SATUAN ACARA PENYULUHAN.docx
-
Upload
epril-lylia -
Category
Documents
-
view
78 -
download
6
Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN.docx
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PRE OP
Pokok Bahasan : PRE OP
Sub Pokok Bahasan : Persiapan Pre Op
Penyuluh : Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2011
Waktu : 09.00 Wita – 09.30 Wita
Tempat : Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Sasaran : Para pasien yang akan menjalani operasi
I Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui bagaimana tindakan yang
akan dilakukan terhadapnya di ruang operasi.
II Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
A Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui pengertian
keperawatan perioperatif dan praoperatif
B Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui persiapan sebelum
pelaksanaan operasi
C Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui pendidikan apa saja
yang perlu diperolehnya sebelum operasi
D Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui hal-hal atau perubahan
yang mungkin terjadi karena akan menjalani operasi
E Para pasien yang akan menjalani operasi mengetahui teknik latihan pasca
operatif
III Media
A Slide
3 4
2
7 8 7 8 7 8
5
6
IV Metode
A Ceramah
B Tanya jawab
C Diskusi
V Setting Acara
Acara
1) Pembukaan oleh pembawa acara 5 menit.
2) Penyuluhan tentang persiapan pre op oleh petugas mahasiswa selama
15 menit.
3) Tanya jawab 15 menit dipandu mahasiswa keperawatan.
Setting Tempat
Keterangan:
1. Media
2. Penyaji
3. Moderator
4. Notulen
5. Penjawab
6. Slider
7. Fasilitator
8. Peserta
1
Petugas-petugas acara
Penyaji :
Moderator :
Notulen :
Penjawab
VI Materi
A Pengertian keperawatan perioperatif dan preoperatif
B Persiapan sebelum pelaksanaan operasi
C Pembekalan pendidikan pasien sebelum operasi
D Perubahan - perubahan yang dapat terjadi sebelum operasi
E Teknik latihan pasca operatif
VII Evaluasi
A Apa yang dimaksud dengan keperawatan perioperatif dan preoperatif?
B Jelaskan persiapan sebelum operasi dilaksanakan?
C Sebutkan pendidikan apasaja yang dibekali pada pasien sebelum operasi!
D Sebutkan perubahan – perubahan yang dapat terjadi pada pasien sebelum
operasi!
E Bagaimana teknik latihan pasca operatif ?
VIII Pelaksanaan
NO ACARA WAKTU KEGIATAN PENYULUH EVALUASI
1 Pembukaan 2 Menit Mengucapkan salam dan
terima kasih atas kedatangan
para peserta.
Memperkenalkan diri dan
apersepsi.
Menjawab salam
dan mendengarkan
dengan seksama
2 Inti 10 Menit Menanyakan tentang
pengertian keperawatan
perioperatif dan preoperatif.
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menyampaikan materi tentang
pengertian keperawatan
perioperatif dan preoperatif.
Menjelaskan persiapan
sebelum operasi
Memberitahu pendidikan yang
dibekali pada pasien sebelum
operasi
Menjelaskan perubahan emosi
yang dapat terjadi sebelum
menjalani operasi
Tanya jawab 20
menit
Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya jika
terdapat hal-hal
yang belum jelas.
Peserta
mengajukan
pertanyaan
3 Penutup 3 Menit Menyimpulkan hasil
penyuluhan
Mengevaluasi hasil kegiatan
Memberi salam dan meminta
maaf bila ada kesalahan
Mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan
mengucapkan salam penutup
Peserta
memperhatikan dan
menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
IX Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 4 hari sebelum kegiatan dan informasi
pada dosen pembimbing 3 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta yang aktif bertanya 70%
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu 60% menjawab pertanyaan dan mengulang kembali
pengertian keperawatan perioperatif dan preoperatif.
Peserta mampu 60% menjelaskan persiapan sebelum operasi disetujui
Peserta mampu menyebutkan persiapan sebelum menjalani operasi
Peserta mampu menyebutkan perubahan emosi yang dapat terjadi
sebelum menjalani operasi
Peserta mampu melakukan demonstrasi latihan pasca operatif
X Materi
1. Pengertian Keperawatan Perioperatif dan Preoperatif
Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan
pengalaman pembedahan pasien, dimana kata “perioperatif” mencakup tiga
fase pengalaman pembedahan yaitu : praoperatif, intraoperatif, dan
pascaoperatif.
Keperawatan praoperatif adalah peran keperawatan perioperatif yang
dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika
pasien dikirim ke meja operasi. Peran perawatan disini yaitu mencakup
tentang penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik atau d rumah,
menjalani wawancara praoperatif, dan menyiapkan pasien untuk anastesi yang
diberikan dan pembedahan.
2. Persiapan Sebelum Operasi
Persiapan dan pertimbangkan sebelum operasi yaitu :
a Pertimbangan Gerontologi
Pembedahan menimbulkan stres fisik dan psikologis, tetapi kemajuan-
kemajuan dalam teknik pengkajian, prosedur pembedahan, teknik anastesi,
dan kemampuan pemantauan memungkinkan pasien yang berusia lebih tua
dapat mentoleransi pembedahan elektif secara amat mengagumkan. Prinsip
pengkajian praoperatif, pembedahan dan perawatan pascaoperatif adalah
bahwa pasien tua mempunyai kemampuan cadangan fisiologis lebih
rendah dibanding pasien yang lebih muda.
b Pengkajian Fisik Umum
Sebelum pengobatan dimulai, riwayat kesehatan dikumpulkan dan
pemeriksaan fisik dilakukan, selama pemeriksaan tersebut tanda-tanda
vital dicatat dan data dasar ditegakkan untuk perbandingan dimasa
mendatang.
c Status nutrisi dan Cairan
Apabila pembedahan dijadwalkan untuk pagi harinya, makanan kecil
mungkin diperbolehkan pada malam sebelumnya. Pada pasien dehidrasi,
dan terutama pada pasien lansia, cairan per oral seringkali dianjurkan
sebelum operasi dilakukan. Selain itu, cairan mungkin akan diresepkan
secara intravena, terutama pada pasien yang tidak bisa minum. Jika
pembedahan siang dan tidak melibatkan bagian saluran cerna manapun,
sarapan pagi yang lunak dapat saja diberikan. Seringnya, masukan
makanan atau cairan per oral harus sudah tidak diberikan 8-10 jam
sebelum operasi. Tujuan menunda pemberian makanan sebelum operasi
adalah untuk mencegah aspirasi. Aspirasi terjadi ketika makanan dan air
mengalami regurgitasi dari lambung dan masuk ke dalam sistem paru.
d Persiapan Intestinal
pembersihan dengan enema dan laksatif mungkin dilakukan pada malam
sebelum operasi dan mungkin diulang jika tidak efektif. Pemebersihan ini
adalah untuk mencegah defekasi selama anastesi atau untuk mencegah
trauma yang tidak diinginkan pada intestinal selama pembedahan
abdomen.
e Persiapan Kulit
Tujuan dari persiapan kulit adalah untuk mengurangi sumber bakteri tanpa
mencederai kulit. Sebelum pembedahan pasien harus mandi air hangat dan
merelakskan serta menggunakan sabun betadine. Amat disarankan agar
kulit di dan sekitar letak operasi tidak dicukur, untuk menghindari
terjadinya cedera oleh silet dan menjadi pintu masuk untuk bakteri.
Senyawa kimia krim untuk melepaskan rambut aman untuk
mempersiapkan kulit guna keperluan pembedahan.
f Status Pernapasan
Semua pasien diminta untuk berhenti merokok 4-6 minggu sebelum
pembedahan. Pasien yang mengalami infeksi pernapasan
dikontraindikasikan untuk pembedahan, karena tidak bisa
mempertahankan ventilasi yang adekuat selama semua fase pembedahan.
g Fungsi Hepatik dan Ginjal
Tujuannya adalah untuk mempunyai fungsi hepar dan sistem urinari yang
maksimal sehingga medikasi, agens anastesia dan sampah tubuh serta
toksik dapat dibuang oleh tubuh secara adekuat.
h Fungsi Endokrin
Pasien yang mendapat terapi kortikosteroid berisiko mengalami
insufisiensi adrenal; karena itu penggunaan medikasi steroid untuk segala
tujuan selama tahun sebelumnya harus dilaporkan pada ahli anastesi dan
ahli bedah.
i Fungsi Imunologi
Pengkajian difungsikan untuk menentukan adanya alergi, termasuk reaksi
alergi sebelumnya.
j Terapi Medikasi Sebelumnya
Riwayat medikasi dikumpulkan dari setiap pasien karena kemungkinan
efek samping dari medikasi pada perjalanan perioperatif pasien dan
kemungkinan efek interaksi obat.
k Informed Consent
Secara hukum pembedahan tidak boleh dilakukan sebelum klien memahami
perlunya prosedur tersebut, tahap-tahap yang harus dilalui, risiko, hasil yang
diharapkan, dan terapi alternatifnya. Memberi informasi pada pasien adalah
tanggung jawab utama dokter. Persetujuan tidak bisa dilaksanakan apabila
pasien dalam keadaan bingung, tidak sadar, mengalami gangguan mental,
atau dibawah pengaruh obat penenang.
3. Pendidikan Pasien Pra Operatif
Setiap pasien diajarkan sebagai seorang individu, dengan
mempertimbangkan segala keunikan ansietas, kebutuhan dan harapan-harapannya.
Hal-hal yang dapat dibekali pada pasien sebelum pembedahan, diantaranya :
a. Latihan napas dalam, batuk, dan relaksasi
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ventilasi paru-paru dan oksigenasi darah
setelah anastesi umum. Pasien diletakkan dalam posisin duduk untuk memberikan
ekspansi paru yang maksimum. Setelah melakukan latihan nafas dalam beberapa
kali, pasien diinstruksikan untuk bernapas dalam-dalam, menghembuska melalui
mulut, ambil nafas pendek, dan batukkan dari bagian paru yang paling dalam. Lalu
meletakkan jalinan tersebut melintang di atas luka insisi dan bertindak sebagai bebat
yang efektif ketika batuk. Tujuan dalam meningkatkan batuk adalah untuk
memobilisasi sekresi sehingga dapat dikeluarkan.
Bila akan dilakukan insisi abdomen atau toraks, perawata memperagakan bagaiman
garis insisi dapat dibebat sehingga tekanan diminimalkan dan nyeri terkontrol.
Pasien harus membentuik jalinan kedua telapak tangannya dengan kuat.
b. Perubahan posisi dan gerakan tubuh aktif
Tujuan pergerakan tubuh secara hati-hati pada pasca operatif adalah untuk
memperbaiki sirkulasi, untuk mencegah stasis vena, dan untuk menunjang fungsi
pernapasan yang optimal.
Pasien ditunjukkan bagaimana cara untuk berbalik dari satu sisi ke sisi lainnya dan
cara untuk mengambil posisi lateral. Posisi ini akan digunakan pada pasca operatif
dan dipertahankan setiap 2 jam.
Latihan ekstremitas meliputi ekstensi dan fleksi lutut dan sendi panggul. Telapak
kaki diputar seperti membuat lingkaran sebesar mungkin menggunaknn ibu jari kaki.
Siku dan bahu juga dilatih ROM. Awalnya pasien akan dibantu dalam latihan, tapi
untuk sekanjutnya pasien akan dibiarkan mandiri. Tonus otot dipertahanka sehingga
ambulasi akan lebih mudah dilakukan.
c. Kontrol dan medikasi nyeri
Pasien diberitahu bahwa medikasi praanestesi akan diberikan untuk meningkatkan
relaksasi dan dapat menyebabkan rasa mengantuk dan kemungkinan haus.
d. Kontrol kognitif
Strategi kontrol kognitif dapat bermanfaat untuk mengurangi dan menghilangkan
ketegangan, ansietas yang berlebihan dan relaksasi. Contohnya adalah Imaginasi,
pasien dianjurkan untuk berkonsentrasi pada pengalaman yang menyenangkan atau
pemandangan yang menyenangkan ; Distraksi, pasien dianjurkan untuk memikirkan
cerita yang dapat dinikmati atau mendeklamasikan puisi favoritnya; Pikiran Optimis
diri, anjurkan pasien untuk menyatakan pikiran-pikiran optimis ( “ Saya tahu
semuanya akan berjalan dengan lancar “)
e. Informasi lain
Pasien akan mendapat manfaat bila mengetahui kapan keluarganya dan temannya bis
aberkunjung setelah pembedahan dan bahwa penasihat spiritualnya dapat hadir bila
diinginkan. Mengetahui sebelumnya tentang kemungkinan diperlukan ventilator atau
terpasangnya selang drainase akan membantu asien menerima alat lain ini paa
periode pasca operatif.
4. Perubahan – perubahan yang dapat terjadi pada pasien Preop
a Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
berkurangnya batuk dan peningkatan kongesti paru
b Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pembedahan yang akan dilaksanakan, adanya ancaman kehilangan bagian
tubuh
c Ketakutan yang berhubungan dengan pembedahan yang kan dilaksanakan
dan antisipasi nyeri pasca peratif
d Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan
e Ketidakberdayaan berhubungan dengan operasi darurat
f Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi intra
operatif
g Gangguan pola tidur berhubungna dengan ketakutan menghadapi operasi
5. Pendemonstrasian Latihan Pasca operatif
a Pernapasan Diafragmatik
1) Lakukan dalam posisi yang sama seperti posisi di tempat tidur nanti setelah
pembedahan, posisi semi fowler, berbaring di tempat tidur dengan punggung
dan bahu tersangga baik dengan bantal
2) Dengan tangan dalam posisi genggaman kendur, biarkan tangan berada diatas
iga paling bawah, jari-jari tangan menghadap dada bagian bawah untuk
merasakan gerakan
3) Keluarkan nafas dengan perlahan dan penuh kebersamaan dengan gerakan iga
menurun dan ke dalam mengarah pada garis tengah
4) Kemudian ambil nafas nafas dalam melalui hidung dan mulut, biarkan
abdomen mengembang bersamaan dengan paru-paru terisi oleh udara
5) Tahan nafas dalam hitungan kelima
6) Hembuskan dan keluarkan semua udara melalui hidung dan mulut
7) Ulangi 15 kali dengan istirahat singkat setelah setiap lima kali
8) Lakukan hal ini dua kali selama pra operatif
b Batuk
1) Condong sedikit ke depan dari posisi duduk di tempat tidur, jalinkan jari-jari
tangan, dan letakkan tangan melintang letak insisi untuk bertindak sebagai
bebat ketika batuk
2) Nafas dengan diafragma
3) Dengan mulut terbuka hirup nafas dengan penuh
4) “hak” kan keluar dengan keras dengan tiga kali nafas pendek
5) Kemuadian, dengan mulut tetap terbuka, lakukan nafas dalam dengan cepat
dan dengan cepat batuk dengan kuat satu atau dua kali. Hal ini membantu
membersihkan sekresi dari dada, hal ini dapat menyebabkan
ketidaknyamanan tetapi tidak akan membahayakan insisi.
c Latihan Tungkai
1) Anjurkan pasien untuk berbaring dalam posisi semi fowler
2) Bengkokkan lutut dan naikkan kaki, tahan selama beberapa detik, kemudian
luruskan tungkai dan turunkan ke tempat tidur
3) Lakukan 5 kali pada setia tungkai
4) Lalu buat lingkaran dengan kaki dengan membengkokkannya ke bawah, ke
dalam mendekat satu sama lain, ke atas, dan kemuadian keluar
5) Ulangi gerakan sebanyak 5 kali
d Miring
1) Anjurkan pasien untuk miring ke salah satu sisi dengan bagian yang paling
atas tungkai fleksi dan disangga di atas bantal
2) Raih pagar tempat tidur sebagai alat bantu untuk menuver ke samping
3) Lakukan pernapasan diagframatik dan batuk ketika anda miring
e Turun dari tempat Tidur
1) Anjurkan pasien miring ke salah satu sisi tempat tidur
2) Anjurkan pasien untuk mendorong salah satu tubuhnya ke taas dengan satu
tangan ketika mengayunkan tungkai turun dari tempat tidur
DAFTAR PUSTAKA
Perry dan Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Ed.4. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth. Ed.8. Jakarta : EGC.