SELF CONSTRUAL. l)ENGAN PADA AREA MANAGER...
Transcript of SELF CONSTRUAL. l)ENGAN PADA AREA MANAGER...
!:'lb I 'R~1 It.
HUBUNGAN SELF CONSTRUAL. l)ENGAN
KOMUNIKASI PEMASARAN YANG PERSUASIF
PADA AREA MANAGER ASUFtANSI
BUMI PUTERA 1912
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam me•mperoleh gelar
sarjana psikologi
Oleh:
KHAIRUNNISA
103070029101
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HllDAYATULILAH
JAKARTA
2008 M / 1429 H
HUBUNGAN SELF CONSTRUAL DENGAN KOMUNIKASI
PEMASARAN YANG PERSUASIF PADA AREA
MANAGER ASURANSI BUMI PUTERA 1912
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
KHAIRUNNISA
NIM: 103070029101
DI Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
~~ Ors. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008M/1429 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul "HUBUNGAN SELF CONSTRUAL DENGAN
KOMUNll'\ASI PEMASARAN YANG PERSUASIF PADA AREA MANAJER
ASURANSI BUMI PUTERA 1912" telah diujikan dalam sidang munaqosah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 6 februari 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk 111e111perolel1 gelar sarjana Psikologi.
Jakarta, 6 Februari 2008
Sidang 111u11aqosah
Ketua eqangkap AnggolCJ i
M.Si
Ang go ta
Ors. Abdul Rahm NIP. 150293224
Pe111bi111bi11g I
Ors. ~.Psi.T
Sekretaris I~ gkap Anggola
(
/
Ora. Zah~un Nf-7"',="-'-'<~=Si NIP. 150238773
Penguji 11
I 'C}"r:~?
Ors. Sofiandy Zakaria.M.Psi.T
Pe111bimbi11g II
Ses11:1199unnya :M.emantfang Segafa Vsalia CDari <Proses £e6ili <Bai{CDari
patfa liasif pencapaiannya, 'l{ftrena tfengan proses manusia tfapat 6anyaf(,
6eCajaruntu{mencapai e{sistensi di1ri
'l(omuni{asi merupa/ism {unci suli§es 6erjaCannya V'salia yang tfapat
tfiCa{ufisin seja{awa{ fi.!nitfupan manu.sia
-penufis-
Sf{,ripsi ini ftu persem6alilig,n untuft ya11f} tercinta J{[afii ~'<f>66i aan CJ{izsuf!u{[afi
SJl'W tfengan riiflio ~ yann menjaailig,n ftarya ini se6aif{,munnJ(Jn
<Dengan doa aan duftunnan fM.ama aan \Papa
'l(p/ig,ftaan saudara-sauaara/(]t
serta
salia6at aan teman-teman/(Jt
'l:uufa lig,ta yann aapat tenu:ap sefitin Vcapan terima lig,sili aan rasa. syufturftu
6erad"a 6ersama Rgflan
©an rfennan lig,rya ini ftupersem6alilig,n cinta yano serferliana
Seperti lig,ta yann di ucaplig,n air li§pad"a liujan yann menjaailig,nnya tiatfa
{A) Fakultas Psikologi {B) Februari 2008 (C) Khairunnisa
ABSTRAK
(D) Hubungan Self Construal Dengan Komunikasi Pemasaran Pada Area Manager Asuransi Bumi Putera 1912
(E) xvii+ 82 Halaman + Lampiran (F) Sebagai perusahaan jasa, asuransi lokal membutuhkan SOM yang
profesional untuk menghadapi persaingan bisnis dan intensi masyarakat yang masih kurang dalam memiliki polis asuransi. Oleh sebab itu, kemampuan dasar manajemen untuk menjalankan strategi penjualan menjadi perhatian, khususnya dalam area manager di Bumiputra 1912. Kemampuan dasar manajemen dapat tergambar melalui komunikasi pemasaran yang persuasif. Sementara segala aktivitas yang dilaksanakan seseorang dapat tergambar pula melalui self construal.
Oleh sebab itu studi ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan self construal dengan komunikasi pemasaran pada area Manager asuransi lokal.
Markus dan Kitayama (dalam Priza 2005) menjelaskan bahwa Self Construal memandu atau mengantribusi prilaku komunikasi seseorang. Dan teori Morissan (2007) yang mernusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh bentuk promosi melalui pembicaraan yang persuasif, untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantit1atif dengan metode deskritif korelasional. Metode pengambilan sampling dengan menggunakan metode total sampling. Sample dalam penelitian ini betjumlah 30 orang dalam area manager, 30 orang responden untuk penelitian sebenarnya.
Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan 2 skala, yaitu skala self construal dan skala komunikasi pernasaran yang persuasif. Data yang diperoleh dari penelitian diolah dengan mEmggunakan analisa statistik yaitu korelasi Product Moment oleh Pearson.
Dari hasil analisis korelasi diperoleh r hitung pada variabel Self Construal dan komunikasi pemasaran yang persuasif adalah 0.30 berada dibawah nilai r tabel (N=30; a= 5%, 0.3131), artinya self construal tidak berhubungan dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Berdasarkan hasil hipotesis diperoleh Ha ditolak dan Ho diterima, artinya (Ha) sebagai hipotesis kerja yang menjadi hasil dari pengujian data tidak diterima dan (Ho) sebagai hipotesis nihil diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif.
Self construal pada penelitian sebelumnya berke>relasi, namun pada penelitian ini tidak berkorelasi. Hal ini di asumsikan karena adanya faktor eksternal dalam penyelesaian skala oleh responden, dan kurang adanya pendekatan secara personal dari peneliti dalam memperoleh penilaian diri responden.
Untuk evaluasi pada penelitian selanjutnya deng1an metodologi yang sama, diharapkan peneliti lebih memperhatikcin 1Proses pembuatan skala dan penyebarannya yang dapat menimbulkan bias. Kemudian pertimbangan lain untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menggunakan penelitian dengan metode kualitatif. Karena data yang diperoleh melalui pendekatan personal diharapkan dapat menunjukkan gambaran diri responden yang sesungguhnya. sehingga variabel self construal dengan variabel komunikasi pemasaran yang persuasif dapat berhubungan.
(A) Psychology Faculty (B) February, 2008 (C) Khairunnisa
ABSTRACT
(D) Relation Between Self Construal and Marketing Communication in Bumi Putera 1912 insurance Manager Area.
(E) xvii+ 82 page+ enclosure As a service company, local insurance needs professional human resources to cope a business competition and under intense people have possession of insurance polish own. Because_management basic skill to market strategy became an attention, especially in manager area at Bumiputra 1912. Management basic skill can describe pernuasive marlceting communication. To know thoes activitieis someone can describe for self construa/.
This reason study have aim to know the r<elation between self construa/ and persuasive marketing communication in local insurance manager area.
Markus and Kitayama (in Priza 2005) explain that Self Construai guide or contribute communication behavior of man. And teory Morissan (2007) of focus on attention in process in using all of promotion model. For speaking persuasive, to reach impact or maximal communication effect.
The research use quantitative method with corelational descriptive. Withdrawal sampling method by using total sampling method. Sample in the research are 30 people respondent to real research.
Gathering data tecnihque use 2 scales bcith of self construa/ scale and persuasive marketing communication scale persuasive. Data from research processed by using statistic analyze that is a correlation Product Moment by Pearson.
From result analysis correlation there is r account in self Construa/ variable and marketing comrnuinication is 0.30 under r value table (N=30 ;a= 5%, 0.361). this m1~an that between self
construa/ and persuasive communication Marketing there is no relation. Based on hypotheses, result Ha rejected and Ho accepted, it means Ha that job hypotheses from this the data research no accepted and Ho that null hypotheses accepted. So it can be sum up that there is no significant relation between self construa! and persuasive communication marketing.
Self construa/ in the previous research was correlated each other, but this research not correlation. This is an assumption because this assumption based on of external factor in solving scale for respondent, and there is a lack cif personal approach in getting self judge of respondent.
For the next evaluation research has same methodology, researcher more be attention on process making scale and of distribution of disability. And than considerate for next research, researcher does research with qualitative method. Because the data to build corelated personal for hope descriptived respondent by true self. So variable self construa/ and variable persuasive communication marketing use correlation.
(G) Bibliography
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabil Alamin segala puji dan syukur kehaclirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang memiliki tema " Hubungan Self Constroal Dengan Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Pada Area Manager Asuransi Bumi Putera 1912 ". Shalawat serta salarn atas Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat dan sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini dapat menjadi hasil yang maksimal, karena tttdak terlepas dari dukungan, saran atau kontribusi yang di berikan oleh b1erbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1. lbu Ora. Hj Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. .
2. Bapak Ors. Sofiandy Zakaria, M. Psi.T selaku dosen pembimbing I dan Bapak lkhwan Luthfi, M. Psi selaku dosen pernbimbing II yang dengan sabar telah menyumbangkan pendapatnya, mennberikan motivasi, rasa percaya diri dan kritik yang membangun sehing~1a penulis dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam penyusunan skripsi ini.
3. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si yang telah memberikan pengarahan dan seluruh dosen beserta stafnya yang penulis kagumi serta teladani terima kasih atas ilmu, nasehat, saran ,ide, dan pengarahan yang telah kalian berikan kepada penulis.
4. Yang teristimewa Ayahandaku dan lbundaku yang senantiasa mendoakan dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Setiap untaian doa yang Teta dan mama panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk menjalani hidup. Tt~runtuk kakak-kakakku yang selalu memberikan saran dan dukungan; kak Anti, Dae Una, Dae Rosdiana, abang Ruslan, Aba Aem, abang Emen bang Dayat, Keponakanku: Ririn, Dwic dan Is Hendarto yang siap membantu mengatasi Problem teknis, Ria, lsmi, Putra, Daft'a, laila, Eka yang memberikan Motivasi dan keceriaan. Serta Saudara-saudara terdekatku yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
5. Teman-teman yang Berharga; Novi, keluarga Besar Ade, Kiki, keluarga besar lntan dan kak nida, lsma, Hani, Aay, Kak Ali, Kak Imam, Farkhan, Sekar, Nca, farah, Nita Febiana, Pinkan, Nita mutia,Bella, Nufus, lwan, Yudi, lryn, lka, Nia, Qatrin, Tika, santy, Rini, Dewi yang selalu berbagi suka dan duka, selalu setia mendengar keluh kesah dan siap membantu ketika penulis menghadapi kesulitan, selalu Memberikan kontribusi dan ketenangan dikala penulis membutuhkannya. Serta teman-teman angkatan 2003 kelas A hingga D yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah mengisi kekosongan dan kebersamaan selama penulis menempuh pendidikan sampai akhirnya terselesaikannya skripsi ini.
6. Kepada Kiki angkatan 2005 terima kasih karena telah meminjamkan buku yang sangat berharga untuk membantu penyelesaian skripsi dan kak Agus serta Bang Juri terima kasih karena telah membantu memberikan jasanya dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.
7. lbu Nelly yang Memberi jalan penelitian dan Seluruh perwakilan staf serta karyawan Asuransi PT. Bumi Putra 1912, l:<:hususnya; lbu Tuti dan Bapak Budi yang memberi pengarahan, lbu Tali yang Mengizinkan Penelitian, Bu Anti, serta Mas Torno yang membimbing penulis Terimakasih Alas bantuan yang begitu berharga untuk menunjang keberhasilan penulis dalam penelitian ini.
Semua bantuan dan kebijaksanaan yang telah diberikan kepada penulis yang ak ternilai harganya, Terimakasih dari hati yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga Allah membalas-nya Amin ..... . Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat ba~1i para pembaca serta bagi penulis sendiri.
Jakarta, 6 Februari 2008
Penulis
DAFTAR ISi
Hal
Halaman Judul
Halaman Persetujuan ii
Halaman PengesC!han Ill
Motto IV
Lembar Persembahan v
Abstrak VI
Kata Pengantar x
Daftar lsi xii
Daftar T abel XVI
BAB 1 PENDAHULUAN 1-16
1.1 Latar Belakang Masalah............ .. .. . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . .. . . . . 1
1.2 ldentifikasi Masalah ... ..... .. .. . .. ..... .. .. .. .... .. .. .. .. .. . .. .. .. ... .. .. ....... 14
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 14
1.3.1 Pembatasan Masalah.................... ............................. 14
1.3.2 Perumusan Masalah .................................................. 15
1.4 Tu ju an Penelitian..... ... .. .. .......... .... .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... ... . .. .. ... ... . 15
1.5 Manfaat Penelitian............................................................... 16
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................... 16
BAB 2 KAJIAN TEORI 18-39
2.1 Komunikasi Pemasaran .......... .. .. ..... .... .. .. ... ... ........ .. . ... ... .. . 18
2.1.1 Pengertian ........... .... ... ... ........ ........ . .......... ...... ..... .. .. 18
2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran ................................ 21
2.1.3 Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran .................... 22
2.1.4 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif................... 25
2.1.4.1 Dimensi Persuasif .......... .. .. .......... ... ... ....... ... 25
2.1.5 Tujuan Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif ....... 27
2.2 Self Construal..................................................................... 28
2.2.1 Pengertian Self Constua/ ............ ...................... ... ... .. 28
2.2.2 Konsep Makna Pada Self Constrw1/ ................. ........ 29
2.2.3 Dimensi Self Construal ............................................. 31
2.2.4 Self Construal dalam Orientasi KO!Jnitif ............ .... .. .. 33
2.3 Kerangka Berpikir............................................................... 35
2.4 Hipotesis ... ... ...... .. . ............ .... ..... .. ... .... .... .......... .......... ....... 39
BAB 3 ll/IETODOLOGi PENELITIAN 40-57
3.1 Jen is Penelitian ............ ....... ........ ... ..... ... ........................ .... 40
3.1.1 Pendekatan Penelitian.. ............ .... . .......... .... . ............ 40
3.1.2 Metode Penelitian. ............ .. ......... ..... .............. ......... 41
3.1.3 Definisi Variabel dan Definisi Ope1rasional................ 42
3.2 Pengambilan sample......................................................... 43
3.2.1 Populasi dan Sampel.. .............. .... ........... ..... ....... ..... 43
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel .................................... 45
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 45
3.3.1 Metode dan lnstrumen Penelitian ......... .............. ... ... 45
3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian ................................ 50
3.3.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian ... .. .............. ... ... .......... 53
3.3.3.1 Uji Validitas Skala Self Construal ...... ........... 53
3.3.3.2 Uji Validitas Skala Komunikasi pemasaran
yang persuasif........ .. . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 55
3.4 Prosedur Penelitian .... ................ ........ .. .. ................. .......... 56
3.5 Teknik Analisa Data ........................................................... 57
BAB 4 PERSENTASI DAN ANALISA DATA 59-75
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian .. ..... ........ ........ ...... ... . 59
4.1.1 Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin....... ........... ... .... 59
4.1.2 Subyek Berdasarkan Usia......... ............. ..... ...... ....... 60
4.1.3 Subyek Berdasarkan Dimensi Sell' Construa/ .......... 62
4.2 Persentasi Data.................................................................. 63
4.2.1 Uji Persyaratan ... ... ......... .... ...... .... ....... ..... .... ........... 63
4.2.1.1 Uji Normalitas ............................................... 63
4.2.1.2. Uji Homogenitas ........... .................. ...... ....... 64
4.3 Hasil Utama Penelitian .. ............. ... ... ... .. . . .... ... ........ ............ 65
4.3.1 Uji Hip6tesis ... .............. ............. ............................... 65
4.3.2 Regresi Dimensi Self Construa/ Komunikasi Pemasaran yang persuasif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67
4.4 Hasil Tambahan ................................................................. 70
4.4.1 Self Construal berdasarkan jenis kelamin ................ 70
4.4.2 Self Construal berdasarkan usia .............................. 72
4.4.3 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif berdasarkan jenis kelamin ......... .......... ......... .... .. ..... 73
4.4.4 Komunikasi Pemasaran Yang Pers.uasif berdasarkan usia ....... .... ............ ..... ......... .. . .. .... ... .. .. 75
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 77-82
5.1 Kesimpulan ... ..... ..... .. ................... ... ..... ... ... ...... .. ............ .... 77
5.2 Diskusi................................................................................ 78
5.3 Saran ....... .. ... .. ........ ...... .. .... .............. ... . .... ... ........... ... ... .. .. . 80
5.3.1 Saran Teoritis............................................................ 81
5.3.2 Saran Praktis ............................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA
.l,A!V!P.!MN
DAFTAR TABEL
Tabel Cara Pemberian Skor Item............................................................. 49
Tabel Kaidah Reliabilitas Guilford............................................................ 53
Tabel Blue Print Skala Self Construe/...................................................... 54
Tabel Blue Print Skala Komunikasi .......................................................... 55
Tabel Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin............................................... 59
Tabel Subyek Berdasarkan Usia .............................................................. 60
T abel Subyek Berdasarkan dimensi Self Construe/................................. 62
Tabel Uji Homogenitas Self Construe/....................................................... 64
Tabel Uji Homogenitas Komunikasi pemasaran yang persuasif............... 65
Tabel korelasi self construe/ dengan komunikasi pemasaran yang
persuasif...... ......... ..... ... .... ........ .......... ... .... ....... ....... ..... ......... ... ...... ..... ... .. 66
Tabel Regresi Dimensi Self Construe/ dengan komunik.asi pemasaran
yang persuasif............... .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . 67
Tabel Model Summary Dimensi Self Construe/........................................ 68
Tabel Analisis Varian Self Construal dengan komunikasi pemasaran
yang persuasif.... .. . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . ... . . 68
Tabel Coefficients Self Construe/ dengan komunikasi pemasaran yang
persuasif................................................................................................... 69
Tabel Group statistik Self Construe/ Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 70
Tabel Uji T Self Construal Berdasarkan jenis kelamin.............................. 71
Tabel Deskriptif Self Construa/ Berdasarkan Usia.................................... 72
Tabel Uji F Self Construal Berdasarkan Usia ........................................... 72
Tabel Group Statistics komunikasi pemasaran yang persuasif
Berdasarkan Jen is kelamin .. . . . .. . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .. .. .. . .. ... .. 73
Tabel Uji T komunikasi pemasaran yang persuasif .................................. 74
Tabel Deskriptif komunikasi pemasaran yang persuasif Berdasarkan
Usia.......................................................................................................... 75
Tabel Uji F komunikasi pemasaran yang persuasif.................................. 76
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Beiakang Masalah
Asuransi Bumiputera 1912 merupakan salah satu asumnsi lokal yang
disusun secara bersama. Perkembangannya cukup pesat, terlihat dari
keberhasilannya dalam membangun wi!ayah pernasaran dengan program
yang ditawarkan dapat mensejahterahkan pemegang polis.
Program asuransi telah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut di
dalamnya, Kerusuhan pada bulan mei 1998 juga turut memberi andil, karena
selain menghancurkan pusat-pusat perbelanjaan juga menyebabkan
sebagian besar masyarakat Indonesia merasa terancam. Namun di lain
pihak, perusahaan asuransi lokal di Indonesia, terutama yang berada di kelas
menengah ke bawah sudah banyak yang terlanjur mengalami kerugian
besar. Alhasil, jika ikhtisar keuangannya di urut, mereka sudah tak layak
beroperasi. Selain harus bekerja keras rnemenuhi prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat, perusahaan asuransi lokal ju"a tengah menghadapi
serbuan perusahaan asuransi asing. Para pendatang ini, disamping memiliki
modal yang lebih kuat, juga memiliki teknologi yang lebih canggih serta
sumber daya manusia yang lebih profesional. (Aquira IK, Moeladi. 2005)
1
2
Selama ini, keterbatasan dalam tiga faktor itulah yang rnenyebabkan
perusahaan asuransi lokal sulit berkembang. Meskipun perusahaan memiliki
modal yang cukup dan teknologi yang lebih canggih, namun bila tidak
diimbangi oleh SOM yang profesional, maka perusahaan tidak akan bisa
berjalan dengan efektif.
Menurut Rusell dan Evans (dalam Anne Lydia, 1997) mengatakan bahwa
dengan persaingan yang ketat antar dunia usaha, maka perusahaan akan
terus bertahan, mengalami perkembangan dan stabil, perlu memiliki sumber
daya manusia yang tangguh yang mudah beradaptasi I fleksibel terhadap
perubahan pasar, memiliki kreativitas dan emosi yang stabil.
Perusahaan juga perlu memperkenalkan berbagai mac:am inovasi baru untuk
meningkatkan pemasaran produknya dan meningkatkan animo masyarakat
terhadap produksi perusahaan tersebut. Yang paling utama menjadi kunci
keberhasilan organisasi adalah perusahaan seharusnya memiliki jajaran
manajemen yang punya kemampuan yang bisa diandalkan, fleksibel dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini dan juga
memiliki kreativitas.
3
Menurut Andreas, A .D (1986) menyatakan bahwa beberapa tahun yang lalu,
tuntutan terhadap kemampuan dasar manajerial belum seketat sekarang.
Pada waktu yang lalu, orang-orang yang berada di wilayah manajer hanya
dituntut untuk memilii<i kemampuan dasar manajerial yang cukup baik. Saat
ini kondisi pasar yang bergejolak dan hubungan kerja lebih bervariasi dan
lebih kompleks.
Setiap orang dalam area Manajer bukan hanya harus memiliki kemampuan
dasar manajerial yang baik, tetapi juga mampu men(Jatasi ketidak efektifan
dan kekurangan yang ada. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan diri
terhadap tuntutan-tuntutan dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan
asing.
Selain bersaing dengan perusahaan asing, seseorang yang berada dalam
area manager asuransi lokal juga harus dapat meyakinkan konsumen untuk
mengikuti program asuransi. Berbeda pula dengan penjual produk finansial
lainnya, seperti tabungan dan deposito, masyarakat indonesia sudah cukup
tinggi kesadarannya untuk menabung. Sehingga para pemasar deposito dan
tabungan hanya menjual produk saja tanpa harus meningkatkan kesadaran
akan pentingnya memiliki tabungan atau deposito. (Aquira K, Moeladi. 2005)
4
Fenomena ini mengakibatkan orang-orang yang berada dalam area manager
asuransi lokal harus pekerja dua kali. Yang pertama menyadarkan dan
meyakinkan calon pembeli akan pentingnya program asuransi yang
ditawarkan, yang kedua baru menjual produk. Untuk menyadarkan dan
meyakinkan calon pembeli, maka hal utama yang di perlukan adalah
keyakinan dan kemampuan diri dalam melakukan komunikasi secara efektif.
Hal ini nampaknya menjadi perhatian PT Asuransi Bumiputra 1912. Asuransi
Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi satu
satunya yang terbentuk Bersama (Mutual) sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pengakuan perusahaan ini adalah milik peserta
asuransi (Pemegang Polis) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.
Sedangkan di dalam pengelola perusahaan, pemegang polis melalui Rapa!
Badan Perwakilan Anggota, melakukan pemilihan l\llanajemen Bumiputera
yang dipilih dari para pegawai bumiputera. Manajemen yang terpilih inilah
kemudian yang melaksanakan pengelolaan sehari-hari Bumiputera 1912.
Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 1992 tanggal 11 Februari 1992
tentang Usaha Pen:isuransian Bab. VI pasal 7 Bentuk Usaha Bersama
(Mutual) tetap diakui eksistensinya sehingga sampai sekarang AJB
5
Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang
berbentuk usaha bersama (Mutual) di Indonesia.
Perusahaan Bumiputera memiliki misi dalam melakukan pengukuran alas
dasar penerimaan premi, Uang Pertanggungan dan asset perusahaan
Bumiputera harus menjadi terbesar dalam seluruh faktor, dan pada saatnya,
sebagai yang paling kuat pada setiap segmen pasar operasional.
Menghadapi pesaing kuat, ditampilkan kekuatan profitabilitas melalui neraca
perusahaan. Untuk merealisasikan misi tersebut, dikembangkan strategi yang
lebih rinci.
Strategi yang diterapkan untuk membangun komunitas dalam memenangkan
persaingan melalui marketing dan Meningkatkan Kualitas. Saal ini sudah
banyak pelatihan komunikasi pemasaran yang persuasif dalam perusahaan
asuransi Bumiputera 1912 untuk meningkatkan kinerja dari orang-orang yang
berada dalam area manager.
Oleh sebab itu mereka harus dapalmelaksanakan strategi penjualan dan
pemasaran yang baru, sebelum strategi tersebut dilak.sanakan oleh
bawahanya. Tuntutan tugas dari strategi yang baru h<irus lebih baik, agar
jangkauan produk yang dipasarkan menjadi jauh lebih banyak. Strategi ini
sebagai langkah awal untuk mengetahui potensi dan kemampuan para
manager dalam melaksanakan tugasnya.
6
Untuk melaksanakan tugasnya orang-orang dalam wilayah manager
diharapkan mampu mencapai tingkat penjualan yang tinggi. Menurut staff
operasional cabang sesuatu yang penting dimiliki oleh seorang penjual
asuransi adalah ya kin atas kemampuan dirinya. Karena jika seorang penjual
asuransi tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri, maka bagaimana ia
bisa meyakinkan calon pembeli untuk membeli polis asuransi. Ha! tersebut
menjadi acuan orang yang berada dalam area manajer untuk membangun
komunikasi dengan para calon pembeli dalam berbagai situasi.
Sebagaimana menurut Sendjaya (1999) bahwa pada prosesnya individu
harus memiliki keyakinan diri dalam berbagai situasi komunikasi. Situasi
tersebut dapat tergambarkan dari komunikasi individu. Dengan memiliki rasa
kebersamaan dengan orang-orang yang diajak berkornunikasi, mengontrol
dan menjaga interaksi agar dapat saling memuaskan kedua belah pihak,
sehingga tidak seorang pun merasa diabaikan.
Dalam hal ini strategi komunikasi dapat rnenjadi acuan untuk melaksanakan
pemasaran. Strategi komunikasi yang dimaksud adala:h kegiatan atau
kampanye komunikasi yang sifatnya informasional maupun persuasif untuk
membangun pemahaman dan dukungan terhadap suatu ide, gagasan atau
kasus, produk maupun jasa yang terencana yang dilakukan oleh suatu
organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, memiliki tujuan,
rencana dan berbagai alternatif berdasarkan riset dan memiliki evaluasi.
(Smith, 2005:3).
Strategi Komunikasi bukan hanya pada kegiatan public: relations tetapi pada
Komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep
komunikasi (Smith, 2005: 3). komunikasi pemasaran adalah fungsi dalam
manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk
memenuhi keinginan.dan kebutuhan konsurnen (Smith, 2005: 4). Namun,
koordinasi dari dua kegiatan tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas suatu organisasi dan dikenal sebagai Integrated Marketing
Communication (IMC).
7
Oleh sebab itu jajaran manajemen yakni orang-orang yang berada dalam
area manager menjadi pengerak suksesnya komunikasi pemasaran. Hal ini
ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan yang
konsisten. Selain itu prilaku ekspresif juga harus dapat di tampilkan sebagai
keterlibatan individu secara sungguh-sungguh berinteraksi dengan orang lain,
dan individu harus mampu memiliki sifat yang berorientasi pada orang lain.
Hal tersebut dilakukan agar dapat merasakan situasi ·dan interaksi dari sudut
pandang orang lain serta menghargai perbedaan oran9 lain dalam
menjelaskan suatu hal.
8
Proses tersebut diatas berkaitan dengan cara pandan9 individu dalam
memahami diri dan lingkungannya yang disebut makna diri (Self Construan.
Self construa/ tersebut mempengaruhi kognisi, emosi clan motivasi seseorang
serta pacla akhirnya memanclu atau mengatribusi perilaku komunikasi orang
tersebut.
Selanjutnya pola komunikasi seseorang pada dasarn'ya sangat terkait oleh
kultur budayanya. Secara sederhana, ketika manusia lahir ia sudah
dikondisikan clan dibentuk oleh tradisi menggunakan bahasa ibu untuk
mempelajarinya. Hal ini dilakukan agar dapat tampil eksis clan bisa
berwacana dalam merumuskan identitas dirinya dengan hubungannya antar
sesama.
Misalnya karyawan yang memiliki kultur budaya yang berbeda agar dapat
berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan on~anisasi yang
diharapkan, maka karyawan tersebut harus beradaptasi sesuai budaya
perusahaan yang diterapkan.
9
Sebagaimana dalam finnan Allah pada surat Al-Hujurat (49; 13) sebagai
berikut;
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-/aki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mu/ia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. •
Diperkuat dengan Finnan Allah surat Ar-Rum ayat 22 sebagai berikut:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan /angit dan
bumi dan berlain-lainan bahasamu dan wama kulitma. Sesungguhnya pada
yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui."
10
Firman Allah di atas sebagai petunjuk bagi setiap rnanusia, bahwa
sesungguhnya rnanusia sebagai rnakhluk sosial harus rnenyadari eksistensi
keberadaan dirinya. Sebagaimana Diri (self) rnenandai kondisi individu dari
dalam rnaupun luar dirinya yang rnernbentuk dimensi s1~/f construal dan
secara fundamental dimiliki oleh setiap individu.
Manusia sebagai diri sekreatif apa pun ia adalah pencipta arti dalam bahasa
atau karya seni la tidak hanya subjek perajut makna kata dan makna
estetika, tetapi pada saat yang sarna, ia distrukturkan cileh sistem tanda atau
kode bahasa yang ada. Artinya, manusia dikonstruksi oleh kode bahasa dan
ia harus patuh mengikuti kode tanda ini bila mau berkomunikasi dalarn
wacana dengan sesamanya.
Diri secara konseptual direpresentasikan dalam berba,1ai cara. Survey lintas
budaya mengenai diri pada pemikiran Durkheim (dalann Ade Iva Murti, 2005)
menyebutkan bahwa kategori diri sebenamya merupalcan produk dari faktor
faktor sosial. Menurut penilaian Mauss bahwa kategori sosial diri adalah
sesuatu yang memerlukan analisa yang terinci dan penuh kehati-hatian
dengan keanekaragaman bentuk yang substansial. Sementara itu tipologi diri
yang dibangun oleh seorang tokoh bernama Markus dan Kitayama (1991)
yang memandang diri berdasarkan dimensi kepercayaan (belief) individu,
11
dimana seseorang melihat dirinya terpisah dari individu yang lain atau orang
tersebut melihat dirinya memiliki keterikatan dengan orang lain. Melalui
tipologi ini peranan fungsional yang diletakkan seoran~1 individu terhadap
orang lain ketika ia mendefinisikan dirinya tergantung pada budaya yang
dimilikinya. (Ade Iva Murti, 2005)
Dengan memahami kepercayaan individu, Markus clan Kitayama (clalam
Priza, 2005) memanclang keterikatan dan keterpisahan antara dirinya dengan
orang lain merupakan self construal seseorang yang memiliki dimensi dasar
berupa independent dan interdependent.
Self construa/ independent mengandung kepercayaan dasar mengenai
keterpisahan seseorang dengan orang lain atau dengan kata lain individu
memiliki perbedaan dengan individu yang lain. Kepercayaan tersebut
memanclang pentingnya kemandirian, menjadi indiviclu yang unik dari
kepribadian yang dimiliki.
Hal ini membuat seseorang mengekspresikan dirinya merujuk pada
pemikiran, perasaan, dan tindakannya sendiri dan bukannya pemikiran,
perasaan, clan tindakan orang lain. clalam prosesnya seseorang berusaha
memperoleh aktualisasi cliri, realisasi diri, membangun potensi diri yang
berbeda, clan juga melibatkan konsepsi diri sebagai seseorang yang otonom
dan mandiri. Dimensi Self construa/ ini banyak terlihat pada individu dalam
budaya barat.
12
Sementara makna diri (self construa/) yang interdependen dicirikan dalam
situasi sosial, sehingga dapat berubah sesuai konteks sosial tertentu. lndividu
yang memiliki self construa/ interdependent ini beranmiapan bahwa dirinya
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari satu kesatuan sosial
yang lebih besar.
Keunikan diri individu tersebut akan berasal dari konfi~1urasi khusus
hubungan yang dibangun dalam lingkup sosial. Apa yang penting dan
diobjektifikasi dalam interdependent self bukanlah inner self, melainkan
hubungan antar individu dengan aktor lainnya.
Dalam hal ini seseorang memandang tingkah lakunya sebagai suatu hal yang
ditentukan, bergantung melalui pemikiran, perasaan orang lain dalam suatu
hubungan terorganisir yang dipercaya oleh individu. lndividu juga cenderung
untuk menyesuaikan dirinya dengan orang-orang yan9 ada dilingkungan
sekitarnya, berusaha membina hubungan baik dan berusaha menjaga
perasaan lawan kom~nikasinya serta lebih mengutamakan kepentingan
kelompok dibandingkan kepentingan pribadinya.
13
Selanjutnya penjelasan mengenai self construal yang interdependent ini
merupakan pandangan yang banyak dimiliki oleh indfvidu dari kebudayaan
kebudayaan non barat dan khususnya individu pada budaya ketimuran. Hal
ini karena hidup berdampingan dan saling bergotong royong merupakan
suatu ciri khas budaya timur. Sehingga banyak orang timur memiliki derajat
keterhubungan diri dengan lingkungannya.
Pada umumnya Self Construal memang banyak diteliti dalam rangka
penelitian yang berhubungan dengan budaya dan prilaku, namun
berdasarkan hasil studi pada pelbagai area menajemen komunikasi
memperlihatkan bahwa Self Construal secara signifikan mampu memprediksi
atau menjelaskan pelbagai variabel komunikasi aplikatif. Salah satunya pada
area komunikasi antar pribadi, variabel yang dapat diprediksi oleh Self
Construal antara Jain meliputi gaya percakapan yang lebih disukai dan
strategi menghadapi ·konflik.
Dari keterangan diatas penulis berasumsi bahwa Self Construal seseorang
mungkin dapat mempengaruhi pembentukan komunikasi eksternal atau
pemasaran. Sehingga dalam konteks penelitian ini, penulis akan mengkaji
apakah ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan
komunikasi pemasaran yang persuasif manager Bumiputera 1912
1.2 ldentifikasi Masalah
a. Apakah independent atau interdependent individu dalam area manager
menunjukkan perbedaan dalam proses melakukan komunikasi
pemasaran yang persuasif?
b. Apakah komunikasi pemasaran yang persuasif dapat terbentuk dari self
construal seseorang ?
14
c. Apakah ada hubungan self construa/ dengan komunikasi pemasaran yang
persuasif?
1.3 Pembatasan dan perumusan
1.3.1 Pembatasan masalah
Masalah yang diteliti dibatasi pada hubungan antara Self Construal dengan
komunikasi pemasaran yang persuasif. Masing-masing variabel dibatasi
dalam penjelasan sebagai berikut:
1) Seif Construal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat
keterhubungan atau keterpisahan "diri" seseorang dengan orang lain
sebagai implikasi cara ia memandang, membayangkan, dan
mengevaluasi diri sendiri.
2) Komunikasi pemasaran yang persuasif dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu benfuk interaksi yang disampaikan rnelalui bahasa secara
verbal maupun non verbal terhadap orang lain. komunikasi pemasaran
15
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran.
Sehingga komunikasi pemasaran yang persuasif memfasilitasi terjadinya
pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada
pelanggan atau kliennya.
3) Area manager yang dimaksud adalah wilayah dimana terdapat orang
orang yang melakukan perencanaan, pengaturan, pengarahan dan
pengendalian sumber daya manusia, fisik dan finansia! dari organisasi
untuk mencapai sasaran organisasi.
1.3.2 Perumusan masalah
Apakah ada hubungan antara Self Construal dengan komunikasi
pemasaran yang persuasif ?
Apakah ada perbedaan antara self construal yang Independent dengan
Interdependent dalam melakukan komunikasi pemasaran yang persuasif ?
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan
pada Self Construal dengan komunikasi Pemasaran yang persuasif.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar para pekerja mengetahui
hubungan pada Self Construa/ dengan komunikasi pemasaran yang
persuasif pada area manager.
2. Manfaat teoritis adalah agar penelitian ini dapat menjadi wacana kajian
yang dapat memperkaya keilmuan, khususnya keilmuan di bidang
psikologi.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, akan digunakan kaidah penulisan APA style,
yaitu kaidah penelitian berdasarkan dan mengacu pada bentuk dan aturan
yang dikeluarkan oleh APA (American Psycological Assocition). Adapun
sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab, meliputi :
Bab 1 Pendahuluan
16
Meliputi Latar Belakang Masalah, ldentifikasi Masalah, Batasan dan
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
17
Bab 2 Kajian teori.
lsi bab ini menguraikan tentang:
a. Membahas mengenai Komunikasi meliputi; definisi komunikasi
pemasaran, bentuk-bentuk komunikasi pemasaran, komunikasi
pemasaran yang persuasif, tujuan komunikasi pemasaran.
b. Self Construal meliputi; definisi Self Construal, Konsep makna
pad a Sftlf construal, dimensi Self consirual dan self construal
dalam orientasi kognitif.
c. Kerangka berpikir
d. Hipotesis
Bab 3 Metodologi penelitian
Meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Populasi, Sampel dan
Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Metode
Pengolahan Data.
Bab 4 Hasil Penelitian
Meliputi Gambaran Umum Subyek dan Hasil pengumpulan data serta
pembahasan mengenai hasil ..
Bab 5 Penutup
Berisi Kesimpulan, Diskusi dan Saran yang dapat diberikan
merupakan hasil dari pemecahan permasalahan
BAB2
KAJIAN TEORI
2.1 Komunikasi ·pemasaran
2.1.1 Pengertian komunikasi pemasaran
Asosiasi biro iklan Amerika (American Association of Advertising Agencies)
berhasil menyusun definisi komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi
salah satu definisi pertama dibidang ini yaitu :
"A concept of marketing communication planning that recognizes the
added value of a comprehensive plan that evaluates the strategic roles
of a variety of 9ommunication disciplines - for example, general
advertising, direct response, sales promotion, and public relations -
and combines these disciplines to provide clarity, consistency, and
maximum communication impact" .
Definsi diatas mengandung pengertian "suatu konsep ,oerencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi - misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi penjualan,
dan hubungan masyarakat - dan mengambungkan berbagai disiplin tersebut
18
guna memberi kejelasan, konsistensi serta dampak komunikasi yang
maksimal. (Don E Schultz dalam Morissan, 2007)
19
Definisi tersebut memusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh
bentuk promosi untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang
maksimal. Namun Don Schultz dan rekannya menilai definisi tersebut masih
sempit atau bersifat terbatas yang tidak menggambarkan komunikasi
pemasaran terpadu yang sebenarnya. Schultz menginginkan perspektif yang
lebih luas yang mempertimbangkan seluruh sumber daya yang tersedia.
Menurutnya persepsi konsumen terhadap perusahaan dan merek merupakan
suatu sintesis dari berbagai pesan yang mereka terima atau kontak yang
mereka miliki seperti: iklan produk di media massa, har9a produk, desain
atau bentuk produk, publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung,
websites, peragaan (display) produk dan bahkan bentuk ruko atau otlet
dimana produk itu dijual. Dengan demikian perusahaan harus
mengembangkan strategi melalui komunikasi
Sementara menurut Terence A, shimp (2003) komunikasi adalah proses
dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara
organisasi dengan individu. Dan pemasaran adalah sekumputan kegiatan
dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.
20
Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi
pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas
komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan
gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran. Sehingga komunikasi
pemasaran memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu
arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Dari pengertian diatas dapat di analisa bahwa salah satu cara terbaik untuk
memastikan bahwa pesan yang dikirimkan benar-benar telah di terima secara
tepat sebagaimana yang di maksudkan adalah dengan mendapatkan "umpan
balik" tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan tersebut
dalam diri penerima (komunikate). Umpan balik adalah proses yang
memungkinkan seorang pengirim (komunikator) mengeitahui bagaimana
pesan yang dikirimkannya telah diidentifikasi dan ditan(jkap oleh penerima
(komunikate).
Jadi komunikasi pemasaran merupakan upaya untuk rnenjadikan seluruh
kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau
image yang bersifat konsisten bagi konsumen. Upaya ini menuntut agar
setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang sama sehingga
21
segala informasi yang di umumkan perusahaan memili~:i kesamaan tema dan
nilai positif di mata konsumen.
2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran
Proses komunikasi pemasaran terkait dengan munculnya tanggapan atau
reaksi dari konsumen untuk membeli suatu produk I jasa yang dipromosikan
adalah sangat berbeda antara konsumen yang memiliki ketertarikan yang
tinggi terhadap produk I jasa bersangkutan dibandingkan dengan produk
sehari-hari yang rutin di beli.
Morissan (2007) menyatakan proses komunikasi pernasaran sebagai berikut:
a. Sumber yang akan digunakan
b. Bentuk pesan
c. Serta saluran yang di pilih harus dipertimban£1kan dengan cermat.
Perencana promosi harus megetahui berbagai efek dari media yang
digunakan terhadap konsumen dan apakah media yang dipilih memang
sudah sesuai dengan produk I jasa yang dipromosikan. Dalam hal ini sumber
pesan yang akan digunakan, perencana promosi harw; mempelajari apakah
akan menggunakan selebriti terkenai atau orang lain dengan
mempertimbangkan faktor biaya.
Pada tahap ini, mereka yang terlibat dalam kegiatan promosi juga harus
mendiskusikan pilihan media yang akan digunakan (Meidia mix options)
seperti media cetak, televisi, radio, atau pemasaran langsung serta
implikasinya terhadap anggaran.
22
Jadi untuk mengetahui bagaimana perusahaan dapat berkomunikasi secara
efektif dengan konsumen yang berada pada pasar sasaran yang di inginkan
adalah dengan melalui proses perencanaan promosi. Mereka yang teriibat
pada rencana promosi harus mengetahui bagaimana proses yang terjadi
pada diri konsumen dalam menanggapi pesan yang diterima dalam
komunikasi pemasaran.
2.1.3 Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam definisi mengenai komunikasi
pemasaran terdapat beberapa bentuk komunikasi pernasaran. Menurut
Terence A, shimp (2003) bentuk-bentuk komunikasi pemasaran diantaranya
sebagai berikut:
1. Penjualan perorangan, adalah bentuk komunikasi antar individu dimana
tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan rnelakukan persuasif
kepada eaten pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan.
2. lktan, terdiri dari komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan media lain atau komunikasi tangsung didesain khusus untuk
23
pelanggan antar bisnis. Kedua bentuk iklan ini dibiayai oleh sponsor
tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa
(non personal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan
berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam, bukan
kepada individu tertentu I personal atau elompok kecil. lklan langsung
biasa disebut pemasaran berdasarkan data-base (data-base marketing},
telah mengalami pertumbuhan pesat ditahun-tahun belakangan ini. Hal ini
akibat efektifitas komunikasi yang terarah serta teknologi komputer yang
memungkinkan hal itu terjadi.
3. Promosi penjualan, terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang
mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat
atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.
4. Pemasaran sponsorship, adalah aplikasi dalam mempromosikan
perusahaan dan merek mereka dengan mensosialisasikan perusahaan
atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu.
5. Publisitas, seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi
massa, namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak
mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya
dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk
atau jasa dari per\lsahaan.
24
6. Komunikasi di tempat pembelian, melibatkan peraga, poster, tanda, dan
berbagai materi lain yang didesain untuk memperigaruhi keputusan untuk
membeli dalam tempat pembelian.
Secara ringkas dalam area manager, seseorang melakukan komunikasi
pemasaran mempunyai berbagai alat komunikasi yang dapat mencapai
tujuan yang di harapkan. Pentingnya alat-alat ini dan aplikasinya secara
spesifik tergantung pada situasi yang harus dihadapi oleh sebuah
perusahaan dalam satu waktu.
Komunikasi yang diterapkan oleh perusahaan dengan konsumen secara
emplisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari bauran pemasaran.
Dan sebagian besar komunikasi dari perusahaan berlangsung sebagai
bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan
hati-hati.
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa sebagai suatu hasil dari
komunikasi pemasaran, kita dapat membuat informasi lebih bermakna dan
berkesan melalui berbagai bentuk komunikasi. Jadi jelas, bahwa komunikasi
pemasaran biasanya dapat berhasil bila dimotivasi oleh berbagai bentuk
penyampaian.
25
2.1.4 Kornunikasi Pernasaran Yang Persuasif
Dalarn komunikasi pemasaran pembicaraan persuasif merupakan dua hal
yang saling terkait. Sebagaimana dalam kornunikasi pemasaran proses
menginformasikan barang atau jasa kepada konsurnen harus disertai dengan
meyakinkan konsurnen mengenai kemampuan barang atau jasa tersebut.
Pernyataan promosi juga merupakan usaha yang melibatkan pembicaraan
persuasif sebagaimana menurut Michael Ray (da/am Morissan, 2007)
menyatakan bahwa promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang
dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
gagasan.
Dalarn usaha untuk melakukan persuasi seorang mana:jer mungkin
rnemusatkan perhatian dalam upaya mengubah atau rnemperkuat sikap atau
kepercayaan khalayak atau upaya mengajak mereka bertindak dengan tujuan
yang diharapkan.
2.1.4.1 Dirnensi Persuasif
Ida Yustina (2004) menyatakan bahwa persuasif merupakan pembicaraan
yang melibatkan proses mengarahkan perhatian, rnernbangun persepsi, dan
menyarankan suatu cara yang khusus dalam memandang realitas fisik.
Sementara Joseph A. Devito (1997) menyatakan dimensi persuasif
merupakan salah satu cara untuk melihat kemampuan seseorang dalam
berbicara. Terutama pembicaraan yang terlibat dalam meyakinkan
seseorang, bersikap, dan berprilaku sesuai cara tertentu.
Adapun kemampuan pembicaraan seseorang dapat terlihat dari dimensi
sebagai berikut :
1. Kompetensi
26
makin tinggi pengetahuan yang dirasakan khalayak dimiliki pembicara,
makin besar kemungkinan khalayak mempercayai pembicara. Sebagai
contoh, kita mempercayai seorang dosen jika kita menganggap beliau
menguasai subyek yang diajarkan.
2. Karakter
yang dimaksud dengan karakter adalah kejujuran dan sifat-sifat hakiki
seseorang. Kita ingin tahu apakah kita dapat memepercayai
seseorang, kita akan mempercaya seseorang jika apa yang
dibicarakan atau disampaikan memang dapat dipercaya.
3. Karisma
Seseorang yang memiliki karisma lebih menyukai pembiacaraan yang
dinamis daripada pembicaraan yang ragu-ragu dan tidak tega.
27
Untuk mencapai hal di atas, mereka yang bertanggung jawab dalam
menjalankan promosi sebagai komunikasi yang diatur oleh perusahaan harus
memahami peran promosi dalam pemasaran mereka.
Oleh sebab itu dimensi persuasif dapat dimiliki oleh setiap manager
pemasaran, jika mereka mampu mengajak, meyakinkan dan mengubah sikap
khalayak dalam menggunakan jasa yang ditawarkan sesuai tujuan
perusahaan.
2.1.5 Tujuan Komunikasi pemasaran Yang Persuasif
Adapun tujuan dalam komunikasi pemasaran diantaranya membangkitkan
keinginan akan suatu kategori produk, menciptakan kesadaran akan merek,
mendorong sikap positif terhadap produk dan mempen9aruhi niat, serta
memfasilitasi pembelian. Terence A, shimp (2003) menyatakan penjelasan
mengenai tujuan komunikasi pemasaran sebagai berikut :
1. Membangkitkan keinginan terhadap kategori produk, setiap organisasi
pemasaran bertujuan untuk meraih konsumen, agar memilih produknya
dan bukan produk saingannya.
2. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat membeli, setelah
keinginan akan suatu kategori produk tercipta, para pemasar bersaing
satu sama lain ntuk mendapatkan 'bagian' dari jumlah total pengeluaran
konsumen.
28
3. Memfasilitasi pembelian, keputusan konsumen untuk membeli tergantung
kepada usaha promosi dan komunikasi pemasartan dalam memfasilitasi
pembelian.
Suatu pesan yang disampaikan komunikator dapat menimbulkan dampak
atau efek tertentu pada komunikasi, bila maksud dari efek komunikasi
menimbulkan perubahan bagi diri komunikan sehingga tujuan dari kegiatan
komunikasi berjalan dengan semestinya.
Kemudian dalam melaksanakan proses komunikasi agar mencapai tujuan
yang diharapkan adalah dengan bertatap muka yang melibatkan kerja sama
antar dua orang untuk memperoleh informasi dan penyampaian pesan
secara efektif. Jadi tujuan komunikasi ini haruslah menjadi penuntun dalam
mempersiapkan strategi pemasaran secara keseluruhan. Artinya harus dapat
mempersipkan strategi pemasaran yang meliputi eler:nen dalam bauran
pemasaran seperti dalam promosi dan ber.tuk-bentuk pemasaran lainnya.
2.2 Self Construal
2.2.1 Pengertian Self Construal
Priza (2005) secara sederhana mendefinisikan Self Construal sebagai derajat
keterhubungan (connectedness) atau keterpisahan "diri" seseorang dengan
29
orang lain sebagai implikasi cara ia memandang, membayangkan, dan
mengevaluasi diri sendiri. Sehubungan dengan itu Markus H.R dan Kitayama
(dalam priza, 2005) menyatakan bahwa Self Construa/ mempengaruhi
kognisi, emosi, dan motivasi seseorang serta pada akhimya memandu atau
mengantribusi prilaku komunikasi orang tersebut.
Self Construal merupakan pemaknaan diri seseorang clalam memandang diri
dan lingkungannya sehingga memberikan keyakinan dalam bersikap,
berprilaku dan berinteraksi kepada lingkungan sekitarnya. Selanjutnya setiap
individu memilki pandangan yang berbeda-beda menyangkut pengamatan
dan pemahamannya berangkat dari pengalamannya .. Artinya dalam bertindak
dan berinteraksi setiap individu dibatasi oleh siapa clirinya dan bagamana
pengalamannya.
2.2.2 Konsep Makna Pada Self Construal
Rollo May (1996) menjelaskan pada dasarnya kesadaran manusia akan
keberadaan dirinya sendiri merupakan sumber kualitasnya yang tertinggi.
Kesadarannya tersebut menekankan kemampuan membedakan antara
"saya" dan dunia. Dan manusia adalah "mamalia histories" yang dapat
berdiri diluar dirinya dan melihat keinbali ke dalam lembar-lembar sejarah
hidupnya. Kemampuan manusia untuk menyadari keberadaan dirinya sendiri
mendasari kemampuannya menggunakan lambang-lambang yang
merupakan makna dalam ekspresi dirinya.
30
Seorang manusia dapat berpikir dan membayangkan sesuatu yang abstrak
seperti tentang keindahan merupakan fungsi makna dari mengenal objek di
luar diri maupun didalam diri. Sebagaimana konsep makna pada diri, bila
seseorang menganggap dirinya sebagai suatu identitas dalam haknya sendiri
maka ia akan merasakan bahwa dirinya berbeda dibandingkan dengan
orang-orang sekelilingnya. Diri dan lingkungan merupakan dua objek yang
bersifat korelasional sehingga keduanya dapat dimaknai. Dan pemaknaan
tersebut dapat menjadi konsep "makna diri".
Markus dan Kitayama (Ade Iva murti, 2005) mendasarkan diri pada tipologi
makna diri dari dimensi kepercayaan (belief) individu mengenai hubungan
antara dirinya dengan orang lain, terutama derajat hii:igga dimana ia melihat
dirinya sendiri terpisah dari, atau berkaitan dengan orang lain. Dengan
tipologi ini maka signifikansi dan peranan fungsional yang diletakkan seorang
individu terhadap orang lain ketika ia mendefinisikan dirinya tergantung
kepada asumsi-asumsi yang dimiliki secara budaya, rnengenai keterpisahan
atau keterkaitan antara dirinya dengan orang lain.
2.2.3 Dimensi SelfConstrual
Markus dan Kitayam;;i ( dalam Priza, 2005) membagi konsep Seif Construal
pada level individu menjadi dua dimensi, yaitu:
1) Independent
31
lndividu yang memiliki dimensi independent merupakan individu yang
merdeka, mandiri, individualistik, egoisentrik, menyendiri dan mampu
mengendalikan diri. Orang yang independent akan menganggap
hubungannya dengan orang lain dalam konteks sosial sebagai strategi
terbaik untuk menunjukkan atau menyatakan karakter diri mereka menurut
pandangan seorang independent, individu terfokus pada kebebasan diri
dan aktualisasi dirinya, adanya penekanan pada kemampuan internal,
pemikiran dan perasaan, merasa sebagai orang yang unik dan
mengunkapkan diri, menyadari sifat internal, mempromosikan tujuanya
sendiri dan berkomunikasi secara langsung.
2) Interdependent
lndividu dengan dimensi interdependent adalah individu yang merasa diri
lebih berarti, lebih' berguna dan lebih lengkap jika berada dalam hubungan
sosial yang baik. lndividu seperti ini tidak terpisah.dengan kontek
sosialnya. Namun merasa lebih terkait dan memiliki persamaan dengan
orang lain.
32
Orang dengan self construe! Interdependent akan termotivasi untuk mencari
cara menyesuaikan diri dengan orang lain, untuk memEinuhi kewajiban dan
secara umum menjadi bagian dari berbagai macam hubungan antar pribadi.
la adalah orang yang sosiosentris, ho/istik, ko/ektif, alosentris, mereka
menjadi bagian yang .tidak terpisahkan, kontekstuali, berhubungan dan
berelasi.
Dua dimensi tersebut merupakan keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu
dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga terkadang terdapat individu
yang dominan untuk bersikap pada satu dimensi saja. Seperti individu
dengan dimensi indepeden menilai orang dan peristiwa terutama karena
prestasi individual dan apa yang dimiliki oleh mereka. Sehingga orang
tersebut biasanya menggunakan sifat internal mereka untuk mengatur
prilakunya.
Atau orang yang self construalnya Interdependent menekankan pada
lingkungan eksternal, peran publik yang penting seperti status dan relasi.
lndividu merasa memiliki dan harus menyesuaikan diri, menempati posisi
tertentu dan terlibat dalam tindakan yang pantas, serta berkomunikasi
dengan cara tidak langsung atau non verbal, misalnya dengan berusaha
menggunakan bahasa tubuh dan membaca pikiran orang lain.
33
Namun selain itu ada, pula individu yang bersilkap dengan memiliki dimensi
self construal secara seimbang (balance). Oleh sebab itu dua dimensi self
construal menjadi fokus penelitian ini yang akan dapat terlihat melalui skala
pengukuran yang akan dibahas pada bab tiga.
2.2.4 Self Construa/ Dalam Orientasi Kognitif
Representasi diri seseorang dalam memori sebenarnya sama dengan yang
dimilikinya untuk konsep-konsep lainnya, hanya saja representasi diri lebih
kompleks dan bervariasi.
Markus (1977) untuk menyebutkan struktur afektif-kognitif yang menampilkan
pengalaman seseorang dalam domain tertentu. lndividu mengorganisir dan
mengarahkan proses informasi yang relevan dengan skema dirinya. Setiap
individu memiliki skema atau domain tertentu, yaitu areal atau domain yang
secara pribadi penting dan secara tipikal memiliki konsepsi yang terbangun
dengan baik dari dirinya sendiri untuk area atau domain tersebut.
Oleh sebab itu Markus (1991) menyatakan dimensi-dirnensi yang self
schematic adalah dimensi yang penting untuk individu tersebut, suatu
dimensi dimana individu tersebut menganggap dirinya ekstrim dan yakin
bahwa ia tidak memiliki sama sekali sesuatu yang bertentangan dengan
dimensi tersebut. Namun demikian, tanpa melihat isi dari skema diri
seseorang, hal paling penting adalah pengaruh kritis skema diri terhadap
persepsi, memori dan penngambilan keputusan.
34
Kemudian pemikiran yang mendasari tipologi diri oleh Markus dan Kitayama
(1991) ini, pada bagian awal kita dapat melihat bahwa asumsi-asumsi yang
dimiliki oleh Markus dan Kitayama (1991) hingga derajat tertentu masih dapat
dipersamakan dengan pandangan psikologi kognitif mengenai diri. Baik
Markus dan Kitayama ( 1991) maupun para ahli seperti Fiske dan Taylor
(1991) serta Kihlstrom dan Cantor (1984) memadai kepercayaan (individual
beliefs) seseorang terhadap self content yang dimilikinya dan situasi-situasi
serta individu lain diluar dirinya sebagai makna diri yang secara fundamental
dimiliki setiap individu.
Pengalaman identitas kita sendiri merupakan Keyakinan dasar bahwa kita
semua memulai kehidupan sebagai makhluk-makhluk psikologis yang
memiliki kapasitas keterkaitan diri yang dimiliki oleh seiseorang. Diri
merupakan fungsi pelaksana dan sekaligus fungsi penghubung antar
manusia dengan manusia yang lain. Seorang manusia dapat berhubungan
dengan manusia yang lain. Dan pengalaman manusia selalu berada pada
metode pemahaman kita pada saat-saat tertentu , dan saat terbaik untuk
mengenal diri sendiri adalah dengan melihat pengalarnan tersebut.
2.3 Kerangka Berpikir
Persoalan yang sering muncul dalam berbagai perusahaan, khususnya
perusahaan yang bergerak dibidang asuransi adalah persoalan mengenai
kinerja SDM. SDM yang professional sangatlah penting bagi kelangsungan
perusahaan asuransi terutama perusahan asuransi lokal, dalam hal ini
perusahaan asuransi lokal.
Bagi perusahaan asuransi Bumiputera 1912 orang- orang yang berada di
wilayah manager selalu menjadi sorotan dalam melaksanakan pemasaran
produk. Karena mereka merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan perencanaan strategi pemasaran.
35
Selanjutnya untuk mempertahankan perusahaan dalarn persaingan bisnis,
seseorang dalam area manager pemasaran harus dapat menganalisis situasi
pasar seperti Kebutyhan dan keinginan-keinginan calon pembeli yang akan
berubah secara terus menerus, dan seorang dalam area manajer juga harus
memiliki pengetahuan yang seksama tentang perilal<u calon pembeli agar
dapat memberikan definisi pasar yang baik untul< men9ikuti perubahan yang
konsisten, serta merancang strategi pemasaran yang tepat.
36
Strategi pemasaran yang tepat dapat dilakukan dengan melihat kondisi pasar
atau salah satunya dengan melihat prilaku konsumen dalam memandang
stimulus yang diberikan oleh seorang area manajer asuransi. Sebagaimana
menu rut Engel, et al., (1994:3), Wilkie (1994:14) dan Lamb, et al., (2001: 188),
perilaku konsumen menggambarkan bagaimana calon pembeli membuat
keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana merel<a menggunakan dan
mengatur pembelian barang atau jasa. (www.google.com)
Dengan demikian perilaku konsumen adalah kegiatan yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mengkonsumsi produk atau jasa, termasuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan, yaitu : pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan perilaku pasca
pembelian. Proses pengambilan keputusan calon peimlDeli tidak dapat terjadi
dengan sendirinya. Seorang manager dapat merencanakan untul< membina
hubungan baik dengan calon pembeli hingga pembeli mau membeli produk
yang ditawarkan. Usaha tersebut merupakan salah satu bentuk dari
komunikasi pemasaran. Dimana terdapat perencanaan atau strategi dan
pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh seorang manager
pemasaran kepada calon. Sehingga dari komunikasi tBrsebut setiap individu
memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan di mana
dia terlibat didalamnya.
37
Sebagaimana Menurut Markus dan Kitayama (dalam Ade Iva Murti, 2005) diri
berubah sesuai dengan konteks sosial tertentu. Didalam setiap situasi sosial,
diri dimunculkan secara berbeda. Keunikan diri berasal dari konfigurasi
khusus hubungan yang dibangun setiap individu. Apa yang penting dan
diobjektifikasi melalui Seif Construal individu dalam dirnensi Interdependent
Self bukanlah karena inner self, melainkan hubungan antar individu dengan
faktor lainnya.
Sehingga dapat dikatakan self construa/ seseorang dengan proses interaksi
dalam penyampaian pesan atau informasi merupakan dua variabel yang
saling terkait atau saling berhubungan.
Selanjutnya dalam p(oses interaksi dapat menjadi efektif, apabila individu
menempatkan dirinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan orang
lain dalam menjalin hubungan kerja. Situasi tersebut rnerupakan modal dasar
untuk membangun komunikasi pemasaran yang persuasif dengan efektif.
Komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dibangun oleh individu dan
dapat berkembang dari cara area manager memandang dirinya dan
lingkungan disekitarnya, serta bagaimana ia memandang situasi pasar
38
hingga adanya perubahan yang mengutungkan bagi orang-orang dalam
wilayah manager tersebut.
Bagan dibawah ini menjelaskan mengenai self conslrua/ seseorang
membentuk komunikasi pemasaran yang persuasif dan menjadi clua variabel
yang saling berhubungan.
Self construal
lndependen t lnterdependen t
Komunikasi pemasaran yang persuasif t
lndependen + lnterdependen +
JK-;1unikasi Pemasaran ~g persuasif +
2.4 Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara Self Construal
dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area
manajer di asuransi lokal.
H1 = Ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan
komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manager
asuransi di asuransi lokal.
39
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti mengemukakan tentang metodologi penelitian. Adapun
pembahasan yang diteiliti mengenai jenis penelitian, subyek penelitian,
instrumen yang digunakan, pengumpulan data dan teknik analisa data yang
· diperoleh dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat menjawab pertanyaan
dalam penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan yang signifikan antara Self
Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manager
asuransi Bumiputera 1912.
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan penelitian
Peneliti memilih penelitian kuantitatif dalam menjawab permasalahan, karena
penelitian bertujuan untuk memperoleh data langsung yang dapat dihitung
atau dikelola melalui statistik.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002), menyatakan bahwa penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang berdasarkan kejelasan unsurnya yang terdiri dari
kejelasan tujuan, peridekatan subyek, sampel, sumber data yang sudah
40
mantap, dan terinci sejak awal, begitupun dengan langk:ah penelitian dan
desain serta pengumpulan data dan analisis datanya.
3.1.2 Metode Penelitian
41
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskritif korelasi atau
penelitian yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang
signifikan antara self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif
pada area manajer asuransi lokal.
Menurut Gay (Sevilla, et al, 1993 dalam Tuwu, 1993) m•etode deskriptif adalah
kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis
atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang
sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Sedangkan penelitian
korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat
hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, et
al, 1993 dalam Tuwu, 1993).
Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh
mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau
lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Den!~an penelitian
korelasional, pengukuran terhadap beberapa variabel serta hubungan antara
variabel-variabel tersebut dapat dilakukan secara serentak dalam kondisi
yang realistik.
Studi korelasional memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi
mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek
variabel satu dengan variabel yang lain. (Azwar, 2003)
3.1.2 Definisi variabel dan definisi operasional
Berdasarkan landasa,n teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian,
maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel bebas : Self Construal
Variabel terikat : Komunikasi pemasaran yang persuasif
Berdasarkan konsep-konsep teori pada bab sebelumnya maka penulis
merumuskan definisi.operasional mengenai variabel yang dipakai dalam
penelitian yaitu:
42
a) Self Construal adalah derajat keterhubungan atau keterpisahan "diri"
seseorang dengan orang lain sebagai implikasi cara ia memandang,
membayangkan, dan mengevaluasi diri. Self construal memiliki dua
dimensi.
43
Komunikasi pemasaran yang persuasif adalah merepresentasikan
gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran. Sehingga
komunikasi pemasaran memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau
kliennya.
Adapun yang menjadi dimensi komunikasi pernasaran yang persuasif
merupakan dimensi yang diambil melalui pembicaraan yang persuasif.
Dalam hal ini pembicaraan yang persuasif dilakukan secara langsung,
artinya seseorang melakukan pembicaraan tersebut secara bertatap
muka. Alasannya agar proses meyakinkan seseorang, bersikap, dan
berprilaku sesuai dengan tujuan tertentu dapat lebih efektif.
3.2. Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto Suharimi, 2002).
Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus merniliki ciri-ciri atau
karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain
(Azwar, 2003).
Populasi yang peneliti pilih dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang
melakukan perencanaan, pengaturan dan menjalankan manajemen
44
perusahaan di kantor Cabang gambir PT Asuransi Bumi Putra 1912. Adapun
jumlah populasi 30 orang di kantor cabang Gambir
2. Sampel
Menurut Arikunto (2002) menjelaskan apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
dinamakan dengan penelitian populasi atau sensus. Dalam Encyclopedia of
educational evaluation tertulis :
A Population is a set (or collection)of all elements possessing one or
more atributes of interest. (Dalam Arikunto, 2002)
Dilihat dari jumlahnya, maka penelitian populasi ini dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Jumlah terhingga,(terdiri dari element dengan jumlah tertentu atau sedikit)
b. Jumlah tak terhingga (terdiri dari elemen yang sukar sebab di cari
batasannya)
Penelitian populasi ini dilakukan apabila penelitian ingin melihat semua lika
liku yang ada di dalam populasi, oleh karena subyeknya meliputi semua yang
terdaftar didalam populasi, maka hasil kesimpulan clari penelitian tersebut
hanya berlaku bagi populasi penelitian saja. Adapun sampel dalam penelitian
ini adalah keseluruhan populasi dalam area manager PT Asuransi BUMI
PUTERA 1912 cabang Gambir yang berjumlah 30 orang.
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik total sampling.
Yang dimaksud dengan total sampling adalah keseluruhan populasi
digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik ini dilakukan karena orang
orang dalam area manager yang merupakan sampel penelitian adalah
sampel yang terbatas.
45
Sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto (2002) bahwa penelitian populasi
hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu
banyak.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metode dan lnstrumen Penelitian
Metode pengumpulari data yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala
yang berisi beberapa pernyataan tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan
jawaban subyek tentang suatu hal. Ada dua skala yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu skala Self Construa/ untuk mengukur derajat keterpisahan
dan keterhubungan diri seseorang dan skala komunikasi pemasaran yang
persuasif untuk mengukur tingkat keberhasilan dalarn rneyakinkan seorang
calon klien.
46
Skala yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang berisi
sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap.
penskoran pada skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini
merujuk pada empat alternatif jawaban, sebagai berikut: (Sevila, 1993 dalam
Tuwu, 1993)
• Sangat Setuju (SS) = 4
• Setuju (S) = 3
• Tidak Setuju (TS) = 2
• Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Untuk item yang favorabel, skor subyek bergerak dari 4,3,2, dan ·1.
Sementara untuk item yang unfavorabel, skor subyek bergerak dari 1,2,3,
dan4.
Peneliti menggunakan skala model Likert dengan menghilangkan angka
netral atau ragu-ragu menjadi empat alternatif jawaban dengan alasan
mengurangi pengaruh "kecenderungan sentral" dan m1~ndorong subyek untuk
memutuskannya sendiri apakah positif atau negatif. Kecenderungan sentral
adalah penekanan pada kecenderungan responden untuk "mengamankan"
dan untuk menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral.
lndividu yang memiliki kecenderungan tersebut jelas tidak melakukan atau
mungkin mereka menafsirkannya sebagai tipe yang moderat (Sevila, 1993
dalam Tuwu, 1993) ..
47
Skala tipe Likert dipandang sangat bermanfaat dalam penelitian tingkah laku
karena lebih mudah dilakukan dan hasilnya sama dengan hasil skala
Thurstone yang lebih sulit digunakan (Kerlinger, 1973 dalam Sevila, 1993)
Skala dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa ba~iian yaitu data kontrol,
skala Self Construal dan skala komunikasi pemasaran yang persuasif,
sebagai berikut :
a. Data kontrol
Pertanyaan terbuka dan tertutup mengenai keterangan diri subyek berisi
tentang data; jenis kelamin, usia,
lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Skala Self Construal
Mengacu pada pengertian self construal yang dikemukakan oleh
Markus dan Kitayama. (dalam Priza, 2005).
Konstruk self construal terdiri dari dimensi independent dan
interdependen,t dengan indikator Memilikian kernampuan pikiran,
48
perasaan internal, menjadi unik dan mengekspresikan diri, Menyadari
atribut-atribut internal dan tujuan individu, kolekl!:vism/kebersamaan
Penyesuaian diri, dan Asertif.
Pengukuran Self Construal dibuat dalam bentuk pernyataan
pernyataan dengan model Liker!. Dalam skala ini terdapat 4 alternatif
pilihan jawaban, yaitu Sangat setuju (SS}, setuju (S}, tidak setuju (TS),
Sangat tidak setuju (STS). Kategori jawaban netral tidak diberikan
dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan memberikan
jawaban yang netral dan meragukan. Jumlah total item alat ukur Self
Construal sebanyak 66 item.
2. Skala komunikasi pemasaran yang persuasif
Mengacu pada pengertian komunikasi pemasarnn yang persuasif
dikemukakan oleh Morissan (2007) melalui pembicaraan yang
persuasif yang mengacu pada Joseph A Devito ( 1997).
Konstruk skalq komunikasi pemasaran yang persuasif memiliki
dimensi terdiri dari Kompetensi mengukur kemampuan dan
pengetahuan seseorang, Karakter mengukur peran kepribadian
seseorang dan Karisma mengukur pandangan hidup seseorang.
49
Dalam skala ini terdapat 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu Sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS).
Kategori jawaban netral tidak diberikan dengan tujuan untul<
menghindari kecenderungan memberikan jawaban yang netral dan
meragukan. Jumlah total item alat ukur komunikasi pemasaran yang
persuasif sebanyak 68 item.
Dengan demikian, pada penelitian ini dalam rnenyelesaikan skala Self
Construal dengan skala komunikasi pemasaran yang persuasif
mengunakan model skala yang sama yaitu skala likert. Adapun
penilaian butir pernyataan yang favorable dan unfavorable dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Cara Pemberian Skor Item
Alternatif Kode Skor Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju SS 5 1
Setuju s 4 2
Tidak Setuju TS 2 4
Sangat Tidak Setuju STS 1 5
50
Subyek akan diminta untuk merespon item-item pernyataan yang terdapat
dalam skala tersebut, dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban
yang menggambarkan tentang dirinya sendiri dan bukan pendapat orang lain
tentang sesuatu pernyataan, skala akhir subjek merupakan skor total dari
jawaban pada setiap pernyataan.
3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian
Sebelum skala digunakan sebagai alat pengumpul data untuk penelitian yang
sesungguhnya, dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas item. Hal ini
dilakukan supaya alat pengumpul data tersebut dapat menjadi akurat dan
dapat dipercaya.
1. Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen
yang telah dibuat valid untuk digunakan. Valid artinya clapat mengukur
dengan tepat gejala-gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur
itu memberikan sifat ketelitian sehingga dapat menunjukkan gejala yang ukur
dengan sebenarnya. (Saifuddin Az.war, 1997)
Validitas item berfungsi untuk mengukur masing-masing item. Cara
penentuan kesahihan item dalam teknik ini adalah dengan cara
mengkorelasikan terlebih dahulu setiap skor item dengan skor yang diperoleh
51
individu. Valid atau ticiaknya item tergantung pada tingkat signifikan pada
koefisien korelasi butir dalam taraf signifikan 5%. Jik~ dikatakan alpha 5%
berarti resiko kesalahan mengambit keputusan adalah 5%, semakin kecil dan
berarti mengurangi resiko salah.
Pengujian dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar skor item
dengan skor total tes yang diperoleh subjek dengan menggunakan formula
product moment dari Karl Pearson, dengan program "SPSS For Windows
11. 5". Penggunaan korelasi product moment pearson ini karena item-item
skala pada penelitian ini diberi skor pada level interval dan memiliki empat
alternatif jawaban. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rumus:
r;t = Nl.,it - (l.,i)(l.,t)
~ N l.,i 2 - C[,i)' N L,t' -(L;t)'
(Saifuddin Azwar, 1997: 19)
Keterangan: ·
rit : Koefisien korelasi item dengan total itern
N : Jurnlah subjek Penelitian
Z:i : Jumlah nilai dari tiap item
Z:t : Jumlah nilai konstan
Z:it : Jumlah hasil perkalian nilai item dengan nilai konstan
52
(l:i)2 : Jumlah Kuadrat nilai item
(l:t)2 : Jumlah kuadrat nilai konstan
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur memberikan kepercayaan atau
keajegan pengukuran (Saifudin Azwar, 1997). Untuk .menganalisis reliabilitas
pada skala self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif,
dihitung dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for
Windows. Rumusan reliabilitas yang digunakan adalah dengan teknik alpha
cronbach.
Ru mus:
a= ..JS._ [1- L.,S' JJ K-1 .S'x
Keterangan :
a : Koefisien reliabilitas alpha
K : Jumlah item
L:S2 i • Vari ans Butir s
S2x : Jumlah skor item
Untuk mengetahui reliabilitas skala self construal dim skala komunikasi
pemasaran yang persuasif dapat dilihat pada kaidah reliabilitas Guilford.
53
Tabel 3.2
Kaidah Reliabilitas Guilford
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel >0.9
Reliabel 0.7-0.9
Cukup Reliabel 0.4-0.7
Kurang Reliabel 0.2-0.4
Tidak Reliabel <0.2
3.3.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dilakukan dengan sampel yan9 mempunyai
karakteristik yang sama (usia 30 tahun ke alas, dapat berkomunikasi baik
verbal maupun non verbal dan staff. Sejumlah 30 atau orang-orang yang
termaksud dalam ruang lingkup area manager. Sejumlah 30 orang (Uji coba)
dari kantor wilayah menteng dan cabang menteng.
3.3.3.1 Uji Validitas Skala Self Construa/
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 66 item dalam instrumen self construal, '
maka terdapat 34 item yang valid dan 32 item lainnya tidak valid. Dari uji
reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien self construal sebesar 0,9219.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel
untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu
54
skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach antara 0,7-0.9. Untuk lebih
jelasnya item-item yang valid dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3
Blue Print Skala Self Construaf
No Dimensi lndikator Favorable unfavorabel 1. Independent Memilikian kemampuan 11 2,- 3*1' 4*! 35*, 36, 37*,
pikiran, perasaan internal. 5, 6, 7*, 8*, 38*, 9, 10. 39, 40*, 41 *,
42.
Menjadi unik dan 11*, 12, 43*, 44, 45. mengekspresikan diri 13*, 14,
15*, 16, 17*.
Menyadari atribut-atribut '18*, 19*, 46, 47, 48*, internal dan tujuan 20*, 21, 49, 50*, 51, individu. 22, 23*, 52*, 53.
'24*,
2. Interdependent Kolektivism/kebersamaan 25*, 26, 54, 55*, 56*, 2.7*, 28. 57, 58, 59*.
Penyesuaian diri :29, 30*, 60, 61, 62*, ::~ 1 . 63*, 64*.
Asertif ~12*, 33*, 65, 66. ~14*.
Total Item 66 Item Ket. ( * ): Item yang valid
55
3.3.3.2 Uji Validitas Skala Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 68 item dalam instrumen komunikasi
pemasaran yang persuasif, maka terdapat 26 item yan~1 valid dan 42 item
lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien komunikasi
pemasaran yang persuasif sebesar 0,9464. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena
sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu skala clikatakan reliabel iika
nilai Alpha Cronbach antara 0,7 - 0.9. Adapun item-item yang valid tertera
pada label dibawah ini :
Tabel 3.4
Blue Print Skala Komunikasi
No. Dimensi lndikator Favorabel unfavorabel 1. Kompetensi Banyak pengetahuan 1, 2, 3. 39, 40*, 41.
Berpengalaman 4, 5*, 6. 42, 43*, 44.
kepercavaan diri 7, 8, 9*. 45, 46, 47*. Kemampuan memberi 10*, 11\ '12*, 48, 49*, 50*, informasi 13, 14, 15. 5·1, 52.
2. Karakter Juiur 16*, 17, 18*. 53, 54. Perhatian 19, 20*, 21*. 55, 56. Konsisten 22, 23*, 24. 5·1, 58. Kebersamaan 25*, 26, 27*, 28. 59, 60, 61, 62.
3. Karisma aktif 29, 30*, 31*. 63, 64. Antusias 32, 33*, 34. 65*, 66*.
Penilaian diri 35*, 36*, :37, 67, 68*. 38*.
Total Item 68 Item Ket.( * ) : Item yang valid
56
3.4. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan, yaitu :
A. Persiapan penelitian
1) Pad a tahapan ini, peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitan ini, yaitu dengan menentukan dan
menyusun instrumen yang digunakan yaitu skala self construa/
dan komunikasi pemasaran yang persuasif berdasarkan aspek
a.spek yang ada pada tiap dimensi.
2) Memperlihatkan alat ukur kepada dosen pembimbing.
3) Memperbaiki instrumen sesuai dengan saran yang diberikan oleh
dosen pembimbing.
B. Uji Caba Alat Ukur
1) Tahap uji coba alat ini dimaksudkan untuk menguji validitas dan
reliabilitas alat ukur. Dengan alat ukur yang dibuat ini,peneliti
menyebarkan angket-angket ke responden uji coba, mengolah
data yang sudah terkumpul sehingga diperoleh item-item yang
reliabel dan valid untuk digunakan dipenelitian selanjutnya.
2) Pengumpulan data, meliputi, penentuan populasi dan sampel.
3) Pengolahan data, berupa pengeditan data yang masuk, skoring
hasil, dan analisis data untuk menguji hipotesis.
57
4) Pembahasan, interpretasi dan pembahasaan hasil uji statistik
berdasarkan teori serta merumuskan kesirnpulan hasil penelitian
dengan menghitung data penunjang yang diperoleh.
3.5. Teknik Analisa Data
Analisa data diarahkan untuk menguji hipotesa yang diajukan dengan cara
menghitung korelasi antar skor total variabel bebas dengan total skor variabel
terikat. Analisis data merupakan proses yang dilakukan untuk membuat data
yang dikumpulkan menjadi teratur, terstruktur, dan bermakna. Oleh karena
peneliti menggunakan data kuantitatif maka data yang diperoleh berupa
angka.
Sesuai dengan tujuar;i penelitian ini, yaitu ada tidaknya hubungan antara self
construa/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Setelah
mendapatkan data yang diperlukan·dalam penelitian ini, maka peneliti
melakukan analisis statistik dengan menggunakan :
1. Korelasi Produk Moment oleh Pearson (Simamora, 2004) digunakan
untuk memperoleh koefisien korelasi.
58
Ru mus:
keterangan :
rxy : Angka indeks korelasi "r" product moment
N : Jumlah penelitian
Lxy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
Lx : Jumlah skor X
Ly : Jumi'ah skor Y
2. Selanjutnya semua perhitungan menggunakan program SPSS 11.5 for
Window.
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISt\ DATA
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Gambaran umum subyek penelitian yang berjumlah 3CI orang akan diuraikan
secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari
jumlah penelitian.
4.1.1 Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin
Dibawah ini dikemukakan gambaran subyek penelitian berdasarkan jenis
kelamin subyek.
Tabel 4.1
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase %
Laki-laki 12 40%
Perempuan 18 60%
Total 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan jumlah
subyek perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah subyek laki-
59
laki. Dapat dilihat dari jumlah persentase keduanya yaitu 60 % untuk jenis
kelamin perempuan dan 40 % untuk jenis kelamin laki-laki.
Setelah dilakukan wawancara dengan staf operasional perbedaan jenis
kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak ada hubungannya dengan
karakteristik pekerjaan yang digeluti.
4.1.2 Subyek Berdasarkan Usia
Tabel berikut memberikan gambaran mengenai usia subyek penelitian.
Tabel 4.2
Berdasarkan Usia
~ Pria Wanita Total
F % F % F % a
25-30 2 6,67% 1 3,3:3% 3 '10%
31-36 2 6,67% 8 26,6'7% 10 33,33%
37-42 4 13,33% 4 13,33% 8 :!6,67%
43-48 4 13,33% 2 6,6'7% 6 20%
49-54 3 10% 3 10%
Total 15 50% 15 50°!., 30 100%
Berdasarkan usianya, secara keseluruhan subyek p•3n•31itian ini didominasi
-----------oleh mereka yang berada pada rentangan usia 31-36 tahun sebanyak 10
orang (33.33%), selanjutnya usia 37-42 tahun sebanyak 8 orang (26.67%),
60
61
usia 43-48 tahun sebanyak 6 orang (20%), dan usia 25-30 tahun sebanyak 3
orang (10%), serta usia 49-54 tahun sebanyak 3 orang (10%). Data tersebut
di atas dikelompokkan menurut range (rentangan) tertentu. Dalam hal ini
peneliti menetapkan 6 rentangan dengan 5 kelompok, agar penelitian lebih
mudah dijabarkan, efisien dan mudah dipahami.
Setelah di analisa usia subyek, menunjukkan usia 31-2•6 tahun 33,33%
dominan karena pada usia tersebut adaptasi lingkungan lebih produktif bila
ditinjau dari aspek pengalaman dan pengelolaan.
Namun setelah dilakukan wawancara pada staf operasional, baik rentangan
usia 31-36 tahun atau usia 25 tahun ke atas bukan rnenjadi syarat seseorang
bekerja dalam area manager. Meskipun usia seseoran1~ dibawah umur 25
tahun, namun jika seseorang tersebut memiliki performa yang bagus dan
komunikasi pemasaran yang persuasif meyakinkan. Maka orang tersebut
dapat ditempatkan dalam area manager. '
62
4.1.3 Subyek Berdasarkan Dimensi Self Construal
Subyek berdasarkan dimensi Self Construal ini menggambarkan pandangan
individu terhadap diri dan lingkungannya yang dikategorikan dalam label
dibawah ini:
Tabel 4.3
·-Kategori Frekuensi %
Interdependent 11 36.67% ·-
Independent 19 63.33%
Jumlah 30 100.00% ·-
Tabel diatas menunjukkan self construal yang independent (63.33%) lebih
tinggi dari self construal yang Interdependent (36.67%). Dengan frekuensi 11
yang menunjukkan orang yang Interdependent dan ·19 frekuensi orang yang
Independent. Dengan keterangan tersebut dapat di analisa bahwa orang-
orang yang berada dalam area manager cenderung lebih banyak memiliki
self construa/ yang independent dibandingkan interdependent. Hal
menunjukkan terdapatnya kecenderungan otonomi, mandiri, dan unik bagi
diri subyek.
63
4.2 Presentasi Data
Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji persyaratan statistik. Hal ini
untuk memastikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam
persyaratan menggunakan statistik parametrik.
4.2.1 Uji persyaratan
Uji persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam
mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan disini adalah uji normalitas
dan homogenitas dengan menggunakan SPSS 11,5
4.2.1.1 Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang akan d1gunakan dalam penelitian terdistribusi normal atau tidak
untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan
uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian,
analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam rangka analisis
data adalah analisis statistik berupa uji normalitas:
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smimov diperoleh nilai signifikansi uji
normalitas data pada skala self Construal sebesar 0.000. dengan ukuran
64
sampel 30. Hal ini menunjukkan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih
kecil dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Alasan ini berangkat dari pernyataan bahwa semua
teknik statistika parametrik dikembangkan berdasarkan distribusi
probabilita yang selalu normal.
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smimov diperoleh nilai signifikansi uji
normalitas data pada skala komunikasi pemasaran yang persuasif
sebesar 0.065. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari
nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
4.2.1.2 Uji Homogenitas
Tabel 4.4
Test of Homogeneity of Variances
Self Construal ·-Levene
Statistic df1 df2 Si!J.
1.058 2 27 .3fi1
--
Pad a variabel self construal df1 = 2 dan df 2 = 27 menunjukkan taraf
signifikansi (0.361) sementara taraf signifikansi 5% adalah 3.35 hal ini
menunjukkan bahwa F hitung < F tabel. Jadi kesimpulannya bahwa data
tersebut tidak berbeda secara signifikan (homogen).
Tabel 4.5
Test of Homogeneity of Varianc1~s
Komunikasi pemasaran yang persuasif
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.602 2 27 .220
·-
variabel Komunikasi pemasaran yang persuasif df1= 2 dan df2 = 27
menunjukkan taraf signifikansi F hitung adalah (0.220) sementara taraf
signifikasi 5% adalah 3.35, hal ini menunjukkan bahwa F hitung < F tabel.
Jadi kesimpulannya bahwa data tersebut tidak berbeda secara signifikan
(homogen).
4.3. Hasil Utama Penelitian
4.3.1 Uji Hipotesis
65
Hipotesis utama penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Pearson
Product Moment. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 11.5.
66
Hasil penghitungan yang dihasilkan ditampilkan pada.tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Correlations
Komunikasi Self pemasaran construal
vana oersuasif Komunikasi Pearson
1 .300 pemasaran Yang Correlation persuasif Sig. (2-tailed) .107
N 30 30 Self construal Pearson .300 1
Correlation Sig. (2-tailed) .107 N 30 30
Berdasarkan label di atas diketahui bahwa nilai korelasi (r Pearson product
moment) hitung antara variabel Komunikasi pemasaran yang persuasif
dengan Self construal adalah sebesar 0.30 Sementara r tabel (N 30 ; alfa
5%) adalah sebesar 0,361. Artinya self construal dengan Komunikasi
pemasaran yang persuasif tidal< memiliki hubungan yang berarti. Hal ini
karena r hitung lebih kecil dari r tabel dengan perbandingan tipis 0,061.
Untuk lebih jelasnya kekuatan hubungan self construal dengan komunikasi
pemasaran yang persuasif dapat dilihat pada Gui/ford's Rule yang
memberikan batas-batas nilai r sebagai berikut:
0,00 - 0,20 = artinya korelasi yang sangat kecil dan bias diabaikan atau
dianggap tidak ada.
0,20 - 0,40 = artinya terdapat korelasi yang sangat kecil dan tidal< erat
0,40 - 0,70 = artinya terdapat korelasi yang erat
,.
67
0,70 - 1,00 = artinya terdapat korelasi yang sangat erat.
Dari batasan nilai r dalam Gu/ford's Rule diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa nilai korelasi sebesar 0,30 terdapat korelasi yan9 sangat kecil clan
tidak erat.
4.3.2 Regresi Dimensi-dimensi Self Construal dengan Komunikasi
Pemasaran Yang Persuasif.
Analisis hubungan dimensi self construal dengan komunikasi pemasaran
yang persuasif. Metode regresi sederhana ini dipergunakan untuk melihat
dimensi variabel Self Construa/ apa saja yang memiliki hubungan signifikan
terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif. Hasil yang diperoleh
terdapat pada label d.ibawah ini:
Tabel 4.7
Correlations
Aspek lnterdepen Aspek
Komunikasi den lndeoenden Pearson Correlation Komunikasi 1.000 .344 .340
Aspek Interdependent .344 1.000 .564 Aspek Independent .340 .564 1.000
Sig. (1-tailed) Komunikasi .031 .033 Aspek Interdependent .031 .001 Aspek Independent .033 .001
N Komunikasi 30 30 30 Aspek Interdependent 30 30 30 Aspek Independent 30 30 30
68
Pada tabel 4.7 matriks correlation diketahui bahwa nilai r hitung yang
dihasilkan pada dime~si Self Construal ( lnterdependen 0.344 dan
lndependen 0.340) berada dibawah nilai r tabel (N = 30; a= 5% & 1%) 0.361
dan 0.463. Jika di analisa melalui Gui/ford's Rule menunjukkan bahwa
dimensi Interdependent maupun Independent memiliki korelasi yang sangat
kecil dan tidak erat dengan komunikasi pemasaran yang persuasif.
Tabel 4.8
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Model R R Sauare Sauare the Estimate 1 .387(a) .150 .087 2.59284
a Predictors: (Constant), Aspek Independent, Aspek Interdependent
Pad a tabel Model Summary terdapat nilai koefisien determinasi R2 sebesar
0.150 (15%), ini menunjukkan bahwa dimensi self construal memiliki
keterkaitan sebesar 15% pada perubahan komunikasi pemasaran yang
persuasif.
Tabel 4.9
ANOVA(b)
I Sum of Model Sau ares df Mean Square
1 Regressio 31.951 2 15.975
n Residual 181.516 27 6.723
Total 213.467 29
a Predictors: (Constant), Aspek Independent, Aspek Interdependent b Dependent Variable: Komunikasi
F Sig.
2.376 .112(a)
69
Pada tabel 4.9 analisis varian (Anova) disajikan hasil uji F yang dapat
dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel self construal terhadap
komunikasi pemasaran yang persuasif. Dari perhitungan di dapat nilai f
hitung sebesar 2.376, Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 2 dan
dh = 27, di dapat Ftabel = 3.35. karena nilai Fhitung (2.376) < nilai Ftabel (3.35)
maka dapat di simpulkan bahwa dimensi variabel self c:onstrual tidak
signifikan dalam memberikan kontribusi hubungan yan9 berarti pada proses
komunikasi pemasaran yang persuasif.
Tabel 4.10
Coefficients( a)
Unstandardized Coefficients
St lardized anc oef c ficients
Model B Std. Error E 1eta T Sig.
1 (Constant) 47.039 18.273 ™.574 .016 Aspek
.267 .256 Interdependent .224 1.043 .306
Aspek .413 .416 Independent .213 .993 .330
a Dependent Variable: Komumkas1
Selanjutnya ingin diketahui dari dua dimensi self consirual, aspek yang lebih
memiliki kontribusi signifikan terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif.
Hal ini dapat dilihat dari tampilan t hitung yang disajikan pada tabel
Coefficients diatas. ·
70
Pad a ta be I 4.10 tersebul di dapal nilai t dari dua dimensi berikut:
- Dimensi interdependent didapat nilai l hilung 1.043
- Dimensi independent di dapal nilai l hitung 0,993
dengan membandingkan nlai t hilung dialas dengan nilai t label pada taraf
signifikansi 5% dengan df 27 sebesar 1.703, maka dapat disimpulkan bahwa
dimensi self construal lidak dapal menjelaskan keterkaitannya dengan
komunikasi pemasaran yang persuasif. Karena nilai l hitung lebih kecil dari t
label.
4.4 Hasil Tambahan
4.4.1 Self Construal Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabet 4.11
Group Statistics
Std. Error Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Mean
Self Contrua/ Perempuan 18 121.9444 3.55581 .83811 laki-laki 12 121.8333 3.7'3761 1.07895
Dari tabel di alas menunjukkan nilai rata-rata self construa/ pada jenis .
kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, dan standar ·
error perempuan (0.83811) Jebih rendah dari (1.07895) laki-laki.
71
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang berjenis kelamin perempuan
lebih memperhatikan "Self Construal " nya dibandingkan laki-laki. Melalui
spss 11.5. besarnya hubungan jenis kelamin pada variabel self construal
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Independent Samples Test
Self Construal Equal variances Equal variances
assumed not assumed Levene's Test for F .040 Equality of Variances Sig. .844 I-test for Equality of T .082 .081 Means Of 28 22.888
Sig. (2-tailed) .935 .936 Mean Difference
.1111 . 1111
Std. Error Difference
I 1.35219 1.36623
95% Confidence Lower -2.65873 -2.71591 Interval of the Upper 2.88095 2.93813 Difference - -··---· ~=~~L~-~~-'
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat
nilai t hitung sebesar 0.082, sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5%
dengan df 28 adalah sebesar 1,701 Karena nilai t hitung yang diperoleh lebih
kecil dari nilai t tabel, maka jenis kelamin memiliki hubungan yang rendah
terhadap Self Construal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin
kurang memiliki hubungan yang berarti dengan self contrual ..
4.4.2 Self Construal Berdasarkan Usia
N Mean Std. Deviation
Tabel 4.13
Descriptives
Self Construal 95% Confiden.:e Interval for
Std. Error Mean
Lower Bound Ueeer Bound
72
Minimum
26 - 35 tahun 11 120.8182 3.21926 .97064 118.6555 122.9809 118.00 36- 45 tahun 15 122.6667 3.33095 .86005 120.8220 124.5113 119.00 46 - 55 tahun 4 122.0000 5.41603 2.70801 113.3810 130.6181 118.00 Total 30 121.9000 3.56584 .65099 120.5686 123.2314 116.00
Dari tabel diatas menunjukkan usia dari rentangan 35-45 tahun lebih tinggi
nilai rata-ratanya (122.6667) yang memiliki nilai maksimum (129) dan
minimum (119). Serta standar error yang rendah juga berada direntangan
usia 35-45 tahun Jika diamati rentangan usia 36-45 m1~rupakan usia dimana
seseorang telah mampu mendalami perencanaan dan 1Pengelolaan
manajemen yang produktif yang berkaitan dengan self construal nya.
Untuk lebih jelasnya berapa besar usia berkaitan dengan self construal
Maximum
127.00
129.00
130.00
130.00
seseorang hal ini dapat tergambar melalui tabel hasil perhitungan SPSS 11,5
dibawah ini:
label 4.14
Self Construa/
Sum of Sau ares Of Mean Snuare _E Sin.
Between Groups 21.730 2 10.865 .845 .440 Wrthin Groups 346.970 27 12.851 Total 368.700 29
73
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat
nilai f hitung sebesar 0,845, sementara nilai f tabel pada taraf signifikansi 5%
dan 1 % dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang
diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia kurang memiliki hubungan
yang berarti pad a variabel Self Construa/.
4.4.3 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Berdasarkan Jenis
Kela min
Tabel 4.15
Group Statistics
I Jenis Kelamin Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean Komunikasi perempuan 18 70.1667 2.64019 .62230 Pemasaran Yang Persuasif
laki-laki 12 70.5000 2.74690 I .79296
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata Komunikasi Pemasaran Yang
Persuasif pada jenis kelamin perempuan lebih rendah dibandingkan dengan
laki-laki, dan standar error perempuan (0.62230) lebih rendah dari (1.79296)
laki-laki.
74
Dari hasil yang dijabarkan melalui tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat
komunikasi pemasaran yang persuasif lebih tinggi dimiliki oleh subyek yang
berjenis kelamin laki-laki, namun tingkat kesalahanpun juga lebih tinggi.
Besar kecilnya hubungan jenis kelamin sebagai variabel kcntrol terhadap
komunikasi pemasaran yang persuasif dapat terlihat melalui t hitung yang
tertera dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.16
Independent Samples Test
Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Equal variances Equal variances assumed not assumed
Levene's Test for F .048 Equality of Variances Sig. .828 I-test for Equality of T -.333 -.331 Means Df 28 23.062
Sig. (2-tailed) .741 .744 Mean Difference
-.3333 -.3333
Std. Error Difference .99975 1.00799
Lower -2.38123 -2.41821 Upper 1.71457 1.75154
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat
nilai t hitung sebesar -0,333, sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5%
dengan df 28 adalah sebesar 1. 701. Karena nilai t hitung yang diperoleh lebih
kecil dari nilai t tabel, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan tingkat komunikasi pemasaran yang persuasif berdasarkan jenis
75
kelamin diterima. Artinya jenis kelamin tidak ada hubun!~annya sebagai
variabel kontrol pada tingkat komunikasi pemasaran yang persuasif
Berdasarkan Us!a
Tabel 4.17
Descriptives
K 'k . p omum as1 emasaran y p 'f ang e.!!!~as1
Std. Std. 95% Confidence Interval for N Mean Deviation Error Mean Minimum Maximum
Lower Bound UE!E!er Bound 26- 35 tahun 11 69.8182 2.35874 .71119 68.2336 71.4028 66.00 74.00 36 -45 tahun 15 70.6000 3.13506 .80947 68.8639 72.3361 64.00 75.00 46 - 55 tahun 4 70.5000 1.29099 .64550 68.4457 72.5543 69.00 72.00 Total 30 70.3000 2.64119 .48221 69.3138 71.2862 64.00 75.00
Dari tabel diatas menunjukkan usia dari rentangan 36-45 tahun lebih tinggi
nilai rata-ratanya (70.6000) yang memiliki nilai maksimum (75) dan minimum
(64). Namun stander error yang dihasilkan juga lebih tinggi pada rentangan
usia 35-45 tahun.
Untuk mengetahui besar kecilnya hubungan yang berdasarkan usia terhadap
komunikasi pemasaran yang persuasif maka penulis mencoba menghitung
hasil deskriptif tersebut dengan melalui one way anava atau uji f. Hasil uji f
tersebut yang tergambar pada tabel berikut:
76
Tabel 4.18
Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Sum of Squares di Mean Square .£. Sia.
Between Groups 4.064 2 2.032 .277 .7RO Within Groups 198.236 27 7.342 Total 202.300 29
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat
nilai f hitung sebesar 0,277, sementara nilai ftabel pada taraf signifikansi 5%
dan 1% dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang
diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia mernili~1i hubungan yang tak
berarti atau tidak adanya signifikansi hubungan terhadap Komunikasi
Pemasaran Yang Persuasif
76
Tabel 4.18
Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Sum of Squares df Mean Square F Siq.
Between Groups 4.064 2 2.032 .277 .760 Within Groups 198.236 27 7.342 Total 202.300 29
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat
nilai f hitung sebesar 0,277, sementara nilai f tabel pada taraf signifikansi 5%
dan 1 % dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang
diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia memilik.i hubungan yang tak
berarti atau tidak adanya sinifikansi hubungan terhadap Komunikasi
Pemasaran Yang Persuasif
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan, bahwa :
1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan
komunikasi pemasaran yang persuasif.
2) Self Construal yang lndependen memiliki persentase (63.33%) lebih
tinggi dibandingkan dengan self construal yang Interdependent
dengan persentase (36.67%) yang di miliki oleh area manager
Asuransi Bumiputera 1912. Oleh sebab itu orang-orang yang berada
dalam area manager dominan memiliki diri yang otonomi, unik, dan
mandiri. Dan keterkaitannya pada proses komunikasi pemasaran yang
persuasif sangat rendah ditunjukkan pada matrilcs correlation r
(Interdependent 0.344 dan Independent 0.340) berada dibawah nilai r
label (N = 30; a= 5% & 1%).0.361 dan 0.463. Jika di analisa melalui
Gui/ford's Rule menunjukkan bahwa dimensi Interdependent maupun
Independent memiliki korelasi yang sangat kecil dan tidak erat. Artinya
77
78
perbedaan independent dengan interdependent seseorang tidak ada
hubungannya dengan proses komunikasi pemasaran yang persuasif.
5.2 Diskusi
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas terdapat hal-hal yang ingin peneliti
diskusikan beserta dengan penjelasan-penjelasannya. Hal yang sangat
menarik adalah tidak ada variabel self construa/ dalam penelitian ini yang
memiliki hubungan yang signifikan terhadap komunikasi pemasaran pada
area manager dalam memasarkan polis asuransi.
Hal ini terbukti pada penghitungan statistik yang menyatakan bahwa r hitung
yang dihasilkan pada kedua variabel (self construal clan komunikasi '
pemasaran yang persuasif = 0.30) berada dibawah nilai r tabel (N = 30; a=
5%, 2,042). Artinya nilai r hitung (0.30) lebih kecil dibandingkan nilai r tabel
(2.042) dalam taraf signifikansi 5 % sehingga dalam penelitian ini hasilnya
menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel self
construa/ dengan variabel komunikasi pemasaran yan£1 persuasif. Hal ini
disebabkan oleh variabel penelitian Self Construal lebih memiliki sifat yang
subyektif pada masing-masing orang dalam area manager yang menitik
beratkan pada aspek ,emosional individu, sedangkan variabel komunikasi
pemasaran yang persuasif merupakan kondisi obyektif rnsional. Keduanya
memiliki pemahaman yang kontradiktif antara satu dan yang lainnya.
79
Oleh karena itu, keduanya memiliki ranah yang berbeda. Artinya sudut
pandang sebagai penilaian akhir untuk membandingkan korelasi antara
kedua variabel menjadi sangat berbeda sehingga tidal< ada titik temu pada
penilaian akhir. Self Construa/ adalah faktor yang sangat subyektif emosional
dimana setiap individu memiliki sudut pandang penilaian yang berbeda
terhadap diri. Dengan kata lain komunikasi pemasaran yang persuasif dapat
di nilai berbeda pada derajat keterhubungan diri seseorang yang memandang
aspek tersebut sebagai tuntutan karir. Atau komunikasi pemasaran yang
persuasif dapat di nilai berbeda pada derajat keterpisahan diri seseorang
dalam memandang aspek tersebut sebagai peluang karir.
Kemudian faktor lain yang dapat mempengaruhi komunikasi pemasaran yang
persuasif sehingga tidak berkorelasi dengan self construa/ adalah dari
strategi komunikasi pada lingkungan khalayak. Karena keberhasilan atau
tidaknya komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dilihat dari strategi
komunikasi pada individu ketika menghadapi kemauan pasar.
Sebagaimana pada penelitian sebelumnya yang dilakuk:an oleh Priza
Audermando P. (2005) berimplikasi praktis khususnya bagi bidang
komunikasi terapan. Sebagaimana ilustrasi, individu yang tingkat otonomi
80
dan stabilitas dirinya (self construa~ tinggi cenderung sulit melakukan
konformitas dengan pendapat orang lain yang dia anggap tidak rasional.
lndividu dengan self construa/ seperti ini akan rentan terhadap konflik-konlik
personal. Pada area komunikasi seorang pemimpin akan mudah melakukan
pendekatan personal, penugasan atau pengawasan terhadap bawahannya
bila ia dapat memetakan dengan jelas kecenderungan tingkat stabilitas diri
karyawannya, terutama untuk tugas-tugas yang membutuhkan pencapaian
individu atau kelompok. Adapun pada bidang pemasaran, seorang konsumen
yang memiliki stabilitas diri tinggi cenderung menyukai pesan-pesan iklan
yang merefleksikan keunikan dan otonomi diri. Jadi dibutuhkan inovasi
strategi taktik komunikasi yang baru, yakni meningkatkan keakuratan,
ketajaman dan fokus dalam mendefinisi target khalayak program komunikasi
berbasis self construal, serta pengambilan keahlian dan keterampilan
komunikasi.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi maka untuk
perkembangan skripsi selanjutnya ada beberapa pemikiran sebagai bentuk
kontribusi untuk penelitian lanjutan dan untuk memperkaya khasanah
intelektual kita. Adapun saran tersebut terdiri dari saran teoritis dan saran
praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin
mengembangkan sekaligus menyempurnakan penelitia11 yang penulis
lakukan. Sedangkan saran praktis diajukan kepada asuransi untuk
mengembangkan strategi pelayanan.
5.3.1 Saran teoritis
81
1. Pada penelitian ini sampel terdiri dari orang-orang yang berada dalam
wilayah manager. Namun pendekatan terhadap komunikasi
pemasaran rnasing-masing memiliki karateristik yang berbeda. Hal ini
dapat menjadi pertimbangan agar melakukan pendekatan yang
mendalam terhadap subyek penelitian, sehingga Self Construa/
individu dapat tergambarkan melalui komunikasi pemasaran yang
persuasif.
2. Secara teoritis variabel self construa/ dengan komunikasi pemasaran
berbanding lurus atau berkorelasi, namun pada penelitian ini tidak
menunjukkan adanya korelasi. Maka diharapkan pada penelitian
selanjutnya dengan metodologi yang sama, lebih memperhatikan
faktor penyebaran skala yang dapat menimbulkan bias dari hasil yang
diharapkan. Kemudian yang menjadi pertimban£1an untuk penelitian
selanjutnya, metode penelitian dapat dilakukan secara kualitatif.
82
Karena pada metode ini peneliti dapat memperoli~h data secara detail
melalui observasi maupun wawancara langsung, sehingga tujuan
penelitian yang dimaksud dapat diperoleh.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap komunikasi pemasaran
ditinjau dari variabel-variabel lain yang mempengaruhi perilaku klien
dalam membeli jasa atau polis asuransi yang ditawarkan. Hal ini
dikarenakan selama ini peneliti melihat bahwa pemelitian yang
berkaitan dengan komunikasi pemasaran ditinjau dari kemampuan
area manager dalam meyakinkan klien dalam membeli polis asuransi
masih jarang dilakukan.
5.3.2 Saran praktis
1. Manager harus mengolah pengalamannya dalam berkreativitas untuk
mengembangkan inovasi-inovasi baru guna mernbuat strategi
komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kemauan pasar.
2. Untuk area manager perlu melakukan segmentasi pasar berdasarkan
karakteristik klien agar bisa menjangkau target marketnya, sehingga
kedua belah pihak baik itu area asuransi dan klii~n sama-sama
memperoleh keuntungan dan kepuasan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Andreas A. Danandjaja, 1986. Sistem Nilai Manager lnclonesia. Jakarta : PT
Pustaka Binaman Pressindo.
John, w. Berry; Ype H. Poortinga; Marshall H.Segal; Pierre R. Dasen, 1999.
Psikologi lintas Buda ya: Riset dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia
Kontjaraningrat. 1977. Metode penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Morissan, 2007. Periklanan dan komunikasi pemasaran terpadu. Tangerang:
Ramdina Prakarsa.
Terence A, shimp., 2005. Perik/anan Promosi aspek tambahan komunikasi
terpadu. Jakarta: Penerbit Erlangga
Devito, Joseph A. 1997. Human communication: Fifth ed. Komunil<asi antar
manusia, ed. ke-5. Agus Maulana.(terj). Jakarta: Profesional Books.
Rollo, May. 1996. Manusia mencari dirinya. Jakarta: Mitra Utama, cet. Ke-2
Sendjaya, 1999. Pengantar komunikasi. Tangerang: Uniiversitas Terbuka
Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian suatu Pemdekatan Praktek.
Jakarta: PT . Rineka Cipta Ed Revisi V
Sevilla, G. Consuello, et. al. 1993. Pengantar Metode F'enelitian. Alimuddin
Tuwu (terj). Jakarta : UI Press
Saifudin Azwar, 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yo9yakarta:Pustaka
Pelajar
S. Sulistiyo dan Lily Surayya Eka Putri, 2005. Pengantar statistik Psikologi I.
Jakarta: UIN Fakultas Psikologi
S. Sulistiyo, 2006. Statistik Psikologi II. Jakarta: UIN Fakultas Psikologi
Kotler, Phillip. 2000. Marketing Management. The Millenium Edition. The
Prentice Hall International. USA..
Kerlinger, Fred N. 1993. Asas-asas penelitian behavioural, Yogyakarta: Gajah
Mada perss.
Forge!, Alan. 1993. Defeloping Throught Releationships: Origin Of
Communication, Self In Culture. New York: Harvester wheatsheaf
University of utah
Jalaludin Rakhmat. 2001. Psikologi Komunikasi. ed. Revisi. Cet. ke-16.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Singgih, S. 2004. Mengolah data statistic secara professional. Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo.
Jurnal
Priza, 2005. Jurnal Thesis: Pola hubungan variabilitas Budaya, sosialisasi
individual, ldentitas Budaya dan perubahan generas:i dengan self
construal individu (Kasus Mahasiswa dari cohort Human Capital Generation
pada konteks generasi budaya kolektivis) .
... , 1994. Individualism and collectivism theory, Methode, and Aplication sage
publication International Educational & Professional publisher thousand
oaks. London: Newdelhi. Vol.18
Smith, D. Ronald. 2005. Strategic Planning For Public R'elations. Second
Edition. Lawrence Erlbaum Associates Publisher. London.
Skripsi I tesis
Aquira k. Moeladi, 2005. Tesis: Rancangan intervensi strategi SOM untuk
meningkatkan kesiapan manager lini melaksanakan strategi penjualan
dan pemasaran PT X yang baru. Depok: Psikolo!~i UI Pasca sarjana
PIO.
Anne Lydia, 1997. skripsi: sikap Kreatif Menager Tingkat Menengah di
Jakarta : Studi Perbandingan Antara Manajer Pribadi, Manajer
Pemasaran, Manajer Keungan, dan R & D. Depok: Fakultas UI
Ade Iva Murti, 2005. Tesis: Analisis Self construal. Depok: Psikologi UI
Dewi Maulana, 2002. Skripsi: Peran dalam keluarga, nilai keluarga, Family
Bonds dan self construal pada individu dengan /afar belakang jawa
dan batak. Depok: Psikologi UI
Internet
Ida Yustina, 2004. Beberapa Proses Yang Terdapat Dalam Komunikasi.
Retreivied: 16 Februari 2008, Digitized by USU digital library.
From: http://www.google.eo.id/search?hl=id&client=firefox
a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen
US%3Aofficial&hs=DQ1&q=definisi+Persuasif++memurut+psikologi&btn
G= Telusuri&meta=cr%3DcountrylD
Ubaydillah, AN. Jakarta;16 Juni 2003. Membuat Sekat Pembatas. Retreivied:
16 Februari 2008.
From: http://www.google.eo.id/search?hl=id&client=:firefox
a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-
US%3Aofficial&hs=QP1 &g=definisi+makna+diri+menurut+psikologi&btn
G= Telusuri&meta=cr%3DcountrvlD
http://www.Gooale.eo.id/ .
Wina Puspita Sari. 2007. Perencanaan Strategis Komuoikasi Pemasaran
Layanan Jasa Pendidikan Fakultas I/mu Komunikasi, Universitas Budi
Luhur. From: http://www.google.eo.id/search?client=firefox
a&rls=org.mozilla%3Aen
US%3Aofficial&channel=s&hl=id&g=Komunikasi+Pemasaran&meta=&bt
nG=Telusuri+dengan+Google
http://www.Google.eo.id/
..... 2005. komunikasi pemasaran pada konsumen teh. IRetreivied: September
2007 From: http://www.Google.eo.id/ search?hl=id&q=komunikasi
pemasaran
PERNY AT AAN KESEDIAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama lengkap Usia Jenis Kelamin Alamat/ Tip Jabatan
Menyatakan bahwa, I. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilaksanakan oleh saudari
Khairunnisa. 2. Data yang saya berikan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
pen el itian semata. Jakarta, 26 November 2007
( )
Saya y:ong bertanda tangan dibawah ini : Nama : Khairunnisa Fakultas : Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta NIM : 103070029101
Adalah mahasiswi yang sedang menyelesaikan tugas akhir program saijana yang ditempuh dengan melakukan penelitian tentang "Hubungan Self Construal Dcngan Komunikasi Pcmasaran Pada Arca Manager Asuransi Lokal" di lingkungan PT Asuransi Bumi Putera 1912. Untuk itu. saya meminta kesediaan anda untuk menjadl responden dalam penelitian saya ini. Hasil penelitian ini dapat dikatakan bermutu dan bermanfaatjika data atau informasi yang masuk dari anda adalahjawaban yangjujur dan sesuai dengan keadaan anda. Semakin jujur jawaban yang anda berikan semakin baik mutu data yang diperoleh dalam penelitian ini. Sesuai dengan kode etik, saya akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan. Terima kasih atas kesediaan anda.
Jakarta, 26 November 2007 Peneliti
(Khairunnisa)
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, berikanlah jawaban dengan member! ctklist
( v") pad a kolom di sebelah kanan yang scsuai dengan pilihan anda.
a) Tandailah kolom SS jika anda sangat setuju
b) Tandailah kolom S j ika anda setuju
c) Tandailah kolom TS jika anda tidak setuju
d) Tandailah kolom STS jika anda sangat tidak setuju
Skala Self Construal
No Pernvataan :'s s TS STS NI Saya mengambil keputusan tanpa menimbulkan
banyak masalah. Saya mampu mempertahankan keputusan yang telah sava bllat. Sava lebih suka meniadi orang vang independent. Kreativitas saya ada karena kemamouan saya. Saya merasa menjadi pribadi yang unik dalam aktivitas kerja.
N2 Saya adalah orang yang menyenangkan. Ekspresi saya dalam menawarkan jasa banyak membuat klien tertarik untuk membeli. Sava ouas atas hasil keria saya. Sava memahami diri sava. Target saya sangat memuaskan setiap kali menyelesaikan pekerjaan. Saya sangat peduli dengan masalah-masalah kecil /sepele.
N3 Saya menyukai cara-cara praktis untuk tujuan sava. Menurut saya, kebersamaan adalah modal utama kreativitas sava. Saya melihat masalah orang lain sebagai pelajaran untuk saya. Saya pikir kesuksesan ada pada cara saya melakukan oekeriaan. Jika ada yang ingin saya katakan, biasanya saya akan utarakan. Saya lebih senang berbicara langsung dengan calon klien. Saya akan senantiasa berinisiatif memulai pembicaraan dengan orang lain. Saya tidak peduli dengan masalah-masalah kecil Wuig timblll daliuii proses Reria sava.
N4 Saya sering mengalami kegagalan bila saya menyelesaikan pekerjaan sendiri. 13anyak hal mengganel!ll diri saya. Saya kurang memiliki strategi sendiri dalam melaksanakan oeniualan. Terkadang saya tidak memiliki keyakinan dalam melaksanakan strategi penjualan.
No Pernyataan SS s TS STS N4 Saya sering berharap menjadi orang lain.
- --· --- -- ----- ---- ,, - "-"- --
Terkadang saya merasa malu dengan kekurangan NS vang sa_)'a miliki.
Terkadang saya melakukan hal yang tidak benar untuk menl!!!apai tujuan hidup saya. Saya lebih memilih bersenang-senang dengan teman dari pada mencari calon klien. Merupakan ha! yang berat bila menjadi diri sendiri. Saya kurang menyukai berada bersama orang-orang yang tidak dikenal. Sava pikir kemandirian bukan ciri kbas sava. Sebisa mungkin saya berpedoman pada orang lain dalam bersikap. Saya kurang memahami situasi calon klien. Terkadang saya sulit menyesuaikan diri dengan calon klien. Sava tidak suka menjadi diri sava sendiri.
Skala Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
No Pernvataan s;s s TS STS !.I Keberhasilan dalam melakukan promosi
merupakan pengalaman yang utama. 1.2 Penguasaan bahasa merupakan modal
keoercavaan diri sava. 1.3 Saya mengekspresikan keterbukaan dalam
menyampaikan informasL Saya mengungkapkan kebersatuan secara verbal maupun nonverbal dalam meyakinkan klien. Saya pikir setiap orang pasti memahami kata-kata vang sava ucaokan. Saya sering bicara yang sesungguhnya pada
A.I klien. Saya senantiasa bersikap terbuka pada klien. Saya kurang ahli dalam berkomunikasi.
A.2 Menurut saya komunikasi yang sukses adalah jika timbul keinginan untuk membeli produk pada klien. Saya memiliki rencana lain atas apa yang akan saya bicarakan dengan orang lain. Saya berpedoman pada prinsip saya dalam
A.3 meyakinkan klien. A.4 Saya lebih senang berbicara langsung dengan
klien dibandingkan berbicara melalui media. R.1 Saya banyak menghabiskan waktu untuk
membina hubungan dengan calon klien. Saya senantiasa mencari informasi mengenai strategi yang digunakan untuk sasaran calon klien.
R.2 Saya mengkomunikasikan tujuan saya kepada pihak lain dalam interaksi saya. Saya senantiasa antusias mendatangi rumah klien untuk menawarkan jasa. Bagi saya, kepercayaan klien adalah hal yang utama.
R.3 Gaya komunikasi saya berbeda dengan orang lain. Penolakan calon klien dikarenakan saya kurang menguasai komunikasi vang efektif..
S.1 Rekan kerja saya memiliki wawasan yang lebih mendalam. Saya sering gaga! mengekspresikan diri saya ketika meyakinkan calon klien.
No Peroyataan SS s TS STS
S.2 Kegagalan saya dalam menarik perhatian calon klien karena pengalaman yang masih kurang,
S.3 Saya merasa informasi yang saya sampaikan pada calon klien sia-sia saja
Saya kurang antusias menghadapi calon klien yang tidak menyukai jasa yang saya tawarkan.
S.4 Saya merasa sulit membeti informasi kepada klien yang telah menggunakan jasa lain.
Saya merasa penampilan saya kurang meyakinkan setiap kali presentasi.
Menurut saya pengalaman bukan ha! yang utama untuk menarik perhatian calon klien.
Validity skala Self Construal
R E L I A B I L I T Y AN A L Y S I S - S C A L E: (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAROOOOl 186.1379 174.9089 -.0131 .8575 VAR00002 185.4138 170.6084 .2852 .8511 VAR00003 185.3448 167 .5911 .5219 .8478 VAR00004 185.3793 169.2438 .4137 .8494 VAR00005 186.8276 177.6478 -.1381 .8592 VAR00006 185.3793 170. 7438 . 2697 . 8513 VAR00007 185.5172 164. 6872 .6062 .8457 VAR00008 185.3103 165.5074 .6605 .8458 VAR00009 185.5517 175.1133 -.0093 .8556 VAROOOlO 185.5862 167 .8227 .2886 . 8511 VAROOOll 186.3793 165.4581 .4462 .8478 VAR00012 186.3448 177 .6626 -.1410 .8590 VAR00013 186.6207 164.0296 .4229 .8480 VAR00014 185.8276 173.0049 .1323 .8533 VAR00015 185.6552 163.3768 .7249 .8440 VAR00016 185.6897 170.8645 . 2379 .8518 VAR00017 185.4138 171.1084 .3403 .8507 VAR00018 185.7931 167.6700 .5118 .8479 VAR00019 185.4138 165.6084 .8157 .8452 VAR00020 185.7931 167.6700 .5118 .8479 VAR00021 185.4138 172.2512 .2434 .8518 VAR00022 185.8966 168.2389 .2858 . 8511 VAR00023 185.4483 170.5419 .3418 .8505 VAR00024 185.5172 170.4015 .3320 .8505 VAR00025 185.2414 165.1897 .7624 .8451 VAR00026 186.5862 178.5369 -.2339 .8582 VAR00027 185.2759 166.9212 .4962 .8477 VAR00028 185.7241 174.7783 -.0071 .8573 VAR00029 185.9655 171.4631 .1697 .8532 VAR00030 185.5517 168.9704 .5406 .8485 VAR00031 186.0690 169.7094 .2502 .8517 VAR00032 185.3103 169.5788 .3741 .8499 VAR00033 185.3448 169.9483 .3149 .8506 VAR00034 185.4483 168.5419 .5866 .8481 VAR00035 185.6207 164.7438 .6103 .8457 VAR00036 186.2759 175.5640 -.0357 .8560 VAR00037 185.7586 171. 5468 .3782 .8507 VAR00038 185.8276 169. 0049 .3579 .8499 VAR00039 186.2069 173.0271 .1031 .8541
VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066
Reliability N of Case Alpha
185.9310 185.9655 185.5862 185. 5172 186 .1034 185.7931 186.4483 185.9310 186.2759 186.5862 185.4828 185.6552 185.4828 186.1034 186.1379 185.8276 185.6207 186.2759 186.5172 185.6897 185.7931 186.0690 185.6897 185.8966 185.9655 186. 7586 185.8621
Coefficients 66 items
~ .8533
167.5665 169.6773 170.1084 168.8300 175.8818 171.0271 177.1133 170.1379 164.9212 173.8941 166. 4729 171.7340 166.0443 169.8103 176.4803 169.5764 170.4581 173.2783 178.4015 168.7217 171.5985 172.0665 163.7931 169.9532 170.1059 182.0468 172.3374
.5001 .8480
.3935 .8497
. 2735 .8512
.3265 .8503 -.0547 .8563
.2206 .8521 - . 1166 .8582
.2909 .8509
.4354 . 84 '79
.0495 .8552
.6823 .8463
.2587 .8515
.6249 .8463
.2433 .8518 -.0848 .8576
.3230 .8504
.3931 .8501
.0902 .8543 -.1714 .8600
.4578 .8488
.2754 . 8514
.1450 .8535
. 6117 .8452
.3110 .8506
.3182 .8506 -.3780 .8622
.1230 .8541
N of Item 66
Relibility Skala Self Construal
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Statistics for Scale
Mean Variance 103.1379 115.4803
Item-total Statistics Scale Scale Mean Variance if Item if Item
N of Std Dev Variables 10.7462 34
Corrected Alpha Item- if Item Total Delete Deleted
Deleted Correlation
VAR00003 99. 7931 109.7414 . 4 693 .9199 VAR00004 99.8276 109.5764 . 4 950 . 9196 VAR00007 99. 9655 106.1773 .6537 . 9174 VAR00008 99.7586 107.1897 . 6860 . 9173 VAROOOll 100.8276 108.9335 .3503 . 9223 VAR00013 101.0690 105.7808 .4439 .9218 VAR00015 100.1034 105.7389 . 7265 .9165 VAR00017 99.8621 113.1946 .2148 . 9224 VAR00018 100.2414 109.4754 .4885 . 9197 VAR00019 99.8621 107.1946 .8577 . 9163 VAR00020 100.2414 110.1897 . 4 258 . 9204 VAR00023 99.8966 110. 0961 .4778 .9198 VAR00024 99. 9655 109.7488 .4817 .9198 VAR00025 99.6897 107.6502 .7212 . 917 3 VAR00027 99.7241 108.2783 . 5211 .9192 VAR00030 100.0000 110. 3571 .5318 .9195 VAR00032 99.7586 ll0.2611 .4159 . 9205 VAR00033 99.7931 110.2414 . 3772 . 9211 VAR00034 99.8966 109.3818 .6487 . 9184 VAR00035 100.0690 105.5665 .7095 .9166 VAR00037 100.2069 ll2.0271 .4217 . 9206 VARG0038 100.2759 llO. 6355 .3298 . 9218 VAR00040 100.3793 108.8867 .5203 .9193 VAR00041 100.4138 ll0.1798 .4535 . 9201 VAR00043 99. 9655 ll0.3202 . 3ll9 . 9223 VAR00048 100.7241 108.3498 .3535 . 9227 VAR00050 99.9310 108.2094 .6877 . 9177 VAR00052 99.9310 107.1379 . 6935 . 917 3 VAR00055 100.2759 llO. 7069 .3244 . 9218 VAR00056 100.0690 llO. 7808 . 4 662 . 9200 VAR00059 100.1379 109.3374 .5240 . 9193 VAR00062 100.1379 105.9803 .6182 . 9178 VAR00063 100.3448 109.8768 .4016 . 9208 VAR00064 100.4138 ll0.3227 .3870 .9209
Reliability Coefficients N of Case 66 items N of Iter1 34 Alpha ~ . 9219
Validity Skala Komunikasi Pemasaran yang Persuasif
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E, (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev ~/ariables
Scale 196.6207 127.2438 11.2802 68
Item-total Statistics
Scale Scale Correct•ed Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAROOOOl 193.5862 122.4655 ,2865 . 7690 VAR00002 193.7931 123.2414 .2033 '7715 VAR00003 193.5517 124.1847 .1073 . 7756 VAR00004 193.6207 123.0296 ,2008 .7716 VAR00005 193.2759 120.7069 .4567 ,7647 VAR00006 194.2069 122.3842 .2463 .7700 VAR00007 194.0345 125.6059 ,0589 . 7763 VAR00008 193.5517 125.9704 . 0298 .7778 VAR00009 193.1724 119. 7192 ,6563 .7616 VAR00010 193.1724 120.2906 .6032 ,7628 VAROOOll 193.4483 120.3276 .4488 .7644 VAR00012 193.5517 118.2562 ,5550 .7605 VAR00013 194.1034 121.4532 .2992 .7682 VAR00014 194.1724 131. 2192 -,2679 .7860 VAR00015 193.6207 124.3867 . 2157 . 7713 VAR00016 193.3103 120.8645 .5948 .7637 VAR00017 193.3793 124.2438 ,1066 .7755 VAR00018 193.5862 119.7512 .4042 .7646 VAR00019 194.4138 128.2512 - . 0991 .7795 VAR00020 193.2414 120.5468 ,4621 .7644 VAR00021 193.2414 119.7611 .6698 '7616 VAR00022 193.9310 124.9236 .113B .7742 VAR00023 193.4828 122.2586 ,4138 .7669 VAR00024 193.5862 129.6084 -,2301 .7809 VAR00025 193.1724 120.5049 .5834 .7632 VAR00026 194.0000 124.3571 '1211 ,7744 VAR00027 194.0000 120.7143 .3480 ,7666 VAR00028 193. 8621 121. 9089 .2533 . 7697 VAR00029 193.8966 123.5246 .1890 . 7719 VAR00030 193.4138 119. 9655 .6538 .7620 VAR00031 193.3448 121.3054 .4871 ,7651 VAR00032 193.7931 125.3842 .0672 . 7762 VAR00033 193.2414 119. 7611 .6698 .7616 VAR00034 193.5172 123.2586 .2363 . 7705 VAR00035 193.0690 119. 9951 . 6306 ,7622
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068
Reliability N of Case Alpha
193.0000 193.4483 193.7931 193.9310 193.9655 194.3103 193.7586 193.7931 194.1379 193.7931 193.7931 193.6552 193.7931 193.5862 193.5862 193.8621 194.2759 194.0345 193.8621 193.8621 194.5172 194.1034 194.0690 194.7586 194.3448 193.4828 193.6552 194.4138 193.4483 193.4138 193.6897 193.4828 193.6207
Coefficients 68 items
~ .7744
119. 7143 125.3990 121.5985 123.6379 121.7488 126.0074 125.2611 120.3842 126.7560 124.5271 127.4557 123.3768 125.6700 123.0369 121.9655 127. 9803 130.1355 121.8202 124.2660 127.6946 126.9729 131. 7389 129.3522 130. 7611 130 .1626 123.7586 127.0911 128.2512 124.8990 122.1084 122.9360 124.1158 123. 5296
.6742 .7615
.1287 .7733
.3280 .7676
.1956 . 7717
.3416 .7674
.0456 . 7763
.1100 .7740
.4448 .7645 -.0078 . 77 86
.1554 .7728 -.0434 .7784
.3266 .7690
.0671 .7756
.3577 .7684
.3967 .7668 -.0777 . 7797 -.2074 .7839
. 2797 . 7689
.1346 .7738 -.0597 . 7797 -.0080 . 7771 -.3147 . 7 864 -.1528 . 7833 -.2522 .7847 -.1954 .7849
.2436 .7705 -.0232 .7785 - . 0991 . 7795
.2557 .7712
.4507 .7664
.3427 .7684
.2985 ."1701
.3401 .7691
N of Item 68
Reliability Skala Komunikasi Pemasaran yang Pe1'Suasif
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
Scale 82.3103 95.5788 9. 77 64 26
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Alpha Mean Variance Item- if Item if Item if Item Total Delete
Deleted Deleted Correlatio;:1
VAR00005 78.9655 88.9631 .5388 .. 9453 VAR00009 78.8621 88.1946 . 74.98 .9431 VAR00010 78.8621 88.4803 .7186 .9434 VAROOOll 79.1379 87.1232 .6527 .9440 VAR00012 79.2414 85.9039 .7038 .9433 VAR00016 79.0000 88.4286 .7825 .9429 VAR00018 79.2759 85.8498 .6325 .9446 VAR00020 78.9310 88.3522 .5851 .9448 VAR00021 78.9310 87.6379 .8325 .9423 VAR00023 79.1724 88.6478 .6863 .9437 VAR00025 78.8621 88.1946 .7498 . 9431 VAR00027 79.6897 98.1502 -.2065 .9567 VAR00030 79.1034 87.5246 .8499 .9421 VAR00031 79.0345 89.0345 .6294 .9443 VAR00033 78.9310 87.6379 .8325 .9423 VAR00035 78.7586 89.1897 .6416 .9442
· VAR00036 78.6897 89.2217 .6553 .9441 VAR00038 79.4828 86.6158 .6395 .9443 VAR00040 79.6552 87.6626 .5957 .9448 VAR00043 79.4828 86.8300 .6'777 .9437 VAR00047 79.3448 89.5911 .607E .9445 VAR00049 79.2759 88.9212 .6813 .9438 VAR00050 79.2759 88.4926 . 635=1 .9442 VAR00065 79.1034 89.4532 .6332 .9443 VAR00066 79.3793 89.2438 .6047 .9445 VAR00068 79.3103 89.1502 . 7109 .9436
Reliability Coefficients N of Case 68 items N of Item 26 Alpha ~ .9464
Data mentah self construal
NO. NAMA USIA JK 1 2 3 4 s s 1 a s 10 11 12 13 14 15 1s 11 1s 19 20 21 22 23 24 25 2s 21 2a 29 30 31 32 33 34 1 yz 36W 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 PM 47 p 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 M 34W 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 SM 28 p 3 3 3 3 2 1 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 5 T 36 p 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 6 R 32W 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 7 RH 44 p 1 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 8 R 34W 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 9 EH 39W 4 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2
10 JD 38 p 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 11 EA 45 p 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 12 SH 33W 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 13 MS 52W 3 3 4 2 2 3 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 14 KM 45W 1 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 15 MH 41 p 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 16 MN 43 p 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 17 w 31 w 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 18 IW 27 p 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 19 s 40 p 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 20 SN 38W 3 3 4 2 2 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 21 SS 43W 1 2 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 22 RP 40W 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 23 MU 52W 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 24 MK 30W 3 3 4 2 2 3 2 4 4 1 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 25 EP 32W 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 26 RA 39W 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 27 NT 34W 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 28 A 32 p 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 29 AW 38 p 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 30 DO 52W 1 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
Data Mentah Penelitian Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
No NAMA USIA JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 YZ 36 w 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 PM 47 p 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 M 34 w 2 3 .3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 SM 28 p 3 3 3 3 2 1 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 5 T 36 p 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 6 R 32 w 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 7 RH 44 p 1 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 B R 34W 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 9 EH 39 w 4 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3
10 JD 38 p 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 11 EA 45 p 2 2 .3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 12 SH 33 w 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 13 MS 52 w 3 3 4 2 2 3 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 14 KM 45W 1 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 15 MH 41 p 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 16 MN 43 p 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 17 w 31 w 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 18 IW 27 p 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 19 s 40 p 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 20 SN 38 w 3 3 4 2 2 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 21 SS 43 w 1 2 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 22 RP 40 w 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 23 MU 52 w 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 24 MK 30 w 3 3 4 2 2 3 2 4 4 1 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 25 EP 32 w 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 26 RA 39 w 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 27 NT 34 w 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 28 A 32 p 2 3 .3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 AW 38 p 3 3 4. 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 30 DO 52 w 1 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAJ\1 NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLO(~l
.JI .. Kerta Mukti No.5 Circ~deu Ciputat Jakarta Sclatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714
Nomor : Un.01/F7/KM.01.3/ 2';18S- /2007 .Jakarta, 25 Oktober 2007 Lamp. Hal : Izin Try Out
Kepada Yth. Bapak Ke pal a Kantor Wilayah Asper J alrnr~a I AJB Bumi Putra 1912 di Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :
Nam a Tempat/T gl Lahir Alam at
: KhnirunniSa : Jakarta. 28 .Tuni 1984 : JI.Raya Dcpok Zikon I:; Rtl4/8 No.20 Jak-Sel
adalah benar mahasiswa Fakultas l'sikologi UIN SyariCI-lidayatullah Jakarta
Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program
IX (Scmbilan) 103070029101 2007/2008 Strata I (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Hubungan Self Constrnal dengan komunilrnsi pc111asa1·an pada area Manajer Asuransi Lokal." mahas:swa terscbut mcmcrlukan izin Try Out di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Oleh knrcna itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk mencrima malrns:swa lersebut dan memberikan bantuannya.
Demikian atas perhatian dan banluan Bapak/lbu/~;audara kami ucapkan terima kasih.
No.3 78/Kawil.Jkt.I/SDMIXI/2007 Jakarta,, 19 Nopember 2007
Dari : Kantor Wilayah Asper Jakarta I
Untuk : Kantor Cabang Jkt.Garnbir
Rekomendasi Mengadakan Penelitian
Sesuai surat dari Pembantu Dekan Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No.Un.01/F7/KM.Ol.3/2985/2007 tanggal 25 Oktober 2007 perihal Ijin Try Out, dengan ini karni sarnpaikan sebagai berikut :
1. Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul " Hubw1gan Self Construal dengan Komunkasi Pemasaran pada Area Manager Asuransi Lokal" maka karni rekomendasikan mahasiswi atas narna Sdr. Khairumrisa dari Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, untuk mengadakan Try Out di Kantor Cabang yang Saudara pimpin.
2. Pelaksanaan Penelitian dengan cara akan membagikan lembar pertanyaan/quisionare kepada Pimpinan Unit Kerja dan mitra kerja.
Demikian karni sarnpaikan, atas perhatian dan bantuanuya karni ucapkan terima kasih.
·· - .. AJB BUMI PUTRA 1912 ~ 't:i~ .. Ka. ntor Wilayah. Asp~r, J.akarta l ' ·
\"'.·. .~l,J.b . -
,, c:::::::::: _ :_ - ·" P_l~-".\i.I •• ·" ~
.- Hart11ty A, SE Kabag Pengemb~ngan sbiVI
Explore Case Processing Summary
Cases
Valid Missino Total
N Percent N Percent N Percent Komunikasi pemasaran 30 100.0% 0 .QD/o 30 100.0% persuasif Self Construal 30 100.0% 0 .O°lo 30 100.0%
Descriptives
I Statistic Std. Error Komunikasi Mean 70.3001) .48221 pemasaran 95% Confidence Lower Bound 69.31313 persuasif Interval for Mean Upper Bound
71.286:2
5°/o Trimmed Mean 70.3704 Median 71.0000 Variance 6.9713 Std. Deviation 2.64119 Minimum 64.00 Maximum 75.00 Range 11.00 Interquartile Range 4.0000 Skewness ·.469 .427 Kurtosis ·.164 .833
Self Construal Mean 121.9000 .65099 95% Confidence Lower Bound 120.5686 Interval for Mean Upper Bound
123.2314
5°/o Trimmed Mean 121.7593 Median 121.0000 Variance 12.714 Std. Deviation 3.56564 Minimum 1 "16.00 Maximum 1 :10.00 Range "14.00 lnterqua1tile Range 5.5000 Skewness .826 .427 Kurtosis ·.214 .833
Tests of Normality
Kolmonorov-Smirnovlal St:@!liro-Wilk
Statistic df Sin. Statistic df Siq. Komunikasi pemasaran .155 30 .065 .966 30 .437 persuasif Self Construal .233 30 .000 .899 30 .008
.. a Lrlhefors S1gmf1cance Correction
Test of Homogeneity of Variance
I Levene Statistic df1 df2 Sia.
Komunikasi Based on Mean .048 1 28 .828 pemasaran persuasif Based on Median .111 1 28 .741
Based on Median and with adjusted df .111 1 26.973 .741
Based on trimmed mean .058 1 28 .811
Self Construal Based on Mean .040 1 28 .844 Based on Median .048 1 28 .828 Based on Median and with adjusted df .048 1 27.900 .828
Based on trimmed mean .026 1 28 .874
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Komunikasi pemasaran 70.3000 2.64119 30 persuasif Self Construal 121.9000 3.56564 30
Correlations
I Komun. Akhir Self Control Komunikasi Pearson
1 .300 pemasaran Correlation persuasif Sig. (2-tailed) .10i'
N 30 30 Self Construal Pearson
.300 ·1 Correlation Sig. (2-tailed) .107 N 30 30
T-Test Group Statistics
I Jenis Kelamin Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean Self Construal perempuan 18 121.9444 3.55581 .83811
laki-laki 12 121.8333 3.73761 1.07895
Independent Samples Test
Self Control Equal variances Equal variances
assumed not assumed Levene's Test for F .040 Equality of Variances Sig. .844 !-test for Equality of t .082 .081 Means df 28 22.888
Sig. (2-tailed) .935 .936 Mean Difference
.1111 .1111
Std. Error Difference 1.35219 1.36623
95% Confidence Lower -2.65873 -2.71591 Interval of the Upper 2.88095 2.93813 Difference
Oneway Descriptives
Komunikasi oemasaran oersuasi
! 95% Confidence Interval for I Std. rv1ean
N Mean Deviation Std. Error Minimum Maximum i Lower Bound Uooer Bound
26 - 35 tahun 11 69.8182 2.35874 .71119 68.2336 71.4028 66.00 74.00
36 -45 tahun 15 70.6000 3.13506 .80947 68.8639 72.33e1 64.00 75.00 46 - 55 tahun 4 70.5000 1.29099 .64550 68.4457 72.5543 69.00 72.00 Total 30 70.3000 2.64119 .48221 69.3138 71.2862 64.00 75.00
Test of Homogeneity of Variances
Komunikasi 1 emasaran oersuasif
Levene Statistic df1 cif2 Siq.
1.602 2 27 .220
ANOVA
Komunikasi nemasaran nersuasif
Sum of Snuares df Mean Snuare F Sia.
Between Groups 4.064 2 2.032 .277 .760 Within Groups 198.236 27 7.342 Total 202.300 29
Oneway Descriptives
Self Construal
Std. 95% Confidence' Interval for
Mean N Mean Deviation Std. Error Minimum Maximum
Lower Bound lJnner Bound 26 - 35 tahun 11 120.8182 3.21926 .97064 118.6555 122.9809 116.00 127.00 36 - 45 tahun 15 122.6667 3.33095 .86005 120.8220 124.5113 119.00 129.00 46 - 55 tahun 4 122.0000 5.41603 2.70801 113.3819 130.6181 118.00 130.00 Total 30 121.9000 3.56564 .65099 120.5686 123.2314 116.00 130.00
Test of Homogeneity of Variances
Self Construal
Levene Statistic dt1 df2 Sia.
1.058 2 27 .361
ANOVA
Self Construal
Sum of Sauares df Mean Souare F Sio.
Between Groups 21.730 2 10.865 .84:5 .440 Within Groups 346.970 27 12.851 Total 368.700 29
ANOVA(b)
Sum of Model Souares di Mean Sauare F
1 Regressio n
31.951 2 15.975 2.376
Residual 181.516 27 6.723 Total 213.467 29
a Predictors: (Constant), Aspek Dependens1, Aspek lnterdependens1 b Dependent Variable: Komunikasi
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized Coefficients Coeffici1~nts
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 47.039 18.273
Aspek .267 .256 .224
lnterdeoendensi Aspek .413 .416 .213 Deoendensi
a Dependent Vanable: Komumkas1
Sia.
:112(a)
t
2.574
'i.043
.993
Persentase Responden Berdasarkan Karakteri~•tik Kepribadian
Kategori Frekuensi % --
interdependensi 11 36.67% --
Dependensi 19 63.3:)% --
Jurnlah 30 100.00% --
Sia.
.016
.306
.330