Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

59
A. ISI/OUTLINE SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) 1. Cover 2. Identitas Sekolah 3. Surat Pengesahan 4. Daftar Isi 5. Executive Summary 6. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana 7. BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Visi dan Misi 1.3.1 Visi 1.3.2 Misi 8. BAB II Evaluasi Diri 2.1 Analisis Lingkungan Eksternal (OT) 2.2 Analisis Lingkungan Internal (SW) 9. BAB III Program Pengembangan 3.1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis 3.2. Peningkatan Mutu Pembelajaran 3.3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri 3.4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan 10. BAB IV Alokasi Anggaran 11. BAB V Penutup 12. Lampiran-Lampiran 1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan i KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

description

revisi

Transcript of Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Page 1: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

A. ISI/OUTLINE SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)

1. Cover

2. Identitas Sekolah

3. Surat Pengesahan

4. Daftar Isi

5. Executive Summary

6. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana

7. BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang1.2. Tujuan1.3. Visi dan Misi

1.3.1 Visi1.3.2 Misi

8. BAB II Evaluasi Diri

2.1 Analisis Lingkungan Eksternal (OT)2.2 Analisis Lingkungan Internal (SW)

9. BAB III Program Pengembangan

3.1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis3.2. Peningkatan Mutu Pembelajaran 3.3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri 3.4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

10. BAB IV Alokasi Anggaran

11. BAB V Penutup

12. Lampiran-Lampiran

1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran 4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan5. Site/Master Plan Sekolah6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)10. Spesifikasi Teknis Peralatan11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)

i KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

Page 2: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

B. KETENTUAN-KETENTUAN PENYUSUNAN SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)

1. Jumlah Halaman

Maksimum 25 halaman (tidak termasuk lampiran, identifikasi, surat pengesahan, daftar isi, rangkuman eksekutif dan cover).

2. Font

Times New Roman 12 dengan spasi 1”

3. Ketentuan Lain

3.1. Cover SBP.

3.1.1 SMK Teknologi – Biru3.1.2 SMK Pertanian – Hijau3.1.3 SMK Bisnis dan Manajemen – Merah3.1.4 SMK Pariwisata – Orange 3.1.5 SMK Kesenian dan Kerajinan – Kuning

3.2. Identitas Sekolah : berisikan identifikasi sekolah

3.3. Pengesahan : berisi surat pengesahan yang ditandatangani bersama oleh Kepala

Sekolah, Kepala Dinas Kota/Kabupaten serta Kepala Dinas Propinsi. Surat Pengesahan

berisi kesediaan dan komitmen untuk mengikuti program ini selama kurun waktu 2009

– 2013 dengan pagu dana yang telah ditetapkan

3.4. Daftar Isi

3.5. Executive Summary/Rangkuman Eksekutif : berisi rangkuman singkat (maksimum 1

halaman) tentang usulan program pengembangan dalam SBP secara keseluruhan serta

sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang

3.6. BAB I PENDAHULUAN

berisikan latar belakang, tujuan, visi dan misi; maksimum 2 halaman

3.7. BAB II EVALUASI DIRI (maksimum 8 halaman)

3.8. BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN (maksimum 13 halaman)

3.9. BAB IV ALOKASI ANGGARAN (1 halaman)

3.10. BAB V PENUTUP (1 halaman)

1 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

Page 3: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

3.11. LAMPIRAN

1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran 4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan5. Site/Master Plan Sekolah6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)8. Harga/Nilai Satuan Daerah Kabupaten/Kota9. Spesifikasi Teknis Peralatan10.Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)11. Data sekolah lengkap12. Foto sekolah

4. Pengiriman SBP

4.1. SBP dikirmkan ke alamat :Direktorat Pembinaan SMKGedung E – Lantai 13Departemen Pendidikan NasionalJalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 12041

4.2. Soft copy yang berisi SBP secara lengkap dalam file .pdf atau .doc dan .xls direkam didalam CD harus disertakan pula (Hard Copy 5 dan Sof Copy 2) .

2 KERANGKA SBP

Page 4: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

C. KERANGKA / FORMAT SBP DAN PENJELASANNYA

School Business Plan (SBP)

2009 – 2013

SMK Negeri ……………………..

Dinas Pendidikan PropinsiDinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat

SMK Negeri ................ Alamat, Telp/Fax, email, Website

3 KERANGKA SBP

Logo

Pemkab/kot

Logo

Sekolah

Page 5: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

IDENTITAS SEKOLAH

NAMA SEKOLAH : ……………………………………………………………………………………….

ALAMAT SEKOLAH : ………………………………………………………………………………………. Kab/Kota............................................................................ Propinsi .............................................................................

TELPON/FAX : ………………………………………./…………………………………………….

Web/E-mail : ………………………………………./…………………………………………….

Nama Kepala Sekolah : ...........................................................................................

TELPON/FAX : ………………………………………./…………………………………………….

Web/E-mail : ………………………………………./…………………………………………….

Program Keahlian : 1. ............................................

2. ...........................................

dst ..........................................

……………, ………………….2009

Kepala Sekolah

tanda tangan

(Nama Kepala Sekolah) NIP…………………………..

4 KERANGKA SBP

cap sekolah

Page 6: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

LEMBAR PENGESAHAN

School Business Plan (SBP) SMK Negeri ………………………………………, tahun 2009 s/d 2013.

Disetujui dan disahkan oleh :

………………….., …………………….2009

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP……………………………………..

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi,

(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP…………………………………….. NIP……………………………………..

Direktur Pembinaan SMK,

Dr. Joko SutrisnoNIP. 19590608 198403 1 004

5 KERANGKA SBP

Page 7: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

TIM PELAKSANASCHOOL BUSINESS PLAN SMK NEGERI ………………….

Tahun 2009 – 2013

NOMOR SK : ……………………

KETUA TIM PELAKSANA : …………………………………. NIP …………………………………

SEKRETARIS : …………………………………. NIP …………………………………

BENDAHARA : …………………………………. NIP …………………………………

ANGGOTA TIM PELAKSANA

1. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 1 : 1. ……………………………… NIP …………………………………

2. ……………………………… NIP …………………………………

2. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 2 : 1. ………………………………. NIP …………………………………

2. ………………………………. NIP …………………………………

3. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 3 : 1. ………………………………. NIP …………………………………

2. ………………………………. NIP …………………………………

4. PENANGGUNG JAWAB FOKUS PENGEMBANGAN – 4 : 1. …………………………..…. NIP …………………………………

2. ……………………………... NIP …………………………………

………………….., …………………….2009

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

(…………………………………………….) (…………………………………………….) NIP……………………………………..

6 KERANGKA SBP

KOP SURAT SEKOLAH

Page 8: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

EXECUTIVE SUMMARY

Berisi rangkuman singkat (maksimum 1 halaman) dari program pengembangan yang terurai

dalam SBP secara keseluruhan serta sasaran-sasaran kuantitatif dan kualitatif menggambarkan

profil akhir SMK , profil lulusan, dan kemampuan layanan SMK yang hendak dicapai dalam

kurun waktu lima tahun mendatang.

7 KERANGKA SBP

Page 9: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

DAFTAR ISI

8 KERANGKA SBP

Page 10: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjelaskan rasionalisasi atau perlunya progam-program pengembangan yang akan diuraikan dalam SBP untuk dilaksanakan selama 5 tahun.

1.2 Tujuan

Menjelaskan sasaran dan target pengembangan yang akan dicapai melalui SBP sebagai SMK SBI

1.3 Visi dan Misi

Menjelaskan Visi dan Misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Sekolah sebagai acuan program-program pengembangan sekolah.

1.3.1 Visi

Visi sekolah menjelaskan kondisi (mutu, peran, fungsi) masa depan yang diinginkan

(expected future). Visi sekolah disusun berdasarkan aspirasi dan idealisme sekolah, nilai-

nilai dan filosofi dasar yang dianut dalam berkehidupan di lingkungan sekolah. Visi SMK SBI

harus disusun bersama-sama antara sekolah dan semua stakeholder yang berkepentingan.

Visi secara komprehensif menampung semua aspirasi, nilai-nilai serta filosofi dalam upaya

meningkatkan mutu sekolah dimasa depan.

1.3.2 Misi

Misi sekolah adalah uraian tugas pokok (mandat) yang diemban dan fungsi sekolah sebagai

suatu institusi pendidikan menengah kejuruan untuk merealisasikan/mencapai Visi Sekolah.

Visi dan misi menjadi satu kesatuan dan digunakan sebagai Kerangka Acuan utama dalam menyusun

dan melaksanakan program- program pengembangan sekolah.

9 KERANGKA SBP

Page 11: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

BAB IIEVALUASI DIRI

Evaluasi diri dimaksudkan agar SMK yang bersangkutan mampu mengetahui posisi, potensi,

kemampuan, atau keberadaan diri sendiri sehingga perencanaan dan implementasi program

pengembangan yang dituangkan dan diusulkan dalam SBP menjadi realistis.

Evaluasi DIri disusun dengan menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :

2.1. Analisis Lingkungan Eksternal (OT)

Berisikan analisis tentang potensi lingkungan eksternal (industri potensial, Pemda,

masyarakat sekitar) yang kemudian dapat digunakan sebagai landasan mengenai peluang-

peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk berkembang menuju SMK Bertaraf Internasional

termasuk peluang untuk memperoleh input dari lulusan SLTP dengan mutu yang tinggi.

Prinsip ‘think globally, act locally’ dapat dijadikan dasar pemikiran dalam melakukan analisis

lingkungan eksternal ini. Dalam bagian ini diharapkan sekolah dapat mengambil kesimpulan

tentang kemampuan dan peluangnya dalam berperan secara nyata untuk meningkatkan

daya saing bangsa dibidang-bidang yang sesuai dengan mandat SMK sebagai institusi

pendidikan menengah di Indonesia.

‘Think globally’ berarti sekolah harus mampu melakukan analisis tentang Tantangan

(Threat) serta Peluang (Opportunity) di tingkat internasional dalam upaya-upaya mencapai

sasaran yang diharapkan sebagai SBI.

Act locally berarti SMK harus mampu membuat program yang riil sesuai dengan potensi

dan sumber daya lokal.

2.2. Analisis Lingkungan Internal (SW)

Berisikan analisis tentang kondisi nyata sekolah saat ini, terutama yang berkaitan dengan

kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan sumber daya, kegiatan akademik dan non-

akademik maupun upaya peningkatan mutu menuju sasaran SBI. Analisis tentang kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki dalam rangka mencapai cita-cita yang diinginkan dapat

10 KERANGKA SBP

Page 12: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

digunakan sebagai penuntun rencana program pengembangan yang akan diusulkan melalui

program pengembangan SMK SBI Invest ini.

Contoh Analisis Internal dan External

Berikut ini contoh untuk melakukan analisis lingkungan external dan internal dalam beberapa aspek.

Peningkatan Daya Saing Lulusan Ditingkat Nasional. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut,a. Tentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lulusan SMK, seperti misalnya :

Internal (dapat dikontrol oleh sekolah) : nilai UN IPA dan Keterampilan, kemampuan bahasa Inggris, kewirausahaan, perilaku (attitude) lulusan.

Eksternal (tidak dapat dikontrol oleh sekolah) : mutu siswa baru, gaji pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang keahlian, waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama.

b. Tentukan kondisi ideal yang dianggap membuat lulusan mempunyai daya saing tinggi dalam aspek-aspek internal maupun eksternal yang disebutkan diatas. Dalam hal ini profil SMK-BI yang sesuai dapat dijadikan acuan. Akan tetapi mengingat perbedaan kondisi lokal maka sekolah dapat menentukan acuan yang lebih tinggi dari profil SMK-BI yang teah ditetapkan.

c. Kumpulkan data yang berhubungan dengan aspek-aspek diatas selama 3-tahun terakhir (2006 – 2008). Sebagian data tersebut mungkin tidak dapat diperoleh secara langsung seperti misalnya : mutu siswa baru, perilaku lulusan. Sebagain data mungkin juga tidak dimiliki oleh sekolah, seperti misalnya : gaji pertama, kesesuaian bidang keahlian, waktu tunggu. Oleh karena itu sekolah harus melakukan upaya awal untuk memperoleh data-data tersebut melalui survai kuesioner, tracer study atau survai perusahan ditempat kerja lulusan.

d. Tentukan faktor-faktor internal sekolah yang mempengaruhi aspek-aspek daya saing lulusan tersebut, seperti contoh dibawah ini. Akan tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak terbatas pada contoh yang diberikan. Sekolah dapat memperkaya dengan faktor-faktor lain yang dianggap perlu.

Tabel 1. Aspek Pengembangan dan Faktor yang Mempengaruhi

No. Aspek Daya Saing Lulusan No. Faktor yang memperngaruhi

1. Mutu Siswa Baru1. Mutu lulusan SMP nasional atau lokal

2. Daya tarik sekolah

2. Nilai UN Inti dan Keterampilan

1. Mutu guru IPA dan Keterampilan

2. Mutu Bahan Ajar IPA dan keterampilan

3. Mutu Sarana Pembelajaran dan Praktikum

4. Mutu penyelenggaraan pembelajaran

3. Kemampuan Bahasa Inggris 1. Kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMP/intake

2. Mutu guru Bahasa Inggris

3. Mutu Laboratorium Bahasa Inggris

4. Kemampuan bahasa Inggris guru

11 KERANGKA SBP

Page 13: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

5. Kegiatan berbahasa Inggris dilingkungan sekolah

6 Kemampuan Bahasa Inggris

4. Kemampuan Kewirausahaan

1. Mutu guru pembimbing kewirausahaan

2. Jumlah dan jenis kegiatan kewirausahaan

3.Sarana untk melaksanakan kegiatan kewirausahaan siswa

4.Kerjasama sekolah dengan pihak luar untuk meningkatkan kegiatan kewirausahaan

5. Dana pendukung kegiatan kewirausahaan

5. Perilaku lulusan

1. Suasana akademik sekolah

2. Pola pendidikan perilaku siswa (soft skill)

3. Pengenalan dini siswa tentang suasana kerja

6. Gaji Pertama 1. Mutu kompetensi lulusan

7. Kesesuaian Bidang Kerja dan Bidang Keahlian

1. Mutu sarana pelatihan kompetensi

2. Mutu sarana pelatihan kompetensi

3. Mutu kompetensi guru ketermapilan

4. Jumlah dan mutu pelatih dari industri/ perusahan

5. Metode pemutahiran kurikulum dengan kemajuan didunia kerja

8. Waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama

1. Mutu lulusan terkait dengan waktu tunggu dan jenis tempat kerja

2. Reputasi sekolah

3. Jumlah Peluang Kerja yang tersedia untuk lokal/nasional/internasional bagi lulusan dengan bidang keahlian yang sesuai

4. Jumlah kerjasana industri yang dimiliki sekolah

e. Lakukan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap ‘faktor-faktor yang mempengaruhi’ selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tentukan angka rata-rata (atau trend) untuk menggambarkan kondisi saat ini sebagai baseline yang dimiliki sekolah.

f. Kondisi baseline adalah hasil analisis Lingkungan Internal yang sesuai untuk merencanakan program-program untuk meningkatkan daya saing lulusan. Untuk program pengembangan yang lain maka pendekatan analisis diatas mungkin akan menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.

12 KERANGKA SBP

Page 14: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Skema Evaluasi Diri

Skema berikut ini dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan Evaluasi Diri dan keterkaitannya dengan penyusunan program pengembangan di dalam Bab III dalam SBP.

Gambar 1. Keterkaitan ED Rencana Program dan Sasaran Pengembangan.

Skema diatas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Evaluasi DIri mencakup analisis terhadap kondisi Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal.

2. Melalui analisa SWOT dan TWOS (tergantung kebutuhannya) maka diperoleh 2 (dua) hal penting yaitu :

a. Kelompok Identifikasi Masalah yaitu masalah yang dihadapi sekolah berupa kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan atau yang dipersyaratkan oleh kriteria acuan (akreditasi BAN S/M, akreditasi OECD, ISO 9001-2008, profil SMK-BI).

13 KERANGKA SBP

EVAL

UAS

I DIR

IEV

ALU

ASI D

IRI

LINGKUNGAN INTERNAL

IDENTIFIKASI MASALAH

SASARAN PROGRAM

LINGKUNGAN EKSTERNAL

SOLUSI ALTERNATIF

Terkait langsung Sebagai Acuan

MEKANISME DAN RANCANGAN

PROGRAM

ANALISA SWOT/TWOS

Page 15: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

b. Kelompok Solusi Alternatif yaitu kumpulan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi kesenjangan yang telah di-identifikasi sebelumnya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti misalnya, dana yang tersedia, sumber daya yang dimiliki atau waktu yang tersedia.

3. Dalam penyusunan program pengembangan didalam Bab III, maka kelompok Identifikasi Masalah yang sesuai digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan tujuan atau sasaran masing-masing program pengembangan. Sedangkan Solusi Alternatif digunakan sebagai dasar menentukan langkah-langkah atau Mekanisme dan Rancangan mencapai tujuan tersebut.

14 KERANGKA SBP

Page 16: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

BAB IIIPROGRAM PENGEMBANGAN

Kalimat pembuka dibuat secara narasi yang terdiri dari beberapa paragraph sebagai pengantar

sebelum menjelaskan empat fokus pengembangan di bawah.

3.1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan Bisnis

Manajemen sekolah adalah jantung penyelenggaraan pendidikan setiap SMK. Manajemen

yang baik harus mampu mendukung proses perencanaan pengembangan sekolah dengan

data dan informasi yang dibangun secara sistematis dalam sebuah sistem basis data.

Selanjutnya, manajemen sekolah yang baik juga harus mampu memfasilitasi interaksi dan

komunikasi antar unsur-unsur sekolah baik yang berhubungan langsung dengan keperluan

akademik (unit pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, laboratorium, guru, siswa, teknisi

dan karyawan) maupun yang tidak langsung (unit bisnis sekolah, unit kegiatan siswa,

konseling, hubungan industri, dll). Selain itu manajemen sekolah juga harus mampu

mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan

sehingga mampu menjaga agar hasil-hasil pendidikan yang dicapai sesuai dengan sasaran

mutu yang dikehendaki (Quality Asssurance System). Secara keseluruhan Manajemen

Sekolah harus mampu melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengaturan, pengarahan

serta pemantauan/pengawasan.

Terkait dengan tujuan SBP SMK-SBI Invest ini maka Penajaman Manajemen Menggunakan

Pendekatan Bisinis dimaksudkan untuk mencapai suatu kondisi manajemen sekolah sebagai

berikut,

a. Transparan : artinya kebijakan yang diterapkan didalam lingkungan sekolah maupun dalam mengembangkan hubungan antara sekolah dengan pihak

15 KERANGKA SBP

Page 17: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

eksternal harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan didalam sekolah, (pendidik, siswa, tenaga kependidikan).

b. Akuntabel : artinya bahwa model manajemen yang diterapkan harus mengacu pada model-model yang telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional sedemikian sehingga penerapan serta implikasi yang dicapainya dapat diukur dengan jelas.

c. Efisien dan efektif : artinya bahwa manajemen sekolah diharapkan mempunyai unsur-unsur yang ramping, cepat dalam pengambilan keputusan, mempunyai pelaku manajemen yang kompeten dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya bagi unsur-unsur sekolah untuk berperan serta secara aktif dalam pengambilan keputusan.

Jenis program pengembangan dalam aspek manajemen harus didasarkan pada Evaluasi DIri

yang telah dilakukan sebelumnya. Walaupun demikian berikut ini diberikan beberapa

contoh program pengembangan sistem manajemen berbasis IT yang dianggap perlu :

1. Pengembangan Manajemen Administrasi Sekolah

2. Manajemen Keuangan (FMIS)

3. Manajemen Inventarisasi bangunan, ruang pembelajaran, peralatan, sarana pendukung pembelajaran. dll.

4. Pengembangan Manajemen Akademik (EMIS). Sistem yang dikembangkan hendaknya berupa sistem IT yang terintegrasi dan dapat diakses dengan mudah melalui intra/internet oleh para pendidik dan siswa. Sistem ini minimal harus mencakup informasi lengkap tentang hal-hal sebagai berikut :

a.Bidang Keahlian dan jumlah kelas yang dimiliki sekolahb.Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikanc.Jadwal Penyelenggaraan Pendidikan dan Praktikumd.Kurikulum, Bahan Ajar dan Modul Praktikume.Pekerjaan Rumah/Tugas f. Pengumuman hasil-hasil PR/Tugas/Ulangan g.Fasilitas komunikasi akademik antara siswa-siswa dan siswa-guru h.Nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan

5. Manajemen Perpustakaan

16 KERANGKA SBP

Page 18: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

6. Manajemen Penjaminan Mutu berupa sistem manajemen berbasis IT yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring mutu terhadap pelaksanakan semua program sekolah dan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai setiap tahun.

7. Manajemen unit Kewirausahaan

8. Manajemen unit Bisnis Sekolah (jika ada)

9. Manajemen Teaching Factory (jika ada)

Keberhasilan membangun sebuah manajemen sekolah yang baik tidak bisa dilakukan secara

langsung, akan tetapi dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain

a) menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen rencana anggaran

b) menurunnya jumlah komplain dari pemangku kepentingan internal (pendidik, siswa, tenaga kependidikan) atau eksternal (mitra kerjasama, masyrakat umum)

c) diperolehnya ISO 9001-2008

3.2 Peningkatan Mutu Pembelajaran

Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran utama dari semua

program pengembangan dan investasi yang dilakukan oleh sekolah. Pencapaian fokus

pengembangan ini tidak dapat dilakukan berdiri sendiri atau dengan upaya-upaya yang

bersifat parsial. Oleh karena itu tercapainya mutu pembelajaran harus dilihat sebagai hasil

akhir dari upaya peningkatan mutu banyak faktor seperti misalnya :

Unsur input :a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)b) peningkatan akses dan mutu siswa baruc) peningkatan mutu tenaga kependidikan terutama yang berhubungan langsung

dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)

Unsur proses :d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat hardware (peralatan

praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas, laboratorium, studio dll) maupun yang bersifat software (kurikulum, silabus, bahan ajar, panduan praktikum, dll)

e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data dan informasi akademik, dll)

f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum

17 KERANGKA SBP

Page 19: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

h) peningkatan mutu kegiatan siswa dalam bidang inovasi dan kreativitas i) peningkatan mutu kegiatan magang di industri

Unsur Output :j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerjak) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaanl) peningkatan pelatihan etika industri

Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang diusulkan dalam komponen-komponen biaya civil

work (CW), equipment (EQ), teaching and learning material (TLM), human resource

development (HRD), Partnership with industry (PWI), entrepreneuship enchancement (EE),

assessment and curriculum (AAC), harus dapat dikaitkan dengan sasaran peningkatan mutu

pembelajaran yang hendak dicapai tersebut. Hasil akhir dari program peningkatan mutu

pembelajaran harus dapat diukur dengan berbagai indikator kinerja seperti misalnya :

a) peningkatan nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran

b) peningkatan nilai UN lulusan, baik untuk mata ujian inti maupun keterampilan

c) peningkatan jumlah siswa yang memperoleh penghargaan/juara dalam lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan internasional

d) peningkatan pengakuan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan dan alumni dalam bentuk

meningkatnya daya saing lulusan,

meningkatnya gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja,

menurunnya waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama

meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di universitas ternama

e) perolehan akreditasi A dari BAN-SM dan institusi di salah satu negara OECD atau negara maju

3.3 Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

Fokus pengembangan ini sangat diperlukan oleh sekolah dalam mendukung berbagai

peningkatan dimana diperlukan keserasian hubungan atau kemitraan dengan industri.

Beberapa gagasan ditingkat nasional untuk meningkatkan kemitraan SMK dengan insdutri

18 KERANGKA SBP

Page 20: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

telah berhasil dilakukan baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Oleh

karena itu benchmarking dan studi banding ke sekolah-sekolah yang telah berhasil dan

dianggap sesuai dengan kebutuhan pengembangan dapat dilakukan.

Dalam hubungannya dengan program SBP SMK-SBI Invest ini, upaya penguatan hubungan

antara sekolah dan industri terutama untuk mendukung pengembangan program akademik

atau yang terkait dengan program akademik, antara lain :

1. Meningkatkan peran sekolah dalam pelaksanaan Platform Internasional di industri

lokal

2. Meningkatkan peran sekolah dalam pengembangan dan pelaksanaan Uji

Kompetensi Industri

Akan tetapi sekolah harus memperhatikan bahwa keberhasilan melaksanakan kedua hal

tersebut menuntut sekolah malakukan program pendahuluan untuk mempersiapkan mutu

sumber daya manusia dan fasilitas pendukung sedemikian sehingga diperoleh pengakuan

yang tinggi dari pihak industri atau pekerja industri. Oleh karena itu untuk mencapai

keberhasilan program ini dengan baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Pilih Technical Assitant yang ahli dalam bidang kerjasama industri dan Uji Kompetensi Indutri.

b. Bersama-sama dengan TA lakukan analisis untuk dapat memilih mitra-mitra industri yang paling sesuai untuk melaksanakan Platform Internasional dan merintis program Uji Kompetensi Industri.

c. Menyusun program-program yang dianggap relevant untuk melaksanakan Platform Internasional dan Uji Kompetensi Industri termasuk merencanakan investasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran program. Dalam hal ini program yang dikembangkan hendaknya memberikan implikasi positif terhadap peningkatan mutu proses pembelajran, daya saing lulusan dan bidang keahlian pokok sekolah.

d. Perluasan program untuk memperoleh pengakuan di tingkat nasional maupun internasional. Pengakuantersebut dapat berupa perolehan sertifikasi tingkat nasional maupun internasional.

19 KERANGKA SBP

Page 21: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Keberhasilan pelaksanaan fokus pengembangan ini selama 5 tahun dapat diukur dari

pencapaian hal-hal berikut,

a) peningkatan jumlah industri yang bekerjasama menggunakan platform internasional dan melaksanakan uji komptensi industri

b) peningkatan jumlah SDM sekolah yang memiliki sertifikat untuk melaksanakan uji kompetensi industri

c) meningkatnya jumlah industri tempat magang siswa

3.4 Peningkatan Kewirausahaan

Sasaran utama fokus pengembangan ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK

memiliki kemampuan kewirausahaan sedemikian sehingga memungkinkan lulusan SMK

menciptakan alternatif untuk bekerja sendiri atau menciptakan peluang kerja. Walaupun

demikian fokus pengmbangan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi lulusan SMK

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti politeknik atau universitas.

a. Pengembangan Program Kewirausahaan Siswa

Program Peningkatan Fokus Kewirausahaan ini dapat disusun dan dilaksanakan secara

sistematis melalui tahapan-tahapan dibawah ini.

1) Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa : sebagai langkah awal dari fokus pengembangan ini untuk memperkenalkan pengetahuan kewirausahaan kepada para siswa. Selanjutnya siswa yang berminat diharapkan membentuk kelompok-kelompok wirausaha dan menyusun rencana bisnis (business plan) dibawah bimbingan ahli dan guru kewirausahaan. Rencana bisnis tersebut mencakup paling tidak hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sumber daya manusia, modal usaha, manajemen, pemasaran dan proses produksi. Pada tahap ini sekolah harus dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan temasuk menyelenggarakan training-training yang perlu serta pengembangan web-site sebagai media komunikasi dan pemasaran.

2) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa : sekolah harus menciptakan sistem monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja kelompok wirausaha siswa. Sekolah juga harus menyediakan unit konsultasi bagi siswa pelaku kewirausahaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan kewirausahaan tersebut. Sekolah harus mampu melakukan evaluasi terhadap

20 KERANGKA SBP

Page 22: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

kelompok kewirausahaan yang performed atau unperformed. Selanjutnya bila dianggap perlu maka sekolah dapat menutup kelompok yang unperformed dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Untuk meningkatkan transparasi maka sekolah dapat mengundang independent team dan public accountant untuk melakukan evaluasi kinerja dan keuangan kelompok wirausaha tersebut.

3) Pengembangan Program Keberlanjutan : Pergantian personil siswa yang aktif dalam setiap kelompok kewirausahaan dari waktu ke waktu tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kinerja program kewirausahaan siswa maka sekolah perlu mengembangkan partnership dengan industri, peningkatan keterampilan siswa melalui pemagangan di industri, pelatihan akuntasi, dll. Selain itu pelatihan web-site juga diperlukan untuk memanfaatkan media internet sebagai sarana publikasi, pemasaran dan interaksi dengan pelanggan.

b. Unit Bisnis Sekolah dan Teaching Factory

Dalam skala yang lebih besar maka sekolah harus dapat pula membentuk kegiatan

kewirausahaan dengan pola bisnis profit yang lebih tangible. Unit ini terdiri dari 2 (dua)

jenis yaitu (1) Unit Bisnis Sekolah dan (2) Teaching Factory.

Unit Bisnis dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut (lihat referensi :

Industri Berbasis SMK – Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) :

Mendorong keunggulan bidang keahlian dan kompetensi pokok sekolah

Diharapkan memberikan manfaat berganda yaitu memberikan peningkatan skill para siswa, meningkatkan peluang diversifikasi bidang kewirausahaan siswa dan meningkatkan peran sekolah dalam mendorong ekonomi daerah

Mendorong kerjasama sekolah dengan industri dalam kegiatan yang lebih nyata dan terukur

Memposisikan sekolah sebagai bagian dari production line atau mitra industri dengan kompetensi dan mutu produksi yang sesuai dengan standar industri

Memperluas peluang guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar industri

Meningkatkan manfaat dan keberlanjutan investasi yang dimiliki sekolah melalui pendekatan bisnis

21 KERANGKA SBP

Page 23: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Unit Bisnis Sekolah di setiap sekolah yang telah mempunyai kemampuan yang cukup dalam

hal kompetensi industri dan memiliki mitra industri kemudian dapat membangun

kemitraan yang lebih permanen dengan industri sedemikian sehingga produk-produk dari

unit bisnis yang dimiliki secara langsung menjadi bagian dari jalur produksi mitra industri.

Sampai saat ini, kegiatan unit bisnis tersebut telah mulai dirintis di berbagai SMK diseluruh

Indonesia dalam 2 (dua) lini yaitu :

1. Lini Produksi Manufaktur dalam beberapa jenis kegiatan bisnis sepet i:

a. produksi mesin perkakasb. perakitan PC dan Notebookc. perakitan sepeda motord. perakitan mobile. perakitan alat pertanian

2. Lini Layanan Perdagangan dan jasa dalam beberapa jenis kegiatan bisnis seperti :

a. layanan perdaganganb. produk pangan c. jasa perhoteland. jasa perawatan kecantikane. jasa senif. jasa konstruksig. jasa repair &maintenance

Dalam program mengembangkan Unit Bisnis Sekolah melalui program SBP SMK-SBI Invest

ini perlu dilakukan langkah-langkah rencana bisnis (business plan) yang professional

dengan bantuan ahli mengingat adanya aspek resiko bisnis. Beberapa pendekatan yang

perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana bisnis tersebut antara lain :

1. Akurasi dalam melakukan analisa peluang dan pasar, modal awal (initial capital) dalam aspek investasi dan kompetensi SDM yang diperlukan

2. Komprehensif dalam melakukan program persiapan seperti misalnya program pelatihan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi industri sesuai dengan standar yang dibutuhkan

3. Efisien dalam merencanakan proses produksi termasuk dalam pemilihan teknologi dan desain produk

4. Seksama dalam mempertimbangkan aspek-aspek hukum korporasi (corporate law) dan bisnis (business law) yang berlaku

22 KERANGKA SBP

Page 24: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

5. Kemampuan yang baik dalam menyusun tim manajemen yang kredibel dan kompeten

Teaching Factory sesuai dengan referensi (Industri Berbasis SMK – Untuk Meningkatkan

Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) maka Teaching Factory dimaksudkan

menjadikan sekolah sebagai unit integrator bisnis dan produksi. Dalam hal ini sekolah

menjalin jaringan dengan sekolah (SMK) lain sebagai pemasok komponen-komponen

produk yang hendak diproduksi. Teaching Factory diharapkan dibangun oleh sekolah yang

telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan cukup untuk melaksanakan proses

produksi lengkap dari tahap desain, proses produksi dan pemasaran serta mampu

menjamin kegiatan bisnis secara keberlanjutan.

Gambar 3. Pola Teaching Factory

Dalam sebuah Teaching Factory diharapkan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan

pelaksanaan seluruh kegiatan bisnis dari tahap desain, proses produksi sampai pada

pemasaran. Oleh karena itu penyesuaian kurikulum dan palaksanaannya membutuhkan

pendekatan dan penyesuaian dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.

23 KERANGKA SBP

Unit Bisnis SMK-A

Unit Bisnis SMK-B

Unit Bisnis SMK-C

Teaching Factory SMK-D(Integrator)

Pasar

Sister

Sister

Lain

Page 25: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam mengmbangkan Teaching

Factory sama dengan pengembangan Unit Bisnis akan tetapi dalam skala yang lebih besar

dan lengkap terutama dalam penyediaan modal, investasi, SDM, kompetensi dan

manajemen.

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan fokus program ini maka beberapa implikasi

terhadap kondisi sekolah adalah sebagai berikut :

a) Peningkatan jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaanb) Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswac) Peningkatan jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok

kewirausahaan siswad) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kewirausahaane) Peningkatan jumlah sisa hasil usaha (revenue) setiap kelompok kewirausahaan

siswaf) Jumlah dan jenis Unit Binis Sekolahg) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kompetensi industrih) Pengembangan Teaching Factory

Struktur penulisan BAB III

Setiap Fokus Pengembangan dalam Bab III ini harus memuat:1. Deskripsi Program Pengembangan untuk setiap Fokus Pengembangan

Setiap Fokus Pengembangan diuraikan dalam bentuk uraian dalam apsek-aspek berikut :

JUDUL PROGRAM :(Tuliskan Judul Fokus Pengembangan yang sesuai : Fokus Pengembangan 1, 2, 3, atau 4)

LATAR BELAKANG :

Bagian ini menjelaskan pentingnya fokus pengembangan ini ditinjau dari kondisi SMK di Indonesia saat ini dalam konteks peningkatan mutu SMK menuju SMK-BI. Latar belakang program pengembangan disesuaikan pula dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang dilakukan pada bagian evaluasi diri

RASIONAL :

Bagian ini menjelaskan keterkaitan perlunya melakukan peningkatan mutu aspek pengembangan yang terkait dengan sasaran SMK BI berdasarkan dan hasil-hasil evaluasi diri (analisis lingkungan internal). Penjelasan hendaknya mencakup keterkaitan antara sasaran pengembangan yang hendak dicapai melalui program ini dalam 5 tahun mendatang dengan sasaran SMK BI untuk aspek yang sama.

MEKANISME DAN RANCANGAN

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah sistematis dan bertahap yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dari setiap program pengembangan. Langkah-langkah tersebut dapat berupa sub-program yang

24 KERANGKA SBP

Page 26: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

secara berturutan sedemikian sehingga dalam kurun waktu 5 tahun mendatang sasaran akhir setiap program pengembangan akan dicapai.

KEBERLANJUTAN : Bagian ini menjelaskan bagaimana upaya sekolah untuk menjaga keberlanjutan fokus pengembangan ini setelah 5 tahun mendatang. Dalam hal ini termasuk strategi perolehan biaya yang mungkin dibutuhkan. Penjelasan ini merefleksikan kemampuan sekolah menjaga adanya peningkatan yang berkelanjutan dari aspek-aspek yang berhubungan dengan fokus pengembangan ini.

PENANGGUNG JAWAB PROGRAM : Satu atau dua orang guru dapat ditugaskan sebagai penanggung jawab program pengembangan ini dengan tugas memantau pelaksanaan, menganalisa hasil-hasil yang dicapai secara bertahap sesuai jadwal program, melakukan penyesuaian jika dianggap perlu serta membuat laporan secara periodik.

Tuliskan rincian program untuk masing-masing fokus pengembangan tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-1

2. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja adalah indikator kuantitatif atau kualitatif yang dapat mengukur capaian program pengembangan masing-masing Fokus Pengembangan. Indikator Kinerja terutama dimaksudkan untuk mengukur implikasi yang dihasilkan oleh setiap program pengembangan pada aspek-aspek pengembangan sekolah yang terkait baik terhadap peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta kegiatan lainnya baik peningkatan mutu Unit Bisnis maupun Teaching Factory. Indikator Kinerja harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Mempunyai metode perhitungan (atau pengukuran) yang jelas. Setiap SBP harus menjelaskan cara perhitungan Indikator Kinerja yang digunakan.

2. Mempunyai ketercapaian yang realistis. Sesuai dengan baseline yang diperoleh, serta efisiensi dan efektivitas program pengembangan yang akan dilaksanakan maka peningkatan ketercapaian angka indikator kinerja untuk mid- dan final-term yang reasitis dapat diperkirakan.

3. Mempunyai kesesuaian dengan kapasitas diri yang dimiliki oleh SMK. Perencanaan setiap Indikator Kinerja hendaknya sesuai dengan kapasitas serta modal dasar yang telah dimiliki oleh masing-masing SMK. Target yang terlalu tinggi untuk kapasitas dan modal dasar yang relatif rendah akan menyebabkan beban yang berlebihan bagi semua sivitas akademika untuk mencapai target tersebut sehingga memungkinkan terbengkalainya tugas-tugas pokok. Sebaliknya target yang terlalu rendah bagi SMK yang telah mempunyai kapasitas dan modal dasar yang besar akan menyebabkan program pengembangan menjadi tidak efektif dan tidak menghasilkan peningkatan mutu seperti yang diharapkan.

IINDIKATOR KINERJA, lihat WS-2.

1. Masing-masing kelompok Indikator Kinerja diukur pada kondisi Baseline, Mid-term dan Final-term.a. Baseline adalah kondisi awal dimulainya program (2009) yang merupakan angka rata-rata kondisi

selama 2006 – 2008b. Mid-term adalah kondisi setelah program berjalan 3 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan

yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 3 tahun pelaksanaan program)

c. Final-term adalah kondisi setelah program berjalan 5 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 5 tahun pelaksanaan program)

2. Pada saat pelaksanaan pendampingan penyusunan SBP. SMK harus mengisi kondisi Baseline atau akumulasi kondisi SMK selama 3 tahun sebelumnya.

25 KERANGKA SBP

Page 27: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Tabel berikut ini menunjukkan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan panduan untuk mengukur ketercapaian masing-masing program pengembangan baik ke-4 fokus pengembangan atau sub-program pengembangan yang akan direncanakan.Tuliskan rincian Indikator Kinerja tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-2

26 KERANGKA SBP

Page 28: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

BAB IV

ALOKASI ANGGARAN

Bab IV - Alokasi anggaran berisikan tentang rekapitulasi kebutuhan anggaran pengembangan

untuk 7 komponen pembiayaan sampai dengan 2013 yang meliputi:

1. Civil Works (CW) : Rp.....................................

2. Equipment (EQ) : Rp.....................................

3. Teaching & Learning Materials (TLM) : Rp....................................

4. Human Resources Development (HRD) : Rp....................................

5. Partnership with Industry (PWI) : Rp....................................

6. Enhanced Entreupreuneurship (EE) : Rp………………………………..

7. Assessment and Curriculum (AAC) : Rp………………………………..

TOTAL : Rp…………………………………..

Rekapitulasi tersebut diambil dari WS-3 : RINCIAN ALOKASI ANGGARAN.

27 KERANGKA SBP

Page 29: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

BAB V

PENUTUP

Berisi saran dan harapan

28 KERANGKA SBP

Page 30: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran SBP terdiri dari:

1. Working Sheet (WS) – 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan

2. Working Sheet (WS) – 2 : Indikator Kinerja

3. Working Sheet (WS) – 3 : Rincian Alokasi Anggaran

4. Working Sheet (WS) – 4 : Jadual Pelaksanaan

5. Site/Master Plan Sekolah

6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)

7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)

8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)

9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)

10. Spesifikasi Teknis Peralatan

11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)

29 KERANGKA SBP

Page 31: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

FORMAT – FORMAT WORKING SHEET (WS)

1. WS-1. Uraian rinci program dan sub-program pengembangan

FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM Kondisi saat iniKesenjangan yang

terjadi Kondisi yang diharapkan

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.1.

Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT

1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

2.2. Peningkatan mutu hasil pembelajaran

2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul

2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.

3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

3.1.

Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.

3.2. Pengembangan Diklat untuk pekerja industri

3.3.Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.

3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa

4.2.Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa

4.3. Peningkatan unit produksi

30 KERANGKA SBP

Page 32: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

2. WS-2 Indikator Kinerja

FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA

Baseline

(2009)

%

Mid-Term(2011)

Final-Term

(2013)

TargetTarget

100%

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

1.1.1. Meningkatnya % PK yang memperoleh akreditasi A dari BAN-SM. (PK terakreditasi : ∑ PK x 100 = %hasil

1.1.2. Memperoleh akreditasi dari institusi yang diakui di negara OECD/negara maju. (1 Akrditasi 50% >1 PK 100%, belum punya 0 % )

100%

100%

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

1.2.1. Meningkatnya efisiensi waktu dalam menyusun dokumen perencanaan anggaran. (Lihat Jadwal action Plan )

100%

1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT

1.3.1. Berfungsinya FMIS dan EMIS. (Berfungsi sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak berfungsi 0% )

100%

1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000

1.4.1. Terjadinya peningkatan kualitas manajemen secara berkelanjutan (continuous quality improvement) ISO 9001-2008. ( baru dokumentasi 10 %, internal audit 20 %, External Audit 40 % , Tersertifikat 60 % surviellance 80 % , 2 x surviellace (Continuos Improvement) 100% belum memeruhi 0 %

100%

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran 2.1.1. Meningkatnya jumlah ruang kelas dilengkapi sarana berbasis TIK. (Bertambah sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada penambahan 0% )

2.1.2. Berfungsinya sarana Standard Training Workshop.

100%

100%

31 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

Page 33: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA

Baseline

(2009)

%

Mid-Term(2011)

Final-Term

(2013)

TargetTarget

100%

(Berfungsi sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak berfungsi 0% berlaku samapai 2.1.6)

2.1.3. Berfungsinya sarana Standard Advanced Training.2.1.4. Memiliki dan berfungsinya sarana Tempat Uji

Kompetensi (TUK) Internasional.2.1.5. Berfungsinya sarana Teaching Factory.2.1.6. Berfungsinya sarana Self Access Study.

100%100%

100%100%

2.2. Peningkatan mutu hasil pembelajaran

2.2.1. Meningkatnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat sesuai dengan bidang kerja/kompetensinya. (Meningkat sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai 2.2.9)

2.2.2. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN inti.

2.2.3. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN keterampilan.

2.2.4. Meningkatnya % lulusan memiliki TOEIC ≥ 400.2.2.5. Meningkatnya % pendidik memiliki TOEIC ≥ 500,

kecuali guru Bahasa Inggris memiliki TOEIC ≥ 600.2.2.6. Meningkatnya % tenaga kependidikan (kepala

sekolah) memiliki TOEIC ≥ 600.2.2.7. Meningkatnya % guru Mata Pelajaran Sains,

Matematika dan Inti Kejuruan menggunakan Bahasa Inggris (pengajaran bilingual).

2.2.8. Meningkatnya jumlah siswa memperoleh penghargaan/juara yang sesuai kompetensi pada tingkat nasional dan internasional.

2.2.9. Meningkatnya jumlah industri yang bekerjasama untuk melaksanakan uji komptensi industri.

100%

100%

100%

100%100%100%

100%

100%

100%

32 KERANGKA SBP

Page 34: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA

Baseline

(2009)

%

Mid-Term(2011)

Final-Term

(2013)

TargetTarget

100%

2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul

2.3.1. Bertambahnya jumlah bahan ajar dalam bentuk soft copy. (Bertambah sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada penambahan 0% berlaku samapai 2.3.2)

2.3.2. Bertambahnya jumlah bahan pembelajaran dalam bentuk e-learning.

2.3.3. Memiliki bank soal dalam bentuk hard dan soft copy sesuai dengan tuntutan kompetensi/kurikulum terbaru. (Seluruh mata pelajaran 100%, sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak memiliki 0% )

100%

100%

100%

2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.

2.4.1. Meningkatnya nilai rata-rata kelas untuk semua mata pelajaran. ( sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 2.4.3)

2.4.2. Meningkatnya nilai rata-rata UN.2.4.3. Meningkatnya % lulusan yang bekerja di industri

bertaraf internasional (multinasional).

100%

100%

100%

3. Penguatan Hubungan Sekolah dengan Industri

3.1. Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.

3.1.1. Memiliki MOU untuk bekerjasama dengan industri.( minimal 20 Industri dalam negeri dan 10 industri bertaraf internasional 100%, (1-5 industri Indus-Nas +1 industri internasional 25 %, ), (6-10 indus nasional + 2 Industri Internasional 50 % ), belum memiliki 0 %

100%

3.2. Pengembangan Diklat untuk pekerja industri 3.2.1. Meningkatnya jumlah dan jenis paket diklat advance 100%

33 KERANGKA SBP

Page 35: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAM INDIKATOR KINERJA

Baseline

(2009)

%

Mid-Term(2011)

Final-Term

(2013)

TargetTarget

100%

untuk masyarakat/industri. (sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 3.4.1)

3.3. Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.

3.3.1. Meningkatnya jumlah mitra industri lokal menggunakan Platform Internasional.

100%

3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

3.4.1. Meningkatnya jumlah SDM pemegang sertifikat uji kompetensi industri.

100%

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa

4.1.1. Meningkatnya jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan (inkubator bisnis). (sebagian besar 75 % , sebagaian kecil 25 %, tidak ada peningkatan 0% berlaku sampai no 4.3.1)

4.1.2. Meningkatnya jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok kewirausahaan siswa.

100%

4.2. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa

4.2.1. Meningkatnya prosentase jumlah lulusan yang berwirausaha.

4.2.2. Meningkatnya peluang usaha dan peluang bekerja bagi lulusan.

100%

100%

4.3. Peningkatan unit produksi 4.3.1.Meningkatnya prosentase income generating unit (IGU) terhadap operasional sekolah.

100%

3. WS-3 : Rincian Alokasi Anggaran Per Tahun

34 KERANGKA SBP

Page 36: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

FOKUS PENGEMBANGANWAKTU KOMPONEN BIAYA BIAYA

TOTAL2010 2011 2012 2013 CW EQ TLM HRD PWI EE AAC (RP)

1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

- Pelatihan- ………………dst

50 25 50

125

125

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

1.3. Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT

1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000 SUB-TOTAL 1

2 Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran - - - Pengadaan Bangunan (contoh saja) - Pengadaan Peralatan(contoh saja)- ………………dst

300100

200200

200100

300100

1000500

1500

2.2. Peningkatan mutu hasil

pembelajaran

2.3. Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul

2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.

35 KERANGKA SBP

Page 37: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

SUB-TOTAL 2

3Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

3.1.

Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.

3.2.Pengembangan Diklat untuk pekerja industri

3.3.

Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.

3.4.

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

SUB-TOTAL 2

4Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa

4.2.

Pengembangan system monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa

4.3. Peningkatan unit produksi SUB-TOTAL 4

BIAYA TOTAL

KETERANGAN FORMAT WS-3

CW = Civil Work; EQ = Equipment; TLM = Teaching and Learning Materials; HRD = Human Resource Development; PWI = Partnership With Industry; EE = Entrepreneuship Enhancement; AAC = Assessment And Curriculum

36 KERANGKA SBP

Page 38: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

4. WS – 4 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN

WS-4.1 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan – 1

FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

a. Pelatihan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah untuk memimpin institusi yang besar dan kompleks

b.Pelatihan tenaga kependidikan bersertifikasi dalam bidang administrasi dan keuangan, perpustakaan, teknisi/laboran

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

a. Technical Assistant pengembangan SBP di sekolah aliansi.

b. Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi atau perusahaan terpilih.

c. Pengembangan dan penyusunan SBP di sekolah aliansi

1.3. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis IT

a. Technical Assistant pengembangan Manajemen Akademik Berbasis IT.

b. Pengembangan Basis Data Akademik dan Web Site Sekolah

c. Pengembangan EMIS, FMIS dan BKK

d.Pengembangan Sistem Manajemen Keilmuan (Knowledge Management System = KMS)

1.4 Sertifikasi ISO 9001:2000

a. Technical Assistant ISO 9001 : 2000

b. Penyusunan dan pengusulan ISO 9001 : 2000

37 KERANGKA SBP

Page 39: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

WS-4.2 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 2

FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

a. Technical Assistant bidang pengembangan fasilitas akademik

b.Penyusunan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan pengembangan sarana laboratorium.

c. Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan).

2.2. Peningkatan Mutu Hasil Pembelajaran

a. Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi yang besar.

b. Pengembangan metodologi pembelajaran berbasis e-learning.

2.3. Pemanfaatan IT Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Modul

a. Technical Assistant bidang pengembangan bahan ajar berbasis IT

b. Pengembangan EMIS

c. Pengembangan bahan ajar/modul berbasis IT.

d. Pelatihan pemanfaatan bahan ajar/modul berbasis IT

e. Pengembangan e-library

f. Pengembangan dry-lab

2.4 Peningkatan Pembelajaran Akademik Adaptif dan Produktif.

a. Pengkajian dan pengembangan kurikulum untuk peningkatan penguasaan matematika dan IPA.

b. Peningkatan mutu guru dalam bidang matematika dan IPA

38 KERANGKA SBP

Page 40: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

WS-4.3 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 3

FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

3.1. Meningkatkan Kemitraan Antara SMK dan Industri Dalam Bidang Akademik.

a. Technical Assistant bidang kerjasama sekolah dan industri dalam bidang akademik

b. Lokakarya Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri dalam bidang akademik

c.Pengembangan program dan pelaksanaan kerjasama dengan industri dalam bidang akademik

3.2. Pengembangan Diklat Untuk Pekerja Industri

a. Lokakarya pengembangan diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri setempat

b. Pengembangan program dan pelaksanaan Diklat.

3.3. Pengembangan Standar dan Platform Internasional di Industri Lokal.

a.

Technical Assistant bidang pengembangan platform Internasional

b. Lokakarya standar dan Pengembangan Platform Internasional

c.

Pemanfaatan standar dan platform internasional di industri

3.4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

a. Technical Assistant bidang Uji Kompetensi Industri

b. Pengembangan sistem dan unit pelaksana Uji Kompetensi

c. Pelaksanaan Uji Kompetensi secara berkala

39 KERANGKA SBP

Page 41: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

WS-4.4 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 4

FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1. Pengembangan Kelompok Kewirausahaan Siswa

a. Technical Assistant bidang pengembangan wirausaha

b. Lokakarya dan penyusunan program Kewirausahaan Siswa SMK.

c. Pembentukan kelompok kewirausahaan siswa dan penyusunan jadwal pelaksanaan.

4.2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Kewirausahaan Siswa

a. Pengembangan Mata Pelajaran Kewirausahaan

b. Peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi tenaga pendidik

c. Pengembangan unit konsultasi kewirausahaan

d. Pengembangan Basis Data Kewirausahaan Berbasis ICT

4.3. Peningkatan Unit Produksi

a. Pengembangan web-site unit produksi

b. Peningkatan kerjasama dengan industri dan kelompok wirausaha masyarakat

40 KERANGKA SBP

Page 42: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

41 KERANGKA SBP

Page 43: Revisi 30sept2009 - Kerangka Sbp

Secara ideal rencana pengembangan sekolah melalui program School Business Plan (SBP) SMK SBI 2009 – 2013 ini menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari langkah-langkah sekolah dalam pencapaian dan mewujudkan misi sekolah secara keseluruhan

yaitu mencapai profil SMK SBI yang diharapakan. Sehingga program-program dalam SBP harus dilihat sebagai kelanjutan atau

pengayaan yang terintegrasi dengan program-program pengembangan yang telah atau sedang dilakukan oleh sekolah.

42 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP