SLOW RELEASE FERTILIZER SEBAGAI DASAR PERUMUSAN...

12
Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W) SLOW RELEASE FERTILIZER SEBAGAI DASAR PERUMUSAN SNI PUPUK UREA BERPELEPASAN DIPERLAMBAT Prihadi Waluyo Abstract One of the efford to increase productivity of urea fertilizer can be done by modify the products in Slow Release of Fertilizer (SRF). One of the natural mineral which can be used as SRF matrix is the natural zeolit, this natural material has been choisen because of its too much found in Indonesia and it has edge characteristics to be used as the SRF matrix material. The zeolit edge characteristic including the broad open space, be polar; smooth relatively of space measurement between 4-7 A°, and its have ion change capacity. In this research used the natural zeolit from the Malang area, and urea raw material which have been used by the products from PT Petrochemical Gresik. The preparation dan characterization of zeolit raw material to be used in this research have been done by four treatment variations, there were without activation, physical activation. acid activation, and basa activation. Physical activation with warming temperature of 250°C during 3 hours and 500°C during 4 hours. Acid activation used H2SO4 0,2 N which has been continued by temperature warming of 250°C about 3 hours, and be warming at temperature of 500°C for about 4 hours.Both in the Indonesia National Standards (SNI) about urea have not yet in the scope of SRF, so that for the next to be considered to formulate of SNI about SRF, which based on the standard development of Indonesia Technical Committee Memento is through 65-06 Indonesia Technical Committee:Chemical Products and Agrochemical Products which have ICS (the International Classification for Standard) 65.080 about Fertilizer, which have relation with the International Technical Committee: International Organization for Standardisation/Technical Committee ISO/TC 134. Fertilizer and soil conditioners, with scope of fertilizer and soil conditioner, the material v,ith used to increased nutrition and soil characteristic. Keywords: Slow-Release Fertilizers (SRF), natural zeolit, urea 1. PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris merupakan konsumen pupuk yang cukup besar. Penggunaan pupuk yang cukup besar tersebut untuk menunjang keberhasilan di sektor pertanian yang merupakan salah satu komoditas sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Salah satu jenis pupuk yang digunakan sebagai sumber nitrogen adalah urea. Urea merupakan salah satu jenis pupuk nitrogen buatan yang banyak digunakan pada tanaman padi dan jagung di Indonesia. Jika dibandingkan dengan pupuk nitrogen lainnya, urea akan menjadi pilihan yang utama, karena mengandung unsur nitrogen tertinggi (46%). Jenis pupuk urea yang ada di pasaran saat ini adalah dalam bentuk butiran ( prill dan granul), bentuk pupuk urea seperti ini didalam aplikasinya menimbulkan masalah inefisiensi karena memiliki kelarutan dalam air yang sangat tinggi, sehingga pada kondisi tertentu akan terjadi kehilangan urea melalui beberapa cara antara lain disebabkan oleh run off, pencucian (leaching), dan penguapan. Untuk mengatasi permasalahan terjadinya kehilangan urea yang cukup besar, maka kelarutan urea dalam air harus diperkecil atau dikendalikan pelepasannya sesuai kebutuhan tanaman selama proses pertumbuhannya. Upaya pengendalian pelepasan urea secara perlahan ini dikenal dengan controlled release fertilizer atau Slow Release Fertilizer (SRF), yang secara awam dapat dianalogikan dengan Vitalong C yang melepas vitamin C secara perlahan di dalam tubuh. Usaha untuk meningkatkan ' efisiensi penggunaan pupuk nitrogen buatan (khususnya urea) telah banyak dilakukan. Usaha yang dilakukan umumnya dengan mengurangi kelarutan dari pupuk nitrogen itu sendiri. Beberapa cara yang telah dilakukan adalah: Memperkeras butiran Memperbesar butiran Memperkeras dan memperbesar butiran sekaligus Melapisi butiran dengan senyawa lain. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan memodifikasi produk pupuk urea dalam bentuk slow release fertilizer. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa proses blending antara zeolit sebagai supporting agent dan pupuk urea dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, karena unsur nitrogen dalam urea diikat dan bereaksi pada seluruh permukaan zeolit yang luasnya mencapai 20 m2/g. Zeolit alam adalah merupakan salah satu mineral yang banyak terdapat di Indonesia. Zeolit mempunyai sifat- sifat: higroskopis, luas permukaan yang tinggi, 14

Transcript of SLOW RELEASE FERTILIZER SEBAGAI DASAR PERUMUSAN...

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

SLOW RELEASE FERTILIZER SEBAGAI DASAR PERUMUSAN SNI PUPUKUREA BERPELEPASAN DIPERLAMBAT

Prihadi Waluyo

Abstract

One of the efford to increase productivity of urea fertilizer can be done by modify the products in Slow Release ofFertilizer (SRF). One of the natural mineral which can be used as SRF matrix is the natural zeolit, this naturalmaterial has been choisen because of its too much found in Indonesia and it has edge characteristics to be usedas the SRF matrix material. The zeolit edge characteristic including the broad open space, be polar; smoothrelatively of space measurement between 4-7 A°, and its have ion change capacity. In this research used thenatural zeolit from the Malang area, and urea raw material which have been used by the products from PTPetrochemical Gresik. The preparation dan characterization of zeolit raw material to be used in this researchhave been done by four treatment variations, there were without activation, physical activation. acid activation,and basa activation. Physical activation with warming temperature of 250°C during 3 hours and 500°C during 4hours. Acid activation used H2SO4 0,2 N which has been continued by temperature warming of 250°C about 3hours, and be warming at temperature of 500°C for about 4 hours.Both in the Indonesia National Standards(SNI) about urea have not yet in the scope of SRF, so that for the next to be considered to formulate of SNIabout SRF, which based on the standard development of Indonesia Technical Committee Memento is through65-06 Indonesia Technical Committee:Chemical Products and Agrochemical Products which have ICS (theInternational Classification for Standard) 65.080 about Fertilizer, which have relation with the InternationalTechnical Committee: International Organization for Standardisation/Technical Committee ISO/TC 134. Fertilizerand soil conditioners, with scope of fertilizer and soil conditioner, the material v,ith used to increased nutrition andsoil characteristic.

Keywords: Slow-Release Fertilizers (SRF), natural zeolit, urea

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara agraris merupakankonsumen pupuk yang cukup besar.Penggunaan pupuk yang cukup besar tersebutuntuk menunjang keberhasilan di sektorpertanian yang merupakan salah satu komoditassangat penting untuk meningkatkan ketahananpangan nasional. Salah satu jenis pupuk yangdigunakan sebagai sumber nitrogen adalah urea.Urea merupakan salah satu jenis pupuk nitrogenbuatan yang banyak digunakan pada tanamanpadi dan jagung di Indonesia. Jika dibandingkandengan pupuk nitrogen lainnya, urea akanmenjadi pilihan yang utama, karenamengandung unsur nitrogen tertinggi (46%).

Jenis pupuk urea yang ada di pasaransaat ini adalah dalam bentuk butiran ( prill dangranul), bentuk pupuk urea seperti ini didalamaplikasinya menimbulkan masalah inefisiensikarena memiliki kelarutan dalam air yang sangattinggi, sehingga pada kondisi tertentu akanterjadi kehilangan urea melalui beberapa caraantara lain disebabkan oleh run off, pencucian(leaching), dan penguapan.

Untuk mengatasi permasalahan terjadinyakehilangan urea yang cukup besar, makakelarutan urea dalam air harus diperkecil ataudikendalikan pelepasannya sesuai kebutuhantanaman selama proses pertumbuhannya.

Upaya pengendalian pelepasan urea secaraperlahan ini dikenal dengan controlled releasefertilizer atau Slow Release Fertilizer (SRF),yang secara awam dapat dianalogikan denganVitalong C yang melepas vitamin C secaraperlahan di dalam tubuh.

Usaha untuk meningkatkan ' efisiensipenggunaan pupuk nitrogen buatan (khususnyaurea) telah banyak dilakukan. Usaha yangdilakukan umumnya dengan mengurangikelarutan dari pupuk nitrogen itu sendiri.Beberapa cara yang telah dilakukan adalah:

• Memperkeras butiran

• Memperbesar butiran

• Memperkeras dan memperbesar butiransekaligus

• Melapisi butiran dengan senyawa lain.

Salah satu upaya untuk meningkatkanproduktivitas dapat dilakukan denganmemodifikasi produk pupuk urea dalam bentukslow release fertilizer. Berdasarkan hasilpenelitian, bahwa proses blending antara zeolitsebagai supporting agent dan pupuk urea dapatmeningkatkan efisiensi penggunaan pupuk,karena unsur nitrogen dalam urea diikat danbereaksi pada seluruh permukaan zeolit yangluasnya mencapai 20 m2/g. Zeolit alam adalahmerupakan salah satu mineral yang banyakterdapat di Indonesia. Zeolit mempunyai sifat-sifat: higroskopis, luas permukaan yang tinggi,

14

Show Release Fertilizar seba

KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan dayaadsorpsi-desorpsi.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi oleh Pabrik Pupukadalah:

A. Perpabrikan

a. Umur pabrik yang sudah di atas30 tahun, dimana pada saat ini pemakaiangas buminya 25% lebih tinggidibandingkan dengan pabrik-pabrik yangmenggunakan teknologi baru yang hematenergi.

b. Penggantian peralatan dalamjumlah besar akan menyebabkanmembesarnya biaya investasi danoperasional. Peralatan yang tidak diganti,memiliki potensi yang besar terjadikerusakan secara tiba-tiba. Hal tersebutmenyebabkan turunnya on stream daysdan meningkatnya biaya pemeliharaandan menurunnya keandalan pabrik.

C. Spare-part peralatan sulitdiperoleh di pasaran dan jika bisa dipenuhioleh vendor maka harganya akan sangatmahal.

d. Sebagian besar pabrik pupukyang menggunakan bahan baku Gas Bumibelum mendapatkan alokasi jumlah gasyang cukup dalam jangka panjang.

e. Kapasitas produksi industripupuk nasional saat ini terdiri dari 8,07juta ton/tahun Urea, 1,0 juta ton/tahunSP-36 dan 0,65 juta ton/tahun ZA,sedangkan industri pupuk majemuk barumencapai 0,8 juta ton/tahun. ProduksiUrea tersebut mampu untuk memenuhikebutuhan konsumsi pupuk nasionaluntuk berbagai tanaman, baik tanamanpangan, hortikultura, perkebunan,perikanan dan industri.

f. Khusus untuk pupuk SP-36 danZA, kebutuhan lebih tinggi dari produksi,maka kekurangannya diimpor. Kebutuhanpupuk KCI seluruhnya dipenuhi dari impor.

B. Bahan Baku

a. Gas Bumi merupakan bahanbaku pembuatan pupuk Urea danmerupakan komponen terbesar biayaproduksi pupuk Urea (sekitar 70%). Untukmenjaga sustainability produksi pupukUrea nasional maka harus ada jaminan

ai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

suplai Gas Bumi dengan harga yangreasonable.

b. Satu isu yang penting dalamrencana pengembangan pabrik pupukadalah jaminan ketersediaan dankontinuitas suplai bahan baku dalamperiode yang panjang. Bahan baku pabrikpupuk Urea yang paling efisien selama iniadalah gas bumf. Sebagai alternatifpertama bahan baku diupayakan akanmenggunakan gas bumi dengan jaminansuplai paling tidak selama 20 tahun. Untukitu perlu diadakan koordinasi dengan BPMIGAS dalam mengupayakan sumber-sumber gas yang diprioritaskan sebagaibahan baku pupuk

C. Pemanfaatan gas bumi sangat

9

tergantung pada tersedianya infrastrukturgas bumi yang dapat digunakan untukmengalirkan gas bumi dari lapangankepada konsumen gas bumi atau yangmenghubungkan sumber-sumber gasbumi dengan pasar (konsumen). Sejauhini pengembangan jaringan pipa gas diIndonesia bersifat piece-meal, suatu jalurpipa baru dibangun apabila terjaditransaksi pengiriman gas ke konsumenbesar, yang kemudian diikuti olehterbentuknya pasar di daerah yangdilewati jalur pipa.

Untuk pemanfaatan gas bumiIndonesia yang optimal dibutuhkan suatujaringan pipa transmisi dan distribusi gasbumi yang terpadu yang menghubungkanmulti produsen dan multi konsumen.Namun untuk membangun jaringan pipagas terpadu tersebut diperlukan danayang sangat besar, sedangkan dana yangdimiliki Pemerintah sangat terbatas,karena itu Pemerintah mendorongpemanfaatan gas bumi pada muluttambang, dalam hal ini industri yangmerupakan konsumen gas bumi dibangundisekitar lokasi cadangan gas bumi.Pembangunan industri dekat dengansumber gas bumi akan mengurangi biayayang diperlukan untuk pembangunaninfrastruktur yang diperlukan untukmengalirkan gas bumi, hal ini berakibatdapat menekan harga gas bumi yangharus dibeli oleh konsumen.

C. Produk Pupuk Hingga SekarangPermasalahan utama yang dijumpai dalampenggunaan pupuk buatan, terutama pupuk ureaadalah efisiensinya yang sangat rendah hinggakurang dari 50%.

144

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)_

Rendahnya efisiensi penggunaan pupuknitrogen buatan, terutarna urea prill disebabkanoleh banyak faktor, antara lain karenakehilangan N melalui proses denitrifikasi,volatilisasi, dan tercuci(leaching) oleh aliranair/permukaan.

Kehilangan N tersebut pada umumnyamakin banyak dengan pemupukan N yang makintinggi. Kehilangan N melalui denitrifikasidiperkirakan dapat mencapai sekitar 30-40%(yosida dan Padre, 1974), volatilisasi sekitar45% (Anonim, 1987), pencucian sekitar 44% (DeDatta et al. 1969) dan melalui erosi dapatmencapai 45%. Dengan demikian sisa ureapadat dapat menyebabkan pencemaranlingkungan (tanah, air, dan atmosfer).

(Al;x.2y)Si,, +2.y O2„). mH2O dengan M' dan M2"masing -masing adalah kation monovalen dandivalen. (Mumpton,1993)

3.2 Sifat Dasar Zeolit

Zeolit dimanfaatkan untuk berbagai keperluandisebabkan oleh beberapa sifat dasar yangdimiliki yaitu:

1)

2)

D. Keunggulan Pupuk SRF

Melalui produk SRF ini akan dapatmengefisiensikan 20 - 30% kebutuhan urea.Saat ini kebutuhan pupuk urea dalam negeriadalah 5 juta ton/tahun. Produksi pupuk ureayang ada sekitar 7 juta ton/tahun, surplus 2 jutaton/tahun untuk diekspor. Dengan efisiensisebesar 30% terhadap kebutuhan urea dalamnegeri maka dapat menghemat penggunaanpupuk setara dengan Rupiah 3,6 Trilyun/tahun.Penghematan tersebut dapat diarahkan untukmeningkatkan devisa melalui ekspor danmengurangi penggunaan gas sebagai bahanbaku urea sehingga dapat digunakan padaIndustri lain yang membutuhkan gas tersebut.

ZEOLIT

3.1 Zeolit Sebagai Bahan ProsesBlending dengan Pupuk Urea

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa prosesblending antara zeolit dan pupuk urea dapatmeningkatkan efisiensi penggunaan pupuk,karena unsur nitrogen dalam urea diikat danbereaksi pada seluruh permukaan zeolit yangluasnya mencapai 20m2/g. Zeolit clam adalahmerupakan salah satu mineral yang banyakterdapat di Indonesia. Zeolit mempunyai sifat-sifat:higroskopis, luas permukaan yang tinggi,KTK dan daya adsorpsi-desorpsi.

Zeolit alam secara alami mempunyaibeberapa kelemahan, antara lain adanyaimpurities, ukuran pori bervariasi, adanyastruktur amorf.

Zeolit adalah mineral kristalin bersusunandasar silika alumunium terhidrasi dengan kationbasa yang dapat dipertukarkan dan mempunyaistruktur tiga dimensi kristal yang tidak terbatas.Komposisi kimia kelompok zeolit dirumuskandalam bentuk rumus umurn yaitu (MX' My2+)

3)

4)

Mempunyai ronggayang luas dan saluran sehingga dapat terisioleh air dan apabila air ini dilepaskan,rongga akan dapat diisi kembali oleh bahanlain berupa cairan atau gas.

Bersifat sangat polarsehingga dapat menyerap jenis gas lebihbanyak dengan daya serap yang diakibatkanoleh adanya rnedan listrik yang timbul darimuatan anion dan kation antar kristal.

Ukuran rongga relatifhalus antara 4-7A° yang dapat dimanfaatkanuntuk sieving molekuler. Sifat molekuler inidapat dirubah oleh adanya pertukaran ion.Hal ini disebabkan karena kedua kation yangdiserap dan kation kerangka berada samapada saluran rongga.

Pertukaran kation.Kation-kation yang dapat dipertukarkanterikat secara tidak kuat dalam kerangkatetrahedral dimana kation ini mudah ditukardengan cara pencucian oleh larutan pekatdari kation-kation lain.(Hidayat dan Paliling,2005).

Untuk dapat dimanfaatkan sebagaiadsorben, zeolit clam yang diambil diaktivasiterlebih dahulu dengan tujuan untukmeningkatkan sifat-sifat khusus zeolit dengancara menghilangkan unsur-unsur pengotordalam mineral zeolit. Proses aktivasi, dapatdilakukan dengan berbagai cara yaitu secarafisika atau secara kimia. Umumnya adsorpsimerupakan kombinasi dari kedua cara tersebut.(Rosita dkk, 2004).

Daya adsorpsi zeolit selain dipengaruhioleh jenis aktivasi zeolit juga dipengaruhi olehjenis adsorbat yang diadsorpsi, seperti laporanpenelitian Rosita tahun 2004 yangmenyimpulkan bahwa secara statistikperbedaan metode aktivasi: pemanasan, asam,maupuh basa tidak memberikan perbedaanyang bermakna pada daya adsorpsi zeolit alamMalang terhadap kinina-HCL, tetapi dayaadsorpsi zeolit terhadap biru metilen meningkatbila zeolit diaktivasi dengan cara basa. Aktivasisecara fisika antara lain dengan carapemanasan, Pemanasan dilakukan dalam suatutungku putar dengan menggunakan hembusanudara pangs yang bersuhu 200-400 °C selama 2- 3 jam, bergantung pada besarnya kandungan

145

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

unsur pengotor yang ada serta stabilitas zeolitterhadap pangs. Stabilitas ini dipengaruhi olehjenis mineral zeolit yang terkandung, atauperbandingan atom Si dan Al. Sementaraaktivasi secara kimia dilakukan dengan caraperendaman dan pengadukan zeolit dalamsuatu larutan asam (H2SO4 atau HCI) ataupundalam larutan soda kaustik (NaOH). (TimPeneliti BPPT, 2005). Rosita dkk (2004)melakukan aktivasi secara fisika denganmemanaskan zeolit alam pada suhu 250 Cselama 3 jam. Aktivasi secara kimia dilakukandengan cara asam dan basa. Aktivasi secaraasam dilakukan dengan menggunakan H2SO40,2 N dan secara basa menggunakan NaOH0,5N. Setyawan dan Handoko (2002)melakukan modifikasi zeolit alam denganproses dealuminasi dengan perlakuanpengasaman dan hidrotermal sertapengembanan logam Cr. Pada dasarnya prosespengasaman ini untuk meningkatkan rasio Si/Ai.larutan asam yang digunakan adalah HF 1%,HCl 6 M dan NH4CI 0,1 M.

Proses hidrotermal dilakukan denganmengalirkan uap air pada temperatur kalsinasi,sehingga zeolit yang diperoleh diharapkan akanstabil pada temperatur yang relatif tinggi.

Pupuk urea dibuat dengan mereaksikankarbon dioksida (C02) dan ammonia (NH3).Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas burni,air dan udara. Pada proses pembuatan amoniakdengan tekanan tinggi dalam reaktor (±150atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubahCO menjadi C02, penyerapan C02 danmetanasi. Sifat fisika dari urea adalah : titik lelehurea adalah 132,7*C, larut 100% dalam air, dan20% dalam alkohol dan volatilitas dari ureatergantung pada temperature dan pH.

Kadar urea dapat diukur dengan metodeKjeldahl dan metode spectrometri yangdipublikasikan oleh Bojic. Prinsip analisa ureayang disampaikan oleh Bojic adalah methylorange yang mudah mengalami oksidasi akanmembentuk produk yang tidak berwarna dalammedium asam. Reaksi yang dihasilkan bromindan klorin dengan methyl orange menyebabkanpenghilangan warna dari larutan. Sehinggapenentuan kadar urea berdasarkan pada efekpenghabatan pada reaksi dari bromida dan asamklorida. Reaksi pengurangan warna dari methylOrange oleh reaksi ini digunakan untukmemonitor reaksi secara spektrofotometri pada505nm.

Proses adsorpsi dibedakan atas dua yaituadsorpsi fisik dan kimia. Adsorben yangdigunakan dalam adsorpsi fisik harus memilikiluas permukaan yang luas sebagai tempatterkumpulnya solut. Proses adsorpsi secara

kimia terjadi karena adsorbent bereaksi denganadsorbat dan biasanya bersifat irreversibel.(Smith,1981).

Proses pembuatan Slow ReleaseFertilizer dapat dikelompokkan menjadi empattahap utama, yaitu: Pretreatment, Formulasi,Granulasi dan drying. Pretreatment adalahtahapan awal yang sangat menentukan kualitasproduk SRF yang akan disintesis. Yangtermasuk dalam tahapan ini antara lainpemurnian (purification) dan pengecilan ukuran(size reduction). Sebelum zeolit alam diproseslebih lanjut menjadi matriks SRF maka tahapankegiatan pemurnian (purification) danpengecilan ukuran (size reduction) adalahproses yang sangat penting untuk memperolehmaterial matriks yang berkualitas. Prosespemurnian (purification) sederhana dilakukanuntuk memisahkan komponen impurities yangtidak dikehendaki keberadaannya karena dapatmenurunkan sifat-sifat spesifik zeolit khususnyadaya adsorpsi atau KTK (Kapasitas TukarKation) sebagai salah satu karakteristik bahanBaku yang sangat penting pada prosespembuatan SRF. (Hidayat dan Paiiling. 2005).

METODE PENELITIAN

Pada tahap persiapan penelitian, aktivitas yangdilakukan adalah mempersiapkan semuakeperluan untuk pelaksanaan penelitian.khususnya yang terkait dengan pekerjaanpenyiapan bahan-bahan dan alat-alat penelitianyang akan digunakan. Bahan digunakan adalahsebagai berikut : Zeolit clam dari Malang, Ureadari P.T. Petrokimia Gresik. Potassium Bromat(KBrO3), Asam Klorida (HG), Methyl Orange(C,4H14N3NaO3S) dan peralatan yang digunakanadalah Crusher, Hammer mill, Oven, Siever,Spektrofotometer UV-Vis, dan alat-alat gelas.Secara garis besar proses preparasi zeolitmenjadi matriks yang dilakukan adalah:Grinding, Milling, Sieving, Aktivasi. Aktivasidilakukan dengan cara fisika dan kimia yaitu:

1) Aktivasi zeolit secara fisika :Zeolit alamhasil isolasi dipanaskan pada suhu 250 °Cselama 3 jam;

2) Aktivasi Zeolit dengan cara Kimia:

a) Aktivasi zeolit secara Asam

Ditimbang sampel zeolit hasil isolasi masing-masing 15 garam, ditambahkan H2SO4 0,2Nsebanyak 120m1. Campuran diaduk denganMagnetic Stirer selama 60 menit dankemudian dibilas dengan aquades sampaipH netral dan dikeringkan dalam oven padasuhu 250 °C selama 3 jam;b) Aktivasi zeolit secara Basa

146

Show Release Fertilizar seba

DihmLang sampel zeolit hasil isolasi masing-masirc 15 garam, ditambah NaOH 0,5 Nsan;p 30 ml. Campuran diaduk denganMagnetic Stirer selama 180 menit, dibilasdenga aquades sampai pH netral dandikerinckan dalam oven pada suhu 250 °Cselama 3 jam. (Rosita, 2004)

Unt,;k meningkatkan kualitas adsorpsizeolit a:ar, Malang dilakukan kalsinasi denganvariasi preparasi sampel zeolit sebagai berikut:

a) Ditimbang sampel zeolit hashisolas masing-masing 15 garam kemudiandikalsinasi dalam furnace pada suhu 500 Cselama 4 jam disertai dengan pengaliran gasnitrccen

b) Ditimbang sampel zeolit hasilisolas. masing-masing 15 garam,ditamnahkan H2SO, 0,2 N sebanyak 120 ml.Cam^::ian diaduk dengan Magnetic Stirerse!an-ma 60 menit kemudian dibilas denganaquaces sampai pH netral dan dilanjutkandengan kalsinasi dalam furnace pada suhu500 C selama 4 jam yang disertai denganpengaliran gas nitrogen.

c) Ditimbang sampel zeolit hasilisolas, masing-masing 15 garam, ditambahNaOH 0,5 N sampai 30 mi. Campurandiaduk dengan Magnetic Stirer selama 180menit dibilas dengan aquades sampai pHnetral dilanjutkan dengan kalsinasi dalamfurnace pada suhu 500`C selama 4 jamdisertai dengan pengaliran gas nitrogen.

Zeolit yang sudah dipreparasi dandiaktivasi kemudian dikarakterisasi. Karakteristikyang dianalisa antara lain

1) Luas area spesifik dianalisadengan gas sorption analizer NOVA 1000;

2) Analisa ikatan antara unsur-unsur penyusun matriks dengan FTIR(Fourier transform infrared spectroscopy).

Proses Pencampuran Slow ReleaseFertilizer (SRF)

a) Pencampuran padat-padat: Prosespencampuran padat-padat dilakukan dengancara urea dihaluskan kemudian dicampurdengan zeolit sampai homogen denganperbandingan urea/zeolit 1:1; 1:2, dan 1:3dengan disertai pemanasan sampai ureameleleh dan teradsorpsi dalam matrikszeolit.

b) Pencampuran padat-cair: Prosespencampuran padat-cair dilakukan dengancara 10 gram urea dilarutkan dalam 100 mlaquades sehingga diperoleh larutan urea10%, larutan ini kemudian di elusikan dalam10 gram zeolit. Zeolit ini kemudian

ai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

dipanaskan dalam oven pada temperatur±100'C untuk menghilangkan kandunganairnya.

Proses Adsorpsi dan Desorpsi: a) Analisa dayaadsorpsi dari zeolit terhadap urea denganspektrofotometer UV-Vis :Uji daya adsorpsidilakukan dengan mengelusikan larutan ureadengan konsentrasi 1% ke dalam 2 gram zeolityang sudah diaktivasi, daya adsorpsi zeolitdianalisa dari massy urea yang teradsorpsi.Massa urea yang teradsorpsi ini dihitung daripengurangan konsentrasi urea setelah dielusikanpada sampel zeolit. Kadar urea dalam samplediukur secara spektrofotometri. (Bojic,2008); b)Analisa profil desorpsi urea dari SRF denganspektrofotometer UV-Vis: Profil desorpsi dariSRF dianalisa dengan mengukur prosentasemassa urea yang terdesorpsi dari SRF padaperiode waktu tertentu. Sebanyak 3 gran„ SRFdielusi dengan eluen aquades, kemudian diukurkadar urea yang terdesorpsi tiap periode waktutertentu secara spektrofotometri. (Bojic.2008)/

Variabel Penelitian: 1)Variabel Tetap: a)bahan bake: Urea; b) Jenis matriks: Zeolit alamdari Malang 2) Variabel Berubah: a) UkuranPartikel:50, 100, dan 150 mesh; b) Perbandinganurea-zeolit : 1:1, 1:2 dan 1:3

3) Variabel Respon: a) Karakteristikk matriks yangmeliputi leas permukaan matriks; b) dayaadsorpsi matriks zeolit; c) profil release SRF

Data yang didapatkan berupa: 1) Luasarea dan daya adsorpsi zeolit alam dari Malang;2) Data hasil FT-IR; 3) Profil adsorpsi dandesorpsi urea dari matriks zeolit alam dariMalang; 4) Perbandingan zeolit alam-urea untukproduksi SRF.

Kualitas zeolit sebagai matriks SRF diukurdengan analisa karakteristiknya yang meliputianalisa luas area spesifik, daya adsorpsi danprofil releasenya terhadap urea. Luas areaspesifik dianalisa dengan gas sorption analizerNOVA 1000, Analisa ikatan antara unsur-unsurpenyusun matriks dengan FTIR (Fouriertransform infrared spectroscopy), Analisa dayaadsorpsi zeolit terhadap urea denganspektrofotometer UV-Vis dan Analisa profitdesorpsi urea dari matriks zeolit denganspektrofotometer UV-Vis.

Luas area spesifik zeolit alarn dari Malangpada ukuran partikel 150 mesh tanpa aktivasi,aktivasi fisika, aktivasi asam, dan aktivasi basaadalah 30.9636, 34.4960, 25.3959, 27.0741m2/g.Aktivasi kimia yang dilanjutkan dengan kalsinasipada 500`C selama 4 jam memberikan lugs areaspesifik 32,2064m2/g untuk aktivasi asam dan39,4962m2/g untuk aktivasi basa.

Pada ukuran partikel 50 mesh dalamwaktu elusi 70 menit didapatkan daya adsorpsi

147

Show Release Fertilizar seba

zeolit alam Malang tanpa aktivasi, aktivasi fisika,aktivasi asam dan aktivasi basa adalah 0.3141,0.4667, 0.2055, 0.2584 guree/g,e°,,t. Prosentaseurea yang terdesorpsi dari SRF tanpa aktivasi,aktivasi fisika, aktivasi asam dan aktivasi oasaadalah 38.69, 32.59, 38.37, dan 39.15%.Perbedaan komposisi urea-zeolit 1:1, 1:2. 1:3tidak memberikan perbedaan yang signifikanpada prosentase desorpsi urea yaitu 32.59,32.19, dan 31,81%. Metode pencampuranpadat-padat memberikan prosentase desorpsisebesar 32,59%, sedangkan pada metodepencampuran padat-cair sebesar 32,52 DanPada ukuran partikel matriks zeolit 50, 100. 150mesh urea yang terdesorpsi sebesar 32.59,12.78, dan 11.30%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Zeolit alam Malang yang semula memiliki .,arnahijau muda, setelah dihaluskan sampai denganukuran partikel 50, 100, dan 150 mesh, diayakdan diaktivasi baik secara fisika maupun secarakimia dengan asam atau basa menun: kkanterjadinya perubahan warna menjadi coklatmuda.

Untuk optimalisasi impregnasi urea dalammatriks zeolit, proses pencampuran ini dilakukandengan cara urea dihaluskan kemudiandicampur zeolit sampai homogen dengan disertaipemanasan sampai urea meleleh danteradsorpsi dalam matriks. Hal ini bertujuanuntuk menhindari terjadinya dekomposisi danpenguapan dari urea.

Analisa FT-IR dilakukan untuk mengetahuiterbentuk atau tidaknya ikatan baru dalam SRF.

ai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

Terbentuknya puncak serapan Barumenandakan terjadinya adsorpsi kimia,sebaliknya jika tidak ada puncak barudiperkirakan bahwa adsorpsi yang terjadi adalahadsoprsi secara fisika.

Hasil analisa FT-IR dirampilkan padaGambar 1, berikut ini.

Sumber: (Hanif, 2009)

Gambar 1 Spectrogram FT-IR dart Zeolit AlamMalang dengan Ukuran Partikel 150mesh yang

Diaktlvasi Secara Fisika Sene:um Dicampurdengan Urea

Gambar Ii menunjukkan serapan can zeolit clamdari Malang sebelum diimpregnasi urea, getaran-getaran Si-O-Si memberikan serapan padapanjang gelombang 1 10 D0Dcm (9,01-10,00um) Si-OH membenkaw serapan pada910-$30ci:t- (11,00-12,05dun daerah 3700-3200cm` (2,70-3,12pm) mirip serapan alkohol.(Silverstein et al, 1991) Sedans SpectrogramFT-IR kondisi lain tidak ditunjukkan karenamengandung kemiripan tempilan gan,bar grafikseperti di atas (terdapet e!a.an gambar).Analisa luas area dan volume port dart rnatrikszeolit clam dari Malang dengan erkuran partikel150mesh dengan variasi perlakuan ditunjukkanoleh Tabe' 1 berikut:

Tabel 1 Luas area dan Volume Pori Zeolit Alam dari Malang dengan Ukuran Partikel 150mesh

No. Jenis Perlakuan Luas Area (mZ/g) Volume Poll (CC19)

1 Aktivasi Fisika 34,4960 0,0133

2 Aktivasi Base (250 °C) 27,0741 0,0090 7

3 Aktivasi Asam (250 °C) 25,3959 0,0060

4 Aktivasi Basa (500 °C) 39,4962 0,0221

5 Aktivasi Asam (500 °C) 32,2064 0,0095

6 Tanpa Aktivasi 30,9636 0,0087Sumber: (Hanif, 2009)

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwaaktivasi fisika dengan pemanasan pada 250°Cselama 3 jam memberikan lugs area lebih besardibandingkan dengan aktivasi kimia yangdilanjutkan dengan pemanasan 250°C selama 3jam. Aktivasi fisika dapat meningkatkan luasarea sebesar 3,5324m2 /g, sementara itu aktivasi

kimia dengan asam mengurangi luas areaspesifik zeolit sebesar 5.5677n;!g. dan aktivasibasa juga mengurangi luas area spesifik sebesar3,8895m-Ig. Aktivasi asam 'ang dilanjutkandengan kalsinasi pada 500°C selama 4 jammeningkatkan iuas area spesfik sebesar 1,2428m2/g, dan aktivasi basa yang dilanjutkan dengan

148

Show Release Fertilizar seba

kalsinasi pada 500-C selama 4 jammeningkatkan lugs area spesifik sebesar 8.5326m2/g.

Aktivasi basa dilakukan dengan tujuanmelarutkan pengotor yang bersifat asammisalnya kandungan asam organik yang adadalam zeolit alam. Sedangkan aktivasi asamuntuk melarutkan logam-logam bebas dalamzeolit. Dengan aktivasi ini diharapkan lugs areaspesifik dari zeolit alam dapat meningkat, namunhasil analisa BET pada Tabel 1 menunjukkanterjadinya penurunan luas area dari zeolit clam.Hasil analisa dengan FT-IR menunjukkan bahwapenurunan luas area ini terjadi karenaterbentuknya ikatan antara NaOH atau H--SO-,dengan muatan ion dari zeolit- Terbentuknyaikatan ini selain menurunkan luas area zeolitclam dari Malang juga mengurangi dayaadsorpsinya terhadap urea, seperti pada tabel 2berikut:

Tabel 2 Daya adsorpsi urea pada tiap 1 gramzeolit alam dari Malang dengan ukuran partikel

150 mesh (Sumber: (Hanif, 2009))

No. Jenis Perlakuan

-- -

Massa UreaTerserap

l- ^mg)1 Aktivasi Fisika (250°C) 466,73 J

{ 2 Aktivasi Basa (250°C) 258,37

3 Aktivasi Asam (250°C) 205,51

4 Aktivasi Fisika (500°C) 540,28

5 Aktivasi Basa (500°C) 502,18

6 Aktivasi Asam (500°C) 360,79

7 Tanpa Aktivasi 314,14

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa aktivasidengan pemanasan pada 500°C selama 4 jammemberikan peningkatan daya adsorpsi yanglebih besar dibandingkan dengan aktivasidilanjutkan dengan pemanasan 250°C selama 3jam. Metode pencampuran urea zeolit padat-padat clan padat-cair memberikan profil releaseurea yang berbeda seperti ditunjukkan olehGambar 2 berikut:

600

400

300

200

100

0-10 10-20 20-30 30-40 40-50 50-60 60-70

Waktu Desorpsi (meait)

Sumber: (Hanif, 2009)

Sobd-s5d msmg

ai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W

Gambar 2 Prcf,! Desorpsi Urea dari Zeolit AlamMalang dengan Ukuran Partikel 50, dengan

Perbedaan Metode Pencampuran

Wa:aup^_:r profil desorpsi dari dua rnetodepencampuran r.) memiliki prof! yang berbeda,namun dalam v.aktu 70 menit prosentase ureayang terdesorosi hampir sama seperti yangditunjukkan oien Tabel 3 berikut ini:

149

Show Release Fertlizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W

Tabel 3 Prosentase Urea yang Terdesorpsi dari Matriks Zeolit deng:n Ukuran Partil el 50mesh padaPerbedaan Metode Pencamporar

Massa Urea P tNo.

Metode Waktu Desorpsi dalamrosen ase

Massa Urearea-

pencampuran Matriks(rnenit) T erdesor si (g)p (JTerdesorpsi(g)

1 } Padat padat 70 1.50 , 0.4888 ; 32.59

2 Padat-cair 70 1.47 0 4791 32.52

Sumber: (Hanif, 2009)

Analisis keterkaitan SRF dengan SNI

Dari Senarai (Katalog) Standar NasionalIndonesia tahun 2009, dijumpai SNI tentang

Pupuk sebagaimana terdapat calam label 4 dibawah ini.

Tabel 4 SNI tentang Pupuk

No ICS No . SNI Judul SNI Enc iish

65.080 Pupuk Fert,lizer

02-0086-2005 Pupuk tripe) superfosfat Triple superphosp.ate fertilizer

02-1760-2005 Pupuk amonium sulfat Ammonium sulphate fertilizer

02-2581-2005 Pupuk amonium klorida .Ammonium chloncc fertilizer

02-2800-2005 Pupuk tripe ) superfosfat plus-Zn Triple superphosp ,ate plc's-Znfertilizer

02-2801 - 1998 Pupuk urea Urea fertilizer

02-2803-2000 Pupuk NPK padat Sold nitrogen phosphor potassiumfertilizer

02-2804 - 2005 Pupuk dolomit Dolomite fertilizer

02-2805 - 2005 Pupuk kalium klorida Potassium chloride fertilizer

02-2806 - 1992 Pupuk kalsium nitrat Calsium nitrate fertilizer

02-2807 - 1992 Pupuk kiseret Kiseret fertilizer

02-2808-1992 Pupuk kalium nitrat Potassium nitrate fertilizer

02-2809 -2005 Pupuk kalium sulfat Potassium sulphate fertilizer

02-2810-2005 Pupuk monoamonium fosfat Monoammonium phosphatefertilizer

02-2811 - 2005Pupuk urea amonium fosfat •. Ammonium phosphate +_:rea

fertilizer

02-2857 - 1992Pupuk-pupuk superfosfat tunggal Single and double superphosphatedan rangkap. Mutu dan Cara uji fertilizer.Specification and test

n ethods

Pupuk diamonium fosfat Diammonium phosphate fertilizer

150

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea Prihadi W

02-2858-2005

02-2859-1992 Hormon tanaman 2 ,4 D teknis 2,4 dichlorophenoxide ac..::c acid(asarn 2 ,4 diklorofenoksi asetar) for plant hormone

Dari ketujuh belas SNI tentang Pupuk di atas , yang terkait dengan SRF terdapat duo S;I tentangurea, yaitu:

No ICS No. SNI Judul SNI English

65.080 Pupuk Fertilizer

02-2801-1998 Pupuk urea Urea fertili'•-

02-2811-2005 Pupuk urea amonium fosfa,moron ,

Dalam kedua Standar Nasional Indonesiatentang urea ini dan pengecekan isi/bedahdokumen SNI dimaksud ternyata belum termasuklingkup Slow Release Fertilizer (SRF), sehingga dimasa depan perlu dipertimbangkan untukdirumuskan SNI tentang SRF, yang berdasarkanMemento Panitia Teknis Perumusan Standar,adalah melalui Panitia Teknis 65-06: Produk Kimiadan Produk Agrokimia yang mempunyai lingkupICS (International Classification, for Standard)nomor 65.080 adalah Fertilizer, yang mempunyaiketerkaitan dengan Panitia Teknis Internasional:the International Organization for Standardisation/Technical Committee ISO/TC 134, Fertilizer andsoil conditioners, dengan ruang lingkup pupuk dansoil conditioner, bahan yang dimaksudkan untukmeningkatkan nutrisi dan sifat tanah / lahan.

STATUS PENELITIAN PUPUK SRF SAMPAISEKARANG

7.1 Kesin,p_rlan

1. Jeni,; Pupuk urea yang di pasaran

® Pupuk yang telah dibuat dan diuji di 3.berbagai tempat adalah Pupuk yang dapatmenghasilkan efisiensi penggunaan pupukurea sampai dengan 20% s/d 30%.

• Bahan baku pengganti urea adalahberbahan baku lokal demikian juga denganteknologi yang digunakan sangat sederhanadan dapat diproduksi skala UKM maupunindustri besar.

o Pupuk tunggal SRF N dan PupukMajemuk SRF NPK telah dilakukan uji untuktanaman padi dan sekarang menunggu 4.langkah selanjutnya.

• Pupuk majemuk SRF NPK, SRF NPKplus Mikoriza dan SRF NPK pius Trichodermatelah dilakukan uji kinerja pada tanamanjagung.

o Status sekarang adalah rekomendasi clanDepartemen Pertanian.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.

seat :; i adalah da;am ^,tiran (prilldon c; 1ul), bents n ;>u;>,1;-, seperti inididalanm aplikasinya menimbu ,an masalahinefisi,=:msi karena memiliki ke'<!rutan dalamair yo:1 sangat tinggi ngga padakontiiz.. tertentu akan ter;ad: ',.-^...:angan ureamelalt.i beberapa carer tara laindiseb..b ;an oleh run pencucian(Ic acl;,: r ^). dan ;-2̂ve '.,.

Untuk mengatasi permase... :i terjadinyakehiia-tgan urea yang cuku; ^--sar, makakelaru m:n urea dalam air i . diperkecilatau a:kendalikan peiepas.-..", ya sesuaikebutunan tanaman s a prosesperturrrbuhannya. Upaya •. n gendalianpelepasan urea'secara perk: a ini dikenaldengan Controlled Releas utilizer atauSlow Release Fertilizer (SRF=

Usane yang dilakukan Lin -,.,,,a denganmengurangi kelarutan dari ; ,:k nitrogenitu sandiri. Beberapa c-,-, ang telahdilakukan adalah :

• Memperkeras butiran

• Men;perbesar butiran

• Mer;nperkeras dan mem,: mar butiransekallguS

• Menyelaputi (melapisi) a n dengansenya:w:wa lain

Berdasarkan hasii pens!-' an, bahwaproses blenc ing antara zec": dan pupukurea dapat meningkat` ' efisiensipenggunaan pupuk, karena ir nitrogendalan, urea diikat dan ' aksi padaseluru; perr:iukaan zeolit g luasnyamencapai 20 m`'/g.

Zeoli! alam adalah meru;::: salah satum,neral yang banyak terda;:. I ndonesia.Zeait n-,emp.inyai sifat-sifo.. ''igroskopis,

151

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea (Prihadi W)

Tabel 3 Prosentase Urea yang Terdesorpsi dari Matriks Zeolit dengan Ukuran Partikel 50mesh padaPerbedaan Metode Pencampuran

Massa UreaMetode Waktu Desorpsi dalam

ProsentaseMassa Urea

No.pencampuran (menit) gaatriks

UreaTerdesorpsi (g) Terdesorpsi

_-1 Padat-padat 1 70 1, 50 j

10.4888 32,59

2 Padat-cair 70 1,47 0,4791 32,52

Sumber: (Hanif, 2009)

Analisis keterkaitan SRF dengan SNIDari Senarai (Katalog) Standar NasionalIndonesia tahun 2009, dijumpai SNI tentang

pupuk sebagairnana terdapat dalarn Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4 SNI tentang Pupuk

No ICS No. SNI Judul SNI English

65.080 Pupuk Fertilizer

02-0086-2005 Pupuk tripe) superfosfat Triple superphosphate fertilizer

02-1760-2005 Pupuk amonium sulfat Ammonium sulphate fertilizer

02-2581-2005 Pupuk amonium klorida Ammonium chloride fertilizer

02-2800-2005 Pupuk tripe) superfosfat plus-Zn Triple superphosphate plus-Znfertilizer

02-2801-1998 Pupuk urea Urea fertilizer

02-2803-2000 Pupuk NPK padat Sold nitrogen phosphor potassiumfertilizer

02-2804-2005 Pupuk dolomit Dolomite fertilizer

02-2805-2005 Pupuk kalium klorida Potassium chloride fertilizer

02-2806-1992 Pupuk kalsium nitrat Calsium nitrate fertilizer

02-2807-1992 Pupuk kiseret Kiseret fertilizer

02-2808-1992 Pupuk kalium nitrat Potassium nitrate fertilizer

02-2809-2005 Pupuk kalium sulfat Potassium sulphate fertilizer

02-2810-2005• Pupuk monoamonium fosfat Monoammonium phosphatefertilizer

02-2811-2005Pupuk urea amonium fosfat Ammonium phosphate urea

fertilizer

02-2857-1992Pupuk-pupuk superfosfat tunggaldan rangkap. Mutu dan Cara uji

Single and double superphosphatefertilizer. Specification and testmethods

02-2858-2005 Pupuk diamonium fosfat Diammonium phosphate fertilizer

150

Show Release Fertilizar sebaqai Dasar Perumr san SN

02-2859-1992 Hormon tanaman 2,4 D teknis(asam 2,4 diklorofenoksi asetat)

Puouk Urea (Prihadi W)

2.4 dichlorophenoxide acetic acidfor plant hormone

Dari ketujuh betas SNI tentang Pupuk di atas, yang terkait dengan SRF terdapat dua SNI tentangurea, yaitu:

Tabel 5 SNI tentang Pupuk urea

No ICS No. SNI Judul SNI English

65.080 Pupuk Fertilizer

02-2801-1998 Pupuk urea Urea fertilizer

02-2811-2005 Pupuk urea amonium fosfat nmonium phos,:h3te urea fernilizer I

Dalam kedua Standar Nasional Indonesiatentang urea ini dari pengecekan isi/bedahdokumen SNI dimaksud ternyata belum termasuklingkup Slow Release Fertilizer ( SRF), sehingga dimasa depan perlu dipertimbangkan untukdirumuskan SNI tentang SRF , yang berdasarkanMemento Panitia Teknis Perumusan Standar,adalah melalui Panitia Teknis 65-06 : Produk Kimiadan Produk Agrokimia yang mempunyai lingkupICS (International Classification for Standardnomor 65 . 080 adalah Fertilizer , yang mempunyaiketerkaitan dengan Panitia Teknis International:the International Organization for Standardisation)Technical Committee ISO/TC 134, Fertilizer andsoil conditioners , dengan ruang lingkup pupuk dansoil conditioner , bahan yang dimaksudkan untukmeningkatkan nutrisi dan sifat tanah! iahan.

STATUS PENELITIAN PUPUK SRF SAMPAISEKARANG

7.1 Kesirnprlan

Jenis pupuk urea yang ada di pasaransag t ini adalah dam bentuk butiran (prilldan gbant^rK puprk urea seperti inididaL:m aplikasinya menimbulkan masalahinefisiensi karena memiliKi kelarutan dalamair yang sangat tin(.,gi. sehingga padakond,si tartentu akan terjadi kehilangan ureamelalui beberapa cara antara laindisebabr an olet run off. pencucian(leac;li'3), dan penngua:an

2. Untuk ,iengatasi per nz.selahan te,iadinya

• Pupuk yang telah dibuat dan diuji di 3.berbagai tempat adalah pupuk yang dapatmenghasilkan efisiensi penggunaan pupukurea sampai dengan 20 % s/d 30%.

• Bahan baku pengganti urea adalahberbahan baku lokal demikian juga denganteknologi yang digunakan sangat sederhanadan dapat diproduksi skala UKM maupunindustri besar.

• Pupuk tunggal SRF N dan PupukMajemuk SRF NPK telah dilakukan uji untuktanaman padi dan sekarang menunggu 4.langkah selanjutnya.

• Pupuk majemuk SRF NPK, SRF NPKplus Mikoriza dan SRF NPK plus Trichodermatelah dilakukan uji kinerja pada tanamanjagung.

• Status sekarang adalah rekomendasi dariDepartemen Pertanian. 5'

KESIMPULAN DAN SARAN

kelrilungan urea /ang cakup besar. makakelarutan. urea daiani a r harus diperkecilatau di,<endalikan peiepasannya sesuaikebumum,n tanaman selama prosespertu nu ,nannya. Upaya pengendalianpele^as.n urea se--are perlahan ini dikenaldengnn Controlled Release Fertilizer atauSlow Re.ease Fertilizer (SRF).

Usaha yang dilakukan umumnya denganmengurangi kelarutan dari pupuk nitrogenitu sendiri. Beberapa cara yang telahdilakukan adalah :

• Memperkeras butiran

• Mempr•rbesar butiran

• Memp, rkeras dan me.nperbesar butiransekaligus

• Menyeiaputi (melap si) butiran dengansenyawa lain

Berdasarkan hasil penelitian, bahwaproses :Mending antara zeolit dan pupukurea dapat meningkatkan efisiensipenggunaan pupuk , karena unsur nitrogendalam urea diikat dan bereaksi padaseluruh permukaan zeolit yang luasnyamencapr.i 20 m2/g.

Zeolit clam adalah mmerupakan salah satumineral , ang banyak terciapat di Indonesia.Zeolit rrempunyai sifat-sifat : higroskopis,

151

Show Release Fertilizar sebagai Dasar Perumusan SNI Pupuk Urea ( Prihadi W)

luas permukaan yang tinggi, KTK dan dayaadsorpsi-desorpsi.

6. Zeolit adalah mineral kristalin bersusunandasar silika alumunium terhidrasi dengankation basa yang dapat dipertukarkan danmempunyai struktur tiga dimensi kristalyang tidak terbatas . Komposisi kimiakelompok zeolit dirumuskan dalam bentukrumus umum yaitu (Mx+,My2+)(AI(x+2y)Sin.(n+2y)02n). mH2O dengan M+ dan M2+masing-masing adalah kation monovalendan divalen. (Mumpton,1993)

7.2 Saran

1. Perlu peremajaan pabrik pupuk untukmengantisipasi gangguan teknis tiba-tibayang dapat menyebabkan tidak berjalannyapasokan pupuk nasional sebagaimanamestinya.

Perlu dijadikan kebijakan nasionalpenggunaan pupuk urea SRF.

Perlu dirumuskan Standar NasionalIndonesia (SNI) tentang Pupukberpelepasan IambatlSlow ReleaseFertilizer , beserta lembaga penilaiankesesuaiannya dan regulasi teknis terkait.

4. Perlu studi kelayakan / pembangunanpabrik pupuk SRF.

DAFTAR PUSTAKA

1. Amri, A . Suprapto, Fah'rurozi , M. 2004.Kesetimbangan Adsorpsi OptimalCampuran Biner Cd(11) dan Cr(lll) denganZeolit Alam Terimpregnasi 2-merkaptobenzotiazol, Jurnal NaturIndonesia Vol 6, No . 2, hal 111-117

2. Bansiwal, A . K. Rayalu , S.S. Labhasetwar,N.K. Juwarkar, A.A. Devotta, S. 2006.Surfactant-Modified as a Slow ReleaseFertilizer for Phosphorus , Jurnal Agric. FoodChem, Vol 54, hal 4773-4779

Bekkum, H . V. 1991 . Introduction to ZeoliteScience and Practice, Vol 58., ELSEVIER.,Amsterdam , hal 242-283

4. Bojic,J . Radovanovic , B. Dimitrijevic,J.2008 . Spectrophotometric Determination ofUrea in Dermatologic Formulation andcosmetics , The Japan Society for AnalyticalChemistry, Vol 24, hal 769-774

5. Dyer A. 1988 . An Introduction to ZeoliteMolecular Sieves , John Wiley & Sons, NewYork.

6. Fogler. Scott H. 1991. Element of

Chemical Reaction Engineering , Universityof Machigan, USA

7. Hidayat A.S. Paliling L. 2005. Zeolit AlamAsal Muia. Karakteristik can Penerapannya,P3TIP-BPPT, Jakarta, hal 1-124

8. Levenspile, 0. 1999. Chemical ReactionEngineering , edisi ketiga, John Wiley andSons, New York

9. Lowell S dan J E Shield 1984. PowderSurface Area and Poresity, edisi kedua,Chapmal- and Hall, Lordon

10. Mumpon. F.A. 1993. Mineralogy andGeology of Natural Zeolites, InternationalCommittee on Natural Zeolites, New York

11. Rosita Erawati. Moegihardjo. 2004.Pencarun Perbedaan Metode AktivasiTerhadac A.ktivitas Zeolit SebagaiAdsorben. Maialah Farmasi UniversitasAiriangga Surabaya, Vol 4 No.1, hal 20-22

12. Setyav.'an, D. dan Handoko, P. 2002.Preparasi Katalis Cr/Zeolit MelaluiModifikasi Zeolit Alam. Jurnal Ilmu DasarUniversdas Jember, Jember,Vol 3 No.1,Hal: 15-23

13. Silverstein, Ravi.. Bassler, G.C.. Morrill.T.C. 1991. Spectrometric Identification ofOrganic Compounds, fifth edition, JohnWilley & Sons, Inc., New York

14. Smith.J M. 1981. Chemical EngineeringKinetics edisi ke-3, Kosaido Printing CoLTD. Tokyo, Hal 298-358

15. Tim Peneliti BPPT. 2005 . Pengembangandan Penerapan Teknologi Produksi ZeolitSlow Release Fertilizer , P3TIP-BPPT,Jakarta, Hal 4-38

16. Hanif Yuliani . 2009 . Preparasi danKarakterisasi Matriks Slow-ReleaseFertilizer ( SRF) dari Bahan Baku ZeolitAlam, Tesis, Jurusan Teknik Kimia,Fakultas Teknologi Industri, InstitutTeknologi Sepuluh November

BIODATA

Prihadi Waluyo

Penulis dilahirkan di Pare-Pare pada tanggal 11Desember 1951. Penulis menamatkan pendidikanS1 di Teknik Industri, ITB pada tahun 1977. Padatahun 1992 , penulis melanjutkan pendidikanmaster di bidang Manajemen , Bisnis danAdministrasi Teknologi, ITB. Saat ini penulismenjabat sebagai peneliti madya di BPPT

152