SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN...

22
APLIKASI SISTEM PAKAR MENDEKTEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK BALITA Naskah Publikasi Diajukan oleh Eka Ristianingrum 08.12.3314 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN...

Page 1: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

APLIKASI SISTEM PAKAR MENDEKTEKSI DINI DAN PENCEGAHAN

PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK BALITA

Naskah Publikasi

Diajukan oleh

Eka Ristianingrum

08.12.3314

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

Page 2: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini
Page 3: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR DISEASE PREVENTION

AND EARLY DETECTION WORM IN CHILDHOOD

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDEKTEKSI DINI

DAN PENCEGAHAN PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK BALITA

Eka Ristianingrum

Jurusan Sistem Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development of symptoms of intestinal worms is influenced many factors ranging from temperature factors, the climate of tropical countries including one country Indonesia, body hygiene, environmental sanitation, social, economic, and population density. Therefore, they are susceptible to worms exposed to the disease if they live in environments that are not clean. To that end, mothers in particular also need to know the symptoms of intestinal worms, so that children can watch and learn more about the signs of worms for early prevention. In addition, the importance of knowing the symptoms and signs of intestinal worms worms are as relief to the children so that not too long worm nest. Many a mother realizes too late that his son had been exposed to intestinal worms. A mother knows her child after the periksaakan worms exposed to the pediatrician, whereas when the check with your pediatrician should be in line with other patients and doctors were examining patients one by one manually by medical science that is owned, nurses only equipment needed to help prepare physicians , helps during patient registration. Things like that in a sense less effective. Therefore, the author tries to give a solution to this problem is to build Expert Systems Applications To Mendekteksi Early Worms Symptoms And Prevention In Childhood. Expert System Applications To Dectection Early Symptoms And Prevention In Childhood Diseases Worms is an application created with Microsoft Visual Basic programming language and Microsft Accsess 6.0 as database processing. The function of this application is as a tool for early mendekteksi and prevent symptoms of worms that could detection worms symptoms early and can be treated before the disease becomes more severe intestinal worms and leads into a more dangerous disease. Key words: Expert System, Diseases Worms, Childhood

Page 4: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

1. Pendahuluan

Berkembangnya gejala cacingan dipengaruhi banyak faktor mulai dari faktor suhu,

iklim Negara tropis termasuk salah satunya Negara Indonesia, kebersihan tubuh, sanitasi

lingkungan, sosial ekonomi, dan kepadatan penduduk. Oleh karena itu, rentan bagi

mereka terkena penyakit cacingan jika tinggal di lingkungan yang tidak bersih. Untuk itu,

para ibu khususnya juga perlu mengetahui gejala penyakit cacingan, agar anak bisa di

awasi serta lebih mengenal tanda–tanda cacingan untuk pencegahan dini. Selain itu,

pentingnya mengetahui gejala cacingan dan tanda–tanda cacingan adalah sebagai

pertolongan kepada anak agar cacing tidak terlalu lama bersarang. Kebanyakan seorang

ibu telat menyadari bahwa anaknya telah terkena cacingan. Seorang ibu mengetahui

anaknya terkena cacingan setelah di periksaakan ke dokter anak, sedangkan saat di

periksakan ke dokter anak harus mengantri dengan pasien-pasien lain dan dokter pun

memeriksa satu persatu pasien secara manual dengan ilmu kedokteran yang dimiliki,

perawat hanya membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dokter, membantu

saat pendaftaran pasien. Hal seperti itu di rasa kurang efektif. Oleh karena itu penulis

mencoba memberi solusi untuk masalah tersebut yaitu dengan membangun Aplikasi

Sistem Pakar Untuk Mendekteksi Dini Dan Pencegahan Gejala Penyakit Cacingan Pada

Anak Balita.

Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendekteksi Dini Dan Pencegahan Gejala Penyakit

Cacingan Pada Anak Balita adalah aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemograman

Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsft Accsess sebagai pengolahan databasenya.

Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini dan

mencegah gejala penyakit cacingan agar gejala penyakit cacingan bisa didektesi lebih

dini dan bisa di obati sebelum penyakit cacingan tersebut menjadi semakin parah dan

mengarah menjadi penyakit yang lebih bahaya.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan,

fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat

dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988).

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktifitas pemecahan

masalah. Beberapa aktifitas pemecahan masalah yang dimaksud antara lain: pembuatan

keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan

design (design), perancangan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan

(regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing),

penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising), dan pelatihan (tutoring). Selain itu

Page 5: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar

(Martin dan Oxman, 1988).

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar

mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi,

aturan dan kemampuan menjelaskan.

1. Keahlian

Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang

tertentu yang diperoleh dari pelatihan, eksperimen atau uji coba, membaca

atau pengalaman.

2. Pakar atau ahli (Expert)

Seorang pakar adalah seorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,

mempelajari hal-hal baru seputar pokok permasalahan (domain), menyusun

kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan aturan-aturan jika

dibutuhkan, dan memerlukan relevan atau tidaknya keahlian mereka.

3. Pemindahan keahlian

Pemindahan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer

untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan

tujuan utama dari sistem pakar

4. Menarik kesimpulan

Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan

untuk menalar. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan.

Pengambilan keputusan ini dilaksanakan oleh komponen yang disebut

inference engine.

5. Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem-sistem berbasis rule, pengetahuan

disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.

6. Kemampuan menjelaskan (Explanation Capability)

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan dari

mana asal sebuah atau rekomendasi diperoleh.

2.1.2 Mesin Inferensi

Terdapat dua pendekatan untuk mengenali inferensi dalam sistem pakar berbasis

aturan. Yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan

(forward chaining).

Page 6: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (gool-driven). Dalam

pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki

tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan

premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan

baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.

Gambar 2.1 berikut menunjukkan proses backward chaining

Gambar 2.1 Proses backward chaining

Pelacak ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam

pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, selanjutnya mencoba

menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai bagian IF

dari aturan IF-THEN. Gambar 2.2 menunjukkan proses forward chaining.

Gambar 2.2 Proses forward chaining

Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam penelusuran, yaitu:

1. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari

simpul akar bergerak ke tingkat dalam yang berurutan.

Gambar 2.3 Diagram alir teknik penelusuran Depth-first search

2. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap

tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

Gambar 2.5 Diagram alir teknik penelusuran Breadth-first search

3. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Page 7: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

2.1.3 Kaidah Produksi

Kaidah menyediakan cara formal untuk merepresentasikan rekomendasi, arahan,

atau strategi (Kusrini, 2006). Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk:

JIKA [premis] MAKA [konklusi]

JIKA [masukan] MAKA [keluaran]

JIKA [kondisi] MAKA [tindakan]

JIKA [anteseden] MAKA [konsekuen]

JIKA [data] MAKA [hasil]

JIKA [tindakan] MAKA [tujuan]

Premis mengacu pada fakta yang harus benar sebelum konklusi tertentu

dapat diperoleh.

2.2 Cacingan

Infeksi Cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi

yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh

manusia dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan

mengambil nutrisi dari tubuh manusia. Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya

kesadaran akan kebersihan baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya.

Cacingan dapat menular melalui larva/telur yang tertelan dan masuk ke dalam tubuh.

Cacing merupakan hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang

berawal dari telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat

menginfeksi bagian tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot, paru-paru,

ataupun usus/saluran pencernaan.

2.3 Pengenalan Visual Basic 6.0

Visual Basic Merupakan bahasa pemrograman Visual sehingga dapat

mempermudah dalam mendesain tampilan program atau lebih dikenal dengan istilah user

interface. Pemrograman Visual Basic 6.0 memberikan kemudahan bagi programmer

dalam membuat sebuah program, karena dalam Visual Basic 6.0 telah disediakan

Intelligent IDE yang cerdik dan aktif membantu, sehingga tidak perlu mengingat-ingat

syntax prosedur yang sering lupa, Auto List Member dan Auto Quick akan selalu

menampilkan pilihan. Selain kemudahan tersebut, Visual Basic 6.0 juga memiliki

kecepatan proses yang tinggi dan keunggulan dalam file eksekusi (EXE) yang dihasilkan,

yang mampu berdiri sendiri diluar software pembangunnya serta ukurannya yang kecil.

Selain kemudahan pemrograman, kekuatan lain Visual Basic 6.0

adalah kemampuannya yang canggih dalam bidang database. Visual Basic 6.0

menghadirkan banyak fasilitas baru yang mempercanggih aplikasi database, antara lain

Page 8: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

ADO (ActiveX Data Object), OLE DB pada Interface COM (Component Object Model),

Query Designer dan Database Designer, Setup Wizard dan Data Report, Data Source

dan Window data View, SQL Editor, Kontrol Flex Grid, Data Repeater, Data Form Wizard

dan Data Object Wizard, File System Object, Format Object, Kontrol DataGrid, Kontrol

Data list, dan Kontrol DataCombo.

2.4 Microsoft Office Accsess 2007

Microsoft Accsess merupakan program database yang sudah popular dan

banyak digunakan saat ini. Ini dikarenakan oleh kemudahannya dalam pengolahan

berbagai jenis database serta hasil akhir berupa laporan dengan tampilan dengan desain

yang lebih menarik. Pada Microsoft Accsess 2007, sebuah database yang diolah tersebut

disempan dalam sebuah file dengan ekstensi .accdb (Accsess database). Didalam

berkas inilah semua objek yang terkait dengan database termasuk table disimpan. Dalam

Microsoft Accsess, istilah kolom yang biasa dipakai pada basis data rasional disebut field

dan baris biasa disebut record. Database pada Accsess lebih dari sekedar data.

Dalam pengoprasian data pada table database didukung oleh lima obyek lainnya,

yaitu:

Query

Digunakan untuk mencari dan menampilkan data yang memenuhi syarat

tertentu dari satu atau lebih.

Form

Digunakan untuk menampilkan data, mengisi data dan menyebutkan

yang ada didalam.

Report

Digunakan untuk menampilkan laporan hasil analisa data.

Macro

Untuk mengoptimalkan perintah-peritah yang sering digunakan untuk

mengolah data.

Module

Digunakan untuk perancangan berbagai modul aplikasi pengolahan

database tingkat lanjut sesuai dengan kebutuhan.

(Mahir Dalam 7 Hari Microsoft Accsess 2007. Yogyakarta: ANDI. Hal.3)

3. Analisis

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Page 9: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi serta perbaikannya. Tahap

analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain

sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting.

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis

sistem. Adapun masalah yang terjadi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

penyakit cacingan tanpa mengetahui tindakan perawatan yang tepat yang harus

dilakukan. Masyarakat awam khususnya seorang ibu akan sulit mendapatkan informasi

tentang cacingan atau penyakit cacingan yang diderita jika dokter tidak ada ditempat atau

sibuk mengurus pasien-pasiennya, sehingga user dalam hal ini perawat dokter mampu

menangani pasien.

Dari masalah yang ada maka dibuat sebuah sistem yang dapat membantu saat

dokter sedang tidak berada ditempat atau dokter sedang sibuk mengurus pasien-

pasiennya yaitu dengan membuat aplikasi sistem pakar yang dapat berperan sebagai

pakar (dokter). Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi

yang bersifat heuristic yang artinya membangun dan mengoprasikan basis pengetahuan

dari seorang pakar ke sebuah sistem komputer. Pengetahuan dari seorang pakar

disimpan dalam suatu basis pengetahuan, dengan bantuan mesin inferensi dan memori

kerja maka proses penarikan kesimpulan dalam mendiagnosa penyakit yang diderita

berdasarkan gejala yang dirasakan dapat dilakukan.

3.2 Deskripsi Sistem

Deskripsi sistem adalah gambaran umum tentang sistem yang akan

dikembangkan. Sistem pakar untuk mendekteksi dini dan pencegahan penyakit cacingan

pada anak balita ini merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu

mendiagnosis penyakit cacingan yang diwujudkan dengan adanya dialog antara

pengguna dengan sistem. Pada proses ini sistem akan memberikan daftar berupa fakta-

fakta yang telah disimpan dalam sistem berupa basis pengetahuan, untuk dapat

melakukan diagnosis, data gejala harus sudah tersedia. Jika tidak tersedia, maka

dianggap tidak tahu. Jawaban yang diberikan pengguna akan diproses, apabila hasil

diagnosis menunjukkan bahwa anak tersebut terkena penyakit cacingan, maka sistem

memberikan solusi untuk mengobati penyakit cacingan dan rekomendasi untuk

pencegahan terkena penyakit cacingan kembali.

3.3 Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan pada sistem pakar untuk mendekteksi dini dan

pencegahan penyakit cacingan pada anak balita didapat dari:

Page 10: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

1. Pakar dari objek penyakit cacingan yaitu dokter anak dr.Hepi adi dan bidan

Endang sm dan ditambah refrensi dari buku dan internet.

2. Artikel-artikel dan jurnal dari internet.

3.4 Representasi Pengetahuan

Sistem pakar untuk mendekteksi dini dan pencegahan penyakit cacingan pada anak

balita ini menggunakan basis pengetahuan, basis aturan dan mesin inferensi untuk

mendiagnosa penyakit serta memberikan informasi tentang jenis cacing yang

menyebabkan penyakit cacingan. Basis pengetahuan berisi fakta-fakta yang dibutuhkan

oleh sistem, basis aturan berisi aturan analisis sedangkan mesin inferensi digunakan

untuk menganalisis fakta-fakta yang dimasukkan oleh user sehingga dapat ditentukan

suatu kesimpulan. Data-data yang menjadi input pada sistem pakar ini adalah data fakta

yang diperoleh dari informasi seorang pakar, internet yang telah dicocokkan dengan

penelitian seorang pakar

3.4.1 Penyusunan Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan yang diperlukan sistem terdiri dari data gejala, data penyakit,

data pencegahan penyakit, dan data solusi. Adapun tabel yang memuat tentang basis

pengetahuan dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 3.1 Basis Pengetahuan Data Gejala Gejala

Kd_Gejala Gejala

G001 Nafsu makan berkurang

G002 Sering sakit perut

G003 Mata pucat

G004 Batuk tak sembuh-sembuh

G005 Diare

G006 Disentri ( diare disetai darah atau berlendir )

G007 Anemia atau kurang darah

G008 Berat badan menurun

G009 Cacing dalam kotoran atau feses

G010 Lesu

G011 Tak bergairah

G012 Terlihat Pucat

G013 Rentan terhadap penyakit

G014 Gatal-gatal di sekitar anus

Page 11: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

G015 Sulit tidur

G016 Perut buncit

G017 Suka mengantuk

G018 Rasa mual

G019 Muntah ada cacing

G20 Perut kembung

Tabel 3.2 Basis Pengetahuan Data Penyakit

Penyakit

Kd_Penyakit Penyakit

P001 Penyakit cacing gelang

P002 Penyakit cacing cambuk

P003 Penyakit cacing tambang

P004 Penyakit cacing kremi

P005 Penyakit cacing pita

Tabel 3.3 Basis Pengetahuan Solusi

Solusi

Kd_Solusi Solusi

S001 Penanganan untuk mengatasi infeksi cacing dengan obat-

obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti

cacing Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-

lain) merupakan anti cacing yang efektif untuk mengatasi

sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit cacing.

S002 Vitamin penambah nafsu makan untuk balita

S003 Obat batuk untuk balita

S004 Obat diare untuk balita

S005 Obat disenteri untuk balita

S006 Antibiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau

imunitas pada balita

S007 Obat anti muntah

S008 Pengobatan menggunakan Albendazole yang berfungsi

untuk memutuskan rantai kehidupan cacing: cacing

dewasa, telur dan larva.

S009 Menggunakan obat Mebendazole untuk membunuh semua

stadium cacing.

Page 12: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Tabel 3.4 Basis Pengetahuan Data Pencegahan Penyakit Pencegahan Penyakit

Kd_Pencegahan Penyakit Pencegahan_Penyakit

E001 Biasakan untuk selalu hidup bersih, seperti cuci

tangan sebelum makan dan sesudah buang air

besar dengan sabun. Kemudian potonglah kuku

secara berkala agar tetap pendek dan bersih.

E002 Biasakan anak untuk selalu menggunakan sandal

atau sepatu bila keluar rumah, terutama bila

berjalan di tanah. Tanah, terutama yang lembap,

merupakan tempat favorit cacing untuk

berkembang biak.

E003 Jangan lupa memilih dan mengolah makanan

dengan bersih. Misalnya, mencuci sayuran

dengan air yang mengalir. Kemudian tidak

membiarkan makanan dihinggapi lalat karena

biasanya lalat mampu membawa telur-telur

cacing.

E004 Bila ingin makan sayuran mentah (lalapan) atau

buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang

mengalir.

E005 Biasakan anak untuk tidak jajan jenis makanan di

tempat sembarangan.

E006 Jangan mengonsumsi daging sapi atau babi yang

masih mentah atau dimasak kurang matang

berisiko terinfeksi cacing pita.

3.4.2 Penyusunan Basis Aturan

Selain berisi fakta-fakta yang dibutuhkan sistem, basis pengetahuan juga

memerlukan sistem yang terdiri dari aturan gejala penyakit, aturan pencegahan penyakit,

dan aturan solusi. Pembentukan basis pengaturan ditujukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Basis Aturan Gejala Penyakit

Aturan Gejala Penyakit

No Aturan Gejala Penyakit

1 IF mengalami Nafsu makan berkurang (G001) dan Sering sakit perut (G002)

atau salah satunya AND Mata pucat (G003) AND Batuk tak sembuh-sembuh

(G004) THEN cacing gelang (P001)

Page 13: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

2 IF mengalami Diare (G005) dan Disentri (Diare disertai darah atau berlendir)

(G006) atau salah satunya AND Anemia (G007) AND Berat badan Menurun

(G008) AND Cacing dalam kotoran atau feses (G009) THEN cacing cambuk

(P002)

3 IF mengalami Lesu (G010) dan Tak bergairah (G011) atau salah satunya AND

Terlihat pucat (G012) AND Rentan terhadap penyakit (G013) THEN cacing

tambang (P003)

4 IF mengalami Gatal-gatal disekitar anus (G014) dan Sulit tidur (G015) atau

salah satunya AND Perut buncit (G016) AND Suka mengantuk (G017) THEN

cacing kremi (P004)

5 IF mengalami Rasa mual (G018) dan Muntah ada cacing (G019) atau salah

satunya AND Perut Kembung (G020) THEN cacing pita (P004)

Tabel 3.6 Basis Aturan Solusi Penyakit

Aturan Solusi Penyakit

No. Aturan Solusi Penyakit

1 IF cacing gelang (P001) THEN penanganan untuk mengatasi infeksi cacing

dengan obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti cacing

Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-lain) merupakan anti cacing

yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit

cacing (S001) AND Vitamin penambah nafsu makan untuk balita (S002)

AND Obat batuk untuk balita (S003)

2 IF cacing cambuk (P002) THEN penanganan untuk mengatasi infeksi cacing

dengan obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti cacing

Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-lain) merupakan anti cacing

yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit

cacing (S001) AND Vitamin penambah nafsu makan untuk balita (S002)

AND Obat diare untuk balita (S004) AND Obat disenteri untuk balita (S005)

AND menggunakan obat Mebendazole untuk membunuh semua stadium

cacing (S009)

3 IF cacing tambang (P003) THEN Antibiotik untuk meningkatkan kekebalan

tubuh atau imunitas pada balita (S006) AND pengobatan menggunakan

Albendazole yang berfungsi untuk memutuskan rantai kehidupan cacing:

cacing dewasa, telur dan larva (S008) AND menggunakan obat

Mebendazole untuk membunuh semua stadium cacing (S009)

4 IF cacing kremi (P004) THEN penanganan untuk mengatasi infeksi cacing

Page 14: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

dengan obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti cacing

Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-lain) merupakan anti cacing

yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit

cacing (S001) AND pengobatan menggunakan Albendazole yang berfungsi

untuk memutuskan rantai kehidupan cacing: cacing dewasa, telur dan larva

(S008)

5 IF cacing pita (P005) THEN penanganan untuk mengatasi infeksi cacing

dengan obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti cacing

Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-lain) merupakan anti cacing

yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit

cacing (S001) AND Obat anti muntah (S007) AND menggunakan obat

Mebendazole untuk membunuh semua stadium cacing (S009)

Tabel 3.7 Basis Aturan Pencegahan Penyakit

Aturan Pencegahan Penyakit

No Aturan Pencegahan Penyakit

1 IF Penyakit Cacing Gelang (P001) THEN biasakan untuk selalu hidup bersih,

seperti cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan

sabun. Kemudian potonglah kuku secara berkala agar tetap pendek dan bersih

(E001) AND biasakan anak untuk selalu menggunakan sandal atau sepatu bila

keluar rumah, terutama bila berjalan di tanah. Tanah, terutama yang lembap,

merupakan tempat favorit cacing untuk berkembang biak (E002)

2 IF Penyakit Cacing Cambuk (P002) THEN biasakan untuk selalu hidup bersih,

seperti cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan

sabun. Kemudian potonglah kuku secara berkala agar tetap pendek dan bersih

(E001) AND jangan lupa memilih dan mengolah makanan dengan bersih.

Misalnya, mencuci sayuran dengan air yang mengalir. Kemudian tidak

membiarkan makanan dihinggapi lalat karena biasanya lalat mampu membawa

telur-telur cacing (E003)

3 IF Penyakit Cacing Tambang (P003) THEN biasakan untuk selalu hidup bersih,

seperti cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan

sabun. Kemudian potonglah kuku secara berkala agar tetap pendek dan bersih

(E001) AND biasakan anak untuk selalu menggunakan sandal atau sepatu bila

keluar rumah, terutama bila berjalan di tanah. Tanah, terutama yang lembap,

merupakan tempat favorit cacing untuk berkembang biak (E002)

4 IF Penyakit Cacing Kremi (P004) THEN jangan lupa memilih dan mengolah

makanan dengan bersih. Misalnya, mencuci sayuran dengan air yang mengalir.

Page 15: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Kemudian tidak membiarkan makanan dihinggapi lalat karena biasanya lalat

mampu membawa telur-telur cacing (E003) AND Bila ingin makan sayuran

mentah (lalapan) atau buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang mengalir

(E004) AND Biasakan anak untuk tidak jajan jenis makanan di tempat

sembarangan (E005)

5 IF Penyakit Cacing Pita (P005) THEN jangan lupa memilih dan mengolah

makanan dengan bersih. Misalnya, mencuci sayuran dengan air yang mengalir.

Kemudian tidak membiarkan makanan dihinggapi lalat karena biasanya lalat

mampu membawa telur-telur cacing (E003) AND Bila ingin makan sayuran

mentah (lalapan) atau buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang mengalir

(E004) AND jangan mengonsumsi daging sapi atau babi yang masih mentah

atau dimasak kurang matang berisiko terinfeksi cacing pita

3.5 Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah bagian sistem pakar yang melakukan penalaran dengan

menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola terentu. Selama proses

konsultasi mesin inferensi menggunakan strategi forward chaining atau penalaran maju,

dimana penelusuran pada sistem mencari gejala penyakit yang diderita hingga didapat

kesimpulan penyakit sesuai rule yang ada. Berikut ini merupakan penelusuran yang

digunakan dengan menggunakan Decision Tree, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Decision Tree

Keterangan:

G001-G020 merupakan gejala

P001-P005 merupakan penyakit cacingan

Penyusunan Decision Tree di atas berdasarkan kaidah produksi (rule) yang telah dibuat

sebagai basis aturan yang telah disebutkan sebelumnya.

Berdasarkan Decision Tree tersebut, sistem akan melakukan penelusuran

penyakit berdasarkan gejala yang ada dengan mengajukan pertanyaan (dalam hal ini

gejala cacingan) kepada pengguna sistem. Pengguna harus menjawab pertanyaan

dengan jawaban ya atau tidak dengan mempertimbangkan jawaban yang paling

mendekati dengan pertanyaan/gejala yang diajukan sistem. Pengguna harus menjawab

Page 16: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

ya atau tidak, namun jika ragu-ragu tetap harus menjawab ya atau tidak dengan

mempertimbangkan jawaban yang paling mendekati dengan pertanyaan gejala yang

diajukan oleh sistem. Berdasarkan jawaban pengguna tersebut, sistem akan melanjutkan

penelusuran ke gejala berikutnya, dan menanyakan pertanyaan/gejala berikutnya.

Misalnya pertama kali gejala G001 yang akan ditanyakan, jika pengguna menjawab ya

(gejala tersebut memang sesuai dengan yang di alami pasien ) maka pertanyaan/gejala

berikutnya yang ditanyakan adalah gejala G002 sampai sistem dapat menyimpulkan

sebuah penyakit dari gejala-gejala yang di inputkan. Sebaliknya jika pengguna menjawab

tidak (gejala pertama tidak dialami pasien) maka pertanyaan/gejala berikutnya yang akan

ditanyakan adalah gejala berikutnya. Begitu seterusnya sampai diperoleh kesimpulan

penyakit P001 atau P002 atau P003 dan seterusnya. Setiap penyakit memiliki gejala

yang berbeda-beda untuk menyimpulkan sebuah penyakit dari gejala, gejala yang di

inputkan harus 50% lebih dari jumlah gejala untuk satu penyakit. Jika penelusuran tidak

sampai mendapat kesimpulan, sistem akan mencari penyakit yang paling mendekati

kemungkinan penyakit cacingan yang diderita.

3.6 Perancangan Sistem

Perancangan fungsional sistem merupakan tahap awal untuk merancang

semua proses dan aliran data yang terjadi dalam sistem

3.7 Perancangan Database

Database merupakan bagian dari implementasi sistem pakar yang digunakan

untuk menyimpan semua data, baik basis pengetahuan maupun basis aturan.

3.7.1 Entity Relationship Diagram

ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat

dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas. Penekanan pada

ERD adalah tabel-tabel yang merepresentasikan entitas-entitas serta tabel-tabel yang

merepresentasikan entitas-entitas itu sendiri. Entitas yang terlibat dalam sistem pakar

mendekteksi dini dan pencegahan penyakit cacingan pada anak balita. Dari entitas yang

terlibat dapat dibuat suatu diagram hubungan antara entitas seperti yang dapat dilihat

pada gambar 3.2 dan hubungan antar tabel dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram

Page 17: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Keterangan dari gambar 3.2 adalah sebagai berikut:

a. Dari hubungan entity GEJALA dan PENYAKIT maka dihasilkan tabel

ATURAN_GEJALA_PENYAKIT yang dapat menentukan penyakit berdasarkan

gejala yang dialami.

b. Dari hubungan entity PENYAKIT dan SOLUSI maka dihasilkan tabel

ATURAN_SOLUSI yang dapat menentukan solusi yang tepat untuk penyakit

tertentu.

c. Dari hubungan entity PENYAKIT dan PENCEGAHAN maka dihasilkan tabel

ATURAN_PENCEGAHAN yang dapat memberikan pencegahan yang tepat

untuk penyakit cacingan.

d. Entity USERS PAKAR dapat berdiri sendiri, yang dapat digunakan pakar untuk

mengakses fasilitas sistem secara keseluruhan.

3.7.2 Mapping table

Entitas-entitas tersebut akan disimpan dalam bentuk tabel, sehingga dapat dibuat

antar tabel seperti yang ditunjukkan gambar 3.3

Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel

Keterangan:

Tabel Utama : T.GEJALA, T.PENYAKIT, T.SOLUSI, T.PENCEGAHAN

Tabel Aturan : T.ATURAN_GEJALA_PENYAKIT, T.ATURAN_SOLUSI,

T.ATURAN_PENCEGAHAN

Tabel Tambahan : T.USER PAKAR

4. Implementasi Sistem

4.1 Implementasi

Implementasi program aplikasi “ Sistem pakar mendekteksi dini dan pencegahan

penyakit cacingan pada anak balita” menggunakan Metode Forward Chaining merupakan

tahap paling penting dimana sistem yang sudah dirancang, diimplementasikan untuk

menghasilkan pada keadaan yang sebenarnya. Dari hal ini dapat diketahui apakah

sistem yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak.

Page 18: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Tahap perancangan aplikasi telah dikerjakan. Mulai dari rancangan sistem,

rancangan input output, rancangan database dan rancangan antar muka (user interface).

Semua rancangan ini digunakan untuk mempermudah dalam penjabaran sistem ke

dalam bahasa pemograman.

4.1.1 Login sebagai Pakar

Jika user memilih menu pakar pada form login maka pakar diharuskan mengisi

username dan password untuk dapat masuk pada menu pakar selanjutnya. Berikut

adalah desain form login sebagai pakar.

Gambar 4.1 Form Login (PAKAR)

4.1.2 Form utama pakar

Setelah berhasil login sebagai pakar maka akan masuk ke form utama pakar.

Dalam form ini pakar dapat mengisikan basis pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang

gejala cacingan, solusi, pencegahan, aturan gejala, aturan solusi dan aturan

pencegahan.

Gambar 4.2 Form Utama pakar

4.1.3 Form input data jenis cacingan

Pada form ini seorang pakar dapat memasukkan kode cacingan dan jenis penyakit

cacingan. Dalam form ini juga menyediakan fasilitas untuk menyimpan data baru,

mengolah data lama, membatalkan perubahan dan menghapus data yang dikehendaki

oleh seorang pakar. Adapun tampilan dari form input data jenis cacingan adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.3 Form Input Data Jenis Cacingan

Page 19: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

4.1.4 Login sebagai Pengguna

Jika user memilih menu pengguna pada form login maka pengguna diharuskan

mengisi username untuk dapat masuk pada menu pengguna selanjutnya. Berikut adalah

desain form login sebagai pengguna:

Gambar 4.4 Form Login (Pengguna)

4.1.5 Form utama pengguna

Setelah berhasil login sebagai pengguna maka akan masuk ke form pengguna.

Dalam form ini pengguna dapat melakukan konsultasi.

Gambar 4.5 Form Utama Pengguna

4.1.6 Menu Konsultasi

Menu ini digunakan oleh seorang user/pengguna untuk melakukan konsultasi.

Untuk pengguna melakukan login terlebih dahulu. Di sini pengguna hanya dapat

melakukan konsultasi saja terhadap sistem. Untuk melakukan konsultasi pilih menu

konsultasi

Gambar 4.6 Menu Konsultasi

Setelah pengguna masuk pada form pertanyaan yang digunakan sebagai

konsultasi yang selanjutnya untuk dapat dihasilkan kesimpulan berupa hasil diagnosa,

solusi dan pencegahan. Dari jawaban-jawaban yang diberikan dari sistem maka sistem

akan melakukan penelusuran terhadap jenis cacing yang sesuai dengan jawaban dari

pertanyaan. Penelusuran ini berdasarkan dari Decision Tree (pohon keputusan yang

telah ada). Dari hasil penelusuran ini dapat dilihat kemungkinan cacingan yang diderita

beserta solusi dan pencegahannya. Berikut ini contoh form hasil diagnosa.

Page 20: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Gambar 4.7 Form Hasil Penelusuran

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan hasil

pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Program sistem pakar mendekteksi dini dan pencegahan penyakit cacingan pada

anak balita ini dapat digunakan sebagai pengganti pakar apabila seorang pakar

sibuk dengan kegiatan lainnya, jadi program dapat berfungsi sebagai pakar yang

dapat menentukan jenis cacingan yang dialami dan solusi pencegahan

berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien selama permasalahan tersebut

sesuai dengan batasan masalah yang ada dalam sistem.

2. Program sistem pakar ini memberikan informasi kepada pemakai mengenai jenis

cacingan yang diderita berdasarkan gejala-gejala yang dialami.

5.2 Hasil Pengujian

Tingkat kebenaran aplikasi sistem pakar ini adalah 20 contoh kasus dengan

18 hasil pengujian program sama dan 2 hasil tidak sama jadi prosentase hasil

pengujian aplikasi sistem pakar 18 x 100% = 90%

20

Daftar Pustaka

Tim Penerbit Andi, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Andi

Offset, Yogyakarta, 2003

Kusrini, S.Kom, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2006

Arhami, M, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta, 2005

Kusrini, S.Kom, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta, 2006

Slazh Pardede, Hati-Hati Cacingan Bukan Penyakit Sepele, 1 Mei 2011

/http://www.slazhpardede.files.wordpress.com, 17 November 2011

Page 21: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Koran Indonesia Sehat, Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Cacingan, 10 November

2010 /http://www.koranindonesiasehat.wordpress.com,

12 Oktober 2011

Yusri, Cacingan Pada Anak, 24 Mei 2011 /http://www.cacingan-pada-anak.com , 17

November 2011.

Rafifsafaalzena, Diagnosis dan Cara Mengobati Cacingan Pada Anak, 18 Agustus 2010

/http://www.rafifsafaalzena.blogspot.com , 16 November 2011

LAMPIRAN

Perhitungan prosentase kemungkinan cacingan yang diderita balita.

Prosentase kemungkinan cacingan yang diderita diperoleh berdasarkan gejala-gejala

yang telah dijawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Adapun

langkah perhitungan untuk prosentase cacingan yang diderita adalah sebagai berikut:

Prosentase cacingan = Gejala yang dialami X 100%

Total gejala suatu cacingan

Keterangan:

1. Prosentase cacingan merupakan prosentase hasil kemungkinan cacingan yang

diderita.

2. Gejala yang dialami merupakan jumlah gejala-gejala yang telah dijawab dalam

proses konsultasi.

3. Total gejala suatu cacingan merupakan jumlah semua gejala pada satu jenis

penyakit cacingan.

Sebagai contoh:

1. Gejala yang telah dijawab dalam proses konsultasi adalah:

G001 Nafsu makan berkurang

G002 Sering sakit perut

G003 Mata Pucat

Gejala yang mendekati penyakit di atas adalah Penyakit Cacing Gelang dengan total

gejala adalah:

G001 Nafsu makan berkurang

G002 Sering sakit perut

G003 Mata Pucat

G004 Batuk tak sembuh-sembuh

Langkah perhitungannya:

Prosentase cacingan= Gejala yang dialami X 100%

Total gejala suatu cacingan

Page 22: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3314.pdf · Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mendekteksi dini

Prosentase cacingan= 3 X 100%

4

Prosentase cacingan= 75%