The Epoch Times Indonesia Edisi 189

10
The Epoch Times INTERNATIONAL A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD 22 Februari 2011, The Epoch Times grup meng-undang pakar berbagai ka- langan di seminar bertajuk The Internet & the End of Dictactorship (Internet dan Tumbangnya Penguasa Diktator) yang di- selenggarakan di San Francisco, AS. Para ahli menyimpulkan pandangan seputar keistimewaan era internet beserta dampak krusial yang ditimbulkannya terhadap re- volusi di Afrika Utara dan Timur Tengah selama satu bulan lebih ini. Seminar juga membahas bagaimana menghancurkan PKT yang merupakan kekuatan diktator anti kemanusiaan skala terbesar sekaligus terkejam menindas manusia. Pada hari di- selenggarakannya seminar tersebut, situs internet The Epoch Times sempat diserang peretas, namun dapat segera diatasi. Tidak sedikit masyarakat yang me- nyampaikan pendapatnya. Sejumlah pernyataan rekaman juga disebarkan melalui pengeras suara saat berlangsung- nya seminar. Masyarakat RRT sangat berterima kasih pada pakar internet luar Tiongkok yang memberikan piranti lu- nak penerobos blokir internet. Seminar ini juga memprakarsai slogan tren baru yang disebarluaskan di internet pada 2011 yakni: “Sudahkah Anda mundur dari organisasi terkait dengan PKT (par- tai, liga pemuda dan pionir muda)?” dan membangkitkan arus “Tiga Pengunduran Diri” yang lebih besar. Internet dan diktator tidak dapat eksis bersama Pimpinan Redaksi The Epoch Times, Guo Jun, menganalisa perkembangan dan penyebaran internet telah membuat masyarakat kini memasuki era informatif dan sedang mengubah struktur kepriba- dian manusia. Peristiwa di Timur Tengah dan Afrika Utara, hanyalah salah satu fenomena mengejutkan yang terjadi di era awal internet, dampak yang terjadi pada masyarakat sebagai akibat dari in- ternet ini belum mencapai titik pun- cak. Seiring dengan bergulirnya waktu, dampak yang ditimbulkan oleh internet bagi masyarakat tidak akan lebih kecil daripada dampak yang ditimbulkan Re- volusi Industri sebelumnya. Ia mengatakan, dampak internet ter- hadap penguasa otoriter sangat besar. Dua tahun terakhir ini perpecahan dua kubu netter di RRT sangat mencolok. Para netter yang anti-diktator dengan ar- usnya yang sangat kuat telah dapat me- nenggelamkan propaganda “Kelompok 5 Sen” (julukan cemooh untuk para peng- ulas di internet yang dibayar 5 sen per ulasan. red) di internet. Masyarakat mulai menilai sendiri kondisi dunia dan menilik benar salah. Di saat yang sama setiap hari terdapat banyak masyarakat RRT yang memanfaatkan piranti lunak pembobol blokir internet untuk singgah di situs internet The Epoch Times demi melaku- kan “3 pengunduran diri” serta membaca artikel di situs The Epoch Times. Saat ini jumlah orang yang telah terdaftar “3 pengunduran diri” telah mencapai angka lebih dari 90 juta orang. bersambung ke hal 7 Tindakan Muammar Gaddafi dengan mengungkit kembali “Peristiwa Tianan- men” 22 tahun silam, telah membuat se- luruh dunia berkeringat dingin. Pemikiran pemimpin Libya ini sungguh jitu, menjelang kematiannya masih saja berusaha menyeret negara lain, yang sedang naik daun dan di- juluki kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, untuk menjadi tameng baginya. Di ambang kematian, ia tidak diam be- gitu saja, masih berargumen perbuatannya beralasan. Ini memang merupakan “penya- kit kambuhan” suatu sistem pemerintahan diktator. Negara yang dituding Gaddafi, kini tengah melakukan propaganda puluhan juta dolar AS kepada dunia di New York. Namun di luar dugaan, ungkapan Gaddafi ini mem- buat propaganda jadi sia-sia. Melihat kondisi sekarang, di antara para diktator, kepemimpinan Gaddafi termasuk salah satu yang paling keji. Bahkan diktator Tunisia, Zine el Abidine Ben Ali, dan orang kuat Mesir, Hosni Mubarak, belum ada yang berani secara resmi menginstruksikan “bantai di tempat” terhadap massa demonstran. Sementara saat Revolusi Jasmine mere- bak hingga ke Libya, Gaddafi justru se- ngaja mengerahkan kendaraan tank, senapan mesin, helikopter dan pesawat tempur untuk meredam massa yang tidak bersenjata se- hingga menewaskan dan melukai ribuan kor- ban. Di saat seluruh dunia serentak mengutuk tindakan tersebut, Gaddafi tanpa sengaja te- lah mengungkapkan fakta yang sangat men- coreng muka pemerintahan PKT. Pidato Gaddafi di TV beberapa hari lalu meski telah menunjukkan kekalutan menje- lang kehancurannya, namun dengan nada tinggi masih sempat dua kali memuji tindakan PKT yang mengerahkan kendaraan tank un- tuk meredam aksi massa di Tiananmen dulu, dan mengatakan bahwa “tindakan gagah” tersebut sebagai tindakan yang sangat “tegas dalam menggilas demi keutuhan negara”. Saat berbicara mengenai peristiwa Tianan- men 22 tahun silam, Gaddafi berkata, “Saat terjadinya peristiwa Tiananmen, kendaraan tank pun masuk menghadapi demonstran. Itu tidak main-main. Harus mengerahkan se- genap kekuatan untuk melindungi persatuan negara. Orang yang berdiri di depan tank akan dilindas hingga hancur. Keutuhan dan kesatuan RRT, lebih penting daripada massa di Tiananmen waktu itu.” Menurut logika Gaddafi , jurus “mem- bantai rakyat sendiri” dipelajarinya dari PKT. Dengan kata lain, Gaddafi melanggar la- rangan membunuh karena berpedoman pada peristiwa pembantaian Tiananmen 1989 lalu. Karena sebelumnya ada yang pernah melaku- kannya, maka tidak ada salahnya menjadi orang yang mengikuti jejak itu. Mungkin saat perkataan Gaddafi terse- but sampai ke telinga Zhongnanhai (kedia- man para petinggi partai dan rezim PKT), pasti dalam benak PKT ada niat mengirim- kan pasukan khusus untuk meringkus Gad- dafi. Bagaimana tidak, mereka sudah beru- paya seluruh dunia melupakannya, malah dipermalukan Gaddafi yang selama ini di- anggap PKT sebagai “sahabat” juga “kawan sependeritaan”. 22 tahun lalu, saat masyarakat RRT men- dorong proses terciptanya demokrasi dengan melakukan aksi damai, justru ditanggapi PKT dengan beringas. Mengutus tentara reguler dan senjata berat menghadapi permintaan tu- lus rakyatnya sendiri, akhirnya ribuan rakyat jadi korban pertumpahan darah. Saat itu tanpa rasa malu PKT memberitahu dunia: tidak ada satu pun korban tewas di Tiananmen. Peris- tiwa 4 Juni atau Tiananmen menorehkan luka yang amat menyakitkan dalam sejarah per- jalanan bangsa Tiongkok. Peristiwa itu telah mencerminkan dengan gamblang kegilaan sang algojo yang tidak tahu malu, sekaligus juga mencerminkan pelampiasan kekejaman dan kebusukan PKT sampai puncaknya. Se- telah peristiwa itu, seluruh rakyat Tiongkok telah mengenali wajah asli PKT. Yang disayangkan, masyarakat dunia te- lah melupakannya. Belum lagi darah yang tertumpah di Tiananmen mengering, sejum- lah negara termasuk Jepang, mulai menarik hati PKT demi kepentingan ekonomi nega- ranya masing-masing. Saat aliansi Hong Kong menggalang puluhan ribu warga Hongkong berunjuk rasa di Victoria Park un- tuk mengenang dan memohon keadilan bagi peristiwa Tiananmen, satu persatu pengusaha etnis Tionghoa di luar negeri yang tergabung dalam “Chinese Association” justru me- mamerkan belas kasihnya terhadap PKT. Lama setelah kejadian tersebut, pem- bangunan PKT yang bersifat merusak ling- kungan hidup serta metode ekonomi yang sifatnya merampas, telah memamerkan “ke- makmuran” RRT kepada dunia. Dan semua ini disimpulkan mereka sebagai “kestabilan yang didapat sebagai imbalan dari peristiwa pembantaian Tiananmen”. bersambung ke hal 7 Edisi 189 Edisi 189 33 NEGARA 17 BAHASA 03 - 09 Maret 2011 Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id | Persembahan Terakhir GaddaMA TIANXIANG The Epoch Times Ikan hiu menduduki posisi teratas pemburu no- mor satu dalam ekosistem laut, sehingga membunuh hiu secara berlebihan akan mengganggu ekosistem laut. Seorang anggota Dewan Kongres AS dari Ka- lifornia, Fang Wenzhong, mengajukan Rancangan Undang-Undang AB376, yang isinya melarang se- gala bentuk kepemilikan serta penjualan sirip hiu di seluruh negara bagian Kalifornia. Namun RUU tersebut mendapat tentangan dari sejumlah anggota kongres lainnya. Para pengusaha yang memiliki bisnis terkait juga memberikan pernyataan berbeda sehubungan dengan RUU itu, sehingga hal ini sem- pat menjadi sorotan di kalangan etnis Tionghoa di San Francisco AS, termasuk dari Hong Kong, Tai- wan, dan Asia Tenggara. Sirip hiu dikenal sebagai hidangan laut yang paling mahal. Sup sirip hiu sudah menjadi makan- an kelas atas dan simbol status di Asia. Namun baru-baru ini makanan mewah ini memicu ge- jolak di negara bagian Kalifornia AS. Anggota senat Kalifornia, Fang Wenzhong dan Jeff Huff- man, mengajukan usulan RUU No. AB376 yang melarang segala bentuk kepemilikan dan jual-beli sirip ikan hiu di seluruh negara bagian Kalifornia. Namun reaksi keras datang dari anggota senat Ka- lifornia lainnya, Yu Yinliang, dan Asosiasi Peng- usaha Kuliner Asia, yang menganggap RUU ini melecehkan budaya Tiongkok dan merampas hak untuk memilih bagi para konsumen. Bagaimana seharusnya menyikapi masalah ini? Proses kematian yang amat menyakitkan Situs YouTube pernah menayangkan cuplikan pembantaian kejam seekor hiu paus. Di sebuah pesisir pantai dangkal, seekor hiu paus kecil yang kehilangan kedua siripnya mengalami luka di sekujur tubuhnya. Di bagian ekornya terdapat bekas ikatan tali dan luka sayat. Hiu yang masih hidup digantung di bagian ekornya, kemudian ke- dua sirip sisi hiu dipotong dari tubuhnya. Hiu paus kecil itu mati meronta-ronta kehabisan darah. Menurut informasi, sebagian besar ikan hiu yang tertangkap oleh tali berkail akan diseret ke geladak kapal, sirip hiu kemudian dipotong dari tubuhnya. Untuk menghemat ruang penyimpanan di kapal, hiu yang masih hidup biasanya dibuang kembali setelah diambil siripnya. Hiu-hiu yang terluka akan tenggelam ke dasar laut dan mati aki- bat kehabisan darah, atau dimakan oleh predator laut lainnya. Mereka mengalami proses kematian perlahan yang sangat menyakitkan. Usia ikan hiu agak panjang. Dengan kemam- puan berkembang biak yang rendah, penangkapan hiu secara berlebihan akan mengurangi populasi hiu secara drastis. Menurut laporan FAO, karena adanya perluasan sektor perikanan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, setiap tahunnya tercatat lebih dari 100 juta ekor ikan hiu ditangkap. Di se- luruh dunia tiap tahunnya terdapat 73 juta ekor hiu yang ditangkap untuk memenuhi permintaan sirip hiu. Saat ini, 20 jenis hiu berada di ambang kepu- nahan, beberapa jenis hiu lain populasinya telah berkurang 90%. Di wilayah perairan Samudera Pasifik, jumlah penangkapan hiu terus meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 98% hiu ditangkap untuk memasok kebutuhan konsumen akan sirip hiu. bersambung ke hal 7 The Epoch Times Oleh: Zhao Jingzhi Sup Sirip Hiu: Perang Antara Kuliner, Budaya & Tanggung Jawab Seminar The Epoch Times: Internet dan Tumbangnya Penguasa Diktator Pimred The Epoch Times grup, Guo Jun, memberikan pernyataannya dalam seminar The In- ternet & the End of Dictactorship, 22 Februari 2011, di San Fransisco, AS. (ZHI MA/ THE EPOCH TIMES) FOKUS | P2 FOKUS | P2 Nasib Tragis Beruang Nasib Tragis Beruang di Negeri RRT di Negeri RRT Mempertanyakan Manfaat Makanan Vegetarian (INSTITUTE OF VERTEBRATE PALEONTOLOGY AND PALEOANTHROPOLOGY) (PHOTOS.COM) KESEHATAN & KELUARGA | P8 KESEHATAN & KELUARGA | P8 Dinosaurus Pertama Berjari Satu Ditemukan di Tiongkok IPTEK | P5 IPTEK | P5 Belasan ribu warga kota Semarang turun ke jalan, Minggu (27/2) sore, guna menyaksikan dan mendukung pawai ogoh-ogoh dan karnaval budaya menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Caka, dan didukung oleh lintas suku dan etnis lainnya. Pawai dibuka Walikota Semarang, H. Sukawi Su- tarip, di halaman Balai Kota, Jalan Pemuda dan ber- akhir di Lapangan Simpanglima. Parade ini pun sempat diguyur hujan, namun masyarakat tetap antusias me- nikmati suguhan budaya ini walau harus menggunakan payung. Parade ini menunjukkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Semarang dan juga masyarakat Indo- nesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya. Diantara beberapa grup kesenian daerah yang meramaikan acara tersebut, Grup Marching Band Fa- lun Dafa tampak menyita perhatian masyarakat karena memiliki jumlah personel paling banyak, mencapai 80 orang yang terdiri dari berbagai suku, seperti Bali, Jawa, Melayu, serta Tionghoa. Walau berbeda warna kulit dan latar belakang, me- reka tampak tidak kesulitan mempersatukan perbedaan dan memainkan kesatuan musik yang merdu dan indah. Dari brosur yang dibagikan, Falun Dafa adalah me- tode untuk mengolah jiwa dan raga guna mendapatkan kesehatan sempurna. Falun Dafa adalah sebuah metode pengolahan jiwa dan raga yang mengakar pada kebu- dayaan tradisional Tiongkok dan kini dilatih oleh pu- luhan suku bangsa di 120 negara di dunia. (adi/osc) (L. KURNIAWAN/ THE EPOCH TIMES) MB Falun Dafa Meriahkan Pawai Semarang MB Falun Dafa Meriahkan Pawai Semarang ET189-1-Mainnews.indd 1 ET189-1-Mainnews.indd 1 2011/1/16 06:52:18 2011/1/16 06:52:18

description

e-Paper The Epoch Times Indonesia Edisi 189

Transcript of The Epoch Times Indonesia Edisi 189

Page 1: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

The Epoch TimesINTERNATIONAL

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

22 Februari 2011, The Epoch Times grup meng-undang pakar berbagai ka-langan di seminar bertajuk The Internet & the End of Dictactorship (Internet dan Tumbangnya Penguasa Diktator) yang di-selenggarakan di San Francisco, AS. Para ahli menyimpulkan pandangan seputar keistimewaan era internet beserta dampak krusial yang ditimbulkannya terhadap re-volusi di Afrika Utara dan Timur Tengah selama satu bulan lebih ini. Seminar juga membahas bagaimana menghancurkan PKT yang merupakan kekuatan diktator anti kemanusiaan skala terbesar sekaligus terkejam menindas manusia. Pada hari di-selenggarakannya seminar tersebut, situs internet The Epoch Times sempat diserang peretas, namun dapat segera diatasi.

Tidak sedikit masyarakat yang me-nyampaikan pendapatnya. Sejumlah pernyataan rekaman juga disebarkan melalui pengeras suara saat berlangsung-nya seminar. Masyarakat RRT sangat berterima kasih pada pakar internet luar Tiongkok yang memberikan piranti lu-nak penerobos blokir internet. Seminar ini juga memprakarsai slogan tren baru yang disebarluaskan di internet pada

2011 yakni: “Sudahkah Anda mundur dari organisasi terkait dengan PKT (par-tai, liga pemuda dan pionir muda)?” dan membangkitkan arus “Tiga Pengunduran Diri” yang lebih besar.

Internet dan diktator tidak dapat

eksis bersama Pimpinan Redaksi The Epoch Times,

Guo Jun, menganalisa perkembangan dan penyebaran internet telah membuat masyarakat kini memasuki era informatif dan sedang mengubah struktur kepriba-dian manusia. Peristiwa di Timur Tengah

dan Afrika Utara, hanyalah salah satu fenomena mengejutkan yang terjadi di era awal internet, dampak yang terjadi pada masyarakat sebagai akibat dari in-ternet ini belum mencapai titik pun-cak. Seiring dengan bergulirnya waktu, dampak yang ditimbulkan oleh internet bagi masyarakat tidak akan lebih kecil daripada dampak yang ditimbulkan Re-volusi Industri sebelumnya.

Ia mengatakan, dampak internet ter-hadap penguasa otoriter sangat besar. Dua tahun terakhir ini perpecahan dua kubu netter di RRT sangat mencolok. Para netter yang anti-diktator dengan ar-usnya yang sangat kuat telah dapat me-nenggelamkan propaganda “Kelompok 5 Sen” (julukan cemooh untuk para peng-ulas di internet yang dibayar 5 sen per ulasan. red) di internet. Masyarakat mulai menilai sendiri kondisi dunia dan menilik benar salah. Di saat yang sama setiap hari terdapat banyak masyarakat RRT yang memanfaatkan piranti lunak pembobol blokir internet untuk singgah di situs internet The Epoch Times demi melaku-kan “3 pengunduran diri” serta membaca artikel di situs The Epoch Times. Saat ini jumlah orang yang telah terdaftar “3 pengunduran diri” telah mencapai angka lebih dari 90 juta orang.

bersambung ke hal 7

Tindakan Muammar Gaddafi dengan mengungkit kembali “Peristiwa Tianan-men” 22 tahun silam, telah membuat se-luruh dunia berkeringat dingin. Pemikiran pemimpin Libya ini sungguh jitu, menjelang kematiannya masih saja berusaha menyeret negara lain, yang sedang naik daun dan di-juluki kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, untuk menjadi tameng baginya.

Di ambang kematian, ia tidak diam be-gitu saja, masih berargumen perbuatannya beralasan. Ini memang merupakan “penya-kit kambuhan” suatu sistem pemerintahan diktator. Negara yang dituding Gaddafi , kini tengah melakukan propaganda puluhan juta dolar AS kepada dunia di New York. Namun di luar dugaan, ungkapan Gaddafi ini mem-buat propaganda jadi sia-sia.

Melihat kondisi sekarang, di antara para diktator, kepemimpinan Gaddafi termasuk

salah satu yang paling keji. Bahkan diktator Tunisia, Zine el Abidine Ben Ali, dan orang kuat Mesir, Hosni Mubarak, belum ada yang berani secara resmi menginstruksikan “bantai di tempat” terhadap massa demonstran.

Sementara saat Revolusi Jasmine mere-bak hingga ke Libya, Gaddafi justru se-ngaja mengerahkan kendaraan tank, senapan mesin, helikopter dan pesawat tempur untuk meredam massa yang tidak bersenjata se-hingga menewaskan dan melukai ribuan kor-ban. Di saat seluruh dunia serentak mengutuk tindakan tersebut, Gaddafi tanpa sengaja te-lah mengungkapkan fakta yang sangat men-coreng muka pemerintahan PKT.

Pidato Gaddafi di TV beberapa hari lalu meski telah menunjukkan kekalutan menje-lang kehancurannya, namun dengan nada tinggi masih sempat dua kali memuji tindakan PKT yang mengerahkan kendaraan tank un-tuk meredam aksi massa di Tiananmen dulu, dan mengatakan bahwa “tindakan gagah” tersebut sebagai tindakan yang sangat “tegas

dalam menggilas demi keutuhan negara”. Saat berbicara mengenai peristiwa Tianan-

men 22 tahun silam, Gaddafi berkata, “Saat terjadinya peristiwa Tiananmen, kendaraan tank pun masuk menghadapi demonstran. Itu tidak main-main. Harus mengerahkan se-genap kekuatan untuk melindungi persatuan negara. Orang yang berdiri di depan tank akan dilindas hingga hancur. Keutuhan dan kesatuan RRT, lebih penting daripada massa di Tiananmen waktu itu.”

Menurut logika Gaddafi , jurus “mem-bantai rakyat sendiri” dipelajarinya dari PKT. Dengan kata lain, Gaddafi melanggar la-rangan membunuh karena berpedoman pada peristiwa pembantaian Tiananmen 1989 lalu. Karena sebelumnya ada yang pernah melaku-kannya, maka tidak ada salahnya menjadi orang yang mengikuti jejak itu.

Mungkin saat perkataan Gaddafi terse-but sampai ke telinga Zhongnanhai (kedia-man para petinggi partai dan rezim PKT), pasti dalam benak PKT ada niat mengirim-

kan pasukan khusus untuk meringkus Gad-dafi . Bagaimana tidak, mereka sudah beru-paya seluruh dunia melupakannya, malah dipermalukan Gaddafi yang selama ini di-anggap PKT sebagai “sahabat” juga “kawan sependeritaan”.

22 tahun lalu, saat masyarakat RRT men-dorong proses terciptanya demokrasi dengan melakukan aksi damai, justru ditanggapi PKT dengan beringas. Mengutus tentara reguler dan senjata berat menghadapi permintaan tu-lus rakyatnya sendiri, akhirnya ribuan rakyat jadi korban pertumpahan darah. Saat itu tanpa rasa malu PKT memberitahu dunia: tidak ada satu pun korban tewas di Tiananmen. Peris-tiwa 4 Juni atau Tiananmen menorehkan luka yang amat menyakitkan dalam sejarah per-jalanan bangsa Tiongkok. Peristiwa itu telah mencerminkan dengan gamblang kegilaan sang algojo yang tidak tahu malu, sekaligus juga mencerminkan pelampiasan kekejaman dan kebusukan PKT sampai puncaknya. Se-telah peristiwa itu, seluruh rakyat Tiongkok

telah mengenali wajah asli PKT.Yang disayangkan, masyarakat dunia te-

lah melupakannya. Belum lagi darah yang tertumpah di Tiananmen mengering, sejum-lah negara termasuk Jepang, mulai menarik hati PKT demi kepentingan ekonomi nega-ranya masing-masing. Saat aliansi Hong Kong menggalang puluhan ribu warga Hongkong berunjuk rasa di Victoria Park un-tuk mengenang dan memohon keadilan bagi peristiwa Tiananmen, satu persatu pengusaha etnis Tionghoa di luar negeri yang tergabung dalam “Chinese Association” justru me-mamerkan belas kasihnya terhadap PKT.

Lama setelah kejadian tersebut, pem-bangunan PKT yang bersifat merusak ling-kungan hidup serta metode ekonomi yang sifatnya merampas, telah memamerkan “ke-makmuran” RRT kepada dunia. Dan semua ini disimpulkan mereka sebagai “kestabilan yang didapat sebagai imbalan dari peristiwa pembantaian Tiananmen”.

bersambung ke hal 7

Edisi 189Edisi 18933 NEGARA 17 BAHASA 03 - 09 Maret 2011Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id |

Persembahan Terakhir Gaddafi

MA TIANXIANGThe Epoch Times

Ikan hiu menduduki posisi teratas pemburu no-mor satu dalam ekosistem laut, sehingga membunuh hiu secara berlebihan akan mengganggu ekosistem laut. Seorang anggota Dewan Kongres AS dari Ka-lifornia, Fang Wenzhong, mengajukan Rancangan Undang-Undang AB376, yang isinya melarang se-gala bentuk kepemilikan serta penjualan sirip hiu di seluruh negara bagian Kalifornia. Namun RUU tersebut mendapat tentangan dari sejumlah anggota kongres lainnya. Para pengusaha yang memiliki bisnis terkait juga memberikan pernyataan berbeda sehubungan dengan RUU itu, sehingga hal ini sem-pat menjadi sorotan di kalangan etnis Tionghoa di San Francisco AS, termasuk dari Hong Kong, Tai-wan, dan Asia Tenggara.

Sirip hiu dikenal sebagai hidangan laut yang paling mahal. Sup sirip hiu sudah menjadi makan-an kelas atas dan simbol status di Asia. Namun baru-baru ini makanan mewah ini memicu ge-jolak di negara bagian Kalifornia AS. Anggota senat Kalifornia, Fang Wenzhong dan Jeff Huff-man, mengajukan usulan RUU No. AB376 yang melarang segala bentuk kepemilikan dan jual-beli sirip ikan hiu di seluruh negara bagian Kalifornia. Namun reaksi keras datang dari anggota senat Ka-lifornia lainnya, Yu Yinliang, dan Asosiasi Peng-usaha Kuliner Asia, yang menganggap RUU ini melecehkan budaya Tiongkok dan merampas hak untuk memilih bagi para konsumen. Bagaimana seharusnya menyikapi masalah ini?

Proses kematian yang amat menyakitkanSitus YouTube pernah menayangkan cuplikan

pembantaian kejam seekor hiu paus. Di sebuah pesisir pantai dangkal, seekor hiu paus kecil yang kehilangan kedua siripnya mengalami luka di sekujur tubuhnya. Di bagian ekornya terdapat bekas ikatan tali dan luka sayat. Hiu yang masih hidup digantung di bagian ekornya, kemudian ke-dua sirip sisi hiu dipotong dari tubuhnya. Hiu paus kecil itu mati meronta-ronta kehabisan darah.

Menurut informasi, sebagian besar ikan hiu yang tertangkap oleh tali berkail akan diseret ke geladak kapal, sirip hiu kemudian dipotong dari tubuhnya. Untuk menghemat ruang penyimpanan di kapal, hiu yang masih hidup biasanya dibuang kembali setelah diambil siripnya. Hiu-hiu yang terluka akan tenggelam ke dasar laut dan mati aki-bat kehabisan darah, atau dimakan oleh predator laut lainnya. Mereka mengalami proses kematian perlahan yang sangat menyakitkan.

Usia ikan hiu agak panjang. Dengan kemam-puan berkembang biak yang rendah, penangkapan hiu secara berlebihan akan mengurangi populasi hiu secara drastis. Menurut laporan FAO, karena adanya perluasan sektor perikanan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, setiap tahunnya tercatat lebih dari 100 juta ekor ikan hiu ditangkap. Di se-luruh dunia tiap tahunnya terdapat 73 juta ekor hiu yang ditangkap untuk memenuhi permintaan sirip hiu. Saat ini, 20 jenis hiu berada di ambang kepu-nahan, beberapa jenis hiu lain populasinya telah berkurang 90%. Di wilayah perairan Samudera Pasifi k, jumlah penangkapan hiu terus meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 98% hiu ditangkap untuk memasok kebutuhan konsumen akan sirip hiu.

bersambung ke hal 7

The Epoch Times

Oleh: Zhao Jingzhi

Sup Sirip Hiu: Perang Antara Kuliner, Budaya & Tanggung Jawab

Seminar The Epoch Times: Internet dan Tumbangnya Penguasa Diktator

Pimred The Epoch Times grup, Guo Jun, memberikan pernyataannya dalam seminar The In-ternet & the End of Dictactorship, 22 Februari 2011, di San Fransisco, AS. (ZHI MA/ THE EPOCH TIMES)

FOKUS | P2FOKUS | P2

Nasib Tragis Beruang Nasib Tragis Beruang di Negeri RRTdi Negeri RRT

Mempertanyakan Manfaat Makanan

Vegetarian

(INSTITUTE OF VERTEBRATE PALEONTOLOGY AND PALEOANTHROPOLOGY) (PHOTOS.COM)

KESEHATAN & KELUARGA | P8KESEHATAN & KELUARGA | P8

Dinosaurus Pertama Berjari Satu Ditemukan

di Tiongkok

IPTEK | P5IPTEK | P5

Belasan ribu warga kota Semarang turun ke jalan, Minggu (27/2) sore, guna menyaksikan dan mendukung pawai ogoh-ogoh dan karnaval budaya menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Caka, dan didukung oleh lintas suku dan etnis lainnya.

Pawai dibuka Walikota Semarang, H. Sukawi Su-tarip, di halaman Balai Kota, Jalan Pemuda dan ber-akhir di Lapangan Simpanglima. Parade ini pun sempat diguyur hujan, namun masyarakat tetap antusias me-nikmati suguhan budaya ini walau harus menggunakan

payung. Parade ini menunjukkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Kota Semarang dan juga masyarakat Indo-nesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya.

Diantara beberapa grup kesenian daerah yang meramaikan acara tersebut, Grup Marching Band Fa-lun Dafa tampak menyita perhatian masyarakat karena memiliki jumlah personel paling banyak, mencapai 80 orang yang terdiri dari berbagai suku, seperti Bali, Jawa, Melayu, serta Tionghoa.

Walau berbeda warna kulit dan latar belakang, me-reka tampak tidak kesulitan mempersatukan perbedaan dan memainkan kesatuan musik yang merdu dan indah.

Dari brosur yang dibagikan, Falun Dafa adalah me-tode untuk mengolah jiwa dan raga guna mendapatkan kesehatan sempurna. Falun Dafa adalah sebuah metode pengolahan jiwa dan raga yang mengakar pada kebu-dayaan tradisional Tiongkok dan kini dilatih oleh pu-luhan suku bangsa di 120 negara di dunia. (adi/osc)

(L. KURNIAWAN/ THE EPOCH TIMES)

MB Falun Dafa Meriahkan Pawai Semarang MB Falun Dafa Meriahkan Pawai Semarang

ET189-1-Mainnews.indd 1ET189-1-Mainnews.indd 1 2011/1/16 �� 06:52:182011/1/16 �� 06:52:18

Page 2: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011FOKUS TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD2

Revolusi adalah perubah-an sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara

cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Didalamnya perubah-an yang terjadi dapat atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa atau de-ngan kekerasan.

Ukuran kecepatan suatu per-ubahan sebenarnya relatif kare-na revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang mema-kan waktu puluhan tahun, namun dianggap ‘cepat’ karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti sistem kekeluargaan dan hubung-an antara buruh dan majikan— yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Di atas itu tadi, adalah kutipan defi nisi revolusi menurut Wikipe-dia. Sebagai orang awam, saya merasa tidak mampu mengurai-kan pengertian revolusi sebagai-mana didefi nisikan Wikipedia. Tetapi sebagai individu yang ha-dir di era informasi digital seperti sekarang ini, ternyata hati saya terusik oleh peristiwa yang terke-mas atau sengaja dikemas dengan kata “revolusi” agar lebih terasa heboh yang muncul setiap hari. Misalnya ‘Revolusi PSSI’, yang secara substansi berbeda dengan ‘Revolusi Tunisia’ (yang telah mewabah menjadi ‘Revolusi Timur Tengah’).

Sebagai orang awam yang muncul di benak kepala saya de-ngan kata ‘revolusi’ cuma ‘revo-lusi 1945’ yaitu ketika bangsa Indonesia dengan berdarah-darah merebut kemerdekaannya dari tangan penjajahan. Hiruk pikuk peristiwa dunia yang dimuncul-kan berbagai media ternyata menjelaskan arti revolusi sebagai-

mana di defi nisikan Wikipedia di atas. Karena saya lahir setelah zaman kemerdekaan, berita revo-lusi di Timur Tengah - khusus-nya di Libya-lah yang memberi saya gambaran betapa kacaunya situasi yang menimpa rakyat di sana, walaupun jelas beda dengan ‘Revolusi 1945’. Sedang Revolu-si PSSI adalah riak kecil revolusi yang lain lagi.

Ada sebuah ajaran yang me-ngatakan ‘manusia adalah minia-tur alam semesta’. Ketika saya bayangkan Timur Tengah dengan Libya-nya, Indonesia dengan PSSI, dan lain-lain, adalah bagian dari alam semesta, sedang dilan-da revolusi, sedangkan saya juga adalah bagian dari alam semesta yang lebih kecil lagi, ternyata hati saya sedang mengalami revolusi juga – terimbas revolusi, kira-kira begitulah.

Revolusi macam apakah yang seharusnya terjadi pada diri saya? Ternyata revolusi untuk tidak mudah terbawa revolusi. Apalagi menjadi minyak revolusi yang di sulut orang tak bertanggung jawab. Ini terhitung revolusi kecil. Secara umum untuk menyikapi kondisi masa kini diperlukan re-volusi besar yakni revolusi visi.

Dari visi yang berorientasi ke-luar menjadi visi yang berorien-tasi ke dalam. Dari visi tirani menjadi visi yang penuh toleran-si. Dari visi menguasai menjadi visi menyayangi. Dari visi ‘aku’ menjadi visi ‘kita’. Dari visi me-nang dan benar sendiri menjadi visi mawas diri. Dari visi materi-alisme ketamakan menjadi mate-rialisme kepedulian.

Ini semua hanya bisa di lakukan dengan cara mengulti-vasi diri. Saya rasa hanya cara ini yang bisa membuat bumi ini damai. Tapi, bisakah? Yang bisa menjawab hanyalah izin-Nya se-mata. Dengan bahasa manusia: waktulah yang akan membukti-kannya. (et)

Peristiwa Kelaparan Terparah

1. Peristiwa kelaparan skala besar per-tama

Produk pertanian Soviet mengalami penurunan drastis pada 1912, namun par-tai komunis tetap memungut petani 10 juta ton bahan pangan, bahkan sisa bibit untuk tahun depan juga disita. Hal ini menyebab-kan petani telah kehabisan bahan pangan pada awal 1921. Saat Februari, angka ke-matian melonjak drastis, dan bulan berikut-nya pemberontakan anti komunis nyaris terhenti, karena rakyat yang kelaparan mencapai 900 ribu orang lebih. Pemerin-tah Soviet sengaja menggunakan cara ke-laparan untuk menghentikan petani yang berani melawan.

Pada Juni 1921, pakar ekonomi, pa-kar pertanian serta dosen perguruan tinggi membentuk “Panitia Masyarakat Mengatasi Krisis Pangan”, di dalamnya terdapat tidak sedikit tokoh masyarakat, partai komunis terpaksa mengakui kedudukan ilegalnya. Panitia segera aktif minta bantuan dari dalam dan luar negeri, dan berhasil meng-hubungi Paus ortodoks, dibentuk “Panitia Penanggulangan Krisis Pangan Gereja Ortodoks Seluruh Uni Soviet”, panitia se-

gera minta bantuan kepada Palang Merah Internasional, Gereja, Lembaga Bantuan Amerika, semua merespon dengan positif. Namun hanya 5 minggu, panitia tersebut dibubarkan oleh komunis Soviet.

Lenin memberi perintah, “Segera bu-barkan panitia mengatasi krisis pangan, hukum pimpinannya 3 bulan penjara de-ngan tuduhan melakukan sabotase, usir seluruh anggota dari Moskow, dan tempat-kan di berbagai kota serta putuskan seluruh hubungan informasi mereka. Semua koran memuat fi tnahan bersekongkol dengan ten-tara putih dan kaum borjuis, sehingga me-reka menjadi bahan tertawaan. Sebarkan di koran selama 2 bulan.”

Partai komunis Soviet melarang pani-tia bentukan masyarakat, dan membentuk sendiri lembaga resminya. Pada musim pa-nas 1921, krisis kelaparan melanda 30 juta penduduk, pemerintah hanya mampu me-nyediakan bahan pangan bagi 3 juta orang saja. Palang merah, gereja dan ormas AS setiap hari mengirim bantuan bagi 11 juta orang. Namun masih terdapat 5 juta pen-duduk mati kelaparan pada 1921-1922. Pada zaman Tsar Rusia terakhir, pernah ter-jadi kelaparan besar pada 1891, masyarakat dan pemerintah bekerja keras mengatasi kelaparan itu, yang meninggal sebanyak 400-500 ribu orang.

2. Peristiwa kelaparan ke-2 Berbeda dengan kelaparan besar per-

tama, kelaparan ke-2 pada 1921-1933 ini, pemerintah terus menyangkal dan menge-labui orang asing, memanfaatkan orang asing untuk menyebarkan kabar tidak per-nah terjadi kelaparan di Ukraina.

Pada Oktober 1932, target pungutan bahan pangan hanya mencapai 15-20%, pada 22 Oktober, politbiro PK Soviet mengutus 2 panitia khusus menangani kri-sis pangan di Ukraina dan Kaukasus utara, mereka langsung melakukan penangkapan terhadap anasir perusak, anti-revolusi dan orang-orang yang dicurigai. Ribuan buruh pedesaan diusir, bahkan pada 1933, terda-pat 260 orang lebih diusir dari daerah.

Dalam laporan Molotov kepada polit-biro pada Agustus 1932, mengatakan, daerah yang tergolong baik panennya juga masih ter-dapat bahaya kelaparan. Ketua Kazakhstan, Pyort Isaev, melaporkan kondisi kelaparan sebenarnya di daerahnya kepada Stalin, bah-kan pendukung kuat Stalin, sekjen partai di Ukraina Kossior dan Khataevich juga memo-hon Stalin menurunkan target pungutan, na-mun hal tersebut dibalas Molotov dengan mengatakan, “Pendirian kalian sama sekali salah, bukan pendirian seorang komunis”

Jutaan petani yang tidak memiliki ma-kanan terpaksa mengungsi ke kota, namun Stalin dan Molotov mengeluarkan surat perintah, semua petani diusir dari kota, serta didirikan pos-pos penjagaan.

Sebuah laporan dari polisi rahasia menun-jukan, pada Maret 1933, mereka telah meng-

halau 210 ribu lebih petani masuk kota, juga memulangkan 180 ribu lebih orang dari kota. Dalam catatan GPU dan laporan konsulat Italia, terdapat peristiwa tentang memakan jazad manusia.

Ketika jutaan penduduk mengalami kela-paran, pemerintah Soviet terus saja melaku-kan pungutan pangan, dan demi kepenting-an industrialisasi, pemerintah mengekspor bahan makanan sebanyak 18 juta CWT.

3. Krisis kelaparan ke-3Pada musim gugur dan musim dingin

1946-1947, di Soviet terjadi peristiwa kela-paran ketiga kalinya. Terutama terjadi pada 5 provinsi: Kursk, Tambov, Voronezh, Orel, Rostov. Sedikitnya terdapat 500 ribu orang kelaparan, namun masalah ini juga ditutup rapat-rapat oleh pemerintah Soviet.

Penindasan terhadap agamaKetika partai komunis berkuasa, hubung-

an dengan gereja ortodoks langsung mem-buruk. Lenin memerintahkan penangkapan uskup dan pastor. Pada 26 Februari 1922, pemerintah Soviet menyita semua harta gereja berupa emas, alat terbuat dari perak, intan dan lain-lain barang berharga, dengan alasan demi membantu rakyat kelaparan.

Pada 6 Februari 1922, Cheka resmi di-bubarkan, diganti dengan GPU, dinas pem-binaan politik negara, siap untuk memberi pengesahan hukum terhadap tindakan pe-nindasan terhadap lawan politiknya.

Penyitaan harta gereja yang berlang-sung secara menyeluruh selama Maret - Mei 1922, mengakibatkan terjadi peristiwa perlawanan sebanyak 1.414 kali. Ribuan pastor dan pendeta ditangkap, diantaranya terdapat 2.691 pastor, 1.962 biksu dan 3.447 bikuni terbunuh. Gereja dan vihara diawasi dengan ketat.

Penindasan gelombang ke-2 terhadap agama dilakukan pada 1929-1930. Ketua himpunan ateis PK Soviet mengakui, dari 130 juta penduduk, hanya terdapat 10 juta orang yang meninggalkan agamanya. Hing-ga 1937, terdapat 70% orang dewasa yang masih mengakui kepercayaannya terhadap agama.

Pada 8 April 1929, PK Soviet mengu-mumkan sebuah UU, membatasi kegiatan agama. Antara lain, menyita lonceng gere-ja, yang mempunyai hubungan erat dengan gereja dikenai pajak tambahan, pimpinan gereja disita hak kependudukan, surat tanda pembagian barang dan pengobatan umum. Banyak yang ditangkap dan diusir, 13 ribu pastor dipaksa kerja tani, banyak gereja di-paksa tutup, sampai Januari 1930 terdapat 6.715 gereja ditutup atau dirusak

Menurut data 1 April 1936, di seluruh Soviet hanya tersisa 15.835 gereja, 4.830 mesjid (32%); pada 1941, jumlah gereja dan mesjid hanya tersisa 1.000 buah. Pastor yang terdaftar hanya 17.857 orang, namun hingga 1941 menurun menjadi 5.665 orang. Sedangkan pada 1928, masih terdapat 70 ribu orang, 1914 terdapat 110 ribu 2696 pastor dan pendeta. (tys)

bersambung minggu depan

Empedu beruang bukanlah ramuan obat tradisional Tiong-

kok yang mahal, dan dapat diganti dengan ramuan herbal

maupun buatan manusia. Harap pembaca sekalian menyebarkan informasi ini sebagai pengeta-huan bagi khalayak, agar tidak membeli dan menggunakan

berbagai produk yang dihasilkan dari empedu beruang!

Penyimpangan yang terjadi di negara bentukan PKT ini sudah demikian parahnya, mulai dari

susu bubuk bayi yang mengandung melamin, hingga empedu beruang yang diambil langsung dari tubuh beruang hidup. Prinsip materialistis yang terus didengungkan PKT telah membuat rusak moralitas seluruh bangsa Tionghoa. Jadi, mari kita se-lamatkan beruang! Hentikan praktek pengambilan empedu beruang!

Untuk menangkap beruang, ma-nusia harus terlebih dahulu memasang perangkap di alam liar. Saat beruang terperosok dalam perangkap, keem-pat cakarnya robek. Setelah tertang-kap, beruang disiksa selama 25 tahun. Tidak tahan dengan penderitaan yang terus-menerus, beruang akhirnya bunuh diri dengan merobek perutnya sendiri.

Untuk mencegahnya bunuh diri, beruang dipakaikan sebuah jubah besi yang membuatnya tidak dapat bergerak sama sekali.

Pada perut beruang dibuat sebuah lubang yang dimasukkan pipa besi hingga menembus empedu. Setiap hari sari empedu beruang diambil beberapa kali. Beruang meraung sam-bil meronta keras, perutnya menge-luarkan darah, mengalami rasa sakit luar biasa. Tetapi karena dibelenggu jubah besi, beruang sama sekali tidak

dapat bergerak (biasanya tidak meng-gunakan obat bius untuk menghemat biaya).

Seekor beruang betina yang tidak dapat menahan sakit, saat manusia hendak melubangi perut anaknya, beruang itu mendobrak kerangkeng, lalu mencabik-cabik perut anaknya sendiri, tidak rela melihat anaknya seumur hidup menderita siksaan iba-rat di neraka.

Saya mendapat tawaran dari te-man untuk membantunya mengatur “Vila Beruang” miliknya selama beberapa hari. Vila itu terletak sa-ngat tersembunyi di kaki gunung di wilayah barat daya suatu kota.

Sekitar tengah malam, saya sulit untuk tidur di rumah itu. Udara pe-gunungan terus menghantarkan suara memilukan, rintihan kesakitan dan rasa putus asa. Bersamaan itu, saya mendengar sesuatu dari arah pintu kamar, “krak..krak” lalu menyu-sul desahan nafas yang berat. Saya bergegas menyalakan lampu. “Siapa

itu?” Tidak ada jawaban, suasana begitu senyap menakutkan. Saya meraih sebuah sapu, berjalan perla-han ke arah pintu dan membukanya.

Hah! Ternyata meringkuk se-ekor anak beruang, tubuhnya yang gemuk melingkar seperti gumpal-an, bulunya yang halus tergerai be-bas. Dengan ketakutan ia menatap saya, mengeluarkan suara yang mirip rintihan. “Beruang manis, sini… ke-mari.” Saya membuka kedua lengan, beruang kecil itu berjalan terseok-seok ke arah saya, cakar mungilnya diletakkan di tubuh saya, lalu lidah hangatnya menjilat-jilat lengan saya, sungguh lembut.

Tiba-tiba suara berisik terde-ngar dari luar, beruang kecil dengan segera menyusup ke bawah ranjang. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu, saya membukanya, “Ada apa?”

”Seekor beruang kecil baru saja melarikan diri dari kandang, dia tidak mengganggu Anda bukan?” “Oh, dia

ada di sini.” Saya menunjuk ke tem-pat beruang kecil bersembunyi. Me-reka langsung menariknya keluar, dengan kasar menyeret dan mengikat kaki beruang kecil, lalu menggotong-nya dengan sebatang kayu panjang yang diselipkan di antaranya. Saat meninggalkan kamar, beruang kecil itu menengadah memandang saya dengan pandangan mengibakan se-olah sedang meminta tolong untuk diselamatkan.

Setelah hari terang, teman saya, Zhang, mengatakan akan membawa saya melihat-lihat ke kandang beru-ang. Setiba di sebuah gedung besar berukuran ribuan meter persegi, bagian dalamnya sangat luas, ada 6 buah kandang di dalam, di setiap kandang hanya ditempati seekor beruang hitam. Anehnya pada tubuh setiap beruang itu masing-masing mengenakan benda seperti celemek dari besi.

bersambung ke hal 7

Hingga 1 Maret 2011, orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi-organisasi yang terkait, sebanyak: 90.245.518

Oleh:BOEDIJONO

The Epoch Times

Kejahatan Tirani Partai Komunis SovietKejahatan Tirani Partai Komunis Soviet (3)(3)

I. PKC tumbuh dengan cara menumpuk kejahatan secara berkesinambungan

Bukan tugas yang mudah un-tuk memperkenalkan makhluk asing seperti Partai Komunis, se-suatu yang sama sekali tidak se-jalan dengan tradisi Tiongkok, ke dalam negeri yang mempunyai sejarah peradaban 5.000 tahun lebih. PKT membohongi rakyat dan kaum intelektual nasionalis yang ingin berbakti kepada negara dengan janji muluknya “Negeri Impian Komunis”. PKT melang-kah lebih jauh lagi memutar balik teori komunisme yang telah disele-wengkan dengan parah oleh Lenin, menjadikannya sebagai dasar untuk menghancurkan segala nilai tradisi

yang tidak menguntungkan kekua-saannya, membasmi segala tingkat sosial dan tokoh yang membahaya-kan kekuasaannya. PKT membawa pengaruh besar kepada penghan-curan keyakinan beragama, terlebih lagi membawa konsekuensi ateisme komunis. PKT membawa peng-ingkaran komunisme akan sistem kepemilikan pribadi, juga memba-wa teori revolusi kekerasan Lenin. Bersamaan pula PKT meneruskan dan mengembangkan bagian paling jahat dari kekaisaran Tiongkok.

Sepanjang sejarah, PKT menun-jukkan sebuah proses akumulasi seti-ap bentuk kejahatan secara berangsur-angsur, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam perkembangannya PKT mengandalkan sembilan unsur dasar yang diberikan oleh hantu Ko-

munis, yaitu jahat/ busuk, menipu, menghasut, penjahat masyarakat, me-mata-matai, merampok, berkelahi, memusnahkan, dan mengontrol. Da-lam menghadapi krisis yang berkesi-nambungan, PKT terus menerus men-jalankan dan memperkuat cara-cara serta melanjutkan peran dari karakter-karakter jahat ini.

Unsur dasar pertama: Sesat/jahat / menjalankan bentuk keja-hatan dari Marxisme-Leninisme

Pada awalnya Komunis Tiong-kok tertarik pada Marxisme karena berpijak dari melancarkan revolusi dengan kekerasan untuk meng-hancurkan alat-alat negara lama dan mendirikan kekuasaan kaum proletar. Ini sesungguhnya adalah akar kejahatan dari Marxisme dan

Rangkaian editorial 9 Komentar Mengenai Partai Komunis: (7)

Bab II : Awal Partai Komunis TiongkokLeninisme.

Teori materialisme dari Marxis-me dibuat atas dasar konsep ekono-mi yang sempit dari tenaga produk-si, hubungan produksi dan nilai surplus. Pada masa awal ketika kapitalisme belum begitu berkem-bang, Marx membuat prediksi picik bahwa kapitalisme akan hancur dan kaum proletar akan menang, yang mana sekarang telah terbukti salah. Teori Marxis-Lenin akan revolu-si sosial dengan kekerasan dan kekuasaan kaum proletar, merupa-kan promosi kekuasaan politik dan dominasi dari kaum proletar. Mani-festo Komunis berhubungan de-ngan basis fi losofi dan sejarah dari Partai Komunis terhadap perjuang-an dan konfl ik kelas. Kaum prole-tar melepaskan diri dari moral tra-disional dan hubungan sosial demi mendapatkan kekuasaan. Dengan demikian, sejak awal kemunculan-nya, doktrin dari Komunis berten-tangan dengan semua tradisi.

Sifat hakiki manusia secara uni-

versal menolak kekerasan dalam bentuk apapun. Kekerasan membuat orang menjadi brutal dan bersifat ti-ran. Oleh sebab itu di segala tempat dan sepanjang waktu, secara hakiki umat manusia menolak keberadaan dari teori kekerasan Partai Komu-nis. Teori yang belum pernah ada dalam sistem-sistem pengajaran, fi losofi , atau tradisi. Sistem komu-nis yang bersifat meneror jatuh di muka bumi entah darimana.

Dasar dari ideologi PKT adalah manusia bisa menguasai alam dan mengubah dunia. Partai Komunis menarik minat banyak orang de-ngan ide-idenya tentang pembe-basan bagi semua umat manusia dan persatuan dunia1), PKT meni-pu banyak orang, terutama mereka yang peduli dengan keadaan manu-sia dan ingin membuat sejarah da-lam masyarakat. Sehingga orang-orang ini lupa akan keberadaan Tuhan di atas. Terinspirasi secara keliru dengan konsep indah mem-bangun surga dunia mereka me-

mandang hina tradisi dan meman-dang rendah nyawa orang lain, yang mana malah membuat rendah diri mereka sendiri.

Partai Komunis menyuguhkan mimpi surga Komunis sebagai sebuah kebenaran, dan memicu an-tusiasme orang-orang untuk mem-perjuangkannya: dengan alas an menciptakan guntur baru, ada dunia yang lebih baik dilahirkan2) . PKT menggunakan ide yang absolut dan tak masuk akal, untuk memutuskan hubungan antara umat manusia dan surga, memutuskan hubungan garis yang menyatukan orang dengan nenek moyang dan tradisi nasional mereka. Dengan menyerukan kepa-da rakyat agar menyerahkan hidup mereka kepada komunis, PKT ber-tambah kuat untuk melakukan ke-jahatan. bersambung

Catatan Kaki :[1] http://www.epochtimes. com/gb/2/4/5/

n181606.htm (bahasa mandarin)[2] Dari lagu kebangsaan komunis, Inter-

nasionale.

Oleh:GUO GUODING

Pengacara & aktivis HAM China

Nasib Tragis Beruang di Negeri RRTNasib Tragis Beruang di Negeri RRT

Beruang yang tidak dapat menahan sakit akibat diambil terus empedunya setiap hari, sehingga berupaya bunuh diri de-ngan cara merobek perut dan ususnya. Untuk mencegahnya berbuat demikian, dibuatlah jubah besi seperti ini. (INTERNET)

Revolusi HatiRevolusi Hati

Page 3: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011SENSASI KEHIDUPANTheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD3

Ada orang yang memasang iklan separuh halaman di surat

kabar, tetapi dalam iklan itu hanya ditulis dengan beberapa

huruf kecil yang berbunyi, “Lihat iklan yang dimuat besok

di sini.”

Selain beberapa huruf, se-mua bagian putih kosong, terlihat kontras jika diban-

dingkan dengan isi halaman yang padat di luar iklan itu. Jelas sekali orang yang membuat iklan tersebut pernah belajar ilmu komunikasi, mengerti bagaimana menggunakan perbandingan kontras antara hitam dan putih untuk menarik perhatian pembaca.

Dahulu saya pernah melihat pe-perangan di perbatasan antara RRT dan Uni Soviet yang disebut “pe-ristiwa Pulau Chen Bao”. Jika di-lihat dari perlengkapan persenjataan pada saat itu, pihak Partai Komunis Tiongkok tidak akan bisa melawan Uni Soviet. Tetapi pimpinan pasuk-an PKT memanfaatkan kondisi cua-ca dan medan, memerintahkan pa-sukannya agar mengenakan pakaian serba putih, melebur dalam medan yang tertutup salju.

Pasukan Uni Soviet yang masuk ke arena itu dengan terang-terang-an (karena sombong) terjebak da-

lam siasat PKT yang disebut siasat perang kantong. Akhirnya pasukan Uni Soviet mengalami kekalahan telak. Seragam putih para prajurit menyatu dengan warna salju, se-hingga musuh tidak menyadari di sana ada perangkap.

Teori perbandingan itu kerap kali kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bunyi lonceng sangat keras pada tengah malam. Hal ini disebabkan karena suasana-nya sunyi dan sepi. Saat keadaan hening, jika ada sebuah jarum kecil jatuh ke lantai, bisa terdengar suara gemerincingnya. Satu titik merah di tengah-tengah kumpulan ber-warna hijau, maka titik merah itu akan tampak sangat jelas.

Seekor bangau putih berada di tengah-tengah sekumpulan ayam, maka bangau itu akan tampak sa-ngat menonjol. Bila ada seorang perempuan berambut pirang berada di antara sekumpulan perempuan berambut hitam, dengan sendirinya perempuan berambut pirang itu akan menjadi pusat perhatian se-mua orang.

Kadang kala jika memikirkan rancangan cermat Sang Pencipta: jika tidak ada malam hari yang membuat manusia sulit melangkah atau timbul rasa takut, maka ca-haya terang di pagi hari juga tidak ada anehnya! Jika dunia ini sama sekali tidak ada kejahatan, maka perbuatan kebaikan juga tidak akan disanjung selamanya. Sama seperti, jika tidak ada perbandingan antara pemerintahan diktator yang menge-kang kehidupan serta pemikiran rakyatnya, maka demokrasi dan kebebasan juga tidak akan tampak

begitu berharga. Orang arif mengatakan, men-

jadi seorang kultivator, harus bisa melakukan “dipukul tidak memba-las, dicaci juga tidak membalas”. Jika Anda berbuat sama seperti orang biasa, melakukan pembalas-an setimpal, dia memukul Anda satu kali, Anda menendang dia satu kali, bukankah Anda sama seperti orang biasa? Bagaimana bisa me-nampakkan bahwa Anda seorang kultivator ?

Jika demikian halnya, maka ke-jahatan dan kegelapan itu ternyata bukan sama sekali tidak ada guna-nya. Setidaknya kejahatan dan ke-gelapan itu bukankah telah menam-pakkan nilai berharga dari suatu kebaikan dan seberkas cahaya? Jika perbuatan jahat makin besar, bukankah akan lebih bisa memper-bandingkan dengan kebaikan? Bila bisa memahami prinsip ini, mung-kin dalam menghadapi kehidupan kita akan mendapatkan pemikiran yang lain.

Zaman sekarang ini ada banyak sekali artikel yang mengajarkan orang, “Menghadap ke arah cahaya terang, mencampakkan kegelapan ke belakang kepala.” Seseorang jika bisa meletakkan fokus pan-dangannya pada sisi baik manusia, benda maupun peristiwa apapun juga, maka orang tersebut di dalam kehidupannya akan terlepas dari banyak sekali kerisauan, kesedihan dan penyesalan. Ini adalah prinsip yang mutlak benar.

Namun jika dalam kehidupan ini hanya untuk bermaksud men-cari kebahagiaan, kesenangan dan kepuasan diri sendiri, tidak mau

menghadapi kegelapan dan kejahat-an, menolong makhluk hidup yang tersesat, maka Sakyamuni (Sidhar-ta Gautama) yang telah berkultivasi menjadi Buddha (Sang Sadar) pada ratusan juta kalpa yang lalu, bu-kankah Ia akan bisa hidup leluasa di nirvana tanpa harus memikirkan penyelamatan umat manusia?

Dalam agama Nasrani dikata-kan bahwa Yesus adalah anak tunggal Allah, betapa mulia Dia di dalam surga? Buat apa Dia harus pusing-pusing datang ke dunia, memikul salib dan mengorbankan darah-Nya, bukankah semua ini demi mengembala sekelompok domba-domba yang tersesat?

“Jika kita telah mandiri bantu-lah orang lain, jika kita sudah sam-pai pada tempat tujuan bantulah orang lain.” Sejak zaman dahulu orang arif bijaksana memberitahu kita dengan jelas:

Dalam kehidupan ini selain harus menjadikan diri sendiri men-jadi orang yang sukses, juga harus menolong makhluk hidup secara universal. Para Buddha dan Dewa berbelas kasih terhadap kesesatan dan kesengsaraan manusia di dunia

ini, maka penyelamatan umat ma-nusia, bukankah untuk menunjuk-kan jalan pulang yang tepat kepada umat manusia?

Jika seseorang berbuat jahat di hadapan Anda, maka Anda tak per-lu bermusuhan dengannya, karena perbuatan jahat manusia itu sebe-narnya bersumber dari ketidak-tahuan. Manusia yang melakukan kejahatan itu tidak mendapat ke-sempatan yang bagus, menerima pendidikan atau petunjuk dari sang guru yang arif. Maka sebagai se-orang yang berpengasuhan diri se-harusnya memberi simpati dan bisa memaafkan orang tersebut.

Sebelum Yesus dipaku dan wa-fat di atas salib, Yesus menerima caci maki dari banyak orang, dia memikul sendiri salib itu dan me-nerima siksaan yang paling bengis, kejam dan brutal. Namun menje-lang ajal-Nya Yesus masih berdoa memohon kepada Allah-nya: “Am-punilah mereka! Karena mereka tidak tahu, semua perbuatan mere-ka itu adalah kesalahan.”

Di dalam Alkitab juga mencatat, ketika masyarakat mengambil batu hendak ditimpukkan kepada se-

orang perempuan yang berbuat zinah, Yesus berkata, “Siapakah diantara kalian semua yang tidak berdosa, maka dia boleh menimpuk mati perempuan itu!”

Hal tersebut sudah memberi-tahu kita dengan sangat jelas, ke-tika menghadapi kejahatan, bukan hanya tidak menjadikannya musuh, juga harus mawas diri!

Orang bijak juga mengatakan, “Walaupun ada dua orang yang sa-ling mencaci, jika terlihat oleh Anda, maka Anda sendiri harus berpikir, mengapa hal tersebut bisa diperlihatkan kepada kita?” Dua ribu tahun yang lalu, orang suci pernah mengatakan, “Walaupun kita hanya melihat orang atau hal yang tidak baik, juga harus mencari ke dalam diri sendiri, harus mema-was diri.”

Kesimpulannya, moralitas ma-nusia merosot atau meningkat, per-bedaannya hanya terletak pada diri kita sendiri, apakah saat menemui masalah kita selalu mencari keluar, mencari kesalahan orang lain dan menuduh orang lain tidak benar, ataukah mencari ke dalam diri kita sendiri, selalu mawas diri. (lin)

Perbandingan Perbandingan Hitam dan PutihHitam dan Putih

HUANG JINYUANThe Epoch Times

Ada seorang anak muda yang me-ngeluh sering tidak bertemu dengan ayahnya. Sejak kecil, ia

sudah jarang mendapatkan pelukan dari ayahnya, saat tumbuh dewasa juga jarang melihat sosok ayahnya. Yang dia miliki hanyalah materi yang tak terhitung jum-lahnya. Dia sama sekali tidak punya ke-san terhadap ayahnya!

Seorang gadis belia merasa sangat jemu terhadap ibunya yang sering kali mengomel. Sejak kecil sudah mulai di-omeli, setelah dewasa segala hal juga di-urusi, semua hal seperti sekolah, peker-jaan rumah, dan berteman selalu diomeli. Sehingga kesannya terhadap sang ibu hanya sosok yang tiada henti mengomel.

Sepasang suami isteri pada mulanya tidak mengerti kehendak anak mereka. Tidak memahami mengapa anak mere-ka itu bisa bertingkah laku aneh, selalu mencari masalah, baik kecil maupun be-sar tidak pernah berhenti. Diberi nasihat pun tidak pernah dihiraukan, selalu ber-seberangan dengan orang tua. Apakah anak itu tidak mengerti bahwa orang tuanya telah bersusah payah mencari nafkah demi memberikan mereka kehidup-an yang tenteram? Orang tua mulai kehilangan kepercayaan terhadap anak mereka, kesan yang diberikan hanyalah anak bandel, tidak mau mendengar-kan nasihat serta selalu mencip-takan masalah!

Sepasang kekasih mulai bertengkar. Si pria mulai men-curigai kekasihnya tidak setia, sedangkan si perempuan marah karena tidak mempercayai dirinya. Sehingga setiap kali berjumpa, akan menjadi arena pertengkaran. Karena kesal hati, mereka mulai melakukan hal-hal yang semakin membuat kemarahan pasangannya. Percintaan mereka mulai dirasakan hanya indah diawalnya saja!

Cinta kasih itu apa? Harus bagaimana bisa mengerti? Bagaimana mengasihi? Siang malam susah payah mencari uang demi memberikan anak-anaknya kehi-dupan yang berkecukupan dan segala materi yang mereka butuhkan. Tidak bisa diungkapkan melalui perkataan hanya bisa ditunjukkan melalui tindakan, inilah kasih dari seorang ayah.

Terus mengkhawatirkan anak-anaknya sejak kecil. Diperingatkan dan diperhati-kan terus-menerus, berubah menjadi ba-hasa percakapan yang diucapkan setiap hari. Inilah kasih seorang ibu.

Manifestasi yang semaunya sendiri, se-

tiap kali menimbulkan masalah, tidak pedu-li dimarahi atau dipukuli, kian hari kian bertolak belakang dengan nasihat orang tua, sehingga membuat orang tua yang tidak ada waktu mengurusi anak-anaknya itu kian sakit kepala. Ini adalah kasih yang dimanifestasikan anak-anak. Mereka akan melakukan hal-hal yang bisa menarik per-hatian Anda, saya membutuhkan perhatian kalian yang benar-benar tulus, bukan perha-tian yang berlandaskan uang.

Agar lebih memahami pemikiran dari pihak pria, serta agar pihak perempuan itu bisa lebih perhatian kepada dirinya saja, pihak pria dan perempuan mulai saling bertengkar. Ini adalah cinta kasih mere-ka. Karena mencintai Anda maka ia jadi lebih perhatian kepada Anda, oleh karena mencintai Anda maka ia baru melakukan hal-hal yang kian membuat Anda marah!

Lantas apa yang disebut cinta sejati? Cinta yang tanpa pamrih di dunia ini

tidak ada yang lebih dari pada cinta kasih seorang ibu, dan cinta yang paling bisa membuat manusia menjadi rela sehidup semati adalah cinta kasih sepasang keka-sih. Mencintai dan dicintai seseorang semuanya mempunyai pergerakan hati secara relatif. Tetapi bagaimana baru bisa terhitung sebagai cinta sejati? Cinta dari

masyarakat timur selalu sulit diungkap-kan, kebanyakan mereka menyatakan rasa cinta kasih mereka melalui tindakan. Cinta dari masyarakat Barat selalu tergan-tung di bibir, selalu mengingatkan Anda.

Ada perkataan, “Empat unsur yang membentuk cinta: perhatian, tanggung jawab, saling menghormati, saling mema-hami.” Cinta itu bagaikan sebidang ilmu, juga seperti sebuah mata pelajaran, ingin mencintai seseorang pertama-tama Anda harus memahami lebih dulu, cinta itu apa?

Mencintai seseorang itu, harus lebih dulu mempercayai orang yang Anda cintai itu. Karena cinta itu tanpa syarat juga tidak ada bayaran. Persis seperti cinta kasih ayah dan ibu, adalah tidak menuntut balas, tetapi cinta kasih sepasang kekasih yang bersumpah sehidup semati, jika ingin sa-

ling mencintai sepanjang masa bukankah harus mempunyai dasar yang stabil?

Cinta itu harus saling menghormati. Karena cinta itu berasal dari saling per-caya, melindungi, perhatian dan bisa menerima. Ketika Anda benar-benar mulai merasakan hati tergerak, serta memperhatikan gerak gerik orang yang membuat hati Anda tergerak itu, maka tindakan Anda sudah mulai mengandung kadar cinta di dalamnya. Tetapi mencintai seseorang itu bukan hendak memiliki ke-seluruhan orang itu, melainkan bisa lebih mempertimbangkan dari sudut pandang dan perasaannya, serta bisa menyuarakan pada saat yang tepat.

Jika hanya ingin memiliki orang lain dan tidak mempedulikan segalanya, ini namanya cinta yang egois.

Bila hanya untuk bisa hidup bersama dan tanpa mempedulikan segalanya, ini namanya cinta dengan semaunya sendiri.

Saat menghadapi cobaan, bila memi-lih meninggalkan kekasih, cinta demikian ini bukan cinta sejati.

Saat menghadapi tekanan, bila menghindar dan meninggalkan kekasih untuk pergi, ini bukan cinta sejati.

Bila dapat demi cita-cita dan keba-hagiaan orang lain, dan menahan hati

cinta kasih diri sendiri, ini adalah pengorbanan cinta.

Bila demi kebahagiaan bersama di masa yang akan datang, menahan perasaan hati karena tidak bisa ber-sama, ini adalah cinta kasih tanpa pamrih.

Dalam mencintai sese-orang, bila sejak awal bisa menghormati pihak lawan itulah permulaan dari cinta.

Dalam mencintai sese-orang, bila sejak awal bisa mempercayai pihak lawan, itulah manifestasi dari cinta.

Bila dapat memahami perasaan pihak lawan, dengan berpijak atas dasar pemikiran

pihak lain, itulah yang disebut benar-benar mengerti bagaimana mencintai!

Tidak diragukan lagi bahwa cinta kasih itu akan membuat seseorang men-jadi baik, cinta kasih itu mempunyai kekuatan menuju ke atas serta mendapat-kan kegembiraan. Tetapi mencintai atau dicintai itu sama-sama merupakan suatu pembelajaran, karena cinta itu adalah subyektif. Ketika seseorang sudah me-mutuskan hatinya diberikan kepada ses-eorang, berpendapat bahwa pihak lawan sudah bisa seia-sekata dengan dirinya, maka Anda harus benar-benar memahami makna yang hakiki dari cinta!

Sebab bila Anda ingin benar-benar “mencintai”, bukan hanya menuntut ba-lasan saja, tetapi harus ada pengorbanan dan tekad mengambil keputusan. (lin)

ZHOU YIZHENThe Epoch Times

Bagaimana MengasihiBagaimana Mengasihi

Jika Anda diminta menjawab per-tanyaan apa tujuan kehidupan ini? Bagaimana Anda harus menjawab?

Membeli sebuah rumah mewah beserta segala perabotnya? Mendapat

keuntungan besar kemudian melewat-kan hari tua di Bermuda?

Sebenarnya dalam hati setiap orang menge-tahui, bahwa kehidupan itu bukan hanya itu saja. Menjadi manusia barulah hal

yang paling penting, mobil BMW dan sepatu bermerek hanya sebagai hiasan untuk memper-indah saja. Tetapi kadang kala, kita tidak bisa terhindar dari jalan yang menyimpang, perha-tian terpecah pada kesibukan hal lain, hati se-lalu memikirkan sofa empuk dan perlengkapan hiburan terbaru.

Semua lagu dan fi lm hampir bertema se-rupa, yakni memberikan perhatian terhadap sesama. Sebenarnya harus terjadi berapa trage-di tragis lagi, kita baru bisa menyadari hal-hal yang paling berharga di dalam kehidupan ini? Umumnya ketika hendak menemui ajal, tidak akan mengatakan kepada orang-orang yang mengasihinya, “Seandainya saya bisa mendap-atkan keuntungan 100 ribu lebih banyak lagi!”

Mereka umumnya akan berkata, “Jaga baik-baik ibu dan anak-anak.” Juga tidak ada orang yang mengatakan, “Jangan lupa jaga baik-baik mobil saya.”

Adapun pertanyaan, “Mengapa kita da-tang ke dunia?” Sepertinya boleh dijawab, demi belajar untuk saling men-gasihi.

Ada orang yang melaku-kan eksperimen di beberapa rumah sakit besar di AS, bayi-bayi yang baru lahir dipisah-kan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, bayi-bayi itu digendong dan dibelai-belai selama sepuluh menit sebanyak tiga kali sehari. Kelompok ke-dua, sama sekali tidak dibelai.

Hasilnya, pada bayi kelom-pok pertama kecepatan bertam-bah berat badan mereka dua kali lipat lebih cepat dari ke-lompok kedua. Terapi semacam ini memiliki istilah kedokteran yang sangat panjang, tetapi di sini kita hanya membutuhkan satu kata saja sudah bisa meng-artikan keseluruhan istilah ke-dokteran tersebut, yakni kasih. Jika tidak ada cinta kasih, per-

tumbuhan bayi tidak akan tumbuh dengan baik. Tidak ada kasih, orang dewasa juga akan merasakan kesengsaraan yang sama.

Entah ada berapa banyak pria yang ber-kata, “Seumur hidup, saya hanya berharap bisa mendengar ayah berkata bangga terha-dap saya. Seumur hidup saya selalu berharap ayah bisa mengatakan bahwa dia sangat me-nyayangi saya.”

Jika kita bisa menghadapi diri sendiri se-cara tulus dan jujur, akan menemukan bahwa setiap hal yang kita lakukan demi mendapat-kan “kasih” yang lebih banyak. Setiap orang dijalan yang Anda jumpai, setiap orang yang pernah datang dan masuk ke dalam kantor Anda, semua orang mendambakan menda-patkan kasih serta dapat diterima. Namun ada sebagian orang bahkan melakukan tindakan gila-gilaan demi mendapatkan kasih.

Mengapa harus mencemaskan hal terse-but? Agar kehidupan ini bisa lebih berarti, lalu ingin tahu tujuan dari kehidupan ini. Jika Anda tidak menyetujui bahwa “saling me-ngasihi” itu adalah tugas utama dari kehidup-an, maka Anda harus memilahkan dengan jelas hal apa yang paling penting bagi Anda, dan pasti bisa membantu Anda.

Jika Anda setuju, maka Anda boleh meng-gunakan standar ini untuk mengukur setiap hal yang Anda lakukan. “Jika saya melakukan hal ini, apakah bisa memberikan kasih yang lebih banyak bagi kehidupan, keluarga, teman atau tetangga saya?”

Mencintai seseorang itu bukan harus men-cium atau memeluknya setiap kali berjumpa. Cinta atau kasih itu adalah membiarkan sese-orang mengenakan pakaian yang hendak dia pakai, melewatkan kehidupan ini sesuai de-ngan keinginannya, menjadi sosok yang dia kehendaki dan tidak mengritiknya. (lin)

The Epoch Times

Mengapa Anda Datang Mengapa Anda Datang ke Dunia?ke Dunia?

Page 4: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011KESEHATAN & KELUARGA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD4

Umumnya orang berusaha keras menghindari penyakit. Itulah sebabnya mengapa

begitu banyak apotek, klinik, dan rumah sakit di sekitar kita. Ada tiga cara untuk

mencegah atau mengobati penyakit, yakni pengobatan

allopathic Barat, pengobatan tradisional Tiongkok, dan

qigong (baca ci-kung, red).

Pengobatan allopathic Barat (berbeda dengan homeo-pati, telah dipraktekkan

di Barat selama lebih dari 200 tahun) saat ini merupakan meto-de paling populer diantara ke-tiga metode yang ada. Terdiri dari serangkaian teori klinis dan seperangkat strategi pengobatan yang meliputi suntikan, pil, ope-rasi, dan terapi radiasi.

Dengan mengobati gejala yang timbul, pengobatan allopa-thic Barat menawarkan pera-watan langsung dan terkadang perawatan mekanis untuk me-nyembuhkan pasien. Misalnya, demam diobati dengan antipiretik (penurun demam), radang diobati dengan antibiotik, dan tumor se-ring diobati melalui operasi.

Pengobatan tradisional Tiong-kok (TCM, Traditional Chinese Medicine), setelah menjamur di masa lampau dan menurun di masa modern, saat ini mulai bang-kit kembali. Alih-alih mengambil pendekatan respon penyebab langsung seperti kedokteran al-lopathic Barat, TCM memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem yang menyatu dan meng-gunakan pengetahuan tradisional seperti sistem meridian, teori Yin Yang dan teori lima elemen.

Dengan pemahaman sistematis dan menyeluruh dari kesehatan manusia, dokter TCM menyorot variabel lain di luar tubuh manu-sia seperti hidup harmonis dengan lingkungan, dan keterkaitan antara pikiran dan tubuh.

Sebagai contoh, dokter TCM melihat bahwa emosi yang kuat, seperti marah, dapat menyebab-kan kerusakan hati, sedangkan panik dapat menyebabkan keru-sakan ginjal. Oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan pe-nyakit tidak hanya melibatkan obat saja, tetapi juga penyesuaian diri, mulai dari pengendalian sua-sana hati dan emosi buruk, agar hidup seimbang dan harmonis.

Seorang teman baik saya, profesor perguruan tinggi, tiba-tiba berhenti haid. Dia merasa

tidak nyaman dan pergi menemui dokter pengobatan Barat berkali-kali. Para dokter menganggap-nya sebagai masalah ginekologi (organ reproduksi) dan meresep-kan sejumlah obat yang berbeda, tapi tidak membawa hasil.

Kemudian, seseorang meng-anjurkannya menemui dokter TCM berpengalaman. Setelah melalui berbagai pemeriksaan, dokter ini menganggap perasaan tidak enak badannya disebabkan oleh kekurangan energi lambung. Dia meresepkan pengobatan tra-disional Tiongkok, dan berhasil dengan seketika.

Tampaknya ganjil—karena penyebab gejala ginekologis ditemukan di jaringan perut. Tetapi dari sini, dapat dilihat bahwa seorang dokter TCM de-ngan pemahaman yang menda-lam tentang kesehatan dan pe-nyakit dari tubuh manusia dapat memberikan pengobatan alterna-tif dengan hasil yang nyata.

Qigong, sebuah istilah yang tampaknya modern, sesungguhnya merujuk pada latihan pengolahan tubuh yang memiliki sejarah ribuan tahun. Ketika praktek kedokteran Barat maupun TCM tidak berhasil, orang-orang, terutama orang Asia, cenderung mencari qigong.

Bagi pemula, qigong mung-kin terlihat seperti gerakan atau jenis latihan yang mengatur qi, atau vital energi. Dengan pema-haman yang lebih mendalam, bagaimanapun, mengindikasikan bahwa penyakit berakar pada karma yang tercipta di masa lalu. Oleh karena itu, untuk menyem-buhkan penyakit secara men-dasar, orang perlu membayar hutang karma. Selain itu, orang juga harus bersikap baik, sejati, dan toleran. Ketiga kebajikan tersebut memberikan cara yang paling mendasar untuk menyem-buhkan penyakit.

Saya melihat seorang pasien di Taiwan—seorang perempuan tengah baya yang menderita kanker payudara. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong, suatu bentuk qigong, suatu hari saat duduk bermeditasi, dia melihat seekor ikan perak memandang dengan penuh kebencian pada-nya. Tampaknya di masa lalu dia telah membunuh ikan jenis ini, dan ikan tersebut sangat mem-bencinya sehingga muncul seba-gai penyakit di dimensi ini.

Sejak dia mulai menanam-kan tiga kebajikan, kanker payu-daranya lenyap. (feb)

Pengobatan tradisional Tiongkok mencakup konsep karma yang teraku-mulasi dalam kehidupan kini maupun sebelumnya sebagai akibat dari tin-dakan buruk atau perbuatan yang merugikan orang lain. Penderitaan adalah salah satu cara untuk mengha-pus karma ini.

Sejak zaman dulu, beragam aktivitas pertarungan semacam seni bela diri, secara harfi ah diterjemahkan sebagai “seni bertarung”, telah dipraktekkan dan dikenal luas. Film, novel, dan

budaya populer banyak menampilkan kecakapan seni bela diri dan peng-

hancuran masal, namun dilihat dari aspek lain, juga menyangkut pelatihan

holistik, yang membentuk, memeli-hara, dan memulihkan kesehatan dan

kebugaran.

Di artikel sebelumnya saya telah memba-has sifat nutrisi daging (yang beragam). Saya mengerti tidak semua orang ingin mengon-sumsi daging. Sebagian memang suka, se-bagian lagi tidak berkenan mengonsumsinya dengan alasan moral, etika, pecinta bintang, atau alasan agama.

Saya tidak berkeberatan dengan semua alasan yang disampaikan. Saya hanya ber-pikir bagi mereka yang mengonsumsi daging, alangkah baiknya mengetahui nilai nutrisi dan potensi kesehatan yang dimiliki makan-an ini, terlepas dari semua kebijaksanaan konvensional nutrisi yang telah beredar.

Saya juga percaya penganut vegetar-ian perlu menyadari jika kekurangan asupan daging dan ikan dapat menempatkan mereka pada risiko kekurangan nutrisi tertentu.

Tema ini telah dipublikasikan dalam sebuah artikel di jurnal Nutrition in Clinical Practice edisi Desember 2010. Artikel ini mengulas fakta tentang makanan vegetarian

yang cenderung rendah vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, kalsium, besi, dan seng. Artikel ini juga merekomendasikan penggunaan suplemen dan makanan yang diperkaya mineral dan vitamin untuk me-nambah “perlindungan terhadap defi siensi”.

Artikel ini juga mengklaim, ba-gaimanapun makanan vegetarian berhasil mengurangi tingkat kematian dari serangan jantung dan menurunkan tingkat hipertensi, stroke, diabetes tipe-2, dan kanker tertentu, daripada nonvegetarian. Saya banyak men-dengar kisah ini, namun apakah penelitian mereka telah dilakukan dengan cermat?

Gagasan makanan vegetarian lebih me-

nyehatkan daripada non vegetarian berdasar-kan hasil studi epidemiologi. Studi ini mung-kin menunjukkan hubungan antara makanan vegetarian dengan membaiknya kesehatan, tetapi bukan berarti vegetarian penyebab meningkatnya kesehatan.

Ada kemungkinan manfaat kesehatan nyata dari vegetarianisme, mungkin bukan berasal dari ketiadaan daging dan ikan dalam menu makanan, tetapi dari faktor lain yang berhubungan dengan gaya hidup vegetarian, seperti kebiasaan hidup sehat dan mengu-rangi kecenderungan merokok.

Faktor-faktor lain perlu dipertimbangkan untuk menilai tingkat kewajaran manfaat

makanan vegetarian dan nonvegetarian. Be-berapa peneliti berusaha membuat penilaian yang lebih akurat tentang manfaat (atau se-baliknya) dari makanan vegetarian dengan memasukkannya sebagai faktor-faktor lain.

Dalam satu studi yang dipublikasikan Brit-ish Medical Journal edisi September 1996, pe-neliti berusaha meniadakan faktor-faktor lain tersebut dengan terfokus pada individu yang berbelanja di toko-toko makanan kesehatan saja. Asumsinya, semua yang berbelanja di toko kesehatan umumnya sadar kesehatan, baik vegetarian maupun tidak. Ini memberi-kan penilaian yang lebih adil terhadap dampak makanan vegetarian maupun nonvegetarian.

Studi ini menemukan, angka kematian pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian secara signifi kan lebih rendah daripada popu-lasi umumnya, hal ini mendukung gagasan bahwa pembeli makanan kesehatan umumnya adalah kelompok yang sadar kesehatan. Na-mun secara keseluruhan, risiko kematian pada vegetarian dan nonvegetarian adalah sama.

Dalam studi lain, yang diterbitkan British Medical Journal edisi Juni 1993, vegetarian diminta merekrut teman dan keluarga dalam suatu studi. Hal ini untuk memastikan semua individu dalam penelitian adalah orang yang sadar kesehatan.

Penelitian ini menemukan sekali lagi, baik vegetarian maupun nonvegetarian memiliki risiko kematian lebih rendah daripada popu-lasi umum. Namun sekali lagi, angka kema-tian untuk vegetarian dan nonvegetarian pada dasarnya sama.

Riset lain yang dipublikasikan Public Health Nutrition edisi Januari 2007, mem-bandingkan vegetarian dan nonvegetarian dan melakukan analisis terinci mengenai ke-biasaan makan dari 56.000 orang. Penelitian ini sekali lagi menemukan risiko kematian pada vegetarian tidak lebih rendah daripada nonvegetarian.

Lalu bagaimana dengan klaim makanan vegetarian lebih baik untuk jantung? Tak satu pun dari studi ini menemukan bukti yang mendukung anggapan tersebut.

Jelas fakta menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, tidak ada manfaat kesehatan yang besar dari mengonsumsi makanan vege-tarian. Dengan kata lain, bukan argumen yang baik jika seseorang menjadi vegetarian dengan dalih kesehatan, namun bisa dipahami untuk orang yang tidak tertarik mengonsumsi daging dengan alasan moral, etika, atau agama. (feb)

Dr. John Briffa seorang dokter yang berpraktik di London dan penulis di bidang nutrisi dan pen-gobatan alami. Silakan kunjungi situsnya DrBriffa.com.

Studi baru menunjukkan kombinasi aerobik dan angkat beban dapat membantu pen-

derita diabetes tipe-2 mengon-trol kadar gula darah mereka.

Banyak orang berpikir, pengen-dalian diabetes terutama dari

makanan atau insulin, tetapi Dr. Tim Church mengatakan, olah-raga dapat memainkan peranan

penting.

“Jika Anda mengamati apa sebe-narnya diabetes itu, adalah kegagalan tubuh mengelola gula darah. Kon-sumen gula darah terbesar dalam tu-buh manusia adalah otot kerangka,” katanya. “Jadi, jika Anda ingin me-nyenangkan otot rangka, konsumsi gula darah 24 jam sehari.”

Church adalah peneliti di Loui-siana State University’s Pennington Center. Dia mengatakan sebagian besar studi sebelumnya mengamati dampak diabetes hanya dari satu jenis

olahraga—biasanya olahraga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki atau bersepeda.

Jadi, timnya merekrut lebih dari 250 pasien penderita diabetes dan se-cara acak meminta mereka melakukan kelompok latihan aerobik, kelompok angkat beban, kelompok yang melaku-kan kedua jenis latihan tersebut, dan kelompok pengontrol yang tidak melakukan program latihan apapun.

Setelah sembilan bulan, hasilnya jelas. “Dari semua yang kita amati, terutama berkaitan dengan hemoglo-bin A1C—yang mewakili kontrol gula darah—kelompok yang melakukan jalan dan latihan ketahanan, atau angkat berat, mendapatkan hasil yang terbaik.”

Church mengharapkan kelompok yang melakukan kedua jenis latihan akan mendapatkan hasil yang baik, namun dia terkejut betapa baik hasil yang didapatkan, tidak hanya me-ngendalikan gula darah, namun juga mempengaruhi ukuran lainnya, seper-ti angkat beban. Dia mengatakan la-tihan yang berbeda pengaruh terhadap tubuh juga berbeda, terutama otot be-sar yang dipicu oleh gula darah.

“Otot rangka sangat penting bagi kesehatan Anda, dan itu terutama berlaku bagi penderita diabetes,” jelasnya. “Latihan yang bersifat aero-

bik mempengaruhi otot rangka melalui serangkaian mekanisme, dan angkat berat mempengaruhi otot rangka melalui sepe-rangkat me-kanisme yang sama sekali berbeda. Jadi, ketika Anda meng-gabungkan aero-bik plus angkat-berat, Anda mendapatkan keuntungan ganda.”

S u b y e k studi Church adalah orang dewasa pen-derita diabe-tes, yang kebanyakan berusia 50-an atau lebih tua, jadi Anda mungkin ber-tanya-tanya apakah masuk akal memberikan banyak latihan pada mereka. Tapi dia menunjukkan bahwa latihan rutin pada kelompok yang melakukan kombinasi latihan meng-

habiskan waktu lebih dari dua jam seminggu, yang dia yakini dapat di-lakukan dan sebenarnya lebih sedikit dari anjuran yang diberikan oleh be-berapa studi sebelumnya. (feb)

Mempertanyakan Manfaat Makanan VegetarianMempertanyakan Manfaat Makanan Vegetarian

Kombinasi Aerobik Kombinasi Aerobik Bermanfaat Bagi DiabetesBermanfaat Bagi Diabetes Pureinsight

Dr. JOHN BRIFFAThe Epoch Times

Seni PenyembuhanSeni Penyembuhan

Riset MedisRiset Medis (1)(1)

Di dua seri artikel ini, saya akan membagi beberapa pemikiran yang menginspirasi saya di suatu pagi awal musim semi di New York. Saya harap artikel ini menarik dan berguna bagi Anda.

Pemikiran ini terinspirasi oleh nukilan di The New Yorker (2/3/2010) yang merinci tekanan bagi psikiatri modern. Poin penting terungkap bah-wa, obat-obatan anti-depresi mung-kin tidak lebih baik daripada placebo (terapi atau prosedur penyembuhan melalui pemberian obat yang sebe-narnya tidak berkhasiat).

Kemungkinan ini juga dinya-takan JAMA edisi Januari 2010, sebuah jurnal profesional mingguan yang menjadi bacaan para dokter.

Saya tidak sedang menulis ten-tang obat antidepresi, namun lebih pada menyorot masalah efek place-bo yang sejak lama mengganggu (atau mungkin mengusik) kita da-lam bidang medis.

Studi obatKita seringkali membaca hasil

studi obat pada suatu pemberitaan,

mengutip keuntungan dan kerugian dari produk farmasi untuk kondisi tersebut. Umumnya yang kita baca tentang keuntungannya.

Semakin banyak publikasi studi yang menghasilkan efek positif obat daripada efek negatifnya. Mungkin industri obat tidak menyukai pem-beritaan yang negatif.

Studi obat-obatan ini umumnya mengambil bentuk pengujian klinis secara acak, atau RCT. Umumnya, subyek diberikan obat yang dise-suaikan dengan studi atau menggu-nakan placebo.

Terkadang, peneliti tidak menge-tahui siapa yang mendapatkan obat dan siapa yang mendapatkan placebo. Ini dinamakan double blind RCT.

Subyek mungkin mengetahui-nya meskipun mereka tidak diberi-tahu apakah mendapatkan obat yang sebenarnya atau placebo. Sebab obat yang disesuaikan dengan studi seringkali memiliki efek samping, dan placebo biasanya tidak, sub-yek studi mungkin mengalami efek samping dan mengambil kesimpul-an dimana mereka berada.

Pengetahuan ini merupakan efek placebo, yang dapat mengangkat efek obat dan menurunkan efek pla-

Patricia A. Muehsam, MD

VOA News LATIHAN AEROBIK: Studi baru

menunjukkan kombinasi aerobik dan angkat beban dapat membantu penderita diabe-

tes tipe-2 men-gontrol kadar

gula darah mereka. (PHO-

TOS.COM)

cebo ketika semua angka statistik dilakukan. Jadi, statistik mengang-gap obat lebih efektif, padahal se-sungguhnya mungkin tidak.

Menariknya, kerusakan poten-sial dari pengujian kontrol placebo ini telah diperdebatkan cukup lama oleh ahli metodologi tersebut, juga telah beredar di jurnal ilmiah dan konferensi profesional mereka.

Namun demikian, para dokter tidak membaca jurnal ini atau meng-hadiri konferensinya, sehingga ba-nyak yang naif mengenai masalah ini. Kita semua terlalu sering mene-rima hasil dari suatu hal yang kita anggap “standar emas” riset klinis, ketika metodologis banyak mem-

pertanyakan perangkat pengukuran mereka selama beberapa dekade.

Jadi pesan saya: ingatlah bahwa pengambil keputusan klinis bisa jadi terpengaruh oleh studi yang diragukan.

Pada bagian 2 nanti, saya akan menjelaskan bagaimana kecemasan tentang studi riset lebih banyak tersedia dari studi obat, lebih detil tentang dampak placebo dan kekuat-an pikiran kita, dan memberi Anda beberapa saran praktis tentang ba-gaimana menggunakan semua yang telah saya bagi pada Anda. (feb)

Dr. Muehsam, seorang dokter, musisi, dan penulis di New York City. Emailnya: [email protected]

Page 5: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011

IPTEKTheEpochTimesA FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

5

Para pakar arkeologi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Ar-

menia, telah menggali seperang-kat alat pembuat anggur kuno di kompleks gua Areni-1, yang

terletak di dekat sebuah desa di selatan Armenia.

Ini adalah kompleks yang sama di-mana juga ditemukan sepatu kulit tertua, yang diperkirakan berumur 3.500 SM.

Sebuah laporan analisis kimia, di-publikasikan secara daring dalam Jour-nal of Archeological Science, telah dikonfi rmasi sebagai lokasi penggalian unit produksi anggur yang lengkap. Unit ini terdiri dari alat press yang terbuat dari kemasan tanah liat yang miring, yang menuju sebuah tabung besar. Para peneliti juga menemukan tempat penyim-panan lain yang berukuran besar dan guci fermentasi. Bekas pengawetan ang-gur, biji anggur, dan beberapa tanaman merambat dengan kulit buah yang masih utuh ditemukan di dekat alat pemerasan.

“Ini merupakan penemuan peralat-an produksi anggur tertua yang relatif lengkap, dengan alat pemeras, tong fer-mentasi, dan guci,” kata ketua tim penu-lis laporan, Hans Barnard dalam siaran pers. Barnard adalah seorang arkeolog dari Universitas Kalifornia, Los Angeles (UCLA), Cotsen Institute.

Benda-benda peninggalan tersebut digali dari pusat galeri kompleks gua, dan diperkirakan berusia 4.100 SM, yaitu pada Zaman Perunggu Akhir (Chalco-

lithic Periode), setelah Zaman Karbon.“Untuk pertama kalinya, kami memi-

liki gambaran arkeologi yang lengkap mengenai produksi anggur, yang ternya-ta telah dimulai sejak 6.100 tahun yang lalu,” kata Gregory Areshian, kepala tim penggalian, yang juga sebagai asisten direktur di UCLA’s Cotsen Institute of Archaeology, dalam siaran persnya.

Sebuah tim yang terdiri dari para pa-kar paleobotani (tumbuhan purba) dari tiga lembaga berbeda, menganalisis sisa biji anggur yang telah diawetkan dan dikonfi rmasi sebagai Vitis vinifera vini-fera, yaitu jenis varietas anggur yang sama dengan yang biasa digunakan da-

lam pembuatan anggur masa kini.Sebuah analisis kimia yang dilakukan

oleh tim UCLA juga mengonfi rmasikan adanya malvidin, yaitu suatu pigmen an-tosianin yang berperan membentuk war-na merah yang menyerupai buah delima dan anggur merah.

Malvidin yang terkandung di insta-lasi keramik, bersama dengan sisa-sisa anggur yang terawetkan yang ditemu-kan di sekitar tempat itu, menegaskan bahwa desain dan tata letak situs ini “sa-ngat menyerupai sejarah instalasi peme-rasan anggur”, tempat di mana anggur itu diproduksi, tulis para peneliti dalam laporannya. (bdn)

Dinosarus berjari tunggal pertama telah ditemukan di wilayah Mongo-

lia Dalam, Tiongkok.

Seekor dinosaurus yang hanya memi-liki satu jari di tangannya telah ditemukan di wilayah Mongolia Dalam, negara Tiong-kok. Ini merupakan dinosaurus darat ber-jari satu pertama yang pernah ditemukan.

Menurut tim palaeontologist interna-sional yang menemukannya, dinosaurus ini merupakan Alvarezsauroidea, dinosaurus karnivora yang merupakan cabang dari ke-lompok Theropoda.

Seperti diketahui, Theropoda merupa-kan nenek moyang burung modern saat ini dan juga dinosaurus terpopuler seperti Ty-rannosaurus dan Velociraptor.

Dinamakan Linhenykus monodactylus, potongan-potongan rangka binatang purba ini digali oleh ilmuwan yang berasal dari berbagai negara, diantaranya Tiongkok, Ing-gris, dan Amerika Serikat. Formasi-batuan dimana fosil itu ditemukan b e r u - mur antara 84 - 75 juta ta- hun, menujukkan bahwa dinosau- rus ini hidup pada peri-ode pertengahan hingga akhir Creta-ceous.

Tim peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), memperkirakan Linhenykus monodactylus tumbuh dengan tinggi sekitar dua meter dan seberat seekor burung beo besar, menurut siaran

pers yang dikeluarkan. B u r u n g beo sen-

diri berat-nya bisa mencapai 4,5 kilogram.

Penemuan ini membingungkan para ilmuwan yang terlibat da-lam penelitian, yang menekankan berbagai struktur tangan yang ditemukan pada dinosaurus. Be-berapa spesies dinosaurus yang

selama ini telah ditemukan memiliki jari sebanyak lima, sebagian ada yang tiga, sebagian lagi dua, dan ada pula beberapa diantaranya yang memiliki anggota tubuh seperti lengan di bagian samping tubuhnya. Para ilmuwan pun berspekulasi bahwa di-nosaurus mini bercakar tunggal ini meman-faatkan cakarnya untuk menggali sarang serangga.

“Theropod ini tidak lazim karena hanya memiliki satu cakar di kedua tangannya,”

kata Michael Pittman, peneliti dari Depart-ment of Earth Sciences University College London, seperti dikutip dari Physorg, 26 Januari 2011.

“Hanya terdapat satu cakar di setiap tangannya, membuat Linhenykus monod-actylus ini menjadi satu-satunya spesies dinosaurus yang hanya memiliki satu jari,” tambahnya.

Pittman menyebutkan, theropod non avian (yang tidak terbang) mulai dengan

lima buah jari dan kemudian berevolusi menjadi hanya punya tiga jari di setiap ta-ngannya.

“Tyrannosaurus merupakan pengecuali-an karena ia punya dua jari,” kata Pittman. “Akan tetapi, satu buah jari yang dimiliki Linhenykus menunjukkan bahwa modi-fi kasi tangan pada theropod merupakan evolusi yang sangat kompleks dan eksten-sif,” ucapnya. (bdn)

Dinosaurus Berjari Satu Pertama Ditemukan di TiongkokDinosaurus Berjari Satu Pertama Ditemukan di Tiongkok

ATAS: Linhenykus monodactylus menurut rekaan seniman lukis. (JULIUS T. CSOTONYI); KIRI: Sketsa kerangka Linhenykus monodactylus. (INSTITUTE OF VERTEBRATE PALEONTOLOGY AND PALEOANTHROPOLOGY)

Ditemukan Peralatan Pembuat Anggur Ditemukan Peralatan Pembuat Anggur Kuno Kuno

Piringan Tebal Galaksi Andromeda Piringan Tebal Galaksi Andromeda Berhasil DiidentifikasiBerhasil Diidentifikasi

ARSHDEEP SARAOThe Epoch Times

Sekelompok astronom internasional untuk pertama kalinya berhasil mengiden-tifi kasi adanya sebuah piringan tebal di Galaksi Andromeda, galaksi yang terletak paling dekat dengan galaksi kita.

Menurut kelompok ilmuwan yang ber-asal dari Eropa, Australia, dan seorang pe-neliti dari UCLA bernama Michael Rich, piringan tebal yang baru berhasil ditemu-kan setelah dilakukan penyelidikan selama 5 tahun itu, akan membantu para astronom dalam memahami proses-proses yang ter-jadi dalam pembentukan dan evolusi dari sebuah galaksi spiral, seperti galaksi kita.

Dengan memakai Teleskop Keck yang berbasis di Hawai, para astronom itu meng-analisa kecepatan dari masing-masing bintang terang yang terdapat di Galaksi Andromeda. Mereka menemukan ada-nya jejak-jejak dari sebuah piringan yang berukuran tebal, bukan tipis seperti yang selama ini diketahui. Mereka mengukur kandungan kimia, lebar, dan tinggi piringan itu, untuk mengetahui perbedaannya de-ngan piringan yang lebih tipis.

Sekitar 70% bintang-bintang yang ter-dapat di dalam Galaksi Andromeda terle-tak di piringan yang tipis. Sturuktur dari pi-ringan ini mengandung lengan spiral yang ditandai dengan adanya wilayah-wilayah, dimana terjadi proses pembentukan bin-tang yang aktif, dan dikelilingi oleh sebuah tonjolan yang berisi bintang-bintang yang lebih tua, sekaligus sebagai pusat galaksi.

“Dari pengamatan yang dilakukan ter-hadap Galaksi Bima Sakti dan beberapa galaksi spiral lainnya, kita tahu bahwa pada umumnya, semua galaksi spiral

memiliki dua buah piringan yang tipis dan tebal,” kata Michelle Collins, mahasiswa kedokteran dari University of Cambridge’s Institute of Astronomy, yang sekaligus ber-peran sebagai kepala penelitian.

Piringan tebal yang berisi bintang-bin-tang tua, memiliki orbit di sepanjang jalur “tebal”, yang memanjang baik di atas mau-pun di bawah piringan yang tipis.

“Piringan tipis yang biasa kita lihat lewat pencitraan teleskop Hubble, dihasil-kan melalui gas yang muncul pada saat ter-akhir pembentukkan galaksi. Sedangkan piringan yang lebih tebal dihasilkan pada awal tahap pembentukan galaksi. Kedua piringan tadi merupakan sumber informasi yang ideal untuk mengungkap proses-pro-ses yang terlibat di dalam evolusi galaksi,” tambah Collins

Namun proses pembentukan piringan yang lebih tebal masih merupakan hal yang misterius. Satu-satunya cara untuk mengeta-huinya ialah harus terlebih dulu memahami struktur piringan tebal yang juga muncul pada galaksi kita sendiri. Akan tetapi, be-berapa gambar piringan kita sendiri masih juga banyak yang tidak jelas. Penemuan adanya piringan serupa di Galaksi An-dromeda telah memberikan kita gambaran yang lebih jelas mengenai struktur spiral.

“Studi awal dari komponen ini telah menunjukkan bahwa piringan yang lebih tebal memang berusia lebih tua dari piring-an yang tipis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan kandungan kimiawi,” kata Rich. “Ke depannya, pengamatan lanjutan seharusnya akan makin menguak struktur piringan di Galaksi Andromeda, sekaligus memperdalam pemahaman kita terhadap pembentukan galaksi spiral di se-luruh alam semesta.” (pls)

MARIEKE VOS-ZWEERSThe Epoch Times

dan Amerika Serikat. Formasi batuan na fosil itu ditemukan u - mur antara 84 - 75 ta- hun, menujukkan a dinosau- rus ini

pada peri-pertengahan

a akhir Creta-

m peneliti, yangbitkan temuan mereka oceedings of the National my of Sciences (PNAS), erkirakan Linhenykus

dactylus tumbuh dengan sekitar dua meter dan seberat

r burung beo besar, menurut siaran

pers yang dikBb

dirnya bisa mencapai 4,5 kilogr

Penemuan ini membinpara ilmuwan yang terlam penelitian, yang menberbagai struktur tangditemukan pada dinosauberapa spesies dinosau

ATAS: Linhenykus monodactylus m

Skema yang menggambarkan struktur piringan tebal. Piringan yang tebal dibentuk oleh bin-tang-bintang yang memiliki usia lebih tua daripada yang membentuk piringan tipis. (AMANDA

SMITH, IOA GRAPHICS OFFICER)

Science DailyALAT PEMBUAT ANGGUR ZAMAN PERUNGGU: Arkeolog menemukan alat pembuat ang-gur berumur 6.100 tahun di kompleks gua kuno di Armenia. (COURTESY OF BARNARD HANS)

Perangkat Anti-Sensor Baru Masih Memiliki KelemahanPerangkat Anti-Sensor Baru Masih Memiliki Kelemahan

Website Reporters Without Borders berbahasa Tiong-hoa diblokir di Beijing, Tiongkok. (THE EPOCH TIMES)

Sebuah sarana anti-sensor baru yang kini sedang dikem-bangkan oleh pemerintah AS, yang bertujuan untuk memberi-kan berita yang tak tersensor bagi pengakses internet. Perang-kat lunak untuk menerobos “Great Firewall”, sensor inter-net yang digunakan Partai Ko-munis Tiongkok (PKT), untuk memblokir berita-berita yang dianggap “membahayakan”

rezim komunis. Sistem baru itu, Feed Over Email (FOE)

Namun FOE ini memiliki sedikit kekurangan, yaitu peng-guna harus membuat akun email di AS terlebih dahulu, atau melalui penyedia layanan luar negeri. Karena FOE tidak akan bekerja dengan akun email yang berbasis di Tiongkok.

Selain itu dari segi keaman-an, masih dapat dimonitoring oleh pemerintah, sehingga berisiko tertangkap oleh polisi Internet Tiongkok. (pls)

The Epoch Times

Page 6: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011LINTAS BUDAYA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD6

Perang Guan Du (baca: kwan tu) merupakan salah satu dari 3 perang besar tersohor dalam sejarah Tiong-kok kuno, dimana pihak yang lemah mampu mengalahkan lawan yang jauh lebih kuat. Ia telah mengokoh-kan fondasi bagi Cao Cao dalam rangka pemersatuan wilayah utara negeri dan sekaligus membuat Yuan Shao (salah satu adipati) yang ang-kuh, kalah dengan telak sehingga ke-hilangan kekuasaannya.

Latar Belakang

Pada akhir Dinasti Han Timur (25-220, dengan ibu kota Luo Yang), negeri Tiongkok dikuasai para adipati. Pada tahun pertama pemerintahan Jian An (Membangun Keamanan, 196-219), Cao Cao menyandera Kai-sar Han Xuan ke kota Xu Chang de-ngan maksud “menyandera sang pute-ra langit agar dapat memerintah para adipati”, sehingga kekuasaan Dinasti Han Timur akan jatuh dalam geng-gaman Cao Cao.

Pada tahun ketiga Jian An (199), Yuan Shao mengalahkan Gongsun Zan, salah satu adipati besar pada masa itu, dan berhasil menguasai em-pat wilayah provinsi serta mengancam keberadaan Cao Cao. Karena Yuan Shao memiliki seratus ribu lebih pra-jurit, sedangkan Cao Cao hanya memi-liki puluhan ribu, dengan wilayah terutama di selatan Sungai Kuning, sehingga Yuan Shao secara obyektif berada di atas angin. Lantas timbullah niatan Yuan Shao untuk merebut Xu Chang dan menghabisi Cao Cao, de-ngan demikian kekuasaan Dinasti Han akan berhasil ia rebut.

Awal Peperangan

Pada bulan ke-6 tahun 200, Yuan Shao dengan sikap sangat arogan memimpin pasukannya yang berjum-lah 100.000 prajurit, dengan gegap gempita menuju Kota Xu Chang (ibu kota wilayah kekuasaan Cao Cao), maka terbukalah tirai adegan Perang Guan Du.

Berita invasi bala tentara Yuan Shao tersiar ke Xu Chang, para jen-deral pasukan Cao Cao semuanya menganggap Yuan Shao terlampau perkasa, dengan kekuatan pasuk-an Cao Cao yang hanya berjumlah 20.000-an pasti akan sulit ditandingi.

Namun Cao Cao dengan kepala dingin menganalisa, “Saya mengenal kepribadian Yuan Shao yang ambi-sius tapi kurang cerdas, garang tapi bernyali kecil, penuh curiga dan tidak menyukai orang yang lebih pintar dari dirinya, sehingga meskipun tentara-nya berjumlah banyak, namun miskin strategi, para jenderalnya pun cong-kak, dan seringkali tidak mau menu-ruti perintah. Meskipun wilayahnya luas, meski bahan pangannya me-limpah, tidak membuat saya gentar!” Maka Cao Cao pun memutuskan un-tuk menyambut serangan Yuan Shao.

Pada bulan ke-12 tahun 200 Mase-hi, di saat Cao Cao sedang mengatur

strategi berperang untuk menghadapi Yuan Shao, justru mendapat serbuan dari Liu Bei yang ingin bersekutu de-ngan Yuan Shao untuk menggempur Cao Cao.

Cao Cao menganggap, “Liu Bei ini teramat pintar, jika sekarang dibi-arkan, kelak pasti akan merepotkan. Meski Yuan Shao ambisius, tetapi jika urusannya tertunda dan berkembang tidak seperti yang diharapkan, pasti ia akan ambil posisi diam. Maka Cao Cao memimpin sendiri pasukan elit untuk berbalik menghantam Liu Bei. Dengan cepat Cao Cao berhasil men-guasai wilayah Xia Pi dan memaksa Jenderal Guan Yu menyerah, pasukan Liu Bei kalah dan terdesak sampai ke Provinsi He Bei dan kemudian mereka bergabung dengan Yuan Shao.

Ketika itu Tian Feng, ahli siasat Yuan Shao sempat mengusulkan agar pada kesempatan itu menggem-pur Cao Cao dari belakang, namun dengan dalih sang anak sedang sakit, Yuan Shao menolak usulan Tian Feng dan melepas peluang bagus untuk “menghabisi” Cao Cao. Sehingga Cao Cao yang telah mengalahkan Liu Bei masih dapat kembali dengan aman ke Guan Du guna mempersiapkan perang berikutnya melawan Yuan Shao.

Dua jenderal terbunuh

Pada bulan ke-2 tahun 201, Yuan Shao memimpin pasukan besar me-nyerbu daerah Li Yang dan mengutus Jenderal Guo Tu, Chun Yuqiong dan Yan Liang menyerbu Bai Ma. Kala itu Bai Ma dijaga oleh Liu Yan, na-mun Cao Cao mengetahui pasukan Liu Yan lemah, dikhawatirkan tidak akan mampu bertahan, maka ia me-mutuskan untuk memimpin sendiri pasukannya dalam rangka menyela-matkan Liu Yan. Ia menampung usul-an ahli siasatnya yang bernama Xun You dan memimpin dulu pasukan-nya ke daerah Yan Jin, dengan begitu seolah-olah hendak menyeberangi sungai untuk menyerang garis bela-kang pertahanan Yuan Shao. Namun sebenarnya itu hanya taktik guna mengalihkan perhatian, agar pasuk-an Yuan Shao tercerai berai. Dan Cao Cao sekali lagi pada kesempatan tersebut memimpin sebuah pasukan elit bergegas ke timur menolong Bai Ma. Jenderal Yan Liang tak sempat bereaksi sudah keburu terbunuh oleh Guan Yu, Bai Ma pun lepas dari mara bahaya.

Setelah Cao Cao berhasil mem-bebaskan kepungan atas Kota Bai Ma, ia menyuruh penduduk Bai Ma untuk mengungsi, Yuan Shao meng-utus Jenderal Wen Chou mengejar dari belakang. Ketika itu Cao Cao hanya bersama 600 pasukan kavale-ri, padahal kekuatan Pasukan Yuan Shao sekitar 6.000-an kavaleri. Da-lam keadaan terdesak itu tiba-tiba Cao Cao mengeluarkan strategi aneh namun brilian. Sebagian pasukannya diminta melepas pelana dan kudanya, juga dengan sengaja membuang se-bagian perbekalan mereka di sepan-jang jalan yang hendak dilalui pasuk-an musuh. Tak lama, Pasukan Wen Chou tiba dan di saat menyaksikan sejumlah perbekalan dan kuda yang

dibuang, mereka pun saling berebut sehingga situasi menjadi kacau. Cao Cao ternyata telah siap menyergap dari arah samping, dan ketika pa-sukan musuh telah kocar-kacir, ia segera memerintahkan penyerbuan. Pasukan Yuan menjadi sangat terke-jut, dan komandan Wen Chou terba-cok roboh. Cao Cao pun dengan lan-car mundur ke arah Guan Du, setelah berhasil mengalahkan 2 jenderal an-dalan Yuan Shao, Yan Liang dan Wen Chou, yang membuat pasukan Yuan Shao terguncang hebat.

Kembalinya Kepercayaan Diri

Pada bulan ke-8 di tahun yang sama, pasukan Yuan Shao menyerbu sampai ke Guan Du. Kedua pasukan yang berseteru tersebut saling berta-han, kemenangan dan kekalahan ter-jadi silih berganti. Bulan ke-9, pa-sukan Cao Cao sekali lagi keluar menyerang, namun tidak berhasil, kala itu pasuk-an Cao Cao berjumlah tidak sampai 10.000 orang, bahkan 20-30% tentaranya dalam keadaan terluka, maka mereka terpaksa berba-lik ke markas untuk bertahan. Meli-hat pasukan Cao Cao bertahan, pasu-kan Yuan Shao menguruk tanah dan membentuk gunung yang dipakai se-bagai landasan untuk menghujani pa-nah dari posisi yang lebih tinggi dari-pada tembok kota Cao Cao, sehingga membuat pasukan Cao Cao terpaksa berjalan di bawah perlindungan peri-sai. Dan untuk mengimbangi pasukan musuh, Cao Cao telah menemukan semacam kereta “halilintar” yang da-pat menyergap pasukan Yuan Shao, kereta itu dapat melontarkan batu ke arah pasukan Yuan. Pasukan Yuan juga membuat terowongan bawah ta-nah untuk menyergap pasukan Cao, tetapi pasukan Cao pantang menye-rah, maka mereka menggali parit panjang untuk menangkalnya.

Kedua belah pihak saling ber-jibaku selama 3 bulan lebih, Cao Cao karena tentaranya kelelahan dan kekurangan bahan pangan, pernah kehilangan percaya diri sejenak. Ia menulis surat ke penasehat Xun Yu, menyatakan hendak mundur balik ke Xu Chang. Tapi surat balasan Xun Yu berhasil membangkitkan kembali ke-percayaan dirinya dan ia memutuskan untuk tetap melanjutkan pertempuran melawan Yuan Shao.

Kemudian, Cao Cao yang men-dengar bahan logistik Yuan Shao akan segera terkirim, langsung me-merintahkan jenderalnya untuk menghadang dan membakarnya. Pada bulan ke-10, kiriman bahan pangan Yuan Shao tiba lagi, Jenderal Chun Yuqiong memimpin pasukan berkekuatan 10.000 prajurit, men-gawalnya dan menyimpan bahan pan-gan tersebut di Kota Gu Shi dan Wu Chao (Provinsi Hen Nan). Saat itu, seorang ahli siasat Yuan Shao berna-ma Xu You berkhianat lantaran tidak dihargai oleh Yuan Shao, bahkan ang-gota keluarganya juga dijebloskan ke dalam penjara, sehingga ia membo-corkan rahasia militer Yuan Shao ke-pada Cao Cao, bahwa penjagaan atas Kota Wu Chao tidak ketat, bahkan hanya dengan sebuah serangan yang

tak terduga sudah dapat ditembus. Dengan 5.000 pasukan kavaleri dan infantri, Cao Cao berhasil menyerang dan membumi-hanguskan Wu Chao. Lantaran tidak mau mendengar saran dari salah seorang jenderalnya, Yuan Shao hanya mengerahkan sedikit bala bantuan untuk menyelamatkan kota Wu Chao, akan tetapi serangan-nya tertahan oleh pasukan Cao Cao, setelah itu barulah Yuan Shao menya-dari bahwa taktiknya keliru.

Tatkala Cao Cao sedang meng-gempur Wu Chao, pasukan bala ban-tuan Yuan sudah semakin mendekat. Penasehat di sekitar Cao Cao me-nanyakan apakah perlu membagi sebagian prajurit untuk menghadap-inya, Cao Cao membentak: “Jangan menunggu pasukan musuh tiba di punggung baru beritahu saya!” Men-dengar itu, pasukannya termotivasi dan akhirnya berhasil “menjebol” Wu Chao. Pasukan Yuan Shao runtuh di semua lini dan akhirnya Yuan Shao dengan membawa 800 lebih tentara yang tersisa melarikan diri kembali ke utara, dengan demikian perang Guan Du telah berakhir dengan Cao Cao sebagai pemenangnya.

Kesimpulan

Melalui pertempuran selama 1 tahun lebih, Cao Cao memperoleh kemenangan di perang Guan Du, juga merupakan landasan kokoh bagi kelak pemersatuannya di wilayah utara. Di dalam perang itu, Cao Cao dengan kekuatan pasukan yang ha-nya berjumlah 20.000 prajurit berha-sil mengalahkan Yuan Shao dengan 100.000 prajuritnya, menjadi salah satu contoh di dalam sejarah Tiong-kok, dengan pasukan minim berha-sil mengalahkan pasukan berjumlah lebih besar. Dari pertempuran ini bisa dinilai Cao Cao merupakan orang yang berwawasan luas, bernyali be-sar, dan mau menerima saran serta bisa menempatkan orang pada posisi yang tepat, itulah dari sekian banyak faktor yang membuatnya berhasil. Dua tahun setelah perang Guan Du, lantaran kalah dengan mengenaskan, akhrinya Yuan Shao meninggal dalam keadaan depresi. Dengan mengguna-kan kesempatan ini, Cao Cao memus-nahkan sisa kekuasaan Yuan Shao, dan akhirnya daerah utara yang sering terjebak dalam kekacauan perang da-lam, berhasil ia satukan. (whs)

Catatan editor: Ini adalah bagian perdana

dari serangkaian puisi terjemahan

bahasa Tionghoa dari Dinasti Tang yang dipublikasikan di

Epoch Times. Setiap bagian akan disertai

dengan teks asli bahasa Tionghoa, bahasa

terjemahan, dan esai kecil pendahuluan,

kontekstualisasi, dan penilaian.

Puisi merupakan seni yang tertinggi dan terbesar dari Tiongkok pada masa Dinasti Tang, yang berlangsung mu-lai abad ke-7 hingga 9 Mase-

hi. Sama seperti teater yang memukau masyarakat Ing-gris, dan masyarakat Amerika yang tergila-gila pada serial TV komedi situasi, puisi juga merupakan sarana “berbi-cara” masyarakat Tiongkok pada masa Dinasti Tang.

Perkembangan seni puisi selama periode ini (abad 7-9 M) benar-benar menakjub-kan. Koleksi puisi Tang yang memiliki makna paling “men-dalam” (dikompilasi sekitar awal abad-18 di Tiongkok), mengandung lebih dari 50.000 puisi, dari lebih dari 2.200 penulis yang berbeda. Mulai dari kaisar, menteri, penyanyi, bahkan imam, semua menulis puisi. Ada pula perempuan penyair, penyair mabuk dan penyair anak-anak, puisi pun dipraktekkan di sekolah dan di kalangan teman-teman. Puisi terserap seluruh budaya dan merupakan bagian in-tegral dari kehidupan setiap orang terpelajar.

Bagi Anda yang baru pertama kali mengenal puisi Dinasti Tang, saya berharap puisi pertama ini juga akan memiliki makna yang menda-lam bagi Anda, seperti yang

terjadi pada saya ketika perta-ma kali membacanya. Ditulis oleh Meng Haoran, lebih dari 1200 tahun yang lalu, masih merupakan salah satu puisi pertama yang dipelajari oleh para mahasiswa Tiongkok di hari ini ketika mereka mulai mempelajari sastra. Bahkan setelah membaca puluhan

kali, saya masih merasa puisi ini teramat indah. Ia mampu menghadirkan ciri utama puisi Dinasti Tang, yatu dalam hal kesederhanaan dan kesadaran terhadap lingkungan alam.

Para penyair Dinasti Tang seperti Meng Haoran, sering melantunkan syair dengan kepekaan yang seolah-olah

terasa “sangat dekat” dengan kita - dengan berbagai kepi-awaian dan kesadaran diri, dengan temperamen yang serupa, baik di zaman klasik maupun jaman modern. Kua-litas puisi-puisi Tang dapat

dikategorikan sebagai yang “terbaik” dalam sejarah ke-budayaan Tiongkok selama 5.000 tahun. Satu hal yang saya harapkan melalui terje-mahan ini ialah, bagaimana agar orang-orang yang hidup

di zaman yang serba modern ini mampu melantunkan kem-bali suara penyair Tang.

Lan Hua adalah nama pena seorang penulis dan penerjemah yang berdomisili di New York. (osc)

Fajar Musim SemiFajar Musim SemiSebuah terjemahan dari penafsiran puisi Tiongkok Klasik Dinasti TangSebuah terjemahan dari penafsiran puisi Tiongkok Klasik Dinasti Tang

Festival Salju Festival Salju di Sapporo, Jepangdi Sapporo, Jepang

Ilustrasi Cao Cao. (DISINFO.COM)

Festival Salju di Sapporo (Jepang) dirayakan setiap tahun di awal Februari selama tujuh hari. Pada saat itu, para seniman pahat akan menciptakan ratusan patung dan instalasi yang ter-buat dari es dan salju.

Sejarah festival ini dimulai pada 1950, yaitu ketika di suatu pagi, di sebuah sekolah tinggi di Kota Sapporo, terpasang enam tokoh hewan yang terbuat dari salju. Seiring waktu, hal itu pun menjadi tradisi. Pada 1972, setelah diadakan Olimpiade Musim Dingin di Sapporo, festival salju menjadi kian dikenal di selu-ruh dunia, dan dua tahun kemudian mulai diadakan kompetisi internasional patung yang terbuat dari salju dan es.

Festival Salju diselenggarakan di tiga kabupaten kota: di Stadion Tsudome, Odori Park dan Jalan Susukino. Selama fes-tival, turut diadakan kompetisi internasional, yang menghadir-kan tim dari berbagai negara. Ukuran patung salju bisa menca-pai 25 x 15 meter. Di salah satu area utama di Odori Park, Anda dapat melihat lebih dari selusin patung yang terbuat dari salju, ratusan patung es, dengan efek pencahayaan yang menarik se-hingga patung-patung tersebut terlihat seakan hidup.

Tujuh hari festival salju di Sapporo, telah mengubah kota itu menjadi sebuah kota yang fantastis, dengan berbagai hiasan es dan salju. Festival salju merupakan salah satu peristiwa be-sar musim dingin di Jepang, yang menghadirkan lebih dari 2 juta wisatawan dari seluruh dunia. (osc)

LAN HUA

Perang Yang Mengubah Sejarah TiongkokPerang Yang Mengubah Sejarah Tiongkok

Perang Guan DuPerang Guan DuSHU PINGThe Epoch Times

ALINA TANKOThe Epoch Times

Festival Salju Sapporo. (GETTY IMAGES)

Page 7: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011SERBA SERBITheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD7

The Epoch Times‘A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD’

PEMIMPIN UMUM:YS Then

WAKIL PEMIMPIN UMUM:Milianda Tantri

PEMIMPIN REDAKSI:Ajeng Utami

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Eva Lestari

REDAKTUR:Widiyanto, Sudianto, Linjaya, Robert, Febriant, Maya, Hartoyo, Arief Haryoso

REPORTER:Amelia Wulan, Leonardo, Rachmat, Boedijono, Oscar, Lisi Guo, Manuh

ALAMAT:The Epoch Times Indonesia Jl. Raya Panjang Jiwo 34, Surabaya Tel: (031) 8431116 Fax: (031) 8496442contact@epochti mes.co.id

DISTRIBUSI - PEMASARAN:Surabaya : Liing (031) 70780630Bali : Alimin (081) 65444779Medan : (061) 77499135, 4572615Semarang : Budi (024) 70712407Yogjakarta : Tjipto (0274) 7848434 Lombok : Heryanto (081) 7571281

IKLAN:Andhy (031) 71168787, Maya (081) 511 442 143

DONASI:PT. Sinar EpochAcc. BCA 1070255797

sambungan dari hal 1Persembahan ...

Kita banyak membaca sejarah perkembangan ekonomi berbagai negara, namun belum pernah ada negara yang me-nyebutkan membunuh rakyatnya sendiri dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Yang menyedihkan, kesimpulan yang telah diselewengkan ini justru telah diakui oleh se-jumlah negara lain. Bahkan pemerintahan suatu negara yang berakar sama dengan RRT yakni Taiwan, dengan pemerintahan Partai Nasionalis (Kuo Min Tang)-nya yang sering dirugikan PKT, demi kepentingan ekonomi, menjadi semakin hati-hati dalam melontarkan komen-tarnya terhadap peristiwa Tiananmen ini.

Dalam “Pernyataan Mengenang Peristiwa Tianan-men” yang diungkap Presiden Ma Yingjiu setiap tahun-nya sudah berubah. Dulu yang “tidak sudi berinteraksi dengan RRT jika tidak menyelesaikan masalah Tianan-men”, kini menjadi semakin diperhalus ibarat puisi dan sajak, yang bukan hanya telah kehilangan kekuatan ke-camannya, bahkan cenderung membuat bosan orang yang mendengar. Presiden AS Obama juga sangat me-ngenal sifat dan perilaku pemimpin RRT. Ia memahami “keunikan RRT” ini dari para “sinolog” disekitarnya. Bukti terbaru, pemerintah AS mungkin akan “menutup” siaran stasiun radio VOA (Voice of America) yang selama ini bersuara kritis terhadap PKT.

Apakah dunia ini yang begitu bodoh, ataukah si al-gojo ini yang begitu licik, namun nurani rakyat Tiongkok mengetahuinya. Redanya kecaman dunia akan menjadi kesinambungan hidup bagi sistem kediktatoran ini.

Untungnya, masih ada seorang Gaddafi , ia yang membuat kita mengingat kembali peristiwa yang sangat berdarah itu, juga membuat seluruh dunia mencari jejak-jejak kekejaman di wajah para pemimpin RRT yang penuh dengan senyuman itu. Maksud Gaddafi hendak menggapai ranting pohon terakhir demi menyelamat-kan diri sendiri, namun tak disangka justru menyajikan sebuah sudut pandang lain dari seorang diktator kepada diktator lainnya.

Persis seperti suatu opini yang pernah disiarkan BBC London: “Suatu penindasan berdarah yang mengejutkan dunia, membutuhkan suatu pengingkaran oleh kekuatan utama politik dunia, akan tetapi pada akhirnya diungkit kembali oleh seorang diktator yang tangannya bersimbah darah, keseluruhan proses ini merupakan suatu peristiwa yang sangat ironis yang patut untuk direnungkan dengan seksama oleh umat manusia.”

Namun bagaimanapun, tindakan Gaddafi mengikat PKT di atas tungku api bersamanya, juga bisa dikatakan sebagai “persembahan” terakhir dari seorang diktator sebelum ajalnya tiba. Dunia akhirnya mengerti, Gad-dafi mungkin akan segera hangus terbakar, akan tetapi seorang diktator lainnya yang lebih raksasa justru telah berganti topeng baru untuk terus melakukan penipuan-nya.Waspadalah! (lie)

Otak Besar Yang Disalah Artikan (4)

Banyak orang yang tahu bahwa medi-tasi dapat meredakan sakit, memperbaiki konsentrasi dan sistem imunisasi tubuh, menurunkan tekanan darah, mengurangi

depresi dan insomnia. Selain itu, penelitian ilmiah membuktikan bahwa meditasi dapat meningkatkan IQ, memperlambat penua-an, dan orang yang melakukan meditasi

memiliki indeks saraf otak besar yang ber-hubungan dengan kebahagiaan 7 kali lipat

lebih tinggi daripada manusia biasa.

Seorang pria bermarga Zhang, sama sekali tidak menyangka, belajar medi-tasi akan membawa begitu banyak

kegembiraan bagi dirinya, meski pada awalnya ia mengalami banyak keraguan dan rintangan.

Atas rekomendasi temannya, Zhang mengikuti kelas gratis Falun Gong yang mengajarkan meditasi pada lima perangkat latihan Gongnya. Zhang yang terbiasa sibuk mengira akan mudah sekali melakukan medi-tasi dengan duduk bersila, jangankan hanya meditasi setengah jam, setahun pun dia tak gentar. Tak disangka, baru saja mulai duduk bermeditasi segera disadarinya ternyata sa-ngat tidak mudah untuk dapat benar-benar relaks, terutama menjaga benaknya “tanpa memikirkan apapun”.

“Entah mengapa, di dalam benak saya terus bermunculan berbagai macam pikiran, persis gelembung air mendidih, satu per-satu muncul tidak berhenti. Semakin saya bermeditasi, hati saya semakin gelisah dan merasa tidak nyaman, seolah tumbuh rum-put di atasnya. Sekujur badan terasa gatal, terkadang sakit, tubuh saya juga bergoyang, pokoknya bagaimanapun cara saya duduk, tetap saja merasa tidak nyaman, hanya be-berapa menit saja saya sudah tidak tahan lagi dan terpaksa berdiri,” tutur Zhang.

Teman saya tertawa dan berkata, “Coba

lihat, tangan Anda adalah milik Anda sendi-ri, jika Anda perintahkan dia untuk diang-kat maka tangan anda itu akan terangkat, kaki juga milik Anda sendiri, Anda bisa saja menendang saat menginginkannya. Meng-apa Anda tidak dapat mencapai hening jika menghendaki hening? Ini berarti pikiran Anda bukanlah milik Anda, ia tidak mende-ngar perintah Anda. Tapi asalkan Anda terus berlatih, semua pikiran dari luar ini akan da-pat dimusnahkan, pikiran kacau balau dalam benak akan berkurang, lalu hati Anda akan menjadi bersih dan cerah kembali.”

Beberapa bulan kemudian, Zhang dapat menikmati keindahan bermeditasi. “Begitu saya duduk bersila, saya merasa sangat nya-man, merasa tubuh saya seolah lenyap dan larut diantara langit dan bumi serta menyatu dengan alam semesta, perasaan ini sungguh indah.” Memang, dalam meditasinya Zhang telah mengalami pemandangan indah persis seperti yang diutarakan Profesor Taylor.

Kini sudah banyak sekali orang yang se-cara proaktif mencoba menjelajahi mukjizat dan misteri pada tubuh manusia ini. Survei pemerintah AS pada 2007, mendapati bahwa dari total populasi AS yang mencapai 300 juta jiwa lebih, warga yang melakukan medi-tasi mencapai lebih dari 20 juta jiwa. Sama halnya dengan berbagai tempat lain di dunia, banyak pusat medikal yang mulai mengajar-kan pasiennya duduk bermeditasi, agar dapat mengurangi rasa sakit dan depresi.

Budaya Timur yang kuno dan misterius, kini telah menjadi metode penyembuhan arus utama, bahkan banyak sekolah dasar dan me-nengah di negara Barat yang mulai mengajar-kan latihan meditasi, agar dapat meningkat-kan konsentrasi para murid dan kemampuan dalam mengendalikan emosi.

Meditasi ubah struktur otak besarMelalui teknologi pemindai terhadap

otak besar yang kian canggih, para ilmuwan mendapati bahwa orang yang melakukan meditasi dalam jangka panjang, bagian otak

yang khusus mengendalikan kemampuan konsentrasi serta ketajaman indera perasa pada tubuhnya akan tumbuh menjadi se-makin kuat secara signifi kan.

Profesor Richard Davidson dari Universi-tas Wisconsin AS, menjelaskan, bahkan bagi seorang pemula meditasi, bagian otak besar-nya yang berguna bagi manusia juga akan menjadi semakin lincah, hal ini dengan sen-dirinya meningkatkan kemampuan imunisasi tubuh alami dalam melawan virus fl u.

Penelitian di Universitas California, Los Angeles, juga mendapati volume bagian otak yang mengatur konsentrasi dan emosi dari orang yang melakukan meditasi akan menjadi lebih besar, sekaligus juga membuat substansi abu-abu pada otak besarnya menjadi lebih banyak, sehingga meningkatkan IQ seseorang. Di samping itu mereka juga mendapati, pada lapisan kulit otak besar ada suatu bagian akan menjadi semakin tipis seiring bertambahnya usia, dan meditasi dapat memperlambat ke-cepatan penuaan lapisan ini.

Redakan rasa sakitSemakin banyak penelitian ilmiah yang

membuktikan bahwa meditasi dapat mereda-kan rasa sakit, memperbaiki konsentrasi, meningkatkan kekebalan tubuh, menurun-kan tekanan darah, mengurangi rasa cemas, insomnia, bahkan juga dapat membantu pencegahan depresi, sehingga membuat me-tode penyembuhan dengan cara meditasi ini menjadi metode penyembuhan arus utama.

Anggota kongres Negara Bagian Ohio, Tim Ryan (35), setiap hari bermeditasi sela-ma 45 menit sebelum berangkat kerja, karena urusan kongres yang begitu pelik membuat-nya harus selalu dalam keadaan prima untuk dapat menghadapi semua itu. Ia menya-takan, meditasi membantu menjaga pikiran jernih dan emosi yang stabil, konsentrasi lebih terpusat, membuat dirinya dapat men-jadi pendengar yang lebih baik, dan dapat dengan segera membuat analisa yang akurat. “Sekarang pikiran saya lebih jernih diban-

New Epoch Weekly

dingkan dulu, juga membuat saya lebih dapat menikmati kehidupan,” tutur Tim.

Bantu pengendalian emosiAgustus 2010 lalu, Proceedings of the

National Academy of Sciences AS meng-umumkan suatu penelitian, meditasi yang merupakan budaya Timur dapat mengubah jalur saraf pada bagian otak. Penelitian ha-sil kerja sama antara Oregon University de-ngan Dalian Institute of Technology Tiong-kok ini menyatakan, latihan meditasi dapat membantu otak besar dalam mengendalikan emosi, membuat orang lebih mawas diri dan mengurangi rasa cemas.

Mereka menggunakan program meditasi IBMT (Integrative Body-Mind Training) un-tuk melakukan uji coba terhadap hasil Ima-ging Scan pada 45 orang peserta. Didapati pada peserta meditasi, lapisan otak anterior cingulated cortex menjadi lebih banyak, hal ini menandakan kemampuan peserta dalam mengendalikan emosi semakin kuat, tingkat kecemasan, depresi, kemarahan, dan keletih-an juga lebih rendah.

Pertajam daya pikir manusiaProfesor Davidson juga meneliti peng-

aruh meditasi terhadap konsentrasi dan sen-sitivitas indera manusia. Saat mengamati se-suatu, orang sering kali melupakan sejumlah detail. Seperti pada saat dua lembar gambar yang sama ditunjukkan bergantian setelah berselang setengah jam lamanya, orang-orang umumnya tidak dapat melihat gambar kedua. Sementara orang yang telah berlatih meditasi, umumnya dapat melihat apa yang tidak ter-lihat oleh orang lain. Davidson menyatakan, “Dulu ilmuwan beranggapan kemampuan otak manusia pada bagian tertentu sudah tetap, namun kami mendapati bahwa meditasi dapat meningkatkan kemampuan tersebut, latihan mental dapat memperbaiki IQ seseorang.”

Istirahat lebih efektif daripada tidurProfesor Bruce O’Hara dari Universitas

Kentucky, AS, menggunakan metode Psy-chomotor vigilance task untuk mengukur efektivitas meditasi terhadap tidur. Mere-ka meminta para peserta percobaan untuk

mengamati monitor komputer, begitu melihat gambar peserta harus segera menekan tom-bol. Manusia umumnya bereaksi dalam tem-po 200-300 mili detik dalam keadaan sadar, tapi bagi orang yang kurang tidur dibutuhkan waktu yang lebih lama, bahkan kadang sama sekali tidak melihat munculnya gambar.

Ternyata didapati bahwa meskipun peser-ta yang sebelumnya sama sekali tidak pernah berlatih meditasi, setelah bermeditasi selama 40 menit, mereka langsung memiliki perfor-ma yang gemilang. Bagi peserta lainnya yang tidur singkat selama 40 menit, membutuhkan waktu sedikitnya 1 jam untuk dapat tersadar sepenuhnya dari tidur, sementara membaca atau mengobrol untuk mengembalikan stami-na sama sekali tidak membawa efek apapun. Jika peserta tidak tidur semalaman, maka efek perbaikan konsentrasi yang ditimbulkan meditasi akan sangat mencengangkan.

Merasa paling bahagiaTahun 2002, Laboratorium Ilmiah Image

Scan dan Perilaku Otak di Universitas Wis-consin, AS, mengembangkan suatu peneliti-an bertema “Kebahagiaan dan Meditasi”, tujuannya adalah untuk memahami dampak berkultivasi bagi manusia, serta mengamati perbedaan pergerakan aktivitas otak pada orang yang berkultivasi dengan orang biasa.

Angka yang didapat membuktikan bahwa orang-orang yang berkultivasi aliran Buddha, indeks saraf otak mereka yang berhubungan dengan kebahagiaan, 7 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang awam, se-hingga orang-orang yang berkultivasi ini dijuluki “orang yang paling berbahagia di dunia”. Majalah National Geographic dan Times, AS, saling berlomba memberitakan hasil penelitian ini.

Kini semakin banyak dokter menda-pati, meditasi yang didasari pada “perpadu-an antara agama dan iptek” telah membuat banyak manusia masa kini merasakan man-faatnya. “Praktisi pengobatan klinis setelah membaca kitab agama Buddha masa awal, pasti akan meyakini bahwa sang Buddha (Sang Sadar) pada dasarnya adalah seorang psikolog.” (lie) Tamat

sambungan dari hal 1Sup Sirip Hiu ...

Menurut Fang Wenzhong, hiu me-rupakan pemburu di posisi puncak eko-sistem biota laut, penangkapan hiu secara berlebihan akan mengacaukan ekosistem biota laut. Ekosistem laut sangat rentan, begitu salah satu rantai makanan ter-putus, maka kehidupan laut di rantai makanan berikutnya akan menghadapi bencana. Punahnya hiu akan membawa dampak negatif sangat serius terhadap keseimbangan ekosistem laut.

Penurunan drastis jumlah hiu akan menyebabkan kerusakan biota laut. Di seluruh dunia ada 125 negara yang terli-bat dalam perdagangan ikan hiu. Saat ini RRT negara pengimpor sirip hiu terbesar di dunia, karena sup sirip hiu sudah men-jadi kebiasaan pejabat dan pengusaha kaya untuk memamerkan kekayaannya. Beberapa tahun terakhir ini, nasib hiu telah menarik perhatian banyak negara seperti Brazil, Kanada, Oman, dan lain-nya, telah membuat larangan penangkap-an hiu maupun pengambilan sirip ikan

hiu, ada juga sejumlah negara lainnya yang memberlakukan larangan parsial.

“Kurangi semangkuk sup tak akan hancurkan budaya Tiongkok”Fang Wenzhong menjelaskan, kan-

dungan merkuri dalam tubuh hiu men-capai 5 kali lipat jenis ikan lainnya. Ka-rena hiu memakan ikan-ikan lain, ikan lain juga mengandung merkuri. Tinggi-nya kandungan merkuri pada sirip ikan hiu sama sekali tidak bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Bagi etnis Tionghoa, kebiasaan me-ngonsumsi sup sirip hiu sudah ada sejak dulu. Zaman Tiongkok kuno, sirip hiu dipandang sebagai kuliner lezat yang sa-ngat langka, merupakan satu dari sajian 4 kuliner sari laut utama dan hanya bisa dinikmati keluarga kerajaan atau bangsa-wan. Di masyarakat modern kini, sup sirip hiu tetap menjadi kuliner mahal. Et-nis Asia yang menetap di AS umumnya juga hanya menikmati sup sirip hiu pada perayaan penting atau pesta pernikahan. Menurut catatan kuno “Ramuan Tradi-sional Tiongkok”, ikan hiu adalah ikan yang memiliki sirip di punggung, dan

juga di bawah perutnya, rasanya lezat, dan digemari orang Selatan.

Namun kini pakar menyebutkan bah-wa nilai gizi hiu setara dengan ikan beku atau daging beku pada umumnya, bisa dikatakan tidak memberikan manfaat is-timewa bagi tubuh manusia. Kandungan gizinya bahkan tidak lebih baik daripada sebutir telur, susu, bahkan makanan biasa lainnya. Di pasaran AS, sirip ikan hiu di-jual seharga 564 dolar AS.

Charles Phan berpendapat RUU ini tidak ada hubungannya dengan budaya, dan tidak terdapat unsur penyerangan terhadap budaya tradisional Tiongkok, juga bukan merupakan pelecehan ter-hadap suatu budaya. Ia berkata, “Dalam budaya kuliner Tiongkok memang ada kebiasaan mengonsumsi sup sirip hiu, tapi kita juga harus memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan kelang-sungan ekosistem biota laut.” Menurut Charles, hal ini sama halnya dengan mengurangi berkendara mobil untuk mengurangi pencemaran. Sudah sepan-tasnya warga etnis Tionghoa bisa lebih memahami ancaman yang sedang diha-dapi biota laut. “Jika kita tidak mengon-

sumsi sup sirip hiu, maka tidak akan ada lagi yang menjualnya, karena kita tidak membutuhkannya”, lanjutnya.

Pesta pernikahan Yao MingFang Wenzhong mengatakan, kekha-

watiran akan masalah sirip ikan hiu ber-awal dari berita mengenai Yao Ming (atlet basket RRT). Beberapa tahun lalu Yao Ming pernah bersumpah di hadap-an media untuk tidak mengonsumsi sup sirip hiu, namun ternyata pada pesta pernikahannya, sup sirip hiu menjadi salah satu menu hidangan dan rekan satu timnya bahkan memuji kelezatan sup sirip hiu. Tidak jelas mengapa Yao Ming bertindak demikian.

Fang Wenzhong yakin bahwa di antara masalah melindungi budaya ku-liner tradisional atau melindungi keles-tarian hiu, manusia harus memilih yang kedua. Jika hiu tidak dilindungi, akan berdampak bagi keseimbangan ekosistem di laut. Jika predator yang berada pada puncak rantai makanan ini sudah punah, jenis ikan lainnya akan ikut terancam. Ia mengatakan, kita harus melindungi ke-seimbangan ekosistem di laut. (lie)

sambungan dari hal 1Diskusi ...

Peristiwa yang terjadi beruntun di RRT, seperti kasus Qian Yunhui, Deng Yujiao, “70 Yard” di Hangzhou, ban-jir bandang dan lain-lain, telah diung-kap para netter dan menggemparkan masyarakat, sehingga pihak penguasa pun kewalahan menutupi aib tersebut.

Ia juga mengatakan, di era internet ini, ada 3 faktor yang mempengaruhi aksi anti-diktator. Pertama, fakta, selama beberapa tahun ini The Epoch Times senantiasa memberitakan fakta yang disaring PKT sebelum dimuat di media massa milik PKT. Kedua, setiap orang telah menjadi bagian dari media, mere-ka dapat menyuarakan pendapatnya. Ketiga, terbentuknya ribuan kelompok yang berbeda di situs internet, sehingga berkembang dunia yang berbeda. Ciri khas ini menunjukkan bahwa internet tidak akan dapat berbagi kejayaannya dengan para penguasa diktator.

Sebagai penutup Guo Jun menam-bahkan, “Kita melihat revolusi anti penjajahan oleh diktator yang terjadi di Timur Tengah baru-baru ini sebagai con-

toh nyata. Saya juga percaya, tak lama lagi, kita akan dapat menyaksikan peris-tiwa lain di RRT, dan peristiwa ini, pasti akan lebih menghebohkan.”

Tuas kecil dongkel batu pondasi PKTAlan Huang, pakar piranti lunak

pembobol blokir internet dari Aliansi In-ternet Bebas Dunia, menjelaskan bahwa kini misi yang diemban oleh organisasi-nya adalah menentang penindasan PKT terhadap Falun Gong serta mendorong terciptanya kebebasan berinternet. Kare-na piranti lunak yang awalnya dikem-bangkan oleh para praktisi Falun Gong ini kini menjadi tren di seluruh dunia, diantara deretan piranti lunak pembobol blokir internet, piranti ini paling banyak digunakan, karena kemampuannya mem-bobol blokir yang terbaik. Setiap hari, tercatat lebih dari satu juta kali klik dari RRT, sirkulasi laman internet mencapai 2 juta, dan setiap hari terdapat lebih dari 1 juta netter dari RRT yang berhasil lolos dari blokir fi rewall yang dibuat PKT.

Teknisi internet senior Google, Zhang Zengjun, mengatakan para peng-usaha internet tidak bersedia bekerjasa-ma dengan penguasa politik diktator

karena pemblokiran internet mengha-biskan banyak tenaga dan materi, se-hingga membuat situs internet mereka menjadi sangat lamban, hingga akhirnya mengakibatkan pengusaha internet tidak mampu lagi mengoperasikan situsnya. Ia menyatakan, teknologi terbaru internet saat ini dapat mendeteksi setiap gerak gerik yang terjadi pada sistem internet, pemblokiran internet oleh Mesir segera dapat diketahui pihak AS. Kenyataan-nya pemblokiran internet secara mutlak tidak mungkin dapat eksis, bahkan dapat memicu duplikasi. Awal perencanaan in-ternet sudah memperhitungkan masalah kemungkinan pemblokiran.

Berbagai tokoh lainnya juga me-nyampaikan opini mereka seperti Li Hungkuan, seorang pakar HAM Tiong-kok yang dulu menjabat sebagai Pimred e-magazine Big Reference, majalah da-ring yang memuat informasi pembobol-an blokir internet, juga tokoh lainnya se-perti CEO VOA, Zeng Yong, pemimpin gerakan mahasiswa di Tiananmen, Feng Congde, pimpinan Pusat Layanan 3 Peng-unduran Diri, Profesor Li Dayong, serta banyak masyarakat Tiongkok lainnya.

Banyak netter RRT termasuk dian-

taranya sejumlah pejabat, ekonom, juga dosen mengungkapkan di seminar The Epoch Times bahwa mereka berharap dapat mengemukakan rasa terima kasih-nya kepada para pakar pembobol blokir internet di luar negeri, sehingga mereka dapat menerobos blokir internet untuk mengakses berbagai berita di luar neg-eri, yang tidak pernah mereka temukan di RRT. Di lokasi seminar disiarkan ung-kapan terima kasih masyarakat Tiong-kok kepada para pakar internet, serta ke-san-kesan masyarakat Tiongkok setelah menyaksikan revolusi anti-diktator yang terjadi di Timur Tengah.

Mantan dosen Universitas Shan-dong, Profesor Sun Wenguang berkata, “Kami ingin berterima kasih pada pakar pembobol blokir internet yang ada di luar negeri, jika tidak ada metode untuk menerobos blokir ini, kami sangat sulit mengetahui berita di luar negeri. Kami sangat antipati terhadap berbagai sensor yang dilakukan oleh penguasa PKT, kini sejumlah kegiatan kami dapat diberita-kan di luar negeri, sehingga kami tidak lagi merasa terisolasi dan mendapatkan motivasi serta dorongan yang sangat be-sar.” (lie)

sambungan dari hal 2Nasib Tragis ...

Tiba-tiba beruang besar me-raung keras, dengan cakarnya ia mencekik le-her beruang kecil hingga lemas tak ber-daya. Melihat anaknya tewas, raungan-nya semakin keras, seolah meminta maaf. Kemudian ia mencabik-cabik bulunya sendiri dan merobek jubah besi yang dikenakan, seketika itu darah bercampur empedu merah langsung mengalir keluar membasahi perutnya. Sambil meraung keras, dengan membabi buta ia menabrak-kan dirinya ke tembok. Saya tidak mampu mengatakan apa-apa menyaksikan keja-dian yang sangat mengejutkan ini.

Seharian saya menyaksikan peman-dangan mengenaskan. Dalam hati saya

bertanya-tanya, apakah tindakan induk beruang itu adalah wujud cinta kasihnya! Di saat itu ia sama sekali tidak mampu menolong anaknya untuk melepaskan diri dari siksaan selama 20 tahun. Di ten-gah keputus asaan, terpaksa ia menghabisi anaknya, hanya itu yang bisa dilakukannya!

Bahkan beberapa beruang berupaya bunuh diri karena tidak mampu menang-gung rasa sakit yang diderita saat diambil sari empedunya. Agar tidak bunuh diri, jubah besi dikenakan pada tubuh beruang sepanjang hari. Sering kali didapati jubah besi yang dikenakan selama bertahun-ta-hun sudah berkarat.

Karena luka tempat diambilnya sari empedu itu tidak pernah ditutup, sehing-ga tidak pernah sembuh. Akibat siksaan terus menerus sepanjang tahun, ban-

yak beruang yang menderita tumor dan mengidap kanker. Beruang ini sendiri mengidap kanker lever.

Sejumlah orang berpendapat bahwa cakar beruang adalah bahan kuliner lezat, beberapa menganggap kuliner cakar beruang yang dipenggal rasanya sung-guh lezat. Beruang malang yang berhasil diselamatkan ini sebelumnya telah dipo-tong kedua cakarnya dan setiap hari sari empedunya disedot beberapa kali.

Jill Robinson, ibu asuh bagi beruang hitam RRT - pendiri Asosiasi Perlindung-an Satwa Asia (Animals Asia Founda-tion). Di lengan kanannya ditato dua aksara Tionghoa Yue Xiong (月熊) yang berarti Beruang Bulan.

Selama lima tahun mengabdi pada ke-lestarian beruang hitam, ia hendak mendi-

rikan pusat penyelamatan yang lebih besar, namun yayasan nasional selalu ber-argumen persiapan belum cukup baik.

Beruang ini telah disekap di kandang selama 22 tahun! Tidak dapat membalik-kan badan, tidak dapat berdiri tegak, hanya ada rasa sakit! Tidak ada hutan, tidak ada matahari, hanya ada kegelapan! Tidak ada kebebasan, tiada henti, hanya penderitaan!

Proses pengambilan empedu pada beruang hitam sangat menyakitkan. Ka-rena takut cairan empedu tercecer ke-mana-mana, beruang hitam sampai tidak berani menggerakan tubuhnya.

Selain kepala, bagian tubuh lainnya sama sekali tidak dapat digerakkan. Ban-yak dari beruang tersebut kurus kering, dan gerakan yang dapat dilakukan hanya meng-gelengkan kepalanya membabi buta. (lie)

Page 8: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011 LINGKUNGAN TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD8

Rumah Sakit Eagles Nest Wildlife di utara Queens-land, Australia, baru-baru

ini menjadi sorotan berbagai media ketika mengadopsi dua anak ayam albino Kookaburra langka. Harry Kunz, pendiri Eagles Nest, berce-rita tentang kecintaannya terhadap satwa liar Australia.

Pada 1982, Harry Kunz bermi-grasi dari Eropa ke Australia dan langsung terkesan dengan satwa-satwa liar Australia.

Ia selalu ingin menunjukkan kepada anaknya keberadaan he-wan-hewan liar. Namun di daerah asalnya, Austria, sudah tidak lagi terdapat hewan liar, “Ketika saya meninggalkan Austria awal tahun 80-an, sudah tidak ada lagi kehidup-an hewan liar,semua telah punah.”

Begitu menginjak tanah Aus-tralia, Harry langsung terpesona, “Benar-benar sebuah lingkungan menakjubkan, dengan banyaknya satwa liar di sini.”

Harry mengingat kembali peng-alaman pertamanya bersama hewan asli Australia, yakni saat ia mem-bawa seekor kakak tua berjambul yang terluka ke dokter hewan de-ngan tujuan mendapatkan perawat-an. Namun dokter hewan tersebut ternyata tidak bersedia untuk me-nanganinya dan meletakkan kakak-tua itu begitu saja.

Sejak itu dimulailah “perjuang-an” Harry untuk merawat hewan, bukan hanya yang langka dan teran-cam punah, yang sakit dan tergele-tak di jalan pun diselamatkan.

Pada awalnya, dalam setahun dia menampung sekitar 5 ekor hewan liar, dimulai dari bayi kan-guru dan burung, tetapi pada 1986, visi-nya makin berkembang ketika ia mengadopsi 40 ekor bayi fl ying fox terlantar (sejenis kelelawar rak-sasa), setelah serangan badai ganas memusnahkan sebagian koloninya.

Setiap kali melihat seekor he-wan yang masih dapat diselamat-kan, Harry akan selalu turun tangan untuk membantu.

“Saya dengan tulus melakukan hal ini demi melestarikan satwa-sat-wa liar, sehingga kelak anak cucu kita masih bisa menyaksikan ke-beradaan mereka,” jelasnya.

Pada 1990, Harry menemukan elang ekor-baji yang terluka akibat tertabrak bus. Sejak itu, dia mencoba untuk mendalami karakter burung pemangsa, termasuk burung hantu dan elang. Ia dikenal oleh masyarakat sebagai “sang penjinak”.

Pada 2002, ia mendirikan Eagles Nest di Ravenshoe, di sebelah barat daya Cairns dan bergabung dengan penjaga satwa liar, Karin Traub, yang juga berasal dari Eropa, meng-habiskan hari-harinya “menjaga” satwa-satwa kecil Australia, khusus-nya walabi dan glider (sejenis mar-supial kecil) yang terlantar lantaran induknya tewas karena kecelakaan lalu lintas, diburu oleh anjing, atau tertusuk oleh kawat berduri.

Menurut Harry, Eagles Nest merupakan tempat perawatan dan penampungan satwa liar, yang ter-letak di sebelah utara Kebun Bi-natang Sunshine Coast, Australia, yang telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah untuk merawat he-

wan-hewan asli Australia.Harry pun mengaku telah mene-

rima banyak bantuan, termasuk dana untuk membeli Ambulance Wildlife, karena Eagles Nest pada dasarnya didanai oleh anggota, sumbangan, undian, dan sponsor.

Kedua kookaburras albino bersayap-biru telah diadopsi oleh sepasang suami istri dari Victo-ria, yang akan menanggung biaya hidup mereka. Harry pun berenca-na mengadakan kompetisi untuk memberi nama burung unik terse-but, guna meningkatkan dukungan bagi rumah sakit.

Para relawan yang membantu di sana juga memiliki peran pen-ting dalam menjaga eksistensi rumah sakit. Setiap tahun sampai 80 orang petualang datang dari seluruh dun-ia, ingin ikut terjun langsung mera-wat satwa liar unik Australia, dan bagi kebanyakan orang, merupakan pengalaman menarik dapat ber-singgungan dengan hewan-hewan langka yang jarang ditemukan.

Pada waktu tertentu, hewan yang dirawat di Eagles Nest dapat mencapai hingga 200 ekor. Tetapi Harry mengatakan bahwa mung-

kin jumlahnya bisa lebih banyak jika saja di antara mereka tidak ada yang “terpaksa” disuntik mati, yang jumlahnya mencapai 100 ekor lebih setiap tahunnya, yang kebanyakan disebabkan oleh serangan anjing.

Hewan yang masih bisa ditolong akan dirawat hingga pulih sebelum dikembalikan ke alam liar.

“Sampai November tahun lalu, kami memiliki sekitar 1.150 ekor hewan, dan 860 dari mereka telah dibebaskan,” kata Harry, menjelas-kan bahwa beberapa yang masih tidak dibebaskan adalah karena proses penyembuhan yang lambat, yang biasanya terjadi pada luka bagian tubuh maupun sayap.

Pada 2004, ketika anjing Harry, Jessica dan Ares disita Pemerintah Queensland untuk dijadikan bagian dari anjing liar, Harry berkampanye selama tujuh bulan untuk menyela-matkan kehidupan mereka.

Hebatnya, ia berhasil meng-ubah undang-undang anjing liar di Queensland, meski ia harus mem-bayar biaya sebesar 5.000 dolar (Rp 45 juta) tiap minggu ke Depar-temen Sumber Daya Alam, namun akhirnya Jessica meninggal karena

stres.Tahun lalu, Harry menghadapi

tuntutan pidana karena melakukan pembibitan kelinci domestik untuk memberi makan elang yang terluka. Menurut undang-undang Queens-land, izin dapat diberikan kepada para ilmuwan dan penyulap, dan penjaga satwa liar tidak termasuk yang memenuhi syarat tersebut.

Harry mengatakan bahwa lebih dari 92 persen makanan elang liar adalah kelinci. Selama rehabilitasi mereka di rumah sakit, Harry sebe-narnya melatih elang-elang untuk berburu kelinci. Dan karena ada penuntutan tersebut, kini ia telah menghabiskan $ 25.000 (sekitar Rp 225 juta) per tahun untuk memberi makan elang-elang tersebut tikus beku, sebagai gantinya kelinci.

Harry menegaskan bahwa meru-pakan suatu keajaiban, rumah sakit ini dapat terus “bertahan” , dengan semua tagihan berjumlah besar tiap bulannya, untuk biaya dokter he-wan, obat-obatan, makanan hewan, dan bahan bakar untuk ambulans.

Namun Eagles Nest baru saja mendapat “musibah”, ketika beber-apa walabi yang baru dibebaskan,

mendadak diterkam oleh seke-lompok anjing yang tidak dijaga oleh pemiliknya. Menurut Dewan Pemerintah Australia, rancangan undang-undang baru yang akan datang mengharuskan pemilik he-wan untuk mengendalikan hewan peliharaan mereka, tetapi menurut Harry hal itu masih belum diterap-kan sekarang.

Meski banyak tantangan yang dihadapi, pekerjaan positif ini harus terus berlanjut. Harry dan teman-teman baru saja menyelesaikan kandang terbesar di Australia utara, dengan fasililitas penerbangan-gratis untuk penyembuhan hewan liar. Kini, mereka mempunyai misi untuk membangun sebuah pusat pendidikan yang dilengkapi dengan tur bagi para siswa dan pengunjung lain agar semakin banyak orang dapat mempelajari dan mengetahui betapa bernilainya satwa liar asli Australia. Pusat pendidikan ini juga akan dilengkapi dengan pembang-kit listrik tenaga surya, selain untuk memangkas biaya operasional juga dapat menyimpan dana untuk pera-watan satwa. (osc)

Harry Kunz, Sang Penyelamat Hewan Liar AustraliaCASSIE RYANThe Epoch Times

Harry Kunz, pendiri Eagles Nest Wildlife Hospital, dan beberapa satwa liar yang berada dalam perawatannya termasuk elang liar, tinkerbell, burung dan walabi (COURTESY OF EAGLES NEST WILDLIFE HOSPITAL)

Page 9: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 06 Maret 2010ENTERTAINMENTTheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD9

Selama setengah abad terakhir, populasi singa telah menurun dari 450.000 hingga kisaran 20.000. Manusia mungkin

adalah predator sembrono, tetapi ancaman terbesar tetuju pada singa muda yang sering kali

adalah spesies lain yang diburu.

Alam memang bisa kejam, setelah pemirsa melihat terminologi tak pasti di sepanjang fi lm dokumenter satwa liar karya Dereck dan Beverly Joubert, The Last Lions, yang dibuka minggu lalu di New York.

Distributor fi lm biasanya tidak peduli terhadap manfaatnya, Otoritas National Geographic Entertainment menetapkan kredibilitas instan untuk fi lm-fi lm alam se-perti The Last Lions. Tidak seperti “Disney True Life Adventures” (setidaknya karena kebanyakan dari kita mungkin mengingat mereka), Joubert dan rekan tidak takut un-tuk menunjukkan ganasnya kehidupan di alam liar. Akan ada darah, baik dari preda-tor maupun mangsanya.

Menjadi ibu tunggal adalah persoalan yang sulit dalam Botswana Okavango Del-ta, tapi Ma di Tau (atau “Bunda Singa”) akan berjuang dengan gigih untuk melin-dungi anak-anaknya — harga dirinya yang terakhir. Menghindari pemukiman manu-sia, kekhawatiran terbesar mereka adalah tandingan kebanggaan yang dipimpin oleh Silver Eye, sebuah pertempuran berdarah singa betina yang agresif.

Tentu saja, makanan juga merupakan masalah mendesak. Sayangnya, kawanan kerbau tetangga merupakan permainan

yang cukup berbahaya.Walaupun hukum rimba terkenal buas

dan tak kenal ampun, para pembuat fi lm juga menangkap keindahan kasat. Sungguh menakjubkan apa yang mampu diabadi-kan sutradara merangkap sinematografer Dereck Joubert dalam fi lm, dari jarak dekat.

Melalui lensanya, pemirsa juga me-nyaksikan perilaku tidak lazim dari singa-singa yang lahir dari keputus-asaan, me-nyebabkan Ma di Tau dan anak-anaknya enggan berenang ke Pulau Duba untuk menghindari Silver Eye dan sesama pem-buru.

Meskipun Joubert dan rekan menyam-paikan dengan gamblang ‘kepribadian dan emosi’ para binatang, narasi aktor Jeremy Irons bisa dibilang sedikit berlebihan.

Walaupun kadang narasinya terkesan dangkal, namun semuanya menyatu de-ngan baik karena visual mencolok Joubert dan nada simpati Irons yang lembut me-

ngumpulkan simpati penonton bagi Ma di Tau dan anak-anaknya.

Ini adalah dunia alam. Bukannya ber-

usaha menjatuhkan, namun orangtua harus menyadari bahwa perasaan terhanyut se-lama melihat “Last Lions” mungkin me-nyebabkan beberapa kekecewaan bagi

pemirsa muda. Namun, orang dewasa se-harusnya menghargai integritas editorial Joubert.

Namun, mungkin aspek yang paling menyebalkan dari fi lm ini adalah menyak-sikan singa terkunci dalam pertempuran fana, meskipun fi lm ini tidak menyaji-kan masalah spesies singa yang makin berkurang. Tragisnya, imperatif teritorial berurat akar terlalu dalam.

The Last Lions adalah tontonan me-narik akan kehidupan spesies kuat namun terancam punah. The Last Lions diputar di New York, Jumat (18/2), di Angelika Film Center. (val)

Grapevine

Jennifer Aniston baru saja mengubah gaya rambut panjangnya dengan gaya bob ringan, sepanjang dagu. Rambut barunya samar-samar mirip dengan Ra-chel, karakter yang diperankan Aniston, di akhir era 90-an.

Aktris, yang baru-baru ini menginjak usia 42, memamerkan potongan rambut barunya saat sesi pemotretan foto Just Go With It di Madrid, dengan rekan-nya aktor Adam Sandler dan Brooklyn Decker pada Selasa (22/02), menurut Us Weekly.

“Selama ini Aniston setia pada ram-but panjang dan pirangnya, jadi saatnya untuk perubahan,” kata Lauren LeVine, editor Harian Makeover, kepada TheCe-lebrityCafe. “Saya suka potongan asime-tris baru ini — lebih pendek di belakang, warna rambut semakin terang dan lebih pirang di sekitar wajahnya.”

Jackie Cascarano dari Lock and Maine mengatakan gaya rambut pendek memberikan kecanggihan instan.

“Bob baru Aniston juga sedikit berombak di ujungnya, yang menjaga wajahnya tetap muda dan segar,” kata Cascarano. “Musim panas lalu rambut Scarlett Johansson juga mirip dengan gaya rambut ini hanya lebih pendek.”

Sang aktris bukanlah satu-satunya bintang yang memutuskan untuk me-mangkas mahkota-nya. Justin Bieber memposting gambar gaya rambut baru-nya pada hari yang sama di akun Twit-ter-nya.

Selain Just Go With It, tahun ini Aniston juga membintangi dua fi lm lain — Wanderlust dan Horrible Bosses, yang keduanya masih dalam tahap pasca produksi. (Yi Yang / The Epoch Times / val)

Debut Gaya Bob Baru Jennifer Aniston

Jennifer Aniston menghadiri sesi pemotretan foto un-tuk promosi fi lm barunya “Just Go With It,” 22 Febru-ari di Madrid, Spanyol. (JASPER JUINEN / GETTY IMAGES)

Rating : (3.5 / 5)

JOE BENDEL

Seekor anak singa dalam fi lm dokumenter National Geographic, “The Last Lions.” (COURTESY OF BEVERLY

JOUBERT / NATIONAL GEOGRAPHIC)

The King’s Speech memenangkan Oscar untuk kategori Best Motion Pic-ture pada Academy Award tahunan ke-83 yang diselenggarakan pada Minggu (27/02) di Teater Kodak di Los Angeles.

Dibacakan oleh Steven Spielberg, penghargaan jatuh pada nominasi Os-car ke-12 The King’s Speech. The King’s Speech juga menerima penghargaan dari kategori Sutradara (Tom Hooper), Sine-matografi (Danny Cohen), dan Skenario Asli (David Seidler).

The King’s Speech mengalahkan Black Swan, The Fighter, Inception, The Kids Are All Right, 127 Hours, The So-cial Network, Toy Story 3, True Grit, dan Winter’s Bone.

Academy Awards merupakan peng-hargaan paling bergengsi di industri per-fi lman Amerika. Untuk menghargai fi lm-fi lm yang telah rilis pada 2010, “malam penganugerahan terbesar Hollywood” mengumumkan para pemenang dalam 24 kategori Oscar.

Presentasi Oscar, dipandu oleh Anne Hathaway dan James Franco, disiarkan langsung di televisi di lebih dari 200 negara. (Helena Zhu / The Epoch Times / val)

‘The King’s Speech’ Raih Best Motion Picture

Sebuah adegan dalam fi lm dokumenter National Geographic, “The Last Lions.” (COURTESY OF BEV-

ERLY JOUBERT / NATIONAL GEOGRAPHIC)

Jennifer Aniston menghadiri sesi pemotretan foto un-

Produser Iain Canning menerima penghargaan untuk Gambar Terbaik atas karyanya “The King’s Speech” pada Academy Awards tahunan ke-83 yang diseleng-garakan di Teater Kodak pada 27 Februari di Holly-wood, California. (KEVIN WINTER / GETTY IMAGES)

Resensi Film : The Last Lions

Sebuah Potret Dekat Mengenai Kehidupan Kucing Besar

Sebuah adegan dalam film dokumenter National

ph

m

kbSeekor anak singa dalam film dokumenter National Geographic “The Last Lions ” (COURTESY OF BEVERLY

Baik dari Hollywood maupun Spa-nyol, para pecinta dunia perfi lman dapat dibilang bermuka dua atau

banyak maunya. Warga pribumi Bolivia segera mengetahui hal ini ketika kru–kru fi lm Spanyol datang ke sana untuk mem-fi lmkan sebuah kisah sejarah di bawah be-sutan sutradara Iciar Bollain untuk mem-buat fi lm Even the Rain.

Film ini merupakan fi lm unggulan asal Spanyol yang menjadi pilihan dalam seleksi Oscar untuk kategori fi lm berbahasa asing ter-baik, yang ditayangkan pada Jumat (18/02) di New York.

Membawakan suasana amarah yang membara di bawah tekanan penjajahan, biografi dan gambar yang dipolitisir oleh Sebastián akan menjadikan fi lm ini seperti fi lm Christopher Columbus lainnya, perbe-

daannya hanyalah fi lm ini akan dibuat de-ngan anggaran dana sedikit. Untuk mencu-kupi dana pembuatan fi lmnya, Costa sang produser telah berencana untuk mengambil lokasi shooting di Bolivia, di mana pemain fi guran pribumi hanya dibayar 2 dollar AS per harinya. Memang kelihatannya sung-guh ironi namun secara keseluruhan pe-main dan kru tidak tampil mengecewakan.

Berlainan dengan penilaian Costa, sang sutradara mencoba memperagakan peran Daniel, seorang pemimpin suku pribumi yang sangat marah, dalam membantu mengarahkan pemeran pendukung dalam fi lm ini. Dengan arahan sang produser, pembuatan fi lm Sebastian ini menceritakan aksi pemberontakan yang diawali protes Cochabamba yang terjadi pada 2000, yang menolak kepemilikan asing dalam sarana persediaan air bersih, yang mengakibatkan harga air melambung tinggi sementara warga lokal dilarang untuk mengambil air

hujan.Even the rain ini juga didedikasikan

kepada seorang “sejarawan” terkenal Howard Zinn. Keserakahan adalah sesua-tu yang buruk, kita telah diajarkan hal ini dalam berbagai cara. (Buktinya akses air bersih Cochabamba menjadi lebih buruk di bawah rezim Morales daripada sebelum demonstrasi pada 2000 dan menjadi hal yang tidak patut diperbincangkan) Seka-rang, semangat dan kekacauan yang di-ceritakan oleh fi lm ini bisa menjadi sesuatu yang baik dalam mengutarakan suara hati rakyat.

Sebenarnya, fi lm kepahlawanan Sebas-tian ini diharapkan bisa mengangkat kisah Bartolome de las Casas dan Antonio de Montesinos, yang merupakan pelopor kri-tikus kebrutalan Spanyol, dan juga pendeta Katolik.

Penulis naskah Paul Laverty (yang biasa berkolaborasi dengan Ken Loach,

juga mengatakan cukup bagus) menga-takan bahwa fi lm ini menceritakan gerak-an radikal menganiaya liberalisme yang kekurangan kemurnian ideologis, seperti-nya tidak cukup bila hanya dipersonifi kasi oleh seorang bintang perusahaan produksi yang sakit hati (dan sering mabuk) seperti Anton.

Mungkin ironi terbesar dari fi lm ini bu-kanlah Sebastian, artis penuh gairah yang hati nuraninya tergugah, namun Costa, si pengucur dana.

Bollain memang berbakat dalam mem-buat fi lm-fi lm layar lebar, seperti adegan kerusuhan dan penangkapan Sebastian dari atas pegunungan Andes mengguna-kan helikopter. Dia juga menggabungkan fi lm di dalam fi lm untuk membangkitkan minat penonton. Bagaimanapun semua ini tidak luput juga dari usaha Luis Tosar yang benar-benar hebat memerankan Cos-ta. Benar-benar tajam dan secara realistis bertentangan, dia membuktikan dia adalah bintang layar lebar taraf internasional.

Meski biasa-biasa saja, Gael Garcia Bernal yang memerankan Sebastian tidak-lah seperti sutradara dalam pembuatan fi lm drama lainya. Bagaimanapun juga, Karra Elejalde tampil memukau di hampir tiap adegan sebagai si sinis Anton. Sama seper-ti karakter aslinya, dia selalu mendemon-strasikan bakat aktingnya dalam bentuk dialog yang tegas.

Bollain juga memunculkan beberapa adegan mengesankan dari para pemeran Bolivia yang tidak profesional, termasuk Juan Carlos Aduviri dan Milena Soliz, yang memerankan Daniel dan putrinya Belen.

Even the Rain adalah fi lm sayap kiri terbaik buat Anda setelah fi lm hebat “Il Divo” arahan Paolo Sorrentino. Meski hanya menjadi fi lm pilihan, Oscar kadang juga menayangkan cuplikan fi lm Bollain ini pada saat nominasi diumumkan.

Benar-benar sebuah fi lm yang layak ditonton (tetapi tidak harus bagi warga bolivia), Even the Rain ditayangkan pada Jum’at (18/02) di Pusat Perfi lman Ange-lika di New York. (ltv)

JOE BENDEL

FILM PILIHAN OSCAR: Sebuah cuplikan gambar fi lm “Even the Rain,” fi lm unggulan asal Spanyol yang menjadi pilihan dalam seleksi nominator Oscar untuk kategori fi lm berbahasa asing terbaik.

Resensi Film : Even the Rain

jtaknoyA

khp

bkdkfimiytbb

BldEatFILM PILIHAN OSCAR: Sebuah cuplikan gambar film “Even the Rain ” film unggulan asal Spanyol yang menjadi pilihan dalam seleksi nominator Oscar untuk

‘Film Dalam Sebuah Film’ Yang Masuk Seleksi Pilihan Oscar

Produser Iain Canning menerima penghargaan untuk

Page 10: The Epoch Times Indonesia Edisi 189

03 - 09 Maret 2011BISNIS & EKONOMI TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD10

Minggu lalu Toyota Motor Corp mengumumkan bah-wa pihaknya kembali me-

narik hampir 2,2 juta kendaraan di Amerika Serikat atas masalah pedal akselerator yang macet.

Penarikan besar Toyota mun-cul setelah 10 bulan penyelidikan pemerintah mengenai apakah per-usahaan telah menarik sejumlah cukup kendaraan. Menurut The De-troit News, keputusan perusahaan adalah bagian dari perjanjian yang dibuat dengan National Highway Traffi c Safety Administration, yang sebagai gantinya telah setuju untuk mengakhiri investigasi mereka akan krisis keamanan yang merusak repu-tasi.

“Sebagai hasil tinjauan dari or-ganisasi tersebut, NHTSA meminta Toyota untuk menarik kendaraan-kendaraan tersebut, dan kini bahwa perusahaan telah melakukannya, in-vestigasi telah kami tutup,” kata Ad-ministrator NHTSA David Strick-land, menurut Reuters.

NHTSA, yang meluncurkan in-

vestigasi mengenai percepatan yang tidak diinginkan pada kendaraan Toyota musim semi lalu, mengelu-arkan hasil dari penyelidikan pada 8 Februari.

NHTSA menemukan bahwa baik sirkuit elektronik maupun kode perangkat lunak telah memicu insi-den percepatan yang tidak diingink-an. Sebaliknya, NHTSA hanya bisa menyimpulkan bahwa pedal aksele-rator yang “menempel” dan “cacat desain” yang memungkinkan pedal

gas menjadi terperangkap akibat salah penempatan fl oor mat adalah satu-satunya penyebab terjadinya insiden.

Pada 2009 dan 2010, produsen mobil yang berbasis di Jepang ini menarik hampir 8 juta kendaraan akibat pedal yang tersendat, menu-rut NHTSA.

Di seluruh industri, perusahaan otomotif secara sukarela mengini-siasi catatan jumlah keselamatan pe-narikan tahun lalu. (bdn)

Menurut survei terbaru yang dirilis Nielson Company, kekuatan

pembeli utama di Hong Kong berasal dari pengunjung daratan

Tiongkok dengan kekuatan pengeluaran rata-rata 12,000 dollar

HK per wisatawan.

Hasil survei menunjukkan bahwa tahun lalu jumlah wisatawan dari daratan Tiong-kok telah meningkat 26,3 persen dibanding-kan 2009. Sekitar 22,7 juta pengunjung (atau tiga kali populasi penduduk Hong Kong) berdatangan dari Tiongkok, setara 60 persen dari seluruh wisatawan yang masuk ke kota besar.

Survei ini menganalisis pola pembelian pengunjung pada kuartal keempat 2010. Selain itu dilakukan survei melalui tele-pon terhadap 1.000 konsumen lokal Hong Kong berusia 15-54 tahun untuk mema-hami adaptasi mereka akan meningkatnya jumlah wisatawan daratan di Hong Kong.

Menurut survei, tidaklah mengheran-kan bahwa wisatawan daratan telah me-nyuntikkan sejumlah besar uang ke dalam sektor ritel di Hong Kong, hampir 60 per-

sen terutama dibelanjakan di toko-toko kosmetik dan barang elektronik. Pembeli-an urutan teratas lainnya adalah obat-obat-an, makanan, suvenir dan kerajinan.

Wisatawan daratan yang datang ke Hong Kong berasal dari semua wilayah di seluruh Tiongkok dan merupakan segmen yang cukup homogen, karena kebanyakan menikah dan cenderung pada rentang usia 25-44 tahun, menurut Nielson Company. Mereka biasanya berpendidikan dan ber-penghasilan di atas rata-rata.

“Dikenal sebagai surga belanja Asia, Hong Kong menyediakan toko-toko ber-bagai barang mewah dan mal-mal, mem-buat Hong Kong menjadi salah satu tujuan wisata terkemuka di Asia bagi wisatawan daratan. Sebanyak 80 persen dari turis daratan datang ke Hong Kong untuk ber-belanja buat diri mereka sendiri, dengan pembelian favorit berupa pakaian dan pro-duk elektronik,” kata Troy Yang, Wakil Presiden, Konsumen Riset & BASA, Nielsen Company Hong Kong.

Kebanyakan pengunjung mendengar dari mulut ke mulut dan forum daring un-tuk informasi perjalanan, 48 persen mela-lui konsultasi dengan teman-teman dan keluarga untuk tips perjalanan sebelum menuju kota.

“Walau dari mulut ke mulut masih me-rupakan mode yang paling banyak diteri-ma, ada peningkatan penggunaan informa-

si digital, khususnya ketergantungan pada tempat-tempat diskusi, forum dan blog le-bih banyak sebagai pengalaman pengguna pertama,” kata Yang. Hampir setengah dari mereka mengatakan mengumpulkan informasi dari forum daring dan blog.

Dengan meningkatnya arus wisatawan daratan, survei menyarankan Hong Kong harus mengambil keuntungan dari me-ningkatnya permintaan lebih lanjut di sek-tor ritel.

“Dengan adanya keunggulan kompetitif pasar ritel, Hong Kong berfungsi sebagai sarana yang sangat baik untuk menguji pasar peluncuran produk baru, terutama merek-merek mewah dan barang-barang kelas tinggi, sebelum produk diperkenal-kan ke pasar Tiongkok,” kata Yang.

Lagi pula, wisatawan daratan keba-nyakan “sangat puas” dengan pedagang eceran Hong Kong. Pengecer harus terus menjaga standar layanan yang tinggi dan menawarkan produk-produk berkualitas, Nielsen menyarankan.

“Merek juga harus mengenali kategori produk kunci yang dicari wisatawan darat-an di Hong Kong dan juga tempat-tempat yang paling sering mereka kunjungi untuk berbelanja. Wawasan ini akan memberi-kan pengecer dan pemasar informasi yang diperlukan untuk lebih memperluas jang-kauan mereka guna menangkap peluang dari wisatawan daratan.” (bdn)

Wisatawan Tiongkok Dongkrak Ritel Hong Kong

SONYA BRYSKINEThe Epoch Times

Seorang turis dari daratan Tiongkok (kiri) mengunjungi toko perhiasan untuk memeriksa potensi pembelian di Hong Kong pada 9 Februari 2011. (MIKE CLARKE

/ AFP / GETTY IMAGES)

Anggur palsu di Hong Kong jangan dianggap remeh, demikian yang dikatakan seorang ahli sekaligus

penikmat anggur minggu lalu.Berbicara kepada South China Morn-

ing Post, Simon Tam, yang juga pendiri Independent Wine Center di Hong Kong, memperingatkan bahwa pemalsuan anggur mewah Prancis ini masih menjadi ancaman bagi industri anggur di Asia Pasifi k.

Tam mengatakan bahwa teman-teman-nya diberi penawaran sebesar 10.000 dollar HK (1.200 dollar AS) untuk satu botol ko-song Chateau Lafi te 1982.

Botol tersebut kemudian diisi dengan anggur murah dan dijual di pasar dengan harga diskon sebesar 40.000 dollar HK (4.800 dollar AS). Harga pasar reguler un-tuk Chateau adalah sekitar 100.000 dollar HK (12.000 dollar AS) per botol.

“Kita harus bertindak cepat,” Tam me-ngatakan kepada South China Morning Post, sebelum memperingatkan para pecinta anggur untuk memeriksa pembelian mereka dengan hati-hati.

Hong Kong telah menjadi pusat kolek-tor anggur dan konsumen sejak 2008, ketika pajak anggur dihapuskan.

Langkah ini telah menghasilkan keun-

tungan bagi industri ini, dengan tahun lalu Sotheby menjual 410,42 juta dollar HK (sekitar 52,6 juta dollar AS) anggur di Hong Kong, 60 persen dari semua anggur dijual secara global melalui rumah lelang, seperti yang dilansir South China Morning Post. Sebanyak 163,6 juta dollar HK dijual mela-lui Sotheby di London dan 114,49 juta dol-lar HK di New York.

Namun, meningkatnya permintaan label anggur bergengsi, juga telah memperluas industri palsu.

Menghimbau untuk berhati-hati saat membeli atau berinvestasi di segmen ang-gur berkualitas, Tam mengatakan hanya ada satu cara yang bisa dicoba untuk memasti-kan bahwa sebuah produk adalah asli.

“Belilah selalu dari distributor terkemu-ka dan rumah-rumah lelang. Jika seseorang menawarkan harga diskon, Anda harus me-meriksa anggur dengan hati-hati,” katanya.

Salah satu insiden anggur palsu yang paling terkenal melibatkan miliarder Ame-rika William Koch, yang pada 2007 mene-mukan bahwa 5 persen dari 40.000 koleksi botolnya itu palsu, termasuk 1787 Lafi te Bordeaux.

Tahun lalu produsen anggur Australia juga menyuarakan lonceng alarm, ketika mereka menemukan bahwa label mereka diisi anggur murah dari Tiongkok. Austra-lia menjual anggur bernilai 144,5 juta dollar AS ke Tiongkok setiap tahun. (val)

Anggur Palsu Ancam Industri Hong Kong

SONYA BRYSKINEThe Epoch Times

Anggur Palsu: Seorang karyawan Sotheby’s memegang sebotol Chateau Lafi te Rothschild 1959, Januari 2011, di London, Inggris. Peredaran anggur palsu di Hong Kong dapat mengancam industri anggur. (DAN KITWOOD/GETTY IMAGES)

Anggur palsu: Sebuah tampilan label pada botol Chateau

Mouton Rothschild 1959 di rumah Lelang Sotheby, Januari

2011 di London, Inggris. (DAN

KITWOOD/GETTY IMAGES)

Toyota Tarik Produknya Akibat Cacat Pada Pedal Gas

HELENA ZHUThe Epoch Times

Penarikan Toyota: David Strickland (kanan) dari National Highway Traffi c Safety Adminis-tration Administrator mengumumkan temuan dari studi NHTSA selama 10 bulan tentang percepatan yang tidak diinginkan pada kendaraan Toyota bersama insiyur NASA Michael Kirsch (kiri) dan Deputi Administrator NHTSA Ronald Medford di Departemen Perhubung-an di Washington pada 8 Februari. (CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES)

Andaikata Anda berpikir koran sudah usang,

berpikirlah sekali lagi.Meskipun penurunan sirkulasi

oleh sejumlah besar harian selama beberapa tahun terakhir, surat ka-bar masih dijadikan tempat ber-iklan paling tinggi. Banyak surat kabar telah direvitalisasi dengan bertambahnya versi daring. Seper-ti yang mungkin Anda duga, surat kabar versi cetak masih cenderung digemari pembaca usia tua. Na-mun, pertumbuhan baru terlihat dengan versi daring kecenderung-an mengarah pada kaum muda, di segmen usia 25-34 tahun. Plus, mengharapkan dari pembaca ini untuk mendapatkan pendapatan lebih dari 100.000 dollar AS per tahun.

Koran relevan karena konsu-men melihat media ini sebagai sumber terpercaya dan menggam-barkan keunggulan jurnalisme. Koran dan versi daring sebagai rekan pasangannya terus menarik orang dewasa yang kaya tetapi juga memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Selain orang dewasa membaca media cetak dan / atau versi daring, kalangan dewasa ini berkepentingan dan

siap untuk membeli. Hal lain yang mungkin menarik bagi pembaca surat kabar, mungkin:

• Menjaring kaum perempuan tingkat profesional atau setaraf manajer;

• Menjaring orang dewasa yang memiliki ketertarikan untuk membeli perhiasan, sepatu perem-puan, dan pakaian bagi pebisnis;

• Menjaring perempuan peker-ja karir yang secara antusias membeli barang-barang di banyak department store kelas atas dan memberi diskon

• Menjaring orang dewasa pembaca media cetak atau versi daring setiap hari sebagai sumber

berita kesenangan mereka• Menjaring pembaca ping-

giran kota yang membaca surat kabar masyarakat untuk memper-oleh informasi yang tidak ditemu-kan di harian kota besar

Jika Anda baru saja memutus-kan atau memiliki beberapa ang-gapan lain tentang surat kabar, pertimbangkan fakta-fakta yang tergambar di atas.

Mengingat ketepatan waktu surat kabar dan kehadirannya se-lalu mengandung hal-hal “segar”, isinya akan memperoleh sambut-an pembacanya. Seperti media lainnya, surat kabar menawarkan pengaruh yang kuat dan dapat me-narik pembaca lebih banyak atau menarik perhatian. Paling tidak, surat kabar memberikan nilai dan menjangkau pembaca yang sangat diharapkan. (bdn)

Adele Lassere adalah konsul-tan pemasaran / periklanan de-ngan pengalaman 20 tahun lebih, penulis lepas, dan segera mener-bitkan “Elements of Buying: A How To Advertising Reference Guide for Business Owners (Ele-men Membeli: Sebuah Panduan Referensi Beriklan untuk Pemilik Bisnis).” Adele baru-baru ini ter-daftar sebagai eksekutif top Black Enterprise 2011 di bidang Pe-masaran & Periklanan. Hubungi: [email protected]

Pojok Pemasaran: Surat Kabar Masih Punya Daya TarikADELE LASSERE