Survey Vektor DHF
-
Upload
elsa-d-pratiwi -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Survey Vektor DHF
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
1/32
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
2/32
SURVAI ENTOMOLOGIDEMAM BERDARAH DANGUE
Sebelum survai dilakukan pengumpulan data terkait (Sekundair):1. Situasin penyakit per-bulan atau per-tahun, per wilayah (RW dll)2. Pembagian wilayah adiminstratif daerah survai3. Demografi daerah survai4. Peta tata guna tanah5. Penyebaran fasilitas kesehatan
Penentuan lokasi survai1. Daerah endemis DBD atau pernah terjadi KLB2. Daerah lain yg diperkirakan dapat terjadi penularan DBD (Kota-2)
3. Daerah yang dilakukan pemberantasan vektor
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
3/32
MACAM-MACAM SURVAI ENTOMOLOGI DBD
1. Survai telur- Dilakukan dng memasang perangkap telur di dlm/diluar 80 rmh(160 ovitrap) di daerah yang mempunyai B.I < 5 (rendah).
- Ovitrap bisa berupa gelas, potongan bambu, kaleng bekas susubagian dalam dicat hitam, diisi air volumenya, dilapisi kertassaring antara air dan diatasnya, diamati tiap 2 hr dipasang selama 1
minggu.- Ovitrap Indek (%) = jumlah ovi.dgn telur/ovi.dipasang x100%
Tujuan :a. Menditeksi adanya nyamuk Aedesb. Mengevaluasi pemberantasan vektorc. Bisa sebagai cara pemberantasan vektor melalui telurnya.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
4/32
Survai jentik (larva)
a. Single larva .
Pada setiap kontainer ada jentik, diambil 1 jentik untuk identifikasi, jentikdimasukan dl botol dilabel ( No. petugas, rumah, no. TPA, jenis kontainer).Biasanya untuk survai dasar.
b. Survai visual/ dilihat ada/tidak ada jentik .Survai ini sebagai survai lanjutan utk memonitor indek-2 jentik atau menilai PSN.Dilakukan di rumah, sekolah, kantor, saran kesehatan, tempat ibadah dll,pemeriksaan dimulai dari beranda, ruang tamu, ruang tengah, dapur, kamarmandi/WC, kemudian ke luar rmh, apakah ada tempat yang bisa nampung air danada jentiknya.
Dari hasil survai jentik dapat diketahui :a. Macam TPA, Non TPA, dan kontainer alamiah.
b. Macam bahan, volume, letak, asal air, spesies jentik yang ada.c. House Indek (%) = Jml rmh dgn jentik/jml rmh diperiksa x 100%d. Container Indek (%)= Jml cont. dgn jentik/ Jml. Cont. diperiksax 100%e. Breteau Indek = Jml. Cont. dgn jentik/ jml rumah diperiksa x 100%
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
5/32
Survai nyamuk dewasa
1. Penangkapan nyamuk menggigit orang dl 80 rumah, 20 menit/rmh2. S.d.a untuk nyamuk yang di luar rumah
3. S.d.a untuk nyamuk istirahat dl rumah yang sama, 20 menit/rmh
Hasil penangkapan diidentifikasi, nyamuk vektor dibedah ovariumnya utk pemeriksaan nyamukparous (pernah bertelur) dan nuliparous (belum pernah bertelur)
Indek atau indikator yang diperoleh:
1. Nyamuk menggigit dl rmh = Jml nyamuk betina tertangkap
(Landing/biting rate) Jml. Penangkap x jam penangkapan.
2. Nyamuk istirahat per rmh = Jml nyamuk tertangkapJml rumah di survai
3. Parity rate (% parous) = Jml nyamuk parous (pernah bertelur)Jml nyamuk diperiksa
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
6/32
PENINGKATAN DAN KADERISASI SDMUNTUK INOVASI PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN
VEKTOR DBD
Perlu pembelajaran dan penguatan kapabilitas SDM dalam KAP khususnyadalam pengamatan dan pengendalian vektor DBD dengan cara-cara
inovatif.Perlu peningkatan kapabilitas SDM pelaksana dalam hal penelitianoperasional dengan cara-cara inovatif dalam pengamatan dan pengendalianvektor DBD, bekerjasama dengan staf perguruan tinggi.Perlu kaderisasi SDM pelaksana pengamatan dan pengendalian vektor
DBD, yang diberi peluang mengikuti pelatihan, studi lanjutan serta peningkatan karier di dalam instansinya.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
7/32
Pengendalian laju populasi
Tujuan:Untuk mengendalikan kuantitas dan kualitas populasi vektordengan berbagai cara dan manajerial supaya populasi vektortidak menjadi faktor penyumbang penularan penyakit
Cara:Mengendalikan kematian vektor dengan insektisidaMengendalikan reproduksi vektor dengan lethal geneMengendalikan habitat vektor dengan PSNMengendalikan metamorfosis vektor dengan IGR
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
8/32
Tempat berkembangbiak dan istirahat nyamuk Aedes
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
9/32
Perbedaan antara Ae, aegypti (a) dan Ae. Albopictus (b)
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
10/32
PENGENDALIANNYAMUK VEKTOR
Pengendalian nyamuk vektor diartikan sebagaipenekanan nyamuk dalam hal:
1. Laju populasi2. Kapasitas vektorial3. Pertumbuhan / perkembangan stadium
pradewasa menjadi dewasa4. Perilakunya menyerang manusia
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://medent.usyd.edu.au/photos/aedes_aegypti_larvae.jpg&imgrefurl=http://medent.usyd.edu.au/photos/larvae_photographs.htm&h=397&w=588&sz=47&tbnid=yrS_1CDsZRkzlM:&tbnh=89&tbnw=132&hl=id&start=8&prev=/images?q=Aedes+aegypti&svnum=10&hl=id&lr=&sa=G -
8/10/2019 Survey Vektor DHF
11/32
UJI EFIKASI DAN EFEKTIVITASDAN KELANJUTANNYA
Cara-cara inovatif dalam pengendalian vektor DBDtsb. perlu diuji efikasi dan efektivitasnya dalamskala lab., lapangan skala kecil > skala besar.
Kelanjutannya, sebagai alat / cara, yang nantinyadigunakan dalam operasional program pengendalianvektor DBD (setelah uji efektivitas), harus memenuhikriteria REESA (rasional, efektivitas, efisien,
sustainable , acceptable to the people ).
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
12/32
PENGENDALIAN METAMORFOSIS
Tujuan:Untuk menghambat laju pertumbuhan danperkembangan nyamuk pradewasa (larva, pupa)
menjadi imago sehingga kapasitas vektorialnyaberkurangCara:1. Menghambat ekdisis dengan juvenile hormon
mimetics2. Menghambat pembentukan khitin dengan
diflubenzuron
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
13/32
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
14/32
PENGENDALIAN PERILAKU VEKTOR YANGANTROPOFILIK
Tujuan:
Untuk meniadakan kemungkinan vektor cenderungmengarah ke manusia sehingga mengurangi kontak
nyamuk patogen manusiaCara:
Mengalihkan perhatian vektor ke arah manusia (sifat
antropofilik) berubah ke arah binatang (sifatzoofilik) -> deviasi vektor
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
15/32
TARGET DAN TUJUAN
PEMBERANTASAN DBD
Target spesifik pemberantasan DBD mestinyaadalah virus DEN ------ tetapi sampai sekarang
belum ada obat antiviral yang spesifik untukDEN dan vaksin pencegah yang sangkil(efektif) untuk DBD.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
16/32
Tujuan operasional pemberantasan DBD skala kecil meliputi:(1) Meniadakan risiko kematian ( mortality risk ) danmengurangi angka penyakit ( disease rate) dengan pengelolaankasus-kasus DBD/DSS dengan prosedur terapi dan perawatan
standar.(2) Mengurangi angka penularan ( transmission rate ) virusDBD dengan menekan/mengendalikan laju pertambahanpopulasi nyamuk Aedes.
(3) Menekan insidensi dan mortalitas akibat DBD/DSS dimasyarakat.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
17/32
Tujuan pemberantasan DBD dalam skala besaradalah meniadakan atau mengurangi bebansakit ( burden of ilness ): fisik, finansial,
psikologis dan sosial pada penderita dankeluarganya dengan parameter DALY(disability-ajusted life year ), akibat terkena
DBD.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
18/32
MENGAPA NYAMUK VEKTOR DIKENDALIKAN?
Alasan-alasan:
1. Nyamuk vektor mengisap darah orang waktumalam / siang.
2. Sewaktu nyamuk mengisap darah orang, mungkinmenularkan patogen yang berbahaya ke dalamtubuh orang.
3. Nyamuk yang zoofilik, dari segi veteriner, jugamerugikan ternak yang mendukung ekonomi dankesejahteraan manusia.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
19/32
Nyamuk vektor dari berbagai spesiesmemerlukan badan atau genangan air untukpertumbuhan dan perkembangan stadia
akuatik (pradewasa: larva dan pupa) dengankualitas tertentu yang sesuai:1. Badan atau genangan air yang bertahan
sekurang-kurangnya 1 minggu sebagaihabitat stadia pradewasa.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
20/32
2. Air tetap tenang atau perlahan mengalir.3. Tingkat pencemaran air; air keruh disukai
larvae nyamuk Culex , sedangkan air yang jernih atau sedikit kotor disukai larvae Aedes dan Anopheles .
4. Permukaan air terbuka; larvae mudahbernafas jika ada di permukaan air (kecualiMansonia ).
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
21/32
5. Di perairan ada tanaman air khusus, misalEchornia crassipes , yang diperlukan olehlarvae dan pupa Mansonia .
6. Salinitas yang pada umumnya mematikanlarvae nyamuk yang biasa pada air tawar, yang justru sesuai dengan yang diperlukan olehlarvae An. sundaicus dan An. melas .
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
22/32
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
23/32
A. Pengendalian Biologis
menyebarkan musuh alami seperti parasit danpredator di daerah terjangkit /daerah endemis .
bakteri Bacillus thuringiensis H-14 tidak
menimbulkan kerugian pada mamalia, tanamandan organisme bukan sasaran mikroflora atau cendawan ( Giotricum candidum,
Mucor haemalis dapat membunuh 100%nyamuk Aedes aegypti pada hari ketiga,sedangkan Beauveria bassiana hari keempat barumematikan 100% )
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
24/32
B. Pengendalian Secara Mekanis danPengelolaan Lingkungan
1) Perlindungan perorangan, meliputi penggunaan repellent ;baju dan celana panjang serta kaos kaki; obat nyamukbakar, elektrik, dan semprot; tempat tidur dengan kelambu.
2) Merawat kain dengan insektisida, yaitu dengan merendamkain dalam insektisida dalam bentuk cair.3) Mengadakan perlindungan pada rumah, meliputi disain
rumah, anti-musquito screening , dan perawatan tiraidengan insektisida.
4) Tindakan pengendalian saat di tenda, yaitu denganmembuat ukuran lubangpintu pada tenda 1,2 mm-1,5 mm.5) Pencegahan penyebaran, misalnya: mengurangi sumber,
manipulasi lingkungan, menghilangkan tempat hidup.
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
25/32
C. Pengendalian MenggunakanSenyawa Kimia 1) Senyawa Kimia Nabati
senyawa kimia nabati mudah terurai olehsinar matahari sehingga tidak berbahaya,tidak merusak lingkungan dan tidakberpengaruh pada hewan non targetCONTOH : daun tumbuhan paitan ( Tithoniadiversifolia Grey )
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
26/32
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
27/32
Green water algae(Enteromorpha sp.)
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
28/32
2) Senyawa Kimia Non Nabati Senyawa kima non nabati berupa derivat-
derivat minyak bumi seperti minyak tanahdan minyak pelumas yang mempunyai daya
insektisida Caranya minyak dituang diatas permukaan
air sehingga terjadi suatu lapisan tipis yang
dapat menghambat pernafasan larvanyamuk
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
29/32
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
30/32
D. Pengendalian Secara Genetik mengganti populasi serangga yang berbahaya
dengan populasi baru yang tidak merugikan yaitudengan cara mengubah kemampuan reproduksidengan jalan memandulkan serangga jantan
Pemandulan dilakukan dengan menggunakanbahan kimia seperti preparat TEPA atau denganradiasi Cobalt 60, antimiotik, antimetabolit danbazarone (ekstrak dari tanaman Aeorus calamus )
serangga yang telah mandul ini diperbanyak laludilepaskan di alam bebas. Zat kimia atau radiasiitu merusak DNA di dalam kromosom
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
31/32
E. Pengendalian Legislatif
mencegah tersebarnya serangga berbahayadari satu daerah ke daerah lain atau dari luarnegeri ke Indonesia
diadakan peraturan dengan sanksipelanggaran oleh pemerintah
Pengendalian karantina di pelabuhan laut danpelabuhan udara bermaksud mencegahmasuknya vektor penyakit
-
8/10/2019 Survey Vektor DHF
32/32