Pts Power Point

download Pts Power Point

of 33

Transcript of Pts Power Point

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    1/33

     

    1

    LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH(PTS)

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT

    POWERPOINT  UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI

    INHOUSE TRAINING  DI SMK TEKNIK INDUSTRI

    PURWAKARTA

    Oleh : HELDY ERISTON, S.Pd

    Nip: 19700210 199512 1 001

    Jabatan: Kepala Sekolah

    YAYASAN ELSAGARA SAKTI

    SMK TEKNIK INDUSTRIJl. Veteran Gg KNPI No. 1 Tlp. (0264) 202534

    PURWAKARTATAHUN 2011 

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    2/33

    2

    ABSTRAK

    Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah sangat tergantung dari beberapa

    faktor. Faktor yang sangat penting antara lain adalah foktor kemampuan guru

    dalam membuat media pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan

    menyenangkan. Fasilitas  Powerpoint dapat menjadi salah satu media

     pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan itu.

    Untuk meningkatkan kemampuan para guru membuat power point untuk media

     pendidikan dapat diupayakan melalui bermacam-macam cara. Dalam Penelitian

    Tindakan Sekolah (PTS) ini, dicobakan tindakan dengan cara  In House Training

    untuk para guru di SMK Teknik Industri Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini

    dilaksanakan dalam dua siklus. Dari hasil penelitian dan analisa data, ternyata

     pada siklus kedua, kemampuan guru membuat  powerpoint   untuk media

     pembelajaran meningkat secara signifikan dan memenuhi indikator yang telah

    ditetapkan sebesar 75%.

    Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan

    kemampuan guru membuat  powerpoint   untuk media pembelajaran dapat

    dilakukan dengan cara pemberian In House Training kepada guru.

    Kata Kunci : Kemampuan Guru,  Powerpoint, Media Pembelajaran,  In House

    Training

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    3/33

    3

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan

    Hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan laporan

    Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini.

    Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar

    sangat dipengaruhi oleh kesiapan administrasi, media pembelajaran, dan

     penguasaan kompetensi secara memadai, untuk itu dipandang penting

    mempersiapkan kompetensi guru sebagai pendidik dan pengajar antar lain dapat

    ditempuh melalui peningkatan kemampuan guru dalam membuat media

     pembelajaran dengan media powerpoint .

    Pelaksanakan PTS ini selain untuk mendapatkan umpan balik guna

    menyusun program kerja selanjutnya juga untuk membantu guru meningkatkan

    kompetensi terutama dalam pembuatan media pembelajan

    Dalam melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah sudah pasti

    adanya masalah-masalah yang dihadapi dan sangat perlu untuk ditindaklanjuti

    secara menyeluruh baik mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi

    maupun evaluasi dan refleksi. Peneliti menyadari PTS yang dilaksanakan masih

     jauh dari kata kesempurnaan namun peneliti berharap kiranya dapat bermanfaat

     bagi pembaca yang berkesempatan membaca laporan PTS ini.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    4/33

    4

    Dalam kesempatan ini perkenankanlah peneliti menyampaikan terima

    kasihkepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian

    PTS ini, antara lain kepada:

    1.  Bapak H. Deddy Effendi, S.Pd. M.M. selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda

    dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta;

    2.  Bapak Drs. Syarif Hidayat, M.Pd. selaku Pengawas Pembina SMK Teknik

    Industri Purwakarta;

    3. 

    Bapak dan Ibu Guru SMK Teknik Industri Purwakarta yang telah berperan

    aktif dalam kegiatan penelitian ini;

    4. 

    Siswa-siswi SMK Teknik Industri Purwakarta yang telah membantu

    memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian tindakan sekolah ini;

    5.  Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan serta kerjasama dari awal

    sampai akhir dalam kegiatan penelitian maupun penyusunan laporan PTS ini.

    Semoga apa yang telah kita lakukan mendapat ridho Allah SWT dan

     bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia ini maupun di kehidupan akhirat nanti.

    Peneliti,

    Heldy Eriston, S.Pd.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    5/33

    5

    DAFTAR ISI

     ABSTRAK i

    KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... ........ ii

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..   iv

    BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….  1

     A. Latar Belakang …………………………………………....... 1

    B. Identifikasi Masalah …………………………………………  2

    C. Rumusan Masalah …………………………………………..  3

    D. Tujuan Penelitian ……………………………………………  3

    E. Manfaat Penelitian …………………………………………..  4

    BAB II KAJIAN PUSTAKA 5

     A. Kajian Teori …………………………………………………….  6

    B. Penyelesaian Masalah ……………………………………….  11

    BAB III METODE PENELITIAN 13

     A. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ………………….  13

    B. Prosedur Penelitian ……………………….………………….  13

    C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………  15

    D. Teknik Analisis Data ………………………………………….  15

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    6/33

    6

    Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16

     A. Kondisi Awal …………………………………………………….  16

    B. Siklus 1 ……………………………………………………………  16

    C. Siklus 2 ……………………………………………………………  19

    D. Pembahasan …………………………………………………….  21

    Bab V SIMPULAN DAN SARAN 24

     A. Simpulan ………………………………………………………….  24

    B. Saran ………………………………………………………………  24

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN 

    vi

    viii

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    7/33

    7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah

    komponen mutu guru. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat

    dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas, guru-

    guru yang layak mengajar ternyata masih rendah yaitu untuk tingkat SD baik

    negeri maupun swasta hanya 28,94%, sedangkan guru SMP negeri 54,12%

    dan guru SMP swasta 60,99%. Hanya 65,29% guru SMA negeri yang layak

    mengajar dan guru SMA swasta 64,73%. Demikian pula dengan guru SMK

    negeri 55,91 % dan swasta 58,26 %. Salah satu faktor penentu kelayakan guru

    mengajar adalah kemampuan guru mengembangkan media pembelajaran

    yang efektif dan menarik sesuai dengan materi pembelajaran yang

    diampunya. Untuk meningkatkan kemampuan guru membuat media

     pembelajaran merupakan salah satu tugas pembinaan kepala sekolah.

    Pembinaan guru harus berlangsung secara berkesinambungan, karena

     prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar

    sepanjang hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional dan telah

    menyandang sertifikat pendidik, guru berkewajiban untuk terus

    mempertahankan profisionalitasnya sebagai guru.

    Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional

    development ) untuk meningkatkan kemampuan guru dapat dilakukan dengan

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    8/33

    8

     berbagai cara antara lain: menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu

    kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD dan musyawarah guru mata

     pelajaran (MGMP) untuk tingkat sekolah menengah, dengan cara supervisi

    akademis, atau dilakukan dengan cara in house training guru mata pelajaran

    yang dilakukan oleh kepala sekolah di sekolah masing-masing.

    Untuk melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

    menyenangkan (PAIKEM), seorang guru dituntut untuk mampu membuat

    media pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

    sehingga dapat menciptakan pembelajaran siswa aktif. Salah satu media yang

     perlu dikembangkan yaitu media yang memanfaatkan teknologi informasi

    salah satunya yaitu powerpoint .

    Dengan in house training pembuatan media pendidikan yang

    menggunakan powerpoint  diharapkan dapat membantu guru di SMK Teknik

    Industri Purwakarta meningkatkan kemampuannya dalam membuat media

     pendidikan yang menarik, efektif, inofatif dan kreatif, karena  powerpoint  

    merupakan sarana presentasi yang lengkap, mudah, menarik, efektif dan

    menyenangkan.

    B.  Identifikasi Masalah

    Setelah memperhatikan dan mengamati penjelasan dalam latar

     belakang tersebut, maka dapat melangkah untuk mengidentifikasikan

    masalah-masalah dalam pembelajaran disekolah sebagai berikut:

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    9/33

    9

    1. 

    Kemampuan guru membuat  powerpoint untuk media pembelajaran di

    SMK Teknik Industri Purwakarta rendah.

    2.  Media pembelajaran yang sudah ada di SMK Teknik Industri tidak

    menarik.

    3.  Guru di SMK Teknik Industri tidak bisa membuat powerpoint untuk

    media pembelajaran yang menarik.

    C.  Rumusan Masalah

    Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

    diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

    1.  Bagaimanakah langkah-langkah in house training dalam meningkatkan

    kemampuan guru membuat  powerpoint   untuk media pembelajaran di

    SMK Teknik Industri Purwakarta?

    2.  Apakah in house training dapat meningkatkan kemampuan guru

    membuat  powerpoint untuk media pembelajaran di SMK Teknik

    Industri Purwakarta?

    D. 

    Tujuan Penelitian 

    Pelaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini bertujuan untuk:

    1.  Untuk mengetahui langkah-langkah in house training dalam

    meningkatkan kemampuan guru membuat powerpoint untuk media

     pembelajaran di SMK Teknik Industri Purwakarta.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    10/33

    10

    2. 

    Untuk meningkatkan kemampuan guru membuat  powerpoint   untuk

    media pembelajaran di SMK Teknik Industri Purwakarta.

    E.  Manfaat Penelitian

    Penyelenggaraan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini

    diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 

    1.  Manfaat penelitian bagi Kepala Sekolah adalah sebagai umpan balik

    atau  feedback   untuk membuat program sekolah yang menunjang

     pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran.

    2. 

    Manfaat penelitian bagi guru yaitu meningkatkan kemampuan guru

    membuat powerpoint  sebagai media pembelajaran.

    3.  Manfaat bagi siswa yaitu siswa dapat belajar dengan media

     pembelajaran yang menarik.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    11/33

    11

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A.  Kajian Teori

    1.  Pengertian Kemampuan Guru

    Yang dimaksud kemampuan guru di sini adalah kompetensi guru.

    Apa yang dimaksud dengan kompetensi itu? Louise Moqvist (2003)

    mengemukakan bahwa “competency has been defined in the light of actual

    circumstances relating to the individual and work . Sementara itu, dari

    Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes (1992)

    menyebutkan bahwa : ” A competence is a description of something which

    a person who works in a given occupational area should be able to do. It

    is a description of an action, behaviour or outcome which a person should

    be able to demonstrate.” 

    Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik benang merah

     bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

    seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu

     pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat

    ditampilkan atau ditunjukkan.

    Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya,

    tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    12/33

    12

     pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan ( skill ) yang

    sesuai dengan bidang pekerjaannya.

    Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung

     jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga

    menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan

     penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus harus lebih dinamis

    dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Jika guru

    tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang

    demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi,

    ia akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun

    masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru

     perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus

    melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara

    terus menerus. Sementara itu, dalam praktik pembelajaran pun tampaknya

    masih terjadi keragaman (Prayitno, 2005).

    2.  Pengertian Media Pembelajaran 

    Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

    didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari

     pengirim menuju penerima (Heinich et.al ., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim

    et.al ., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu

    sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos,

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    13/33

    13

    1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses

     pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran

    mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan

     pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan

     pembelajaran.

    Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

    untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

    merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan

     belajar untuk mencapai tujuan belajar.

    Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

     berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati

     posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem

     pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses

     pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung

    secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

     pembelajaran.

    Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa

    informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode

    adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah

    informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

    Yang termasuk perangkat media adalah: material , equipment ,

    hardware, dan  software. Istilah material  berkaitan erat dengan istilah

    equipment dan istilah hardware  berhubungan dengan istilah  software.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    14/33

    14

     Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk

    menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada auidien dengan

    menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti

    transparansi untuk perangkat overhead, film, filmstrip, dan film slide,

    gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah

    sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu

    yang disimpan oleh material kepada audien, misalnya proyektor film slide,

    video tape recorder, papan tempel, papan flanel, dan sebagainya.

    3.  Pengertian Powerpoint  

    Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah

    sebuah  program komputer untuk  presentasi yang dikembangkan oleh

    Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, 

    selain Microsoft Word,  Excel,  Access dan beberapa program lainnya.

    PowerPoint berjalan di atas komputer PC  berbasis sistem operasi

    Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem

    operasi Apple Mac OS,  meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di

    atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi

    oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. 

    Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003,  Microsoft mengganti

    nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft

    Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12

    http://id.wikipedia.org/wiki/Program_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Corporationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Officehttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Wordhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Excelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Accesshttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_pribadihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windowshttp://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Macintoshhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Computerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OShttp://id.wikipedia.org/wiki/Xenixhttp://id.wikipedia.org/wiki/Siswahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Training&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_Office_System_2003&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_Office_System_2003&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Training&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Siswahttp://id.wikipedia.org/wiki/Xenixhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OShttp://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Computerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Macintoshhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windowshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_pribadihttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Accesshttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Excelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Wordhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Officehttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Corporationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Program_komputer

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    15/33

    15

    (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket

    Microsoft Office System 2007. 

    Powerpoint juga merupakan sebuah alat presentasi yang menarik

    yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Penggunaan program

    ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:

    a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi,

     baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

     b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang

     bahan ajar yang tersaji.

    c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

    d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang

    sedang disajikan.

    e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-

    ulang.

    f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /

    Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.

    4.  Pengertian Inhouse Training

    a.  Definisi In House Training

    In House Training adalah program pelatihan / training yang

    diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau organisasi dengan

    menggunakan tempat pelatihan sendiri, peralatan sendiri, menentukan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_Office_System_2007&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_Office_System_2007&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    16/33

    16

     peserta dan dengan mendatangkan Trainer sendiri. Jadi, anda

    menyiapkan tempat (baik itu di kantor, di hotel, dll) kemudian

    menyediakan peralatan dan mendatangkan Trainer yang sesuai dengan

    topik tertentu yang Anda butuhkan.

    Pelatihan sangat diperlukan untuk diberikan kepada karyawan

    sebagai bagian dari persyaratan legislatif untuk kinerja industri dan

    standar keselamatan atau persyaratan pendidikan berkelanjutan. Hal

    ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas SDM untuk

    memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan relevan dengan yang

    mereka hadapi dalam bekerja.

    b. Tujuan Dan Manfaat In House Training

    In house training biasanya diselenggarakan dengan berbagai tujuan

    dan target tertentu. Tujuan In-House Training diantaranya:

    1.  Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja

    atau didayagunakan oleh instansi terkait. Hal ini diharapkan dapat

    mendukung target organisasi dalam upaya mencapai sasaran yang

    telah ditetapkan. Bekerja sesuai Misi dan Visi organisasi.

    2.  Menciptakan interaksi antara peserta. Jika organsisasi, instansi atau

     perusahaan yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah yang

    tersebar di Indonesia maka besar kemungkinan mereka memiliki

    cara kerja yang berbeda, pengalaman yang berbeda, dan kualitas

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    17/33

    17

    yang berbeda. Dengan In House Training peserta dapat bertukar

    informasi sehingga bukan tidak mungkin ini cara yang paling

    efektif untuk menciptakan standarisasi kinerja yang paling efektif.

    Mana yang paling bagus, mana yang paling efektif dan mana yang

    terbaik bisa dibuat standar kerja di semua cabang sehingga semua

    cabang bisa berkembang secara merata dengan kualitas terdahsyat.

    Masuk akal, kan?

    3. 

    Mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan antara karyawan.

    Karena mereka bekerja untuk satu naungan yang sama, bukan tidak

    mungkin mereka tidak lagi kaku untuk sharing, bersahabat dan

    lebih kompak. Dengan ini keuntungan untuk perusahaan jadi sangat

     besar, bukan?

    4. 

    Meningkatkan motivasi dan budaya belajar yang

     berkesinambungan. Hal ini bisa mengeksplorasi permasalahan-

     permasalahan yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan

     peningkatan efektifitas kerja, sehingga dapat mencari solusi secara

     bersama-sama dengan kemungkinan solusi terbaik.

    B.  Penyelesaian Masalah

    Berkembangnya komunikasi elektronik, membawa perubahan-

     perubahan besar dalam dunia pendidikan. Satu hal yang harus dihindari yaitu

    anggapan bahwa kedudukan guru akan diganti oleh alat elektronik dan

    teknologi informasi komunikasi. Dengan keberadaan teknologi informasi dan

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    18/33

    18

    elektronik, menambah pentingnya kehadiran guru.  Berubahnya fungsi guru

    dan peranan guru dikaitkan dengan upaya untuk memecahkan  salah satu

    masalah pendidikan yaitu, 1) dengan membebaskan guru dari kegiatan rutin

    yang banyak, 2) melengkapi guru-guru dengan teknik-teknik keterampilan

    kualitas yang paling tinggi, 3) Pengembangan penyajian kelas dengan tekanan

     pada pelayanan perorangan semaksimal mungkin dalam setiap mata

     pelajaran, 4) mengembangkan pengajaran yang terpilih didasarkan pada

    kemampuan individu siswa. Dari penjelasan di atas tentang peran baru

    guru dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memperbaiki kualitas

     pendidikan, sehingga penggunaan berbagai macam media pembelajaran akan

    menggantikan beberapa fungsi instruksional guru ( Sulaeman, 1988:24:24-

    25). Dengan pendekatan in house training diharapkan kemampuan guru

    dalam membuat powerpoint media pembelajaran dapat meningkat.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    19/33

    19

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.  Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

    Pada PTS ini subjek adalah guru-guru di SMK Teknik Industri Purwakarta

    dan dilaksanakan pada Juni s.d. September 2011.

    B.  Prosedur Penelitian

    Kondisi awal sebelum penelitian diduga bahwa guru di SMK Teknik

    Industri Purwakarta belum mampu membuat powerpoint sebagai media

     pembelajaran . Diduga pula bahwa tidak ada media pembelajaran yang menarik

    di SMK Teknik Industri Purwakarta.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

    Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang

    diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia Pelaksana Pendidikan

    dan Latihan Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat, 2009 : 73). Penelitian tindakan

    sekolah merupakan “(1) penelitian partisipatoris yang menekankan pada

    tindakan dan refleksi berdasarkan pertimbangan rasional dan logis untuk

    melakukan perbaikan terhadap suatu kondisi nyata; (2) memperdalam

     pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan; dan (3) memperbaiki situasi

    dan kondisi sekolah / pembelajaran secara praktis” (Depdiknas, 2008 : 11-12).

    Secara singkat, PTS bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    20/33

    20

    yang terjadi di sekolah-sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana

    masalah-masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan perbaikan.

    Dalam penelitian tindakan ini permasalahan rendahnya kemampuan guru

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran akan ditingkatkan melalui in

    house training yang dilakukan oleh kepala sekolah, kegiatan tersebut diamati

    kemudian dianalisis dan direfleksi. Hasil revisi kemudian diterapkan kembali

     pada siklus-siklus berikutnya.

    Penelitian ini adalah penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan

    Mc.Taggart (1998) yang diadopsi oleh Suranto (2000; 49) yang kemudian

    diadaptasikan dalam penelitian ini. Model ini menggunakan sistem spiral

    refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan

     perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang

     pemecahan masalah. Seperti yang diungkapkan oleh Mills (200;17) “Stephen

     Kemmis has created a well known representation of the action research spiral

    …”. Peneliti menggunakan model ini karena dianggap paling praktis dan

    aktual.

    Kegiatan penelitian tindakan sekolah ini terdiri atas beberapa tahap yaitu :

    1. Perencanaan

    2. Pelaksanaan

    3. Pengamatan

    4. Refleksi

    Prosedur pada penelitian tindakan sekolah ini menggunakan minimal dua

    siklus sampai tercapainya tujuan penelitian dengan indikator berhasilan

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    21/33

    21

    tindakan yang ditetapkan yaitu minimal 75% guru sudah dapat membuat

     powerpoint untuk media pembelajaran.

    C.  Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada PTS ini yaitu;

    1)  Observasi dan Pengamatan langsung

    2)  Wawancara

    3) 

    Survey dengan instrument pengumpulan data.

    D.  Teknik Analisa Data 

    Teknik analisa data pada PTS ini yaitu menggunakan analisis

    deskriptif tentang perubahan kemampuan guru membuat powerpoint untuk

    media pendidikan pada kondisi awal sebelum atau pada awal penelitian

    dilakukan dengan kondisi akhir setelah penelitian dilakukan. 

    Indikator keberhasilan tindakan yaitu apabila 75% guru sudah dapat

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    22/33

    22

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    (SIKLUS TINDAKAN)

    A.  Kondisi Awal

    Pada awal sebelum pelaksanaan tindakan meningkatkan

    kemampuan guru SMK Teknik Industri dalam membuat powerpoint untuk

    media pembelajaran sangat rendah. Hal ini tergambar dari data awal yang

    dikumpulkan melalui metoda observasi dan kuesioner yang dilakukan

    terhadap guru, yaitu 59 % guru belum bisa membuat powerpoint, 32% guru

     bisa membuat powerpoint tingkat dasar dan 9 % guru sudah bisa membuat

     powerpoint tingkat mahir.

    B.  Siklus 1

    Siklus 1 dilaksanakan pada bulan Agustus minggu kedua dengan kegiatan

    sebagai berikut:

    1. 

    Perencanaan

    -  Mencari kondisi awal kemampuan guru dalam membuat

     powerpoint untuk media pembelajaran dan ketersediaan media

     pembelajaran yang sudah ada melalui kuesioner tentang

     pengetahuan dan kemampuan guru.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    23/33

    23

    -  Menghubungi/mengundang guru untuk menjadi subjek penelitian

    dan memberi pengarahan tentang pelaksanaan in house training.

    Menghubungi guru Teknik Informatika untuk menjadi pembimbing

     pada pelaksanaan in house training.

    -  Membuat instrumen wawancara, pengamatan dan observasi.

    -  Membuat jadwal pelaksanaan in house training .

    2.  Pelaksanaan

    Pelaksanaan In House training dilakukan pada tanggal 29 Juli 2011

     pukul 08.00 s.d. 11.00 WIB. Dengan kegiatan sebagai berikut:

    -  Melaksanakan In house training bagi guru untuk meningkatkan

    kemampuan membuat powerpoint untuk media pembelajaran.

    -  Mengamati pelaksanaan In house training.

    -  Mengobservasi apakah ada perubahan kemampuan guru dalam

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran.

    3.  Hasil Pengamatan

    Mengamati pelaksanaan In house training.

    -  Mengobservasi apakah ada perubahan kemampuan guru dalam

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran.

    -  Melakukan refleksi kegiatan dengan guru dan pembimbing.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    24/33

    24

    Dari hasil pengamatan dan observasi serta rekap kuesioner

    tingkat kemampuan guru dalam membuat powerpoint untuk media

     pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut :

    TABEL REKAPITULASI TINGKAT KEMAMPUAN GURU

    DALAM MEMBUAT POWERPOINT PADA SIKLUS 1

     NO.

    TINGKAT

    KEMAMPUAN

    KONDISI

    AWAL

    HASIL IHT

    1 Tidak Bisa 59% 9%

    2 Dasar 32% 50%

    3 Mahir 9 41%

    Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat

    kemampuan guru membuat powerpoint untuk media pembelajaran

     pada proses kegiatan IHT sebanyak 41% guru sudah mencapai

    tingkat mahir. Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan bahwa

    keberhasilan tindakan adalah 75%, atau bila 75% guru telah

    mencapai tingkat mahir, jadi peneliti berkesimpulan harus

    diadakan penelitian atau tindakan lagi pada siklus berikutnya atau

    siklus kedua.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    25/33

    25

    4.  Evaluasi dan Refleksi

    Setelah selesai siklus 1 maka diadakan refleksi mengenai

    kelemahan atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus

     pertama. Refleksi dilaksanakan bersama-sama fasilitator/pembimbing

    dan guru untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

    Dari hasil refleksi dapat diambil suatu kesimpulan bahwa harus ada

     penambahan waktu kegiatan IHT dari semula 3 jam pada siklus pertama

    menjadi 6 jam pada siklus selanjutnya, harus juga melengkapi sarana

     prasarana seperti perangkat komputer atau laptop dan penambahan

     pembimbing untuk membimbing guru peserta IHT.

    C.  Siklus 2

    1.  Perencanaan

    Pada siklus 2 tahapan dan prosedur pelaksanaan in house training

    sama dengan siklus 1 dengan kondisi awal hasil pelaksanaan in house

    training siklus 1 dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai hasil

    evaluasi pelaksanaan pada siklus 1. Dari hasil refleksi

     pada siklus 1 perlu dilakukan perencanaan yang lebih baik untuk kegiatan

    IHT pada siklus 2, penambahan sarana berupa pemberian kredit laptop

    kepada 11 orang guru. Pada siklus 2 ini juga dilibatkan siswa jurusan RPL

    yang mempunyai prestasi dikelasnya untuk menjadi pendamping guru

     peserta IHT. Waktu pelaksanaan juga direncanakan bertambah.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    26/33

    26

    2.  Pelaksanaan

    Pelaksanaan In House training dilakukan pada tanggal 8

    September 2011 pukul 09.00 s.d. 16.00 WIB.

    3.  Hasil Pengamatan

    Dari hasil pengamatan dan observasi serta rekap kuesioner

    tingkat kemampuan guru dalam membuat powerpoint untuk media

     pembelajaran pada siklus 2dapat dilihat pada tabel berikut :

    TABEL REKAPITULASI TINGKAT KEMAMPUAN GURU

    DALAM MEMBUAT POWERPOINT PADA SIKLUS 2

     NO.

    TINGKAT

    KEMAMPUAN

    KONDISI

    AWAL HASIL IHT

    1 Tidak Bisa 9% 0%

    2 Dasar 50% 14%

    3 Mahir 41 86%

    Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat

    kemampuan guru membuat powerpoint untuk media pembelajaran

     pada proses kegiatan IHT sebanyak 86% guru sudah mencapai

    tingkat mahir. Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan bahwa

    keberhasilan tindakan adalah 75%, atau bila 75% guru telah

    mencapai tingkat mahir, jadi peneliti berkesimpulan adanya

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    27/33

    27

     peningkatan kemampuan guru membuat powerpoint untuk media

     pembelajaran melebihi indicator yang telah ditetapkan.

    4.  Evaluasi dan Refleksi

    Setelah selesai pelaksanaan tindakan pada siklus kedua maka

    diadakan refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan dari

     pelaksanaan tindakan pada siklus kedua tersebut. Dari hasil observasi

    dan data yang diperoleh, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

    tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua dinyatakan berhasil,

    karena terdapat 86% guru yang telah mempunyai kemampuan

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran tingkat mahir, atau

    melebihi target yang telah ditentukan sebesar 75%. 

    D.  Pembahasan

    Teknik pengumpulan data pada PTS ini yaitu;

    4) 

    Observasi dan Pengamatan langsung

    5) 

    Wawancara

    6) 

    Survey dengan instrument pengumpulan data kuesioner.

    Teknik analisa data pada PTS ini yaitu menggunakan analisis

    deskriptif tentang perubahan kemampuan guru membuat powerpoint untuk

    media pendidikan pada kondisi awal sebelum atau pada awal penelitian

    dilakukan dengan kondisi akhir setelah penelitian dilakukan. 

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    28/33

    28

    Indikator keberhasilan tindakan yaitu apabila 75% guru sudah dapat

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran pada tingkat mahir.

    Pada saat kondisi awal sebelum tindakan diketahui bahwa terdapat 13

    orang guru atau 59% guru yang tidak bisa membuat powerpoint, 7 orang

    guru atau 32% guru yang bisa membuat powerpoint sederhana atau tingkat

    dasar, dan 2 orang guru atau 9% yang sudah mahir membuat powerpoint.

    Setelah tindakan siklus 1 dilaksanakan terjadi peningkatan

    kemampuan guru membuat powerpoint untuk media pembelajaran sebagai

     berikut:

    -  Hanya terdapat 2 orang guru atau 9% guru yang belum bisa membuat

     powerpoint dari semula 13 orang atau 59%. Terjadi penurunan yaitu

    sebesar 50%. Ini berarti 91% guru sudah mampu membuat powerpoint

    untuk media pembelajaran dengan perincian 50 % tingkat dasar dan 41

    % tingkat mahir.

    -  Terdapat 11 orang guru atau 50 % yang bisa secara sederhana membuat

     powerpoint dari semula 7 orang atau 32 %. Terjadi peningkatan sebesar

    18 %.

    41% guru atau 9 orang guru dari semula 2 orang atau 9% sudah

    mencapai tingkat mahir dalam membuat power point untuk media

     pembelajaran. Berarti terdapat peningkatan sebesar 32%.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    29/33

    29

     Namun demikian hasil tindakan pada siklus 1 belum mencapai

    target sesuai indikator yang telah ditentukan yaitu 75% pada tingkat mahir,

    sehingga dilaksanakan tindakan siklus 2 dengan hasil sebagai berikut:

    -  Terdapat 0% guru yang tidak bisa membuat powerpoint. Berarti

    semua (100%) guru sudah dapat membuat powerpoint.

    -  Terdapat 3 orang guru atau 14% guru dapat membuat powerpoint

    tingkat dasaratau sederhana.

    -  Terdapat 19 orang guru atau 86% guru sudah mahir membuat

     powerpoint untuk media pembelajaran.

    Dari data ini berarti indikator keberhasilan tindakan sudah

    terpenuhi bahkan terlampai, sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan

    yang dilaksanakan pada siklus 2 dinyatakan berhasil.

    Dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner didapati pula data

     bahwa 100% guru berkeinginan menggunakan powerpoint untuk media

     pembelajaran setelah In House Training dilaksanakan dan 100% guru

    menyatakan bahwa In House Training bermanfaat untuk meningkatkan

    kemampuan guru membuat powerpoint untuk media pembelajaran.

    Tindakan yang telah mencapai hasil 86% melampaui indikator

    yang telah ditetapkan yaitu 75% menunjukkan bahwa in house training

    dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan guru membuat

     powerpoint untuk media pembelajaran.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    30/33

    30

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A.  Simpulan

    Berdasarkan analisis data dan hasil tindakan disimpulkan bahwa

     pelaksanaan in house training signifikan dapat meningkatkan kemampuan

    guru SMK Teknik Industri Purwakarta membuat power point untuk media

     pembelajaran.

    Data yang diperoleh menunjukan bahwa setelah diadakan penerapan

    tindakan berupa  In House Training  guru yang mampu membuat powerpoint

    secara sederhana sebanyak 3 orang atau 14% dan guru yang mampu membuat

     powerpoint pada tingkat mahir sebanyak 19 orang atau 86%. Ini berarti pula

     bahwa 100% guru atau semua guru SMK Teknik Industri Purwakarta dapat

    membuat powerpoint untuk media pembelajaran. Pelaksanaan In House

    Training  dapat meningkat kemampuan guru membuat powerpoint untuk

    media pembelajaran di SMK Teknik Industri Purwakarta.

    B.  Saran

    Karena adanya pengaruh positif dan signifikan dari Pelaksanaan In House

    Training terhadap kemampuan guru membuat media pembelajaran maka

     penulis menyampaikan beberapa saran yaitu:

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    31/33

    31

    1. Kepada semua Kepala Sekolah disarankan melakukan in house training untuk

    meningkatkan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran dengan

     powerpoint sehingga guru dapat menyampaikan media pembelajaran dengan

     powerpoint yang atraktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta

    sesuai dengan kebutuhan serta kondisi sekolah masing-masing.

    2. Kepada semua guru dapat kiranya menggunakan media powerpoint sebagai

    media pembelajaran yang dibuat secara mandiri dalam melaksanakan

     pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yang PAIKEM.

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    32/33

    32

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .

    Jakarta: Rineka Cipta

    Tarko, A. J. (1995). Creativity in the Classroom School of Curious Delight . New

    York : Longman Publishers USA. 

    Syamsul Hadi, (2009).  Kepemimpinan Pembelajaran, Makalah Disampaikan

     pada Sosialisasi Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah Dalam Inovasi

     Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal

    Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Tenaga

    Kependidikan

    Amstrong. Michael, (1991).  Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Ghalia

    Indonesia

    Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta

    Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

    Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta:Depdiknas

    Subagio. (2010) Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran [On

    Line].Tersedia : http://subagio-

    subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam meningkatkan-

    mutu.html 

    Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,dan R&D. Bandung : Alfabeta

    Slameto, (2003).  Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustka Insan Mandiri

    Sudarwan Danim. 2002.  Inovasi Pendidikan;Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.

    http://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.htmlhttp://subagio-subagio.blogspot.com/2010/03/kompetensi-guru-dalam%20meningkatkan-mutu.html

  • 8/17/2019 Pts Power Point

    33/33

    Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana

    Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

     Pengertian in house training manfaat dan tujuannya; 

    http//tikettraining.com/pengertian in house training-tujuan dan

    manfaatnya.html

     Microsoft powerpoint -wikepedia bahasa Indonesia. ensiklopedia; id.wikipedia.

    org /wiki/micrososft-PowerPoint.

     Pengertian powerpoint ; tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-

     powerpoint.html.