Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

20
SOSIALISASI DAN PELEMBAGAAN SOSIAL Oleh : Aulia Maharani Karli Universitas Indonesia Ilmu Komunikasi

Transcript of Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Page 1: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

SOSIALISASI DAN PELEMBAGAAN SOSIAL

Oleh : Aulia Maharani KarliUniversitas Indonesia

Ilmu Komunikasi

Page 2: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

SOCIALIZATION (SOSIALISASI)

The lifelong social experience by which people

develop their human potential and learn culture

Pengalaman sosial seumur hidup, di mana orang

mengembangkan potensi mereka sebagai manusia

dan belajar budaya

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology..

Page 3: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Unlike other living species, whose behavior is mostly or entirely set by

biology

Humans need social experience to learn they culture and survive.

Social experience is also the foundation of personality, a

person fairly consistent pattern of acting, thinking and feeling.

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology.

Page 4: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Peter Berger (1978) “Socialization: a

process by which a child learns to be a

participant member of society”

Peter Berger (1978) “Sosialisasi: proses melalui mana anak

belajar menjadi seorang anggota

yang berpartisipasi dalam masyarakat”

George Herbert Mead, Mind, Self and Society

1972.

1. Preparatory Stage (Tahap

Persiapan)

2. Play Stage (Tahap Meniru)

3. Game Stage (Tahap Siap Berindak)

4. Generalized Stage (Tahap penerimaan

norma kolektif )Sumber: Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi), 2004.

Page 5: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Charles H. Cooley• Konsep diri seseorang berkembang melalui interaksinya dengan

orang lain (looking glass self)• Persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya• Persepsi mengenai penilaian orang terhadap penampilannya• Perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian

orang lain terhdapnya

Page 6: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Throughout life, every human is

inevitably shaped by the world in

which they live in

Page 7: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

The process is called

“Socialization” and Includes many

different factors called

“Agent of Socialization”

Page 8: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

FAMILYResponsible for

youth and determining over attitude towards

religion and establishing a

career Family teaches us core elements of socialization and

also the most important

socialization agent

Gertrude Jaeger (1997)

Peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap

awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya

sendiri.

Page 9: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

The responsibility for providing a safe

and caring environment

typically falls on parents and other family members. For several years

at least until children begin

school, the family also has the job of teaching children skills, values and

beliefs.

Through the family, parents give a social identity to children. Racial

identity can be complex because, society define race in various ways. Social class, like race, plays a large part in shaping a child’s personality. Whether born into families of high or low social position, children gradually

come to realize that their family’s social standing affects how others

see them and in time, how they come to see themselves. In addition,

research shows that class position affects not just how much money parents have to spend on their

children but also what parents expect of them (Ellison, Bartkowski & Segal,

1996).

Keluarga berperan dalam menanamkan:- Tanggung jawab- Keterampilan- nilai-nilai keyakinan- Jenis lingkungan- Melihat diri sendiri- Posisi sosial - Kedudukan sosial - Percaya diri

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology.

video

Page 10: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

EDUCATION(SCHOOL, COLLEGE)

Responsible for socializing groups of young people in

particular skills and values in society. Also teaches us the function of a larger society

Page 11: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Schooling enlarges children’s social world to include people with backgrounds different from their own. It’s only as they encounter

people who differ from themselves that children come to understand the importance

of factors such as race and social position.Boys engage in more physical activities and spend more time outdoors and girls more

likely to help teachers with various housekeeping chores. Boys also engage in

more aggressive behavior in the classroom, while girls are typically quieter and better

behaved (R. Best, 1983; Jordan & Cowan, 1995).

Robert Dreeben (1968) yang dipelajari anak disekolah selain membaca, menulis dan berhitung adalah; kemandirian

(independence), prestasi (achievement), universalisme (universalism) dan spesifitas

(specificity)

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology.

Page 12: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

PEER GROUPS

Friend that share the same values, hobbies and interest as you. Peer influence the way we see ourselves.

PEER GROUP

Friend that share the same values, hobbies and interest as you. Peer influence the way we

see ourselves.see ourselves.

Page 13: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Peer Group:a social group whose members have interest, social position and age in common. Unlike the family and the school, the peer group lets children

escape the direct supervision of adults. Among their peers, children learn how to form relationship on

their own. Peer group also offer the chance to discuss interest that adults may not share with their

children (such as clothing an popular music) or permit (such a drugs and

sex).

Peers may affect short-term interest such us

music or films, but parents have greater

influence on long –terms goals, such as going to

college (Davis & Kandel, 1981).

Page 14: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

MASS MEDIADesigned to reach a large audience

influences our opinion on almost every issue. Sometimes good, Sometime bad.

Page 15: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

The mass media are the means for delivering impersonal communications to vast audience. The mass media are the means for delivering impersonal communications to vast audience.

The mass media are the means for

delivering impersonal

communications to vast audience

Light, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan, media masa yang terdiri dari media cetak

dan media elektronik merupakan bentuk komunikasi

yang menjangkau sejumlah besar orang Media masa

diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang

berpengaruh pula terhadap perilaku khalayak.

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology..

Page 16: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Total institutions (Goffman)

Sosialisasi

Primer Sekunder

Resosialisasi Desosialisasi

Page 17: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Sosialisasi Primer

Peter L. Berger dan Luckmann sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa

kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat

anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota

keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya

dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Page 18: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi

primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam

masyarakat Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi.

Page 19: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

Total Institutions (Pelembagaan Menyeluruh)

Beberapa lembaga yang ada dalam masyarakat berfungsi melaksanakan proses resosialisasi

terhadap anggota masyarakat yang perilakunya tidak sesuai harapan sebagian besar warga

masyarakat.Di lembaga-lembaga itu nilai-nilai dan cara hidup yang telah

menjadi milik diri seseorang, karena tidak sesuai dengan nilai dan norma serta harapan

sebagian besar warga masyarakat, dicabut (desosialisasi) dan digantikan (resosialisasi) dengan nilai-nilai

dan cara hidup baru yang sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat.

Page 20: Sosialisasi dan pelembagaan menyeluruh

a setting in which people are isolated

from the rest of society and

manipulated by an administrative staff

pengaturan di mana orang yang

terisolasi dari seluruh masyarakat

dan dimanipulasi oleh staf

administrasi (pihak yang terkait, mempunyai

tanggung jawab)

Erving Goffman (1961), pelembagaan menyeluruh memiliki tiga karakteristik penting. -Pertama, anggota staf mengawasi semua aspek kehidupan sehari-hari, termasuk di mana tahanan makan, tidur dan bekerja. -Kedua, kehidupan di lembaga total dikendalikan dan standar, dengan seragam yang sama makanan, dan kegiatan untuk semua orang. –-Ketiga, aturan formal menentukan kapan, di mana dan bagaimana narapidana melakukan rutinitas sehari-hari mereka.

Total Institutions (Pelembagaan Menyeluruh)

Proses Resosialisasi :- Pertama, staf mencabut identitas yang ada penghuni baru- keduastaf mencoba untuk membangun mepribadian baru narapidana melalui sistem penghargaan dan hukuman

Sumber: Macionis J. 2008, Sociology..