Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp
-
Upload
hendri-hermawan -
Category
Documents
-
view
235 -
download
1
description
Transcript of Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp
A. ISI/OUTLINE SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)
1. Cover
2. Identitas Sekolah
3. Surat Pengesahan
4. Daftar Isi
5. Executive Summary
6. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana
7. BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang1.2. Tujuan1.3. Visi dan Misi
1.3.1 Visi1.3.2 Misi
8. BAB II Evaluasi Diri
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal (OT)2.2 Analisis Lingkungan Internal (SW)
9. BAB III Program Pengembangan
3.1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis3.2. Peningkatan Mutu Pembelajaran 3.3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri 3.4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
10. BAB IV Alokasi Anggaran
11. BAB V Penutup
12. Lampiran-Lampiran
1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran 4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan5. Site/Master Plan Sekolah6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)10. Spesifikasi Teknis Peralatan11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)
i KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP
B. KETENTUAN-KETENTUAN PENYUSUNAN SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)
1. Jumlah Halaman
Maksimum 25 halaman (tidak termasuk lampiran, identifikasi, surat pengesahan, daftar isi, rangkuman eksekutif dan cover).
2. Font
Times New Roman 12 dengan spasi 1”
3. Ketentuan Lain
3.1. Cover SBP.
3.1.1 SMK Teknologi – Biru3.1.2 SMK Pertanian – Hijau3.1.3 SMK Bisnis dan Manajemen – Merah3.1.4 SMK Pariwisata – Orange 3.1.5 SMK Kesenian dan Kerajinan – Kuning
3.2. Identitas Sekolah : berisikan identifikasi sekolah
3.3. Pengesahan : berisi surat pengesahan yang ditandatangani bersama oleh Kepala
Sekolah, Kepala Dinas Kota/Kabupaten serta Kepala Dinas Propinsi. Surat Pengesahan
berisi kesediaan dan komitmen untuk mengikuti program ini selama kurun waktu 2009
– 2013 dengan pagu dana yang telah ditetapkan
3.4. Daftar Isi
3.5. Executive Summary/Rangkuman Eksekutif : berisi rangkuman singkat (maksimum 1
halaman) tentang usulan program pengembangan dalam SBP secara keseluruhan serta
sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang
3.6. BAB I PENDAHULUAN
berisikan latar belakang, tujuan, visi dan misi; maksimum 2 halaman
3.7. BAB II EVALUASI DIRI (maksimum 8 halaman)
3.8. BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN (maksimum 13 halaman)
3.9. BAB IV ALOKASI ANGGARAN (1 halaman)
3.10. BAB V PENUTUP (1 halaman)
1 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP
3.11. LAMPIRAN
1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran 4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan5. Site/Master Plan Sekolah6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)8. Harga/Nilai Satuan Daerah Kabupaten/Kota9. Spesifikasi Teknis Peralatan10.Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)11. Data sekolah lengkap12. Foto sekolah
4. Pengiriman SBP
4.1. SBP dikirmkan ke alamat :Direktorat Pembinaan SMKGedung E – Lantai 13Departemen Pendidikan NasionalJalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 12041
4.2. Soft copy yang berisi SBP secara lengkap dalam file .pdf atau .doc dan .xls direkam didalam CD harus disertakan pula (Hard Copy 5 dan Sof Copy 2) .
2 KERANGKA SBP
C. KERANGKA / FORMAT SBP DAN PENJELASANNYA
School Business Plan (SBP)
2009 – 2013
SMK Negeri ……………………..
Dinas Pendidikan PropinsiDinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat
SMK Negeri ................ Alamat, Telp/Fax, email, Website
3 KERANGKA SBP
Logo
Pemkab/kot
Logo
Sekolah
IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : ……………………………………………………………………………………….
ALAMAT SEKOLAH : ………………………………………………………………………………………. Kab/Kota............................................................................ Propinsi .............................................................................
TELPON/FAX : ………………………………………./…………………………………………….
Web/E-mail : ………………………………………./…………………………………………….
Nama Kepala Sekolah : ...........................................................................................
TELPON/FAX : ………………………………………./…………………………………………….
Web/E-mail : ………………………………………./…………………………………………….
Program Keahlian : 1. ............................................
2. ...........................................
dst ..........................................
……………, ………………….2009
Kepala Sekolah
tanda tangan
(Nama Kepala Sekolah) NIP…………………………..
4 KERANGKA SBP
cap sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
School Business Plan (SBP) SMK Negeri ………………………………………, tahun 2009 s/d 2013.
Disetujui dan disahkan oleh :
………………….., …………………….2009
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah
(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP……………………………………..
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi,
(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP…………………………………….. NIP……………………………………..
Direktur Pembinaan SMK,
Dr. Joko SutrisnoNIP. 19590608 198403 1 004
5 KERANGKA SBP
TIM PELAKSANASCHOOL BUSINESS PLAN SMK NEGERI ………………….
Tahun 2009 – 2013
NOMOR SK : ……………………
KETUA TIM PELAKSANA : …………………………………. NIP …………………………………
SEKRETARIS : …………………………………. NIP …………………………………
BENDAHARA : …………………………………. NIP …………………………………
ANGGOTA TIM PELAKSANA
1. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 1 : 1. ……………………………… NIP …………………………………
2. ……………………………… NIP …………………………………
2. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 2 : 1. ………………………………. NIP …………………………………
2. ………………………………. NIP …………………………………
3. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 3 : 1. ………………………………. NIP …………………………………
2. ………………………………. NIP …………………………………
4. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 4 : 1. …………………………..…. NIP …………………………………
2. ……………………………... NIP …………………………………
………………….., …………………….2009
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP……………………………………..
6 KERANGKA SBP
KOP SURAT SEKOLAH
EXECUTIVE SUMMARY
Berisi rangkuman singkat (maksimum 1 halaman) dari program pengembangan yang terurai
dalam SBP secara keseluruhan serta sasaran-sasaran kuantitatif dan kualitatif menggambarkan
profil akhir SMK , profil lulusan, dan kemampuan layanan SMK yang hendak dicapai dalam
kurun waktu lima tahun mendatang.
7 KERANGKA SBP
DAFTAR ISI
8 KERANGKA SBP
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjelaskan rasionalisasi atau perlunya progam-program pengembangan yang akan diuraikan dalam SBP untuk dilaksanakan selama 5 tahun.
1.2 Tujuan
Menjelaskan sasaran dan target pengembangan yang akan dicapai melalui SBP sebagai SMK SBI
1.3 Visi dan Misi
Menjelaskan Visi dan Misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Sekolah sebagai acuan program-program pengembangan sekolah.
1.3.1 Visi
Visi sekolah menjelaskan kondisi (mutu, peran, fungsi) masa depan yang diinginkan
(expected future). Visi sekolah disusun berdasarkan aspirasi dan idealisme sekolah, nilai-
nilai dan filosofi dasar yang dianut dalam berkehidupan di lingkungan sekolah. Visi SMK SBI
harus disusun bersama-sama antara sekolah dan semua stakeholder yang berkepentingan.
Visi secara komprehensif menampung semua aspirasi, nilai-nilai serta filosofi dalam upaya
meningkatkan mutu sekolah dimasa depan.
1.3.2 Misi
Misi sekolah adalah uraian tugas pokok (mandat) yang diemban dan fungsi sekolah sebagai
suatu institusi pendidikan menengah kejuruan untuk merealisasikan/mencapai Visi Sekolah.
Visi dan misi menjadi satu kesatuan dan digunakan sebagai Kerangka Acuan utama dalam menyusun
dan melaksanakan program- program pengembangan sekolah.
9 KERANGKA SBP
BAB IIEVALUASI DIRI
Evaluasi diri dimaksudkan agar SMK yang bersangkutan mampu mengetahui posisi, potensi,
kemampuan, atau keberadaan diri sendiri sehingga perencanaan dan implementasi program
pengembangan yang dituangkan dan diusulkan dalam SBP menjadi realistis.
Evaluasi DIri disusun dengan menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :
2.1. Analisis Lingkungan Eksternal (OT)
Berisikan analisis tentang potensi lingkungan eksternal (industri potensial, Pemda,
masyarakat sekitar) yang kemudian dapat digunakan sebagai landasan mengenai peluang-
peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk berkembang menuju SMK Bertaraf Internasional
termasuk peluang untuk memperoleh input dari lulusan SLTP dengan mutu yang tinggi.
Prinsip ‘think globally, act locally’ dapat dijadikan dasar pemikiran dalam melakukan analisis
lingkungan eksternal ini. Dalam bagian ini diharapkan sekolah dapat mengambil kesimpulan
tentang kemampuan dan peluangnya dalam berperan secara nyata untuk meningkatkan
daya saing bangsa dibidang-bidang yang sesuai dengan mandat SMK sebagai institusi
pendidikan menengah di Indonesia.
‘Think globally’ berarti sekolah harus mampu melakukan analisis tentang Tantangan
(Threat) serta Peluang (Opportunity) di tingkat internasional dalam upaya-upaya mencapai
sasaran yang diharapkan sebagai SBI.
Act locally berarti SMK harus mampu membuat program yang riil sesuai dengan potensi
dan sumber daya lokal.
2.2. Analisis Lingkungan Internal (SW)
Berisikan analisis tentang kondisi nyata sekolah saat ini, terutama yang berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan sumber daya, kegiatan akademik dan non-
akademik maupun upaya peningkatan mutu menuju sasaran SBI. Analisis tentang kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki dalam rangka mencapai cita-cita yang diinginkan dapat
10 KERANGKA SBP
digunakan sebagai penuntun rencana program pengembangan yang akan diusulkan melalui
program pengembangan SMK SBI Invest ini.
Contoh Analisis Internal dan External
Berikut ini contoh untuk melakukan analisis lingkungan external dan internal dalam beberapa aspek.
Peningkatan Daya Saing Lulusan Ditingkat Nasional. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut,a. Tentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lulusan SMK, seperti misalnya :
Internal (dapat dikontrol oleh sekolah) : nilai UN IPA dan Keterampilan, kemampuan bahasa Inggris, kewirausahaan, perilaku (attitude) lulusan.
Eksternal (tidak dapat dikontrol oleh sekolah) : mutu siswa baru, gaji pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang keahlian, waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama.
b. Tentukan kondisi ideal yang dianggap membuat lulusan mempunyai daya saing tinggi dalam aspek-aspek internal maupun eksternal yang disebutkan diatas. Dalam hal ini profil SMK-BI yang sesuai dapat dijadikan acuan. Akan tetapi mengingat perbedaan kondisi lokal maka sekolah dapat menentukan acuan yang lebih tinggi dari profil SMK-BI yang teah ditetapkan.
c. Kumpulkan data yang berhubungan dengan aspek-aspek diatas selama 3-tahun terakhir (2006 – 2008). Sebagian data tersebut mungkin tidak dapat diperoleh secara langsung seperti misalnya : mutu siswa baru, perilaku lulusan. Sebagain data mungkin juga tidak dimiliki oleh sekolah, seperti misalnya : gaji pertama, kesesuaian bidang keahlian, waktu tunggu. Oleh karena itu sekolah harus melakukan upaya awal untuk memperoleh data-data tersebut melalui survai kuesioner, tracer study atau survai perusahan ditempat kerja lulusan.
d. Tentukan faktor-faktor internal sekolah yang mempengaruhi aspek-aspek daya saing lulusan tersebut, seperti contoh dibawah ini. Akan tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak terbatas pada contoh yang diberikan. Sekolah dapat memperkaya dengan faktor-faktor lain yang dianggap perlu.
Tabel 1. Aspek Pengembangan dan Faktor yang Mempengaruhi
No. Aspek Daya Saing Lulusan No. Faktor yang memperngaruhi
1. Mutu Siswa Baru1. Mutu lulusan SMP nasional atau lokal
2. Daya tarik sekolah
2. Nilai UN Inti dan Keterampilan
1. Mutu guru IPA dan Keterampilan
2. Mutu Bahan Ajar IPA dan keterampilan
3. Mutu Sarana Pembelajaran dan Praktikum
4. Mutu penyelenggaraan pembelajaran
3. Kemampuan Bahasa Inggris 1. Kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMP/intake
2. Mutu guru Bahasa Inggris
3. Mutu Laboratorium Bahasa Inggris
4. Kemampuan bahasa Inggris guru
11 KERANGKA SBP
5. Kegiatan berbahasa Inggris dilingkungan sekolah
6 Kemampuan Bahasa Inggris
4. Kemampuan Kewirausahaan
1. Mutu guru pembimbing kewirausahaan
2. Jumlah dan jenis kegiatan kewirausahaan
3.Sarana untk melaksanakan kegiatan kewirausahaan siswa
4.Kerjasama sekolah dengan pihak luar untuk meningkatkan kegiatan kewirausahaan
5. Dana pendukung kegiatan kewirausahaan
5. Perilaku lulusan
1. Suasana akademik sekolah
2. Pola pendidikan perilaku siswa (soft skill)
3. Pengenalan dini siswa tentang suasana kerja
6. Gaji Pertama 1. Mutu kompetensi lulusan
7. Kesesuaian Bidang Kerja dan Bidang Keahlian
1. Mutu sarana pelatihan kompetensi
2. Mutu sarana pelatihan kompetensi
3. Mutu kompetensi guru ketermapilan
4. Jumlah dan mutu pelatih dari industri/ perusahan
5. Metode pemutahiran kurikulum dengan kemajuan didunia kerja
8. Waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama
1. Mutu lulusan terkait dengan waktu tunggu dan jenis tempat kerja
2. Reputasi sekolah
3. Jumlah Peluang Kerja yang tersedia untuk lokal/nasional/internasional bagi lulusan dengan bidang keahlian yang sesuai
4. Jumlah kerjasana industri yang dimiliki sekolah
e. Lakukan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap ‘faktor-faktor yang mempengaruhi’ selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tentukan angka rata-rata (atau trend) untuk menggambarkan kondisi saat ini sebagai baseline yang dimiliki sekolah.
f. Kondisi baseline adalah hasil analisis Lingkungan Internal yang sesuai untuk merencanakan program-program untuk meningkatkan daya saing lulusan. Untuk program pengembangan yang lain maka pendekatan analisis diatas mungkin akan menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.
12 KERANGKA SBP
Skema Evaluasi Diri
Skema berikut ini dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan Evaluasi Diri dan keterkaitannya dengan penyusunan program pengembangan di dalam Bab III dalam SBP.
Gambar 1. Keterkaitan ED Rencana Program dan Sasaran Pengembangan.
Skema diatas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Evaluasi DIri mencakup analisis terhadap kondisi Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal.
2. Melalui analisa SWOT dan TWOS (tergantung kebutuhannya) maka diperoleh 2 (dua) hal penting yaitu :
a. Kelompok Identifikasi Masalah yaitu masalah yang dihadapi sekolah berupa kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan atau yang dipersyaratkan oleh kriteria acuan (akreditasi BAN S/M, akreditasi OECD, ISO 9001-2008, profil SMK-BI).
13 KERANGKA SBP
EVAL
UAS
I DIR
IEV
ALU
ASI D
IRI
LINGKUNGAN INTERNAL
IDENTIFIKASI MASALAH
SASARAN PROGRAM
LINGKUNGAN EKSTERNAL
SOLUSI ALTERNATIF
Terkait langsung Sebagai Acuan
MEKANISME DAN RANCANGAN
PROGRAM
ANALISA SWOT/TWOS
b. Kelompok Solusi Alternatif yaitu kumpulan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi kesenjangan yang telah di-identifikasi sebelumnya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti misalnya, dana yang tersedia, sumber daya yang dimiliki atau waktu yang tersedia.
3. Dalam penyusunan program pengembangan didalam Bab III, maka kelompok Identifikasi Masalah yang sesuai digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan tujuan atau sasaran masing-masing program pengembangan. Sedangkan Solusi Alternatif digunakan sebagai dasar menentukan langkah-langkah atau Mekanisme dan Rancangan mencapai tujuan tersebut.
14 KERANGKA SBP
BAB IIIPROGRAM PENGEMBANGAN
Kalimat pembuka dibuat secara narasi yang terdiri dari beberapa paragraph sebagai pengantar
sebelum menjelaskan empat fokus pengembangan di bawah.
3.1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan Bisnis
Manajemen sekolah adalah jantung penyelenggaraan pendidikan setiap SMK. Manajemen
yang baik harus mampu mendukung proses perencanaan pengembangan sekolah dengan
data dan informasi yang dibangun secara sistematis dalam sebuah sistem basis data.
Selanjutnya, manajemen sekolah yang baik juga harus mampu memfasilitasi interaksi dan
komunikasi antar unsur-unsur sekolah baik yang berhubungan langsung dengan keperluan
akademik (unit pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, laboratorium, guru, siswa, teknisi
dan karyawan) maupun yang tidak langsung (unit bisnis sekolah, unit kegiatan siswa,
konseling, hubungan industri, dll). Selain itu manajemen sekolah juga harus mampu
mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan
sehingga mampu menjaga agar hasil-hasil pendidikan yang dicapai sesuai dengan sasaran
mutu yang dikehendaki (Quality Asssurance System). Secara keseluruhan Manajemen
Sekolah harus mampu melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengaturan, pengarahan
serta pemantauan/pengawasan.
Terkait dengan tujuan SBP SMK-SBI Invest ini maka Penajaman Manajemen Menggunakan
Pendekatan Bisinis dimaksudkan untuk mencapai suatu kondisi manajemen sekolah sebagai
berikut,
a. Transparan : artinya kebijakan yang diterapkan didalam lingkungan sekolah maupun dalam mengembangkan hubungan antara sekolah dengan pihak
15 KERANGKA SBP
eksternal harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan didalam sekolah, (pendidik, siswa, tenaga kependidikan).
b. Akuntabel : artinya bahwa model manajemen yang diterapkan harus mengacu pada model-model yang telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional sedemikian sehingga penerapan serta implikasi yang dicapainya dapat diukur dengan jelas.
c. Efisien dan efektif : artinya bahwa manajemen sekolah diharapkan mempunyai unsur-unsur yang ramping, cepat dalam pengambilan keputusan, mempunyai pelaku manajemen yang kompeten dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya bagi unsur-unsur sekolah untuk berperan serta secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Jenis program pengembangan dalam aspek manajemen harus didasarkan pada Evaluasi DIri
yang telah dilakukan sebelumnya. Walaupun demikian berikut ini diberikan beberapa
contoh program pengembangan sistem manajemen berbasis IT yang dianggap perlu :
1. Pengembangan Manajemen Administrasi Sekolah
2. Manajemen Keuangan (FMIS)
3. Manajemen Inventarisasi bangunan, ruang pembelajaran, peralatan, sarana pendukung pembelajaran. dll.
4. Pengembangan Manajemen Akademik (EMIS). Sistem yang dikembangkan hendaknya berupa sistem IT yang terintegrasi dan dapat diakses dengan mudah melalui intra/internet oleh para pendidik dan siswa. Sistem ini minimal harus mencakup informasi lengkap tentang hal-hal sebagai berikut :
a.Bidang Keahlian dan jumlah kelas yang dimiliki sekolahb.Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikanc.Jadwal Penyelenggaraan Pendidikan dan Praktikumd.Kurikulum, Bahan Ajar dan Modul Praktikume.Pekerjaan Rumah/Tugas f. Pengumuman hasil-hasil PR/Tugas/Ulangan g.Fasilitas komunikasi akademik antara siswa-siswa dan siswa-guru h.Nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan
5. Manajemen Perpustakaan
16 KERANGKA SBP
6. Manajemen Penjaminan Mutu berupa sistem manajemen berbasis IT yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring mutu terhadap pelaksanakan semua program sekolah dan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai setiap tahun.
7. Manajemen unit Kewirausahaan
8. Manajemen unit Bisnis Sekolah (jika ada)
9. Manajemen Teaching Factory (jika ada)
Keberhasilan membangun sebuah manajemen sekolah yang baik tidak bisa dilakukan secara
langsung, akan tetapi dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain
a) menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen rencana anggaran
b) menurunnya jumlah komplain dari pemangku kepentingan internal (pendidik, siswa, tenaga kependidikan) atau eksternal (mitra kerjasama, masyrakat umum)
c) diperolehnya ISO 9001-2008
3.2 Peningkatan Mutu Pembelajaran
Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran utama dari semua
program pengembangan dan investasi yang dilakukan oleh sekolah. Pencapaian fokus
pengembangan ini tidak dapat dilakukan berdiri sendiri atau dengan upaya-upaya yang
bersifat parsial. Oleh karena itu tercapainya mutu pembelajaran harus dilihat sebagai hasil
akhir dari upaya peningkatan mutu banyak faktor seperti misalnya :
Unsur input :a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)b) peningkatan akses dan mutu siswa baruc) peningkatan mutu tenaga kependidikan terutama yang berhubungan langsung
dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)
Unsur proses :d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat hardware (peralatan
praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas, laboratorium, studio dll) maupun yang bersifat software (kurikulum, silabus, bahan ajar, panduan praktikum, dll)
e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data dan informasi akademik, dll)
f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum
17 KERANGKA SBP
g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h) peningkatan mutu kegiatan siswa dalam bidang inovasi dan kreativitas i) peningkatan mutu kegiatan magang di industri
Unsur Output :j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerjak) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaanl) peningkatan pelatihan etika industri
Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang diusulkan dalam komponen-komponen biaya civil
work (CW), equipment (EQ), teaching and learning material (TLM), human resource
development (HRD), Partnership with industry (PWI), entrepreneuship enchancement (EE),
assessment and curriculum (AAC), harus dapat dikaitkan dengan sasaran peningkatan mutu
pembelajaran yang hendak dicapai tersebut. Hasil akhir dari program peningkatan mutu
pembelajaran harus dapat diukur dengan berbagai indikator kinerja seperti misalnya :
a) peningkatan nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran
b) peningkatan nilai UN lulusan, baik untuk mata ujian inti maupun keterampilan
c) peningkatan jumlah siswa yang memperoleh penghargaan/juara dalam lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan internasional
d) peningkatan pengakuan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan dan alumni dalam bentuk
meningkatnya daya saing lulusan,
meningkatnya gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja,
menurunnya waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama
meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di universitas ternama
e) perolehan akreditasi A dari BAN-SM dan institusi di salah satu negara OECD atau negara maju
3.3 Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
Fokus pengembangan ini sangat diperlukan oleh sekolah dalam mendukung berbagai
peningkatan dimana diperlukan keserasian hubungan atau kemitraan dengan industri.
Beberapa gagasan ditingkat nasional untuk meningkatkan kemitraan SMK dengan insdutri
18 KERANGKA SBP
telah berhasil dilakukan baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Oleh
karena itu benchmarking dan studi banding ke sekolah-sekolah yang telah berhasil dan
dianggap sesuai dengan kebutuhan pengembangan dapat dilakukan.
Dalam hubungannya dengan program SBP SMK-SBI Invest ini, upaya penguatan hubungan
antara sekolah dan industri terutama untuk mendukung pengembangan program akademik
atau yang terkait dengan program akademik, antara lain :
1. Meningkatkan peran sekolah dalam pelaksanaan Platform Internasional di industri
lokal
2. Meningkatkan peran sekolah dalam pengembangan dan pelaksanaan Uji
Kompetensi Industri
Akan tetapi sekolah harus memperhatikan bahwa keberhasilan melaksanakan kedua hal
tersebut menuntut sekolah malakukan program pendahuluan untuk mempersiapkan mutu
sumber daya manusia dan fasilitas pendukung sedemikian sehingga diperoleh pengakuan
yang tinggi dari pihak industri atau pekerja industri. Oleh karena itu untuk mencapai
keberhasilan program ini dengan baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Pilih Technical Assitant yang ahli dalam bidang kerjasama industri dan Uji Kompetensi Indutri.
b. Bersama-sama dengan TA lakukan analisis untuk dapat memilih mitra-mitra industri yang paling sesuai untuk melaksanakan Platform Internasional dan merintis program Uji Kompetensi Industri.
c. Menyusun program-program yang dianggap relevant untuk melaksanakan Platform Internasional dan Uji Kompetensi Industri termasuk merencanakan investasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran program. Dalam hal ini program yang dikembangkan hendaknya memberikan implikasi positif terhadap peningkatan mutu proses pembelajran, daya saing lulusan dan bidang keahlian pokok sekolah.
d. Perluasan program untuk memperoleh pengakuan di tingkat nasional maupun internasional. Pengakuantersebut dapat berupa perolehan sertifikasi tingkat nasional maupun internasional.
19 KERANGKA SBP
Keberhasilan pelaksanaan fokus pengembangan ini selama 5 tahun dapat diukur dari
pencapaian hal-hal berikut,
a) peningkatan jumlah industri yang bekerjasama menggunakan platform internasional dan melaksanakan uji komptensi industri
b) peningkatan jumlah SDM sekolah yang memiliki sertifikat untuk melaksanakan uji kompetensi industri
c) meningkatnya jumlah industri tempat magang siswa
3.4 Peningkatan Kewirausahaan
Sasaran utama fokus pengembangan ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK
memiliki kemampuan kewirausahaan sedemikian sehingga memungkinkan lulusan SMK
menciptakan alternatif untuk bekerja sendiri atau menciptakan peluang kerja. Walaupun
demikian fokus pengmbangan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi lulusan SMK
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti politeknik atau universitas.
a. Pengembangan Program Kewirausahaan Siswa
Program Peningkatan Fokus Kewirausahaan ini dapat disusun dan dilaksanakan secara
sistematis melalui tahapan-tahapan dibawah ini.
1) Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa : sebagai langkah awal dari fokus pengembangan ini untuk memperkenalkan pengetahuan kewirausahaan kepada para siswa. Selanjutnya siswa yang berminat diharapkan membentuk kelompok-kelompok wirausaha dan menyusun rencana bisnis (business plan) dibawah bimbingan ahli dan guru kewirausahaan. Rencana bisnis tersebut mencakup paling tidak hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sumber daya manusia, modal usaha, manajemen, pemasaran dan proses produksi. Pada tahap ini sekolah harus dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan temasuk menyelenggarakan training-training yang perlu serta pengembangan web-site sebagai media komunikasi dan pemasaran.
2) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa : sekolah harus menciptakan sistem monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja kelompok wirausaha siswa. Sekolah juga harus menyediakan unit konsultasi bagi siswa pelaku kewirausahaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan kewirausahaan tersebut. Sekolah harus mampu melakukan evaluasi terhadap
20 KERANGKA SBP
kelompok kewirausahaan yang performed atau unperformed. Selanjutnya bila dianggap perlu maka sekolah dapat menutup kelompok yang unperformed dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Untuk meningkatkan transparasi maka sekolah dapat mengundang independent team dan public accountant untuk melakukan evaluasi kinerja dan keuangan kelompok wirausaha tersebut.
3) Pengembangan Program Keberlanjutan : Pergantian personil siswa yang aktif dalam setiap kelompok kewirausahaan dari waktu ke waktu tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kinerja program kewirausahaan siswa maka sekolah perlu mengembangkan partnership dengan industri, peningkatan keterampilan siswa melalui pemagangan di industri, pelatihan akuntasi, dll. Selain itu pelatihan web-site juga diperlukan untuk memanfaatkan media internet sebagai sarana publikasi, pemasaran dan interaksi dengan pelanggan.
b. Unit Bisnis Sekolah dan Teaching Factory
Dalam skala yang lebih besar maka sekolah harus dapat pula membentuk kegiatan
kewirausahaan dengan pola bisnis profit yang lebih tangible. Unit ini terdiri dari 2 (dua)
jenis yaitu (1) Unit Bisnis Sekolah dan (2) Teaching Factory.
Unit Bisnis dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut (lihat referensi :
Industri Berbasis SMK – Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) :
Mendorong keunggulan bidang keahlian dan kompetensi pokok sekolah
Diharapkan memberikan manfaat berganda yaitu memberikan peningkatan skill para siswa, meningkatkan peluang diversifikasi bidang kewirausahaan siswa dan meningkatkan peran sekolah dalam mendorong ekonomi daerah
Mendorong kerjasama sekolah dengan industri dalam kegiatan yang lebih nyata dan terukur
Memposisikan sekolah sebagai bagian dari production line atau mitra industri dengan kompetensi dan mutu produksi yang sesuai dengan standar industri
Memperluas peluang guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar industri
Meningkatkan manfaat dan keberlanjutan investasi yang dimiliki sekolah melalui pendekatan bisnis
21 KERANGKA SBP
Unit Bisnis Sekolah di setiap sekolah yang telah mempunyai kemampuan yang cukup dalam
hal kompetensi industri dan memiliki mitra industri kemudian dapat membangun
kemitraan yang lebih permanen dengan industri sedemikian sehingga produk-produk dari
unit bisnis yang dimiliki secara langsung menjadi bagian dari jalur produksi mitra industri.
Sampai saat ini, kegiatan unit bisnis tersebut telah mulai dirintis di berbagai SMK diseluruh
Indonesia dalam 2 (dua) lini yaitu :
1. Lini Produksi Manufaktur dalam beberapa jenis kegiatan bisnis sepet i:
a. produksi mesin perkakasb. perakitan PC dan Notebookc. perakitan sepeda motord. perakitan mobile. perakitan alat pertanian
2. Lini Layanan Perdagangan dan jasa dalam beberapa jenis kegiatan bisnis seperti :
a. layanan perdaganganb. produk pangan c. jasa perhoteland. jasa perawatan kecantikane. jasa senif. jasa konstruksig. jasa repair &maintenance
Dalam program mengembangkan Unit Bisnis Sekolah melalui program SBP SMK-SBI Invest
ini perlu dilakukan langkah-langkah rencana bisnis (business plan) yang professional
dengan bantuan ahli mengingat adanya aspek resiko bisnis. Beberapa pendekatan yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana bisnis tersebut antara lain :
1. Akurasi dalam melakukan analisa peluang dan pasar, modal awal (initial capital) dalam aspek investasi dan kompetensi SDM yang diperlukan
2. Komprehensif dalam melakukan program persiapan seperti misalnya program pelatihan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi industri sesuai dengan standar yang dibutuhkan
3. Efisien dalam merencanakan proses produksi termasuk dalam pemilihan teknologi dan desain produk
4. Seksama dalam mempertimbangkan aspek-aspek hukum korporasi (corporate law) dan bisnis (business law) yang berlaku
22 KERANGKA SBP
5. Kemampuan yang baik dalam menyusun tim manajemen yang kredibel dan kompeten
Teaching Factory sesuai dengan referensi (Industri Berbasis SMK – Untuk Meningkatkan
Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) maka Teaching Factory dimaksudkan
menjadikan sekolah sebagai unit integrator bisnis dan produksi. Dalam hal ini sekolah
menjalin jaringan dengan sekolah (SMK) lain sebagai pemasok komponen-komponen
produk yang hendak diproduksi. Teaching Factory diharapkan dibangun oleh sekolah yang
telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan cukup untuk melaksanakan proses
produksi lengkap dari tahap desain, proses produksi dan pemasaran serta mampu
menjamin kegiatan bisnis secara keberlanjutan.
Gambar 3. Pola Teaching Factory
Dalam sebuah Teaching Factory diharapkan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan
pelaksanaan seluruh kegiatan bisnis dari tahap desain, proses produksi sampai pada
pemasaran. Oleh karena itu penyesuaian kurikulum dan palaksanaannya membutuhkan
pendekatan dan penyesuaian dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.
23 KERANGKA SBP
Unit Bisnis SMK-A
Unit Bisnis SMK-B
Unit Bisnis SMK-C
Teaching Factory SMK-D(Integrator)
Pasar
Sister
Sister
Lain
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam mengmbangkan Teaching
Factory sama dengan pengembangan Unit Bisnis akan tetapi dalam skala yang lebih besar
dan lengkap terutama dalam penyediaan modal, investasi, SDM, kompetensi dan
manajemen.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan fokus program ini maka beberapa implikasi
terhadap kondisi sekolah adalah sebagai berikut :
a) Peningkatan jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaanb) Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswac) Peningkatan jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok
kewirausahaan siswad) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kewirausahaane) Peningkatan jumlah sisa hasil usaha (revenue) setiap kelompok kewirausahaan
siswaf) Jumlah dan jenis Unit Binis Sekolahg) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kompetensi industrih) Pengembangan Teaching Factory
Struktur penulisan BAB III
Setiap Fokus Pengembangan dalam Bab III ini harus memuat:1. Deskripsi Program Pengembangan untuk setiap Fokus Pengembangan
Setiap Fokus Pengembangan diuraikan dalam bentuk uraian dalam apsek-aspek berikut :
JUDUL PROGRAM :(Tuliskan Judul Fokus Pengembangan yang sesuai : Fokus Pengembangan 1, 2, 3, atau 4)
LATAR BELAKANG :
Bagian ini menjelaskan pentingnya fokus pengembangan ini ditinjau dari kondisi SMK di Indonesia saat ini dalam konteks peningkatan mutu SMK menuju SMK-BI. Latar belakang program pengembangan disesuaikan pula dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang dilakukan pada bagian evaluasi diri
RASIONAL :
Bagian ini menjelaskan keterkaitan perlunya melakukan peningkatan mutu aspek pengembangan yang terkait dengan sasaran SMK BI berdasarkan dan hasil-hasil evaluasi diri (analisis lingkungan internal). Penjelasan hendaknya mencakup keterkaitan antara sasaran pengembangan yang hendak dicapai melalui program ini dalam 5 tahun mendatang dengan sasaran SMK BI untuk aspek yang sama.
MEKANISME DAN RANCANGAN
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah sistematis dan bertahap yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dari setiap program pengembangan. Langkah-langkah tersebut dapat berupa sub-program yang
24 KERANGKA SBP
secara berturutan sedemikian sehingga dalam kurun waktu 5 tahun mendatang sasaran akhir setiap program pengembangan akan dicapai.
KEBERLANJUTAN : Bagian ini menjelaskan bagaimana upaya sekolah untuk menjaga keberlanjutan fokus pengembangan ini setelah 5 tahun mendatang. Dalam hal ini termasuk strategi perolehan biaya yang mungkin dibutuhkan. Penjelasan ini merefleksikan kemampuan sekolah menjaga adanya peningkatan yang berkelanjutan dari aspek-aspek yang berhubungan dengan fokus pengembangan ini.
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM : Satu atau dua orang guru dapat ditugaskan sebagai penanggung jawab program pengembangan ini dengan tugas memantau pelaksanaan, menganalisa hasil-hasil yang dicapai secara bertahap sesuai jadwal program, melakukan penyesuaian jika dianggap perlu serta membuat laporan secara periodik.
Tuliskan rincian program untuk masing-masing fokus pengembangan tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-1
2. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah indikator kuantitatif atau kualitatif yang dapat mengukur capaian program pengembangan masing-masing Fokus Pengembangan. Indikator Kinerja terutama dimaksudkan untuk mengukur implikasi yang dihasilkan oleh setiap program pengembangan pada aspek-aspek pengembangan sekolah yang terkait baik terhadap peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta kegiatan lainnya baik peningkatan mutu Unit Bisnis maupun Teaching Factory. Indikator Kinerja harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai metode perhitungan (atau pengukuran) yang jelas. Setiap SBP harus menjelaskan cara perhitungan Indikator Kinerja yang digunakan.
2. Mempunyai ketercapaian yang realistis. Sesuai dengan baseline yang diperoleh, serta efisiensi dan efektivitas program pengembangan yang akan dilaksanakan maka peningkatan ketercapaian angka indikator kinerja untuk mid- dan final-term yang reasitis dapat diperkirakan.
3. Mempunyai kesesuaian dengan kapasitas diri yang dimiliki oleh SMK. Perencanaan setiap Indikator Kinerja hendaknya sesuai dengan kapasitas serta modal dasar yang telah dimiliki oleh masing-masing SMK. Target yang terlalu tinggi untuk kapasitas dan modal dasar yang relatif rendah akan menyebabkan beban yang berlebihan bagi semua sivitas akademika untuk mencapai target tersebut sehingga memungkinkan terbengkalainya tugas-tugas pokok. Sebaliknya target yang terlalu rendah bagi SMK yang telah mempunyai kapasitas dan modal dasar yang besar akan menyebabkan program pengembangan menjadi tidak efektif dan tidak menghasilkan peningkatan mutu seperti yang diharapkan.
IINDIKATOR KINERJA, lihat WS-2.
1. Masing-masing kelompok Indikator Kinerja diukur pada kondisi Baseline, Mid-term dan Final-term.a. Baseline adalah kondisi awal dimulainya program (2009) yang merupakan angka rata-rata kondisi
selama 2006 – 2008b. Mid-term adalah kondisi setelah program berjalan 3 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan
yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 3 tahun pelaksanaan program)
c. Final-term adalah kondisi setelah program berjalan 5 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 5 tahun pelaksanaan program)
2. Pada saat pelaksanaan pendampingan penyusunan SBP. SMK harus mengisi kondisi Baseline atau akumulasi kondisi SMK selama 3 tahun sebelumnya.
25 KERANGKA SBP
Tabel berikut ini menunjukkan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan panduan untuk mengukur ketercapaian masing-masing program pengembangan baik ke-4 fokus pengembangan atau sub-program pengembangan yang akan direncanakan.Tuliskan rincian Indikator Kinerja tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-2
26 KERANGKA SBP
BAB IV
ALOKASI ANGGARAN
Bab IV - Alokasi anggaran berisikan tentang rekapitulasi kebutuhan anggaran pengembangan
untuk 7 komponen pembiayaan sampai dengan 2013 yang meliputi:
1. Civil Works (CW) : Rp.....................................
2. Equipment (EQ) : Rp.....................................
3. Teaching & Learning Materials (TLM) : Rp....................................
4. Human Resources Development (HRD) : Rp....................................
5. Partnership with Industry (PWI) : Rp....................................
6. Enhanced Entreupreuneurship (EE) : Rp………………………………..
7. Assessment and Curriculum (AAC) : Rp………………………………..
TOTAL : Rp…………………………………..
Rekapitulasi tersebut diambil dari WS-3 : RINCIAN ALOKASI ANGGARAN.
27 KERANGKA SBP
BAB V
PENUTUP
Berisi saran dan harapan
28 KERANGKA SBP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran SBP terdiri dari:
1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)
9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)
10. Spesifikasi Teknis Peralatan
11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)
29 KERANGKA SBP
FORMAT – FORMAT WORKING SHEET (WS)
1. WS-1. Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM Kondisi saat iniKesenjangan yang
terjadi Kondisi yang diharapkan
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1.
Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT
1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
2.2. Peningkatan mutu hasil pembelajaran
2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul
2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1.
Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.
3.2. Pengembangan Diklat untuk pekerja industri
3.3.Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.
3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa
4.2.Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa
4.3. Peningkatan unit produksi
30 KERANGKA SBP
2. WS-2 Indikator Kinerja
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Baseline
(2009)
%
Mid-Term(2011)
Final-Term
(2013)
TargetTarget
100%
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
1.1.1. Meningkatnya % PK yang memperoleh akreditasi A dari BAN-SM. (PK terakreditasi : ∑ PK x 100 = %hasil
1.1.2. Memperoleh akreditasi dari institusi yang diakui di negara OECD/negara maju. (1 Akrditasi 50% >1 PK 100%, belum punya 0 % )
100%
100%
1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
1.2.1. Meningkatnya efisiensi waktu dalam menyusun dokumen perencanaan anggaran. (Lihat Jadwal action Plan )
100%
1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT
1.3.1. Berfungsinya FMIS dan EMIS. (Berfungsi sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak berfungsi 0% )
100%
1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000
1.4.1. Terjadinya peningkatan kualitas manajemen secara berkelanjutan (continuous quality improvement) ISO 9001-2008. ( baru dokumentasi 10 %, internal audit 20 %, External Audit 40 % , Tersertifikat 60 % surviellance 80 % , 2 x surviellace (Continuos Improvement) 100% belum memeruhi 0 %
100%
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran 2.1.1. Meningkatnya jumlah ruang kelas dilengkapi sarana berbasis TIK. (Bertambah sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada penambahan 0% )
2.1.2. Berfungsinya sarana Standard Training Workshop.
100%
100%
31 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Baseline
(2009)
%
Mid-Term(2011)
Final-Term
(2013)
TargetTarget
100%
(Berfungsi sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak berfungsi 0% berlaku samapai 2.1.6)
2.1.3. Berfungsinya sarana Standard Advanced Training.2.1.4. Memiliki dan berfungsinya sarana Tempat Uji
Kompetensi (TUK) Internasional.2.1.5. Berfungsinya sarana Teaching Factory.2.1.6. Berfungsinya sarana Self Access Study.
100%100%
100%100%
2.2. Peningkatan mutu hasil pembelajaran
2.2.1. Meningkatnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat sesuai dengan bidang kerja/kompetensinya. (Meningkat sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai 2.2.9)
2.2.2. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN inti.
2.2.3. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN keterampilan.
2.2.4. Meningkatnya % lulusan memiliki TOEIC ≥ 400.2.2.5. Meningkatnya % pendidik memiliki TOEIC ≥ 500,
kecuali guru Bahasa Inggris memiliki TOEIC ≥ 600.2.2.6. Meningkatnya % tenaga kependidikan (kepala
sekolah) memiliki TOEIC ≥ 600.2.2.7. Meningkatnya % guru Mata Pelajaran Sains,
Matematika dan Inti Kejuruan menggunakan Bahasa Inggris (pengajaran bilingual).
2.2.8. Meningkatnya jumlah siswa memperoleh penghargaan/juara yang sesuai kompetensi pada tingkat nasional dan internasional.
2.2.9. Meningkatnya jumlah industri yang bekerjasama untuk melaksanakan uji komptensi industri.
100%
100%
100%
100%100%100%
100%
100%
100%
32 KERANGKA SBP
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Baseline
(2009)
%
Mid-Term(2011)
Final-Term
(2013)
TargetTarget
100%
2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul
2.3.1. Bertambahnya jumlah bahan ajar dalam bentuk soft copy. (Bertambah sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada penambahan 0% berlaku samapai 2.3.2)
2.3.2. Bertambahnya jumlah bahan pembelajaran dalam bentuk e-learning.
2.3.3. Memiliki bank soal dalam bentuk hard dan soft copy sesuai dengan tuntutan kompetensi/kurikulum terbaru. (Seluruh mata pelajaran 100%, sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak memiliki 0% )
100%
100%
100%
2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.
2.4.1. Meningkatnya nilai rata-rata kelas untuk semua mata pelajaran. ( sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 2.4.3)
2.4.2. Meningkatnya nilai rata-rata UN.2.4.3. Meningkatnya % lulusan yang bekerja di industri
bertaraf internasional (multinasional).
100%
100%
100%
3. Penguatan Hubungan Sekolah dengan Industri
3.1. Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.
3.1.1. Memiliki MOU untuk bekerjasama dengan industri.( minimal 20 Industri dalam negeri dan 10 industri bertaraf internasional 100%, (1-5 industri Indus-Nas +1 industri internasional 25 %, ), (6-10 indus nasional + 2 Industri Internasional 50 % ), belum memiliki 0 %
100%
3.2. Pengembangan Diklat untuk pekerja industri 3.2.1. Meningkatnya jumlah dan jenis paket diklat advance 100%
33 KERANGKA SBP
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Baseline
(2009)
%
Mid-Term(2011)
Final-Term
(2013)
TargetTarget
100%
untuk masyarakat/industri. (sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 3.4.1)
3.3. Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.
3.3.1. Meningkatnya jumlah mitra industri lokal menggunakan Platform Internasional.
100%
3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
3.4.1. Meningkatnya jumlah SDM pemegang sertifikat uji kompetensi industri.
100%
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa
4.1.1. Meningkatnya jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan (inkubator bisnis). (sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 4.3.1)
4.1.2. Meningkatnya jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok kewirausahaan siswa.
100%
4.2. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa
4.2.1. Meningkatnya prosentase jumlah lulusan yang berwirausaha.
4.2.2. Meningkatnya peluang usaha dan peluang bekerja bagi lulusan.
100%
100%
4.3. Peningkatan unit produksi 4.3.1.Meningkatnya prosentase income generating unit (IGU) terhadap operasional sekolah.
100%
3. WS-3 : Rincian Alokasi Anggaran Per Tahun
34 KERANGKA SBP
FOKUS PENGEMBANGANWAKTU KOMPONEN BIAYA BIAYA
TOTAL2010 2011 2012 2013 CW EQ TLM HRD PWI EE AAC (RP)
1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
- Pelatihan- ………………dst
50 25 50
125
125
1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT
1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000 SUB-TOTAL 1
2 Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran - - - Pengadaan Bangunan (contoh saja) - Pengadaan Peralatan(contoh saja)- ………………dst
300100
200200
200100
300100
1000500
1500
2.2. Peningkatan mutu hasil
pembelajaran
2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul
2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.
35 KERANGKA SBP
SUB-TOTAL 2
3Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1.
Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.
3.2.Pengembangan Diklat untuk pekerja industri
3.3.
Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.
3.4.
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
SUB-TOTAL 2
4Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa
4.2.
Pengembangan system monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa
4.3. Peningkatan unit produksi SUB-TOTAL 4
BIAYA TOTAL
KETERANGAN FORMAT WS-3
CW = Civil Work; EQ = Equipment; TLM = Teaching and Learning Materials; HRD = Human Resource Development; PWI = Partnership With Industry; EE = Entrepreneuship Enhancement; AAC = Assessment And Curriculum
36 KERANGKA SBP
4. WS – 4 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN
WS-4.1 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan – 1
FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
a. Pelatihan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah untuk memimpin institusi yang besar dan kompleks
b.Pelatihan tenaga kependidikan bersertifikasi dalam bidang administrasi dan keuangan, perpustakaan, teknisi/laboran
1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
a. Technical Assistant pengembangan SBP di sekolah aliansi.
b. Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi atau perusahaan terpilih.
c. Pengembangan dan penyusunan SBP di sekolah aliansi
1.3. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis IT
a. Technical Assistant pengembangan Manajemen Akademik Berbasis IT.
b. Pengembangan Basis Data Akademik dan Web Site Sekolah
c. Pengembangan EMIS, FMIS dan BKK
d.Pengembangan Sistem Manajemen Keilmuan (Knowledge Management System = KMS)
1.4 Sertifikasi ISO 9001:2000
a. Technical Assistant ISO 9001 : 2000
b. Penyusunan dan pengusulan ISO 9001 : 2000
37 KERANGKA SBP
WS-4.2 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 2
FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
a. Technical Assistant bidang pengembangan fasilitas akademik
b.Penyusunan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan pengembangan sarana laboratorium.
c. Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan).
2.2. Peningkatan Mutu Hasil Pembelajaran
a. Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi yang besar.
b. Pengembangan metodologi pembelajaran berbasis e-learning.
2.3. Pemanfaatan IT Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Modul
a. Technical Assistant bidang pengembangan bahan ajar berbasis IT
b. Pengembangan EMIS
c. Pengembangan bahan ajar/modul berbasis IT.
d. Pelatihan pemanfaatan bahan ajar/modul berbasis IT
e. Pengembangan e-library
f. Pengembangan dry-lab
2.4 Peningkatan Pembelajaran Akademik Adaptif dan Produktif.
a. Pengkajian dan pengembangan kurikulum untuk peningkatan penguasaan matematika dan IPA.
b. Peningkatan mutu guru dalam bidang matematika dan IPA
38 KERANGKA SBP
WS-4.3 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 3
FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1. Meningkatkan Kemitraan Antara SMK dan Industri Dalam Bidang Akademik.
a. Technical Assistant bidang kerjasama sekolah dan industri dalam bidang akademik
b. Lokakarya Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri dalam bidang akademik
c.Pengembangan program dan pelaksanaan kerjasama dengan industri dalam bidang akademik
3.2. Pengembangan Diklat Untuk Pekerja Industri
a. Lokakarya pengembangan diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri setempat
b. Pengembangan program dan pelaksanaan Diklat.
3.3. Pengembangan Standar dan Platform Internasional di Industri Lokal.
a.
Technical Assistant bidang pengembangan platform Internasional
b. Lokakarya standar dan Pengembangan Platform Internasional
c.
Pemanfaatan standar dan platform internasional di industri
3.4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
a. Technical Assistant bidang Uji Kompetensi Industri
b. Pengembangan sistem dan unit pelaksana Uji Kompetensi
c. Pelaksanaan Uji Kompetensi secara berkala
39 KERANGKA SBP
WS-4.4 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 4
FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan Kelompok Kewirausahaan Siswa
a. Technical Assistant bidang pengembangan wirausaha
b. Lokakarya dan penyusunan program Kewirausahaan Siswa SMK.
c. Pembentukan kelompok kewirausahaan siswa dan penyusunan jadwal pelaksanaan.
4.2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Kewirausahaan Siswa
a. Pengembangan Mata Pelajaran Kewirausahaan
b. Peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi tenaga pendidik
c. Pengembangan unit konsultasi kewirausahaan
d. Pengembangan Basis Data Kewirausahaan Berbasis ICT
4.3. Peningkatan Unit Produksi
a. Pengembangan web-site unit produksi
b. Peningkatan kerjasama dengan industri dan kelompok wirausaha masyarakat
40 KERANGKA SBP
41 KERANGKA SBP
Secara ideal rencana pengembangan sekolah melalui program School Business Plan (SBP) SMK SBI 2009 – 2013 ini menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari langkah-langkah sekolah dalam pencapaian dan mewujudkan misi sekolah secara keseluruhan
yaitu mencapai profil SMK SBI yang diharapakan. Sehingga program-program dalam SBP harus dilihat sebagai kelanjutan atau
pengayaan yang terintegrasi dengan program-program pengembangan yang telah atau sedang dilakukan oleh sekolah.
42 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP