Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya Dalam Teknologi Otomatisasi

23
 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I SENSOR CAHAYA DAN TRANSISTOR NPN SERTA APLIKASINYA DALAM TEKNOLOGI OTOMATISASI YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081) October 13, 2014 JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014 1

description

rangkaian lampu tidur otomatis, hand dryer otomatis, dan alarm otomatis

Transcript of Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya Dalam Teknologi Otomatisasi

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    ELEKTRONIKA DASAR I

    SENSOR CAHAYA DAN

    TRANSISTOR NPN SERTA

    APLIKASINYA DALAM TEKNOLOGI

    OTOMATISASI

    YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081)

    October 13, 2014

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

    2014

    1

  • Abstract

    Entering this modernization, everything has been turned into a quick

    and practical. Appliances household has also been designed so that it is

    now emerging automation technology. Call it an automatic light sleeper,

    automatic hand dryer and automatic alarm. In this lab conducted ex-

    periments to determine the working principle of LDR, NPN transistors

    as switches, LED, dc motor, and a buzzer. The method of experiment

    in this lab, which is simulated using Proteus software and experimentally

    directly. As a result, the theory used in the experiment are in accordance

    with experimental results and simulation in Proteus.

    Keyword: automation technology, light sleeper, hand dryer, alarm,

    LDR

    Ringkasan

    Memasuki era modernisasi ini, segalanya telah berubah menjadi cepat

    dan praktis. Alat-alat kebutuhan rumah tangga pun telah didesain sedemikian

    rupa sehingga saat ini telah muncul teknologi otomatisasi. Sebut saja

    lampu tidur otomatis, hand dryer otomatis, dan alarm otomatis. Dalam

    praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui prinsip kerja dari

    LDR, transistor NPN sebagai saklar, LED, motor dc dan buzzer. Ada-

    pun metode percobaan dalam praktikum ini, yaitu secara simulasi dengan

    menggunakan software Proteus dan secara eksperimen langsung. Hasil-

    nya, teori yang digunakan dalam percobaan telah sesuai dengan hasil

    eksperimen dan simulasinya dalam Proteus.

    Kata Kunci: teknologi otomatisasi, lampu tidur, hand dryer, alarm,

    LDR

    1

  • 1 Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Memasuki era modernisasi, segalanya telah berubah menjadi cepat dan praktis.

    Alat-alat kebutuhan rumah tangga kini telah didesain sedemikian rupa sehingga

    penggunanya merasa sangat terbantu dan mudah digunakan.

    Tentu saja hal ini tidak terlepas dari pembaruan-pembaruan teknologi yang

    semakin canggih. Salah satunya adalah di dalam bidang elektronika yang be-

    berapa contohnya mudah sekali ditemukan di dalam rumah-rumah kita. Sebut

    saja setrika listrik, magic jar, dispenser, lampu tidur, hand dryer, alarm, dan

    masih banyak lainnya.

    Beberapa alat elektronika tersebut ada yang masih digunakan secara man-

    ual. Artinya kita harus mengaktifkan alat elektronika tersebut secara langsung.

    Tetapi karna kecanggihan teknologi sekarang ini telah berkembang, maka be-

    berapa alat elektronika tersebut sudah ada yang bekerja secara otomatis. Sebut

    saja lampu tidur otomatis, hand dryer otomatis, dan alarm otomatis.

    Oleh karena itu, pada praktikum kali ini, praktikan akan mencoba untuk

    mendesain beberapa rangkaian elektronik diatas dengan menggunakan software

    Proteus dan salah satunya akan diuji cobakan secara langsung (eksperimen)

    guna mengetahui prinsip kerja dari masing-masing komponen utama penyusun-

    nya, berupa LDR, transistor NPN, LED, motor dc, dan buzzer.

    1.2 Tujuan

    1. Mengetahui prinsip kerja sensor cahaya LDR.

    2. Mengetahui prinsip kerja transistor NPN sebagai saklar.

    3. Mengetahui prinsip kerja LED.

    4. Mengetahui prinsip kerja motor DC.

    5. Mengetahui prinsip kerja Buzzer.

    6. Mampu mendesain aplikasi sederhana sensor cahaya berupa lampu tidur,

    hand dryer, serta alarm otomatis.

    1.3 Dasar Teori

    1. LDR

    LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat

    mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan

    cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR tergantung pada

    2

  • besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut

    dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Bi-

    asanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduk-

    tor yang resistansinya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang

    mengenainya.

    Gambar 3.1 LDR (Light Dependent Resistor)

    Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 dan dalam keadaan terang

    sebesar 1K atau kurang. Karena LDR terbuat dari cadmium sulfida, maka

    energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas

    atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penu-

    runan. LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

    Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang

    menggunakan LDR. Akan tetapi karena responsnya terhadap cahaya cukup lam-

    bat, LDR tidak digunakan pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara

    drastis. Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar

    kita, maka LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan sebagai sensor

    cahaya. Sensor ini akan berubah nilai hambatannya apabila ada perubahan

    tingkat kecerahan cahaya. Prinsip inilah yang akan kita gunakan untuk men-

    gaktifkan transistor untuk dapat menghidupkan lampu LED pada lampu taman

    otomatis, menggerakkan motor DC pada hand dryer dan robot pengikut garis

    otomatis, atau menhidupkan buzzer pada alarm otomatis. Perubahan nilai ham-

    batan pada LDR tersebut akan menyebabkan perubahan beda tegangan pada

    input basis transistor, sehingga akan mengaktif/nonaktifkan transistor.

    2. Transistor NPN

    Transistor adalah perangkat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

    pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal ataupun fungsi lain-

    nya. Transistor memiliki arti Transfer resistor yang artinya suatu komponen

    yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur.

    3

  • Gambar 3.2 Transistor NPN

    Transistor memiliki 3 terminal, yaitu basis, emitor dan kolektor. Kaki ba-

    sis, berfungsi untuk mengatur jalannya arus elektron dari emitor ke kolektor

    sehingga mempengaruhi kerja dan fungsi dari transistor tersebut. Kaki emi-

    tor berfungsi sebagai gudangnya elektron atau tempat berkumpulnya elektron

    sebelum dialirkan ke kolektor dan basis. Dan kolektor berfungsi sebagai tem-

    pat pengumpulan elektron yang telah diatur oleh basis sehingga tidak heran

    kita kadang merasakan kalau sebuah transistor saat bekerja terasa hangat atau

    bahkan panas, karena hal tersebut terjadi akibat elektron yang terkumpul di

    kolektron terlalu besar sehingga sebagian terkonversi keluar sebagai panas. Pada

    transistor NPN (negatif-positif-negatif), transistor kolektornya lebih positif dari-

    pada emitornya.

    3. LED

    LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya

    pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda)

    dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan

    phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan

    warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu je-

    nis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED

    akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi

    forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan

    arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA.

    Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka

    LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai

    pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED dapat dilihat pada gambar

    berikut.

    4

  • Gambar 3.3 LED (Light Emitting Dioda)

    4. Motor DC

    Motor DC sebagaimana namanya, menggunakan aliran arus searah (DC).

    Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan

    torsi yang tinggi atau percepatan tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

    Motor DC memiliki 3 komponen utama, yaitu kutub medan, dinamo dan ko-

    mutator. Kutub medan berfungsi untuk dapat menyebabkan perputaran pada

    motor dc sebagai akibat dari interaksi dua kutub magnet. Dinamo berfungsi

    untuk merubah arus yang masuk ke dalamnya menjadi elektromagnet. Dan ko-

    mutator berfungsi untuk membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan

    sumber daya.

    Gambar 3.4 Motor DC

    5. Buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk men-

    gubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan

    yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus

    sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan tersebut akan tertarik ke dalam

    atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Buzzer biasa

    digunakan sebagai indikator bahwa suatu proses telah selesai atau terjadi suatu

    kesalahan pada sebuah alat (alarm).

    Gambar 3.5 Buzzer

    5

  • Adapun desain rangkaian untuk lampu tidur, hand dryer, dan alarm otoma-

    tis adalah sebagai berikut.

    Gambar 3.6 Desain rangkaian lampu tidur otomatis

    Gambar 3.7 Desain rangkaian hand dryer otomatis

    Gambar 3.8 Desain rangkaian alarm otomatis

    6

  • 2 Metode Praktikum

    2.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum Sensor Cahaya dan Transistor NPN serta Aplikasinya dalam Teknologi

    Otomatisasi ini berlangsung pada hari Kamis, 2 Oktober 2014 bertempat di

    Laboratorium Fisika.

    2.2 Alat dan Bahan

    1. Papan PCB/protoboard

    2. Multimeter

    3. Kabel koneksi

    4. Resistor

    5. LDR

    6. LED

    7. Motor DC

    8. Buzzer

    9. Transistor NPN 2N222

    10. Software Proteus

    11. Baterai 9V

    2.3 Prosedur Percobaan

    2.3.1 Lampu Tidur Otomatis

    Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai desain rangkaian seperti

    pada gambar dibawah ini dengan menggukanan software Proteus.

    Gambar 3.9 Desain rangkaian lampu tidur otomatis

    7

  • Selanjutnya, tekan tombol START pada aplikasi tersebut. Analisis tegangan

    output dari transistor NPN pada saat LDR dalam keadaan terang dan gelap.

    2.3.2 Hand Dryer Otomatis

    Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai desain rangkaian seperti

    pada gambar dibawah ini dengan menggukanan software Proteus.

    Gambar 3.10 Desain rangkaian hand dryer otomatis

    Selanjutnya, tekan tombol START pada aplikasi tersebut. Analisis tegangan

    output dari transistor NPN pada saat LDR dalam keadaan terang dan gelap.

    2.3.3 Alarm Otomatis

    Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai desain rangkaian seperti

    pada gambar dibawah ini dengan menggukanan software Proteus.

    Gambar 3.11 Desain rangkaian alarm otomatis

    Selanjutnya, tekan tombol START pada aplikasi tersebut. Analisis tegangan

    output dari transistor NPN pada saat LDR dalam keadaan terang dan gelap.

    8

  • 2.3.4 Lampu Tidur Otomatis (Eksperimen)

    Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan papan PCB. LDR, Re-

    sistor 220, transistor, LED dan potensio meter masing-masing direkatkan

    pada papan PCB dengan cara disolder. Masing-masing komponen kemudian

    dihubungkan satu sama lain sesuai dengan gambar rangkaiannya. Setelah itu,

    rangkaian pada papan PCB dihubungkan dengan sumber tegangan yang berasal

    dari baterai 9V dengan kabel penghubung. LDR kemudian ditutup dengan jari

    untuk memberikan keadaan gelap pada LDR. Perhatikan apa yang terjadi. LDR

    kemudian dibiarkan mendapatkan cahaya kembali dengan melepaskan jari kita.

    Perhatikan apa yang terjadi. Atur potensio meter dari batas minimum hingga

    batas maksimum. Perhatikan perbedaan nyala lampu LED-nya.

    9

  • 2.3.5 Lampu Tidur Otomatis

    Mulai

    Membuka software Proteus

    Memasang LDR

    Memasang resistor 1 (20k) dan resistor 2 (220)

    Memasang transistor 2N222

    Memasang LED

    Memasang Power DC

    Memasang Ground

    Menghubungkan rangkaian dan menekan tombol start

    Analisis tegangan output dari transistor NPN

    Selesai

    10

  • 2.3.6 Hand Dryer Otomatis

    Mulai

    Membuka software Proteus

    Memasang LDR

    Memasang resistor 1 (10k) dan resistor 2 (220)

    Memasang transistor 2N222 dan transistor 2N2907

    Memasang LED dan motor DC

    Memasang generator DC

    Memasang Ground

    Menghubungkan rangkaian dan menekan tombol START

    Analisis tegangan output dari transistor NPN

    Selesai

    11

  • 2.3.7 Alarm Otomatis

    Mulai

    Membuka software Proteus

    Memasang LDR

    Memasang resistor 1 (10k) dan resistor 2 (220)

    Memasang transistor 2N222 dan transistor 2N2907

    Memasang LED dan Buzzer

    Memasang Power DC

    Memasang Ground

    Menghubungkan rangkaian dan menekan tombol START

    Analisis tegangan output dari transistor NPN

    Selesai

    12

  • 2.3.8 Lampu Tidur Otomatis (Eksperimen)

    Mulai

    Menyiapkan papan PCB

    Memasang LDR

    Memasang resistor (220)

    Memasang transistor 2N222

    Memasang LED dan potensio meter

    Menyolder masing-masing komponen

    Menyiapkan baterai 9V

    Menghubungkan rangkaian dengan kabel penghubung

    Analisis rangkaian

    Selesai

    13

  • 3 Hasil dan Pembahasan

    3.1 Data Hasil Pengamatan

    3.1.1 Tabel 1. Lampu Tidur Otomatis

    No. Jarak LDR VtransistorNPN (V) LED1 dekat (0 klik) 4.99 mati2 1 klik 4.99 mati3 2 klik 4.98 mati4 3 klik 4.52 mati5 4 klik 3.88 mati6 5 klik 3.09 mati7 6 klik 2.28 hidup8 7 klik 1.88 hidup9 8 klik 1.64 hidup10 jauh (9 klik) 1.43 hidup

    3.1.2 Tabel 2. Hand Dryer Otomatis

    No. Jarak LDR VtransistorNPN (V) LED Motor DC1 dekat (0 klik) 8.97 mati mati2 1 klik 5.29 hidup hidup3 2 klik 3.35 hidup hidup4 3 klik 2.43 hidup hidup5 4 klik 2.39 hidup hidup6 5 klik 2.38 hidup hidup7 6 klik 2.38 hidup hidup8 7 klik 2.38 hidup hidup9 8 klik 2.38 hidup hidup10 jauh (9 klik) 2.38 hidup hidup

    14

  • 3.1.3 Tabel 3. Alarm Otomatis

    No. Jarak LDR VtransistorNPN (V) LED Buzzer1 dekat (0 klik) 4.99 mati mati2 1 klik 4.97 mati mati3 2 klik 1.58 hidup hidup4 3 klik 0.87 hidup hidup5 4 klik 0.87 hidup hidup6 5 klik 0.86 hidup hidup7 6 klik 0.86 hidup hidup8 7 klik 0.86 hidup hidup9 8 klik 0.86 hidup hidup10 jauh (9 klik) 0.86 hidup hidup

    3.1.4 Tabel 4. Lampu Tidur Otomatis (Hasil Eksperimen)

    No. Jarak LDR LED1 dekat mati2 jauh hidup

    3.2 Pembahasan

    Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui prinsip kerja dari

    sensor cahaya LDR, Buzzer, LED, motor DC, dan transistor NPN sebagai saklar

    serta mampu mendesain aplikasi sederhana sensor cahaya berupa lampu tidur,

    hand dryer dan alarm otomatis.

    Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, pada rangkaian lampu

    tidur otomatis, dapat diketahui bahwa komponen LDR bertindak sebagai sen-

    sor cahaya. Hal ini terbukti dan terlihat pada tabel hasil pengamatan diatas.

    Ketika keadaan disekitar LDR semakin gelap, maka nyala lampu LED (yang

    bertindak sebagai indikator arus) akan semakin terang. Dan ketika keadaan dis-

    ekitar LDR semakin terang, maka nyala lampu LED akan semakin redup dan

    bahkan mati. Hal ini dapat terjadi karena LDR terbuat dari bahan semikonduk-

    tor, yaitu cadmium sulfida yang memiliki nilai resistansi yang dapat berubah-

    ubah tergantung pada intensitas cahaya disekitarnya. Perubahan nilai resistansi

    (hambatan) pada LDR tersebut akan menyebabkan perubahan beda potensial

    (tegangan) pada input basis transistor, sehingga akan mengakif/menonaktifkan

    transistor.

    Ketika keadaan disekitar LDR gelap, maka nilai resistansi pada LDR akan

    berkurang (menurun) yang akan menyebabkan beda potensial pada input basis

    transistor menjadi turun. Ketika beda potensial pada input basis transistor

    mencapai nilai tertentu, maka terminal basis pada transistor akan terbuka yang

    menyebabkan arus elektron akan mengalir dari emitor ke kolektor, sehingga

    lampu LED (sebagai indikator arus listrik) akan menayala.

    15

  • Sedangkan ketika keadaan disekitar LDR terang, maka nilai resistansi pada

    LDR akan bertambah (meningkat) yang akan menyebabkan beda potensial pada

    input basis transistor menjadi naik (meningkat). Ketika beda potensial pada

    input basis transistor mencapai nilai tertentu, maka terminal basis pada transis-

    tor akan tertutup yang menyebabkan arus elektron tertahan di emitor, sehingga

    lampu LED (sebagai indikator arus listrik) tidak akan menyala. Dari sana dapat

    diketahui bahwa transistor pada rangkaian ini berfungsi sebagai saklar.

    Pada rangkaian hand dryer otomatis dan rangkaian alarm otomatis pun

    hal tersebut diatas berlaku. Akan tetapi pada rangkaian hand dryer otomatis,

    terdapat komponen tambahan berupa motor dc yang berfungsi sebagai motor

    penggerak untuk pengering tangan (hand dryer). Dengan menggunakan LDR

    sebagai sensor cahaya dan dihubungkan dengan motor dc sebagai komponen

    utama hand dryer, maka hand dryer pun akan bergerak atau menyala secara

    otomatis berdasarkan prinsip kerja yang telah dijelaskan diatas, yaitu ketika

    keadaan disekitar LDR gelap, maka nilai resistansi pada LDR akan berkurang

    (menurun) yang akan menyebabkan beda potensial pada input basis transistor

    menjadi turun. Ketika beda potensial pada input basis transistor mencapai nilai

    tertentu, maka terminal basis pada transistor akan terbuka yang menyebabkan

    arus elektron akan mengalir dari emitor ke kolektor, sehingga lampu LED (seba-

    gai indikator arus listrik) akan menayala dan arus pun mengalir melewati motor

    dc. Arus yang mengalir ini kemudian akan menghidupkan motor dc, sehingga

    hand dryer pun bekerja secara otomatis bergantung terhadap intensitas cahaya

    yang diterima oleh sensor cahaya LDR.

    Motor dc pada rangkaian hand dryer otomatis juga memiliki prinsip kerja

    tersendiri. Sesuai dengan namanya, motor dc menggunakan aliran arus searah

    (DC). Ketika arus listrik masuk menuju dinamo yang didalamnya terdapat dua

    buah kutub magnet yang berbeda yang saling berputar sebagai akibat dari in-

    teraksi dua kutub yang berbeda jenis, maka arus listrik yang masuk kedalamnya

    akan berubah menjadi elektromagnet. Dengan adanya komutator, maka terjadi

    pertukaran arah arus secara otomatis sehingga gerak kumparan pada dinamo

    akan terus berputar dengan kedudukannya tegak lurus terhadap medan magnet.

    Dengan cara inilah energi listrik berubah menjadi energi kinetik.

    Pada rangkaian alarm otomatis juga menggunakan LDR sebagai sensor ca-

    hayanya, sehingga alarm pun bergerak secara otomatis yang didasari atas prin-

    sip kerja LDR yang telah dijelaskan diatas. Pada rangkaian ini digunakan se-

    buah buzzer, yaitu sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk men-

    gubah getaran listrik menjadi suara. Buzzer juga terdiri dari kumparan yang

    terpasang pada diafragma. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan terse-

    but dan menjadi elektromagnet, kumparan tersebut akan tertarik ke dalam atau

    keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan

    16

  • dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan di-

    afragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan meng-

    hasilkan suara.

    Dan pada hasil eksperimen rangkaian lampu tidur otomatis, tentunya juga

    menggunakan LDR sebagai sensor cahayanya sehingga lampu LED akan menyala

    secara otomatis bergantung terhadap intensitas cahaya disekitar LDR seperti

    yang telah dijelaskan diatas. Pada eksperimen ini, resistor 1 (10K) diganti

    dengan sebuah potensiometer. Pada hasil praktikum yang telah dilakukan

    dapat diketahui bahwa ketika LDR dalam keadaan terang sekalipun, dengan

    memutar tuas searah jarum jam pada potensiometer, maka lampu LED pun

    dapat menyala. Sebaliknya, ketika LDR ditutup dengan jari untuk menciptakan

    keadaan gelap pada LDR, dengan memutar tuas potensiometer berlawanan den-

    gan arah jarum jam, maka lampu LED pun tidak akan menyala.

    Hal ini dapat terjadi karena potensiometer merupakan salah satu jenis re-

    sistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Ketika

    tuas pada potensiometer diputar searah dengan arah jarum jam, maka nilai re-

    sistansinya akan berkurang yang akan menyebabkan beda potensial pada input

    basis transistor menjadi turun. Ketika beda potensial pada input basis transis-

    tor mencapai nilai tertentu, maka terminal basis pada transistor akan terbuka

    yang menyebabkan arus elektron akan mengalir dari emitor ke kolektor, sehingga

    lampu LED (sebagai indikator arus listrik) akan menayala. Sebaliknya, ketika

    tuas pada potensiometer diputar berlawanan dengan arah jarum jam, maka ni-

    lai resistansinya akan bertambah yang akan menyebabkan beda potensial pada

    input basis transistor menjadi naik (meningkat). Ketika beda potensial pada

    input basis transistor mencapai nilai tertentu, maka terminal basis pada transis-

    tor akan tertutup yang menyebabkan arus elektron tertahan di emitor, sehingga

    lampu LED (sebagai indikator arus listrik) tidak akan menyala.

    3.3 Analisis Data

    Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa per-

    cobaan yang telah praktikan lakukan telah sesuai dengan teori yang telah di-

    jabarkan pada dasar teori. Baik itu pada rangkaian dalam simulasi di Proteus

    maupun secara eksperimen dengan menggunakan papan PCB dan komponen

    elektronika lainnya.

    17

  • 4 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    1. Prinsip kerja dari LDR adalah perubahan nilai resistansinya bergantung

    pada intensitas cahaya disekitarnya. Ketika disekitarnya sedang terang,

    maka nilai resistansinya akan lebih besar daripada ketika disekitarnya

    sedang gelap.

    2. Prinsip kerja dari transistor adalah sebagai saklar yang mana nilai resis-

    tansi antara terminalnya (basis, emitor dan kolektor) dapat diatur.

    3. Prinsip kerja dari LED adalah sebagai indikator adanya arus yang men-

    galir pada rangkaian elektronika.

    4. Prinsip kerja dari motor dc adalah mengubah energi listrik menjadi energi

    mekanik dengan memanfaatkan arus listrik dan medan magnet didalam-

    nya.

    5. Prinsip kerja dari buzzer adalah mengubah energi listrik menjadi getaran

    suara dengan memanfaatkan gesekan antara kumparan dengan diafragma

    akibat arus elektromagnetik.

    18

  • References

    [1] Floyd dan Buchla. Fundamental of analog circuits. Prentice Hall, New

    Jersey, 2008.

    [2] Malvino. Prinsip-prinsip elektronika I. 1994. Jakarta: Erlangga.

    [3] Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapannya. 1985. Bandung: ITB.

    [4] Supiyanto. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jilid 3. 2007. Jakarta: PHI-

    BETA.

    [5] Elektronika dasar. Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor).

    2012. Available at http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-

    tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor/. Diakses pada hari

    Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 13.30 WIB.

    [6] Elektronika dasar. LED (Light Emitting Dioda). 2012. Available at

    http://elektronika-dasar.web.id/komponen/led-light-emitting-dioda/. Di-

    akses pada hari Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 13.40 WIB.

    [7] Garda pengetahuan. Fungsi Kaki-kaki Transistor Bipolar. 2013. Avail-

    able at http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2013/12/fungsi-kaki-kaki-

    transistor-bipolar.html. Diakses pada hari Minggu, 12 Oktober 2014 pukul

    13.50 WIB.

    [8] Riandi, Hariz. Pengertian dan Prinsip Kerja Buzzer. 2013. Avail-

    able at http://r-dy-techno.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-prinsip-

    kerja-buzzer.html. Diakses pada hari Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 14.00

    WIB.

    19

  • LAMPIRAN

    Lampiran 3.1 LDR dalam keadaan terang

    Lampiran 3.2 LDR dalam keadaan gelap

    Lampiran 3.3 LDR dalam keadaan terang dan tuas potensiometer diputar

    Lampiran 3.4 LDR dalam keadaan terang (Lampu tidur otomatis)

    20

  • Lampiran 3.5 LDR dalam keadaan gelap (Lampu tidur otomatis)

    Lampiran 3.6 LDR dalam keadaan terang (Hand dryer otomatis)

    Lampiran 3.7 LDR dalam keadaan gelap (Hand dryer otomatis)

    21

  • Lampiran 3.8 LDR dalam keadaan terang (Alarm otomatis)

    Lampiran 3.9 LDR dalam keadaan gelap (Alarm otomatis)

    22