rumus empiris
-
Upload
ade-ilham-khaled -
Category
Documents
-
view
142 -
download
12
description
Transcript of rumus empiris
M = g/Mr x 1000/ml 0,5 = g/74 x 1000/100 g = 0,5x74x100 / 1000 g = 3,7
jadi banyaknya Ca(OH)2 yang di butuhkan 3,7 gram
keterangan: Mr Ca(OH)2 = 1 x Ar Ca + 2 x Ar O + 2 x Ar H Mr Ca(OH)2 = 1x40 + 2x16 + 2x1 = 74
Did you mean Cu2(OH)2CO3 + H2SO4 = CuSO4 + CO2 + H2O ?Balanced equation:Cu2(OH)2CO3 + 2 H2SO4 = 2 CuSO4 + CO3 + 2 H3O
1. suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 84% karbon dan 16% hidrogen. Jika
diketahui Mr hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukan rumus molekul
hidrokarbon tersebut?
Jawab
Misalkan rumus empiris senyawa hidrokarbon tersebut adalah CxHy.
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu mengkonfersi satuan persen menjadi
gram.
Karena massa zat awal tidak diketahui maka massa zat dianggap 100 gram. Oleh
sebab itu, massa karbon dalam gram sama dengan % massanya
Gram karbon = 84/100 x 100 gram = 84 gram
Gram hidrogen = 16/100 x 100 = 16 gram
Perbandingan mol masing-masing unsur merupakan nilai x dan y.
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C7H16.
Rumus molekul dapat ditentukan dengan pasti jika massa molekul relatif senyawa
tersebut diketahui.
(C7H16)n = 100
100n = 100
n =1
jadi rumus molekul senyawa tersebut sama dengan rumus empirisnya yakni C7H16.
2. Pada pembakaran sempurna 2,3 gram suatu senyawa yang mengandung C, H
dan O dihasilkan 4,4 gram CO2 dan 2,7 gram H2O. Tentukan rumus empiris
senyawa tersebut?
Jawab
Misalkan rumus empiris senyawa tersebut adalah CxHyOz
Reaksi pembakaran sempurna artinya semuanya terurai menjadi CO2 dan H2O
Cara 1
Massa C CxHyOz yang bereaksi = 2,3 gram
Massa CO2 yang dihasilkan 4,4 gram
Massa H2O yang dihasilkan = 2,7 gram
Massa O2 yang bereaksi = (4,4 + 2,7) gram – 2,3 gram = 4,4 gram
Sesuai hukum kekekalan massa “ dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama” maka
Massa C dalam CxHyOz = massa C pada CO2
Massa atom H dalam CxHyOz = massa H pada H2O
Massa O dalam CxHyOz = (massa atom O pada CO2 + massa atom O pada H2O) –
(massa O2 yang bereaksi)
= (3,2 + 2,4) gram – 4,8 gram = 0,8 gram
Pada rumus kimia (rumus empiris dan rumus molekul) perbandingan jumlah atom
sama dengan perbandingan jumlah mol. Maka massa C, H dan O yang telah
diperoleh dikonfersi menjadi satuan mol. Massa yang telah telah dikonfersi
menjadi mol adalah nilai x, y dan z.
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C2H6O.
Cara II
Pada persamaan reaksi, perbandingan koefisien sama dengan perbandingan jumlah,
maka persamaan reaksinya menjadi
x : y : z + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
agar jumlah atom diruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan maka nilai
x =2
y = 6
z = 1
jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C2H6O
3. pada pembakaran sempurna 1 liter gas CxHy (T,P) oleh 3 liter gas oksigen (T,P)
dihasilkan 2 liter gas karbondioksida (T,P). Tentukan rumus molekul gas
CxHytersebut?
Jawab
Untuk reaksi-reaksi gas volume gas sama dengan koefisien reaksi tersebut. Jadi
reaksi pembakaran gas CxHy sebagai berikut
1CxHy(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g)
Perhatikan pada soal di atas volume H2O belum diketahui sehingga koefisiennya
belum ada. Agar jumlah atom pada kedua ruas sama banyak maka:
Koefisein H2O = 2
Nilai x = 2
Nilai y = 4
Jadi rumus molekul senyawa gas CxHy adalah C2H4.
1. Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus Empiris adalah rumus yang menyatakan
perbandingan terkecil atom- atom yang meyusun
senyawa. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang
menyatakan jumlah dan jenis atom- atom unsur yang
menyusun satu molekul senyawa. Contohnya sebagai
berikut:
Rumus Molekul
C2H6
C6H12O6
C6H6
H2SO4
NH3
CH3
CH2OCHH2SO4
NH3
Untuk mendapatkan rumus empiris, dapat digunakan
perhitungan dalam mol unsur menghasilkan
perbandingan jumlah atom dalam molekul.
Contoh soal:
a. Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6
% hidrogen, dan sisanya oksigen. (Ar C= 12, H=1, O=
16). Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus
molekul senyawa tersebut!
Jawab:
C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 – (40+6,6) = 53,4 %
Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16
= 3,3 : 6,6 : 3,3
= 1 : 2 : 1
jadi, rumus empirisnya adalah CH2O
(CH2O)n = 90
( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90
( 1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90
30 n = 90
n = 3
Jadi rumus molekulnya = C3H6O3
b. 17 gram suatu oksida logam dengan rumus empiris
M2O3 mengandung 8 gram oksigen. Jika Ar O = 16.
Berapa Ar logam M tersebut?
Jawab:
Massa O = 8 gram
Massa M = 17 – 8 = 9 gram
Mol M : mol O = 9/ Ar M : 8 / 16 = 2 : 3
Jadi Ar M adalah 27
c. Sebanyak 92 gram senyawa karbon dibakar sempurna
menghasilkan 132 gram karbon dioksida dan 72 gram air.
Tentukan rumus empiris senyawa tersebut (Ar C = 12, H
= 1, dan O = 16).
Jawab:
Massa C = (1. Ar C / Mr CO2 ) x massa CO2 = (12/ 44 ) x
132 gram = 36 gram
Massa H = (2. Ar H / Mr H2O) x massa H2O = (2/ 18 ) x 72
gram = 8 gram
Massa O = 92 – (36 + 8) = 48 gram
Mol C : mol H : mol O = 36/ 12 : 8/ 1 : 48/16 = 3 : 8 : 3
Jadi, rumus empirisnya adalah C3H8O3
Rumus Kimia
Seperti yang telah disinggung rumus kimia
merupakan salah satu ciri khas senyawa
kimia. Rumus kimia suatu senyawa menyatakan
lambang dan jumlah atom unsur yang
menyusun suatu senyawa tanpa menyebut
senyawa tersebut termasuk senyawa ionik atau
kovalen. Rumus kimia sendiri terbagi menjadi rumus
empiris dan rumus molekul.
Rumus molekul dan rumus empiris suatu
senyawa hanya terjadi perbedaan jumlah atom,
sedangkan atom unsur penyusun senyawa tetap.
Namun demikian beberapa senyawa memiliki rumus
molekul dan rumus empirisnya yang sama, misalnya
H2O (air) dan NH3 (amoniak).
Jumlah atom dalam suatu rumus kimia
menyatakan jumlah mol dari unsur terkait, jadi rumus
kimia suatu senyawa merupakan perbandingan mol
atom unsur penyusun senyawa tersebut. Dari
perbandingan atom atau perbandingan mol ini dapat
ditentukan perbandingan massa dan % massa dari
unsur-unsur yang menyusun senyawa tersebut.
Untuk memperjelas hal ini perhatikan
contoh berikut! misalnya vitamin C yang
mengandung asamaskorbat dengan rumus molekul
C6H8O6, maka:
· Rumus molekul C6H8O6
· Perbandingan mol atom unsur
C : H : O = 6 : 8 : 6
· Perbandingan massa unsur
C : H : O = 6 x Ar. C : 8 x Ar.H : 6 x Ar.O
= (6 x 12) : (8 x 1) : (6 x 16)
= 72 : 8 : 96
· Jumlah perbandingan = Mr
72 + 8 + 96 = 176
· % massa masing-masing unsur
Berikut adalah rumus untuk menghitung % massa
unsur dalam senyawa
Contoh soal menentukan kadar unsur dalam
senyawa
Berapa persen (%) C, O, N dan H yang terdapat dalam
urea, CO(NH2)2, jika diketahui Ar.C = 12, Ar.O = 16,
Ar.N = 28 dan Ar.H =1?
Jawab
Langkah penyelesaian
1. Tentukan mol masing unsur-unsur dalam senyawa
Atom C = 1 mol
Atom O = 1 mol
Atom N = 2 mol
Atom H = 4 mol
2. Dari mol atom tentukan massa masing-masing
unsur dalam senyawa dengan cara: kalikan dengan
atom relatif (Ar) masing-masing atom
Atom C = 1 mol x 12 g/mol = 12 g
Atom O = 1 mol x 16 g/mol = 16 g
Atom N = 2 mol x 14 g/mol = 28 g
Atom H = 4 mol x 1 g/mol = 4 g
3. Jumlahkan massa semua atom yang telah diperoleh
untuk memperoleh massa molekul (massa molekul
relatif)
Atau dengan cara
H
4. Tentukan % massa masing-masing unsur dengan
cara:
Massa masing-masing atom dibagi dengan massa
semua atom dalam senyawa (massa molekul relatif)
kemudian dikali 100%.
Dengan cara ini diperoleh:
Jika terdapat 120 Kg urea maka massa N adalah
sebesar = 46, 67% x 120 Kg = 56 Kg.
Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus kimia yang
menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom-atom
pembentuk senyawa. Misalnya senyawa etena yang
memiliki rumus molekul C2H4, maka rumus empiris
senyawa tersebut adalah CH2.
Dalam menentukan rumus empiris yang
dicari terlebih dahulu adalah massa atau persentase
massa dalam senyawa, kemudian dibagi dengan
massa atom relatif (Ar) masing-masing unsur. artinya
untuk menentukan rumus empiris yang perlu dicari
adalah perbandingan mol dari unsur-unsur dalam
senyawa tersebut.
Contoh
Suatu senyawa mengandugn 64,6 g natrium, 45,2 g
belerang dan 90 g oksigen. Jika diketahui Ar.N = 23,
Ar.S = 32, ddan Ar.O = 16. Maka tentukan rumus
empiris senyawa tersebut?
Jawab
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah Na2SO4.
Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang
menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun
suatu senyawa. Misalnya: C2H4 (etena),
CO(NH2)2 (urea) dan asam asetat atau asam cuka
(CH3COOH). Rumus molekuldapat didefinisikan
sebagai rumus kimia yang menyatakan perbandingan
jumlah dan jenis atom sesungguhnya dari suatu
senyawa.
Dari rumus molekul asam cuka diketahui
bahwa rumus molekul tersebut tidak ditulis C2H4O2.
Beberapa alasan rumus molekul asam cuka tidak
ditulis demikian yaitu
1. Untuk membedakan dengan senyawa lain yang
memiliki jumlah atom penyusun yang sama misalnya
metil format (HCOOCH3).
2. Rumus molekul menggambarkan struktur molekul.
Artinya dari rumus molekul kita dapat menunjukan
atom-atom saling berikatan. Pada molekul asam cuka
atom C yang pertama mengikat 3 atom H dan 1 atom
C berikutnya dan atom C berikunya mengikat 2 atom
O kemudian 1 atom O mengikat 1 atom H.
Contoh soal menentukan rumus molekul dari
rumus empiris
200 g senyawa organik mempunyai massa
molekul relatif = 180, senyawa ini terdiri dari 40%
karbon, 6,6% hidrogen dan sisanya adalah oksigen.
Jika diketahui Ar.C = 12, Ar.H = 1, dan Ar.O = 16.
Maka tentukan rumus molekul senyawa ini?
Jawab
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O
Dari rumus molekul yang telah diperoleh maka rumus
molekul dapat ditentukan sbagai berikut
CH2O)n
(Ar C x n) + (2.Ar H x n) + (Ar.O) = Mr senyawa
12n + 2n + 16n = 180
30n = 180
n = 6
jadi rumus molekulnya adalah C6H12O6.
Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Berdasarkan Ar dan Mr
Tentukan rumus molekul yang dimiliki
senyawa dengan umus empiris CH, jika diketahui Mr
senyawa tersebut adalah 78?
Jawab
Mr senyawa = (CH)n
78 = (12 + 1)n
78 = 13n
n = 6
jadi rumus molekul yang dimiliki senyawa tersebut
adalah (CH)n = C6H6.
Contoh Soal
Massa molekul relatif suatu senyawa
organik yang memiliki rumus empiris CH2O adalah
180, jika diketahui Ar.C= 12, Ar.H =1 Ar.O = 16,
tentukan rumus molekul senyawa tersebut?
Jawab
Mr senyawa = (CH2O)n
180 = (12 + 2+ 16)n
180 = 30n
n = 6
jadi rumus molekul yang miliki senyawa tersebut
adalah (CH2O)n = C6H12O6
Persamaan Reaksi
Seperti yang telah disinggung pada bab
sebelumnya, bahwa perubahan kimia yang terjadi
pada materi disebut juga reaksi kimia. Reaksi kimia
yang terjadi dapat berlangsung
secara eksoterm dan endoterm. Reaksi
berlangsung secara eksoterm bila reaksi yang terjadi
disertai pembebasan sejumlah energi, sedangkan
kebalikan dari reaksi eksoterm disebut reaksi
endoterm. Energi yang terlibat dapat berupa energi
cahaya, energi panas dan energi-energi yang lainnya.
Pada reaksi kimia terdapat zat awal yang
belum mengalami perubahan yang disebut reaktan
atau pereaksi dan zat yang telah mengalami
perubahan yang disebut produk atau zat hasil reaksi.
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dapat berupa
unsur dan senyawa. Rekasi yang dimaksud disini
bukan reaksi fisi atau reaksi fusi, sehingga zat-zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah zat-zat yang
sama.
Reaksi kimia yang terjadi biasanya tulis
dalam bentuk persamaan reaksi. Persamaan reaksi
merupakan pernyataan yang mengungkapkan atau
menggambarkan suatu proses kimia dengan
menggunakan rumus kimia. Karena itu penulisan
persamaan reaksi harus dapat menyatakan fenomena
kimia yang sebenarnya, dimana zat-zat yang bereaksi
dan zat-zat hasil reaksi harus tergambarkan dengan
jelas. Agar lebih jelas perhatikan reaksi yang terjadi
antara gas hidrogen dan gas oksigen untuk
membentuk air, yang digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
· tanda panah menunjukan arah reaksi.
Dibaca membentuk atau menghasilkan atau
bereaksi menjadi.
· Huruf kecil dalam tanda kurung yang setelah rumus
kimia (yang ditulis miring) menyatakan wujud zat.
Wujud zat dinyatakan dengan singkatan yakni
§ s (solid) untuk zat berwujud padat
§ l (liquid) untuk zat berwujud cair
§ g untuk zat berwujud gas
§ aq (aqueous, baca: akues) untuk zat yang larut
dalam air.
· Bilangan yang mendahului rumus kimia (2 pada H2,
1 pada O2 dan 2 pada H2O) disebut koefisien reaksi.
Koefisien reaksi untuk menyetarakan jumlah atom
atau jumlah molekul atau jumlah ion sebelum dan
sesudah reaksi.
Pada contoh di atas dapat diketahui bahwa
jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama, hal ini disebut persamaan setara. Berikut
adalah penjumlahannya:
· Jumlah atom H di ruas kiri = jumlah atom H di ruas
= 4
· Jumlah atom O di ruas kiri = jumlah atom O di ruas
= 2
Untuk keperluan tertentu, persamaan reaksi
dibubuhkan atribut lain. Berikut adalah beberapa
atribut yang biasa ditemukan pada persaaman reaksi:
· Warna zat
· Δ ada bawah atau atas anak panah= tanda proses
pemanasan
· = tanda kesetimbangan
· ΔH = harga perubahan entalpi
· E° = harga potensial elektrode
Tujuan dan Penyetaraan Persamaan Reaksi
Tujuan dari penyetaran persamaan reaksi
yaitu untuk memenuhi hukum kekekalan massa atau
hukum Lavoisier dan teori atom Dalton. Hukum
kekealan massa berbunyi “dalam sistem tertutup
massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah
tetap” dan tori atom dalton menyatakan “dalam
reaksi kimia tidak ada atom yang hilang atau
tercipta tetapi hanya terjadi penataan
ulang”. Artinya jumlah dan jenis atom dalam reaksi
kimia adalah tetap atau sama.
Agar jumlah dan jenis atom yang terdapat
pada reaktan dan produk tetap maka pada
persamaan reaksi masing-masing spesi yang terlibat
dalam reaksi kimia diberi koefisien yang sesuai.
Seperti pada contoh pembentukan H2O koefisien
reaksi menyatakan jumlah atom, jumlah ion ataupun
jumlah molekul, namun selain itu kofisien reaksi juga
menyatakan mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
Misalnya contoh pembentukan air:
Koefisien yang dimiliki menyetakan 2 mol
gas hidrogen bereaksi dengan 1 mol gas oksigen
membentuk 2 mol air atau 2 molekul gas hidogen
bereaksi dengan 1 molekul gas oksigen membentuk 2
molekul air.
Berikut adalah langkah-langkah menulis persamaan
reaksi dan penyetaraannya
Misalnya logam aluminium bereaksi dengan
gas O2 membentuk aluminium oksida. Tulislah
persamaan reaksi dan penyetaraannya?
1) Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari
reaktan dan produk dengan wujud masing-masing
spesies.
2) Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1
(biasanya spesi yang rumus kimianya lebih
kompleks).
Pada reaksi di atas spesi yang lebih kompleks adalah
Al2O3 = 1
3) Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat
yang telah diberi koefisien 1.
Koefisien Al2O3 = 1
Maka Al diruas kanan = 2
Al diruas kiri = 1
Agar jumlah atom Al pada kedua ruas sama maka Al
pada ruas kiri diberi kofisien 2. Mka persamaan
reaksinya menjadi:
Atom O
Koefisien Al2O3 = 1
Maka atom O diruas kanan = 3
Jumlah atom O diruas kiri = 2
Agar jumlah atom O pada kedua ruas sama maka
atom O pada ruas kiri diberi koefisien 3/2. Persamaan
reaksinya menjadi:
Agar koefisien tidak dalam bentuk pecahan koefisien
pada kedua ruas dikalikan dengan satu bilangan
sehingga memberikan suatu bilangan bulat. Agar
diperoleh bilangan bulat maka kedua ruas dikali 2,
sehingga diperoleh persamaan reaksi yang setara
dengan koefisien dalam bentuk bilangan bulat:
4) Biasanya oksigen disetarakan paling terakhir jika
masih terdapat unsur-unsur lain.
Contoh
Reaksi gas metana (CH4) dengan gas oksigen
membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Tulislah
persamaan reaksi dan setarakan persamaan reaksi
tersebut?
Jawab
1. Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari
reaktan dan produk dengan wujud masing-masing
spesies.
2. Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1
(biasanya spesi yang rumus kimianya lebih
kompleks). Sedangkan koefisien yang lainnya
disetarakan huruf sebagai kofisien sementara.
CH4 = 1, koefisien zat yang lain disetarakan dengan
huruf, maka persamaan reaksinya menjadi:
3. Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat
yang telah diberi koefisien 1.
Dari reaksi tersebut unsur yang beriktan langsung
dengan zat telah diberi koefisien 1 adalah C dan H.
penyetaraan atom C
Atom C diruas kiri = 1
Atom C diruas kanan = b
Maka jumlah atom C diruas kanan = b = 1
Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri = 4
Jumlah atom H di ruas kanan = 2c
Maka jumlah atom H di ruas kanan atau harga
koefisien c = 2c = 4, c = 2
Dari penyetaraan ini maka persamaan reaksi menjadi
4. Setarakan atom O
Jumlah atom O di ruas kanan = 2 + 2 = 4
Jumlah atom O di ruas kiri = 2a
Maka jumlah atom O di ruas kiri atau harga koefisien
a = 2a = 4, a = 2
Maka persamaan reaksinya menjadi:
Catatan: koefisien 1 biasanya tidak ditulis, penulisan
du atas dan untuk penyetaraan reaksi selanjutnya
hanya untuk memberikan gambaran mengenai tahap-
tahap penyetaraan saja.
Contoh
Reaksi besi(III) oksida dengan larutan asam
sulfat membentuk besi(III) sulfat dan air. Tulislah
persamaan reaksi dan setarakan persamaan reaksi
tersebut?
Jawab
1. Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari
reaktan dan produk dengan wujud masing-masing
spesies.
2. Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1
(biasanya spesi yang rumus kimianya lebih
kompleks). Sedangkan koefisien yang lainnya
disetarakan huruf sebagai kofisien sementara.
Koefisien Fe2(SO4)3 = 1 dan koefisien yang lain
menggunakan huruf. Persamaan reaksi menjadi:
3. Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat
yang telah diberi koefisien 1.
Dari reaksi tersebut unsur yang beriktan langsung
dengan zat telah diberi koefisien 1 adalah Fe, S dan
O. Namun O disetarakan terakhir karena unsur O
terdapat di lebih dari dua zat.
Penyetaraan atom Fe
Jumlah atom Fe di ruas kiri = 2a
Jumlah atom Fe di ruas kanan = 2
Maka jumlah atom Fe diruas kiri atau harga koefisien
a = 2a = 2, a = 1
Penyetaraan atom S
Jumlah atom S di ruas kiri = b
Jumlah atom S di ruas kanan = 3
Maka jumlah atom S di ruas kiri atau harga koefisien
b = 3
Persamaan reaksinya menjadi:
4. Setarakan atom lainnya. Atom O disetarakan
setelah semua atom setara.
Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri = 6
Jumlah atom H di ruas kanan = 2c
Maka jumlah atom H di ruas kanan atau harga
koefisien b = 2c = 6, c = 3
Persamaan reaksinya menjadi:
5. Setarakan atom O. Karena semua atom telah
setara, maka oksigen seharusnya telah setara juga.
Untuk meyakinkan jumlah atom O pada kedua ruas
telah setara, maka dilakukan penjumlahan atom O
pada kedua ruas.
Jumlah atom O di ruas kiri = 3 + 12 = 15
Jumlah atom O di ruas kanan = 12 + 3 = 15.
Dari penjumlahan ini, terbukti jumlah atom O pada
ruas kiri dan ruas kanan telah setara. Jadi persamaan
reaksi setaranya adalah sebagai beriktu:
Contoh
Reaksi antara tembaga dengan larutan
asam nitrat encer menghasilkan tembaga(II) sulfat,
gas nitrogen oksida dan air. Tulislah persamaan
reaksi dan setarakan persamaan reaksi tersebut?
Jawab
1. Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari
reaktan dan produk dengan wujud masing-masing
spesies.
2. Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1
(biasanya spesi yang rumus kimianya lebih
kompleks). Sedangkan koefisien yang lainnya
disetarakan huruf sebagai kofisien sementara.
Koefisien Cu(NO3)2 = 1, dan koefisien yang lain
menggunakan huruf. Persamaan reaksi menjadi:
3. Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat
yang telah diberi koefisien 1.
Pada reaksi di atas, hanya Cu yang dapat langsung
disetarakan yaitu a = 1. Untuk unsur yang lainnya
walaupun terkait langsung dengan Cu(NO3)2 tetapi
tidak dapat langsung disetarakan karena terdapat di
lebih dari dua zat yang belum mempunyai harga
korfisien. Maka untuk menyetarakannya ikuti
persamaan-persamaan berikut:
· Menyetarakan atom N : b = 2 + c ………………………
(1)
· Menyetarakan atom H : b = 2d ………………………….
(2)
· Menyetarakan atom O : 3b = 6 + c + d ………………
(3)
Dari persamaan-persamaan di atas nyatakan nilai c
dan d dalam b, sebagai berikut:
· Dari persamaan (1), b = 2 + c berarti c = b – 2
· Dari persamaan (2), b = 2d berarti d = 0,5 b
Substitusikan nilai c cdan d ke dalam persamaan (3)
3b = 6 + c + d
3b = 6 + b – 2 + 0,5 b
1,5b = 4
b =
nilai b yang telah diperoleh di substitusikan ke
persamaan (1) dan (2) untuk memperoleh nilai c dan
d. Maka nilai c dan d berturut-turut adalah
Maka persamaan reaksinya menjadi:
karena masih dalam bentuk pecahan maka dikalikan
3 sehingga diperoleh koefisien dalam bentuk bilangan
bulat.
Sifat persamaan reaksi
a. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama
b. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama
c. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol. Khusus untuk yang berwujud gas
perbandingan koefisien menyatakan perbandingan
volume pada suhu den tekanannya sama.
Stoikiometri Reaksi
Hubungan mol dengan koefisien reaksi
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian-
sebelumnya, koefisien zat dalam suatu persamaan
reaksi menyatakan jumlah mol zat itu. Oleh sebab itu
jumlah mol zat atau massa zat yang terlibat dalam
suatu reaksi dapat ditentukan. Aspek kuantitatif zat-
zat yang terlibat dalam dalam reaksi inilah yang
disebut stoikiometri reaksi. Stoikiometri reaksi ini
sangat diperlukan terutama dalam merencanaakan
banyaknya zat yamg akan dihasilkan dari suatu reaksi
kimia dalam industri maupun dalam laboratorium.
Dengan mengeahui koefisien
persamaan reaksi maka jumlah mol suatu zat
dalam persamaan reaksi telah diketahui. Mol
zat yang telah diketahui dapat digunakan untuk
menentukan massa zat yang diperlukan dalam
suatu reaksi. Karena hal tersebut koefisien
reaksi disebut sebagai dasar stoikiometri
reaksi.
Contoh
Logam aluminium yang dilarutkan ke dalam asam
sulfat menghasilkan aluminium sulfat dan gas
hidrogen, sesuai reaksi berikut:
Berapa mol mol gas hidrogen yang dihasilkan jika
digunakan 0,5 mol aluminium yang dilarutkan dalam
asam sulfat?
Jawab
artinya dengan melarutkan 0,5 mol aluminium
menghasilkan 0,75 mol gas hidrogen.
Dari mol gas hidrogen yang telah diketahui dapat
ditentukan massa hidrogen yang dihasilkan. Massa
hidrogen dapat ditentukan dengan cara mengalikan
mol hidrogen yang diperoleh dengan Mr.H2.
Contoh
Perhatikan reaksi berikut:
Berapa volume gas hidrogen (STP) yang terbentuk
jika digunakan 5,4 gram Al? (Ar Al = 27)
Jawab
a) Setarakan reaksi kimia yang terjadi jika persamaan
reaksi belum setara. Pada persamaan reaksi di atas
telah setara sehingga tidak perlu disetarakan.
b) Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui, yakni
aluminium.
c) Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan yakni
gas H2.
d) Menentukan volume gas H2 yang dihasilkan
V = n x Vm
= 0,3 mol x 22,4 L mol‾1 = 6,72 L.
Hipotesis Avogadro dan Hubungan Volume
dengan Koefisien Reaksi
Pada tahun 1811, Ameo Avogadro
mengemukakan sebuah hipotesis yang
mengatakan: “pada tekanan (P) dan suhu (T)
yang sama, gas-gas yang memiliki volume sama
mengandung jumlah molekul (jumlah mol) yang
sama pula”.
Artinya pada P dan T sama, perbandingan volume
gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sama
dengan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat
dalam reaksi tersebut. Karena pada persamaan
reaksi, koefisien menyatakan jumlah mol zat, maka
volume gas yang terlibat dalam suatu reaksi sama
dengan koefisien zat itu.
Hubungan antara koefisien suatu zat dengan volume
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh
Pada suhu dan tekanan tertentu 0,5 mol gas
oksigen volumenya adalah 2 liter. Hitunglah volume
dari 1,5 mol gas hidrogen pada suhu dan tekanan
yang sama dengan gas oksigen tersebut
Jawab
Contoh
Tentukan berapa volume gas belerang
trioksida (SO3) yang dihasilkan dan berapa volume
gas O2 yang dibutukan, jika direaksikan 1 liter gas
belerang dioksida (SO2) dengan gas oksigen?
Jawab
Persamaan reaksi
SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
SO2 yang bereaksi = 1 liter
PENENTUAN SENYAWA HIDRAT
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul air. Molekul air yang terikat itu dinamakan molekul hidrat. Contohnya : MgSO4 . 2H2O = mengikat 2 molekul air, Cr2O3 . 3H2O = mengikat 3 molekul air.Penentuan jumlah molekul hidrat adalah dengan cara memanaskan senyawa hidrat tersebut, sehingga molekul air menguap, selisih massa sebelum dan sesudah pemanasan menunjukkan jumlah hidrat yang dikandung senyawa tersebut.
Contoh soal :
1. Jika 39 gr MgSO4. x H2O dipanaskan, dihasilkan 30 gr MgSO4 anhidrat sesuai dengan persamaan reaksi :
MgSO4. xH2O --> MgSO4 + x H2OPerbandingan koefisien = 1 : 1 : x Jika diketahui Mr MgSO4 =120 dan Mr H2O = 18, maka nilai x adalah.....
Jawab :Diketahui : Massa MgSO4. x H2O = 39 gr , Massa MgSO4 = 30 grMr MgSO4 =120 , Mr H2O = 18Ditanya : jumlah molekul hidrat ( x ) = ...?Massa H2O = 39 – 30 = 9 gr
Mol MgSO4 = 30 gr : 120 = 0,25Mol H2O = 9 gr : 18 = 0,5Mol MgSO4 : Mol H2O = koefisien MgSO4 : koefisien H2O0,25 : 0,5 = 1 : x0,5 = 1 : xX = 1 : 0,5 = 2Maka jumlah molekul air = 2, senyawa tersebut adalah MgSO4. 2 H2O
1. Sebanyak 33,6 gram senyawa hidrokarbon dioksidasi sempurna menghasilkan 105 gr CO2 tentukan a. Rumus Empirisb. Rumus molekul jika Mr=56
2, Sebanyak 25,2 gr senyawa Hidrokarbon dioksidasi sempurna menghasilkan 32,4 gram H2O jika Mr = 84 , tentukanna. Rumus Empiris b. Rumus molekul mohon bantuannya terimakasih ^^ 24.04.2014
Tanyakan detil pertanyaan
Ikuti
tidak puas? sampaikan!
ramadhana21
KsatriaBrainly
Saya beri contoh lain, semoga mengerti :)
Soal :rumus molekul senyawa dengan rumus empiris CH2O dan massa molar 90g/mol !
Jawab :Massa molar sama dengan Mr. (massa molekul relatif), karena:
mol = massa/Mr. Mr= massa/mol dgn satuan (gr/mol)
Jd, kita tahu bahwa Mr. dr rumus molekuln (RM) nya yaitu 90
Next, hitung Mr. rumus empiris(RE)nya. Mr. CH20 = Mr. C + (2 x Mr. H) + Mr. O => 12 + (2 x 1) + 16 => 12 + 2 + 16 => 30 Jd, Mr. RE yaitu 30
Menentukan RMnya dng menyamakan Mr. RM dngan (Mr.RE)n dan menghitung nilai n Mr. RM = (Mr.RE)n 90 = (30)n n = 90/30 n = 3
Jadi, RMnya (CH2O)n => (CH2O)3 => C3H6O2
-----------------------------------
Untuk menentukan rumus molekul maka:(rumus empiris)n = rumus molekuldengan n = bilangan bulatNilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr) zat diketahui.Mr rumus molekul = n × (Mr rumus empiris)Contoh:Suatu senyawa dengan rumus empiris CH (Ar C = 12 dan H = 1) mempunyai Mr = 26.Tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:Mr = n × (Ar C + Ar H)26 = n × (12 + 1)26 = n × 13n = 2Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah (CH)2 = C2H2
1. suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 84% karbon dan 16% hidrogen. Jika diketahui Mr hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut? Jawab Misalkan rumus empiris senyawa hidrokarbon tersebut adalah CxHy. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu mengkonfersi satuan persen menjadi gram. Karena massa zat awal tidak diketahui maka massa zat dianggap 100 gram. Oleh sebab itu, massa karbon dalam gram sama dengan % massanya Gram karbon = 84/100 x 100 gram = 84 gram Gram hidrogen = 16/100 x 100 = 16 gram Perbandingan mol masing-masing unsur merupakan nilai x dan y. clip_image002 Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C7H16. Rumus molekul dapat ditentukan dengan pasti jika massa molekul relatif senyawa tersebut diketahui. (C7H16)n = 100 100n = 100 n =1 jadi rumus molekul senyawa tersebut sama dengan rumus empirisnya yakni C7H16.
Make $35 per hour : http://bit.ly/elance_web