STANDARD OPERATING PROCEDURE

EFFECTIVE DATE: ……………. 2020

DEPARTMENT OPERATING PROCEDURE NO.

PJP Coal Plant SOP – PJP XX - XX

QUALITY ASSURANCE PROGRAM CONTINUOUS EMISSION MONITORING SYSTEM

PROGRAM JAMINAN KUALITAS SISTEM PEMANTAU EMISI KONTINYU

REVISION NO. APPROVED BY SIGNATURE CONTROLLED

COPY NO.

0

…………………….

Original

………………………

TABLE OF CONTENTS

1.0 PURPOSE

2.0 SCOPE

3.0 DEFINITIONS

4.0 AUDITABLE EVIDENCE

5.0 RESPONSIBILITIES

6.0 PART I: QUALITY CONTROL PLAN AND QUALITY ASSURANCE

7.0 PART II: STANDARD OPERATING PROCEDURE

8.0 REFERENCES

9.0 REVISIONS

DAFTAR ISI

1.0 TUJUAN

2.0 RUANG LINGKUP

3.0 DEFINISI

4.0 BUKTI AUDIT

5.0 TANGGUNG JAWAB

6.0 BAGIAN I: RENCANA PENGENDALIAN MUTU DAN JAMINAN MUTU

7.0 BAGIAN II: PROSEDUR OPERASI STANDAR

8.0 REFERENSI

9.0 REVISI

SOP – PJP XX – XX REV. NO. 0 Page 2 of 18

1.0 PURPOSE

This SOP is designed to establish a QAP, which will provide a high level of confidence in the data reported by the CEMS at Coal Plant Portsite. The QAP provides guidelines for implementing QA and QC activities needed to ensure that emissions monitoring data are:

a. operated in accordance with performance specifications as written in the manual;

b. all parts function; and

c. calibrated in accordance with the specifications of the tool and schedule written in the manual

as required by the Regulation of the MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator (Article 11).

1.0 TUJUAN

SOP ini dirancang untuk menetapkan QAP, yang akan memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap data yang dilaporkan oleh CEMS di Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, Portsite. QAP memberikan pedoman untuk melaksanakan aktivitas QA dan QC yang diperlukan untuk memastikan bahwa data pemantauan emisi adalah:

a. dioperasikan sesuai dengan spesifikasi kinerja seperti yang tertulis di manual;

b. semua bagian berfungsi; dan

c. dikalibrasi sesuai dengan spesifikasi alat dan jadwal yang tertulis di manual

sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Panas (Pasal 11).

2.0 SCOPE

This SOP applies to emissions sources at Coal Plant Portsite that require continuous emission monitoring as specified in Regulation of the MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator (Article 9):

1. PLTMG ≥ 15 MW 2. PLTU, PLTG, PLTGU, PLTD, PLTBm, PLTSa ≥ 25

MW 3. PLTU, PLTG, PLTGU, PLTD, PLTBm, PLTSa < 25

MW with sulfur in fuel > 2% and operating continuously

The quality control and quality assurance activities established in this QAP follow the format contained in Appendix XII of MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator.

Quality Control requirements are: calibration of the CEMS; calibration drift determination and adjustment of the CEMS; data recording, calculations, and reporting; accuracy audit procedures, including sampling and analysis methods; preventive maintenance of the CEMS, including a spare parts inventory; program of corrective action for a

2.0 RUANG LINGKUP

SOP ini berlaku untuk sumber emisi di Pembangkit Tenaga Listrik Batubara Portsite yang memerlukan pemantauan emisi secara terus menerus sebagaimana diatur dalam Peraturan KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Panas (Pasal 9):

1. Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) ≥ 15 MW

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ≥ 25 MW

3. PLTU, PLTG, PLTGU, PLTD, PLTBm, PLTSa < 25 MW dengan sulfur dalam bahan bakar> 2% dan beroperasi terus menerus

Kegiatan pengendalian mutu dan penjaminan mutu yang ditetapkan dalam QAP ini mengikuti format yang tercantum dalam Lampiran XII KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Panas.

malfunctioning CEMS; training procedure; and CEMS security system.

Persyaratan Kontrol Kualitas adalah: kalibrasi CEMS; penentuan drift kalibrasi dan penyesuaian CEMS; pencatatan, penghitungan, dan pelaporan data; akurasi prosedur audit, termasuk metode pengambilan sampel dan analisis; pemeliharaan preventif CEMS, termasuk inventaris suku cadang; program tindakan korektif untuk CEMS yang tidak berfungsi; prosedur pelatihan; dan sistem keamanan CEMS.

3.0 DEFINITIONS

3.0 DEFINISI

Quality Control (QC) – is the procedures, policies, and corrective actions necessary to ensure product quality. QC procedures are routine activities. These activities include but are not limited to daily calibrations and routine preventive maintenance activities as defined by manufacturers of the various hardware components of the CEMS system and/or by regulatory agencies.

Quality Control (QC) – adalah prosedur, kebijakan, dan tindakan korektif yang diperlukan untuk memastikan kualitas produk. Prosedur QC adalah kegiatan rutin. Aktivitas ini termasuk tetapi tidak terbatas pada kalibrasi harian dan aktivitas pemeliharaan preventif rutin seperti yang ditentukan oleh produsen berbagai komponen perangkat keras sistem CEMS dan / atau oleh badan pengatur.

Quality Assurance (QA) – is a series of checks performed to ensure the QC procedures are functioning properly. Quality assurance is often used to define “external” activities (i.e., functions performed on a occasional basis). The activities include but are not limited to required periodic quarterly and annual audits. Which asses the quality of data.

Quality Assurance (QA) – adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan prosedur QC berfungsi dengan baik. Jaminan kualitas sering digunakan untuk mendefinisikan aktivitas "eksternal" (yaitu, fungsi yang dilakukan sesekali). Kegiatan tersebut termasuk tetapi tidak terbatas pada audit triwulanan dan tahunan yang diwajibkan secara berkala. Yang menilai kualitas data.

Calibration Drift – Calibration drift (zero and span checks) is the value obtained by subtracting the known standard or reference value from the raw response of a Continuous Emissions Monitoring System (CEMS).

Penyimpangan Kalibrasi – Penyimpangan kalibrasi (pemeriksaan nol dan rentang) adalah nilai yang diperoleh dengan mengurangkan standar yang diketahui atau nilai referensi dari respons mentah Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan (CEMS).

Continuous Emissions Monitoring System –

Equipment used to sample and condition, analyze, and provide permanent record of emissions or process parameters.

Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan – Peralatan

yang digunakan untuk mengambil sampel dan sekaligus mengkondisikan, menganalisis, dan memberikan catatan permanen emisi atau parameter proses.

Cylinder Gas Audit – This type of audit is an alternative relative accuracy test of a CEMS to determine its precision using certified gases. A cylinder gas audit (CGA) applies to gaseous pollutant or diluent CEMS and is not intended to audit other types of monitors associated with the CEMS such as flow or temperature monitors.

Audit Gas Silinder – Jenis audit ini adalah pengujian akurasi relatif alternatif dari CEMS untuk menentukan presisi menggunakan gas bersertifikat. Audit gas silinder (CGA) berlaku untuk polutan gas atau CEMS pengencer dan tidak dimaksudkan untuk mengaudit jenis monitor lain yang terkait dengan CEMS seperti monitor aliran atau suhu.

Data Acquisition and Handling System – Equipment used to record and report the data produced by an analyzer in a CEMS. Excess Emissions The amount by which recorded emissions exceed those allowed by regulations, operating permits, and other applicable requirements.

Sistem Akuisisi dan Penanganan Data – Peralatan yang digunakan untuk merekam dan melaporkan data yang dihasilkan oleh penganalisis di CEMS. Kelebihan Emisi Jumlah emisi yang tercatat melebihi yang diizinkan oleh peraturan, izin operasi, dan persyaratan lain yang berlaku.

Excess Emission Report – A report documenting the date, time, and magnitude of each excess emission episode occurring during the reporting period.

Excess Emission Report – Laporan yang mendokumentasikan tanggal, waktu, dan besarnya setiap episode kelebihan emisi yang terjadi selama periode pelaporan

Monitor Malfunction – Any interruption in the collection of data as a result of the failure of any component of the CEMS to operate within specifications of the manufacturer or performance specifications.

Monitor Kerusakan – Setiap gangguan dalam pengumpulan data sebagai akibat dari kegagalan komponen CEMS apa pun untuk beroperasi dalam spesifikasi pabrikan atau spesifikasi kinerja.

Monitoring Plan – a plan submitted prior to actual installation of a CEMS that outlines information such as sampling location and instrument specifications.

Rencana Pemantauan – rencana yang diajukan sebelum pemasangan CEMS yang sebenarnya yang menguraikan informasi seperti lokasi pengambilan sampel dan spesifikasi instrumen.

Performance Audit – This type of audit is a

quantitative evaluation of a CEMS operation.

Audit Kinerja – Jenis audit ini adalah evaluasi

kuantitatif dari operasi CEMS.

Relative Accuracy Audit – This type of audit is an abbreviated version of a relative accuracy test audit, which was originally intended for auditing CEMS that were not designed to accept CGAs.

Audit Akurasi Relatif – Jenis audit ini adalah versi singkat dari audit uji akurasi relatif, yang pada awalnya ditujukan untuk mengaudit CEMS yang tidak dirancang untuk menerima CGA.

Relative Accuracy Test Audit – This type of audit is

the primary method for determining the correlation of CEMS data to simultaneously collected reference method test data.

Audit Uji Akurasi Relatif – Jenis audit ini adalah

metode utama untuk menentukan korelasi data CEMS dengan data uji metode referensi yang dikumpulkan secara bersamaan.

Summary Report – This report is a summary of all monitor and excess emissions information that occurred during a reporting period.

Laporan Ringkasan – Laporan ini adalah ringkasan dari semua monitor dan informasi emisi berlebih yang terjadi selama periode pelaporan.

Systems Audit – This type of audit is a qualitative

evaluation of a CEMS operation.

Audit Sistem – Jenis audit ini adalah evaluasi

kualitatif dari operasi CEMS.

4.0 AUDITABLE EVIDENCE

All calibration result

Monitoring result

Audit Report

This Standard Operational Procedure

4.0 BUKTI AUDIT

Semua hasil kalibrasi

Hasil pemantauan

Laporan audit

Prosedur Operasi Standar ini

5.0 RESPONSIBILITIES

5.0 TANGGUNG JAWAB

Manager PJP Coal Plant:

• Designates and manages manpower and other resources needed to properly maintain and operate the CEMS.

• Reviews and approves all plant specific CEMS plans, procedures, and reports.

Manajer PLTU PJP:

• Menunjuk dan mengelola tenaga kerja dan sumber daya lain yang diperlukan untuk memelihara dan mengoperasikan CEMS dengan benar.

• Meninjau dan menyetujui semua rencana, prosedur, dan laporan CEMS khusus pabrik.

Maintenance Supervisor:

• Reviews CEMS calibration reports on a daily basis and responds to CEMS alarms;

• Notifies the Plant Manager of any abnormal conditions so immediate action can be taken to return the system to normal operating conditions;

• Notifies the environmental staff and maintenance technicians of CEMS malfunctions;

• Verifies that the unit is operated in compliance with the monitoring plan;

• Ensures that a spare parts inventory is maintained based on manufacturers’ recommendations and plant operating experience with the CEMS;

• Ensures that the inventory of EPA Protocol (as required) calibration gases is well maintained;

• Ensures that work requests for preventive maintenance and priority jobs on the CEMS are scheduled and completed in a timely manner.

Pengawas pemeliharaan:

• Meninjau laporan kalibrasi CEMS setiap hari dan menanggapi alarm CEMS;

• Memberi tahu Manajer Pabrik tentang kondisi tidak normal sehingga tindakan segera dapat diambil untuk mengembalikan sistem ke kondisi pengoperasian normal;

• Memberi tahu staf lingkungan dan teknisi pemeliharaan tentang kerusakan CEMS;

• Memverifikasi bahwa unit dioperasikan sesuai dengan rencana pemantauan;

• Memastikan bahwa persediaan suku cadang dipertahankan berdasarkan rekomendasi pabrikan dan pengalaman pengoperasian pabrik dengan CEMS;

• Memastikan bahwa inventaris Protokol EPA (sesuai kebutuhan) gas kalibrasi terpelihara dengan baik;

• Memastikan bahwa permintaan pekerjaan untuk pemeliharaan preventif dan pekerjaan prioritas di CEMS dijadwalkan dan diselesaikan tepat waktu.

Operation Operator:

• Performs all maintenance (routine and corrective) to keep the CEMS running according to specifications;

• Maintains a complete CEMS maintenance log; • Assists contractors during audits and

certification/recertification testing;

Operator Operasi:

• Melakukan semua pemeliharaan (rutin dan korektif) agar CEMS tetap berjalan sesuai spesifikasi;

• Menjaga log pemeliharaan CEMS lengkap; • Membantu kontraktor selama audit dan

pengujian sertifikasi / sertifikasi ulang;

• Checks the conditions of all analyzer shelters; • Informs responsible managers/supervisors of the

CEMS status on at least a weekly basis.

• Memeriksa kondisi semua tempat penampungan penganalisis;

• Memberi tahu manajer / supervisor yang bertanggung jawab tentang status CEMS setidaknya setiap minggu.

Environmental Officer:

• Collects all data and / or samples that have been taken to be reported according to the format required by the regulations to GOI.

• Ensures that all monitoring reports have been carried out in accordance with the latest regulations.

Petugas Lingkungan:

• Mengumpulkan semua data dan / atau sampel yang telah diambil untuk dilaporkan sesuai dengan format yang dipersyaratkan oleh peraturan kepada Pemerintah Indonesia.

• Memastikan bahwa semua laporan pemantauan telah dilakukan sesuai dengan regulasi terkini.

6.0 PART I: QUALITY CONTROL PLAN AND

QUALITY ASSURANCE

6.0 BAGIAN I: RENCANA PENGENDALIAN MUTU

DAN JAMINAN MUTU

6.1 Policies and Objectives of Quality Control and Quality Assurance

The quality control and quality assurance activities established in this QAP are designed to meet the criteria set forth in Appendix XII of MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator.

The QAP provides guidelines for implementing QA and QC activities needed to ensure that emissions monitoring data are:

a. operated in accordance with performance specifications as written in the manual;

b. all parts function; and

c. calibrated in accordance with the specifications of the tool and schedule written in the manual

as required by the Regulation of the MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator (Article 11). In addition, the procedures in this document are also intended to provide greater than 75% valid data capture of average hourly readings (Article 11).

6.2 Document Control System

Section 6.12 Reports details the documents that will be stored for a minimum of five years or if practical for

6.1 Kebijakan dan Tujuan Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu

Kegiatan pengendalian mutu dan penjaminan mutu yang ditetapkan dalam QAP ini dirancang untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Lampiran XII KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Panas.

QAP memberikan pedoman untuk melaksanakan aktivitas QA dan QC yang diperlukan untuk memastikan bahwa data pemantauan emisi adalah:

a. dioperasikan sesuai dengan spesifikasi kinerja seperti yang tertulis di manual;

b. semua fungsi bagian; dan c. dikalibrasi sesuai dengan spesifikasi alat dan

jadwal yang tertulis di manual

sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Panas (Pasal 11). Selain itu, prosedur dalam dokumen ini juga dimaksudkan untuk menyediakan lebih dari 75% pengambilan data yang valid dari rata-rata pembacaan per jam (Pasal 11).

6.2 Sistem Kontrol Dokumen

Bagian 6.12 Laporan merinci dokumen yang akan disimpan minimal selama lima tahun atau jika praktis

the life of the facility. Backup reports and data will be stored on FMI server.

6.3 CEMS Rule References and CEMS System Descriptions

CEMS is used on the exhaust gas flow from the baghouse at Coal Plant Portsite. CEMS uses the following technology:

a. Dilution Probe System (Module & Sample Probe) b. SO2 Analyzer (43iQ) c. CO2 Analyzer (410iQ) d. NO-NOX Analyzer (42iQ) e. PCME Dust/Opacity Stack Sensor f. Data Logger 8864 g. Program AV-Trend

See 8.0 REFERENCE for CEMS Rule References.

6.4 Organizational Structure and Person in Charge

Section 5.0 RESPONSIBILITIES details the Organizational Structure and Person in Charge.

6.5 Facilities, Equipment and Parts Inventory

An inventory of spare parts as recommended by manufacturer on their types and quantities shall be maintained at the Facility. These parts shall be available to minimize equipment down time. Spare parts are tracked and controlled using the SAP program. Spare parts inventory levels can be periodically adjusted based on equipment operating experience.

6.6 Methods and Procedures: Analysis and Data Acquisition

PJP Coal Plant will use data collected by CEMS to calculate hourly NO, NO2 (difference of NO and NOx), NOx, SO2, PM, CO2 (on or before April 5, 2022), and Hg (on or before April 5, 2022) emissions.

Hourly concentrations will be used to obtain daily concentrations in mg/Nm3 at standard conditions (25 deg C, 1 atm) and corrected to 7% O2 for coal fuel.

selama masa pakai fasilitas. Laporan dan data backup akan disimpan di server FMI.

6.3 Referensi Aturan CEMS dan Deskripsi Sistem CEMS

CEMS digunakan pada aliran gas buang dari baghouse di Coal Plant Portsite. CEMS menggunakan teknologi berikut: Sebuah. Sistem Probe Pengenceran (Modul & Sampel Menyelidiki) b. SO2 Analyzer (43iQ) c. Penganalisis CO2 (410iQ) d. NO-NOX Analyzer (42iQ) e. Sensor Tumpukan Debu / Opasitas PCME f. Pencatat Data 8864 g. Program AV-Trend Lihat 8.0 REFERENSI untuk Referensi Aturan CEMS.

6.4 Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab

Bagian 5.0 TANGGUNG JAWAB merinci Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab.

6.5 Fasilitas, Peralatan dan Persediaan Suku Cadang

Inventaris suku cadang seperti yang direkomendasikan oleh pabrikan tentang jenis dan jumlahnya harus disimpan di Fasilitas. Suku cadang ini harus tersedia untuk meminimalkan waktu henti peralatan. Suku cadang dilacak dan dikontrol menggunakan program SAP. Tingkat persediaan suku cadang dapat disesuaikan secara berkala berdasarkan pengalaman pengoperasian peralatan.

6.6 Metode dan Prosedur: Analisis dan Akuisisi Data

Pabrik Batubara PJP akan menggunakan data yang dikumpulkan oleh CEMS untuk menghitung NO, NO2 (perbedaan NO dan NOx) setiap jam, NOx, SO2, PM, CO2 (pada atau sebelum 5 April 2022), dan Hg (pada atau sebelum 5 April 2022 ) emisi.

Konsentrasi per jam akan digunakan untuk mendapatkan konsentrasi harian dalam mg / Nm3

Emissions monitoring data will be reviewed on a _____ basis and declared valid if the average daily data consists of ≥ 75% of average hourly readings. The average daily data will be compared to the standards listed in Appendix 1.

See OMP 12-1-2 "Air Quality Permit-Emission Tracking And Calculation” for more information.

6.7 Calibration and Supervision of Quality Control

Since the data produced by the CEMS can be used by the MOEF as evidence of a permit violation it is extremely important that all calibration Quality Control/Quality Assurance instructions be diligently applied to these instruments (Ref. OMP 12-1-6). The Maintenance Supervisor is responsible for reviewing CEMS calibration reports on a daily basis.

6.8 Maintenance: Preventive

Appendix 1 of this SOP contains daily, monthly, and quarterly checklists for CEMS operations. The maintenance supervisor is responsible for ensuring that work requests for preventive maintenance on the CEMS are scheduled and completed in a timely manner.

6.9 System Audit

A System Audit will be conducted on a ______ basis and is a qualitative evaluation of a CEMS operation.

Auditable evidence includes:

• All calibration result • Monitoring result

• Audit Report

• This Standard Operational Procedure

6.10 Audit Performance

Audit performance will be tracked and records will be kept by _________.

6.11 Corrective Action Program

Corrective maintenance for CEMS shall be performed in accordance with manufacturer’s recommendations as found in the appropriate

pada kondisi standar (25 derajat C, 1 atm) dan dikoreksi menjadi 7% O2 untuk bahan bakar batubara. Data pemantauan emisi akan ditinjau dengan basis _____ dan dinyatakan valid jika rata-rata data harian terdiri dari ≥ 75% dari rata-rata pembacaan per jam. Data harian rata-rata akan dibandingkan dengan standar yang tercantum dalam Lampiran 1.

Lihat OMP 12-1-2 "Pelacakan dan Perhitungan Izin Kualitas Udara" untuk informasi lebih lanjut.

6.7 Kalibrasi dan Pengawasan Kontrol Kualitas

Karena data yang dihasilkan oleh CEMS dapat digunakan oleh KLHK sebagai bukti pelanggaran izin, maka sangat penting bahwa semua instruksi Kontrol Kualitas / Penjaminan Mutu kalibrasi diterapkan dengan cermat pada instrumen ini (Referensi OMP 12-1-6). Pengawas Pemeliharaan bertanggung jawab untuk meninjau laporan kalibrasi CEMS setiap hari.

6.8 Pemeliharaan: Pencegahan

Lampiran 1 SOP ini berisi daftar periksa harian, bulanan, dan triwulanan untuk operasi CEMS. Supervisor pemeliharaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa permintaan pekerjaan untuk pemeliharaan preventif pada CEMS dijadwalkan dan diselesaikan tepat waktu.

6.9 Audit Sistem

Audit Sistem akan dilakukan dengan basis ______ dan merupakan evaluasi kualitatif operasi CEMS.

Bukti yang dapat diaudit meliputi:

• Semua hasil kalibrasi • Hasil pemantauan

• Laporan audit

• Prosedur Operasi Standar ini

6.10 Kinerja Audit

Kinerja audit akan dilacak dan catatan akan disimpan oleh _________.

6.11 Program Tindakan Korektif

Pemeliharaan korektif untuk CEMS harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi pabrikan seperti yang

technical manuals and shall use written procedures. Requirements for out of service equipment maintenance are described in (EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2 , EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2 , EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX) ) prosedur OMP 12-1-6 "CEMS Calibration and Quality Control / Assurance ". Once corrective maintenance is performed, the facility shall identify the root cause of the problem and develop a plan to prevent this issue from reoccurring.

6.12 Reports

The types of records, which shall be retained, are as follows:

• Records of daily emissions output expelled from each emission stack.

• All reports and monitoring results of the air emission quality,

• All data sheets from the CEMS.

• Stack test results, analysis, and procedures.

• All calculations (manual or computer generated) use to support determination of plant emission quantities.

• Completed work orders and preventive maintenance documentation for air pollution control and monitoring equipment.

• Operating logs, which record off-normal emissions and corrective actions taken.

• Fuel receipt and analysis records (coal and fuel oil).

• Facility operating data records and calculations

• Calibration records

It is required that the records required by the permit be maintained at the facility properly. The Technical Services Agreement requires that all pertinent facility records be maintained for a minimum of five years. If practical, all such records shall be retained for the life of the facility. This information can be useful for trending, facility performance improvement, and possible future permitting activities.

7.0 PART II: STANDARD OPERATING PROCEDURE

7.1 Startup and Operation

ditemukan dalam manual teknis yang sesuai dan harus menggunakan prosedur tertulis. Persyaratan untuk perawatan peralatan di luar layanan dijelaskan dalam (EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2, EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2, EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX)) prosedur OMP 12-1-6 "CEMS Kalibrasi dan Quality Control / Assurance ". Setelah pemeliharaan korektif dilakukan, fasilitas harus mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan rencana untuk mencegah terulangnya masalah ini.

6.12 Laporan

Jenis rekaman yang harus disimpan adalah sebagai berikut:

• Rekaman keluaran emisi harian yang dikeluarkan dari setiap tumpukan emisi.

• Semua laporan dan hasil pemantauan kualitas emisi udara,

• Semua lembar data dari CEMS.

• Hasil uji tumpukan, analisis, dan prosedur. • Semua perhitungan (yang dihasilkan manual

atau komputer) digunakan untuk mendukung penentuan jumlah emisi pembangkit listrik.

• Menyelesaikan perintah kerja dan dokumentasi pemeliharaan preventif untuk pengendalian polusi udara dan peralatan pemantauan.

• Log operasi, yang mencatat emisi di luar normal dan tindakan korektif yang diambil.

• Penerimaan bahan bakar dan catatan analisis (batubara dan bahan bakar minyak).

• Pencatatan dan penghitungan data pengoperasian fasilitas

• Catatan kalibrasi

Catatan yang disyaratkan oleh izin harus disimpan di fasilitas dengan benar. Perjanjian Layanan Teknis mensyaratkan bahwa semua catatan fasilitas terkait disimpan minimal selama lima tahun. Jika praktis, semua rekaman semacam itu harus disimpan selama masa pakai fasilitas. Informasi ini dapat berguna untuk tren, peningkatan kinerja fasilitas, dan kemungkinan aktivitas perizinan di masa mendatang.

7.0 BAGIAN II: PROSEDUR OPERASI STANDAR

Emissions sources at Coal Plant Portsite that require continuous emission monitoring as specified in Regulation of the MoEF No. P.15 Year 2019 concerning Emission Standard for Thermal Generator (Article 9) will use CEMS to monitor and measure all parameters that apply to the emissions source. In addition, CEMS will be used to monitor and measure Mercury (Hg) and Carbon dioxide (CO2) on or before April 5, 2022.

Procedures for startup and operation of CEMS equipment can be found in the instrument manuals (EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2 , EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2 , EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX).

7.2 Inspection of Daily CEMS / Preventive Maintenance Systems

A CEMS daily check list can be found in Appendix 1 of this SOP.

7.3 Calibration Procedure

The instrumentation and controls in the CEMS shall be calibrated periodically to ensure that readings are accurate to within specifications. Calibration will occur quarterly (Cylinder Gas Audit/CGA) and annually (Relative Accuracy Test Audit/RATA or 7 Days Calibration Drift), as committed in RKL/RPL and as recommended by the manufacturer’s technical manual. Quarterly calibrations will be performed internally by the Instrument Technician, while annual calibrations will be performed by a third party.

In addition, a weekly test drift will follow SOP: CP-INST-SOP-002.b-180629.a “Weekly Test Calibration CEMS Analyzer”. If there is a +15% deviation found during the routine weekly test drift, CEMS calibration is warranted and will follow CP-INST-SOP-002.a-050420.c “Maintenance System Monitoring Gas (CEMS)”.

7.4 Preventive Care Procedure

Appendix 1 contains daily, monthly, and quarterly checklists for CEMS operations. The maintenance supervisor is responsible for ensuring that work

7.1 Startup dan Operasi

Sumber emisi di Pelabuhan Pembangkit Batubara yang memerlukan pemantauan emisi secara kontinyu sebagaimana diatur dalam Peraturan KLHK No. P.15 Tahun 2019 tentang Standar Emisi Pembangkit Panas (Pasal 9) akan menggunakan CEMS untuk memantau dan mengukur semua parameter yang berlaku pada sumber emisi. . Selain itu, CEMS akan digunakan untuk memantau dan mengukur Merkuri (Hg) dan Karbon dioksida (CO2) pada atau sebelum 5 April 2022.

Prosedur penyalaan dan pengoperasian peralatan CEMS dapat ditemukan di manual instrumen (EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2, EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2, EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX).

7.2 Pemeriksaan CEMS Harian / Sistem Perawatan

Preventif

Daftar CEMS harian dapat ditemukan di Lampiran 1 SOP ini.

7.3 Prosedur Kalibrasi

Instrumentasi dan kontrol dalam CEMS harus dikalibrasi secara berkala untuk memastikan bahwa pembacaan akurat sesuai spesifikasi. Kalibrasi akan dilakukan setiap tiga bulan (Audit Gas Silinder / CGA) dan tahunan (Audit Uji Akurasi Relatif / RATA atau Penyimpangan Kalibrasi 7 Hari), seperti yang dilakukan dalam RKL / RPL dan seperti yang direkomendasikan oleh panduan teknis pabrik. Kalibrasi tiga bulanan akan dilakukan secara internal oleh Teknisi Instrumen, sedangkan kalibrasi tahunan akan dilakukan oleh pihak ketiga.

Selain itu, drift tes mingguan akan mengikuti SOP: CP-INST-SOP-002.b-180629.a “Penganalisis CEMS Kalibrasi Tes Mingguan”. Jika ada penyimpangan + 15% yang ditemukan selama penyimpangan uji mingguan rutin, kalibrasi CEMS dijamin dan akan mengikuti CP-INST-SOP-002.a-050420.c "Gas Pemantauan Sistem Pemeliharaan (CEMS)".

7.4 Prosedur Perawatan Pencegahan

Lampiran 1 berisi daftar periksa harian, bulanan, dan triwulanan untuk operasi CEMS. Supervisor

requests for preventive maintenance on the CEMS are scheduled and completed in a timely manner.

7.5 Audit Procedure 1: Cylinder Gas Audit (CGA)

The Cylinder Gas Audit (CGA) will be used to calibrate CEMS on a quarterly basis by an internal Instrument Technician.

The status of SO2, CO2, NO-NOX in data logger should be switched from Normal to Maintenance during the CGA. Once the CGA is complete, the status of SO2, CO2, NO-NOX in data logger should be switched from Maintenance to Normal. The CGA should be conducted according to the EPA’s Procedure 1 - Quality Assurance Requirements For Gas Continuous Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination 5.1.2 Cylinder Gas Audit (CGA), which is located in Appendix 2 of this SOP.

7.6 Audit Procedure 2: Relative Accuracy Test Audit (RATA)

The Relative Accuracy Test Audit (RATA) will be used to calibrate CEMS on an annual basis by a third party.

Relative Accuracy Test Audit (RATA) or 7 Days Calibration Drift Test

RATA is the Relative Accuracy Test Audit, which is a quality assurance system that compares data from CEMS of a facility to an independent and reliable data source. While CEMS ensure that air emission pollutants are within set limits and standards, it is the RATA that ensures CEMS are producing accurate readings.

RATA is completed annually by a third party, by running three different sets of blended gases (low, medium and high) through the system three separate times, with 7 Days test. Should there is outlier, the calibration drift is repeated from the first day.

pemeliharaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa permintaan pekerjaan untuk pemeliharaan preventif pada CEMS dijadwalkan dan diselesaikan tepat waktu.

7.5 Prosedur Audit 1: Audit Gas Silinder (CGA)

Audit Gas Silinder (CGA) akan digunakan untuk mengkalibrasi CEMS setiap tiga bulan oleh Teknisi Instrumen internal.

Status SO2, CO2, NO-NOX di data logger harus dialihkan dari Normal ke Pemeliharaan selama CGA. Setelah CGA selesai, status SO2, CO2, NO-NOX di data logger harus dialihkan dari Pemeliharaan ke Normal.

CGA harus dilaksanakan sesuai dengan Prosedur 1 EPA - Persyaratan Jaminan Kualitas Untuk Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan Gas Digunakan untuk Penentuan Kepatuhan 5.1.2 Audit Gas Silinder (CGA), yang terdapat di Lampiran 2 SOP ini.

7.6 Prosedur Audit 2: Audit Uji Akurasi Relatif (RATA)

Audit Uji Akurasi Relatif (RATA) akan digunakan untuk mengkalibrasi CEMS setiap tahun oleh pihak ketiga.

Relative Accuracy Test Audit (RATA) atau Tes Drift Kalibrasi 7 Hari

RATA adalah Audit Uji Akurasi Relatif, yang merupakan sistem jaminan kualitas yang membandingkan data dari CEMS fasilitas ke sumber data yang independen dan andal. Sementara CEMS memastikan bahwa polutan emisi udara berada dalam batas dan standar yang ditetapkan, RATA-lah yang memastikan CEMS menghasilkan pembacaan yang akurat.

RATA diselesaikan setiap tahun oleh pihak ketiga, dengan menjalankan tiga set gas campuran yang berbeda (rendah, sedang dan tinggi) melalui sistem tiga kali terpisah, dengan pengujian 7 Hari. Jika ada pencilan, penyimpangan kalibrasi diulangi dari hari pertama.

RATA is performed on operation condition higher than 50% of normal operation load (or approximately more than 38MW load for each Coal Plant engine).

Calibration gas requirements are based on % of span per the following:

• Zero concentration (ZERO)

• Low concentration (SPAN-1) – 20 to 30% of Span Value

• Mid concentration (SPAN-2) – 50 to 60% of Span Value

• High concentration (SPAN-3) – 80 to 100% of Span Value

• The average of the readings recorded while flowing the low concentration (Span-1) is compared against the audit value for the low cylinders. The average of the mid (Span-2) readings is compared against the audit value for the mid cylinder. The average of the High (Span-3) readings is compared against the audit value for the high cylinder

• The audit results are unacceptable if the accuracy recorded is ±15% of the average audit value. Should the result is ±15% the calibration must be repeated from the beginning.

7.7 System Audit Procedure

To ensure that CEMS is functioning properly, the Maintenance Supervisor will review CEMS calibration reports on a daily basis, Cylinder Gas Audits (CGA) will be conducted quarterly, and the Relative Accuracy Test Audit (RATA) will be conducted annually. In addition, emissions monitoring data will be reviewed on a _____ basis and declared valid if the average daily data consists of ≥ 75% of average hourly readings.

A System Audit will be conducted on a ______ basis to ensure that the above-mentioned are properly enacted and recorded at the facility.

Auditable evidence includes:

• All calibration result

RATA dilakukan pada kondisi operasi yang lebih tinggi dari 50% dari beban operasi normal (atau kira-kira lebih dari beban 38MW untuk setiap mesin Pembangkit Batubara).

Persyaratan gas kalibrasi didasarkan pada% rentang per berikut ini:

• Konsentrasi nol (NOL)

• Konsentrasi rendah (SPAN-1) - 20 sampai 30% dari Nilai Rentang

• Konsentrasi sedang (SPAN-2) - 50 hingga 60% dari Nilai Rentang

• Konsentrasi tinggi (SPAN-3) - 80 sampai 100% dari Nilai Rentang

• Rata-rata pembacaan yang tercatat saat mengalirkan konsentrasi rendah (Span-1) dibandingkan dengan nilai audit untuk silinder rendah. Rata-rata dari pembacaan tengah (Span-2) dibandingkan dengan nilai audit untuk silinder tengah. Rata-rata pembacaan Tinggi (Rentang-3) dibandingkan dengan nilai audit untuk silinder tinggi

• Hasil audit tidak dapat diterima jika akurasi yang dicatat ± 15% dari rata-rata nilai audit. Jika hasilnya ± 15% maka kalibrasi harus diulang dari awal.

7.7 Prosedur Audit Sistem

Untuk memastikan bahwa CEMS berfungsi dengan baik, Pengawas Pemeliharaan akan meninjau laporan kalibrasi CEMS setiap hari, Audit Gas Silinder (CGA) akan dilakukan setiap tiga bulan, dan Audit Uji Akurasi Relatif (RATA) akan dilakukan setiap tahun. Selain itu, data pemantauan emisi akan ditinjau dengan basis _____ dan dinyatakan valid jika data harian rata-rata terdiri dari ≥ 75% dari rata-rata pembacaan per jam.

Audit Sistem akan dilakukan dengan basis ______ untuk memastikan bahwa hal yang disebutkan di atas diberlakukan dan dicatat dengan benar di fasilitas.

Bukti yang dapat diaudit meliputi:

• Semua hasil kalibrasi

• Monitoring result • Audit Report

• This Standard Operational Procedure

Audit performance will be tracked and records will be kept by _________.

7.8 Procedure for Backing Up Data

Backup reports and data will be stored on FMI server.

7.9 Training Procedure

Training and its refreshment includes operation, calibrations, repair and maintenance are scheduled annually and delivered by the third party or the manufacturer by referring to operational manual handbook.

See below for training modules provided:

• Equipment operation: h. Dilution Probe System (Module & Sample Probe) i. SO2 Analyzer j. CO2 Analyzer k. NO-NOX Analyzer l. PCME Dust/Opacity Stack Sensor m. Data Logger 8864 n. Program AV-Trend.

• Gas sample collection method (SO2, CO2 & NOX) using probe dilution model IN-SITU on Ducting Baghouse (Outlet Fabric Filter).

• Calibration and repair/Maintenance includes: a. SO2 Analyzer b. CO2 Analyzer c. NO-NOX Analyzer d. PCME Dust/Opacity Stack Sensor

7.10 CEMS Security System

• EPA-Protocol certified Calibration Gas Standard for SO2, CO2 and NO-NOX.

• Password-protected data in Data Logger and AV-TREND (Server CEMS).

• A MIS virus-protected network.

• Data Logger is inaccessible from outside network.

• Hasil pemantauan • Laporan audit • Prosedur Operasional Standar ini

Kinerja audit akan dilacak dan catatan akan disimpan oleh _________.

7.8 Prosedur untuk Mencadangkan Data

Laporan dan data backup akan disimpan di server FMI.

7.9 Prosedur Pelatihan

Pelatihan dan penyegarannya mencakup pengoperasian, kalibrasi, perbaikan, dan pemeliharaan yang dijadwalkan setiap tahun dan disampaikan oleh pihak ketiga atau produsen dengan mengacu pada buku pedoman manual operasional.

Lihat di bawah untuk modul pelatihan yang disediakan:

• Pengoperasian peralatan: h. Sistem Probe Pengenceran (Modul &

Sampel Menyelidiki) i. SO2 Analyzer j. CO2 Analyzer k. NO-NOX Analyzer l. Sensor Tumpukan Debu / Opasitas PCME m. Data Logger 8864 n. Program AV-Trend.

• Metode pengambilan sampel gas (SO2, CO2 & NOX) menggunakan probe dilution model IN-SITU pada Ducting Baghouse (Outlet Fabric Filter).

• Kalibrasi dan perbaikan / Pemeliharaan meliputi: a. SO2 Analyzer b. CO2 Analyzer c. NO-NOx Analyzer d. Sensor Tumpukan Debu / Opasitas PCME

7.10 Sistem Keamanan CEMS • Standar Gas Kalibrasi bersertifikasi EPA-

Protocol untuk SO2, CO2 dan NO-NOX. • Data yang dilindungi kata sandi di Data

Logger dan AV-TREND (Server CEMS).

• Jaringan yang dilindungi virus MIS.

• Backup reports and data on FMI server.

7.11 Data Reporting Procedure

It is required that the records required by the permit be maintained at the facility properly. The Technical Services Agreement requires that all pertinent facility records be maintained for a minimum of five years. If practical, all such records shall be retained for the life of the facility. This information can be useful for trending, facility performance improvement, and possible future permitting activities. Detailed information regarding reporting requirements is given in Procedure OMP 12-1-3 "Air Quality Standard - Reporting and Notification".

The Environmental Officer is responsible for assembling the required data, making required reports, and responding to requests for information from the MOEF and Governor. Any requests for information from any external organizations shall be referred to the Environmental Officer.

The person in charge of the business and / or activity that operates the Thermal Power Plant must integrate the results of monitoring electronically through the online continuous emission reporting system on or before April 5, 2021.

7.11.1 Reporting

The types of records, which shall be retained, are as follows:

• Records of daily emissions output expelled from each emission stack.

• All reports and monitoring results of the air emission quality,

• All data sheets from the CEMS. • Stack test results, analysis, and procedures.

• All calculations (manual or computer generated) use to support determination of plant emission quantities.

• Completed work orders and preventive maintenance documentation for air pollution control and monitoring equipment.

• Data Logger tidak dapat diakses dari jaringan luar.

• Laporan cadangan dan data di server FMI. 7.11 Prosedur Pelaporan Data Catatan yang disyaratkan oleh izin harus disimpan di fasilitas dengan benar. Perjanjian Layanan Teknis mensyaratkan bahwa semua catatan fasilitas terkait disimpan minimal selama lima tahun. Jika praktis, semua rekaman semacam itu harus disimpan selama masa pakai fasilitas. Informasi ini dapat berguna untuk tren, peningkatan kinerja fasilitas, dan kemungkinan aktivitas perizinan di masa mendatang. Informasi rinci mengenai persyaratan pelaporan diberikan dalam Prosedur OMP 12-1-3 "Standar Kualitas Udara - Pelaporan dan Pemberitahuan".

Petugas Lingkungan bertanggung jawab untuk mengumpulkan data yang diperlukan, membuat laporan yang diperlukan, dan menanggapi permintaan informasi dari KLHK dan Gubernur. Setiap permintaan informasi dari organisasi eksternal harus dirujuk ke Pejabat Lingkungan.

Penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas harus mengintegrasikan hasil pemantauan secara elektronik melalui sistem pelaporan emisi berkelanjutan secara online pada atau sebelum 5 April 2021. 7.11.1 Pelaporan Jenis rekaman yang harus disimpan adalah sebagai berikut:

• Rekaman keluaran emisi harian yang dikeluarkan dari setiap tumpukan emisi.

• Semua laporan dan hasil pemantauan kualitas emisi udara,

• Semua lembar data dari CEMS.

• Hasil uji tumpukan, analisis, dan prosedur.

• Semua perhitungan (yang dihasilkan manual atau komputer) digunakan untuk mendukung penentuan jumlah emisi pembangkit listrik.

• Menyelesaikan perintah kerja dan dokumentasi pemeliharaan preventif untuk pengendalian polusi udara dan peralatan pemantauan.

• Operating logs, which record off-normal emissions and corrective actions taken.

• Fuel receipt and analysis records (coal and fuel oil).

• Facility operating data records and calculations

• Calibration records

7.11.2 Notifications

If any facility equipment fails or malfunctions such that any of the emission limits are exceeded, MOEF must be notified in writing. Any site personnel observing a condition, which violates the requirements of the permit, should immediately notify the Operating Supervisor. The Operating Supervisor shall log the time the condition was observed, and communicate with maintenance section. If the problem cannot be corrected immediately, he/she shall notify the Plant Engineer. The Plant Engineer and the SHE Representative shall evaluate the situation to determine if a notification is required. The Plant Manager or his/her designee shall be notified if a notification is required and he will notify the Owner prior to contacting MOEF.

• Log operasi, yang mencatat emisi di luar normal dan tindakan korektif yang diambil.

• Penerimaan bahan bakar dan catatan analisis (batubara dan bahan bakar minyak).

• Pencatatan dan penghitungan data pengoperasian fasilitas

• Catatan kalibrasi 7.11.2 Pemberitahuan Jika ada peralatan fasilitas yang rusak atau tidak berfungsi sedemikian rupa sehingga salah satu dari batas emisi terlampaui, KLHK harus diberitahukan secara tertulis. Setiap personel lokasi yang mengamati suatu kondisi, yang melanggar persyaratan izin, harus segera memberi tahu Pengawas Operasi. Supervisor Pengoperasian harus mencatat waktu kondisi tersebut diamati, dan berkomunikasi dengan bagian pemeliharaan. Jika masalah tidak dapat segera diperbaiki, dia harus memberi tahu Plant Engineer. Plant Engineer dan SHE Representative harus mengevaluasi situasi untuk menentukan apakah pemberitahuan diperlukan. Manajer Pabrik atau yang ditunjuk harus diberitahu jika pemberitahuan diperlukan dan dia akan memberi tahu Pemilik sebelum menghubungi KLHK.

8.0 REFERENCE

ISO 14001:2015

PER-MENLHK No. P.15/MENLHK/ SETJEN/ KUM.1 /4 /2019 about Quality Standards for Emission of Thermal Power Plants

CEMS Manual

CEMS Operational and Maintenance procedures

CP-INST-SOP-002.b-180629.a “Weekly Test Calibration CEMS Analyzer”

CP-INST-SOP-002.a-050420.c “Maintenance System Monitoring Gas (CEMS)”

EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2

EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2

EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX

8.0 REFERENSI

ISO 14001:2015

PER-MENLHK No. P.15/MENLHK/ SETJEN/ KUM.1 /4 /2019 about Quality Standards for Emission of Thermal Power Plants

CEMS Manual

CEMS Operational and Maintenance procedures

CP-INST-SOP-002.b-180629.a “Weekly Test Calibration CEMS Analyzer”

CP-INST-SOP-002.a-050420.c “Maintenance System Monitoring Gas (CEMS)”

EPM-Manual-43iQ, Kalibrasi SO2

EPM-Manual-410iQ, Kalibrasi CO2

EPM-Manual-42iQ, Kalibrasi NO-NOX

PJP OMP 12-1-6, Kalibrasi Drift

OMP 12-1-1 "Air Quality Standard Compliance Program”

OMP 12-1-2 "Air Quality Permit-Emission Tracking And Calculation”

OMP 12-1-3 "Air Quality Standard - Reporting and Notification”

OMP 12-1-4 "Air Quality Permit – Yard Surveillance”

OMP 12-1-5 "Response To Off-Normal Emission Condition”

OMP 12-1-6 "CEMS Calibration and Quality Control / Assurance”

EPA’s Procedure 1 - Quality Assurance Requirements For Gas Continuous Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination 5.1.2 Cylinder Gas Audit (CGA)

CEMSentry®3000 CONTINUOUS EMISSION MONITORING SYSTEM QUALITY ASSURANCE PLAN For The: MOLYBDENUM ROASTER CEMS SIERRITA FACILITY

PJP OMP 12-1-6, Kalibrasi Drift

OMP 12-1-1 "Air Quality Standard Compliance Program”

OMP 12-1-2 "Air Quality Permit-Emission Tracking And Calculation”

OMP 12-1-3 "Air Quality Standard - Reporting and Notification”

OMP 12-1-4 "Air Quality Permit – Yard Surveillance”

OMP 12-1-5 "Response To Off-Normal Emission Condition”

OMP 12-1-6 "CEMS Calibration and Quality Control / Assurance”

EPA’s Procedure 1 - Quality Assurance Requirements For Gas Continuous Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination 5.1.2 Cylinder Gas Audit (CGA)

CEMSentry®3000 CONTINUOUS EMISSION MONITORING SYSTEM QUALITY ASSURANCE PLAN For The: MOLYBDENUM ROASTER CEMS SIERRITA FACILITY

9.0 REVISIONS

The last five revisions will be written on this Section of this SOP

9.0 REVISI

Lima revisi terakhir akan ditulis pada Bagian SOP ini.

APPENDIX 1 (Reference: CEMSentry®3000 CONTINUOUS EMISSION MONITORING SYSTEM QUALITY ASSURANCE PLAN For The: MOLYBDENUM ROASTER CEMS SIERRITA FACILITY)

APPENDIX 2 (Reference: EPA’s Procedure 1 - Quality Assurance Requirements For Gas Continuous

Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination 5.1.2 Cylinder Gas Audit (CGA))