk, brand, politisi, negara, perusahaan diper-sepsikan oleh target konsumennya. Citra merujuk pada bagaimanakelompok tersebut memaknai sinyal komunikasi yang dikirimkan olehproduk, jasa, dan komunikasi yang dilakukan oleh brand.

Sementara identitas ada pada sisi pengirim. Identitas bertujuanuntuk membuat makna, tujuan, dan citra diri brand menjadi lebihspesifik. Citra merupakan paduan antara hasil dan interpretasi dariidentitas tersebut. Terkait pengelolaan brand, identitas mengawalicitra. Sebelum sebuah citra diproyeksikan pada publik, kita perlutahu terlebih dahulu apa yang kita proyeksikan. Sebelum proyeksicitra itu diterima, kita perlu tahu dengan pasti apa yang akan dikirim-kan dan bagaimana itu dikirimkan.

Dalam rangka membedakan sebuah brand satu dengan brandlainnya, perlu ditetapkan brand positioning atau posisi sebuah brand.Posisi brand menekankan pada karakter berbeda yang dimiliki olehbrand yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan kompeti-tornya dan menarik bagi publik. positioning muncul dari jawabanatas pertanyaan-pertanyaan berikut:

Pertama, apa manfaat brand? Terkait dengan janji brand danmanfaat yang bisa didapatkan oleh konsumen. Kedua, untuk siapabrand itu ditujukan? Hal ini merujuk pada aspek target market daribrand tersebut. Ketika mengkampanyekan sebuah brand. Kita tidak

240 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 255: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

bisa hanya sekedar menginginkan bahwa brand ini ditujukan untuksemua orang, semua golongan, semua kelas ekonomi. Pelaku kam-panye perlu menetapkan segmentasi dan target pasar. Segmentasimerupakan sekelompok besar calon konsumen yang diantaranya da-pat dibedakan dengan aspek demografis dari pasar. Aspek de-mografis antara lain: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, statussosial ekonomi, agama, dan sebagainya. setelah pemasar atau pelakukampanye memilih segmen, pilihan selanjutnya adalah menetapkantarget pasar. Dalam segmen yang sudah ditetapkan pada dasarnyakelompok konsumen relatif masih sangat besar dan heterogen. Se-hingga berkomunikasi pada mereka dengan satu pesan dan gaya ko-munikasi yang sama akan sulit diterima mengingat preferensi kelom-pok besar pada dasarnya relatif beragam. Pada saat menetapkan tar-get pasar, kita dapat membedahnya dalam kelompok-kelompok yangdidasarkan pada aspek geografis, psikografis, dan perilaku. Padaaspek geografis berarti terkait lokasi target pasar. Apakah konsumendalam hal ini calon pemilih berada di wilayah pedesaan, perkotaan,sebuah kota, sebuah propinsi, atau sebuah negara. Pada aspek psiko-grafis berarti kita mendeskripsikan karakter target pemilih kita.Sementara pada aspek perilaku target, kita mendeskripsikan kebia-saan pemilih yang terkait dengan produk politik kita yaitu kandidatatau partai politik.

Ketiga, alasan kenapa orang harus memilih brand atau personalbrand kita. Dalam konteks kampanye politik, pelaku kampanye perlumenetapkan berbagai argumen yang menunjukkan kenapa kandidatkita adalah pilihan terbaik yang ada. Alasan bisa faktual maupunsubyektif. Dalam konteks kampanye politik, alasan faktual akan lebihbaik dan mudah diterima oleh kalangan pemilih kritis. Sementarapemilih pada umumnya cenderung lebih mudah menerima alasansubyektif yang dapat membangkitkan sisi emosi pemilih.

Kompetitor brand menjadi hal yang sangat dipertimbangkandalam menentukan posisi brand. Pelaku kampanye perlu mengenalkompetitornya dengan sangat baik sebelum menetapkan posisikandidat sebagai personal brand yang akan dijual dalam kampanyepolitik (Kapferer, 2008: 174-175). Orang terikat dalam berbagai taktikpresentasi diri dalam rangka menjaga citra yang diinginkan untuk

241Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 256: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Saat orang men-jadi brand, taktik presentasi diri/ manajemen kesan mereka dalamberbagai interaksi dalam dipandang sebagai usaha untuk menem-patkan personal brand mereka agar mendapatkan citra brand yangdiinginkan (Shaker & Hafiz, 2014).

Posisi brand merupakan konsep kunci dalam manajemen brand.Hal itu didasarkan pada prinsip fundamental: semua pilihan pasti di-perbandingkan. Mengingat identitas mengekspresikan karakter tangibledan intangible dari brand, karena brand adalah sebuah kesatuan. Jikasatu aspek hilang maka ia bukan lagi sebagai brand yang utuh (Kapferer,2008: 176-180). Persoalan dalam penciptaan identitas bagi sebagianorang dilihat sebagai persoalan kekinian sebagai upaya untuk fokuspada individu dibanding kelompok (Lindahl & Öhlund, 2013).

Prisma Identitas Kapferer

Secara fisik, personal brand juga perlu menunjukkan bedanyadengan personal brand lain. Dalam konteks kampanye pemilihan ke-pala daerah, kandidat perlu memperlihatkan beda tampilan fisiknyadibanding kandidat lain. Maka ketika kampanye pemilihan kepaladaerah kita bisa melihat bahwa ada kandidat yang “menjual” kumis,tampilan yang sederhana, cantik/ganteng, berkopyah atau berkeru-dung yang menunjukkan simbol religiusitas, dan sebagainya. ciri fisik

242 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 257: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

atau penampilan fisik inilah yang tampak dengan mudah pada pemilih.Aspek fisik kemudian ditunjang dengan aspek kepribadian atau

karakter. Jika sebuah brand barang atau jasa saja perlu punya karakteratau kepribadian. Terlebih lagi personal brand. Bagi personal brandkarakter merupakan hal yang gampang-gampang susah untuk ditetap-kan. Mudah karena pada dasarnya setiap manusia memiliki karakterpersonal atau kepribadian. Menjadi sulit ketika karakter yang diingin-kan muncul atau diterima oleh publik adalah karakter yang kontra-diktif dengan karakter aslinya. Misal, sebenarnya ia adalah orang yangbanyak bicara, namun karena riset pemilih menunjukkan bahwa pe-milih tidak nyaman dengan karakter kandidat yang banyak bicara,maka kandidat tersebut harus memastikan bahwa ia hanya berkatahal baik dan penting. Pada pemilih yang demikian, biasanya merasa“trauma” dengan kandidat yang banyak bicara tapi tidak banyak be-kerja, atau lebih banyak mengumbar janji. Karakter personal yangbaik dan dapat diterima oleh pemilih kemudian perlu dikomunika-sikan secara konsisten agar pemilih memiliki rekaman dalam ingatan-nya bahwa kandidat A punya karakter khas ini dan semacamnya. Se-bagai contoh, jika kita melihat berbagai pemimpin publik saat ini.Ridwan Kamil adalah contoh Gubernur yang sangat aktif dalammenggunakan media sosial untuk mengkomunikasikan diri, program,dan pencapaiannya pada publik melalui media sosial. selain itu Rid-wan Kamil juga kerap mengunggah status-status yang membahaspasangannya, membahas isu anak muda seperti pasangan, mantan,dan lainnya dengan cara humor. Sehingga dalam media sosialnya,kita bisa melihat Ridlwan Kamil sebagai sosok pemimpin yangbekerja, visioner, sekaligus humoris.

Personal brand selayaknya brand perlu membangun budaya da-lam brandnya. Tidak ada brand tanpa budaya brand. Budaya berartinilai-nilai yang ingin ditanamkan atau dikampanyekan oleh branddalam rangka mencapai cita-cita brand(Kapferer, 2008: 184). Dalamkonteks kandidat politik, yang ingin dicapai adalah kursi kekuasaan.Secara ideal, kemenangan dalam sebuah pemilihan politik berarti seo-rang kandidat akan mendapatkan kekuasaan untuk mencapai kesejah-teraan orang banyak. Budaya berarti nilai-nilai yang ditanamkan ataudipraktekkan oleh personal brand dalam politik (dalam hal ini kandi-

243Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 258: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dat politik) dalam rangka merebut, mempertahankan, atau mengisikekuasaan tersebut. Jika dalam kontestasi pemilihan kepala daerahseorang kandidat menghalalkan segala cara untuk menang, maka ituakan menjadi budayanya sebagai personal brand. Jika seorang kan-didat mengijinkan digunakannya isu SARA (suku, agama, ras danantargolongan) dalam kampanyenya, maka itu pun akan menjadibudayanya.

Budaya personal brand akan membentuk hubungan antara branddengan konsumennya. Budaya akan membentuk model hubunganseperti apa yang coba dibangun antara brand dengan konsumen. Da-lam konteks politik adalah antara kandidat dengan pemilih. Ketikakandidat baru mendekati pemilih saat mencalonkan diri dan ia tidakmembangun modal sosial pada pemilih jauh-jauh hari sebelumnya,maka kandidat sebenarnya tengah membangun hubungan yang rapuhdengan pemilih. bahkan bisa masuk pada hubungan transaksional.Di mana pemilih merasa perlu mendapatkan sesuatu secara materisebagai imbalan atas pilihannya pada kandidat. Pada budaya brandyang dipenuhi penggunaan isu sara dalam berkampanye, brand akanmembangun hubungan dengan kelompok pemilih yang punya keter-panggilan pada isu yang sama. Seorang yang menolak penggunaanisu SARA dalam sebuah kampanye akan menolak masuk dalam kate-gori pemilih dari personal brand yang terlibat dalam penggunaanisu SARA dalam kampanye politiknya.

Brand juga merupakan refleksi dari kelompok konsumennya.Seorang pemilih dari kandidat pada dasarnya dapat disebut refleksidari kandidat itu sendiri. Penulis menilai konteks refleksi dalam brandbarang dan jasa di pemasaran komersil tidak dapat disamakan dengankonteks pemasaran politik. Pada konteks pemasaran komersil, ketikasebuah brand mengidentifikasi dirinya sebagai elit, eksklusif, mewah,maka konsumen juga menautkan diri dalam atribut tersebut. Berbedahalnya dengan personal brand dalam kampanye politik. Ketika citradiri personal brand yang berusaha dibentuk adalah kesederhanaan,maka refleksi yang muncul pada pemilih belum tentu kesederhanaanjuga. Bisa jadi ia menyukai kandidat yang sederhana namun tidakmerasa bahwa sederhana itu menjadi refleksi dari dirinya. Refleksikemudian bisa berkembang dari citra diri yang dibentuk. Misal,

244 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 259: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

karakter sederhana dapat memunculkan refleksi apa adanya, tidakneko-neko, bersih, dan sebagainya.

Bagian lain dari pembentukan personal brand adalah perlu dite-tapkan citra diri yang ingin ditampilkan dari pemilih yang memilihkandidat tersebut. Jika refleksi berbicara tentang kelompok pemilih,maka citra diri berbicara tentang pemilih sebagai individu. Saat memi-lih kandidat dalam kampanye politik, personal brand perlu menetap-kan citra diri apa yang ingin dimunculkan pada pemilihnya secaraindividual. Misal, bahwa ketika memilih kandidat A maka ia tergolongpemilih yang kritis, cerdas, dan sebagainya. sementara ketika memilihkandidat lain ia kemudian menjadi pemilih yang lebih pragmatismisalnya.

Keenam aspek di atas menjadi penting ditetapkan saat akanmembangun personal brand. Dalam konteks pemilihan kepala daerah,secara keseluruhan identitas personal brand kandidat perlu dikomuni-kasikan secara konsisten pada pemilih yang mereka sasar denganmemastikan bahwa kandidat tidak lepas dari karakter identitas yangingin dibangun. Meskipun orang memiliki sebagian kendali atas brandyang coba mereka bangun, personal brand seseorang juga dibentukatas dengan siapa mereka biasa diasosiasikan orang (Labrecque &Milne, 2011).

PENUTUPPenelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki preferen-

si karakter tertentu pada kandidat walikota yang mereka pilih. Padakelompok yang berbeda alasan yang berbeda dapat muncul. Ke-lompok pemilih perempuan di Kota Semarang saat pemilihan wali-kota cenderung memilih kandidat walikota yang dianggap dekat ataurajin bersosialisasi dengan masyarakat. kondisi tersebut menunjukkanbahwa semua kandidat saat itu memiliki peluang untuk memenangkanhati pemilih perempuan. Namun pada pemilih laki-laki, mayoritasmemilih kandidat dengan pengalaman memimpin yang sudah dibuk-tikan di wilayah publik. Alasan pilihan tersebut memberi peluangyang lebih besar pada kandidat petahana saat itu yaitu Hendar Prihadiyang memang pada akhirnya memenangkan pemilihan walikotaSemarang pada tahun 2015.

245Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 260: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Hasil temuan penelitian terkait karakter kandidat pilihan pemilihmemberi kita perspektif tentang karakter dalam membangun per-sonal brand kandidat kepala daerah. Sebagaimana pentingnya karak-ter brand dalam kampanye pemasaran komersial, karakter personalbrand pada politisi juga penting untuk menggaet pemilih. Sebagaimanpula, identitas brand pada produk barang dan jasa bisa dibangun.Demikian pula dengan identitas personal brand pada politisi.

Tantangan dalam membangun personal brand dalam politikrelatif paling sulit jika dibandingkan dengan membangun personalbrand dalam konteks komersial maupun membangun brand barangdan jasa. Dalam kampanye politik, masa “keputusan konsumen” untukmemutuskan kandidat pemimpin daerah mana yang dipilihnya hanyapada saat hari pemilihan. sementara dalam kampanye pemasarankomersial, produk dan jasa bisa dibeli kapanpun saat konsumenmenghendaki dan pembelian dapat diulang berulang-berulang sesuaikehendak konsumen. Dalam kampanye pemasaran sosial pun, tar-get adopter bisa mengadopsi produk atau perilaku yang dikampa-nyekan kapanpun itu ingin dilakukan. Dengan hanya satu kesempatanuntuk membuktikan seberapa banyak orang bersedia menerima pro-duk politik yang ditawarkan (baik berupa kandidat politik atau partaipolitik), maka tantangan dalam kampanye pemasaran politik lebihsulit dibanding dalam kampanye pemasaran komersial dan sosial.

DAFTAR PUSTAKABlack, I., & Veloutsou, C. (2017). Working consumers/ : Co-cre-

ation of brand identity , consumer identity and brand commu-nity identity. Journal of Business Research, 70, 416–429. http://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.07.012

Kapferer, Jean-Noël. (2008). New Strategic Brand Management : Creat-ing And Sustaining Brand Equity Long Term. 4th ed. Kogan PageLimited : London.

Labrecque, L. I., & Milne, G. R. (2011). Online Personal Branding/: Processes , Challenges , and Implications. Journal of InteractiveMarket ing, 25(1), 37–50. http://doi.org/10.1016/j.intmar.2010.09.002

246 PR NOW

Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman

Page 261: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Lindahl, G., & Öhlund, M. (2013). Personal Branding Through Imagificationin Social Media Identity Creation and Alteration Through Images.

Shaker, F., & Hafiz, R. (2014). Personal Branding in Online Platform,3(3), 7–20.

Sheperd. I.D.H. (2005). From Cattle and Coke to Charlie: MeetingThe Challenge of Self Marketing and Personal Branding. Journalof Marketing Management, 21, 589-606

Strategic, I., & Conference, M. (2013). The effect of social media on per-sonal branding efforts of top level executives, 99, 465–473. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.515

247Praktik Public Relations di Era Disruptif

Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih.....

Page 262: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Diskursus IdentitasBudaya Urban

(Kajian Cultural Studiespada Event Jazz

Traffic Festival Surabaya 2014)Arina HabaidillahLondon School of Public Relation, Jakarta

15

ABSTRAKPenelitian ini fokus pada eksistensi identitas budaya urban yang

ada pada Audiens Jazz Traffic Festival Surabaya. Peneliti akan melihatAudiens dalam Jazz Traffic Surabaya sebagai bentuk identitas budayaurban yang kemudian akan dianalisis sebagai sebuah wacana (Dis-course Analysis) baik itu dalam bentuk dokumentasi maupun wawan-cara. Penelitian ini cenderung diarahkan pada apa saja identitas bu-daya urban yang ada pada Jazz Traffic Festival dan juga bagaimanaidentitas budaya urban tersebut diartikulasikan dalam Jazz TrafficFestival Surabaya melalui audiens atau penonton. Tinjauan pustakadalam penelitian ini antara lain adalah Identitas dan Budaya Urban,fetisisme komoditas dalam spectacle serta analisis wacana : Dis-course Analysis.kemudian, untuk pendekatan dalam penelitian ini ada-lah kualitatif dengan tipe eksploratif. metode penelitian DiscourseAnalysis (analisis diskursus) dengan teknok observasi dan interviewuntuk data primer serta internet dan studi pustaka untuk data sekunder.Hasil dari penelitian ini adalah adanya identitas budaya urban yangterlihat dalam Jazz Traffic Festival seperti gaya hidup dan tidak bisaterlepasnya teknologi dari para audiens yang diartikulasikan dalambentuk simbol fashion yang dipakai dan fethitism terhadap teknologigadget yang di tunjukan dengan membawa handphone kemana manamaupun dibawanya kamera keluaran terbaru, seperti GoPro untukmenunjang selfie maupun wefie mereka.

Kata Kunci : Jazz Traffic Festival, Identitas, Budaya Urban, Dis-course Analysis

248 PR NOW

Page 263: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENDAHULUANPenelitian ini fokus pada identitas budaya urban yang ada pada

Event Jazz Traffic Festival Surabaya. Peneliti akan melihat seluruhkomponen mulai dari penonton (audiens), panggung, sound system,umbul-umbul, tenant dan wall of fame dalam Jazz Traffic Surabaya(JTF) sebagai bentuk-bentuk dari identitas budaya urban yang kemu-dian akan dianalisis sebagai sebuah wacana (Discourse Analysis) baikitu dalam bentuk dokumentasi maupun wawancara. Penelitian ini akandiarahkan pada apa saja identitas budaya urban yang ada pada JazzTraffic Festival dan juga bagaimana identitas budaya urban tersebutdiartikulasikan dalam JTF melalui penonton dan juga bentuk ikono-grafi lain seperti panggung, sound system, wall of fame, umbul-umbulhingga tenant dan juga sponsor yang ikut berpartisipasi di dalamnyasebagai context.

Event Jazz dipilih karena akhir-akhir ini musik tersebut berkem-bang begitu pesatnya di Indonesia khususnya di Surabaya sendiri.Sehingga nantinya peneliti dapat mengungkap apa saja Identitas Bu-daya Urban yang ada dalam event yang diselenggarakan oleh SuaraSurabaya Media tersebut. Asumsi dasar peneliti adalah bahwa padaevent musik Jazz Traffic Festival di Surabaya muncul beragam iden-titas budaya urban baik dalam event maupun individu sendiri.

Festival atau pertunjukan musik khususnya pada genre musikjazz beberapa tahun terakhir terlihat banyak sekali bermunculan. Di-awali oleh munculnya event “Jazz Goes to Campus” pada tahun 1976dan menjadi event musik jazz tertua di Indonesia seperti di kutipoleh cnnindonesia.com.

“JGTC merupakan event musik jazz tertua di Indonesia. JGTC hadirsejak tahun 1976, satu tahun setelah diadakannya festival jazz tertua didunia North Sea Jazz Festival.” (http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20151129115814-227-94719/sepenggal-cerita-pertunjukan-musik-jazz-tertua-di-indonesia/) kemudian disusul dengan event-event lainseperti Java Jazz festival, JakJazz, Tanjung Benoa dengan Benoa PortJazz-nya hingga Jazz Gunung yang menampilkan keeksotisan gunung Bromodi Probolinggo. Itu semua tentu tidak terlepas dari perkembangan musikjazz di tanah air.

249Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 264: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Prahesty (2010), menuliskan bahwa musik jazz masuk Indone-sia pertama kali pada tahun 1930-an. Musik ini dibawa oleh musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermainmusik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperke-nalkan instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmatmusik Jakarta. Mereka memainkan jazz ritme latin, seperti boleros,rhumba, samba dan lainnya. Selain bermain di Jakarta, seperti di HotelDes Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander(jadi kantor pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, sepertidi Hotel Savoy Homann – Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato)– Surabaya. Dari sinilah muncul anggapan bahwa musik jazz adalahmilik kaum elit kelas atas saja karena dimainkan pada hotel-hotelberbintang kala itu (Prahesty, 2010).

Di Surabaya, embrio musik jazz terlihat di era 1970-an. BubiChen, klan Pattiselano, dan (alm) Maryono mereka termasuk dalamlegenda musik jazz Indonesia yang lahir di kota Surabaya. Sepertiyang di jelaskan dalam buku Suara Surabaya: Bukan Media (2011),Bubi Chen sendiri menjadi salah satu host program radio di SuaraSurabaya yang khusus menyajikan musik jazz yang resmi mengudarapada tahun 1985 bersama dengan Errol Jonathan. Dari sinilah awalmula lahirnya event bergengsi Jazz Traffic Festival Surabaya setelahmimpi sang host, Errol Jonathan untuk membuat sebuah event besardengan banyak ragam musik jazz yang dipertontonkan setelah 28tahun silam (Prastyo,2011).

Di Surabaya sendiri sebenarnya terdapat tiga event musik jazzbesar selain Jazz Traffic Festival, sebut saja Urban Jazz CrossoverdanJust Jazz Festival. Just Jazz Festival sendiri selama dua tahun berturut-turut mempunyai konsep pertunjukan musik jazz outdoor nan eks-klusif dan elegan untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 2011(jazzuality.com).Namun event tersebut kemudian berhenti di tahunketiga penyelenggaraannya pada 2013 lalu.

Inilah yang membuat Jazz Traffic Festival kemudian dikatakansebagai pentas musik Jazz terbesar di Indonesia timur (Arel, 2014).Karena menjadi satu-satunya event musik jazz yang bertahan diIndoneisa Timur.

Sedangkan beragam audiens tersebut kemudian akan membawa

250 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 265: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

identitasnya masing-masing sesuai dengan apa yang ingin mereka tun-jukkan kepada orang lain. Identitas, menurut Stuart Hall (1994), meru-pakan sesuatu yang bersifat imajiner atau diimajinasikan tentang keu-tuhannya. Identitas muncul bukan dari kepenuhannya yang berasaldari dalam diri secara individual, melainkan mencuat akibat perasaantimpang yang kemudian diisi oleh kekuatan dari luar setiap indi-vidu.Identitas adalah suatu imajinasi yang lahir ketika kita dipandangberbeda oleh pihak lainnya. Artinya, identitas hadir ketika sang diriberhadapan dengan sosok lain (Hall, 1991).

Budaya urban sering kali disebut dengan budaya perkotaan (SariCA., 2011). Masyarakat dan perkotaan seperti sudah menjadi suatukesatuan yang utuh.Dari sinilah kemudian muncul budaya urban darikebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakaat perkotaan (yangkemudian kita sebut sebagai “masyarakat urban”).Menurut Mutho-haroh (2011) budaya urban itu sendiri ialah wujud dari cara berpikir,cara merasa, dan cara bertindak manusia urban di tengah konstelasikehidupan kota masyarakat modern.

Masih menurut Muthoharoh (2011), cara berpikir, cara merasa,dan cara bertindak itu akanmenyangkut soal nilai yang dihayati. Nilaiyang dijunjung dalam kehidupan urban adalah pencarian dan pemuas-an hasrat diri.Atau dengan kata lain, masyarakat urban didefinisikansebagai masyarakat yang berambisi untuk memenuhi kebutuhanhidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya (Saptyasari, 2011).Maka, dengan hadirnya para audiens atau penonton yang datang da-lam Jazz Traffic Festival bisa dikategorikan sebagai bentuk darimasyarakat urban atas pemenuhan hasrat mereka.

Beberapa hal diatas selain dari Jazz Traffic Festival sebagai eventmusik jazz terbesar di Indonesia Timur, juga berbagai pengunjungyang berhasil di datangkan oleh Jazz Traffic Festival juga menarikbagi peneliti untuk kemudian diteliti identitas urbannya.

Sebagai metodologi,seperti yang sudah dikemukakan sebelum-nya, peneliti menggunakan metode analisis discourse sebagai “pisau”untuk menganalisis identitas budaya urban pada event tahunan JazzTraffic Festival Surabaya. Dengan menggunakan metode tersebutdiharapkan peneliti mampu memperoleh makna tersembunyi dibalikteks yang sesuai dengan realitas yang ada pada saat itu. Ini seperti

251Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 266: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang diungkapkan oleh Rachmah Ida (2011) dalam bukunya MetodePenelitian Kajian Media dan Budaya bahwa discourse sendiri adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mendekonstruksi interpretasi dan “pem-bacaan” peneliti terhadap suatu masalah atau teks – teks sosial politik.Kemudian, pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakanobservasi langsung, dan wawancara sebagai data primer, dan internetserta studi pustaka sebagai data sekunder..

PEMBAHASAN3.1. Festival Jazz Sebagai Produk Industri Budaya

Gambar 3.1 : Poster Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014

Jazz Traffic Festival (JTF) Surabaya 2014 merupakan pergelaranke empat sejak tahun 2011. Acara ini berlangsung pada tanggal 22-23 November 2014 di Grand City Mall Surabaya dan dimulai dari

252 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 267: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

pukul 12.00 WIB sampai sekitar pukul 24.00 WIB. Ini adalah yangpertama kalinya Jazz Traffic Festival diselenggarakan selama 2 hariberturut-turut. Setelah sebelumnya, selama 3 kali penyelenggaraan,Jazz Traffic Festival hanya diadakan satu hari saja. Dengan harapan,dengan diadakannya JTF selama dua hari akan berpengaruh padapelebaran market seperti yang dikatakan oleh Rudy selaku ExecutiveSecretary Jazz Traffic Festival Surabaya. Disamping itu juga pihak JazzTraffic Festival memperhitungkan kembali perihal bisnis ketika JazzTraffic festival diselenggarakan selama dua hari.

“Di sisi penyelenggaraan memang melelahkan. Tapi kalo ngomong nilaijual , value edit baik dari penonton maupun pengisi acara itu ternyatalebih tinggi kalo dua hari.” (Rudy,2015).

Jazz Traffic Festival secara tidak langsung telah mencetak kesadar-an para audiens dengan cara menanamkan keinginan mereka ataskebutuhan-kebutuhan (Strinati, 2007). Keinginan mereka termasukdi dalamnya adalah penanaman mindset mengenai mapping golonganartis untuk generasi tua dan untuk generasi muda juga seputar haljenis musik yang sudah mereka kotak-kotakkan antara lain : Conven-tion Hall adalah musik Pure Jazz, Exibition Hall adalah jenis musikJazz Mainstream dan Outdoor stage adalah jenis musik Jazz-Pop(Rudy, 2015). Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah terbentuknyaselera mindset masyarakat urban dan kecenderungannya.

Pada kaitannya antara Identitas budaya urban dan Industri budayaadalah mengenai gaya hidup yang dipilih. menurut Muthoharoh(2013) wujud dari budaya urban amat sangat di tentukan oleh kapi-talisme pasar. Hal semacam inilah yang mencoba untuk di cetak olehpenyelenggara yang mempunyai peran besar melalui terselenggaranyafestival ini.

Acara Jazz Traffic festival sendiri diselenggarakan oleh SuaraSurabaya Media bekerjasama dengan Bank Jatim. Pada pergelaranyang ke empat kali ini, Jazz Traffic Festival 2014 mengusung tema“Your Choice”. Pengunjung akan di hadapkan pada tiga panggungyang berbeda yaitu : Panggung Outdoor Parking, Panggung Con-vention Hall dan yang terakhir adalah panggung Exibition Hall.Dengan nuansa, citarasa, usia dan warna musik yang berbeda pula disetiap panggungnya.

253Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 268: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

“bayangan kami devinisi festival itu ketika mereka datang, orang bisamenikmati banyak hal. Punya banyak pilihan , lirik sana dapet,liriksini dapet. Bisa moving kemana-mana.” (Rudy,2015)

Warna-warni musik itulah yang coba di suguhkan oleh JTF tahunini sebagai wakil dari generasi sehingga muncullah tema “YourChoice”. Strinati (1995) mengatakan, produksi yang terstandarisasiberjalan seiring dengan konsumsi yang terstandarisasi pula. DanAdorno dalam Strinati (1995) juga melanjutkan bahwa, fenomena-fenomena kultural seperti Festival musik berfungsi sebagai suatubentuk “perekat sosial”, yang menempatkan mereka pada realitasyang dijalani. Adorno dan Hokheimer kemudian menekankan bahwasebagian besar budaya non elit tidak muncul secara spontan dari akarrumput. Hasil dari industri budaya secara sadar dan sengaja diproduksi oleh elit untuk mendapatkan uang.

3.1.2. Artis Sebagai Pembentuk Identitas Audiens

Gambar 3.15 : Rundown Acara Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014yang di dapatkan pada saat memasuki pintu masuk Festival pertama

kali.

Artis dalam event ini menjadi daya tarik audiens untuk datangdan melihat langsung idola mereka dari dekat, juga ikut bernyanyibersama atau bahkan berfoto dengan idola mereka. selain itu, tidaksedikit juga masyarakat yang kemudian membentuk identitas merekamelalui para artis tersebut. seperti banyaknya audiens yang memakaitopi fedora yang identik dengan tompi, bandana yang identik denganita purnamasari maupun tampilan artis-artis lain yang kemudian bisa

254 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 269: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mempengaruhi audiens untuk di jadikan role model mereka. Audiensmengcopy style dari para artis untuk kemudian diikutinya yangmembuat mereka merasa diakui pada komunitas mereka sendiri.

“…. There is a set of basic personal and social needs,which comprise theneeds to feel safe,feel cared for,be valued, be useful and be spiritually grounded,in addition to the need to build skills and competencies, to function andperform ini life” (Sarwono, 2014)

Dengan schedule performer yang tidak hanya dari generasi nos-talgia, JTF juga memberikan Lineup artis berusia muda seperti Raisa,Starlite, HiVi!, SKETSA, Petra Sihombing maupun Tulus yang di-tunjukan oleh generasi usia 30 tahun kebawah. Maka dari itu sejakpertama kali pintu masuk dibuka pada hari pertama, banyak anak-anak muda berusia sekitar SMP – SMA maupun Mahasiswa yangmemenuhi area Jazz Traffic Festival. beberapa dari mereka banyakyang membeli tiket dengan harga Mahasiswa atau pelajar, sehinggamaksimal diperbolehkan untuk masuk pada pukul 14.30 WIB.

Nessa, 13 tahun, saat ditemui di area festival pada hari keduamengungkapkan bahwa tujuanya datang ke festival ini adalah untukmenonton Tulus pada hari pertama dan Raisa serta Afgan pada harikedua. “Kemarin sih nungguin Tulus, kalo hari ini sebenernya Raisasih, cuma uda lewat jadi yauda nungguin Afgan” (Nessa, 2014). Ber-beda dengan Cici yang berumur sama dengan Nessa hanya datangpada hari kedua demi melihat idolanya, Raisa. “Cuma nonton hariini aja (Hari Kedua), kemarin nggak. Soalnya hari ini ada Raisa. Se-benernya kemarin bagus sih, ada Tulus. Cuma mau nonton Raisa aja”Raisa,Afgan serta Tulus memang termasuk penyanyi yang sedang naikdaun pada saat itu. Pihak Festival sendiri tentu melihat ini sebagaisebuah kesempatan untuk menarik pengunjung anak muda dan jugauntuk menciptakan enlargement market.

Disamping artis-artis yang ditujukan untuk anak-anak muda,pihak Jazz Traffic festival juga menyiapkan “kelas” yang diperuntuk-kan bagi golongan tua. Sebut saja Totong Wicaksono-Fariz RM,World Peace Orchestra feat. Ita Purnamasari, ILDB (Indra Lesmana,Dewa Budjana , Shadu Rasyidi, Raffi), Mus Mujiono dan Krakataureunion. Untuk Krakatau memang pihak Jazz Traffic menyiapkan seca-ra spesial. Karena Krakatau yang terdiri dari Indra Lesmana (key-

255Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 270: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

boards), Dwiki Dharmawan (keyboards), Gilang Ramadhan (drums),Donny Suhendra (gitar), Prabudidharma (bass) dan Trie Utami seba-gai vokalis termasuk band lama yang mencoba untuk eksis kembalidan hari itu adalah hari untuk pertama kalinya Krakatau kembali dipanggung Surabaya setelah sekian lama mereka vakum.

Gambar 3.16 : Judul Artikel Mengenai Jazz Traffic dalam Majalahyang Diterbitkan Oleh Suara Surabaya Media.

Kehadiran “kelas” para artis untuk golongan tua maupun mudaditegaskan melalui Majalah keluaran Suara Surabaya Media, SurabayaCity Guide (Desember 2014, p.26) dengan judul artikel “PanggungAtraksi Antar Generasi: yang muda hysteria, yang dewasa menjala romansa.Dan Jazz Traffic adalah wadahnya”. Dalam artikel yang menjelaskanmengenai 3 panggung berbeda yang diikuti oleh nuansa yang berbedapula setiap panggungnya karena usia, citarasa, dan warna musik yangdinikmati (SCG, 2014, p.26). Lebih lanjut, dalam artikel tersebut jugadisebutkan bahwa penampilan 42 musisi di 3 panggung tersebut ada-

256 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 271: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lah wakil dari masing-masing generasi.“Tapi, itulah isi yang disuguhkan dalam Jazz Traffic Festival tahun ini.penampilannya berbeda-beda warna musik dan usia, mewakili berbagaigenerasi” (SCG, 2014)

Kemudian dalam kalimat selanjutnya, Jazz Traffic Festival men-coba untuk membuang Gap yang selama ini dinilai bahwa musik Jazzhanyalah milik sebagian kecil orang saja.

“.. Hal itu sekaligus menunjukkan betapa kini Jazz bukan milik orang-orang yang mapan secara usia maupun pemahaman musik.” (SCG, 2014)

Melalui media tersebut, beberapa hal yang sedang dicoba dita-namkan oleh Jazz Traffic kepada para pembaca selain mengenai musikJazz itu sendiri juga komodifikasi tentang artis-artis populer yangturut berpartisipasi dalam pertunjukan Jazz Traffic Festival 2014.

Dengan hadirnya artis-artis baru seperti Raisa, Tulus, Afgan danjuga Petra Sihombing mereka mewakili musik-musik yang sedang InTrend saat ini dan digemari oleh penonton dengan usia 30 Tahun keba-wah. berbeda dengan musik yang di bawa oleh Ita Purnamasari, IndraLesmana, Mus Mujiono bahkan Krakatau yang membawa nuansamasa lampau pada era 80 hingga 90 an. Otomatis penikmat mereka-pun kebanyakan adalah orang-orang yang lahir pada jaman tersebut.kehadiran Krakatau setelah pensiun kurang lebih 20 Tahun jugamembuat penonton dengan usia 30 tahun keatas “bereuni” . sepertiyang diungkapkan oleh Debby (50 Tahun) yang datang bersama 12temannya, dan beberapa dari mereka datang dari Jakarta hanya untukmelihat Krakatau tampil.

“hari pertama dan kedua saya nonton, sama sih ada anak Jakarta juga.Mereka jauh-jauh kesini mau nonton Krakatau. Malah katanya dipesawat sempet ketemu, katanya seneng banget mereka bisa ketemu dipesawat.” (Debby, 2015).

Bagi mereka, Krakatau mempunyai magnet tersendiri dalam fes-tival ini untuk usia 30 Tahun keatas. Dan hal tersebut juga dibenarkanoleh Rudy selaku pihak penyelenggara.

“….karena range yang kemarin itu kan untuk dua generasi ya. generasimuda dan generasi nostalgia. Memang kami buat seperti itu. Lineup punkami tabrakkan kan. Yang artis tua kami gandengkan dengan yang muda.

257Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 272: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Agar crowdnya memisah. Gak ngumpul di Raisa semua, tapi ada yangnaik juga ke Tompi” (Rudy,2015)

Pemilihan beberapa musisi masa lampau tersebut disamping un-tuk melakukan pelebaran segmen yang juga menguntungkan pihakJTF, juga adanya beberapa musisi asal Jawa Timur seperti Ita Purna-masari, Mus Mujiono dan Troy Kurniawan yang masih anak angkatdari Bubi Chen. Pihak penyelenggara seolah ingin menunjukkan bah-wa beberapa musisi tersebut berasal dari Surabaya dan sekitarnya,sebut saja Ita Purnamasari, Mus Mujiono dan juga Syaharani yangberasal dari Malang. Artis-artis generasi 80an–90an tersebut kemu-dian dicoba untuk dimunculkan kembali melalui Jazz Traffic Festival2014. Dan taktik ini terbukti, beberapa nama dari musisi lampauyang peneliti sebutkan diatas mendapat perhatian dari banyak penon-ton usia 30 tahun keatas, dan beberapa yang menonton juga terlihatanak muda yang memang mereka penasaran dengan penampilandari musisi tersebut.

3.2. Jazz Traffic Festival : “Panggung” Identitas Yang BaruSelain banyaknya pengunjung dari berbagai kalangan usia mau-

pun kelas sosial yang beragam, bagaimana cara pengunjung tersebutmenikmati suguhan musik di Jazz Traffic Festival juga bermacam-macam (Prahesty,2010). Ada pengunjung yang hanya ingin menyak-sikan penampilan musisi-musisi tertentu, ada pengunjung yang mema-suki semua hall tempat acara berlangsung hingga akhirnya menemu-kan musisi yang disukai, dan ada juga pengunjung yang lebih menik-mati suasana kemeriahan Jazz Traffic Festival di area panggung Out-door dengan menikmati sajian makanan dan minuman tanpa harusmendekati panggung untuk menikmati sajian musik Jazz Traffic Fes-tival Surabaya 2014.

Penampilan tubuh manusia melalui pakaian, dandanan dan ting-kah laku pada setiap masa juga menyiratkan sebuah pernyataan yangkuat, baik itu tentang kelas, status maupun gender (Nordhort Ed.2005). Maka dari itu, perilaku pengunjung-pengunjung Jazz TrafficFestival ini tentu tidak terlepas dari selera, gaya hidup dan tujuannyauntuk datang ke Bank Jatim Jazz Traffic Festival Surabaya 2014.

258 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 273: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Disamping itu selama beradadi area Bank Jatim Jazz Traffic Fes-tival 2014, perilaku audiens men-jadi hal yang sangat menarik untukdiamati oleh peneliti. Mulai daribagaimana pakaian, penampilanmereka saat datang ke tempat aca-ra, pemilihan artis yang ingin me-reka saksikan, antrian panjang saatingin masuk ke dalam area pang-gung, apa saja yang dilakukan olehpengunjung di dalam area pang-gung, serta tempat-tempat dima-na para pengunjung bisa melaku-kan foto-foto.

Seperti halnya yang terlihatpada Gambar 3.18 terlihat seo-rang wanita muda berusia di ba-wah 30 Tahun yang menggunakanjaket kulit yang identik denganmusik rock. Namun ia memakai-nya pada saat festival musik jazz,ini merupakan sebuah statement

atas apa yang dia perlihatkan melalui gaya berbusananya. Denganmemakai sepatu flat yang belakangan ini populer di kalangan wanitamuda, banyak yang memakainya untuk jalan-jalan santai namun tetapterlihat semi formal.

3.3. Masyarakat Urban Dan Fetisisme TeknologiMelekatnya teknologi sebagai bagian dari keseharian masyarakat

urban sepertinya sudah tidak bisa lagi terbantahkan. Apalagi denganhadirnya sosial media yang semakin menjamur seiring dengan perkem-bangan teknologi tersebut. termasuk dalam Jazz Traffic Festival ini, se-lain dari audiens yang mengkonsumsi teknologi hingga mereka tak ja-rang mengabaikan pertunjukan yang sedang berlangsung juga pihak spon-sorship BUMD Bank Jatim yang mengunduh video Bank Jatim Jazz Traf-

Gambar 3.23 : seorang wanitamuda mengenakan jaket kulit diBank Jatim Jazz Traffic Festival

2014

259Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 274: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

fic Festival 2014: Aftermoviepada Channel YouTubeofficial mereka.

Bank Jatim kemu-dian memperlihatkanvideo Aftermovie daripertunjukan Bank JatimJazz Traffic Festival2014. Video yang berisibeberapa testimoni daripengunjung dan musisiSurabaya seperti, RioSax dan juga Tiara andThe Wolfgank jugamemperlihatkan keme-gahan lokasi dan acaramelalui kamera terkiniDrones (www.Gerviji.com, 2015)

Drone, seperti yangtertulis di Gervij.commulanya adalah sebuahpesawat tanpa awak.Namun akhir-akhir inikonsep tersebut digunakan untuk sebuah kamera. alat ini merupakansebuah kamera yang dapat diterbangkan dengan remote control ataubahkan sebuah Handphone (www.gervij.com, 2015). Cara kerja kameratersebut hampir sama dengan GoPro, hanya saja ada semacam alatuntuk menerbangkan kamera tersebut yang dinamakan drone tadiuntuk menembus sudut-sudut yang sulit dijangkau oleh kamera biasadan kelebihan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Dengan adanya video aftermovie tersebut pihak penyelenggaramencoba untuk menyampaikan pesan kepada siapa saja yang melihatvideo tersebut bahwa Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014 adalahsebuah festival yang layak untuk di tonton karena kemegahan yangdibuat oleh Bank Jatim melalui video yang sebgaian besar diambil

Gambar 3.32 : Beberapa Scene yangmemperlihatkan kecanggihan teknologiDrones yang ingin ditampilkan dalam

video Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014: Aftermovie yang Diunggah di channel

YouTube.

260 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 275: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

melalui scene kamera drone tersebut (dari atas arena outdoor, bahkanjauh hingga terlihat lokasi tempat JTF berlangsung). Sehingga terlihat-lah Outdoor Arena yang luas dan penuh sesak penonton pada saatartis sedang berada di atas panggung. Kemudian juga megahnya ba-ngunan Grand City Mall sebagai tempat berlangsungnya Jazz TrafficFestival 2014.

KESIMPULANPenelitian ini dilakukan untuk mengungkap identitas budaya ur-

ban yang terlihat dalam event Jazz Traffic Festival Surabaya 2014.Pengakuan atas diri para audiens pada kelompoknya kemudian mem-buat event jazz traffic Festival Surabaya 2014 sebagai sebuah Lifestyleatau gaya hidup dan bukan hanya sekedar pertunjukan yang ditonton.Identitas terhadap suatu kelompok tersebut kemudian diperlihatkanmelalui symbol-simbol yang tidak dapat dilepaskan terhadap ikatankolektif. Symbol-symbol yang dipakainya mulai dari baju yang rapi,full makeup, tidak jarang dari mereka yang menggunakan highhellsbagi wanita dan sepatu keds untuk prianya. Juga aksesori seperti topifedora yang banyak peneliti jumpai pada saat Jazz Traffic Festivalberlangsung selama dua hari. Hal tersebut terkait dengan identitasyang ingin dimunculkan oleh masing-masing audiens untukmendapatkan pengakuan dari komunitas mereka sendiri.

Selain hal tersebut, kebiasaan akan penggunaan teknologi padamasyarakat kota yang kemudian memunculkan budaya urban danmenjadi suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan urban.pada sosial media seperti Twitter, maupun Instagram yang memuatfoto pada Wall of Fame, berfoto dengan latar belakang panggungmaupun berfoto dengan artis idola mereka seusai manggung untukkemudian mereka update ke sosial media, maupun berganti DisplayPicture. Hal yang sudah dipersiapkan oleh pihak penyelenggara ter-sebut menjadi suatu keharusan bagi para penonton untuk “menggu-nakan” apa yang sudah disediakan. dan juga sebagai penanda keber-adaan mereka dalam event tersebut. sehingga adanya statement “gaul”,“keren” maupun “anak eksis” itulah yang ingin diperlihatkan olehmasing-masing invidu pada akhirnya.

Tidak hanya sebatas itu, penampilan artis yang sedang tampil

261Praktik Public Relations di Era Disruptif

Diskursus Identitas Budaya Urban.....

Page 276: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

juga lolos dari penglihatan, yang utama adalah eksistensi mereka da-lam festival tersebut dan juga pada sosial media. Selain sosial media,para audiens juga mengandalkan kamera keluaran terbaru sepertiGoPro action cam, hal terakhir yang tidak boleh tertinggal untuk meleng-kapi handphone mereka selain tongsis adalah power bank yang akanmembuat baterai handphone mereka selalu full dan siap untuk me-nangkap setiap moment mereka dalam Jazz Traffic Festival Surabaya.

Penelitian ini mengungkap bahwa masyarakat urban kemudianidentik dengan masyarakat yang banyak mengkonsumsi symbol, Da-lam hal ini seperti adanya wall of fame, panggung dan lain sebagainya.Sehingga mereka merasa untuk perlu berfoto untuk menunjukkaneksistensi mereka dalam komunitas mereka sendiri, atau teman sebayamereka. ada yang ingin di cap sebagai “anak gaul” atau “anak eksis”seperti teman sebaya mereka. maka tidak heran jika para audiensyang datang dalam Bank Jatim Festival 2014 kemudian berpakaianrapi mengikuti Tren mode masa kini dan makeup tebal maupun highheels. Karena adanya tujuan yang bukan hanya ingin melihat artisidola saja, tetapi juga kebutuhan semu mereka untuk eksis dalamfestival tersebut.

262 PR NOW

Arina Habaidillah

Page 277: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

CSR

Page 278: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 279: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Strategi KomunikasiPT. Indah Kiat Pulp andPaper Kabupaten Serangdalam MempertahankanCitra Perusahaan

16

Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Bagian CSR & MediaRelations Melalui Program Bedah RUTILAHU (Rumah TidakLayak Huni) Dalam Mempertahankan Citra PerusahaanDi Kalangan Masyarakat Penerima Bantuan

Desayu Eka Surya & Dhimas AlfiantoUniversitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung

ABSTRAKKebutuhan papan (rumah) pribadi untuk ditempati bersama ke-

luarga, merupakan kebutuhan yang sangat besar nilainya, dimanasetiap orang belum tentu dapat memenuhi kebutuhannya tersebut.Masih banyak dijumpai masyarakat yang memiliki rumah tidak layakhuni terutama di daerah-daerah terpencil. Khusus di KabupatenSerang, dimana terdapat sekitar 12.733 rumah yang tidak layak untukditempati, dan jika dapat dikerucutkan kembali di Kecamatan Kragilanada sekitar 200 lebih rumah yang tidak layak huni sehingga perlumendapat perhatian khusus dari pemerintah dan perusahaan yangberoperasi di sekitar daerah tersebut. Maksud peneliti untukmengetahui Strategi Komunikasi Bagian CSR & Media Relationsmelalui Program Bedah RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) dalamMempertahankan Citra Perusahaan dikalangan Masyarakat PenerimaBantuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi deskriptif.Informan dipilih melalui teknik purposive sampling sehingga diperoleh2 (dua) orang informan kunci dan 3 (tiga) informan pendukung. Datapenelitian diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara men-dalam, dokumentasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Se-

265Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 280: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dangkan analisa data melalui tahap mengumpulkan data, mereduksidata, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan datayang digunakan adalah peningkatan ketekunan dalam penelitian,triangulasi, dan diskusi dengan teman sejawat. Hasil Penelitianmenunjukan 1)Tujuan dari program ini adalah membantu masyarakatsekitar lingkungan perusahaan untuk mendapatkan rumah yang layakhuni dan juga mempertahankan citra perusahaan dikalangan masya-rakat penerima bantuan. 2) Perencanaan dilakukan melalui tahapanperencanaan yang berawal dari ide dari bagian CSR & Media Rela-tions, membuat proposal perencanaan, observasi, dan survey la-pangan. 3) Manajemen memiliki fungsi dalam program BedahRUTILAHU diantaranya adalah penugasan, penjadwalan, pengkoor-dinasian, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi manajemen ini dilakukanoleh bagian CSR & Media Relations PT. Indah Kiat Pulp and PaperKabupaten Serang. 4) Strategi Komunikasi bagian CSR dan MediaRelation melalui program Bedah RUTILAHU melakukan komunikasiinterpersonal.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Tujuan, Perencanaan, Man-agement, CSR & Media

I. PENDAHULUANKebutuhan manusia terhadap papan atau rumah sebagai tempat

tinggal, serta sandang dan pangan termasuk kebutuhan primer ma-nusia. Artinya setiap orang membutuhkan rumah. Tanpa tempat ting-gal orang tidak bisa hidup normal, contoh yang paling gampang ada-lah seseorang akan menjadi gelandangan jika tidak memiliki tempattinggal.

Menurut pengamat properti Panangian Simanungkalit di Jakarta,Senin (10/9/2012) Pembangunan perumahan beserta sarana dan pra-sarananya perlu mendapatkan prioritas mengingat tempat tinggal me-rupakan salah satu kebutuhan dasar. Lingkup pembangunan, masyarakatmerupakan pelaku utama pembangunan tersebut. Mengarahkan,membimbing, dan menciptakan suasana yang menunjang pem-bangunan adalah kewajiban pemerintah (Sastra dan Marlina, 2006)Pembangunan perumahan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaansumber daya alam yang ada saat ini, namun eksploitasi sumber dayaalam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung

266 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 281: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan.Untuk kebutuhan papan (rumah) pribadi untuk ditempati ber-

sama keluarga, merupakan kebutuhan yang sangat besar nilainya, di-mana setiap orang belum tentu dapat memiliki kebutuhan papan ter-sebut. Masih dijumpai banyak manusia atau masyarakat yang memilikirumah tidak layak huni terutama di daerah-daerah terpencil. Khususdi Kabupaten Serang, sebagaimana dituliskan di dalam Press RealesePT. Indah Kiat Pulm and paper Kabupaten Serang, edisi 11 TahunXX!/Juli 2018, dimana ada sekitar 12.733 rumah yang tidak layak un-tuk ditempati, dan jika dapat dikerucutkan kembali di KecamatanKragilan ada sekitar 200 lebih rumah yang tidak layak huni sehinggaperlu mendapat perhatian dari pemerintah dan perusahaan yangberoperasi di sekitar daerah tersebut.

PT. Indah Kiat Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan yangberoperasi di sekitar daerah Kecamatan Kragilan. Perusahaan tersebutadalah anak perusahaan dari PT. Sinarmas Group. Perjalanan PT. IndahKiat Pulp and Paper dimulai sejak 1990. Tetapi terbentuknyaperusahaan ini tidak terlepas dari sejarah berdirinya PT. Asean Pulpand Paper, salah satu anak perusahaan dari PT. Sinarmas Group. PTSinarmas Group membawahi puluhan anak perusahaan yang bergerakdi berbagai bidang antara lain asuransi, telekomunikasi, agrikultur(kelapa sawit), industri kertas, dan masih banyak lagi. Di Indonesia,terdapat 85 perusahaan kertas yang tersebar di seluruh provinsi.

Guna mendukung dan membantu meringankan tanggung jawabPemerintah terkait dengan pembangunan pemukiman masyarakat yangtidak layak Huni menjadi Layak Huni, maka PT. Indah Kiat Pulm andPaper melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR)Perusahaannya melalui program bantuan pengembangan lingkungansosial masyarakat melalui pembangunan rumah bagi masyarakat yangberhalk mendapatklan bantuan.

Melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah serta berkoordi-nasi dengan Koramil Kecamatan Kragilan PT. Indah Kiat Pulm andPaper membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) yangdiberi nama Bedah RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) dimanakegiatan ini bertujuan untuk:

“Membantu masyarakat Kabupaten Serang khususnya Kecamatan Kragilan

267Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 282: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

akan kebutuhan papan (rumah) yang dimana masih banyak sekali rumahyang tidak layak untuk ditempati. Program CSR ini berbeda dengan kegiatanCSR perusahaan lain, yang pada umumnya hanya disalurkan dalam bentukbantuan atau donasi saja. (Press Release PT. Indah Kiat Pulm and Paper,edisi 11 Tahun XX!/Juli 2018)

Kegiatan Bedah RUTILAHU adalah salah satu strategi komuni-kasi yang di desain oleh bagian CSR and Media Relations PT. Indah KiatPulm and Paper yang sekaligus menjadi pelaku yang melaksanakanprogram kerjanya untuk mempertahankan serta menjaga citraperusahaan di kalangan masyarakat penerima bantuan.

Bagian CSR & Media Relations PT. Indah Kiat Pulm and Papersampai saat dilakukannya penelitian sudah sering menerima penghar-gaan dari pemerintah salah satunya adalah menjadi Best Program Corpo-rate Social Responsibility. Penghargaan tersebut diberikan oleh BupatiKabupaten Serang sebagai bentuk apresiasi kepada PT. Indah KiatPulm and Paper karena telah membantu kelangsungan hidup masya-rakat Kabupaten Serang. Penghargaan tersebut diperoleh dari kegiatanBedah RUTILAHU yang diproyeksikan oleh PT. Indah Kiat Pulm andPaper sebagai program unggulan dalam bidang CSR.

Dalam Proses pelaksanaan program CSR yang dilakukan olehPT. Indah Kiat Pulp and Paper Kabupaten Serang, komunikasi inter-personal adalah salah satu konteks komunikasi yang sangat berfungsidalam kelancaran pelaksanan program CSR yang dilakukan, baik antaraperwakilan bagian CSR dan Media Relations perusahaan denganmasyarakat penerima bantuan pada saat tim CSR perusahaan me-lakukan survey lokasi, memastikan bahwa rumah yang layak dibantuuntuk dibangun dan tentunya sesuai dengan syarat yang diberikan olehperusahaan dan tentunya selama proses pembangunan rumah dilakukanhingga selesai, demikian juga dengan pihak pemerintah yang terlibatdalam pelaksanaan Program CSR Bedah RUTILAHU tersebut.

Komunikasi Interpersonal menurut Gerad E. Miler dalamDaryanto (2011) dimana:

“Komunikasi sebagai situasi yang memungkinkan suatu sumbermentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadariuntuk mempengaruhi perilaku penerima. Proses komunikasi minimal terdiri

268 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 283: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dari tiga unsur utama yaitu pengirim pesan, pesan itu sendiri dan targetpenerima pesan. Menurut Hardjana dalam Daryanto (2011), Salah satujenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasiinterpersonal atau komunikasi antarpribadi.

Sedangkan Deddy Mulyana dalam Suranto (2011) mengemuka-kan hal yang berbeda, dimana, komunikasi interpersonal menurutnya:

“Merupakan komunikasi antara orang–orang secara tatap muka, yangmemungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara lang-sung, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal tidakhanya dengan apa yang dikatakan, yaitu bahasa yang digunakan, tapibagaimana dikatakan misalnya non-verbal pesan yang dikirim, seperti nadasuara dan ekspresi wajah. Ketika dua atau lebih orang berada di tempatyang sama dan menyadari kehadiran satu sama lain”.

Komunikasi interpersonal merupakan jenis komunikasi yangfrekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Efek-tivitas dalam komunikasi interpersonal akan mendorong terjadinyahubungan yang positif antara pihak-pihak yang saling berkomunikasi.Hal tersebut memberikan manfaat dan memelihara hubungan antar-pribadi. Sikap positif yang harus dikembangkan PT. Indah Kiat Pulmdan Paper dalam melaksanakan program CSR pada masyarakat di ke-camatan Kragilan, sebagaimana dikatakan oleh Suranto (2011) dalambukunya diantaranya:

(1) Membuka pintu komunikasi(2) Sopan dan ramah dalam berkomunikasi(3) Jangan sungkan meminta maaf pada saat merasa bersalah(4) Cepat dan tanggap(5) Penuh perhatian(6) Bertindak jujur dan adil.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

interpersonal merupakan komunikasi sekurang kurangnya berlangsungantara dua orang atau lebih, dilakukan secara tatap muka dan tin-dakannya untuk menyampaikan dan menerima pesan secara timbal-balik. Dalam penelitian yang dilakukan Komunikasi interpersonal yangdilakukan bagian CSR dan Media Relations PT. Indah Kiat Pulm dan

269Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 284: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

paper yaitu pada masyarakat penerima bantuan di Kecamatan Kra-gilan yaitu dapat bentuk memberikan dukungan, keterbukaan, kerja-sama, saling menghargai dan kesetaraan antara bagian CSR dan MediaRelations PT. Indah Kiat Pulm dan paper dengan masyarakat diKecamatan Kragilan.

Tim CSR PT Indah Kiat Pulp and Paper dalam melaksanakankegiatan Bedah RUTILAHU tidak bergerak sendiri karena keterba-tasan pada sumber daya manusia, waktu dan tenaga, sehingga PT. IndahKiat Pulp and Paper bekerja sama dengan mitra kerjanya yaitu Pe-merintah setempat dan Koramil Kragilan. Dalam proses kegiatanBedah RUTILAHU, meskipun PT. Indah Kiat Pulp and Paper mem-berikan bantuan, namun perusahaan tetap memperhatikan etika pro-fesi, artinya PT. Indah Kiat Pulp and Paper senantiasa melakukan inter-aksi dan komunikasi yang maksimal kepada pemerintahan setempat,Koramil Kragilan dan juga masyarakat penerima bantuan agar kegiatanBedah RUTILAHU dapat didukung dari mulai proses pelaksanaanhingga selesai.

PT. Indah Kiat Pulp and Paper meminta peran Pemerintah setem-pat untuk merekomendasikan serta memberikan data masyarakat Ke-camatan Kragilan yang kurang mampu sebagai bahan survey per-usahaan, sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui mana saja darirumah warga yang layak untuk di perbaiki. Pihak Koramil Kragilanmempunyai peran teknis di lapangan, mulai dari penyediaan bahanmaterial sampai dengan proses pembangunan rumah. Hal ini me-rupakan strategi komunikasi dari pihak perusahaan untuk menekanbiaya pembangunan rumah, karena pihak Koramil memiliki koneksidengan pekerja bangunan setempat dan juga toko material. Jika per-usahaan yang mengkoordinir hal tersebut ditakutkan akan menjadi ken-dala bagi perusahaan, karena pekerja bangunan serta toko materialakan mematok harga yang tinggi pada PT. Indah Kiat Pulp and Paper.

PT.Indah Kiat Pulp and Paper berkontribusi dalam ProgramCSR Bedah RUTILAHU dengan melakukan dua pembangunan ru-mah di Kecamatan Kragilan. Dalam penentuan titik pembangunanRUTILAHU, tim CSR PT. Indah Kiat Pulp and Paper KabupatenSerang berkoordinasi dengan pihak Kecamatan serta Kepala Desa.Program CSR berlangsung di dua lokasi yang berada di Kabupaten

270 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 285: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Serang Kecamatan Kragilan tepatnya di Kampung Badak Jaya DesaKragilan dan Kampung Pabuaran Desa Sentul.

Jika dibandingkan dengan program-program CSR lainnya,PT.Indah Kiat Pulp and Paper menilai kegiatan Bedah RUTILAHUini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup ma-syarakat di sekitar Kabupaten Serang yang membutuhkan bantuan khu-susnya bagi masyarakat atau warga yang belum tercukupinya kebu-tuhan papan (rumah)nya. Meskipun kegiatan CSR yang dilakukan olehPT.Indah Kiat Pulp And Paper tidak hanya fokus pada program bedahRUTILAHU, tapi PT.Indah Kiat Pulp And Paper juga melakukanprogram peningkatan kualitas Manusia (people) yaitu melalui programpendidikan dengan memberikan bantuan berupa buku tulis, beasiswaprestasi dan beasiswa kuliah yang ditanggung penuh oleh perusahaansampai masyarakat penerima bantuan tersebut lulus dari perkuliahannyahingga menjadi Diploma atau Sarjana.

Program CSR saat ini menjadi bagian penting di dalam peru-sahaan termasuk PT.Indah Kiat Pulp And Paper, dimana terus meng-upayakan setiap program CSR yang dilakukan untuk terus dikem-bangkan dengan meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadapkebutuhan masyarakat.

Untuk Jangka panjang, tentunya sebuah perusahaan akan lebih baikjika tidak hanya fokus memikirkan keuntungan secara finansial saja,tetapi memiliki rasa peka terhadap kondisi lingkungan sekitar wilayahoperasional perusahaannya, dengan memberikan bantuan dan mem-bangun masyarakat ke arah yang lebih baik dalam hal sosial-ekonomi.Salah satu aspek dalam pelaksanaan CSR adalah komitmen ber-kelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal atau masyarakatsekitar. Hal ini yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paperdalam kegiatan CSR Bedah RUTILAHU yang akan terus berkelanjutan(sustainable) dan berupaya untuk menambah jumlah rumah yang akandiperbaiki sehingga dapat terus membantu masyarakat yang belummemiliki rumah yang layak huni.

Bertolak dari uraian di atas, maka penelitian yang dilakukan akanmenjawab rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimana StrategiKomunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Kabupaten Serang BagianCSR & Media Relations Melalui Program Bedah RUTILAHU (Rumah

271Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 286: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tidak Layak Huni) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan DiKalangan Masyarakat Penerima Bantuan?. Dengan Demikian Tujuanpenelitian adalah untuk Untuk mengetahui Tujuan, perencanaan, danmanajemen Bagian CSR and Media Relations PT. Indah Kiat Pulp andPaper melalui kegiatan Bedah RUTILAHU dalam mempertahankancitra perusahaan di kalangan masyarakat penerima bantuan. Pada akhirnyapenelitian yang dilakukan berguna secara teoritis untuk pengembanganIlmu Public Relations, khususnya tentang program Corporate Social Re-sponsibility (CSR) dan secara praktis berguna bagi peneliti, akademikserta PT. Indah Kiat Pulp and Paper Kabupaten Serang serta bagimasyarakat sebagai pengalaman yang berharga, baik sebagai informasiguna menambah wawasan ataupun sebagai evaluasi untuk pelaksanaanprogram yang sama diwaktu yang berbeda.

Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan Meto-de studi deskriptif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawan-cara secara terbuka, studi pustaka, dokumentasi dan internet searchingpeneliti meyakini bahwa akan dapat menjawab masalah penelitian yaitutentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh bagian CSR & MediaRelations PT. Indah Kiat Pulp and Paper Kabupaten Serang melaluikegiatan CSR bedah Rutilahu.

Tidak selamanya sebuah perusahaan mendapatkan citra positifdari publik internal atau eksternal, untuk menghadapi kondisi yangdinilai dapat mengganggu perusahaan tersebut, seorang praktisi Pub-lic Relations hendaklah mengatur strategi komunikasi sesuai dengan kon-disi yang dibutuhkan untuk meningkatkan atau mempertahankan cit-ra perusahaannya. Dalam menjalankan tugasnya, praktisi Public Rela-tions selayaknya menyadari bahwa yang utama dari tanggung jawabPublic Relations adalah bagaimana menumbuhkan kepercayaan publikinternal ataupun eksternal, goodwill (itikad baik), dan jujur dalampenyampaian informasi serta pesan kepada khalayak umum, kegiatanitu pun harus didukung dengan strategi dan perencanaan yang matanguntuk memperoleh citra positif dikalangan publik.

II. PEMBAHASAN1. Tujuan bagian CSR & Media Relations PT. Indah Kiat

Pulp and Paper dalam Program Bedah RUTILAHU

272 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 287: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tujuan merupakan langkah awal dalam proses mencapai sebuahkeberhasilan, dan hal yang akan dicapai atau dihasilkan oleh sebuahperusahaan atau organisasi. Tujuan merupakan usaha berupa menen-tukan target untuk mengukur keberhasilan sebuah program yang dilak-sanakan yang dalam penelitian ini adalag bagian CSR dan Media rela-tion PT. Indah Kiat Pulm and paper. Dalam merumuskan tujuan sebuahperusahaan melibatkan berbagai staf dari sub bagian perusahaan yangterkait. Tujuan di tetapkan untuk memperkuat sebuah strategikomunikasi dalam sebuah program agar lebih terarah dan fokus dalammencapai tujuan yang disusun.

Informan penelitian mengatakan bahwa tujuan dilakukannya prog-ram CSR yang diberi nama Bedah Rutilahu karena berdasarkan obser-vasi lapangan diketahui masih banyak dari masyarakat KecamatanKragilan yang memiliki ekonomi yang memprihatinkan dan rumahyang tidak layak huni, artinya sangat signifikan jika warga mempunyaiekonomi yang rendah , maka untuk memenuhi kebutuhan papan pastiakan mengalami kesulitan. Fakta yang diperoleh saat penelitian dilapangan pada saat peneliti mewawancarai masyarakat penerimabantuan, masyarakat menilai bahwa tujuan dari perusahaan PT. IndahKiat Pulp and Paper adalah murni untuk membantu masyarakatKecamatan Kragilan yang masih kesulitan memenuhi kebutuhannyauntuk memeiliki rumah yang layak, begitu juga yang diungkapkan olehmitra kerja PT. Indah Kiat Pulp and Paper dalam program BedahRUTILAHU yaitu Koramil Kecamatan Kragilan menilai bahwa PT.Indah Kiat Pulp and Paper adalah satu-satunya perusahaan yang fokusdan aktif dalam kegiatan CSR perusahaannya, dimana menurutpengakuannya, program CSR Bedah Rutilahu yang dilakukan oleh PT.Indah Kiat Pulp and Paper adalah murni untuk membantu masyarakatyang tidak beruntung tanpa ada maksud apapun dalam melaksanakansetiap program CSR perusahaannya.

2. Perencanaan Bagian CSR & Media Relations PT. IndahKiat Pulp and Paper dalam Program Bedah RUTILAHUPerencanaan (planning) merupakan langkah awal dalam sebuah ke-

giatan untuk mencapai hasil akhir yang ingin dicapai oleh setiap peru-sahaan yang diantaranya meliputi strategi, program, serta kebijakan

273Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 288: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang dimana hal tersebut sangat diperlukan untuk mencapai sebuahtujuan. Jika tanpa perencanaan yang matang, maka suatu kegiatan atauprogram yang diselenggarakan oleh perusahaan akan sulit mencapaitujuan yang diinginkan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepa-da informan penelitian diketahui bahwa program CSR BedahRUTILAHU direncanakan sejak tahun 2016 dan baru dapat dilak-sanakan pada tahun 2017 akhir, disusun oleh bagian CSR & MediaRelations yang sekaligus sebagai pelaksana program CSR BedahRUTILAHU tersebut. Pada tahap perencanaan bagian CSR & MediaRelations merumuskan beberapa tahapan yang akan dilakukan oleh pihakterkait untuk dilakukan dalam program Bedah RUTILAHU. Tahapanini diimplementasikan langsung oleh bagian CSR & Media Relations,diantaranya adalah:

1. Ide dari bagian CSR & Media Relations, karena melihat faktadilapangan masih banyak rumah masyarakat yang tidak layakhuni disekitar perusahaan.

2. Membuat proposal perencanaan untuk diajukan kepadaatasan.

3. Observasi oleh bagian CSR & Media Relations4. Survey ke lapangan oleh bagian CSR & Media RelationsPada penelitian ini peneliti menemukan bahwa dalam tahapan pe-

rencanaan yang dilakukan masih ditemukan beberapa pertimbanganyang harus dihadapi oleh PT. Indah Kiat Pulm and Paper, karenaprogram ini ditujukan untuk perindividu saja. Perencanaan hendaklahdisusun dengan dengan konsep yang maksimal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang justru akan mengakibatkan persepsitebang pilih dimata masyarakat luas. Hal ini merupakan usaha perusa-haan terutama bagian CSR & Media Relations untuk meminimalisirkemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Perencanaan program Bedah RUTILAHU dicetuskan oleh ba-gian CSR & Media Relations pada saat melihat fakta dilingkungan seki-tar perusahaan. Internal perusahaan melihat bahwa masyarakat yangmemiliki rumah tidak layak huni masih sangat banyak sekali dandidukung oleh data dari pihak Kecamatan Kragilan yang menyebutkansebanyak 200 lebih masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di

274 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 289: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

desa-desa masih belum mencukupi kebutuhan papan yang layak.Setelah mencetuskan ide, bagian CSR & Media Relations melakukan

tahapan kedua yaitu membuat proposal yang berkaitan dengan pro-gram Bedah RUTILAHU yang ditujukan untuk masyarakat lingkungansekitar, menjabarkan secara detail mulai dari dana yang dibutuhkan,tujuan serta apakah program tersebut memilki dampak yang besar dimasyarakat sekitar. Setelah proposal disetujui langkah selanjutnyaadalah tahap observasi yang dilakukan langsung oleh bagian CSR &Media Relations. Bagian ini mengobservasi, mengamati serta memastikankembali apakah memang benar masyarakat yang berada dilingkunganperusahaan masih banyak yang belum memiliki rumah yang tidak layakhuni. Bagian CSR & Media Relations mengobservasi dari satu desa kedesa lainnya untuk lebih jelas dan bisa melihat fakta di lapangan, sertamembuat perbandingan-perbandingan rumah yang benar-benar layakuntuk dibantu dan dibedah.

Langkah terakhir dalam tahapan perencanaan adalah melakukansurvey lapangan yang juga dilakukan langsung oleh bagian CSR & MediaRelations. Pada tahap ini bagian CSR & Media Relations melakukan sur-vey dan mengunjungi satu persatu rumah yang sudah memenuhi kriteriauntuk dibangun, dalam kegiatan survey pihak bagian CSR & MediaRelations melihat data-data yang sudah diberikan dan direkomendasikanoleh pihak Kecamatan Kragilan. Pada saat survey lapangan, bagianCSR & Media Relations melakukannya dengan sangat hati-hati dan tidakmenjanjikan kepada yang memiliki rumah untuk benar-benar dibantukarena masih banyaknya perbandingan-perbandingan yang jadipertimbangan untuk program ini ditujukan untuk siapa.

Ada beberapa kriteria sasaran yang diberikan oleh perusahaandalam program Bedah RUTILAHU diantaranya adalah:

1. Rumah serta tanah harus atas nama pribadi2. Tidak memiliki penghasilan tetap atau pengangguran3. Dapat dikategorikan miskin atau tidak mampu4. Memiliki anggota keluarga yang cukup banyak (lebih dari 3

anggota keluarga)5. Memiliki rumah yang tidak layak huniBerdasarkan kriteria di atas, peneliti mendapatkan fakta di lapangan

bahwa tidak semua kriteria ini menjadi faktor utama untuk penentuan

275Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 290: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

siapa yang layak menerima bantuan, seperti halnya pak Misja sebagaimasyarakat penerima bantuan, beliau hanya tinggal seorang diri dantidak memiliki anggota keluarga yang banyak, dalam hal ini penelitidapat menyimpulkan bahwa syarat-syarat yang diberikan oleh pihakperusahaan hanya bersifat opsional. Akan tetapi ada syarat mutlak yangharus dipenuhi oleh calon penerima bantuan yaitu rumah dan tanahatas nama pribadi, syarat ini ditetapkan karena menghindari hal-halyang tidak diinginkan, mulai dari kekhawatiran takut terjadi sengketaoleh pihak-pihak lain yang akan merugikan kedua belah pihak.

3. Manajemen bagian CSR & Media Relations PT. IndahKiat Pulp and Paper dalam Program Bedah RUTILAHUManajemen merupakan kombinasi dari aktivitas-aktivitas dari ber-

bagi bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan prog-ram dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Kemudian manajemenakan menetapkan suatu perencanaan apa yang sebaiknya dilakukanuntuk masa yang akan datang dan kemudian menentukan siapa sajapihak-pihak yang terlibat atau melakukan dan juga bagaimana tin-dakannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka diketahui bahwaPT. Indah KIat Pulm and Paper memiliki fungsi manajemen sebagaiberikut: Penugasan, Penjadwalan, Pengkoordinasian, Pelaksanaan danEvaluasi

Fungsi pertama yaitu penugasan, hal ini dilaksanakan langsungoleh bagian CSR & Media Relations, karena bagian ini memiliki fungsiuntuk merancang, melaksanakan serta mengevaluasi secara keseluruh-an kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam programBedah RUTILAHU hanya dari internal bagian CSR & Media Relationssaja yang terlibat tidak ada sub departemen internal yang ikut terlibatdidalamnya. Dalam pelaksanaannya bagian CSR & Media Relationsmemiliki tugas sebagai koordinator lapangan atau pengawas kegiatan,dikarenakan SDM nya yang tidak memadai untuk membuat programini secara independent maka bagian CSR & Media Relations dibantu olehpihak Koramil Kecamatan Kragilan, pihak eksternal ini memiliki tugassebagai teknis dilapangan.

Dalam hal penugasan, bagian CSR & Media Relations menunjuk

276 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 291: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

salah satu staf untuk menjadi koordinator lapangan dan dibantu olehmitra kerja karena sangat terbatasnya SDM yang dimiliki oleh PT. IndahKIat Pulm and Paper, karena ada beberapa kegiatan CSR yang sedangberjalan di bulan yang sama.

Fungsi kedua adalah penjadwalan, penjadwalan salah satu hal yangharus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, penjadwalan dilakukanuntuk mengefisienkan sebuah kegiatan atau program agar programtersebut dapat dilaksanakan dengan lancar agar dapat mencapai tu-juan sebuah perusahaan. Hal ini dilakukan oleh bagian CSR & MediaRelations PT. Indah Kiat Pulp and Paper dalam program BedahRUTILAHU.

Penjadwalan dilakukan mulai pada saat melakukan observasi, sur-vey lapangan, pembongkaran rumah hingga sampai jadi fisik rumahyang sudah layak untuk ditempati. Jadwal yang disusun sudah sangatefektif ketika diaplikasikan ke lapangan pada saat Bedah RUTILAHUini dilaksanakan. Untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yangdirencanakan dapat berjalan dengan baik, penjadwalan harus disusundengan terget-target yang terperinci, bagian CSR & Media Relationsmenargetkan survey dan menentukan titik mana yang harus dibangunsekitar 3 bulan, proses pembongkaran rumah dijadwalkan sekitar 7hari dan pembangunan rumah ditergetkan selama 11-15 hari.

Peneliti menemukan fakta dilapangan bahwa jadwal yang disusunoleh bagian CSR & Media Relations diterapkan secara maksimal olehkedua belah pihak, baik dari internal perusahaan juga dari eksternalperusahaan. Seluruh kegiatan yang ditargetkan selesai dengan lebihcepat diluar dari target yang sudah diberikan oleh pihak perusahaankarena banyak masyarakat yang pro aktif untuk ikut membantu darimulai pembongkaran sampai pembangunan rumah.

Fungsi ketiga adalah pengkoordinasian, pengkoordinasian sangatpenting untuk proses pengintegrasian tujuan-tujuan pada bagian yangmemiliki fungsi dalam bidang-bidang tertentu dalam sebuah perusahaanuntuk mencapai tujuan bersama. Pengkoordinasian ini melibatkan duabelah pihak atau lebih. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT. IndahKiat Pulp and Paper melalui bagian CSR & Media Relations melakukanpengkoordinasian kepada pihak eksternal yaitu Koramil KecamatanKragilan untuk ikut ambil bagian di program CSR PT. Indah Kiat

277Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 292: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pulp and Paper Bedah RUTILAHU. Pengkoordinasian ini dilakukanmengingat bahwa untuk membuat program seperti ini tidak mudahdilaksanakan oleh pihak internal bagian CSR & Media Relations saja.Koordinasi ini langsung dilakukan oleh kepala bagian CSR & MediaRelations yang awalnya berkoordinasi dengan Kecamatan Kragilan,namun dari pihak Kecamatan dilimpahkan kepada Koramil Kragilankarena ada satu dan lain hal sehingga pihak perusahaan langsungmelakukan komunikasi kepada DANRAMIL untuk memastikan bah-wa Koramil Kecamatan Kragilan siap ambil bagian dalam programBedah RUTILAHU. DANRAMIL menyetujui kerja sama dalam pro-gram ini karena mengingat bahwa program ini adalah program sosialuntuk membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan papan.

Disamping karena kurangnya SDM di bagian CSR & Media Re-lations, pengkoordinasian dilakukan untuk meminimalisir budget yangsudah ditetapkan oleh perusahaan, dari mulai pemesanan bahan ma-terial hingga bernegoisasi dengan tukang bangunan dilakukan olehpihak Koramil. Hal itu menjadi strategi komunikasi tersendiri dariperusahaan, karena jika bekerjasama dengan Koramil biaya tersebutbisa ditekan seminimal mungkin. Jika hal itu dilakukan langsung olehperusahaan, bahan material serta biaya tukang bangunan akanmelambung dan dipatok tinggi.

Fungsi keempat adalah pelaksanaan, pelaksanaan adalah sebuahusaha yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat untuk melaksana-kan seluruh perencanaan yang sudah disusun dan ditetapkan olehperusahaan. Pelaksanaan merupakan pengimplementasian suatu pro-ses dari rangkaian perencanaan ataupun kebijakan yang sudah disusunoleh manajemen untuk kemudian dilaksanakan secara efisien gunamencapai sasaran dari program yang sudah di tetapkan. Dalam tahappelaksanaan ini bagian CSR & Media Relations melakukan pelaksanaansesuai dengan perencanaan, penugasan, serta pengkoordinsian yangsudah ditetapkan oleh pihak perusahaan.

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti mengamati pada saat obser-vasi dilapangan yang diantaranya adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan program Bedah RUTILAHU2. Bagaimana penugasan yang dilakukan oleh bagian CSR &

Media Relations pada saat proses pelaksanaan dilapangan

278 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 293: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

3. Bagaimana respon dari masyarakat sekitar4. Bagaimana respon dari masyarakat penerima bantuanUntuk memastikan dan memperkuat data penelitian, peneliti me-

lakukan wawancara kepada informan kunci serta pendukung menge-nai pelaksanaan program Bedah RUTILAHU. Peneliti mendapatkanketerangan dari informan kunci maupun pendukung bahwa prosespelaksanaan dilapangan berjalan dengan lancar, sesuai dengan jadwalyang sudah dirancang, mulai dari survey sampai dengan pemba-ngunan rumah.

Fungsi kelima yaitu evaluasi, evaluasi adalah suatu upaya perusa-haan untuk menilai program atau kegiatan secara obyektif dalampencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau dilaksanakan sebelum-nya. Evaluasi dilakukan sebagai tolak ukur atau penilaian terhadapsegala hasil yang telah diraih untuk pertimbangan dalam penentuanperencanaan dimasa mendatang.

Bagian CSR & Media Relations melakukan evaluasi setelah pro-gram Bedah RUTILAHU selesai dilaksanakan. Dalam rapat evaluasiyang dilakukan bagian CSR & Media Relations, petinggi perusahaanserta pihak-pihak yang terkait, PT. Indah Kiat Pulp and Paper sepakatuntuk menjadikan program Bedah RUTILAHU sebagai programunggulan karena program ini sangat besar manfaatnya untuk kehi-dupan masyarakat, selain itu PT. Indah Kiat Pulp and Paper meru-pakan satu-satunya perusahaan yang memiliki program CSR BedahRUTILAHU di wilayah Kabupaten Serang, khususnya KecamatanKragilan.

Setelah sebelumnya membangun 2 rumah yang tidak layak hunidi lingkungan sekitar perusahaan, pihak perusahaan melakukan eva-luasi dan memutuskan untuk menambah 10 unit rumah di tahun 2018yang tersebar di seluruh Kecamatan Kragilan.

Namun peneliti menganggap hasil dari evaluasi dari bagian CSR& Media Relations PT. Indah Kiat Pulp and Paper ini belum maksimal,karena pihak dari internal perusahaan tidak berusaha untuk me-nanyakan kepada masyarakat yang menerima bantuan serta melihatdari sudut pandang mereka, apakah program ini sudah sangat maksi-mal dan membantu masyarakat ataupun belum dan apa yang harusdiperbaiki dalam program ini. Hal-hal seperti yang seharusnya diper-

279Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 294: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

hatikan oleh bagian CSR & Media Relations. Disamping apresiasi yangdidapatkan perusahaan, masih ada keluhan yang diterima oleh bagianCSR & Media Relations diantaranya dari salah satu masyarakat yangmenerima bantuan yang mengharapkan bantuan berupa sumur borkarena sumber air di daerah tersebut sangat susah ditemukan.

5. Strategi Komunikasi Bagian CSR & Media RelationsMelalui Program Bedah RUTILAHU dalam Memperta-hankan Citra Perusahaan Dikalangan Masyarakat Pe-nerima BantuanBertolak dari keseluruhan hasil penelitian diatas, maka strategi

komunikasi yang dilakukan PT Indah Kiat Pulp and Paper yang dilak-sanakan oleh bagian CSR & Media Relations dalam mempertahankancitra perusahaannya telah berjalan sesuai dengan apa yang ingindicapai oleh perusahaan. Kemudian dalam program tersebut apayang sudah ditetapkan dalam tujuan, perencanaan yang sudah disusunserta fungsi manajemen yang dikelola dengan sungguh-sungguh,maka PT. Indah Kiat Pulp and Paper khususnya oleh bagian CSR &Media Relations sudah sesuai dengan harapan perusahaan dan sesuaidengan unsur-unsur dalam strategi komunikasi yang dikemas.

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulpand Paper, dilaksanakan oleh bagian CSR & Media Relations sudahsesuai dengan definisi yang dikemukan oleh Onong Uchjana Effendydalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasiyang mengatakan bahwa Strategi Komunikasi adalah:

“Merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (Communicationplanning) dan manajemen (communication management) untuk mencapaisuatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harusdapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harusdilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbedasewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.” (Effendy, 2009:84)

Dari definisi tersebut, peneliti menilai bahwa untuk mencapaitujuan yang sudah ditetapkan, dibutuhkan proses perencanaan yangmatang dan didukung oleh manajemen yang baik maka program yangdilaksanakan oleh perusahaan akan berjalan dengan maksimal. Seperti

280 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 295: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

halnya yang dilakukan oleh bagian CSR & Media Relations dimanamelakukan strategi komunikasi dengan membuat penyusunan peren-canaan yang sangat matang, terlihat dalam hasil analisis bahwa penyu-sunan perencanaan sudah dilakukan sejak tahun 2016, yang dimanaperencanaan tersebut meliputi ide dari bagian CSR & Media Relationskarena melihat masih banyak masyarakat yang memiliki rumah yangtidak layak huni, setelah itu membuat proposal untuk diajukan kepadaatasan, ketika proposal sudah disetujui maka dilanjutkan untukmemulai observasi dan melihat data-data yang diperoleh dari keca-matan, mengunjungi desa atau kampung mana yang tingkat kepemi-likan rumah tidak layak huni nya masih sangat tinggi, dalam obser-vasinya pihak perusahaan sudah melihat gambaran dilapangan danbisa memulai untuk survey langsung ke rumah-rumah yang sudahmasuk kriteria oleh perusahaan. Strategi Komunikasi yang tampakJelas dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper adalah Komu-nikasi interpersonal baik kepada masyarakat, koramil sebagai mitrakerja dan kepada pemerintah daerah kabupaten Serang.

Untuk lebih mudah memahami uraian pembahasan hasil pene-litian di atas, peneliti menyusun model hasil penelitian sebagai berikut:

281Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 296: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Model Hasil Penelitian

III. PENUTUP1. Tujuan bagian CSR & Media Relations dalam program Bedah

RUTILAHU adalah membantu masyarakat di lingkungansekitar perusahaan, karena melihat kondisi tersebut bagianCSR & Media Relations berinisiatif untuk membuat programbaru yaitu Bedah RUTILAHU yang dimana program inimemiliki dampak yang besar bagi kelangsungan hidupmasyarakat penerima bantuan. Selain tujuan yang sudahdijabarkan diatas, pihak perusahaan PT. Indah Kiat Pulpand Paper serta bagian CSR & Media Relations memilikitujuan agar program ini dapat memberikan feedback atau

282 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 297: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

timbal balik yang positif bagi perusahaan.2. Perencanaan yang dilakukan bagian CSR & Media Relations

dalam program Bedah RUTILAHU melewati beberapatahap diantaranya adalah mencetuskan ide, membuatproposal ,melakukan observasi Penyusunan perencanaandisusun sejak jauh hari agar program yang akan dilaksanakandapat berjalan dengan lancar.

3. Manajemen bagian CSR & Media Relations dalam programBedah RUTILAHU memiliki beberapa fungsi diantaranyaadalah penugasan, penjadwalan, pengkoordinasian, pelak-sanaan serta evaluasi.

4. Strategi Komunikasi yang dijalankan oleh PT. Indah KiatPulp and Paper dan dilaksanakn oleh bagian CSR & MediaRelations sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan dalamtujuan yaitu membantu masyarakat untuk mendapatkanrumah yang layak, penyusunan perencanaan yang detailmeliputi dari ide manajemen, penyusunan proposalprogram, observasi, dan survey di lapangan.

DAFTAR PUSTAKAArdianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja RosdakaryaBandung

Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2005. Dasar-dasar PublicRelations. Cetakan keempat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Buletin Gerbang, Edisi ke-11, Tahun XXI/Juli 2018Cresswell, Jhon. 2014. Penelitian Kualitatfi & Desain Riset Memilih di

antara Lima Pendekatan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka PelajarDaryanto. (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Sarana Tutorial

Nurani Sejahtera..Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi.

Cetakan Ketiga. Bandung: Citra Aditya Bakti.Iriantara, Yosal. 2007. Community Relations Konsep dan Aplikasinya.

Cetakan Kedua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset-Bandung

283Praktik Public Relations di Era Disruptif

Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper.....

Page 298: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations Konsep danAplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Rismawaty, Desayu dan Sangra Juliano. 2014. Pengantar IlmuKomunikasi. Bandung: Rekayasa Sains

Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi Teori dan Studi Kasus.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Ruslan, Rosady. 2014. Manajemen Public Relations dan Media KomunikasiKonsep dan Aplikasinya (Edisi Revisi). Jakarta: Raja GrafindoPersada

______________. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2016. Metode Penelelitian Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif,dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: MemperkuatTanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Jakarta: Refika Aditama,Eresco

Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha IlmuSusanto, A.B. 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility

Pendekatan Strategic Manajement dalam CSR. Jakarta: ErlanggaSuprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta:

Media PressindoUntung, Budi. 2014. CSR dalam Dunia Bisnis. Yogyakarta: Andi Off-

set____________.2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar

GrafikaWiryanto. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo

284 PR NOW

Desayu Eka Surya & Dhimas Alfianto

Page 299: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Resolusi KonflikPerusahaan MelaluiProgram CorporateSocial Responsibility

Rahma Santhi ZinaidaUniversitas Bina Darma

Ruzqiyah UlfaUniversitas Bunda Mulia

17

ABSTRAKSetelah diamati dalam beberapa kasus yang terjadi di Indonesia

mengenai konflik perusahaan dengan masyarakat, didapati bahwaperusahaan memperlakukan masyarakat kurang menyenangkan.Salah satu perusahaan besar di india yang mengalami konflik denganmasyarakat adalah PT.Coca Cola. Perusahaan ini dihujani kritik kerasdari masyarakat, aktivis dan ahli lingkungan yang mengatakan bahwaperusahaan telah menghabiskan sumber daya air tanah di daerah dimana pabrik pembotolan coca cola berada dan berbagai isu lainnya.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studikasus. Teori yang digunakan adalah teori CSR Triple Bottom Line(TBL) Elkington. Hasil penelitian ini adalah tiga komponen TBL yangdilakukan PT. Coca Cola di India yakni economic growth (Pengkomu-nikasian Penanganan Energi), environmental protection (Campaignfor Reduce, Recycle, and Replenish), dan social equity (SosialisasiPenanggulangan Air dan kesehatan dan Kegiatan Komunikasi Pem-bangunan Inisiasi Masyarakat).

Kata Kunci : Resolusi, Konflik, Perusahaan, CSR

PENDAHULUANDari mana datangnya konflik antara perusahaan dan masyara-

kat? Pertanyaan tersebut sangatlah relevan untuk diajukan ketika ter-jadi kondisi hubungan yang sering kali tidak harmonis diantara kedua-

285Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 300: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

nya, konflik antara perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaanseringkali terjadi, salah satu contohnya yang terjadi pada PT BumiSuksesindo dengan sebagian warga di tanggal 19 Oktober, serta 22dan 25 November 2015 lalu. Konflik yang terjadi adalah seputarTambang emas yang berada di Pulau Merah, Desa Sumberagung,Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi itu saat ini menon-aktifkan sebagian besar aktivitasnya, menunggu hingga suhu hubunganmenjadi lebih sejuk.

Perusahaan perlu turun ke lapangan dengan berbagai programseperti community relations, corporate social responsibility dan berbagai ke-giatan lainnya agar mendekatkan diri ke masyarakat sehingga dapatmenyejukan suasana kembali seperti sedia kala.Secara umum, hu-bungan antara perusahaan dan masyarakat sangat terkait dengan tigahal besar, yaitu manajemen dampak, distribusi manfaat, serta perilakuperusahaan (Zandvliet dan Anderson, 2009; IFC, 2010).Manajemendampak terdiri dari dampak langsung dan dampak tidak langsung.Distribusi manfaat terdiri dari peluang kerja, kesempatan usaha, danprojek komunitas. Perilaku perusahaan terkait dengan persepsimasyarakat

Setelah diamati dalam beberapa kasus yang terjadi di Indonesiamengenai konflik perusahaan dengan masyarakat, didapati bahwaperusahaan memperlakukan masyarakat kurang menyenangkan se-hingga masyarakat menjadi terusik. Beberapa masalah seperti Pen-cemaran yang dibiarkan, isue lingkungan yang terabaikan, infra-struktur di sekitar perusahaan yang terkena dampak dari perusahaan,yang kemudian hal ini membuat masyarakat kehilangan daya dukungkepada perusahaan. Kejadian ini sering kali membuat hubungan per-usahaan dengan masyarakat memburuk. Ironisnya, ini juga terbawapada manajemen dampak sosial yang kurang baik, misalnya dalamjual beli lahan, pembuangan limbah pabrik, fasilitas publik yang ter-usik, hal hal tersebut juga pemicu konflik perusahaan dengan ma-syarakat.

Salah satu perusahaan besar di india yang mengalami konflikdengan masyarakat adalah PT. Coca Cola. Perusahaan ini dihujanikritik keras dari aktivis dan ahli lingkungan yang mengatakan bahwaperusahaaan telah menghabiskan sumber daya air tanah di daerah di

286 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 301: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

mana pabrik pembotolan coca cola berada, sehingga mempengaruhimata pencaharian petani miskin, pembuangan limbah bahan beracundan berbahaya apabila tinggal di dekat pabrik pembotolan, dan ter-utama pemakaian air limbah ke lahan pertanian.Selain itu, praktikbisnis diduga tidak etis di negara-negara berkembang menyebabkannya menjadi salah satu perusahaan yang paling diboikot di dunia.Berikut ini maping permasalahan yang memicu konflik antara masya-rakat dna PT. Coca Cola di India :

Kritik terhadap perusahaan terus dikemukakan masyarakat, me-reka merasa bahwa Coca-Cola menghabiskan jutaan dolar untuk pro-yek ‘hijau’ dan ‘ramah lingkungan’ hanya untuk pencitraan perusahaanitu sendiri, sehingga dianggap gagal untuk membuat perubahandalam operasinya. Masyarakat mengatakan ini adalah upaya green-washing saja, sehingga praktik bisnis Coca-Cola di India telah menodaicitra merek besar yang tidak hanya di India tetapi juga didunia.

Tidak semua konflik itu buruk dan tidak semua konflik baik.Menurut Hocker dan Wilmot (1995), Orang cenderung melihat kon-flik sebagai kekuatan negatif yang berjalan untuk melawan penyele-saian kelompok atau tujuan bersama yang berhasil.Karena konfliktampaknya tidak dapat dihindari, sangat perlu bagi sebuah organisasiuntuk dapat mengenali sumber konflik, untuk melihatnya sebagaipotensi yang konstruktif dan destruktif, untuk belajar bagaimanamengelola konflik dan menerapkan teknik resolusi konflik di jalanyang praktis (Fleerwood, 1987).

287Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 302: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Terkait dengan konflik dengan masyarakat yang dialami PT.CocaCola di india ini, maka program CSR merupakan salah satu alat untukmemperbaiki hubungan dengan komunitas khususnya masyarakat se-kitar perusahaan. Untuk itu kajian ini akan membahas batasan masalahpenelitian mengenai upaya Public Relations dalam upaya ResolusiKonflik Perusahaan dengan program Corporate Social Responsibility.

TINJAUAN TEORIJenis konflik Perusahaan

Beberapa jenis konflik antara lain: Konflik diri, Konflikantarkelompok, Konflik antar individu, konflik, konflik didalamkelompok/organisasi, konflik di luar organisasi, konflik substantif,konflik kepribadian, dan konflik komunikasi (Pickering, 2001:12).Pada tataran organissi, konflik antara perusahaan dan masyarakatkerap terjadi dikarenakan kurangnya perhatian perusahaan akan ma-syarakat disekitarnya mulai dari lingkungan, pendidikan, kesehatandan lainya. Namun masalah utama sebenarnya adalah di komunikasi,kurangnya komunikasi dari pihak perusahaan ke masyarakat menye-babkan tidak adanya hubungan saling mengerti dan mutual under-standing.Karena komunikasi yang tidak maksimal, maka komunikasiorganisasi untuk sektor eksternal tidak dapat dijalankan dengan mak-simal.Salah satu upaya perusahaan untuk mengatasi konflik denganmasyarakat adalah dengan menggiatkan progam Corporate Social Re-sponsibility (CSR) dimana program ini merupakan salah satu bentukprogram sosial untuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat disekitar perusahaan.

Selanjutnya, hal yang penting dilihat adalah bagaimana perusa-haan itu menanggulangi terjadinya konflik dengan mulai memilikivisi misis kedepan yang lebih terarah dalam membangun mutual trustand relations dengan masyarakat sekitar. Sudah menjadi hukum pastibahwa perusahaan yang hadir di wilayah tertentu harus memberikanmanfaat utama bagi wilayah itu. Hal tersebut adalah wajib karena diwilayah itu perusahaan pasti akan menimbulkan dampak walaupunkecil. Perusahaan sudah sepantasnya memilah mana saja jenis-jenispeluang bisnis/kerja, kesempatan usaha, dan projek yang bisa ditu-jukan untuk masyarakat setempat.

288 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 303: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tentu, hal ini dilakukan sesuai dengan kapasitas, aset, dan kebu-tuhan masyarakat itu. Konflik sebaiknya dihindari dan ditiadakannamun apabila sudah terlanjur terjadi konflik, maka perusahaan ber-tanggung jawab dengan memulihkan kondisi ke keondisi awal yangkonduktif. Untuk itu perusahaan saat ini sudah mulai menjalankanantisipasi dibandingkan sibuk pomosi, sosialisasi, dll. proses atisiasbiasanya dilakukan dengan program Corporate Social Responsibility(CSR) yang saat ini bahkan diwajibkan oleh pemerintah untuk menjadibagian dari Public Relations strategic planning untuk melanjutkanatau merumuskan kegiatan CSR yang seperti apa yang ocok denganmasyarakatnya.

Resolusi KonflikKonflik dapat menciptakan dampak negatif pada kelompok te-

tapi juga dapat menyebabkan dampak positif tergantung pada sifatkonflik itu sendiri. Efek positif dari konflik adalah: memperbaikikualitas keputusan, merangsang keterlibatan dalam diskusi dan mem-bangun komununikasi kelompok. Resolusi konflik dapat didefinisikansebagai berikut :

“conflict resolution as a field made up of varying degrees of long-term toshort-term intervention, still others conclude that conflict resolution is areactionary approach, dealing with the immediate crises in order to keep aresemblance of order and peace with violence at a minimum” (Welsh,2002)

Selain itu, konflik juga berpotensi merusak suatu kelompok teru-tama saat memakan terlalu banyak energy para anggotanya daripadaberkonsentrasi pada aktivitas produktif organisasi lainnya. Namun,konflik dapat mengganggu proses kelompok dan menciptakan per-musuhan interpersonal sehingga anggota kelompok dapat menjaditidak mau atau tidak dapat bekerja dengan orang lain dalam mencapaitujuan organisasi. Konflik yang tidak terselesaikan cenderung tumbuhmenjadi konflik yang lebih besar, semakin berkembang, semakin besarkesempatan untuk mengumpulkan lebih banyak masalah (Knippendan Green, 1999).

289Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 304: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambar 1. Resolusi Konflik

Sumber :Knippen and Green (1999)

C.Wright Mills telah disebut sebagai pendiri teori konflik mod-ern (Knapp, 1994). Menurut Mill, struktur sosial diciptakan melaluikonflik antara orang-orang dengan minat dan sumber daya yang ber-beda. Individu dan sumber daya, pada gilirannya, dipengaruhi olehstruktur ini dan oleh distribusi kekuatan dan sumber daya yang tidaksetara di masyarakat.Elit kekuatan masyarakat Amerika, (contohnyaindustri militer) “muncul dari perpaduan elit bekerja sama, penta-gon dan cabang eksekutif pemerintah”. Mills berpendapat bahwakepentingan para elit ini bertentangan dengan kepentingan rakyat.Dia berteori bahwa kebijakan elit penguasa akan menghasilkan “me-ningkatkan intensitas konflik dan mungkin penghancuran umatmanusia” (Knapp, 1994).

Public RelationsPublic Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan mana-

jemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, mem-bantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organi-sasi. Para praktisi public relations berkomunikasi dengan semua ma-syarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan

290 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 305: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

hubungan positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organi-sasi dengan harapan masyarakat. (Lattimore, Baskin, Suzatte, Heiman,Elizabeth. 2010: 4).

Menurut Rumanti (2002: 39-42), ada 4 tugas pokok public rela-tions yang wajib dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyam-paian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual)kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yangbenar tentang Organisasi

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan sertapendapat umum atau masyarakat

3. Memperbaiki citra organisasi4. Tanggung jawab sosial (social responsibility / CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) The Triple BottomLine (TBL) ElkingtonDalam konteks global, istilah Corporate Social Responsibility (CSR)

mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutamasetelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple BottomLine in 21st Century Business (1998), karya John Elkington. Elkington(1998) mengembangkan tiga komponen penting sustainable devel-opment, yakni economic growth, environmental protection, dansocial equity. Hal ini merupakan tiga konsep yang digagas oleh WorldCommission on Environment and Development (WCED) lewatBrundtland Report (1987). Secara lebih sederhana, Elkingtonmengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planetdan people. Menurut jargon ini, perusahaan yang baik tidak hanyamemburu keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan pula memi-liki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejah-teraan masyarakat (people) (Initiative, 2002).

291Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 306: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambar 2. The Pyramid of Social Responsibility

Sumber :Carrol, 1991

Dalam perkembangan selanjutnya ketiga konsep ini menjadi pa-tokan bagi perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosialyang kita kenal dengan konsep CSR.CSR merupakan komitmenusaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan ber-kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dankeluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas.Konsep CSR meli-batkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, perusahaan,dan komunitas masyarakat setempat yang bersifat aktif dan dinamis

Pada gilirannya, perkembangan CSR akan tergantung pada ling-kungan sosial, ekonomi, dan politik dari suatu negara (Abu-Bakerdan Karim, 1998). Praktik-praktik CSR di atas telah muncul di Eropadan Amerika Serikat pada tahun 1970-an, tetapi di negara-negaralain masih jauh lebih lambat. Di Indonesia, CSR secara tegas, walaupunmasih sedikit disentuh, muncul dalam Undang-Undang Nomor 40tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM 2007), dan PeraturanMenteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-5/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil danProgram Bina Lingkungan, khusus untuk perusahaan-perusahaanBUMN.

Pasal 74 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang

292 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 307: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Perseroan Terbatas (UUPT 2007) menyatakan perseroan yang menja-lankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkung-an.Ayat (2) pasal ini menyatakan kewajiban tersebut diperhitungkansebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan mem-perhatikan kepatutan dan kewajaran.Selanjutnya ayat (3) menyebutkanperseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yangdimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait.Kemudian ayat (4) menyatakan ketentuan lebihlanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur denganPeraturan Pemerintah.

Dalam beberapa peraturan perundang-undangan di atas, CSRdimaknai secara berbeda-beda. Menurut pasal 1 angka 3 UUPT 2007,tanggungjawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroanuntuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutanguna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang berman-faat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun ma-syarakat pada umumnya. Sementara itu, UUPM 2007, dalam penje-lasannya pasal 15 huruf b disebutkan tanggungjawab sosial perusa-haan adalah tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaanpenanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budayamasyarakat setempat.

Tampak bahwa UUPT 2007 mencoba memisahkan antara tang-gung jawab sosial dengan tanggung jawab lingkungan, yang mengarahpada CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan terhadap pemba-ngunan ekonomi berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitaskehidupan dan lingkungan. Di sisi lain, Peraturan Menteri NegaraBadan Usaha Milik Negara Nomor Per-5/MBU/2007 tentang Pro-gram Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program BinaLingkungan, konsep CSR dapat dipahami dalam Pasal 2 bahwamenjadi kewajiban bagi BUMN baik Perum maupun Persero untukmelaksanakannya.

293Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 308: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Gambaran di atas menunjukkanbahwa dalam kenyataannya, CSR me-ngandung keanekaragaman makna,motif, dan paradigma yang melatarbelakanginya. Dalam ambiguitasmakna inilah kemudian dapat ditarikhubungan lebih lanjut antara CSR dankomunikasi.Komunikasi berperandalam menyampaikan makna padapara stakeholder, sehingga apapunmotifnya, entah itu moral, ekonomi,atau kewarganegaraan, tujuan dariCSR dapat tercapai. Selanjutnya, ar-tikel ini akan memberikan gambaranlebih lanjut mengenai hubungan an-

tara komunikasi dan CSR, serta mendeskripsikan suatu contoh kasusyang menjelaskan bagaimana kedua konsep ini berhubungan satusama lain guna mencapai tujuan CSR.

METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

studi kasus. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupa-kan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjekatau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatupendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secaraintensif dan rinci. Teori yang digunakan adalah teori public relationsmengenai Corporate social responsibility Triple Bottom Line (TBL)Elkington. Kasus yang menjadi pokok penelitian adalah konflik pe-rusahaan PT.Coca Cola di India dengan masyarakat sekitar perusahaan.

PEMBAHASANStudi Kasus CSR (Konflik perusahaan dan masyarakat) Coca

Cola di IndiaCoca-Cola India didirikan sebagai anak perusahaan India Coca-

Cola Company yang berbasis di AS (Coca-Cola) pada tahun 1993.

Gambar 3 Tiga BentukTanggung jawab Sosial

Perusahaan

Sumber: Anne, 2005

294 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 309: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pada tahun 2008, Coca-Cola India memiliki 24 operasi pembotolansendiri dan 25 operasi pembotolan dimiliki oleh franchisee 0,6 Selainmerek minuman seperti Coke, Fanta, Sprite, dll, Coca-Cola Indiamemiliki brand cola lokal yang kuat Thums Up, merek Kinley airmineral, minuman energi, dan konsentrat bubuk.bagi, Coca-ColaIndia CSR merupakan bagian integral dari agenda perusahaan.

Penerapan CSR di luar negeri sedikit berbeda dengan di LuarNegeri, ini terkait denganlaw inforcement-nya.Di beberapa negara, CSRdilakukan untuk kelancaran bisnis dan harus dilaporkan sebagai ben-tuk pengawasan. Sedangkan, pengawasan CSR di Indonesia yang lebihketat berasal dari lembaga swadaya masyarakat (NGO) ketimbangpemerintah.Jika pengawasan dilakukan ketat, maka tidak ada celahbagi perusahaan untuk mengklaim sudah memberikan manfaat bagimasyarakat. Pengusaha dalam melaksanakan CSR akan menciptakanekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Contohnya, di dae-rah tertentu berlimpah sumber daya alam tetapi penduduknya ter-golong miskin. Di sinilah tanggung jawab sosial perusahaan membe-rikan dampak positif kepada lingkungan sekitar.CSR merupakanpenggunaan sumber daya alam yang efisien sekaligus berkeadilan.Perusahaan diberikan kesempatan mencari keuntungan tetapi tidakboleh melupakan lingkungannya.

CSR berpedoman pada ISO 26000 menerjemahkan tanggungjawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampakdari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan ling-kungan.Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejah-teraan masyarakat.Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder.Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma inter-nasional. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertianini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa/ Program CSR CocaCola India sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan atas keresahanmasyarakat India akan pencemaran lingkungan. Kasus ini adalah ten-tang tanggung jawab sosial (CSR) inisiatif perusahaan Coca-Cola diIndia. Coca-Cola India menjadi salah satu perusahaan minuman ter-besar di India, mereka menyadari bahwa CSR harus menjadi bagianintegral dari agenda perusahaan. Menurut perusahaan, mereka sadarakan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh

295Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 310: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

perusahaan dan oleh karena itu telah memutuskan untuk menerapkanberbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup pelanggan,tenaga kerja, dan masyarakat pada umumnya.

Meskipun mendapat kecaman, perusahaan terus berusaha me-ngembangkan berbagai inisiatif seperti memberikan perhatian ter-hadap air hujan, memulihkan sumber daya air tanah,termasuk untukkemasan berkelanjutan dan daur ulang, dan melayani masyarakat dimana dioperasikan. Coca-Cola mengupayakan untuk menetralitaskanair. Namun, kritik terhadap perusahaan menolak untuk mereda. Kri-tik merasa bahwa Coca-Cola menghabiskan jutaan dolar untuk proyek‘hijau’ dan ‘ramah lingkungan’ hanya untuk pencitraan itu sendiri,sementara gagal untuk membuat perubahan dalam operasinya. Me-reka mengatakan ini adalah upaya greenwashing saja , sehingga prak-tik bisnis Coca-Cola di India telah menodai citra merek tidak hanyadi India tetapi juga didunia. Kasus ini membahas tantangan kemung-kinan untuk Coca-Cola India yang sedang mempersiapkan diri untukmenerapkan strategi CSR baru di negara itu

Coca-Cola India melakukan beragam kegiatan untuk kepentinganmasyarakat di seluruh negeri. Sebagai bagian dari strategi CSR kami,pengelolaan air berkelanjutan tetap menjadi prioritas utama CocaCola ( Deepak Kaul, Regional Vice-President, South, The HindustanCoca-Cola Minuman Pvt. Ltd, pada tahun 2007.)Kasus pencemaransumber daya air telah diteriakan dengan lantang dan masyarakat diseluruh India yang tinggal di sekitar pabrik pembotolan Coca-Colaini telah sepakat dalam jumlah besar untuk menuntut diakhirinya pen-cemaran air. Menanggapi kampanye masyarakat india melawan Coca-Cola, perusahaan telah memutuskan untuk membuat pemanenan airhujan, praktek tradisional India, dalam dan di sekitar pabrik pembo-tolan di India. kegiatan inisiatif pemanenan air hujan saat ini meru-pakan pusat strategi public relations pada perusahaan Coca-Cola diIndia .

Tanggung jawab lingkungan adalah aspek kunci dari inisiatif CSRCoca-Cola India. Sejak Coca-Cola India terlibat dalam produksi mi-numan, operasinya terpengaruh lingkungan dalam berbagai cara se-perti melalui tingkat berlebihan konsumsi air, pembuangan air limbah,konsumsi energi yang tinggi, pembuangan limbah, dan efek rumah

296 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 311: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kaca (GRK) karena penggunaan pendingin, mesin penjual otomatis,peralatan pendingin, dll. Pengoperasian bisnis juga dikritik karenamemiliki dampak terhadap lingkungan (mengacu pada exhibit II forcriticism against Coca-Cola India).Pada tahun 2002 membantu untuk me-ngurangi Kritik terhadap Coca-Cola India, Coca-Cola India dikritikberat karena sumber daya air tanah di fasilitas pembotolan yangberlokasi di Plachimada, Karena Masyarakat yang tinggal di desa-desa terdekat sangat terpengaruh karena mereka sangat tergantungpada air tanah untuk konsumsi air dan pertanian. Selain itu, laporanBBC pada tahun 2003 mengungkapkan bahwa Coca-Cola India men-distribusikan benar diperlakukan lumpur beracun yang mengandungkarsinogen dan logam berat seperti kadmium dan timbal sebagaipupuk kepada petani di wilayah tersebut. Coca-Cola India menutuppabrik ini bulan Maret 2004 karena tekanan.Perusahaan kemudianmemutuskan untuk menggeser operasinya ke industri Zono dekatnya,Kanjikode Kawasan Industri.

Pada tahun 2005, dilaporkan bahwa Coca-Cola India telah meng-gunakan sekitar 225.000 liter air per hari dalam konsumsi air di distrikKhammam distrik Andhra Pradesh untuk merek Kinley. penggunaanair yang berlebihan ini telah menyebabkan pengeringan sumur, sehing-ga masyarakat lokal menghadapi kekurangan air yang parah. Padatahun yang sama, perusahaan ini merilis limbah garam ke dalam ba-dan air di sebuah desa dekat Chennai, India Selatan. garam limbahmembuat air payau dan tidak aman untuk minum. Pada bulan Agus-tus 2006, masalah pestisida dipotong lagi ketika CSE diuji sekitar 57sampel minuman berkarbonasi Coca-Cola dan Pepsi di India.CSEmenemukan pestisida di semua sampel.Selain itu, residu pestisidaadalah 24 kali lebih dari standar yang diusulkan oleh Union3 Eropadan Biro Standar India. Untuk mengatasi berbagai kritikan terhadapmasalah pencemaran air yang dilakukan Coca Cola, beberapa haldibawah ini adalah strategi yang dilakukan Coca Cola sebagai bentuktanggung jawab perusahaan tersebut dan dikomunikasikan kepadamasyarakat sekitar agar kepercayaan masyarakat kepada Coca Colabisa didapatkan kembali.

297Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 312: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Kegiatan Corporate Social Responsibility Triple Botom Line(TBL) Elkington

Environmental ProtectionCoca Cola Campaign for Reduce, Recycle, and

ReplenishPada bulan Juni 2010, Coca-Cola bertujuan untuk fokus pa-

da tiga tujuan inti dari mengurangi, daur ulang, dan pengisianair yang digunakan dalam produksi minuman nya.Hal ini dila-kukan untuk mendukung program CSR terkait pencemaran airdan sampah yang juga banyak disebabkan oleh perusahaan ini.

Menurunkan/Mengurangi (reduce)Coca-Cola berencana untuk menetapkan target untuk

efisiensi air. Antara 2002 dan 2010, Volume kasus satuannya di-tambah dengan lebih dari 21 persen sementara konsumsi globalair turun lebih dari 2 persen. Efisiensi penggunaan air perusahaanadalah sekitar 2,47 liter untuk setiap liter produk yang diproduksidi 2007.1 Sekitar 1 liter air yang digunakan dalam minuman se-mentara sisanya 1,47 liter yang digunakan dalam proses manu-faktur.

Daur Ulang/ RecycleCoca Cola juga secara berkala mengadakan kegiatan ber-

sama masyarakat sekitar pabrik untuk mulai mendaur ualng sam-pah luaran dari produk Coca Cola, sepertikardus, botol danlain-lain. Sementara perusahaan sendiri akan fokus pada RecyclingAir. Air yang digunakan dalam operasi manufaktur perusahaanadalah daur ulang dalam upaya untuk kembali ke lingkung-an.Perusahaan harus mematuhi hukum dan peraturan saat meng-olah limbah cair ini. Perusahaan memiliki standar yang akan men-jamin pengolahan air sejauh itu akan mendukung kehidupanakuatik. Namun, dalam komunitas tertentu, pengolahan air lim-bah tidak dipraktekkan atau air tidak dapat diperlakukan untukstandar yang dapat diterima.

Coca-Cola India mengembangkan beberapa sistem mana-jemen kemasan yang dikumpulkan bahan kemasan perusahaanyang terdiri dari botol kaca, kaleng, dll setelah mereka dibuangoleh konsumen.Bahan kemasan itu ditemukan oleh perusahaan

298 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 313: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dan didaur ulang untuk digunakan kembali.Sebagian besar bahankemasan yang digunakan oleh Coca-Cola India adalah 100 per-sen dapat didaur ulang.Sekitar 85 persen dari satuan volume ka-sus global Coca-Cola adalah disampaikan dalam bahan yang 100persen recyclable.Perusahaan menginvestasikan jutaan dolar pa-da harian, dan mengumpulkan dan memulihkan bahan kemasanyang digunakan untuk minuman.Ini bekerja dalam kemitraandengan beberapa komunitas lokal untuk mengembangkan peng-hitungan perhitungan dan solusi ekonomis. Hal ini juga bekerjapada peningkatan kualitas hidup kolektif yang mengumpulkansampah. Selain itu, digunakan wadah isi ulang yang mampumengambil kembali dan digunakan kembali.

Mengisi kembali / ReplenishPada tahun 2007, Coca-Cola telah digunakan sekitar 122

miliar liter air. Dalam upaya untuk mengimbangi, Coca-Colaberencana meluncurkan beberapa proyek yang membantu dalamkonservasi air dan perbaikan sanitasi dan akses ke air yang amandan bersih. Proyek-proyek ini dilakukan dengan bantuan inisiatifseperti pertanian dan efisiensi penggunaan air, pemanenan airhujan, reboisasi, perlindungan DAS, dll Pada tahun 2007, Coca-Cola telah meluncurkan lebih dari 120 proyek air masyarakat dilebih dari 50 negara.

Economic GrowthPengkomunikasian Penanganan Energi

Sejak Coca-Cola India terlibat dalam produksi minuman, dalamoperasi diperlukan peralatan pendingin, pendingin, dan mesin penjualyang mengakibatkan emisi GRK. Oleh karena itu Coca-Cola Indiafokus pada pengurangan konsumsi energi dan emisi gas rumah kacadengan berkonsentrasi pada bidang-bidang seperti pendingin danperalatan minuman dingin yang menggunakan jumlah energi yangtinggi.

Coca-Cola India meluncurkan pendingin Eko-kenyamanan yangmenggunakan teknologi tanpa hydrofluorocarbon (HFC). Inisiatifini membantunya mengekang emisi gas rumah kaca.Pada tingkat glo-bal, Coca-Cola dikonversi lebih dari 1.300 model peralatan pendingin

299Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 314: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ke HFC pendinginan gratis pada bulan Juni 2006.Pada tahun 2006,Coca Cola mengembangkan Sistem Manajemen Energi (EMS) yangmenahan konsumsi energi sebesar 35 percent.33.Coca-Cola India jugameningkatkan efisiensi energi dengan memperbaiki pipa isolasi, ke-bocoran, optimalisasi suhu, dan mengurangi tekanan. Selain perusa-haan melakukan investasi dalam pemulihan panas. pencahayaan yangefisien, dan optimalisasi kompresor. Perusahaan juga berencana un-tuk melakukan investasi di bidang energi terbarukan dan daya diga-bung dan sistem panas.Tahun 2010, perusahaan bertujuan untuk me-ningkatkan efisiensi energi peralatan sebesar 40 sampai 50 persen.

Social EquitySosialisasi Penanggulangan Air

Perusahaan menerapkan beberapa inisiatif konservasi air sepertiperlindungan watershed, proyek mengumpulkan kembali air hujan ,dan inisiatif masyarakat di beberapa tempat di India. Perusahaandalam kemitraan dengan pemerintah, LSM, dan beberapa komunitas,berpartisipasi aktif dalam pendidikan masyarakat dan personil fasi-litas pembotolan terhadap pentingnya melestarikan sumber air.Untukmengatasi kritik masyarakat terhadap itu, Coca-Cola India memutus-kan bahwa mereka harus mengambil, langkah untuk konservasi air.Pada tahun 2005, Coca-Cola memulai DAS Kemitraan Masyarakat(CWP) Program untuk semua operasi global, dengan fokus padaperlindungan DAS, akses terhadap air bersih dan sanitasi, air untukkeperluan produktif, dan pendidikan. Coca-Cola India mengklaimbahwa inisiatif program air berkelanjutan telah menjadi Bukti pengu-rangan konsumsi air sebesar 35 persen antara tahun 1999 dan 2006dan bahwa pada tahun 2009, itu akan mengekang penggunaan airtanah bahkan lebih dan mencapai nol air balance.27 Perusahaan ber-tujuan untuk mencapai nol neraca air dengan berfokus pada bidanginti seperti membatasi penggunaan air dalam produksi minuman,daur ulang air itu digunakan untuk tujuan minuman manufaktur, meng-gunakan kembali air, dan akhirnya, pengisian air kembali ke ling-kungan.

Proses komunikasi yang diterapkan Coca Cola adalah denganbeberapa langkah, yang pertama dengan mempertemukan para

300 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 315: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

pemuka masyarakat disektar pabrik dengan pelaksana program CSRperusahaan dan pimpinan Coca Cola India untuk membuat forumdiskusi terkait bentuk pemecahan masalah pencemaran air yang dila-kukan Coca Cola. Niat baik Coca Cola disambut baik oleh masya-rakat dan mereka bersepakat agar masyarakat ikut mengawasi kegiat-an CSR ini sehingga apabila ada kekeliruan dalam pelaksanaannya,dapat segera teratasi.

Kegiatan Komunikasi Pembangunan Inisiasi Masyarakat.Penggerakan Komunitas

Sebuah komitmen kepada masyarakat adalah bagian dari CSRCoca-Cola India.Perusahaan inisiatif kemasyarakatan difokuskan pa-da konservasi air, pendidikan, kesehatan, dll untuk melayani masya-rakat kurang terlayani. Pada tahun 2003, Coca-Cola India meluncur-kan Jagriti Pusat Pembelajaran untuk memberikan fasilitas pendidikanuntuk lebih dari 1.800 anak yang tinggal di dekat fasilitas pembotolandi Pune.4) Pusat-pusat yang dikelola oleh LSM seperti Literacy In-dia, Prayas, Bantuan Anak & Anda (CRY ), dan Pratham. Pada tahunyang sama, dalam hubungannya dengan Literacy India, memulaikomunitas.

Sosialisasi KesehatanInisiatif masyarakat Coca-Cola India juga berfokus pada pengor-

ganisasian beberapa kampanye yang memberikan untuk pemeriksaankesehatan, kedokteran, dan pendidikan untuk masyarakat pedesaanpada topik yang berhubungan dengan kesehatan. Coca-Cola Indiabekerja sama dengan pemerintah Delhi dan India Palang Merah initidiciptakan sebuah kampong pendidikan kesehatan yang bertujuanuntuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat miskin yangtinggal di daerah kumuh pada aspek-aspek penting seperti kesehatandan sanitasi, HIV / AIDS. imunisasi, penyakit menular, reproduksidan kesehatan anak.

KESIMPULANUntuk melaksanakan CSR perusahaan harus mengakui bahwa

permasalahan adalah milik mereka juga. tIdak hanya itu perusahaan

301Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 316: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

harus segera menanganinya, itu dasarnya untuk melaksakan CSR, Jadidengan mengakui permasalahan apa yang ada dimasyarakat sebagaimasalah perusahaan dan itu menjadi bagian mereka juga, maka CSRmudah dilakukan. Sebagai sebuah rencana strategis dibelakang pro-gram CSR bisa jadi akan memberikan kontribusi bagi pengurangankemiskinan dan ketidak adilan social di Negara ini. Berikut plan ac-tion secara general yang dilakukan Coca Cola untuk program CSRdi India :

Akhirnya, perusahaan minuman terkemuka di India, The Hin-dustan Coca-Cola Minuman Pvt. Ltd (Coca-Cola India), dianuge-rahi award 4 Golden Peacock untuk kegiatan Corporate Social Re-sponsibility (CSR) untuk beberapa inisiatif dalam memenuhi tuntutanmasyarakat, perusahaan mengambil upaya ke arah konservasi air.Penghargaan ini mengakui perusahaan untuk komitmen mereka ter-hadap bisnis, karyawan mereka, masyarakat lokal, dan masyarakat.Menurut Atul Singh (Singh), CEO, Coca-Cola India, mengatakan,Coca-Cola India selalu senang karena diapresiasi sebagai warga negarayang baik dan telah melakukan beberapa inisiatif untuk pengem-bangan masyarakat dan pertumbuhan yang inklusif (Srivastava, 2007).

302 PR NOW

Rahma Sahnthi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa

Page 317: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

DAFTAR PUSTAKABuku :Anne, L. T. (2005). Business and Society: Stake Holders, Ethics, Public

Policy (International, 11 ed.): Mc Graw HillCarroll, A. B. 1991. The Pyramid of Corporate Social Responsibility: To-

ward the. Moral Management of Organizational Stakeholders. Busi-ness Horizons

Elkington, John 1998, Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line of21st Century. Business, Gabriola Island, BC ; New Society Pub-lisher

Ishak, Aswad dan Budi, Setyo. H.H. 2011. Public Relations & CoporateSocial Responsibility. Yogyakarta : Aspikom.

Knapp, P. 1994. One World-Many Worlds: Contemporary SociologicalTheory. Harper Collins College Div

Knippen, J.T. and T.B. Green, 1999.Handling conflicts. J. WorkplaceLearning,

Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, Suzette T. Toth, Elizabeth L.2010. Public Relations :Profesi dan Praktik . Jakarta :SalembaHumanika

Pickering, Peg. 2001. How To Mannage Conflict. Kiat Menangani Konflik.Win win solution. Jakarta : Penerbit erlangga

Rumanti, Maria Assumpta, 2002. Dasar- dasar Public Relation: Teoridan Praktek, Jakarta : Rineka Citra,

Jurnal dan Online :Srivastava, Amit . 2007. “Indian Campaign Forces Coca-Cola to Announce

Ambitious Water Conservation Project, “ Melalui : http://.indiaresource.org. Diakses pada tanggal 10 Februari 2018.

Srivastava, Amit. 2007. Coca-Cola India’s Corporate Social Responsibil-ity. Strategy melalui :http://www.icmrindia.org/casestudies/catalogue/Business%20Ethics/Coca-Cola%20India-Corporate%20Social%20Responsibility%20Strategy.htmdiakses tanggal 15 januari 2018.

303Praktik Public Relations di Era Disruptif

Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Propgram CSR

Page 318: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 319: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

MEDIARELATIONS

Page 320: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 321: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Analisis Media Relationsdi Rumah Sakitdi Yogyakarta: KebutuhanMedia menggunakan KonsepInformation Subsidies

Rachmalia Devinda Hardika,Narayana Mahendra Prastya,

& Nadia Wasta UtamiProgram Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia

ABSTRAKTulisan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan media massa

berkaitan dengan aktivitas media relations rumah sakit. Pemetaankebutuhan media menggunakan konsep subsidi informasi (informa-tion subsidies) yang mencakup kesesuaian informasi dengankebutuhan wartawan, akses ke narasumber, dan fasilitas dalam liputanatau pencarian informasi.

Data dari penelitian ini berasal dari informan media massa diYogyakarta yakni Harian Jogja, Kedaulatan Rakyat, Radio RepublikIndonesia, dan Radio MNC Trijaya. Keempat media tersebut dipilihkarena pertama sering meliput atau mencari berita di rumah sakitdan kedua memiliki kerjasama dengan rumah sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas media relationsyang umum dilakukan rumah sakit adalah talkshow, press release,konferensi pers, dan media gathering. Menurut wartawan, humasberperan dalam membantu menjembatani dengan narasumber saatliputan. Materi yang diberikan dalam jumpa pers sudah mencukupikebutuhan wartawan. Sementara kekurangan dari aktivitas hubunganmedia adalah teknis penulisan materi informasi belum standarpenulisan berita sehingga menyulitkan. Saat situasi negatif melandarumah sakit, humas terkadang kurang terbuka.

18

307Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 322: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Guna memperbaiki kinerja dari humas rumah sakit, perlupeningkatan kemampuan dari SDM humas. Untuk menghadapi haltersebut, maka perlu adanya pemahaman mengenai tugas dan fungsihumas dari jajaran manajemen rumah sakit.

Kata kunci: media relations, public relations rumah sakit, subsidiinformasi

PENDAHULUANHubungan media atau media relations sangat penting untuk dila-

kukan oleh humas. Hal ini didasari oleh tiga hal pertama, media meru-pakan alat yang digunakan untuk menjalankan strategi agar menda-patkan kepercayaan dan penerimaan yang baik di mata publik. Kedua,media merupakan pihak yang paling cepat melacak informasi apabilaorganisasi sedang tertimpa kasus. Ketiga, media relations digunakanuntuk membantu publisitas humas. (Kurnia, 2009: 106).

Salah satu institusi yang membutuhkan media relations adalahrumah sakit. Rumah sakit merupakan institusi yang bersentuhan lang-sung dengan masyarakat. Di era sekarang, rumah sakit harus salingberkompetisi satu sama lain. Itu sebabnya rumah sakit memerlukanmedia relations untuk membentuk citra yang baik di mata masya-rakat. Citra yang baik dapat dibentuk melalui kerjasama dengan me-dia seperti talkshow di radio, mengisi kolom di media cetak, danlain-lain.

Dalam operasionalnya, rumah sakit tidak jarang juga meng-hadapi persoalan yang mengemuka ke publik. Pada umumnya perso-alan ini berkaitan dengan layanan. Keluhan public apabila tidak dita-ngani dengan baik akan berisiko membahayakan reputasi rumah sakittersebut. Terlebih saat ini teknologi internet sudah sangat maju danmudah diakses. Seorang konsumen yang kecewa dengan layanan ru-mah sakit dapat mem-viralkan pengalaman buruknya dan rumah sakitada dalam masalah. Jika sudah begini, ada kecenderungan rumahsakit ada dalam posisi yang salah.

Media relations menjadi salah satu jalan bagi rumah sakit untukmeredakan krisis. Melalui media relations rumah sakit dapat membe-rikan penjelasan kepada publik. Meski saat ini organisasi dapat (danharus) berhubungan langsung dengan public melalui akun media

308 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 323: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

sosial, namun aktivitas media relations tetaplah penting saat organisasiditerpa isu negatif. Menurut Farihanto (2014 : 62) media memilikikekuatan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat. Masyarakatakan menganggap penting tentang sesuatu yang diangkat oleh mediamassa.

Adapun media yang dipilih oleh peneliti untuk menjadi objekdalam penelitian ini adalah media dengan dua kategori yaitu cetakdan radio. Yaitu Radio Republik Indonesia, Radio MNC Trijaya FM,Kedaulatan Rakyat, dan Harian Jogja. Peneliti mengambil empat me-dia ini sebagai objek penelitian karena empat media tersebut dapatmewakili media-media lain yang ada di Yogyakarta dan media-me-dia ini juga sering melakukan liputan di rumah sakit. peneliti inginmelihat bagaimana media relations yang dijalankan oleh rumah sakityang dianalisis menggunakan sudut pandang wartawan dari ke empatmedia tadi.

Analisis menggunakan konsep subsidi informasi dari Zoch danMolleda (2006) yang pada intinya melihat bagaimana sebuah organi-sasi memfasilitasi wartawan dalam liputan dalam bentuk akses kenarasumber dan penyediaan informasi yang sesuai dengan kebutuhanwartawan. Kesesuaian di sini mencakup dari nilai berita, narasumberyang digunakan, kejelasan dalam bahasa penyampaian.

TINJAUAN PUSTAKA : MEDIA RELATIONS DIRUMAH SAKITTrend penelitian dan/atau karya ilmiah mengenai media rela-

tions di rumah sakit adalah membahas bagaimana rumah sakit menge-lola dan memanfaatkan media relations guna meningkatkan reputasiatau citra positif mereka (Maria, 2013; Umarino, dkk. 2017). Daripenelusuran yang tim penulis lakukan, baru terdapat satu penelitiandan/atau karya ilmiah mengenai bagaimana tingkat kepuasan warta-wan memperoleh informas di rumah sakit. Penelitian tersebut meng-gunakan metode kuantitatif dengan responden sebanyak 40 warta-wan. Hasil penelitian adalah tingkat kepuasan wartawan ada di levelcukup. Masih ada kekurangan dalam hal kunjungan pers dan persgathering (Ningrum, 2013).

Philip Lesly mengartikan bahwa media relations merupakan se-

309Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 324: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

buah hubungan yang dijalin oleh organisasi dan media massa gunamempermudah aktivitas kehumasan seperti publisitas dengan meli-batkan media untuk membantu memenuhi kepentingan organisasi(Wahidin dan Nasrullah, 2011:129). Atau menurut Frank Jefkins, me-dia relations merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencapaipublikasi atau publisitas secara maksimal dari pesan atau informasiyang disampaikan oleh Humas untuk menciptakan dan membangunpemahaman publik (khalayak) atas Organisasi atau Instansi yangmemuat pesan atau informasi tersebut. (Wardhani, 2008: 9).

Media relations memiliki fungsi tersendiri bagi sebuah organi-sasi. Adapun beberapa fungsi media relations menurut (Wahidin danNasrullah, 2011:134) yaitu pertama, media relations dapat mening-katkan citra sebuah perusahaan (organisasi). Dengan terjalinnya hu-bungan yang baik dan saling memberikan konsep win-win solution,akan menimbulkan dampak yang baik untuk organisasi dengan me-dia. Kedua, media relations berpengaruh dalam menumbuhkan keper-cayaan publik atas produk atau jasa yang di hasilkan oleh organisasi.Ketiga, Dapat membantu meningkatkan nilai jual pada produk.Keempat, membantu oganisasi atau perusahaan untuk menekan isunegatif terkait dengan pemberitaan di media. Kelima, membantumenguatkan hubungan (relasi) antara organisasi dengan berbagaipihak yang berkaitan dengan organisasi.

Beberapa bentuk kegiatan media relations yang dilakukan olehhumas yaitu : In house jurnal merupakan jurnal-jurnal internal perusa-haan yang diterbitkan hanya untuk keperluan perusahaan dan tidakdiperjual belikan. Press release merupakan bentuk publitas untukmengirimkan tulisan yang memuat berita kepada televisi ataupunradio. Events, merupakan serangkaian acara yang diadakan untukmenarik partisipasi khalayak agar bergabung dan mempererat hu-bungan organisasi dengan para stakeholder. Press interview, meru-pakan wawancara yang bersifat pribadi dengan wartawan media massayang bersangkutan. Press confrence, merupakan konferensi yangdiadakan oleh perusahaan atau organisasi dengan mengundang warta-wan. Seperti dalam acara kenaikan jabatan atau promosi jabatan dll(Ardianto, 2011 : 268).

Pengertian-pengartian tersebut secara umm membahas mengenai

310 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 325: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

manfaat media relations bagi organisasi yang menjalankannya. Tentusaja, agar dapat mendatangkan manfaat, media relations harus mem-perhatikan apa saja yang menjadi kebutuhan media. Karena tidakjarang aktivitas media relations yang dilakukan oleh sebuah organisasitidak memperoleh respon positif dari sasaran kegiatan, yakni warta-wan. Penyebabnya bisa mulai dari konten informasi yang tidak ber-nilai berita, akses informasi yang sulit bagi wartawan, hingga konteninformasi yang penuh istilah yang masih membingungkan.

Itu sebabnya, sebuah organisasi harus memperhatikan penye-diaan informasi dalam aktivitas hubungan media mereka. Penyedianinformasi atau information subsidies merupakan konsep yang dikem-bangkan oleh Zoch dan Molleda (2006) yang intinya organisasi dapatmemenuhi kebutuhan wartawan akan informasi, karena dengan me-nyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan wartawan, makainformasi organisasi tersbut punya peluang besar untuk diberitakandi media massa.

Sejumlah upaya yang perlu dilakukan untuk menarik minat war-tawan dalam menggunakan informasi yang disediakan organisasi,pertama, adalah menggunakan narasumber yang sesuai dengan kebu-tuhan wartawan. Narasumber yang memenuhi syarat nilai berita seper-ti kredibel, sudah dikenal, dan sebagainya. Kedua, adalah dalam halteknis peliputan organisasi harus memfasilitasi wartawan dalam pro-ses pencarian informasi. Misalkan humas dapat membantu wartawnamenghubungkan dengan narasumber yang dibutuhkan. Ketiga adalahorganisasi mampu melihat kemungkinan-kemungkinan informasiserupa dari pihak lain. Dengan begini, organisasi harus bisa membe-rikan informasi yang berbeda atau dapat melengkapi informasi daripihak lain tersebut (Zoch dan Molleda, 2006).

Contoh sederhananya misalkan sebuah rumah sakit tengah ditim-pa isu negatif atau krisis karena dugaan malpraktik. Isu ini merebakusai seorang pasien yang merasa dirugikan mem-viral-kan kisahnyadi media sosial, dan itu menjadi konsumsi public dan ujung-ujungnyadiberitakan media massa. Sebagai upaya memperoleh klarifikasi, ma-ka media massa akan menggali informasi dari rumah sakit yang ditu-ding telah merugikan pasiennya tersebut.

Menghadapi hal seperti ini, maka rumah sakit perlu tanggap

311Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 326: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dengan menyediakan informasi berupa narasumber yang sesuai de-ngan kebutuhan wartawan, misalkan menghadirkan direktur atau pim-pinan rumah sakit untuk memberikan pernyataan resmi lewat jumpapers misalnya. Kemudian ketika wartawan ingin menggali informasilebih lanjut, di luar jumpa pers atau di luar materi press release yangdibaikan, maka humas rumah sakit perlu memfasilitasi bagaimanacara wartawan dapat bertemu dengan pimpinan rumah sakit. Tentukondisi ini memerlukan pemahaman pimpinan terhadap tugas danfungsi humas. Kemudian, rumah sakit harus juga memantau kemung-kinan narasumber lain yang akan dihubungi wartawan dan informasiapa yang muncul dari narasumber lain (misalkan pihak pengacarapasien, pemerintah, lembaga konsumen, dan lain-lain). Pihak rumahsakit kemudian perlu menyusun informasi yang sifatnya meng-klarifikasi apa yang disampaikan narasumber lain tersebut.

METODE PENELTIANTeknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggu-

nakan wawancara dengan perwakilan media massa di Yogyakarta.Pihak media massa yang diwawancarai adalah Kedaulatan Rakyat,Harian Jogja, RRI, dan Radio MNC Trijaya FM (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Narasumber Penelitian

*) Jabatan saat wawancara dilakukan

TanggalWawancara13 Oktober201713 Oktober201717 Oktober201723 Oktober2017

No

1

2

3

4

Nama Narasumber – Jabatan*

Anton Wahyu– Pemimpin RedaksiOkto Lampito– Pemimpin RedaksiEmo– Program ManagerAtang Basuki– Seksi Liputan dan Dokumentasi

Nama Media

Harian Jogja

KedaulatanRakyatMNCTrijaya FMRadio RepublikIndonesia –Yogyakarta

312 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 327: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

TEMUAN PENELITIANSecara umum, aktivitas media relations yang dilakukan rumah

sakit dengan keempat media tersebut adalah talkshow (untuk radioMNC Trijaya FM dan RRI Yogyakrata), press release, konferensipers, dan media gathering.

Talkshow hanya dilakukan oleh radio saja yaitu RRI dan MNCTrijaya FM sedangkan 2 media lainnya yaitu Kedaulatan Rakyat danHarian Jogja tidak. RRI bekerjasama dengan humas lewat talkshowkesehatan cukup sering, sedangkan untuk Radio MNC Trijaya tidakterlalu sering. Talkshow di radio pemerintah seperti RRI tidakberbayar sedangkan di radio swasta seeprti MNC Trijaya berbayar.

Press release hanya dikirimkan kepada media cetak yaitu Kedau-latan Rakyat dan Harian Jogja. Kedua media ini mengaku sering diki-rimi press release oleh humas. Sedangkan untuk radio tidak.

Untuk jumpa pers, dua media yaitu Kedaulatan Rakyat dan HarianJogja mengaku sering diundang oleh humas ketika ada kegiatan dirumah sakit. untuk wartawan dari RRI memang tidak menyebutkanpernah diundang jumpa pers, akan tetapi dalam wawancara yang lainwartawan mengaku pernah pernah datang pada jumpa pers rumahsakit dan materi yang disampaikan cukup baik. Sedangkan untuk war-tawan dari radio MNC Trijaya FM tidak menyebutkan hal yang sama.

Wartawan dari Harian Jogja mengaku pernah diundang ghateringoleh humas, namun wartawan dari Kedaulatan Rakyat mengaku tidakmelakukan ghatering karena menyadari bahwa humas rumah sakitsibuk dan tidak semua rumah sakit mengadakan gahtering. Sedangkanuntuk RRI dan Radio MNC Trijaya tidak menyebutkan hal yang sama.

Wartawan dari RRI dan Kedaulatan Rakyat menyampaikan bah-wa kebutuhannya informasinya sudah tercukupi saat jumpa pers. me-reka menilai bahwa humas sudah memberikan pelayanan dan materiyang baik. Sedangkan wartaan dari Harian Jogja menyebutkan bahwapenyediaan materinya masih kurang. humas masih perlu memak-simalkan pelayanan sebelum memulai jumpa pers. seperti menye-diakan hard copy materi atau mengirimkan materi melalui email. Un-tuk wartawan dari Radio MNC Trijaya tidak menyebutkan hal yangsama.

Beberapa masalah yang dikeluhkan oleh wartawan diantaranya

313Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 328: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

adalah penyediaan informasinya. Wartawan memang merasa puasatas layanan jumpa pers dari humas di rumah sakit. akan tetapi untukpress release wartawan menilai ada beberapa kekurangan yang perludiperbaiki dan menjadi perhatian. Wartawan dari Kedaulatan Rakyatmengeluhkan bahwa dalam press release yang dikirimkan oleh humas,humas sering menggunakan istilah medis yang tidak diketahui olehwartawan sehingga menyulitkan dan harus mengartikan kembali.Sedangkan untuk wartawan dari Harian Jogja menyebutkan bahwahumas di rumah sakit tidak memahami cara penulisan berita yangbaik sehingga press release sering tidak dimuat. Untuk wartawan dariRRI dan MNC Trijaya tidak menyebutkan hal yang sama.

Wartawan dari Kedaulatan rakyat menyebutkan bahwa dirinyamenginginkan jumpa pers yang berlanjut apabila topik yang disam-paikan dalam jumpa pers dirasa penting dan menarik. Contohnyaketika rumah sakit mengadakan program bayi tabung dan menyeleng-garakan jumpa pers atas program tersebut, wartawan ingin rumahsakit mengadakan jumpa pers kembali mengenai kelanjutan hidupbayi tabung tersebut.

Wartawan dari Radio MNC Trijaya menyebutkan bahwa saatsesi liputan terkadang humas tidak memberikan informasi yangdiinginkan. Dan terkesan menutup informasi oleh karena itu warta-wan menyebut bahwa humas tidak memiliki latar belakang ke-pran.Wartawan dari Kedaulatan rakyat menyebutkan bahwa humas sangatmembantu wartawan dalam mengakses informasi dan menemuinarasumber yang akan dituju.

Untuk kasus pemberian amplop wartawan dari Kedaulatan rak-yat dan Harian Jogja mengaku bahwa memang ada humas yang mem-berikan suap, akan tetapi wartawan dengan tegas menolak dan tidakmenerima. Dan apabila wartawan diketahui menerima suap makaakan diberi sanksi oleh media yang bersangkutan. Sedangkan untukwartawan dari dua media yang lain yaitu RRI dan MNC Trijaya tidakmenyebutkan hal yang sama.

314 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 329: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ANALISIS SWOT AKTIVITAS MEDIA RELATIONSRUMAH SAKIT BERDASARKAN PANDANGANMEDIA

1. Kekuatana. Humas menjadi satu-satunya informasi bagi wartawan

ketika melakukan liputan di rumah sakit.Ketika melakukan liputan, wartawan membutuhkan

akses untuk menemui dan mewawancarai narasumber. untukitulah humas berperan dalam menjembatani kebutuhanwartawan akan hal tersebut. karena melalui humas wartawandapat terbantu dengan mudah untuk menemui narasumberatau ketika ingin mengkonfirmasi isu yang sedang beredarke masyarakat mengenai rumah sakit, maka humaslah pihakyang pertama kali dituju. Dengan ini wartawan menyebut-kan bahwa humas adalah mitra kerja yang sangat berperanpenting dalam membantu wartawan melakukan tugasnya.Hal ini juga dikarenakan prosedur dari rumah sakit yangmengharuskan wartawan untuk menemui humas terlebih da-hulu apabila ada kebutuhan pers yang akan dilakukan. Halini juga dikarenakan rumah sakit memiliki aturan sepertipengajuan surat izin terlebih dahulu kepada direksi apabilaingin meliput.

b. Materi yang diberikan saat jumpa pers sudahmencukupi kebutuhan informasi wartawan

Sebagian wartawan beranggapan bahwa humas sudahcukup baik dalam menyampaikan materi saat jumpa pers.materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahamidan sudah mampu memberikan informasi yang diinginkan.Hal ini dikarenakan sebelum humas melakukan jumpa pers,terlebih dahulu mengadakan briefing bersama pimpinan dangokter yang akan menjadi narasumber. sehingga materi yangdiberikan saat jumpa pers berkenaan dengan hasil briefingsebelumnya. Selain itu, humas juga berupaya untuk mengha-dirkan narasumber terbaik dalam sesi jumpa pers, hal inibertujuan untuk meminimalisir kesalahan akan materi yangdisampaikan, sehingga sudah dapat dipastikan materi sesuai

315Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 330: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dengan ekspektasi karena disampaikan langsung oleh ahliyang bergerak di bidangnya.

2. Kelemahana. Humas kurang memahami tata cara pemulisan berita

Dalam hal ini, humas dianggap belum terlalu mema-hami bagaimana cara menulis berita yang baik sesuai dengankaidah jurnalistik dalam press release. Sehingga banyak pressrelase yang tidak dimuat. Karena berita yang dikirimkandianggap tidak menarik, basi (tidak memuat kebaruaninformasi), dan tidak memuat kepentingan publik. Pema-haman yang kurang mengenai tata cara penulisan jurnalistikdalam press release atau teknik penulisannya disebabkankarena beberapa humas yang bekerja di rumah sakit tidakmemiliki latar belakang pendidikan dibidang humas.

b. Humas kurang terbuka saat memberikan informasiketika rumah sakit sedang tertimpa isu atau tuduhannegatif

Dalam beberapa liputan di rumah sakit, ketikawartawan melakukan wawancara dengan humas mengenaikasus tertentu yang menimpa rumah sakit, wartawan berang-gapan bahwa terkadang humas tidak memberikan pernya-taan secara detail dan cenderung tertutup saat ditanyaimengenai beberapa hal. Salah satu alasan yang menyebabkanketidakterbukaan informasi secara detail apabila sedangterjadi kasus adalah karena humas di rumah sakit memilikiperanan yang paling utama dan harus menyampaikan infor-masi atas persetujuan pimpinan terlebih dahulu. Jadi me-mang dalam standar operasionalnya tidak sembarang infor-masi harus dikeluarkan saat itu juga. Perlu ada jeda untukberdiskusi dengan beberapa pihak di rumah sakit.

3. Peluanga. Rumah sakit dapat mengadakan jumpa pers yang

berlanjutHal ini menjadi sebuah peluang karena apabila humas

316 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 331: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dapat mengadakan jumpa pers lanjutan dari topik yangsebelumnya dianggap menarik oleh wartawan, maka warta-wan akan akan semakin baik persepsinya terhadap humasdi rumah sakit. karena jumpa pers lanjutan dapat menjadibahan dalam menulis berita.

4. Ancamana. Jumpa pers berlanjut membutuhkan biaya yang banyak

Rumah sakit adalah organisasi. Ada dana yang harusdiperhitungkan untuk melaksanakan setiap program yangakan dilakukan. Banyak dana yang akan dikeluarkan apabilaakan menyelenggarakan jumpa pers.

DISKUSI DAN PEMBAHASANBatasan dari penyediaan informasi dalam tulisan ini adalah nara-

sumber dan materi informasi yang sesuai dengan kebutuhan war-tawan dan cara organisasi memfasilitasi wartawan dalam memperolehberita (Zoch dan Molleda, 2006). Dalam jumpa pers, informan me-ngatakan secara umum sudah memperoleh informasi sesuai kebu-tuhan. Informan menyadari bahwa waktu jumpa pers terbatas, sehing-ga ada kalanya ada pertanyaan yang belum terjawab. Namun informanmengatakan bahwa kemampuan penggalian informasi terletak padaindividu masing-masing wartawan. Artinya, wartawan sebaiknya tidakhanya mengandalkan informasi yang disampaikan dalam jumpa pers,namun berinisiatif menindaklanjutinya dengan misalnya wawancaradorstop.

Berkaitan dengan fasilitasi selama liputan dalam jumpa pers, in-forman menyatakan bahwa dalam acara jumpa pers humas rumahsakit perlu menyediakan materi tertulis sebagai panduan bagi war-tawan. Jika tidak ada materi tertulis, humas diharapkan proaktif me-minta email dari wartawan, agar dapat mengirim juga materimengenai jumpa pers.

Informasi lain yang digunakan wartawan adalah press releasedari rumah sakit. Informan berpendapat bahwa adakalanya materipress release masih kurang memiliki nilai berita. Terlalu banyak materipromosi dan kurang menyentuh persoalan-persoalan di masyarakat.

317Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 332: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Selain itu, teknik penulisan press release masih belum sesuai dengankaidah penulisan berita seperti struktur kalimat dan 5W + 1H

Ini merupakan keluhan yang umum mengemuka di kalanganwartawan. Menurut Kurnia (2009: 110) bahwa pihak media sertngkaliberanggapan berita yang dikirmkan, konferensi pers atau acara yangdiselenggarakan oleh praktisi humas dirasa tidak lebih penting diban-dingkan dengan berita lain, adapun perosalan lain yang dirasakanoleh wartawan adalah banyaknya berita yang dikirmkan setelah dead-line, atau berita yang dikirmkan sudah basi dan juga menganggapbahwa berita tersebut tidak menarik karena mengandung banyakpromosi atau isu yang diangkat dalam berita kurang menyentuh danmembahas persoalan publik. Wartawan juga menyebutkan bahwahumas terkesan pelit dalam membagikan infromasi kepada wartawan.

Berita akan dimuat atau tidak akan dipertimbangkan oleh war-tawan dengan melihat apakah data yang disampaikan lengkap atautidak, kemudian penulisannya juga harus berdasarkan pada kaidah-kaidan berita dan memiliki unsur kebaruan berita. Dalam kasus ini,wartawan menilai bahwa masih banyak humas yang belum memahamicara menulis berita yang baik.

Dari pemaparan di atas, maka beberapa kesimpulan awal adalahmateri informasi dari rumah sakit masih banyak yang berbau pro-mosi, isunya kurang berhubungan dengan isu publik, waktu mem-berikan informasi tidak sesuai dengan kepentingan wartawan (misalmelewati deadline), humas kurang inisiatif memberikan materi tertulis,dan teknik penulisan di materi tertulis masih membingungkan warta-wan. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan bagi wartawan aoakahakan mempublikasikan materi tersebut atau tidak.

Secara akademis, kekurangan itu terjadi akibat adanya perbedaanpersepsi antara humas dalam wartawan dalam hal informasi. Jurnalismenilai bahwa humas hanya menekankan publisitas untuk mencapaicitra baik organisasi di hadapan di hadapan publik. Sedangkan kontrasbahwa jurnalis lebih mentitikberatkan keakuratan dan fakta dalammemandang sebuah berita (Maha Rani, 2013).

Ini tentu menjadi catatan bagi humas rumah sakit dalam aktivitashubungan media mereka. Menurut Satlita (2003) dalam upaya men-jaga hubungan baik dengan media, organisasi perlu mengenali terlebih

318 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 333: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dahulu apa dan bagaimana informasi yang dibutuhkan oleh mediamassa. Setelah kepahaman terjalin maka akan dihasilkan suatu hubung-an yang saling bermanfaat dan menguntungkan. Di mana wartawanmendapatkan infromasi secara terbuka dan tidak terhambat aksesyang berbelit, juga humas mendapat keuntungan dengan bersedianyawartawan untuk diundang kapan saja dan memabantu humas untukmelakukan publisitas.

Dengan hasil media relations seperti itu, tentu kita perlu jugamengetahui tentang bagaimana praktek humas di rumah sakit. Dirang-kum dari sejumlah penelitian dan/atau jurnal ilmiah, secara umumpraktek humas di rumah sakit lebih banyak untuk kepentinganpromosi dan pembentukan citra positif.

Sebagai contoh penelitian Syifa Maria (2013) mengenai aktivitasmedia relations rumah sakit dalam membentuk citra positif. Rumahsakit. Hasil dari penelitian ini adalah rumah sakit melakukan mediarelations dalam bentuk in-house journal (terbitan internal), press release(siaran pers), special event (peristiwa khusus), press statement (keteranganpers), press interview (wawancara media) dan news clipping (kliping me-dia cetak). Tujuannya adalah menciptakan hubungan baik antara pihakrumah sakit dan media, serta ,meningkatkan citra positif.

Umarino, dkk (2017) mengungkapkan bahwa rumah sakit beker-jasama dengan media massa seperti radio dan media cetak untukmemberikan informasi. Guna mempererat hubungan dengan me-dia, rumah sakit juga menyelenggarakan gathering dengan wartawan.Dengan adanya hubungan yang baik antar lembaga, maka ketikarumah sakit tengah dilanda isu negatif, maka media tadi akan memintaklarifikasi terlebih dahulu sebelum menurunkan beritanya.

Dari dua penelitian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan awalbahwa rumah sakit menggunakan media relatons sebagai upaya mem-bentuk citra. Tujuan seperti itu berkaitan dengan seperti apa kebu-tuhan kompetensi SDM humas di rumah sakit. Penelitian Dewi danHutomo (2013) terhadap tujuh rumah sakit di Propinisi Daerah Isti-mewa Yogyakarta menunjukkan bahwa tingkat kompetensi humasmasih ada di level sedang. Kompetensi diukur berdasarkan 10 dimen-si yakni menulis dan mengedit, hubungan media atau penempatanmedia, riset, manajemen dan adminisrasi, konseling, special event,

319Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 334: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

produksi, pidato, training, dan relationship. Dari pengukuran atasdimensi tersebut, di dapatlah hasil bahwa kompetensinya terbilangsedang. Artinya adalah, humas tidak mampu melakukan keseluruhandimensi yang di maksud dengan baik, didominasi dimensi manajerialdan administrasi.

PENUTUP : KESIMPULAN DAN REKOMENDASIDalam menjalankan aktivitas hubungan media, humas rumah

sakit perlu memahami informasi apa saja yang tengah dibutuhkanoleh wartawan. Kemudian, humas rumah sakit perlu juga membuatmekanisme peliputan yang dapat memudahkan wartawan dalammencari berita. Dari data yang diperoleh dari informan, penelitianini menyimpulkan bahwa masih ada sejumlah kebutuhan wartawan(dalam konteks liputan berita) yang belum mampu disediakan olehhumas rumah sakit.

Belum terpenuhinya kebutuhan wartawan ini bisa disebabkankarena cara pandang rumah sakit terhadap aktivitas hubungan me-dia itu sendiri. Sejumlah kajian menunjukkan bahwa rumah sakit mela-kukan aktivitas hubungan media dengan tujuan membentuk citra po-sitif dari rumah sakit. Maka, materi informasi yang disediakan kepadamedia pun lebih banyak yang berbau promosi.

Padahal, kebutuhan wartawan tidak semata materi promosi. Ma-teri promosi dari rumah sakit bisa dimuat melalui program (untukmedia penyiaran) atau rubrikasi (untuk media cetak) yang memangdiadakan sebagai bentuk kerjasama antara rumah sakit dengan me-dia. Humas rumah sakit perlu memahami bahwa wartawan datangmeliput ke rumah sakit juga mencari informasi lain, tidak hanyapromosi.

Salah satu temuan dalam penelitian ini adalah wartawan menge-luhkan humas yang kurang responsif terhadap kebutuhan wartawanketika rumah sakit tersebut diterpa isu negatif. Selain itu humas rumahsakit juga belum mampu memberikan materi informasi yang memu-dahkan wartawan dalam membaca dan memahaminya. Tingkat ke-puasan wartawan terhadap layanan hubungan media oleh rumah sakitmasih ada di tataran sedang. Dari sini bisa dilihat bahwa humas rumahsakit tidak siap untuk menjalankan hubungan media.

320 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 335: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Cara untuk mengantisipasi kondisi ini adalah pertama dengan me-lakukan pembenahan SDM humas di rumah sakit. Pasalnya, kemam-puan SDM humas di rumah sakit masih dominan dalam hal adminis-tratif dan manajerial. Kemampuan-kemampuan teknis seperti menu-lis dan mengedit, hubungan media, atau penempatan media, masihbelum dikuasai. Kedua perlu adanya perubahan mindset dari mana-jemen rumah sakit. Dalam penelitian ini menemukan bahwa faktortingginya biaya menjadi hal yang menjadi pertimbangan manajemenrumah sakit untuk memperbaiki aktivitas media relations mereka.Di sisi lain, pihak media mengakui bahwa dalam pengalaman merekaliputan di rumah sakit, ada pemberian berupa amplop atau souve-nir. Apa pun bentuk pemberian itu, ini menunjukkan bahwa rumahsakit masih memahami media relations memiliki tujuan untuk pro-mosi, sehingga rumah sakit merasa perlu meng-entertain wartawan.

Penelitian ini memiliki keterbatasan berupa baru meneliti dilingkup lokal yakni di Yogyakarta. Media massa yang diteliti punjumlahnya cukup terbatas, empat media massa. Masih banyak temamengenali penelitian berkaitan dengan humas rumah sakit. Secarakhusus berkaitan dengan hubungan media, bisa meneliti dengan caraanalisis pemberitaan media dan pengaruhnya terhadap reputasisebuah rumah sakit. Berkaitan dengan pengelolaan hubungan mediadi rumah sakit, atau humas rumah sakit secara umum, dapat menelitimengenai persepsi antara jajaran pimpinan rumah sakit dan petugashumas rumah sakit mengenai tugas dan fungsi kehumasan.

DAFTAR PUSTAKAArdianto, E. (2011) Handbook of Public Relations, Jakarta : Simbiosa

Rekatama Media.Dewi, S.C.A dan Hutomo, S.B.H (2013) Tingkat Kompetensi dan Kinerja

Public Relation Rumah Sakit tahun 2013. e- journal.uajy.ac.id/4631/1/Jurnal.pdf, diakses 10 Februari 2017

Farihanto, M.N. (2014) “Teman tapi Mesra Humas dan Wartawan(Studi Kasus Strategi Hubungan Media di Bidang Humas danProtokoler Universitas Ahmad Dahlan)” Jurnal KomunikasiPROFETIK, 7 (2), Oktober : 53-64

321Praktik Public Relations di Era Disruptif

Analisis Media Relations di Rumah Sakit....

Page 336: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Kurnia, N. (2009) “Memahami Media dan Wartawan, MeningkatkanKualitas Media Relations” dalam Wisnu Martha Adiputra(Penyunting) Berkawan dengan Media. Yogyakarta : Yayasan TIFAdan PKMBP

Maha Rani, N.L.R (2013) Persepsi Jurnalis dan Praktisi HumasTerhadap Nilai Berita, Jurnal Ilmu Komunikasi, 10 (1) : 83-96

Maria, S. (2013) “Aktifitas Media Relations Dalam Membentuk CitraPositif Rumah Sakit Syafira Kota Pekanbaru.” Skripsi Sarjana,fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Sul-tan Syarif Kasim. Pekanbaru-Riau.

Satita, L (2011) “Aktivitas Public Relations dalam MembingaHubungan Baik dengan Wartawan” Jurnal Efisiensi, 1 (III),Februari : 48-63

Ningrum, A.W. (2013) Kegiatan Media Relations dan Kepuasan WartawanMemperoleh Informasi (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Rela-tions dan Kepuasan Wartawan Memperoleh Informasi di Rumah SakitOrtopedi DR. R. Soeharso). eprints.ums.ac.id, (diakses pada 8 Sep-tember 2017)

Umarino; Fajri, C.; Fadillah, D (2017) “Citra PKU MuhammadiyahYogyakarta sebagai Rumah Sakit Islam” Interaksi “Jurnal IlmuKomunikasi”, 1 (2), Juli : 128-141.

Wahidin S. & Nasrullah R. (2011) Public Relations 2.0: Teori dan PraktikPublic Relations di Era Cyber, Depok: Gramata Publishing.

Wardhani, D. (2008) Media Relations Sarana Membangun ReputasiOrganisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zoch, L.M. dan Molleda, J.C. (2006) “Building a Theoretical Modelof Media Relations using Framing, Information Subsidies, andAgenda-Building” Carl H. Botan & Vincent Hazelton (Editors)Public Relations Theory II. Mahwah, New Jersey: Lawrence ErlbaumAssociates

322 PR NOW

Rachmalia Devinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, & Nadia Wasta Utami

Page 337: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Potensi TransformasiAktivitas Media Relationsantar Industri Media

Brahma Putra PratamaUniversitas Atma Jaya Yogyakarta

19

ABSTRAKAktivitas media relations sebuah organisasi dapat berupa penge-

lolaan informasi dan pengelolaan relasi. Dalam menghadapi era dis-ruptif, aktivitas tersebut berpotensi mengalami transformasi denganadanya dukungan kebijakan organisasi dan sumber daya yang dimiliki.Transformasi tersebut dapat berupa penggunaan teknologi dan sisteminformasi serta program komunikasi. Kreativitas dan skill merupakanmodal yang harus dimiliki oleh profesional public relations untuk me-munculkan program komunikasi yang inovatif. Meskipun demikian,aktivitas media relations yang menjadi rutinitas atau konvensional se-cara tatap muka tetap perlu dilakukan. Melalui teori strukturasi adaptif,artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas media relationsyang dilakukan oleh Departemen Marketing Public Relations TransTV yang menjalin relasi dengan jurnalis dari industri media yang lain.Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalamdan studi dokumentasi.

Kata kunci: Media Relations, Program Komunikasi, TeoriStrukturasi Adaptif, Transformasi

PENDAHULUANEra disruptif merupakan era yang ditandai dengan adanya hal-

hal yang mengganggu sebuah bisnis. Gangguan tersebut muncul kare-na adanya inovasi dalam layanan dan produk yang menggantikanteknologi yang terdahulu sehingga segala sesuatu yang tampak inovatifakan menjadi disruptif (Rahmat, 2018). Namun, disruption seharusnyatidak dipandang sebagai hal yang negatif. Disruption adalah kekuatanpositif karena dengan adanya inovasi justru akan membuat produkdan layananan lebih mudah diakses dan terjangkau sehingga lebih

323Praktik Public Relations di Era Disruptif

Page 338: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

menjangkau populasi yang jauh lebih luas (Aspirasi, 2017). Aribowo& Wirapraja (2018, h. 52) menambahkan bahwa banyak perubahan-perubahan yang terjadi di era disruptif dengan adanya kemajuan tek-nologi yang cepat sehingga terjadi persaingan yang ketat dan peru-bahan inovasi yang cepat di pasar. Kemajuan teknologi yang cepatdapat muncul karena munculnya revolusi industri 4.0 yang ditandaidengan adanya teknologi robotika, machine learning, dan kecerdasanbuatan (artificial intelligent). Era industri 4.0 ini menekankan adanyakolaborasi, interkonektifitas, serta keterbukaan data yang memungkin-kan kolaborasi tidak hanya antar manusia tetapi juga antar mesin(Ignatius, 2018)

Sebagai fungsi manajemen yang mendukung dalam kegiatan bis-nis organisasi yang memasuki era disruptif, seorang public relations(PR) juga harus siap menghadapi revolusi industri 4.0. Untuk menge-tahui pada fase apa PR organisasi saat ini beraktivitas diperlukanpemahaman proses perkembangan PR dari 1.0 hingga 4.0. Laksama(2018) menunjukkan karakteristik setiap perkembangan era PR. Padaera PR 1.0, praktisi PR menjalankan tugasnya secara traditional de-ngan melakukan monitoring pemberitaan secara manual setiap haridari media cetak. Pada era PR 2.0, praktisi PR menjumpai ada me-dia online yang pemberitaanya bisa kapan saja, di mana saja, dantentang apa pun. Sedangkan PR 3.0 menghadapi berita yang munculdi media sosial dan siapun bisa mengunggah berita sehingga seorangPR tidak hanya memonitor media cetak dan media online, tetapijuga media sosial. Saat ini PR memasuki era 4.0 dan praktisi PRdihadapkan dengan adanya artificial intelligent (AI) dan big data yangmembuat peran PR harus bersaing dengan adanya robot yang sudahmampu menulis artikel dan membantu mencari bahan atau informasiapa pun.

Skill yang dibutuhkan oleh seorang PR di era 4.0 adalah pema-haman terkait penggunaan teknologi dan sistem informasi. Teknologiinformasi meliputi perangkat keras dan perangkat lunak untuk melak-sanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data (Alter, 1992). De-ngan kata lain, seorang PR harus mampu menggunakan gawai danaplikasi-aplikasi yang dapat mempermudah dalam melaksanakan tu-gas-tugasnya. Sedangkan sistem informasi merupakan kombinasi

324 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 339: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yangdiorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi(Mulyanto, 2009). Selain dapat menggunakan teknologi informasi,seorang PR harus mengetahui prosedur atau aturan kerja yang men-jadi pedoman penggunaan teknologi tersebut sehingga staf PR dapatberkomunikasi dengan atasannya dan juga dengan publiknya denganefektif dan efisien. Widiastuti (dalam Kartika, 2017) memberikancontoh yaitu Government Public Relations (GPR) yang sedangmengembangkan electronic PR (e-PR) berupa penyebaran informasimelalui media sosial dan meluncurkan Jaringan Pemberitaan Peme-rintah (JPP) untuk mempromosikan semua capaian dan kebijakanpemerintah melalui kanal digital.

Selain skill, dalam memunculkan inovasi, seorang PR memerlu-kan kreativitas. Laksanama (2018) menyebutkan bahwa semua or-ang bisa menjadi PR bahkan banyak Head of PR atau komunikasiyang tidak memiliki latar belakang komunikasi humas sehingga PRharus terus berinovasi dan kreatif serta harus beradaptasi dan ber-kolaborasi di era disruptif ini. Kreativitas PR tersebut dapat diwu-judkan dalam bentuk program komunikasi, baik dari perencanaanhingga implementasinya. Program komunikasi mengacu pada imple-mentasi perencanaan komunikasi operasional (Cangara, 2017, h. 54).Program komunikasi yang kreatif dapat berupa kegiatan sepertimengelola berbagai special event (pameran, workshop, seminar, pressconference dan lain-lain), pembuatan house journal (media penerbitanPR), krisis manajemen dan lain sebagainya (Wardasari, Wisadirana,& Nasution, 2013, h. 225).

Kreativitas dalam membuat program komunikasi, salah satunyadapat ditemukan dalam aktivitas media relations. Sholikhah (2016,h. 98) menyebutkan profesional media relation dapat merencanakanprogram komunikasi berupa event seperti press call, resepsi pers, kun-jungan pers, dan meeting with editor. Setiap event tersebut memiliki tujuankomunikasi yang berbeda-beda. Press call bertujuan menyampaikaninformasi atau berita kepada wartawan melalui panggilan telepon;resepsi pers bertujuan mendengarkan keterangan resmi atau sekedarberbincang; kunjungan pers bertujuan memberikan liputan langsungdi perusahaan; dan meeting with editor bertujuan mengetahui topik dan

325Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 340: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tema yang dibahas di media massa.Aktivitas media relations dapat ditemukan di dalam industri me-

dia. Salah satu industri media yang melakukan media relations adalahTrans TV. Trans TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta diIndonesia yang beroperasi di bawah manajemen Trans Corp yangdimiliki oleh CT Corp. Trans TV menyadari bahwa jangkauan TransTV terbatas sebagian besar jumlah penduduk Indonesia dengan ber-bagai kepentingan dan persebarannya yang luas sehingga menjalinhubungan dengan media-media lain di Indonesia diperlukan demimemperluas dan mempercepat penyebaran informasi.

Departemen Marketing Public Relations (PR) Trans TV adalahbagian yang mengelola aktivitas kehumasan yang salah satunya adalahmedia relations. Departemen ini dipimpin oleh Kepala departemenmarketing PR yang membawahi tiga unit, yaitu Corporate & GovernmentRelations Supervisor, Marketing Off Air Supervisor, dan Media RelationsSupervisor. Pada unit Media Relations, terdapat 3 sub-unit, yaitu WebsiteSocial Media Content Management, Media Non-TV dan Media Relations.Pada dasarnya, seorang kepala departemen membawahi beberapa su-pervisor dan beberapa supervisor membawahi beberapa staf. Dalamindustri media Trans TV seorang kepala departemen membawahi 3supervisor dari 3 unit, dan setiap supervisor unit menangani 3 sub-unit di bawahnya, yang masing-masing unitnya dapat ditangani oleh 1hingga 3 orang staf. Jadi khususnya untuk sub-unit media relationsditangani oleh seorang staf, mendapat supervisi dari seorang supervi-sor, dan berada dalam pimpinan seorang kepala departemen. Untukmemahami transformasi dan rutinitas dalam aktivitas media relationsdi Trans TV, diperlukan pendekatan konsep-konsep teori strukturasiadaptif yang dikembangkan oleh Poole dan McPhee.

Rumusan masalah dalam riset ini adalah “Bagaimana potensitransformasi dapat terjadi dalam aktivitas media relations?” Tujuandari riset ini untuk mendeskripsikan potensi transformasi dari sebuahdepartemen marketing public relations (PR) dalam melakukanaktivitas media relations. Manfaat yang diperoleh dari riset ini adalahmenambahkan rujukan penelitian terkait aktivitas media relations se-hingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu kehumasan dan mem-berikan kesadaran akan pentingnya pedoman dan sumber daya bagi

326 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 341: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

profesional public relations (PR) untuk melakukan aktivitasnya sehinggadapat bertahan dan berkembang dalam era disruptif.

Pendekatan yang digunakan dalam riset ini adalah pendekatankualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalamdan studi dokumentasi. Sumber data berupa data primer yaituwawancara dengan Kepala Departemen Marketing PR Trans TV,Supervisor Media Relations, dan Staf Media Relations, dan datasekunder yaitu dokumen atau arsip terkait Trans TV dan DepartemenMarketing PR Trans TV.

PEMBAHASANAktivitas Media Relations

Aktivitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang orang lakukanpada lingkungan fisik dengan sarana dan dengan orang lain (Corman& Scott, 1994, h. 175). Media relations merupakan bagian dari publicrelations external yang membina dan mengembangkan hubungan baikdengan pers sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan pub-liknya, sehingga tujuan komunikasi dapat terwujud (Sholikhah, 2016,h. 96). Dengan kata lain, media relations adalah suatu aktivitas yangdilakukan oleh profesional PR suatu organisasi untuk menjalinhubungan yang baik dengan para jurnalis, editor, atau kepala redaksidari suatu perusahaan media.

Trans TV telah menjalin media relations dengan 29 media cetakdan 21 media online di Indonesia. Media cetak tersebut terdiri atas21 koran, 6 tabloid, dan 2 majalah. Media cetak meliputi KOMPAS,REPUBLIKA, POS KOTA, WARTA KOTA, INDOPOS, KORANJAKARTA, TRIBUN JABAR, JAWA POS, PIKIRAN RAKYAT,SINGGALANG, WAWASAN, WASPADA, RADAR BAN-DUNG, INILAH KORAN, BANDUNG EKSPRESS, BALI POS,TERBIT, NON STOP, SUARA PEMBARUAN, SUARA MER-DEKA, GALAMEDIA, TABLOID BINTANG INDONESIA,TABLOID NOVA, TABLOID C&R, TABLOID GENIE, TAB-LOID NYATA, CEMPAKA, BROADCAST MAGZ, GATRA.Sedangkan media online meliputi Detik Bandung, Detik.com, VIVA,Inilah.com, JPNN, Kapanlagi.com, Kompas.com, ANTARA, Pasbanget.com, Republika Online, Tabloidbintang.com, tabloidnova.com, REPUBLIKA

327Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 342: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ONLINE, SWARA.COM, HARNAS.CO, TRIBUNEWS,BERITA SATU, TEMPO.CO, C&R, GANLOB, WOWKEREN

Aktivitas media relations yang dilakukan oleh public relations (PR)Trans TV dapat meliputi pengelolaan informasi dan pengelolaan re-lasi. Aktivitas pengelolaan informasi dapat berupa program komuni-kasi seperti press release, press conference, media monitoring, dan liputan onlocation. Sedangkan aktivitas pengelolaan relasi yang dilakukan diwu-judkan dalam program komunikasi seperti media gathering, media award,media visit, buka bersama dengan jurnalis, dan pemberian kado untukjurnalis yang menikah atau melahirkan.

Dalam operasional pemuatan berita, staf media relations mengi-rimkan press release yang telah disetujui oleh kepala departemen mar-keting PR kepada jurnalis industri media lain yang telah diperolehkontaknya atau alamat emailnya. Industri media lain yang dituju olehstaf media relations adalah industri media lain yang memiliki kanalatau memuat berita-berita hiburan, misalnya seperti tabloid Cek &Ricek, tabloid Bintang Indonesia, tabloid Nyata, kapanlagi.com, dll.Press release dipublikasikan setiap bulan, ketika ada program tayanganyang baru, atau ketika ada informasi yang penting yang harus dipub-likasikan segera. Untuk memudahkan jurnalis atau pihak media yangingin memperoleh update informasi terkait Trans TV, mereka dapatmengakses media center Trans TV yang terdapat di situs transtv.co.id.Program komunikasi press release dilakukan untuk memberikaninformasi terkait tayangan program yang biasa.

Dalam operasional undangan press conference, staf media re-lations mengirimkan undangan press conference kepada atasanjurnalis. Kemudian, atasan jurnalis akan menentukan apakah jurnalisperlu datang ke acara press conference Trans TV atau tidak. Stafmedia relations kemudian menelepon atau mengirimkan pesanmelalui Blackberry Messager (BBM) kepada atasan jurnalis tersebutuntuk memastikan kehadiran dan siapa jurnalis yang dikirim untukmeliput ke Trans TV. Press conference dan mengundang jurnalismedia lain untuk datang dan meliput dilakukan untuk untukmemberikan informasi terkait tayangan program yang unggulan.

Monitoring pemberitaan merupakan aktivitas rutin yang dila-kukan staf media relations setiap harinya. Aktivitas ini dilakukan un-

328 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 343: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

tuk mengetahui jumlah dan konten pemberitaan Trans TV yang telahdimuat oleh industri media lain sehingga dapat digunakan sebagaiacuan evaluasi kinerja staf dan mengetahui reputasi Trans TV yangdibentuk oleh media lain. Untuk artikel berita yang dimuat di mediacetak, staf media relations setiap pagi membaca beberapa koran danmengumpulkan artikel-artikel yang memuat berita mengenai TransTV dan program-program tayangannya. Untuk artikel berita yangdimuat di media online, staf media relations mencari artikel beritamengenai Trans TV melalui mesin pencari di Internet dan terkadangada jurnalis yang mengirimkan link atau tautan berita yang ditulisdan dipublikasinya melalui saluran dari industri medianya.

Liputan on location adalah program komunikasi yang dilakukanjika ada tayangan program baru. Staf media relations akan mengajakpara jurnalis ke lokasi syuting untuk melakukan wawancara secaralangsung dengan artis dan produser program.

Media visit merupakan aktivitas yang dilakukan oleh staf mediarelations untuk saling mengenal sesama perusahaan media. Staf me-dia relations akan berkeliling dan menemui pihak redaksional peru-sahaan media lain untuk mengetahui opini dan agenda pemberitaanmereka.

Media gathering menjadi program komunikasi yang perlu dila-kukan untuk meningkatkan pelayanan publik melalui media massadan untuk menjalin kerja sama yang lebih baik dengan sesama me-dia. Dalam mengundang pihak media, pihak staf media relationsTrans TV mengirimkan surat resmi kepada jurnalis atau pihak redak-sional. Ketika pelaksanaan event ini, staf media relations dibantu olehstaf-staf sub-unit lain di bawah unit media relations. Para jurnalismedia cetak dan online berskala nasional yang setia mempublikasikanpemberitaan mengenai Trans TV diundang dalam kegiatan ini. Me-dia gathering ini terdiri kegiatan outbound, permainan Sky Riding,Formula Kart, dan shooting acara. Dari program ini, diiharapkanTrans TV dan rekan media semakin dekat dan terjalin hubungan yangbaik di masa mendatang.

Media award dilakukan untuk memberi apresiasi kepada parajurnalis yang telah membantu publikasi melalui pemberitaan tentangTrans TV selama 1 tahun melalui artikel dan berita foto di media

329Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 344: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

cetak dan online. Hadiah dari award ini dapat berupa tiket liburandan smartphone. Mekanisme media award ini diawali dengan pihakmedia relations Trans TV yang mengumpulkan pemberitaan terkaitTrans TV yang ditulis oleh para jurnalis selama 1 tahun, baik daristaf media relations Trans TV yang mengumpulkan sendiri maupundari jurnalis yang mengirimkan kumpulan artikelnya kepada pihakmedia relations Trans TV.

Ketika bulan puasa, staf media relations akan mengadakan akti-vitas buka puasa bersama dengan jurnalis. Tujuan komunikasi dariprogram ini adalah untuk bertukar informasi dan mengelola relasisupaya lebih akrab dan dekat dengan para jurnalis.

Pemberian kado dilakukan jika ada jurnalis yang menikah ataumelahirkan. Tujuan pemberian kado adalah sebagai apresiasi atas ban-tuan para jurnalis yang telah membuat pemberitaan mengenaitayangan program Trans TV dan sebagai bentuk pendekatan secarahumanis dengan memberikan perhatian kepada mereka.

Perencanaan Program KomunikasiPerencanaan program komunikasi merupakan penuntun terha-

dap kegiatan komunikasi yang akan dilakukan (Cangara, 2017, h.49).Selain itu, AMIC (dalam Cangara 2017, h. 47) mendefinisikan peren-canaan komunikasi sebagai suatu usaha yang sistematis dan berke-lanjutan dalam mengorganisasi aktivitas manusia terhadap upayapenggunaan sumber daya komunikasi secara efisien guna merealisa-sikan kebijakan komunikasi. Perencanaan program komunikasi meru-pakan sebuah upaya membuat rancangan pelaksanaan suatu programkomunikasi untuk mengampanyekan, menyosialisasikan atau mem-promosikan suatu produk (program, barang, jasa, atau lembaga)kepada khalayak sasarannya demi tercapainya tujuan komunikasi yangtelah ditetapkan (Hamad, 2016, h. 2). Dengan kata lain, perencanaanprogram komunikasi adalah panduan penggunaan sumber dayakomunikasi sebagai bentuk dari realisasi kebijakan komunikasi untukmencapai tujuan organisasi. Hubungan antara kebijakan komunikasidan perencanaan komunikasi yaitu kebijakan komunikasi merupakanperencanaan strategik jangka panjang yang harus dijabarkan ke dalamperencanaan operasional (Cangara, 2017, h. 65).

330 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 345: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tahap awal untuk perencanaan adalah mengenali kebijakan yangdijadikan pedoman untuk membuat perencanaan. Perencanaan komu-nikasi strategis dilakukan dalam rangka menerjemahkan misi, man-date, dan tujuan strategis organisasi. (Hamad, 2016, h. 9). KebijakanTrans TV dalam perencanaan strategik jangka panjang dapat dilihatdari visi, misi dan tujuannya. Visi Trans TV adalah menjadi televisiterbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara, memberikan hasil usahayang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program ber-kualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yangdapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikankontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasanmasyarakat. Sedangkan misi Trans TV adalah menjadi wadah gagasandan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta menyejahterakanbangsa, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan nilai-nilai demok-rasi. Trans TV sebagai organisasi memiliki tujuan: selalu menayangkantampailan, gaya, dan program yang inovatif, berbeda, dan kreatifsehingga dapat menjadi trendsetter di industri pertelevisian.

Selain itu hal sumber daya manusia, Trans TV memiliki kebijakanuntuk selalu merekrut tenaga-tenaga muda. Alasannya adalah peransumber daya manusia muda sangat penting dalam menjalankan tek-nologi yang canggih. dan pihak manajemen yakin bahwa tenaga-te-naga muda ini akan memudahkan perusahaan membangun budayakerja yang baru yaitu budaya kerja yang dinamis, serta akan menjadisumber kreatifitas yang penuh gairah. Dari kebijakan Trans TV dapatditarik landasan identitas yang ingin ditunjukkan adalah nilai moral,demokratis, inovatif dan kreatif. Kebijakan organisasi tersebut kemu-dian dijadikan pedoman bagi merumusan dalam perumusanperencanaan program komunikasi di Departemen Marketing PR.

Kebijakan komunikasi yang ada di Departemen Marketing PRTrans TV misalnya bersinergi dalam publikasi informasi antar industrimedia baik dalam satu grup Transmedia maupun di luar grup. Infor-masi tersebut dapat berupa release tayangan program dan promoiklan tayangan. Kebijakan tersebut dapat menciptakan potensi kola-borasi antar industri media. Berdasarkan job description staf mediarelations, yaitu (1) melaksanakan dan mengkoordinasikan pekerjaanMedia Relations dengan pihak terkait di dalam maupun di luar ling-

331Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 346: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kungan Trans TV dan (2) menyelenggarakan event untuk wartawan,dapat menjadi acuan bagi staf media relations dalam berkreasi men-ciptakan event kreatif yang dapat menjaga hubungan baik dengan parajurnalis serta menjalin kerja sama dan kolaborasi antar pihak baikinternal Trans TV maupun pihak eksternalnya. Kebijakan berupa jobdescription ini dapat memunculkan potensi inovasi dan kolaborasievent terkait media relations.

Teori Strukturasi AdaptifTeori strukturasi adaptif dikemukakan oleh Poole dan McPhee

dan dikatakan adaptif karena mengamati para anggota organisasiyang mengadaptasi aturan dan sumber daya untuk mencapai tujuanmereka (Griffin, 2006: 238). Strukturasi berusaha menjelaskan prosesbagaimana sistem atau praktik sosial (aktivitas) diproduksi dan di-reproduksi melalui penggunaan struktur. Struktur adalah aturan-atur-an (rules) dan sumber daya (resources) yang dibawa oleh aktor-aktoryang terlibat dalam praktik sistem (McPhee dan Poole, 2005: 174).Sebuah aturan (rule) adalah prinsip atau rutinitas yang memandu o-rang dalam bertindak dan sebuah sumber daya (resource) adalah segalasesuatu yang orang gunakan dalam bertindak, baik itu materi (uang,peralatan) maupun nonmateri (pengetahuan, skill). Reproduksi dapatdikatakan sebagai rutinitas, sedangkan produksi dapat mengacu padatransformasi. Produksi dapat berupa tindakan transformasi, yaituproduksi sistem ke arah yang berbeda sehingga dengan perubahantersebut reproduksi sistem tetap dapat berlangsung (McPhee danPoole, 2005, h. 175)

Struktur yang digunakan oleh PR terkait aktivitas media relationsdi Trans TV meliputi aturan yang berupa (1) prosedur, (2) kebijakan,(3) kode etik dan (4) job description. Prosedur yang dimaksudkan adalahprosedur publikasi press release dan prosedur penggalian informasisebagai bahan release. Kebijakan yang menjadi acuan berupa kebijakanpenggunaan press release dan pengadaan press conference. Kode etikyang digunakan sebagai panduan merupakan etika normatif secaraumum yang mengatur tindakan para PR dalam menjalankan praktikmedia relations. Sedangkan job description memberikan gambaran tugas-tugas dan kewajiban yang harus dilakukan oleh para anggota

332 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 347: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

departemen marketing PR. Sedangkan sumber daya yang digunakandalam bertindak oleh para anggota Departemen Marketing PublicRelations meliputi (1) pengalaman, (2) anggaran, (3) kepercayaan, (4)kreativitas, (5) pengetahuan, dan (6) kemampuan/skill. Pengalamanyang dimaksudkan adalah pengalaman melakukan aktivitas sebagai stafmedia relations, seperti menjalin relasi dengan jurnalis, membuat pressrelease, dll. Untuk menjalankan praktik media relations, anggaranmerupakan sumber daya yang penting karena tanpa adanya anggaranatau budget maka staf media relations tidak dapat mengadakan event-event dan memberikan apresiasi kepada para jurnalis. Manajerkomunikasi sebuah organisasi mesti selalu siap siaga denganmengalokasikan anggaran dan sumber daya manusia untuk mendukungpencapaian tujuan, visi dan misi organisasi (Hamad, 2016, h. 10).Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh staf media relations tidak dapatberjalan dengan baik jika tidak mendapat kepercayaan dari atasannya,karenanya staf media relations diberi kepercayaan dalam mengembang-kan relasi dengan redaksi media lain sebanyak dan seluas mungkin sertamembuat dan menyusun informasi dalam press release. Karena TransTV merupakan industri media yang mengandalkan kreativitas sebagaisumber daya, maka para staf PR pun diberi kesempatan dalammengembangkan dan menyalurkan kreativitasnya dalam memberikanide dan saran dalam pengadaan suatu event atau aktivitas lainnya.Perencana komunikasi yang kreatif harus mampu mencari solusi baruatas masalah komunikasi, merumuskan pesan-pesan baru, menemukandan mengombinasikan saluran-saluran baru, membatasi dan melakukansegmentasi khalayak dalam satu cara yang menarik (Hamad, 2016, h.9). Pengetahuan merupakan sumber daya yang diperoleh ketika paraanggota departemen marketing PR menempuh pendidikan di univer-sitas atau ketika bekerja atau magang, sehingga dari pengetahuan inimembuat mereka tahu apa yang harus dilakukan sebagai seorang pub-lic relations (PR). Sedangkan untuk kemampuan/skill, para anggotadepartemen marketing PR setidaknya bisa mengoperasikan komputerdan menggunakan Internet, karena misalnya staf media relationsmencari berita online, staf tersebut harus bisa mengoperasikan kom-puter dan menggunakan Internet dan mencari berita terkait Trans TVmenggunakan mesin pencari.

333Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 348: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Aktivitas media relations yang menjadi rutinitas di DepartemenMarketing PR Trans TV adalah (1) meeting rutin internal departemendan (2) monitoring pemberitaan, sedangkan rutinitas di lingkunganeksternal departemen, yaitu aliran informasi eksternal ke pihak re-daksi media lain. Meeting rutin internal dapat meliputi meeting ming-guan, bulanan dan tahunan. Dalam meeting mingguan, para staf me-nyampaikan laporan kerja harian selama seminggu kepada atasan-nya dan melakukan koordinasi kerja untuk seminggu ke depan. Se-dangkan dalam meeting bulanan, para staf menerima evaluasi kerjadari atasan mereka dan dalam meeting tahunan, semua anggota depar-temen marketing PR berkumpul untuk mendiskusikan rancangan kerjadepartemen marketing PR selama setahun ke depan dan para stafdapat menyampaikan ide dan saran tentang aktivitas-aktivitas setahunke depan. Dari hasil meeting tahunan ini, para staf mendapatkandaftar pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari, setiap minggu dansetiap bulannya. Monitoring pemberitaan merupakan tugas rutinharian dari staf media relations. Staf media relations setiap pagimembaca koran yang diterbitkan oleh industri media lain dan mencariberita mengenai Trans TV yang kemudian dibuat klipingnya.Sedangkan untuk media online, monitoring dilakukan dengan caramencari artikel-artikel berita mengenai Trans TV melalui mesin pen-cari di Internet dan menelusuri l­ink atau tautan berita yang dikirimkanoleh para jurnalis. Untuk rutinitas aliran informasi dalam lingkunganeksternal departemen, setiap ada program-program tayang yang barutiap bulannya, staf media relations mengirimkan press release yangtelah disetujui oleh kepala departemen kepada para jurnalis danmengirimkan undangan press conference kepada redaktur pelaksanakanal/bagian hiburan melalui email. Kemudian staf media relationsmenghubungi pihak redaksi untuk konfirmasi kehadiran dalam pressconference dan nama jurnalis yang dikirim untuk melakukan liputan.

Sedangkan transformasi yang terjadi dalam aktivitas media re-lations di Departemen Marketing PR Trans TV meliputi (a) inovasipenggunaan teknologi komunikasi dan (b) aliran informasi internaldalam pembuatan dan publikasi press release. Perubahan yang berupainovasi dalam penggunaan teknologi komunikasi dapat terlihat dariadanya media sosial, web, dan aplikasi smartphone yang semua itu mem-

334 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 349: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

butuhkan koneksi Internet. Departemen marketing PR Trans TVsedang mengembangkan penggunaan saluran media untuk menyebar-kan informasi dalam internal departemen dan antar departemen TransTV. Diharapkan dengan perkembangan dari media konvensional kemedia online atau digital, pertukaran informasi lebih mudah, lebihcepat tersampaikan dan lebih akurat. Selain itu aliran informasi in-ternal dalam pembuatan dan publikasi press release pun turut ber-ubah. Apabila dalam situasi yang mendesak atau urgent dan kepaladepartemen tidak berada di tempat ketika staf media relatios hendakmeminta persetujuan, maka staf media relation dapat menggunakane-mail untuk mengirimkan draft press release kepada kepala depar-temen dan nantinya press release tersebut dimintakan tanda tanganoleh supervisor media relations atas sepengetahuan dan persetujuankepala departemen. Jika ada press release tersebut mengenai TransTV pada tingkat korporasi, maka staf media relations pun harusmeminta acc atau persetujuan dari direksi yang bersangkutan.

PENUTUPPotensi Transformasi

Trans TV sebagai perusahaan media sangat menjunjung nilaikreativitas dan inovasi karena industri media merupakan industrikreatif. Nilai tersebut mulai terlihat dari kebijakan strategis berupavisi, misi dan tujuan hingga proses perekrutan sumber daya manusiayang muda atau baru lulus kuliah yang identik dengan ide-ide yangkreatif dan inovatif. Program-program komunikasi khususnya dalamaktivitas media relations yang dilakukan oleh profesional PublicRelations Trans TV membutuhkan kebijakan sebagai pedoman untukmembuat perencanaannya. Dengan adanya struktur berupa kebijakandan job description, profesional PR di Departemen Marketing PR TransTV dapat melakukan kolaborasi antar industri media, memunculkaninovasi dan kolaborasi event terkait aktivitas media relations.

Dari teori strukturasi adaptif, konsep transformasi dalam aktvi-tas media relations Trans TV terlihat dari adanya inovasi penggunaanteknologi komunikasi dan aliran informasi internal dalam pembuatandan publikasi press release. Potensi teknologi komunikasi yang digu-nakan adalah media sosial, web, email, smartphone beserta aplikasi-

335Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 350: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

nya. Selain itu, profesional PR di dalam aktivitas media relationsjuga harus mengetahui prosedur kerja dalam pembuatan press re-lease: kepada siapa dia harus meminta persetujuan dan harus melaluimedia atau saluran apa. Jika profesional PR fasih dengan penggunaanteknologi komunikasi dan menguasai sistem infomasi maka tujuanorganisasi dapat tercapai melalui program-program komunikasi.Dengan kata lain, supaya siap dalam era disruptif, diperlukankebijakan yang mendukung dalam penggunaan teknologi dan sisteminformasi sehingga PR dapat membuat perencanaan programkomunikasi terutama dalam bidang media relations dengan lebihefektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKAAlter, S. (1992). Information system: A management perspective.

The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.Aribowo, H. & Wirapraja, A. (2018). Strategi inovasi dalam rangka

menjaga keberlanjutan bisnis dalam menghadapi era vocality, un-certainty, complexity, dan ambiguity (VUCA). Jurnal Ilmu Manajemendan Akuntansi Terapan (J’MAT), 9(1), 52-59

Aspirasi. (2017). http://kumpulanstudi-aspirasi.com/ekonomi/prof-clayton-m-christensen-disruptive-innovation/

Cangara, H. (2017). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta:Rajawali Pers.

Corman, Steven R. dan Scoot, Craig R. (1994). Communication Theory.New York: Guilford Publications, Inc.

Griffin, Em. (2006). A First Look at Communication Theory 7th

Edition. Boston: McGraw-Hill.Hamad, I. (2016). Perencanaan program komunikasi (Edisi 3).

Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.Ignatius, H.T.N. (2018). Haruskah pendidikan tinggi berdamai

dengan era disruptif - revolusi industri 4.0? http://komunita.widyatama.ac.id/haruskah-pendidikan-tinggi-berdamai-dengan-era-disruptif-revolusi-industri-4-0/

Kartika, R. (2017). Selamat Datang Era Disruptif. http://www.prindonesia.co/detail/473/Selamat-Datang-Era-Disruptif

336 PR NOW

Brahma Putra Pratama

Page 351: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Laksamana, A. (2018). Humas Indonesia Menuju Industri 4.0. https://www.wartaekonomi.co.id/read182081/humas-indonesia-menuju-industri-40.html

McPhee, Robert D. dan Poole, Marshall Scott. (2005). StructuractionTheory. Dalam Steve May dan Dennis K. Mumby. EngagingOrganizational Communication Theory & Research: MultiplePrespectives. Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc.

Mulyanto, A. (2009). Pengertian sistem informasi dalam sisteminformasi konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Sholikhah, F.S. (2016). Strategi media relations PT. TelekomunikasiIndonesia, Tbk untuk meningkatkan citra perusahaan. JurnalKomunikator, 8(2), 93-112

Wardasari, N., Wisadirana, D., & Nasution, Z. (2013). Kinerja praktisipublic relations dalam implementasi kegiatan human relations (Studikasus praktisi public relations berdasarkan latar belakangpendidikan non public relations pada BUMN Kota Malang).Sosiohumaniora, 15(2), 222-231.

337Praktik Public Relations di Era Disruptif

Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations.....

Page 352: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ABSTRAKPenelitian analisis isi posting Twitter Goenawan Mohamad (GM)

bertujuan mengidentifikasi saluran feedback media sosial yangmengidentifikasikan medium is the message. Tengkar Twit terjadiadanya perbedaan pendapat antara follower dalam menyikapipernyataan komunikator. Feedback follower medium twitter mengacukepada Stimulus Response Theory. Namun, kecepatan respon fol-lower beropini tidak diimbangi etika sosial komunikasi. Isinyamenghujat, menyampaikan ujaran kekerasan, menghina ataumelecehkan isi posting. Keberanian mereka ternyata tidak diwujudkanmelalui jati diri karena menggunakan identitas palsu, baik namamaupun fotonya. Akun Twitter GM, tokoh budayawan dan jurnalis se-nior Majalah BeritaTempo, isi posting-nya senantiasa menarikperhatian follower. Medium Twitter dan opini follower menjadi fokuspenelitian, karena menjadi lahan berargumentasi dan beropinitermasuk “memasarkan” kekerasan ujaran atau bersifat destruktif.Follower sengaja menciptakan agenda setting agar tercipta persepsibaru terhadap tokoh GM.

Kata Kunci: Tengkar Twit, Stimulus-Respon Theory, Commu-nications Ethic, Agenda Setting Theory.

Tengkar Twit Followerpada Feedback Twitter

(Studi Analisis IsiPosting Twitter

Goenawan Mohamad)

Tono PurwantoroProgram Studi Ilmu Komunikasi,Universitas Al Azhar Indonesia

20

338 PR NOW

Page 353: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PENDAHULUANPerkembangan teknologi komunikasi yang terjadi saat ini tidak

dapat dicegah keberadaannya. Para inventor atau ilmuwan meman-faatkan ruang keinginan dan hasrat dirinya untuk memenuhi kebutuh-annya maupun kebutuhan manusia lain dalam berkomunikasi. Peranmereka dalam menciptakan teknologi komunikasi berhasil menja-dikan dunia saat ini sangat mudah terhubungkan.

Keberadaan teknologi satelit dan membaiknya jaringan internet ter-masuk perangkat wi-fi, semakin menjadikan perlengkapan tersebut ba-gian dari kebutuhan utama individu saat ini. Khususnya masyarakat per-kotaan sebagai bagian gaya hidup maupun kelengkapan kehidupan se-hari-harinya. Bahkan teknologi komunikasi dapat memudahkan masya-rakat perkotaan melakukan aktivitas kerja, berbelanja, atau memenuhikebutuhan keseharian, termasuk memberikan opini atau berkomunikasi.

Teknologi, seperti dikutip pernyataan Stanley J. Baran, dalambukunya Introduction to Mass Communication: Media Literacy and Culture(2011: 22), merupakan salah satu faktor yang membentuk perubahanekonomi dan kebudayaan: pengaruh teknologi sangat memengaruhiseberapa besar kekuatan yang diberikan orang dan budaya untukdigunakan. Baran mengutip tulisan Kennedy pada majalah Wired ber-judul Spielberg in the Twilight Zone (Juni 2002:106-113,146) pernyataansutradara Steven Spielberg “Teknologi bisa menjadi teman baik kita,dan teknologi juga menyiksa kita. Hal ini bisa mengganggu ceritakita, mengacaukan kemampuan kita untuk berpikir atau bermimpi,untuk berimajinasi sesuatu yang indah karena kita terlalu sibuk denganponsel saat berjalan dari kafetaria ke kantor.”

Aktivitas baru masyarakat dunia dalam berkomunikasi baik lang-sung maupun memanfaatkan saluran media sosial, menjadikan duniasangat mudah terhubungkan, seakan tanpa batasan wilayah atau ne-gara. Arus pesan komunikasi berjalan deras lalu lalang, baik yangberguna maupun sampah termasuk hoax mendatangi individu takmengenal batas waktu. Pemilihan saluran medium komunikasi men-jadi pertimbangan dan strategi individu saat akan berkomunikasi se-hingga tepat sampai ke personal yang dituju. Pernyataan MarshalMcLuhan pada Understanding Media (20 mengungkapkan, the mediumis the message.

339Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 354: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pernyataan McLuhan menunjukkan adanya kekuatan dari setiapmedium yang dipilih dalam proses komunikasi. Pilihan media sosialTwitter dapat memberikan kemudahan individu berkomunikasi danmemberikan feedback bahkan terjadi perubahan atau pergeseran dalambersikap. Sebelumnya, karena keterbatasan saluran komunikasi kon-vensional media massa cetak, interaksi manusia dalam beropini ataumemberikan gagasan, relatif memakan waktu yang cukup panjangsehingga situasi masih dapat terkendali karena butuh waktu dalammendapatkan respon atau feedback. Saat ini, umpan balik pesan sangatresponsif dan cenderung menyerang dalam mengungkapkan opini.Sesuai teori behavioral dan cognitive yang menjadi bagian dari teorikelompok umum gagasan Little John (Sasa Djuarsa Senjaja: 2016:1.23)bagaimana stimulus responsive menguraikan variable proses kogniifdan informasi menyebabkan atau menghasilkan tingkah laku tertentu.

Keikutsertaan menggunakan berbagai aplikasi media sosial, sese-orang berupaya menaikkan kredibilitas tokoh seperti memberikanopini pribadi terhadap sesuatu pernyataan atau peristiwa yang terjadi.Media sosial mampu mendorong keberanian berkomentar menyam-paikan pokok pikirannya. Sebelumnya, saat masih media konvensio-nal, menyajikan opini tak semudah menggunakan media sosial. Opinidisampaikan melalui penataan pokok pikiran yang dituangkan melaluirangkaian kalimat yang mudah dipahami sebelum dituangkan dalamtulisan kemudian dikirimkan ke media massa sehingga isi pesan dapatterbaca khlayak luas.

Keberadaan media sosial Twitter menjadi pilihan saluran mediauntuk menyampaikan isi pesan dari komunikator kepada komunikan.Tidak seperti media cetak konvensional, di mana isi pesan tidak bisaseketika atau langsung mendapatkan respon, Twitter mewujudkan feed-back yang cepat, responsive terhadap stimulus pesan. Namun, di sisinegatif memperburuk keadaan kehidupan masyarakat bersosialisasi.Satu diatara isu yang terjadi seperti diberitakan Kantor Berita BBCyang dikutip Goenawan Mohamad dalam akun Twitter miliknya,Jum’at, 19 Januari 2018, memberitakan, “Swedia, negeri yang terkenaldamai itu, kini menyiapkan penduduknya untuk perang-juga melawanbanyaknya berita bohong yang menyebarkan kebencian.”

Kehadiran media sosial Twitter menyebabkan perubahan sosial

340 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 355: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

dan budaya masyarakat, termasuk bagaimana mereka mengutarakanopini yang sebelumnya seakan kurang ruang karena berbagai ham-batan, sulit atau panjangnya proses sebuah pesan dimuat pada me-dia. Bahkan karena ada proses penyuntingan redaksi dalam visi danmisi media serta memperhatikan etika jurnalistik, tidak semua opinidapat termuat. Hasilnya, materi opini yang dimuat media massa sa-ngat terjaga dan santun dalam berbahasa. Perbedaan yang sangat men-colok saat ini ketika media sosial ramai-ramai dimiliki individu namunsangat kurang memahami bagaimana menyalurkan opini dengan baikterutama beretika komunikasi.

Karina Seupeli dalam wawancara dengan cakrawala.com padaedisi 1 Agustus 2016, mengamati dengan penuh keprihatinan menge-nai kondisi cuaca cultural yang semakin dangkal antara lain terlihatdari budaya komentar di media elektroik, media sosial yang serbapendek, orang bangga jika akun Twitter-nya punya banyak pengikut(follower) atau akun Facebook-nya unya banyak teman. Dan lewat ko-mentar singkat orang merasa sudah bekerja.

Dikutip dari Kompas.com yang mengambil sumber penulisannyadari kolumnis New York Times, Nick Bilton dengan judul bukuHatching Twitter: A True Story of Money, Power, Friendship, and Betrayal,cikal bakal keberadaan twitter cukup mengenaskan. Empat karakterpendiri Twitter, serta CEO Twitter saat ini, Dick Costolo, EvanWilliams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah Glass,mendirikan jejaring sosial berbasis microblog dengan kapasitas 40karakter pada Maret 2006. Lahir setelah gagalnya perusahaan rintisan(startup) Odeo yang dibangun Glass dan Williams pada tahun 2005.Kedua pendirinya mundur dari Odeo setelah iTunes Store milik Applemuncul dengan layanan serupa. Glass dan Williams mengajak rekanmereka, Jack Dorsey, yang mengembangkan layanan messaging unik.Bertiga bersama Biz Stone membangun startup baru Obvious Corp.dan mengembangkan beberapa aplikasi, termasuk messaging dengankode nama “Twttr”. Mereka menambahkan dua huruf vokal ke dalamkode nama aplikasi itu, menjadi Twitter, dan merilisnya tahun 2006.

Pengguna internet di Indonesia pada Januari 2018 menunjukkansebanyak 130 juta pengguna. Sekitar 49 persen dari total jumlah pen-duduk Indonesia yang mencapai 265,4 juta jiwa. Perusahaan media

341Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 356: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

asal London, Inggris We Are Social yang bekerjasama dengan Hoot-suite, seperti diberitakan Kompas.com, 1 Maret 2018, memberikanhasil penelitiannya, rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam23 menit sehari untuk mengakses media sosial. Data tersebut menun-jukkan masyarakat menyadari keberadaan teknologi komunikasimemberikan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-harinya. Me-dia sosial Twitter merupakan media sosial yang digunakan berbagaikalangan, baik individu, institusi atau instansi pemerintah, perusahaanswasta hingga brand produk. Menelaah mengenai jumlah penggunamedia sosial di Indonesia, Twitter dengan jumlah pengguna aplikasiini sebanyak 27 persen. Ada diurutan ketujuh setelah Youtube,Facebook, WhattsApp, Line, dan BBM.

Namun, peningkatan penggunaan media sosial tidak diimbangidengan membaiknya etika, perilaku dan budaya masyarakat. Gejalakomunikan saat ini seakan membenarkan pendapat Donald K. Wrightmelalui tulisannya berjudul Communication Ethics (2010), situasi sepertiini sebagai consumer generated information channels, yang beberapa fokusnyakepada aspek komunikasi telah berkembang dari sekadar membantumedia untuk memberikan panduan dan nasehat mengenai nilai ethicapa yang harus dilakukan.

Perhatian penulis terhadap media sosial Twitter karena followermedia sosial saat ini seringkali memberikan feedback yang tidak ber-sahabat terhadap pernyataan atau posting komunikator. Padahal,sebelumnya, Twitter hadir penuh bersahabat dan diguakan sebagaisarana komunikasi Seperti disampaikan melalui retwett akun GMdari specter@kamto_adi pada 11 April 2018, Gue rindu twitter ja-man dulu yg dipake buat banyolan, becandaan, caci maki sambil keta-wa-ketiwi. Kadang buat numpang jualan atau info barang hilangTwitter yg skrg sok agamis ujung-ujungnya jadi politis Twitter ygskrg rasis, ujung-ujungnya bengis, ditangkep nangis.

Pemilik akun Addie MS pernah bertanya kepada followernyamelalui akun Twitter-nya, 5 Desember 2017, “apa yg bikin lu sukasama Twitter, yg di medsos lainnya ga ada? Bukan yg ga suka ya.”Jawaban follower sebanyak 90 twitt dengan berbagai alasan. Dian-taranya karena 1) “bisa search, ngikutin org tanpa jadi friend.” 2)“Krn sy bkn generasi Televisi lagi, jd berita terupdate teraktual man-

342 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 357: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

ca/dlm negeri adanya ya dsni.” 3) “twitterrrrr? …kelaaaaasnya bedaama medsos yg lain lah pokoknya …paas buat orang terdidik… san-tun… berfikir maju…tdk menghakimi sesamanya.” 4) “simple. Tothe point. Mostly real time. Menarik sudut pandang penggunanya.Orang terdidik & orang kocak banyak yg pakai Twitter utk menuang-kan pikirannya. Jadi kalo cari bacaan yg bener ya di sini. Gitu mas.”

Dibandingkan saat hanya media cetak suratkabar atau majalahmenjadi sumber pemberitaan, publik hanya membaca apa yang disa-jikan media. Publik seakan “pasrah” sesuai keinginan media massa.Komunikan tidak mudah memberikan komentar terhadap media me-lalui tulisan opini atau surat pembaca, sehingga feedback tidak seketikakarena membutuhkan tengang waktu, proses penulisan opini sertaada campur tangan editing redaksi. Namun, sisi baiknya adalah feed-back yang hadir di media dapat terkendali melalui etika berbahasayang tertata baik.

Sisi lain dari keberadaan media sosial, menurut Karlina Supelisaat menyampaikan pikirannya melalui pidato bertajuk Kebudayaandan Kegagapan Kita, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta mengung-kapkan munculnya kebiasaan baru masyarakat berbudaya komentardi media sosial atau media elektronik. Ini merupakan salah satu daridelapan persoalan utama yang menjangkiti masyarakat, selain konsu-merisme, korupsi, minimnya komitmen dan tanggungjawab. Sebagiananggota masyarakat sudah merasa hebat dengan berkomentar pendekmelalui media sosial.

Akibat kemudahan berujar di media sosial seringkali memicu terja-dinya pertengkaran sesama follower atau bahkan kepada individu pen-gunggah isi pesan. Seperti dialami musisi Addie MS atau tokoh opinionleader lainnya, akun media sosial mereka diikuti para follower yang ka-dang menmberi komentar sekenanya dan tidak menggunakan sehinggamemicu kemarahan follower yang setia dan berupaya membelanya.Situasi ini dapat mudah kita ketahui melalui keiukutsertaan pada bebe-rapa tokoh di Indonesia yang menurut pengamatan, para follower memi-liki agenda setting, sengaja memicu emosi dengan menyampaikan ujarankekerasan dan kebencian, kemudian “mereka” menanamkan pemikiranyang sesuai kehendaknya. Situasi ketidaknyamanan isi pesan yang adamenjadi stimulus respon bagi follower kemudian terjadi twitwar.

343Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 358: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Twitwar menurut tagdef.com, terjadi ketika ada pertukaran isipesan posting akun yang diikuti follower menjadi pertempuran opinidan cenderung menyerang, menyalahkan baik kepada komunikatorsebagai pemilik akun atau terjadi perlawanan opini terhadap followeryang memberikan pernyataan. Goenawan Mohamad memberikanmakna sendiri mengenai kata twitwar sebagai Tengkarkata. Berbagaimedia sosial turut serta mendukung dan mengiringi interaksi manusiadengan teknologi tanpa harus bertemu secara fisik karena teleponselular generasi terbaru sudah mampu membantu menggantikansosok fisik. Kegiatan komunikasi ini masuk ke dalam ranah Komu-nikasi Antarpribadi walaupun menggunakan saluran internet sebagaialat bantu salurannya sehingga tindakan komunikasi dapat terlaksanadi hadapan kita.

Seperti dipertegas tagdef.com, twitwar terjadi ketika ada per-tukaran pernyataan emosional atau saling serang di Twitter antaradua orang atau lebih. Gejala serupa ini dirasakan juga oleh musisidan koduktor musik Addie MS pada 27 Mei 2018 yang menyatakanTwitter semakin dipenuhi caci-maki dan kebencian. Ada kebanggansaat mencela dengan berujar kasar. Ada kepuasan saat menghina de-ngan gambar vulgar. Lupa bahwa kita saudara sebangsa.

Kegiatan komunikasi melalui saluran media sosial dapat dikate-gorikan sebagai komunikasi interpersonal yang menggunakan saluranmedia internet atau piranti computer. Menurut Joseph De Vito me-lalui bukunya Communication Interpersonal (2015) komunikasi tersebutmasuk kategori CMC atau Computer Mediated Communication. Keber-adaan teknologi komunikasi, menambah cara manusia melakukanproses komunikasi, yang sebelumnya melalui tatap muka langsungdi suatu tempat, saat ini pertemuan dan pembicaraan atau penyam-paian isi pesan dari komunikator kepada komunikan tidak harus ber-temu namun dapat menggunakan computer melalui teleconference,WhatApps atau Skype mewarnai keseharian kehidupan masyarakatdalam berkomunikasi.

Penulis memperhatikan bagaimana komentar diberikan para fol-lower twitter milik GM yang kadang berisikan nada negatif melaluitutur kata yang tidak beretika, kata cacian, memojokkan pemikiran-nya, kalimat yang diunggah seringkali tidak bersahabat, berujar

344 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 359: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

kebencian, menghujat, untuk mengekspresikan ketidak sepakatan atautidak sependapat dengan penyataan GM. Sebagai subjek penenlitian,sepanjang Mei 2018, penulis mengamati, mengobservasi mengenaiisi pesan para follower akun Twitter GM,

Melalui akun website milik Viva.co.id., Goenawan Mohamad me-rupakan seorang budayawan berlatar belakang jurnalis majalah yangmemulai karirnya sejak 1970-an sebagai Pemimpin Redaksi majalahberita Ekpress. Memiliki nama lengkap Goenawan SoesatyoMohamad, lahir di kota Batang, Kabupaten Pemalang, 29 Juli 1941.Namanya dikenal dengan Goen atau pun GM. Sebelum kariernya dimajalah, GM menjadi jurnalis dan reporter di Harian KAMI (1969-1970), Radaktur Majalah Horison (1969-1974), Pemimpin RedaksiMajalah Ekspres (1970-1971), Pemimpin Redaksi MajalahSwasembada (1985), Pemimpin Redaksi Majalah Tempo (1971-1993dan 1998-1999). Saat ini jabatannya sebagai Komisaris Utama PTTempo Inti Media Tbk dan Pendiri Komunitas Salihara.

Hasil karyanya berupa buku, kumpulan puisi dan sajak, sertakolom Catatan Pinggirnya telah dibukukan hingga jilid kesembilan danmendapatkan berbagai penghargaan seperti International Editor of theYear Award dari World Press Review, Amerika Serikat pada 1999.Wertheim Award pada 2005, Anugerah Sastra dan David Prize pada2006. Anugerah Hamengku Buwono IX bidang Kebudayaan dariUniversitas Gadjah Mada, Penghargaan Professor Teeuw dari LeidenUniversity Belanda pada 1992, Louis Lyons dari Harvard Univer-sity Amerika Serikat pada 1997, International Freedom Award dari WorldPress Review, Amerika Serikat pada 1997. Ia konsisten mengisi rubrikCatatan Pinggir setiap minggu di majalah Tempo. Rangkaian reputasidan prestasi Internasional maupun lokal menjadikan GM tepat sebagaiseorang Opinion Leader yang kredibel. Namun, tidak semua followerTwitternya menyetujui opini yang diuploadnya.

Menyadari perkembagan teknologi komunikasi, GM memanfaat-kan media sosial Twitter sebagai bentuk aktualisasi diri melalui isipernyataan atau opininya terhadap situasi yang terjadi di sekitarnya.Melalui tulisan opini singkat GM dapat melihat reaksi yang munculdengan cepat layaknya teori Stimulus-Respons dimana beberapa fol-lower akun GM segera bereaksi terhadap isi pesan yang dipostingnya

345Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 360: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Penyebaran pesan singkat menjadi opini diri sebagai upaya pemben-tukan eksistensi diri. Terlebih naluri menulis untuk berbagi penga-laman dan pengetahuannya seperti yang ia lakukan melalui rubriksetia Catatan Pinggir di Majalah Tempo merupakan bentuk opini priba-di yang disajikan dengan bahasa sastra terhadap berbagai hal yangterjadi di berbagai belahanbumi.

Dari tampilan muka akunTwitter milik GM, diketahuimemiliki follower sebanyak1.420.000. Sepanjang waktusejak dibuatnya akun ini, GMtelah melakukan sebanyak46.100 ciut atau mengunggahberbagai pesan untuk diketahuifollowernya. Angka tersebutmencerminkan perhatian pub-lik terhadap eksistensi GM dalam berbagai aktivitas yang dilakukan.

GM aktif mem-posting pemikirannya atau me-retwett pernyataanteman, tokoh, berita media massa cetak ataupun elektronik yang me-nurutnya pantas diposting dan diketahui follower. Ketertarikan penelititerhadap isi posting GM karena feedback follower kerap menumbuhkanperasaan kebencian, tidak sependapat dengan opini GM, danmengolok-olok pemikiran GM. Padahal, kredibelitas GM sebagaiopinion leader dengan wawasan serta opini yang dimiliki dan disam-paikan melalui akun Twitter memiliki nilai-nilai kebaikan terutamadapat memberikan wawasan pengetahuan bagi pembaca tulisan yangdiunggahnya melalui Twitter atau di berbagai media massa, terutamamajalah berita mingguan Tempo.

GM dalam berbagai referensi media sosial, dipersepsikan se-bagai personal yang berupaya mengacaukan pemikiran pembacanyadengan.nada negative. Akun facebook id-id/facebook.com, menya-takan GM berupaya merusak agama. Bahkan pada subjudul memper-tegas bahwa GM merusak agama demi Atheisme.

Gambar 1: Tampilan Akun TwitterGoenawan Mohamad

346 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 361: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Pada media online islam-bergerak.com, artikel menge-nai GM bertendensi negatif,menuliskan GM

Persepsi negative publicterhadap GM yang dihembus-kan oleh media sosial dapatberdampak kepada persepsipembacanya. Tentunya akanada yang meyakini sehinggapercaya jika GM seperti yangdijelaskan dalam artikel, atausebaliknya yang berpikir bah-

wa artikel yang ada merupakan upaya “memasarkan” memperburukkarakter personal seorang GM. Alasan penulis artikel yang tak menye-butkan nama tersebut menjadi pelengkap sumber referensi penulisdalam memahami latar belakang GM.

Indiividu yang memahamibagaimana sepak terjang se-orang GM yang berlatarbela-kang jurnalis, budayawan, danpengurus komunitas Salira sertaadanya anggapan masuk ke da-lam kelompok Islam tertentumembuat perhatian banyak or-ang terhadap sepak terjang yangdilakukannya. Baik terhadap pe-mikirannya yang sering munculmelalui tulisannya di majalahberita Tempo melalui CatatanPinggir dan juga toleransi terhadap berbagai agama. Begitu punsikapnya yang dekat dan menyanjung kepemimpinan pemerintahanPresiden Joko Widodo menjadikan GM dianggap sebagai tim suksespresiden.

Gambar 2: Posting Facebooktentang GM pada 5 September 2011

pukul 8.20

Gambar 3: Artikelislambergerak.com 30 April 2016

bernada negatif

347Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 362: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Metode PenelitianPenelitian analisis isi terhadap posting Twitter tokoh opinion

leader Goenawan Muhamad menggunakan paradigma subjektif se-suai arahan Morgan dan Smircich (1994) dan masuk ke dalamparadigma interpretatif. Dalam pandangan Deddy Mulyana (2006)yang dikutip Gun Gun Heryanto (2015) pada jurnalnya, pendekatansubyektif mengasumsikan bahwa pengetahuan tidak mempunyai sifatyang obyektif dan sifat yang tetap, melainkan bersifat interpretatif.

Subyek penelitian ini mengarah kepada masalah feedback followerpada akun Twitter milik Goenawan Mohamad (GM) yang kerap me-nimbulkan perdebatan terhadap peryataan isi posting maupun antarafollower. Para follower GM umumnya merespon isi posting tentang sikap-nya mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Isi pesanyang diunggah ke akunnya diperoleh dari isi pemikiran atau pandanganhidupnya tentang seeuatu yang terjadi di sekitarnya dan menyikapinya.Isi posting lainnya dapat berupa kutipan berita media massa ataumeneruskan (retwetted) dari pemilik akun lain yang dianggapnya sesuaidengan keadaan yang terjadi,.

Objek penelitian adalah menganalisis isi pesan para follower twit-ter GM yang menumbuhkan stimulus perbedaan persepsi sehinggamenimbulkan respon perdebatan sesama anggota follower dan kerapmenumbuhkan perbedaan faham yang menyebabkan, meminjamistilah GM menimbulkan tengkar twit atau lebih umum dikenaltwittwar. Teknik pengambilan penelitian berdasarkan isi posting GMsepanjang Mei 2018. Kemudian ditentukan pada cuitan tertentu yangmemiliki komentar terbanyak terutama di atas 100 untuk diananlisispesan komentar follower.

Hasil dan PembahasanFeedback follower menggambarkan bagaimana posting tersebut

memberikan stimulus-respon dari para follower. Teknik pengumpulandata dilakukan melalui dokumentasi, pengamatan terhadap isi post-ing akun Twitter GM. Pesan sepeti apa sajakah yang mampu mem-bangkitkan stimulus respons. Pesan seperti apakah yang tidak me-numbuhkan reaksi follower. Isi pesan GM sebenarnya dapat meru-pakan self disclosure baik melalui opininya atau berupa retwited akun

348 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 363: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

lain yang menurut GM memiliki nilai pengetahuan atau pemahamanyang selaras.dengan perasaan dan pikirannya.

Hasil pengamatan terhadap isi posting Twitter akun GM padaperiode 1 sampai dengan 31 Mei 2018 terdapat sebanyak 197 kalimelakukan cuitan atau mem-posting pokok pikirannya, kadang mela-kukan retwetted berbagai pernyataan opini akun milik orang lain yangdiikutinya atau dari berita media massa untuk dijadikan bahasan isicuitnya agar menarik perhatian. Sampai akhir penelitian, akun Twit-ter GM diikuti sebanyak 1.420.000 follower sejak dibuatnya pada 2007.Sepanjang memiliki akun tersebut, GM melakukan ciutan sebanyak461.000. Dari sejumlah posting yang dilakukannya, beberapa ung-gahan GM jika ditelaah melalui computer, beberapa postingnya sudahdihapus tanpa komentar yang melatarbelakangi alasannya.

Analisis terhadap isi pernyataan GM pada akun Twitternya diuta-makan kepada jumlah follower lebih dari 100 komentar. Baik opiniGM atau retwitted dari posting follow akun lain, berita media massa,atau pernyataan institusi pemerintah terhadap keberhasilan pelaksana-an pekerjaannya kemudian diunggah GM agar dapat tersebarkan apayang sudah dilakukan pemerintah.

Tabel 1: TengkarTwit Posting Akun Twitter GM Mei 2018

No

1

2

3

Tgl Posting

05.05.18

07.05.18

10.05.18

Subjek Posting

- Retwetted ADDIEMS@addiems Ajakan positifPresiden Jokowi utk tidakmembuang2 waktu malahmenjadi olok2 soalkalajengking

- Retwetted Abdillah TohaBicara ekonomi di masjidboleh, tapi dagang dimesjiddilarang NabiKetika kerasukan takdikendalikan lagi…AnggaranJakarta melonjak (bbc.com)Retwtted Tamara Amany Ala-tas Merinding mendengar lagugugur bunga di Mabes Polri

Feedback FollowerComent Share Suka139 606 1.007

458 2.328 2.928

334 737 702

128 1.382 2.577

349Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 364: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

11.05.18

14.05.18

20.05.18

27.05.18

29.05.18

171 234 528

190 707 1.594

132 521 584

144 1.158 964

150 301 509

964 1.563 1.154

160 4.260 3.454

787 1.316 2.628

213 563 1.127

4.

5.

6.

7.

8.

- Siapa saja tokoh2 politik danmasyarakat yg tidak menya-takan belasungkawa kpd paraprajurit Polri dan

- Retwetted ADDIE MS Bebe-rapa tokoh nasional yg hampirsetiap hari berceloteh soalpemerintah justru tidakmengucapkan

- Dari semua presiden AS da-lam sejarah modern, Trumpadalah musuh terburuk bagikeadilan dan kemerdekaanuntuk Palestina.

- Retwitted Cyril Raoul HakimPernyataan pers KedubesPalestina

- Retwetted Cyril Raoul HakimPercepat proses terbitnya UUAnti Terorisme

- Retwetted Abdillah TohaPembom bunuh diri matisyahid, bukan mati konyol.

- Retwetted Rifqi Fairuz GerejaSt. Yusuf Sawangan Mage-lang sebelahan sm mesjid.Jelang buka, warga Katoliknunggu adzan supaya bsmelayani buka hadirin/panitiaMuslim. Masjid gak adzan2.Ternyata muadzin mesjidmatiin speaker luar karenapekewuh sm acara gereja.Carilah ilmu sampai ke negeriCina dan gak ada salahnyabelajar toleransi dari negeriJerman. Dlm bangsa ygmayoritasnya Kristen itu, bukapuasa dilakukan terbuka.Jika begitu banyak nadamarah dlm khotbah, dansedikit sekali suara bersyukur,apakah itu berarti karuniaTuhan telah kering?

Sumber: Hasil Analisis Data Akun Twitter GM pada Mei 2018

350 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 365: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Tabel 1. Menunjukkan 13 posting-an atau ciutan GM melalui Twit-ter sepanjang Mei 2018 yang berhasil menjadi daya tarik lebih dari100 follower merespon terhadap cuitan yang diunggah dan terjadiTwitwar diantara follower. Pada tabel dan analisis isi posting akuntwitter GM yang menjadi focus utama adalah komentar follower yangmencapai lebih dari 100 komentar. Bukan mengabaikan jumlahkomentar yang kurang dari 100, karena follower yang kurang dari100 pun seringkali terjadi tengkartwit pada akunnya, Justifikasinyaadalah banyaknya jumlah komen mengindikasikan terjadi tengkartwityang lebih beragam antarfollower terhadap pernyataan GM.

Pada Gambar 4, Ko-mentar GM “Ketika kera-kusan tak dikendalikan la-gi…” menanggapi isi beritaBBC Indonesia bertajuk Ang-garan Jakarta melonjak…Unggahan pesan ini menjadistimulus respon followernya.Tercatat sebanyak 333 jumlahfollower akun GM memberi-kan respon terhadap pesanposting GM yang dianggap-nya sebagai suatu stimulus

untuk berkomentar sehingga respon yang diberikan berjumlah 333,kemudian 777 follower meneruskan pesan tersebut ke followernyadan sebanyak 702 memberikan icon hati sebagai bentuk sukaterhadap opini GM. Respon yang diberikan follower beragam namunlebih banyak kepada hal negative, tidak setuju dengan pendapat GM,walaupun opini GM merupakan kritik terhadap PemerintahanProvinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan gubernur baru.

Respon follower diwujudkan dalam kata, gambar, dan bahkankadang tidak focus atau merespons kepada pembahasan isi twit GM.Tapi sekadar tampil, memaki, menggunakan bahasa kasar, tak ber-etika, atau memberikan opini kepada yang bukan subyek pembahasan.Seperti terlihat pada gambar berikut. .

Tengkartwit follower terjadi karena follower “pendukung’

Gambar 4: Opini GM mengenaiAnggaran Jakarta pada 7 Mei 2018

351Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 366: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

gubernur tidak rela denganpernyataan GM, sementara fol-lower lain sependapat dengankritikan GM. Follower punmemanfaatkan teori AgendaSetting, berupaya menggiringopini baru seperti terlihat padagambar 5 yang sebenarnya tidakterkait dengan unggahan GM.tetapi follower ILHAM@Ken-zo_Hermanto-May 11, “RE-LAWAN DAHULU. KOMI-SARIS KEMUDIAN”. inginmengaburkan pesan utama GMdengan memberikan argumen-tasi terhadap keinginan follower untuk menjelaskan apa yang dilakukanpresiden Joko Widodo.

Bagi follower yang sependapat GM, diunggah Fajar Alam-@fajaralam9_ May 7 memuat ilustrasi tikus yang seolah membawakarung berisikan hasil korupsi dengan teks Gak ada Ahok asyiiiiiik,seakan ingin membalas isi twit sebelumnya. Disusul kemudian …te-gakkankeadilan..@KSabililah-May 7 yang mencoba memberikan datadan fakta melalui buku Korupsi Ahok sebagai upaya meluruskananggapan yang bisa terjadi oleh akun milik GM.

Perubahan budaya ma-syarakat melalui kemajuan tek-nologi seperti media sosialmendorong masyarakat me-miliki budaya komentar, se-perti dipaparkan pemerhatibudaya Karlina Supeli, dapatterbaca beberapa komentarfollower menggunakan katayang tak beretika dan menjadibudaya baru masyarakat kitadalam memberikan opini.

Gambar 5: Posting followermemanfaatkan tengkartwit pada

akun GM

Gambar 6 : tengkartwitantarfollower saling mengunggah

ilustrasi

352 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 367: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Temuan lain, adanya fol-lower menggunakan namaCEBONG DICELANAIN#Ganti Presiden@IslamBeneran-May10. Dari iden-titas yang dicantumkan, na-ma akun tampil sekedarmengganggu dan memilikiagenda setting agar publikbimbang atau mengikutikeinginannya untuk gantipresiden. Ujaran yangdiposting pada akun GM se-bagai komentar sebagai be-

rikut, “Emang lo ngga rakus kong.” Follower lain bernama #2019gantipesiden@agusabah1980- May 10, “Pak goen, YTH. Bapak lupaya, anggaran tersebut dianggarkan di era pak jarot. Kenapa Aniesyg di keritik bukan yg menganggarkan? Klo pak gun mengatakantanah abang semerawut, akan saya iyakan krn itu kenyataan. SkrangBanyak2 istighfar ya pak”

Isi pesan follower melalui identitas palsu dengan menggunakannama yang dapat menjadi stimulus follower lain merupakan perwujudanteori agenda setting. Sengaja memberikan pesan tertentu agar isi pos-tingnya diketahui follower lain-nya Mereka berupaya memasar-kan atau menyebarkan keinginan-nya untuk mengganti presiden2019 mendatang. Padahal waktukampanye belum tiba, namunmelalui media sosial “mereka”membuat nama dengan tujuanmengganti presiden.

Akun Twitter milik GM ti-dak melulu bersikan opininya.Beberapa diantaranya me-re-tweeted opini akun lain (gambar 8)

Gambar 7 : Rangkaian kata saattengkartwit

Gambar 8: Posting retwetted GMdari Abdillah Toha@AT

AbdullahToha

353Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 368: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

yang menurut GM layak ditampilkan pada akunnya. Seperti me-retwetted akun milik Abdillah Toha@AT_AbdillahToha-May 4. “Maafngajari mantan panglima. Yang dilarang itu bicara politik praktis,Jendral. Bukan ilmu politik. Supaya tidak ada masjid PDIP, masjidPKS, masjid Golkar dsb. Persamaannya begini. Bicara ekonomi dimasjid boleh. Tapi dagang di masjid dilarang Nabi.”

Retwetted GM terhadap Abdillah Toha menarik stimulus 458 ko-mentar, 2.300 isi pesan diteruskan para follower dan sebanyak 2.900follower menyukai isi pesan tersebut. Respon follower tidak hanyamenjadikan isi pesan GM sebagai bentuk beropini, tetapi lebih kepadabagaimana isi pesan follower diperhatikan oleh follower lainnya. Taklagi mendengarkan pesan tetapi langsung menyampaikan pesan sesuaikehendaknya. Proses komunikasinya hanya berlangsung lebih kepadasatu arah. Bahkan pesan yang mereka sampaikan lebih kepada sifatnyasebagai pendukung fanatic yang tidak berpikir realistis.

Respon follower penuh emosi diungkapkan melalui rangkaiankata dan gambar baik foto, ilustrasi maupun emoji.Seperti terlihatpada gambar 9.

Gambar 9

Ungkapan penuh emosi follower menunjukkan adanya perubahansosial di masyarakat yang tidak lagi mennghargai pendapat tetapilebih cenderung men-judge bahwa pemilik akun adalah orang pilihan

354 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 369: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

atau simpatisan yang menjadi bagian tim sukses pemenangan personildalam pemilihan suara. GM yang dapat dikategorikan sebagai opin-ion leader, karena ungkapan kata yang terkesan berpihak kepadapemerintah tentunya menjadi daya tarik follower yang tak sepahamcenderung memberikan identitas GM sebagai penyebar fitnah,penyebar hoax.

Penyebaran pesan yang memojokkan melalui berbagai akun me-dia sosial terutama Twitter, dirasakan GM. Dalam satu posting Twit-ter-nya, 18 Februari 2013, GM menegaskan, “Sebodoh-bodohnyafitnah adalah memakai akun dgn nama samaran. Tak meyakinkan,sebab tak mau tampil mempertanggungjawabkan ucapan.” Sepertitercatat pada gambar berikut.

Akun GM menjadi a-jang follower tertentu me-manfaatkan sebagai ajangkomentar terhadap berba-gai pesan yang diunggahsekaligus ingin meyakinkanfollower siapa jati dirisesungguhnya GM yangdilihatnya dari pandangan-nya. Berbagai isi komentarcenderung negatif, namunkarena isi postingnya

menggunakan identitas tidak jelas, penyataan yang disampaikannyamembuat pesan tersebut belum tentu benar. Bagi follower harus lebihcerdas mensikapi terhadap isi komentar atau tanggapan yang berasaldari nama tidak jelas karena sesuai pernyataan GM, mereka adalahtidak meyakinkan dan tidak bertanggungjawab terhadap ucapannya.

Beberapa nama dengan identitas diragukan yang memberikankomentar, diantaranya: Sijabrik@gombalMukarjo7, Anti PartaiMonyong Putih@ichwan, haye@haye, MCK 212 - Monyet CabulKabur@DenmasBedjO. Follower di era komunikasi bebas sekarang,tentunya ada pihak tertentu yang ingin dijadikan sebagai industrikomuniasi untuk tujuan tertentu sesuai keinginan pasar.

Gambar 10: Cuitan GM terhadapidentitas Palsu

355Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 370: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

PenutupIsi posting Twitter akun milik GM berupa pemikiran atau pun

me-retwetted posting akun milik yang lain, sering menumbuhkan stimu-lus respons bagi follower-nya. Penelitian analisis isi dilakukan sejak 1sampai dengan 31 Mei 2018 terjadi pro dan kontra terhadap isi pesanyang diunggahnya. Respons follower kadang menimbulkan tengkartwitatau twittwar karena masing-masing merasa benar pemikiran yangdiunggahnya.

Media sosial Twitter menjadi media pilihan individu dalam me-nyampaikan pesan untuk “menyerang” atau memperburuk personalseperti terjadi pada akun milik GM. Serangan opini dengan rangkaiankata serampangan cenderung membully dan tidak beretika mediaini dianggap ampuh dalam menumbuhkan situasi “gaduh” dan inginmendapatkan perhatian pembaca dari follower atau pun pemilik akun.Stimulus respons dalam proses komunikasi pada akun twitter GMterjadi. Banyaknya yang merespon posting karena follower merasa ter-pacu untuk memberikan komentar sekaligus memperburuk danmenjelekkan citra GM.

Perubahan perilaku individu dalam bertutur kata meluntur kare-na emosional sehingga kekerasan ujaran menjadi hiasan setiap komen-tarnya terhadap isi posting. Serangan kekerasan ujaran seakan menjadiagenda setting follower agar public tidak percaya terhadap GM sebagaitokoh opinion leader. Banyaknya akun palsu yang tak beridentitas atauakun pseudonim mengidentfikasikan adanya dorongan dari phiak ter-tentu yang mengumbar opini tidak benar agar public menjadi was-was, tidak percaya dan membenci panutan tokoh yang diikutinya.

Temuan lain, pemikiran atau pernyataan GM oleh follower yangtidak sejalan atau gagal paham terhadap isi pesan, dianggap sebagaiupaya penghasutan atau hoax. GM pernah mohon maaf karena meng-unggah berita yang sebenarnya terjadi beberapa tahun lalu dan bukandi tempat seperti yang disebutkan dalam postingnya. Kesalahan dataperistiwa menjadi ajang bully follower. Pembiaran gagal paham fol-lower terhadap pesan posting GM akan memberikan persepsi yangtidak jelas. Sebaiknya, GM dapat mengklarifikasi terhadap tengkartwit follower. Selama ini, GM membiarkan berlalu seolah tidak adadiserahkan sepenuhnya kepada masing-masing follower untuk memper-

356 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 371: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

cayainya atau tidak. Pernyataan GM, sebodoh-bodohnya fitnah adalahmemakai akun dengan nama samaran.

Kebebasan berekspresi melalui media sosial menjadi kebangga-an di era baru masyarakat Indonesia. Namun, kebanyakan opini fol-lower GM hanya dijadikan “senjata” untuk menyerang dan menunjuk-kan ketidaksukaan. Follower yang tidak beridentitas jelas ini menjadifenomena baru sebagai industri komunikasi yang sengaja diciptakanuntuk menyebarluaskan ujaran kekerasan, kebencian dan menyebaremosi.

Sebagai pemilik akun, GM tidak memberikan solusi terhadappernyataan posting yang diunggahnya setelah mendapat serangan atauopini publik yang ditujukan kepadanya. Namun, GM sebagai budaya-wan dan jurnalis sebaiknya dapat memberikan pembelajaran atau punpencerahan kepada follower yang gagal paham atau tidak memahamipernyataan yang diposting. GM dapat mem-blocked akun-akun miste-rius yang tak beridentitas namun tutur kata yang muncul sangat takberetika. Bagi follower yang tidak mampu menyerap pesan GM tentu-nya dapat langsung unfollow agar tidak mengganggu jiwa emosinyasehingga tidak terjadi “pertempuran sengit” dalam akun twitter. GMmelalui akun Twitter-nya berupaya memberi pencerahan kepada siapapun yang berminat sebagai ekspresi dan aktualisasi diri. Suka atautidak suka bagi follower-nya.

DAFTAR PUSTAKAHarley, John. (2012). Digital Futures for Cultural and Media Studies. Well

Sussex. UK:Wiley-Blackwell.Littlejohn, Stephen W (2002). Theories of Human Communication (3rd,

7th eds) Belmont, California: Wordsworth.Reardon, Kathleen K (1987). Interpersonal Comunication: Where Minds

Meet. Belmont, California: Wordsworth.Sendjaja, Sasa Djuarsa dkk (2016). Teori Komunikasi (Cetakan Keempat).

Tangerang Selatan, Banten; Universitas Terbuka.Soemirat, Betty RFS, Eddy Yehuda (2016) Opini Publik, Tangerang

Selatan, Banten:: Universitas Terbuka.

357Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 372: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

https://beritagar.id/artikel/waini/fenomena-unik-di-linimasa-twit-ter-indonesia, diunduh Kamis, 31 Mei 2018, pukul 14.55 WIB.

https://galeribukujakarta.com/karlina-supelli-di-batas-cakrawala/diunduh Senin, 4 Juni 2018 pukul 10.40 WIB

https://news.detik.com/berita/d-1329825/rahasia-goenawan-mohamad-menulis-catatan-pinggir- diunduh Rabu, 20 Juni 2018pukul 02.17 WIB

https://tekno.kompas.com/read/2016/03/21/18021707/Mengintip.Sejarah.Pendirian.Twitter.yang.Penuh.Intrik, diunduhSabtu, 2 Juni 2018, pukul 23.05 WIB

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-ungkap-pola-pemakaian-medsos-orang-indonesia diunduhKamis, 21 Juni 2018 pukul 02:41 WIB

https://twitter.com/search?src=typd&q=goenawan%20mohamaddiunduh Senin, 11 Juni 2018 pukul 02.50.

358 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 373: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 374: THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANKperhumasyogya.org/jodoc/publikasi/789-prosiding-iprc...DAFTAR ISI Pengantar Editor Daftar Isi A. PUBLIC RELATIONS 1. Strategi Humas Peme-rintah Kota

Diterbitkan atas Kerjasama: