Scuba Holic 16 #YouthIssue

download Scuba Holic 16 #YouthIssue

of 17

Transcript of Scuba Holic 16 #YouthIssue

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    1/17

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    2/17

    iklan : [email protected]

    Kantor Penjualan

    Garuda Indonesia YogyakartaShopping Arcade, Royal Ambarrukmo Hotel

    Jalan Laksada Adisucipto nomor 81, Yogyakarta 55281Tel. 0274 551515 / 4469084 / 4469085

    Fax 0274 558489 / 558473

    GARUDA INDONESIAThe Airline o Indonesia

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    3/17

    Merebaknya event yang melibatkan generasi muda untuk berkontribusi dalam

    menjaga lingkungan, menjadi salah satu trendyang kini sedang berkembang. Salah

    satu contohnya, Kegiatan Kapal Pemuda Nusantara yang diselenggarakan oleh Di-

    nas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga dengan membawa misi mengajak generasi

    muda untuk kenal dengan potensi lautan Indonesia. Tidak sampai disitu, ba-nyak

    corporate sosial responsibilityyang juga kini akti mengadakan kegiatan yang sama,

    dengan target yang sama, yakni generasi muda untuk melakukan campaign de-

    ngan mengusung tema-tema popu-ler mengenai lingkungan, seperti isu save sharks,

    gerakan satu hati peduli lingkungan, save the ocean, dan lain-lain. Gerakan ini tentu

    saja tak lepas dari tujuan, agar generasi muda sebagai pemegang kendali dan motor

    penggerak, diharapkan mampu berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan laut

    Indonesia. Mengutip kata-kata Marilyn Manson , the aspiration to save the world is a

    morbid pheno-menon o todays youth,so what are we waiting or? Lets make a blast,

    youth!

    Salam bahari!

    Editorial Notes

    Scuba Holic diterbitkan olehUnit Selam UGM, sebagai me-dia inormasi dan komuni-kasi mengenai dunia penyela-man. Majalah ini memiliki versionline yang dapat diunduh diwebsite resmi Unit Selam UGM.Penanggungjawab:Aldian GiovannoPimpinan Umum :Annisa FilaniaPimpinan Redaksi :Moses ParlindunganEditor :Moses ParlindunganRedaktur Tulisan :Arfan SetiajiRedaktur Foto :Firly FathyaDesain Konten :Lola Karlina, Annisa FilaniaPimpinan Perusahaan:Fatah DamarPeriklanan :Ari Baskoro, TriswantoProduksi :Agung Prakoso, Bobby D.Distribusi:

    Vega Felicia, Ivonne M.Cover :Lukas Alario (@Lalario)

    Alamat Redaksi:Sekretariat Unit Selam UGM,Gelanggang Mahasiswa UGMJalan Pancasi la no. 1 Bulak-sumur, Yogyakarta 55281Website : www.selamugm.org

    Twitter : @selamugmFacebook : Unitselam UGM

    DAFTAR ISIEnvirontment6 Potret Buram Pelestarian

    Biota Laut di Muara Angke

    Dive Jpeg9

    Dive Destination12 Sabang, Pulau Weh

    Marine Bites

    16 Putri DuyungSang Petualang

    Aqua Sounds18Youth Movement

    Divers Health21 Barotrauma

    Whos Bubbling22Karania Metta

    Gear Up24Divephone

    Divenotes26Gorontalo, Surga yang

    Tersembunyi

    Vacancy29 Kosong

    Dive Event30Travel Writing Workshop

    with Yudasmoro

    Kritik/saran :[email protected] subject : kritik/saran.

    Terimakasih, selamat membaca!

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    4/17

    environment 7

    pakan pusat kegiatan pelelangan

    dan penjualan ikan. Ikan yang dijual

    mulai dari ikan yang biasa dikon-

    sumsi, hingga ikan hias serta biota

    laut lain yang memiliki penampilan

    menarik. Hal yang menjadi sorotan

    adalah tidak semua biota laut yang

    ada dapat diperjualbelikan. Hal Ini

    berhubungan dengan keseimba-

    ngan alam. Salah satu biota laut yang

    diperjualbelikan adalah karang. Pe-

    ngambilan karang secara liar dan tidak

    prosedural akan sangat mengganggu

    keseimbangan lingkungan bawah

    laut. Ketidakseimbangan di bawah

    laut bahkan dapat mempengaruhi

    tingkat keseimbangan ekosistem di

    darat, karena keduanya yang saling

    berkesinambungan. Selain itu, karang

    juga dapat berungsi untuk memban-

    tu mengurangi korosi air laut. Ditinjau

    dari perkembanganya juga karang

    hanya tumbuh 1 cm per tahunnya. Jika

    tidak segera dilakukan upaya penang-

    gulangan praktik pengambilan karang

    secara liar ini, akan sangat berakibat

    buruk terhadap ekosistem lingkungan.

    Di Muara Angke, selain karang ter-

    dapat juga biota laut yang diburu de-

    ngan cara dibom dan dijaring. Para nela-

    yan atau pemburu biota laut di Muara

    Angke ini menggunakan kapal untuk

    mengangkut hasil tangkapan mereka.

    Biota yang menjadi tangkapan tidak

    hanya jenis yang mudah berkembang

    biak, tetapi juga jenis biota laut yangmembutuhkan waktu regenerasi cu-

    kup lamapun ikut diburu. Ikan dan

    biota laut yang ditangkap kemudian

    dimasukkan ke dalam kantong be-

    sar dan dibawa ke Muara Angke un-

    tuk dijual. Harga penjualannya bah-

    kan bisa mencapai Rp 10.000.000,00,

    berdasarkan dialog dengan penjual

    ikan hias yang ada di Muara Angke.

    Pada kenyataannya, biota laut tersebut

    Potret Buram Pelestarian

    Biota Laut di Muara Angke

    Teks : Ari BaskoroFoto : spesial, Moses Parlindungan

    Di Muara Angke, selain karang terdapat jugabiota laut yang diburu

    dengan cara dibom dan dijaring.

    DKI Jakarta sebagai kota metro-

    politan ternyata memiliki daerah

    dimana terdapat keindahan bawah

    laut yang mengagumkan, yakni

    di Kepulauan Seribu. Akan tetapi

    kurangnya kepedulian masyarakat

    untuk menjaga dan melestarikan

    laut, ditambah dengan praktik pen-

    jualan ikan hias laut yang terus ber-

    langsung tanpa henti mengakibat-

    kan lingkungan bawah laut di utara

    Jakarta ini semakin mengkhawatir-

    kan. Sebagai contoh adalah apa yang

    terdapat di sekitar pelabuhan Muara

    Angke, yang menjadi pintu utama

    menuju Kepulauan Seribu, selain pu-

    sat transportasi laut di daerah Jakarta,

    Pelabuhan Muara Angke juga meru-

    environment

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    5/17

    Freedom by Agung Prakoso

    Lokasi : Gili TrawanganKamera : Canon 1000 DF 4 | exposure 1/1600

    dive jpeg 9

    sangatlah penting dalam hal keseim-

    bangan ekosistem bawah laut yang

    ada. Perburuan dan penangkapan

    liar akan menimbulkan kelangkaan

    jenis mahluk laut yang diburu secara

    liar tersebut. Selain itu, tentu den-

    gan semakin sedikitnya biota bawah

    laut akan mengurangi daya tarik di

    daerah bawah laut terkait. Ini men-

    jadi tugas kita, khususnya para pe-

    nyelam yang mengerti seluk-beluk

    pelestarian lingkungan bawah laut

    untuk menjaganya dari apapun

    yang merusak ekosistem bawah laut.

    Jika kita bergantung dengan alam,

    maka diharapkan juga kita untuk

    menjaga alam kita. Alam akan mem-

    beri, jika kita menjaganya tentu.

    environment

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    6/17

    Mini Creature by Rihatma Punta Dewa

    Lokasi : Taman Nasional BaluranKamera : Canon Powershot G12F 4 | exposure 1/250

    dive jpeg 11

    Clown Fish by Prastiano

    Lokasi : Pulau KangeanKamera : Canon Powershot G12

    F 4 | exposure 1/250

    0 dive jpeg

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    7/17

    nica lengkap dengan jilbab un-

    tuk iklan shampoo, maupun Ni-

    kita Willy berhijab memegang

    ice cream. Penegakan syariat Is-

    lam di provinsi ini memang men-

    jadi semacam harga mati, nama-

    nya saja Negeri Serambi Mekah.

    Sampai di Sabang, suasananya

    sangat berbeda dengan Aceh da-

    ratan yang kental dengan nuansa

    islami. Walaupun termasuk dalam

    kawasan syariat Islam, atas nama

    pengembangan pariwisata atau

    apapun yang berhubungan dengan

    itu, sepertinya daerah ini dijadikan

    permakluman dalam pelaksanaan

    syariat Islam itu sendiri. Tanpa mem-

    buang waktu, saya bergegas menuju

    Iboih melalui jalur darat sekitar dua

    jam. Perlu diingat, Sabang hanya

    mempunyai satu titik paling ramai

    yang bisa disebut pusat kota, ya-

    itu dekat pelabuhan Teluk Sabang.

    Serasa terhipnotis, perjalanan dua

    jam menuju Iboih terasa sangat sing-

    kat. Beberapa kali saya harus naik tu-

    run melewati bukit dengan panora-

    ma laut lepas dan pulau-pulau kecil di

    kiri jalan. Mengapa saya memilih stay

    di Iboih? Selain karena dekat dengan

    dive centre, disana kita bisa menyewa

    bungalow di tepi pantai lengkap de-

    ngan hammockyang langsung meng

    hadap Pulau Rubiah. Menurut cerita

    yang beredar, Iboih dan Rubiah diam-

    bil dari nama pasa-ngan suami istri

    yang bertengkar, lalu sang istri men-

    gasingkan diri diseberang pulau yang

    kemudian diberi nama Rubiah. Di Iboih

    terdapat dua dive centre yang ke-

    dive destination 13

    Sabang merupakan salah satu

    kota di provinsi Nanggroe

    Aceh Darussalam (NAD) yangterletak di Pulau Weh, ujung paling

    barat dari wilayah Indonesia. Perjala-

    nan menuju Sabang bisa dibilang

    susah-susah mudah. Mudah karena

    bisa dijangkau dengan transportasi

    umum (kapal) yang bisa dibilang

    cukup lumayan. Sedangkan bisa di-

    katakan susah karena kendala yang

    sering, dan terbukti saya hadapi,

    untuk menuju kesana adalah cuaca

    yang terkadang sulit ditebak dan ke-

    tersediaan kapal menuju Sabang. Bila

    beruntung kita bisa melihat gerom-bolan lumba-lumba bermigrasi yang

    mengejar buih kapal selama perjala-

    nan laut. Singgah di Aceh sebelum

    menyeberang ke Sabang, saya mera-

    sakan atmoser yang sama sekali

    baru dan pemandangan-pemandan-

    gan menarik. Salah satu pemanda-

    ngan unik tersebut adalah ketika

    melewati jalanan di Aceh daratan

    saya melihat baliho iklan Agnes Mo-

    Sabang, Pulau WehTeks : IndriyaniFoto : Spesial

    Iboih dan Rubiah diambil dari nama pasangan suami istri yang

    bertengkar, lalu sang istri mengasingkan diri diseberang pulau yang

    kemudian diberi nama Rubiah.

    2 dive destination

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    8/17

    kurang lebih diameternya hampir

    10 cm. Selama penyelaman saya

    juga bertemu Marbled Stingray, Lea

    Scorpionsh, dan Giant Trevally yang

    belum pernah saya temui di penyela-

    man sebelumnya. Selain mendapat-

    kan penyelaman yang memuas-

    kan hati, saya juga beruntung bisa

    mendapatkan potongan harga me-

    nyelam setelah berbincang lama

    dengan pemilik dive centre. Seperti-

    nya dengan sekali penyelaman tidak

    cukup untuk menceritakan keindah-

    an bawah laut Sabang, karena masih

    banyak spot lain disana yang mung-

    kin lain waktu harus saya selami.

    Where to stay:Iboih, Olala Bungalaw, Ca & Restaurant.mobile: +62 852 60 607311e-mail: [email protected] Center:

    Rubiah Tirta Divers Iboih Beach - Pulau Wehphone: +62 652 3324555.mobile: +62 852 88 415820How to get there:

    Terbang dengan maskapai apapun menuju AcehBandara Sultan Iskandar Muda Pelabuhan Ulee Lheue (45 menitdengan mobil)Pelabuhan Ulee Lheue - Pelabuhan Teluk Sabang (4 jam kapal erry/2jam kapal cepat)Pelabuhan Teluk Sabang - Iboih (2-3 jam dengan mobil)

    dive destination 15

    duanya dikelola oleh masyarakat lo-

    kal sabang, yaitu Rubiah Tirta Dive

    dan Lumba-Lumba. Karena keb-

    etulan pemiliknya orang lokal dan

    sekitar lima tahun yang lalu salah

    seorang senior saya di Unit Selam

    UGM pernah melaksanakan KKN di

    Sabang yang memiliki relasi dengan

    pemilik dive centre, saya sangat ter-

    bantu dalam melakukan penyela-

    man. Terdapat banyak dive spot di

    Sabang, namun karena pada hari

    itu hanya ada satu rombongan yang

    berangkat, saya hanya bisa mengi-

    kuti rombongan itu ke spot Arus

    Balee. Baru setahun menekuni di-

    ving, saya langsung dibuat terkesima

    oleh makhluk-makhluk bawah air Sa-

    bang. Selama diving saya ditemani

    oleh seorang divemaster yang sa-

    ngat ramah. Tidak sekedar melayani

    pelanggan, setelah penyelaman dive-

    master yang menjadi pemandu saya

    membawakan buku ikan dan karang,

    lalu menjelaskan tentang apa saja

    yang kami temui selama penyela-

    man. Bila penyelaman-penyelaman

    sebelumnya saya lebih sering me-

    lihat karang, pada penyelaman kali

    ini saya dikejutkan oleh makhluk-

    makhluk bawah air yang berukuran

    besar. Baru beberapa menit setelah

    descending, saya sudah disambut

    oleh Octopus dan Moray Eel yang

    4 dive destination

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    9/17

    Dugong adalah salah satu dari

    empat spesies Sirenia atau lembu

    laut yang masih bertahan hingga

    kini selain Manatee. Dugong juga

    merupakan satu-satunya Sirenia

    yang bisa ditemukan di kawasan

    perairan sekurang-kurangnya di

    37 negara di wilayah Indo-Pasifk.

    Dugong memiliki beberapa keuni-

    kan seperti adaptasinya yang luar

    biasa di dalam laut dan monco-

    ngnya yang menghadap ke bawah

    yang sangat membantu Dugongsaat makan, tanpa harus meli-

    hat posisi makanan tersebut se-

    hingga mata Dugong diungsikan

    untuk mengawasi situasi sekitar.

    Walaupun gemuk, tetapi dalam be-

    berapa pose, Dugong lebih mirip

    hewan dalam mitos putri duyung.

    Sebagai contoh saat dugong ber-

    jemur. Tubuhnya yang besar tam-

    pak seperti orang sedang ber-

    baring menyamping dan ekornya

    terjuntai seperti kaki manusia.

    Dugong hanya bisa memakan tum-

    buhan yang ada di dalam laut, yakni

    lamun. Lamun merupakan tumbu-

    han berbunga yang menyesuaikan

    diri dengan terbenam di dalam laut

    yang tumbuh subur di daerah pa-

    sang surut di perairan pantai yang

    dasarnya berupa lumpur, pasir,

    kerikil, dan patahan karang mati,

    dengan kedalaman hingga 4 meter.

    Dugong termasuk makhluk so-

    sial. Mereka berkomunika-

    si dengan suara yang berbe-da-beda amplitudonya sesuai

    dengan keadaan yang sedang mer-

    eka hadapi. Dugong biasanya hi-

    dup berkelompok. Dugong terma-

    suk spesies semi-nomaden karena

    mereka akan bepergian ke lokasi

    yang jauh untuk mencari lamun

    sebagai pakan utama. Tetapi mer-

    eka mungkin juga menetap cukup

    lama di suatu tempat. Hal ini ter-

    gantung dari jumlah dan kualitas

    pakan yang ada di kawasan tersebut.

    marine bites 17

    Teks : Kurnianti NurFoto : Spesial

    Putri Duyungsang Petualang

    6 marine bites

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    10/17

    dihadapan bangsa lain. Demi kehor-

    matan bangsa, semuanya dibeban-

    kan pada pundak kesebelas pemuda

    itu. Mungkin kita semua lupa bahwa

    11 pemuda itu sekedar ingin ber-

    main sepakbola. Mereka hanya ingin

    menciumi bau rerumputan, menen-

    dang bola untuk masuk ke gawang,

    serta sekedar ingin bersenda gurau

    dengan kawan dan lawan. Pun bila

    mereka membawa nama bangsa,

    mereka hanya ingin membawanya

    se-bagai kebanggaan tanah airnya.

    Tetapi ketika mereka kalah, pemuda

    itu dicaci. Dianggap salah ketika bola

    yang diperebutkan masuk ke gawang

    me-reka. Kegagalan membawa piala

    dianggap kekalahan bangsa. Kita

    lupa, ketika mereka kecil, mereka per-

    nah bermain setiap sore tanpa pernah

    pulang untuk dicaci karena kalah. Kini,

    atas nama harapan bangsa kita be-

    bas mencacinya. Sama seperti ketika

    disudut lain Indonesia sang harapan

    bangsa sekedar mampu membakar

    ban ditengah jalan sembari berorasi

    tentang kebobrokan bangsa ini, lalu

    ditutup dengan lemparan batu ke

    arah polisi. Beban pemuda di bangsa

    ini terlalu berat. Ditumpangkan ma-

    salah politis hingga jargon pemuda

    pembawa perubahan. Semuanya

    tentang romantisme sejarah pe-

    rubahan yang dibawa pemuda.

    Kita sering lupa bahwa mereka

    yang berjoget tiap pagi di acara

    musik televisi juga seorang pemu-

    da-pemudi. Begitu pula dengan

    mereka yang mengangkut ke-ranjang ikan dipasar-pasar setiap

    pagi, mereka yang sekedar non-

    gkrong di mall atau pinggir jalan,

    mereka yang berkumpul untuk

    bernyanyi di pos ronda tiap malam

    hingga diusir tetangga, juga mereka

    yang sekedar duduk-duduk dipantai

    setiap sore sembari curi-curi pan-

    dang ke bule yang sedang berje-

    mur, mereka semua adalah pemuda.

    Pemuda bukan sekedar mereka

    yang mengenakan setelan jas ra-

    aqua sounds 19

    Well, tema besar yang diang-

    kat oleh Scuba Holic kali

    ini adalah youth issue , atau

    yang dapat diterjemahkan bebas se-

    bagai isu tentang kaum muda. Ketika

    mendengar kata pemuda, hal per-

    tama yang sering terlintas di pikiransaya adalah mengenai heroism. Semi-

    sal tentang Soekarno dan Hatta yang

    mendorong kemerdekaan bangsa

    ini atau tentang Jenderal Soedirman

    yang sangat cemerlang de-ngan

    keberaniannya di usia muda untuk

    maju memimpin perang melawan

    Belanda. Ya, kata pemuda memang

    diidentikkan dengan sosok-sosok

    pahlawan di atas. Seringkali kata

    pemuda terjebak dalam urusan-

    urusan besar mengenai segudang

    permasalahan nasional bangsa

    ini. Mulai dari korupsi, kemiskinan,

    hingga pengangguran. Semuanya

    kemudian ditanggungkan ke benak

    pemuda-pemuda harapan bangsa.

    Saya ingat ketika 11 pemuda In-

    donesia dipandang sebagai ujung

    tombak dan titik tumpuan konsep

    besar bernama nasionalisme. Ke-

    tika 11 pemuda yang saat me-reka

    masih kecil tidak membayangkan

    hobinya untuk bermain sepakbola

    membawa beban kehormatan yang

    begitu tinggi untuk tidak boleh kalah

    Mereka hanya sekedar sekelompok pemuda yangberusaha berkarya dalam porsi yang kecil, dalam isu yangtidak populis, dan dalam rangka untuk memperjuangkan

    kebebasan suara mudanya

    Teks : AbyatarFoto : Dok. Unit Selam UGM, Sefn, Adhisty

    Youth Movement

    8 aqua sounds

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    11/17

    Barotrauma disebabkan karena per-

    bedaan tekanan udara di dalam dan di

    luar gendang telinga yang berhubun-

    gan dengan perubahan ketinggian

    seperti misalnya saat dalam pener-

    bangan, menyelam, atau berkendara

    melewati pegunungan. Jika sedang

    mengalami hidung tersumbat karena

    alergi, pilek atau ineksi saluran napas

    atas, kemungkinan kita me-ngal-

    ami barotrauma akan lebih tinggi.

    Adapun beberapa gejala yang

    mungkin kita rasakan saat me-

    ngalami barotrauma adalah pusing,

    rasa tidak nyaman atau nyeri pada

    salah satu atau kedua telinga, dayapendengaran sedikit menurun, dan

    rasa penuh atau sesak di dalam te-

    linga. Jika kondisi barotrauma yang

    Anda alami berkepanjangan, maka

    gejala-gejala yang mungkin muncul

    adalah nyeri telinga, merasa tekanan

    pada telinga (seperti ketika berada

    di dalam air), kehilangan daya pen-

    dengaran sedang hingga parah, dan

    mimisan (keluar darah dari hidung).

    Untuk menghilangkan rasa nyeri

    atau tidak nyaman pada telinga,

    cobalah untuk membuka tuba

    eustasius dan menyamakan tekan-

    an. Bagi penyelam, sebaiknya naik

    dan turun secara perlahan-lahan.

    Menyelam ketika kita terserang

    alergi atau ineksi saluran napas

    akan sangat berbahaya, karena bisa

    memicu barotrauma yang serius.

    Obat-obatan yang direkomendasi-

    kan untuk mengatasi barautroma

    antara lain golongan Antihista-

    min, Dekongestan, dan Steroid

    Meski demikian, beberapa kom-

    plikasi dapat muncul akibat baro-trauma, jika terjadi berkepanja-ngan,

    berulang atau parah. Beberapa

    komplikasi tersebut di antaranya

    adalah ineksi telinga akut, kehila-

    ngan pendengaran, gendang teli-

    nga pecah atau robek, dan vertigo.

    Segera hubungi dokter atau menuju

    pusat pengobatan terdekat, jika peng-

    obatan mandiri dirasa tidak berhasil.

    BAROTRAUMATeks : TriswantoFoto : spesial

    divers health 21

    pih ala paskibraka. Tetapi anak

    muda yang berada disetiap per-

    simpangan jalan kota hingga me-

    reka yang sedang memandikan ker-

    bau di sawah juga adalah pemuda.

    Pemuda bukan sekedar mereka yang

    dianggap menjadi tumpuan masa de-

    pan bangsa. Pemuda adalah mereka

    yang tak takut untuk salah. Pemuda

    adalah mereka yang berani keluar dari

    sistem yang lemah untuk membuat

    perubahan sekecil apapun. Pemuda

    selalu sama dari dahulu hingga kini.

    Mereka adalah manusia-manusiabebas. Bebas untuk berkarya dalam

    karyanya masing-masing dan karya

    itulah yang akan menjadi pembeda

    satu pemuda dengan pemuda lainnya.

    Tak mungkin semua pemuda menjadi

    pembawa dan pengibar bendera. Tak

    mungkin pula semua pemuda ang-

    kat senjata pada masa kemerdekaan.

    Semuanya mengambil porsinya mas-

    ing-masing. Tetapi satu yang pasti, me-

    reka adalah pembawa perubahan.

    Itulah mengapa Scuba Holic kali ini

    mengangkat tema youth issue atau

    pemuda. Kami berharap untuk mem-

    beri satu suara bahwa masih ada

    pemuda seperti kami. Menjadi tanda

    pengingat bahwa pemuda bukan

    sekedar mereka yang mampu mem-

    bawa harum nama Indonesia diber-

    bagai Olimpiade Fisika tingkat dunia.

    Juga bukan mereka yang memiliki

    nasionalisme begitu tinggi berben-

    tuk patriotisme angkatan bersenjata.

    Mereka hanya sekedar sekelompokpemuda yang berusaha berkarya

    dalam porsi yang kecil, dalam isu

    yang tidak populis, dan dalam rangka

    untuk memperjuangkan kebebasan

    suara mudanya. Mereka adalah kita

    semua yang masih percaya bahwa

    karya sekecil apapun dari setiap indi-

    vidu yang merdeka atas dirinya sen-

    diri akan mampu terus bersuara dan

    memberi dampak bagi sekitarnya.

    aqua sounds

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    12/17

    harus tentang #savesharks sih?

    Karena isu hiu masih belum ba-

    nyak yang tahu padahal sebena

    nya hiu itu adalah kunci keseim-

    bangan dalam ekosistem laut

    yang mulai terancam populasinya.

    5. Emang sekarang kondisi populasi

    hiu di Indonesia bagaimana?

    Kondisinya semakin parah, Dalam

    30 tahun terakhir populasinya sudah

    mengalami penurunan drastis hingga

    lebih dari 90%! Bisa dibayangkan sebe

    rapa menyedihkannya kondisi la-

    utan kita sekarang. Dan Indone-

    sia adalah salah satu negara yang

    berkontribusi paling besar dalam

    berkurangnya populasi hiu di dunia.

    6. Emang usaha apa aja sih yang bisa

    kita lakukan dalam upaya melindungi

    populasi hiu?

    Usaha paling mudahnya sih stop

    membeli apapun itu yang berbahan

    dasar hiu, mulai dari bayi hiu, sirip

    hiu, minyak hiu, bahkan aksesoris dari

    gigi hiu. Yang pasti kita harus mulai

    menjadi konsumen yang lebih bijak,

    karena sebenarnya kita itu pemegangkunci pasar. Saat permintaan turun,

    otomatis perburuan hiu juga bisa ikut

    berkurang, kan? Biar lebih jelas bisa

    akses video saya, Sefn, dan Riyanni

    Djangkaru Runaway Shark di you-

    tube. Bantuin sebar juga yah, biar ma-

    kin banyak yang tahu dan mengerti.

    7. Di umur yang masih tergolong

    muda, kenapa kamu tertarik dengan

    isu lingkungan laut seperti #save-

    sharks?

    Ada banyak alasan saya tertarik de-

    ngan #savesharks salah satunya kare-

    na meluasnya praktek sharknning,

    sebuah praktek pengambilan sirip

    hiu dimana hiu yang tertangkap lang-

    sung dipotong siripnya dan tubuhnya

    dibuang kembali ke laut hidup-hidup.

    Selain itu, karena masih banyak yang

    belum sadar dengan pentingnya hiu

    sebagai penjaga & penyeimbang ke-

    hidupan laut. Untuk diketahui hiu

    mengandung zat merkuri 40 kali

    diatas batas aman untuk dikonsumsi.

    Dan lewat kampanye #savesharks ini,

    saya percaya kalau setiap individu

    punya suara untuk membuat peruba-

    han, buktinya selain saya, banyak loh

    teman-teman yang udah melaku-

    kan gerakan #savesharks secara in-

    dependent, beberapa diantaranya

    adalah Adhisty, seorang guru seni

    yang mengajak muridnya berkarya

    sambil #savesharks, ada Sefn yang

    melakukan ge-rakan 1000 anak

    muda dukung #savesharks, juga Vi-

    cho yang bersosialisasi di sekolahnya.

    8. Menurut kamu, apa arti laut bagi

    kehidupan manusia?

    Saya ingat ucapan Bapak Marcus

    Wanma, Bupati Raja Ampat,

    dari laut kita hidup, maka kita

    harus jaga laut. Buat saya, itu

    udah cukup merangkum sih.

    9. Anyway, kalau ngomongin masa

    depan nih, cita-cita kamu apa sih?

    whos bubbling 23

    1. Halo Karin Apakabar? Sekarang

    kamu lagi sibuk kegiatan apa?

    Hai Unyil, kabarnya baik banget.

    Hmm, selain sibuk ngantor, ma-

    sih tetep update sama kampa-

    nye #savesharks dong tentunya.

    2. Kalau boleh tau nih, umur kamu

    berapa sih?

    Saya masih dua puluh tahun kok,

    tapi tiga tahun yang lalu , hehehe

    3. Gimana sih cerita awalnya kamu

    bisa tertarik dengan #savesharks cam-

    paign?

    Udah dari jaman kuliah saya tertarik

    sama isu lingkungan mulai dari global

    warming, orang utan, gajah, hingga

    kisah sedih di balik topeng monyet.

    Hingga akhirnya sampai pada akhir

    tahun 2012 lalu, saya mengikuti kom-

    petisi Nescae Journey 2 dengan misi

    Save The Ocean nya Riyanni Djang-

    karu tentang alasan-alasan kenapa

    sih kita harus #savesharks. Jujur, itu

    pertama kalinya saya tahu tentang

    isu ini juga tentang hubungan hiu de-

    ngan laut juga dengan kita, manusia

    4. Ohya, kenapa campaign nya

    Teks : Arfan SetiajiFoto : Dok. pribadi & Dwi Aryo

    Karania Metta

    2 whos bubbling

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    13/17

    Setiap penyelam yang memiliki pon-

    sel pintar atau yang lebih dikenal

    dengan smartphone sekarang sudah

    dapat memiliki divecom yang sesung-

    guhnya dalam ponselnya. DivePhone

    ini didesain oleh Boazii Underwa-

    ter Research Center di Istanbul, Turki.

    DivePhone adalah sebuah perang-

    kat yang dapat mentransormasikanponsel menjadi sebuah dive com. Di-

    vePhone terdiri dari 3 elemen utama

    yakni Sotware (dapat digunakan

    untuk IOS dan Android), modul elek-

    tronik eksternal (dengan WiFi untuk

    komunikasi), dan housing pelind-

    ung. Modul eksternal secara nirkabel

    akan mengirimkan data penyela-

    man anda ke ponsel anda. Aplikasi

    ini disebut Depth Monitor. Aplikasi

    ini menampilkan inormasi kedala-

    man dan temperatur serta no decotime dan deco stop times, selayaknya

    data yang ditampilkan di dive com.

    DivePhone ini memiliki baterai dapat

    tahan selama 8 jam dan diisi ulang

    dengan menggunakan koneksi USB.

    Housing yang digunakan dapat men-

    capai kedalaman 80 meter. Memiliki

    kelebihan yaitu dapat memungkink-

    an penyelam untuk mendapatkan

    data penyelaman yang bisa diakses

    langsung dalam ponselnya, namun

    DivePhone ini tidak dapat melaku-

    kan ungsinya untuk akses komuni-

    kasi misalnya messaging, telepon,

    internet, dsb. saat sedang menyelam.

    Teks : Vega FeliciaFoto : Spesial

    DivePhone

    gear up 25

    Give back ke alam dengan cara

    terjun langsung dan sedikit-nya berkontribusi melakukan se-

    suatu yang bisa berguna untuk

    alam. Jadi secara tidak langsung, le-

    wat kampanye #savesharks ini, saya

    sedang menjalani salah satu cita-

    cita saya. Dan satu lagi yang sampai

    sekarang masih digenggam adalah

    keinginan untuk keliling dunia.

    10. Terakhir, kamu punya pesan ga

    untuk generasi muda Indonesia

    dalam upaya menjaga lingkunganlaut?

    Jauh lebih mudah menjaga dari-

    pada mengembalikan yang sudah

    rusak atau bahkan hilang, kan?

    Jadi, yuk, mulai peduli. Itu aja sih,

    karena saya yakin kalo kepedu-

    lian yang dimulai dari diri sendiri

    adalah awal dari semua langkah

    kecil yang membawa perubahan.

    4 whos bubbling

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    14/17

    sedikit yang menggunakan motor

    kopling keluaran terbaru yang ten-

    tunya berharga lebih dari 13 juta,

    harga yang harus penumpang bayar

    pun tidak menentu. Ketika saya me-

    naiki bentor, pengemudi tidak bisa

    menjawab berapa tari menuju suatu

    tempat kebanyakan malah balik ber-

    tanya Ya biasanya berapa?. Alhasil

    kita pun sebagai penumpang harus

    pengertian mengira-ngira sendiri

    berapa jarak yang ditempuh serta

    bahan bakar yang dihabiskan. Hari

    itu saya hanya menghabiskan waktuuntuk mengelilingi kota saja sam-

    bil mencari dive centre yang dapat

    memandu saya menyelami keinda-

    han bawah laut Gorontalo, tentu

    dengan harga yang bersahabat.

    Setelah pencarian selama 3 hari,

    akhirnya saya menemukan dive cen-

    tre yang pas di hati saya. Divemas-

    ter yang ada disana bernama Pak

    Noldi, beliau merupakan salah satu

    dari sedikit divemaster yang ada

    di Gorontalo, beliau pun bercerita

    panjang. tentang keindahan laut

    Gorontalo yang belum begitu ter-

    ekspos. Akan tetapi semakin lama

    semakin banyak penyelam, baik do-

    mestik maupun mancanegara yang

    mulai mencicipi Gorontalo dan in-

    ormasi dari penyelam-penyelam

    tersebut pun lama kelamaan terse-

    bar dan meluas di kalangan pe-nyelam, yang selama ini hanya ter-

    okus pada Bunaken dan Wakatobi

    jika berbicara tentang pulau Sulawesi.

    Sesampainya di dive spot pertama

    yang hanya berjarak beberapa kilo-

    meter dari pusat kota Gorontalo, saya

    pun segera turun dengan Pak Noldi.

    dive notes 27

    P

    agi itu, saya memulai hari den-

    gan mengganti status Black-

    berry Messenger saya men-

    jadi Yogyakarta-Jakarta-Makassar-Gorontalo. Saya akan terbang dari

    Yogyakarta, kemudian transit di

    Jakarta, lalu dari Jakarta mesti ha-

    rus transit lagi di Makassar, baru-

    lah sampai pada tujuan akhir saya

    di Gorontalo. Perjalanan pesawat

    domestik terpanjang dan terlama

    yang pernah saya alami, dan jika

    melihat tiket pesawat saya, dari

    Yogyakarta take of pukul 10 pagi,

    diperkirakan baru landing di Goron-

    talo sekitar pukul 20.00 malam.

    Singkatnya, setibanya di Gorontalosaya langsung menuju ke tempat me-

    nginap saya di daerah Lapangan Taru-

    na. Setelah beristirahat seharian, saya

    pun siap menjelajahi Gorontalo. Hari

    ke-dua saya habiskan untuk menge-

    lilingi Kota Gorontalo dengan ben-

    tor atau becak motor. Hal yang me-

    narik dari bentor di Gorontalo adalah

    kebanyakan motor yang dipakai

    dapat dikatakan motor baru dan tak

    Saya pun makin terkesima dengan Salvador Dali, ketika Pak Noldikembali mengatakan bahwa Salvador Dali hanya dapat ditemu-

    kan di perairan Gorontalo.

    Gorontalo, Surgayang TersembunyiTeks : Arfan SetiajiFoto : Ekhy Indra Wijaya

    26 dive notes

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    15/17

    Tren pariwisata global menun-

    jukkan perkembangan yang

    luar biasa pesat. Negara ber-

    lomba-lomba memajukan sektor

    pariwisatanya, maskapai penerba-

    ngan, terutama mereka yang berbasis

    LCC (low-cost carrier) bersaing men-

    cari penumpang, hotel-hotel pun

    saling berkejar-kejaran mendapat-

    kan tamu. Lebih dari itu, bahkan du-nia digital pun tak ketinggalan ikut

    meramaikan sektor pariwisata de-

    ngan menawarkan berbagai aplikasi

    yang memanjakan para wisatawan.

    Padahal, beberapa tahun lalu, yang

    namanya berlibur berarti pulang ke

    kampung halaman saat libur leba-

    ran. Sekarang, setiap akhir minggu

    pun semua orang ingin pergi ber-

    libur, ke pantai, taman hiburan, atau

    sekedar pergi makan tak jadi soal,

    yang penting berlibur. Mulai dari

    karyawan kantoran sampai penarik

    becak, semua butuh waktu untuk

    bersantai, menyingkirkan penatdari kepala mereka. Vakansi sudah

    menjadi bagian dari kebutuhan

    pokok bagi semua orang, menjadi-

    kannya bisnis bagi setiap kalangan.

    Vakansi sebenarnya merupakan

    temuan baru dalam tatanan sosial

    dunia. Konsepnya banyak berkem-

    bang dan mengalami perubahan.

    Sampai abad 19, kata vakansi

    merujuk pada liburan musim panas

    warga kelas atas yang biasa me-

    reka manaatkan untuk berpergian

    jauh atau menghabiskan waktu di

    rumah musim panas milik keluarga,

    meninggalkan rumah yang mer-

    eka tempati sehari-hari. Pada masa

    itu, vakansi juga merupakan mark

    o previlege bagi warga kelas atas.

    Tapi vakansi bukan hanya soal ber-

    pergian. Vakansi secara etimologi

    berarti kebebasan dari kewajiban

    dari bahasa Perancis Lama vaca-

    tion, atau dari vacare yang be-

    rarti bebas dari tugas yang juga

    memiliki arti lain, yaitu kosong

    Ya, vacancy(dalam bahas Inggris) be-

    rarti kosong. Vakansi adalah sebuah

    kekosongan, idleness dalam tatanan

    sosial kita. Tatanan sosial, seperti na-

    manya, adalah sebuah sistem, dan di

    dalam sebuah sistem, terdapat peran-

    an. Jadi, vakansi adalah sebuah kon-

    sep tentang kebebasan dari peranansosial tersebut, atau kalau bisa di-

    bilang, sebuah cuti dari masyarakat.

    Jadi pada dasarnya vakansi yang

    sejati mungkin, seperti yang di-

    katakan komedian Amerika Robert

    Orben, adalah untuk tidak melaku-

    kan apapun dan sehari penuh un-

    tuk melakukannya. Sesederhana itu.

    KosongTeks : Fatah Damar

    vacancy 29

    Siang itu visibility sangat jernih se-

    hingga saya dapat begitu terang dan

    jelas melihat panorama bawah laut

    Gorontalo yang sedang saya jamah

    tersebut. Sponge besar berwarna

    kecoklatan dengan ukiran yang sa-

    ngat rumit dan indah, membuat saya

    takjub dan terus memperhatikan

    objek tersebut cukup lama, sebelumakhirnya kembali naik ke permukaan.

    Ternyata biota laut itu bernama, Sal-

    vador Dali Sponge, karena bentuk

    ukirannya serupa dengan lukisan

    karya pelukis terkenal asal Spa-

    nyol, Salvador Dali. Saya pun makin

    terkesima dengan Salvador Dali ke-

    tika Pak Noldi kembali mengatakan

    bahwa Salvador Dali hanya dapat

    ditemukan di perairan Gorontalo.

    Hari kedua penyelaman saya habis-

    kan di Taman Laut Olele. Saya kem-

    bali takjub dengan bentukan ka-

    rang yang begitu sehat dan besar,

    serta visibility yang baik, menambah

    keindahan Taman Laut Olele. Sal-

    vador Dali yang saya lihat kemarin

    juga banyak ditemukan di Taman

    Laut Olele, hanya dengan ukuranyang lebih besar dan dengan ben-

    tuk yang lebih beraneka macam.

    Pada perjalanan pulang kembali

    ke Yogyakarta, keindahan Goron-

    talo dan Salvador Dali-nya, terus ter-

    ngiang di pikiran saya. Gorontalo,

    Surga yang Tersembunyi, suatu saat

    saya pasti akan kembali ke sana.

    28 dive notes

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    16/17

    Minggu, 24 Maret 2013, Unit Selam

    UGM mengadakan sebuah kegiatan

    yang bertajuk Travel Writing Work-

    shop bersama Yudasmoro, yang

    diselenggarakan di Ruang Sidang 2,

    Gelanggang Mahasiswa UGM. Ha-

    dir sebagai pembicara adalah Raden

    Yudasmoro Minasiani, seorang ree-lance travel writer, yang juga turut

    berkontribusi pada beberapa ma-

    jalah bertema travel, seperti Jalan-

    Jalan dan Garuda in Flight Magazine.

    Selain itu, Yudasmoro juga telah

    menerbitkan buku tentang travel

    writing yang berjudul Travel Writer.

    Dalam kesempatan ini, Yudasmoro

    berbagi banyak ilmu dan pengala-

    man mengenai dunia travel writing

    antara lain lie o travel writer, writing

    concept, glimpse o travel photogra-

    phy, purposing magazine, dan juga

    memperkenalkan travel writer se-

    bagai sebuah proesi, mengingat tra

    veling pun kini telah menjadi ba-

    gian dari gaya hidup masyarakat.

    Travel Writing Workshopwith YudasmoroTeks : Annisa FilaniaFoto : Firly Fathiya

    0 dive event

  • 7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue

    17/17

    Unit Selam UGMSayap Utara Gelanggang Mahasiswa UGM

    Jalan Pancasila no. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281www.selamugm.org