Teori Maslow

3
TEORI ABRAHAM MASLOW A Humanistic Theory of Personality PRINSIP DASAR 1. The individual as an integrated whole 2. Irrelevance of animal research 3. Humanity’s inner nature 4. Human creative potential 5. Emphasis on psychological health Motivation : The Hierarchy of Need 1. Physiological Need a. Merupakan need dasar, paling kuat dan paling menyolok. b. Berhubungan dengan keberlangsungan hidup 2. Safety and Security Need a. Kebutuhan akan aturan, hukum, bebas dari ancaman sakit, takut dan keadaan tidak menentu. b. Berhubungan dengan “long term survival” c. Pada bayi dan anak-anak : tidak berdaya dan “dependent” d. Ekspresi safety need : saat individu dihadapkan pada keadaan darurat. e. Tipe neurotic tertentu (obsesive compulsive) didorong oleh upaya mencari rasa aman. 3. Belonginess and Love Needs a. Mendorong individu untuk melakukan relasi afektif dengan orang lain. b. Menolak pandangan Freud bahwa Love dan Affection merupakan sublimasi dari instink seksual. c. Mature love mencakup hubungan kasih sayang yang “sehat” antara 2 individu disertai saling menghormati dan percaya. 4. Self Esteem Needs

description

kebutuhan maslow

Transcript of Teori Maslow

Page 1: Teori Maslow

TEORI ABRAHAM MASLOW

• A Humanistic Theory of Personality

• PRINSIP DASAR

1. The individual as an integrated whole

2. Irrelevance of animal research

3. Humanity’s inner nature

4. Human creative potential

5. Emphasis on psychological health

• Motivation : The Hierarchy of Need

1. Physiological Need

a. Merupakan need dasar, paling kuat dan paling menyolok.

b. Berhubungan dengan keberlangsungan hidup

2. Safety and Security Need

a. Kebutuhan akan aturan, hukum, bebas dari ancaman sakit, takut dan keadaan tidak menentu.

b. Berhubungan dengan “long term survival”

c. Pada bayi dan anak-anak : tidak berdaya dan “dependent”

d. Ekspresi safety need : saat individu dihadapkan pada keadaan darurat.

e. Tipe neurotic tertentu (obsesive compulsive) didorong oleh upaya mencari rasa aman.

3. Belonginess and Love Needs

a. Mendorong individu untuk melakukan relasi afektif dengan orang lain.

b. Menolak pandangan Freud bahwa Love dan Affection merupakan sublimasi dari instink seksual.

c. Mature love mencakup hubungan kasih sayang yang “sehat” antara 2 individu disertai saling menghormati dan percaya.

4. Self Esteem Needs

a. Mendorong individu untuk memperoleh penghargaan atau pengakuan dari orang lain.

b. 2 Tipe : Self respect dan respect dari orang lain.

c. Self esteem terpuaskan : rasa percaya diri, merasa mampu, berguna.

Page 2: Teori Maslow

TEORI ABRAHAM MASLOW

d. Tidak terpuaskan : inferiority feelings, pasif, dependency.

e. Variasi dalam self esteem needs.

5. Self Actualization Need

a. Dorongan untuk menjadi “seseorang” yang dikehendaki sendiri, yang berarti dan membuat hidupnya bermanfaat.

b. Hanya 1% yang mampu mencapai pemuasan need ini.

- Individu tidak menyadari potensi yang dimiliki.

- Teralihkan untuk mencapai pemuasan taraf need yang lebih rendah.

- Hambatan dari lingkungan.

- Kuatnya pengaruh negatif dari safety need.

• Deficit Motivation Vs Growth Motivation

A. Deficit Motives

Mengeleminir ketegangan organis terutama yang ditimbulkan oleh kebutuhan fisiologis dan safety need.

Kriteria D.Motives :

a. Bila tidak ada akan menyebabkan sakit (cth. Lapar-tidak makan-sakit)

b. Kehadiran motive ini akan mencegah sakit (makan cukup-sehat)

c. Pemulihan akan mengobati sakit (rasa lapar disembuhkan hanya oleh makanan)

d. Dalam kondisi tertentu (bebas memilih) akan lebih disukai oleh individu yang mengalami deficit sehubungan dg motive tsb (orang yang lapar akan lebih memilih makanan daripada afeksi dari keluarga/teman)

B. Growth Motivation

a. Dorongan untuk mengaktualisasikan potensi.

b. Tujuannya : memperkaya dan memperluas pengalaman hidup, meningkatkan ketegangan melalui pengalaman yang baru, menantangan dan berbeda.

c. Berperan bila D.Motives telah terpuaskan.

d. Instinktif.