PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan...

129
PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended with independent auditors’ report

Transcript of PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan...

Page 1: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 2: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 3: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 4: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND

ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2017 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ......................... 1-2 ................. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Consolidated Statement of Profit or Loss Lain Konsolidasian ........................................................... 3 ................................. and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 4 ................ Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..................................... 5 .......................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 6-114 ............. Notes to the Consolidated Financial Statements Lampiran I Appendix I Laporan Keuangan Tersendiri Separate Financial Statements PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VII (“Entitas Induk”) ........................................................ i-vi ................................................... (The “Parent Entity”)

************************

Page 5: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 6: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 7: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 8: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 9: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Page 10: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

1

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2016/ 31 Desember 2015 31 Desember 2016 (Disajikan kembali (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (Catatan 4))/ January 1, 2016/ December 31, 2016 December 31, 2015 Catatan/ 31 Desember 2017/ (As restated (As restated Notes December 31, 2017 (Note 4)) (Note 4))

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 5,8 131.984.767.304 34.601.292.738 258.594.752.775 Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 8,24 68.336.279.664 141.773.802.445 175.000.000.000 Restricted cash Piutang usaha 6 Trade receivables Pihak ketiga 9.519.386.250 8.546.763.933 6.156.740.628 Third parties Piutang lain-lain 7 Other receivables Pihak berelasi 8 16.475.236.916 17.913.175.441 23.845.731.751 Related parties Pihak ketiga 4.765.319.375 22.237.082.637 47.868.073.384 Third parties Persediaan 9 670.891.443.578 351.045.280.947 415.043.983.176 Inventories Pajak dibayar di muka 20 17.940.363.744 39.584.250 61.310.403.563 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 10 19.903.289.286 7.424.700.417 40.330.433.056 Other current assets

Total Aset Lancar 939.816.086.117 583.581.682.808 1.028.150.118.333 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas asosiasi 11 23.818.696.919 24.413.799.375 24.380.448.534 Investments in associates Aset pajak tangguhan 20 150.876.742.947 110.920.366.846 174.156.121.483 Deferred tax assets Tanaman perkebunan 12 Plantations Tanaman menghasilkan 3.848.305.863.603 3.213.564.035.225 2.774.880.344.620 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1.311.076.562.668 2.013.636.944.393 2.302.548.328.018 Immature plantations Aset tetap 13 4.954.318.325.124 5.047.783.676.325 5.169.337.051.327 Fixed assets Pembibitan 14 8.694.119.836 8.885.637.560 9.521.969.773 Nursery Tagihan pajak 20 255.826.340.869 220.775.087.411 220.775.087.411 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 15 625.996.072.954 614.858.655.882 560.329.647.929 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 11.178.912.724.920 11.254.838.203.017 11.235.928.999.095 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 12.118.728.811.037 11.838.419.885.825 12.264.079.117.428 TOTAL ASSETS

Page 11: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

2

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2016/ 31 Desember 2015 31 Desember 2016 (Disajikan kembali (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (Catatan 4))/ January 1, 2016/ December 31, 2016 December 31, 2015 Catatan/ 31 Desember 2017/ (As restated (As restated Notes December 31, 2017 (Note 4)) (Note 4))

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 8,16 1.339.942.746.314 1.339.942.746.314 1.289.942.746.314 Short-term bank loans Utang usaha 17 Trade payables Pihak ketiga 1.182.827.101.776 1.286.889.273.696 959.131.598.933 Third parties Pihak berelasi 8 192.100.780.679 162.481.272.558 151.842.885.651 Related parties Utang lain-lain 18 Other payables Pihak ketiga 32.160.133.918 42.679.200.290 84.258.283.629 Third parties Pihak berelasi 8 611.716.315.115 157.579.453.320 43.500.915.038 Related parties Uang muka pelanggan 19 111.428.928.371 160.191.947.401 414.313.325.285 Advances from customers Utang pajak 20 19.273.945.455 14.124.813.965 2.489.048.089 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 21 137.439.646.804 149.432.283.210 111.753.612.407 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 8,22 5.392.966.571 103.448.785.757 348.573.521.015 long-term debts Pendapatan diterima di muka jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 8 1.496.733.597 1.446.565.100 1.179.652.000 unearned revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 3.633.779.298.600 3.418.216.341.611 3.406.985.588.361 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain jangka panjang Other long-term payables Pihak berelasi 8 249.082.023.219 56.509.910.159 42.864.636.242 Related parties Pendapatan diterima di muka jangka panjang 8 13.621.978.158 15.500.337.758 17.892.454.807 Long-term unearned revenue Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts, net of tempo dalam waktu satu tahun 8,22 5.069.176.766.986 4.998.873.288.983 4.849.735.836.445 current maturities Liabilitas imbalan kerja 23 1.111.347.865.948 1.095.029.812.048 1.174.525.779.098 Employee benefits liability

Total Liabilitas Jangka Panjang 6.443.228.634.311 6.165.913.348.948 6.085.018.706.592 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 10.077.007.932.911 9.584.129.690.559 9.492.004.294.953 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Diatribusikan Equity Attributable to the Owners kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar - 5.600.000 saham Authorized - 5,600,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid shares - penuh - 1.401.223 saham 24 1.401.223.000.000 1.401.223.000.000 1.226.223.000.000 1,401,223 shares Tambahan modal disetor 8.888.916.410 8.888.916.410 8.888.916.410 Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 24 - - 175.000.000.000 Other component of equity Retained earnings Saldo laba (akumulasi rugi) (accumulated losses) Ditentukan penggunaannya 25 400.672.717.409 400.672.717.409 400.672.717.409 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (3.145.111.044.416) (2.932.872.942.142) (2.415.425.484.676) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain 3.373.543.773.760 3.373.543.773.760 3.373.543.773.760 Other comprehensive income

2.039.217.363.163 2.251.455.465.437 2.768.902.922.903 Kepentingan non-pengendali 2.503.514.963 2.834.729.829 3.171.899.572 Non-controlling interest

Total Ekuitas 2.041.720.878.126 2.254.290.195.266 2.772.074.822.475 Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 12.118.728.811.037 11.838.419.885.825 12.264.079.117.428 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 12: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

3

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ Catatan/ (As restated 2017 Notes (Note 4))

PENJUALAN 2.683.188.669.349 26 3.260.812.074.096 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (2.052.463.889.983) 27 (2.798.603.686.229) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 630.724.779.366 462.208.387.867 GROSS PROFIT Pemasaran dan penjualan (38.077.159.425) 28 (61.974.035.169) Marketing and selling Umum dan administrasi (346.484.688.811) 29 (416.404.410.238) General and administrative Penghasilan operasi lain 49.765.629.591 30 50.623.649.904 Other operating income Beban operasi lain (12.803.286.923) 31 (53.152.687.647) Other operating expenses

LABA (RUGI) USAHA 283.125.273.798 (18.699.095.283) OPERATING PROFIT (LOSS)

Penghasilan keuangan 4.888.008.078 9.803.596.474 Finance income Pajak final (977.601.616) (1.960.719.295) Final tax Beban keuangan (496.600.870.873) 32 (539.828.354.576) Finance costs

RUGI SEBELUM LOSS BEFORE PAJAK PENGHASILAN (209.565.190.613) (550.684.572.680) INCOME TAX EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 29.200.441.189 20 (39.565.446.361) BENEFIT (EXPENSE)

RUGI TAHUN BERJALAN (180.364.749.424) (590.250.019.041) LOSS FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income: Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja (42.865.402.651) 23 96.668.777.351 benefits liability Bagian pengukuran kembali Share in remeasurement atas liabilitas imbalan on employee benefits kerja entitas asosiasi (55.515.728) (36.191.181) liability of an associate Pajak penghasilan terkait pos Income tax related to items yang tidak akan direklasifikasi that will not be reclassified ke laba rugi 10.716.350.663 20 (24.167.194.338) to profit or loss

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak (32.204.567.716) 72.465.391.832 for the year, net of tax

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN (212.569.317.140) (517.784.627.209) INCOME FOR THE YEAR

Rugi tahun berjalan yang dapat Loss for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk (180.033.534.558) (589.912.849.298) Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali (331.214.866) (337.169.743) Non-controlling interest

Total (180.364.749.424) (590.250.019.041) Total

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive tahun berjalan yang dapat income for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk (212.238.102.274) (517.447.457.466) Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali (331.214.866) (337.169.743) Non-controlling interest

Total (212.569.317.140) (517.784.627.209) Total

Page 13: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

4

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal saham Saldo laba (akumulasi rugi)/ ditempatkan Tambahan Retained earnings (accumulated losses) dan disetor penuh/ modal Komponen Penghasilan Kepentingan Issued disetor/ ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan komprehensif lain/ non-pengendali/ Total and fully paid Additional Other component penggunaannya/ penggunaannya/ Other comprehensive Total/ Non-controlling ekuitas/ share capital paid-in capital of equity Appropriated Unappropriated income Total interest Total equity

Saldo 1 Januari 2016/ Balance as of January 1, 2016/ 31 Desember 2015 December 31, 2015 (disajikan kembali) 1.226.223.000.000 8.888.916.410 175.000.000.000 400.672.717.409 (2.415.425.484.676 ) 3.373.543.773.760 2.768.902.922.903 3.171.899.572 2.772.074.822.475 (as restated) Rugi tahun berjalan (disajikan kembali) - - - - (589.912.849.298 ) - (589.912.849.298 ) (337.169.743 ) (590.250.019.041 ) Loss for the year (as restated) Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto benefits liabilty, net (disajikan kembali) - - - - 72.465.391.832 - 72.465.391.832 - 72.465.391.832 (as restated)

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan (disajikan kembali) - - - - (517.447.457.466 ) - (517.447.457.466 ) (337.169.743) (517.784.627.209 ) for the year (as restated) Reklasifikasi uang muka penyertaan Reclassification of advance of saham ke modal saham ditempatkan investment in share to issued dan disetor penuh 175.000.000.000 - (175.000.000.000 ) - - - - - - and fully paid share capital

Balance as of December 31, 2016 Saldo 31 Desember 2016 (disajikan kembali) 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.672.717.409 (2.932.872.942.142 ) 3.373.543.773.760 2.251.455.465.437 2.834.729.829 2.254.290.195.266 (as restated)

Saldo 1 Januari 2017 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.672.717.409 (2.932.872.942.142 ) 3.373.543.773.760 2.251.455.465.437 2.834.729.829 2.254.290.195.266 Balance as of January 1, 2017 Rugi tahun berjalan - - - - (180.033.534.558 ) - (180.033.534.558 ) (331.214.866 ) (180.364.749.424 ) Loss for the year Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto - - - - (32.204.567.716 ) - (32.204.567.716 ) - (32.204.567.716 ) benefits liabilty, net

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - (212.238.102.274 ) - (212.238.102.274 ) (331.214.866 ) (212.569.317.140 ) for the year

Saldo 31 Desember 2017 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.672.717.409 (3.145.111.044.416 ) 3.373.543.773.760 2.039.217.363.163 2.503.514.963 2.041.720.878.126 Balance as of December 31, 2017

Page 14: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

5

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2.633.776.428.452 3.003.931.316.929 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (2.517.271.660.335) (2.420.022.087.101) Cash paid to suppliers and employees

Kas yang diperoleh dari operasi 116.504.768.117 583.909.229.828 Cash generated from operations Penerimaan bunga 3.915.162.640 7.840.192.836 Receipts of interest Pembayaran bunga (496.560.376.563) (539.763.443.218) Payments for interest Penerimaan dari tagihan pajak - 28.354.264.846 Proceeds from claims for tax refund Pembayaran pajak penghasilan badan - (34.411.861) Payments of corporate income tax Penerimaan kas lainnya 46.001.764.853 42.244.660.419 Other cash receipts

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) aktivitas operasi (330.138.680.953) 122.550.492.850 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari pelepasan aset tetap Proceeds from disposals of dan tanaman perkebunan 87.899.500 4.009.020.000 fixed assets and plantations Penambahan aset tetap (142.524.634.417) (143.068.630.861) Additions to fixed assets Penambahan tanaman perkebunan (126.811.717.879) (306.956.370.743) Additions to plantations Penambahan beban tangguhan (1.979.457.571) (914.163.248) Additions to deferred charges Penerimaan dividen - 197.939.586 Receipts of dividends Penambahan pembibitan - (38.571.002) Additions to nursery

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (271.227.910.367) (446.770.776.268) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi 702.836.427.539 149.120.000.000 Receipts of loan from a related party Penerimaan dari pinjaman bank 44.005.730.150 86.942.332.921 Receipts of bank loans Pembayaran utang ke pihak berelasi (84.594.295.426) (48.000.000.000) Payments for loan from a related party Pembayaran utang bank (32.125.534.108) (100.193.394.269) Payments for bank loans Pembayaran sewa pembiayaan (3.450.666.909) (17.773.502.675) Payments for finance lease

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 626.671.661.246 70.095.435.977 Net cash provided by financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 25.305.069.926 (254.124.847.441) AND RESTRICTED CASH

Terdiri atas: Consist of: KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS 98.742.592.707 (220.898.649.886) CASH EQUIVALENTS PENURUNAN NETO KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (73.437.522.781) (33.226.197.555) NET DECREASE IN RESTRICTED CASH NET EFFECTS OF EXCHANGE RATES DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR CHANGES ON CASH AND ATAS KAS DAN SETARA KAS SERTA CASH EQUIVALENTS AND KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (1.359.118.141) (3.094.810.151) RESTRICTED CASH KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AND RESTRICTED CASH AWAL TAHUN 176.375.095.183 433.594.752.775 AT BEGINNING OF YEAR

Terdiri atas: Consist of: CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 34.601.292.738 258.594.752.775 AT BEGINNING OF YEAR KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA RESTRICTED CASH AT BEGINNING AWAL TAHUN 141.773.802.445 175.000.000.000 OF YEAR KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AND RESTRICTED CASH AKHIR TAHUN 200.321.046.968 176.375.095.183 AT END OF YEAR

Terdiri atas: Consist of: CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 131.984.767.304 34.601.292.738 AT END OF YEAR

KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AKHIR TAHUN 68.336.279.664 141.773.802.445 RESTRICTED CASH AT END OF YEAR

Page 15: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan a. The Company’s Establishment and General Information

PT Perkebunan Nusantara VII yang

sebelumnya bernama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, seperti yang dinyatakan dalam Akta Notaris Nanda Fauzi Iwan, SH, M.Kn., No. 35 tanggal 23 Oktober 2014 mengenai Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-10035.40.20.2014 tanggal 24 Oktober 2014 dan telah didaftarkan sesuai dengan No. AHU-0110459.40.80.2014 tanggal 24 Oktober 2014 dan dengan adanya penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (”PMN”) maka telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai Akta No. 8 tanggal 14 Maret 2016 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0006225.AH.01.02 tanggal 1 April 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan. Dari mulai berdirinya semasa bernama Persero sampai dengan sekarang Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah berdasarkan akta tersebut di atas.

PT Perkebunan Nusantara VII previously PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“the Company”) was established based on the Government Regulation No. 72 year 2014 dated September 17, 2014, as stated on the Notarial Deed No. 35 of Nanda Fauzi Iwan, SH, M.Kn., dated October 23, 2014 in regard with the Statement of Decision of the Company’s Shareholders (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII and has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-10035.40.20.2014 dated October 24, 2014 and has been registered in its decision No. AHU-0110459.40.80.2014 dated October 24, 2014 and due to the addition of capital through State Capital Investment (“PMN”) the Company’s Articles of Association was amended based on Notarial Deed No. 8 dated March 14, 2016 and has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0006225.AH.01.02 dated April 1, 2016 regarding to Approval of amendment of the Company’s Articles of Association. Since its establishment until now, the Company’s Articles of Association has been amended several times, the most recent of which was based on the notarial deed as mentioned above.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi:

a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang

meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;

In accordance with article 3 of the Company’s Article of Association, the scope activities of the Company includes: a. Agriculture activities consisting of land

clearing, nursery, planting and upkeeping, and harvesting, and other activities related to the agriculture;

b. Production activities, including processing the production of own plantation or other parties, to become semi-finished and/or finished goods, including its derivative products;

Page 16: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)

a. The Company’s Establishment and General Information (continued)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi: (lanjutan)

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan

kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;

d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis, agro industri dan agro forestry; serta

e. Usaha-usaha lain yang mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.

In accordance with article 3 of the Company’s Article of Association, the scope activities of the Company includes: (continued) c. Trading activities, including marketing of

various products and other trading related to the Company’s activities;

d. Business development in agriculture, agro-tourism, agro-business, agro industry, and agro forestry;

e. Other businesses that optimize the utilization of the resources of the Company.

Perusahaan memiliki areal perkebunan yang tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Saat ini Perusahaan menguasai tanah seluas 132.765 hektar, termasuk yang meliputi kelapa sawit, karet, teh, dan tebu dan menghasilkan produk minyak kelapa sawit, inti sawit, karet, gula, dan teh.

The Company owned plantation area spread over in provinces of Lampung, South Sumatera and Bengkulu. Corporate Headquarters is located at Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Lampung Province. Currently, the Company occupies land area of 132,765 hectares, including oil palm, rubber, tea, and sugar cane that producing crude palm oil, palm kernel, rubber, sugar and tea.

Jumlah areal perkebunan yang telah

mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) terdiri dari 35.444 hektar berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan, 9.808 hektar di Provinsi Bengkulu dan 47.758 hektar di Provinsi Lampung. HGU tersebut akan berakhir pada periode antara tahun 2018 - 2051.

Total plantation area that has certificate of Business Usage Right (“Hak Guna Usaha” or “HGU”) and Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), consists of 35,444 hectares located in South Sumatera Province, 9,808 hectares in Bengkulu Province and 47,758 hectares in Lampung Province. Those HGU will expire in the period between the years of 2018 - 2051.

Perusahaan memiliki tiga belas pabrik

pengolahan karet dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 315 ton karet kering per hari, tujuh pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 280 ton tandan buah segar (“TBS”) per jam, dua pabrik pengolahan inti sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 150 ton inti sawit per hari, dua pabrik gula dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 12.500 ton tebu per hari dan satu pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 80 ton pucuk daun segar per hari.

The Company has thirteen rubber processing factories with a total processing capacity of 315 tonnes of dry rubber per day, seven palm oil mills with a total processing capacity of 280 tonnes of fresh fruit bunches ("FFB") per hour, two palm kernel processing plants with a total processing capacity of 150 tonnes per day of palm kernel, two sugar mills with a total processing capacity of around 12,500 tonnes of sugarcane per day and a tea factory with a processing capacity of 80 tonnes of fresh leaf per day.

Page 17: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Completion of the Consolidated Financial Statements

Manajemen Kelompok Usaha bertanggung

jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 27 April 2018.

The management of the Group is responsible for the preparation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue on April 27, 2018.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. The Board of Commissioners, Directors and

Employees

Susunan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The Board of Commissioners, Audit Committee and Risk Monitoring Committee of the Company as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

Dewan Komisaris 2017 2016 Board of Commissioners

Komisaris Utama : Agus Pakpahan Agus Pakpahan : President Commissioner Komisaris : Dodi Iskandar Dodi Iskandar : Commissioner Komisaris : R. J. Soehartjahjono R.J Soehartjahjono : Commissioner Komite Audit 2017 2016 Audit Committee

Ketua : Dodi Iskandar Dodi Iskandar : Chairman Anggota : Ronnie P. Sitorus Ronnie P. Sitorus : Member Anggota : Armaz Hariadi Armaz Hariadi : Member Komite Pemantau Risiko 2017 2016 Risk Monitoring Committee

Ketua : R. J. Soehartjahjono R.J Soehartjahjono : Chairman Anggota : Widuro Adi Pradono Widuro Adi Pradono : Member Anggota : Herry Suheri Herry Suheri : Member

Susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Directors of the Company are as follows:

Direksi 2017 2016 Directors

Plt. Direktur Utama : Muhammad Hanugroho Andi Wibisono : President Director Direktur : Husairi Sukarnoto : Director Direktur : Muhammad Hanugroho Ganefi : Director

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha“) adalah masing-masing sebanyak 10.095 orang dan 11.001 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2017 and 2016, the Company and its Subsidiaries (collectively referred to as the “Group“) had 10,095 and 11,001 employees (unaudited), respectively.

Total imbalan jangka pendek bagi Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Direksi Perusahaan, yang merupakan personil manajemen kunci, sebesar Rp8.191.173.054 untuk tahun 2017 (2016: Rp11.333.310.758).

The amount of short-term benefits for Board of Commissioners, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Directors of the Company which are the key management personnel, amounted to Rp8,191,173,054 in 2017 (2016: Rp11,333,310,758).

Page 18: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Entitas Anak d. Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the Company’s Subsidiaries are as follows:

Tahun beroperasi Persentase Total aset secara kepemilikan/ sebelum eliminasi/

komersial/ Percentage of Total assets Start of ownership before elimination Entitas Anak/ Domisili/ commercial Kegiatan usaha/ Subsidiary Domicile operations Business activities 2017 2016 2017 2016

Pemilikan langsung/ Direct ownership:

PT Karya Nusa Tujuh (“KNT”) Bandar 2013 Peternakan dan produksi 90,00% 90,00% 24.430.150.498 26.996.555.335 Lampung sapi/Cattle breeding

PT Optima Nusa Tujuh (“ONT”) Bandar - Pertambangan, penggalian, 90,00% 90,00% 4.217.858.383 2.330.105.985 Lampung dan industri pengolahan pertambangan/ Mining, exploration, and mining processing industry

Penyertaan saham pada KNT adalah sesuai dengan surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) No. S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 tentang penugasan pelaksanaan program integrasi sapi-kelapa sawit. Agar pengembangan usaha peternakan dapat dijalankan secara fokus, tahun 2013 Perusahaan mendirikan entitas anak dalam bentuk perseroan terbatas yang mengelola usaha tersebut. Entitas anak ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Sujono Paryono S.H., No. 5 tanggal 18 Januari 2013 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-21361.A.H.01.01 Tahun 2013 tanggal 19 April 2013.

Investment in KNT is in accordance with letter of the Minister of State-owned Enterprises (“Badan Usaha Milik Negara” or “BUMN”) No. S-240/MBU/2012 dated May 9, 2012 related with special assignment for cattle-oil palm integration program. For the purpose of focused development of animal husbandry business, in 2013 the Company established a limited liability subsidiary company to manage the business. The subsidiary was established based on Notarial Deed of Sujono Paryono S.H., No. 5 dated January 18, 2013 and has received an approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-21361.A.H.01.01 Year 2013 dated April 19, 2013.

ONT didirikan pada tanggal 18 Februari 2015 berdasarkan Akta Notaris Sujono Paryono S.H., No. 5 yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0007841.AH.01.01. ONT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. 90,00% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan 10,00% sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan Ruwa Jurai.

ONT was established on February 18, 2015 based on Notarial Deed of Sujono Paryono S.H., No. 5 which was approved through Decision Letter of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0007841.AH.01.01. ONT engages in mining business. 90.00% of its shares is owned by the Company and the remaining 10.00% is owned by Koperasi Karyawan Ruwa Jurai.

ONT menjalin kerja sama operasi (KSO) penambangan batu basalt dengan PT Abadi Sakti Sukses Gemilang berdasarkan surat perjanjian No. 04/ONT-ASSG/KSO/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017 yang akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2021.

ONT established a joint operation (“kerja sama operasi” or “KSO”) of basalt stone mining with PT Abadi Sakti Sukses Gemilang based on agreement No. 04/ONT-ASSG/KSO/VII/2017 dated July 17, 2017 which will end on March 14, 2021.

Page 19: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha:

Presented below are the significant accounting policies adopted consistently in preparing the consolidated financial statements of the Group:

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Accounting Guidance for Plantations BUMN.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements herein.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Revisions of Accounting Principles

a) Revaluasi tanah

a) Land revaluation

Kelompok Usaha menilai kembali kebijakan akuntansinya atas aset tetap berkaitan dengan pengukuran kelompok aset tetap tertentu setelah pengakuan awal. Kelompok Usaha sebelumnya mengukur seluruh aset tetap dengan menggunakan model biaya sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, dimana setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

The Group reconsiders its accounting principles for fixed assets in relation with measurement of a group of certain fixed assets after initial recognition. Previously, the Group measured the fixed assets with cost model in accordance with PSAK 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”, which after initial recognition, fixed assets are stated at acquisition cost less accumulated depreciation and impairment loss.

Efektif Desember 2015, Kelompok Usaha memilih untuk mengubah kebijakan akuntansi atas tanah karena Kelompok Usaha menyakini bahwa model revaluasi lebih mencerminkan nilai dari tanah tersebut.

Effective in December 2015, the Group decided to revise the accounting principles for land since the Group believes that the revaluation model clearly reflects the value of the land.

Page 20: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

a) Revaluasi tanah (lanjutan)

a) Land revaluation (continued)

Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha menerapkan model revaluasi dimana tanah diukur pada nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai berikutnya. Sesuai ketentuan PSAK 16 (Revisi 2011), perubahan kebijakan akuntansi tersebut berlaku secara prospektif.

After initial recognition, the Group applies the revaluation model which land is measured at fair value at the revaluation date less subsequent accumulated impairment loss. In accordance with the provision of PSAK 16 (Revised 2011), the revision of the accounting principle applies prospectively.

b) Standar baru dan revisi standar

b) New and revised standards

Pada tanggal 1 Januari 2017, Kelompok Usaha menerapkan PSAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2017. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah diterapkan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On January 1, 2017, the Group applied new and revised PSAKs which became effective in 2017. The revision of the accounting principles of the Group has been applied as required and is in accordance with the transitional provision in each standards and interpretations.

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements

Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan, antara lain, definisi materialitas, pos spesifik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan dapat dipisahkan, dan entitas diberikan fleksibilitas terkait urutan sistematis catatan atas laporan keuangan. Revisi terhadap PSAK 1 ini akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan.

Revisions to PSAK 1 introduce, among others, the materiality definition, the specific line items in the statement of profit or loss and OCI and the statement of financial position may be disaggregated, and that entities have flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements. Revisions to PSAK 1 are effective January 1, 2017 and early adoption is allowed.

PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan

PSAK 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.

This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan

PSAK 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.

Page 21: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

b) Standar baru dan revisi standar (lanjutan)

b) New and revised standards (continued)

PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan

PSAK 58 (2016 Improvement): Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operation, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.

This improvement clarifies that a change from one disposal method to the other disposal methods are considered as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the disposal method does not change the date of classification as an asset or disposal group.

PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan

PSAK 60 (2016 Improvement): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

This improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.

ISAK 31 (2015): Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi, berlaku efektif 1 Januari 2017

ISAK 31 (2015): Interpretation on scope of PSAK 13: Investment Property, effective January 1, 2017

Interpretasi ini membahas definisi yang digunakan untuk Bangunan dalam properti investasi.

This Interpretation addresses the definition used for Building under the investment property.

c) Standar baru dan revisi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif

c) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended:

i) PSAK 69: Agrikultur dan PSAK 16: Aset Tetap

- Amandemen atas Tanaman Produktif i) PSAK 69: Agriculture and PSAK 16: Fixed

Assets - Bearer Plants Amendment

Amandemen ini memperkenalkan akuntansi atas aset biologis, termasuk yang memenuhi kriteria sebagai tanaman produktif. Dalam amandemen tersebut, aset biologis yang memenuhi definisi sebagai tanaman produktif tidak diatur oleh PSAK 69, namun oleh PSAK 16.

The amendments introduce the accounting requirements for biological assets, including those that meet the definition of bearer plants. Under the amendments, biological assets that meet the definition of bearer plants are not within the scope of PSAK 69, but instead within the scope of PSAK 16.

Page 22: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

c) Standar baru dan revisi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

c) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan)

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended: (continued)

i) PSAK 69: Agrikultur dan PSAK 16: Aset Tetap

- Amandemen atas Tanaman Produktif (lanjutan)

i) PSAK 69: Agriculture and PSAK 16: Fixed Assets - Bearer Plants Amendment (continued)

Setelah pengakuan awal, tanaman produktif diukur sesuai PSAK 16 pada akumulasi biaya sebelum menghasilkan, dan menggunakan antara model biaya atau model revaluasi setelah menghasilkan. Amandemen tersebut juga mensyaratkan produk agrikultur yang tumbuh pada tanaman produktif tetap diatur oleh PSAK 69 dan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.

After initial recognition, bearer plants will be measured under PSAK 16 at accumulated cost before maturity, and using either the cost model or revaluation model after maturity. The amendments also require that agriculture produce that grows on bearer plants will remain in the scope of PSAK 69 measured at fair value less costs to sell at the point of harvest.

Amandemen tersebut akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dan penerapan awal diperkenankan.

The amendments are retrospectively effective for annual periods beginning on or after January 1, 2018, with early adoption permitted.

ii) Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

ii) Amendments to PSAK 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.

iii) Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

iii) Amendments to PSAK 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.

Page 23: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

c) Standar baru dan revisi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

c) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan)

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended: (continued)

iv) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang

Agrikultur: Tanaman Produktif, berlaku efektif 1 Januari 2018.

iv) Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Agriculture: Bearer Plants, effective January 1, 2018.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap.

The amendments clarify that biological assets that meet the definition of productive plants (bearer plants) included in the scope of PSAK 16: Property, Plant and Equipment.

v) PSAK 15 (Penyesuaian 2017): “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Penerapan dini diperkenankan.

v) PSAK 15 (2017 Improvement): “Investments in Associates and Joint Ventures”. Earlier application is permitted.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pada saat pengakuan awal entitas dapat memilih untuk mengukur investasinya pada nilai wajar atas dasar investasi-per-investasi.

This improvement clarifies that at initial recognition an entity may elect to measure its investee at fair value on the basis of an investment-by-investment.

vi) PSAK 67 (Penyesuaian 2017): “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain”. Penerapan dini diperkenankan.

vi) PSAK 67 (2017 Improvement): “Disclosure of Interests in Other Entities”. Earlier application is permitted.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa persyaratan pengungkapan dalam PSAK 67, selain yang dideskripsikan dalam paragraph PP10-PP16 juga diterapkan pada setiap kepentingan dalam entitas yang diklasifikasikan sesuai PSAK 58.

This improvement clarifies the disclosure requirements in PSAK 67, in addition to those described in paragraphs PP10-PP16, also applied to any interest in the entity that is classified in accordance with PSAK 58.

vii) PSAK 71: “Instrumen Keuangan” vii) PSAK 71: “Financial Instruments”

Standar akuntansi ini diperkirakan akan mempengaruhi klasifikasi dan pengukuran aset dan liabilitas keuangan Perusahaan. Oleh karena itu, memerlukan pertimbangan Perusahaan, termasuk evaluasi dari model bisnis dan karakteristik arus kas kontraktual. Standar ini juga mensyaratkan pengukuran penurunan nilai berdasarkan model rugi kredit yang diharapkan dari sebelumnya model kerugian yang terjadi.

This accounting standards are expected to have impact to the Company’s classification and measurement of financial assets and liabilities. Thus, it requires the Company’s exercise of judgment, including the assessment of business model and characteristics of contractual cash flows. The standard also require impairment model under expected credit loss (“ECL”) model from the previous requirement under occurred loss model

PSAK 71 efektif tanggal 1 Januari 2020, dan

penerapan awal diperkenankan. PSAK 71 is effective on January 1, 2020, and

early application is permitted.

Page 24: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

c) Standar baru dan revisi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

c) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan)

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended: (continued)

viii) PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan” viii) PSAK 72: “Revenue from Contracts with

Customers”

Standar akuntansi ini mengharuskan Perusahaan menerapkan model 5-langkah dalam mengakui pendapatan. Perusahaan harus mengindentifikasi pelaksanaan obligasi yang disyaratkan tiap kontrak dengan pelanggan, termasuk pertimbangan variabel, dan hanya mengakui pendapatan sesuai harga transaksi yang dialokasi/ditentukan pada saat pelaksanaan obligasi dipenuhi.

This accounting standard requires the Company to apply 5-step model in recognizing revenue. The Company will be required to identify performance obligation promised in each contract with the customer, including any variable consideration, and only recognize revenue in accordance with the determined/allocated transactions price upon satisfaction of the performance obligation.

PSAK 72 efektif pada tanggal 1 Januari 2020

dan dapat diadopsi retrospektif penuh atau retrospektif yang dimodifikasi.

PSAK 72 is effective January 1, 2020 and can be applied using either using full retrospective approach or modified retrospective approach.

ix) PSAK 73: “Sewa” ix) PSAK 73: “Leases”

PSAK 73 mensyaratkan lessee untuk mencatat serupa dengan sewa dalam model tunggal neraca seperti sewa pembiayaan dalam PSAK 30 yang digantikannya. Standar mengecualikan dua pengakuan atas sewa atas aset dengan nilai rendah dan sewa jangka pendek.

PSAK 73 requires lessees to account all leases under a single on-balance sheet model in a similar way to finance leases under the superseded PSAK 30. The standard includes two recognition exemptions for lessees such as for leases of 'low-value' assets and short-term leases.

Saat tanggal sewa dimulai, lessee mengakui

liabilitas atas pembayaran sewa dan aset atas hak penggunaan aset sewa selama jangka waktu sewa. Lessee disyaratkan untuk mengakui secara terpisah beban bunga untuk liabilitas sewa dan beban depresiasi untuk hak penggunaan aset. Perlakuan akuntansi untuk lessor secara substansi tidak berubah dari PSAK 30 yang digantikan.

At the commencement date of a lease, a lessee will recognize a liability to make lease payments and an asset representing the right to use the underlying asset during the lease term. Lessees will be required to separately recognize the interest expense on the lease liability and the depreciation expense on the right-of-use asset. Lessor accounting is substantially unchanged from the superseded PSAK 30.

PSAK 73 efektif pada tanggal 1 Januari 2020

dan dapat diadopsi secara retrospektif serta dapat diterapkan lebih awal.

PSAK 73 is effective January 1, 2020, and shall be adopted retrospectively with early adoption allowed.

Page 25: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

Revisions of Accounting Principles (continued)

c) Standar baru dan revisi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

c) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective (continued)

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.

Prinsip-prinsip Konsolidasi

Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak pada setiap tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Kendali diperoleh bila Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries as at December 31 each year. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the investor controls an investee if and only if the investor has all of the following:

i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada

saat ini yang memberi investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,

i) Power over the investee, that is existing rights

that give the investor current ability to direct the relevant activities of the investee,

ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari

keterlibatannya dengan investee, dan

ii) Exposure, or rights, to variable returns from its

involvement with the investee, and

iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.

iii) The ability to use its power over the investee to

affect its returns.

Bila Kelompok Usaha tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,

i) The contractual arrangement with the other

vote holders of the investee, ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual

lain, dan

ii) Rights arising from other contractual

arrangements, and iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki

Kelompok Usaha.

iii) The Group's voting rights and potential voting

rights.

Page 26: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Principles of Consolidation (continued)

Kelompok Usaha menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh kendali sampai tanggal Kelompok usaha tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan mengakibatkan saldo KNP menjadi defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance.

Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi.

All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions and dividends are eliminated on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other component of equity, while any resultant gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements are prepared using consistent accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the members of the Group use different accounting policies for transactions and events in similar circumstances, adjustments were made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Page 27: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Penentuan Nilai Wajar

Fair Value Determination

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di (i) pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau (ii) dalam hal tidak terdapat pasar utama, maka pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction in the principal market at the measurement date. A fair value measurement assumes that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: (i) in the principal market for the asset or liability; or (ii) in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Investasi pada Entitas Asosiasi

Investment in Associates

Penyertaan saham pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014).

Investment in an entity where the Group has no significant influence is recorded in accordance with PSAK 55 (Revised 2014).

Entitas asosiasi adalah entitas yang terhadapnya Kelompok Usaha memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

An associate is an entity over which the Group has significant influence. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee, but does not control or jointly control over those policies.

Pertimbangan yang dibuat dalam menentukan pengaruh signifikan adalah serupa dengan hal-hal yang diperlukan dalam menentukan kendali atas entitas anak.

The considerations made in determining significant influence are similar to those necessary to determine control over subsidiaries.

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi awalnya diakui pada harga perolehan. Nilai tercatat investasi disesuaikan untuk mengakui perubahan bagian Kelompok Usaha atas aset neto entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai.

The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognized at cost. The carrying amount of the investment is adjusted to recognize changes in the Group’s share of net assets of the associate since the acquisition date. Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor tested for impairment individually.

Page 28: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)

Investment in Associates (continued)

Jika bagian Kelompok Usaha atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui, hanya sepanjang Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, maka Kelompok Usaha mulai mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang belum diakui.

If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Perubahan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi disajikan sebagai bagian dari penghasilan komprehensif Kelompok Usaha. Selain itu, bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan, jika sesuai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.

The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the Group’s share of the results of operations of the associate. Any change in OCI of the associate is presented as part of the Group’s OCI. In addition, when there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions among the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.

Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.

Pada saat kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengukur dan mengakui bagian investasi tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat entitas asosiasi dan nilai wajar investasi yang tersisa dan penerimaan dari pelepasan investasi diakui pada laba rugi.

Upon loss of significant influence over the associate, the Group measures and recognizes any retained investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the associate and the fair value of the retained investment and proceeds from disposal is recognized in profit or loss.

Page 29: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Foreign Currency Transactions and Balances

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya masing-masing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Rupiah, which is the functional currency of the Company and all subsidiaries. Each entity in the Group determines its own functional currency and their financial statements are measured using that functional currency.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2017, nilai tukar yang digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “US$”) sebesar Rp13.548 (2016: Rp13.436).

At December 31, 2017, the exchange rate used for United States Dollar (“US Dollar” or “US$”) 1 was Rp13,548 (2016: Rp13,436).

Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS adalah tidak signifikan.

Transactions in foreign currencies other than US Dollar are not significant.

Transaksi dengan Pihak Berelasi

Transactions with Related Parties

Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7.

The Group has transactions with related parties, as defined in PSAK 7.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.

Kas dan Setara Kas

Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placement and are not pledged as collateral for loans and are not restricted to use.

Page 30: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Persediaan

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata bergerak (moving average method).

Cost of inventories is determined using the moving average method.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada setiap akhir tahun keuangan.

Allowance for obsolescence of inventory is provided based on the periodic reviews of the physical conditions of the inventories at each financial year end.

Kelompok Usaha menetapkan penyisihan atas keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

Persediaan hewan ternak dalam pertumbuhan termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi langsung.

Cattle inventories in growth stage includes the cost of raw materials, direct labor and direct factory overhead.

Persediaan pakan ternak dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dengan metode rata-rata.

Cattle feed supplies are stated at the lower of cost and net realizable value with the average method.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar atas persediaan hewan ternak dan persediaan pakan ternak ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan di akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence and slow moving on cattle inventories and cattle feed supplies are determined based on the review of the condition of inventories at the end of the year.

Instrumen Keuangan

Financial Instruments

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.

A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

a) Aset Keuangan

a) Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai efektif, bila memenuhi syarat.

Financial assets are classified, at initial recognition, as financial assets at fair value through profit or loss (“FVTPL”), loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Page 31: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan)

Initial Recognition and Measurement (continued)

Semua aset keuangan awalnya diakui pada nilai wajar namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

All financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not recorded at FVTPL, the related fair values are added with the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, seperti kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat.

The Group designates its financial assets as loans and receivables, such as cash and cash equivalents, restricted cash, trade and other receivables, partnership receivables and sugarcane farmers receivables.

Pengukuran Selanjutnya

Subsequent Measurement

Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as described below:

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Piutang Kemitraan dan Piutang Tebu Rakyat

Trade and Other Receivables, Partnership Receivables and Sugarcane Farmers Receivables

Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat teridentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.

An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.

Page 32: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Pengukuran Selanjutnya (lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini: (lanjutan)

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as described below: (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Loans and receivables (continued)

Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi

Investments in Unquoted Equity Instruments

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.

Penghentian Pengakuan

Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash

flows from the financial asset expire; or ii. Kelompok Usaha mentransfer hak

kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. the Group transfers its contractual rights

to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) transfers substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of the financial asset, but transfers control of the financial asset.

Page 33: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan)

Derecognition (continued)

Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha mempertahankan risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group transfers its rights to receive cash flows from the financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transfers control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the financial asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban yang telah Kelompok Usaha miliki.

In that case, the Group also recognizes the associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.

Page 34: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai

Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Page 35: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan)

Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan atas penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss.

Penghasilan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.

Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Page 36: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan)

a) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan)

Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the profit or loss.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan

Financial Assets Carried at Cost

Jika terdapat suatu bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.

When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent year.

b) Liabilitas Keuangan

b) Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman.

Financial liabilities are classified, at initial recognition, as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings.

Page 37: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

b) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

b) Financial Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan)

Initial Recognition and Measurement (continued)

Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

All financial liabilities are recognized initially at fair values and, in the case of loans and borrowings, net of directly attributable transaction costs.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai utang dan pinjaman, seperti utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang jangka panjang, dan utang lain-lain jangka panjang.

The Group designates its financial liabilities as loans and borrowings, such as short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, long-term debts, and other long-term payables.

Pengukuran Selanjutnya

Subsequent Measurement

Utang Payables

Liabilitas untuk utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for short-term bank loans, trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.

Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga

Borrowing and Long-term Interest-bearing Loan

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya maupun melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Subsequent to initial recognition, borrowings and long-term interest-bearing loans are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Biaya Keuangan" dalam laba rugi.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in profit or loss.

Page 38: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)

b) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

b) Financial Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan

Derecognition

Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original financial liability and recognition of a new financial liability, and the difference in the respective carrying values is recognized in profit or loss.

c) Saling Hapus Instrumen Keuangan

c) Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

d) Nilai Wajar Instrumen Keuangan

d) Fair Value of Financial Instruments

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat, antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques, such as using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially similar, discounted cash flow analysis or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.

Page 39: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Biaya Dibayar di Muka

Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.

Tanaman Perkebunan

Plantations

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.

Plantations are classified as immature plantations and mature plantations.

Tanaman belum menghasilkan Immature plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung Iainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada akhir tahun sampai dengan saat tanaman tersebut siap untuk dipanen, sepanjang nilai tercatat dari tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melebihi dari nilai yang terendah antara biaya penggantian atau jumlah yang dapat dipulihkan. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.

Immature plantations are stated at acquisition cost, which consist mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing, and upkeeping, including capitalization of borrowing costs for financing of immature plantations development and allocations of other indirect costs based on planted hectares at the end of the year, until the plantations is available to harvest, as long as the carrying value of the immature plantations does not exceed the lower of replanting cost or recoverable value. Immature plantations are not amortized.

Tanaman menghasilkan Mature plantations

Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:

Cost of immature plantations is reclassified into mature plantations when the plantation starts to produce. The period of a plantation classified as mature depends on the vegetative growth and based on the management estimation with criteria as follows:

(i) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan, dan atau antara 60,00% sampai 70,00% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah segar dengan berat tandan di atas 3 kilogram, atau produksi rata-rata mencapai antara 4 ton sampai 6 ton per hektar per tahun;

(i) The oil palm plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old, and or about 60.00% to 70.00% of trees per block produces fresh fruit bunches with weight per bunch of 3 kilograms or more, and the average production is 4 tonnes to 6 tonnes per hectare per year;

(ii) Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur lima tahun dan 60,00% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 sentimeter yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi;

(ii) The rubber plantation is classified as mature plantations when the plantation has been five years old and 60.00% of the entire trees of each block can be tapped and the diameter of the trees is 45 centimeters which is measured at the height of one meter above grafting joint;

(iii) Tanaman lainnya yaitu teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur antara 3 tahun sampai dengan 7 tahun.

(iii) Other plantations such as tea is classified as mature plantations when the plantation has been aged between 3 years until 7 years.

Page 40: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Tanaman Perkebunan (lanjutan)

Plantations (continued)

Tanaman menghasilkan (lanjutan) Mature plantations (continued)

Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat yang diestimasi sebagai berikut:

Amortization is computed using the straight-line method over the estimated useful lives, estimated as follows:

Jenis aset tanaman menghasilkan/Type of mature plantation

Tarif penyusutan per tahun/Annual depreciation rate

Kelapa sawit/Oil palm 4,00% Karet/Rubber 4,00% Lainnya/Others 2,00%

Aset Tanaman Semusim Seasonal Plants Assets

Seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan bibit, tenaga kerja langsung dan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, biaya pinjaman serta beban penyusutan peralatan langsung, ditangguhkan sampai dengan tanaman semusim diproduksi/dipanen yang disajikan sebagai akun “Persediaan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali untuk beban persiapan lahan dan penanaman, yang diamortisasi selama 4 tahun sejak saat panen mulai dilakukan yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

All costs directly related to the seed, direct labor and costs that are directly attributable, borrowing costs as well as depreciation expenses of direct equipments are deferred until the seasonal plants are produced/harvested which is presented as part of "Inventories" in the consolidated statement of financial position, except for land preparation and planting, which is amortized over 4 years since the harvest began and is presented as part of "Other Non-current Assets" in the consolidated statements of financial position.

Aset Tetap

Fixed Assets

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Biaya untuk mengganti komponen dari aset tetap pada saat penggantian, yang memenuhi kriteria pengakuan, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprise their purchase price and any costs directly attributable in bringing the assets to its working condition and to the location where it is intended to be used. Costs of replacing part of fixed assets, which meet the recognition criteria, are recognized as part of cost.

Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya oleh Kelompok Usaha dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:

Depreciation of an asset is commenced when the asset is available for use in the manner intended by the Group and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Page 41: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan)

Fixed Assets (continued)

Tahun/Year

Bangunan dan prasarana/Buildings and infrastructures 5-20 Mesin dan peralatan/Machineries and equipments 8-20 Jalan, jembatan dan saluran/Roads, bridges and tunnels Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya/Vehicles and other transportation equipments

5-16 5

Peralatan pertanian dan kantor/Farming and office equipments 5 Peralatan lainnya/Other equipments 5

Jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi pada tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the profit or loss of year the item is derecognized.

Nilai residu aset, masa manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan secara prospektif jika dipandang perlu.

The assets residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each reporting year end and adjusted prospectively if necessary.

Tanah pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

At the initial recognition, land is stated at acquisition cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.

Setelah pengakuan awal, tanah diukur pada nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tanah tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajarnya pada akhir periode pelaporan.

After the initial recognition, land is stated at fair value at the date of the revaluation less accumulated impairment losses. Revaluations is done with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period.

Surplus revaluasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian penghasilan komprehensif lain. Namun, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.

The revaluation surplus is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of other comprehensive income. However, the increase is recognized in profit or loss to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in profit or loss.

Page 42: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan)

Fixed Assets (continued)

Defisit revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut.

The revaluation deficit is recognized in profit or loss. However, the decrease is recognized in other comprehensive income to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset.

Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke saldo laba ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus included in equity in respect of an item of fixed assets may be transferred directly to retained earnings when the fixed asset is derecognized.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan sampai memenuhi syarat pengakuan sebagai aset tetap seperti diungkapkan di atas.

Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and available for use. Assets under construction are not depreciated until they fulfill the criteria for recognition as fixed assets as disclosed above.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan perbaikan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.

All other repair and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Hewan ternak yang dikategorikan sebagai aset tetap adalah hewan ternak produksi dan bukan merupakan hewan ternak yang termasuk dalam kategori persediaan. Hewan ternak produksi dikategorikan lagi menjadi hewan ternak belum menghasilkan (dalam pertumbuhan) dan hewan ternak telah menghasilkan.

Cattles categorized as fixed assets are production cattles and are not included as inventories. Production cattles are categorized into immature cattles (in growth stage) and mature cattles.

Hewan ternak belum menghasilkan dinilai sebesar biaya perolehan, biaya pemeliharaan dan biaya lain yang diakumulasi selama masa pertumbuhan. Hewan ternak belum menghasilkan akan direklasifikasi ke hewan ternak telah menghasilkan pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya, hewan ternak mencapai masa produksi setelah berumur 15 bulan.

Immature cattles are stated at cost, upkeeping costs and other charges that are accumulated during the growth stage. Immature cattles will be reclassified to mature cattles upon reaching the age of production. In general, immature cattles reach its production age after 15 months.

Page 43: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan)

Fixed Assets (continued)

Hewan ternak telah menghasilkan dinilai sebesar akumulasi biaya perolehan dan biaya lain selama masa belum menghasilkan (pertumbuhan) dikurangi dengan akumulasi amortisasi yang dimulai sejak masa produksi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat selama 5 tahun.

Mature cattles are stated at accumulated acquisition costs and other costs during the period of immature (growth) less accumulated amortization which began from the start of production period. Amortization is computed using straight-line method during the estimated useful lives of 5 years.

Aset Tidak Produktif Non-Productive Assets

Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan sebagai aset tidak produktif dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai.

Fixed assets not used in operation are classified as non-productive assets and are presented net of impairment.

Aset tidak produktif tersebut diusulkan untuk dihapusbukukan dengan persetujuan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham. Biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tidak produktif tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai pengakuan atas rugi penurunan nilai.

The non-productive assets are proposed to be written-off with Directors, Board of Commissioners, and Shareholders approval. Cost and accumulated depreciation of the non-productive assets are presented as part of "Other Non-current Assets - Others" account in the consolidated statement of financial position. Accumulated impairment of the non-productive assets is created as recognition of impairment loss.

Penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tidak produktif ini, diakui sebagai penghasilan lain-lain.

Income earned from the sale of the non-productive assets is recognized as other income.

Penghapusan dan pemindahtanganan aset tidak produktif mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2010, tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap BUMN.

Write-off and transfer of non-productive assets follow the provisions set forth in the Regulation of Minister of BUMN No. PER-02/MBU/2010 on Procedures of Write-off and Transfer of Fixed Assets of BUMN.

Hak atas Tanah Landrights

Sebelum tanggal 31 Desember 2015, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Prior to December 31, 2015, landrights are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.

Page 44: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Hak atas Tanah (lanjutan) Landrights (continued)

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.

Legal cost of landrights in the form of HGU, HGB, and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of landrights in the form of HGU, HGB, and HP were recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

At the end of each reporting year, the Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and the carrying amount is written down to its recoverable amount.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the profit or loss in those expense categories consistent with the functions of the impaired asset.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each reporting date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Page 45: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

Impairment of Non-financial Assets (continued)

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such reversal, the depreciation on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Proyek Perkebunan Kemitraan Partnership Plantation Project

Dalam proyek perkebunan kemitraan, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembukaan lahan, pengembangan tanaman, sarana dan prasarana beserta biaya umum dan biaya lainnya selama masa pengembangan terlebih dahulu ditalangi Kelompok Usaha dan dibukukan sebagai piutang kepada petani peserta.

In the partnership plantation project, all costs related to the land clearing, development of the plantation, facility and infrastructure and also general expenses and other expenses during the development period are temporarily funded by the Group and are recorded as receivables to the participant farmers.

Pembiayaan proyek perkebunan kemitraan ini, ada yang diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman, dimana Kelompok Usaha bertindak sebagai penjamin atas pengembalian pinjaman tersebut. Penerimaan pembiayaan dari bank dan atau pengembalian yang berasal dari hasil panen kemitraan dibukukan sebagai pengurang piutang. Saldo piutang kemitraan termasuk dalam akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The financing of these partnership plantation projects, some are provided by the banks in the form of loans whereby the Group acts as guarantor of the loan repayments. The receipt of financing from the banks and or repayments from harvest of partnership plantations are recorded as reduction of receivables. Balance of partnership receivables is included in “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.

Pembibitan Nursery

Biaya-biaya yang terjadi, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seeds and their upkeeping are stated at cost. The accumulated costs are transferred to the “Immature Plantations” account at the time of planting.

Beban Tangguhan

Deferred Charges

Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Expenses incurred which have future economic benefits and exceed the end of accounting period are capitalized and amortized over their estimated useful life by using the straight-line method.

Page 46: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Biaya Pinjaman Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tetap tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expense when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying assets for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have incurred. Capitalization of the borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.

Perpajakan

Taxation

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.

Pajak Kini

Current Tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Kelompok Usaha beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date in the countries where the Group operates and generates taxable income.

Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari penghasilan atau beban operasi lain karena tidak dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.

Interests and penalties are presented as part of other operating income or expenses since they are not considered as part of the income tax expense.

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Page 47: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perpajakan (lanjutan)

Taxation (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan)

Deferred Tax (continued)

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except:

i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;

i) where the deferred tax liability arises from the

initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or tax loss;

ii) dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

ii) in respect of taxable temporary differences

associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except:

i) jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau

i) where the deferred tax asset relating to the

deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or tax loss; or

ii) dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.

ii) in respect of deductible temporary differences

associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Page 48: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Perpajakan (lanjutan)

Taxation (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan)

Deferred Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as of the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Kelompok Usaha bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)

Value Added Tax (“VAT”)

Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN, kecuali:

Revenue, expenses, and assets are recognized net of the amount of VAT, except:

i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN boleh diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari beban-beban, jika dapat diterapkan; dan

i) the VAT incurred on a purchase of assets or

services not recoverable from the taxation authorities, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and

ii) piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

ii) receivables and payables that are stated

inclusive of the VAT amount.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

Pajak Final

Final Tax

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax is applied to the gross value of transactions, even when the parties carrying the transaction recognize losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46: Pajak Penghasilan. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan bunga jasa giro dan deposito berjangka sebagai pos tersendiri.

Final tax is scoped out from PSAK 46: Income Tax. Therefore, the Group decided to present all of the final tax arising from bank accounts and time deposits interest income as separate line item.

Page 49: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Imbalan Kerja

Employee Benefits

a) Imbalan Kerja Jangka Pendek

a) Short-term Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Termasuk dalam imbalan kerja jangka pendek adalah tantiem dan bonus.

Short-term employee benefits are recognized when they are accrued to the employees. Included in short-term employee benefits are tantiem and bonus.

Tantiem Tantiem

Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS.

Provision of tantiem are based on management estimates and charged to the current year profit or loss. Tantiem will be paid to Directors and Commissioners after obtaining the approval in the General Shareholders’ Meeting (“GSM”). The difference between the provision of tantiem that was estimated by management and the amount approved by the stockholders is recognized in the period when such tantiem is approved by GSM.

Bonus Bonus

Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Kelompok Usaha dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut disahkan oleh RUPS.

Bonus is provided based on the estimates of Group’s management and approved by GSM. The difference between the total bonus estimated by management and approved by stockholders is recognized in the period when such bonus is approved by GSM.

b) Imbalan Pasca Kerja

b) Post-employment Benefits

Kelompok Usaha diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”), yang merupakan kewajiban imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Labor Law No. 13 Year 2003 (the “Labor Law”), which represents an underlying defined benefit obligation.

Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55-56 tahun dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, cuti panjang, jaminan kesehatan pensiunan dan penghargaan masa pengabdian dengan syarat-syarat yang telah diputuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Kecuali untuk imbalan pensiun, imbalan lainnya tidak didanai.

The Group provides employee benefits for employees who have reached normal pension age of 55-56 years old and other benefits such as post-retirement benefits, long vacation, post-retirement health care benefits and long service award which conditions have been agreed in Mutual Work Agreement. Except for the pension benefit, the other benefits are not funded.

Page 50: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Imbalan Kerja (lanjutan)

Employee Benefits (continued)

b) Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

b) Post-employment Benefits (continued)

Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms of maturity similar to the related pension liability.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu diakui pada laba rugi pada saat yang lebih awal antara:

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between:

i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi; dan

i) the date of the plan amendment or

curtailment; and ii) ketika entitas mengakui biaya

restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

ii) the date the Group recognizes related

restructuring costs and termination benefits.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada kewajiban imbalan pasti neto pada akun “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “Cost of Goods Sold” and “General and Administrative Expenses” as appropriate in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income:

i) Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, dan

i) Service costs comprising current service

costs, past service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, and

ii) Beban atau penghasilan bunga neto.

ii) Net interest expense or income.

Page 51: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Imbalan Kerja (lanjutan)

Employee Benefits (continued)

c) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja

c) Termination Benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Kelompok Usaha mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Kelompok Usaha menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah akhir tanggal pelaporan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement age. The Group recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility to withdraw. Benefits falling due more than 12 months after the end of reporting date are discounted at present value.

Pendapatan dan Beban

Revenues and Expenses

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan PPN. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and VAT. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Penjualan Barang

Sale of Goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk kelapa sawit, karet, berikut produk-produk agrikultural lainnya, diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.

Revenue from sales arising from physical delivery of oil palm products, rubber, as well as other agricultural products, is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Penghasilan/Beban Bunga

Interest Income/Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penghasilan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying value of the financial asset or liability.

Beban

Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).

Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).

Page 52: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Provisi

Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Laba per Saham

Earnings per Share

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

Sewa

Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian tersebut menyampaikan suatu hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date.The arrangement is assessed for whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets or the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in an arrangement.

Sebagai Lessee

As Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and settlement of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to the profit or loss.

Page 53: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Sewa (lanjutan)

Leases (continued)

Sebagai Lessee (lanjutan)

As Lessee (continued)

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Selisih lebih yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain the ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful life of the asset. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui pada laba atau rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosures of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying values of the assets and liabilities affected in future periods.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by the management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional

Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.

The currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.

Page 54: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan)

Judgments (continued)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

Penyisihan Penurunan Nilai atas Kerugian Piutang

Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade

Receivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit terkini pelanggan berdasarkan informasi dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses.

Perpajakan

Taxation

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Pertimbangan juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Judgment is also involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Page 55: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan)

Judgments (continued)

Tagihan Pajak

Claims for Tax Refund

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun ini dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Otoritas Pajak. Nilai tercatat atas tagihan pajak Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 20.

Based on tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under this account are recoverable and refundable by the Tax Authorities. The carrying amounts of the Company’s claims for tax refund as of reporting dates are disclosed in Note 20.

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying values of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on available parameters when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Tanaman

Menghasilkan Depreciation of Fixed Assets and Amortization of

Mature Plantations

Biaya perolehan aset tetap dan tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman menghasilkan antara 5 sampai dengan 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan tanaman menghasilkan, dan karenanya biaya penyusutan dan amortisasi masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets and mature plantations are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets and mature plantations to be within 5 to 50 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these fixed assets and mature plantations, and therefore future depreciation and amortization charges may be revised.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 13.

The net carrying value of the Group’s fixed assets as of reporting dates are disclosed in Note 13.

Nilai tercatat neto atas tanaman menghasilkan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 12.

The net carrying value of the Group’s mature plantations as of reporting dates are disclosed in Note 12.

Page 56: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.

Pensiun dan Imbalan Kerja

Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya.

The measurement of the Group’s obligation and cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur.

Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liability for employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 23.

The net carrying value of the Group’s employee benefits liability as of reporting dates are disclosed in Note 23.

Page 57: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi pajak yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 20.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the tax losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Deferred tax assets as of reporting dates are disclosed in Note 20.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi wajar pada aset yang sejenis atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi biaya tambahan pelepasan aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan menyajikan kembali dan mereklasifikasi laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2016 dan 1 Januari 2016/31 Desember 2015, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sehubungan dengan koreksi atas kesalahan penyajian pada liabilitas imbalan kerja.

The Company restated and reclassified the consolidated financial statements of the Group as of December 31, 2016 and January 1, 2016/December 31, 2015, as well as for the year ended December 31, 2016 due to correction of misstatement in employee benefits liability.

Page 58: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

31 Desember 2016/December 31, 2016

Dilaporkan sebelumnya/ Setelah disajikan

Previously Penyajian kembali/ kembali/ reported Restatement After restatement

__

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas imbalan kerja 797.950.504.978 297.079.307.070 1.095.029.812.048 Employee benefits liability Ekuitas Equity Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (accumulated losses) Belum ditentukan penggunaannya (2.635.793.635.072) (297.079.307.070) (2.932.872.942.142) Unappropriated Laporan laba rugi dan Statement of profit or loss penghasilan komprehensif lain and other comprehensive income Beban umum dan administrasi 385.620.227.931 30.784.182.307 416.404.410.238 General and administrative expenses Beban pajak penghasilan tangguhan 26.812.861.678 12.255.698.621 39.068.560.299 Deferred income tax expenses Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Laba (rugi) pengukuran kembali Remeasurement gain (loss) on atas liabilitas imbalan kerja 145.691.571.836 (49.022.794.485) 96.668.777.351 employee benefits liability Pajak penghasilan terkait Income tax related to item

pos yang tidak akan that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi (36.422.892.959) 12.255.698.621 (24.167.194.338) to profit or loss Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak 109.268.678.877 (36.767.095.864) 72.501.583.013 for the year, net of tax

31 Desember 2015/December 31, 2015

Dilaporkan sebelumnya/ Setelah disajikan

Previously Penyajian kembali/ kembali/ reported Restatement After restatement

__

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas imbalan kerja 957.253.448.820 217.272.330.278 1.174.525.779.098 Employee benefits liability Ekuitas Equity Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (accumulated losses) Belum ditentukan penggunaannya (2.198.153.154.398) (217.272.330.278) (2.415.425.484.676) Unappropriated Laporan laba rugi dan Statement of profit or loss penghasilan komprehensif lain and other comprehensive income Beban umum dan administrasi 490.636.632.155 21.526.377.650 512.163.009.805 General and administrative expenses Beban pajak penghasilan tangguhan 7.670.794.928 48.936.488.157 56.607.283.085 Deferred income tax expenses Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Laba (rugi) pengukuran kembali Remeasurement gain (loss) on atas liabilitas imbalan kerja 127.630.062.503 (195.745.952.628) (68.115.890.125) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait Income tax related to item

pos yang tidak akan that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi (31.907.515.626) 48.936.488.157 17.028.972.531 to profit or loss Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak 95.722.546.877 (146.809.464.471) (51.086.917.594) for the year, net of tax

Page 59: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2017 2016

Kas - Rupiah 304.822.740 165.262.605 Cash on hand - Rupiah

Bank: Cash in banks: Rupiah Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 35.879.698.616 3.281.173.322 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 29.284.179.126 24.946.604.979 (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 15.036.486.810 4.519.014.656 (Persero) Tbk. Indonesia Eximbank 102.223.785 2.223.744 Indonesia Eximbank PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 68.163.916 777.117.888 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 18.079.061 62.941.791 Agroniaga Tbk. PT Bank Lampung 9.599.318 9.775.000 PT Bank Lampung

Subtotal 80.398.430.632 33.598.851.380 Subtotal

Pihak ketiga Third parties PT Bank Central Asia 1.235.163.695 - PT Bank Central Asia PT Bank Perkreditan Rakyat PT Bank Perkreditan Rakyat Agroloka 11.883.448 31.905.127 Agroloka

Subtotal 1.247.047.143 31.905.127 Subtotal

Dolar AS US Dollar Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 13.151.721 782.119.368 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 12.975.732 13.271.543 (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 8.339.336 9.882.715 (Persero) Tbk.

Subtotal 34.466.789 805.273.626 Subtotal

Deposito berjangka: Time deposits: Rupiah Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 30.000.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 20.000.000.000 - (Persero) Tbk.

Subtotal 50.000.000.000 - Subtotal

Total 131.984.767.304 34.601.292.738 Total

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berkisar antara 4,00% - 4,30% (2016: antara 4,00% - 9,00%).

For the year ended December 31, 2017 the annual interest rates of time deposits in Rupiah ranging from 4.00% - 4.30% (2016: ranging from 4.00% - 9.00%).

Kas dan setara kas diasuransikan terhadap risiko

kehilangan dalam suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp12.350.000.000 pada tanggal 31 Desember 2017 (2016: Rp33.530.000.000).

Cash and cash equivalents are insured against losses under a blanket policy amounting to Rp12,350,000,000 as of December 31, 2017 (2016: Rp33,530,000,000).

Page 60: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok Usaha.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risks faced by the Group.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2017 2016

Pihak ketiga Third parties Rumah Potong Hewan Semanan 2.432.573.000 2.432.573.000 Rumah Potong Hewan Semanan Mitra Tani Farm 1.884.988.928 2.294.988.928 Mitra Tani Farm Dinda Ruknuddin 1.103.223.700 1.010.273.700 Dinda Ruknuddin Agustina Indriawati 709.610.000 734.610.000 Agustina Indriawati PT Indo Prima Beef (Jaya) 658.408.575 - PT Indo Prima Beef (Jaya) Asep Hidayatuddin 516.253.500 566.253.500 Asep Hidayatuddin Arif Rojokoyo 506.500.000 526.500.000 Arif Rojokoyo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 2.951.029.289 1.543.067.655 Others (each below Rp500 million)

Total 10.762.586.992 9.108.266.783 Total

Penyisihan atas penurunan nilai (1.243.200.742) (561.502.850) Allowance for impairment

Neto 9.519.386.250 8.546.763.933 Net

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang

bank jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Trade receivables are used as collateral for the short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Seluruh piutang tidak dijamin dan tidak dikenai bunga dan umumnya dibayar dalam jangka waktu 60 hari.

All receivables are unsecured and non-interest bearing and normally settled on 60-day terms.

Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging analysis on trade receivables based on invoice dates is as follows:

2017 2016

Lewat jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 1.347.961.600 257.183.100 1 - 30 days 31 - 60 hari 315.315.850 60.949.735 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 7.856.108.800 8.228.631.098 Over 60 days

Neto 9.519.386.250 8.546.763.933 Net

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

Based on the re-assessment of the status of receivables at the end of the year, the Management believes that allowance for impairment as of December 31, 2017 and 2016 are adequate to cover possible losses from impairment of such trade receivables.

Page 61: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

2017 2016

Pihak berelasi (Catatan 8) 16.475.236.916 17.913.175.441 Related parties (Note 8)

Pihak ketiga Third parties Piutang karyawan 5.154.408.380 5.902.263.260 Employee receivables Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 7.444.982.334 25.336.755.408 Others (each below Rp2 billion)

Subtotal 12.599.390.714 31.239.018.668 Subtotal

Total 29.074.627.630 49.152.194.109 Total

Penyisihan atas penurunan nilai Allowance for impairment Pihak ketiga (7.834.071.339) (9.001.936.031) Third parties

Neto 21.240.556.291 40.150.258.078 Net

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas

penurunan nilai piutang lain-lain memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.

Management believes that the allowance for impairment of other receivables is adequate to cover possible losses from impairment of such other receivables.

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES

Kelompok Usaha, melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi, yaitu dengan beberapa bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, beberapa perusahaan perkebunan dan asosiasi, koperasi karyawan dan pusat koperasi karyawan berupa penempatan giro, deposito dan fasilitas kredit modal kerja, penyewaan kendaraan dan peralatan kantor, pemberian pinjaman modal kerja kepada perusahaan afiliasi dan lain-lain.

The Group entered into trade and financial transactions with related parties, such as with several banks that are controlled by the Central or Local Government, several plantation companies and associations, employee cooperative, and central employee cooperative for current account deposits and placements, working capital credit facility, vehicles and office equipments rental and working capital loans to affiliated companies and others.

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut: The significant balances with the related parties are

as follows:

(i) Kas dan setara kas (Catatan 5) (i) Cash and cash equivalents (Note 5)

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 98,82% dan 99,43% dari total kas dan setara kas konsolidasi.

As of December 31, 2017 and 2016, cash and cash equivalents balances placed on Government-related entities represent 98.82% and 99.43% of the total consolidated cash and cash equivalents, respectively.

(ii) Kas yang dibatasi penggunaannya

(Catatan 24) (ii) Restricted cash (Note 24)

Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan

tambahan setoran modal yang diterima Perusahaan di bulan Desember 2015 dari Pemerintah Republik Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk tujuan pembangunan pabrik gula.

Restricted cash is additional share capital which is received by the Company in December 2015 from the Government of the Republic of Indonesia and PT Perkebunan Nusantara III (Persero) for the purpose of construction of a sugar mill.

Page 62: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(iii) Piutang lain-lain (Catatan 7) (iii) Other receivables (Note 7)

2017 2016

PT Perkebunan Nusantara XIV 15.292.179.535 15.292.179.535 PT Perkebunan Nusantara XIV PT Perkebunan Nusantara II 701.760.891 713.890.891 PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara I 286.316.842 286.316.842 PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara XIII 113.188.855 113.188.855 PT Perkebunan Nusantara XIII Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 81.790.793 1.507.526.771 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Nusantara Sebelas Medika - 72.547 PT Nusantara Sebelas Medika

Total 16.475.236.916 17.913.175.441 Total

(iv) Utang bank jangka pendek (Catatan 16) (iv) Short-term bank loan (Note 16)

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

saldo utang bank jangka pendek yang diperoleh dari entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 100,00% dan 100,00% dari total utang bank jangka pendek.

As of December 31, 2017 and 2016, short-term bank loan balances from Government-related entities represent 100.00% and 100.00% of the total consolidated short-term bank loan, respectively.

(v) Utang usaha (Catatan 17) (v) Trade payables (Note 17)

2017 2016

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 129.199.885.806 97.279.703.233 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Mega Eltra 62.900.894.873 65.201.569.325 PT Mega Eltra

Total 192.100.780.679 162.481.272.558 Total

(vi) Utang lain-lain (Catatan 18) (vi) Other payables (Note 18)

2017 2016

PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 547.121.842.428 102.364.467.052 (Persero)

PT Perkebunan Nusantara XI 21.809.085.331 12.352.603.990 PT Perkebunan Nusantara XI Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 18.281.489.819 17.224.782.610 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 15.198.472.659 11.773.049.983 Bersama Nusantara

Lembaga Pendidikan dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta 3.329.804.854 3.216.218.410 Pelatihan Yogyakarta

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.800.000.000 700.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dana Pensiun Perkebunan 1.406.506.314 7.661.125.730 Dana Pensiun Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara 952.316.297 469.676.132 PT Riset Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara V 925.547.375 925.547.375 PT Perkebunan Nusantara V PT Bio Industri Nusantara 378.577.450 378.577.450 PT Bio Industri Nusantara PT Perkebunan Nusantara X 204.869.874 205.101.874 PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XII 164.058.946 164.558.946 PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara VIII 103.129.905 103.129.905 PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara IX 19.158.764 19.158.764 PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara IV 16.033.589 16.033.589 PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VI 5.421.510 5.421.510 PT Perkebunan Nusantara VI

Total 611.716.315.115 157.579.453.320 Total

Page 63: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(vii) Pendapatan diterima di muka (vii) Unearned revenue

Pada tanggal 31 Desember 2017, akun ini merupakan pendapatan diterima di muka yang sebagian besar dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan PT Telekomunikasi Selular atas sewa lahan (2016: PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan PT Telekomunikasi Selular atas sewa lahan).

As of December 31, 2017, this account represents unearned revenue mainly from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), and PT Telekomunikasi Selular on land rental (2016: PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), and PT Telekomunikasi Selular on land rental).

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (viii) Other long-term payables

2017 2016

PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 167.013.755.000 - (Persero) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 56.041.594.350 12.035.864.200 (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 20.912.648.000 14.765.736.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Proyek Perkebunan Inti Rakyat 5.114.025.869 5.114.025.869 Nucleus Estate Smallholder Project PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. - 24.594.284.090 Agroniaga Tbk.

Total 249.082.023.219 56.509.910.159 Total

Fasilitas kredit yang diperoleh melalui pihak berelasi

Credit facility obtained through a related party

Sesuai dengan Perjanjian Penerusan Fasilitas

Kredit No. 3.00/SPJ/084/III/2017 tanggal 8 Maret 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. yang terdiri dari fasilitas kredit investasi sebesar Rp150 miliar dan kredit modal kerja sebesar Rp350 miliar.

According to the Credit Facility Forwarding Agreement No. 3.00/SPJ/084/III/2017 dated March 8, 2017, the Company obtained credit facilities from PT Perkebunan Nusantara III (Persero) which was obtained from PT Bank Central Asia Tbk. which consist of investments credit facility amounting to Rp150 billion and working capital credit facility amounting to Rp350 billion.

Tujuan dari kredit investasi adalah investasi

aset tanaman dan non-tanaman tahun 2017, sedangkan tujuan kredit modal kerja adalah pembelian pupuk.

The purpose of the investments credit is the investment in plantation and non-plantation assets in 2017, whereas the purpose of working capital credit is purchases of fertilizers.

Page 64: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (viii) Other long-term payables (continued)

Fasilitas kredit yang diperoleh melalui pihak berelasi (lanjutan)

Credit facility obtained through a related party (continued)

Seluruh fasilitas kredit dalam mata uang

Rupiah. Fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 9,00% dan 8,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (2016: masing-masing nihil dan nihil) yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai hasil peninjauan kreditur.

The credit facilities are denominated in Rupiah. Investments credit facility and working capital credit facility bear an annual interest rates of 9.00% and 8.75%, respectively for the year ended December 31, 2017 (2016: nil and nil, respectively) which are subject to revision at anytime according to the creditors review.

Jangka waktu fasilitas kredit investasi adalah 7

tahun terhitung sejak 8 Maret 2017 dan akan jatuh tempo pada 8 Maret 2024.

The investments credit facility has a loan term of 7 years since March 8, 2017 up to its due date on March 8, 2024.

Jangka waktu fasilitas kredit modal kerja adalah

satu tahun terhitung sejak tanggal 8 Maret 2017 dan akan jatuh tempo pada 8 Maret 2018.

The working capital credit facility has a loan term of one year since March 8, 2017 up to its due date on March 8, 2018.

Saldo pinjaman fasilitas kredit investasi per

31 Desember 2017 adalah sebesar Rp132.468.750.000 (2016: nihil), dimana saldo pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp3.375.000.000 (2016: nihil) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain - pihak berelasi, sedangkan bagian jangka panjang sebesar Rp129.093.750.000 (2016: nihil) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain jangka panjang - pihak berelasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The outstanding balance of loan of investments credit facility as of December 31, 2017 is Rp132,468,750,000 (2016: nil), which current maturities amounting to Rp3,375,000,000 (2016: nil) is presented as part of other payables - related parties, whereas the long-term portion amounting to Rp129,093,750,000 (2016: nil) is presented as part of other long-term payables - related parties in the consolidated statements of financial position.

Saldo pinjaman fasilitas kredit modal kerja per

31 Desember 2017 adalah sebesar Rp279.928.713.947 (2016: nihil) yang disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain - pihak berelasi, dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The outstanding balance of loan of working capital credit facility as of December 31, 2017 is Rp279,928,713,947 (2016: nil) which is presented as part of other payables - related parties in the consolidated statements of financial position.

Page 65: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (viii) Other long-term payables (continued)

Fasilitas Kredit Usaha Rakyat Kredit Usaha Rakyat facility

Fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. No. WPL/1/003 dan KEU/KTR/09/2016 tanggal 3 Agustus 2016 untuk masa tanam tahun 2016/2017 dan No. BSL/2/025/2017 dan ANK/KTR/05/2017 tanggal 26 September 2017 untuk masa tanam tahun 2017/2018 berupa kredit modal kerja dengan suku bunga maksimal sebesar 9,00% efektif anuitas per tahun atau sesuai dengan suku bunga yang ditetapkan oleh Pemerintah (2016: 9,00%). Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tanaman tebu dan berjangka waktu sesuai siklus panen/produksi tebu maksimal 18 bulan. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan fasilitas kredit akan dilunasi oleh kelompok tani sebagai penerima fasilitas kredit. Pinjaman akan disalurkan melalui unit Perusahaan kepada kelompok tani/koperasi primer di wilayah operasionalnya. Saldo pinjaman per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp56.041.594.350 (2016: Rp12.035.864.200).

Kredit Usaha Rakyat (KUR) facility was held based on an agreement between the Company and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. No. WPL/1/003 and KEU/KTR/09/2016 dated August 3, 2016 for the planting period of 2016/2017 and No. BSL/2/025/2017 and ANK/KTR/05/2017 dated September 26, 2017 for the planting period of 2017/2018 as a working capital credit with an annual maximum effective interest rate of 9.00% or according to the interest rate as determined by the Government (2016: 9.00%). This credit facility is used for financing of sugarcane plantings cultivation and has a loan term according to the maximum sugarcane production/harvesting cycle which is 18 months. The principal, interest expense and administrative expense related with the drawdown of the credit facility will be repaid by the farmers group as the debitor. The loan will be distributed by the Company’s unit to the farmers group/primary cooperative in its operational area. The outstanding balance of loan as of December 31, 2017 is Rp56,041,594,350 (2016: Rp12,035,864,200).

Fasilitas pinjaman proyek perkebunan kemitraan

Loan facility of partnership plantation project

Fasilitas pinjaman ini diselenggarakan

berdasarkan perjanjian kredit investasi No. CRO.BDL/0010/KI/2011 tanggal 18 Agustus 2011, yang telah diubah terakhir dengan akta adendum I perjanjian kredit investasi No. 16 tanggal 21 Juni 2012 antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama sebagai mitra kelompok tani di wilayah kerja Perusahaan dan juga sebagai penerima fasilitas kredit. Fasilitas pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (2016: nihil). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan kebun kelapa sawit di Kampung Batanghari dan Kampung Mulyodadi, Kecamatan Rawapitu, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan pinjaman akan dilunasi oleh Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama.

The loan facility was held based on an investment credit agreement No. CRO.BDL/0010/KI/2011 dated August 18, 2011, which is last amended by deed of addendum I of the investment credit agreement No. 16 dated June 21, 2012 between PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama as the farmers group partner in the operational area of the Company and also as the debitor. This loan facility bears an annual interest rate of 13.14% for the year ended December 31, 2017 (2016: nil). This loan facility is used for financing of oil palm plantation estate development in Batanghari and Mulyodadi villages, Rawapitu sub-district, Tulang Bawang regency, Lampung province. The principal, interest expense and administrative expense related with the drawdown of the loan will be repaid by Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama.

Page 66: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (viii) Other long-term payables (continued)

Fasilitas pinjaman program kemitraan (lanjutan)

Loan facility of partnership plantation project (continued)

Terkait fasilitas pinjaman ini, Perusahaan

memberikan jaminan perusahaan yang dinyatakan dalam akta Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan No. 18, tanggal 21 Juni 2012 untuk menjamin pelunasan seluruh fasilitas pinjaman yang diterima mitra kelompok tani, baik pokok maupun bunga sampai dengan jatuh temponya pada bulan Juni 2025.

In relation with the loan facility, the Company provides a corporate guarantee which is stated in deed of Corporate Guarantee Grant Agreement by the Company No. 18, dated June 21, 2012 to guarantee full repayment of the whole loan facility obtained by the farmers group partner, including the principal, as well as interests until its due date in June 2025.

Saldo pinjaman per 31 Desember 2017 adalah

sebesar Rp22.712.648.000 (2016: Rp15.465.736.000), dimana saldo pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp1.800.000.000 (2016: Rp700.000.000) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain - pihak berelasi, sedangkan bagian jangka panjang sebesar Rp20.912.648.000 (2016: Rp14.765.736.000) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain jangka panjang - pihak berelasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The outstanding balance of loan as of December 31, 2017 is Rp22,712,648,000 (2016: Rp15,465,736,000), which current maturities amounting to Rp1,800,000,000 (2016: Rp700,000,000) is presented as part of other payables - related parties, whereas the long-term portion amounting to Rp20,912,648,000 (2016: Rp14,765,736,000) is presented as part of other long-term payables - related parties in the consolidated statements of financial position.

Fasilitas Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi facility

Fasilitas Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

(KKPE) Tebu Rakyat diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan PT Bank BRI Agroniaga Tbk. No. BRIAGRO/SP-21/Dir.01/BRK/11/2014 dan No. KEU/KTR/12/2014 tanggal 17 November 2014 untuk masa tanam tahun 2014/2015 dan No. BRI AGRO/SP-28/Dir.01/BRK/12/2015 dan KEU/KTR/06/2015 tanggal 10 Desember 2015 untuk masa tanam tahun 2015/2016 dengan suku bunga efektif 12,75% per tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tanaman tebu dan berjangka waktu 2 tahun. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dilunasi oleh kelompok tani sebagai penerima fasilitas kredit. Pinjaman akan disalurkan melalui unit Perusahaan kepada kelompok tani/koperasi primer di wilayah operasionalnya. Saldo pinjaman per 31 Desember 2017 adalah nihil (2016: Rp24.594.284.090).

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) facility was held based on an agreement between the Company and PT Bank BRI Agroniaga Tbk. No. BRIAGRO/SP-21/Dir.01/BRK/11/2014 and No. KEU/KTR/12/2014 dated November 17, 2014 for the planting period of 2014/2015 and No. BRI AGRO/SP-28/Dir.01/BRK/12/2015 dan KEU/KTR/06/2015 dated December 10, 2015 for the planting period of 2015/2016 with an annual effective interest rate of 12.75%. This credit facility is used for financing of sugarcane plantings cultivation and has a loan term of 2 years. The principal, interest expense and administrative expense related with the drawdown of the credit facility will be repaid by the farmers group as the debitor. The loan will be distributed by the Company’s unit to the farmers group/primary cooperative in its operational area. The outstanding balance of loan as of December 31, 2017 is nil (2016: Rp24,594,284,090).

Page 67: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (viii) Other long-term payables (continued)

Utang kepada Pemerintah Republik Indonesia

Debts to the Government of the Republic of Indonesia

Proyek Perkebunan Inti Rakyat (”PIR”) Nucleus Estate Smallholder (”NES”) Project

Perusahaan mendapat pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia untuk rehabilitasi PIR. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai rehabilitasi tanaman proyek PIR yang rusak sebelum diserahterimakan menjadi milik petani peserta proyek PIR. Berdasarkan Surat Ketetapan Menteri Keuangan No. S1544/MK.013/1987 tanggal 8 Desember 1987, 50,00% dari total biaya rehabilitasi menjadi beban Perusahaan dan sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Perjanjian pinjaman dengan Pemerintah Republik Indonesia ini tidak memiliki ketentuan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan (negative covenant). Perusahaan telah mengajukan usulan beberapa kali, termasuk melalui Surat Direksi No. 7.9/A/159/2002 tanggal 26 Juli 2002 agar pinjaman tersebut dapat dikonversikan menjadi PMN kepada Perusahaan. Namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, usulan tersebut belum mendapatkan tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Saldo pinjaman per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp5.114.025.869 (2016: Rp5.114.025.869).

The Company received loan from the Government of the Republic of Indonesia for NES rehabilitation. This loan was used to finance the rehabilitation of damaged NES plantation before it is handed-over to the farmers participating in the NES project. Based on the Minister Decree of the Minister of Finance No. S1544/MK.013/1987 dated December 8, 1987, 50.00% of the total cost of the rehabilitation will be covered by the Company and the remaining will be covered by the Government. The loan agreement with the Government of the Republic of Indonesia has no provision regarding things that should not be done by the Company (negative covenants). The Company has proposed several times, including through the Directors Letter No. 7.9/A/159/2002 dated July 26, 2002 in order to convert the loan into PMN for the Company. But until the date of completion of the consolidated financial statements, the proposal has not received a written response from the Minister of Finance. The loan balance as of December 31, 2017 amounted to Rp5,114,025,869 (2016: Rp5,114,025,869).

Pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari pihak berelasi

Long-term loan obtained from a related party

Sesuai addendum perjanjian penyelesaian kewajiban pinjaman dana No. 3.05/PPK-PTPN-VII/03/2017 tanggal 29 September 2017 yang didasarkan pada perjanjian induk No. 3.04/SPJ-PTPN VII/02/2016 tanggal 29 Februari 2016 dan No. 3.04/SPJ-PTPN VII/04/2016 tanggal 31 Maret 2016, Perusahaan membuat kesepakatan dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk menyelesaikan kewajiban atas sisa pinjaman dana sebesar Rp101.120.000.000.

According to the addendum of loan agreement No. 3.05/PPK-PTPN-VII/03/2017 dated September 29, 2017 which is based on the main agreements No. 3.04/SPJ-PTPN VII/02/2016 dated February 29, 2016 and No. 3.04/SPJ-PTPN VII/04/2016 dated March 31, 2016, the Company made an agreement with PT Perkebunan Nusantara III (Persero) to settle its obligation of outstanding loan amounting to Rp101,120,000,000.

Page 68: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (viii) Other long-term payables (continued)

Pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari pihak berelasi (lanjutan)

Long-term loan obtained from a related party (continued)

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai hasil peninjauan kreditur.

This loan is denominated in Rupiah and bears an annual interest rate of 9.75% for the year ended December 31, 2017 which are subject to revision at anytime according to the creditors review.

Jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun terhitung sejak 1 Oktober 2017 dan akan jatuh tempo pada 30 September 2019.

The loan has a loan term of 2 years since October 1, 2017 up to its due date on September 30, 2019.

Saldo pinjaman per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp88.480.001.000 (2016: Rp101.120.000.000), dimana saldo pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp50.559.996.000 (2016: Rp101.120.000.000) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain - pihak berelasi, sedangkan bagian jangka panjang sebesar Rp37.920.005.000 (2016: nihil) disajikan sebagai bagian dari akun utang lain-lain jangka panjang - pihak berelasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The outstanding balance of loan as of December 31, 2017 is Rp88,480,001,000 (2016: Rp101,120,000,000), which current maturities amounting to Rp50,559,996,000 (2016: Rp101,120,000,000) is presented as part of other payables - related parties, whereas the long-term portion amounting to Rp37,920,005,000 (2016: nil) is presented as part of other long-term payables - related parties in the consolidated statements of financial position.

(ix) Utang jangka panjang (Catatan 22) (ix) Long-term debts (Note 22)

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

saldo utang jangka panjang pada entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 100,00% dan 100,00% dari total utang jangka panjang.

As of December 31, 2017 and 2016, long-term debts balances due to Government-related entities represent 100.00% and 100.00% of the total consolidated long-term debts, respectively.

Page 69: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows:

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

PT Perkebunan Nusantara I Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara II Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara III Pemegang saham Perusahaan/ Tagihan biaya pengobatan, andil biaya rapat dan (Persero) Company’s shareholder pinjaman modal kerja jangka pendek dan panjang/ Medical invoice, meeting cost and working capital short and long-term loan PT Perkebunan Nusantara IV Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara V Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara VI Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara VIII Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara IX Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara X Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara XI Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara XII Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara XIII Entitas sepengendali/Under Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ common control entity Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara XIV Entitas sepengendali/Under Pinjaman modal kerja dan tagihan biaya common control entity pengobatan/Working capital loan and medical invoice PT Bio Industri Nusantara Entitas asosiasi/Associate Penyertaan saham/Investment PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro dan deposito berjangka, Pusat Republik Indonesia/ fasilitas kredit modal kerja dan investasi/ Controlled by Government of Placement of current accounts and time the Republic of Indonesia deposits, credit facilities for working capital and investments

Page 70: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan

jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows (continued):

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

PT Bank Rakyat Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja (Persero) Tbk. Pusat Republik Indonesia/ dan investasi/ Placement of current accounts, Controlled by Government of credit facilities for working capital and the Republic of Indonesia investments PT Bank Negara Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro dan deposito berjangka, (Persero) Tbk. Pusat Republik Indonesia/ fasilitas kredit modal kerja dan investasi/ Controlled by Government of Placement of current accounts and time the Republic of Indonesia deposits, credit facilities for working capital and investments PT Bank Rakyat Indonesia Dikendalikan oleh PT Bank Rakyat Penempatan giro dan deposito berjangka, Agroniaga Tbk. Indonesia (Persero) Tbk./ fasilitas kredit modal kerja/ Placement of Controlled by PT Bank Rakyat current accounts and time deposits, credit Indonesia (Persero) Tbk. facilities for working capital PT Bank Rakyat Indonesia Dikendalikan oleh PT Bank Rakyat Penempatan giro dan sewa pembiayaan/ Syariah Indonesia (Persero) Tbk./ Placement of current accounts and finance lease Controlled by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Lembaga Pembiayaan Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja Eksport Indonesia Pusat Republik Indonesia/ dan investasi/Placement of current accounts, (Indonesia Eximbank) Controlled by Government of credit facilities for working capital and the Republic of Indonesia investments PT Bank Pembangunan Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro/Placement of current accounts Daerah Lampung Daerah Provinsi Lampung/ Controlled by Government of the Lampung Province BPJS Ketenagakerjaan Pihak berelasi lainnya/Other Pengelolaan jasa manfaat pengobatan dan iuran related party jaminan sosial karyawan/ Medical benefit services and employee social security contribution management PT Perusahaan Listrik Dikendalikan oleh Pemerintah Penyewaan tanah/Land rental Negara (Persero) Pusat Republik Indonesia/ Controlled by Government of the Republic of Indonesia Dana Pensiun Perkebunan Pihak berelasi lainnya/Other Dana pensiun/Pension fund related party PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pembelian bahan bakar minyak/Purchase of fuel Pusat Republik Indonesia/ Controlled by Government of the Republic of Indonesia

Page 71: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan

jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows (continued):

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

Lembaga Pendidikan Pihak berelasi lainnya/Other Pendidikan dan pengembangan sumber daya Perkebunan related party manusia/Education and development of human resources PT Rajawali Nusantara Dikendalikan oleh Pemerintah Jasa pengadaan (tender)/Procurement services Indonesia Pusat Republik Indonesia/ (bidding) Controlled by Government of the Republic of Indonesia Lembaga Pendidikan dan Pihak berelasi lainnya/Other Biaya pendidikan dan pelatihan karyawan/ Pelatihan Yogyakarta related party Employee education and training expense PT Telekomunikasi Selular Pihak berelasi lainnya/Other Penyewaan tanah/Land rental related party PT Perusahaan Gas Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Penyewaan tanah/Land rental (Persero) Tbk. Pusat Republik Indonesia/ Controlled by Government of the Republic of Indonesia PT Riset Perkebunan Entitas sepengendali/Under Penyertaan saham, pembelian benih kelapa sawit Nusantara common control entity dan karet, analisis daun, penagihan atas

kelebihan pembayaran pembelian bibit, rekomendasi pemupukan/Investment, purchase of oil palm and rubber seeds, leaves analysis,

collection for overpayment from purchase of seeds, fertilizing recommendation PT Kharisma Pemasaran Entitas sepengendali/Under Penyertaan saham dan jasa pemasaran/ Bersama Nusantara common control entity Investment and marketing services Koperasi Karyawan Ruwa Jurai Pihak berelasi lainnya/Other Pembelian bahan pembantu dan jasa related party pemeliharaan/Purchase of supporting materials and maintenance services PT Mega Eltra Pihak berelasi lainnya/Other Pembelian pupuk/Purchase of fertilizers related party

Page 72: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES 2017 2016

Barang jadi Finished goods Gula 194.235.939.957 38.163.138 Sugar Karet 107.293.453.521 25.871.858.540 Rubber Minyak sawit 13.796.564.403 765.363.948 Crude palm oil Teh 13.667.412.518 13.431.903.086 Tea Minyak inti sawit 5.052.122.551 1.109.100.685 Palm kernel oil Inti sawit 3.220.671.232 6.053.350.336 Palm kernel Tetes 2.374.059.386 57.224.992 Molasses Bungkil inti sawit 170.255.008 319.333.179 Palm kernel meal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 211.705.945 142.226.388 Others (each below Rp100 million)

Subtotal 340.022.184.521 47.788.524.292 Subtotal Bahan pembantu 114.120.693.416 75.389.727.167 Supporting materials Perlengkapan pabrik 16.330.333.620 15.524.574.392 Factory supplies Persediaan ternak 2.813.845.309 2.481.626.876 Cattle inventories

Subtotal 133.264.872.345 93.395.928.435 Subtotal Tanaman semusim Seasonal plants Pemupukan dan pemeliharaan 154.181.013.545 175.248.253.183 Fertilizing and upkeeping Penggarapan tanah 43.423.373.167 34.612.575.037 Land preparation

Subtotal 197.604.386.712 209.860.828.220 Subtotal Total 670.891.443.578 351.045.280.947 Total

Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp605.783.042.814 pada tanggal 31 Desember 2017 (2016: Rp984.811.373.019). Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas risiko tersebut.

Inventories are insured against losses from fire and other risks under a blanket policy amounting to Rp605,783,042,814 as of December 31, 2017 (2016: Rp984,811,373,019). Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risk.

Persediaan digunakan sebagai jaminan utang bank

jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Inventories are used as collateral for the short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Page 73: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

10. ASET LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT ASSETS

2017 2016

Biaya dibayar di muka: Prepaid expenses: Asuransi 13.298.696 27.650.736 Insurance Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp550 juta) 615.707.527 646.800.859 Others (each below Rp550 million)

Subtotal 629.006.223 674.451.595 Subtotal

Uang muka: Advances: Uang muka pemasok 13.154.262.384 1.485.915.840 Advances to suppliers Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp1,5 miliar) 6.120.020.679 5.264.332.982 Others (each below Rp1.5 billion)

Subtotal 19.274.283.063 6.750.248.822 Subtotal

Total 19.903.289.286 7.424.700.417 Total

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN 11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES Total kepemilikan Total awal tahun/ kepemilikan Persentase Total Penambahan Bagian laba akhir tahun/ kepemilikan/ investment (pengurangan)/ (rugi) neto/ Total Percentage at beginning Additions Equity in net investment Perusahaan of ownership of year (deductions) earnings (loss) at end of year Companies

2017 2017 Metode ekuitas Equity method

PT Bio Industri Nusantara (”BIN”) 25,00% 6.009.365.345 - (595.102.456) 5.414.262.889 PT Bio Industri Nusantara (”BIN”)

Metode biaya perolehan Cost method Indoham Hamburg (”Indoham”) 2,40% 784.281.279 - - 784.281.279 Indoham Hamburg (”Indoham”) PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (”KPBN”) 7,14% 6.884.000.000 - - 6.884.000.000 Bersama Nusantara (”KPBN”) PT Riset Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara (”RPN”) 6,66% 50.000.000 - - 50.000.000 Nusantara (”RPN”)

Total 13.727.646.624 - (595.102.456) 13.132.544.168 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (784.281.279) - - (784.281.279) Allowance for impairment losses Uang muka penyertaan saham 11.470.434.030 - - 11.470.434.030 Advances for investment

Neto 24.413.799.375 - (595.102.456) 23.818.696.919 Net

2016 2016 Metode ekuitas Equity method

PT Bio Industri Nusantara (”BIN”) 25,00% 5.976.014.504 - 33.350.841 6.009.365.345 PT Bio Industri Nusantara (”BIN”)

Metode biaya perolehan Cost method Indoham Hamburg (”Indoham”) 2,40% 784.281.279 - - 784.281.279 Indoham Hamburg (”Indoham”) PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (”KPBN”) 7,14% 6.884.000.000 - - 6.884.000.000 Bersama Nusantara (”KPBN”) PT Riset Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara (”RPN”) 6,66% 50.000.000 - - 50.000.000 Nusantara (”RPN”)

Total 13.694.295.783 - 33.350.841 13.727.646.624 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (784.281.279) - - (784.281.279) Allowance for impairment losses Uang muka penyertaan saham 11.470.434.030 - - 11.470.434.030 Advances for investment

Neto 24.380.448.534 - 33.350.841 24.413.799.375 Net

Page 74: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan)

11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Metode ekuitas Equity method

BIN BIN

BIN didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H. No. 10, tanggal 10 November 1999, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal 28 Agustus 2001. BIN yang berkedudukan di Bandung, merupakan perusahaan penghasil pupuk hayati “Emas”, pupuk hayati berbahan aktif mikroba pelarut hara dan pemantap agregat tanah dan barang-barang sejenis. Perusahaan melakukan investasi saham pada BIN sebanyak 1.925 lembar saham dengan nilai Rp1.925.000.000 dan persentase kepemilikan sebesar 25,00%. Dengan pencatatan berdasarkan metode ekuitas, maka nilai penyertaan Perusahaan pada BIN per 31 Desember 2017 senilai Rp5.414.262.889 (2016: Rp6.009.365.345).

BIN was established based on Notarial Deed of Tien Norman Lubis, S.H. No. 10, dated November 10, 1999, and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the decision letter No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 dated August 28, 2001. BIN, which is located in Bandung, is the producer of biological fertilizer “Emas”, fertilizer with active ingredients of microbes with the ability to dissolve soil nutrients and stabilize fertile substances of the soil, and similar goods. The Company invested 1,925 shares in stock of BIN with value of Rp1,925,000,000 and ownership percentage of 25.00%. By accounting for the investment using equity method, the Company’s investment in BIN as of December 31, 2017 amounting to Rp5,414,262,889 (2016: Rp6,009,365,345).

Metode biaya perolehan Cost method

Indoham Indoham

Indoham didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Wessendorf No. 926/1960 tanggal 25 Maret 1960, telah terdaftar pada Pengadilan Hamburg dengan No. HR.B.9116 tanggal 25 April 1960. Perusahaan melakukan investasi saham pada Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) dengan total persentase kepemilikan sebesar 2,40%. Indoham bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan dan bertempat kedudukan di Hamburg, Jerman. Mengingat kondisi kesulitan keuangan Indoham, saat ini Indoham tidak lagi beroperasi sehingga Perusahaan mencadangkan penurunan nilai investasi sebesar Rp784.281.279.

Indoham was established based on Notarial Deed of Dr. Wessendorf No. 926/1960 dated March 25 1960, and has been registered in Hamburg Court with register No. HR.B.9116 dated April 25, 1960. The Company has investment in shares of stock of Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) with ownership interest of 2.40%. Indoham is engaged in marketing and trading of plantation commodities and domiciled in Hamburg, Germany. Considering the financial difficulties condition of Indoham, currently it has ceased its operation and therefore, the Company has made a provision for impairment of its investment amounting to Rp784,281,279.

Page 75: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan)

11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Metode biaya perolehan (lanjutan) Cost method (continued)

KPBN KPBN

Penyertaan saham pada KPBN adalah sesuai dengan surat Menteri BUMN No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi perseroan terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham KPBN sebesar Rp1.000.000.000 dilaksanakan tanggal 21 Januari 2010 dengan persentase kepemilikan sebesar 6,70%. KPBN berkedudukan di Jakarta, dan bergerak dalam bidang pemasaran. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 48/KPBN/P/01/XII/2012 tanggal 30 Desember 2012 tentang penambahan setoran modal sebesar Rp702.487, dengan pencatatan berdasarkan metode biaya perolehan, sampai dengan 31 Desember 2017, jumlah penyertaan Perusahaan pada KPBN sebesar Rp6.884.000.000 (2016: Rp6.884.000.000).

Investment in KPBN is in accordance with letter of the Minister of BUMN No. S-674/MBU/2009 dated September 30, 2009 related with formation of Kantor Pemasaran Bersama PTPN as a limited liability company. Payment of investment in KPBN amounted to Rp1,000,000,000 was done on January 21, 2010 with ownership percentage of 6.70%. KPBN is based in Jakarta and engaged in marketing business. Based on Shareholders Decision No. 48/KPBN/P/01/XII/2012 dated December 30, 2012 regarding additional shares of Rp702,487, by accounting for the investment using cost method, up to December 31, 2017, the Company’s investment in KPBN amounting to Rp6,884,000,000 (2016: Rp6,884,000,000).

RPN RPN

Penyertaan saham pada RPN adalah sesuai dengan surat Menteri BUMN No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 dan sesuai dengan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara I sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mengenai Persetujuan Pendirian Perseroan Terbatas RPN serta surat PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal RPN. RPN berkedudukan di Bogor, bergerak dalam usaha penelitian. Besarnya penyertaan modal Perusahaan adalah Rp50.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 11,00%. Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan penyetoran tambahan modal sebesar Rp11.470.434.030 sesuai RUPS pada tanggal 22 Juli 2011 namun baru dicatat sebagai uang muka penyertaan saham pada tahun 2015.

Investment in RPN is in accordance with letter of the Minister of BUMN No. S-713/MBU/2009 dated September 30, 2009 and according to Decision of GSM of PT Perkebunan Nusantara I up to PT Perkebunan Nusantara XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) in relation with Agreement for Establishment of Limited Liability Company of RPN and the letter of PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.01/X/221/XI/2009 regarding capital contribution of RPN. Investment amount of the Company is Rp50,000,000 with ownership percentage of 11.00%. RPN is based in Bogor and engaged in research business. In 2012, the Company has made additional share capital amounting to Rp11,470,434,030 in accordance with GSM on July 22, 2011, however, it is recorded as advances for investment in 2015.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih belum menerima akta perubahan anggaran dasar dari RPN terkait tambahan setoran modal.

Up to the date of completion of consolidated financial statements, the Company has not received the notarial deed of articles of association amendment from RPN in relation with additional paid-in capital.

Page 76: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

12. TANAMAN PERKEBUNAN 12. PLANTATIONS

a. Tanaman menghasilkan a. Mature plantations

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Mutasi tahun 2017 Balance Additions Deductions Reclassification Balance Movements in 2017

Biaya perolehan: Cost: Kelapa sawit 1.893.861.484.341 - - 76.898.436.745 1.970.759.921.086 Oil palm Karet 1.999.999.364.637 - - 752.473.662.859 2.752.473.027.496 Rubber Tanaman lainnya 31.455.317.125 - - - 31.455.317.125 Other plantation

Total biaya perolehan 3.925.316.166.103 - - 829.372.099.604 4.754.688.265.707 Total cost

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Kelapa sawit 411.560.778.064 81.969.210.418 - - 493.529.988.482 Oil palm Karet 289.611.681.942 111.366.385.558 - - 400.978.067.500 Rubber Tanaman lainnya 10.579.670.872 629.106.340 - - 11.208.777.212 Other plantation

Total akumulasi amortisasi 711.752.130.878 193.964.702.316 - - 905.716.833.194 Total accumulated amortization

Penurunan nilai - 665.568.910 - - 665.568.910 Impairment

Nilai buku neto 3.213.564.035.225 3.848.305.863.603 Net book value

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Mutasi tahun 2016 Balance Additions Deductions Reclassification Balance Movements in 2016

Biaya perolehan: Cost: Kelapa sawit 1.848.318.395.967 - - 45.543.088.374 1.893.861.484.341 Oil palm Karet 1.450.871.277.933 - (670.045.552) 549.798.132.256 1.999.999.364.637 Rubber Tanaman lainnya 31.455.317.125 - - - 31.455.317.125 Other plantation

Total biaya perolehan 3.330.644.991.025 - (670.045.552) 595.341.220.630 3.925.316.166.103 Total cost

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Kelapa sawit 335.806.318.690 75.754.459.374 - - 411.560.778.064 Oil palm Karet 210.007.763.194 79.713.983.067 (110.064.319) - 289.611.681.942 Rubber Tanaman lainnya 9.950.564.521 629.106.351 - - 10.579.670.872 Other plantation

Total akumulasi amortisasi 555.764.646.405 156.097.548.792 (110.064.319) - 711.752.130.878 Total accumulated amortization

Nilai buku neto 2.774.880.344.620 3.213.564.035.225 Net book value

b. Tanaman belum menghasilkan b. Immature plantations

2017 2016

Saldo awal 2.013.636.944.393 2.302.548.328.018 Beginning balance Tambahan biaya pengembangan 70.704.274.895 149.413.904.092 Additional development costs Kapitalisasi beban keuangan Capitalization of borrowing costs (Catatan 32) 56.107.442.984 157.542.466.651 (Note 32)

2.140.448.662.272 2.609.504.698.761 Dikurangi: Less:

Reklasifikasi ke tanaman Reclassification to mature menghasilkan (829.372.099.604) (595.341.220.630) plantations Penghapusan - (526.533.738) Disposal

(829.372.099.604) (595.867.754.368)

Saldo akhir 1.311.076.562.668 2.013.636.944.393 Ending balance

Page 77: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued)

b. Tanaman belum menghasilkan (lanjutan) b. Immature plantations (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, komposisi luas areal dalam hektar tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan untuk setiap jenis tanaman adalah sebagai berikut (tidak diaudit):

As of December 31, 2017 and 2016, composition of area in hectares of mature plantations and immature plantations for each plantation type are as follows (unaudited):

2017 2016

Tanaman Tanaman Tanaman Belum Tanaman Belum Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan (Hektar)/ (Hektar)/ (Hektar)/ (Hektar)/ Mature Immature Mature Immature Plantations Plantations Plantations Plantations Tanaman (Hectares) (Hectares) (Hectares) (Hectares) Plantation

Kelapa sawit 34.935 167 35.213 746 Oil palm Karet 26.467 6.176 23.371 10.302 Rubber Tanaman lainnya 1.499 - 1.468 - Other plantation Total 62.901 6.343 60.052 11.048 Total

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS

Mutasi tahun 2017 Movements in 2017 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan: Cost: Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 3.672.815.277.589 847.957.502 - - 3.673.663.235.091 Land Mesin dan peralatan 2.421.658.996.453 104.626.174.890 (146.800.284) 3.004.427.266 2.529.142.798.325 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 425.124.028.973 2.083.472.807 - (486.000.000) 426.721.501.780 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 309.820.779.747 438.706.148 (422.309.792) 30.644.565.282 340.481.741.385 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 217.022.038.051 20.364.980.376 - 653.072.727 238.040.091.154 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 170.451.267.870 10.865.658.352 (136.363.635) (30.799.364.375) 150.381.198.212 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 177.789.830.346 11.140.000 - 28.850.582.756 206.651.553.102 equipments Aset tetap lain-lain 1.491.879.928 - (127.971.587) - 1.363.908.341 Other fixed assets Aset dalam penyelesaian: Construction in progress: Bangunan dan prasarana 36.959.659.383 2.366.194.342 (3.239.918.005) - 36.085.935.720 Buildings and infrastructures Lain-lain 9.979.651.130 920.350.000 (9.979.651.130) - 920.350.000 Others Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 28.850.582.656 - - (28.850.582.656) - equipments Mesin dan peralatan 6.299.813.500 - - (3.016.701.000) 3.283.112.500 Machineries and equipments Total biaya perolehan 7.478.263.805.626 142.524.634.417 (14.053.014.433) - 7.606.735.425.610 Total cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Kepemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.583.537.559.904 150.810.851.561 (73.400.094) 1.538.409.435 1.735.813.420.806 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 229.014.175.932 16.553.603.636 - (56.700.000) 245.511.079.568 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 148.639.482.350 16.749.828.583 (241.488.113) 5.806.906.597 170.954.729.417 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 197.879.562.066 9.640.647.906 - 122.095.666 207.642.305.638 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 85.661.185.087 18.465.075.269 (54.545.468) (5.871.790.899) 98.199.923.989 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 157.992.537.052 6.456.710.016 - 28.468.691.465 192.917.938.533 equipments

Aset tetap lain-lain 421.896.238 185.762.375 (50.888.502) - 556.770.111 Other fixed assets Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 25.514.566.468 2.979.613.705 - (28.494.180.173) - equipments Mesin dan peralatan 1.819.164.204 515.200.311 - (1.513.432.091) 820.932.424 Machineries and equipments

Total akumulasi penyusutan 2.430.480.129.301 222.357.293.362 (420.322.177) - 2.652.417.100.486 Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 5.047.783.676.325 4.954.318.325.124 Net book value

Page 78: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Mutasi tahun 2016 Movements in 2016 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan: Cost: Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 3.662.839.718.839 9.975.558.750 - - 3.672.815.277.589 Land Mesin dan peralatan 2.355.825.735.115 68.438.797.598 (2.187.136.260) (418.400.000) 2.421.658.996.453 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 433.389.226.289 5.359.128.173 (13.763.181.279) 138.855.790 425.124.028.973 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 305.411.637.399 1.761.384.613 - 2.647.757.735 309.820.779.747 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 216.920.656.887 71.391.364 - 29.989.800 217.022.038.051 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 142.500.093.482 20.392.187.799 - 7.558.986.589 170.451.267.870 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 107.309.270.063 11.033.236.917 (711.194.997) 60.158.518.363 177.789.830.346 equipments Aset tetap lain-lain 1.630.131.500 - (138.251.572) - 1.491.879.928 Other fixed assets Aset dalam penyelesaian: Construction in progress: Bangunan dan prasarana 30.408.553.944 19.627.293.827 (12.907.342.798) (168.845.590) 36.959.659.383 Buildings and infrastructures Lain-lain 19.750.203.237 6.409.651.820 (5.623.959.603) (10.556.244.324) 9.979.651.130 Others Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 88.241.201.019 - - (59.390.618.363) 28.850.582.656 equipments Mesin dan peralatan 6.299.813.500 - - - 6.299.813.500 Machineries and equipments Total biaya perolehan 7.370.526.241.274 143.068.630.861 (35.331.066.509) - 7.478.263.805.626 Total cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Kepemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.429.729.041.631 155.995.654.512 (2.187.136.239) - 1.583.537.559.904 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 214.018.135.900 15.770.024.052 (773.984.020) - 229.014.175.932 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 130.472.601.326 17.518.731.991 - 648.149.033 148.639.482.350 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 188.364.010.116 9.515.551.950 - - 197.879.562.066 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 71.910.442.330 14.398.891.790 - (648.149.033) 85.661.185.087 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 93.617.769.768 5.695.343.917 (711.194.986) 59.390.618.353 157.992.537.052 equipments

Aset tetap lain-lain 185.924.109 262.821.550 (26.849.421) - 421.896.238 Other fixed assets Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 71.587.300.874 13.317.883.947 - (59.390.618.353) 25.514.566.468 equipments Mesin dan peralatan 1.303.963.893 515.200.311 - - 1.819.164.204 Machineries and equipments

Total akumulasi penyusutan 2.201.189.189.947 232.990.104.020 (3.699.164.666) - 2.430.480.129.301 Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 5.169.337.051.327 5.047.783.676.325 Net book value

Pada tanggal 31 Desember 2017, bangunan, mesin, peralatan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp3.443.461.348.662 (2016: Rp3.259.066.539.443). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.

As of December 31, 2017, certain buildings, machineries, equipments and vehicles are insured against losses from fire and other risks under a blanket policy amounting to Rp3,443,461,348,662 (2016: Rp3,259,066,539,443). The management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada kejadian atau perubahan yang mengindikasikan adanya suatu penurunan nilai atas aset tetap.

Based on the evaluation of the management as of December 31, 2017 and 2016, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment of fixed assets.

Beban penyusutan aset tetap dibebankan pada: Depreciation expense of fixed assets is charged to:

2017 2016

Beban pokok penjualan 216.406.941.910 227.011.614.797 Cost of goods sold Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 29) 5.950.351.452 5.978.489.223 (Note 29)

Total 222.357.293.362 232.990.104.020 Total

Page 79: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Aset tetap tertentu dan HGU beserta seluruh aset yang ada di atasnya di beberapa unit/kebun Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Certain fixed assets and HGU and all of the assets over the land of certain business unit are used as collateral for short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Perusahaan memiliki beberapa HGU, HGB, HP

yang tersebar di 4 (empat) Provinsi (Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu). HGU atas tanah seluas 92.660,85 hektar (2016: 92.660,85 hektar) yang berjangka waktu 20 sampai dengan 35 tahun, HGB seluas 329,58 hektar (2016: 329,58 hektar), dan HP seluas 19,09 hektar (2016: 19,09 hektar).

The Company has several HGU, HGB, HP spread over 4 (four) Provinces (Jakarta, Lampung, South Sumatera, and Bengkulu). HGU 92,660.85 hectares of land (2016: 92,660.85 hectares) for a period 20 to 35 years, HGB of 329.58 hectares (2016: 329.58 hectares), and HP of 19.09 hectares (2016: 19.09 hectares).

14. PEMBIBITAN 14. NURSERY

Mutasi pembibitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The mutations of nursery for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 8.885.637.560 9.521.969.773 Balance at beginning of year Penambahan - 38.571.002 Additions Pengurangan (191.517.724) (674.903.215) Deductions

Saldo akhir tahun 8.694.119.836 8.885.637.560 Balance at end of year

Pembibitan merupakan biaya kegiatan pembibitan

kelapa sawit dan karet sebelum dipindahkan ke areal yang akan ditanami.

Nursery represents costs incurred in the preparation of oil palm and rubber seedlings before being transferred to the area to be planted.

Page 80: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

15. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 15. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2017 2016

Aset tanaman semusim 524.701.424.248 514.672.408.973 Seasonal plants assets Piutang kemitraan 53.751.759.087 65.587.795.329 Partnership receivables Piutang tebu rakyat 40.285.842.735 29.702.803.058 Sugarcane farmers receivables Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2,5 miliar) 7.257.046.884 4.895.648.522 Others (each below Rp2.5 billion)

Total 625.996.072.954 614.858.655.882 Total

Aset tanaman semusim Seasonal plants assets

Aset tanaman semusim merupakan biaya kegiatan

pembibitan tebu sebelum dipindahkan ke areal lahan yang akan ditanami. Biaya ini terdiri dari biaya pengadaan kecambah, biaya pemeliharaan bibit, gaji/upah, penelitian, seleksi dan biaya lainnya.

Seasonal plants assets represent cost incurred in the preparation of sugarcane seedlings before being transferred to the area to be planted. The costs consist of the acquisition of the sprout, seedlings upkeeping, salary/wage, research, selection and other expenses.

Piutang kemitraan Partnership receivables

Piutang kemitraan merupakan beban

pengembangan lahan dengan skema kemitraan dengan petani kelapa sawit dengan dana pinjaman yang diterima dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Partnership receivables represent land development costs with partnership scheme with oil palm farmers with loan received from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Piutang tebu rakyat Sugarcane farmers receivables

Piutang tebu rakyat merupakan beban

pengembangan kebun tebu milik petani tebu dengan dana pinjaman yang diterima dari PT Antam (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

Sugarcane farmers receivables represent development costs of sugarcane field of sugarcane farmers with loan received from PT Antam (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., and PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

Page 81: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

16. UTANG BANK JANGKA PENDEK 16. SHORT-TERM BANK LOANS

Utang bank jangka pendek merupakan pinjaman dari bank kepada Perusahaan untuk modal kerja, dengan rincian sebagai berikut:

Short-term bank loans are obtained from banks for working capitals of the Company, with details as follows:

Jumlah Batas Pinjaman

Maksimum/ Batas Jangka

Waktu Pinjaman/

Jumlah/ Maximum End of Amount

Kreditor/Creditors Credit Limit Availability Period 2017 2016

Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government-related entities

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

554.000.000.000 28 Februari 2018/ February 28, 2018

554.000.000.000 554.000.000.000

Indonesia Eximbank 314.000.000.000 28 Februari 2018/ February 28, 2018

303.942.746.314 303.942.746.314

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

246.000.000.000 28 Februari 2018/ February 28, 2018

246.000.000.000 246.000.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

186.000.000.000 28 Februari 2018/ February 28, 2018

186.000.000.000 186.000.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

50.000.000.000 13 Mei 2018/ May 13, 2018

50.000.000.000 50.000.000.000

Total/Total 1.339.942.746.314 1.339.942.746.314

Suku Bunga Interest Rate

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017, pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 9,75% - 10,50% (2016: antara 10,00% - 11,00%).

For the year ended December 31, 2017, the loans denominated in Rupiah bear annual interest rate ranging from 9.75% - 10.50% (2016: between 10.00% - 11.00%).

Jaminan Collateral

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, seluruh

fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu dan HGU.

As of December 31, 2017 and 2016, all credit facilities obtained by the Company are secured by trade receivables, inventories, certain fixed assets and HGU.

Pembatasan-pembatasan Covenants

Perjanjian pinjaman-pinjaman Perusahaan di atas

mensyaratkan beberapa pembatasan, antara lain memberi dan memperoleh pinjaman baru tanpa persetujuan sebelumnya dari kreditur lain, mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan asetnya dan memindahtangankan barang jaminan.

Credit agreements covering the loans of the Company mentioned above provide several negative covenants, such as, granting of and obtaining new loans without prior consent from the other creditors, engage as guarantor or pledge their assets and transfer the collateral.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan pinjaman-pinjaman utang bank jangka pendek seperti disebutkan dalam perjanjian kredit.

As of December 31, 2017 and 2016, the Company has complied with all of the covenants of the short-term bank loans as stipulated in the loan agreements.

Page 82: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

17. UTANG USAHA 17. TRADE PAYABLES

2017 2016

Pihak ketiga Third parties

PT Permata Agro Persada 100.097.966.760 100.338.301.760 PT Permata Agro Persada CV Saraswanti Anugerah Makmur 82.966.992.105 85.579.646.341 CV Saraswanti Anugerah Makmur PT Darma Dwi Jaya 74.281.606.500 79.244.769.100 PT Darma Dwi Jaya PT Tunas Baru Lampung Tbk. 68.931.706.218 66.577.347.276 PT Tunas Baru Lampung Tbk. PT Prima Karya Sarana Sejahtera 57.160.226.624 4.354.082.599 PT Prima Karya Sarana Sejahtera PT Dupan Anugerah Lestari 56.614.257.300 72.707.932.743 PT Dupan Anugerah Lestari PT Sinar Citra Abadi 52.135.240.979 27.917.716.790 PT Sinar Citra Abadi PT Bangun Nusa Indah 40.045.319.664 40.045.319.664 PT Bangun Nusa Indah PT Purnama Bohler Technologi 34.600.084.266 50.396.788.042 PT Purnama Bohler Technologi PT Dewa Sukses Mandiri 34.269.127.791 24.607.757.262 PT Dewa Sukses Mandiri PT Karya Bersama Sentosa Abadi 30.612.381.972 15.968.373.400 PT Karya Bersama Sentosa Abadi PT Jalutama Wisesa 24.599.334.355 25.565.966.250 PT Jalutama Wisesa PT Sinar Harapan Teknik 23.265.289.844 22.225.671.375 PT Sinar Harapan Teknik PT Toya Indo Manunggal 18.006.735.619 - PT Toya Indo Manunggal PT Surapon Berkah Makmur 17.963.203.108 29.690.154.688 PT Surapon Berkah Makmur PT Adikarya Gemilang 17.748.514.128 21.154.670.479 PT Adikarya Gemilang CV Gallata Lestarindo 17.620.208.920 17.707.123.920 CV Gallata Lestarindo PT Trada Trading Indonesia 16.952.844.400 17.552.844.400 PT Trada Trading Indonesia PT Karya Lampung Abadi 15.008.801.270 41.420.777.775 PT Karya Lampung Abadi PT Mandala Dharma Krida 14.433.958.094 14.433.958.094 PT Mandala Dharma Krida PT Sasabil Utama 10.584.326.067 9.934.227.628 PT Sasabil Utama PT Dharma Mitra Petrolindo 10.528.259.931 8.276.572.070 PT Dharma Mitra Petrolindo PT Primajati 10.361.589.673 8.516.037.574 PT Primajati PT Lampung Andalas 10.354.752.364 - PT Lampung Andalas PT Efasindo Primantara 9.733.350.689 10.730.189.401 PT Efasindo Primantara CV Karya Anugerah 9.641.151.586 3.863.751.936 CV Karya Anugerah CV Purnamatra Sejati 9.278.138.344 5.764.405.283 CV Purnamatra Sejati PT Dahana Surya Perkasa 7.716.513.650 7.886.549.000 PT Dahana Surya Perkasa PT Tritama Eka Mandiri 7.528.968.621 7.644.368.621 PT Tritama Eka Mandiri PT Gunung Permai Arga Makmur 7.285.704.006 1.867.551.216 PT Gunung Permai Arga Makmur

PT Multinas Indonesia 7.156.000.000 8.056.000.000 PT Multinas Indonesia CV Pandawa Sheka 6.870.409.300 1.998.500.350 CV Pandawa Sheka PT Jiorindo Mardongan Jaya 6.782.369.420 2.643.431.383 PT Jiorindo Mardongan Jaya

PT Brookline Mineral Indonesia 6.476.339.180 10.491.308.780 PT Brookline Mineral Indonesia CV Sinar Mulya Abadi 6.072.583.160 1.807.805.000 CV Sinar Mulya Abadi PT Pakuan Ratu 6.037.117.020 6.037.117.020 PT Pakuan Ratu CV Cipta Wiguna 5.673.951.125 1.145.040.000 CV Cipta Wiguna CV Rajawali Mas 5.540.901.189 5.797.252.374 CV Rajawali Mas Kelompok Usaha Tani Tandiary 5.085.329.603 7.287.608.152 Kelompok Usaha Tani Tandiary PT Ambar Agung Lestari 5.028.101.131 3.660.849.896 PT Ambar Agung Lestari Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp5 miliar) 231.777.445.800 415.991.506.054 Others (each below Rp5 billion)

Subtotal 1.182.827.101.776 1.286.889.273.696 Subtotal

Pihak berelasi (Catatan 8) 192.100.780.679 162.481.272.558 Related party (Note 8)

Total 1.374.927.882.455 1.449.370.546.254 Total

Page 83: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

18. UTANG LAIN-LAIN 18. OTHER PAYABLES

2017 2016

Pihak ketiga Third parties Pelunasan pinjaman bank Loan payment from sugarcane

dari petani tebu rakyat 13.330.482.878 13.914.534.352 farmers Jaminan kontraktor 9.331.159.128 10.972.550.016 Contractors guarantee Pelunasan pinjaman bank Loan payment from

dari karyawan 1.684.249.837 1.524.937.011 employees Utang iuran BPJS 1.012.358.982 4.014.788.701 BPJS contribution payable Jasa keamanan 925.771.194 81.782.985 Security services Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp800 juta) 5.876.111.899 12.170.607.225 Others (each below Rp800 million)

Subtotal 32.160.133.918 42.679.200.290 Subtotal

Pihak berelasi (Catatan 8) 611.716.315.115 157.579.453.320 Related parties (Note 8)

Total 643.876.449.033 200.258.653.610 Total

19. UANG MUKA PELANGGAN 19. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2017 2016

Pihak ketiga Third parties PT Bitung Guna Sejahtera 40.884.491.865 2.993.555.433 PT Bitung Guna Sejahtera Vitra Commodities Pte., Ltd. 38.059.330.336 29.489.566.628 Vitra Commodities Pte., Ltd. PT Wilson Tunggal Perkasa 20.764.800.000 - PT Wilson Tunggal Perkasa PT Bina Karya Prima 8.538.310.259 - PT Bina Karya Prima PT Aman Jaya Perdana 2.468.103.307 84.075.484.362 PT Aman Jaya Perdana Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp250 juta) 713.892.604 43.633.340.978 Others (each below Rp250 million)

Total 111.428.928.371 160.191.947.401 Total

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2017 2016

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 28-A - 39.584.250 Article 28-A PPN 17.940.363.744 - VAT

Total 17.940.363.744 39.584.250 Total

b. Tagihan pajak b. Claims for tax refund

2017 2016

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 5.320.163.422 5.320.163.422 Article 21 Pasal 29 13.505.133.493 13.505.133.493 Article 29

PPN 237.001.043.954 201.949.790.496 VAT

Total 255.826.340.869 220.775.087.411 Total

Page 84: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Utang pajak c. Taxes payables

2017 2016

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 2.599.846.292 1.712.517.892 Article 21 Pasal 22 139.502.419 17.714.306 Article 22 Pasal 23 2.880.564.850 819.422.594 Article 23 Pasal 4(2) 763.807.682 341.063.016 Article 4(2)

PPN - 20.105.255 VAT Pajak bumi dan bangunan 12.887.840.417 11.208.954.836 Land and building tax

Subtotal 19.271.561.660 14.119.777.899 Subtotal

Entitas Anak: Subsidiaries: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 2.056.522 4.708.793 Article 21 Pasal 23 327.273 327.273 Article 23

Subtotal 2.383.795 5.036.066 Subtotal

Total 19.273.945.455 14.124.813.965 Total

d. Beban pajak penghasilan d. Income tax expense

Rincian beban pajak penghasilan adalah

sebagai berikut: The details of income tax expense are as

follows:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Perusahaan: The Company: Kini - 496.886.062 Current Tangguhan (29.441.508.921) 39.235.014.705 Deferred

Subtotal (29.441.508.921) 39.731.900.767 Subtotal

Entitas Anak: Subsidiaries: Kini 39.584.249 - Current Tangguhan 201.483.483 (166.454.406) Deferred

Subtotal 241.067.732 (166.454.406) Subtotal

Total (29.200.441.189) 39.565.446.361 Total

Page 85: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Beban pajak penghasilan (lanjutan) d. Income tax expense (continued)

Komponen utama dari beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The primary components of income tax expense are as follows:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Dibebankan ke laba rugi Charged to profit or loss Pajak kini Current tax

Tahun berjalan - - Current year Penyesuaian Adjustment in respect

tahun sebelumnya 39.584.249 496.886.062 of the previous years

Subtotal 39.584.249 496.886.062 Subtotal

Pajak tangguhan Deferred tax

Tahun berjalan (37.403.326.935) 10.021.236.969 Current year Penyesuaian Adjustment in respect

tahun sebelumnya 8.163.301.497 29.047.323.330 of the previous years

Subtotal (29.240.025.438) 39.068.560.299 Subtotal

Beban (manfaat) pajak penghasilan Income tax (benefit) expense yang dilaporkan pada laporan reported in the laba rugi dan penghasilan consolidated statement of komprehensif lain profit or loss and other konsolidasian (29.200.441.189) 39.565.446.361 comprehensive income

Dibebankan ke penghasilan Charged to other comprehensive

komprehensif lain income Pajak tangguhan Deferred tax Pengukuran kembali atas Remeasurement of liabilitas imbalan kerja (10.716.350.663) 24.167.194.338 employee benefits liability

Page 86: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

e. Pajak kini e. Current tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak penghasilan dengan taksiran rugi pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between loss before income tax expense with the estimated tax loss for the years ended December 31, 2017 and 2016, is as follows:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Rugi sebelum beban pajak penghasilan (209.565.190.613) (550.684.572.680) Loss before income tax expense

Rugi entitas anak sebelum pajak 3.071.080.926 3.538.151.831 Loss of subsidiaries before tax

Rugi Perusahaan sebelum Loss before income tax expense beban pajak penghasilan (206.494.109.687) (547.146.420.849) attributable to the Company

Ditambah/(dikurangi) Additions/(deductions)

Beda waktu: Temporary differences: Sewa pembiayaan 1.945.720.212 (3.805.376.561) Finance lease Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment

nilai piutang 1.854.236.128 2.405.200.856 of receivables Beban imbalan kerja (26.547.348.748) 17.172.810.299 Employee benefits expenses Penyusutan dan amortisasi (83.805.682.460) (92.905.716.624) Depreciation and amortization

Penurunan nilai Impairment in value of mature tanaman menghasilkan 665.568.910 - plantations

Total beda waktu (105.887.505.958) (77.133.082.030) Total temporary differences

Beda tetap: Permanent differences: Beban-beban yang tidak

dapat dikurangkan 16.647.432.326 10.905.003.592 Non-deductible expenses Penghasilan yang telah

dikenakan pajak penghasilan Income already subjected yang bersifat final (9.405.461.661) (11.012.648.526) to final tax

Total beda tetap 7.241.970.665 (107.644.934) Total permanent differences

Taksiran rugi pajak - Estimated tax loss - Perusahaan (305.139.644.980) (624.387.147.813) Company

Akumulasi rugi pajak - Tax loss carryforward - awal tahun (729.455.907.020) (221.189.080.066) beginning of year Koreksi akumulasi rugi pajak - 116.120.320.859 Tax loss carryforward correction

Akumulasi rugi pajak - Tax loss carryforward - akhir tahun ( 1.034.595.552.000) (729.455.907.020) end of year

Perhitungan pajak Perusahaan untuk tahun 2017 di atas akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2017. Untuk tahun 2016, telah dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2016.

The tax calculation of the Company for the year 2017 will be reported by the Company in its 2017 annual income tax return (SPT). For the year 2016, has been reported in 2016 annual income tax return.

Page 87: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

f. Pajak tangguhan f. Deferred tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut:

The details of net deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Dikreditkan Penyesuaian (dibebankan) atas pajak ke penghasilan tangguhan komprehensif tahun Dikreditkan lain/ sebelumnya/ (dibebankan) ke Credited Adjustment in 31 Desember laba atau rugi/ (charged) to respect of 31 Desember 2016/ Credited other deferred 2017/ December 31, (charged) to comprehensive income tax of December 31, 2016 profit or loss income previous years 2017

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 199.487.626.244 (18.431.395.985) 10.716.350.663 - 191.772.580.922 liability Akumulasi rugi pajak 55.297.270.017 76.284.911.245 - (6.229.952.313) 125.352.228.949 Tax loss carryforward Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang 2.250.483.255 - - (2.250.483.255) - of receivables Kerugian penurunan nilai Impairment loss of penyertaan saham 196.070.320 - - (196.070.320) - investment Allowance Penyisihan persediaan for obsolescence usang 104.444 - - (104.444) - of inventories

Total 257.231.554.280 57.853.515.260 10.716.350.663 (8.676.610.332) 317.124.809.871 Total

Liabilitas pajak Deferred tangguhan tax liabilities Sewa pembiayaan (1.765.510.390) 486.430.053 - 729.594.555 (549.485.782) Finance lease Penyertaan saham jangka panjang (1.823.714.475) - - - (1.823.714.475) Long-term investment Depreciation and Penyusutan dan amortisasi (142.922.759.302) (20.951.420.615) - - (163.874.179.917) amortization

Total (146.511.984.167) (20.464.990.562) - 729.594.555 (166.247.380.174) Total

Total - Perusahaan 110.719.570.113 37.388.524.698 10.716.350.663 (7.947.015.777) 150.877.429.697 Total - Company

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Depreciation and Penyusutan dan amortisasi 75.910.007 - - (75.910.007) - amortization Sewa pembiayaan (15.488.987) 14.802.237 - - (686.750) Finance lease Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang 140.375.713 - - (140.375.713) - of receivables

Total - Entitas Anak 200.796.733 14.802.237 - (216.285.720) (686.750) Total - Subsidiaries

Aset pajak Deferred tangguhan, neto 110.920.366.846 150.876.742.947 tax assets, net

Page 88: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

f. Pajak tangguhan (lanjutan) f. Deferred tax (continued)

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of net deferred tax assets (liabilities) are as follows: (continued)

Dikreditkan Penyesuaian (dibebankan) atas pajak ke penghasilan tangguhan komprehensif tahun Dikreditkan lain/ sebelumnya/ (dibebankan) ke Credited Adjustment in 31 Desember laba atau rugi/ (charged) to respect of 31 Desember 2015/ Credited other deferred 2016/ December 31, (charged) to comprehensive income tax of December 31, 2015 profit or loss income previous years 2016

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 239.313.362.205 (15.658.541.623) (24.167.194.338) - 199.487.626.244 liability Akumulasi rugi pajak 55.297.270.017 29.030.080.215 - (29.030.080.215) 55.297.270.017 Tax loss carryforward Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang 1.649.183.041 601.300.214 - - 2.250.483.255 of receivables Kerugian penurunan nilai Impairment loss of penyertaan saham 196.070.320 - - - 196.070.320 investment Allowance Penyisihan persediaan for obsolescence usang 104.444 - - - 104.444 of inventories

Total 296.455.990.027 13.972.838.806 (24.167.194.338) (29.030.080.215) 257.231.554.280 Total

Liabilitas pajak Deferred tangguhan tax liabilities Sewa pembiayaan (814.166.250) (951.344.140) - - (1.765.510.390) Finance lease Penyertaan saham jangka panjang (1.823.714.475) - - - (1.823.714.475) Long-term investment Depreciation and Penyusutan dan amortisasi (119.696.330.146) (23.226.429.156) - - (142.922.759.302) amortization

Total (122.334.210.871) (24.177.773.296) - - (146.511.984.167) Total

Total - Perusahaan 174.121.779.156 (10.204.934.490) (24.167.194.338) (29.030.080.215) 110.719.570.113 Total - Company

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Depreciation and Penyusutan dan amortisasi 32.349.166 43.560.841 - - 75.910.007 amortization Sewa pembiayaan 1.993.161 (239.033) - (17.243.115) (15.488.987) Finance lease Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang - 140.375.713 - - 140.375.713 of receivables

Total - Entitas Anak 34.342.327 183.697.521 - (17.243.115) 200.796.733 Total - Subsidiaries

Aset pajak Deferred tangguhan, neto 174.156.121.483 110.920.366.846 tax assets, net

Page 89: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

f. Pajak tangguhan (lanjutan) f. Deferred tax (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense which is calculated at the tax rates from loss before income tax expense and income tax expense as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2017 and 2016 is as follows:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Rugi sebelum beban pajak penghasilan (209.565.190.613) (550.684.572.680) Loss before income tax expense

Rugi entitas anak sebelum pajak 3.071.080.926 3.538.151.830 Loss of subsidiaries before tax

Rugi Perusahaan sebelum Loss before income tax expense beban pajak penghasilan (206.494.109.687) (547.146.420.850) attributable to the Company

Manfaat pajak penghasilan Income tax benefit dihitung berdasarkan tarif calculated at the applicable pajak berlaku (51.623.527.422) (136.786.605.213) tax rates

Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan 4.161.858.082 2.726.250.898 Non-deductible expenses

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final (2.351.365.415) (2.753.162.132) Income already subjected to final tax

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment in respect of corporate badan tahun sebelumnya - 496.886.062 income tax of the previous years

Penyesuaian atas pajak tangguhan Adjustment in respect of deferred tahun sebelumnya 7.947.015.777 29.030.080.215 tax of the previous years

Penyisihan akumulasi rugi pajak Provision for unrecoverable tax tidak terpulihkan - 127.066.706.738 loss carryforward

Penyisihan aset pajak tangguhan Provision of unrecognized deferred yang tidak diakui 12.424.510.058 19.951.744.198 tax assets

Total beban (manfaat) pajak penghasilan - Total income tax expense (benefit) - Perusahaan (29.441.508.920) 39.731.900.766 Company

Total beban (manfaat) pajak penghasilan - Total income tax expense (benefit) - Entitas Anak 241.067.731 (166.454.405) Subsidiaries

Total beban (manfaat) pajak penghasilan - Total income tax expense (benefit) - Kelompok Usaha (29.200.441.189) 39.565.446.361 Group

Page 90: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak g. Tax assessment letters

i. Pada tanggal 15 April 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00020/406/13/051/15 dari Kantor Pajak terkait tagihan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013. Berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut, Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp44.757.725.455 dari tagihan pajak penghasilan badan semula sebesar Rp46.173.254.456. Perusahaan menyetujui hasil pemeriksaan pajak dan membebankan selisihnya sebesar Rp1.415.529.001 pada akun "Beban Pajak Penghasilan" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kantor Pajak setuju mengkompensasikan atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp44.757.725.455 dengan kekurangan pembayaran pajak yang berasal dari beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar sebesar Rp3.701.826. Kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp44.754.023.629 diterima Perusahaan pada tanggal 21 Mei 2015.

i. On April 15, 2015, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00020/406/13/051/15 from the Tax Office pertaining to a claim for corporate income tax refund for fiscal year 2013. Based on the said tax assessment letter, the Tax Office agreed to refund the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2013 amounting to Rp44,757,725,455 from the original claim of Rp46,173,254,456. The Company agreed with the result of the tax assessment and charged the remaining balance of Rp1,415,529,001 to "Income Tax Expense" account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Tax Office agreed to offset the overpayment of corporate income tax amounting to Rp44,757,725,455 with the tax underpayments arising from several tax assessment letters amounting to Rp3,701,826. The tax overpayment amounting to Rp44,754,023,629 was received by the Company on May 21, 2015.

ii. Pada tanggal 1 Februari 2016, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00001/406/14/051/16 dari Kantor Pajak terkait tagihan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2014. Berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut, Kantor Pajak mengkoreksi akumulasi rugi pajak sebesar Rp116.120.320.859 menjadi nihil dan setuju untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp28.361.123.475 dari tagihan pajak penghasilan badan semula sebesar Rp28.858.009.537. Perusahaan menyetujui hasil pemeriksaan pajak dan membebankan selisihnya sebesar Rp496.886.062 pada akun "Beban Pajak Penghasilan" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kantor Pajak setuju mengkompensasikan atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp28.361.123.475 dengan kekurangan pembayaran pajak yang berasal dari beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar sebesar Rp6.858.629. Kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp28.354.264.846 diterima Perusahaan pada tanggal 20 April 2016.

ii. On February 1, 2016, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00001/406/14/051/16 from the Tax Office pertaining to a claim for corporate income tax refund for fiscal year 2014. Based on the said tax assessment letter, the Tax Office corrected tax loss carryforward amounting to Rp116,120,320,859 to nil and agreed to refund the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2014 amounting to Rp28,361,123,475 from the original claim of Rp28,858,009,537. The Company agreed with the result of the tax assessment and charged the remaining balance of Rp496,886,062 to "Income Tax Expense" account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Tax Office agreed to offset the overpayment of corporate income tax amounting to Rp28,361,123,475 with the tax underpayments arising from several tax assessment letters amounting to Rp6,858,629. The tax overpayment amounting to Rp28,354,264,846 was received by the Company on April 20, 2016.

Page 91: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

iii. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak (”DJP”) No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 yang menyatakan bahwa Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp45.850.662.067 dari surat ketetapan pajak kurang bayar dan surat tagihan pajak tahun 2001 - 2003. DJP meminta agar kekurangan pembayaran tersebut dilunasi sebelum dikeluarkan surat sita. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut karena mereka berpendapat bahwa Perusahaan telah membayar liabilitas pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (”KPP”) Bandar Lampung, sehingga tidak terdapat liabilitas yang harus diakui dalam laporan keuangan tahun 2009.

iii. On September 25, 2008, the Company received a notification letter from the Directorate General of Tax (“DGT”) No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp45,850,662,067 from tax underpayment assessment letters and tax collection letters for fiscal year 2001 - 2003. DGT requested the payment for these underpayments were made before the issuance of confiscation letters. The management did not agree with this assessment because they believed that the Company had paid its tax liabilities to Bandar Lampung Tax Office, so there was no liability that should be recognized in the 2009 financial statements.

Sesuai dengan risalah rapat yang diadakan tanggal 4 Februari 2009 antara Perusahaan dengan DJP, KPP Bandar Lampung, KPP Metro Lampung, KPP BUMN, dan Kementerian BUMN, Perusahaan akan mengajukan usulan kepada Menteri BUMN dan Menteri Keuangan agar seluruh kekurangan pembayaran PPN tersebut termasuk sanksi administrasi terkait dapat ditanggung oleh Pemerintah.

In accordance with the minutes of meeting held on February 4, 2009 between the Company and DGT, Bandar Lampung Tax Office, Metro Lampung Tax Office, BUMN Tax Office, and the Ministry of BUMN, the Company will submit a proposal to the Minister of BUMN and the Minister of Finance that all VAT underpayments and related administrative penalty will be paid by the Government.

Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran PPN tahun pajak 2001 - 2003 sebesar Rp1.241.777.368 sehingga saldo PPN kurang bayar menjadi Rp44.608.884.699.

On April 8, 2009, the Company paid VAT underpayment for fiscal year 2001 - 2003 amounting to Rp1,241,777,368 and thus, the balance of VAT underpayment was Rp44,608,884,699.

Pada tanggal 7 Juli 2009, Menteri BUMN mengajukan usulan agar PPN kurang bayar Perusahaan ditanggung Pemerintah melalui surat No. S-464/MBU/2009. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, belum ada tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 29 Januari 2010, Menteri BUMN mengajukan kembali permohonan pembebasan kewajiban Perusahaan untuk melunasi kekurangan pembayaran PPN melalui surat No. S-69/MBU/2010 kepada Menteri Keuangan dan belum mendapatkan tanggapan dari Menteri Keuangan.

On July 7, 2009, Minister of BUMN proposed the Company’s VAT underpayments to be paid by the Government through its letter No. S-464/MBU/2009. However, as of December 31, 2009, no written response were made by the Minister of Finance. On January 29, 2010, Minister of BUMN reapply for an exemption for the Company’s VAT underpayments through its letter No. S-69/MBU/2010 to the Minister of Finance and has not received a response yet.

Page 92: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Pada tanggal 3 Mei 2010, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 0006/109/01/051/10 yang menyatakan Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp5.304.079.077. Per tanggal 31 Desember 2010, saldo PPN kurang bayar yang tersisa sebesar Rp49.912.963.776 telah dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2008 dan 2009 masing-masing sebesar Rp48.115.480.507 dan Rp1.797.483.269.

On May 3, 2010, the Company received tax collection letter from DGT No. 0006/109/01/051/10 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp5,304,079,077. As of December 31, 2010, the remaining VAT underpayment amounting to Rp49,912,963,776 has been compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2008 and 2009 amounting to Rp48,115,480,507 and Rp1,797,483,269, respectively.

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 0001-0008/109/03/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp51.668.470.775. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran tersebut sebesar Rp17.233.249.169 dan sisanya sebesar Rp34.435.221.606 dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 dan pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2008 masing- masing sebesar Rp25.968.529.319 dan Rp8.466.692.287.

On May 5, 2011, the Company received tax collection letters from DGT No. 0001-0008/109/03/051/11 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp51,668,470,775. The Company had paid the underpayment amounting to Rp17,233,249,169 and the remaining Rp34,435,221,606 was compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009 and income tax article 21 for fiscal year 2008 amounting to Rp25,968,529,319 and Rp8,466,692,287, respectively.

Pada tanggal 12 Maret 2012, Perusahaan menggugat KPP BUMN di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan penerbitan surat-surat tagihan pajak tersebut karena menurut Perusahaan, penerbitan dilakukan tanpa dasar.

On March 12, 2012, the Company has filed a lawsuit against the BUMN Tax Office in the South Jakarta District Court pertaining to the issuance of the aforementioned tax collection letters because the Company believed that the issuance were done without a basis.

Pada tanggal 3 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan putusan sela yang menyatakan bahwa mereka tidak berwenang untuk memeriksa dan memutuskan gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

On January 3, 2013, the South Jakarta District Court issued an interim order which stated that they have no authority to examine and judge the lawsuit filed by the Company.

Kemudian, pada tanggal 17 Februari 2014, Perusahaan mengajukan kembali gugatan di Pengadilan Negeri Metro terhadap DJP/KPP BUMN sehubungan dengan penerbitan surat-surat tagihan pajak sesuai dengan tanda terima pengajuan gugatan No. 02/Pdt.6/2014. Pada tanggal 21 Juli 2014, Pengadilan Negeri Metro dalam putusan No. 02/Pdt.G/2014/PN.M menolak gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

Then, on February 17, 2014, the Company resubmit a lawsuit in the Metro District Court against DGT/BUMN Tax Office pertaining to the issuance of tax collection letters as stated in the lawsuit filing receipt No. 02/Pdt.6/2014. On July 21, 2014, the Metro District Court in its verdict No. 02/Pdt.G/2014/PN.M rejected the lawsuit filed by the Company.

Page 93: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Selanjutnya, Perusahaan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang. Pada tanggal 2 September 2015, Pengadilan Tinggi Tanjung Karang dalam putusan No. 36/Pdt/2015/PT.Tjk menolak gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

Furthermore, the Compay filed an appeal in the Tanjung Karang High Court. On September 2, 2015, the Tanjung Karang High Court in its verdict No. 36/Pdt/2015/PT.Tjk rejected the lawsuit filed by the Company.

Pada tanggal 16 November 2015, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap keputusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang No. 36./Pdt/2015/PT.Tjk jo No. 02/Pdt.G/2014/PN.M. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Mahkamah Agung masih memproses peninjauan kembali tersebut.

On November 16, 2015, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tanjung Karang High Court’s verdict No. 36./Pdt/2015/PT.Tjk jo No. 02/Pdt.G/2014/PN.M. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Supreme Court is still processing the judicial review.

iv. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak kurang bayar No. 00117-00128/207/08/051/10 dari DJP terkait PPN tahun pajak 2008 sebesar Rp94.331.089.324. Kemudian, Perusahaan menerima surat tagihan pajak terkait sanksi administrasi atas PPN Januari sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp5.518.273.676. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-undang PPN. Pada bulan Juli 2010, Perusahaan mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak kurang bayar tersebut. Keberatan ini ditolak karena tidak memenuhi persyaratan formal.

iv. On April 26, 2010, the Company received tax assessment letters of underpayment No. 00117-00128/207/08/051/10 from DGT pertaining to VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp94,331,089,324. Then, the Company received tax collection letter pertaining to administrative penalty for VAT in January to December 2008 amounting to Rp5,518,273,676. The management did not agree with the assessment because the corrections were not done in accordance with the VAT Law. In July 2010, the Company filed an objection pertaining to these tax assessment letters of underpayment. This objection was rejected because it did not meet the formal requirements.

Selanjutnya, pada bulan September 2010, Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan surat ketetapan pajak kurang bayar atas PPN tahun pajak 2008 dengan alasan penerbitan surat ketetapan tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang PPN.

Subsequently, in September 2010, the Company filed a request for cancellation of tax assessment letters of underpayment pertaining to VAT for fiscal year 2008 because the issuance of such assessment were not in accordance with the VAT Law.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 6 Januari 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan yang menolak permohonan pembatalan tersebut. Atas penolakan ini, pada bulan Januari 2011, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Perusahaan juga mengakui beban pajak sebesar Rp14.306.503.622.

On December 31, 2010 and January 6, 2011, DGT issued a decision letter rejecting the request for cancellation. Because of this rejection, in January 2011, the Company filed a lawsuit to the Tax Court. The Company has also recognized tax expense amounting to Rp14,306,503,622.

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 00028-00039/109/08/051/11 terkait sanksi administrasi atas keterlambatan pembayaran PPN tahun pajak 2008 sebesar Rp12.342.848.371.

On May 5, 2011, the Company received tax collection letter from DGT No. 00028-00039/109/08/051/11 pertaining to administrative penalty for late payment of VAT for 2008 fiscal year amounting to Rp12,342,848,371.

Page 94: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Per tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar kekurangan pembayaran PPN tahun 2008 sebesar Rp65.475.320.912 dan sisanya sebesar Rp46.716.890.459 dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2009.

As of December 31, 2011, the Company had paid the underpayment of VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp65,475,320,912 and the remaining Rp46,716,890,459 was compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009.

Pada tanggal 14 Mei 2012 dan 22 April 2013, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Pajak yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan. Peninjauan kembali tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung.

On May 14, 2012 and April 22, 2013, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tax Court’s verdict which rejected the lawsuit filed by the Company. This judicial review was rejected by the Supreme Court.

Pada bulan November 2015, Perusahaan kembali mengajukan peninjauan kembali tahap ke II dengan surat No. AKU/A/109-116/2015, AKU/A/120-121/2015 dan AKU/A/001-002/2016. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Mahkamah Agung masih memproses peninjauan kembali tersebut.

In November 2015, the Company filed a request for judicial review phase II through its letters No. AKU/A/109-116/2015, AKU/A/120-121/2015 and AKU/A/001-002/2016. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Supreme Court is still processing the judicial review.

v. Pada tanggal 10 Mei 2010, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak kurang bayar No. 00001/201/08/323/10 dari DJP terkait pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2008 sebesar Rp12.387.634.092. Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan melunasi kekurangan pembayaran tersebut.

Pada hari yang sama, Perusahaan mengajukan

keberatan kepada DJP melalui surat No. 7.9/A/177/2010. Pada tanggal 7 Juli 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan No. Kep-478/WJP.28/2011 yang menerima sebagian keberatan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

v. On May 10, 2010, the Company received tax assessment letter of underpayment No. 00001/201/08/323/10 from DGT pertaining to income tax article 21 for fiscal year 2008 amounting to Rp12,387,634,092. On August 5, 2010, the Company paid the underpayment. On the same day, the Company filed an objection to DGT through its letter No. 7.9/A/177/2010. On July 7, 2011, the DJP issued a decision letter No. Kep-478/WJP.28/2011 which accepted the part of the Company’s objection with the details as follows:

Semula/

Originally Rp.

Menjadi/ Become

Rp.

Selisih/ Differences

Rp.

Pokok

9.384.571.281

4.030.426.837

5.354.144.444

Principal

Bunga 3.003.062.811 1.289.736.588 1.713.326.223 Interest Total

12.387.634.092

5.320.163.425

7.067.470.667

Total

Page 95: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Karena keputusan ini, Perusahaan menerima pengembalian pokok beserta bunga masing-masing sebesar Rp7.067.470.667 dan Rp1.399.221.620 atas pelunasan kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 21 tersebut. Pengembalian tersebut kemudian dikompensasi dengan tagihan-tagihan pajak perusahaan yang lain. Atas keputusan ini Perusahaan melakukan banding dengan surat No. 7.10/A/203/2010 tanggal 4 Oktober 2010.

Because of this decision, the Company received the refund of principal and related interest amounting to Rp7,067,470,667 and Rp1,399,221,620, respectively, for its payment for aforementioned income tax article 21 underpayment. Then, the refund was compensated with the Company’s other tax liabilities. Because of this decision, the Company filed an appeal with its letter No. 7.10/A/203/2010 dated October 4, 2010.

Pada tanggal 11 Mei 2016, Pengadilan Pajak dengan putusannya No. Put.70734/PP/M.XVB/10/2016 menolak permohonan banding terhadap Keputusan Terbanding No. Kep: 478/WPJ.28/2011 tanggal 7 Juli 2011. Atas putusan tersebut pada bulan Agustus 2016, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dengan surat No. AKU/A/44/2016.

On May 11, 2016, the Tax Court in its decision No. Put.70734/PP/M.XVB/10/2016 rejected an appeal against decision No. Kep: 478/WPJ.28/2011 dated July 7, 2011. Against the decision, in August 2016, the Company filed a judicial review to the Supreme Court by letter No. AKU/A/44/2016.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas pengajuan Peninjauan Kembali tersebut.

Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Supreme Court related to the Judicial Review.

vi. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00030/406/08/051/10 dari DJP terkait pajak penghasilan badan tahun pajak 2008 sebesar Rp48.115.480.507. Perusahaan sendiri mencatat kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp61.620.614.000. Terdapat selisih sebesar Rp13.505.133.493. Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan surat ketetapan pajak lebih bayar tersebut melalui surat No. 7.9/A/201/2010 tanggal 8 September 2010 dengan alasan penerbitannya tidak sesuai dengan Undang-undang Perpajakan.

vi. On April 26, 2010, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00030/406/08/051/10 from DGT pertaining to corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp48,115,480,507. The Company itself recorded tax overpayment of corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp61,620,614,000. There was a difference amounting to Rp13,505,133,493. The Company filed a request for cancellation of tax assessment letter of overpayment with its letter No. 7.9/A/201/2010 dated September 8, 2010 because the issuance of such assessment was not in accordance with the Tax Law.

Pada tanggal 1 Maret 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP-158/WPJ.19/BD.05/2011 yang menolak permohonan pembatalan tersebut. Atas penolakan ini, pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak melalui surat No. 7.9/A/69/2011.

On March 1, 2011, DGT issued a decision letter No. KEP-158/WPJ.19/BD.05/2011 rejecting the request for cancellation. Because of this rejection, on March 29, 2011, the Company filed a lawsuit to the Tax Court through its letter No 7.9/A/69/2011.

Pada tanggal 7 Februari 2013, Perusahaan menerima keputusan dari Pengadilan Pajak No. 42753/PP/M.XV/99/2013 yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan.

On February 7, 2013, the Company received the Tax Court’s verdict No. 42753/PP/M.XV/99/2013 which rejected the lawsuit filed by the Company.

Page 96: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Pajak yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan melalui surat No. 7.10/A/47/2013.

On April 22, 2013, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tax Court’s verdict which rejected the lawsuit filed by the Company through its letter No. 7.10/A/47/2013.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas pengajuan permohonan peninjauan kembali tersebut.

Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Supreme Court related to the judicial review.

vii. Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00017/406/09/051/11 dari DJP terkait pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 sebesar Rp76.965.551.899. Perusahaan sendiri mencatat kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2009 sebesar Rp77.087.233.154. Terdapat selisih sebesar Rp121.681.255. Kemudian, Perusahaan mengajukan keberatan melalui surat No. 710/A/115/2011 tanggal 9 Juni 2011. Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan menerima surat pemberitahuan No. KEP-70/WPJ.19/2012 dari DJP yang menolak keberatan yang diajukan oleh Perusahaan.

vii. On April 12, 2011, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00017/406/09/051/11 from DGT pertaining to corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp76,965,551,899. The Company itself recorded tax overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp77,087,233,154. There was a difference amounting to Rp121,681,255. The Company filed an objection with its letter No. 710/A/115/2011 dated June 9, 2011. On January 31, 2012, the Company received a notification letter No. KEP-70/WPJ.19/2012 from DGT which rejected the objection filed by the Company.

Perusahaan juga menerima surat ketetapan pajak kurang bayar No. 00080/107/09/05/11 tanggal 7 April 2011 dan surat tagihan pajak No. 00108/107/09/051/10 untuk masa Desember 2009 dari DJP yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kekurangan pembayaran PPN tahun pajak 2009 masing-masing sebesar Rp2.482.247.592 dan Rp401.560. Kekurangan pembayaran ini dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2009.

The Company also received tax assessment letter of underpayment No. 00080/107/09/05/11 dated April 7, 2011 and tax collection letter No. 00108/107/09/051/10 for fiscal month December 2009 from DGT stating that the Company had tax underpayments of VAT for fiscal year 2009 amounting to Rp2,482,247,592 and Rp401,560, respectively. These underpayments were compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009.

Pada tanggal 4 April 2012, Perusahaan mengajukan banding melalui suratnya No. 7.10/A/112/2012 ke Pengadilan Pajak terkait permohonan banding atas penolakan keberatan Perusahaan oleh DJP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Pengadilan Pajak masih memproses banding tersebut.

On April 4, 2012, the Company filed an appeal through its letter No. 7.10/A/112/2012 to the Tax Court regarding the rejection of objection by the DGT. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Tax Court is still processing the appeal.

Page 97: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

viii. Pada tanggal 12 April 2013, KPP Wajib Pajak Besar Tiga Jakarta menerbitkan surat ketetapan pajak kurang bayar PPN masa pajak Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, September, Oktober, November dan Desember 2010 No. 00007, 00008, 00009, 00010, 00011, 00012, 00015, 00016, 00017 dan 00018/207/10/051/13, atas pemeriksaan PPN tahun fiskal 2010 sebesar Rp72.519.686.716. Atas hal tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan kepada DJP dengan surat No. 7.10/A/115 - 124/2013 tanggal 19 Juni 2013.

viii. On April 12, 2013, Wajib Pajak Besar Tiga Jakarta Tax Office issued tax assessment letters of underpayment of VAT for the fiscal period of January, February, March, April, May, June, September, October, November and December 2010 No. 00007, 00008, 00009, 00010, 00011, 00012, 00015, 00016, 00017 and 00018/207/10/051/13, on VAT audit for fiscal year 2010 amounting to Rp72,519,686,716. As a response, the Company filed an objection to the DGT with letters No. 7.10/A/115 - 124/2013 dated June 19, 2013.

Pada tanggal 2 April 2014 dan 4 Juni 2014, DJP mengirimkan surat No. KEP-596 -604/WPJ.19/2014 dan KEP-1134/WPJ.19/2014 perihal keputusan DJP atas keberatan yang diajukan Perusahaan menjadi sebesar Rp70.894.284.795.

On April 2, 2014 and June 4, 2014, DGT sent letters No. KEP-596 - 604/WPJ.19/2014 and KEP-1134/WPJ.19/2014 regarding the decision of DGT on the objection filed by the Company to become amounting to Rp70,894,284,795.

Atas hal tersebut, Perusahaan mengirimkan surat No. AKU/A/93-101/2014 pada tanggal 18 Juni 2014 dan AKU/A/107/2014 pada tanggal 17 Juli 2014 perihal Permohonan Banding Atas Keputusan Dirjen Pajak ke Pengadilan Pajak. Terkait banding tersebut, Pengadilan Pajak dengan Putusan No. Put. 81627, 81628, 81636, 81629, 81630, 81631, 81632, 81633, 81634, 81635/PP/M.XVA/16/2017 tanggal 6 Maret 2017, mengabulkan sebagian permohonan banding Perusahaan menjadi sebesar Rp14.144.547.753.

As a response, the Company sent letters No. AKU/A/93-101/2014 on June 18, 2014 and AKU/A/107/2014 on July 17, 2014 regarding Application for Appeal on Decision of the DGT to the Tax Court. In relation with the appeal, the Tax Court by Decision No. Put. 81627, 81628, 81636, 81629, 81630, 81631, 81632, 81633, 81634, 81635/PP/M.XVA/16/2017 dated March 6, 2017, granted part of the appeal of the Company to become amounting to Rp14,144,547,753.

Terkait putusan Pengadilan Pajak tersebut, Perusahaan mendapat surat teguran untuk membayar No. ST-00954, 00956, 00957, 00958, 00949, 00959, 00953/WPJ.19/KP.0304/2017 tanggal 14 Agustus 2017 sebesar Rp15.978.501.759. Selain surat-surat tersebut, Perusahaan juga mendapat surat tagihan pajak denda penagihan No. 00002, 00008, 00003, 00004, 00005, 00006, 00007/110/10/051/17 tanggal 28 Agustus 2017 sebesar Rp16.874.750.655 dan surat tagihan pajak bunga penagihan No. 00019/109/10/051/17 sebesar Rp31.427.250. Perusahaan telah melunasi seluruh surat tagihan pajak tersebut di bulan September dan November 2017.

In relation with the Tax Court’s verdict, the Company received tax collection letters No. ST- 00954, 00956, 00957, 00958, 00949, 00959, 00953/WPJ.19/KP.0304/2017 dated August 14, 2017 amounting to Rp15,978,501,759. In addition, the Company also received tax collection letters of penalty No. 00002, 00008, 00003, 00004, 00005, 00006, 00007/110/10/051/17 dated August 28, 2017 amounting to Rp16,874,750,655 and tax collection letter of interest No. 00019/109/10/051/17 amounting to Rp31,427,250. The Company has completely paid the tax collection letters in September and November 2017.

Page 98: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Terkait putusan Pengadilan Pajak tersebut, pada bulan Mei 2017, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas pengajuan permohonan peninjauan kembali tersebut.

In relation with the Tax Court’s verdict, in May 2017, the Company filed a judicial review to the Supreme Court and up to the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Supreme Court related to the judicial review.

ix. Pada tanggal 9 April 2013, KPP Wajib Pajak

Besar Tiga Jakarta menerbitkan surat ketetapan pajak kurang bayar PPN masa pajak Januari sampai dengan Desember 2011 No. 00072 - 00083/207/11/051/13, atas pemeriksaan PPN tahun fiskal 2011 sebesar Rp139.943.205.811. Atas hal tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan kepada DJP dengan surat No. 7.10/A/125 - 136/2013 tanggal 19 Juni 2013.

ix. On April 9, 2013, Wajib Pajak Besar Tiga Jakarta Tax Office issued tax assessment letters of underpayment of VAT for the fiscal period of January up to December 2011 No. 00072 - 00083/207/11/051/13, on VAT audit for fiscal year 2011 amounting to Rp139,943,205,811. As a response, the Company filed an objection to the DGT with letters No. 7.10/A/125 - 136/2013 dated June 19, 2013.

Pada tanggal 21, 24 dan 28 Februari 2014, DJP mengirimkan surat No. KEP-285 - 288/WPJ.19/2014, KEP-306, 307/WPJ.19/2014 dan KEP-369 - 374/WPJ.19/2014 perihal keputusan DJP atas keberatan yang diajukan Perusahaan menjadi sebesar Rp139.864.478.540.

On February 21, 24 and 28, 2014, DGT sent letters No. KEP-285 - 288/WPJ.19/2014, KEP-306, 307/WPJ.19/2014 and KEP-369 - 374/WPJ.19/2014 regarding the decision of DGT on the objection filed by the Company to become amounting to Rp139,864,478,540.

Atas hal tersebut, Perusahaan mengirimkan surat No. AKU/A/64-75/2014 perihal Permohonan Banding Atas Keputusan Dirjen Pajak ke Pengadilan Pajak. Terkait banding tersebut, Pengadilan Pajak dengan Putusan No. Put. 84322, 84323, 84312, 84313, 84314, 84315, 84316, 84317, 84318, 84319, 84320, 84321/PP/M.XVA/16/2017 tanggal 5 Juni 2017, mengabulkan sebagian permohonan banding Perusahaan menjadi sebesar Rp1.449.769.106.

As a response, the Company sent letters No. AKU/A/64-75/2014 regarding Application for Appeal on Decision of the DGT to the Tax Court. In relation with the appeal, the Tax Court by Decision No. Put. 84322, 84323, 84312, 84313, 84314, 84315, 84316, 84317, 84318, 84319, 84320, 84321/PP/M.XVA/16/2017 dated June 5, 2017, granted part of the appeal of the Company to become amounting to Rp1,449,769,106.

Terkait putusan Pengadilan Pajak tersebut, Perusahaan mendapat surat teguran untuk membayar No. ST-00955, 00950, 00960, 00951, 00961, 00962, 00952, 00963/WPJ.19/KP.0304/2017 tanggal 14 Agustus 2017 dan ST-01306, 01305, 01307/WPJ.19/KP.0304/2017 tanggal 7 November 2017 sebesar Rp1.318.161.000. Selain surat-surat tersebut, Perusahaan juga mendapat surat tagihan pajak denda penagihan No. 00001, 00002, 00003, 00004, 00005, 00006, 00007, 00008/110/11/051/17 tanggal 28 Agustus 2017 sebesar Rp848.412.794. Perusahaan telah melunasi seluruh surat tagihan pajak tersebut di bulan September dan November 2017.

In relation with the Tax Court’s verdict, the Company received tax collection letters No. ST-00955, 00950, 00960, 00951, 00961, 00962, 00952, 00963/WPJ.19/KP.0304/2017 dated August 14, 2017 and ST-01306, 01305, 01307/WPJ.19/KP.0304/2017 dated November 7, 2017, amounting to Rp1,318,161,000. In addition, the Company also received tax collection letters of penalty No. 00001, 00002, 00003, 00004, 00005, 00006, 00007, 00008/110/11/051/17 dated August 28, 2017, amounting to Rp848,412,794. The Company has completely paid the tax collection letters in September and November 2017.

Page 99: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Terkait putusan Pengadilan Pajak tersebut, pada bulan Agustus 2017, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas pengajuan permohonan peninjauan kembali tersebut.

In relation with the Tax Court’s verdict, in August 2017, the Company filed a judicial review to the Supreme Court and up to the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Supreme Court related to the judicial review.

21. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2017 2016

Bonus karyawan dan tantiem 48.491.000.000 48.491.000.000 Employee bonus and tantiem Gaji dan upah 43.452.216.447 47.519.456.925 Salaries and wages Pembayaran santunan hari tua 12.927.783.921 7.165.410.373 Pension payment Beban bunga 10.803.974.609 14.251.040.852 Interest expenses Biaya restrukturisasi utang bank jangka panjang 8.729.621.134 - Restructuring fee of long-term bank loan Sewa kendaraan 5.041.981.117 18.590.573.567 Vehicles rental Biaya panen 1.828.850.369 1.934.552.606 Harvesting costs Biaya operasional unit 1.440.614.529 6.368.004.143 Unit’s operational costs Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 4.723.604.678 5.112.244.744 Others (each below Rp1 billion)

Total 137.439.646.804 149.432.283.210 Total

22. UTANG JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM DEBTS

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Utang jangka Current maturities panjang/ Total/ of long-term Long-term 2017 Total debts debts 2017

a) Utang bank a) Bank loans - Perusahaan 5.074.099.100.107 (5.000.000.018) 5.069.099.100.089 - Company b) Sewa pembiayaan 470.633.450 (392.966.553) 77.666.897 b) Finance lease

Total 5.074.569.733.557 (5.392.966.571) 5.069.176.766.986 Total

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Utang jangka Current maturities panjang/ Total/ of long-term Long-term 2016 Total debts debts 2016

a) Utang bank a) Bank loans - Perusahaan 5.098.400.774.381 (99.999.999.966) 4.998.400.774.415 - Company b) Sewa pembiayaan 3.921.300.359 (3.448.785.791) 472.514.568 b) Finance lease

Total 5.102.322.074.740 (103.448.785.757) 4.998.873.288.983 Total

Page 100: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank a. Bank loans

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of these accounts are as follows:

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2017

2016

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tranche A

1.237.176.914.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

1.059.345.501.915 1.063.881.204.268

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

188.407.603.209 189.213.982.425

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

113.044.561.925 113.582.499.546

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tranche E

117.779.574.325 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

107.706.142.888 107.812.040.090

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tranche F

50.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

48.861.519.408 48.909.560.290

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche A

833.690.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

713.855.667.280 716.912.117.538

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

188.407.603.210 189.213.982.425

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

113.044.561.926 113.582.499.546

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche D

240.500.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

234.644.114.761 235.065.920.187

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche E

183.413.445.670 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

167.726.697.792 167.891.607.490

Page 101: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of these accounts are as follows: (continued)

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2017

2016

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tranche F

157.169.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

153.590.322.886 153.741.333.634

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche A

312.574.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

267.644.713.671 268.790.663.464

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

188.407.603.209 189.213.982.425

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

113.044.561.926 113.582.499.546

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche D

446.500.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

435.628.262.954 436.411.551.146

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche E

268.181.973.670 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

245.247.480.152 245.488.608.660

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tranche F

184.464.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

180.263.826.330 180.441.062.596

Indonesia Eximbank Tranche A

404.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

345.929.169.820 347.410.302.970

Indonesia Eximbank Tranche B

70.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

62.802.534.404 63.071.327.472

Indonesia Eximbank Tranche C

45.200.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

37.681.520.643 37.860.833.181

Page 102: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of these accounts are as follows: (continued)

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2017

2016

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

Indonesia Eximbank Tranche D

53.000.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

51.709.513.848 51.802.490.944

Indonesia Eximbank Tranche E

40.625.006.335 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

37.150.581.049 37.187.107.678

Indonesia Eximbank Tranche F

27.943.000.000 Setiap triwulan hingga 31 Desember

2028/ Quarterly until

December 31, 2028

27.306.748.737 27.333.596.860

Total/Total 5.081.450.813.943 5.098.400.774.381

Dikurangi biaya tangguhan atas utang bank/Less deferred charges of bank loan (7.351.713.836) -

Neto/Net 5.074.099.100.107 5.098.400.774.381 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Less current maturities (5.000.000.018) (99.999.999.966)

Bagian Jangka Panjang/Long-term Portion 5.069.099.100.089 4.998.400.774.415

Tujuan dari pinjaman-pinjaman di atas adalah untuk kredit investasi dan untuk pembiayaan tanaman dan non-tanaman Perusahaan.

The purpose of the above loans are for investments credit and also for financing of plantation and non-plantation of the Company.

Berdasarkan akta No. 32, addendum kedelapan

perjanjian kredit sindikasi, tanggal 23 Maret 2016, Perusahaan dan kreditur sindikasi (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan Indonesia Eximbank) sepakat untuk mengubah jangka waktu atas seluruh fasilitas pinjaman kredit investasi sejak tanggal penandatanganan addendum perjanjian kredit sampai tanggal 31 Desember 2028.

Based on deed No. 32, eighth addendum of syndicated loan agreement, dated March 23, 2016, the Company and the syndicated creditors (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., and Indonesia Eximbank) agreed to amend the due dates of the entire investment credit loan facility since the signing date of the addendum agreement until December 31, 2028.

Page 103: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Berdasarkan akta No. 62, addendum keduabelas perjanjian kredit sindikasi, tanggal 27 Juli 2017, Perusahaan dan kreditur sindikasi (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan Indonesia Eximbank) sepakat untuk mengubah suku bunga tahunan dan jumlah angsuran pokok atas fasilitas kredit investasi untuk masing-masing tahun hingga jatuh tempo pada 31 Desember 2028.

Based on deed No. 62, twelfth addendum of syndicated loan agreement, dated July 27, 2017, the Company and the syndicated creditors (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., and Indonesia Eximbank) agreed to amend the annual interest rate and the installment principal amount of the investment credit facility for each year until its due date on December 31, 2028.

Suku Bunga Interest Rate

Pinjaman-pinjaman tersebut dalam mata uang

Rupiah dan dikenakan suku bunga tahunan sebesar 7,00% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (2016: 10,25%) yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan kreditur.

The loans are denominated in Rupiah and bear interest at annual floating rates of 7.00% for the year ended December 31, 2017 (2016: 10.25%) in accordance with the agreement of creditors.

Jaminan Collateral

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu dan HGU.

As of December 31, 2017 and 2016, all credit facilities obtained by the Company are secured by trade receivables, inventories, certain fixed assets and HGU.

Pembatasan-pembatasan Covenants

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam

perjanjian pinjaman-pinjaman tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu, memindahtangankan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset Perusahaan yang telah dijaminkan, dan memperoleh pinjaman baru.

Under the terms of the related loan agreements, the Company is required to obtain prior written consent from the banks in respect of, among others, to comply with certain financial ratios, transfer the collateral goods, bind itself as a guarantor of a debt or pledge assets of the Company which have been pledged as collateral, and obtain new loans.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2017,

Perusahaan memperoleh surat waiver dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan Indonesia Eximbank, terkait dengan ketidakmampuan Perusahaan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangannya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2017. Selain hal tersebut, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang berkaitan dengan fasilitas ini.

On December 31, 2016 and 2017, the Company obtained waiver letters from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., and Indonesia Eximbank, regarding the Company’s inability to maintain its financial ratios as of December 31, 2016 and 2017, respectively, as required by the loan agreements. Other than such matter, the Company has complied with all covenants in relation with this facility.

Page 104: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

b. Sewa pembiayaan b. Finance lease

Kelompok usaha memiliki beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan dan alat berat dengan rincian sebagai berikut:

The Group obtains several obligations under finance leases to finance purchases of vehicles and heavy equipments, with the following details:

2017 2016

Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 470.633.450 3.921.300.359 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah

Total utang sewa pembiayaan 470.633.450 3.921.300.359 Total obligation under finance lease

Pinjaman tersebut akan dilunasi melalui

angsuran bulanan selama 36 bulan dan dikenakan margin sewa tahunan sebesar 10,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

These loans will be repaid through monthly installments for 36 months and annual lease margin of 10.50% for the year ended December 31, 2017 and 2016.

Jadwal gabungan pelunasan utang sewa

pembiayaan adalah sebagai berikut: The combined repayment schedules of the

obligation under finance lease are as follows:

2017 2016

Pokok: Principal: 2017 - 3.635.155.849 2017 2018 418.327.969 418.327.969 2018 2019 82.107.000 82.107.000 2019

Total 500.434.969 4.135.590.818 Total Dikurangi bunga dan pemeliharaan (29.801.519) (214.290.459) Less interest and maintenance

Utang sewa pembiayaan 470.633.450 3.921.300.359 Obligation under finance lease Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (392.966.553) (3.448.785.791) Less current maturities

Bagian jangka panjang 77.666.897 472.514.568 Long-term portion

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Dana pensiun 349.267.005.005 346.677.338.943 Pension fund Imbalan jasa masa kerja lainnya 762.080.860.943 748.352.473.105 Other post-retirement benefits

Total 1.111.347.865.948 1.095.029.812.048 Total

Page 105: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Dana pensiun a. Pension fund

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji pada tahun tertentu dan masa kerjanya. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (”Dapenbun”) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999.

The Company provides defined benefit pension plan for all permanent employees which is computed based on the salary rate at a certain year and their respective years of service. This pension plan is managed by Dana Pensiun Perkebunan (“Dapenbun”) based on the Letter of Minister of Finance No. Kep-344/KMK/17/1999.

Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi

karyawan sebesar 6,00% dan Perusahaan sebesar 7,19%, masing-masing dari gaji dasar tahunan karyawan tahun tertentu, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun, akan ditanggung oleh Perusahaan.

The pension plan is funded by contributions from both its employees at 6.00% and the Company at 7.19%, respectively of the annual employee basic salary at a certain year and if there is deficit between the asset and the pension fund liability, it will be covered by the Company.

Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 didasarkan pada penilaian aktuaris independen, PT Quattro Asia Consulting, dalam laporannya No. 1216/LA-QAC/IV/2018 tertanggal 16 April 2018 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The fair value of plan asset and actuarial liabilities of the Company as of December 31, 2017 and 2016 are based on valuation of an independent actuary, PT Quattro Asia Consulting, as presented in their reports No. 1216/LA-QAC/IV/2018 dated April 16, 2018 using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:

2017 2016

Tingkat diskonto 7,31% 8,52% Discount rate Tingkat kenaikan penghasilan

dasar pensiun rata-rata 2,50% 5,00% Average basic pension income increase rate Usia pensiun normal Normal pension age

- Karyawan pimpinan 56 tahun/years 56 tahun/years - Staff employee - Karyawan pelaksana 55 tahun/years 55 tahun/years - Non staff employee

Tingkat cacat 10,00% 10,00% Disability rate dari mortalita/ dari mortalita/ from mortality from mortality Tingkat pengunduran diri 5,00% 5,00% Turnover rate Tingkat mortalita TMI III - Tahun 2011 TMI III - Tahun 2011 Mortality rate

Page 106: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

97

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Dana pensiun (lanjutan) a. Pension fund (continued)

Mutasi saldo liabilitas Liability balance movement

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Saldo awal 943.062.658.099 867.050.501.763 Beginning balance Perubahan yang diakui dalam laba rugi: Items recognized in profit or loss: Biaya bunga 80.348.938.470 79.855.351.212 Interest expense Biaya jasa kini 11.330.969.181 11.902.235.015 Current service cost Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liability yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain 15.624.350.767 39.702.902.103 comprehensive income Pembayaran manfaat (45.713.584.884) (55.448.331.994) Benefit payment

Nilai kini liabilitas 1.004.653.331.633 943.062.658.099 Present value of liability Nilai wajar aset program (655.386.326.628) (596.385.319.156) Fair value of plan assets

Saldo akhir 349.267.005.005 346.677.338.943 Ending balance

Mutasi saldo aset program Plan assets balance movement

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Saldo awal 596.385.319.156 548.433.051.649 Beginning balance Pengukuran kembali aset program Remeasurement of plan assets yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain 30.627.146.190 17.099.575.424 comprehensive income Pembayaran manfaat (45.713.584.884) (55.448.331.994) Benefit payment Pembayaran iuran 24.233.975.640 36.655.738.930 Contribution payment Penghasilan bunga 49.853.470.526 49.645.285.147 Interest income

Saldo akhir 655.386.326.628 596.385.319.156 Ending balance

Page 107: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

b. Imbalan jasa masa kerja lainnya b. Other post-retirement benefits

Perusahaan memberikan imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, cuti panjang, jaminan kesehatan pensiunan, dan penghargaan masa pengabdian. Liabilitas imbalan jasa masa kerja lainnya Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung oleh aktuaris independen, PT Quattro Asia Consulting, dalam laporannya No. 1216/LA-QAC/IV/2018 tertanggal April 16, 2018 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The Company provides other post-retirement benefits including post-retirement benefits, long vacation, post-retirement health care benefits, and long service award. Other post-retirement benefits liability on December 31, 2017 and 2016 is calculated by an independent actuary, PT Quattro Asia Consulting, as presented in their reports No. 1216/LA-QAC/IV/2018 dated April 16, 2018 using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:

2017 2016

Tingkat diskonto 6,48% - 7,31% 8,08% - 8,52% Discount rate Tingkat kenaikan gaji

pokok rata-rata 5,00% 5,00% Average salary increase rate Sisa rata-rata masa kerja 9,19 9,54 Average remaining years of service

tahun/years tahun/years Usia pensiun normal Normal pension age

- Karyawan pimpinan 56 tahun/years 56 tahun/years - Staff employee - Karyawan pelaksana 55 tahun/years 55 tahun/years - Non staff employee

Tingkat cacat 10,00% 10,00% Disability rate dari mortalita/ dari mortalita/ from mortality from mortality

Tingkat pengunduran diri 5,00% 5,00% Turnover rate Tingkat mortalita TMI III - Tahun 2011 TMI III - Tahun 2011 Mortality rate Tingkat kenaikan biaya kesehatan 0,00% 0,00% Increase of medical expense rate

Mutasi saldo liabilitas Liability balance movement

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Saldo awal 748.352.473.105 855.908.328.985 Beginning balance Beban yang diakui dalam laba rugi 69.109.714.872 112.117.852.580 Expenses recognized in profit or loss Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liability yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain 57.868.198.074 (119.272.104.030) comprehensive income Pembayaran manfaat (113.249.525.108) (100.401.604.430) Benefit payment

Saldo akhir 762.080.860.943 748.352.473.105 Ending balance

Page 108: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

99

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Jumlah karyawan Kelompok Usaha yang berhak memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebanyak 10.203 dan 11.058 karyawan.

The number of employees of the Group who are entitled to obtain the benefits in 2017 and 2016 totaled 10,203 and 11,058 employees, respectively.

Analisis sensitivitas terhadap asumsi utama yang

digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits liability is as follows:

Asumsi Utama

Kenaikan/

(Penurunan)/ Increase/(Decrease)

(Penurunan)/Kenaikan Liabilitas Imbalan Kerja Neto/

(Decrease)/Increase in the Net Employee Benefits Liability

Key Assumptions 31 Desember 2017 December 31, 2017 Tingkat diskonto tahunan 1,00%/(1,00%) (131.626.335.663)/153.502.846.985 Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji

tahunan

1,00%/(1,00%)

45.329.956.547/(41.482.262.568) Future annual salary

increase rate

31 Desember 2016 December 31, 2016 Tingkat diskonto tahunan 1,00%/(1,00%) (120.572.134.260)/222.800.021.805 Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji

tahunan

1,00%/(1,00%)

43.876.773.819/(40.312.163.545) Future annual salary

increase rate

Analisis sensitivitas di atas dihitung menggunakan suatu metode deterministik untuk menilai pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja sebagai hasil dari perubahan yang wajar atas asumsi utama yang mungkin terjadi pada tanggal pelaporan.

The sensitivity analysis above is calculated based on a deterministic method to value the impact on employee benefits liability as a result of reasonable changes in key assumptions occurring at the end of the reporting period.

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan kerja pada

tanggal 31 Desember 2017 adalah 9,19 tahun (2016: 9,54 tahun).

The average duration of the benefit obligation at December 31, 2017 was 9.19 years (2016: 9.54 years).

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari liabilitas imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

Expected contributions from the employee benefits liability in future years are as follows:

2017 2016

Dalam 12 bulan mendatang 185.400.479.668 177.812.321.603 Within the next 12 months Antara 1 sampai 2 tahun 287.748.039.061 271.950.918.930 Between 1 and 2 years Antara 2 sampai 5 tahun 1.265.697.147.283 1.312.710.546.936 Between 2 and 5 years Di atas 5 tahun 19.174.153.766.006 20.249.097.415.054 Beyond 5 years

Total 20.912.999.432.018 22.011.571.202.523 Total

Beban imbalan kerja karyawan dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban operasi.

Employee benefits expenses are charged to cost of goods sold and operating expenses.

Page 109: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100

24. MODAL SAHAM 24. CAPITAL STOCK

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya masing-masing adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the Company’s shareholders and their respective share ownership are as follows:

2017

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1.261.101 90,00% 1.261.101.000.000 (Persero) Pemerintah Republik Indonesia 140.122 10,00% 140.122.000.000 Government of the Republic of Indonesia

Total 1.401.223 100,00% 1.401.223.000.000 Total

2016

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1.261.101 90,00% 1.261.101.000.000 (Persero)

Pemerintah Republik Indonesia 140.122 10,00% 140.122.000.000 Government of the Republic of Indonesia

Total 1.401.223 100,00% 1.401.223.000.000 Total

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha

adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh

Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20,00% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam RUPS berikutnya.

In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the next GSM.

Page 110: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

101

24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. CAPITAL STOCK (continued)

Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued)

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Group manages its capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2017 and 2016.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost.

Pemerintah Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal saham Perusahaan sebesar Rp175.000.000.000 yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah dengan rincian sebagai berikut: penambahan modal saham dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp17.500.000.000 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 135 tanggal 28 Desember 2015 dan penambahan modal saham dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp157.500.000.000 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 136 tanggal 28 Desember 2015.

The Government of the Republic of Indonesia invested additional share capital of the Company amounting to Rp175,000,000,000 which was stipulated based on the Government Regulation and detailed as follows: additional share capital from the Government of the Republic of Indonesia amounting to Rp17,500,000,000 is based on Government Regulation No. 135 dated December 28, 2015 and additional share capital from PT Perkebunan Nusantara III (Persero) amounting to Rp157,500,000,000 is based on Government Regulation No. 136 dated December 28, 2015.

Dana tersebut telah diterima Perusahaan di bulan Desember 2015 dan dicatat dalam akun “Kas yang Dibatasi Penggunaannya” dan “Komponen Ekuitas Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The fund has been received by the Company in December 2015 and was recorded as “Restricted Cash” and “Other Component of Equity” accounts in the consolidated statement of financial position.

Pada tahun 2016, penambahan penyertaan modal saham tersebut telah dinyatakan dalam Akta No. 8 tanggal 14 Maret 2016 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0006225.AH.01.02 tanggal 1 April 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan.

In 2016, the additional share capital has been stated in Notarial Deed No. 8 dated March 14, 2016 and has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0006225.AH.01.02 dated April 1, 2016 regarding to Approval of Amendment of the Company’s Articles of Association.

Page 111: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102

25. PEMBAGIAN LABA 25. DISTRIBUTION OF PROFIT

Berdasarkan Risalah RUPS masing-masing tertanggal 16 Juni 2016, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2015 untuk tujuan berikut:

Based on the Minutes of the GSM dated June 16, 2016, the Company allocates the 2015 net profit as follow:

2016 2015

Pembentukan cadangan umum - 400.672.717.409 General reserve

a) Rincian penjualan Kelompok Usaha

berdasarkan komoditi adalah sebagai berikut: a) The details of sales of the Group by commodity

are as follows:

2017 2016

Produk kelapa sawit 968.849.319.470 926.349.963.441 Oil palm products Produk karet 986.163.954.964 937.742.339.050 Rubber products Produk tanaman lainnya 719.681.134.535 1.370.835.263.245 Other plantation products Hewan dan pakan ternak 8.494.260.380 25.884.508.360 Cattle and cattle feed

Total 2.683.188.669.349 3.260.812.074.096 Total

b) Rincian penjualan Kelompok Usaha menurut

daerah geografis adalah sebagai berikut: b) The details of sales of the Group by

geographical areas are as follows:

2017 2016

Dalam negeri 2.361.307.331.833 2.882.076.810.016 Domestic Luar negeri 321.881.337.516 378.735.264.080 Overseas

Total 2.683.188.669.349 3.260.812.074.096 Total

Sebagian besar transaksi penjualan untuk

produk kelapa sawit, karet, gula, teh dan tetes dilakukan melalui KPBN.

Most of sales transactions of oil palm, rubber, sugar, tea and molasses products are conducted through KPBN.

c) Penjualan kepada pelanggan tunggal yang

melebihi 10% dari total penjualan konsolidasian adalah sebagai berikut:

c) Sales to a single customer exceeding 10% of total consolidated sales are as follows:

2017 2016

Persentase Persentase terhadap Total terhadap Total Penjualan Penjualan Konsolidasian/ Konsolidasian/ Percentage Percentage to Total to Total Total/ Consolidated Total/ Consolidated Total Sales Total Sales

PT Bitung Guna Sejahtera 437.212.287.378 16,29% - - PT Bitung Guna Sejahtera PT Aman Jaya Perdana 389.779.848.950 14,53% - - PT Aman Jaya Perdana PT Indokarya Internusa 310.085.578.719 11,56% - - PT Indokarya Internusa Vitra Commodities Pte., Ltd. 286.216.570.713 10,67% - - Vitra Commodities Pte., Ltd.

PT Fajar Mulia Transindo - - 513.098.181.818 15,74% PT Fajar Mulia Transindo CV Hasil Karya Wijaya - - 409.615.709.092 12,56% CV Hasil Karya Wijaya

26. PENJUALAN 26. SALES

Page 112: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

103

27. BEBAN POKOK PENJUALAN 27. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

The details of cost of goods sold are as follows:

2017

Kelapa Sawit/ Karet/ Lainnya/ Total/ Oil Palm Rubber Others Total

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD Bahan baku yang digunakan 89.931.629.881 304.658.956.133 7.410.725.282 402.001.311.296 Raw material used

Biaya langsung Direct cost Biaya tanaman Plantation cost Pemupukan 66.701.413.974 21.580.817.389 107.651.732.342 195.933.963.705 Fertilizing Panen 9.906.434.931 15.365.350.857 154.603.294.004 179.875.079.792 Harvesting Pemeliharaan 27.618.239.615 6.438.887.031 120.729.006.786 154.786.133.432 Upkeeping Pengangkutan 39.930.654.737 9.691.450.365 54.924.335.644 104.546.440.746 Transportation Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 112.818.752.142 284.117.257.341 66.696.579.162 463.632.588.645 allowances Pembibitan - - 30.013.991.960 30.013.991.960 Nursery

Total biaya tanaman 256.975.495.399 337.193.762.983 534.618.939.898 1.128.788.198.280 Total plantation cost

Biaya pabrik Factory cost Biaya pengolahan 7.183.910.189 13.122.374.902 51.348.341.923 71.654.627.014 Processing cost

Machineries and installation Pemeliharaan mesin dan instalasi 15.857.311.873 5.386.580.299 93.252.462.680 114.496.354.852 maintenance Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 31.742.504.528 46.670.301.215 58.003.360.318 136.416.166.061 allowances Biaya pengemasan 1.755.910.638 10.239.683.522 9.734.807.442 21.730.401.602 Cost of packaging

Total biaya pabrik 56.539.637.228 75.418.939.938 212.338.972.363 344.297.549.529 Total factory cost

Penyusutan dan amortisasi 142.842.634.847 139.627.166.390 127.901.842.989 410.371.644.226 Depreciation and amortization Cost of processing of crude palm Biaya pengolahan minyak dan inti sawit 1.446.579.765 - - 1.446.579.765 oil and palm kernel Total biaya langsung 547.735.977.120 856.898.825.444 882.270.480.532 2.286.905.283.096 Total direct cost Biaya tidak langsung Indirect cost Listrik 8.978.810.240 8.531.238.166 3.413.917.067 20.923.965.473 Electricity Pemeliharaan jalan dan jembatan 4.597.466.675 335.113.822 10.175.978.718 15.108.559.215 Roads and bridges maintenance Pajak bumi dan bangunan, retribusi Tax on land and building dan sewa tanah 5.145.527.315 4.436.930.122 7.789.673.936 17.372.131.373 retribution dan land rental Air 762.692.160 1.016.790.208 251.906.940 2.031.389.308 Water Lain-lain 1.397.072.312 1.122.585.215 168.782.653 2.688.440.180 Others Total biaya tidak langsung 20.881.568.702 15.442.657.533 21.800.259.314 58.124.485.549 Total indirect cost Total biaya produksi 568.617.545.822 872.341.482.977 904.070.739.846 2.345.029.768.645 Total production cost Persediaan barang dalam proses - awal - - - - Work in process - beginning Persediaan barang dalam proses - akhir - - - - Work in process - ending Total beban pokok produksi 568.617.545.822 872.341.482.977 904.070.739.846 2.345.029.768.645 Total cost of goods produced Persediaan barang jadi - awal 8.247.148.148 25.871.858.540 16.151.144.480 50.270.151.168 Finished goods - beginning Persediaan barang jadi - akhir (22.239.613.194) (107.293.453.521) (213.302.963.115) (342.836.029.830) Finished goods - ending Total beban pokok penjualan 554.625.080.776 790.919.887.996 706.918.921.211 2.052.463.889.983 Total cost of goods sold

Page 113: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104

27. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 27. COST OF GOODS SOLD (continued)

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of cost of goods sold are as follows: (continued)

2016

Kelapa Sawit/ Karet/ Lainnya/ Total/ Oil Palm Rubber Others Total

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD Bahan baku yang digunakan 112.052.266.683 313.674.792.691 193.826.413.563 619.553.472.937 Raw material used

Biaya langsung Direct cost Biaya tanaman Plantation cost Pemupukan 145.703.751.487 13.457.406.291 132.912.209.349 292.073.367.127 Fertilizing Panen 36.666.087.263 122.460.602.045 125.665.031.206 284.791.720.514 Harvesting Pemeliharaan 34.433.712.571 5.862.684.836 158.351.858.289 198.648.255.696 Upkeeping Pengangkutan 44.295.402.919 10.835.151.415 54.751.601.367 109.882.155.701 Transportation Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 84.970.230.760 197.462.167.900 65.291.442.965 347.723.841.625 allowances Pembibitan - - 36.634.775.618 36.634.775.618 Nursery

Total biaya tanaman 346.069.185.000 350.078.012.487 573.606.918.794 1.269.754.116.281 Total plantation cost

Biaya pabrik Factory cost Biaya pengolahan 12.782.746.112 27.972.790.855 118.551.113.290 159.306.650.257 Processing cost

Machineries and installation Pemeliharaan mesin dan instalasi 19.763.342.508 6.390.435.472 63.524.032.399 89.677.810.379 maintenance Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 29.344.990.121 38.461.480.254 60.018.521.967 127.824.992.342 allowances Biaya pengemasan 296.135.881 13.553.609.583 13.057.363.309 26.907.108.773 Cost of packaging

Total biaya pabrik 62.187.214.622 86.378.316.164 255.151.030.965 403.716.561.751 Total factory cost

Penyusutan dan amortisasi 141.499.431.661 110.443.082.389 131.166.649.539 383.109.163.589 Depreciation and amortization Cost of processing of crude palm Biaya pengolahan minyak dan inti sawit 7.418.327.737 - - 7.418.327.737 oil and palm kernel Total biaya langsung 669.226.425.703 860.574.203.731 1.153.751.012.861 2.683.551.642.295 Total direct cost Biaya tidak langsung Indirect cost Listrik 6.139.222.326 9.379.321.007 4.440.968.756 19.959.512.089 Electricity Pemeliharaan jalan dan jembatan 8.562.647.621 296.826.394 8.783.520.004 17.642.994.019 Roads and bridges maintenance Pajak bumi dan bangunan, retribusi Tax on land and building dan sewa tanah 5.097.404.906 4.298.316.799 7.546.318.157 16.942.039.862 retribution dan land rental Air 636.462.096 1.199.184.518 204.677.591 2.040.324.205 Water Lain-lain 1.046.431.859 1.042.135.298 120.861.809 2.209.428.966 Others Total biaya tidak langsung 21.482.168.808 16.215.784.016 21.096.346.317 58.794.299.141 Total indirect cost Total biaya produksi 690.708.594.511 876.789.987.747 1.174.847.359.178 2.742.345.941.436 Total production cost Persediaan barang dalam proses - awal - - - - Work in process - beginning Persediaan barang dalam proses - akhir - - - - Work in process - ending Total beban pokok produksi 690.708.594.511 876.789.987.747 1.174.847.359.178 2.742.345.941.436 Total cost of goods produced Persediaan barang jadi - awal 5.533.209.520 81.388.352.591 19.606.333.850 106.527.895.961 Finished goods - beginning Persediaan barang jadi - akhir (8.247.148.148) (25.871.858.540) (16.151.144.480) (50.270.151.168) Finished goods - ending Total beban pokok penjualan 687.994.655.883 932.306.481.798 1.178.302.548.548 2.798.603.686.229 Total cost of goods sold

Rincian beban pemasaran dan penjualan adalah

sebagai berikut: The details of marketing and selling expenses are as

follows:

2017 2016

Pengangkutan ke pelabuhan 29.153.246.486 50.448.320.895 Transportation to harbour Beban pemasaran dan promosi 5.109.916.865 4.119.078.055 Marketing and promotion expenses Biaya instalasi pompa 1.455.538.511 1.144.507.421 Pump installation costs Biaya pergudangan 493.112.465 2.699.436.148 Warehousing costs Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800 juta) 1.865.345.098 3.562.692.650 Others (each below Rp800 million)

Total beban pemasaran dan penjualan 38.077.159.425 61.974.035.169 Total marketing and selling expenses

28. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN 28. MARKETING AND SELLING EXPENSES

Page 114: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

105

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The details of general and administrative expenses are as follows:

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

Gaji dan tunjangan sosial 206.889.080.907 252.640.911.529 Salary and social allowances Biaya keamanan 31.935.253.247 33.025.675.505 Security expenses Transportasi dan perjalanan 21.678.818.355 28.981.489.937 Transportation and travelling Biaya pajak dan retribusi 14.065.557.504 12.675.243.218 Taxes and retribution expenses Pemeliharaan rumah dan bangunan 12.745.142.541 14.875.854.641 Building and housing maintenance Biaya asuransi 10.327.143.686 10.634.308.356 Insurance expenses Biaya rapat dan tamu 9.100.376.770 6.519.763.908 Meeting expenses Biaya penanggulangan limbah 7.889.399.120 10.965.411.136 Waste management expenses Biaya listrik 7.659.414.857 9.508.481.974 Electricity expenses Penyusutan (Catatan 13) 5.950.351.452 5.978.489.223 Depreciation (Note 13) Biaya alat tulis kantor 5.274.542.665 15.719.365.149 Stationary expenses Biaya pelatihan dan pendidikan 4.599.833.781 6.583.281.507 Training and education Biaya konsultan dan tenaga ahli 4.301.199.469 5.587.186.035 Consultants and experts fees Biaya air 2.061.909.487 2.266.781.926 Water expenses Biaya donasi 1.991.311.972 412.243.665 Donation expenses Lain-lain (masing-masing di bawah Rp15 juta) 15.352.998 29.922.529 Others (each below Rp15 million)

Total general and administrative Total beban umum dan administrasi 346.484.688.811 416.404.410.238 expenses

30. PENGHASILAN OPERASI LAIN 30. OTHER OPERATING INCOME

Penghasilan operasi lain terutama terdiri dari penjualan TBS, pendapatan titip olah TBS, dan dari penjualan non-komoditi seperti penjualan tetes kurasan, penjualan residu teh, penjualan limbah SIR, pendapatan diskonto utang pemasok, serta pendapatan sewa dan klaim (2016: penjualan TBS, pendapatan titip olah TBS, ganti rugi lahan, dan dari penjualan non-komoditi seperti penjualan tetes kurasan, penjualan limbah SIR, penjualan minyak kelapa sawit kurasan, penjualan residu teh, penjualan cangkang, serta pendapatan denda dan klaim).

Other operating income mainly consist of sales of FFB, tooling revenue of FFB, and non-commodity sales such as residual of molasses, tea, SIR, income from suppliers payable discount, rent income and revenue from claims (2016: sales of FFB, tooling revenue of FFB, land compensation, and non-commodity sales such as residual of molasses, SIR, crude palm oil, and tea, palm kernel shell, and revenue from fines and claims).

31. BEBAN OPERASI LAIN 31. OTHER OPERATING EXPENSES

Beban operasi lain terutama terdiri dari beban titip olah TBS, beban atas cadangan piutang ragu-ragu, beban pajak atas bunga pinjaman pihak berelasi, beban selisih kurs, beban dokumen penjualan ekspor, beban klaim, dan beban non-komoditi seperti beban produksi bibit kelapa sawit dan kakao (2016: beban titip olah TBS, beban lainnya atas uang muka penjualan, dan beban selisih kurs).

Other operational expenses mainly consist of tooling expenses of FFB, allowance for doubtful accounts, tax expenses on related party loan interest, foreign exchange losses, expenses of export sales documents, claims expenses, and non-commodity expenses such as production expenses of oil palm seeds and cocoa (2016: tooling expenses of FFB, other charges of sales advances, and foreign exchange losses).

Page 115: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106

32. BEBAN KEUANGAN 32. FINANCE COSTS

2017 2016

Beban bunga dari: Interest expenses from:

Utang bank, utang lain-lain pihak Bank loans, other payables related berelasi dan utang lain-lain parties and other long-term jangka panjang pihak berelasi 552.708.313.857 697.370.821.227 payables related parties

Dikurangi: Less: Kapitalisasi biaya pinjaman ke tanaman Capitalization of borrowing costs to

belum menghasilkan (Catatan 12) (56.107.442.984) (157.542.466.651) immature plantations (Note 12)

Total 496.600.870.873 539.828.354.576 Total

33. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN 33. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS

Sengketa lahan dengan masyarakat setempat Land dispute with local community

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, lahan seluas 9.795 hektar (2016: 9.795 hektar) diklaim oleh masyarakat setempat yang diantaranya berperkara melalui jalur hukum seluas 3.869 hektar (2016: 3.869 hektar) dan telah terdaftar di pengadilan. Perusahaan telah melakukan upaya-upaya penyelesaian melalui jalur hukum dan terus mengupayakan pengurusan sertifikat HGU-nya.

Up to December 31, 2017, various areas totaling 9,795 hectares (2016: 9,795 hectares) are claimed by the local community which among others through litigation covering areas totaling 3,869 hectares (2016: 3,869 hectares) and have been registered in court. The Company has made efforts to settle the cases through litigation and continues to finalize the issuance process of the HGU.

Sengketa lahan dengan PT Bumi Madu Mandiri Land dispute with PT Bumi Madu Mandiri

Peninjauan kembali yang diajukan Perusahaan telah ditolak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dengan Putusan PK No. 96 PK/TUN/2012 tanggal 15 Januari 2013. Proses permohonan HGU oleh PT Bumi Madu Mandiri (“BMM”) atas lahan seluas 4.650 hektar tetap dilanjutkan oleh BMM. Lahan tersebut seluas 320 hektar (eks. Umbul Way Hijau) dan seluas 461 hektar, dikuasai dan dikelola oleh Perusahaan sesuai izin lokasinya, sedangkan sisanya seluas 3.869 hektar dikuasai dan dikelola oleh BMM.

Judicial review that was submitted by the Company has been rejected by the Administrative Court with the Judicial Review Decision No. 96 PK/TUN/2012 dated January 15, 2013. Process of HGU filed by PT Bumi Madu Mandiri (“BMM”) covering an area of land totaling 4,650 hectares was continued by BMM. 320 hectares of land (ex. Umbul Way Hijau) and 461 hectares of that land, are controlled and managed by the Company according to the location permit, while the remaining area of 3,869 hectares are occupied and managed by BMM.

Perusahaan mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap BMM (tergugat) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan (turut tergugat) di Pengadilan Negeri Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung sesuai lokasi objek gugatan, register perkara No. 09/Pdt/2015/PT.Tjk.

The Company filed a tort civil lawsuit against BMM (defendant) and Local Government of Way Kanan Regency (co-defendant) in the District Court of Blambangan Umpu, Way Kanan Regency, Lampung Province in accordance with the location of lawsuit’s object, case register No. 09/Pdt/2015/PT.Tjk.

Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Blambangan Umpu No. 08/Pdt.G/2014/PN.Bbu tanggal 17 Desember 2015 yang dikuatkan dengan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Blambangan Umpu No. 9/Pdt/2016/PT.Tjk tanggal 15 Maret 2016, menolak gugatan konvensi Perusahaan dan mengabulkan sebagian gugatan rekonvensi BMM.

The verdict of the District Court Judge Blambangan Umpu No. 08/Pdt.G/2014/PN.Bbu dated December 17, 2015 which was supported by the verdict of the High Court Judge Blambangan Umpu No. 9/Pdt/2016/PT.Tjk dated March 15, 2016, rejected the Company’s convention appeal and granted part of the reconvention lawsuit of BMM.

Page 116: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

107

33. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN (lanjutan)

33. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS (continued)

Sengketa lahan dengan PT Bumi Madu Mandiri

(lanjutan) Land dispute with PT Bumi Madu Mandiri

(continued)

Perusahaan telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan telah memperoleh informasi melalui website-nya atas putusannya No. 2212K/PDT/2016 tanggal 14 November 2016 bahwa permohonan kasasi ditolak. Pada tanggal 29 September 2017 Perusahaan telah menerima salinan resmi putusan kasasi dari Mahkamah Agung.

The Company has filed an appeal to the Supreme Court and has obtained information through its website on its decision. No. 2212K/PDT/2016 dated November 14, 2016 that the appeal was rejected. On September 29, 2017, the Company has received an official copy of the Supreme Court's decision.

Menyikapi hal tersebut pada tanggal 16 November 2017 Perusahaan melakukan upaya hukum luar biasa peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Blambangan Umpu.

As a response, on November 16, 2017, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court through Blambangan Umpu District Court.

Perusahaan secara intensif berkoordinasi dengan Divisi Hukum Holding Perkebunan Nusantara dan Kejaksaan Tinggi Lampung selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN) untuk bantuan pendampingan hukum (legal assistance) dalam hal penanganan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) dalam perkara dimaksud.

The Company intensively coordinates with the Legal Division of Perkebunan Nusantara Holding and the High Court of Lampung as state attorney (JPN) to provide legal assistance in terms of the judicial review (PK) of the case.

Jumlah kerugian dari seluruh lahan yang dipersengketakan belum dapat diestimasi dan Perusahaan tidak membuat penyisihan terhadap kemungkinan rugi atas sengketa tersebut.

Total loss of the entire land dispute cannot be estimated and the Company does not provide an allowance for the possible losses arising from the dispute.

34. INSTRUMEN KEUANGAN 34. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.

Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are stated at their fair values or presented at carrying values as either of these is reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanation is stated in the following paragraphs.

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carrying values that

approximate their fair values

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, restricted cash, trade and other receivables, short-term bank loans, trade and other payables, and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.

Page 117: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108

34. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya (lanjutan)

Financial instruments with carrying values that approximate their fair values (continued)

Nilai tercatat piutang kemitraan dan piutang tebu

rakyat (seluruhnya disajikan sebagai bagian dari akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian), utang jangka panjang, dan utang lain-lain jangka panjang dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.

The carrying value of partnership receivables and sugarcane farmers receivables (all of them are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position), long-term debts, and other long-term payables with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok

Usaha adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, commodity price risk, credit risk, and liquidity risk. The Directors review and agree the policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus

Kas Interest Rate Risks on Fair Values and Cash

Flows

Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari piutang jangka panjang seperti piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat, serta pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Kelompok Usaha. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga tetap.

The Group’s interest rate risk mainly arises from long-term receivables such as partnership receivables and sugarcane farmers receivables, and loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to interest rate risk on fair value. There are no loans of the Group that bear interest at fixed rate.

Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai

kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Currently, the Group does not have a formal

hedging policies for the interest rate risk.

Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis of interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2017, jika tingkat suku bunga Kelompok Usaha sebesar 10,00% lebih rendah/tinggi, dengan semua variabel lain tetap, laba sebelum beban pajak penghasilan sebelum kapitalisasi beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebesar Rp55.270.831.386 lebih tinggi/rendah (2016: Rp69.737.082.123).

As of December 31, 2017, if the interest rate of the Group amounted to 10.00% lower/higher, with all other variables remain constant, profit before income tax expense before the capitalization of finance costs for the year then ended amounted to Rp55,270,831,386 higher/lower (2016: Rp69,737,082,123).

Page 118: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

109

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga

komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, minyak inti sawit, inti sawit, karet dan produk lainnya di mana marjin laba atas penjualan barang tersebut dapat terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is affected by the volatility of commodity price risk caused by several factors, such as weather, government’s policy, market demand and supply and global economic environment. Such exposure mainly arises from sales of crude palm oil, palm kernel oil, palm kernel, rubber and other products where the profit margin on sale of those products may be affected by international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai

kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha

berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, petani kemitraan, dan petani tebu rakyat, dan penempatan rekening koran pada bank.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers, partnership and sugarcane farmers, and placement of current accounts in the banks.

Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok

Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Other than as disclosed below, the Group has no

concentration of credit risk.

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Risiko kredit atas penempatan rekening koran dikelola sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placement of current accounts is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and the policy is reviewed annually by the Directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Piutang Usaha Trade Receivables

Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan

produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan dan saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer and receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.

Page 119: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

110

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Piutang Usaha (lanjutan) Trade Receivables (continued)

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan

sesuai dengan syarat pembayaran, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Kelompok Usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on the overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.

Piutang Kemitraan dan Piutang Tebu Rakyat Partnership Receivables and Sugarcane Farmers

Receivables

Piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma dan KUD yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.

Partnership receivables and sugarcane farmers receivables represent costs incurred for plasma plantation and cooperatives development which include costs funded by the banks and temporarily self funded by the Company awaiting bank’s funding.

Piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat juga

termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani.

Partnership receivables and sugarcane farmers receivables include bail out loan for credit, loan for fertilizers and other agricultural supplies to the farmers. These costs shall be reimbursed to the farmers.

Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga

memberikan bantuan teknis kepada petani untuk mempertahankan produktivitas perkebunan milik petani yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang.

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the farmers to maintain the productivity of the farmers’ plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with the farmers which is expected to improve the repayments of receivables.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum

Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying value of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya

untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Page 120: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

111

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Kelompok Usaha secara teratur mengevaluasi

informasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasikan kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang bank dan pasar modal.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiative, including bank loans and equity market.

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo

liabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments:

Total/Total

Sewaktu-waktu dan Dalam

Waktu 1 Tahun/ On Demand and Within

1 Year

Dalam Waktu 1 sampai dengan

5 Tahun/ Within

1 to 5 Years

Lebih dari 5 Tahun/

More Than 5 Years

Pada tanggal

31 Desember 2017 As at

December 31, 2017 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang bank jangka pendek

Short-term bank loans

Pokok pinjaman 1.339.942.746.314 1.339.942.746.314 - - Principal Beban bunga masa

depan

133.494.274.631

133.494.274.631

-

- Future imputed

interest charges

Utang usaha 1.374.927.882.455 1.374.927.882.455 - - Trade payables

Utang lain-lain Other payables Pokok pinjaman 588.141.453.033 588.141.453.033 - - Principal Beban bunga masa

depan

38.093.303.038

38.093.303.038

-

- Future imputed

interest charges

Biaya masih harus dibayar 137.439.646.804 137.439.646.804 - -

Accrued expenses

Liabilitas Jangka Panjang

Non-current Liabilities

Utang bank jangka panjang

Long-term bank loans

Pokok pinjaman 5.074.569.733.557 5.392.966.571 955.077.666.897 4.114.099.100.089 Principal Beban bunga masa

depan

489.645.196.565

394.042.741

71.235.500.564

418.015.653.260 Future imputed

interest charges Utang lain-lain jangka panjang

Other long-term payables

Pokok pinjaman 299.702.993.350 67.770.860.200 189.744.633.150 42.187.500.000 Principal Beban bunga masa

depan

28.577.173.036

6.553.097.388

18.227.200.648

3.796.875.000 Future imputed

interest charges

Page 121: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

112

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Total/Total

Sewaktu-waktu dan Dalam

Waktu 1 Tahun/ On Demand and Within

1 Year

Dalam Waktu 1 sampai dengan

5 Tahun/ Within

1 to 5 Years

Lebih dari 5 Tahun/

More Than 5 Years

Pada tanggal 31 Desember 2016

As at December 31, 2016

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang bank jangka pendek

Short-term bank loans

Pokok pinjaman 1.339.942.746.314 1.339.942.746.314 - - Principal Beban bunga masa depan

137.264.274.631

137.264.274.631

-

-

Future imputed Interest charges

Utang usaha 1.449.370.546.254 1.449.370.546.254 - - Trade payables

Utang lain-lain Other payables Pokok pinjaman 199.558.653.610

199.558.653.610 -

- Principal

Beban bunga masa depan

10.112.000.000

10.112.000.000

-

-

Future imputed interest charges

Biaya masih harus dibayar 149.432.283.210 149.432.283.210 - - Accrued expenses

Liabilitas Jangka Panjang

Non-current

Liabilities

Utang bank jangka panjang

Long-term bank loans

Pokok pinjaman 5.102.322.074.740 103.448.785.757

1.450.472.514.568 3.548.400.774.415 Principal

Beban bunga masa depan

522.997.815.912

10.612.122.505

148.674.614.030

363.711.079.377

Future imputed interest charges

Utang lain-lain jangka panjang

Other long-term payables

Pokok pinjaman 52.095.884.290 12.735.864.200 39.360.020.090 - Principal Beban bunga masa depan

4.218.998.999

1.083.227.778

3.135.771.221

-

Future imputed interest charges

Page 122: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

113

36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 36. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Perusahaan berencana melakukan transaksi spin-off atas pabrik gula Bungamayang dan Cinta Manis yang masing - masing berlokasi di Distrik Bungamayang, Provinsi Lampung dan Distrik Cinta Manis, Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 untuk tujuan meningkatkan kuantitas produksi pabrik-pabrik gula tersebut dan perolehan dana dengan biaya modal yang rendah. Di bulan Desember 2017, Perusahaan telah mengumumkan rencana kolaborasi dengan pihak lain untuk mengelola dan mengembangkan Pabrik Gula Bungamayang dan Cinta Manis di salah satu media cetak nasional dan sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut, Perusahaan menerima surat minat kerjasama dari beberapa perusahaan gula dalam negeri. PT Mandiri Sekuritas selaku koordinator transaksi spin-off ini juga telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Ruky, Safrudin dan Rekan untuk melakukan penilaian atas aset-aset yang berada di lokasi Distrik Bungamayang dan Cinta Manis. Hasil penilaiannya disampaikan dalam laporannya No. RSR/W/A.291217/329 tanggal 29 Desember 2017. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, rencana transaksi tersebut telah memasuki tahap kajian skema bisnis.

The Company plans to carry out spin-off transaction of its Bungamayang and Cinta Manis sugar mills which located in Bungamayang District, Lampung Province and Cinta Manis District, South Sumatera Province, respectively in 2018 for the purpose of increasing production quantity of the sugar mills and fund raising with low cost of equity. In December 2017, the Company has announced the plan to collaborate with other parties to manage and develop Bungamayang and Cinta Manis sugar mills in a national publication media and as a response to the announcement, the Company has received letters showing interest to collaborate from several domestic sugar producers. PT Mandiri Sekuritas as the spin-off transaction coordinator has also appointed Independent Appraiser Ruky, Safrudin dan Rekan to appraise the assets located in Bungamayang and Cinta Manis Districts. Its appraisal result is conveyed in its report No. RSR/W/A.291217/329 dated December 29, 2017. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the plan has reached business scheme review phase.

37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun berikut dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016 dan 1 Januari 2016/31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 diklasifikasikan kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017:

The following accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2016 and January 1, 2016/December 31, 2015, and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2017 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2017:

Page 123: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

114

37. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statement of Financial Position

Aset/Assets

Persediaan/Inventories Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets 502.821.736.428

Liabilitas dan ekuitas/Liabilities and equity Utang lain-lain - pihak ketiga/Other payables - Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third parties third parties 32.163.946.927 Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables - third parties related parties 65.201.569.325 Utang lain-lain jangka panjang - pihak berelasi/ Utang lain-lain - pihak berelasi/Other payables - 700.000.000 Other long-term payables - related parties related parties

Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statement of Financial Position

Aset/Assets

Persediaan/Inventories Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets 443.657.256.816

Liabilitas dan ekuitas/Liabilities and equity Utang lain-lain - pihak ketiga/Other payables - Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third parties third parties 59.559.112.107 Utang lain-lain - pihak ketiga/Trade payables - Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables - third parties related parties 61.008.425.127

Page 124: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

i

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

PARENT ENTITY December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Informasi berikut adalah laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara VII, yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

The following information is the financial statements of PT Perkebunan Nusantara VII, which is presented as supplementary information to the consolidated financial statements of PT Perkebunan Nusantara VII and its Subsidiaries as of December 31, 2017 and for the year then ended.

31 Desember 2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ December 31, 2016 31 Desember 2017/ (As restated December 31, 2017 (Note 4))

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 131.143.174.386 31.777.277.830 Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 68.336.279.664 141.773.802.445 Restricted cash Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga - 13.212.855 Third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak berelasi 16.604.420.474 18.042.358.999 Related parties Pihak ketiga 4.752.395.397 22.176.832.659 Third parties Persediaan 667.865.892.324 348.105.596.885 Inventories Pajak dibayar di muka 17.940.363.744 - Prepaid taxes Aset lancar lainnya 19.027.056.590 6.130.469.341 Other current assets

Total Aset Lancar 925.669.582.579 568.019.551.014 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas asosiasi 53.878.696.919 54.473.799.375 Investments in associates Aset pajak tangguhan 150.877.429.697 110.719.570.114 Deferred tax assets Tanaman perkebunan Plantations Tanaman menghasilkan 3.848.305.863.603 3.213.564.035.225 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1.311.076.562.668 2.013.636.944.393 Immature plantations Aset tetap 4.946.945.048.628 5.039.238.429.808 Fixed assets Pembibitan 8.694.119.836 8.885.637.560 Nursery Tagihan pajak 255.826.340.869 220.775.087.411 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 620.887.027.665 611.859.353.163 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 11.196.491.089.885 11.273.152.857.049 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 12.122.160.672.464 11.841.172.408.063 TOTAL ASSETS

Page 125: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

ii

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

ENTITAS INDUK 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

PARENT ENTITY December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ December 31, 2016 31 Desember 2017/ (As restated December 31, 2017 (Note 4))

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 1.339.942.746.314 1.339.942.746.314 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 1.179.805.445.476 1.288.418.972.896 Third parties Pihak berelasi 193.990.780.679 162.481.272.558 Related parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 32.160.133.918 42.675.971.966 Third parties Pihak berelasi 611.716.315.115 157.579.453.320 Related parties Uang muka pelanggan 111.428.928.371 160.185.397.401 Advances from customers Utang pajak 19.271.561.660 14.119.777.899 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 137.150.459.273 149.312.867.998 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of dalam waktu satu tahun 5.300.872.148 103.264.799.135 long-term debts Pendapatan diterima di muka jatuh tempo Current maturities of dalam waktu satu tahun 1.496.733.597 1.446.565.100 unearned revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 3.632.263.976.551 3.419.427.824.587 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain jangka panjang Other long-term payables Pihak berelasi 249.082.023.219 56.509.910.159 Related parties Pendapatan diterima di muka jangka panjang 13.621.978.158 15.500.337.758 Long-term unearned revenue Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term debts, net of dalam waktu satu tahun 5.069.099.100.089 4.998.701.626.530 current maturities Liabilitas imbalan kerja 1.111.347.865.948 1.095.029.812.048 Employee benefits liability

Total Liabilitas Jangka Panjang 6.443.150.967.414 6.165.741.686.495 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 10.075.414.943.965 9.585.169.511.082 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar - 5.600.000 saham Authorized - 5,600,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid shares - 1.401.223 saham 1.401.223.000.000 1.401.223.000.000 1,401,223 shares Tambahan modal disetor 8.888.916.410 8.888.916.410 Additional paid-in capital Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (accumulated losses) Ditentukan penggunaannya 400.486.049.343 400.486.049.343 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (3.137.396.011.014) (2.928.138.842.532) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain 3.373.543.773.760 3.373.543.773.760 Other comprehensive income

Total Ekuitas 2.046.745.728.499 2.256.002.896.981 Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 12.122.160.672.464 11.841.172.408.063 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 126: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

iii

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2016 (Disajikan kembali (Catatan 4))/ (As restated 2017 (Note 4))

PENJUALAN 2.678.563.277.049 3.236.449.759.736 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (2.047.674.877.586) (2.775.056.141.141) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 630.888.399.463 461.393.618.595 GROSS PROFIT Pemasaran dan penjualan (37.980.078.107) (61.518.927.839) Marketing and selling Umum dan administrasi (344.616.981.181) (413.858.522.212) General and administrative Penghasilan operasi lain 49.675.226.705 50.541.597.061 Other operating income Beban operasi lain (11.783.726.431) (51.742.517.202) Other operating expenses

LABA (RUGI) USAHA 286.182.840.449 (15.184.751.597) OPERATING PROFIT (LOSS)

Penghasilan keuangan 4.854.283.034 9.752.217.457 Finance income Pajak final (970.856.607) (1.950.443.491) Final tax Beban keuangan (496.560.376.563) (539.763.443.218) Finance costs

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (206.494.109.687) (547.146.420.849) LOSS BEFORE INCOME TAX EXPENSE MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 29.441.508.921 (39.731.900.766) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)

RUGI TAHUN BERJALAN (177.052.600.766) (586.878.321.615) LOSS FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income: Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja (42.865.402.651) 96.668.777.351 benefits liability Bagian pengukuran kembali Share in remeasurement atas liabilitas imbalan on employee benefits kerja entitas asosiasi (55.515.728) (36.191.181) liability of an associate Pajak penghasilan terkait pos yang Income tax related to items that will tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 10.716.350.663 (24.167.194.338) not be reclassified to profit or loss

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak (32.204.567.716) 72.465.391.832 for the year, net of tax

TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (209.257.168.482) (514.412.929.783) FOR THE YEAR

Page 127: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

iv

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal saham Saldo laba (akumulasi rugi)/ ditempatkan Tambahan Retained earnings (accumulated losses) dan disetor penuh/ modal Komponen Penghasilan Issued disetor/ ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan komprehensif lain/ Total and fully paid Additional Other component penggunaannya/ penggunaannya/ Other comprehensive ekuitas/ share capital paid-in capital of equity Appropriated Unappropriated income Total equity

Saldo 1 Januari 2016/ Balance as of January 1, 2016/ 31 Desember 2015 December 31, 2015 (disajikan kembali) 1.226.223.000.000 8.888.916.410 175.000.000.000 400.486.049.343 (2.413.725.912.749) 3.373.543.773.760 2.770.415.826.764 (as restated) Rugi tahun berjalan (disajikan kembali) - - - - (586.878.321.615) - (586.878.321.615) Loss for the year (as restated) Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto benefits liability, net (disajikan kembali) - - - - 72.465.391.832 - 72.465.391.832 (as restated)

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan (disajikan kembali) - - - - (514.412.929.783) - (514.412.929.783) for the year (as restated) Reklasifikasi uang muka penyertaan Reclassification of advance of saham ke modal saham ditempatkan investment in share to issued dan disetor penuh 175.000.000.000 - (175.000.000.000) - - - - and fully paid share capital

Saldo 31 Desember 2016 (disajikan kembali) 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.486.049.343 (2.928.138.842.532) 3.373.543.773.760 2.256.002.896.981 Balance as f December 31, 2016 (as restated) Saldo 1 Januari 2017 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.486.049.343 (2.928.138.842.532) 3.373.543.773.760 2.256.002.896.981 Balance as of January 1, 2017 Rugi tahun berjalan - - - - (177.052.600.766) - (177.052.600.766) Loss for the year Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement on employee imbalan kerja neto - - - - (32.204.567.716) - (32.204.567.716) benefits liability, net

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - (209.257.168.482) - (209.257.168.482) for the year

Saldo 31 Desember 2017 1.401.223.000.000 8.888.916.410 - 400.486.049.343 (3.137.396.011.014) 3.373.543.773.760 2.046.745.728.499 Balance as of December 31, 2017

Page 128: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

v

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN ARUS KAS

ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2.629.820.020.874 2.982.385.668.997 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (2.513.306.789.876) (2.395.748.748.673) Cash paid to suppliers and employees

Kas yang diperoleh dari operasi 116.513.230.998 586.636.920.324 Cash generated from operations Penerimaan bunga 3.883.426.427 7.801.773.966 Receipts of interest Pembayaran bunga (496.560.376.563) (539.763.443.218) Payments for interest Penerimaan dari tagihan pajak - 28.354.264.846 Proceeds from claims for tax refund Penerimaan kas lainnya 45.911.364.349 42.152.254.492 Other cash receipts

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) aktivitas operasi (330.252.354.789) 125.181.770.410 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penambahan aset tetap (142.505.984.417) (143.010.861.361) Additions to fixed assets Penambahan tanaman perkebunan (126.811.717.879) (306.956.370.743) Additions to plantations Penerimaan dari pelepasan aset tetap Proceeds from disposals of dan tanaman perkebunan - 3.959.500.000 fixed assets and plantations Penerimaan dividen - 197.939.586 Receipts of dividends Penambahan pembibitan - (38.571.002) Additions to nursery

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (269.317.702.296) (445.848.363.520) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi 702.836.427.539 149.120.000.000 Receipts of loan from a related party Penerimaan dari pinjaman bank 44.005.730.150 86.942.332.921 Receipts of bank loans Pembayaran utang ke pihak berelasi (84.594.295.426) (48.000.000.000) Payments for loan to a related party Pembayaran utang bank (32.125.534.108) (100.193.394.269) Payments for bank loans Pembayaran sewa pembiayaan (3.264.779.154) (17.605.460.780) Payments for finance lease

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 626.857.549.001 70.263.477.872 Net cash provided by financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 27.287.491.916 (250.403.115.238) AND RESTRICTED CASH

Terdiri atas: Consist of: KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND SETARA KAS 100.725.014.697 (217.176.917.683) CASH EQUIVALENTS PENURUNAN NETO KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (73.437.522.781) (33.226.197.555) NET DECREASE IN RESTRICTED CASH NET EFFECTS OF EXCHANGE RATES DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR CHANGES ON CASH AND ATAS KAS DAN SETARA KAS SERTA CASH EQUIVALENTS AND KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (1.359.118.141) (3.094.810.151) RESTRICTED CASH KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AND RESTRICTED CASH AWAL TAHUN 173.551.080.275 427.049.005.664 AT BEGINNING OF YEAR

Terdiri atas: Consist of: CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 31.777.277.830 252.049.005.664 AT BEGINNING OF YEAR KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA RESTRICTED CASH AT BEGINNING AWAL TAHUN 141.773.802.445 175.000.000.000 OF YEAR KAS DAN SETARA KAS SERTA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AND RESTRICTED CASH AKHIR TAHUN 199.479.454.050 173.551.080.275 AT END OF YEAR Terdiri atas: Consist of: CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 131.143.174.386 31.777.277.830 AT END OF YEAR

KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA AKHIR TAHUN 68.336.279.664 141.773.802.445 RESTRICTED CASH AT END OF YEAR

Page 129: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas … Keuangan Audited 2017.pdfPT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

vi

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2017 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

PARENT ENTITY As of December 31, 2017 and

for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk

Basis of preparation of the separate financial statements of the Parent Entity

Laporan keuangan tersendiri Entitas Induk disusun sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.

The separate financial statements of the Parent Entity are prepared in accordance with the PSAK 4 (Revised 2013), “Consolidated and Separate Financial Statements”.

PSAK 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh Entitas Induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

PSAK 4 (Revised 2013) regulates that when an entity elects to present the separate financial statements, such financial statements should be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a Parent Entity, in which the investments are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Entity separate financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in Subsidiaries and Associates.

Sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2013), Entitas Induk mencatat penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dengan menggunakan metode biaya. Entitas Induk juga mengakui dividen dari Entitas Anak dan Entitas Asosiasi pada laporan laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

In accordance with PSAK 4 (Revised 2013), the Parent Entity recorded the investments in Subsidiaries and Associates using cost method. The Parent Entity also recognizes dividends from Subsidiaries and Associates in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividends is established.

Mata uang fungsional Entitas Induk adalah Rupiah. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan tersendiri adalah mata uang Rupiah. Laporan Keuangan Tersendiri disusun untuk keperluan pelaporan perpajakan Perusahaan.

The Parent Entity’s functional currency is Indonesian Rupiah. Presentation currency used in the preparation of separate financial statements is the Indonesian Rupiah. Separate Financial Statements prepared for tax reporting purposes.