SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

download SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

of 35

Transcript of SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    1/35

    KEMENTERIAN KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA

    PAGU ALOKASI ANGGARAN

    KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

    TA 2015 

    SOSIALISASI PAGU ALOKASI ANGGARAN K/L TA 2015Jakarta, 30 September 2014

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    2/35

    2

    TOPIK BAHASAN

    1. Pendahuluan2. Asumsi Dasar Ekonomi Makro

    3. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Belanja Pemerintah

    Pusat Tahun 20154. Anggaran Pendidikan

    5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunan

    RKA-K/L

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    3/35

    PENDAHULUAN

    3

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    4/35

    Sidang Paripurna DPR RI pada Senin, 29 September 2014 telah menyepakati dan

    mengesahkan RUU APBN 2015 menjadi UU APBN 2015.

    Pokok-pokok APBN 2015:a. Asumsi dasar ekonomi makro mengalami perubahan dari usulan dalam

    RAPBN 2015, yaitu:

    • Pertumbuhan ekonomi : 5,6% 5,8%

    • Tingkat Bunga SPN 3 Bulan: 6,2% 6,0%

    • Lifting Minyak Bumi: 845 rbph  900 rbph

    b. Pendapatan negara disepakati Rp1.793,6 triliun naik Rp31,3 triliun dari

    RAPBN 2015.

    c. Belanja negara disepakati Rp2.039,5 triliun naik Rp19,6 triliun dari RAPBN

    2015.

    d. Belanja K/L disepakati Rp647,3 triliun naik Rp46,7 triliun dari RAPBN

    2015.e. Defisit anggaran disepakati 2,21% terhadap PDBlebih rendah dari defisit

    RAPBN 2015 sebesar 2,32% terhadap PDB.

    Kesepakatan tersebut selain telah mengakomodasikan berbagai masukan,

    pandangan, pendapat dan saran-saran berbagai fraksi, dan komisi dalam DPR, juga

    mempertimbangkan berbagai kendala yang ada, baik dari faktor-faktor internalmaupun eksternal, termasuk perkiraan realisasi APBNP 2014.4

    Pendahuluan

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    5/35

    ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO

    5

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    6/35

    6

    ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO

    2014

    a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,5 5,6 5,8b. Inflasi (%, yoy) 5,3 4,4 4,4

    c. Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,0 6,2 6,0

    d. Nilai tukar (Rp/US$) 11.600 11.900 11.900

    e. Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) 105 105 105

    f. Lifting Minyak (ribu barel per hari) 818 845 900

    g. Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari) 1.224 1.248 1.248

    RAPBN

    Indikator

    2015

     APBNP APBN

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    7/35

    POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN

    RENCANA BELANJA PEMERINTAHPUSAT TAHUN 2015

    7

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    8/358

    TEMA RKP 2015 

    Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi Percepatan

    Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan

    PRIORITAS BIDANG RPJPN 2005-2025

    (9 BIDANG PEMBANGUNAN)

     ARAH KEBIJAKAN FISKAL APBN 2015 

     ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2015

    Penguatan Kebijakan Fiskal dalam Rangka Percepatan Pertumbuhan

    Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan

    Optimalisasi

    pendapatan

    negara

    Pengendalian

    defisit APBNPengendalian

    utang 

    Meningkatkan

    kualitas

    belanja negara 

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    9/359

    RAPBN APBN

    A. PENDAPATAN NEGARA 1.762,3 1.793,6 31,3

    I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.758,9 1.790,3 31,5

    1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.370,8 1.380,0 9,2

    2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 388,0 410,3 22,3

    II. PENERIMAAN HIBAH 3,4 3,3 (0,2)B. BELANJA NEGARA 2.019,9 2.039,5 19,6

    I Belanja Pemerintah Pusat 1.379,9 1.392,4 12,61. Belanja K/L 600,6 647,3 46,7

    2. Belanja Non K/L 779,3 745,1 (34,2)

    II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 640,0 647,0 7,0

    C. KESEIMBANGAN PRIMER (103,5) (93,9) 9,6

    D. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN (257,6) (245,9) 11,7

    % Defi s i t terhadap PDB (2,32) (2,21) 0,11  

    E. PEMBIAYAAN (I + II) 257,6 245,9 (11,7)

    I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI 281,4 269,7 (11,7)

    II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto) (23,8) (23,8) 0,0

    2015URAIAN

    (triliun rupiah)  Selisih

    Postur APBN 2015

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    10/3510

    Belanja Pemerintah Pusat naik Rp12,6 T dari RAPBN 2015,

    termasuk Cadangan Perlindungan Sosial dan Cadangan

    Pendidikan.

    RAPBN APBN Selisih

    1. Belanja K/L 600,6  647,3  46,7 

    2. Belanja Non K/L 779,3  745,1  (34,2) 

    a.l a. Program Pengelolaan Utang Negara 154,0  152,0  (2,1) 

    b. Program Pengelolaan Hibah Negara 3,6  3,6  - 

    c. Program Pengelolaan Subsidi 433,5  414,7  (18,8) 

    i. Subsidi Energi 363,5  344,7  (18,8) 

    ii. Subsidi Non Energi 70,0  70,0  - 

    d. Program Pengelolaan Belanja Lainnya 86,0  72,8  (13,3) 

    a.l - Cadangan Risiko Fiskal 5,0  5,4  0,4 

    - Cadangan Perlindungan Sosial -  5,0  5,0 

    - Cadangan Pendidikan -  9,3  9,3 

    e. Program Pengelolaan Transaksi Khusus 102,1  102,1  - 

    1.379,9 1.392,4  12,6 JUMLAH

    Uraian

    2015

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    11/3511

    1) Diarahkan sejalan dengan misi dan arah pembangunan yang

    diamanatkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.2) Mendukung pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan yang

    efektif dan efisien, antara lain melalui:

    a. mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur negara melalui

    penyesuaian gaji pokok PNS, TNI/POLRI rata-rata 6,0%,penyesuaian pensiun pokok rata-rata 4,0%, dan kenaikan uang

    makan PNS dan uang lauk pauk TNI/POLRI sebesar Rp5.000 per

    hari;

    b. melanjutkan reformasi birokrasi ;

    c. pengendalian belanja pendukung penyelenggaraanpemerintahan ;

    d. meningkatkan kualitas belanja negara; dan

    e. menyempurnakan penerapan PBB dan MTEF.

    Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat … (1)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    12/3512

    3) Mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang berkelanjutan antara

    lain :

    a. mendukung pembangunan konektivitas nasional dan logistik distribusi,serta moda transportasi umum, dengan tetap mengembangkan

    mekanisme pendanaan alternatif (creative financing scheme) dan

    kerjasama pemerintah swasta bidang infrastruktur.

    b. memperkuat program perlindungan sosial dan percepatan

    penanggulangan kemiskinan, serta meningkatkan pembangunan daerahtertinggal dan perbatasan; dan

    c. mengutamakan peningkatan belanja produktif untuk mendukung

    konektifitas nasional, efisiensi sistem logistik, peningkatan kapasitas

    iptek, serta ketahanan energi, ketahanan pangan, peningkatan daya

    saing ketenagakerjaan, UMKM dan koperasi4) Mendukung percepatan pencapaian minimum essential force (MEF)

    5) Mendukung pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam

    rangka ketahanan pangan, air, dan energi

    Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat … (2)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    13/3513

    6) Meningkatkan efektivitas kebijakan subsidi yang tepat sasaran melalui :

    a. pengendalian besaran subsidi dalam bentuk pengendalian konsumsi

    BBM bersubsidi;b. peningkatan program konversi BBM ke BBG;

    c. program pembangunan/pengembangan gas kota;

    d. pengembangan alternatif energi baru dan terbarukan; dan

    e. melakukan pengalihan secara bertahap dari subsidi barang ke subsidi

    orang (targeted ).

    7) Meningkatkan dan memperluas akses pendidikan yang berkualitas

    8) Meningkatkan kualitas pelaksanaan SJSN di bidang kesehatan dan

    ketenagakerjaan

    9) Dukungan cadangan risiko fiskal dan mitigasi bencana

    Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat … (3)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    14/3514

    1. Belanja K/L tahun 2015 bersifat baseline budget , yaitu:

    a. hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan

    pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat;

    b. tingkat output  (service delivery ) yang sama dengan tahun anggaran

    2014; serta

    c. tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),

    sehingga diharapkan member ruang gerak bagi pemerintahan baru

    hasil Pemilu 2014, untuk melaksanakan program/kegiatan sesuai

    dengan platform yang direncanakan;

    2. Menampung anggaran program/kegiatan/output prioritas nasional yang

    bersifat baseline;

    3. Meningkatkan penajaman kualitas belanja K/L dari sisi efektivitas danefisiensi alokasi, termasuk penyempurnaan rumusan kinerja (outcome,

    output , indikator kinerja).

    Kebijakan Belanja K/L 

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    15/3515

    1. Belanja K/L dalam APBN 2015 disepakati sebesar Rp647.309,9 miliar, lebih tinggi

    sebesar Rp46.728,2 miliar dari RAPBN 2015 sebesar Rp600.581,7 miliar.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan belanja K/L, antara lain:

    a. Realokasi dari BA BUN ke BA K/L untuk:

    i. kenaikan gaji pokok PNS/TNI/Polri rata-rata 6 persen sebesar Rp4.103,7 miliar,

    ii. kenaikan uang makan PNS dan uang lauk pauk TNI/Polri masing-masing

    Rp5.000,- sebesar Rp2.572,3 miliar.

    b. Perubahan pagu sebagai akibat penghematan pagu Kementerian ESDM danKemendagri sebesar masing-masing Rp1.275,2 miliar (rupiah murni sebesar

    Rp1.261,1 miliar dan PNBP sebesar Rp14,1 miliar) dan Rp52,1 miliar .

    c. Tambahan belanja yang bersumber dari penghematan belanja K/L sebesar

    Rp933,58 miliar :

    i. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebesar

    Rp80,41 miliar;ii. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebesar Rp6,06 miliar;

    iii. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat sebesar Rp63,80 miliar;

    dan

    iv. Dewan Perwakilan Rakyat sebesar Rp783,31 miliar.

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    16/3516

    d. Tambahan pagu penggunaan PNBP/BLU akibat perubahan target

    PNBP/BLU sebesar Rp677,3 miliar:

    i. Kementerian Hukum dan HAM sebesar Rp253,7 miliar;

    ii. Kementerian Perhubungan sebesar Rp157,5 miliar;

    iii. Badan Pertanahan Nasional sebesar Rp4,9 miliar;

    iv. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar Rp92,2 miliar;

    v. Kepolisian Republik Indonesia sebesar Rp169,0 miliar.

    e. Perubahan belanja K/L yang bersumber dari hibah:i. Kementerian Kehutanan naik sebesar Rp11,7 miliar;

    ii. Kementerian Lingkungan Hidup turun sebesar Rp187,2 miliar.

    f. Tambahan anggaran pendidikan sebesar Rp21.244,2 miliar

    (realokasi BA BUN)

    g. Tambahan belanja dari hasil optimalisasi sebesar Rp18.700,0 miliar:i. Optimalisasi belanja sebesar Rp15.500,0 miliar;

    ii. Tambahan belanja pendidikan (Kemendikbud) sebesar Rp3.200,0 miliar.

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 

    Kriteria Penggunaan Tambahan Belanja dari Hasil

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    17/3517

    1. Sejalan dengan RKP 2015;

    2. Dialokasikan secara efisien dan efektifdengan output yang terukur;

    3. Memenuhi akuntabilitas dan governance 

    yang berlaku.

    Kriteria Penggunaan Tambahan Belanja dari Hasil

    Optimalisasi

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    18/3518

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 2015.. (1)

    (miliar rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015Kementerian Negara/Lembaga

    1 001 Majelis Permusyaw aratan Rakyat 611,3 612,3

    2 002 Dew an Perw akilan Rakyat 2.768,4 3.556,7

    3 004 Badan Pemeriksa Keuangan 2.895,9 2.915,5

    4 005 Mahkamah Agung 6.743,3 7.037,9

    5 006 Kejaksaan Republik Indonesia 4.154,9 4.208,9

    6 007 Kementerian Sekretariat Negara 2.033,7 2.054,8

    7 010 Kementerian Dalam Negeri 7.273,6 7.240,9

    8 011 Kementerian Luar Negeri 5.525,2 5.533,9

    9 012 Kementerian Pertahanan 95.007,8 96.935,7

    10 013 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 9.330,4 9.688,7

    11 015 Kementerian Keuangan 18.496,3 18.727,2

    12 018 Kementerian Pertanian 15.828,5 15.879,3

    13 019 Kementerian Perindustrian 2.705,5 2.743,3

    14 020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11.298,7 10.023,5

    15 022 Kementerian Perhubungan 44.633,9 44.933,9

    16 023 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 67.217,4 88.309,1

    17 024 Kementerian Kesehatan 47.429,8 47.758,8

    18 025 Kementerian Agama 50.514,6 56.440,0

    19 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4.773,7 5.251,9

    20 027 Kementerian Sosial 8.015,4 8.079,4

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    19/3519

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 2015.. (2)

    (miliar rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015Kementerian Negara/Lembaga

    21 029 Kementerian Kehutanan 5.575,0 5.643,2

    22 032 Kementerian Kelautan dan Perikanan 6.368,7 6.726,0

    23 033 Kementerian Pekerjaan Umum 74.204,2 81.338,2

    24 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 367,9 449,6

    25 035 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 298,8 305,9

    26 036 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 231,1 295,8

    27 040 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1.709,2 1.715,9

    28 041 Kementerian Badan Usaha Milik Negara 132,9 133,8

    29 042 Kementerian Riset dan Teknologi 744,6 747,5

    30 043 Kementerian Lingkungan Hidup 1.009,1 825,0

    31 044 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1.451,2 1.453,9

    32 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 216,8 217,7

    33 048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 194,8 195,9

    34 050 Badan I ntelijen Negara 1.450,1 2.416,6

    35 051 Lembaga Sandi Negara 1.154,0 1.456,6

    36 052 Dew an Ketahanan Nasional 43,8 44,3

    37 054 Badan Pusat Statistik 3.868,8 3.930,8

    38 055 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas 1.084,7 1.088,1

    39 056 Badan Pertanahan Nasional 4.501,9 4 .576,3

    40 057 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 470,6 473,5

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    20/3520

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 2015.. (3)

    (miliar rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015Kementerian Negara/Lembaga

    41 059 Kementerian Komunikasi dan Informatika 4.756,2 4.859,8

    42 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 47.169,0 51.594,5

    43 063 Badan Pengawas Obat dan Makanan 1 .207,6 1 .221,6

    44 064 Lembaga Ketahanan Nasional 177,9 278,9

    45 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 632,1 635,9

    46 066 Badan Narkotika Nasional 899,2 903,2

    47 067 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 1.385,8 1.386,8

    48 068 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2.881,1 3.294,7

    49 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 71 ,3 72,2

    50 075 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 1.747,7 1.763,5

    51 076 Komisi Pemilihan Umum 1.109,4 1.134,2

    52 077 Mahkamah Konstitusi RI 213,8 214,5

    53 078 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 75,5 76,5

    54 079 Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia 1.132,8 1.147,6

    55 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 808,3 819,9

    56 081 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 846,3 858,4

    57 082 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 668,4 673,1

    58 083 Badan Informasi Geospasial 718,6 721,0

    59 084 Badan Standardisasi Nasional 113,7 164,8

    60 085 Badan Pengaw as Tenaga Nuklir 135,4 137,1

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    21/3521

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 2015.. (4)

    (miliar rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015Kementerian Negara/Lembaga

    61 086 Lembaga Administrasi Negara 266,6 269,8

    62 087 Arsip Nasional Republik Indonesia 170,1 172,1

    63 088 Badan Kepegaw aian Negara 603,3 614,1

    64 089 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 1.504,1 1.528,4

    65 090 Kementerian Perdagangan 2.384,1 2.495,3

    66 091 Kementerian Perumahan Rakyat 4.619,8 4.621,5

    67 092 Kementerian Pemuda dan Olah Raga 1.779,0 1 .781,2

    68 093 Komisi Pemberantasan Korupsi 898,9 898,9

    69 095 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 762,3 763,9

    70 100 Komisi Yudisial Republik Indonesia 119,2 119,6

    71 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 780,7 1.681,6

    72 104 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja I ndonesia 390,2 393,3

    73 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) 843,2 843,2

    74 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 157,9 158,4

    75 107 Badan SAR Nasional 1.626,7 2.420,0

    76 108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 100,6 100,6

    77 109 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu 195,5 195,5

    78 110 Ombudsman Republik I ndonesia 66,1 66,3

    79 111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan 210,2 210,6

    80 112 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam 1.097,2 1.097,2

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    22/3522

     Alokasi Anggaran Belanja K/L 2015.. (5)

    (miliar rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015Kementerian Negara/Lembaga

    81 113 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 311,2 311,8

    82 114 Sekretariat Kabinet 181,8 183,1

    83 115 Badan Pengaw as Pemilihan Umum 456,9 457,0

    84 116 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 875,2 889,0

    85 117 Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia 847,0 866,6

    86 118 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang 246,5 246,5

    600.581,7 647.309,9Jumlah

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    23/35

    ANGGARAN PENDIDIKAN

    23

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    24/3524

     Anggaran Pendidikan… (1)

    •  Anggaran pendidikan dalam APBN 2015 disepakati

    Rp409,1 triliun (20,06% dari total belanja negara) meningkat Rp5,2 triliun (1,3%) dari anggaran pendidikan

    dalam RAPBN 2015, terdiri atas:

     – Anggaran pendidikan melalui Belanja Pemerintah Pusat

    Rp154,2 triliun (termasuk cadangan anggaran pendidikanRp9,3 triliun);

     – Anggaran pendidikan melalui Transfer ke Daerah dan

    Dana Desa Rp254,9 triliun.

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    25/35

    25

     Anggaran Pendidikan… (2)

    • Kebijakan Pembangunan Pendidikan tahun 2015 diarahkan : 

    a.  Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yangmerata;

    b. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah universal;

    c. Peningkatan Akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi;

    d. Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga

    kependidikan;e. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan

    nonformal, dan pendidikan informal;

    f. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;

    g. Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional;

    h. Peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan;i. Penguatan tata kelola pendidikan;

    j. Peningkatan pendidikan karakter.

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    26/35

     Anggaran Pendidikan… (3)(triliun rupiah)

    RAPBN APBN

     Selisih thd

    RAPBN

    I. 139,4  154,2  14,9 

    A. 118,1  145,0  26,9 

    a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 67,2  88,3  21,1 

    b. Kementerian Agama 42,5  48,2  5,7 

    c. Kementerian Negara/Lembaga lainnya 8,4  8,5  0,1 

    B. Penyesuaian Pendidikan 21,2  -  (21,2) 

    C. Cadangan Anggaran Pendidikan (BA BUN) -  9,3  9,3 

    II. 254,6  254,9  0,3 

    III. 10,0  -  (10,0) 

    Total Anggaran Pendidikan 404,0 409,1 5,2 

    Total Belanja Negara 2.019,9  2.039,5  19,6 

    Rasio Anggaran Pendidikan thd Total Belanja Negara (%) 20,00  20,06  0,06 

    Komponen Anggaran Pendidikan

    Anggaran Pendidikan Melalui Transfer ke daerah

    Anggaran Pendidikan Melalui Pengeluaran Pembiayaan

    (Cadangan Pembiayaan untuk Dana Pengembangan Pendidikan

    Nasional)

    2015

    Anggaran Pendidikan Melalui Belanja Pemerintah Pusat

    Anggaran Pendidikan Pada Kementerian Negara / Lembaga

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    27/35

    HAL-HAL YANG PERLU

    DIPERHATIKAN DALAMPENYUSUNAN RKA-K/L

    27

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    28/35

    28

    1. DOKUMEN YANG DISIAPKAN/DISAMPAIKAN KE DJA:

    Surat pengantar yang ditandatangani oleh Menteri/ Pimpinan

    Lembaga atau Pejabat yang ditunjuk;

    Surat Pernyataan Pejabat Eselon I penanggung jawab RKA-K/L;

    RKA-K/L  Eselon I yang ditandatangani oleh eselon I selaku KPA

    atas nama Pengguna Anggaran); Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/eselon I;

    RKA Satker; dan

    Arsip Data Komputer RKA-K/L.

    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan … (1)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    29/35

    29

    2. KELENGKAPAN ADMINISTRASI :

    a. Membawa Surat Penyampaian RKA-KL

    b. Membawa Surat Tugas dan Identitas Diri

    c. Dilarang membawa barang berharga

    d. SPPD ditandatangani oleh Kepala Biro Perencanaanmasing-masing K/L (apabila diperlukan)

    3. MENDUKUNG TERCIPTANYA ZONA BEBAS DARI KKN (KORUPSI,

    KOLUSI, dan NEPOTISME)

    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan … (2)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    30/35

    30

    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan … (3)

    4. RKA-K/L yang belum mendapatkan persetujuan Komisi terkait

    di DPR (khususnya untuk dana optimalisasi), maka

    pengalokasiannya ke dalam RKA-K/L adalah sebagai berikut

     – Apabila telah dirinci ke dalam program, kegiatan, dan satker,

    maka mencantumkannya sebagai “catatan” halaman IV

    DIPA; atau

     – Apabila belum dirinci ke dalam program, kegiatan, satker,

    masih dialokasikan secara terpusat dan/atau belum ada

    peruntukannya, maka dalam RKA-K/L dicantumkan sebagai

    output cadangan dan “catatan” halaman IV DIPA ;

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    31/35

    31

    5. Alokasi belanja operasional pegawai yangdicantumkan dalam lampiran Surat Menteri

    Keuangan ini adalah angka minimal yang harus

    dipenuhi dan tidak dapat direalokasikan menjadi

    belanja non pegawai

    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan … (4)

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    32/35

    32

    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan … (5)

    6. Penyampaian RKA-K/L RKA-K/L Tahun Anggaran 2015 yang disusun berdasarkan

    Alokasi Anggaran Tahun Anggaran 2015, dan telah disetujui

    Komisi terkait di DPR-RI, disampaikan kepada Menteri

    Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dilengkapi dengan

    data pendukungnya selambat-lambatnya pada Tanggal 6

    Oktober 2014,

    Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L dapat disampaikan ke Pusat

    Layanan DJA untuk di-upload/restore ke Sistem. Demikian juga

    hardcopy RKA-K/L juga disampaikan melalui Pusat Layanan

    Direktorat Jenderal Anggaran.

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    33/35

    33

    Jadwal Penyelesaian RKA-K/L TA 2015

    No KegiatanSeptember 2014 Oktober 2014

    29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

    1Rapat Paripurna DPR RI Pembahasan RUU APBN TA

    2015

    2Penyampaian Surat Menteri Keuangan tentang

    Kebijakan Belanja dan Alokasi Anggaran TA 2015

    3

    Penyusunan/Finalisasi RKA-K/L TA 2015 oleh K/L

    (termasuk penelitian oleh Biro Perencanaan K/Ldan

    review oleh APIP K/L) dan penyampaian kepada Menteri

    Keuangan c.q. DJA

    4 Penyampaian RKA-K/L kepada Kemenkeu dan Bappenas

    5 Penelaahan RKA-K/L TA 2015

    6Finalisasi rancangan Peraturan Presiden Rincian APBN

    TA 2015

    7 Penyampaian Peraturan Presiden Rincian APBN TA 2015

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    34/35

    34

    TERIMA KASIH

  • 8/18/2019 SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf

    35/35

    10 Belanja K/L terbesar 2014 - 2015 

    (triliun rupiah)

    NoKode

    BA 

    RAPBN

    2015

     APBN

    2015SelisihKementerian Negara/Lembaga

    1 012 Kementerian Pertahanan 95,0 96,9 1,9

    2 023 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 67,2 88,3 21,1

    3 033 Kementerian Pekerjaan Umum 74,2 81,3 7,1

    4 025 Kementerian Agama 50,5 56,4 5,9

    5 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 47,2 51,6 4,4

    6 024 Kementerian Kesehatan 47,4 47,8 0,3

    7 022 Kementerian Perhubungan 44,6 44,9 0,3

    8 015 Kementerian Keuangan 18,5 18,7 0,2

    9 018 Kementerian Pertanian 15,8 15,9 0,1

    10 020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11,3 10,0 (1,3)

      471,8 511,9 40,1

    128,8 135,4 6,6

    600,6 647,3 46,7Jumlah

    Jumlah 10 K/L besar

    Jumlah K/L lainnya