Semirata 2011_Integrasi Pasar Ubikayu Kering (Gaplek) Indonesia Di Pasar Dunia

download Semirata 2011_Integrasi Pasar Ubikayu Kering (Gaplek) Indonesia Di Pasar Dunia

of 14

description

There is a long-run integration between Indonesian cassava dried export price and import price of European Union, China, Republic of Korea, and Japan; as well as that of Indonesian cassava export price and export price at Thailand, China, European Union, Malaysia, and Japan. However, price of cassava dried in international market fluctuate regarding the changes in supply and demand. Mostly, equilibrium price was mostly determined by variation in form and quality of product although there was varying adjustment between countries.

Transcript of Semirata 2011_Integrasi Pasar Ubikayu Kering (Gaplek) Indonesia Di Pasar Dunia

1 INTEGRASI PASAR UBIKAYU KERING (GAPLEK) INDONESIA DI PASAR DUNIA1 (market integration for Indonesian cassava dried at the world market) Oleh: Putri Suci Asriani Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu. E-mail: [email protected] Abstract Marketsthatbasedongeographicalconditionveryrelevantfordevelopmentof cassavaasvoluminousandperishableproductandmostlyproducesatremoteareaorfar from consumers. Price can mostly be used to describe market and as indicator of demand and supplyofcommodities.Thisresearchwasaimedtodeterminedmarketintegrationfor Indonesiancassavadried.Tradeanalysiswasimplementedbyindicatingexportandimport pricesbehaviorofcassavadriedintheworldmarket.Marketingefficiencyhypothesiswas applied in determining market integration. Co-integration approach was applied in analyzing market price integration. Time series data of cassava dried from 1970 to 2007 were applied in analyses.Results of the research show that there is a long-run integration between Indonesian cassavadriedexportpriceandimportpriceofEuropeanUnion,China,RepublicofKorea, andJapan;aswellasthatofIndonesiancassavaexportpriceandexportpriceatThailand, China,EuropeanUnion,Malaysia,andJapan.However,priceofcassavadriedin internationalmarketfluctuateregardingthechangesinsupplyanddemand.Mostly, equilibrium price was mostly determined by variation in form and quality of product although there was varying adjustment between countries.Key words: market integration, Indonesian cassava dried, world market I.PENDAHULUAN Di Indonesia, kepentingan pengembangan komoditi ubikayu tidak hanya bertitik-tolak dariperkembanganpermintaandalamnegeri,tetapijugapadapotensieksporyangcukup besar.DalamlimatahunterakhirproduksiubikayuIndonesiaterusmeningkat.Padatahun 2006 produksinya sebesar 19,986 juta ton, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 19,988 juta ton

1 Dipublikasikan pada Proseding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Fakultas Pertanian BKS PTN Wilayah Barat tanggal 23-25 Mei 2011 di Palembang(Volume II). 2 ataumeningkatsebesar0,01persendantargetpadatahun2008sebesar20,834jutatonatau meningkat 4,23 persen dibandingkan tahun 2007 (Deptan RI, 2009). EksporubikayuIndonesiadilakukandalambentukubikayukering(gaplekatau lainnya)dantepungtapioka.Perkembanganeksporubikayudalambentukkering(gaplek, chipsatautepung)selamatahun2002sampaitahun2006menunjukkanpertumbuhanyang positif,kecualipadatahun2003.Dalamperiodetersebuteksporterbesarditujukankenegara Chinadenganperkembanganeksporsecarakeseluruhankenegara-negaraimportirlainnya menunjukkan kecenderungan makin meningkat.LajupertumbuhaneksporubikayuIndonesiakeberbagaipasardiAsiadanEropa menunjukkankecenderunganpositif.Namundemikiankekuatantawarprodukdiberbagai negaratujuaneksportersebutsangatbervariatifdanberfluktuatifdaritahunketahunnya, sehingga dalam menentukan pasar tujuan ekspornya diperlukan strategi penetapan pasar yang tepat. Interaksi harga ubikayuIndonesia di beberapa negara importirnya sangatberpengaruh terhadappertumbuhaneksporubikayuIndonesia.Diketahuibahwabelumadakebijakan pemerintah yang mengatur aktivitas ekspor ubikayu Indonesia, terutama dari segi harga, maka kondisifluktuasidanvariasihargaeksporubikayuIndonesiakeberbagainegaraimportirnya tersebutdikhawatirkanakanmenghambatlajupertumbuhanperdaganganantarnegara. Indonesiatelahmencobameningkatkanperanannyadengancaramengeksporkomoditi manufaktur sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhanyang lebih cepat dari penerimaan ekspor, yaitu dalam bentuk cassava dried (ubikayu kering/gaplek), cassava starch (pati ubikayu), flour of cassava (tepung ubikayu), dan tapioca of cassava (tapioka). 3 PermintaanimporubikayuIndonesiasangattergantungpadapertumbuhanoutputriil danhargayangberhubungandenganmitradagang.Sepertijikanilaitukarnyaovervalued, maka tingkat impornya cenderung meningkat dan sebaliknya (Asriani, 2007). Adapun variabel lainyangmempengaruhiimporadalah:(1)nilaitukarperdagangan,(2)kebijakankomersial, dan (3) tingkat bunga riil. Aktivitaseksporprodukubikayukenegara-negaranonUniEropaberkembangsejak pertengahan tahun 1980-an, hal tersebut didasarkan pada hasil kebijakan ekspor Thailand yang menambahjumlaheksportiruntukmengaksespasarUniEropagunamemenuhikuotayang ditetapkan, walaupun oleh pihak Uni Eropa telah diatur untuk menjual pellets ke negara tujuan lainnya. Sebagai hasilnya, aktivitas ekspor negara-negara lainnya seperti Indonesia dan China secara signifikan memperluas pasar produk ubikayunya.Dengan didasarkan pada kondisi aktivitas ekspor dan impor ubikayu Indonesia di pasar duniatersebut,makaperludiketahuibagaimanabentukkerjasamayangterjadidiantara negara-negaraeksportirdanimportirubikayuIndonesia.UntukituperludilakukanAnalisis IntegrasiPasarUbikayuKering(gaplek)IndonesiadiPasarDunia,sehinggaarah perdaganganyangefisiendapatditentukan.Tujuandaripenelitianiniadalahuntuk mengetahui bagaimana integrasi pasar gaplek Indonesia di pasar dunia. II.METODOLOGI Penelitianinimenggunakanmetodedasardeskriptifdenganpendekatananalitik,di manadatahasilanalisisakandianalisislebihlanjutsecaradeskriptifgunamenemukan hubunganatauperbandinganantaravariabeldalamsuatukerangkapemikiranyangbersifat teoritis. 4 A. Pemilihan Negara Eksportir dan Importir Gaplek di Pasar Dunia Negaraeksportirutamakomoditasgaplekditetapkansecarapurposive.Negara eksportir utama, bersama Indonesia, ditetapkan Thailand sebagai produsen sekaligus eksportir utamanomor1diduniadenganpangsapasareksporsebesar78persen(Faostat,2009). Importir utama komoditas ubikayu dari Indonesia ditetapkan China, Uni Eropa, dan Republik Koreasebagaikonsumensekaligusimportirutamanomor1,2,dan3duniadenganpangsa impor berturut-turut 55,6 persen, 36 persen, dan 7,4 persen (Faostat, 2009). Sebagai tambahan, dipasarimporjugadianalisisnegaraimportirubikayulainnya,yaituJepangdanMalaysia (pasar potensial ubikayu Indonesia). Penetapan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa keduanegaratersebut,walaupunbukansebagaiimportirutama,namunsecarakontinyu melakukan aktivitas impor produk berbasis ubikayu dari Indonesia. B. Sumber dan Jenis Data Penelitian Jenisdatayangdigunakandalampenelitianiniadalahdatakuantitatifdankualitatif dengankategorisumberdatasekunderyangberupadatatimeseries.Datatersebutdiperoleh darihasil-hasilpenelitian,dokumentasi,buku-bukudanberbagaipublikasiyangadadi perpustakaan United Nation (UN), Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO), Biro Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian, Bank Indonesia, dan berbagai badan internasional yang diperoleh dari internet. Data yang dipergunakan berupa data ekspor gaplek (meliputikuantitasdanharga)denganklasifikasiIndonesiadanDuniadalamrentangwaktu analisis. 5 C. Analisis Data 1.Analisis integrasi pasar menggunakan pendekatan model kointegrasi. 2.AnalisiskausalitasmenggunakanpendekatanmodelpersamaandinamiskausalitasEngle dan Granger (1987). 3.Analisis transmisi harga menggunakan pendekatan model dinamis Granger dan Lee (1989) dan model I-ECM. Analisis Kointegrasi a. Uji akar unit Analisisintegrasipasarpadapenelitianinimenggunakanpendekatanpersamaan kointegrasi. Analisis kointegrasi dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: (1) menguji apakah seri datayangditelititelahstasioner?,ataupadaordeberapadatayangdiujitelahstasioner?(2) Apakahduavariabelyangditelitimemilikiordestasioneryangsama?(3)Ujikointegrasi dapat dilakukan jika dua variabel stasioner berada pada orde yang sama, jika tidak maka tidak dapat dilakukan uji kointegrasi. UjistasionerdatamenggunakanteknisujiakarunitAugmentedDicky-Fuller(ADF), Engle and Granger (1987). Uji akar unit mengikuti persamaan berikut. = + A + + = Amii t i t i tP P P11 1 0ln ln ln c | o (konstan).................................... (2) = + + A + + = Amii t i t i tT P P P11 1 0ln ln ln c | o (konstan dengan trend) .......... (3) 1ln ln ln = At t tP P P.................................................................................... (4) 2 1 1ln ln ln = At t tP P P .................................................................................... (5) P: harga ubikayu di Indonesia (INA), Thailand (EI1), ; dan/atau China (MI1), Uni Eropa (MI2), Republik Korea (MI3) 6 Dengan hipotesis:H0 : = 0, rangkaian data harga (Pt) adalah non stasioner Ha : 0, rangkaian data harga (Pt) adalah stasioner JumlahlagakanditentukandenganpendekatankriteriaAkaike,dihitungsecara otomatis menggunakan program yang tersedia pada Eviews seri 6. Apabila dari uji ini ternyata databelumstasionermakapengujiandilakukanlagidengandataturunankedua.Dengan modelyangsama,denganmenggunakandataturunankeduaPtdandataturunanpertama untuk Pt-1, selanjutnya dilakukan uji derajat integrasinya: jika = 1 maka variabel P stasioner pada derajat satu. b. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi hanya dapat dilakukan jika pasangan data yang akan diuji menunjukkan stasionerpadaordeyangsama.Adapunpersamaanregresikointegrasidalambentukmodel log natural (log e) linear sebagai berikut. i j iP P c o o + + = ln ln1 0........................................................................ (6) yaitu:Pi adalah harga di Indonesia Pj adalah harga di negara Thailand; atau China, Uni Eropa, dan Republik Korea Selanjutnyauntukdataidilakukanujistasioneritasmenggunakanmetodedanteknikseperti pada uji akar unit pada tingkat derajat nol (level) dan panjang lag nol. = + A + = Amii t i t i t11 1v c c o c ............................................................ (7) 1 = At t tc c c .................................................................................... (8) 2 1 1 = At t tc c c .................................................................................... (9) Dengan hipotesis: H0 : = 0, rangkaian residu persamaan kointegrasi t adalah non stasioner Ha : 0, rangkaian residu persamaan kointegrasi t adalah stasioner 7 Selanjutnyauntukmengujiapakahrangkaiandataresidupadapersamaankointegrasi stasioner/tidak, digunakan uji t berikut. ) (iihitungSetoo= Keterangan:i: Parameter yang diestimasi Se(i): Standard error dari parameter yang diestimasi Kriteria pengujian:H0 diterima apabila thitung < ttabel Ha diterima apabila thitung ttabel III. PEMBAHASAN Analisis kointegrasi dan ECM serta kausalitas Granger diterapkan dalam penelitian ini untukmenelusuriinteraksiberbagaipasaryangjaraknyaberjauhan.Sebelumanalisis dilakukan, semua data hargayang akan digunakan diuji stasionaritasnya dengan uji akar unit, hasil uji menyimpulkan bahwa semua data time seriesyang diuji melalui proses diferensi (uji derajatintegrasi)stasionerpadaderajatsatudaripeubahaslinya,bukandalambentuk logaritma.Karenaderajatdiferensisemuapeubahsama,analisisselanjutnya(kointegrasi berpasangan) dapat dilakukan. Data yang tidak stasioner seringkali menunjukkan hubungan ketidakseimbangan dalam jangkapendek,tetapiadakecenderunganterjadinyahubungankeseimbangandalamjangka panjang. Analisis selanjutnya berkaitan dengan uji kointegrasi guna mengetahui ada tidaknya hubunganjangkapanjangdalamperubahanhargaantarpasaryangditeliti.Selanjutnyaakan diaplikasikan beberapa model ECM untuk mengkoreksi adanya ketidakseimbangan tersebut. 8 A. Uji Akar Unit Data Harga Gaplek Hasil perhitungan uji akar unit harga gaplek dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel1.Ujiakarunit(ADFtest)hargaGaplekdiIndonesia(INA),Thailand(THA),Uni Eropa (UE), Jepang (JPN), Republik China (CHI), Republik Korea (KOR), Malaysia (MAS) VariabelLevel-AIC autoC1st difference-AIC auto Tanpa trendDengan trendTanpa trendDengan trend Lag opt t-statLag opt t-statLag opt t-statLag opt t-stat PXINA0-6,33***0-6,40***0-8,22***0-8,31*** PXTHA0-1,48 ns0-1,99 ns2-2,90**1-5,87*** PXUE3-2,05 ns3-2,99 ns1-6,36***1-5,98*** PMUE1-1,68 ns1-2,15 ns0-5,19***0-5,14*** PMJPN0-1,83 ns0-2,38 ns0-6,39***0-6,32*** PXCHI0-2,16 ns0-2,71 ns0-7,15***0-7,09*** PMCHI0-2,23 ns0-2,16 ns0-6,44***0-6,39*** PMKOR0-2,20 ns0-2,18 ns0-5,21***1-4,70*** PXMAS0-2,54 ns0-2,28 ns0-6,66***0-6,72*** PMMAS0-4,07***0-4,29***0-9,04***0-8,91*** ns: tidak signifikan pada o=10%; *, **, *** = signifikan pada o=10%, 5%, 1% Sumber: Hasil analisis data sekunder (2010) UjiakarunitmenggunakanpersamaanADFterhadap10seridataharga,PXINA, PXTHA, PXUE, PMUE, PMJPN, PXCHI, PMCHI, PMKOR, PXMAS, dan PMMAS, menunjukkan bahwa sebagian besar data tidak stasioner pada orde 0 (level) dan telah stasioner pada orde 1 ditandai dengannilaikoefisienbernilainegatifdansignifikanpadatingkatkepercayaan95s.d.99 persen.Berikutnya,semuaseridatatelahstasionerpadaordeyangsama,yaituordesatu intersep tanpa trend (konstan), dan selanjutnya dapat dilakukan uji kointegrasi. Rangkaian 10 seridatahargatersebuttelahmemilikinilairata-rata,varian,dankovarianpadasetiaplag konstan sepanjang waktu. 9 B. Uji Kointegrasi antar Harga 1. Produsen (Eksportir) ke Konsumen (Importir) Modelpersamaankointegrasidalampenelitianiniadalahantarahargagaplekdari Indonesia,Thailand,UniEropa,China,danMalaysia-keUniEropa,Jepang,China,Korea, danMalaysia.UjiakarunitresidualpersamaankointegrasidenganmodelDFmurnidapat dilihat pada Tabel 2.Tabel2.Hasilujiakarunit(DFtest)residual(o=parameteryangdiestimasi)persamaan kointegrasi hubungan antara produsen (eksportir) dan konsumen (importir) gaplek Dari Ke PXINA PXTHA PXUE PXCHI PXMAS PMUE-4,71***-3,76***-2,75*-2,26 ns PMJPN-3,94***-2,20 ns-0,78 ns-2,17 ns-2,38 ns PMCHI-3,48**-1,79 ns-1,48 ns-2,38 ns PMKOR-3,56**-2,47 ns-1,75 ns -1,99 ns-2,48 ns PMMAS-3,90***-2,25 ns-1,67 ns-2,86* *, **, *** = signifikan pada o=10%, 5%, 1% Sumber: Hasil analisis data sekunder (2010) Tabel2menunjukkanbahwakoefisien(o)persamaankointegrasiantaraPXINA terhadap PMUE, PMJPN, PMCHI, PMKOR, PMMAS; PXTHA terhadap PMUE; PXCHI terhadap PMUE danPMMASsemuabernilainegatifdansignifikandenganmaknaresidualstasioner. BerdasarkanhalinidapatdisimpulkanbahwahargaeksporgaplekIndonesiaterintegrasi denganhargaimporgaplekdiUniEropa,Jepang,China,Korea,danMalaysia;hargaekspor gaplek Thailand hanya terintegrasi dengan harga impor gaplek di Uni Eropa; sedangkan harga eksporgaplekChinaterintegrasidenganhargaimpordiUniEropadanMalaysia.Integrasi 10 harga antar pasar ini menggambarkan adanya hubungan kerjasama perdagangan ekspor impor antar negara-negara tersebut. Hubungan harga gaplek Indonesia dengan negara konsumen UE, JPN, CHI, KOR, dan MASdisimpulkanbahwahargadiIndonesiaberkointegrasidengannegaraimportirgaplek Indonesia di pasar dunia. Hal ini berartiantar harga diINA, UE, JPN, CHI, KOR, dan MAS bergerak terintegrasi pada ekuilibrium dinamis jangka panjang. Kondisi ini telah tergambarkan padaaktivitaseksporimporgaplekIndonesiayangtelahterjadiselamaini,yaituIndonesia sebagainegaraekportirgaplekterbesarkeduasetelahThailand,setelahtahun1980-an memilikikonsentrasipasartujuaneksporgaplekyangmeluasdiluarpasarUE(sebelumnya IndonesiabersamaThailandmelakukanaktivitaseksporgaplekdenganpasartujuanutama UE).Perluasanpasarinimengarahpadanegara-negaraAsiayangmemanfaatkangaplek sebagaibahanbakuindustripangan,pakan,biofuel,danlain-lain.DikarenakanpasarUE sudah didominasi Thailand maka INA juga mengarahkan pasar ke CHI, JPN, KOR, dan MAS. Untuk hubungan integrasi yang terjadi antara harga ekspor CD Thailand terhadap harga impor gaplek di UE dan harga ekspor gaplek China terhadap harga impor gaplek di UE dan Malaysia memperjelasgambaranpasaryangadabahwapasarUEdanMalaysia(yangmerupakan negara persemakmuran Inggris) telah membentuk hubungan kerjasama dagang tertentu dengan negara-negara eksportir gaplek. 2. Produsen (Eksportir) ke Produsen (Eksportir) Padabagianberikutakandisampaikanmodelpersamaankointegrasihubunganantara harga ekspor gaplek Indonesia terhadap harga ekspor Thailand dan Malaysia, serta sebaliknya. Uji akar unit residual persamaan kointegrasi dengan model DF murni dapat dilihat pada Tabel 3. 11 Tabel3.Hasilujiakarunit(DFtest)residual(o=parameteryangdiestimasi)persamaan kointegrasi hubungan antar produsen (eksportir) gaplekDari Ke PXINA PXTHA PXCHI PXUE PXMAS PXINA-3,61***-2,00 ns-0,422 ns-3,37** PXTHA-4,69***-2,68*-4,01***-2,26 ns PXCHI-3,57**-3,47**-1,71 ns-2,40 ns PXUE-6,47***-4,19***-2,20 ns-2,14 ns PXMAS-4,92***-1,51 ns-2,15 ns-0,99 ns *, **, *** = signifikan pada o=10%, 5%, 1% Sumber: Hasil analisis data sekunder (2010) Tabel 3 menjelaskan bahwa koefisien (o) persamaan kointegrasi antara PXINA terhadap PXTHA,PXCHI,PXUE,danPXMAS;PXTHAterhadapPXINA,PXCHI,danPXUE;PXCHIterhadap PXTHA;PXUEterhadapPXTHA;sertaPXMASterhadapPXINAbernilainegatifdansignifikan denganmaknaresidualstasioner.Berdasarkanhalinidapatdisimpulkan bahwahargaekspor gaplek Indonesia terintegrasi dengan harga ekspor THA, CHI, UE, dan MAS.Integrasihargapasareksporinimenggambarkanhubungankompetisiantarpasar produsengaplekdidunia.Hubungankointegrasiyangterjadimengindikasikanpasarmana yang dijadikan rujukan penetapan harga ekspor di suatu negara produsen. Berdasarkan analisis kointegrasihubunganhargaeksporIndonesiadenganhargaekspordinegaraprodusenlain, selakukompetiternya,yaituTHA,CHI,UEdanMASdisimpulkanbahwahargaekspor Indonesiaberkointegrasidenganhargaekspornegaraeksportirlainnya.Haliniberartiantar hargadiINA,THA,CHI,UEdanMASbergerakterintegrasidalamekuilibriumdinamis jangkapanjang.Kondisitersebutdapatmenjelaskangambaranpolapenetapanhargaekspor gaplekIndonesia,diketahuibahwadalammenetapkanhargaeksporgaplek,Indonesiaharus 12 mempertimbangkan harga ekspor gaplek di negara THA, CHI, UE, dan MAS. Diantara negara eksportir gaplek, Indonesia dan THA selaku produsen utama memiliki kerjasama perdagangan duniagaplek.Sejaktahun1960-an,secarabersama-samaIndonesiadanThailandmenjadi eksportirgaplekdenganpasartujuanutamaUE.Namunsejaktahun1980-an,setelahterjadi perubahan perjanjian dagang antara Thailand dan UE, Thailand mulai mengembangkan pasar tujuanekspornyadiluarUE,demikianpulahalnyadenganIndonesia.Sedangkanhubungan kerjasamadagangyangterjadiantaraIndonesiaselakueksportirdanCHI,UE,danMAS selakuimportirutamanyamengindikasikanterjadinyakontinuitasaktivitaseksporyang tergambarkanpadaterjadinyahubunganintegrasiantarapasarINAterhadapCHI,UE,dan MAS. PadaperdagangancassavadriedIndonesiadipasardunia,diketahuibahwaterjadi korelasiantarahargaeksporcassavadriedIndonesiadenganhargayangterjadidipasar konsumendanprodusencassavadrieddipasarduniadalamjangkapanjang.Dipasardunia, pasarcassavadriedIndonesiaterintegrasidenganpasarcassavadrieddinegaraUniEropa, China,Korea,danMalaysia.PergerakanhargayangterjadidipasarIndonesiaakan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh harga cassava dried di negara-negara importirnya. Selakueksportircassavadrieddipasardunia,Indonesiamemilikibeberapanegara kompetitor yang terintegrasi dengan pasar cassava dried Indonesia, yaitu Thailand, China, Uni Eropa,danMalaysia.Dalamperdagangancassavadrieddipasardunia,penentuannegara tujuaneksporcassavadriedIndonesiaharusmemperhatikanpergerakanhargacassavadried yangterjadidinegara-negaraekportirdanimportirtersebut.Setiappergerakanhargayang terjadi pada suatu pasar akan mempengaruhi penentuan harga di pasar yang terintegrasi. 13 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan 1.Terjadiintegrasijangkapanjangantarahargaekspor/imporIndonesiaterhadaphargadi pasar negara ekportir/produsen dan importir/konsumen utamanya. 2.Dipasardunia,pasarcassavadriedIndonesiaterintegrasidenganpasarcassavadrieddi negaraUniEropa,Jepang,China,Korea,danMalaysia.Selanjutnyaselakueksportir cassavadrieddipasardunia,Indonesiamemilikibeberapanegarakompetitoryang terintegrasi dengan pasarcassava driedIndonesia,yaitu Thailand, China,Uni Eropa, dan Malaysia. B.Saran Pasarubikayusecaraumumdikuasaiolehnegara-negaradenganperusahaan multinasional yang secara tidak langsung memiliki kekuatan pasar untuk mempengaruhi harga dipasardunia.Padakasuscassavadried,ThailanddanIndonesiaadalahprodusensekaligus eksportir terbesar di dunia, namun dalam penentuan harga, pasar Uni Eropa sebagai konsumen utamadansekaliguskumpulannegara-negaradibenuaEropayangmemilikiperusahaan-perusahaanmultinasionalyangbergerakdalamindustripengolahanubikayu,lebihberperan. Namundemikian,walaupundalampengembangankomoditasantaraThailanddanIndonesia terjadipersaingandalammeraihefisiensi,namundalamaktivitaspemasarankeduanegara perlu melakukan kerjasama sinergisyang mengarah pada penguasaan pasar dalam penawaran ubikayudipasarduniauntukmenandingikekuatanpasarpembelianprodukubikayuoleh negara-negara dengan perusahaan multinasionalnya. 14 DAFTAR PUSTAKA Campenhout,B.V.,2005.ModellingTrendsinFoodMarketIntegration:Methodandan ApplicationtoTanzanianMaizeMarkets.PaperpreparedforpresentationattheXith CongressoftheEAAE(EuropeanAssociationofAgriculturalEconomists),The Future of Rural Europe in the Global Agri-Food System, Copenhagen, Denmark. Deptan RI, 2009. Database Deptan. (http://www.deptan.go.id). Akses terakhir Feb. 2010. Djulin,A.danA.HusniMalian,2005.StrukturdanIntegrasiPasarEksporLadaHitam danLadaPutihdiDaerahProduksiUtama.PuslitbangSosekPertanian Balitbangtan. Bogor. Engle,R.F.andC.W.J.Granger.1987.Co-IntegrationandErrorCorrection: Representation, Estimation, and Testing. Econometrica (Jstor) 55: 251-276. FAOSTAT, 2010. FAO. Rome: Italy (http://faostat.org). Akses terakhir Februari 2010. FAOandIFAD,2004.ProceedingsofTheValidationForumonTheGlobalCassava DevelopmentStrategy(Volume6):GlobalCassavaMarketStudyBusiness Opportunity for the use of Cassava. FAO. Rome. Hahn,W.F.;MildredHaley;DaleLeuck;JamesJ.Miller;JanetPerry;FawziTaha;and StevenZahniser,2005.MarketIntegrationoftheNorthAmericanAnimalProducts Complex.Electronicoutlookreportfromtheeconomicresearchservice(www. Ers.usda.gov). diakses 2 Februari 2009. Howeler,Reinhardt.2000.CassavainAsia:PresentSituationanditsFuturePotentialin Agro-Industry. Proceeding The 6th Regional Cassava Workshop, Vietnam: 1-36. IFAD and FAO. 2000. The World Cassava Economy (Facts, trends and outlook). International FundforAgriculturalDevelopmentFoodandAgricultureOrganizationoftheUnited Nations. Rome. Lohano,H.D.danFatehM.Mari.2006.TestingMarketIntegrationinRegionalOnion MarketsofPakistan:ApplicationofErrorCorrectionModelinthePresenceof Stationarity. International Research Journal of Finance and Economics 1: 89-97. Myint,T.danSiegfriedBauer.2005.RiceMarketIntegrationinMyanmar.Conferenceon International Agricultural Research for Development. Stuttgart-Hohenheim. Oladapo,M.O.danS.Momoh,2007.FoodPriceDifferencesandMarketIntegrationin Oyo State, Nigeria. International Journal of Agricultural Research 2 (1): 69-74. Ravallion, M., 1986. Testing Market Integration. American Journal Agricultural Economics 68(1): 102-109. Susanto,D.;C.ParrRosson;danF.J.Adcock.2007.MarketIntegrationintheNorth American Onion Markets: An Empirical Analysis Using Panel Data. Center for North AmericanStudies(CNAS).DepartementofAgriculturalEconomicsTexasA&M University. Takamatsu, S., 2002. Economic Analysis of Rice Market Integration in Laos. Masters Thesis Graduate School of International Cooperation Studies, Kobe University.