REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF …hubud.dephub.go.id/files/dsku/CASR PART 67 Amdt. 0.pdftingkah...

30
REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF TRANSPORTATION CIVIL AVIATION SAFETY REGULATIONS (CASR) PART 67 STANDAR KESEHATAN DAN SERTIFIKASI

Transcript of REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF …hubud.dephub.go.id/files/dsku/CASR PART 67 Amdt. 0.pdftingkah...

REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF TRANSPORTATION

CIVIL AVIATION SAFETY REGULATIONS (CASR)

PART 67 STANDAR KESEHATAN DAN SERTIFIKASI

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : KM. 75 Year 2000 TANGGAL : 9 November 2000

PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S.)

BAGIAN 67

STANDAR KESEHATAN DAN SERTIFIKASI

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI

C:/daftar isi PKPS Bag.67 iii

CARS BAGIAN 67 – STANDAR KESEHATAN DAN SERTIFIKASI

DAFTAR ISI

SEKSI HALAMAN

SUB. BAGIAN – A UMUM 67.1 Penerapan ........................................................................................................................1

67.3 Penerbitan .........................................................................................................................2

67.5 Sertifikasi Bagi Penerbangan Asing .................................................................................2

67.7 Validasi .............................................................................................................................2

67.9 Penguji Kesehatan ............................................................................................................2

67.11 Inkapasitas Pemohon .......................................................................................................2

SUB. BAGIAN – B SERTIFIKAT KESEHATAN PERSONIL PENERBANGAN

KELAS SATU 67.101 Persyaratan ...................................................................................................................... 4

67.103 Mata ................................................................................................................................. 4

67.105 Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Keseimbangan ........................................................ 5

67.107 Mental .............................................................................................................................. 6

67.109 Neurologis ........................................................................................................................ 7

67.111 Kardiovaskular ................................................................................................................. 8

67.113 Kondisi Kesehatan Umum ............................................................................................... 9

67.115 Pemberian Kebijaksanaan ............................................................................................... 10

SUB. BAGIAN – C

SERTIFIKAT KESEHATAN PERSONIL PENERBANGAN KELAS DUA.

67.201 Persyaratan ...................................................................................................................... 11

67.203 Mata ................................................................................................................................. 11

67.205 Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Keseimbanga .......................................................... 12

67.207 Mental .............................................................................................................................. 13

67.209 Neurologis ........................................................................................................................ 14

67.211 Kardiovaskular ................................................................................................................. 15

67.213 Kondisi Medis Umum ....................................................................................................... 15

67.215 kebijaksanaan Pengeluaran Sertifikat ............................................................................. 16

SUB. BAGIAN – D

SERTIFIKAT KESEHATAN PERSONIL PENERBANGAN KELAS TIGA.

67.301 Persyaratan ...................................................................................................................... 17

67.303 Mata ................................................................................................................................. 17

67.305 Telinga, hidung, tenggorokan dan akuilibrium ................................................................. 17

67.307 Mental .............................................................................................................................. 18

67.309 Neurologi .......................................................................................................................... 20

67.311 Kardiovaskular ................................................................................................................. 20

67.313 Kondisi Medis umum ....................................................................................................... 21

67.315 Kebijaksanaan Pengeluaran Sertifikat ............................................................................. 21

SUB. BAGIAN – E

PROSEDUR SERTIFIKASI 67.401 Pengeluaran Khusus Suatu Sertifikat Kesehatan ........................................................... 22

67.403 Aplikasi, sertifikat, logbook, laporan dan Catatan : Pemalsuan, Reproduksi atau

Perubahan; Pernyataan yang Salah ............................................................................... 24

67.409 Pembatalan Sertifikat Kesehatan .................................................................................. 25

67.413 Rekaman Medis ............................................................................................................... 26

67.415 Pengembalian Setifikat Kesehatan setelah Pencabutan atau Pembatalan suatu Sertifikat Kesehatan ........................................................................................................ 26

C:/daftar isi PKPS Bag.67 iv

SUB. BAGIAN A - UMUM 67.1 Penerapan

1. Bagian ini menetapkan prosedur standar dan sertifikasi kesehatan untuk menerbitkan sertifikat kesehatan bagi personil penerbangan dan tetap berlakunya untuk suatu sertifikat kesehatan.

2. Kelas dan Masa Berlakunya Sertifikat Kesehatan Berikut dibawah

adalah tiga kelas dari sertifikat kesehatan bagi personil penerbangan dengan setiap katagori dari personil penerbangan yang membutuhkan sertifikat kesehatan tersebut untuk menggunakan kewenangan mereka.

a. Sertifikat Kesehatan Kelas - satu.

Suatu Sertifikat Kesehatan Kelas Satu berlaku untuk selama berlaku dari penerbitan; ditambah 6 bulan kalender untuk aktivitas yang memerlukan suatu sertifikat kesehatan kelas satu atau ditambah 12 bulan kalender untuk aktivitas yang memerlukan suatu sertifikat kesehatan kelas dua.

b. Sertifikat Kesehatan Kelas - Dua.

Suatu Sertifikat Kesehatan Kelas Dua berlaku untuk selama waktu dari bulan penerbitan; ditambah 12 bulan kalender dari kativitas yang memerlukan sertifikat kesehatan kelas dua.

c. Sertifikat Kesehatan Kelas - Tiga.

Suatu Sertifikat Kesehatan Kelas Tiga berlaku untuk selama waktu dari bulan penerbitan; ditambah 12 bulan kalender dari aktivitas yang memerlukan suatu sertifikat kesehatan kelas tiga.

PKPS Bagian 67 - - 1

67.3 Penerbitan Kecuali yang ditetapkan dalam Seksi 67.5, seseorang yang telah memenuhi standar kesehatan yang disebutkan dalam bagian ini, berdasarkan ujian dan evaluasi kesehatan dari riwayat dan kondisi orang tersebut, dapat diterbitkan suatu sertifikat kesehatan yang sesuai.

67.5 Sertifikat Bagi Penerbang Asing Seseorang yang bukan warga negara Indonesia di berikan sertifikat berdasarkan bagian ini hanya bilamana Direktur Jenderal berpendapat bahwa sertifikat tersebut diperlukan untuk operasi pesawat udara Indonesia yang terdaftar.

67.7 Validasi

Personil penerbangan yang mempunyai Sertifikat Kesehatan yang diterbitkan oleh sebuah negara anggota akan diberlakukan oleh Direktur. Bila otorita yang menerbitkan bukan negara anggota maka personil penerbangan tersebut harus melaksanakan persyaratan ujian kesehatan Indonesia.

67.9 Pengujian Kesehatan 1. Pengujian Kesehatan bagi pemohon untuk pemberian, pembaharuan

atau masa berlaku dari petugas penerbangan harus dilakukan oleh penguji kesehatan yang ditunjuk.

2. Direktur akan menunjuk penguji kesehatan yang berkemampuan

untuk melakukan penilaian atas kemampuan kesehatan dari pemohon.

67.11 Inkapasitas Pemohon

1. Jika pemegang lisensi menyadari atau mempunyai alasan kuat untuk memperkirakan bahwa kemampuan fisiknya telah menyebabkan, mengurangi atas kemungkinan yang akan menyebabkan dicegahnya penerbitan atau pembaharuan lisensinya, ia tidak boleh menggunakan hak - hak lisensinya, ia tidak diperkenankan melakukan sesuatu kemampuan sesuai lisensi yang diberikan kepadanya sampai ia dinilai memuaskan bahwa kondisinya telah pulih kembali sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

PKPS Bagian 67 - - 2

2. Jika pemegang lisensi menderita luka - luka dari suatu kecelakaan atau menderita sesuatu penyakit yang menyebabkan ketidak mempuan bekerja untuk suatu jangka waktu, ia harus menyampaikan pemberitahuan atas kejadian tersebut secara tertulis secepat mungkin kepada Direktur.

Jangka waktu tersebut harus 30 hari atau lebih dalam hal seorang siswa Penerbang atau seorang Penerbang Privat, atau 7 hari atau lebih dalam hal seorang Penerbang Komersial, Penerbang Komersial Senior atau Penerbang Transport Udara, atau 20 hari lebih untuk petugas lain bilamana menderita suatu penyakit. Setelah terjadinya suatu kecelakaan pemegang suatu lisensi harus memberi tahu Direktur secepat mungkin atas kejadian tersebut.

3. Jika pemegang suatu lisensi mendapatkan suatu kecelakaan pesawat udara, ia harus melaksanakan ujian ulangan fisik dan psikologi sebelum melakukan hak - hak dari lisensinya.

4. Pemegang suatu lisensi setelah menderita kecelakaan atau sakit

sebagaimana disebutkan dalam sub - seksi 1, 2 atau 3 dipersyaratkan untuk melaksanakan ujian kesehatan secara lengkap atau sebagian.

PKPS Bagian 67 - - 3

SUB. BAGIAN B - SERTIFIKAT KESEHATAN PERSONIL PENERBANGAN KELAS SATU 67.101 Persyaratan

Untuk memenuhi persyaratan bagi sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas satu atau tetap memenuhi syarat untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu seorang harus memenuhi persyaratan dalam sub bagian ini.

67.103 Mata

Standar mata untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu adalah : 1. Jarak ketajaman visual 20/20 kaki atau 6/6 meter atau lebih pada

setiap mata masing - masing secara terpisah dengan atau tanpa lensa koreksi. Kalau diperlukan lensa koreksi (kacamata atau lensa kontak) untuk pandangan 20/20, orang tersebut memenuhi syarat hanya dalam kondisi menggunakan lensa koreksi pada waktu bertindak menggunakan hak istimewa dari sertifikat penerbangan yang dimilikinya.

2. Penglihatan jarak dekat minimal 20/40 atau lebih baik, jaeger 2 pada

jarak 16 inci pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi. Jika peserta berusia 50 tahun atau lebih, penglihatan jarak dekat 20/40 atau lebih baik, snellen equivalent, pada jarak 16 inci dan 32 inci (81,3 cm) pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi.

3. Kemampuan melihat warna - warna yang diperlukan ntuk melakukan

tugas sebagai personil penerbangan dengan aman (Isahara 90%) atau tidak terbukti adanya gangguan merah - hijau normal mata

4. Lapangan pandang normal. 5. Tak ada kondisi patologis akut atau kronik pada setiap mata atau

adnexae-nya yang dapat mengganggu fungsi normal mata, yang mungkin dapat berkembang menjadi lebih berat, atau diduga dapat menjadi lebih berat akibat melakukan penerbangan.

6. Hubungan bifoveal fixation dan vergencephoria yang cukup untuk

mencegah pecahnya suatu fusi (break in fusion) pada kondisi yang mungkin terjadi sewaktu melaksanakan tugas sebagai penerbang. Tes untuk faktor yang tercantum pada paragraf ini tidak diperlukan, kecuali bagi peserta yang diketahui memiliki lebih dari satu prism diopters of exophoria. Jika nilai - nilai ini terlewati Direktur Jenderal boleh meminta peserta tersebut untuk diperiksa oleh dokter spesialis

PKPS Bagian 67 - - 4

mata yang kualifaid untuk menentukan adanya bifoveal fixation dan vergencephoria relationship yang adekuat. Tetapi jika peserta ternyata memenuhi syarat, maka ia berhak untuk mendapatkan sertifikat medis setelah hasil pemeriksaan medis didapat.

67.105 Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Keseimbangan

Standar telinga, hidung, tenggorokan dan keseimbangan untuk sertifikat medis penerbang kelas satu adalah : 1. Peserta tes tersebut menunjukkan kemampuan mendengar melalui

minimal salah satu dari tes berikut ini :

(a) Menunjukkan untuk mendengar suara percakapan biasa pada ruang hening, menggunakan kedua telinga pada jarak 6 kaki dari Penguji Kesehatan, dengan membelakangi Penguji Kesehatan.

(b) Menunjukkan kemampuan untuk mengerti isi wicara (speech)

yang diukur dengan tes diskriminasi wicara (speech) audiometrik dengan nilai minimal 70% pada satu telingga atau dengan latar belakang suara.

(c) Memberikan hasil tes audiometri pure tone tanpa alat bantu

dengar sesuai dengan tabel ambang terburuk yang dapat diterima, menggunakan standar kalibrasi American National Standards Institute, 1969 :

Frekuensi (Hz) 500 1000 2000 3000

Telinga yang lebih baik (Db) 35 30 30 40 Telinga yang kurang baik (Db) 35 50 50 60

2. Tak ada penyakit atau kondisi telinga tengah atau dalam, hidung, rongga mulut, pharynx atau larynx yang :

(a) Mengganggu atau menjadi lebih berat oleh penerbangan atau

yang dianggap mungkin akan diperberat oleh penerbangan.

(b) Mengganggu, atau dianggap mungkin akan mengganggu komunikasi wicara yang efektif dan jelas.

(c) Tak ada penyakit atau kondisi yang bermanifestasi atau yang

dianggap mungkin akan bermanifestasi sebagai vertigo atau gangguan keseimbangan.

PKPS Bagian 67 - - 5

67.107 Mental

Standar mental untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu adalah : 1. Tak ada riwayat medis atau diagnosa klinis hal - hal berikut ini :

(a) Gangguan kepribadian yang cukup berat yang telah

bermanifestasi secara berulang dengan tindakan nyata. (b) Psikosis, yang dimaksud dengan psikosis dalam hal ini adalah

suatu gangguan mental dimana :

1) Individu telah menunjukkan adanya delusi, halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisi ini; atau

2) Individu dianggap mungkin akan menunjukkan delusi,

halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisis ini.

(c) Gangguan bipolar : Maniak dan atau jenis Depresi (d) Ketergantungan subtansi /zat, kecuali jika ada bukti klinis yang

memuaskan Direktur mengenai penyembuhan dari ketergantungan tersebut, termasuk tidak digunakannya zat tersebut selama tidak kurang dari 2 tahun sebelum pemeriksaan medis, yang disebut dalam seksi ini :

(1) Subtansi termasuk : Alkohol; sedatif; dan hipnotik lainnya;

anxiolytics; opioids; stimulan sistem syaraf pusat seperti kokain; amphetamines dan acting sympathomimetics serupa; halusinogen; phencyclidine atau acting arylcyclohecylamines; cannabis; inhalants dan obat-obat dan zat psikoaktif; dan

(2) Ketergantungan subtansi adalah suatu kondisi dimana

seseorang tergantung pada suatu substansi atau zat, selain tembakau atau minuman biasa yang mengandung zanthine (misalya : cafein) yang dibuktikan dengan :

a. Peningkatan toleransi; b. Manifestasi gejala withdrawal; c. Krusakan kontrol penggunaan; d. Penggunaan berlanjut walaupun ada kerusakan

kesehatan fisik atau kerusakan sosial, pribadi atau fungsi pekerjaan.

PKPS Bagian 67 - - 6

2. Tak ada penyalahgunaan substansi dalam 2 tahun sebelum pemeriksaan medis terakhir yang didefinisikan sebagai berikut :

a. Penggunaan substansi pada situasi dimana penggunaan

substansi tersebut membahayakan secara fisik, jika telah pernah ada penggunaan substansi yang membahayakan fisik;

b. Ada hasil drug test positif, tes ini dilakukan berdasarkan program

anti drug atau program intern Dirjen Perhubungan Udara; atau c. Penggunaan suatu substansi, berdasarkan riwayat kasus dan

penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan substansi terkait, yang oleh Direktur dinyatakan :

1) Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat penerbang yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

2) Diduga dalam jangka waktu maksimum masa berlakunya

sertifikat yang diinginkan atau yang dimilikinya, dapat membuat orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut dengan aman.

3. Tak ada gangguan kepribadian lain, neurosis atau kondisi mental

lain, berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi, yang oleh Direktur dinyatakan :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat penerbang yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diduga dalam jangka waktu 2 tahun setelah penemuan kasus

dapat membuat orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut dengan aman.

67.109 Neourologi

Standar neurologi untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu adalah : 1. Tak ada riwayat medis dan diagnosa klinis hal - hal berikut ini :

a. Epilepsi b. Gangguan kesadaran tanpa penjelasan medis yang memuaskan

mengenai penyebabnya.

PKPS Bagian 67 - - 7

c. Hilangnya, secara sementara, fungsi sistem syaraf tanpa penjelasan medis yang memuaskan mengenai penyebabnya.

2. Tak ada gangguan seizure, gangguan kesadaran atau kondisi

neurologik yang menurut Direktur, berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat penerbang yang dimiliki atau ingin dimilikinya atau

b. Diduga dalam jangka waktu 2 tahun setelah penemuan kasus,

akan menyebabkan orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut.

67.111 Kardiovaskular

Standar kardiovaskular untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu adalah : 1. Tak ada riwayat kesehatan atau diagnosis klinis satu diantara yang

berikut : a. Myocardial infraction; b . Angina pectoris;

c. Penyakit jantung koroner yang memerlukan pengobatan atau kalau tidak diobati, yang menjadi signifikan secara simtomatik atau klinis;

d. Penggantian katup kardiak; e. Implantasi pacu jantung; f. Transplantasi jantung.

Tidak termasuk butir (a), (b), (c) individu yang mempunyai riwayat kesehatan tersebut dapat memenuhi syarat untuk sertifikat sepanjang bahwa hasil dari evaluasi selanjutnya mengacu kepada pentunjuk ujian kesehatan tentang koroner yang ditetapkan oleh Direktur.

2. Seseorang yang mengajukan permohonan sertifikat kesehatan kelas satu harus dapat menunjukan tidak adanya myocardial infraction dan abnormalitas klinis yang signifikan lainnya, pada ujian elektrokardiogram, elektrodiagram tersebut harus dilaksanakan berdasarkan jadwal berikut :

1) Pada penerbitan awal dari lisensi ECG Resting.

PKPS Bagian 67 - - 8

2) Ujian ulangan bagi pemohon yang berusia antara 20 dan 30 tahun, tidak kurang satu kali ECG resting selama dalam jangka waktu tersebut diatas.

3) Ujian ulangan bagi pemohon yang berusia antara 30 dan 40

tahun :

(1) ECG resting tidak kurang dari setiap 1 tahun. (2) ECG exercise sekali selama waktu tersebut diatas.

4) Ujian ulangan bagi pemohon yang berusia 40 tahun

(1) ECG resting setiap 6 bulan. (2) ECG excercise setiap tahun.

3. Suatu elektrokardigram dapat memenuhi persyaratan pada peragrap (2) dari seksi ini jika hal tersebut. Tertanggal tidak lebih awal dari 60 hari sebelum tanggal dari permohonan yang disampaikan bersama dan dilakukan sesuai dengan standar dan teknik yang dapat diterima.

67.113 Kondisi Kesehatan Umum

Standar kesehatan umum untuk sertifikat kesehatan penerbang kelas satu adalah : 1. Tidak ada riwayat kesehatan atau diagnosis klinis dari diabetes

mellitus yang memerlukan insulin atau suatu obat hypoglycemic untuk kontrol.

2. Tidak ada penyakit organis, fungsional atau struktural, cacat atau

limitasi yang menurut Direktur berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dan terkait dengan kondisi yang terjadi, seperti :

a. Membuat orang tersbut tidak dapat melakukan tugasnya dengan

aman atau melakukan hak istimewa pada sertifikat kesehatan penerbang yang telah diajukan atau dimilikinya; atau

b. Mungkin diharapkan, untuk jangka waktu maksimum sertifikat

kesehatan penerbang yang diajukan atau yang dimiliki, untuk membuat orang tersebut tidak dapat melakukan tugas - tugasnya atau melakukan hak - hak istimewanya.

3. Tidak ada pengobatan atau perawatan lain yang menurut Direktur, berdasarkan riwayat kasus dan sewajarnya penentuan kesehatan yang mampu dan terkait dengan pengobatan atau perawatan lain yang dilakukan, mendapatkan.

PKPS Bagian 67 - - 9

a. Membuat orang tersebut tidak dapat melakukan tugasnya dengan aman atau melakukan hak istimewa pada sertifikat petugas penerbangan yang telah diajukan atau dimilikinya; atau

b. Kemungkinan wajar diharapkan untuk jangka waktu maksimum

sertifikat kesehatan penerbang yang telah diajukan atau telah dimilikinya, agar orang tersebut tidak dapat melakukan tugas - tugasnya atau melakukan hak - hak istimewanya tersebut.

4. Tidak ditemukan dalam pemeriksaan hal - hal yang abnormal tentang:

a. Elektroencephalogram pada penerbitan pertama lisensi. b. X-ray /Thorax foto yang dilakukan setiap tahun. c. Pemeriksaan spesimen urine yang dilakukan setiap 6 bulan. d. Pemeriksaan spesimen darah yang dilakukan setiap 6 bulan.

67.115 Pemberian Kebijaksanaan

Seseorang yang tidak memenuhi persyaratan dalam seksi 67.103 hingga 67.113 dapat mengajukan untuk diberikan kebijaksanaan pemberian suatu sertifikat berdasarkan seksi 67.401.

PKPS Bagian 67 - - 10

SUB. BAGIAN C - SERTIFIKAT PERSONIL PENERBANGAN KELAS DUA 67.201 Persyaratan

Untuk berhak mendapatkan dan tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat medis penerbang kelas dua, seseorang harus memenuhi persyaratan di bawah ini.

67.203 M a t a Standar mata untuk sertifikat medis penerbang kelas dua adalah : 1. Kemampuan melihat jarak jauh sebesar 20/20 atau 6/6 meter atau

lebih baik lagi pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi jika diperlukan lensa koreksi (Kacamata atau lensa kotak) untuk mencapai nilai penglihatan 20/20 maka teserta tes dinyatakan memenuhi syarat hanya jika ia menggunakan lensa koreksi tersebut sewaktu melaksanakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat penerbang yang dimilikinya.

2. Penglihatan jarak dekat minimal 20/40 atau 16 inci (40,6 cm) atau

lebih baik, jaeger 2 equivalent, pada jarak 16 inci pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi. Jika peserta berusia 50 tahun atau lebih , penglihatan jarak dekat 20/40 atau lebih baik, jaeger 2 equivalent, pada jalak 16 inci dan 32 inch (81,3 cm) pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi.

3. Kemampuan melihat warna - warna yang diperlukan untuk

melakukan tugas personil penerbangan secara aman, tidak terbukti ada gangguan warna merah, hijau baik “protonomaly” atau “deutronomaly”.

4. Lapangan pandang normal. 5. Tak ada kondisi patologis akut atau kronik pada setiap mata atau

adnexae-nya yang dapat mengganggu fungsi normal mata, yang mungkin dapat berkembang menjadi lebih berat, atau diduga dapat menjadi lebih berat akibat melakukan penerbangan.

6. Hubungan bifoveal fixation dan vergencephoria yang cukup untuk

mencegah pecahnya suatu fusi (break in fusion) pada kondisi yang mungkin terjadi sewaktu melaksanakan tugas sebagai penerbang. Tes untuk faktor yang tercantum pada paragraf ini tidak diperlukan, kecuali bagi peserta yang diketahui memiliki lebih dari satu prism diopter of hyperphoria, enam prism diopters of esophoria, atau enam prism diopters of exophoria. Jika nilai - nilai ini terlewati, Direktur boleh meminta peserta tersebut untuk diperiksa oleh dokter specialis

PKPS Bagian 67 - - 11

mata yang kualifaid untuk menentukan adanya hubungan bifoveal fixation dan vergencephoria yang adekuat. Tetapi jika peserta ternyata memenuhi syarat, maka ia berhak untuk mendapatkan sertifikat medis setelah hasil pemeriksaan medis didapat.

67.205 Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Keseimbangan

Standar telinga, hidung, tenggorokan dan keseimbangan untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah : 1. Peserta tes tersebut menunjukkan kemampuan mendengar melalui

minimal salah satu dari tes berikut ini :

a. Menunjukkan kemampuan untuk mendegar suara percakapan biasa pada ruang hening, menggunakan kedua telinga pada jarak 6 kaki dari Penguji Medis, dengan membelakangi Penguji Medis.

b. Menunjukkan kemampuan untuk mengerti isi wicara (speech)

yang diukur dengan tes diskriminasi wicara (speech) audiometrik dengan nilai minimal 70% pada satu telinga atau dengan latar belakang suara.

c. Memberikan hasil test audiometri pure tone tanpa alat bantu

dengar sesuai dengan tabel ambang terburuk yang dapat diterima, menggunakan standar kalibrasi America National Standards Institute, 1969 :

Frekuensi (Hz) 500 1000 2000 3000

Telinga yang lebih baik (Db) 35 30 30 40

Telinga yang kurang baik (Db) 35 50 50 60

2. Tak ada penyakit atau kondisi telinga tengah atau dalam, hidung, rongga mulut, pharynx atau larynx yang -

a. Mengganggu atau menjadi lebih berat oleh penerbangan atau

yang dianggap mungkin akan diperberat oleh penerbangan; atau b. Mengganggu atau dianggap mungkin akan mengganggu

komunikasi wicara yang efektif dan jelas.

3. Tak ada penyakit atau kondisi yang bermanifestasi atau yang dianggap mungkin akan bermanifestasi sebagai vertigo atau gangguan keseimbangan.

67.207 Mental PKPS Bagian 67 - - 12

Standar mental untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah : 1. Tak ada riwayat medis atau diaknosa klinis hal - hal berikut ini :

a. Gangguan kepribadian yang cukup berat yang telah bermanifestasi secara berulang dengan tindakan nyata.

b. Psikosis. Yang dimaksud dengan psikosis dalam hal ini adalah

suatu gangguan mental dimana :

1) Individu telah menunjukkan adanya delusi, halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisi inil atau

2) Individu dianggap mungkin akan menunjukkan delusi,

halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisi ini.

c. Gangguan bipolar : maniak dan atau jenis depresi. d. Ketergantungan substansi /zat, kecuali jika ada bukti klinis yang

memuaskan bagi Direktur mengenai penyembuhan dari ketergantungan tersebut, termasuk tidak digunakannya zat tersebut selama tidak kurang dari 2 tahun sebelum pemeriksaan medis, seperti disebut pada bagian ini :

1. Substansi /zat termasuk : Alkohol; sedatif dan hipnotik

lainnya; anxiolytics; opioids; stimulan sistem syaraf pusat seperti kokain; amphetamines dan acting sympathomimetics serupa; halusinogen; phencyclidine atau acting arylcyclohexylamines; cannabis; inhalants dan obat - obat dan zat psikoaktif; dan

2. Ketergantungan substansi adalah suatu kondisi dimana

seseorang tergantung pada suatu substansi atau zat, selain tembakau atau minuman biasa yang mengandung zanthine (misalnya : cafein) yang dibuktikan dengan :

a. Peningkatan toleransi; b. Manifestasi gejala withdrawal; c. Kerusakan kontrol penggunaan; d. penggunaan berlanjut walaupun ada kerusakan

kesehatan fisik atau kerusakan sosial, pribadi atau fungsi pekerjaan.

2. Tak ada penyalahgunaan substansi dalam 2 tahun sebelum

pemeriksaan medis terkahir yang didefinisikan sebagai :

PKPS Bagian 67 - - 13

a. Penggunaan substansi pada situasi dimana penggunaan substansi tersebut membahayakan secara fisik, jika telah pernah ada penggunaan substansi yang membahayakan fisik;

b. Ada hasil drug test positif. Tes ini dilakukan berdasarkan program

anti drug atau program intern Dirjen Perhubungan Udara; atau c. Penggunaan suatu substansi, berdasarkan riwayat kasus dan

penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan substansi terkait, yang oleh Dirjen dinyatakan :

1. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

2. Diduga dalam jangka waktu maksimum masa berlakunya

sertifikat yang diinginkan atau dimilikinya, dapat membuat orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut dengan aman.

3. Tak ada gangguan kepribadian lain, neurosis atau kondisi mental

lain, berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi, yang oleh Direktur dinyatakan :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum sertifikat personil

penerbangan yang dimohon atau telah dimiliki, membuat orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewanya.

67.209 Neurologi

Standar neurologi untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah : 1. Tak ada riwayat medis dan diagnosa klinis hal - hal berikut ini :

a. Epilepsi. b. Gangguan kesadaran tanpa penjelasan medis yang memuaskan

mengenai penyebabnya. c. Hilangnya, secara sementara, fungsi sistem syaraf tanpa

penjelasan medis yang memuaskan mengenai penyebabnya.

2. Tak ada gangguan seizure, gangguan kesadaran atau kondisi neurologik yang menurut Direktur, berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

PKPS Bagian 67 - - 14

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum sertifikat personil

penerbangan yang dimohon atau yang dimiliki, orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewanya.

67.211 Kardiovaskular

1. Standar kardiovaskular untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah tak ada riwayat medis atau diagnosa klinis adanya :

a. Myocardial infark. b. Angina pectoris. c. Penyakit jantung koroner yang membutuuhkan perawatan, atau

jika tidak terawat, telah memberikan gejala atau bermakna klinis. d. Pencakokan katup jantung. e. Implantasi pacu jantung permanen. f. Pencakokan jantung.

2. Elektrokardiografi harus menjadi bagian pemeriksaan jantung pada penerbitan lisensi yang pertama, pada waktu pemeriksaan ulang yang pertama setelah melewati 40 dan sesudahnya tidak kurang sering dari setiap lima tahun, dan pada pemeriksaan pada seluruh kasus keraguan dan kelainan kardiologis klinis lainnya pada pemeriksaan jantung.

67.213 Kondisi Medis Umum

Standar medis umum untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah : 1. Tak ada riwayat medis atau diagnosa klinis diabetes mellitus

yang membutuhkan insulin atau obat hipoglikemik lainnya sebagai pengontrol.

2. Tak ada penyakit organik fungsional atau struktural, defek, atau

keterbatasan yang menurut Direktur berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

PKPS Bagian 67 - - 15

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum sertifikat personil

penerbangan yang dimohon atau yang dimiliki, orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewanya.

3. Tak ada medikasi atau pengobatan lain yang menurut Direktur

berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum sertifikat personil

penerbangan yang dimohon atau yang dimiliki, orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewanya.

4. Tidak ditemukan dalam pemeriksaan hal yang abnormal tentang :

a. Foto sinar X /Thorax foto yang dibuat setiap tahun. b. Pemeriksaan spesimen urine yang dibuat setiap tahun. c. Pemeriksaan spesimen darah yang dibuat setiap tahun.

67.215 Kebijaksanaan Pengeluaran Sertifikat

Seseorang yang tak memenuhi persyaratan pada 67.203 sampai 67.213 boleh mendaftar untuk mendapatkan kebijaksanaan pengeluaran sertifikat berdasarkan butir 67.401.

PKPS Bagian 67 - - 16

SUB. BAGIAN D - SERTIFIKAT KESEHATAN PERSONIL PENERBANGAN

KELAS TIGA 67.301 Persyaratan

Untuk berhak mendapatkan dan tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas tiga, seseorang harus memenuhi persyaratan di bawah ini :

67.303 Mata Standar mata untuk sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas dua adalah : 1. Kemampuan melihat jarak jauh sebesar 20/40 kaki atau 6/6 meter

atau lebih baik lagi pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi. Jika diperlukan lensa koreksi (kacamata atau lensa kotak) untuk mencapai nilai penglihatan 20/40 maka peserta tes dinyatakan memenuhi syarat hanya jika ia menggunakan lensa koreksi tersebut sewaktu melaksanakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimilikinya.

2. Penglihatan jarak dekat minimal 20/40 kaki atau 16 inci (40,6 cm)

atau lebih baik, jaeger 2 equivalent, pada jarak 16 inci pada masing - masing mata, dengan atau tanpa lensa koreksi.

3. Kemampuan melihat warna - warna yang diperlukan untuk

melakukan tugas personil penerbangan secara aman tidak terbukti adanya gangguan warna merah, hijau baik “protonomaly” atau “deutronomaly”.

4. Tak ada kondisi patologis akut atau kronik pada setiap mata atau

adnexae-nya yang dapat mengganggu fungsi normal mata, yang mungkin dapat berkembang menjadi lebih berat, atau diduga dapat menjadi lebih berat akibat melakukan penerbangan.

67.305 Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Keseimbangan.

Standar telinga, hidung, tenggorokan dan keseimbangan untuk sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas tiga adalah : 1. Peserta tes tersebut menunjukkan kemampuan mendengar melalui

minimal salah satu dari tes berikut ini :

PKPS Bagian 67 - - 17

a. Menunjukkan kemampuan untuk mendegar suara percakapan biasa pada ruang hening, menggunakan kedua telinga pada jarak 6 kaki dari Penguji Medis, dengan membelakangi Penguji Medis.

b. Menunjukkan kemampuan untuk mengerti isi wicara (speech) yang diukur dengan tes diskriminasi wicara (speech) audiometrik dengan nilai minimal 70% pada satu telinga atau dengan latar belakang suara.

c. Memberikan hasil test audiometri pure tone tanpa alat bantu

dengar sesuai dengan tabel ambang terburuk yang dapat diterima, menggunakan standar kalibrasi America National Standards Institute, 1969 :

Frekuensi (Hz) 500 1000 2000 3000

Telinga yang lebih baik (Db) 35 30 30 40 Telinga yang kurang baik (Db) 35 50 50 60

2. Tak ada penyakit atau kondisi telinga tengah atau dalam, hidung, rongga mulut, pharynx atau larynx yang -

a. Mengganggu atau menjadi lebih berat oleh penerbangan atau

yang dianggap mungkin akan diperberat oleh penerbangan; atau b. Mengganggu atau dianggap mungkin akan mengganggu

komunikasi wicara yang efektif dan jelas.

3. Tak ada penyakit atau kondisi yang bermanifestasi atau yang dianggap mungkin akan bermanifestasi sebagai vertigo atau gangguan keseimbangan.

67.307 Mental

Standar mental untuk sertifikat kesehatan personi personil penerbangan kelas tiga adalah : 1. Tak ada riwayat medis atau diaknosa klinis hal - hal berikut ini :

a. Gangguan kepribadian yang cukup berat yang telah bermanifestasi secara berulang dengan tindakan nyata.

b. Psikosis. Yang dimaksud dengan psikosis dalam hal ini adalah

suatu gangguan mental dimana :

1) Individu telah menunjukkan adanya delusi, halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisi ini; atau

PKPS Bagian 67 - - 18

2) Individu dianggap mungkin akan menunjukkan delusi, halusinasi, tingkah laku yang aneh atau tak teratur, atau gejala lain dari kondisi ini.

c. Gangguan bipolar : maniak dan atau jenis depresi. d. Ketergantungan substansi /zat, kecuali jika ada bukti klinis yang

memuaskan bagi Direktur mengenai penyembuhan dari ketergantungan tersebut, termasuk tidak digunakannya zat tersebut selama tidak kurang dari 2 tahun sebelum pemeriksaan medis, sebagaimana disebut pada bagian ini :

1. Substansi /zat termasuk : Alkohol; sedatif dan hipnotik

lainnya; anxiolytics; opioids; stimulan sistem syaraf pusat seperti kokain; amphetamines dan acting sympathomimetics serupa; halusinogen; phencyclidine atau acting arylcyclohexylamines; cannabis; inhalants dan obat - obat dan zat psikoaktif; dan

2. Ketergantungan substansi adalah suatu kondisi dimana

seseorang tergantung pada suatu substansi atau zat, selain tembakau atau minuman biasa yang mengandung zanthine (misalnya : cafein) yang dibuktikan dengan :

a. Peningkatan toleransi; b. Manifestasi gejala withdrawal; c. Pengawasan penggunaan yang menurun; d. penggunaan berlanjut walaupun ada kerusakan

kesehatan fisik atau kerusakan sosial, pribadi atau fungsi pekerjaan.

2. Tak ada penyalahgunaan substansi dalam 2 tahun sebelum

pemeriksaan medis terkahir yang didefinisikan sebagai :

a. Penggunaan substansi pada situasi dimana penggunaan substansi tersebut membahayakan secara fisik, jika telah pernah ada penggunaan substansi yang membahayakan fisik;

b. Ada hasil drug test positif. Tes ini dilakukan berdasarkan program

anti drug atau program intern Dirjen Perhubungan Udara; atau c. Penggunaan suatu substansi, berdasarkan riwayat kasus dan

penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan substansi terkait, ynag oleh Dirjen dinyatakan :

1. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

PKPS Bagian 67 - - 19

2. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum dapat membuat orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut dengan aman.

67.309 Neurologi

Standar neurologi untuk sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas tiga adalah : 1. Tak ada riwayat medis dan diagnosa klinis hal - hal berikut ini :

a. Epilepsi. b. Gangguan kesadaran tanpa penjelasan medis yang memuaskan

mengenai penyebabnya. c. Hilangnya, secara sementara, fungsi sistem syaraf tanpa

penjelasan medis yang memuaskan mengenai penyebabnya.

2. Tak ada gangguan seizure, gangguan kesadaran atau kondisi neurologik yang menurut Direktur, berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum masa berlakunya

akan menyebabkan orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut.

67.311 Kardiovaskular

1. Standar kardiovaskular untuk sertifikat medis personil penerbangan kelas dua adalah tak ada riwayat medis atau diagnosa klinis adanya :

a. Myocardial infark. b. Angina pectoris. c. Penyakit jantung koroner yang membutuuhkan perawatan, atau

jika tidak terawat, telah memberikan gejala atau bermakna klinis. d. Pencakokan katup jantung. e. Implantasi pacu jantung permanen. f. Pencakokan jantung.

PKPS Bagian 67 - - 20

2. Elektrokardiografi harus menjadi bagian pemeriksaan jantung pada penerbitan lisensi yang pertama, pada waktu pemeriksaan ulang yang pertama setelah melewati 40 dan sesudahnya tidak kurang sering dari setiap lima tahun, dan pada pemeriksaan pada seluruh kasus keraguan dan kelainan kardiologis klinis lainnya pada pemeriksaan jantung.

67.313 Kondisi Medis Umum

Standar medis umum untuk sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas tiga adalah : 1. Tak ada riwayat medis atau diagnosa klinis diabetes mellitus yang

membutuhkan insulin atau obat hipoglikemik lainnya sebagai pengontrol.

2. Tak ada penyakit organik fungsional atau struktural, defek, atau

keterbatasan yang menurut Direktur berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan haak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat personil penerbangan yang dimiliki atau inigin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum masa berlakunya,

akan menyebabkan orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewanya.

3. Tak ada medikasi atau pengobatan lain yang menurut Direktur

berdasarkan riwayat kasus dan penilaian medis yang kualifaid dalam hubungannya dengan kondisi terkait :

a. Membuat orang tersebut tak dapat dengan aman melakukan

tugasnya atau menggunakan hak - hak istimewa sesuai dengan srtifikat personil penerbangan yang dimiliki atau ingin dimilikinya; atau

b. Diperkirakan dalam jangka waktu maksimum masa berlakunya

sertifikat akan menyebabkan orang tersebut tak dapat melaksanakan tugasnya atau hak - hak istimewa sesuai dengan sertifikat tersebut.

4. Tidak ditemukan dalam pemeriksaan hal yang abnormal tentang :

a. Foto sinar X /Thorax foto yang dibuat setiap tahun. b. Pemeriksaan spesimen urine yang dibuat setiap tahun. c. Pemeriksaan spesimen darah yang dibuat setiap tahun.

PKPS Bagian 67 - - 21

67.315 Kebijaksanaan Pengeluaran Sertifikat

Seseorang yang tak memenuhi persyaratan pada 67.303 sampai 67.313 boleh mendaftar untuk mendapatkan kebijaksanaan pengeluaran sertifikat berdasarkan butir 67.401.

SUB. BAGIAN E - PROSEDURE SERTIFIKAT 67.401 Pengeluaran Khusus Suatu Sertifikat Kesehatan

1. Berdasarkan kebijaksanaan Direktur, untuk pengeluaran khusus suatu sertifikat kesehatan yang berlaku untuk periode tertentu, dapat diberikan suatu otorisasi kepada orang yang tidak memenuhi persyaratan pada sub bagian B, C atau D, dari peraturan ini jika orang tersebut dapat menunjukkan kepada Direktur bahwa ia dapat melaksanakan tugasnya dengan memuaskan sesuai dengan kelas sertifikat kesehatan yang dimilikinya tanpa membahayakan keselamatan publik pada periode berlakunya otorisasi. Suatu sertifikat kesehatan dari kelas yang sesuai dapat diberikan kepada seseorang yang tak memenuhi persyaratan pada sub bagian B, C dan D dalam peraturan ini jika orang tersebut memiliki suatu otorisasi yang berlaku dan memenuhi syarat. Suatu sertifikat kesehatan penerbangan yang dikeluarkan berdasarkan bagian ini akan kadaluarsa hampir bersamaan (tidak lebih dari) akhir periode berlaku atau saat ditariknya otorisasi yang mendasari sertifikat tersebut. Pada akhir periode validitas yang telah ditentukan, untuk mendapatkan suatu otorisasi yang baru, seseorang harus menunjukkan kembali kepada Direktur bahwa ia dapat melaksanakan tugasnya dengan memuaskan sesuai dengan kelas sertifikat yang dimilikinya tanpa membahayakan keselamatan publik pada periode berlakunya otorisasi.

2. Berdasarkan kebijaksanaan Direktur, suatu Pernyataan Kemampuan

yang Ditunjukkan (statement of Demonstrated Ability = SODA), sebagai ganti dari otorisasi, dapat diberikan kepada seseorang yang memiliki kondisi yang mendiskualifikasi yang bersifat statis atau nonprogresif dan yang dinyatakan mampu untuk melaksanakan tugas sebagai penerbang tanpa membahayakan keselamatan publik. Suatu SODA tidak mengalami kadaluarsa dan memberi wewenang penguji medis yang ditunjuk untuk mengeluarkan suatu sertifikat kesehatan penerbangan kelas tertentu jika pemeriksa tersebut menemukan bahwa kondisi yang dituliskan pada SODA tidak memburuk.

3. Dalam pemberian suatu otorisasi atau SODA, Direktur dapat

mempertimbangkan pengalaman operasional seseorang dan fakta medis yang dapat mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk melakukan tugas sebagai penerbang, termasuk :

PKPS Bagian 67 - - 22

a. Efek kombinasi pada kegagalan seseorang untuk memenuhi lebih dari satu persyaratan pada peraturan ini; dan

b. Prognosa berdasarkan pertimbangan profesional seluruh

informasi mengenai penerbangan tersebut.

4. Dalam pemberian otorisasi atau SODA berdasarkan peraturan ini, Direktur menentukan kelas sertifikat kesehatan yang diotorisakan untuk dikeluarkan dan dapat melakukan hal - hal berikut ini :

a. Membatasi jangka waktu otorisasi. b. Menentukan syarat bahwa pemberian otorisasi baru harus

berdasarkan hasil tes /pemeriksaan /evaluasi medis. c. Mencantumkan segala keterbatasan operasional, yang

dibutuhkan untuk alasan keselamatan, pada otorisasi atau SODA dan semua sertifikat kesehatan yang dibuat berdasarkan otorisasi atau SODA tersebut.

d. Menentukan syarat bahwa efek berlanjut suatu otorisasi atau

SODA dan sertifikat kesehatan kelas dua atau kelas tiga yang dibuat berdasarkan otorisasi atau SODA tersebut, harus sesuai dengan pernyataan keterbatasan fungsi seseorang yang dikeluarkan oleh Direktur.

5. Dalam menentukan apakah suatu otorisasi atau SODA dapat

diberikan kepada seseorang yang ingin mendapatkan sertifikat kesehatan personil penerbangan kelas tiga maka Direktur, dengan mempertimbangkan kebebasan seseorang penerbang dalam menggunakan hak-hak istimewa sertifikat private pilot, mempertimbangkan pula akan kemungkinan adanya resiko bagi manusia maupun benda yang tak dapat ditoleransi pada penggunaan hak-hak istimewa pilot penerbangan komersial dan airline transport pilot, dan juga harus mempertimbangkan kebutuhan untuk melindungi keselamatan publik dan benda - benda di pesawat lain dan pada landasan.

6. Suatu otorisasi atau SODA yang diberikan berdasarkan peraturan ini

kepada seseorang yang tak memenuhi persyaratan pada sub bagian B, C, dan D, dapat ditarik sewaktu -waktu berdasarkan kebijaksanaan Direktur jika :

a. Terdapat perubahan yang memburuk pada kondisi kesehatan

pemegangnya. b. Pemegangnya tak dapat memenuhi pernyataan mengenai

keterbatasan fungsi atau keterbatasan operasional yang dikeluarkan sebagai syarat sertifikasi pada peraturan ini.

c. Keselamatan publik dapat dibahayakan oleh pelaksanaan hak -

hak istimewa pemegangnya.

PKPS Bagian 67 - - 23

d. Pemegang otorisasi atau SODA tidak dapat memberikan informasi medis yang diperlukan Direktur untuk mengeluarkan sertifikat berdasarkan peraturan ini.

e. Pemegang otorisasi atau SODA membuat atau menyebabkan

dibuatnya suatu pernyataan atau masukan /data yang menjadi dasar pencabutan suatu otorisasi atau SODA berdasarkan butir 67.403

7. Seseorang yang telah mendapatkan suatu otorisasi atau SODA sesuai dengan peraturan pada bagian ini, berdasarkan tes praktek atau tes penerbangan medis khusus, tak perlu melakukan tes lagi sewaktu pemeriksaan fisik berikutnya kecuali jika Direktur menyatakan bahwa defisiensi fisik orang tersebut telah menjadi lebih berat sehingga diperlukan tes praktek atau tes penerbangan medis khusus yang lain.

8. Jika suatu otorisasi atau SODA akan diberi surat pencabutan

paragraf (6) pada peraturan bagian ini maka diberlakukan prosedur berikut ini :

a. Pemegang suatu otorisasi atau SODA akan diberikan surat

pencabutan yang menyebutkan alasan pencabutan tersebut; b. Dalam waktu tidak lebih dari 60 hari setelah pemberian surat

pencabutan, pemegang otorisasi atau SODA tersebut dapat meminta secara tertulis kepada Direktur untuk meninjau ulang keputusan pencabutan tersebut. Permohonan ulan dapat dilengkapi dengan bukti medis pendukung;

c. Dalam waktu 60 hari setelah diterimanya permohonan untuk

peninjauan ulang maka akan dikeluarkan suatu keputusan tertulis terakhir yang menguatkan atau merubah keputusan pencabutan tersebut;

d. Suatu sertifikat kesehatan yang menjadi tidak syah akibat suatu

pencabutan, sesuai dengan paragraf (1) dari peraturan bagian ini, harus diserahkan kembali kepada Direktur bila diminta.

67.403 Aplikasi, Sertifikat, Logbook, Laporan dan Catatan : Pemalsuan,

Reproduksi atau Perubahan; Pernyataan yang Salah

1. Tidak ada seorangpun yang boleh membuat atau menyebabkan dibuatnya :

a. Segala pemalsuan atau pernyataan palsu pada seluruh aplikasi

untuk sertifikat kesehatan sesuai dengan peraturan ini, atau pada aplikasi untuk otorisasi pembuatan khusus sertifikat kesehata atau pernyataan kemampuan yang diperlihatkan (SODA) berdasarkan bagian ini ; atau

PKPS Bagian 67 - - 24

b. Segala pemalsuan atau dana palsu yang disengaja pada segala

logbooks, catatan atau laporan yang dimaksudkan untuk disimpan, dibuat atau digunakan untuk menunjukkan dipenuhinya persyaratan untuk mendapatkan sertifikat kesehatan atau otorisasi atau SODA berdasarkan peraturan ini;

c. Segala reproduksi, untuk tujuan pemalsuan, dari segala sertifikat

kesehatan yang dibuat berdasarkan peraturan ini; d. Semua perubahan isi sertifikat kesehatan sesuai dengan

peraturan ini.

2. Bila seseorang melakukan tindakan terlarang seperti yang tercantum dalam paragraf (1) bagian ini, maka tindak tersebut akan menjadi dasar diberlakukannya :

a. Pencabutan pembatalan semua sertifikat personil penerbangan,

instruktur di darat (ground instructor) dan sertifikat kesehatan dan atau rating yang dimiliki oleh orang tersebut.

b. Penarikan kembali otorisasi atau SODA yang dimiliki orang

tersebut. c. Pembatalan seluruh aplikasi untuk sertifikasi kesehatan dan

permohonan untuk mendapatkan otorisasi atau SODA.

3. Hal - hal berikut ini merupakan dasar untuk dilakukannya pencabutan atau pembatalan suatu sertifikat kesehatan; penarikan kembali suatu otorisasi atau SODA; atau pembatalan suatu aplikasi sertifikat kesehatan atau untuk permohonan mendapatkan otorisasi atau SODA.

a. Suatu pernyataan yang salah, yang telah dipercayakan oleh

Direktur, yang dibuat untuk mendukung suatu aplikasi untuk mendapatkan sertifikat kesehatan atau permohonan untuk suatu otorisasi atau SODA.

b. Suatu masukan /data yang salah, yang telah dipercaya oleh

Direktur, yang dibuat di semua logbook, catatan atau laporan yang disimpan, dibuat atau digunakan untuk menunjukkan dipenuhinya persyaratan untuk mendapatkan suatu sertifikat kesehatan atau otorisasi atau SODA.

67.409 Pembatalan Sertifikat Kesehatan

1. Seseorang yang dibatalkan sertifikat kesehatan oleh penguji kesehatan penerbangan, dalam jangka waktu 30 hari setelah tanggal pembatalan, dapat memohon secara tertulis kepada Direktur, untuk mempertimbangkan kembali pembatalan tersebut. Jika ia tak

PKPS Bagian 67 - - 25

melakukan permohonan pertimbangan kebali dalam waktu 30 hari setelah tanggal penolakan maka ia dianggap mengundurkan diri.

2. Pembatalan suatu sertifikat kesehatan : Oleh penguji kesehatan penerbangan bukanlah pembatalan oleh Direktur.

3. Bila pemberian sertifikat kesehatan adalah seluruhnya atau sebagian

dikembalikan oleh Direktur, pemegang sertifikat harus menyerahkan, bila diminta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

67.413 Rekam Medis

Jika Direktur menyatakan bahwa diperlukan informasi medis tambahan atau riwayat tambahan yang diperlukan untuk menentukan apakah seorang pemegang atau pemohon suatu sertifikat memenuhi standar kesehatan untuk sertifikat tersebut maka Direktur meminta orang tersebut untuk memberikan informasi yang dibutuhkan atau mengotorisasikan suatu klinik, Rumah Sakit, dokter untuk memberikan kepada Direktur semua informasi atau catatan mengenai riwayat kesehatan tersebut. Jika pemohon atau pemegang sertifikat tidak dapat memberikan informasi medis yang diminta maka Direktur dapat membatalkan, merubah atau mencabut semua sertifikat kesehatan yang dimilikinya atau dapat membatalkan pengeluaran sertifikat kesehatan bagi orang tersebut.

67.415 Pengembalin Sertifikat Kesehatan setelah pecabutan atau pembatalan suatu sertifikat kesehatan Direktur pemegang segala jenis sertifikat kesehatan, yang dikeluarkan berdasarkan peraturan ini, yang sertifikatnya dibatalkan atau dicabut, untuk mengembalikan sertifikat yang dimilikinya kepada Direktur.

MENTERI PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIASI

AGUM GUMELAR, MSc

PKPS Bagian 67 - - 26