Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
-
Upload
arya-d-ningrat -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan masih memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya
pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih
baik.Salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang telah dicapai oleh murid.
Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Sains (IPA)
serta mengetahui kondisi murid di samping penguasaan keterampilan yang
lainternyata guru kelas di Sekolah Dasar Negeri 9 Peusangan dalam mengajar
cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke
murid sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Murid
juga belum sepenuhnya menyukai pelajaran Sains (IPA) yang disebabkan oleh
kurangnya minat belajar maupun kreativitas yang dimiliki oleh murid.
Dari hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 9
Peusangan adalah guru selama ini dalam mengajar masih belum maksimal
meningktkan hasil belajar siswa, ini dibuktikan berdasarkan hasil nilai ulangan siswa
yang masih rendah.Kemudian aktivitas guru dalam mengajar belum membuat siswa
antusias dalam menerima pelajaran dan dalam mengajar masih menggunakan media
pembelajaran yang terfokus pada buku paket, sehingga siswa mengalami kejenuhan
serta selama ini ini guru dalam mengajar belum menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle5E. Dari segi lain respon siswa terhadap pelajaran IPA masih rendah,
1
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
2
ini terlihat pada saat menerima pelajaran dari guru siswa terlihat masih kurang serius
memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
Harapan peneliti terhadap siswa di sekolah SD Negeri 9 Peusangan adalah
hasil belajar siswa meningkat setelah menerima pelajaran dari guru dan guru dalam
mengajarkan pelajaran kepada siswa mampu membuat siswa antusias dalam
menerima materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu dari segi siswa dapat
memahami materi yang disampaikan dengan serius serta siswa dalam mencapai
target kriteria ketuntasan secara maksimal yaitu dengan mencapai nilai ketuntasan
65.
Dengan demikian berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik akan
untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelas ke arah yang lebih baik. Adapun
solusi yang peneliti tempuh adalah dalam pembelajaran guru akan menggunakan
model pembelajaranLearning Cycle 5E. Dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle 5E siswa akan menerima pembelajaran dengan model yang baru dan
siswa dalam menerima pelajaran akan meningkatkan hasil belajar yang sebelumnya
masih rendah. Model pembelajaran Learning Cycle 5E juga menjadi alternative
untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa selama ini. Dengan demikian
model pembelajaran Learning Cycle 5E sangat cocok digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi siswa dan dengan model pembelajaran Learning Cycle
5Eakan meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengadakan penelitiandengan
judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada materi Struktur dan Fungsi
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
3
Bagian Tubuh Tumbuhan dengan menggunakan model PembelajaranLearning Cycle
5E di Kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.
1.2Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA
masih rendah.
2.
Aktifitas guru dalam memberikan pelajaran IPA kepada siswa kelas V SD
Negeri 9 Peusanganmasih rendah.
3. Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA masih
rendah.
4. Respon siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA masih
rendah.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peningkatanhasil belajar IPApada materi struktur dan fungsi
bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran Learning
Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?
2. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA pada materi
struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model
pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
4
3. Bagaimanakah aktivitas siswadalam menerima pelajaran IPA pada materi
struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model
pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?
4. Bagaimanakah respon siswa pelajaran IPA pada materi struktur dan fungsi
bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran Learning
Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahuipeningkatanhasil belajar IPApada materi struktur dan
fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.
2. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA pada
materi struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan
model pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswadalam menerima pelajaran IPA pada materi
struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model
pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.
4. Untuk mengetahui respon siswa pelajaran IPA pada materi struktur dan
fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.
1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
5
1. Bagi guru, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bahan masukan bagi guru
sendiri yang berkewajiban dalam peningkatan hasil belajarsiswa khususnya di
Sekolah Dasar.
2. Bagi siswa, dengan pembelajaran model pembelajaran Learning Cycle 5E
dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi.
3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah
agar lebih maju dan lebih baik.
4. Bagi Peneliti, penelitian ini akan menambahkan pengetahuan dan pengalaman
peneliti dalam melakukan penelitian, khususnya dengan model pembelajaran
Learning Cycle 5E dalam mata pelajaran IPA (struktur dan fungsi bagian
tubuh tumbuhan).
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Beberapa ruang lingkup dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD
Negeri 9 Peusangan adalah cakupan penelitian meliputi peningkatan hasil belajar
setelah belajar IPA, aktivitas guru dan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran
IPA serta respon siswa terhadap materi struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan
dengan menggunakan model pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri
9 Peusangan.
1.7 Definisi Opersional
Untuk memudahkan memahami makna dari data-data operasional yang akan
dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba mendefenisikan beberapa
bagian dari kata operasional yang akan dipakai sebagai berikut :
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
6
a. Hasil belajaradalah suatu kegiatan yang sudah dilakukan sehingga
memperoleh suatu bentuk capaian atau kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu, hasil
belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain
kognitif, afektif, psikomotor.
b. Struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan adalah suatu bagan tubuh
tumbuhan yang berkembang dan memiliki bagian-bagian yang penting.
Tumbuhan mempunyai organ utama yang terdiri dari akar dan batang. Setiap
organ tumbuhan mempunyai fungsi khusus.
c. Siklus belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah
suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered).
LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. LC
pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan
konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application).
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
7
BAB II
LANDASAN TEORETIS
2.1 Hakikat Pembelajaran IPA
IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya
produk saja, akan tetapi juga mencakup pengetahaun seperti keterampilan
keingintahuan, keteguhan hati, dan juga keterampilan dalam hal melakukan
penyelidikan ilmiah. Para ilmuwan IPA dalam mempelajari gejala alam,
menggunakan proses dan sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya
melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sedang sikap
ilmiah misalnya objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.
Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu saintis memperoleh
penemuanpenemuan atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.
Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah,
proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri atas
kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, IPA juga
merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari
gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan.
IPA menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk
memahami apa yang belum diketahui. Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan
kemudian berhasil dipecahkan akan memungkinkan IPA untuk berkembang secara
dinamis. Akibatnya kumpulan pengetahuan sebagai produk juga bertambah. IPA
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memfokuskan pembahasan pada
masalah-masalah IPA di alam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah. Sebagai
7
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
8
cabang IPA, maka dalam pembelajaran IPA berpatokan pada pembelajaran IPA
seperti yang tertuang dalam kurikulum 1994, yaitu pembelajaran yang berorientasi
pada hakikat IPA yang meliputi produk, proses, dan sikap ilmiah melalui
keterampilan proses.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran IPA lebih menekankan
pada pendekatan keterampilan proses sehingga siswa menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmiah di pihak siswa yang dapat
berpengaruh positif terhadap kualitas maupun produk pendidikan. Pembelajaran IPA
selama ini lebih banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan teori saja.Untuk
mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi pembelajaran IPA yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan
dan menerapkan ide-ide mereka.
2.2 Hasil Belajar
Menurut Aunurrahman (2009:37) hasil belajar ditandai dengan perubahan
tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil
belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang
dapat diamati.Akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang
dimaksudkan sebagai hasil belajar tersebut dapat diamati.
Menurut Arifin (2001: 47) hasil belajar merupakan indikator dari perubahan
yang terjadi pada individu setelah mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk
mengungkapkannya menggunakan suatu alat penilaian yang disusun oleh
guru,seperti tes evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
9
tersebut memahami dan mengrti pelajarn yang diberikan.Hasil belajar juga
merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk
memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasialn
seseorang.Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-
rata yang didapat melalui proses belajar.
Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan
berpikir. Seseorang guru yang mampu mengembangkan model-model pembelajaran
yang terarah pada latihan-latihan berpikir kritis siswa, misalnya model-model
pembelajaran pemecahan masalah akan sangat mendukung perubahan kemampuan
berpikir siswa. (Aunurrahman, 2009:38).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu proses
yang telah dilakukan dan menghasilkan suatu kesimpulan yang telah dikerjakan.
Hasil belajar bisa berupa hasil perolehan nilai dan hasil kegiatan yang dilakukan.
2.3 Indikator Hasil Belajar
Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau
kawasan, yaitu : (a) ranah kognitif, (2) ranah efektif, dan (3) ranah psikomotorik.
Masing-masing ranah dijelaskan berikut ini :
1. Menurut Bloom (Aunurrahman, 2009:49)menyebutkan enam jenis perilaku ranah
kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telahdipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaandengan fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, ataumetode.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
10
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan maknatentang hal
yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidahuntuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalambagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahamidengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yangtelah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.Misalnya
kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentangbeberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuanmenilai hasil ulangan.
Ranah Afektif menurut Krathwohl dan Blomm dkk (Aunurrahman, 2009:50),
terdiri dari tujuh perilaku yaitu :
a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hasil tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut.
b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c.
Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap suatu
nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap.
d. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e. Pembentukan pola hidup, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan
pribadi.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
11
2. Ranah Psikomotorik (Smpson), terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan
motorik, yaitu :
3. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan)
sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.
Sebagai contoh, pemilahan warna, pemilahan angka (6 dan 9), pemilahan hurus
(b dan d).
4. Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan
dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
5. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh,
atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerakan lari, membuat lingkaran di atas
pola.
6. Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa
contoh. Misalnya melakukan lempar peluru, lompat tinggi, dan sebagainya
dengan tepat.
7. Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat.
Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.
8.
Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan
dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyarakat khusus yang berlaku.
Misalnya kemampuan atau keterampilan bertanding dengan lawan tanding.
9. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas
dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat kreasi-kreasi gerakan
senam sendiri, gerakan-gerakan tarian kreasi baru.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
12
Ketiga ranah yang dikemukakan di atas bukan merupakan bagian-bagian
yang terpisah, akan tetapi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Untuk
mencapai perubahan yang diharapkan, baik perubahan pada aspek atau ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik, maka belajar atau hasil belajar hendaknya
memperhatikan secara sungguh-sungguh beberapa prinsip yang dapat mendukung
terwujudnya hasil belajar yang diinginkan.
2.4Model Siklus Belajar 5E (The 5E Learning Cycle Model)
2.4.1 PengertianModel Pembelajaran Learn ing Cycle 5E
Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat
LC(Learning Cycle)adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar
(student centered).LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan
aktif.Cohen dan Clough (Soebagio, 2000) menyatakan bahwa LC merupakan strategi
jitu bagi pembelajaran sain di sekolah menengah karena dapat dilakukan secara
luwes dan memenuhi kebutuhan nyata guru dan siswa.
Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Sebuah Metode Perencanaan dalam
IPA.Siklus belajar merupakan salah satu metode perencanaan yang telah diakui
dalam pendidikan IPA.Siklus belajar dikembangkan berdasarkan teori yang
dikembangkan pada masa kini tentang bagaimana siswa seharusnya belajar.Metode
ini merupakan metode yang mudah untuk digunakan oleh guru dan dapat
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
13
memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas belajar IPA pada setiap
murid.
Implementasi LC dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivis
yaitu: 1. Siswa belajar secara aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna
dengan bekerja dan berpikir.Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman siswa. (2)
Informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru
yang dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu, (3) Orientasi pembelajaran
adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.
Dengan demikian proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer
pengetahuan dari guru ke siswa, seperti dalam falsafah behaviorisme, tetapi
merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa
secara aktif dan langsung. Proses pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan
menjadikan skema dalam diri pebelajar menjadi pengetahuan fungsional yang setiap
saat dapat diorganisasi oleh pebelajar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi.
Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi
belajar, karena pebelajar mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka
pelajari. Implementasi LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator
yang mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama
pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian
pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi.
Efektivitas implementasi LC biasanya diukur melalui observasi proses dan
pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas pembelajaran tersebut ternyata belum
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
14
memuaskan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya yang pelaksanaannya harus
lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara mengantisipasi kelemahan-
kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.
2.4.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Learni ng Cycle5E
Lorsbach (2002) mengemukakan kelima tahap Learning cycle 5E dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. .Engagement (mengajak) yaitu pada tahap ini guru berusaha membangkitkan
dan mengembangkan minat dan keingintahuan siswa tentang topik yang akan
diajarkan.
2. Eksplorasi (menyelidiki) pada tahap eksplorasi siswa diberi kesempatan
untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,kemudian diberi
kesempatan untuk bekerjasama tanpa pembelajaran langsung dari guru.Dalam
kelompok ini siswa didorong untuk menguji hipotesis baru dan
memecahkannya dengan teman sekelompok.
3. Eksplanation (menjelaskan) pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa
untuk menjelaskan sustu konsep dengan kalimat mereka sendiri,meminta
bukti dari penjelasan mereka,pada tahap ini siswa menemukan istilah dari
konsep yang di pelajari.
4. Elaboration (memperluas) pada tahap ini siswa menerapkan konsep dan
keterampilan yang telah di pelajari. Dengan demikian siswa akan dapat belajar
secara bermakna.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
15
5) Evaluation(evaluasi),pada tahap iniguru dapat mengamati pengetahuan atau
pemahaman siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan
evaluasi dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang
menggunakan observasi.
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model PembelalajaranLearn ing Cycle (LC)
Sedangkan ditinjau dari dimensi pebelajar, penerapan strategi ini memberi
keuntungan/kelebihan (Wibowo, 2010) sebagai berikut:
1. Kelebihan
1) Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar (siswa) dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran.
2) Membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar.
3)
Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2. Kekurangan
Adapun kekurangan penerapan model siklus belajar yang harus selalu
diantisipasi adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran
2) Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran
3) Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
16
4) Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana
dan melaksanakan pembelajaran.
2.5 Struktur dan Fungsi Bagian Tubuh Tumbuhan
Tumbuhan tersusun atas akar dan batang. Beberapa penjelasan di bawah ini
antara lain:
1. Akar
a. Struktur akar
Akar tumbuhan merupakan bagian yang sangat penting.Akar pada umunya
terletak di dalam tanah.Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu rambut akar (bulu
akar) da tudung akar.Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah
ke tumbuhan.Tudung akar berfungsi melindungi akar dan zat hara menembus tanah.
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Bagian ujung dan pangkal akar
berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang.Akar
serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung,
padi, dan tebu.
Gambar 2.1 Penampang Akar
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
17
Akar tunggang memiliki akar pokok.Akar pokok bercabang-cabang menjadi
bagian akar yang lebih kecil.Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua
(dikotil), misalnya mangga, jeruk, dan kacang-kacangan. Akan tetapi, tumbuhan
dikotil tidak berakar jika ditanam dengan cara cangkok atau diserek. Tumbuhan yang
dicangkok atau disetek menjadi berakar serabut.
Pada bagian tumbuhan terdapat juga akar-akar khusus.Berikut ini akar-akar
yang mempunyai sifat dan tugas khusus.
Fungsi akar :
1. Menyerap zat hara dan air dari dalam tanah.
2. Memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3. Sebagai alat pernafasan.
4.
Sebagai tempat cadangan makanan.
Bagian-bagian akar :
1. Tudung akar bagian akar yang berfungsi melindungi akar saat menembus
tanah.
2. Rambut akar bagian akar yang merupakan jalan masuk zat hara dan air
dari tanah.
Ada dua jenis akar yaitu :
1. Akar Serabut
a)Berbentuk anyaman akar mirip benang yang tumbuh menyebar di bawah
permukaan tanah.
b)Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar.
c)
Umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
18
d)Contohnya pada tanaman padi, jagung, dan rumput-rumputan.
2.
Akar Tunggang
a)Terdiri dari satu akar yang tumbuh vertikal menembus tanah.
b)Mempunyai akar pokok yang bercabang-cabang menjadi bagian-bagian kecil.
c)Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil.
d)Contohnya pada tanaman mangga, jambu, jati, mahoni, kacang-kacangan.
Gambar 2.2 Akar serabut (a), dan Akar tunggang (b)
Pada tumbuhan terdapat juga akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang
mempunyai sifat dan tugas khusus sebagai berikut:
1). Akar Gantung
a) Akar yang tumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan di atas tanah.
b) Akar tersebut menggantung di udara.
c) Contohnya pada pohon beringin.
2). Akar Pelekat
a)Merupakan bagian akar yang berfungsi untuk menempel pada kayu atau
tembok.
b)Contohnya pada lada, sirih, anggrek.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
19
3). Akar Nafas
a)
Merupakan akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari
permukaan tanah atau air.
b)Merupakan cabang-cabang akar.
c)Contohnya pada kayu api
4). Akar Tunjang
a)Merupakan akar yang tumbuh dari bagian bawah tanah ke segala arah seakan-
akan menunjang batang agar tidak rebah.
b)Contohnya pada bakau, pandan.
Gambar 2.3 Akar-akar Khusus
2. Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh menjulang di permukaan
tanah.Umumnya berbentuk bulat, berwarna coklat.Permukaannya ada yang kasar,
berbulu dan ada yang licin.Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh
tumbuhan.
1) Batang Basah batang yang lunak dan besar contohnya pada bayam, kaktus.
2) Batang Berkayu batang yang mempunyai kambium contohnya pada jati,
mangga, jambu.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
20
3) Batang Beruas batang yang mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering
berongga contohnya pada padi, rumput, jagung dan pohon pinang.
Fungsi batang sebagai berikut :
1. Sebagai alat penopang tumbuhan.
1) Mengangkut air dan mineral dari akar ke daun untuk proses fotosintesis.
2) Mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
3) Sebagai tempat cadangan makanan.
a. Jenis batang
Batang tumbuhan ada tiga jenis, yaitu batang basah, batang berkayu, dan
batang rumput.
Gambar 2.4 Batang Tumbuhan
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya
bayam.Tumbuhan batang berkayu mempuyai kambium.Kambium adalah bagian di
dalam batang yang hanya dimiliki tumuhan batang berkayu.Kambium mengalami
dua arah pertumbuhan.Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk
kulit.Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk kayu.Akibat pertumbuhan
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
21
kambium, batang bertambah besar.Contoh tumbuhan yang memiliki batang berkayu
adalah pohon jati, rambutan, nangka, dan mahoni.
Tumbuhan batang rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering
berongga, misalnya tanaman padi dan rumpt-rumputan.
b. Kegunaan batang bagi tumbuhan
Batang mempunyai beberapa kegunaan.Batang berguna sebagai pengangkut,
penopang, dan penyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.Batang berguna
sebagai pengangkut atau alat transportasi tumbuhan.Batang mengangkut zat hara dan
air dari akar ke daun.Seperti kamu pelajari sebelumnya, di daun terjadi pemasakan
makanan. Makanan tersebut juga diangkut oleh batang dari daun ke bagian tumbuhan
yang lain.
Gambar 2.5 Kegunaan batang bagi tumbuhan
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
bersifat deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas.Penelitian kualitatif lebih
menekankan pada proses pembelajaran dari pada hasil akhir belajar itu
sendiri.Menurut Bodgan dan Tailor (Moleong, 2004:4) penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau
lilsan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
Jenis penelitiannya adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mana
peneliti sebagai instrumen utama.Menurut Kemmis (Wina Sanjaya, 2011:24),
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik
sosial mereka. Penelitian tindakan kelas terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus
terdiri dari (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) obsevasi, dan (4) refleksi.Penelitian ini
direncanakan dengan menggunakan langkah-langkah PTK model Kemmis dan Mc
Taggart (2008:22) antara lain dapat di lihat pada siklus di bawah.
22
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
23
Gambar 3.1 : Desain PTK
Arikunto, (2010:24).
3.2Lokasi Penelitian
Penelitiandilaksanakan di SD Negeri 9 Peusangan Kabupaten Bireuen.Alasan
pemilihan sekolah ini karena selama ini guru dalam mengajar belum menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle5E.Sarana sekolah ini juga masih kurang
memadai.
3.3Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif dengan Peneitian Tindakan Kelas (PTK), maka kehadiran
peneliti dilapangan sebagai pemberi tindakan, pembuat dan penyaji bahan pelajaran
yang sesuai materi yang akan disampaikan yaitu materi tentang struktur dan fungsi
bagian tubuh tumbuhan serta membuat tes untuk mengukur hasil belajar siswa.
Selain itu juga peneliti bertindak sebagai penganalisis data dan sekaligus pembuat
laporan hasil penelitian.
SIKLUS I
Perencanaan I
Pelaksanaan I
Pengamatan I
Refleksi I
Perencanaan II
SIKLUS II
Pengamatan II
Pelaksanaan IIRefleksi II
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
24
3.4Data danSumber Data
Data yang akan di kumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1) Data hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada setiap
akhir siklus.
2) Data aktivitas guru dan siswa
Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dari hasil pengamatan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan format
pengamatan aktivitas guru dan catatan lapangan.
3) Data respon siswa
Data respon siswa diperoleh dari hasil jawaban angket dan wawancara pada waktu
berakhirnya penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 9 Peusangan
Kabupaten Bireuen.Semua siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang dijadikan subjek
penelitian tahun ajaran 2014/2015.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakandalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memantau aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dilakukan. Selain itu observasi juga diperlukan untuk memantau
peneliti melakukan pelaksanaan pembelajaran dari awal sampai akhir tindakan.
Observasi dilakukan pada saat memasuki semester genap, yang melakukan observasi
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
25
adalah dua orang teman sejawat peneliti yang berasal dari guru mata pelajaran IPA
dan teman sejawat peneliti sendiri. Bentuk instrumen yang digunakan teman sejawat
adalah berbentuk soal yang sudah siap dengan jawabannya.Jawaban yang dijawab
siswa tinggal dikolom saja.Observasi sudah dipersiapkan peneliti sebelum
pembelajaran berlangsung.
2. Angket
Dalam mempermudah penelitian diperlukan sebuahangket. Angket dilakukan
setelah proses pelaksanaan pembelajan berlangsung. Angket diberikan setelah
pelaksanaan tindakan siklus I dan II selesai.Bentuk angket yang digunakan adalah
berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.
3. Wawancara
Format wawancara dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran pada materi bagian tubuh tumbuh-tumbuhan melalui model
pembelajaran Learning Cycle yang dilaksanakan pada akhir penelitian. Yang
menjadi subjek wawancara adalah 6 orang siswa yang terdiri dari 2 orang siswa
berkemampuan tinggi, 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2 orang siswa
berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan dalam bentuk format wawancara.
Adapun jumlah yang pertanyaan dalam wawancara adalah sekitar 4 pertanyaanyang
berbentuk essay.
4. Catatan lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk melengkapi data yang tidak termuat dalam
lembar observasi dan wawancara yang bersifat penting dalam kegiatan pembelajaran.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
26
5. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada
akhir siklus I dan II dengan bentuk soal pilihan ganda dengan masing-masing siklus
yang berjumlah 10 soal.
Bloom (Aunurrahman, 2009: 49) menggolongkan tiga tipe hasil belajar yang
berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau
prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan-kemampuan intelektual seperti
mengaplikasikan prinsip atau konsep menganalisa dan sebagainya.Kemampuan yang
termasuk ranah kognitif oleh bloom dikatagorisaksikan lebih rinci ke dalam enam
jenjang yakni jenjang pengetahuan (ingatan, hafalan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
a. Pengetahuan, ingatan (hafalan)
Berbeda dengan mengenal maka dalam mengingat kembali ini siswa diminta
untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.
b.
Pemahaman (comprehension)
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.
c. Penerapan atau aplikasi (application)
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk
menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan,
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
27
gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan
menerapkannya secara benar.
d. Analisis (analysis)
Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan
atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.
e. Sintesis (synthesis)
Jenjang sintesis meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian
yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.Siswa diminta untuk
menggabungkan atau menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat
mengembangkan suatu struktur baru.Siswa di minta untuk melakukan generalisasi.
f. Evaluasi
Jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk memperhatikan nilai suatu
pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.
2. Ranah afektif
- Pandangan atau pendapat (opinion)
Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan
pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang
melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang
relatif sederhana tetapi bukan fakta.
-Sikap atau nilai (attitude value)
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya mengenai responsnya
yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di sanubarinya, dan guru meminta
siswa untuk mempertahankan pendapatnya.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
28
3. Ranah psikomotor
Perkataan psikomotor berhubungan dengan kata motor, sensory-motor atau
perceptual-motor.Jadi, ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot
sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya.Yang termasuk ke
dalam klasifikasi gerak di sini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat
kertas sampai dengan merakit suku cadang televisi serta komputer.Secara mendasar
perlu dibedakan antara dua hal yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities).
3.6Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian meliputi: (1) Data hasil belajar siswa
(2) Data aktivitas guru dan siswa dan (3) Data responden siswa. Adapun metode
analisis untuk masing-masing data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Hasil Belajar (THB)
Adapun data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes.Hasil tes diolah
dengan menghitung daya serap untuk masing-masing siklus. Dengan demikian rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
%100xSiswaJumlah
TuntasYangSiswaBanyaknyaSerapDaya
Dengan kriteria ketuntasan adalah masing-masing siswa mampu menjawab
65% soal yang diberikan.Sedangkan ketuntasan klasikal adalah jika daya serapnya
mencapai 85%.
2. Aktivitas Guru dan Siswa
Data aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui hasil pengamatan dengan
menggunakan format observasi guru dan siswa yang sudah disediakan
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
29
sebelumnya.Data yang diperoleh melalui format pengamatan dianalisis dengan
menghitung skor masing-masing komponen penilaian, selanjutnya diolah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor Total =
x 100%
Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan aktivitas guru dan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran terdapat pada tabel 3.2 di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Taraf KeberhasilanNo Skor Total/ Pencapaian Kategori
1. 86-100 Sangat Baik
1. 70-85 Baik
2. 60-69 Cukup
3. < 60 Kurang
Sumber BNSP (2006)
Adapun data dari catatan lapangan di analisis secara deskriptif, yaitu dengan
cara menggambarkan tentang situasi yang sebenarnya mengenai aktivitas guru dan
siswa selama proses pelaksanaan tindakan.
3. Respon Siswa
Untuk mengetahui respon siswa dengan cara mempresentasikan jawaban dari
angket yang diberikan kepada siswa dengan statistic deskriptif sebagai berikut:
P=
x 100% (Sudjono, 2003:43)
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
f = frekuensi jawaban siswa
N = Jumlah siswa
Kriteria respon siswa
90% < P 100% : Sangat Baik
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
30
80% < P 90% : Baik
70% < P 80% : Cukup
60% < P 70% : Kurang
0% < P 60% : Sangat Kurang
3.7Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik
triangulasi dan teknik analisis diskusi dengan teman sejawat. Triangulasi adalah
teknk pengecekan keabsahan data yang melibatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Ada dua teknik yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Triangulasi dengan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan dan
mengecek balik suatu onformasi yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, cacatan lapangan dan tes akhir tindakan dengan metode yang
digunakan dalam tindakan.
2. Triangulasi dengan sumber yang dilakukan dengan cara membandingkan data
hasil observasi dua orang guru yang dilibatkan dalam hasil observasi peneliti
dangan hasil wawancara.
3.8 Tahap-Tahap Penelitian
Sebelum melakukan suatu penelitian, peneliti harus mempersiapkan alat-alat
untuk melakukan suatu penelitian dan peneliti harus merancang teknik dalam
melakukan penelitian antara lain kesiapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
31
dan refleksi hasil dari penelitian.Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan
sebagai berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam perencanaan bukan hanya berisi
tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih
ditonjolkan prilaku khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru. Selama
proses penelitian guru berperan dari awal sampai akhir tindakan. Dalam pelaksanaan
tindakan berupa pemberian LKS dan pemberian soal tes akhir siklus.Adapun jadwal
penelitian yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Materi Keterangan
1. Pertemuan I Fungsi Akar 2 x 35 Menit
2. Pertemuan II Jenis-jenis akar 2 x 35 Menit
3. UJIAN SIKLUS I Soal Tes Siklus I 2 x 35 Menit
4. Pertemuan I Fungsi Batang 2 x 35 Menit
5. Pertemuan II Jenis-jenis batang 2 x 35 Menit
6. UJIAN SIKLUS I Soal Tes Siklus II 2 x 35 Menit
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa di kelas selama
proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang akan diamati meliputi aktivitas
peneliti sebagai pengajar dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
32
4. Refleksi
Refleksi dilakukan diakhir tindakan guna untuk melihat berbagai kekurangan
yang dilaksanakan peneliti selama tindakan.Refleksi dilakukan dengan melakukan
diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan dengan teman sejawat. Kriteria
untuk masing-masing tindakan terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Hasil
pelaksanaan pembelajaran dikatakan tercapai bila 80% dari jumlah semua siswa
(subjek penelitian) memperoleh skor akhir tindakan 65% dari skor total. Sedangkan
proses pembelajaran dikatakan baik jika telah mencapai nilai taraf keberhasilan
80%. Jika proses pembelajaran sudah tercapai tetapi hasil pelaksanaan pembelajaran
belum tercapai maka peneliti masuk ke siklus II dan merevisi kelemahan yang ada
pada siklus I. Jika hasil pelaksanaan pembelajaran sudah tercapai tetapi proses
pembelajaran belum tercapai maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaiki
kelemahan yang ada.
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
33
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, 2009.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Arifin.2001.Pengertian Hasil Belajar (Online)
http://rahmanboyanese.wordpress.com/2012/04/04/pengertian-hasil-belajar
Arifharnantaka.2012.Struktur dan fungsi bagian tumbuhan (Online)
http://www.smartinyourhand.blogspot.com/2012/7bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya.html
Bybee.2006.Pembelajaran model learning cycle 5E (Online)
penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-5e.html
Bloom, dkk (Aunurrahman) 2009.Belajar dan pembelajaran. Bandung; Alfabeta
Moleong, 2002.Penelitian Kualitatif.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya W, 2011.Peneltian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Erlangga.
Tim Penyusun.2013.Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Bireuen. FKIP
Universitas Almuslim
33
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
34
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN
DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELJARANLEARNING CYCLE5E DIKELAS IV SD
NEGERI 9 PEUSANGAN
SKRIPSI
NISFI MIFTAHUL JANNAH
1002090077
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2014
-
5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print
35
Siklus belajar sains (Science Learning Cycle) menurut Martin merupakan salah satu
metode pembelajaran sains yang konstruktivistik selain scientific eksperimental
methods, Suchmans Inquiry dan Playful Science (Martin, 1977:303). Siklus belajar
(learning cycle) mempunyai tahapan sebagai berikut: (1) kegiatan awal (eksplorasi)
meliputi penggalian pengetahuan awal dan eksplorasi fenomena, (2) kegiatan inti
(ekplanasi) meliputi perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data,
pencatatan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan, (3) kegiatan pemantapan
(ekspansi) meliputi penerapan konsep dan pemantapan konsep dan (4) evaluasi
terhadap konsep-konsep dan penguasaan keterampilan proses. Pada LC 5 fase,
ditambahkan tahap engagement sebelum exploration.Pada model ini, tahap concept
introduction dan concept application masing-masing diistilahkan menjadi
explaination dan elaboration.Karena itu LC 5 fase sering dijuluki LC 5E(Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation) (Lorsbach,
2002). Siklus belajar (learning cycle) mempunyai tahapan sebagai berikut: (1)
kegiatan awal (eksplorasi) meliputi penggalian pengetahuan awal dan eksplorasi
fenomena, (2) kegiatan inti (ekplanasi) meliputi perumusan masalah, perumusan
hipotesis, pengumpulan data, pencatatan data, analisis data, dan penarikan
kesimpulan, (3) kegiatan pemantapan (ekspansi) meliputi penerapan konsep dan
pemantapan konsep dan (4) evaluasi terhadap konsep-konsep dan penguasaan
ketrampilan proses.