Review Jurnal Internasional
-
Upload
wiranthari-dwinanda-ida-ayu -
Category
Documents
-
view
1.064 -
download
88
description
Transcript of Review Jurnal Internasional
JURNAL INTERNASIONAL
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
METODE RGEC PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI
Oleh:
IDA AYU WIRANTHARI DWINANDA
1106205016
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
JURNAL 1
Judul: Seema Mishra, Dr. Kirti Agarwal. 2013. Measuring Performance of Banks Using
CAMELS Model: A Comparative Study of CBI and IB. International Journal Of
Management Research and Review. IJMRR/ May 2013/ Volume 3/Issue 5/Article No-
11/2914-2922.
Tujuan Untuk menganalisa kinerja keuangan bank
dan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan.
Dasar Teori Capital Adequacy Ratio (CAR), Assets
Quality, Management (Manajemen),
Earnings (Rentabilitas), Liquidity
(Likuiditas), Sensitivity to Market Risk
(Sensitivitas terhadap risiko pasar).
Variabel Variabel Independen: Permodalan,
Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen,
Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas
terhadap risiko pasar.
Variabel Dependen: Kinerja Bank CBI dan
IB.
Instrumen CAMELS Model
Hipotesis CAR dari CBI (Central Bank of India) lebih
baik dari IB (Indian Bank). Debt/equity
rasio harus kurang sehingga Bank India
menguasai lebih sedikit dibandingkan CBI.
Dalam hal kualitas asset, CBI lebih baik
dibandingkan dengan IB. Berdasarkan
manajemen kualitas kami dapat
menyimpulkan bahwa CBI mengelola lebih
baik dibandingkan IB. Dalam hal
penghasilan kualitas IB berkinerja lebih
1
baik. Dalam hal likuiditas kedua bank relatif
setara.
Metodologi Lokasi Penelitian: India
Teknik Analisis: Parameter
CAMELS
Subjek: Central Bank of India (CBI)
dan Indian Bank (IB)
Objek: Kinerja keuangan bank dari
CBI dan IB periode 2008-2012
Pengumpulan data: Melakukan
observasi terhadap Buletin IBA
tahunan dan bulanan, tabel statistik
yang berkaitan dengan bank-bank di
India, dan data dari bulletin tahunan
serta laporan tahunan dari Bank
India.
Simpulan 1. CAR dari CBI (Central Bank of
India) lebih baik dari IB (Indian
Bank).
2. Debt/equity rasio harus kurang
sehingga Bank India menguasai
lebih sedikit dibandingkan CBI.
3. Dalam hal kualitas asset, CBI lebih
baik dibandingkan dengan IB.
4. Berdasarkan manajemen kualitas
kami dapat menyimpulkan bahwa
CBI mengelola lebih baik
dibandingkan IB.
5. Dalam hal penghasilan kualitas IB
berkinerja lebih baik. Dalam hal
likuiditas kedua bank relatif setara.
2
JURNAL 2
Judul: Minhoon Khan Laghari, Dr. Amant Ali A Jalbani, dan Iram Rani. 2011. Comparative
Analysis of NBP & MCB Performance under CAMELS Model. Interdisciplinary
Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 3, No. 1. May 2011.
Tujuan Untuk meneliti kinerja dari NBP (National
Bank of Pakistan) dan MCB (Muslim
Commercial Bank) dengan menggunakan
indikator model CAMELS.
Dasar Teori Capital Adequacy Ratio (CAR), Assets
Quality, Management (Manajemen),
Earnings (Rentabilitas), Liquidity
(Likuiditas), Sensitivity to Market Risk
(Sensitivitas terhadap risiko pasar).
Variabel Variabel Independen: Permodalan,
Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen,
Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas
terhadap risiko pasar.
Variabel Dependen: Kinerja Keuangan
Bank NBP dan MCB.
Instrumen
Hipotesis 1. Studi komparatif menyarankan
bahwa NBP dan MCB tampil lebih
baik selama periode yang dikaji.
2. NBP telah mempertahankan
posisinya sebagai bank Pakistan
terbesar [di bawah dukungan kuat
pemerintah] dan meskipun terdapat
beberapa indikator lemah seperti
menurunnya investasi, over staffing,
NPL besar, intervensi politik dan
3
biaya administrasi yang tinggi, NBP
muncul sebagai bank finansial kuat.
3. MCB setelah diprivatisasi membuat
peningkatan substansial dan juga
muncul sebagai sebuah bank yang
kuat.
4. Sementara deposito kedua bank
tumbuh, investasi sedang mengalami
penurunan.
5. Kecenderungan peningkatan rasio
ROA menunjukkan bahwa Bank
(NBP & MCB) mendapatkan
keuntungan lebih pada aset mereka,
dengan demikian memberikan cara
untuk meningkatkan keuntungan.
Namun, kecenderungan menurun
dari total pendapatan terhadap total
Aktiva NBP maupun MCB
menunjukkan bahwa pengeluaran
meningkat secara proporsional.
6. Kedua bank telah berhasil
meningkatkan rasio ROA, ROE, dan
rasio ROD mereka pada tahun 2001.
ROA, ROE dan ROD MCB tetap
tertinggi dan NBP yang terendah di
antara keduanya.
Metodologi Lokasi Penelitian: Pakistan
Teknik Analisis: Parameter
CAMELS
Subjek: National Bank of Pakistan
4
dan Muslim Commercial Bank
Objek: Kinerja keuangan bank dari
NBP dan MCB periode 1996-2005.
Simpulan 1. Studi komparatif menyarankan
bahwa NBP dan MCB tampil lebih
baik selama periode yang dikaji.
2. NBP telah mempertahankan
posisinya sebagai bank Pakistan
terbesar [di bawah dukungan kuat
pemerintah] dan meskipun terdapat
beberapa indikator lemah seperti
menurunnya investasi, over staffing,
NPL besar, intervensi politik dan
biaya administrasi yang tinggi, NBP
muncul sebagai bank finansial kuat.
3. MCB setelah diprivatisasi membuat
peningkatan substansial dan juga
muncul sebagai sebuah bank yang
kuat.
4. Sementara deposito kedua bank
tumbuh, investasi sedang mengalami
penurunan.
5. Kecenderungan peningkatan rasio
ROA menunjukkan bahwa Bank
(NBP & MCB) mendapatkan
keuntungan lebih pada aset mereka,
dengan demikian memberikan cara
untuk meningkatkan keuntungan.
Namun, kecenderungan menurun
dari total pendapatan terhadap total
Aktiva NBP maupun MCB
5
menunjukkan bahwa pengeluaran
meningkat secara proporsional.
6. Kedua bank telah berhasil
meningkatkan rasio ROA, ROE, dan
rasio ROD mereka pada tahun 2001.
ROA, ROE dan ROD MCB tetap
tertinggi dan NBP yang terendah di
antara keduanya.
6
JURNAL 3
Judul: Apostolos G. Christopoulos, John Mylonakis (Corresponding Author), dan Pavlos
Diktapanidis. 2011. Could Lehman Brothers’ Collapse Be Anticipated? An
Examination Using CAMELS Rating System. International Business Research Vol. 4,
No. 2; April 2011.
Tujuan Untuk meneliti apakah runtuhnya suatu
bank disebabkan oleh krisis saat ini atau
hasil dari kegagalan perusahaan.
Dasar Teori Capital Adequacy Ratio, Asset Quality
Ratio, Management Quality Ratio, Earnings
Ratio, Liquidity Ratio and Sensitivity to
Market Risk Ratio.
Variabel Variabel Independen: Permodalan,
Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen,
Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas
terhadap risiko pasar.
Variabel Dependen: Kinerja keuangan
perusahaan Lehman Brothers.
Instrumen
Hipotesis Analisis CAMELS menunjukkan bahwa
keruntuhan sebuah perusahaan tidak hanya
disebabkan oleh meluasnya wabah krisis.
Metodologi Lokasi Penelitian: Lehman Brothers,
Amerika Serikat.
Teknik Analisis: Parameter
CAMELS.
Subjek: Perusahaan Lehman
Brothers.
7
Objek: Kinerja keuangan Lehman
Brothers periode 2003-2007.
Simpulan 1. Analisis CAMELS menunjukkan
bahwa keruntuhan sebuah
perusahaan tidak hanya disebabkan
oleh meluasnya wabah krisis.
2. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat kredit berupa hutang
yang buruk dan meragukan saat
manajemen tidak bersedia dan tidak
mampu untuk merekayasa
kemundurannya.
8
JURNAL 4
Judul: Mihir Dash and Annyesha Das. 2013. Performance Appraisal of Indian Banks Using
CAMELS Rating. The IUP Journal of Bank Management, Vol. XII, No. 2, 2013.
Tujuan Untuk menganalisa dan membandingkan
kinerja bank sektor publik dan bank
swasta/asing di India dengan menggunakan
kerangka CAMELS.
Dasar Teori CAMELS
Variabel Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif,
Kesehatan Manajemen, Rentabilitas dan
Profitabilitas, Likuiditas serta Sensitivitas
terhadap risiko pasar.
Instrumen
Hipotesis Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank
swasta/asing bernasib lebih baik daripada
bank sektor publik pada sebagian besar
faktor CAMELS di periode penelitian. Dua
faktor kinerja yang lebih baik dari bank
swasta/asing adalah manajemen kesehatan
dan pendapatan dan profitabilitas.
Metodologi Lokasi Penelitian: India
Teknik Analisis: Metode CAMELS
Subjek: 58 bank yang beroperasi di
India (29 bank sektor publik dan 29
bank swasta/asing)
Objek: Kinerja keuangan 58 bank
yang beroperasi di India dalam
periode 2003-2008.
Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank
9
swasta/asing bernasib lebih baik daripada
bank sektor publik pada sebagian besar
faktor CAMELS di periode penelitian. Dua
faktor kinerja yang lebih baik dari bank
swasta/asing adalah manajemen kesehatan
dan pendapatan dan profitabilitas.
10
JURNAL 5
Judul: Renny Nur’ainy, Bagus Nurcahyo, Sri Kurniasih A., and Sugiharti B. 2013.
Implementation of Good Corporate Governance and Its Impact on Corporate
Performance: The Mediation Role of Firm Size (Empirical Study from Indonesia).
Global Business & Management Research: An International Journal Vol. 5, Nos. 2 & 3,
2013.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
dampak dari penerapan good corporate
governance pada kinerja perusahaan diukur
dengan EVA.
Dasar Teori Agency Theory
Variabel Variabel Independen: Good
Corporate Governance
Variabel Dependen: Ukuran
Perusahaan dan Kinerja Perusahaan
Instrumen
Hipotesis H1: Penerapan GCG memiliki dampak
langsung terhadap kinerja perusahaan
diukur dengan EVA.
H2: Penerapan GCG memiliki efek tidak
langsung pada kinerja perusahaan diukur
dengan EVA melalui ukuran perusahaan.
Metodologi Lokasi Penelitian: Indonesia Stock
Exchange (IDX)
Teknik Analisis: Statistik deskriptif
dan Path Analysis.
Populasi dan Sampel: Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di IDX
pada periode 2006-2010.
11
Teknik Pengambilan Sampel:
Purposive Sampling Technique.
Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi GCG dapat mempengaruhi
secara langsung pada kinerja perusahaan
diukur dengan EVA, dan juga menunjukkan
pengaruh secara tidak langsung melalui
ukuran perusahaan. Dengan kata lain,
ukuran perusahaan memiliki peran mediasi
dalam dampak dari penerapan good
corporate governance pada kinerja
perusahaan.
12
JURNAL 6
Judul: Maria Aluchna. Department of Management Theory, Warsaw School of Economics,
Warsaw, Poland. 2009. Does good corporate governance matter? Best practice in
Poland. Management Research News Vol. 32 No. 2, 2009 pp. 185-198.
Tujuan Untuk menyelidiki hubungan antara
kepatuhan terhadap penerapan tata kelola
perusahan dan kinerja perusahaan di
Polandia.
Dasar Teori Good Corporate Governance
Variabel Variabel Dependen: Tata Kelola
Perusahaan
Variabel Independen: ROI (Return
On Investment) dan Tobin’s q
Instrumen
Hipotesis Dalam penelitian menunjukkan bahwa
kepatuhan terhadap penerapan tata kelola
perusahaan di Polandia terkait dengan
pengembalian investasi yang lebih rendah
(lower return on investment).
Metodologi Lokasi Penelitian: Polandia
Teknik Analisis: Regresi
Objek Penelitian: Perusahaan-
perusahaan yang dinilai oleh
investor institusional dan menerima
penghargaan tata kelola perusahaan
(55 perusahaan pada tahun 2004, 65
perusahaan pada tahun 2005, dan 66
perusahaan pada tahun 2006).
Simpulan Hasil yang diperoleh menunjukkan beragam
13
hasil tidak mendukung asumsi bahwa ROI
dan Tobin’s q lebih tinggi pada perusahaan-
perusahaan yang patuh terhadap penerapan
tata kelola perusahaan.
14
JURNAL 7
Judul: Iqbal Mahmood dan Zaheer Abbas. International Islamic University, Islamabad, Pakistan.
2011. Impact of Corporate governance on Financial Performance of Banks in
Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business April 2011,
Vol. 2; No. 12.
Tujuan Secara empiris mengeksplorasi pengaruh
tata kelola korporasi terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan di
Pakistan.
Dasar Teori Good Corporate Governance
Variabel Variabel Dependen: ROA dan ROE
Variabel Independen: Kapasitas
dewan direktur, jumlah pertemuan
dewan, Dualitas Pimpinan CEO,
Rasio kepemilikan modal terhadap
total aktiva yang diukur sebagai
solvabilitas, dan total aktiva.
Instrumen
Hipotesis Mekanisme tata kelola perusahaan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
bank.
Metodologi Lokasi Penelitian: Pakistan
Teknik Analisis: Regresi, T-Test, F-
Test.
Subjek: 21 Bank komersial
terkemuka di Pakistan
Objek: 21 Bank komersial di
Pakistan yang memiliki
permasalahan tata kelola perusahaan
15
pada periode sampel 2006-2009.
Simpulan Kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
dan ROE berkorelasi positif terhadap
ukuran bank, kapasitas dewan, dan
leverage. Hanya satu variabel dari tata
kelola perusahaan yaitu jumlah pertemuan
dewan direktur yang memiliki korelasi
negatif terhadap kinerja keuangan yang
diukur dengan ROE.
16
JURNAL 8
Judul: Associate Professor Dr. Metin COŞKUN dan Assistant Professor Dr. Özlem SAYILIR.
Anadolu University Faculty of Economics and Administrative Sciences Business
Administration Department Turkey. 2012. Relationship Between Corporate Governance
and Financial Performance of Turkish Companies. International Journal of Business
and Social Science Vol. 3 No. 14 [Special Issue – July 2012].
Tujuan Untuk menyelidiki hubungan antara nilai
perusahaan dan tata kelola perusahaan dan
juga untuk mengeksplorasi hubungan antara
kinerja profitabilitas dan corporate
governance di Turki.
Dasar Teori Good Corporate Governance
Variabel Variabel Dependen: Tobin’s Q,
ROA, dan ROE
Variabel Independen: Book Value
of Assets (BV), Book to Market
(BM), dan Sector Dummies (SD).
Instrumen
Hipotesis Tata kelola perusahaan yang lebih baik
berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan
yang tinggi dan kinerja yang baik.
Metodologi Lokasi Penelitian: Turki
Teknik Analisis: Deskriptif
Subjek: 31 perusahaan di Pakistan
Objek: Angka kinerja tata kelola
perusahaan dari 31 perusahaan yang
diterbitkan oleh Asosiasi Tata
Kelola Perusahaan Turki periode
17
2006-2010.
Simpulan Mengenai tata kelola perusahaan dan
penilaian perusahaan, pada tata kelola
perusahaan tidak ditemukan adanya
hubungan yang signifikan secara statistik
dengan Tobin’s Q.
Mengenai Tata Kelola Perusahaan dan
profitabilitas, pada tata kelola perusahaan
tidak ditemukan adanya hubungan yang
signifikan secara statistik dengan ROE atau
ROA.
Temuan-temuan dari studi tidak
mendukung hipotesis bahwa corporate
governance yang lebih baik dikaitkan
dengan nilai-nilai perusahaan yang tinggi
dan kinerja yang lebih baik.
18
JURNAL 9
Judul: Ghassan AL Taleb and Faris Nasif AL- Shubiri. 2010. A Comparison of Financial
Performance in the Jordanian Commercial Banks. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Business. September 2010, Vol. 2; No.5.
Tujuan Menganalisis data keuangan dari bank-bank
komersial di Amman untuk periode 2004-
2007. Memeriksa hubungan antara ukuran
bank, efisiensi operasional, manajemen
aset, return on assets (ROA), interest
income, dan dampaknya terhadap kinerja
bank.
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas
Variabel Variabel Dependen: Kinerja
keuangan
Variabel Independen: Ukuran bank,
manajemen asset, dan efisiensi
operasional.
Instrumen
Hipotesis H0-1: Tidak ada perbedaan
karakteristik keuangan sebagai
panduan pengembangan di masa
depan untuk menilai kinerja
keuangan dari bank-bank komersial
di Jordania.
H0-2: Tidak ada hubungan korelasi
positif antara kinerja keuangan, dan
variabel-variabel bebas pada bank-
bank komersial di Jordania.
19
H0-3: Tidak ada dampak signifikan
yang positif pada variabel bebas
terhadap kinerja keuangan pada
bank-bank komersial di Jordania.
Metodologi Lokasi Penelitian: Amman Stock
Exchange (ASE), Jordania.
Teknik Analisis: Komparatif
Subjek: Perusahaan perbankan yang
terdafatar di ASE.
Objek: Kinerja keuangan
perusahaan perbankan yang terdaftar
di ASE periode 2004-2007.
Simpulan Bank yang memiliki prediksi tinggi
terhadap total asset, kredit, deposito, modal
pemegang saham tidak selalu memiliki arti
bahwa bank tersebut memiliki profitabilitas
yang lebih baik.
20
JURNAL 10
Judul: Phetsathaphone Keovongvichith. 2011. An Analysis of the Recent Financial
Performance of the Laotian Banking Sector during 2005-2010. International Journal of
Economics and Finance. Vol. 4, No. 4; April 2012
Tujuan Menganalisis kinerja keuangan pada sektor
perbankan di Laos periode 2005-2010.
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas
Variabel Variabel Dependen: Kinerja
keuangan
Variabel Independen: CAMEL
Instrumen CAMEL framework
Hipotesis
Metodologi Lokasi Penelitian: Laos, Vietnam
Teknik Analisis: Deskriptif
Subjek: Sektor perbankan di Laos,
Vietnam
Objek: Kinerja keuangan sektor
perbankan di Laos periode 2005-
2010.
Simpulan Bank-bank komersial di Laos telah
meningkat secara finansial, termasuk
tingkat kecukupan modal yang memadai,
kualitas asset yang baik yang terindikasi
dari rendahnya tingkat NPL, efisiensi
manajemen yang meningkat, meningkatnya
profitabilitas dan likuiditas yang memadai.
21
JURNAL 11
Judul: Shahid Munir, Dr. Muhammad Ramzan, dkk. 2012. Financial Performance Assessment
of Banks: A Case of Pakistani Public Sector Banks. International Journal of Business
and Social Science Vol. 3 No. 14 [Special Issue – July 2012].
Tujuan Membandingkan kinerja keuangan sektor
perbankan publik Pakistan dan meranking
berdasarkan indikator finansial tertentu.
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas
Variabel Variabel Dependen: Kinerja
keuangan
Variabel Independen: Total assets,
Advances, Deposits, Investment,
Profit before tax, Return on assets,
Advance to total assets, Investment
to total assets.
Instrumen
Hipotesis Berdasarkan analisis dengan rasio-rasio
yang digunakan, ditemukan bahwa pada
peringkat pertama diduduki oleh Bank
Nasional Pakistan, peringkat kedua adalah
Bank Khyber, peringkat ketiga adalah Bank
Punjab, dan peringkat keempat adalah Bank
First Women Limited.
Metodologi Lokasi Penelitian: Pakistan
Teknik Analisis: Deskriptif
Subjek: Sektor perbakan publik
Pakistan
Objek: Kinerja keuangan sektor
perbankan publik Pakistan periode
22
2006-2010.
Simpulan Berdasarkan analisis dengan rasio-rasio
yang digunakan, ditemukan bahwa pada
peringkat pertama diduduki oleh Bank
Nasional Pakistan, peringkat kedua adalah
Bank Khyber, peringkat ketiga adalah Bank
Punjab, dan peringkat keempat adalah Bank
First Women Limited.
23
JURNAL 12
Judul: Stergios Leventis and Panagiotis Dimitropoulos. 2012. The Role of Corporate
Governance in Earnings Management: Experience from US Banks. Journal of Applied
Accounting Research Vol. 13 No. 2, 2012 pp. 161-177.
Tujuan Menyelidiki peran tata kelola perusahaan
dalam perilaku manajemen penghasilan
yang dilakukan oleh bank-bank yang
terdaftar di AS selama masa Sarbanes-
Oxley Act (2003-2008).
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas
Variabel Earning management, earning before taxes,
corporate governance score, bank size,
leverage, capital adequacy ratio, loan loss
provisions, realized security gains and
losses, total accruals, discretionary accruals.
Instrumen
Hipotesis Penelitian ini menemukan bukti yang
meyakinkan bahwa bank dengan
mekanisme tata kelola perusahaan yang
efisien melaporkan pendapatan kecil yang
positif pada tingkat yang lebih rendah
daripada bank dengan efisiensi tata
pemerintahan yang lemah. Juga, bank-bank
yang diatur dengan baik melibatkan
perilaku manajemen penghasilan yang
kurang agresif melalui penggunaan
ketentuan dan keamanan kebijakan
kehilangan pinjaman dan kesadaran akan
24
kemanan keuntungan serta kerugian.
Metodologi Lokasi Penelitian: Amerika Serikat
Teknik Analisis: Deskriptif,
Korelasi Pearson dan analisis
sensitivitas.
Subjek: Bank-bank yang terdaftar di
Amerika Serikat selama masa
Sarbanes-Oxley Act (2003-2008).
Objek: Tata kelola perusahaan dan
perilaku manajemen penghasilan
dari bank-bank yang terdaftar di
Amerika Serikat selama masa
Sarbanes-Oxley Act (2003-2008).
Simpulan Penelitian ini menemukan bukti yang
meyakinkan bahwa bank dengan
mekanisme tata kelola perusahaan yang
efisien melaporkan pendapatan kecil yang
positif pada tingkat yang lebih rendah
daripada bank dengan efisiensi tata
pemerintahan yang lemah. Juga, bank-bank
yang diatur dengan baik melibatkan
perilaku manajemen penghasilan yang
kurang agresif melalui penggunaan
ketentuan dan keamanan kebijakan
kehilangan pinjaman dan kesadaran akan
kemanan keuntungan serta kerugian.
25
JURNAL 13
Judul: Naser J. Najjar. 2013. Can Financial Ratios Reliably Measure the Performance of
Banks in Bahrain? International Journal of Economics and Finance; Vol. 5, No. 3; 2013.
Tujuan Menganalisis kinerja keuangan bank-bank
terkemuka di Bahrain.
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas
Variabel Variabel Dependen: Kinerja bank,
kebijakan dan peraturan, dan
pengendalian internal dan proses
bank.
Variabel Independen: Ukuran bank,
jenis bank, dan kebijakan serta
peraturan yang telah ditetapkan oleh
CBB yang tidak dapat dikontrol atau
diubah oleh bank.
Instrumen
Hipotesis Kinerja keuangan bank secara kuat dan
positif dipengaruhi oleh efisiensi
operasional, manajemen asset, dan ukuran
mereka. Namun, rasio-rasio tersebut tidak
dapat menunjukkan ukuran dari bank, yang
berarti bahwa bank-bank tersebut hanya
dapat diukur dari keseluruhan kinerja
keuangan mereka.
Metodologi Lokasi Penelitian: Bahrain
Teknik Analisis: Komparatif
Subjek: 109 bank di Kerajaan
Bahrain (82 bank konvensional dan
26
27 bank syariah).
Objek: Kinerja keuangan 109 bank
di Kerajaan Bahrain periode 2005-
2009.
Simpulan Kinerja keuangan bank secara kuat dan
positif dipengaruhi oleh efisiensi
operasional, manajemen asset, dan ukuran
mereka. Namun, rasio-rasio tersebut tidak
dapat menunjukkan ukuran dari bank, yang
berarti bahwa bank-bank tersebut hanya
dapat diukur dari keseluruhan kinerja
keuangan mereka.
27
JURNAL 14
Judul: Shima Nickmanesh, Mahmood zohoori, Happy Andira Musriyama Musram, and Akbar
Akbari. 2013. Enterprise Risk Management and Performance in Malaysia.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business. May 2013; Vol. 5; No.1
Tujuan Mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang
bergantung pada dewan direksi dan
manajemen risiko perusahaan dan akhirnya
akan menyajikan sebuah kerangka kerja
baru untuk menunjukkan hubungan antara
faktor-faktor tersebut dan hasil pengukuran
seperti ROA dan omset untuk menunjukkan
indicator kritis yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja organisasional.
Dasar Teori Agency theory dan Stewardship theory
Variabel Variabel Dependen: ROA dan
turnover
Variabel Independen: Ukuran
perusahaan, jumlah direktur non-
eksekutif independen, direktur-
direktur dengan keahlian keuangan,
keberadaan komite manajemen
risiko, ukuran komiten manajemen
risiko, keterpisahaan antara komite
manajemen risiko dengan komite
audit.
Variabel Kontrol: Usia perusahaan,
total asset, jumlah anak perusahaan
asing, dan tipe industri (berorientasi
pelayanan, manufaktur, bahan baku,
28
dan lebih dari satu industri).
Instrumen
Hipotesis HA1: Terdapat hubungan positif
antara ukuran dewan dengan ROA
HB1: Terdapat hubungan positif
antara ukuran dewan dengan
Log(Turnover).
HA2: Jumlah dewan independen
non-eksekutif memiliki hubungan
positif dengan ROA
HB2: Jumlah dewan indpenden non-
eksekutif memiliki hubungan positif
dengan LogTurnover.
HA3: Jumlah tertinggi dari direktur
dengan keahlian finansial
berhubungan positif dengan ROA
HB3: Jumlah tertinggi dari direktur
dengan keahlian finansial
berhubungan positif dengan
LogTurnover.
HA4: Keberadaan komite
manajemen risiko secara positif
berkaitan dengan ROA
HB4: Keberadaan komite
manajemen risiko secara positif
berkaitan dengan LogTurnover.
HA5: Ukuran tertinggi dari komite
manajemen risiko mengarah pada
ROA tertinggi.
HB5: Ukuran tertinggi dari komite
manajemen risiko mengarah pada
29
LogTurnover tertinggi.
HA6: Keterpisahan antara komite
manajemen risiko dan komite audit
berhubungan positif dengan ROA
HB6: Keterpisahan antara komite
manajemen risiko dan komite audit
berhubungan positif dengan
LogTurnover.
Metodologi Lokasi Penelitian: Bursa Malaysia
Teknik Analisis: Deskriptif, Korelasi
Pearson, dan analisis Regresi.
Subjek: 175 perusahaan dari sektor
yang berbeda-beda.
Objek: Manajemen risiko dari 175
perusahaan dari berbagai sektor yang
terdaftar di Bursa Malaysia periode
2010.
Simpulan Ukuran dewan tidak berdampak
signifikan terhadap ROA serta
Ukuran perusahaan memiliki
hubungan positif dan berdampak
signifikan terhadap LogTurnover.
Jumlah anggota independen non-
eksekutif berdampak secara
signifikan dan positif terhadap ROA
dan LogTurnover.
Jumlah anggota dewan dengan latar
belakang finansial tidak terdapat
hubungan signifikan terhadap ROA
maupun LogTurnover.
Tidak terdapat hubungan siginifikan
30
yang negatif antara keberadaan
komite manajemen risiko dengan
ROA dan tidak terdapat hubungan
signifikan antara keberadaan komite
manajemen risiko dengan
LogTurnover.
Terdapat hubungan signifikan yang
positif antara ukuran komite
manajemen risiko dengan ROA.
Tidak ada hubungan signifikan
anatar RMS dengan LogTurnover.
Keterpisahan atau kombinasi dari
komite audit dan komite manajemen
risiko tidak memiliki dampak
siginifikan terhadap ROA dan
LogTurnover.
31
JURNAL 15
Judul: AKINDELE R.I. (Ph.D). 2012. Risk Management and Corporate Governance
Performance – Empirical Evidence from Nigerian Banking Sector. Ife PsychologIA;
Volume 20 Number1, March 2012.
Tujuan Meneliti efek relatif dari manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan terhadap kinerja
bank di Nigeria.
Dasar Teori Teori Manajemen Aset dan Liabilitas,
Principal-agent theory, Agency theory.
Variabel Variabel Dependen: Kinerja bank
Variabel Independen: Manajemen
risiko dan tata kelola perushaan.
Instrumen
Hipotesis HA: Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara manajemen risiko
dengan kinerja bank.
HB: Manajemen risiko yang efektif
dan tata kelola perusahaan
meningkatkan profitabilitas dan
kinerja bank.
HC: Kinerja bank sebagian besar
bergantung pada manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan.
Metodologi Lokasi Penelitian: Nigeria
Teknik Analisis: Deskriptif dan
inferensial.
Subjek: Wema Bank Plc.
Objek: Kinerja dari Wema Bank Plc.
32
Populasi: 3.054 karyawan dari 151
cabang jaringan dari Wema Bank
Plc.
Sampel: 480 karyawan (15,7% dari
populasi).
Simpulan Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara manajemen risiko
dengan kinerja bank.
Manajemen risiko yang efektif dan
tata kelola perusahaan meningkatkan
profitabilitas dan kinerja bank
karena ada peningkatan laba atas
ekuitas dibandingkan rata-rata
industri atau patokan.
Kinerja bank sebagian besar
bergantung pada manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan.
Tata kelola perusahaan memiliki
efek non-linear terhadap kinerja
bank sebagai kebijakan dan
penerapan tata kelola perusahaan
yang lebih baik yang dilakukan juga
menentukan manajemen risiko.
Terdapat hubungan positif antara
penerapan tata kelola perusahaan
dan manajemen risiko.
Terdapat batasan kredit untuk
masing-masing manajer cabang agar
dapat memberikan hibah untuk
pemilik setiap jenis rekening yang
33
harus diketahui oleh kepala kantor
untuk penilaian dan persetujuan oleh
komite manajemen risiko.
Diversifikasi risiko dianjurkan
sebagai berbagai fasilitas kredit yang
diberikan kepada nasabah dalam
jangka pendek dan jangka
menengah.
Tanggapan menunjukkan kepatuhan
Wema Bank terhadap peraturan
bank sentral (CBN) dan ditetapkan
di daerah kecukupan modal,
diversifikasi pengendalian kredit
risiko, audit dan kepatuhan, dan
kebijakan dan penerapan tata kelola
perusahaan.
34