rixky bc

download rixky bc

If you can't read please download the document

Transcript of rixky bc

01- RENTAL EQUIPMENT BROADCAST 02- BROADCASTING 03- PRODUCER 04- SUTRADARA 05- CAMERAMAN 06- REPORTER 07- EDITOR 08- MULTICAM 09- LIGHTINGMAN 10- PRODUCTION 11- TENTANG PRESS 12- MUSIC DIRECTOR 13- DJS MENJADI IDOLA 14- LOWONGAN BROADCASTING 15- EQUIPMENT BROADCAST 16- RIZKY REAL SHOW 18- PHOTOGRAPHY 19- SPECIAL COMMENT TO RIZKY BROADCASTER 19-SMS AGAR DIGUNAKAN dg BIJAK

03- PRODUCER

Visual Broadcast Production Manajer Unit Produksi, Manajer Produksi atau Manajer Unit? (Jilid 1) Oleh: Tino Saroengallo (Sutradara Senior) Di dalam sebuah produksi film pemakaian ketiga istilah di atas seringkali timpang tindih dalam menunjukkan peran yang dilakukan seseorang sebagai bagian dari departemen produksi. Pada prinsipnya masing~masing jabatan tersebut berkaitan dengan tanggungjawab dalam mengelola salah satu atau keseluruhan unit dalam departemen produksi. Bila dibandingkan dengan jabatan Produser, maka ketiga jabatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kategori pelaksana harian.

Untuk mengerti perbedaan dekripsi kerja masing~masing jabatan tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu keseluruhan susunan hirarki kekuasaan dalam produksi film, khususnya Departemen Produksi. Aneka Produser Secara hirarki jabatan, ketiga jabatan tersebut berada di bawah kedudukan produser secara umum. Dan menyinggung sebutan produser, bila kita membaca rangkaian jabatan dalam daftar kru yang tercantum pada akreditasi akhir sebuah film maka kita pun akan menemukan aneka sebutan untuk jabatan produser itu sendiri. Yang paling atas biasanya adalah Produser Eksekutif (Executive Producer), disusul oleh Produser (Producer), Produser Pendamping (Associate Producer), Pimpinan Produksi, dan sebagai anak bungsu dari jejeran petinggi tersebut adalah Produser Pelaksana (Line Producer). Banyak tidaknya nama~nama yang tercantum dalam jajaran petinggi tersebut tergantung pada skala produksi itu sendiri. Masing~masing jabatan berkait~erat dengan tanggungjawab kerja dan kepada siapa mereka bertanggungjawab. Produser Eksekutif bertanggungjawab sejak sebuah film masih berupa embrio, gagasan. Biasanya ia terlibat dalam pengembangan gagasan tersebut hingga menjadi sebuah naskah dan mencarikan Sutradara yang tepat untuk mewujudkan skenario menjadi sebuah film. Ia juga bertanggungjawab mencari dana dari pemodal untuk membuat film tersebut. Pada era studio besar di Hollywood, mereka lah raja~raja yang menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembuatan sebuah film. Belakangan ini, terutama dengan pesatnya perkembangan mazhab film independen, seorang Produser Eksekutif umumnya sudah bekerjasama dengan seorang Sutradara sejak awal, mulai dari proses pengembangan sebuah gagasan menjadi skenario hingga pencarian dana. Kedudukannya nyaris sejajar dengan Sutradara. Produser adalah orang yang bertanggungjawab atas proses pembuatan film sejak awal hingga akhir. Dia adalah perpanjangan tangan Produser Eksekutif dalam menggerakkan roda departemen produksi. Di Indonesia, kerancuan seringkali terjadi tentang perbedaan antara Produser Eksekutif dengan Produser. Pada era keemasan film nasional, sebutan Produser biasanya berkaitan dengan pemilik modal. Pemilik modal disebut Produser. (Hal ini masih ditegaskan oleh Parwesh dalam Sarasehan Hari Film Nasional, Galeri Cipta II pada Senin 06 Maret 2006). Jabatan Produser lebih tinggi dibandingkan dengan Produser Eksekutif. Produser Eksekutif disejajarkan dengan jabatan Produser Pelaksana. Padahal Produser Pelaksana sebenarnya adalah terjemahan yang paling tepat untuk Line Producer. Salah kaprah ini mungkin terjadi karena pengertian kata executive yang diterjemahkan sebagai kata yang berkaitan dengan kata dalam bahasa Inggris to execute (melaksanakan) atau execution (pelaksanaan). Di luar negeri kerancuan ini tidak terjadi karena pemilik modal akan masuk dalam jajaran investor. Kalaupun ada pemilik modal yang aktif selama proses produksi film tersebut maka ia akan dimasukkan ke dalam jajaran Produser Pendamping. Produser Pendamping (Associate Producer) merupakan orang memiliki suara penentu dalam proses pembuatan sebuah film namun seringkali tidak terlibat dalam proses pembuatan film secara langsung. Sebutan ini seringkali diberikan kepada salah seorang pemodal yang tidak hanya memasukkan uangnya untuk pembuatan film tersebut tetapi juga cukup aktif selama proses pembuatan meski tidak terlibat langsung dalam keseharian produksi. Dibedakan dengan hanya pemilik modal atau investor. Atau sebaliknya, sebutan Produser Pendamping juga diberikan kepada seorang yang berperan dan tanggungjawab sangat besar selama proses pembuatan sebuah film namun tidak menerima upah karena keterbatasan

anggaran sehingga ia dibayar dalam bentuk saham. Sebutan Produser Pendamping baginya menunjukkan bahwa jerih payahnya dibayar dengan kepemilikan atas film tersebut. Anak bungsu dari jajaran petinggi itu adalah Line Producer atau yang menurut penulis paling tepat diterjemahkan sebagai Produser Pelaksana. Kadang diterjemahkan secara asal sebagai Produser Lini. Produser yang menjaga lini atau garis produksi. Dalam hal ini mungkin lini bisa kita artikan sebagai batas anggaran. Dengan kata lain, bila mengartikan Line Producer sebagai Produser Lini maka ia bertanggungjawab untuk menjaga supaya produksi berjalan di dalam batas anggaran. Istilah Produser Pelaksana seringkali juga disebut sebagai Pimpinan Produksi atau Pimprod. Isitilah Pimpro ini, menurut penulis, lebih mencerminkan mental bangsa Indonesia. Setiap pekerjaan dilihat sebagai sebuah proyek. Dan sebuah proyek dalam keseharian biasanya dipimpin oleh seorang Pimpinan Proyek atau Pimpro. Untuk film lahirlah istilah Pimprod. Secara singkat bisa disebutkan bahwa aneka sebutan atau istilah tersebut di atas berkaitan dengan mereka yang bertanggung-jawab dalam mengelola jalannya sebuah produksi film. ===================================================================== ==== Line Producer Dan kadang kita membaca daftar yang timpang tindih, salah kaprah dalam penulisan akreditasi akhir. Misalnya, di bawah Pimpinan Produksi kita membaca sebutan Line Producer. Atau sebaliknya. Padahal kedua jabatan tersebut adalah jabatan yang sama. Pemakaian istilah Line Producer di dunia pembuatan film iklan sudah mengalami degradasi arti. Ketika penulis memasuki dunia tersebut pada awal dekade 1990an, istilah Line Producer sangat lekat dengan pengertian Line Producer pembuatan film cerita. Jabatan itu masih memiliki wibawa sebagai memiliki kemampuan nyaris sederajat dengan Produser Eksekutif (yang biasanya adalah petinggi rumah produksi tersebut). Awal tahun 2000an, setelah tiga tahun meninggalkan produksi film iklan, penulis tiba~tiba harus berurusan dengan generasi Line Producer baru yang secara tanggungjawab sebetulnya tidak lebih daripada jabatan Manajer Produksi yang penulis kenal sebelumnya. Era 2000an sudah tidak mengenal sebutan Manajer Produksi lagi. Dari Line Producer langsung ke Asisten Produksi. Perkembangan akhir~akhir ini lebih menarik lagi. Saat ini muncul jabatan Produser sebagai kepanjangan tangan Produser Eksekutif, diikuti Line Producer. Di mata penulis, maaf, sebutan Produser di dunia produksi film iklan dewasa ini merupakan pengkarbitan sebutan bagi seorang yang melaksanakan tanggungjawab Line Producer di era awal tahun 2000an, atau Manajer Produksi di era 1990an. Sedangkan istilah Line Producer dewasa ini mengacu pada deskripsi kerja dengan tanggungjawab seorang Koordinator Produksi di era 1990an. Jabatan Manajer Produksi dan Koordinator Produksi sudah raib dari blantikan produksi film iklan. Manajer Unit Produksi Jajaran produser di dalam sebuah film (produksi sesudah era studio besar di Hollywood berakhir) biasanya ditampilkan sebagai bagian dari akreditasi yang ditampilkan bersamaan dengan rangkaian adegan pembuka film tersebut. Dan untuk akreditasi akhir, dalam film~film produksi internasional selalu diawali dengan Unit Production Manager, disusul dengan jajaran Asisten Sutradara dan diikuti oleh daftar jabatan lainnya. Mereka yang sudah tampil dalam akreditasi awal biasanya tidak muncul lagi dalam akreditasi akhir. Seorang Manajer Unit Produksi (Unit Production Manager) merupakan orang yang paling bertanggungjawab atas pelaksanaan harian sebuah produksi film. Istilah ini, untuk produksi skala kecil biasanya cukup disebut dengan istilah Manajer Produksi (Production Manager). Sebutan Manajer Unit Produksi biasanya

dipakai dalam pembuatan film cerita. Untuk produksi program televisi ataupun film iklan lebih sering dipakai istilah Manajer Produksi. Seperti disinggung di atas, setelah milenium baru, istilah Manajer Produksi sudah raib dari dunia produksi film iklan. Manajer Unit, atau lebih sering disebut Unit Manajer atau Unit, dengan pengertian deskripsi kerja yang kita kenal merupakan istilah khas di dunia perfilman Indonesia. Istilah ini berbeda pengertiannya dengan Unit Manager dalam film internasional (baca: Barat). Unit Manager dalam film Barat umumnya bertanggungjawab atas segala hal yang berkaitan dengan basecamp pada saat pelaksanaan produksi film dimulai. Tidak hanya penyiapan ruang sesuai dengan pembagian ruang yang telah direncanakan sebelumnya, tetapi juga segala fasilitas yang harus diadakan supaya ruang tersebut bisa berfungsi dengan baik. Untuk ruang make~up misalnya, seorang Unit Manager harus menyiapkan juga meja rias serta kursi bagi para pemain, baik kursi tunggu maupun kursi dimana ia dirias. Ia juga harus memastikan bahwa ada aliran listrik di ruang tersebut. Seorang Unit Manager tidak mengurusi kendaraan karena ada jabatan yang disebut Transport Captain, dan untuk kemudahan kerja biasanya adalah orang yang ditunjuk perusahaan penyewa kendaraan. Bila membaca makalah yang ditulis oleh Sdr. Suharso dan Sdr. Yudi Datau maka jelas sekali bahwa tanggungjawab Manajer Unit di Indonesia jauh lebih besar ketimbang di luar negeri. Manajer Unit tidak hanya mengurusi kru, termasuk memanggil kru (baca mempekerjakan kru), tetapi juga memesan peralatan syuting. Suatu tanggungjawab yang di luar Indonesia biasanya dilakoni oleh seorang Koordinator Produksi ataupun Manajer Produksi, tergantung skala produksi. Kenyataan tersebut di atas juga membuat kita paham pada fenomena yang terjadi di dunia produksi film iklan pada awal tahun 2000an. Banyak lahir Line Producer baru yang bisa berperan karena melulu menggantungkan diri pada Manajer Unit. Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan sebagai Line Producer tidak akan tampak bila ia dibantu oleh seorang Manajer Unit yang cukup berpengalaman. Tidak heran bila ada Line Producer yang kurang memahami tahap~tahap produksi secara benar karena memang tidak perlu tahu. Ada Manajer Unit. Yang penting bisa memenuhi tuntutan Produser Eksekutif dalam menghemat biaya, tampil meyakinkan dalam rapat~rapat produksi dan menyenangkan hati klien dan agen periklanan pada saat syuting. Kemampuan berbahasa Inggris menambah legitimasi keproduseran karena tampaknya bisa mengatasi masalah komunikasi dengan para sutradara yang banyak berasal dari luar negeri itu. Untuk menambah wawasan kita semua, berikut saya kutip deskripsi kerja seorang Manajer Produksi yang diambil dari diktat Dongeng Sebuah Produksi Film dari Sudut Pandang Seorang Manajer Produksi. Manajer Produksi Dalam menyusun kru, Manajer Produksi memanggil kepala departemen dan bertanggungjawab kepada Produser. Dalam hal ini, biasanya seorang Manajer Produksi akan memanggil kepala departemen dan memberikan keleluasaan bagi kepala departemen untuk memilih krunya sendiri. Seorang Manajer Produksi biasanya dibantu oleh Sekretaris, Manajer Lokasi, Penanggung-jawab Konsumsi dan Kapten Transportasi. Sebagai satu tim mereka mengatur keseluruhan logistik produksi sebuah film. Jumlah personil masing-masing jabatan tersebut tergantung kebutuhan masing-masing produksi. Manajer Produksi yang baik harus bisa bekerja-sama dengan siapa saja karena kepala departemen punya hak penuh untuk memilih tim masing-masing. Kekompakan kerja merupakan dasar utama pemberian keleluasaan bagi masing-masing kepala departemen dalam memilih timnya sendiri. Biasanya seorang kepala departemen memiliki kru langganan dengan siapa ia biasa bekerja.

Secara garis besar, tugas dan tanggung-jawab seorang Manajer Produksi adalah: 1. Mengkoordinasi, menyediakan fasilitas dan mengawasi jalannya produksi. 2. Membuat lembar bedah skenario dan jadwal awal syuting 3. Menyusun dan mengawasi anggaran 4. Tawar-menawar dengan kru 5. Tawar-menawar dengan peralatan 6. Mengawasi arus pengeluaran harian 7. Supervisi pemilihan lokasi 8. Memantau pengambilan keputusan (kreatif) harian 9. Menyediakan perubahan jadwal (kalau ada) 10. Mengatur semua urusan logistik 11. Mengatur penginapan dan konsumsi 12. Mengurus asuransi produksi dan kru yang dibutuhkan 13. Menjamin pelaksanaan sewa-menyewa 14. Menguasai jalannya produksi dan harus tanggap dengan rencana produksi yang berikutnya 15. Membuat laporan produksi harian yang mencerminkan status keuangan/ pengeluaran pembuatan film tersebut Untuk memantau kegiatan harian, seorang Manajer Produksi harus bisa bekerja-sama dengan tim Astrada. Tidak boleh ada kerahasiaan di antara keduanya, terutama dalam memantau jadwal syuting per adegan. Kadang-kadang, pada saat kritis, Manajer Produksi juga harus terbuka dalam hal keuangan sehingga mereka bisa bekerja-sama dalam tetap berusaha memenuhi tuntutan Sutradara tapi menyiasatinya dalam hal anggaran. Manajer Unit = Manajer Produksi Dilihat dari keterangan yang dibeberkan secara panjang lebar tersebut di atas jelaslah bahwa Manajer Unit di blantika produksi film iklan sebenarnya menjalankan fungsi seorang Manajer Produksi yang sudah menghilang dari kosa kata hirarki rumah produksi sejak tahun 2000an. Tapi, apakah ada cukup Manajer Unit dewasa ini yang memang sudah pantas memenuhi syarat untuk disebut Manajer Produksi.

04- SUTRADARA

Manajer Unit Produksi, Manajer Produksi atau Manajer Unit? (Jilid 1)

Oleh: Tino Saroengallo (Sutradara Senior) Di dalam sebuah produksi film pemakaian ketiga istilah di atas seringkali timpang tindih dalam menunjukkan peran yang dilakukan seseorang sebagai bagian dari departemen produksi. Pada prinsipnya masing~masing jabatan tersebut berkaitan dengan tanggungjawab dalam mengelola salah satu atau keseluruhan unit dalam departemen produksi. Bila dibandingkan dengan jabatan Produser, maka ketiga jabatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kategori pelaksana harian. Untuk mengerti perbedaan dekripsi kerja masing~masing jabatan tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu keseluruhan susunan hirarki kekuasaan dalam produksi film, khususnya Departemen Produksi. Aneka Produser Secara hirarki jabatan, ketiga jabatan tersebut berada di bawah kedudukan produser secara umum. Dan menyinggung sebutan produser, bila kita membaca rangkaian jabatan dalam daftar kru yang tercantum pada akreditasi akhir sebuah film maka kita pun akan menemukan aneka sebutan untuk jabatan produser itu sendiri. Yang paling atas biasanya adalah Produser Eksekutif (Executive Producer), disusul oleh Produser (Producer), Produser Pendamping (Associate Producer), Pimpinan Produksi, dan sebagai anak bungsu dari jejeran petinggi tersebut adalah Produser Pelaksana (Line Producer). Banyak tidaknya nama~nama yang tercantum dalam jajaran petinggi tersebut tergantung pada skala produksi itu sendiri. Masing~masing jabatan berkait~erat dengan tanggungjawab kerja dan kepada siapa mereka bertanggungjawab. Produser Eksekutif bertanggungjawab sejak sebuah film masih berupa embrio, gagasan. Biasanya ia terlibat dalam pengembangan gagasan tersebut hingga menjadi sebuah naskah dan mencarikan Sutradara yang tepat untuk mewujudkan skenario menjadi sebuah film. Ia juga bertanggungjawab mencari dana dari pemodal untuk membuat film tersebut. Pada era studio besar di Hollywood, mereka lah raja~raja yang menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembuatan sebuah film. Belakangan ini, terutama dengan pesatnya perkembangan mazhab film independen, seorang Produser Eksekutif umumnya sudah bekerjasama dengan seorang Sutradara sejak awal, mulai dari proses pengembangan sebuah gagasan menjadi skenario hingga pencarian dana. Kedudukannya nyaris sejajar dengan Sutradara. Produser adalah orang yang bertanggungjawab atas proses pembuatan film sejak awal hingga akhir. Dia adalah perpanjangan tangan Produser Eksekutif dalam menggerakkan roda departemen produksi. Di Indonesia, kerancuan seringkali terjadi tentang perbedaan antara Produser Eksekutif dengan Produser. Pada era keemasan film nasional, sebutan Produser biasanya berkaitan dengan pemilik modal. Pemilik modal disebut Produser. (Hal ini masih ditegaskan oleh Parwesh dalam Sarasehan Hari Film Nasional, Galeri Cipta II pada Senin 06 Maret 2006). Jabatan Produser lebih tinggi dibandingkan dengan Produser Eksekutif. Produser Eksekutif disejajarkan dengan jabatan Produser Pelaksana. Padahal Produser Pelaksana sebenarnya adalah terjemahan yang paling tepat untuk Line Producer. Salah kaprah ini mungkin terjadi karena pengertian kata executive yang diterjemahkan sebagai kata yang berkaitan dengan kata dalam bahasa Inggris to execute (melaksanakan) atau execution (pelaksanaan). Di luar negeri kerancuan ini tidak terjadi karena pemilik modal akan masuk dalam jajaran investor. Kalaupun ada pemilik modal yang aktif selama proses produksi film tersebut maka ia akan dimasukkan ke dalam jajaran Produser Pendamping. Produser Pendamping (Associate Producer) merupakan orang memiliki suara penentu dalam proses pembuatan sebuah film namun seringkali tidak terlibat

dalam proses pembuatan film secara langsung. Sebutan ini seringkali diberikan kepada salah seorang pemodal yang tidak hanya memasukkan uangnya untuk pembuatan film tersebut tetapi juga cukup aktif selama proses pembuatan meski tidak terlibat langsung dalam keseharian produksi. Dibedakan dengan hanya pemilik modal atau investor. Atau sebaliknya, sebutan Produser Pendamping juga diberikan kepada seorang yang berperan dan tanggungjawab sangat besar selama proses pembuatan sebuah film namun tidak menerima upah karena keterbatasan anggaran sehingga ia dibayar dalam bentuk saham. Sebutan Produser Pendamping baginya menunjukkan bahwa jerih payahnya dibayar dengan kepemilikan atas film tersebut. Anak bungsu dari jajaran petinggi itu adalah Line Producer atau yang menurut penulis paling tepat diterjemahkan sebagai Produser Pelaksana. Kadang diterjemahkan secara asal sebagai Produser Lini. Produser yang menjaga lini atau garis produksi. Dalam hal ini mungkin lini bisa kita artikan sebagai batas anggaran. Dengan kata lain, bila mengartikan Line Producer sebagai Produser Lini maka ia bertanggungjawab untuk menjaga supaya produksi berjalan di dalam batas anggaran. Istilah Produser Pelaksana seringkali juga disebut sebagai Pimpinan Produksi atau Pimprod. Isitilah Pimpro ini, menurut penulis, lebih mencerminkan mental bangsa Indonesia. Setiap pekerjaan dilihat sebagai sebuah proyek. Dan sebuah proyek dalam keseharian biasanya dipimpin oleh seorang Pimpinan Proyek atau Pimpro. Untuk film lahirlah istilah Pimprod. Secara singkat bisa disebutkan bahwa aneka sebutan atau istilah tersebut di atas berkaitan dengan mereka yang bertanggung-jawab dalam mengelola jalannya sebuah produksi film.

05- CAMERAMAN

CAMERAMAN Bicara Cameraman mungkin sudah banyak yang tahu apa dan bagaimana seorang Cameraman bekerja. Banyak macam Cameraman mulai yang amatir, semi profesional, dan cameraman profesional. Di sini saya akan lebih berbicara mengenai Cameraman profesional. Seperti apa sih Cameraman profesional itu? Mungkin diantara anda ada yang bertanya seperti itu. Yang boleh kita golongkan sebagai Cameraman profesional : Cameraman Televisi Cameraman News (pemberitaan) Cameraman Produksi (musik, drama, Sports, talkshow, dll) Cameraman Film

Ada perbedaan karakter dalam pengambilan gambar, misalkan: seorang Cameraman News lebih mementingkan moment atau informasi yang didapat daripada harus memikirkan keindahan gambar (beauty shots) seperti yang sangat diperhatikan oleh Cameraman buat Musik, Drama, dll. Itu hanya salah satu perbedaan dari berbagai macam karakteristik cameraman. Belum lagi banyak sekali jenis Camera di dunia ini yang tentunya ada perbedaan-perbedaan satu sama lainnya. Meskipun ada perbedaan karakteristik dan banyaknya varian camera, pada dasarnya cara kerja camera sama. Untuk itu seorang Cameraman harus menguasai Dasar-dasar Fotografi. Lho kok jadi Fotografi? kan kita membahas Cameraman Video alias gambar yang dihasilkan bergerak tidak diam seperti foto? Ya antara Still Photo dan Video Camera pada dasarnya sama. Cuma gambar yang dihasilkan berbeda, yang satu gambar diam yang satu lagi gambar bergerak.

Bahasa KameraBahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional. Jadi bahasa ini umum digunakan di stasiun televisi manapun. Shot Orang ECU : Extreme close-up (shot yang detail) VCU : Very close-up (shot muka, dari dahi ke dagu) BCU : Big close-up (seluruh kepala) CU : Close up (dari kepala sampai dada) MCU : Medium close-up (dari kepala sampai perut) MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki) Knee : Knee Shoot (dari kepala hingga lutut) MLS : Medium long shot (keseluruhan badan) LS : Long shot (keseluruhan, sampai 1/3 tinggi layar) ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih ekstrim Zoom In : Obyek seolah-olah mendekat ke kameraZoom Out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera Pan Up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas Pan Down : Kamera bergerak ke bawah Tilt Up : sama dengan pan up Tilt Down : sama dengan pan down Pan Kiri : Kamera bergeser ke kiri Pan Kanan : Kamera bergeser ke kanan Track In : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek Track Out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek Dolly In : sama track in Dolly Out : sama track out Untuk jenis shot yang sering digunakan adalah : 1. Long Shot atau Full Shot, keseluruhan 2. Wide Shot atau Cover Shot, keseluruhan obyek dalam adegan 3. Close Shot atau Tight Shot, kelihatan detail 4. Shooting Groups of people, bisa single shot, two shot, three shot dst sebagai gambaran keseluruhan.

Jenis-jenis KameraKamera Studio

Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama camera control unit atau lebih dikenal dengan CCU. Seperti system kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada pelurusan sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern. Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus. Kamera Broadcast Portable Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio maupun di lapangan. Dengan lensa zoom dan viewfinder yang lebih besar maka kamera portabel juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih ramping disbandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa bekerja di lapangan secara langsung. Kamera portabel memiliki semua sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi-fungsi yang otomatis. Kamera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera. Kamera Ringan atau Lightweight Camera Untuk kebutuhan dilapangan produsen juga membuat jenis kamera yang ringan. Hampir sama dengan jenis kamera portabel namun jenis kamera ini lebih kecil lagi. Bisa digunakan secara hand-held atau memakai tripod. Kamera Kecil Kamera ini lebih populer dengan nama handycam. Jenisnya kecil, dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use, handycam banyak dijumpai di pasaran. Sinematrography Elektronik Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didisain dengan karakter yang menyerupai kamera film. Menggunakan tape yang selanjutnya di transfer ke dalam bentuk seluloid.

Bagian-bagian KameraKamera televisi secara normal didisain khusus agar cocok untuk aplikasi tertentu. Sebuah kamera studio misalnya, memiliki viewfinder yang besar agar kameramen bisa dengan mudah mengoreksi fokus secara akurat. Seorang kameramen berita akan lebih nyaman dengan kamera yang kompak karena mudah untuk dibawa walaupun harus berpindah-pindah tempat. Lensa Lensa kamera merupakan mata yang berfugsi menerima gambar secara natural. Lensa kamera memiliki peyesuai area, lensa jenis ini disebut lensa zoom., tapi sistim lensa yang fix yang paling banyak digunakan. Beam Splitter (pembagi cahaya) Di dalam sistim tv warna, warna gambar natural sebenanya di bagi menjadi tiga versi identik yakni cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direflesikan dari sebuah subyek. Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yakni Dichroic mirror Prisma blok khusus atau Filter bergaris Tabung Kamera, solid-state image sensors (CCD) Secara sederhana, urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas componen merah, hijau, dan biru pada gambar berwarna. Informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima. Kini kamera video memiliki CCD yang canggih, sesuai dengan jenis kamera yg dikeluarkan. Viewfinder Letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki yayar monochrome atau hitam putih, namun kini ada juga yg telah memiliki layar warna. Mounting Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan dari kameramen.

Kontrol KameraSemua jenis kamera memiliki tiga urutan control :Untuk penyesuaian selama pengambilan gambarPenyesuaian kembali kondisi ketika perubahan diinginkanAtau ketika kamera didiamkan sendirian. Pada kamera studio sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari

kamera. Seorang CCU Man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. Jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja. Pertanyaanya, bagaimana kalau kameramen menggunakan kamera portabel atau kamera kombo Siapa yg menadjust setting kamera Jadi seorang kameramen harus memiliki kemampuan untuk menaddjust atau menyetel setting kamera. Lensa Kamera Lensa kamera adalah mata kamera atau jantung dari kamera itu sendiri, seorang cameraman harus konsen benar. Sistim pada lensa kamera secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual atau semi otomatis. Fokus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus.f-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensaZoom, merubah jarak focal (focal length) disesuaikan berapa banyak pemandangan/ gambar bisa dicapai. Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah agar gambar atau shot bisa jelas/fokus, gambar bisa memiliki kedalaman atau depth of field yg baik, shot memiliki sudut yang baik, serta besar kecilnya gambar yang diinginkan. Sudut Lensa Umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3. Lensa kamera secara normal bisa mengkap gambar dengan proporsi yang sama, 4:3. Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi. Kontrol Zoom Control zoom berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan obyek. Pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (Telephoto). Jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dg kode T yg ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out). Fokus Untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dg memutar ring fokus. Hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah control zoom. Fokus juga akan jauh lebih mudah jika obyek yg kita shooting memiliki cahaya yang cukup. f-numbers (f-stops) f-stop sebenarnya bisa dihitung. Ini persis seperti pada lensa photo still (tustel). Angka-angka tersebut adalah f/1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32. Dalam kenyataanya angka-angka tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. Sebagai contoh dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki depth of field yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup. Exposure dan Iris Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang. Pada kenyataanya hal ini tidak selalu benar. Yang benar adalah jika obyek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki auto-iris, kalau fasilitas ini di aktifkan, maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka. Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus berpindah-pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. Sayangnya, jika fasilitas ini dipakai kadangkala obyek menjadi tidak konstan. Jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali, selanjutnya gunakan manual iris. Jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dg auto iris kembali, estela itu kembali ke manual.

Jenis-jenis MountingMonopod Tripod Kamera Tripod Collapsible Tripod Pneumatic Tripod Rolling atau Tripod Dolly Pedestal Kamera Pedestal Field Pedestal Studio Crane Kamera Crane-arm

Motorized dolly Large crane Mounting Khusus Low shot (Low tripod, high hat, camera sled) High Shot (Camera clamp, Hydraulic platforms, SkyCam)

Perlengkapan yang harus disiapkan sebelum shootingAgar tidak ada perlengkapan shooting yang ketinggalan, biasanya dibuat Pre-rehearseal checkout list. Diantaranya : 1. Preliminaries (kamera dicek apakah hidup ? atau perlu warm up terlebih dahulu) 2. Kabel Kamera (yakinkan semua kabel bisa berfungsi baik) 3. Mounting/tatakan kamera 4. Viewfinder 5. Cable guards (berfungsi untuk mengamankan kamera) 6. Lens cap (penutup lensa), agar lensa tidak kena debu dsb. 7. Focus (cek apakah fokusnya baik) 8. Zoom (cek apakah zoom bisa berjalan normal) 9. Batere Kamera 10. Kaset 11. Lampu 12. Microphone Pustaka :1. 2. The Technique Televisin Production, Twelfth Edition, Peral Millerson. Focal Press The Work of The Motion Picture Cameraman, Hasting Houese New York 3. Video Camera Technique, American Cinematograher

===================================================================== ======== Basic Camera Operation Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori). Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera. The Main Control Ada enam control dasar pada kamera: 1. Exposure: Aperture Shutter Speed (ND Filter) (Gain) 2. Filter Colour

3. White Balance 4. Zoom 5. Focus 6. Audio Levels Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure. Exposure Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan: Aperture (diafragma) Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan fstop: f/1.4 f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor fstop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera. Shutter Speed Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita. ND Filter Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik. Gain Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah). Filter Colour Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200K dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600K. Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600K) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200K) yang berwarna kebiru-biruan. Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin. White Balance

Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600K, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200K, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000K-6000K. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan. Cara menyetel white balance: Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting. Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih Tekan tombol AWB (Auto White Balance) Kamera siap untuk merekam. Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah. Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera. Zoom Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle). Zoom in: mendekatkan objek dari long shot ke close up Zoom out: menjauhkan objek dari close up ke long shot. Zooming bisa dilakukan dengan dua cara: Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera Focus Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor. depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus. Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak. Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot). 3 hal yang menentukan depth of field : Panjang Fokal Lensa Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis. f-stop/iris Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0 Jarak kamera dengan objek Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman1. 2. 3.

Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman. Audio Levels Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton. Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak). Wah kayanya teori melulu ya jadi pusing tapi ini penting buat semua yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar. Mengoperasikan kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman HARGAILAH KARYA CAMERAMAN

06- REPORTER

Komersialisasi Berita-Berita Kriminal Program-program berita kriminal di Indonesia semakin marak! Jangan ditanya mengapa, karena mungkin tidak ada yang tahu. Jangan ditanya apa alasan pengambilan gambar dan penyuntingan gambarnya sedemikian gamblang, karena mungkin tidak ada yang perduli. Yang ada hanyalah pertanyaan di kepala, mengapa program-program berita dengan cara penayangan seperti yang selama ini kita saksikan masih dilanjutkan? Penyajian berita-berita kriminal tanpa memperdulikan etika penyiaran ini akan berhenti bila korban pembunuhan atau bunuh diri adalah keluarga tercinta pemilik televisi, para pemimpin redaksi dan para jurnalis baik yang sedang di rumah maupun di kantor yang sedang menikmati makan siang. Kepekaan Kita dan Anak-anak Silahkan bertanya pada diri sendiri. Apakah kepekaan kita terhadap kejahatan semakin lama semakin longgar? Apa yang menjadi penyebabnya? Jika tayangan berita kriminal dalam sejumlah program yang sengaja dikhususkan untuk berita seperti inilah penyebabnya, mengapa kita selalu diam. Bukankah kebiasaan menonton program seperti ini bisa merusak kepekaan kita terhadap arti hidup? Jika orang dewasa saja bisa merasa jengah, bagaimana dengan anak-anak kita? Mereka mungkin bisa menganggap tindakan kejahatan seperti pembunuhan dan bunuh diri adalah hal yang wajar. Membunuh kepekaan anak-anak ini sama halnya dengan menenggelamkan masa depan bangsa ini kedalam kegelapan. Saya sering membayangkan negara ini mempunyai asosiasi orang tua penonton televisi Indonesia yang pada waktu tertentu mengadakan diskusi nasional. Diskusi dihadiri oleh presiden, para orang-tua, pemilik televisi, pemimpin redaksi dan representatif dari AC Nielson. Akan baik sekali jika kemudian diskusi nasional ini ditayangkan ulang dihadapan para jurnalis televisi pembuat beritaberita kriminal semena-mena ini. Nah, dipenghujung acara dibacakanlah nominasi program berita kriminal paling mantap. Komersialisasi Yang lebih mengganggu adalah program-program berita tersebut diberi judul yang menurut saya dibuat-buat. Pemilihan slot penayangan juga pada siang hari, sekitar menjelang hingga tengah hari. Ada tiga hal mengapa pengelola usaha televisi melakukan hal ini. Pertama, mereka sangat sadar bahwa televisi merupakan sumber utama hiburan rata-rata bangsa kita. Kedua, tengah hari ada jam yang tepat untuk menonton televisi bagi masyarakat pekerja. Ketiga adalah hukum supply and demand. Ada pasokan karena ada permintaan.

Mengapa orang menonton berita-berita kriminal? Banyak artikel yang menjabarkan alasan orang tertarik mendengar atau menonton berita kriminal. Ini bukan hal yang baru. Rasa takut bisa dihibur, digelitik dan ini bisa menjadi lahan bisnis. Wahana menyeramkan di Dufan semakin seram dan semakin banyak dikunjungi demikian juga dengan pemakaian obat-obatan psikotropika. Siapa sebenarnya pelaku kriminal persoalan ini? Apakah justru pemilik-pemilik televisi dan para pemimpin redaksi? Jika memang bukan mereka mengapa berita-berita itu tetap seperti itu? Untuk mendramatisir sebuah berita, banyak stasiun televisi sengaja mengambil stock gambar dan melatarbelakangi berita itu dengan musik atau lagu. School for Broadcast Media berusaha memerangi praktik-praktik seperti ini. Dalam setiap pelatihan baik di stasiun televisi nasional maupun di SBM kami selalu menekankan bahwa integritas dan tanggungjawab kita sebagai jurnalis harus tetap dipertahankan. SBM telah meluluskan sekitar 400 siswa dengan pesan ini. Beberapa institusi pendidikan yang setuju dan menerapkannya adalah Fakultas Kriminologi UI dan Fakultas Broadcast STIKOM IMA. Jurnalisme Televisi Richard V Ericson, profesor University of British Columbia, Canada, dalam bukunya How Jurnalists Visualize Fact mengatakan bahwa gambar-gambar dalam program-program berita khususnya berita-berita kriminal sengaja dibuat sedemikian rupa untuk meningkatkan rasa percaya bahwa itu adalah fakta. Praktik komunikasi seperti ini mengaburkan perbedaan antara fakta, nilai, informasi, pengetahuan dan literary properties. How Journalists Visualize Fact Richard V. Ericson is principal of Green College and professor of Sociology and Law, University of British Columbia. Abstract: Fact is a product of the communication practice of journalists. Journalists rarely have the resources or acces to penetrate their sources imformational worlds to establish facts independently. Moreover, the norms of objectivity in journalism often preclude efforts to establish facts independent of sources accoutns. Therefore, journalists visualize the fact value of a story on the basis of a sources fake value as an authoritative, normative witnesss to event.s While television visuals offers a greater capacity for believalibility, the need for an orderly visual narrative leads to staged news, evens, retakes, reenactments, use of stock footage, and other fakes. These communication practices blur distinctions between fact, value, information, and knowledge and have literary properties. Like literary fiction, news requires the willing suspension of disbelief in order to have its knowledge accepted. This important literary character of news may be fading as the news institution breaks down into segmented markets and specialized information services.

BAHASA JURNA LISTIK INDONESIA

Oleh Goenawan Mohamad PENGANTAR Bahasa jurnalistik sewajarnya didasarkan atas kesadaran terbatasnya ruangan dan waktu. Salah satu sifat dasar jurnalisme menghendaki kemampuan komunikasi cepat dalam ruangan serta waktu yang relatif terbatas. Meski pers nasional yang menggunakan bahasa Indonesia sudah cukup lama usianya, sejak sebelum tahun 1928 (tahun Sumpah Pemuda), tapi masih terasa perlu sekarang kita menuju suatu bahasa jurnalistik Indonesia yang lebih efisien. Dengan efisien saya maksudkan lebih hemat dan lebih jelas. hemat dan jelas ini penting buat setiap reporter, dan lebih penting lagi buat editor. Di bawah ini diutarakan beberapa fasal, diharapkan bisa diterima para (calon) wartawan dalam usaha kita ke arah efisien penulisan. Penghematan diarahkan ke penghematan ruangan dan waktu. Ini bisa dilakukan di dua lapisan: (1) unsur kata, dan (2) unsur kalimat. Unsur Kata 1. Beberapa kata Indonesia sebenarnya bisa dihemat tanpa mengorbankan tatabahasa dan jelasnya arti.Misalnya: agar supayaagar, supaya akan tetapi tapi apabila bila sehingga hingga meskipun meski walaupun walau tidak tak (kecuali diujung kalimat atau berdiri sendiri) 2. Kata daripada atau dari pada juga sering bisa disingkat jadi dari. Misalnya: Keadaan lebih baik dari pada zaman sebelum perang, menjadi Keadaan lebih baik dari sebelum perang. Tapi mungkin masih janggal mengatakan: Dari hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang. 3. Ejaan yang salah kaprah justru bisa diperbaiki dengan menghemat huruf. Sjah sah khawatir kuatir akhli ahli tammat tamat progressive progresif effektif efektif 4. Beberapa kata mempunyai sinonim yang lebih pendek. Misalnya: kemudian=lalu makin=kian terkejut=kaget

sangat=amat demikian=begitu sekarang=kini Catatan: Dua kata yang bersamaan arti belum tentu bersamaan efek, bahasa bukan hanya soal perasaan. Dalam soal memilih sinonim yang telah pendek memang perlu ada kelonggaran, dengan mempertimbangkan rasa bahasa. Penghematan diarahkan ke penghematan ruangan dan waktu. Ini bisa dilakukan di dua lapisan: (1) unsur kata, dan (2) unsur kalimat. Penghematan Unsur Kalimat (1) Lebih efektif dari penghematan kata ialah penghematan melalui struktur kalimat. Banyak contoh pembikinan kalimat dengan pemborosan kata. 1. Pemakaian kata yang sebenarnya tak perlu, di awal kalimat: Misalnya: Adalah merupakan kenyataan, bahwa percaturan politik internasional berubah-ubah setiap zaman. (Bisa disingkat: Merupakan kenyataan, bahwa ..). Apa yang dinyatakan Wijoyo Nitisastro sudah jelas. (Bisa disingkat: Yang dinyatakan Wijoyo Nitisastro). 2. Pemakaian apakah atau apa (mungkin pengaruh bahasa daerah) yang sebenarnya bisa ditiadakan: Misalnya: Apakah Indonesia akan terus tergantung pada bantuan luar negeri? (Bisa disingkat: Akan terus tergantungkah Indonesia..). Baik kita lihat, apa(kah) dia di rumah atau tidak. (Bisa disingkat: Baik kita lihat, dia di rumah atau tidak). 3. Pemakaian dari sebagai terjemahan of (Inggris) dalam hubungan milik sebenarnya bisa ditiadakan; juga daripada. Misalnya: Dalam hal ini pengertian dari Pemerintah diperlukan. (Bisa disingkat: Dalam hal ini pengertian Pemerintah diperlukan. Sintaksis adalah bagian daripada tatabahasa. (Bisa disingkat: Sintaksis adalah bagian tatabahasa). 4. Pemakaian untuk sebagai terjemahan to (Inggris) yang sebenarnya bisa ditiadakan Misalnya: Uni Soviet cenderung untuk mengakui hak-hak India. (Bisa disingkat: Uni Soviet cenderung mengakui). Pendirian semacam itu mudah untuk dipahami. (Bisa disingkat: Pendirian semacam itu mudah dipahami). GINSI dan Pemerintah bersetuju untuk memperbaruhi prosedur barang-barang modal. (Bisa disingkat: GINSI dan Pemerintah bersetuju memperbaruhi.). Catatan: Dalam kalimat: Mereka setuju untuk tidak setuju, kata untuk demi kejelasan dipertahankan. 5. Pemakaian adalah sebagai terjemahan is atau are (Inggris) tak selamanya perlu: Misalnya: Kera adalah binatang pemamah biak. (Bisa disingkat Kera binatang pemamah biak).

Catatan: Dalam struktur kalimat lama, adalah ditiadakan, tapi kata itu ditambahkan, misalnya dalam kalimat: Pikir itu pelita hati. Kita bisa memakainya, meski lebih baik dihindari. Misalnya kalau kita harus menterjemahkan Man is a better driver than woman, bisa mengacaukan bila disalin: Pria itu pengemudi yang lebih baik dari wanita. 6. Pembubuhan akan, telah, sedang sebagai penunjuk waktu sebenarnya bisa dihapuskan, kalau ada keterangan waktu. Misalnya: Presiden besok akan meninjau pabrik ban Goodyear. (Bisa disingkat: Presiden besok meninjau pabrik.). Tadi telah dikatakan .. (Bisa disingkat: Tadi dikatakan.). Kini Clay sedang sibuk mempersiapkan diri. (Bisa disingkat: Clay mempersiapkan diri). Penghematan diarahkan ke penghematan ruangan dan waktu. Ini bisa dilakukan di dua lapisan: (1) unsur kata, dan (2) Unsur Kalimat. Penghematan Unsur Kalimat 7. Pembubuhan bahwa sering bisa ditiadakan: Misalnya: Gubernur Ali Sadikin membantah desas-desus yang mengatakan bahwa ia akan diganti. Tidak diragukan lagi bahwa ialah orangnya yang tepat. (Bisa disingkat: Tak diragukan lagi, ialah orangnya yang tepat.). Catatan: Sebagai ganti bahwa ditaruhkan koma, atau pembuka (:), bila perlu. 8. Yang, sebagai penghubung kata benda dengan kata sifat, kadang-kadang juga bisa ditiadakan dalam konteks kalimat tertentu. Misalnya: Indonesia harus menjadi tetangga yang baik dari Australia. (Bisa disingkat: Indonesia harus menjadi tetangga baik Australia). Kami adalah pewaris yang sah dari kebudayaan dunia. 9. Pembentukan kata benda (ke + .. + an atau pe + . + an) yang berasal dari kata kerja atau kata sifat, kadang, kadang, meski tak selamanya, menambah beban kalimat dengan kata yang sebenarnya tak perlu. Misalnya: Tanggul kali Citanduy kemarin mengalami kebobolan. (Bisa dirumuskan: Tanggul kali Citanduy kemarin bobol). PN Sandang menderita kerugian Rp 3 juta. (Bisa dirumuskan: PN Sandang rugi Rp 3 juta). Ia telah tiga kali melakukan penipuan terhadap saya (Bisa disingkat: Ia telah tiga kali menipu saya). Ditandaskannya sekali lagi bahwa DPP kini sedang memikirkan langkah-langkah untuk mengadakan peremajaan dalam tubuh partai. Bisa dirumuskan: Ditandaskannya sekali lagi, DPP sedang memikirkan langkah-langkah meremajakan tubuh partai). 10. Penggunaan kata sebagai dalam konteks dikutip sebagai mengatakan yang belakangan ini sering muncul (terjemahan dan pengaruh bahasa jurnalistik Inggris & Amerika), masih meragukan nilainya buat bahasa jurnalistik Indonesia. Memang, dalam kalimat yang memakai

rangkaian kata-kata itu (bahasa Inggrisnya quoted as saying) tersimpul sikap berhati-hati memelihat kepastian berita. Kalimat Dirjen Pariwisata dikutip sebagai mengatakan tak menunjukkan Dirjen Pariwisata secara pasti mengatakan hal yang dimaksud; di situ si reporter memberi kesan ia mengutipnya bukan dari tangan pertama, sang Dirjen Pariwisata sendiri. Tapi perlu diperhitungkan mungkin kata sebagai bisa dihilangkan saja, hingga kalimatnya cukup berbunyi: Dirjen Pariwisata dikutip mengatakan... Bukankah masih terasa kesan bahwa si reporter tak mengutipnya dari tangan pertama? Lagipula, seperti sering terjadi dalam setiap mode baru, pemakaian sebagai biasa menimbulkan ekses. Misalnya: Ali Sadikin menjelaskan tetang pelaksanaan membangun proyek miniatur Indonesia itu sebagai berkata: Itu akan dilakukan dalam tiga tahap. Kata sebagai dalam berita itu samasekali tak tepat, selain boros. 11. Penggunaan dimana, kalau tak hati-hati, juga bisa tak tepat dan boros. Dimana sebagai kataganti penanya yang berfungsi sebagai kataganti relatif muncul dalam bahasa Indonesia akibat pengaruh bahasa Barat. 1) Dr. C. A. Mees, dalam Tatabahasa Indonesia (G. Kolff & Co., Bandung, 1953 hal. 290-294) menolak pemakaian dimana. Ia juga menolak pemakaian pada siapa, dengan siapa, untuk diganti dengan susunan kalimat Indonesia yang tidak meniru jalan bahasa Belanda, dengan mempergunakan kata tempat, kawan atau teman. Misalnya: orang tempat dia berutang (bukan: pada siapa ia berutang); orang kawannya berjanji tadi (bukan: orang dengan siapa ia berjanji tadi). Bagaimana kemungkinannya untuk bahasa jurnalistik? 2) Misalnya: Rumah dimana saya diam, yang berasal dari The house where I live in, dalam bahasa Indonesia semula sebenarnya cukup berbunyi: Rumah yang saya diami. Misal lain: Negeri dimana ia dibesarkan, dalam bahasa Indonesia semula berbunyi: Negeri tempat ia dibesarkan. Dari kedua misal itu terasa bahasa Indonesia semula lebih luwes, kurang kaku. Meski begitu tak berarti kita harus mencampakkan kata dimana sama sekali dari pembentukan kalimat bahasa Indonesia. 1) hanya sekali lagi perlu ditegaskan: penggunaan dimana, kalau tak hati-hati, bisa tak tepat dan boros. Saya ambilkan 3 contoh ekses penggunaan dimana dari 3 koran: Kompas, 4 Desember 1971: Penyakit itu dianggap berasal (dan disebarkan) oleh serdadu-serdadu Amerika (GI) dimana konsentrasi besar mereka ada di Vietnam. Sinar Harapan, 24 November 1971: Pihak Kejaksaan Tinggi Sulut di Menado dewasa ini sedang menggarap 9 buah perkara tindak pidana korupsi, dimana ke-9 buah perkara tsb. sudah dalam tahap penuntutan, selainnya masih dalam pengusutan. Abadi, 6 Desember 1971: Selanjutnya dinyatakan bahwa keadaan ekonomi dan moneter dunia dewasa ini masih belum menentu, dimana secara tidak langsung telah dapat mempengaruhi usaha-usaha pemerintah di dalam menjaga kestabilan, baik untuk perluasan produksi ekonomi dan peningkatan ekspor.

Dalam ketiga contoh kecerobohan pemakaian dimana itu tampak: kata tersebut tak menerangkan tempat, melainkan hanya berfungsi sebagai penyambung satu kalimat dengan kalimat lain. Sebetulnya masing-masing bisa dirumuskan dengan lebih hemat: Penyakit itu dianggap berasal (dan disebarkan) serdadu-serdadu Amerika (GI), yang konsentrasi besarnya ada di Vietnam. Pihak Kejaksaan Tinggi Sulut di Menado dewasa ini menggarap 9 perkara tindak pidana korupsi. Ke-9 perkata tsb. sebagian sudah dalam tahap penuntutan, selainnya (sisanya) masih dalam pengusutan. Perhatikan: Kalimat itu dijadikan dua, selain bisa menghilangkan dimana, juga menghasilkan kalimat-kalimat pendek. dewasa ini sedang cukup jelas dengan dewasa ini. kata 9 buah bisa dihilangkan buah-nya sebab kecuali dalam konteks tertentu, kata penunjuk-jenis (dua butir telor, 5 ekor kambing, 7 sisir pisang) kadang-kadang bisa ditiadakan dalam bahasa Indonesia mutahir. Selanjuntya dinyatakan bahwa keadaan ekonomi dan moneter dewasa ini masih belum menentu. Hal ini (atau lebih singkat: Ini) secara tidak langsung telah dapat . dst. Perhatikan: Kalimat dijadikan dua. Kalimat kedua ditambahi Hal ini atau cukup Ini diawalnya. 12. Dalam beberapa kasus, kata yang berfungsi menyambung satu kalimat dengan kalimat lain sesudahnya juga bisa ditiadakan, asal hubungan antara kedua kalimat itu secara implisit cukup jelas (logis) untuk menjamin kontinyuitas. Misalnya: Bukan kebetulan jika Gubernur menganggap proyek itu bermanfaat bagi daerahnya. Sebab 5 tahun mendatang, proyek itu bisa menampung 2500 tenaga kerja setengah terdidik. (Kata sebab diawal kalimat kedua bisa ditiadakan: hubungan kausal antara kedua kalimat secara implisit sudah jelas). Pelatih PSSI Witarsa mengakui kekurangan-kekurangan di bidang logistik anak-anak asuhnya. Kemudian ia juga menguraikan perlunya perbaikan gizi pemain (Kata kemudian diawal kalimat kedua bisa ditiadakan; hubungan kronologis antara kedua kalimat secara implisit cukup jelas). Tak perlu diuraikan lebih lanjut, bahwa dalam hal hubungan kausal dan kronologi saja kata yang berfungsi menyambung dua kalimat yang berurutan bisa ditiadakan. Kata tapi, walau atau meski yang mengesankan ada yang yang mengesankan adanya perlawanan tak bisa ditiadakan. Kejelasan Setelah dikemukakan 16 pasal yang merupakan pedoman dasar penghematan dalam menulis, di bawah ini pedoman dasar kejelasan dalam menulis. Menulis secara jelas membutuhkan dua prasyarat: 1. Si penulis harus memahami betul soal yang mau ditulisnya, bukan juga pura-pura paham atau belum yakin benar akan pengetahuannya sendiri. 2. Si penulis harus punya kesadaran tentang pembaca. Memahami betul soal-soal yang mau ditulisnya berarti juga bisa menguasai bahan penulisan dalam suatu sistematik. Ada orang yang sebetulnya kurang bahan (baik hasil pengamatan, wawancara, hasil bacaan, buah pemikiran) hingga tulisannya cuma mengambang. Ada orang yang terlalu banyak bahan, hingga tak bisa membatasi dirinya: menulis terlalu panjang. Terutama dalam penulisan jurnalistik, tulisan kedua macam orang itu tak bisa dipakai. Sebab penulisan jurnalistik harus disertai informasi faktuil atau detail pengalaman dalam mengamati, berwawancara dan membaca sumber yang akurat. Juga harus

dituangkan dalam waktu dan ruangan yang tersedia. Lebih penting lagi ialah kesadaran tentang pembaca. Sebelum kita menulis, kita harus punya bayangan (sedikit-sedikitnya perkiraan) pembaca kita: sampai berapa tinggi tingkat informasinya? Bisakah tulisan saya ini mereka pahami? Satu hal yang penting sekali diingat: tulisan kita tak hanya akan dibaca seorang atau sekelompok pembaca tertentu saja, melainkan oleh suatu publik yang cukup bervariasi dalam tingkat informasi. Pembaca harian atau majalah kita sebagian besar mungkin mahasiswa, tapi belum tentu semua tau sebagian besar mereka tahu apa dan siapanya W. S. Renda atau B. M. Diah. Menghadapi soal ini, pegangan penting buat penulis jurnalistik yang jelas ialah: buatlah tulisan yang tidak membingungkan orang yang yang belum tahu, tapi tak membosankan orang yang sudah tahu. Ini bisa dicapai dengan praktek yang sungguh-sungguh dan terus-menerus. Sebuah tulisan yang jelas juga harus memperhitungkan syarat-syarat teknis komposisi: tanda baca yang tertib. ejaan yang tidak terlampau menyimpang dari yang lazim dipergunakan atau ejaan standard. pembagian tulisan secara sistematik dalam alinea-alinea. Cukup kiranya ditekankan perlunya disiplin berpikir dan menuangkan pikiran dalam menulis, hingga sistematika tidak kalang-kabut, kalimat-kalimat tidak melayang kesana-kemari, bumbubumbu cerita tidak berhamburan menyimpang dari hal-hal yang perlu dan relevan. Menuju kejelasan bahasa, ada dua lapisan yang perlu mendapatkan perhatian: Unsur kata Unsur kalimat Kejelasan Unsur Kata 1. Berhemat dengan kata-kata asing. Dewasa ini begitu derasnya arus istilah-istilah asing dalam pers kita. Misalnya: income per capita, Meet the Press, steam-bath, midnight show, project officer, two China policy, floating mass, program-oriented, floor-price, City Hall, upgrading, the best photo of the year, reshuffle, approach, single, seeded dan apa lagi. Kata-kata itu sebenarnya bisa diterjemahkan, tapi dibiarkan begitu saja. Sementara diketahui bahwa tingkat pelajaran bahasa Inggris sedang merosot, bisa diperhitungkan sebentar lagi pembaca koran Indonesia akan terasing dari informasi, mengingat timbulnya jarak bahasa yang kian melebar. Apalagi jika diingat rakyat kebanyakan memahami bahasa Inggris sepatah pun tidak. Sebelum terlambat, ikhtiar menterjemahkan kata-kata asing yang relatif mudah diterjemahkan harus segera dimulai. Tapi sementara itu diakui: perkembangan bahasa tak berdiri sendiri, melainkan ditopang perkembangan sektor kebudayaan lain. Maka sulitlah kita mencari terjemahan lunar module feasibility study, after-shave lotion, drive-in, pant-suit, technical knowhow, backhand drive, smash, slow motion, enterpeneur, boom, longplay, crash program, buffet dinner, double-breast, dll., karena pengertian-pengertian itu tak berasal dari perbendaharaan kultural kita. Walau begitu, ikhtiar mencari salinan Indonesia yang tepat dan enak (misalnya bell-bottom dengan cutbrai) tetap perlu.

2. Menghindari sejauh mungkin akronim. Setiap bahasa mempunyai akronim, tapi agaknya sejak 15 tahun terakhir, pers berbahasa Indonesia bertambah-tambah gemar mempergunakan akronim, hingga sampai hal-hal yang kurang perlu. Akronim mempunyai manfaat: menyingkat ucapan dan penulisan dengan cara yang mudah diingat. Dalam bahasa Indonesia, yang kata-katanya jarang bersukukata tunggal dan yang rata-rata dituliskan dengan banyak huruf, kecenderungan membentuk akronim memang lumrah. Hankam, Bappenas, Daswati, Humas memang lebih ringkas dari Pertahanan & Keamanan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Daerah Swantantra Tingkat dan Hubungan Masyarakat. Tapi kiranya akan teramat membingungkan kalau kita seenaknya saja membikin akronim sendiri dan terlalu sering. Di samping itu, perlu diingat: ada yang membuat akronim untuk alasan praktis dalam dinas (misalnya yang dilakukan kalangan ketentaraan), ada yang membuat akronim untuk bergurau, mengejek dan mencoba lucu (misalnya di kalangan remaja sehari-hari: ortu untuk orangtua; atau di pojok koran: keruk nasi untuk kerukunan nasional) tapi ada pula yang membuat akronim untuk menciptakan efek propaganda dalam permusuhan politik (misalnya Manikebu untuk Manifes Kebudayaan, Nekolim untuk neo-kolonialisme. Cinkom untuk Cina Komunis, ASU untuk Ali Surachman). Bahasa jurnalistik, dari sikap objektif, seharusnya menghindarkan akronim jenis terakhir itu. Juga akronim bahasa pojok sebaiknya dihindarkan dari bahasa pemberitaan, misalnya Djagung untuk Djaksa Agung, Gepeng untuk Gerakan Penghematan, sas-sus untuk desasdesus. Saya tak bermaksud memberikan batas yang tegas akronim mana saja yang bisa dipakai dalam bahasa pemberitaan atau tulisan dan mana yang tidak. Saya hanya ingin mengingatkan: akronim akhirnya bisa mengaburkan pengertian kata-kata yang diakronimkan, hingga baik yang mempergunakan ataupun yang membaca dan yang mendengarnya bisa terlupa akan isi semula suatu akronim. Misalnya akronim Gepeng jika terus-menerus dipakai bisa menyebabkan kita lupa makna gerakan dan penghematan yang terkandung dalam maksud semula, begitu pula akronim ASU. Kita makin lama makin alpa buat apa merenungkan kembali makna semula sebelum kata-kata itu diakronimkan. Sikap analitis dan kritis kita bisa hilang terhadap kata berbentuk akronim itu, dan itulah sebabnya akronim sering dihubungkan dengan bahasa pemerintahan totaliter dan sangat penting dalam bahasa Indonesia. Kejelasan Unsur Kalimat Tapi seperti halnya dalam asas penghematan, asas kejelasan juga lebih efektif jika dilakukan dalam struktur kalimat. Satu-satunya untuk itu ialah dihindarkannya kalimat-kalimat majemuk yang paling panjang anak kalimatnya; terlebih-lebih lagi, jika kalimat majemuk itu kemudian bercucu kalimat. Pada dasarnya setiap kalimat yang amat panjang, lebih dari 15-20 kata, bisa mengaburkan hal yang lebih pokok, apalagi dalam bahasa jurnalistik. Itulah sebabnya penulisan lead (awal) berita sebaiknya dibatasi hingga 13 kata. Bila lebih panjang dari itu, pembaca bisa kehilangan jejak persoalan. Apalagi bila dalam satu kalimat terlalu banyak data yang dijejalkan. Contoh:

Harian Kami, 4 Desember 1971: Sehubungan dengan berita Harian Kami tanggal 25 November 1971 hari Kamis berjudul: Tanah Kompleks IAIN Ciputat dijadikan Objek Manipulasi (berdasarkan keterangan pers dari Hamdi Ajusa, Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Djakarta) maka pada tanggal 28 November jbl. di Kampus IAIN tersebut telah diadakan pertemuan antara pihak Staf JPMII (Jajasan Pembangunan Madrasah Islam & Ihsan Perwakilan Ciputat) dengan Hamdi Ajusa mewakili DM IAIN dengan maksud untuk mengadakan clearing terhadap berita itu. Kalimat itu terdiri dari 60 kata lebih. Sebagai pembaca, saya memerlukan dua kali membacanya untuk memahami yang ingin dinyatakan sang wartawan. Pada pembacaan pertama, saya kehilangan jejak perkara yang disajikan di hadapan saya. Ini artinya suatu komunikasi cepat tak tercapai. Lebih ruwet lagi soalnya jika bukan saja pembaca yang kehilangan jejak dengan dipergunakannya kalimat-kalimat panjang, tapi juga si penulis sendiri. Pedoman, 4 Desember 1971: Selama tour tersebut sambutan masyarakat setempat di mana mereka mengadakan pertunjukan mendapat sambutan hangat. Perhatikan: Penulis kehilangan subjek semula kalimatnya sendiri, yakni sambutan masyarakat setempat. Akibatnya kalimat itu berarti, yang mendapat sambutan hangat ialah sambutan masyarakat setempat. Sinar Harapan, 22 November 1971: Di kampung-kampung kelihatan lebaran lebih bersemarak, ketupat beserta sayur dan sedikit daging semur, opor ayam ikut berlebaran. Dari rumah yang satu ke rumah yang lain, ketupatketupat tersebut saling mengunjungi dan di langgar-langgar, surau-surau ramai pula ketupatketupat, daging semur, opor ayam disantap bersama oleh mereka. Perhatikan: Siapa yang dimaksud dengan kata ganti mereka dalam kalimat itu? Si penulis nampaknya lupa bahwa ia sebelumnya tak pernah menyebut orang-orang kampung. Mengingat dekat sebelum itu ada kalimat ketupat-ketupat tersebut saling mengunjungi dan kalimat surausurau ramai pula ketupat-ketupat, kalimat panjang itu bisa berarti aneh dan lucu: daging semur, opor ayam disantap bersama oleh ketupat-ketupat. ===================================================================== ====U jAVC MEDIA to ASTRO Script Record for Video

ActivityVenue Participants Video by Photo by

Komplotan Pencopet Aksi para pencopet Penjara untuk yang amatir Imam Rizky-k Prepared by

No of tapes: 2 Date 2008

Imam Rizky-k

Translated byTel 0856 1655 229

Script by Editor

Teguh Irawan

Email

rizky_bgtlah@yahoo. com 01 30 menit

Iswanto & Rizky-k Episode & Duration

Detak Jakarta Menggungkap Pristiwa OBB DETAK JAKARTA

Tape No:DJ_20080125_000306_TA_R01P

LEAD TV PRESENTER : SALAM JUMPA PEMIRSA/ KEMBALI ANDA SAKSIKAN PROGRAM DETAK JAKARTA// SEPERTI BIASA/ DETAK JAKARTA HADIR MEMBERIKAN BERAGAM BERITA JAKARTA AKTUAL DAN VAKTUALI// SAYA YUNI MUSTIKASARI MENGUNGKAP PRISTIWA//TRIGER DETAK JAKARTA

LEAD TV PRESENTER : APA YANG TERLINTAS DI BENAK KITA/ JIKA SESAMA PENUMPANG TRANSPOTASI/ ADA SEGROMBOLAN PENCOPET YANG MEMANFAATKAN DESAKAN DAN KEPANIKAN PENUMPANG KETIKA MENAIKI TRANSPOTASI UMUM JAKARTA// DENGAN SERAGAM DAN PENAMPILAN MENYERUPAI PARA PENUMPANG LAINYA// TERNYATA DIANTARA DARI MEREKA MENGGASAK DOMPET DAN HP PARA PENUMPANG// BAGAIMANAKAH PENCOPET ANGUTAN MENJALANKAN AKSINNYA// MODUS APA YANG DILAKUKAN// DETAK JAKARTA AKAN MENELUSURINYA//TISER LIPUTAN : >>NEXT>>

VIDEO SEGMENT 1 VIDEO LIPUTAN : >> NEXT >> ( SUREALISME PUITIK ) VOICE OVER MODUS PENCOPETAN MERAKA TERBILANG BARU/ YAKNI MENGINCAR KELENGAHAN PENUMPANG SAAT KERETA API BERHENTI MENDADAK// PERISTIWA INI TERJADI DI SEKITAR PASAR KERAJI/ TEPATNYA 100 METER SEBELUM MEMASUKI STASIUN KRANJI/ BEKASI// KERETA API REL LISTRIK

JURUSAN BEKASI-STASIUN KOTA TIBA-TIBA BERHENTI MENDADAK SEHINGGA MEMBUAT PENUMPANG PANIK// SAAT ITULAH KETIGA PENCOPET TADI BERAKSI MENGASAK ISI TAS DAN DOMPET PARA PENUMPANG YANG LENGAH// SOUND BITE ( SY PENCOPET ) 00:25:44:16 00:27:05:20 NEXT >> INTER CUT SAYA MEMANFAATKAN ANAK JALANAN UNTUK MEMPERLANCAR AKSI SAYA/ BIYASANYA ANAK JALANAN TIDAK BEGITU MENCOLOK UNTUK MELAKUKAN PENARIKAN REM TUAS KRL// KETIKA REM TUAS DITARIK DAN KRL BERHENTI MENDADAK/ PARA PENUMPANG PANIK/ SAAT KEPANIKAN ITULAH SAYA MEMANFAATKAN KESEMPATAN ITU/ SAYA BERAKSI DENGAN KEDUA TEMAN SAYA/ DAN DIBANTU ANAK-ANAK JALANAN// VOICE OVER SEPANDAI-PANDAINYA BAJING MELOMPAT/ AKHIRNYA BISA TERJATUH JUGA/ ISTILAH INI DIGUNAKAN UNTUK PARA PENCOPET YANG TERTANGKAP// PERBUATAN MEREKA KEPERGOK PETUGAS DAN LANGSUNG MENANGKAPNYA BERIKUT BARANG BUKTI 60 DOMPET DAN BEBERAPA HP// SOUND BITE ( SY PENCOPET ) 00:29:15:09 00:30:15:20 DENGAN CARA INI/ KERJA SAYA TIDAK MENJADI SIA-SIA/ MASALAHNYA DENGAN KEADAAN KRL YANG NORMAL/ SAYA HANYA BISA MENDAPAT PALING SEDIKIT 60 DOMPET SETIAP HARINYA/ DAN 13 HP PALING SEDIKITNYA// HASIL ITU SAYA BAGI DENGAN ANAK JALANAN YANG TELAH MEMPELANCAR AKSI SAYA// VOICE OVER AKSI MEREKA DI INI TERGOLONG UNIK/ KARENA SETIAP AKSINYA DIBANTU OLEH ANAK-ANAK JALANAN YANG MENARIK TUAS REM DARURAT KERETA API// SEHINGGA KERETA API BERHENTI MENDADAK/ SOUND BITE ( AD ANAK JALANAN ) 00:42:35:09 00:50:15:20 SAYA CUMA BANTU-BANTU AJA/ MASALAHNYA CUMA DI SURUH TARIK REM TUAS SAJA// SETELAH KRL BERHENTI SAYA LANGSUNG KABUR KE GERBONG LAIN//

SOUND BITE ( SY PENCOPET ) 00:30:15:09 00:31:15:20 SAYA JUGA KADANG-KADANG MENGAJARI ANAK JALANAN UNTUK MENCOPET// DAN SAYA JUGA BILANG SAAT PENUMPANG SUDAH PANIK/ JIKA ADA KESEMPATAN SEGERA BERAKSI// VOICE OVER MODUS PARA PENCOPET INI MEMANG TERLIHAT UNIK/ TETAPI DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA DARI MEREKA/ BISA FATA AKIBATNYA// PASALNYA KETIKA REM TUAS KRL DITARIK MENDADAK/ DAN KRL SECARATIBA0TIBA DIBERHENTIKAN/ AKAN MENGAKIBATKAN ANJLOKNYA KRL// DAN YANG LEBIH MEMBAHAYAKAN KEMBALI/ KRL YANG BERADA DIBELAKANGNYA BISA MENABRAK RANGKAYAN KRL YANG DIBERHENTIKAN TADI// SOUND BITE ( SUKIMAN PETUGAS STASIUN KRANJI ) 00:20:48:09 00:23:15:20 SANGAT FATAL UNTUK KESELAMATAN PENUMPANG PERKERETA APIAN/ MASALAHNYA KORBANYA BUKAN HANYA KRL YANG DIBERHENTIKAN SECARA MENDADAK/ TETAPI PARA PENUMPANG KRL LINNYA// SEMUA LALULINTAS PERKERETA APIAN JUGA BISA TERGANGGU AKIBAT ULAH ORNG-ORANG YANG MEMANFAATKAN KEPENTINGANYA SENDIRI// VOICE OVER MODUS INI SUDAH SERING TERJADI BEBERAPA KALI/ DAN SUDAH BEBERAPA DARI MEREKA YANG TERTANGKAP/ NAMUN TIDAK MEMBUAT DARI MEREKA JENGAH// SEGMENT 2 LEAD TV PRESENTER : TINGKAT KEJAHATAN YANG SANGAT TINGGI DI IBU KOTA/ MEMBUAT KITA HARUS LEBIH HATI-HATI// BIS YANG KOSONG DAN TERLALU RAMAI/ TIDAK MEMBUAT PARA SANG AKSI KEHABISAN AKAL// VIDEO SEGMENT 2

TISER LIPUTAN : >>NEXT>> VIDEO LIPUTAN : >> NEXT >>

( SUREALISME PUITIK ) VOICE OVER BIS YANG KOSONG DAN TERLALU RAMAI SAMA BAHAYANYA// PARA KOMPLOTAN INI TIDAK KEHABISAN AKAL DAN CARA/ BERBAGAI MACAM DAN MODUS OPERANDI AKANMEREKA LAKUKAN/ WALAUPUN SANGAT BERESIKO// TAK PANDANG BULU UNTUK MENGASAK PARA KORBANYA/ BAIK WANITA ATAUPUN LAKI-LAKI/ BAHAKAN TENTARAPUN MEREKA COPET// PARA PENCOPET ADA YANG BENAR-BENAR MENGUNAKAN TRIK DAN BAHKAN MENGUNAKAN HIPNOTIS// SOUND BITE ( RAGIL MAHASISWI ) 00:20:48:09 00:245:20 SAYA PERNAH MELIHAT AKSI PENCOPET NAIK BIS DI TERMINAL BLOK-M YANG BARU TERISI 3-4 ORANG DI ATASNYA/ JIKA ADA YANG DIANGGAP MANGSA POTENSIAL/ GROMBOLAN PENCOPET AKAN MENGIKUTI CALON KORBANYA// DIMAN CALON KORBANYA DUDUK/ GROMBOLAN AKAN MENGEPUNG// SALAH SATU COBA MENARIK PERHATIAN DENGAN MENJATUHKAN UANG ATAU BARANG ATAU BAHKAN MENAWARKAN SESUATU// TUJUANYA AGAR PERHATIAN SI CALON KORBAN TERPECAH. BEGITU PERHATIAN TERBAGI/ ADA YANG BERAKSI// SETELAH AKSI SUKSES/ SI PELAKU UMUMNYA DIAM DAN MELEMPARKAN HASILNYA KE TEMANYA// GILIRAN TEMANYA YANG LAIN MEMBUAT TABIR// CARANYA BISA MEMBUAT GADUH/ BERTERIAK-TERIAK ATAU APA SAJA UNTUK MENGALIHKAN/ BAHKAN MEMARAHI SI KORBAN// VOICE OVER BANYAK CARA YANG DI LAKUKAN PARA GEROMBOLAN COPET INI// SEMUA ITU HANYA UNTUK MENDAPATKAN BARANG INCARANYA/ APA LAGI SI KORBAN YANG TELAH DI IKUTI DARI ALAT PENGAMBILAN MESIN UANG ( ATM ) // SOUND BITE ( CICI PEGAWAI SWASTA ) 00:20:48:09 00:245:20 WAKTU ITU SAYA SEHABIS MENGAMBIL ATM DI SAMPING TERMINAL BIS BLOKM/ KEMUDIAN SAYA LANGSUNG PULANG NAIK BIS 57 JURUSAN BLOK-M KP. RAMBUTAN/ SAYA TIDAK SADAR KALO ORANG DEKET SAYA DI BIS ITU AKAN

MENCOPET SAYA// TERNYATA SAYA TELAH DIIKUTI SEMENJAK DARI ATM TADI// SAAT SAYA TURUN DARI BIS UWANG LOGAMAN TERCECER DI JALAN/ SAYA MASIH BELUM SADAR KALO ITU TERNYATA ADALAH UANG SAYA/ DAN SAYA PERHATIKAN LAGI TERNYATA TAS SAYA SUDAH ROBEK/ SEPERTI DISAYAT DENGAN BENDA TAJAM// DAN SAYA PERIKSA DOMPET SAYA SUDAH LENYAP/ MANA SEMUA UWANG ITU GAJI SAYA BEKERJA// VOICE OVER AKSI PARA PENCOPET TIDAK PERNAH PANDANG BULU/ WALAUPUN KEBANYAKAN DARI MEREKA SUDAH SERING TERTANGKAP/ NAMUN MEREKA TIDAK PERNAH JERA UNTUK MENJALANKAN PROFESINYA SEBAGAI PENCOPET// SOUND BITE ( SY PENCOPET ) 00:20:48:09 00:245:20 SAYA MENCOPET KIRA-KIRA SUDAH 15 TAHUN/ DAN SAYA TERTANGKAP SUDAH TIDAK TERHITUNG LAGI// MUNGKIN SUDAH LEBIH DARI 50 KALI// DAN TERTANGKAP MASA KIRA0KIRA SUDAH LEBIH DARI 10 KALI/ BAHKAN SAYA PERNAH MAU DI BAKAR OLEH MASA/ TAPI UNTUNG ADA POLISI// SAAT SAYA DI TANGKAP POLISI PALING LAMA YAH KURANG LEBIH 3 BULAN/ DAN PALING CEPAT 1 BULAN SUDAH KELUAR LAGI// LEAD TV PRESENTER : APA YANG SESUNGGUHNYA DILAKUKAN OLEH APARAT KITA PADA PENCOPET INI// DAN BAGAI MANA MENAGANI PENCOPET YANG KIAN BANYAK DI SETIAP LINTAS JALAN// APAKAN MASYARAKAT AKAN MERASA AMAN/ KETIKA PETUGAS KEAMANAN DI TAMBAH// >>TISER LIPUTAN>> VIDEO SEGMENT 3 VOICE OVER PENJARA NAMPAKNYA BUKAN TEMPAT YANG TEPAT UNTUK PARA YANG AMATIR// DI PENJARA/ BAGI YANG AMATIR AKAN BELAJAR TRIK DAN MODUS BARU/ SEPERTI SEKOLAH/ MUNGKINKAH PARA AKSI KEJAHATAN TIDAK AKAN MERASA JERA KETIKA/ BOGAM MENTAH MENGHAMPIRI TUBUHNYA/ DAN MUNGKINKAH MREKA TIDAK MERASA TAKUT UNTUK MASUK PENJARA/ KARNA PENJARA ADALAH SEKOLAH LAMA BAGI MEREKA YANG SUDAH PERNAH MERASAKANYA// SOUND BITE

( DG, PENGHUNI BPENJARA ) 00:20:48:09 00:245:20 SEBENARNYA PENJARA ITU TEMPAT ORANG-ORANG YANG DI HUKUM KARENA KESALAHANYA// TETAPI ANGGAPAN ITU KETIKA ADA PARA PETUGAS// SETELAH PETUGAS PERGI/ KAMAR SEL ADALAH TEMPAT REONI DAN BELAJAR BAGI TEMAN-TEMAN SEPENDERITAAN// SOUND BITE ( ROBIN S, POLISI ) 00:20:48:09 00:245:20 ORANG-ORANG YANG ADA DI SINI KEBANYAKAN MELAKUKAN TINDAKAN KEJAHATAN// KEJAHATAN YANG MEREKA LAKUKAN KEBANYAKAN/ PERAMPASAN/ PENODONGAN/ PENCOPETAN/ NARKOBA/ PENCOPETAN/ DAN TINDAKAN KRIMINAL LIANYA// SETIAP JENIS DAN TIPE KEJAHATANYA/ DISINI DIPISAHKAN KAMAR TAHANANYA// HUKUMAN YANG MEREKA JALANI SELAMA DISINI/ MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN KANTOR RESERSE/ KAMARMANDI DAN LAIN-LAIN// KALO DARI MEREKA SALING BERTUKAR FIKIRAN SAYA TIDAK TAU JUGA YAH// VOICE OVER JAKARTA KOTA METRO POLITAN TERNYATA JAKARTA KOTA YANG BELUM AMAN DARI PARA AKSI TINDAK KEJAHATAN/ PEREKONAOMIAN YANG MAKIN TERPURUK/ MENINGKATNYA TINDAKAN KRIMINALITAS/ BERBAGAI OPERANDI SETIAP HARINYA MAKIN BERTAMBAH// LEAD TV PRESENTER : SEBAGAI MASYARAKAT KITA SANGAT MEMBUTUHKAN KEAMANAN DAN KETENTRAMAN/ MASYARAKAT AKAN MERASA AMAN APABILA TINGKAT KEJAHATAN DI JALAN SUDAH TIDAK ADA LAGI// AKANKANKAH MASYARAKAT JAKARTA BISA MERASAKAN KEAMANAN DISETIAP PENJURU JALAN// SAYA YUNI MUSTIKA SARI DAN CREW YANG BERTUGAS UNDUR DIRI/ SAKSIKAN TERUS DETAK JAKARTA DENGAN BRITA-BERITA YANG AKTUAL DAN VAKTUAL HANYA ASTRO TV//

07- EDITOR

SEJARAH EDITING Kenapa perlu tahu sejarah editing? Karena ada orang-orang yang ketika membuat film, mereka menggunakan konsep-konsep dalam pembabakan sejarah editing. Ada tigaperiode atau tiga jaman dalam sejarah editing, yaitu realisme, classicisme, dan formalisme. Pada jaman realisme belum ada editing. Tokohnya ya itu tadi, Lumier. Antara jaman realisme dan classicisme sudah dimulai yang namanya cutting to continuity. Cut kalau di editing itu kan artinya menyambung atau memotong. Nah, kalau cutting to continuity itu maksudnya motong untuk nyambung cerita dan ada set yang berubah. Sudah mulai ada cerita yang mau dibangun. Tokoh yang menjadi pelopor cutting to continuity itu namanya Melias. Terus jaman classicisme. Nah di jaman ini editing yang dilakukan udah bener-bener editing. Di jaman ini yang ada gak cuma cutting to continuity, tapi juga udah mulai cutting to clarify, cutting to underline, cutting to connect, dan cutting to dramatize. Tokoh jaman ini adalah DW Griffith. Dia adalah Bapak Film. Dia udah mulai gunain cutting, close up, intinya udah mulai ada dramatisasi, misalnya kalau di panggung itu lagi adegannya cewek nangis, ya di-close up ke cewek itu. Sebenarnya sama antara Melias sama Griffith itu berangkatnya dari pentas panggung. Tapi kalau Melias, kameranya itu dibikin wide terus, jadi semua yang ada di pentas panggung itu kelihatan. Entah itu nangis, entah itu marah, tetep gitu aja kameranya. Tapi kalau Griffith dah mulai ada dramatisasi. Kalau lagi adegan sedih, dia close up cewek nangis. Jaman ini beda sama jaman cutting to continuity.

================================================================ ISTILAH EDITING Pra Produksi : pra produksi ata pre production adalah persiapan awal dari sebuah produksi film Produksi : Suatu Bidang Kerjaan yang di buat atau dikerjakan. Paska Produksi : Persiapan pembuatan Editing : Proses penyambungan beberapa shot tunggal menjadi sebuah cerita yang utuh. Editing adalah proses memilih,memotong,dan menyambung gambar dan suara. Editing berarti menyunting.

Editor : Orang yang bertugas melakukan penyuntingan. Editor itu ibarat chef atau juru masak. Masakan akan lezat jika diolah dengan baik oleh chef. Pun editor,sebuah film akan enak ditonton ketika diedit dengan baik oleh editor. Cut :1. Memotong,memotong gambar dan atau suara dalam proses editing. 2. Penyelarasan gambar yang baik dan benar, sesuai kaidah broadcast ================================================================

08- MULTICAM

Penjelasan dari Multicam adalah Multi Camera System, yang biyasanya mengunakan camera.2 doking degan peralatan yang lengkap seperti Shwitcher, VTR DVCam, Betacam dan Super BetaCam, CCU ( Camera Control Unit ) dan pralantan pendukung lainya. Struktur Multicam : Cameraman PIDI ( Program Director ) ShwitcerMan

Oprator CCU Oprator VTR Dan Fidi ( Flour Director ) Bagi temen yang mau sewa alat Multicam Hubungi Rizky 0856 1655 229 NO SMS.

09- LIGHTINGMAN

MAAF MASIH DALAM PROSES PEGISIAN MATERI

10- PRODUCTION

BIDANG ENTERTAINMENT / INFOTAINMENT

*) PEDOMAN POKOK PENDIRIAN SEBUAH PRODUCTION HOUSE (PH). a. Mendirikan sebuah PH (Production House) dengan bidang usaha perfilman dan infotainment dengan legalisasi badan hukum (Perseroan Terbatas). b. Modal PT (tercantum di Akta) minimal Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). c. Bidang usaha PT tersebut harus tercantum di Akta ybs sebagai berikut; 1. Menjalankan usaha bidang Produksi Film dan Rekaman Video / CD 2. Menjalankan usaha bidang import dan eksport film. 3. Menjalankan usaha bidang studio film dan laboratorium film. 4. Menjalankan usaha bidang peredaran dan penggandaan film / video / CD. 5. Menjalankan usaha bidang periklanan. 6. Menjalankan usaha bidang import bahan baku film dan shooting equipment film. 7. Menjalankan usaha bidang rental shooting equipment. 8. Menjalankan usaha bidang produksi program untuk broadcast TV. 9. Menjalankan usaha bidang Event Organizer yang sehubungan dengan seni budaya, musik, infotainment, dll. Legalisasi PT tersebut : 1. Memiliki Akta Pendirian PT tersebut dari notaris dan disahkan oleh Departemen Kehakiman. 2. Memiliki NPWP dari Dirjen Pajak Departemen Keuangan. 3. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perdagangan. 4. Memiliki Surat Izin Usaha PerFilman dari DEPDIKBUDPAR 5. Memiliki Surat Keterangan Domisili Kantor PH dari Kelurahan setempat.

TRIPARTIT PEMBUATAN TELEPROGRAMI. BROADCAST TELEVISI II. PRODUCTION HOUSE (PH / Pengisi Acara / Konseptor) III. SPONSORSHIP (Perdana)

Prioritas Dasar Pertimbangan Pembuatan Program Jenis Program apa yang hendak diajukan Berapa Durasi Per Episodenya Siapa sasaran programnya Broadcast mana yang hendak dipilih Siapa pengisi acaranya (Talent) Air time mana yang dikehendaki

NB : Secara Unique Selling Point Program dimaksud harus menarik, profesional & komersil Sesuai : Visi sebagai Entertainment / Infotainment Misi meliput penonton secara luas.

BUSSINES TIME FOR ENTERTAINMENT / INFOTAINMENT(AIR TIME)

Lebih Mahal dari Reguler Minimal 1 X 30 menit per Episode 60 Menit per Episode >60 Menit per Episode

BISNIS SISTEMJUAL LEPASPH. Tidak punya hak lagi Atas Sebuah Program Sama-sama memiliki hak dan tanggung jawab atas sebuah Program Hak Mutlak atas Sebuah Program

INHOUSE SHARING BLOCKING

PERHITUNGAN RUGI / LABAAdapun perhitungan rugi / laba dalam sebuah usaha Entertainment tergantung pada sistem bisnis yang kita pilih dan jenis programnya : 1. Pada IN HOUSE SYSTEM Platform harga beli dari sebuah Broadcast misalnya Rp. X,- per Episode, maka pertelaannya : a. Pengamanan modal 15 s/d 20% dari Rp. X,- = BEP (Break Event Point) b. Efisiensinya dar BEP = Y Jika kenyataan kalkulasinya melanggar BEP atau setidak-tidaknya KIT untuk 1 sequel pertama (13 paket), bisa kita jalankan. Namun apabila kurang dari itu sebaiknya kita mundur. 2. Pada SHARING SYSTEM Pada Sistem ini kita diwajibkan mencari / mendapatkan sponsor untuk membiayai biaya produksinya. Besarnya adalah Fifty-fifty (50% jatah iklan tersedia, PH yang harus cari). Ini agak beresiko walaupun prospektif apabila berhasil menyedot iklan, terlebih dari jatah yang dimaksud. Contoh : Hak dan kewajiban kita sponsor @ Rp. 15.000.000,(Bisakah BEP = Rp. 15.000.000,- x 6 (15%) ?) 3. Pada BLOCKING TIME SYSTEM

Pada Sistem ini PH membeli hak siaran. Seluruh biaya produksi + biaya penyiaran sepenuhnya ditanggung oleh PH. Hak penyiaran dan pencarian iklan / sponsor adalah sepenuhnya milik PH. Contoh : Biaya Produksi 1 episode = Rp. X Biaya Siaran = Rp. Y BEP = X + Y Jika hasil pengumpulan iklan lebih besar dari BEP maka PH akan mendapatkan keuntungan, sebaliknya jika pengumpulan iklan lebih kecil dari BEP maka PH akan mendapatkan kerugian. *) SASARAN Adapun spesifikasi hal-hal tersebut di atas, diuraikan melalui : 1. Layar Kaca (Broadcast Televisi), meliputi : 1) Infotainment 2) Documentary 3) Profille, 4) FTV / Sinetron 2. Layar Lebar, Film untuk Bioskop Yang harus disediakan oleh sebuah PH : 1. Kantor untuk direksi dan manajemen lengkap dengan perlengkapan kantor, telpon, komputer, dll. Tempat parkir luas dan operasional kantor tidak terbatas waktu karena lingkungan perkantoran atau ruko umpamanya masalah overtime security, AC, lift, dsb. 2. Staff kantor : sekretaris, operator komputer dan office boy. Team kreatif yang profesional di bidangnya : programmer, produksi, marketing atau sponsorship department. 1. Mobil lengkap dengan supir untuk operasional minimal 2 buah.

2. Sarana dan prasarana harus disediakan sepenuhnya oleh produser, umpamanya uang makan pagi, siang, malam, BBM untuk mobil operasional + uang transport kalau tidak dijemput. 3. Untuk menghemat biaya operasional harus ada perencanaan yang matang berdasarkan Polecy Perusahaan 4. Perlu digarisbawahi pembuatan proposal budget produksi berdasarkan skenario dan desain produksi. Terlampir contoh proposal budget produksi FTV yang pernah diproduksi oleh PT Dapur Film dibuat / produksi bulan Maret 2006 dan ditayangkan di ANTV pada bulan Mei 2006.

NOTEUsaha di bidang Entertainment / Infotainment ini dijamin Prospektif, asalkan : - Cermat berhitung - Punya lingkup ke dalam - Sequel-sequel berikutnya adalah akumulatif profit - Memiliki tenaga-tenaga profesional (Skill and experiences) yang profitable (bukan soal compassionate). - Berani dan memahami pra-operasional yang relatif demi menembus / mencapai sasaran (program). Demikianlah makalah ini kami sajikan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membuka usaha di bidang Entertainment / Infotainment. SEMOGA INFO YANG SINGKAT INI DAPAT BERGUNA DAN BISA DIKEMBANGKAN SENDIRI. BY:RIZKY-K >>>>> http://rizkybroadcaster.wordpress.com

12- MUSIC DIRECTORTugas Music Director (MD) :

Yg general aj ya ( ga berurut) 1. Mengatur Time Clock Beat Music (tergantung Radionya) biasanya tiap jam, di tiap menitnya Beat (Slow, Middle, Fast) itu diatur oleh MD melalui Playlist harian..mgkanya penyiar yg melanggar playlist diancam sanksi berat. 2. Menerima and membalas CD sample dari label company, biasanya sih, lagu di seleksi apakah layak atau tidak diputer, urusan smua ke Label mulai dari ngirimin chart, kemudian ngurusindeal ke manajemen artis klo si artis mau promo di radionya.. 3.Playlist, harian,mingguan, bulanan,.. 4. Menej data base lagu. mulai dari penyanyi, tahun, dan label. dan smua lagu digital, CD, Kaset si MD yg megang datanya, tiap bulan biasanya ada recap.. 5.bwt CHART, yg ini biasanya weekly, or monthly tergantung chartnya.. 6. Mengawasi penyiar pabila, penyiar ada yg out of playlist, ini untuk menjaga air personality nya.. Nb : ini smua tergantung Job Desk di stasiun Radio masg2, kalo dari pengalaman gw, tiap radio berbeda-beda struktur kerjanya,.. tp secara umum gambaran tugas MD ya gitu deh.. Klo mo jd MD, pesan gw : Smoga mnjadi MD yg baik ..Hasil dari observasi penulis,diperoleh gambaran tugas dari Mucic Director adalah mengumpulkan dan menyeleksi lagu dan memasukannya kedalam playlist.Menentukan layak atau tidaknya lagu dimasukkan kedalam program dan bertanggung jawab untuk menata lagu.Dalam pelaksanaannya Music Director bertanggung jawab langsung kepada Studio Manager.Ada beberapa faktor yang mendukung kegiatannya yaitu adanya fasilitas yang cukup memadai,namun ada juga kendala yang dihadapi yaitu ketika lagu yang sering di request pendengar atau yang keluar dipasaran bukan merupakan dari label partner,untuk mengatasinya Music Director akan membeli lagu dari anggaran pembukuan yang diatur sendiri oleh Music Director materi referensi: Berat kan tugas MD

================================================================Recording FAQ Soalan popular Apakah fungsi DI Box? DI Box berfungsi untuk menukar dari unbalanced signal kepada balanced signal. Seperti contoh jika merakam bass, kita tak perlu untuk membuat miking. Dari bass terus kepada DI Box dan sambung terus ke mixing console. Jika bass terus disambung ke console, kita akan dapati level yang masuk adalah terlalu rendah. DI box juga boleh

digunakan untuk instrument lain seperti guitar (clean) dan keyboard. DI Box juga ada 2 jenis, active dan passive. Active DI box memerlukan phantom power atau bateri untuk beroperasi. Bagaimana untuk atasi masalah feedback? Ada 2 cara. Yang paling mudah adalah anda boleh membeli feedback destroyer atau eliminator. Gear ini berfungsi untuk mencari frekuensi feedback itu dan terus cut frekuensi tersebut. Cara yang ke-2 adalah dengan menggunakan graphic EQ. Anda boleh mencari frekuensi feedback itu dan cut kan hingga feedback itu tiada. Yang paling penting dekatkan mic dengan source bunyi yang diambil oleh mic. Ia boleh mengurangkan masalah feedback. Adakah kotak telur membantu untuk sound proof? Tidak. Kotak telur tidak dapat membantu untuk sound proof tetapi boleh membantu untuk akustik bilik. Apabila bunyi itu sampai pada dinding yang ditampal dengan kotak telur, bunyi itu akan pantul kepada banyak arah dan bunyi akan menjadi lebih rata. Jenis mic apa yang sesuai untuk vokal? Ada 2 jenis mic yang popular digunakan untuk vokal. Dynamic dan condenser. Kebiasaannya, dynamic mic (spt. Shure SM58) digunakan untuk jenis vokal rock atau menjerit kerana mic ini mempunyai proximity effect (semakin dekat mic semakin banyak bass dihasilkan). Tetapi terlalu banyak proximity effect juga tidak elok untuk vokal. 1 jenis lagi iaitu condenser (spt. Behringer C-1) lebih sesuai untuk vokal pop dan classical. Frekuensi yang diambil oleh mic condenser biasanya lebih luas. Apapun ini bukanlah tetap. Anda boleh terus bereksperimen dengan jenis mic ini. Apakah itu Audio interface? Audio interface lebih mudah d**enali sebagai sound card. Tetapi audio interface ini biasanya digunakan untuk tujuan recording. Fungsi yang ditawarkan oleh audio interface juga lebih banyak dari soundcard biasa. Jika sudah menggunakan audio interface, anda tidak perlu lagi menggunakan soundcard biasa. Audio interface sangat penting untuk rakaman menggunakan PC. Audio interface menawarkan balanced input dan kadangkala di dalam input nya adalah XLR atau 1/4. Berbeza dengan soundcard biasa yang biasanya input nya adalah 1/8. Sesetengah audio interface yang lebih mahal, biasanya menawarkan pelbagai fungsi tambahan seperti contoh phantom power (untuk condenser mic atau active DI box), lebih input & output, XLR input, headphone output, digital input & output dan macam-macam lagi. Salah satu contoh audio interface adalah Maya44 MKII. Apakah basic setup bagi home studio? Biasanya setiap home studio perlu lah mempunyai mic yang baik (spt. Shure SM58). Jumlah mic pula bergantung kepada penggunaan. Jika anda mahu merekod dram maka anda memerlukan lebih mic. Seterusnya anda boleh menggunakan pc untuk tujuan rakaman bersama dengan audio interface yang baik. Anda juga boleh membeli mic preamp. Gear ini sangat membantu untuk mendapatkan sound yang lebih baik, padat dan warm. Speaker monitor juga penting, anda boleh melaburkan lebih sikit duit untuk mendapatkan monitor yang baik kerana monitor itu lah yang menentukan sound yang akan keluar dari rakaman anda. Anda juga boleh membeli mixer jika anda memerlukannya seperti rakaman dram dan sebagainya. Bagaimana untuk setup studio monitor? Cara paling mudah untuk setup kan studio monitor anda adalah dengan gunakan sistem triangle (3 segi) seperti gambar di bawah.

Pastikan tweeter monitor tersebut sama tinggi dengan telinga anda. Halakan monitor itu ke arah telinga anda.

===================================================================== ==================