REVITALISASI KOPERASI DALAM INTEGRASI EKONOMI … koperasi SMESCO-1.pdf · Seminar Nasional Forum...
Transcript of REVITALISASI KOPERASI DALAM INTEGRASI EKONOMI … koperasi SMESCO-1.pdf · Seminar Nasional Forum...
LOGO
Dibawakan Oleh:
Choirul Djamhari
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
Seminar Nasional Forum Wartawan Koperasi (FORWAKOP)
Jakarta, 27 Juni 2016
REVITALISASI KOPERASI DALAM INTEGRASI
EKONOMI REGIONAL
2
The 10 Member States of ASEAN
3
GlobalCompetitivene
ss
World Economic
Forum(The
Global Competitiveness Report,
2013-2014)
5
Logistic
World Bank
(The Logistics
Performance Index and Its
Indicators,
2012)
6
Tax
ASEAN Tax Guide,
KPMG (2013)
8
Productivity
APO
Productivity Database
(2013)
5
Electricity
The 23rdSurvey of
Investment Related Costs
in Asia and Oceania,
Jetro(2013)
2
InterestRate
Trading Economi
cs(2014)
9
Investmen
t Rating
Trading Economi
cs(2014)
5
Legal
MinimumWage
The 23rdSurvey of Investment Related Costs in Asia and Oceania,
Jetro(2013)
7
Kemudahan Memulai
Bisnis
Doing Busine
ss (2014)
7Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat
Posisi Indonesia di ASEAN
Peringkat Peringkat Peringkat
Sumber : Kementerian Perindustrian 2014 diolah
4
Kondisi yang Kita Hadapi
Berlangsungnya pelemahan ekonomi global
Inflasi dan fluktuasi harga makanan bergejolak,
sebagai dampak dari akibat La Nina,kegiatan selama
ramadhan dan idul fitri
Pasar keuangan global yang terus begejolak terkait
dengan resiko kenaikan bunga federal reserve dan
implikasi dari Brexit
Pertumbuhan kredit yang melambat dan menurunnya
kinerja korporasi
Penerimaan negara dikhawatirkan tidak seperti yang
ditargetkan (belum adanya kepastian tentang
amnesty tax
5
Posisi Indonesia
6
Posisi Indonesia
7
ARUS PENANAMAN MODAL ASING DI
ASEAN 2012-2014 (PERSEN)
17.4
15.7
15.3
8.8
5.8
5.5
3.4
2.6
1.90.9
22.8
Intra-ASEAN Uni Eropa Jepang AS Tiongkok Hongkong Australia Korea Taiwan Kanada Lainnya
369.3
21
Juta
Dollar
AS
Sumber: JETRO,
IMF, Disadur dari
koran Kompas 21
Juni 2016
8
The Most Problematic Factors For
Doing Business in Indonesia
Source: WEF, The Global Competitiveness Index, 2013-2014.
9
Kesiapan Daerah dalam Menghadapi MEA
(3) Infrastruktur
Ketersediaan sambungan telepon
Ketersediaan sambungan internet
Ketersediaan pelabuhan udara
Kualitas sambungan telepon
Kualitas sambungan internet
Ketersediaan pelabuhan laut
Kualitas pelabuhan udara
Kualitas pelabuhan laut
Kualitas pasokan listrik
Ketersediaan poskan listrik
Ketersediaan jalan darat
Kualitas jalan darat
(4) Hambatan Dalam Berusaha
Keterbatasan bahan baku
Kesulitan akses modal pada sektor
keuangan
Persaingan usaha ketat
Keterbatasan SDM terampil
Upah pekerja mahal
Harga output rendah
Persaingan usaha tidak sehat
Biaya modal (mis. Suku bunga) tinggi
Sumber: Kajian Bappenas 2012 (sementara)
10
Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Perbaikan Infrastruktur
Peningkatan Laju Ekspor
Reformasi Regulasi
Pengembangan Pusat UMKM Berbasis Website
Reformasi Kelembagaan dan Pemerintah
Peningkatan Partisipasi Semua Unsur Negara
Reformasi Iklim Investasi
Penguatan Ketahanan Ekonomi
Pemberdayaan UMKM
11
Tipologi Permasalahan UKM
Rank All Firms Small Firms Medium Firms Large Firms
1 Financing 36.5 Financing 38.9 Financing 38.0 Policy
instability 29.8
2 Inflation 34.6 Inflation 36.9 Taxes and
regulation 37.2 Financing 27.9
3 Policy
instability 34.4
Taxes and
regulation 35.5 Inflation 36.1 Inflation 26.2
4 Taxes and
regulation 33.5
Policy
instability 35.0
Policy
instability 36.0 Street crime 23.9
5 Exchange
rate 28.0 Street crime 30.6
Exchange
rate 29.7 Corruption 23.4
6 Corruption 27.7 Corruption 30.1 Corruption 27.4 Exchange
rate 22.4
7 Street crime 27.2 Exchange
rate 28.9 Street crime 25.5
Organized
crime 21.7
8 Organized
crime 24.5
Organized
crime 26.9
Organized
crime 23.4
Taxes and
regulation 21.4
9
Anti-
competitive
practices
21.9
Anti-
competitive
practices
23.8
Anti-
competitive
practices
21.9 Infrastructure 18.2
10 Infrastructure 17.0 Infrastructure 16.3 Infrastructure 17.2
Anti-
competitive
practices
16.9
11 Judiciary 13.7 Judiciary 13.8 Judiciary 14.4 Judiciary 11.6
Note: (a) Major means that firms chose 4, the highest possible obstacle level. Lower obstacle levels are: 3, moderate obstacle; 2, minor obstacle;
and 1, no obstacle
12
Langkah – langkah Kemenkop dan UKM
Kementerian Koperasi dan UKM telah dan Akan
melakukan:
Peningkatan wawasan pelaku UKM terhadap
MEA
Peningkatan efisiensi produksi dan manajemen
usaha
Peningkatan daya serap pasar produk KUKM
lokal
Penciptaan iklim usaha yang kondusif
13
Strategi ke Depan
Bersifat offensive dan defensive dengan contoh :
a. Offensive
- Penetrasi pasar baru
- Eksploitasi HKI
- Mengusahakan iklim investasi yang atraktif bagi investor
- Mengusahakan devisa secara kreative
b. Defensive
- Mempertahankan pasar domestik
- Mensosialisasikan gerakan Aku Cinta Produk Indonesia
- Mengusahakan HAKI (Patent, hakcipta, merek dagang, dsb)
- Menigkatkan konsumsi
- Perlindungan konsumen
14
Strategi ke Depan
Pengembangan Kewirausahaan: Peningkatan kemampuan
spesialistis, kemampuan teknis/manajerial, pengembangan diri
(bahasa kemampuan negosiasi dsb) serta dukungan program start
up.
Dukungan Financial dan Pembiayaan: Perluasan akses, relaksasi
dan pengembangan portofolio produk perbankan/lembaga
keuangan non Bank.
Dukungan Promosi dan Pemasaran : Pengembangan produk,
penetrasi pasar non konvensional, perluasan jaringan.
Aplikasi dan pengembangan Teknology : Fasilitasi akses dan
pemanfaatan IT untuk kelancaran kegiatan transaksional dan
depository, financial technology (fintech), crowd funding.
Penguatan Kelembagaan : Dukungan legalitas, kemudahan
perijinan, mendorong kemitraan dan integrasi strategis, serta
penghapusan aturan ganda atau yang memberatkan.
15
Dukungan Financial dan Pembiayaan: Perluasan akses,
relaksasi dan pengembangan portofolio produk
perbankan/lembaga keuangan non Bank.
Menanamkan mental dan semangat berwirausaha
Meningkatkan kualitas, pendidikan dan pelatihan tekhnis managerial
untuk mengarah ke spesialisasi
Mengekspose perkembangan IT dan implementasinya
Mendorong program start-up dan inkubator
16
Indikator Keuangan dan Perbankan Nasional
1. Ekonomi Nasional
Pertumbuhan Ekonomi 5.0 – 5.4
Inflasi
Nilai Tukar 13.434
BI rate 6,5
2. Sistem Keuangan (%)
Capital Adequacy Ratio (CAR) 21.7
Dana Pihak Ketiga
(DPK)/Pertumbuhan
21.5/6.2
Non Performing Loan (NPL)
Gross/Nett
2.9/1.5
Pertumbuhan Kredit 8.0 – 8,7
Biaya Operasional/Pendapatan
Operasional
82.8
Non Disbursed Loan 1,23 T
Loan to Deposit Ratio (LDR) / % 92
17
Dukungan Financial dan Pembiayaan: Perluasan akses, relaksasi
dan pengembangan portofolio produk perbankan/lembaga
keuangan non Bank.
18
Contoh Program Komprehensif Bank
untuk Pengembangan EksporE
xp
ort
Cre
dit • Projects,
Products, & Services
• Pre-shipment Credit
• Suppliers/Buyers Credit
• Lines of Credit
• Buyer’s Credit under NEIA
• Equipment Finance
• Guarantees and L/CS
Fin
an
ce
fo
r E
xp
ort
Orie
nte
d U
nits • Term loans
• Working Capital
• Export Marketing
• Export Product Development
• Export Facilitation
• Overseas Investment Finance
• Import Finance
• Guarantees & L/CS
Va
lue
-ad
de
d S
erv
ice
s • Export Marketing Services
• Multirateral Funded Projects
• Joint Venture Facilitation
• Consutancy Support
• Workshops & Seminars
• Information & Advisory Services
19
Penguatan Kelembagaan : Dukungan legalitas, kemudahan
perijinan, mendorong kemitraan dan integrasi strategis, serta
penghapusan aturan ganda atau yang memberatkan.
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2016
1. Total Koperasi : 212.135 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 61.912 (dkeluarkan/dibekukan).2. Koperasi Aktif : 150.223 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 58.107 unit
20
KOMPOSISI KOPERASI BERDASARKAN
JENIS KOPERASI TAHUN 2013
76%
18%
2%
4%
Konsumen Produsen Jasa Simpan Pinjam
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM 2013
21
EVALUTION OF HEALTHINESS
TOTAL
NUMBER
TOTAL
NUMBER
NO. TYPE
KSP/USP and
KJKS/UJKS
OF ACTIVE
COOPS
TOTAL
MEMBERS
ANNUAL
MEETING
VERY
HEALTHY HEALTHY
LESS
HEALTHY
NOT
HEALTHY TOTAL
(Unit) (Unit) (POPLE) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1. KSP/KOPDIT 10,811 7,568 3,177,567.00 6,438.00 1,171.00 3,186.00 548.00 12.00 4,917.00
2. USP KOPERASI 96,018 67,080 17,213,866.00 43,362.00 5,230.00 28,555.00 5,598.00 92.00 39,475.00
3. KJKS 1,197 971 137,190.00 920.00 142.00 468.00 56.00 2.00 668.00
4. UJKS KOPERASI 2,163 1,514 333,282.00 1,153.00 235.00 641.00 74.00 0.00 950.00
TOTAL 110,189 77,133 20,861,905.00 51,873.00 6,778.00 32,850.00 6,276.00 106.00 46,010.00
SAVING AND LOANS COOPERATIVES IN INDONESIA (Per December, 31 st, 2014)
Source: The Ministry of Cooperatives, Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia, 2015
22
Aplikasi dan pengembangan Teknology : Fasilitasi akses dan
pemanfaatan IT untuk kelancaran kegiatan transaksional dan
depository, financial technology (fintech), crowd funding.
Pengembangan Kewirausahaan: Peningkatan kemampuan
spesialistis, kemampuan teknis/manajerial, pengembangan diri
(bahasa kemampuan negosiasi dsb) serta dukungan program start
up
23
Indikator Keuangan dan Perbankan Nasional
1. Ekonomi Nasional
Pertumbuhan Ekonomi 5.0 – 5.4
Inflasi
Nilai Tukar 13.434
BI rate 6,5
2. Sistem Keuangan (%)
Capital Adequacy Ratio (CAR) 21.7
Dana Pihak Ketiga
(DPK)/Pertumbuhan
21.5/6.2
Non Performing Loan (NPL)
Gross/Nett
2.9/1.5
Pertumbuhan Kredit 8.0 – 8,7
Biaya Operasional/Pendapatan
Operasional
82.8
Non Disbursed Loan 1,23 T
Loan to Deposit Ratio (LDR) / % 92
24
Prinsip Koperasi ICA 1995
RUU koperasi telah mengadopsi prinsip koperasi ICA 1995 (cooperative
identity).
PRINSIP ICA 1995 PRNISP RUU KOPERASI
Keanggotaan sukarela dan terbuka Keanggotaan sukarela dan terbuka
Pengendalian oleh anggota secara
demokratis
Keanggotaan sukarela dan terbuka
Partisipasi anggota Partisipasi ekonomi anggota
Otonom dan kemandirian Otonom dan independen
Pendidikan, pelatihan, informasi Keanggotaan sukarela dan terbuka
Kerjasama antar koperasi Keanggotaan sukarela dan terbuka
Kepedulan terhadap masyarakat dan
lingkugan
Keanggotaan sukarela dan terbuka
25
Kondisi Koperasi Per 31 Desember 2015 **)
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2016
1. Total Koperasi : 212.135 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 61.912 (dkeluarkan/dibekukan).2. Koperasi Aktif : 150.223 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 58.107 unit
26
KOMPOSISI KOPERASI BERDASARKAN
JENIS KOPERASI TAHUN 2013
76%
18%
2%
4%
Konsumen Produsen Jasa Simpan Pinjam
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM 2013
27
EVALUTION OF HEALTHINESS
TOTAL
NUMBER
TOTAL
NUMBER
NO. TYPE
KSP/USP and
KJKS/UJKS
OF ACTIVE
COOPS
TOTAL
MEMBERS
ANNUAL
MEETING
VERY
HEALTHY HEALTHY
LESS
HEALTHY
NOT
HEALTHY TOTAL
(Unit) (Unit) (POPLE) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1. KSP/KOPDIT 10,811 7,568 3,177,567.00 6,438.00 1,171.00 3,186.00 548.00 12.00 4,917.00
2. USP KOPERASI 96,018 67,080 17,213,866.00 43,362.00 5,230.00 28,555.00 5,598.00 92.00 39,475.00
3. KJKS 1,197 971 137,190.00 920.00 142.00 468.00 56.00 2.00 668.00
4. UJKS KOPERASI 2,163 1,514 333,282.00 1,153.00 235.00 641.00 74.00 0.00 950.00
TOTAL 110,189 77,133 20,861,905.00 51,873.00 6,778.00 32,850.00 6,276.00 106.00 46,010.00
SAVING AND LOANS COOPERATIVES IN INDONESIA (Per December, 31 st, 2014)
Source: The Ministry of Cooperatives, Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia, 2015
28
29
Contoh Program Komprehensif Bank
untuk Pengembangan EksporE
xp
ort
Cre
dit • Projects,
Products, & Services
• Pre-shipment Credit
• Suppliers/Buyers Credit
• Lines of Credit
• Buyer’s Credit under NEIA
• Equipment Finance
• Guarantees and L/CS
Fin
an
ce
fo
r E
xp
ort
Orie
nte
d U
nits • Term loans
• Working Capital
• Export Marketing
• Export Product Development
• Export Facilitation
• Overseas Investment Finance
• Import Finance
• Guarantees & L/CS
Va
lue
-ad
de
d S
erv
ice
s • Export Marketing Services
• Multirateral Funded Projects
• Joint Venture Facilitation
• Consutancy Support
• Workshops & Seminars
• Information & Advisory Services
30
5 Faktor Penyebab Gagalnya Start Up
Dukungan pembiayaan yang terbatas
Kalah dalam bersaing
Tidak dikawal oleh tim yang solid dan berdedikasi
Pasar yang statik
Harga/biaya yang kurang kompetitif
Sumber Start UP Freak, MI 19 Jun 2016 Hal. 6