Referat Hematemesis Melena

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hematemesis (muntah darah) dan melena (berak darah) merupa keadaan yang diakibatkan oleh perdarahan saluran cerna bagian atas (up gastroinstestinal tract). Kebanyakan kasus hematemesis adalah keadaan di rumah sakit yang menimbulkan 8-14% kematian di rumah sakit. aktor utama yang berperan dalam tingginya angka kematian adalah kegagalan unt menilai masalah ini sebagai keadaan klinis yang gawat dan kesalahan diagnostik dalam menentukan sumber perdarahan. !i "ropa dan #merika dalam buku Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology$ sebagian besar penyebab perdarahan saluran cern adalah tukak peptik. Hal itu sesuai data penelitian &'" yaitu sekitar pasien perdarahan saluran cerna atas yang disebabkan oleh tukak pepti #ri . yam (*++ ) dalam penelitiannya di ' , akarta menyebutk kebanyakan penderita perdarahan saluran cerna atas disebabkan oleh arises esophagus (//$ %). 0ingginya angka penderita arises esophagus dikare adanya hubungan antara arises esophagus dengan penyakit hepatitis dan di 2ndonesia. !emikian pula pada penelitian 3asrul ubir dan ulius (1 ' & dr. ,. amil 6adang$ 7enis kelainan yang ditemukan pada pemeriksaa endoskopi yang terbanyak adalah arises esophagus sebanyak 15 penderi (*/$19%)$ gastritis re:luks menempati urutan tertinggi diantara gastrit (41$*1%). umlah tukak lambung dan tukak duodenum pada peneliti hampir sebanding. !i 6erancis$ sebuah laporan menyimpulkan bahwa 7umlah kema dari perdarahan saluran cerna atas telah turun dari sekitar 11 % men7ad sebaliknya$ dari sumber laporan yang sama dari <unani mendapatkan tidak adanya penurunan 7umlah kematian tersebut. !i panyol sendiri mendapat bahwa perdarahan saluran cerna atas kali lebih sering ter7adi dengan perdarahan saluran cerna bawah. !i #merika erikat$ set pasien yang masuk ke 2nstalasi =awat !arurat dengan sebab perdarahan 1

description

hematemesis melena adalah

Transcript of Referat Hematemesis Melena

keadaan yang diakibatkan oleh perdarahan saluran cerna bagian atas (upper 
 gastroinstestinal tract). Kebanyakan kasus hematemesis adalah keadaan gawat
di rumah sakit yang menimbulkan 8-14% kematian di rumah sakit. aktor 
utama yang berperan dalam tingginya angka kematian adalah kegagalan untuk 
menilai masalah ini sebagai keadaan klinis yang gawat dan kesalahan
diagnostik dalam menentukan sumber perdarahan.
!i "ropa dan #merika dalam buku Current Diagnosis & Treatment in
Gastroenterology$ sebagian besar penyebab perdarahan saluran cerna atas
adalah tukak peptik. Hal itu sesuai data penelitian &'" yaitu sekitar %
 pasien perdarahan saluran cerna atas yang disebabkan oleh tukak peptik.
#ri . yam (*++) dalam penelitiannya di ', akarta menyebutkan
kebanyakan penderita perdarahan saluran cerna atas disebabkan oleh arises
esophagus (//$%). 0ingginya angka penderita arises esophagus dikarenakan
adanya hubungan antara arises esophagus dengan penyakit hepatitis dan
di 2ndonesia. !emikian pula pada penelitian 3asrul ubir dan ulius (155*) di
'& dr. ,. amil 6adang$ 7enis kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan
endoskopi yang terbanyak adalah arises esophagus sebanyak 15 penderita
(*/$19%)$ gastritis re:luks menempati urutan tertinggi diantara gastritis lainnya
(41$*1%). umlah tukak lambung dan tukak duodenum pada penelitian ini
hampir sebanding.
!i 6erancis$ sebuah laporan menyimpulkan bahwa 7umlah kematian
dari perdarahan saluran cerna atas telah turun dari sekitar 11 % men7adi 9%;
sebaliknya$ dari sumber laporan yang sama dari <unani mendapatkan tidak 
adanya penurunan 7umlah kematian tersebut. !i panyol sendiri mendapatkan
 bahwa perdarahan saluran cerna atas kali lebih sering ter7adi dibandingkan
dengan perdarahan saluran cerna bawah. !i #merika erikat$ setiap tahun
 pasien yang masuk ke 2nstalasi =awat !arurat dengan sebab perdarahan

 
saluran cerna atas. e7ak tahun 154$ angka kematian di #merika erikat oleh
sebab perdarahan saluran cerna atas mencapai >1+ % dan tidak berubah
hingga saat ini.
cukup tinggi$ terutama di 2ndonesia yang wa7ib men7adi perhatian khusus.
erdasarkan hasil penelitian di akarta didapati bahwa 7umlah kematian akibat
 perdarahan saluran cerna atas berkisar * %.
2nsiden perdarahan saluran cerna atas dua kali lebih sering pada pria
daripada wanita dalam seluruh tingkatan usia; tetapi 7umlah angka kematian
tetap sama pada kedua 7enis kelamin. #ngka kematian meningkat pada usia
yang lebih tua (?+ tahun) pada pria dan wanita.
&ntuk memeriksa perdarahan saluran cerna atas dilakukan pemeriksaan
endoskopi untuk menegakkan diagnosa tentang penyebab yang dapat
menimbulkan perdarahan saluran cerna bahagian atas.
B. TUJUAN PENULISAN
*. ,emahami de:inisi$ etiologi$ patogenesis dan cara mendiagnosis hematemesis
melena.
 
6erdarahan saluran cerna bagian atas (#) yaitu perdarahan yang

 
seperti aspal (melena)(*).
Hematemesis adalah dimuntahkannya darah dari mulut$ darah bisa dalam
 bentuk segar (bekuanA gumpalanA cairan warna merah cerah) atau berubah karena
en@im dan asam lambung men7adi kecoklatan dan berbentuk seperti butiran kopi (/)
(4). ,elena yaitu keluarnya tin7a yang lengket dan hitam seperti aspal (ter) dengan
 bau khas$ yang menun7ukkan perdarahan saluran cerna atas serta dicernanya darah
 pada usus halus(/)(4).
eberapa penyebab timbulnya perdarahan di saluran cerna atas yaitu B
1. Kelainan di esophagus
a. 6ecahnya arises esophagus
kehilangan darah gastrointestinal kronik 7arang ditemukan. 6erdarahan
arises eso:agus atau lambung biasanya disebabkan oleh hipertensi portal
yang ter7adi sekunder akibat sirosis hepatis. ,eskipun sirosis alkoholik 
merupakan penyebab arises eso:agus yang paling prealen di #merika
erikat$ setiap keadaan yang menimbulkan hipertensi portal dapat
mengakibatkan perdarahan arises. Cebih lan7ut$ kendati adanya arises
 berarti adanya hipertensi portal yang sudah berlangsung lama$ penyakit
hepatitis akut atau in:iltrasi lemak yang hebat pada hepar kadang-kadang
menimbulkan arises yang akan menghilang begitu abnormalitas hepar 
disembuhkan. ,eskipun perdarahan ,# pada pasien sirosis umumnya
 berasal dari arises sebagai sumber perdarahan$ kurang lebih separuh dari
 pasien ini dapat mengalami perdarahan yang berasal dari ulkus peptikum
atau gastropati hipertensi portal. Keadaan yang disebut terakhir ini ter7adi
akibat penggembungan ena-ena mukosa lambung. ebagai
konsekuensinya$ sangat penting menentukan penyebab perdarahan agar 
 penanganan yang tepat dapat diker7akan(*).
#ngka ke7adian pecahnya arises esophagus yang menyebabkan
 perdarahan cukup tinggi yaitu 4$8%. i:at perdarahan hematemesisnya
mendadak dan masi:$ tanpa didahului nyeri epigastrium. !arah berwarna

lambung. etelah hematemesis selalu disusul dengan melena().
 b. Karsinoma esophagus
daripada hematemesis. 6asien 7uga mengeluh dis:agia$ badan mengurus dan
anemis. Hanya sesekali penderita muntah darah tidak masi:. 6ada
 panendoskopi 7elas terlihat gambaran karsinoma yang hampir menutup
esophagus dan mudah berdarah terletak di sepertiga bawah esophagus().
c. indrom ,allory-Deiss
'iwayat medis ditandai oleh ge7ala muntah tanpa isi (omitus tanpa
darah). ,untah hebat mengakibatkan ruptur mukosa dan submukosa
daerah kardia atau esophagus bawah sehingga muncul perdarahan. Karena
laserasi akti: disertai ulserasi$ maka timbul perdarahan. Caserasi muncul
akibat terlalu sering muntah sehingga tekanan intraabdominal naik 
menyebabkan pecahnya arteri di submukosa esophagusA kardia. i:at
 perdarahan hematemesis tidak masi:$ timbul setelah pasien berulangkali
muntah hebat$ lalu disusul rasa nyeri di epigastrium. ,isalnya pada
hiperemesis graidarum().
6ernah ditemukan penderita wanita dan pria yang muntah darah
setelah tidak senga7a meminum air keras untuk patri. #ir keras tersebut
mengandung asam sitrat dan asam Hl yang bersi:at korosi: untuk mukosa
mulut$ esophagus dan lambung. 6enderita 7uga mengeluh nyeri dan panas
seperti terbakar di mulut$ dada dan epigastrium().
e. "so:agitis dan tukak esophagus
"so:agitis yang menimbulkan perdarahan lebih sering bersi:at
intermiten atau kronis$ biasanya ringan$ sehingga lebih sering timbul
melena daripada hemetemesis. 0ukak esophagus 7arang menimbulkan
 perdarahan 7ika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum().
*. Kelainan di lambung
6enyebab terbanyak adalah akibat obat-obatan yang mengiritasi
mukosa lambung atau obat yang merangsang timbulnya tukak
 
 
2bupro:en$ obat bintang tu7uh dan lainnya. Ebat-obatan lain yang 7uga
dapat menimbulkan hematemesis yaitu B golongan kortikosteroid$
 buta@olidin$ reserpin$ spironolakton dan lain-lain. =olongan obat-obat
tersebut menimbulkan hiperasiditas(*)().
 perdarahan saluran cerna atas. 6ada endokopi tampak erosi di angulus$
antrum yang multipel$ sebagian tampak bekas perdarahan atau masih
terlihat perdarahan akti: di tempat erosi. !i sekitar erosi umumnya
hiperemis$ tidak terlihat arises di esophagus dan :undus lambung. i:at
hematemesis tidak masi: dan timbul setelah berulang kali minum
obatobatan tersebut$ disertai nyeri dan pedih di ulu hati().
 b. 0ukak lambung
angulus dan prepilorus bila dibandingkan dengan tukak duodeni. 0ukak 
lambung akut biasanya bersi:at dangkal dan multipel yang dapat
digolongkan sebagai erosi().
dan pedih di ulu hati selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. esaat
sebelum hematemesis rasa nyeri dan pedih dirasakan bertambah hebat$
namun setelah muntah darah rasa nyeri dan pedih tersebut berkurang. i:at
hematemesis tidak begitu masi:$ lalu disusul melena().
c. Karsinoma lambung
2nsidensinya 7arang$ pasien umumnya berobat dalam :ase lan7ut
dengan keluhan rasa pedih dan nyeri di ulu hati$ rasa cepat kenyang$ badan
lemah. arang mengalami hematemesis$ tetapi sering melena().
/. Kelainan di duodenum
a. 0ukak duodeni
terletak di bulbus. ebagian pasien mengeluhkan hematemesis dan melena$
sedangkan sebagian kecil mengeluh melena sa7a. ebelum perdarahan$
 pasien mengeluh nyeri dan pedih di perut atas agak ke kanan. Keluhan ini
 
 
mengkonsumsi roti atau susu().
 b. Karsinoma papilla Fateri
ampula menyebabkan penyumbatan saluran empedu dan saluran pancreas
yang umumnya sudah dalam :ase lan7ut. =e7ala yang timbul selain
kolestatik ekstrahepatal$ 7uga dapat menimbulkan perdarahan tersembunyi
(occult bleeding)$ sangat 7arang timbul hematemesis. elain itu pasien 7uga
mengeluh badan lemah$ mual dan muntah().
D. PATOFISIOLOGI
1. 6erdarahan tersamar intermiten (hanya terdeteksi dalam :eces atau adanya anemia
de:isiensi eG)
:aktor-:aktor penyebab perdarahan$ yaitu (1)B
1. aktor pembuluh darah (vasculopathy)  seperti pada tukak peptik$ pecahnya
arises esophagus
 Purpura (206)
sirosis hati$ dan lain-lain
6ada sirosis kemungkinan ter7adi ketiga hal di atas B vasculopathy
(pecahnya arises esophagus); trombopathy  (pengurangan trombosit di tekanan
 peri:er akibat hipersplenisme); coagulopathy (kegagalan sel-sel hati)(1).
Khusus pada pecahnya arises esophagus ada * teori(1) B
1. 0eori erosi B pecahnya pembuluh darah karena erosi dari makanan kasar 
(berserat tinggi dan kasar) atau konsumsi 3#2!
*. 0eori erupsi B karena tekanan ena porta terlalu tinggi$ atau peningkatan
tekanan intraabdomen yang tiba-tiba karena mengedan$ mengangkat barang
 berat$ dan lain-lain
1. Cetak sumber perdarahan dan kecepatan gerak usus
*. Kecepatan perdarahan
6ada hematemesis$ warna darah yang dimuntahkan tergantung dari asam
hidroklorida dalam lambung dan campurannya dengan darah. ika omitus ter7adi
segera setelah perdarahan$ muntahan akan tampak berwarna merah dan baru
 beberapa waktu kemudian penampakannya men7adi merah gelap$ coklat atau
hitam. ekuan darah yang mengendap pada muntahan akan tampak seperti ampas
kopi yang khas. Hematemesis biasanya menun7ukkan perdarahan di sebelah
 proksimal ligamentum 0reit@ karena darah yang memasuki traktus gastrointestinal
di bawah duodenum 7arang masuk ke dalam lambung(*).
,eskipun perdarahan yang cukup untuk menimbulkan hematemesis
 biasanya mengakibatkan melena$ kurang dari separuh pasien melena menderita
hematemesis. ,elena biasanya menggambarkan perdarahan esophagus$ lambung
atau duodenum. 3amun lesi di 7e7unum$ ileum bahkan kolon ascendens dapat
menyebabkan melena 7ika waktu per7alanan melalui traktus gastrointestinal cukup
 pan7ang(*). !iperkirakan darah dari duodenum dan 7e7unum akan tertahan di
saluran cerna selama >8 7am untuk merubah warna :eses men7adi hitam. eses
tetap berwarna hitam seperti ter selama 48>9* 7am setelah perdarahan berhenti. 2ni
 bukan berarti keluarnya :eses warna hitam tersebut menandakan perdarahan masih
 berlangsung. !arah sebanyak + mC cukup untuk menimbulkan satu kali buang
air besar dengan tin7a warna hitam. Kehilangan darah akut yang lebih besar dari
 7umlah tersebut dapat menimbulkan melena lebih dari tu7uh hari. etelah warna
tin7a kembali normal$ hasil tes untuk adanya perdarahan tersamar dapat tetap
 positi: selama 9>1+ hari setelah episode perdarahan tunggal.
Darna hitam melena akibat kontak darah dengan asam Hl sehingga
terbentuk hematin. 0in7a akan berbentuk seperti ter (lengket) dan menimbulkan
 bau khas. Konsistensi ini berbeda dengan tin7a yang berwarna hitamA gelap yang
muncul setelah orang mengkonsumsi @at besi$ bismuth atau licorice. 6erdarahan

menun7ukkan penyakit serius yang harus segera diobserasi(*).
Kehilangan darah ++ ml 7arang memberikan tanda sistemik kecuali
 perdarahan pada manula atau pasien anemia dengan 7umlah kehilangan darah yang
sedikit sudah menimbulkan perubahan hemodinamika. 6erdarahan yang banyak 
dan cepat mengakibatkan penurunan venous return ke 7antung$ penurunan curah
 7antung (cardiac output)  dan peningkatan tahanan peri:er akibat re:leks
asokonstriksi. Hipotensi ortostatik 1+ mmHg (Tilt test)  menandakan
 perdarahan minimal *+% dari olume total darah. =e7ala yang sering menyertai B
sinkop$ kepala terasa ringan$ mual$ perspirasi (berkeringat)$ dan haus. ika darah
keluar 4+ % ter7adi ren7atan (syok) disertai takikardi dan hipotensi. =e7ala pucat
menon7ol dan kulit penderita teraba dingin(*).
6asien muda dengan riwayat perdarahan saluran cerna atas singkat dan
 berulang disertai kolaps hemodinamik dan endoskopi InormalJ$ dipertimbangkan
lesi !ieula:oy (adanya arteri submukosa dekat cardia yang menyebabkan
 perdarahan saluran cerna intermiten yang banyak)(/).
F. DIAGNOSIS BANDING
a. e7ak kapan ter7adi perdarahan$ perkiraan 7umlah$ durasi dan :rekuensi
 perdarahan
c. #da tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain
d. 'iwayat muntah berulang yang awalnya tidak berdarah (indrom ,allory-
Deiss)
e. Konsumsi 7amu dan obat (3#2! dan antikoagulan yang menyebabkan nyeri
atau pedih di epigastrium yang berhubungan dengan makanan)
:. Kebiasaan minum alkohol (gastritis$ ulkus peptic$ kadang arises)

 
g. Kemungkinan penyakit hati kronis$ demam dengue$ ti:oid$ gagal gin7al kronik$
diabetes mellitus$ hipertensi$ alergi obat
h. 'iwayat tran:usi sebelumnya
status hemodinamik$ pemeriksaannya meliputi(5)  B a.  0ekanan darah dan nadi
 posisi baring
d. Kelayakan napas dan tingkat kesadaran
e. 6roduksi urin
6erdarahan akut dalam 7umlah besar (? *+% olume intraaskuler)
mengakibatkan kondisi hemodinamik tidak stabil$ dengan tanda(5) B
a. Hipotensi (5+A+ mmHg atau ,#6 9+ mmHg) dengan :rekuensi nadi ?
1++ LAmenit  b. 0ekanan diastole ortostatik turun ?1+ mmHg$ sistole turun ?*+ mmHg.
c. rekuensi nadi ortostatik meningkat ?1 LAmenit
d. #kral dingin
e. Kesadaran turun
:. #nuria atau oligouria (produksi urin /+ mlA7am)
elain itu pada perdarahan akut 7umlah besar ditemukan hal-hal berikut (5)B a.
Hematemesis
 b. Hematoke@ia
c. !arah segar pada aspirasi nasogastrik$ dengan laase tidak segera 7ernih
d. Hipotensi persisten
Khusus untuk penilaian hemodinamik (keadaan sirkulasi) perlu dilakukan ealuasi 7umlah perdarahan$ dengan criteria(1+) B
Perdarahan (%) Keadaan he!d"na"#
?4+ ,oribund (physiology futility)
1+ 
 
a. tigmata penyakit hati kronis (ikterus$ spider naei$ ascites$ splenomegali$
eritema palmaris$ edema tungkai)
 b. olok dubur karena warna :eses memiliki nilai prognostik
c. #spirat dari nasogastric tube (3=0) memiliki nilai prognostik mortalitas dengan
interpretasi B
*) #spirat merah marun B perdarahan masi: (mungkin perdarahan arteri)
d. uhu badan dan perdarahan di tempat lain
e. 0anda kulit dan mukosa penyakit sistemik yang bisa disertai perdarahan saluran
cerna (pigmentasi mukokutaneus pada sindrom 6eut@-eghers)
/. 6emeriksaan 6enun7ang(8) 
a. 0es darah B darah peri:er lengkap$ cross-match 7ika diperlukan tran:usi  b. Hemostasis lengkap untuk menyingkirkan kelainan :aktor pembekuan primer 
atau sekunder B 00$ 60A660$ #600
c. "lektrolit B 3a$ K$ l
d. aal hati B cholinesterase$ albuminA globulin$ =E0A=60
e. "K=M :oto thoraksB identi:ikasi penyakit 7antung (iskemik)$ paru kronis
:. "ndoskopi B  gold standart  untuk menegakkan diagnosis dan sebagai pengobatan
endoskopik awal. elain itu 7uga memberikan in:ormasi prognostik dengan
mengidenti:ikasi stigmata perdarahan(/) 
DENGAN BA$AH (SCBB)() 
,ani:estasi klinik
#uskultasi usus Hiperakti: 3ormal
memadai$ segera dirawat untuk terapi lan7utan atau persiapan endoskopi(1+).
&ntuk pasien risiko tinggi perlu tindakan lebih agresi: seperti(1+)B
a. 6emasangan i-line minimal * dengan 7arum (kateter) besar minimal no
18. 2ni penting untuk trans:use$ dian7urkan pemasangan F6
 b. Eksigen sungkupA kanula. ila gangguan airay-breathing  perlu "00
c. ,encatat inta!e- output $ harus dipasang kateter urine
d. ,onitor tekanan darah$ nadi$ saturasi E*$ keadaan lain sesuai komorbid
e. ,elakukan bilas lambung agar mempermudah tindakan endoskopi
!alam melaksanakan tindakan umum ini$ pasien dapat diberikan terapi(1+) B a.
0rans:usi untuk mempertahankan hematokrit ? *%
c. Ebat penekan sintesa asam lambung (662)
d. 0erapi lainnya sesuai dengan komorbid
*. 0atalaksana Khusus
a) =lipressin (Fasopressin) B ,enghentikan perdarahan lewat e:ek 
asokonstriksi pembuluh darah splanknik$ menyebabkan aliran
darah dan tekanan ena porta menurun. 6emberian dengan
mengencerkan asopressin + unit dalam 1++ ml !eLtrose %$
diberikan +$>1 mgAmenitAi selama *+>+ menit dan dapat diulang
tiap /> 7am; atau setelah pemberian pertama dilan7utkan per in:use
+$1>+$ &Amenit
daripada asopressin. &ntuk perdarahan arises atau nonarises.
!osis pemberian awal dengan bolus *+ mcgAi$ lan7ut per in:us
*+ mcgA7am selama 1*>*4 7am atau sampai perdarahan berhenti.
*) 0erapi mekanik dengan balon engstaken lackmore atau ,inesota
/) 0erapi endoskopi(5) 
 
a) Cigasi B ,ulai distal mendekati cardia bergerak spiral setiap 1>*
cm. !ilakukan pada arises yang sedang berdarah atau ditemukan
tanda baru sa7a mengalami perdarahan (bekuan darah melekat$ bilur 
merah$ noda hematokistik). ":ek samping sklerosan dapat dihindari$
mengurangi :rekuensi ulserasi dan striktur.
 b) kleroterapi B alternati: bila ligasi sulit dilakukan karena perdarahan
masi:$ terus berlangsung atau teknik tidak memungkinkan. <ang
digunakan campuran yang sama banyak antara polidokanol /%$
 3al +$5% dan alcohol absolute; dibuat sesaat sebelum
skleroterapi. 6enyuntikan dari bagian paling distal mendekati
cardia$ lan7ut ke proksimal bergerak spiral se7auh cm.
4) 0erapi radiologi(5)  B pemasangan trans"ugular intrahepatic portosystemic
 shunting (026)M perkutaneus obliterasi spleno-porta.
) 0erapi pembedahan(1+) 
a) hunting
c) !easkularisasi G splenektomi
 b. 0ukak peptic(1+) 
1) 0erapi medikamentosa
a) 662 (proton pump inhibitor)(5)  B obat anti sekresi asam untuk 
mencegah perdarahan ulang. !iawali dosis bolus Emepra@ol 8+
mgAi lalu per in:use 8 mgAkgA7am selama 9* 7am
#ntasida$ sukral:at$ dan antagonis reseptor H* masih boleh diberikan
untuk tu7uan penyembuhan lesi mukosa perdarahan.
 b) Ebat asoakti:
atau alcohol absolute (58%) tidak melebihi 1 ml
 b) 0ermal B koagulasi$ heatprobe$ laser
c) ,ekanik B hemoklip$ stapler
/) 0erapi bedah
 
`
 
/. ,emulangkan pasien(1+) 
ebagian besar pasien umumnya pulang pada hari ke 1>4 perawatan.
6erdarahan ulang (komorbid) sering memperpan7ang masa perawatan. ila
tidak ada komplikasi$ perdarahan telah berhenti$ hemodinamik stabil serta
risiko perdarahan ulang rendah pasien dapat dipulangkan . 6asien biasanya
 pulang dalam keadaan anemis$ karena itu selain obat pencegah perdarahan
ulang perlu ditambahkan preparat e.
14 
. #nemia karena perdarahan
KESIMPULAN
1. 6erdarahan saluran cerna atas (#) yaitu perdarahan dari lumen saluran cerna
di atas ligamentum 0reit@ mengakibatkan hematemesis dan melena.
*. Hematemesis adalah muntah darah dalam bentuk segar atau berubah karena
en@im dan asam lambung men7adi kecoklatan berbentuk butiran kopi.
/. ,elena adalah tin7a yang lengket dan hitam seperti aspal dengan bau khas.
4. "tiologi perdarahan # antara lain B
a. Kelainan esophagus B pecah arises esophagus$ a esophagus$ sindrom
,allory-Deiss$ eso:agogastritis korosia$ eso:agitis M tukak eso:agus
 b. Kelainan lambung B gastritis erosi: hemoragika$ tukak lambung$ a lambung
c. Kelainan di duodenum B tukak duodeni$ a papilla aterii
. ,ani:estasi klinis perdarahan # tergantung dari B a) letak sumber perdarahan
M kecepatan gerak usus; b) kecepatan perdarahan; c) penyakit penyebab
 perdarahan; d) keadaan sebelum perdarahan.
. !iagnosis perdarahan # yaitu B
a. #namnesis
 b. 6emeriksaan :isik B penentuan status hemodinamik$ ealuasi 7umlah perdarahan$
tanda :isik lain
c. 6emeriksaan penun7ang B tes darah$ :aal hemostasis$ elektrolit$ :aal hati$ "K= M
:oto thoraL$ endoskopi (gold standar) 9.  
!iagnosis bandingnya yaitu hemoptoe
5. Keadaan memperburuk prognosis B gagal 7antung kongesti:A in:ark miokard$
66EK$ sirosis$ gagal gin7al$ keganasan$ ?+ tahun$ gangguan pembekuan.
1+. Komplikasinya yaitu B syok hipoolemik$ aspirasi pneumonia$ gagal gin7al akut$
sindrom hepatorenal koma hepatikum$ anemia karena perdarahan.
LAMPIRAN

ar"e E!*a+,
E!*a+"0" 2 0,#a# 
e!*a+,
DAFTAR PUSTAKA
(1) #stera$ 2 D.,. M 2 !.3. Dibawa. Tata #a!sana Perdarahan $aluran %a!an  agian 'tas dalam Gaat Darurat di idang Penya!it Dalam . akarta B "=. 1555 B / > *.
(*) 'ichter$ .,. M K.. 2sselbacher.  Perdarahan $aluran %a!anan dalam  arrison (Prinsip Ilmu Penya!it Dalam) *ilid I . akarta B "=. 1555 B *5 > *.
(/) !aey$ 6.  ematemesis & %elena dalam 't a Glance %edicine. akarta B "rlangga. *++ B / > 9.
(4) Hastings$ =.".  ematemesis & %elena  B wichita.kumc.eduAhastingsAhematemesis.pd: . *++.
 
() Hadi$ .  Perdarahan $aluran %a!an dalam Gastroenterologi . andung B 60 #lumni. *++* B *81 > /+.
() 6oni7an$ #.6.  Perdarahan $aluran Cerna agian 'tas  B repository.usu.ac.idAbitstreamA1*/4985A/19/A4Ahapter%*+22.pd: . *+1*.
 
(9) 6urwadianto$ #. M udi . ematemesis & %elena dalam +edaruratan %edi! . akarta B inarupa #ksara. *+++ B 1+ > 1+.
18 
 
(8) 6 6#6!2. $tandar Pelayanan %edi! . akarta B 6 6#6!2. *++B *9* > /.
(5) #di$ 6.  Pengelolaan Perdarahan $aluran Cerna agian 'tas Ilmu Penya!it   Dalam *ilid I . akarta B K&2. *++ B *85 > 59
(1+) !7umhana$ #. Perdarahan '!ut $aluran Cerna agian 'tas B  pustaka.unpad.ac.idAwp contentAuploadsA*+11A+/ApendarahanNakutNsaluranN  cernaNbagianNatas.pd: . *+11.