SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa)...

55
SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN GOWA) A.ANNISA MUTHIA S. A31110107 Kepada JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Transcript of SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa)...

Page 1: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH

DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN GOWA)

A.ANNISA MUTHIA S. A31110107

Kepada

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2014

Page 2: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH

DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN GOWA)

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh:

A.ANNISA MUTHIA S. A31110107

Kepada

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2014

Page 3: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN GOWA)

disusun dan diajukan oleh

A.ANNISA MUTHIA S. A31110107

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 19 Mei 2014

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc, Sc, Ak., CA Darmawati, SE, M.Si, Ak., CA NIP 196302101990021001 NIP196705181998022001

An. Ketua Jurusan Akuntansi, Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Yohanis Rura, SE, M.SA, Ak., CA NIP 196111281988111001

Page 4: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK

PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN GOWA)

disusun dan diajukan oleh

A. ANNISA MUTHIA S.

A31110107

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 05 Juni 2014 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui, Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc, Sc, Ak., CA Ketua 1. ...................

2. Darmawati, SE, M.Si, Ak., CA Sekertaris 2. ...................

3. Dr. Arifuddin, SE., M.Si., Ak., CA Anggota 3. ...................

4. Dr. Hj. Haliah, SE, M.Si, Ak., CA Anggota 4. ...................

5. Drs. Syahrir, M.Si, Ak., CA Anggota 5. ...................

An. Ketua Jurusan Akuntansi, Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Yohanis Rura, SE, M.SA, Ak., CA NIP 196111281988111001

Page 5: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : A.ANNISA MUTHIA S.

NIM : A31110107

Jurusan/program studi : AKUNTANSI

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Analisis Persepsi Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Dan Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gowa)

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 19 Mei 2014

Yang membuat pernyataan,

A. ANNISA MUTHIA S.

Page 6: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataalah

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Persepsi Pengaruh

Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Dan Karakteristik Pemerintah

Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada

Pemerintah Kabupaten Gowa) ” dengan baik. Adapun maksud dari penulisan

skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata

1 (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin

Makassar.

Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk

memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta Ayahanda Ir. Andi Surjan Mappangara dan H. Sabri

Manrapi serta Ibunda Dra. Andi Emilia Handayana, apt., MARS dan Hj,

Gusnah atas segala pengorbanan, doa dan kasih sayang yang tidak

pernah putus diberikan untuk penulis serta telah memberikan bantuan

baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

2. Suami tercinta H.IrwanSabri, SE dan anakku tercinta Hector Ramadhan

Irwan yang senantiasa menjadi motivator bagi penulis untuk mencapai

keberhasilan.

3. Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan sumber

dari segala ilmu pengetahuan dan hanya atas rahmat dan izin-Nya skripsi

ini dapat terselesaikan.

Page 7: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

4. Bapak Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc, Sc, Ak selaku Dosen Pembimbing I

dan Ibu Darmawati, SE., M.Si, Ak sebagai pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi

ini selesai.

5. Bapak Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc, Sc, Ak selaku Penasehat Akademik

(PA) yang telah memberikan arahan dan nasehat. Juga penulis

sampaikan kepada Bapak Dr. Arifuddin, SE, M.Si, Ak, Bapak Drs. Syahrir,

SE, M.Si, Ak dan Ibu Dr. Hj. Haliah, SE, M.Si, Ak yang telah memberikan

masukan - masukan saat ujian proposal dan ujian skripsi

6. Saudara penulis: A. Muh. Fauzi Surjan, A. Muh. Fachri Surjan, A. Muh.

Farhan Surjan, A. Rezkiana Ayunda Surjan, Hj. Wiwir Sabri, Hj. Ariana,

Hj. Rina Sabri, Efendi, Hj. Rani Sabri dan Hj. Akbar Sabri.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sebagai dasar penulisan

skripsi ini.

8. Seluruh staf akademik dan staf Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin terima kasih atas waktu dan tenaganya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

9. Pimpinan dan seluruh staf SKPD yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian demi penyelesaian tugas akhir akademik pada

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

10. Sahabat-sahabatku yang telah membantu: Ayu, Anita, Andiza, Wiwid,

Uci, Elis, Yana, Dian, Eka, Yulan, Kiki, Dio, Anggun, Dypu, Puci, Pute,

Zsa-Zsa, Maya, Dwi, Mili, Nino, Ela, Ilda, Arin, Amel, dan widy serta

rekan-rekan Mahasiswa yang tidak penulis sebutkan namanya satu

Page 8: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

persatu yang telah membantu selama dalam perkuliahan hingga

selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari akan kekurang sempurnaan penulisan skripsi ini. Oleh

sebab itu, segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan agar kelak dikemudian hari dapat menghasilkan karya yang lebih baik.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membacanya.

Makassar, 19 Mei 2014

Penulis

 

 

Page 9: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................................... v PRAKATA ............................................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ............................................................................. 7 1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................................. 7

1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 9

2.1.1 Anggaran Berbasis Kinerja ............................................................... 9 2.1.1.1 Pengertian Anggaran ........................................................... 9 2.1.1.2 Fungsi Anggaran ............................................................... 10 2.1.1.3 Pengertian Anggaran Kinerja ............................................. 12 2.1.1.4 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran .......................... 12

2.1.2 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah .......................................... 13 2.1.3 Kinerja Manajerial .......................................................................... 16 2.1.4 Karakteristik Pemerintah Daerah .................................................... 17 2.1.5 Teori Stakeholder ........................................................................... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 20 2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................ 21 2.4 Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 23

2.4.1 Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Daerah .......................................................................... 23

2.4.2. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah ........................................................................... 23

2.4.3 Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja dan Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah ............. 24

Page 10: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................... 25 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 25 3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 25 3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................. 26 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................. 27

3.5.1 Anggaran Berbasis Kinerja ............................................................... 27 3.5.2 Karakteristik Pemerintah Daerah ..................................................... .27 3.5.3 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah ............................................. 28

3.6 Teknik PengumpulanData .......................................................................... 28 3.7 Analisis Data .............................................................................................. 29

3.7.1 Uji Kualitas Data ............................................................................... 29 3.7.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 30 3.7.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 34

4.1.1. Topologi Keuangan Kabupaten Gowa ............................................. 34 4.1.2. Karakteristik Responden .................................................................. 36 4.1.3. Uji Kualitas Data ............................................................................... 38 4.1.4. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 40 4.1.5. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .............................................. 44 4.1.6. Analisis regresi Ganda ..................................................................... 49 4.1.7. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 49

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 54

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 56 5.2 Saran .......................................................................................................... 57 5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 59

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 36

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................................... 36

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ...................................... 37

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................. 38

4.5 Uji Validasi Variabel Penelitian ............................................................... 39

4.6 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian .......................................................... 40

4.7 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 42

4.8 Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Pemberlakuan

Anggaran Berbasis Kinerja ..................................................................... 44

4.9 Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Karakteristik Pemerintah

Daerah .................................................................................................... 45

4.10 Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah ................................................................................. 46

4.11 Hasil Pengujian dengan Uji F .................................................................. 50

4.12 Hasil Pengujian dengan Uji T .................................................................. 51

4.13 Hasil Pengujian dengan Uji Adjusted R2 ................................................ 53

Page 12: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual .................................................................................. 22

1 Normal Probability Plot ............................................................................. 41

2 Diagram Histogram ................................................................................... 41

3 Scatlerplot .................................................................................................. 43

Page 13: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Biodata .................................................................................................. 63

2 Uji Deskriptif .......................................................................................... 64

3 Uji Validasi ............................................................................................ 65

4 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 67

5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 69

6 Uji Hipotesis .......................................................................................... 70

7 Kuesioner ............................................................................................... 71

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mengalami krisis ekonomi sejak tahun 1996 sedangkan tahun

1997 merupakan puncak dari krisis ekonomi. Hal ini mendorong pendelegasian

sebagian wewenang pemerintah pusat untuk pengelolaan keuangan kepada

daerah, agar daerah mampu untuk membiayai pembangunan dan pelayanan

atas dasar keuangan sendiri. Selain hal tersebut, pemerintah daerah ingin

memberikan pelayanan yang lebih berorientasi pada kepuasan masyarakat serta

kebutuhan dan keinginan rakyat mengenai kinerja pemerintah daerah terutama

semenjak era-reformasi yang melahirkan ketetapan MPR yaitu TAP MPR nomor

XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan,

pembagian, dan pemanfaatan sumberdaya nasional yang berkeadilan serta

perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka Negara Republik

Indonesia.

Bangsa Indonesia telah memasuki era perubahan dari sistem

pemerintahan yang sentralistik menuju pemerintahan desentralistik (Otonomi

Daerah) dimulai sejak penetapan Kepmendagri No. 22 tahun 2002 yang

mengacu pada PP Nomor 105 tahun 2000 dan UU Nomor 25 tahun 1999

mengenai pengimplementasian model struktur otoritas baru dan rancangan

sistem informasi akuntansi yang baru di seluruh Indonesia. Desentralisasi

melahirkan otonomi daerah yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan

dan lebih mendekatkan fungsi pemerintahan kepada masyarakat. Sebagaimana

yang telah dikemukakan oleh Bratakusumah dan Solihin (2004):

Page 15: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

“Bahwa setiap penyerahan atau pelimpahan kewenangan dari

pemerintah pusat kepada daerah dalam rangka desentralisasi dan dekonsentrasi

disertai dengan pengalihan sumber daya manusia, dan saran serta

pengalokasian anggaran yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan

penyerahan dan pelimpahan kewenangan tersebut. Untuk itu sangat dibutuhkan

regulasi dalam manajemen keuangan pemerintah yang profesional”.

Pemerintah melakukan perubahan-perubahan besar terutama dalam

sistem penganggaran dari sistem tradisional menjadi sistem anggaran berbasis

kinerja (performance based budget) yang diikuti perubahan dalam bentuk dan

struktur APBD (Permendagri No.13 Tahun 2006). Selain itu, laporan

pertanggungjawaban yang dulunya menggunakan instrumen tunggal yaitu nota

perhitungan APBD diubah menjadi laporan pertanggungjawaban dalam bentuk

laporan keuangan daerah yang terdiri dari empat instrumen, yaitu neraca,

laporan arus kas, laporan perhitungan APBD dan nota perhitungan APBD.

Undang-Undang No.32 tahun 2004 (UU No.32/2004) yang menegaskan

bahwa kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintah berdasarkan asas otonomi. Sejalan dengan yang

diamanatkan dalam undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang perimbangan

keuangan negara akan pula diterapkan secara penuh anggaran berbasis kinerja

di sektor publik agar penggunaan anggaran tersebut bisa dinilai kemanfaatan

dan kegunaannya oleh masyarakat.

Otonomi daerah merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah

pusat agar pemerintah daerah dapat mengelola pemerintahannya sendiri tanpa

campur tangan dari pemerintah pusat. Dengan demikian, pemerintah daerah

diharapkan dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dan melaksanakan

tata kelola pemerintahan yang baik sehingga akan berdampak pada pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat (Handra dan Maryati, 2009).

Page 16: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Kebijakan otonomi daerah yang diterapkan pemerintah pusat belum

dapat berjalan dengan baik karena masih banyak terjadi kesenjangan antar

daerah di Indonesia (Adi, 2005). Kesenjangan ini muncul berkaitan dengan

adanya sumbangan akan hasil eksploitasi sumber daya terhadap pembangunan

ekonomi yang berkutat di pusat (Kuncoro, 2004). Pengukuran kinerja merupakan

salah satu cara yang dapat digunakan pemerintah daerah dalam mencapai

pemerintahan yang baik (Halacmi, 2005).

Pengukuran kinerja merupakan komponen yang penting karena akan

memberikan umpan balik atas rencana yang telah diimplementasikan (Chow,

Ganulin, Haddad, dan Wiliamson, 1998). Wood (1998) mengungkapkan bahwa

fungsi dari pengukuran kinerja dapat menjelaskan mengenai (1) evaluasi

bagaimana program tersebut berjalan, (2) sarana perbandingan atas pelayanan

yang diberikan, (3) alat komunikasi dengan publik. Salah satu kunci sukses dari

pembaharuan dalam sektor publik adalah dengan melakukan pengukuran kinerja

(Greiling, 2005).

Penelitian mengenai pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah telah dilakukan oleh Lubis (2009)

pada pemerintah daerah di Kabupaten Deli Serdang. Hasilnya menunjukkan

bahwa secara simultan anggaran berbasis kinerja (ukuran, tingkat kekayaan,

dan tingkat ketergantungan) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang. Apabila, di uji secara

parsial maka, didapatkan bahwa pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini terjadi mungkin

karena para pegawai terpacu dengan reward dan pemberian bonus kepada

pegawai, sehingga pegawai terpacu untuk berpartisipasi.

Page 17: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Lubis

(2009). Variabel yang digunakan adalah pemberlakuan anggaran berbasis

kinerja. Selain itu peneliti juga menambahkan variabel independen lain yang

dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yaitu karakteristik

pemerintah daerah.

Karakteristik pemerintah daerah merupakan ciri-ciri khusus yang melekat

pada daerah, menandai sebuah daerah, dan membedakannya dengan daerah

lain (Poerwadarminta, 2006). Dengan demikian, perbedaan karakteristik antar

daerah satu dengan daerah lainnya diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Penelitian mengenai karakteristik daerah telah dilakukan oleh Patrick

(2007) yang diterapkan pada pemerintah daerah Pennsylvania. Penelitian yang

dilakukan Patrick (2007) menggunakan karakteristik pemerintah daerah sebagai

variabel independen. Karakteristik tersebut terdiri dari (a) budaya organisasi; (b)

struktur organisasi; dan (c) lingkungan eksternal.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Suhardjanto, Rusmin, Mandasari,

dan Brown (2010) meneliti tentang pengaruh karakteristik pemerintah daerah

terhadap pengungkapan wajib yang sesuai dengan SAP, dimana dalam

menjelaskan karakteristik daerah menggunakan model yang sama dengan

Patrick (2007). Penelitian yang dilakukan Suhardjanto et al. (2010) menggunakan

struktur organisasi dan lingkungan eksternal dalam menjelaskan karakteristik

pemerintah daerah dimana struktur organisasi diproksikan dengan size daerah,

wealth, functional differentiation, age, dan latar belakang pendidikan kepala

daerah sedangkan lingkungan eksternal diproksikan dengan municipality debt

financing dan intergovernmental revenue.

Page 18: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh

Suhardjanto et al. (2010) dengan perbedaan dalam dua hal. Perbedaan pertama,

peneliti menggunakan leverage dalam mengukur utang pemerintah daerah.

Perbedaan kedua adalah variabel jumlah anggota DPRD dimasukkan dalam

menjelaskan karakteristik pemerintah daerah.

Penelitian ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan

mengenai akuntasi pemerintahan. Selain itu, anggaran yang disusun sangat erat

kaitannya dengan publik (masyarakat). Pemerintah daerah dituntut untuk mampu

mengelolah keuangannya dengan prinsip pengukuran kinerja (value for money),

Halacmi (2005) mengungkapkan bahwa pengukuran kinerja merupakan metode

yang dapat digunakan pemerintah daerah dalam mencapai tujuannya. Realisasi

dari anggaran berbasis kinerja diharapkan mampu menghilangkan pandangan

negatif masyarakat mengenai kinerja pemerintah daerah.

Penelitian tentang analisis pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis

kinerja terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang

menemukan bahwa pemberlakuan anggaran berbasis kinerja berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang. Berbeda

dengan penelitian sebelumnya variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari

pemberlakuan anggaran berbasis kinerja dan karateristik pemerintah daerah.

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah

pelaksanaan pemberlakuan anggaran berbasisis kinerja telah dilakukan sesuai

dengan tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data

menggunakan data primer yaitu dengan memberikan kuesioner kepada kepala

SKPD, bendahara dan kasubag keuangan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan sudah banyaknya peraturan

tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan

Page 19: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

pemerintah daerah itu sendiri, maka hal ini penting untuk dievaluasi. kondisi

inilah yang menarik bagi peniliti untuk mencari tahu “Analisis Persepsi

Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja dan Karakteristik

Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daearah

Kabupaten Gowa?”.

Peneliti memilih judul pemerintahan daerah Kabupaten Gowa sebagai

objek penelitian karena telah diterapkannya sistem anggaran berbasis kinerja di

pemerintahan ini sejak tahun 2007. Dan masih kurangnya penelitian yang

dilakukan di pemerintah daerah Kabupaten Gowa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah adalah:

1. Bagaimana pengaruh pemberlakukan anggaran berbasis kinerja

terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana pengaruh karakteristik Pemerintah Daerah terhadap

kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa?

3. Bagaimana pengaruh anggaran berbasis kinerja dan karakteristik

Pemerintah Daerah terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Gowa?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

dikemukakan tujuan penelitian, sebagai berikut:

Page 20: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

1. Untuk menganalisis pengaruh pemberlakukan anggaran berbasis

kinerja terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Gowa.

2. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik Pemerintah Daerah

terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

3. Untuk menganalisis pengaruh anggaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian

selanjutnya. Hal ini berkaitan dengan masih terbatasnya penelitian di bidang

sektor publik.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang

akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pemberlakuan

anggaran berbasis kinerja dan karakteristik pemerintah daerah

terhadap kinerja keuangan daerah.

2. Pihak pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan

sebagai bahan pertimbangan mengenai kinerja keuangan daerah

agar dapat meningkatkan kinerja keuangannya.

1.5 Sistematika Penulisan

Page 21: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Untuk mengetahui lebih jauh kerangka penulisan, maka dapat dilihat

pada sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan landasan teori dan studi empiris (penelitian

terdahulu), kerangka pikir, dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan metode penelitian yang akan digunakan dalam

melakukan analisis meliputi rancangan penelitian, lokasi (tempat

penelitian), populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional,

instrument penelitian dan analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

menguraikan tentang gambaran umum obyek penelitian, analisis

data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

menguraikan tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan

penelitian.

 

 

 

 

 

 

Page 22: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Anggaran Berbasis Kinerja

2.1.1.1 Pengertian Anggaran

Made Arya Wijaya (2009) kata anggaran merupakan terjemahan dari

kata bahasa Inggris budget yang sebenarnya berasal dari bahasa Perancis

bougette. Kata ini mempunyai arti sebuah tas kecil. Berdasar dari arti kata

asalnya, anggaran mencerminkan adanya unsur keterbatasan. Pada dasarnya

anggaran perlu disusun karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki

pemerintah, dalam hal ini adalah dana. Karena terbatasnya dana, maka

diperlukan alokasi sesuai dengan prioritas dan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

Due (dalam Made Arya Wijaya 2009), anggaran Negara adalah:

A budget, in the general sense of the term, is a financial plan for a specific

period of time. A government budget therefore, is a statement of proposed

expenditures and expected revenues for the coming period, together with

data of actual expenditures and revenues for current and past period.

Sedangkan menurut Wildavsky (dalam Made Arya Wijaya 2009),

anggaran adalah:

(1) catatan masa lalu;

(2) rencana masa depan;

(3) mekanisme pengalokasian sumber daya;

(4) metode untuk pertumbuhan;

(5) alat penyaluran pendapatan;

(6) mekanisme untuk negosiasi;

Page 23: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

(7) harapan aspirasi strategi organisasi;

(8) satu bentuk kekuatan kontrol;

(9) alat atau jaringan komunikasi.

Kenis (1979) mengemukakan bahwa anggaran bukan hanya rencana

financial mengenai biaya dan pendapatan dalam suatu pusat

pertanggungjawaban, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengendalian,

koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja serta motivasi. Mardiasmo (2002)

menyatakan anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan

pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

Haryanto (2007) anggaran sektor publik adalah rencana kegiatan dan

keuangan periodik (biasanya dalam periode tahunan) yang berisi program dan

kegiatan dan jumlah dana yang diperoleh (penerimaan/pendapatan) dan

dibutuhkan (pengeluaran/belanja) dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu

menurut Haryanto (2007) anggaran sektor publik mempunyai fungsi alat

perencanaan, alat pengendalian, alat kebijakan fiskal, alat politik, alat koordinasi

dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat motivasi, dan alat penciptaan ruang

publik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menurut Undang -

Undang nomor 17 tahun 2003 merupakan rencana keuangan tahunan

pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

2.1.1.2 Fungsi Anggaran

Mardiasmo (2002:63), mengungkapkan ada beberapa fungsi utama dari

adanya anggaran sektor publik, yaitu:

1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool) 2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool) 3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal (Fiscal Tool) 4. Anggaran sebagai alat politik (Political Tool) 5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination &

Communication Tool) 6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement

Tool)

Page 24: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

7. Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool) 8. Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Public Sphere).

Bastian (2006) tipe dari anggaran adalah sebagai berikut :

1. Line Item Budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan

pada dan dari mana dana berasal (pos - pos penerimaan) dan untuk

apa dana tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran

ini relative dianggap paling tuan dan banyak mengandung kelemahan

atau sering disebut traditional budgeting.

2. Planning Programming Budgeting System (PPBS) adalah suatu

proses perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran, serta

di dalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas

permasalahan yang mungkin timbul. Tahapan implementasi PPBS

yaitu: (1) menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit

organisasi dengan jelas; (2) mengidentifikasi program dan kegiatan

untuk mencapai tujuan; (3) mengevaluasi berbagai alternatif program

dengan menghitung cost-benefit; (4) pemilihan program yang memiliki

manfaat besar dengan biaya kecil; (5) alokasi sumber daya ke setiap

program yang disetujui.

3. Zero Based Budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang

didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah

dilakukan di masa lalu, dan setiap kegiatan dievaluasi secara

terpisah. Keunggulan dari ZBB yaitu jika ZBB dilaksanakan dengan

baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih

efisien, ZBB berfokus pada value for money, memudahkan identifikasi

terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya, meningkatkan

pengetahuan dan motivasi staf dan manajer, meningkatkan partisipasi

Page 25: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran,

Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan

mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan

pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran.

4. Performance Budgeting adalah sistem penganggaran yang

berorientasi pada output organisasi dan berkaitan erat dengan visi,

misi dan rencana strategis organisasi. Dominasi pemerintah dapat

diawasi dan dikendalikan melalui internal cost awareness, audit

keuangan dan kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.

5. Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah suatu kerangka

strategi kebijakan pemerintah tentang anggaran belanja untuk

departemen dan lembaga pemerintah non departemen, dan kerangka

tersebut memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada

departemen untuk penetapan alokasi dan penggunaan sumber dana

pembangunan. Keberhasilan MTBF tergantung pada mekanisme

pengambilan keputusan anggaran secara agregat yang didasarkan

pada skala prioritas.

2.1.1.3 Pengertian Anggaran Kinerja

Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam era otonomi daerah disusun

dengan pendekatan kinerja, artinya sistem anggaran yang mengutamakan

pencapaian hasil kinerja dari perencanaan anggaran dan aspirasi masyarakat

yang telah ditetapkan. Dengan demikian pendekatan ini mengutamakan

mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan, serta pendekatan

Page 26: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

sistematis dan rasional dalam proses pengambilan keputusan (Mardiasmo;

2005).

2.1.1.4 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Partisipasi sebagai suatu proses mengevaluasi para individu dan

menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai serta

keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Dalam

anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja, partisipasi dan

pertanggungjawaban (accountability) kepada masyarakat sebagai stakeholder

daerah menjadi sangat penting. Partisipasi anggaran juga dapat diartikan

sebagai keterlibatan dan pengaruh individu didalam menentukan dan menyusun

anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya baik secara periodik ataupun

tahunan.

2.1.2 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Bastian (2006) mendefinisikan kinerja sebagai prestasi yang dicapai oleh

organisasi dalam periode tertentu. Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang

direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi (Hamzah, 2008). Penelitian

yang dilakukan Azhar (2008) mengungkapkan bahwa kinerja diartikan sebagai

aktivitas terukur dari suatu entitas selama periode tertentu sebagai bagian dari

ukuran keberhasilan pekerjaan. Pengukuran kinerja (performance measurement)

adalah proses pengawasan secara terus menerus dan pelaporan capaian

kegiatan, khususnya kemajuan atas tujuan yang direncanakan (Westin, 1998).

Perhatian yang besar terhadap pengukuran kinerja disebabkan oleh opini

bahwa pengukuran kinerja dapat meningkatkan efisiensi, keefektifan,

penghematan dan produktifitas pada organisasi sektor publik (Halacmi, 2005).

Pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui capaian kinerja yang

telah dilakukan organisasi dan sebagai alat untuk pengawasan serta evaluasi

Page 27: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

organisasi. Pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik sehingga terjadi

upaya perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan di masa mendatang

(Bastian, 2006).

Penelitian yang dilakukan Mandell (1997) mengungkapkan bahwa

dengan melakukan pengukuran kinerja, pemerintah daerah memperoleh

informasi yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan sehingga

akan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu

cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah

daerah dengan melihat tingkat efisiensi pemerintah daerah tersebut (Hamzah,

2008). Efisiensi mempunyai dua makna yaitu:

a) Kinerja suatu program atau kegiatan sangat baik.

b) Dampak yang maksimum berkaitan dengan sumber daya yang

dialokasikan.

Kegiatan dikatakan efisien jika pelaksanaan pekerjaan tersebut telah

mencapai hasil (output) maksimal dengan menggunakan biaya (input) yang

terendah atau dengan biaya minimal (Hamzah, 2008). Pengelolaan keuangan

yang efisien akan meningkatkan kualitas akan pengambilan keputusan sehingga

bila keputusan yang diambil berkualitas akan meningkatkan kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Government Accounting Standard Board (GASB), dalam Concept

Statements No. 2, mengungkapkan bahwa terdapat tiga kategori indikator dalam

mengukur kinerja, yaitu (1) service efforts, (2) service accomplishment, dan (3)

hubungan efforts dengan accomplishment. Penelitian Perwitasari (2010)

menjelaskan bahwa Service efforts adalah bagaimana sumber daya digunakan

untuk melaksanakan berbagai program atau pelayanan jasa yang beragam.

Lebih lanjut, service accomplishment diartikan sebagai prestasi dari program

Page 28: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

tertentu (Perwitasari, 2010). Berdasarkan GASB (1994) bahwa penilaian efisiensi

pemerintah daerah dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara service

efforts dengan service accomplishment.

Penelitian yang dilakukan Sadjiarto (2000) mendefinisikan Efforts atau

usaha sebagai jumlah sumber daya keuangan dan non-keuangan, dinyatakan

dalam uang atau satuan lainnya, yang dipakai dalam pelaksanaan suatu program

atau jasa pelayanan. Pengukuran service efforts meliputi pemakaian rasio yang

membandingkan sumber daya keuangan dan non-keuangan dengan ukuran lain

yang menunjukkan permintaan potensial atas jasa yang diberikan (Perwitasari,

2010).

Penelitian yang dilakukan Sadjiarto (2000) mengungkapkan bahwa

ukuran accomplishment atau prestasi yaitu outputs dan outcomes. Outputs

mengukur hanya sebatas kuantitas jasa yang disediakan, atau lebih dari itu

mengukur kuantitas jasa yang disediakan yang memenuhi standar kualitas

tertentu. Sedangkan, Outcomes mengukur hasil yang muncul dari penyediaan

output tersebut. Pengukuran outcomes menjadi bermakna jika dalam

penggunaannya dibandingkan dengan outcomes tahun-tahun sebelumnya atau

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengukuran efisiensi dengan cara membandingkan antara efforts dengan

outputs dapat memberikan informasi berupa sejauh mana hasil yang didapatkan

sehubungan dengan penggunaan sejumlah sumber daya yang dipakai

(Sardjiarto, 2000). Disamping itu, para pengguna laporan keuangan diberikan

pula explanatory information atau berbagai macam informasi yang relevan dan

berkaitan dengan layanan yang diberikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja organisasi pemerintah, yang dikelompokkan dalam dua elemen yaitu:

elemen di luar kontrol pemerintah seperti kondisi demografi dan lingkungan, dan

Page 29: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

elemen yang dapat dikontrol oleh pemerintah secara signifikan seperti pola dan

komposisi personalia. Kedua elemen tersebut dapat dianalogikan sebagai

elemen-elemen yang terangkum dalam karakteristik pemerintah daerah.

Berdasarkan hal tersebut, dalam melakukan pengukuran kinerja perlu

memeperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemerintah daerah,

salah satu faktor tersebut adalah karakteristik pemerintah daerah.

Akuntabilitas dapat terwujud salah satunya dengan cara melakukan

pelaporan kinerja melalui laporan keuangan. Entitas yang mempunyai kewajiban

membuat Pelaporan Kinerja Organisasi Sektor publik dapat diidentifikasi sebagai

berikut: pemerintah pusat, pemerintah daerah, unit kerja pemerintahan, danunit

pelaksana teknis. Pelaporan tersebut diserahkan ke masyarakat secara umum

dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga masyarakat dan anggota DPR

(users) bisa menerima informasi yang lengkap dan tajam tentang kinerja program

pemerintah serta unitnya (PP RI No. 24 tahun 2005). Pelaporan kinerja yang

diterbitkan secara terus-menerus akan menjadi langkah maju dalam

mendemonstrasikan proses akuntabilitas. Perbandingan pengukuran kinerja

dapat dibangun atas pengukuran kinerja dan menambah dimensi lainnya untuk

akuntabilitas perbandingan dengan unit kerja organisasi lain yang serupa.

Berfokus pada hasil pengukuran dan pelaporan kinerja dapat membantu

mengomunikasikan kepada publik tentang tingkat penyelesaian unit kerja

organisasi yang serupa lainnya. Lebih jauh lagi, melalui pengembangan

pertanyaan umum kepada pengguna layanan dan kelengkapanya, perbandingan

pengukuran kinerja dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan

warga atau pengguna layanan atas pelayanan yang diberikan oleh beberapa unit

kerja organisasi.

Page 30: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

2.1.3 Kinerja Manajerial

Pabundu (2006) kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau

kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu

tertentu. Menurut Stoner dalam Juniarti dan Evelyne (2003) pengertian kinerja

manajerial yaitu ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk

mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa kinerja manajerial adalah suatu kegiatan atau program yang penting

dalam suatu perusahaan atau organisasi yang dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor dalam mencapai efektifitas dan efisiensi untuk mendapatkan keluaran atau

hasil yang maksimal dalam pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.

Kinerja manajerial merupakan salah satu bentuk pengukuran kinerja

keuangan dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Kinerja manajerial

digunakan sebagai bentuk pengukuran kinerja keuangan karena telah mencakup

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). SKPD merupakan salah satu hal

penting dalam sisi kinerja keuangan, hal ini dikarenakan SKPD merupakan

satuan unit kerja pemerintah daerah yang mempunyai tugas mengelolah

anggaran dan belanja daerah.

Pengukuran kinerja dapat ditentukan melalui hal-hal yang menyangkut

dengan pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan

daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD), hal-hal tersebut dapat diukur melalui kinerja manajerial. Kinerja

manajerial diukur dengan menggunakan 9 (sembilan) item. Tingkat kinerja

manajerial disetiap bidang yang meliputi:

1. Perencanaan 2. Investigasi

Page 31: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Pengaturan staf (Staffing) 7. Negosiasi 8. Perwakilan/representasi 9. Kinerja secara keseluruhan.

Tingkat kinerja manajerial tersebut merupakan faktor-faktor yang penting

untuk dapat mengetahui sebarapa efektif dan efisien kinerja keuangan

pemerintah daerah yang diukur dengan kinerja manajerial. Tingkat manajerial

tersebut merupakan perhitungan partisipasi anggaran yang berbasis kinerja serta

memiliki bentuk yang efektif, efisien, dan memiliki akuntabilitas yang tinggi.

2.1.4 Karakteristik Pemerintah Daerah

Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006), karakteristik adalah ciri-ciri

khusus; mempunyai sifat khas (kekhususan) sesuai dengan perwatakan tertentu

yang membedakan sesuatu (orang) dengan sesuatu yang lain. Penelitian yang

dilakukan Suhardjanto dan Miranti (2009) pada sektor swasta mendefinisikan

karakteristik perusahaan sebagai ciri-ciri khusus yang melekat pada perusahaan,

menandai sebuah perusahaan dan membedakannya dengan perusahaan lain.

Ashkarany (2006) meneliti tentang karakteristik organisasi pada sektor

swasta dan publik. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari

(2007) menggunakan proksi likuiditas, leverage, net profit margin, size, dan

status perusahaan dalam menjelaskan karakteristik perusahaan. Penelitian yang

dilakukan Patrick (2007) menggunakan model Roger dalam mengemukakan

karakteristik. Penelitian yang dilakukan Suhardjanto et al. (2010) mengacu pada

Patrick (2007) dalam menjelaskan karakteristik pemerintah daerah dengan

mengambil dua komponen, yaitu struktur organisasi dan lingkungan eksternal.

Patrick (2007) menggunakan ukuran (size) pemerintah daerah sebagai

salah satu variabel dalam menjelaskan struktur organisasi. Ukuran (size)

Page 32: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

pemerintah daerah menunjukkan seberapa besar organisasi tersebut

(Suhardjanto, Hartoko, Retnoningsih, Rusmin, dan Brown, 2010). Penelitian yang

dilakukan oleh Schmalensee (1989) menemukan bahwa entitas yang lebih besar

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari pada entitas yang lebih kecil.

Pendapatan daerah dapat berasal dari (1) pajak dan pendapatan dari

properti; (2) warisan, donasi; (3) pendapatan dari denda dan hukuman

(berdasarkan peraturan lainnya); (4) tingkat bunga dari kredit yang dipinjam oleh

pemerintah daerah; (5) tingkat bunga dari pembayaran tertunda yang berasal

dari penerimaan pemerintah daerah; (6) tingkat bunga dari sumber keuangan

pada akun bank (Stat.gov.pl, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Adi (2006)

mengungkapkan bahwa daerah yang memiliki PAD yang tinggi maka memiliki

sumber dana untuk menyelenggarakan pemerintahan sehingga kualitas

pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat akan semakin baik.

Penelitian yang dilakukan oleh IRIS Indonesia bekerjasama dengan Syahruddin

dan Taifur, Werry Darta (2002) mengungkapkan DPRD memiliki peranan yang

besar dalam mengawasi pemerintah daerah dalam menjalankan aktivitas

pemerintahannya sehingga dapat mencapai kinerja yang diinginkan.

Semakin besar ukuran Pemda maka semakin besar sumber daya yang

dimiliki untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tentunya

diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja Pemda tersebut. Pemerintah

daerah juga memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) beragam yang salah

satunya tergantung dari kekayaan daerah yang dimilikinya. Pemda yang memiliki

PAD tinggi seharusnya akan lebih bebas dalam memanfaatkan kekayaan asli

daerahnya untuk melakuakan pengeluaran-pengeluaran daerah (belanja daerah)

yang dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat sehingga

kinerjanya juga diharapkan semakin baik. Setiap Pemda juga akan mendapatkan

Page 33: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat yang beragam disesuaikan

dengan keadaan dari masing-masing Pemda. Pemberian DAU akan dipantau

penggunaannya oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, semakin besar DAU

maka pengawasan dari pemerintah pusat semakin ketat sehingga hal ini

diharapkan akan membuat Pemda semakin berhati-hati dalam pelaksanaan

program kerjanya. Dengan demikian, semakin besar DAU akan membuat kinerja

Pemda semakin baik. Selain dari sisi pendapatan, karakteristik Pemda bisa juga

dilihat dari sisi belanja Pemda yang juga beragam disesuaikan dengan besarnya

pendapatan yang dimilikinya. Semakin besar belanja Pemda seharusnya

diharapkan akan semakin meningkat pelayanan yang diberikan oleh Pemda

tersebut untuk masyarakatnya sehingga pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan kinerja dari Pemda tersebut. Keempat karakteristik di atas

merupakan item-item yang terdapat dalam suatu laporan keuangan Pemda yang

wajib diaudit oleh BPK (Widya Astuti Mustikarini dan Debby Fitriasari, 2012).

2.1.5 Teori Stakeholder

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau

masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

hubungan serta kepentingan terhadap organisasi (Ika Ruhana, 2014).

Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara

eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. Teori

stakeholder adalah kumpulan konsep yang berkaitan dengan cara-cara yang

digunakan organisasi untuk mengatur stakeholdernya. Cara-cara yang dilakukan

perusahaan untuk mengatur stakeholder-nya tergantung pada strategi yang

diadopsi organisasi (Ika Ruhana, 2014).

Terdapat dua macam strategi pengelolaan stakeholder, yaitu;

Page 34: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

1. Strategi aktif, apabila organisasi berusaha mempengaruhi hubungan

organisasinya dengan stakeholder yang dipandang berpengaruh/penting.

2. Strategi pasif, jika organisasi cenderung tidak terus menerus memonitor

aktivitas stakeholder dan secara sengaja tidak mencari strategi optimal

untuk menarik perhatian stakeholder (Ika Ruhana, 2014).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang

beragam. Pada penelitian sebelumnya, Lubis (2009) meneliti tentang analisis

pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil penelitian ini

secara parsial menemukan bahwa pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Deli

Serdang. Apabila, di uji secara parsial maka, didapatkan bahwa pemberlakuan

anggaran berbasis kinerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

keuangan. Hal ini terjadi mungkin karena para pegawai terpacu dengan reward

dan pemberian bonus kepada pegawai, sehingga pegawai terpacu untuk

berpartisipasi.

Sumarjo (2010) meneliti tentang pengaruh karakteristik pemerintah

daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (studi empiris pada

pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian ini

ukuran (size) pemerintah daerah, leverage, dan Intergovernmental revenue

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, kemakmuran

(wealth) dan Ukuran legislatif tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Page 35: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Suhardjanto, et. al (2010) meneliti tentang pengaruh karakteristik

pemerintah daerah pada kepatuhan pengungkapan laporan keuangan standar

pemerintah daerah (standar akuntansi pemerintahan). Berdasarkan hasil

penelitian ini Karakteristik Pemerintah Daerah yang digunakan dalam penelitian

ini adalah ukuran, kekayaan, perbedaan fungsional, usia, pembiayaan utang,

dana perimbangan dan latar belakang pendidikan bupati. Hasil analisis regresi

menunjukkan bahwa dana perimbangan dan latar belakang pendidikan bupati

merupakan prediktor yang signifikan terhadap kepatuhan pengungkapan SAP

yang wajib.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian

teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan

tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan

merupakan tempat peneliti memeberikan penjelasan tentang hal-hal yang

berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian

(Fakultas Ekonomi, 2004).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh anggaran berbasis kinerja

dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Sejak diberlakukannya anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja

maka pertanggungjawaban pemerintah pada masyarakat daerah menjadi sangat

penting. Anggaran yang dibuat dan digunakan dapat dilihat pengaruhnya

terhadap kinerja dari hasil yang telah dicapai. Pendekatan kinerja disusun untuk

mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat pada anggaran tradisional,

khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang

digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran publik.

Page 36: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

       

Karakteristik Pemerintah

Daerah (X2)

Hubungan antara pemberlakuan anggaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan

Daerah.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lubis (2009) secara

parsial menemukan bahwa pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Deli

Serdang. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Sumarjo (2010)

Berdasarkan hasil penelitian ini ukuran (size) pemerintah daerah, leverage, dan

Intergovernmental revenue berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

Pemberlakuan Anggaran

Berbasis Kinerja (X1)

Kinerja

Keuangan

(Y)

Page 37: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

pemerintah daerah, kemakmuran (wealth) dan Ukuran legislatif tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan hubungan antara anggaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan yang telah dijelaskan

dalam tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu, maka pengembangan hipotesis

yang dilakukan:

H1: Terdapat pengaruh yang positif antara anggaran berbasis kinerja terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Gowa.

2.4.2 Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja

Keuangan Daerah

Karakteristik pemerintah daerah terdiri dari ukuran, tingkat kekayaan,

tingkat ketergantungan dan belanja modal merupakan variabel bebas. Dan

kinerja keuangan pemerintah merupakan variabel terikat.

Berdasarkan Hasil penelitian Hafidh Susila Sudarsana (2013)

menemukan bahwa tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia, untuk temuan

audit BPK berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah

kabupaten/kota di Indonesia. Sedangkan ukuran daerah, belanja modal dan

tingkat ketergantungan dengan pusat tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia. Dari uraian di atas,

maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H2: Terdapat pengaruh yang positif antara karakteristik pemerintah daerah

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Gowa.

2.4.3 Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja dan Karakteristik Pemerintah

Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah

Page 38: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang disusun dengan

menghubungkan keterlibatan individu dalam penyusunan target anggaran,

pengeluaran dan hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi input, output dan

outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan kegiatan. Sedangkan

karekteristik pemerintah daerah merupakan sekumpulan elemen ukuran, tingkat

kekayaan, tingkat ketergantungan dan belanja modal. Dan kinerja keuangan

pemerintah daerah merupakan hasil akhir organisasi yang sesuai dengan tujuan

akhir organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, efisien, sesuai dengan

kehendak pengguna jasa organisasi, berkualitas, adil serta diselengarakan

dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Hasil penelitian Diyah Octavia (2009), mengungkapkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan secara simultan antara angaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja manajerial pada PT.Pos

Indonesia (Persero) Medan.

Berkaitan dengan uraian tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah:

H3: Terdapat hubungan yang positif antara anggaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Kabupaten Gowa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kasual, yaitu berguna untuk mengukur

hubungan–hubungan antara variabel riset atau berguan untuk menganalisis

bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2008). Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis persepsi apakah ada pengaruh antara

pemberlakuan anggaran berbasis kinerja dan karakteristik pemerintah daerah

sebagai variabel independen terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

sebagai variabel dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Daerah penelitian dilakukan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Gowa.

Waktu penelitian atau pengumpulan data sampai dengan penyelesaian penelitian

direncanakan selama kurang lebih dua bulan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang diperoleh dari instansi berupa angka-angka yang masih perlu

dianalisis. Sumber data yang digunakan ada 2 (dua), yaitu:

1. Data Primer adalah, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian.

Dalam penelitian ini data primer berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Data diperoleh dari kepala SKPD, kepala bagian anggaran dari

masing-masing SKPD di pemerintah daerah dan bendahara masing-masing

SKPD.

Page 40: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

2. Data Sekunder adalah, informasi yang diperoleh dari pihak lain (Sekaran,

2006). Alasan penggunaan data sekunder dengan pertimbangan bahwa data

ini mempunyai validitas data yang dijamin oleh pihak lain sehingga handal

untuk digunakan dalam penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan orang, kejadian, atau hal minat yang

ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Menurut Cooper (2009)

populasi adalah total kumpulan elemen atau unsur yang kita harapkan

membuat kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian

dirancang sebagai studi kasus, maka objek penelitian hanya pada satu

pemerintahan daerah saja. Adapun pemerintah daerah yang dipilih

adalah pemerintah daerah Kabupaten Gowa. Penelitian ini

menggunakan pengukuran kinerja manajerial pada instalasi SKPD

(Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang merupakan bagian dari unit

kinerja keuangan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah anggota

yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Dengan pertimbangan

bahwa populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 responden, maka

peneliti tidak melakukan penarikan sampel sehingga akan menjadi

penelitian populasi dengan berpedoman pada pendapat Arikunto

(1988:94) bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari

100 orang. Lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

Page 41: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20-25 %

Dalam hal ini yang menjadi responden adalah kepala SKPD, Kasubag

keuangan dan bendahara SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Sekaran (2006) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang

mempunyai nilai yang dapat berbeda/berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam

waktu yang lain untuk objek/orang yang sama atau dapat juga berbeda pada

waktu yang sama untuk orang/objek yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan dua variabel utama, yaitu variabel

pemberlakuan anggaran berbasis kinerja dan karakteristik pemerintah daerah

sebagai variabel independen dan kinerja keuangan pemerintah daerah

kabupaten Gowa sebagai variabel dependen.

3.5.1 Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang disusun dengan

menghubungkan keterlibatan individu dalam penyusunan target anggaran,

pengeluaran dan hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi input, output dan

outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan kegiatan. Pengukuran dalam

variabel ini menggunakan indikator yang dikembangkan Milani (1975) dalam

Mas’ud (2004) meliputi: 1. kontribusi dalam penyusunan, 2. keterlibatan dalam

penyusunan anggaran, 3. alasan melakukan revisi anggaran, 4. usulan kepada

atasan, 5. penyelesaian akhir dan meminta pendapat atasan. Variabel ini diukur

Page 42: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

kuesioner, yaitu dengan mengukur sikap antara mengatakan setuju atau

ketidaksetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

3.5.2 Karakteristik Pemerintah Daerah

Karakteristik pemerintah daerah adalah ciri-ciri khusus yang melekat

pada pemerintah daerah Kabupaten Gowa yang membedakannya dengan

pemerintah kabupaten lain dengan indikator: 1. Ukuran daerah ditandai dengan

besarnya jumlah aset Pemda, 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) didukung

dengan peningkatan kualitas layanan publik, 3. Ketergantungan Pemda pada

pemerintah pusat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemda, 4. Belanja

Pemda tercermin pada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Selanjutnya, semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan, maka semakin

tinggi kinerja keuangan Pemda tersebut.

3.5.3 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Kinerja adalah keluaran atau hasil yang dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Kinerja organisasi

publik adalah; “hasil akhir (output) organisasi yang sesuai tujuan organisasi,

transparan dalam pertanggungjawaban, efisien, sesuai dengan kehendak

pengguna jasa organisasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, serta

diselenggarakan dengan sarana dan prasarana yang memadai”. Kinerja

keuangan daerah diukur melalui SKPD yang ada berdasarkan persepsi

responden mengenai kinerja yang telah dicapai SKPD. Dilihat dari segi

ekonomis, efisiensi, dan efektifitas dengan menggunakan indikator yang

dikembangkan oleh Mahoney et al (1963) dalam Mas’ud (2004): 1. perencanaan,

2. investigasi, 3. koordinasi, 4. evaluasi, 5. pengawasan, 6. pemilihan staf, 7.

negosiasi, 8. perwakilan, 9. kinerja keseluruhan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner (Angket), adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

Page 43: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis kinerja dan karakteristik

pemerintah daerah terhadap kinerja pemerintah daerah.

2. Wawancara, adalah pengumpulan data berpedoman pada daftar pertanyaan

yang telah disiapkan (wawancara terikat). Wawancara digunakan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja pemerintah daerah.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

“Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahitan

suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang ingin diukurnya” (Sugiyono, 2004). Adapun kriteria pengujian validitas

adalah :

1). jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut

valid

2). jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut

tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam

hal ini kuisioner, dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden

yang sama (Umar, 2008). Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan

tehnik cronbach alpha. Tehnik ini merupakan pengujian yang paling umum pada

pengujian reliabilitas inter-item, yaitu menggunakan item-item pertanyaan yang

berkala multipoint. “suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

cronbach alpha lebih besar dari 0.6” (Nunnally, 1967 dalam Ghozali,2002).

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi

Page 44: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

instrument dalam mengukur konsep. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 15 (Statistic Package for Sosial Science).

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005). Uji asumsi

klasik ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau

lebih variabel bebas atau independent variabel dimana akan diukur keeratan

hubungan antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).

Dikatan terjadi multikoliniearitas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih

besar daro 0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika koefisien korelasi

antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel - variabel ini

tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan

Variance Infaltion Factors (VIF) dengan alat bantu program Statistical Product

and Service Solution (SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang

tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerence yang rendah

sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerence). Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

Tolerence < 0.5 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila ternyata dalam model

terdapat multikolinearitas, peneliti akan mengatasi hal tersebut dengan

Page 45: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara

mengurangi hubungan linier di antara variabel independen. Transformasi dapat

dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta

(Ghozali, 2005).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas juga perlu diuji dalam persamaan regresi

berganda mengenai sama atau tidak varian dari residual dari observasi yang

satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama

disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansinya tidak sama atau berbeda

disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam model,

peneliti akan menggunakan uji Glejser dengan bantuan program SPSS. Apabila

koefisien parameter beta > 0.05 maka tidak ada masalah heteroskedastisitas

(Ghozali, 2005).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel

terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai

data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau

normal sama sekali.

Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji

normalitas, yaitu one sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi

normal jika signifikansi variabel dependen memiliki nilai signifikansi lebih dari 5%.

Page 46: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

d. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak

baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada

korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan

kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series

atau data yang mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 s/d 2012.

Pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan

menggunakan uji Run test dengan alat bantu SPSS. Menurut Ghozali (2005), jika

nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif.

3.7.3 Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis penelitian tentang pengaruh pemberlakuan anggaran berbasis kinerja

dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah adalah regresi linier berganda.

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Dimana: Y = Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Gowa

a = Nilai konstan atau tetap, yang merupakan rata-rata nilai

pada saat nilai X1 dan X2 sama dengan nol

b1 = Koefisien regresi, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X1 dengan menganggap X2 konstan

b2 = Koefisien regresi, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X2 dengan menganggap X1 konstan

Page 47: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

e = Error (tingkat kesalahan)

b. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara

bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara

serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara

bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel

bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α=

0,05). Jika probabilitas > 0,05maka, H0 diterima H1 ditolak. Jika probabilitas <

0,05 maka, H0 ditolak H1 diterima.

c. Uji Signifikan Parsial (Uji – T)

Uji ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Signifikansi pengaruh

tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai

thitung dengan tingkat signifikansi (a) = 5 % dan derajat kebebasan df = n – k.

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima)

Jika thitung< ttabel maka H0 diterima (Ha ditolak).

 

 

 

 

 

 

 

Page 48: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh yang positif antara anggaran berbasis kinerja

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Gowa.

Sejalan apa yang dikemukakan oleh Lubis (2009) yang mengemukakan

bahwa secara parsial menemukan pemberlakuan anggaran berbasis

kinerja berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

Kabupaten Deli Serdang. Hal ini terjadi mungkin karena para pegawai

terpacu dengan reward dan pemberian penghargaan kepada pegawai,

sehingga pegawai terpacu untuk berpartisipasi.

2. Terdapat pengaruh yang positif antara karakteristik pemerintah daerah

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Gowa. Hasil

penelitian Hafidh Susila Sudarsana (2013) menemukan bahwa ukuran

daerah, belanja modal dan tingkat ketergantungan dengan pusat

(karakteristik pemerintah daerah) tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini

menunjukkan bahwa Pemda dengan ukuran dan PAD yang besar dituntut

akan lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan aset serta kekayaan

yang dimilikinya demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pemda dengan tingkat ketergantungan yang tinggi kepada pusat (dana

alokasi umum/DAU besar) membuat Pemda semakin berhati-hati dalam

melaksanakan tugas pelayanannya kepada masyarakat karena merasa

diawasi oleh pemerintah pusat.

 

Page 49: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

3. Terdapat hubungan yang positif dan simultan antara anggaran berbasis

kinerja dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Kabupaten Gowa. Sejalan apa yang dikemukakan

oleh Diyah Octavia (2009), mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan secara simultan antara angaran berbasis kinerja dan

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja manajerial pada PT.

Pos Indonesia (Persero) Medan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

baik penerapan anggaran berbasis kinerja dan besarnya pengaruh

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah maka semakin baik kinerja keuangan pemerintah tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan

tersebut, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Gowa perlu

menerapkan pemberlakuan anggaran berbasis kinerja yang lebih baik

serta karakteristik pemerintah yang lebih terarah agar kinerja keuangan

lebih maksimal.

2. Disarankan pula kepada pihak Pemerintah Kabupaten Gowa,

khususnya Dinas Pendapatan Daerah agar pengelolaan pendapatan

asli daerah dapat ditingkatkan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Data yang dianalisis menggunakan instrumen yang berdasarkan

persepsi jawaban responden, sehingga hal ini akan menimbulkan

masalah bila persepsi jawaban responden berbeda dengan keadaan

yang sesungguhnya.

Page 50: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

2. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk pemerintah

daerah yang lain, tapi dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian

lanjutan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 51: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

 

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Priyo Hari. 2006, Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Belanja

Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah. Proceddding Simposium

Nasional Akuntansi IX, Padang.

Almilia, Luciana Spica dan Retrinasari, Ikka. 2007. Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Laporan Tahunan

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Proceeding Seminar

Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis FE

Universitas Trisakti Jakarta, 9 Juni 2007.

Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta. Rineka

Cipta.

Ashkarany, Davood. 2006. Characteristics of Adopters and Organizational

Changes. Thunderbird International Business Review, Vol. 48 No. 5: 705-

725.

Azhar, Muhammad Karya Satya. 2008. Analisa Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah. Tesis

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dipublikasikan.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik (suatu pengantar). Jakarta:

Erlangga.

Bratakusumah dan Sholihin Dadang. 2004. Otonomi Penyelenggara Pemerintah

Daerah. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Choiriyah, Umi. 2010. Information Gap Pengungkapan Lingkungan Hidup Di

Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Tidak

dipublikasi.

Chow, C.W., Ganulin, D., Haddad, K. and Williamson, J. 1998. The balanced

scorecard: a potent tool for energizing and focusing health-care

organization management. Journal of Health-care Management.

 

Page 52: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Cooper, Donald R and Schindler, Pamela S. 2009. Business Research Methods

Tenth edition.McGraw-Hill International Edition.

Diyah Octavia. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Karakteristik Terhadap

Kinerja Manajerial pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan. Skripsi.

Ghozali, Imam, 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP

Undip , Semarang.

Greiling, Dorothea. 2005. Performance measurement in the public sector: the

German experience. Emerald Research, Vol. 54: 551-567.

Hadi, Abdul, Hendri, Sapto, dan Inapty, Biana Adha. 2009. Analisa Pengaruh

Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,

dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Belanja Modal.

Penelitian keuangan akuntansi sektor publik II Badan Litbang

Departemen dalam Negeri, Bidakara, 2-3 Juni 2009.

Hafidh Susila Sudarsana. 2013. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan

Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Pada

Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia). Skripsi Universitas

Diponegoro.

Halachmi, Arie. 2005. Performance measurement is only one way of managing

performance. International Journal of Productivity and Performance

Management. Vol. 54: 502-516.

Hamzah, Ardi 2008, Pengaruh Belanja dan Pendapatan terhadap pertumbuhan

Ekonomi, Kemiskinan dan Pengangguran, Konferensi Penelitian, Jatim.

Handra, Hefrizal dan Maryati, Sri. 2009. Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Bukan Pajak Pemerintah Propinsi Sumatra Barat. Konferensi Penelitian

Keuangan Sektor Publik II BadanLitbang Departemen Dalam Negeri.

Hasibuan, Abdul Nasser. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi

Page 53: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Makro Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Tesis

Universitas Sumatera Utara di Publikasikan.

Hendro Sumarjo. 2010. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia). Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Hijrani Putri Lubis. 2009. Analisis Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang. Skripsi

Universitas Sumatera Utara.

Ika Ruhana. Teori Stakeholders. http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/3. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku

Petunjuk teknis penulisan Propoal penelitian dan Penulisan Skripsi,

Medan.

Kelly, Roy. 2000. Intergovermental Revenue Allocation Theory and Practice: an

Application to Nepal. Asian Journal of Public Administration Vol. 21 No. 1:

86-113. June 1999.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomidan Pembangunan Daerah Reformasi,

Perencanaan, StrategidanPeluang. Jakarta. Erlangga.

Mandell, Lee M. 1997.Performance Measurements and Management Tools in

North Carolina Local Goverment. Public Administration Quarterly; Spring

1997; Vol. 21: 96.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Nunnally, J. ,1967. Psyycometric Theory, McGraw Hill, New York.

Patrick, P. A. 2007. The Determinant of Organizational Inovativeness: The

Adoption of GASB 34 in Pennsylvania Local Government. Unpublished

Ph.D Dissertation. Pennsylvania: The Pennsylvania State University.

Peraturan Pemerintah No. 24. 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta:

Pustaka Yudistisia.

Page 54: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah.

Perwitasari, Citra. 2010. The Influence of Financial Performance to the Level of

Accountability Disclosure of Indonesia’s Local Government. Tesis

Universitas Sevbelas Maret Surakarta.

Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka.

Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56

tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).

Sadjiarto, Adjie. 2000. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintahan.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No. 2, Nopember 2000: 138–150.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business: “Metodologi Penelitian

untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sudarmadji, Ardi Murdoko and Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan

terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.

Proceeding Psychology, Economy, Art, Architect and Civil. Gunadarma

University.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta.

Bandung.

Suhardjanto, D, Hartoko, Sri, Retnoningsih, Hilda, Rusmin, Mandasari, Putriesti

and Brown, Alistair. 2010. Influence of Parliament Characteristics toward

Mandatory Accounting Disclosure Compliance in Indonesia. Hibah

Penelitian.

Ulupi, I G. K. A. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan

Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di

Page 55: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · (studi kasus pada pemerintah kabupaten gowa) a.annisa muthia s. a31110107 kepada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

BEJ). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi V.

Umar, Husein. 2008. Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Widya Astuti Mustikarini dan Debby Fitriasari, 2012. Pengaruh Karakteristik

Pemerintah daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun Anggaran 2007. Tesis.

Wiratraman, R. Herlambang Perdana. 2009. Paradigma Hukum dan

Demokratisasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.

Wood, L. 1998. Local Government Dollars & Sense (Rancho Palos Verdes, CA:

Training Shoppe).