THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON...
Transcript of THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON...
ABSTRACT
THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON EMPLOYEES’
PERFORMANCE THROUGH LOCUS OF CONTROL
Ahmad Gilang Renaldi/NPM:
0741031005/089611891832/[email protected]
Pembimbing 1: Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt.
Pembimbing 2: Yenni Agustina, SE., M.Sc., Akt.
The purpose of this study is to measure the effect of participative budgeting on
employees and locus of control can moderate the effect of participative budgeting
through employees’ performance. Collecting data in this riset is by using
questionnaire survey. Questionnaires are given to the employees/managers who
work in 17 service sector company listed in Indonesian Stock Exchange and have
branch offices in Bandar Lampung. This study use purposive sampling method.
The data are analyzed by SmartPLS. The result of this riset shows that
participative budgeting gives positive impact but it is not too significant through
employees’ performance. Furthermore, locus of control gives negative impact and
it is not significant through participative budgeting on employees’ performance
Key Word:Participative Budgeting, Locus of Control, Employees’ performance,
Service Sector
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partisipasi anggaran memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk terlibat
dalam penyusunan anggaran. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila
mereka terlibat secara aktif dalam proses penyusunan anggaran pada unit
organisasi tempat mereka bekerja (Safitri, 2006). Dengan adanya partisipasi
dalam proses penyusunan anggaran, bawahan akan terlibat secara emosional yang
pada akhirnya memunculkan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dalam
pelaksanaan penyusunan anggaran.
Kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya
kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Kinerja karyawan yang tinggi
akan menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi pula. Untuk itu, merupakan
suatu keharusan bagi sebuah perusahaan untuk memiliki karyawan yang produktif
dan inovatif. Proses rekruitmen yang ketat tidak menjamin karyawan berkinerja
sesuai keinginan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu melakukan
pengukuran kinerja secara periodik untuk menilai kinerja karyawan dan
menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja tersebut (Matolla, 2011).
Green halgh dan Rosen blatt (1984) dalam Mantolla (2011) mendefinisikan Locus
of Contro lsebagai keyakinan dari masing-masing individu bisa mempengaruhi
kejadian yang berkaitan dengan diri karyawan tersebut dan pekerjaannya.Rotter
(1966) mengatakan bahwa Locus of control mencerminkan tingkatan seseorang
yang umumnya merasakan suatu peristiwa yang terjadi di bawah kesadaran
pengendalian dari dalam dirinya.Oleh karena itu locus of control dapat
mempengaruhi karyawan yang telah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran
untuk bisa berkinerja lebih baik, karena dengan berpartisipasi karyawan merasa
dilibatkan dan lebih dipercaya oleh perusahaan dan diakui kemampuannya. Hal
ini akan meningkatkan kepercayaan diri karyawan pada potensi yang mereka
miliki. Untuk itu kinerja karyawan akan meningkat sebagai akibat dari semangat
dan motivasi karena keterlibatan, pengakuan dan rasa percaya diri ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI LOCUS OF CONTROL”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
berkenaan dengan skripsi ini adalah :
1. Apakah partisipasi dalam menyusun anggaran berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran?
2. Apakah partisipasi dalam menyusun anggaran dapat meningkatkan kinerja
karyawan denganlocus of controlsebagai variable moderasi?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditentukan oleh penulis agar penelitian memiliki ruang
lingkup dan arah yang jelas adalah :
1. Perusahaan yang ditelitiadalahperusahaanjasa yang telahterdaftar di Bursa Efek
Indonesia danmemilikicabang di Bandar Lampung. Perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dipilihkarenaperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sudahpastibesardanmaju.
2. Individu yang ditelitiadalahkaryawanperusahaanjasa yang telahterdaftar di
Bursa Efek Indonesia danmemilikicabang di Bandar Lampung yang
telahbekerjaselama minimal 3 tahun.
3. Individu yang diteliti adalah karyawan perusahaan jasa yang
pernahberpartisipasidan terlibat dalampembuatananggaran,
karenakaryawantersebutdinilailebihberpengalamandanmengetahuipotensiperus
ahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan penelitian dalam menyusun skripsi ini adalah :
1. Mengujidampakpartisipasidalammenyusunanggaranterhadap kinerja
karyawan.
2. Menguji apakah locus of control dapat meningkatkan hubungan antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja karyawan.
1.4.2 Kontribusi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan menjadi dokumen akademik yang berguna menjadi
bahan acuan civitas akademika untuk penelitian lebih lanjut di masa
mendatang.
b. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi dan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengevaluasi dan mengmbil keputusan terhadap
kebijakan perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Grand Theory
2.1.1 Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan
atau mencapai suatu tujuan. Motivasi sebagai sebuah proses untuk tercapainya
suatu tujuan. Menurut Herzberg dalam Miner (2005), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan diri. Dua faktor itu
disebutnya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik memotivasi
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dan sebagainya, sedangkan
faktor ekstrinsik memotivasi seseorang dari luar untuk mencapai kepuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya.
2.1.2 Expextancy Theory
Expectancy theory dipopulerkan dalam akuntansi oleh Ronen dan Living stone
dalam Hapsari (2010). Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku individu
dipengaruhi oleh berbagai factor internal dan eksternal. Keutamaan teori ini
adalah usaha menghubungkan jarak yang besar antara kedua hal tersebut sehingga
dapat di terapkan dalam berbagai kondisi yang berbeda. Ekspektansi adalah
kemungkinan subjektif yang ditetapkan oleh masing-masing individu. Expectancy
theory dapat menjembatani perbedaan yang besar antara kedua sisi dan
menunjukkan hubungan timbale balik. Teori tersebut mendemonstrasikan dengan
jelas bahwa tujuan yang ditentukan dalam tingkatan yang dapat dicapai, sangat
penting apabila tujuannya untuk memotivasi. Teori tersebut juga menunjukkan
bahwa terdapat aspek utama motivasi yang tidak dapat dipengaruhi secara
langsung oleh perusahaan karena mendasar bagi individu. Bagi beberapa individu,
hal mendasar ini mendominasi semua bagian dan penghargaanhanya berperan
kecil. Manajemen perusahaan perlu memiliki pengetahuan yang memadai atas
staf- stafnya untuk dapat memotivasi mereka secara efektif.
2.1.3 Partisipasi Anggaran
Partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan individu-individu secara
langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan
anggaran (Brownell, 1981). Partisipasi tersebut menunjukkan adanya interaksi
antara para karyawan dengan atasannya dalam menyusun langkah serta membuat
keputusan mengenai tujuan operasi organisasi. Argyris (1952) dalam
Winadara(2003) menjelaskan bahwa kontribusi terbesar dalam proses penyusunan
anggaran akan terjadi jika bawahan dilibatkan untuk berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran juga sebagai sarana bagi bawahan
untuk mengajukan ide-ide atau masukan anggaran sehingga target yang dibuat
tidak terlalu membebankan parapelaksan aanggaran yang mengetahui potensi dan
hambatan di perusahaan sehari-hari.
2.1.4 Locus of Control
Rotter (1966) menyatakan bahwa locus of control adalah istilah dalam psikologi
yang mengacu pada keyakinan seseorang tentang apa yang menyebabkan hasil
yang baik atau buruk dalam hidupnya, baik secara umum atau di daerah tertentu
seperti kesehatan atau akademik. Locus of control mencerminkan tingkatan
seseorang yang umumnya merasakan suatu peristiwa yang terjadi di bawah
kesadaran pengendalian (pengendalian diri dari dalam/internal).
2.2 Hipotesis Penelitian
2.2.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kinerja Karyawan
Partisipasi karyawan dalam membuat anggaran dan keputusan akan memicu rasa
memiliki pada perusahaan dan pengakuan identitas diri sebagai bagian dari
organisasi (Nouri, 1998). Partisipasi anggaran dapat mendekatkan karyawan untuk
peduli terhadap hasil kinerja (Chenhall et al, 1988) karena apabila karyawan
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, karyawan akan lebih semangat dan
peduli pada keberhasilan anggaran. Mereka merasa memiliki tanggungjawab
pribadi karena di dalamnya mengandung ide-ide mereka (Cherrington, 1979).
Hasil dari penelitian Chenhall et al (1988) menunjukan bahwa hubungan langsung
antara pastisipasi anggaran dan kinerja karyawan positif signifikan. Sedangkan
penelitian (Nouri, 1998) memperoleh hasil negatif. Untuk membuktikan kedua
hasil tersebut, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah
H1 :Terdapat pengaruh positif antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan
2.2.2 Partisipasi Anggaran Yang Tinggi Akan Berpengaruh Positif
Terahadap Kinerja Karyawan Ketika Locus Of Control Dalam Keadaan
Tinggi
Locus of control juga diidentifikasi sebagai factor penguat dalam hubungan antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Partisipasi
dalam penyusunan anggaran dihubungkan dengan sumber control karena pada
saat muncul, partisipasidalam penyusunan anggaran mengizinkan manajer
mempengaruhi penyusunan tujuan kinerja, dan itulah yang menciptakan internal
locus of control. Menurut Howell dan Avolio (1993) yang mendapati bahwa
internal locus of control secara signifikan dan positif mempengaruhi kinerja,
dimungkinkan bahwa salah satu cara manajer transformasional meningkatkan
kinerja manajerial adalah dengan menekankan strategi yang kreatif dan
menyertakan resiko. Brownell (1981,1982) menjelaskan bahwa manajer dengan
orientasi internal bekerja lebih baik dengan adanya partisipasi dalam penyusunan
anggaran tetapi manajer dengan orientasi external bekerja lebih baik tanpa adanya
partisipasi dalam penyusunan anggaran.
H2 : Adanya pengaruh positif locus of control dan partisipasi anggaran terhadap
kinerja karyawan
2.3 Desain Penelitian
Locus of Control sebagai Variabel Moderasi
H1
H2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada
perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesian memiliki cabang di
Bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil perusahaan jasa karena perusahaan
seperti ini memberikan produk berupa barang yang tidak dapat dilihat namun bias
dirasakan oleh pelanggan sehingga dibutuhkan karyawan yang berkepribadian
baik untuk dapat memuaskan pelanggan.Selain itu, perusahaan jasa yang dipilih
adalah yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena dengan asumsi bahwa
perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan
yang sudah maju dan besar.
3.1.2 Sampel Penelitian
Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling,
yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria atau ciri-
ciri tertentu yang dimiliki oleh sampel. :
1. Perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia danmemilikicabang di
Bandar Lampung.
2. Karyawantingkatlowsampaimiddlemanajer yang telahbekerjaselama minimal
3 tahunpadaperusahaantersebut.
3. Karyawan yang pernahberpartisipasidalam proses penyusunananggaran.
Partisipasi
Anggaran
Kinerja
Karyawan
Locus of
Control
Berdasarkan criteria sempel yang ada, makadari 39 perusahaan jasa yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Bandar Lampung, terdapat 17
perusahaan jasa yang dapat dijadikan sempel penelitian karenahanya 17
perusahaan yang memenuhi criteria untuk dijadikan sempel. Berikut ini adalah
nama-nama perusahaan tersebut:
Tabel 3.1
Sampelpenelitian
No Perusahaan JumlahKuisioner
1 PT AdhiKarya (Persero) Tbk 4
2 PT Bank Mega SyariahTbk 2
3 PT Bank MayapadaInternasionalTbk 1
4 PT Bank MandirisekuritasTbk 2
5 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 5
6 PT AdiraDinamika Multi Finance Tbk 2
7 PT SmartfrenTelcomTbk 1
8 PT Bank BNI SyariahTbk 2
9 PT Asuransi Ramayana Tbk 2
10 PT Buana Finance Tbk 1
11 PT XL AxiataTbk 3
12 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4
13 PT Bank SyariahMandiriTbk 4
14 PT INDOSAT Tbk 3
15 PT Bank Pundi Indonesia Tbk 3
16 PT Bank Mega Tbk 2
17 PT Bank BRI Agro Tbk 1
Totalkuisioner yang dijadikansempel 42
3.2 Proses Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data
primer menggunakan metode survey kuesioner. Survey kuesioner merupakan
metode survey dengan menggunakan satu set pertanyaan yang disusun secara
sistematis dan standard sehingga setia prespon dan mendapat pertanyaan yang
sama untuk dijawab oleh masing-masing responden. Jawaban dari kuesioner yang
dibagikan kepada responden ini nantinya akan diolah dan dianalisis.
Kuesioner partisipasi anggaran, locus of control, dan kinerja karyawan diperoleh
dari penelitian terdahulu dan merupakan kuesioner yang paling sering digunakan
dalam penelitian sebelumnya khususnya dalam penelitian yang terdapat dalam
Simposium Nasional Akuntansi (WasistodanSolihin (2004), Yusfaningrum dan
Ghozali (2005), Mardiyah dan Listianingsih (2005), Sari (2006), Irfan (2010)).
Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada karyawan yang
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran atau meminta bantuan salah satu
pegawai untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan kuesioner tersebut.
Sebelum menyerahkan kuesioner kepada responden atau pun salah satu pegawai,
penulis menanyakan terlebih dahulu apakah di perusahaan tersebut terdapat
partisipasi anggaran agar kuesioner ditujukan kepada orang yang tepat dan dapat
bermanfaat bagi penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu :
1. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel yang menjadi perhatian utama peneliti yaitu kinerja karyawan.
2. Variabel bebas (independent variable)
Variabel yang mempengaruhi variable lain baik secara positif maupun negative
dalam penelitian ini yaitu partisipasi anggaran.
3. Variabel moderasi(moderating variable)
Variabel yang mempengaruhi partisipasi anggaran dan kinerja karyawan.
Pemoderasi dalam penelitian ini adalah locus of control.
3.4 Pengukuran Insrument
3.4.1 Partisipasi Anggaran
Penggunaan pengukuran partisipasi anggaran diukur menggunakan 7 point
skalalikert. Pengukuran variabel ini menggunakan 6 pertanyaan dari instrument
dikembangkan oleh Milani (1975).Kuesioner ini merupakan kuesioner yang
paling sering digunakan dalam penelitian, khususny apenelitian yang terdapat di
Simposium Nasional Akuntansi. Kuesioner pengukuran partisipasi anggaran dapat
dilihat pada koloml ampiran 1 Responden ditanya seberapa besar pendapat
mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan skalalikert 1-7.
3.4.2 Locus of Control
Penggunaan pengukuran locus of control diukur menggunakan 7 poin tskala
likert. Penelitian ini menggunakan 6 pertanyaan dari instrument yang
dikembangkan oleh (Rotter 1996). Kuesioner ini merupakan kuesioner yang
paling sering digunakan pada penelitian sebelumnya khususnya penelitian yang
terdapat pada Simposium Nasional Akuntansi. Responden ditanya seberapa besar
pendapat mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan
skalalikert 1-7.
3.4.3 Kinerja Karyawan
Penggunaan pengukuran partisipasi anggaran diukur menggunakan 7 point
skalalikert. Pengukuran variabel ini menggunakan 5 pertanyaan dari instrument
dikembangkan oleh Milani (1975). Kuesioner ini merupakan kuesioner yang
paling sering digunakan dalam penelitian, khususnya penelitian yang terdapat di
Simposium Nasional Akuntansi. Responden ditanya seberapa besar pendapat
mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan skalalikert 1-7.
3.5 Analisis Data
Pada penelitian ini data yang dianalisis menggunakan Struktural Equation
Modeling (SEM). Menurut Smith & Langfield-smith (2004) keuntungan
menggunakan SEM adalah:
1. SEM memungkinkan berbagai hubungan antara variabel yang akan diakui
dalam analisis dibandingkan dengan analisis regresi berganda, dan hubungan
dapat rekursif, atau non-rekursif. Dengan demikian, SEM menyediakan peneliti
dengan kesempatan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih holistik untuk
membangun model.
2. Kemampuan untuk menjelaskan efek dari kesalahan pengukuran estimasi
variabel laten adalah perbedaan utama antara SEM dan kedua analisis jalur dan
analisis regresi berganda.
3. SEM dapat mengatasi beberapa masalah dan keterbatasan yang melekat dalam
analisis regresi ganda.
3.5.1 UjiKualitas Data
Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil ketepatan uji
hipotesis. Dalam penelitian ini, kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrument dievaluasi dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliabilitas digunakan
untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat
juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item
pertanyaan dalam kuesioner atau instrument penelitian (Jogiyanto, 1999).
3.5.1.1UjiValiditas
Pengujian validitas menggunakan PLS dengan menguji validitas konvergen dan
diskriminan. Validitas konvergen dihitung dengan melihat skor Average Variance
Extracted (AVE). Nilai validitas konvergen sangat baik apabila skor AVE di atas
0.5 (Hulland, 1999).
Untuk menguji validitas discriminant dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode Fornell-Larcker dan metode cross-loading.Metode Fornell-Larcker di
lakukan dengan membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi vertical
laten, metode selanjutya metode cross-loading yang menyatakan bahwa semua
item harus lebih besar dari konstruk lainnya (Al-Gahtani, Hubona, & Wang,
2007).
3.5.1.2 UjiReliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang berarti
keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya (Azwar 2001 dalam
Sujianto, 2009). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan Partial Least Square
(PLS) untuk menganalisis Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Sesuai
dengan aturan yang lazim dipakai bahwa Cronbach’s alpha dan Composite
Reliability lebih dari 0.7 menunjukkan tingkat reliabilitas yang cukup baik
(Hulland, 1999)
3.6 PengujianHipotesis
Pengujian hipotesis atas partisipasi anggaran, locus of control dan kinerja
karyawan dilakukan dengan membandingkan hasil path coefficient dengan t-tabel.
Hipotesis dikatakan sangat signifikan apabila T hitung> T tabel pada derajat
kebebasan 1%. Hipotesis dikatakan signifikan apabila T hitung> T tabel pada
derajat kebebasan 5%, dan hipotesis dikatakan lemah apabila T hitung> T tabel
pada derajat kebebasan 10%. Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan atau
ditolak apabila T hitung< T tabel pada derajat kebebasan 10%.
3.7 AnalisisJalur
Uji jalur dilakukan untuk menemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat
suatu variabel independen menuju variable dependen yang terakhir (Sugiyono,
2008). Uji jalur dilakukan apabila seluruh hipotesis baik pengaruh langsung
maupun tidak langsung menunjukan nilai positif.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner.
Kuesioner yang disebar sebanyak 124 ke 39 perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan memiliki cabang di Bandar Lampung, terdapat 92 kuesioner yang
kembali. Dari 92 kuisioner yang disebar hanya 42 kuisioner yang memenuhi kriteria,
karena hanya 42 karyawan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga
dapat dijadikan sampel dan dianalisis, sedangkan 50 kuesioner lain tidak memenuhi
kriteria karena karyawan tersebut tidak berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Sehingga tingkat pengembalian (response rate) mencapai 33%.
Tabel 1. Deskriptif data
Variabel N Nilai teori Nilai sebenarnya
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Partisipasi Anggaran 42 1 7 1 7
Locus of Control 42 1 7 1 7
Kinerja Karyawan 42 1 7 1 7
Berdasarkan Tabel 1 tentang deskriptif data diketahui bahwa jumlah sampel yang
dapat diolah sebanyak 42 sampel dan menggunakan 7 point skala likert, poin 1
untuk sangat tidak setuju hingga poin 7 untuk sangat setuju. Dari ketiga variabel
di atas terlihat bahwa rata-rata responden memilih nilai sebenarnya yaitu minimal
1 dan maksimal 7.
Tabel 2. Deskriptif Responden
n Komulatif %
Komulatif
%
Jenis Kelamin Pria 34 34 81% 81%
Wanita 8 42 19% 100%
Usia
< 30 21 21 50% 50%
31-40 15 36 36% 86%
41-50 6 42 14% 100%
Pendidikan
Terakhir
SMA/Diploma 15 15 36% 37%
Sarjana/S1 23 38 55% 92%
S2/S3 3 42 7% 99%
Jabatan Middle Manajer 28 28 67% 67%
Upper Manajer 13 42 31% 98%
Divisi Kerja
Akuntansi 13 13 31% 31%
Marketing 7 20 17% 48%
Personalia 3 23 7% 55%
Produksi 10 33 24% 79%
Lain lain 9 42 21% 100%
Lama Bekerja < 3 tahun 10 10 24% 24%
> 3 tahun 32 42 76% 100%
Sumber: kuesioner, data diolah 2013
Berdasarkan tabel 2 tentang deskriptif responden diketahui bahwa responden pada
penelitian ini didominasi oleh pria yaitu dari total 42 responden, sebanyak 34
responden adalah pria atau sebesar 81%, sedangkan wanita hanya 8 orang atau
19%. Hal ini menggambarkan bahwa manajer perusahaan jasa cabang Bandar
Lampung yang sudah terdaftar di BEI lebih banyak ditempati oleh pria. Dilihat
dari usia, mayoritas responden berusia kurang dari 30 tahun yaitu 21 responden
atau 50%. Responden lain berusia antara 31 – 40 sebanyak 15 responden atau
36%, usia 41 – 50 sebanyak 6 orang atau 14%. Jika dilihat dari pendidikan
terakhir, kebanyakan responden memiliki pendidikan terakhir Sarjana/S1 yaitu 23
responden atau 55%. Di urutan kedua, responden dengan pendidikan terakhir
SMA/D3 sebanyak 15 responden atau 36%, paling sedikit adalah responden
berpendidikan terakhir S2/S3 yaitu hanya 3 responden atau 7% dari total
keseluruhan. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa responden pada
penelitian ini 28 orang berada pada posisi middle manager atau 67% dan 13 orang
berada pada posisi upper manager atau 31 %. Dari divisi kerja, sebanyak 13
responden atau 31% berada pada divisi akuntansi, 10 responden atau 24% pada
divisi produksi, 7 responden atau 17% pada divisi marketing dan 3 responden atau
7% pada divisi personalia, sedangkan 9 responden atau 21% berada pada divisi
selain yang telah disebutkan di atas. Responden yang telah bekerja pada
perusahaan tersebut selama kurang dari 3 tahun sebanyak 10 orang atau 24% dan
sisanya 31 orang atau 76% telah bekerja selama lebih dari 3 tahun pada
perusahaan tersebut. Dipastikan bahwa seluruh responden yang berjumlah 41
tersebut pernah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, karena data responden
yang memberi keterangan bahwa dirinya tidak pernah berpartisipasi dalam
pembuatan anggaran tidak diolah oleh penulis.
4.2 Analisis Faktor
4.2.1 Partisipasi Anggaran
Berdasarkan komponen matriks berikut, variabel partisipasi anggaran
mengelompok menjad satu faktor.
Tabel 3. Komponen Matrik Partisipasi Anggaran
Component Matrixa
Component
1 2
PA1 ,849 -,279
PA2 ,515 ,771
PA3 ,750 ,282
PA4 ,870 -,385
PA5 ,896 -,238
PA6 ,785 ,225
Sumber : Output SPSS, data diolah
4.2.2 Locus of Control
Berdasarkan tabel 4 komponen matrik masing-masing loading factor locus of
control mengelompok menjadi satu faktor, yaitu pertanyaan 1, 5, dan 6.
Tabel 4. Komponen Matrik Locus of Control
Component Matrixa
Component
1 2
LOC1 ,829 -,220
LOC2 ,511 ,618
LOC3 ,336 ,761
LOC4 ,493 ,209
LOC5 ,897 -,282
LOC6 ,914 -,262
Sumber : Output SPSS, data diolah
4.2.3 Kinerja Karyawan
Berdasarkan komponen matrik berikut, variabel kinerja karyawan mengelompok
pada satu faktor, masing-masing loading faktor di atas 0,5.
Tabel 5. Komponen Matrik Kinerja Karyawan
Component Matrixa
Component
1
KK1 ,904
KK2 ,922
KK3 ,850
KK4 ,866
KK5 ,787
Sumber : Output SPSS, data diolah
4.3 Analisis Data
4.3.1 Model Pengukuran
Tabel 6. Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS
No Tipe Model Pengukuran Tipe Pengukuran Kriteria
1 Reliabilitas Konsistensi internal Cronbach's Alpha > 0,7
2 Validitas
Validitas konvergen AVE > 0,5
Validitas diskriminan Fornell-Larcker
Cross Loading
4.3.1.1 Uji Reliabilitas
Pemeriksaan reliabilitas konstruk adalah dengan melihat cronbach’s alpha
cronbach’s alpha atau output composite reliability lebih dari 0,7. Pada Tabel 7
menunjukan reliabilitas konstrak yang dilihat dari nilai cronbach’s alpha dan
composite reliability.
Tabel 7. Quality Criteria (Composite Reliability, Cronbach’s Alpha)
AVE Composite
Reliability
R Square Cronbachs Alpha
PA 0,695 0,918 0,892
LOC 0,852 0,945 0,112 0,912
KK 0,749 0,937 0,164 0,916
Sumber : Output PLS, data diolah
Dari tabel di atas terlihat konstrak partisipasi anggaran memiliki nilai cronbach’s
alpha 0,892 serta composite reliability 0,918. Kedua nilai ini lebih dari 0,70 maka
konstruk partisipasi anggaran dikatakan reliabel. Konstrak locus of control dan
kinerja karyawan juga telah memenuhi syarat kriteria untuk dikatakan reliabel
karena memiliki nilai di atas 0,70.
4.3.1.2 Uji Validitas
A. Uji Validitas Konvergen
Pengujian validitas diskriminan dengan melihat nilai AVE (average variance
extracted). Uji validitas diskriminan dikatakan baik jika memiliki nilai AVE lebih
dari 0,50. Berdasarkan tabel 8 terlihat konstrak partisipasi anggaran memiliki nilai
0,695 dan serta konstrak lainnya memenuhi kriteria validitas konvergen karena di
atas 0,5. Hal ini dapat diartikan bahwa konstrak memiliki nilai validitas
konvergen baik.
Tabel 8. Quality Criteria (AVE)
AVE
Partisipasi Anggaran 0,695
Locus of control 0,852
Kinerja Karyawan 0,749
Sumber: Output PLS, data olahan
B. Uji Validitas Diskriminan
Pengujian validitas diskriminan diukur dengan melihat nilai cross loading dan
fornell-larcker.
Tabel 9. Cross Loading
PA LOC KK
PA 1 0,898 -0,325 0,161
PA 3 0,699 -0,185 0,147
PA 4 0,924 -0,335 0,091
PA 5 0,924 -0,331 0,154
PA 6 0,685 -0,065 0,070
LOC 1 -0,338 0,884 0,274
LOC 5 -0,263 0,934 0,285
LOC 6 -0,319 0,949 0,272
KK 1 0,073 0,309 0,915
KK 2 0,202 0,271 0,932
KK 3 0,023 0,386 0,871
KK 4 0,210 0,137 0,842
KK 5 0,197 0,134 0,756
Sumber : Output PLS, data olahan
Pengukuran validitas diskriminan menggunakan cross loading berasumsi bahwa
faktor loading tiap item harus lebih tinggi daripada variabel lain. Pada Tabel 9
terlihat hubungan PA1 0,898, PA3 0,699, PA4 0,924, PA5 0,924 dan PA6 0,685
maka nilai korelasi konstrak PA lebih tinggi daripada nilai korelasi konstrak
lainnya. Indikator lainnya berkorelasi lebih tinggi dengan konstraknya masing-
masing dibandingkan dengan lainnya, hal ini berarti bahwa memiliki validitas
diskriminan yang baik.
Selain itu, untuk melihat validitas diskriminan yang baik adalah dengan
membandingkan antara nilai kuadrat korelasi antara konstrak dengan nilai AVE
atau korelasi antara konstrak dengan akar AVE.
Tabel 10. Laten Variabel Korelasi
PA LOC KK
PA 0,833
LOC -0,335 0,923
KK 0,155 0,300 0,865
Sumber : Output PLS, data diolah
Pada Tabel 11 di atas terlihat korelasi maksimal konstrak partisipasi anggaran
dengan konstrak lainnya adalah 0,833 korelasi konstrak lainnya yaitu, LOC dan
KK memiliki nilai akar AVE lebih tinggi dari korelasi antar konstrak. Sehingga
data ini memiliki validitas diskriminan yang baik.
4.3.1.3. Pengukuran Model Struktur
Pengukuran model stuktur diukur dengan melihat R2 variabel dependen dan uji
koefisien jalur. Hubungan antar konstruk dikatakan kuat apabila koefisien jalur
lebih besar dari 0,100 dan hubungan antar variabel dikatakan cukup signifikan
jika lebih dari 0,050 (Urbach & Ahlemann, 2010). Pengujian koefisien jalur
dilakukan menggunakan prosedur bootstrap dengan 500 pengganti.
Tabel 11. Koefisien Jalur Variabel Moderating
KK
PA 1,793
1,709**
PA*LOC -1,850
1,612*
Sumber: Output PLS, data olahan
Keterangan:
**** Signifikan pada 1 %
*** Signifikan pada 5 %
** Signifikan pada 10 %
* Tidak Signifikan
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Hipotesis 1
H1 : Terdapat pengaruh positif antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, partisipasi anggaran berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan dan nilai yang dihasilkan kurang signifikan (β = 1,793;
t = 1,709 p < 0,1), tabel 12 menunjukkan bahwa nilai t-statistik tersebut berada di
atas nilai kritis yakni 1,682, sehingga hipotesis pertama terdukung. Dalam
penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh langsung antara partisipasi
anggaran dan kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Winadarta (2003),
Safitri (2006) dan Hafiz (2007) yang menyatakan bahwa partispasi anggaran
berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini terjadi karena dengan terlibat
langsung dalam proses penyusunan anggaran, para karyawan diberikan
kesempatan untuk mengaktualisasikan diri mereka yang pada gilirannya
mengeksplor kemampuan mereka dalam menentukan tujuan dan sasaran yang
tercermin dalam anggaran. Partisipasi karyawan dalam membuat anggaran dan
keputusan akan memicu rasa memiliki pada perusahaan dan pengakuan identitas
diri sebagai bagian dari organisasi (Nouri, 1998).
Partisipasi anggaran dapat mendekatkan karyawan untuk peduli terhadap hasil
kinerja (Chenhall et al, 1988) karena apabila karyawan berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran, karyawan akan lebih semangat dan peduli pada
keberhasilan anggaran. Mereka merasa memiliki tanggung jawab pribadi karena
di dalamnya mengandung ide-ide mereka sehingga akan meningkatkan
kinerjanya. (Cherrington, 1979).
4.4.2 Hipotesis 2
H2 : Partisipasi anggaran yang tinggi akan berpengaruh positif terahadap kinerja
karyawan ketika locus of control dalam keadaan tinggi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat dilihat bahwa locus of control
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi
anggaran dan kinerja karyawan (β = -1,850; t = 1,612 p < 0,1), karena nilai t-
statistik tersebut berada di bawah nilai kritis yakni 1,682, sehingga hipotesis
kedua tidak terdukung. Hal ini menunjukkan bahwa locus of control tidak
mempengaruhi hubungan antara partisipasi anngaran dan kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa interaksi antara partisipasi anggaran
dengan locus of control tidak mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini terjadi
karena locus of control yang dimiliki karyawan rendah. Ini dimungkinkan karena
saat mengisi kuisioner responden kurang serius dalam menjawab setiap
pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Selain itu, ini juga dimungkinkan
karena karyawan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran kurang
memiliki pengalaman yang cukup, sehingga hal ini yang menyebabkan locus of
control dalam penelitan ini rendah.
Berdasarkan penjelasan di atas, hasil dari keseluruhan hipotesis adalah sebagai
berikut:
Table 12. Rangkuman Hasil Hipotesis
Hipotesis Deskripsi Hasil
1 Terdapat pengaruh positif antara
partisipasi anggaran dan kinerja
karyawan.
(β = 1,793; t = 1,709 p < 0,1)
Terdukung
2 Partisipasi anggaran yang tinggi akan
berpengaruh positif terahadap kinerja
karyawan ketika locus of control
dalam keadaan tinggi.
(β = -1,850; t = 1,612 p < 0,1)
Tidak terdukung
4.5 Analisis Jalur
Analisis jalur dilakukan untuk menentukan jalur yang tepat antara locus of control
yang memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan, dan
pengaruh langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan. Analisis
jalur dilakukan apabila semua hipotesis terdukung. Dalam penelitian ini locos of
control tidak menjadi pemoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan
kinerja karyawan, sehingga tidak perlu dilakukan analisis jalur dalam penelitian
ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak partisipasi anggaran terhadap
kinerja karyawan melalui locus of control sebagai variable moderasi. Untuk
menjawab tujuan di atas, penulis melakukan survey kuesioner atas perusahaan
jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Bandar Lampung. Penelitian ini
dihitung berdasarkan data dari 42 manajer yang berkerja di perusahaan jasa yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah itu data tersebut dianalisis
dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), khususnya
SmartPLS.
Penulis menemukan hasil pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh positif dan secara statistic kurang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukan partisipasi anggaran mempunyai hubungan
yang kuat terhadap kinerja karyawan dan mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan, sehingga hipotesis pertama terdukung. Pada hipotesi kedua
menunjukkan hasil bahwa locus of control berpengaruh negatif dan kurang
signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan,
Hal ini menunjukkan bawha locus of control tidak memperkuat pengaruh
hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan. Oleh karna itu efek
locus of control sebagai pemoderasi tidak terbukti, sehingga hipotesis kedua tidak
terdukung.
Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa direct effect pada model
penelitian ini lebih berpengaruh dibandingkan dengan locus of control sebagai
pemoderasi. Dimana partrisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan, sedangkan locus of control berpengaruh negatif dan tidak
mampu menjadi pemoderasi hubungan antara partisiapsi anggaran dan kinerja
karyawan.
Berdasarkan hasil diatas, perusahaan sebaiknya mengikutsertakan karyawan
dalam partisipasi anggaran sebagai sarana untuk mengutarakan ide, pendapat,
serta aspirasi dalam mengambil keputusan, karena biasanya karyawan lebih tahu
kondisi di lapangan. Dengan adanya partisipasi anggaran, karyawan juga merasa
lebih dihargai sehingga kinerja mereka dalam melakukan pekerjaan yang
diberikan lebih baik.
5.2 Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain sampel penelitian
sedikit. Hal ini terjadi karena perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan memiliki cabang di Bandar Lampung tidak banyak yang membuat
anggaran sendiri di kantor cabang, melainkan anggaran disusun di kantor pusat,
sehingga kantor cabang hanya menjalankan anggaran saja. Selain itu sampel
penelitian ini hanya satu sektor yaitu sektor jasa. Jadi penelitian ini tidak dapat
digeneralisasi pada industri yang berbeda.
Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperluas sektor yang diteliti
sehingga sampel yang diperoleh bisa lebih banyak. Untuk itu, penelitian
selanjutnya diharapkan mengembangkan konstruk ini lebih lanjut di tempat yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang
Barat. Tesis. Program pasca Sarjana, Universitas Diponegoro. Semarang.
Ayudiati, S.E. 2010. Analisis Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja
Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang..
Brownell, P. 1981. “Participation in Budgeting Process, Locus of Control and
Organizational Effectiveness”. The Accounting Review.
Brownell, P. 1982. “A field study examination of budgetary
participation and locusof control”, The Accounting Review, pp.766-777
Brownell, P. and McInnes, M. 1986. “Budgetary Participation, motivation, and
ManajeriaL Performance”. The Accounting Review, Vol. 61, No. 4
Cherrington, David J & Cherrington, J. Owen. “Approciate Reinforcement
Contingencies in Budgeting Process”
Dakhli, Annisa. 2009. “Budgetary Participation, Locus of Control and Job
Satisfication in Tunisia”
Fruchot, V,. dan Shearon, W., T. 1991. “Budgetary Participation, Locus of
Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction”. The
Accounting Review, Vol. 66, No. 1. pp. 80-99.
Ghozali, I dan Yusfaningrum, K. 2005. “Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggaran Dan Job
Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Intervening” SNA VIII. Solo.
Hafiz, Wihisfina Frisilia. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium Industries”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hapsari, Nanda. 2010. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Locus of Control Sebagai
Variabel Moderating”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Dipenogoro.
Semarang.
Hulland, John. 1999. Use of Partial Least Square (PLS) in Strategic Management
Research: A Review of Four Recent Studies
Irfan, Andi. 2010. “Pengaruh Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara
Justice Dan Tingkat Eskalasi Komitmen Dalam Penganggaran Modal” SNA
XIII . Purwokerto
Judiyanto; Abdillah, Willy. 1999.”Konsep dan Apilikasi PLS (Partial Least
Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE
Listianingsih, Mardiyah, A. A. 2005. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja,
Sistem Reward, Dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total
Quality Management Dengan Kinerja Manajerial” SNA VIII. Solo.
Milani, K. 1975. “The Relationship of Participation in Budget-Setting to
Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study”. The
Accounting Review 50, April.
Miner, S. Ane. 2001. “Organizational Improvisation and Learning: A Field
Study”. University of Wisconsin. Madison
Matola, Ridwan. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Dengan
Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Fakultas Ekonomi,
Jurusan Akuntansi, Universitas Hasanuddin. Makasar.
Rotter J. B. (1966) “Generalized expectancies for internal versus external control
ofreinforcement”, Psychological Monographs 80: General and Applied,
pp.1-28
Safitri, Niken. 2006. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (Jri)
Sebagai Varibel Antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang
Yogyakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Sari, Permata Shinta. 2006. “Pengaruh Kapasitas Individu Yang Diinteraksikan
Dengan Locus Of Control Terhadap Budgetary Slack” SNA 9. Padang
Sholihin, M danWasisto A.
2004.“PeranPartisipasiPenganggarandalamHubunganantaraKeadilanProsedu
raldenganKinerjaManajerialdanKepuasanKerja” SNA VII.Yogyakarta.
Smith,D., and Langfield-Smith,K.2004 Structural Equation Modeling in
Management Accounting Research: Critical Analysis and Opportunity.
Journal of Accounting literature, 23: 49-89
Winadarta,Nitya.2003.AnalisisPengaruh PartisipasiPenyusunanAnggaran
TerhadapKinerja ManajerialdenganKulturOrganisasidanLocusof
ControlsebagaiModerating.Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas
Diponegoro.Semarang
Wong-on Wing, Bernard; Guo Lan; Lui Gladie. 2010. “Intristic and Extrinsic
Motivation and Participation in Bugeting: Antencendents and
Consecuences”. Behavioral Research in Accounting Vol 22, No 2 pp 133-
153. American Accounting Association.