Resume Kimia Kosmetik

download Resume Kimia Kosmetik

of 1

Transcript of Resume Kimia Kosmetik

  • 8/17/2019 Resume Kimia Kosmetik

    1/1

    Peran Makromolekul dalam Penggunaan Kosmetik Sabun Mandi yang Aman

    Salah satu masalah yang paling menantang yang berkaitan dengan penggunaan surfaktan dalam kosmetik 

    sabun mandi adalah potensinya untuk menyebabkan gangguan kulit. Surfaktan dapat mengikat protein, mencuci lemak 

     pada permukaan epidermal, berkontribusi pada ketidakteraturan struktur kristal lipid dalam interseluler, dan

     berinteraksi dengan sel-sel kulit hidup. Proses ini dapat menyebabkan gangguan kulit, alergi, dan merusak fungsi

    epidermis. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengkaji dampak dari polimer dan protein hidrolisat yang ada

    didalam model formulasi kosmetik sabun mandi terhadap sifat produknya. Perhatian khusus diberikan untuk 

    keamanan penggunaan jenis produk ini. Studi ini meneliti tiga makromolekul: polivinilpirolidon (PVP, dihidrolisis protein gandum (!"P dan polivinilpirrolidon#dihidrolisis crosspolymer protein gandum (PVP # !"P. Penambahan

    $at yang tersebut diketahui untuk meningkatkan sifat busa kosmetik sabun mandi, meningkatkan stabilitasnya selama

     penyimpanan, dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk peningkatan keamanan penggunaan produk dengan

    mengurangi potensi iritan.

    %odel formulasi kosmetik sabun mandi berisi &',) surfaktan. *erdapat dua surfaktan, Sodium +aureth

    Sulfate (&',') berat dan ocamidopropyl etaine (', t), dipilih berdasarkan penggunaan paling luas dalam

    kosmetik sabun mandi. Selain itu, formulasi juga mengandung asam sitrat, natrium klorida, natrium ben$oat, kalium

    sorbat, sampel aditif sebagai sampel referensi dan tiga jenis makromolekul yang telah disebutkan.

    /onsentrasi 0al yang semakin bertambah menyebabkan penurunan viskositas dan dihasilkan perubahan

    kurva salinitas yang menunjukkan perubahan bentuk misel yang diperoleh. %asing-masing misel memiliki potensial$eta untuk mencegah interaksi antar misel sehingga membentuk agregat yang besar, hal ini karena permukaan misel

    yang besar sangat tidak menguntungkan secara termodinamika, sehingga diharapkan dengan bertambahnya

    konsentrasi 0al permukaan dapat dikurangi melalui perubahan bentuk misel yang semula berbentuk bola menjadi

    datar. Peningkatan konsentrasi 0al lebih lanjut mengakibatkan fase pipih (bilayers dalam larutan.

    Penelitian telah menunjukkan baha penambahan makromolekul pada model formulasi sabun mandi

    kosmetik merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap kualitas sabun tersebut. %akromolekul yang diteliti

    PVP, !"P dan crosspolymer PVP # !"P telah terbukti mempengaruhi dasar penentu kualitas produk sabun. !asil

     penggabungan makromolekul ke dalam formulasi berkontribusi untuk peningkatan kemampuan berbusa dan stabilitas

     busa. erdasarkan pengukuran tegangan permukaan 1 sebagai fungsi konsentrasi surfaktan dalam larutan polimer,

    surfaktan telah terbukti dapat berinteraksi baik dengan ion, nonionik dan polimer amfoter. /arakter perubahan kurva

    tegangan permukaan dalam sistem surfaktan polimer berbeda dari sistem yang hanya berisi surfaktan, yang

    merupakan bukti baha telah terjadi interaksi antara surfaktan dengan polimer 234,35-36-37,83-889. *egangan

     permukaan menurun bersama-sama dengan peningkatan konsentrasi surfaktan. *egangan permukaan dalam sistem

     polimer (PVP, polyethylene glycol dengan surfaktan telah terbukti lebih rendah dari dalam solusi yang hanya berisi

    surfaktan 234-889. Pengamatan ini menegaskan sifat amfifilik polimer dan adsorpsinya pada interface, dan interaksi

    dengan molekul surfaktan.

    fek terbesar dari penambahan makromolekul telah diamati dalam aspek keamanan penggunaan kosmetik.

    Penurunan nilai jumlah $ein telah diidentifikasi dalam sampel yang mengandung polimer. *ren divalidasi oleh studi

    dari perubahan p! larutan serum albumin sapi. Penambahan polimer dan protein terhidrolisis kontribusi untuk 

     peningkatan nyata lebih rendah di nilai p! larutan S;. Potensi iritasi diakibatkan sabun mandi dapat ditentukan

    dengan nilai $ein yaitu jika nilai dalam kisaran 3''-4'' mg#&'' m+ kosmetik telah diklasifikasikan sebagai moderat

    iritan pada kulit. erdasarkan penelitian dihasilkan baha nilai $ein berturut-turut semakin rendah untuk 

    makromolekul !"P