Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

download Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

of 35

Transcript of Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pendidikan masih memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya

    pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih

    baik.Salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang telah dicapai oleh murid.

    Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih dan

    menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Sains (IPA)

    serta mengetahui kondisi murid di samping penguasaan keterampilan yang

    lainternyata guru kelas di Sekolah Dasar Negeri 9 Peusangan dalam mengajar

    cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke

    murid sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Murid

    juga belum sepenuhnya menyukai pelajaran Sains (IPA) yang disebabkan oleh

    kurangnya minat belajar maupun kreativitas yang dimiliki oleh murid.

    Dari hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 9

    Peusangan adalah guru selama ini dalam mengajar masih belum maksimal

    meningktkan hasil belajar siswa, ini dibuktikan berdasarkan hasil nilai ulangan siswa

    yang masih rendah.Kemudian aktivitas guru dalam mengajar belum membuat siswa

    antusias dalam menerima pelajaran dan dalam mengajar masih menggunakan media

    pembelajaran yang terfokus pada buku paket, sehingga siswa mengalami kejenuhan

    serta selama ini ini guru dalam mengajar belum menggunakan model pembelajaran

    Learning Cycle5E. Dari segi lain respon siswa terhadap pelajaran IPA masih rendah,

    1

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    2

    ini terlihat pada saat menerima pelajaran dari guru siswa terlihat masih kurang serius

    memperhatikan pelajaran yang disampaikan.

    Harapan peneliti terhadap siswa di sekolah SD Negeri 9 Peusangan adalah

    hasil belajar siswa meningkat setelah menerima pelajaran dari guru dan guru dalam

    mengajarkan pelajaran kepada siswa mampu membuat siswa antusias dalam

    menerima materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu dari segi siswa dapat

    memahami materi yang disampaikan dengan serius serta siswa dalam mencapai

    target kriteria ketuntasan secara maksimal yaitu dengan mencapai nilai ketuntasan

    65.

    Dengan demikian berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik akan

    untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelas ke arah yang lebih baik. Adapun

    solusi yang peneliti tempuh adalah dalam pembelajaran guru akan menggunakan

    model pembelajaranLearning Cycle 5E. Dengan menggunakan model pembelajaran

    Learning Cycle 5E siswa akan menerima pembelajaran dengan model yang baru dan

    siswa dalam menerima pelajaran akan meningkatkan hasil belajar yang sebelumnya

    masih rendah. Model pembelajaran Learning Cycle 5E juga menjadi alternative

    untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa selama ini. Dengan demikian

    model pembelajaran Learning Cycle 5E sangat cocok digunakan untuk mengatasi

    permasalahan yang dihadapi siswa dan dengan model pembelajaran Learning Cycle

    5Eakan meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

    Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengadakan penelitiandengan

    judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada materi Struktur dan Fungsi

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    3

    Bagian Tubuh Tumbuhan dengan menggunakan model PembelajaranLearning Cycle

    5E di Kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.

    1.2Identifikasi Masalah

    Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA

    masih rendah.

    2.

    Aktifitas guru dalam memberikan pelajaran IPA kepada siswa kelas V SD

    Negeri 9 Peusanganmasih rendah.

    3. Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA masih

    rendah.

    4. Respon siswa kelas IV SD Negeri 9 Peusangan pada pelajaran IPA masih

    rendah.

    1.3Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, masalah

    dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

    1. Bagaimanakah peningkatanhasil belajar IPApada materi struktur dan fungsi

    bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran Learning

    Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?

    2. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA pada materi

    struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model

    pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    4

    3. Bagaimanakah aktivitas siswadalam menerima pelajaran IPA pada materi

    struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model

    pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?

    4. Bagaimanakah respon siswa pelajaran IPA pada materi struktur dan fungsi

    bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran Learning

    Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan?

    1.4Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahuipeningkatanhasil belajar IPApada materi struktur dan

    fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran

    Learning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.

    2. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA pada

    materi struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan

    model pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.

    3. Untuk mengetahui aktivitas siswadalam menerima pelajaran IPA pada materi

    struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model

    pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.

    4. Untuk mengetahui respon siswa pelajaran IPA pada materi struktur dan

    fungsi bagian tubuh tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran

    Learning Cycle5E di kelas IV SD Negeri 9 Peusangan.

    1.5Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    5

    1. Bagi guru, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bahan masukan bagi guru

    sendiri yang berkewajiban dalam peningkatan hasil belajarsiswa khususnya di

    Sekolah Dasar.

    2. Bagi siswa, dengan pembelajaran model pembelajaran Learning Cycle 5E

    dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi.

    3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah

    agar lebih maju dan lebih baik.

    4. Bagi Peneliti, penelitian ini akan menambahkan pengetahuan dan pengalaman

    peneliti dalam melakukan penelitian, khususnya dengan model pembelajaran

    Learning Cycle 5E dalam mata pelajaran IPA (struktur dan fungsi bagian

    tubuh tumbuhan).

    1.6 Ruang Lingkup Penelitian

    Beberapa ruang lingkup dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD

    Negeri 9 Peusangan adalah cakupan penelitian meliputi peningkatan hasil belajar

    setelah belajar IPA, aktivitas guru dan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran

    IPA serta respon siswa terhadap materi struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan

    dengan menggunakan model pembelajaranLearning Cycle5E di kelas IV SD Negeri

    9 Peusangan.

    1.7 Definisi Opersional

    Untuk memudahkan memahami makna dari data-data operasional yang akan

    dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba mendefenisikan beberapa

    bagian dari kata operasional yang akan dipakai sebagai berikut :

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    6

    a. Hasil belajaradalah suatu kegiatan yang sudah dilakukan sehingga

    memperoleh suatu bentuk capaian atau kemampuan-kemampuan yang

    dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu, hasil

    belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain

    kognitif, afektif, psikomotor.

    b. Struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan adalah suatu bagan tubuh

    tumbuhan yang berkembang dan memiliki bagian-bagian yang penting.

    Tumbuhan mempunyai organ utama yang terdiri dari akar dan batang. Setiap

    organ tumbuhan mempunyai fungsi khusus.

    c. Siklus belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah

    suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered).

    LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi

    sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi

    yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. LC

    pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan

    konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application).

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    7

    BAB II

    LANDASAN TEORETIS

    2.1 Hakikat Pembelajaran IPA

    IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya

    produk saja, akan tetapi juga mencakup pengetahaun seperti keterampilan

    keingintahuan, keteguhan hati, dan juga keterampilan dalam hal melakukan

    penyelidikan ilmiah. Para ilmuwan IPA dalam mempelajari gejala alam,

    menggunakan proses dan sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya

    melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sedang sikap

    ilmiah misalnya objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.

    Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu saintis memperoleh

    penemuanpenemuan atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.

    Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah,

    proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri atas

    kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, IPA juga

    merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari

    gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan.

    IPA menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk

    memahami apa yang belum diketahui. Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan

    kemudian berhasil dipecahkan akan memungkinkan IPA untuk berkembang secara

    dinamis. Akibatnya kumpulan pengetahuan sebagai produk juga bertambah. IPA

    sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memfokuskan pembahasan pada

    masalah-masalah IPA di alam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah. Sebagai

    7

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    8

    cabang IPA, maka dalam pembelajaran IPA berpatokan pada pembelajaran IPA

    seperti yang tertuang dalam kurikulum 1994, yaitu pembelajaran yang berorientasi

    pada hakikat IPA yang meliputi produk, proses, dan sikap ilmiah melalui

    keterampilan proses.

    Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran IPA lebih menekankan

    pada pendekatan keterampilan proses sehingga siswa menemukan fakta-fakta,

    membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmiah di pihak siswa yang dapat

    berpengaruh positif terhadap kualitas maupun produk pendidikan. Pembelajaran IPA

    selama ini lebih banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan teori saja.Untuk

    mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi pembelajaran IPA yang

    dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan

    dan menerapkan ide-ide mereka.

    2.2 Hasil Belajar

    Menurut Aunurrahman (2009:37) hasil belajar ditandai dengan perubahan

    tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil

    belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.

    Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang

    dapat diamati.Akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang

    dimaksudkan sebagai hasil belajar tersebut dapat diamati.

    Menurut Arifin (2001: 47) hasil belajar merupakan indikator dari perubahan

    yang terjadi pada individu setelah mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk

    mengungkapkannya menggunakan suatu alat penilaian yang disusun oleh

    guru,seperti tes evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    9

    tersebut memahami dan mengrti pelajarn yang diberikan.Hasil belajar juga

    merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk

    memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasialn

    seseorang.Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-

    rata yang didapat melalui proses belajar.

    Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan

    berpikir. Seseorang guru yang mampu mengembangkan model-model pembelajaran

    yang terarah pada latihan-latihan berpikir kritis siswa, misalnya model-model

    pembelajaran pemecahan masalah akan sangat mendukung perubahan kemampuan

    berpikir siswa. (Aunurrahman, 2009:38).

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu proses

    yang telah dilakukan dan menghasilkan suatu kesimpulan yang telah dikerjakan.

    Hasil belajar bisa berupa hasil perolehan nilai dan hasil kegiatan yang dilakukan.

    2.3 Indikator Hasil Belajar

    Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau

    kawasan, yaitu : (a) ranah kognitif, (2) ranah efektif, dan (3) ranah psikomotorik.

    Masing-masing ranah dijelaskan berikut ini :

    1. Menurut Bloom (Aunurrahman, 2009:49)menyebutkan enam jenis perilaku ranah

    kognitif, sebagai berikut:

    a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telahdipelajari

    dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaandengan fakta,

    peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, ataumetode.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    10

    b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan maknatentang hal

    yang dipelajari.

    c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidahuntuk

    menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,menggunakan prinsip.

    d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalambagian-

    bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahamidengan baik. Misalnya

    mengurangi masalah menjadi bagian yangtelah kecil.

    e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.Misalnya

    kemampuan menyusun suatu program.

    f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentangbeberapa hal

    berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuanmenilai hasil ulangan.

    Ranah Afektif menurut Krathwohl dan Blomm dkk (Aunurrahman, 2009:50),

    terdiri dari tujuh perilaku yaitu :

    a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hasil tertentu dan kesediaan

    memperhatikan hal tersebut.

    b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

    berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

    c.

    Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap suatu

    nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap.

    d. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai

    sebagai pedoman dan pegangan hidup.

    e. Pembentukan pola hidup, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan

    pribadi.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    11

    2. Ranah Psikomotorik (Smpson), terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan

    motorik, yaitu :

    3. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan)

    sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.

    Sebagai contoh, pemilahan warna, pemilahan angka (6 dan 9), pemilahan hurus

    (b dan d).

    4. Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan

    dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

    5. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh,

    atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerakan lari, membuat lingkaran di atas

    pola.

    6. Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa

    contoh. Misalnya melakukan lempar peluru, lompat tinggi, dan sebagainya

    dengan tepat.

    7. Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau

    keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat.

    Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.

    8.

    Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan

    dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyarakat khusus yang berlaku.

    Misalnya kemampuan atau keterampilan bertanding dengan lawan tanding.

    9. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas

    dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat kreasi-kreasi gerakan

    senam sendiri, gerakan-gerakan tarian kreasi baru.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    12

    Ketiga ranah yang dikemukakan di atas bukan merupakan bagian-bagian

    yang terpisah, akan tetapi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Untuk

    mencapai perubahan yang diharapkan, baik perubahan pada aspek atau ranah

    kognitif, afektif dan psikomotorik, maka belajar atau hasil belajar hendaknya

    memperhatikan secara sungguh-sungguh beberapa prinsip yang dapat mendukung

    terwujudnya hasil belajar yang diinginkan.

    2.4Model Siklus Belajar 5E (The 5E Learning Cycle Model)

    2.4.1 PengertianModel Pembelajaran Learn ing Cycle 5E

    Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat

    LC(Learning Cycle)adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar

    (student centered).LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang

    diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-

    kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan

    aktif.Cohen dan Clough (Soebagio, 2000) menyatakan bahwa LC merupakan strategi

    jitu bagi pembelajaran sain di sekolah menengah karena dapat dilakukan secara

    luwes dan memenuhi kebutuhan nyata guru dan siswa.

    Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Sebuah Metode Perencanaan dalam

    IPA.Siklus belajar merupakan salah satu metode perencanaan yang telah diakui

    dalam pendidikan IPA.Siklus belajar dikembangkan berdasarkan teori yang

    dikembangkan pada masa kini tentang bagaimana siswa seharusnya belajar.Metode

    ini merupakan metode yang mudah untuk digunakan oleh guru dan dapat

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    13

    memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas belajar IPA pada setiap

    murid.

    Implementasi LC dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivis

    yaitu: 1. Siswa belajar secara aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna

    dengan bekerja dan berpikir.Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman siswa. (2)

    Informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru

    yang dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu, (3) Orientasi pembelajaran

    adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.

    Dengan demikian proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer

    pengetahuan dari guru ke siswa, seperti dalam falsafah behaviorisme, tetapi

    merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa

    secara aktif dan langsung. Proses pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan

    menjadikan skema dalam diri pebelajar menjadi pengetahuan fungsional yang setiap

    saat dapat diorganisasi oleh pebelajar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

    dihadapi.

    Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi

    belajar, karena pebelajar mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka

    pelajari. Implementasi LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator

    yang mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama

    pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian

    pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi.

    Efektivitas implementasi LC biasanya diukur melalui observasi proses dan

    pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas pembelajaran tersebut ternyata belum

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    14

    memuaskan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya yang pelaksanaannya harus

    lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara mengantisipasi kelemahan-

    kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.

    2.4.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Learni ng Cycle5E

    Lorsbach (2002) mengemukakan kelima tahap Learning cycle 5E dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    1. .Engagement (mengajak) yaitu pada tahap ini guru berusaha membangkitkan

    dan mengembangkan minat dan keingintahuan siswa tentang topik yang akan

    diajarkan.

    2. Eksplorasi (menyelidiki) pada tahap eksplorasi siswa diberi kesempatan

    untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,kemudian diberi

    kesempatan untuk bekerjasama tanpa pembelajaran langsung dari guru.Dalam

    kelompok ini siswa didorong untuk menguji hipotesis baru dan

    memecahkannya dengan teman sekelompok.

    3. Eksplanation (menjelaskan) pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa

    untuk menjelaskan sustu konsep dengan kalimat mereka sendiri,meminta

    bukti dari penjelasan mereka,pada tahap ini siswa menemukan istilah dari

    konsep yang di pelajari.

    4. Elaboration (memperluas) pada tahap ini siswa menerapkan konsep dan

    keterampilan yang telah di pelajari. Dengan demikian siswa akan dapat belajar

    secara bermakna.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    15

    5) Evaluation(evaluasi),pada tahap iniguru dapat mengamati pengetahuan atau

    pemahaman siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan

    evaluasi dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang

    menggunakan observasi.

    2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model PembelalajaranLearn ing Cycle (LC)

    Sedangkan ditinjau dari dimensi pebelajar, penerapan strategi ini memberi

    keuntungan/kelebihan (Wibowo, 2010) sebagai berikut:

    1. Kelebihan

    1) Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar (siswa) dilibatkan secara

    aktif dalam proses pembelajaran.

    2) Membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar.

    3)

    Pembelajaran menjadi lebih bermakna.

    2. Kekurangan

    Adapun kekurangan penerapan model siklus belajar yang harus selalu

    diantisipasi adalah sebagai berikut:

    1) Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan

    langkah-langkah pembelajaran

    2) Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan

    melaksanakan proses pembelajaran

    3) Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    16

    4) Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana

    dan melaksanakan pembelajaran.

    2.5 Struktur dan Fungsi Bagian Tubuh Tumbuhan

    Tumbuhan tersusun atas akar dan batang. Beberapa penjelasan di bawah ini

    antara lain:

    1. Akar

    a. Struktur akar

    Akar tumbuhan merupakan bagian yang sangat penting.Akar pada umunya

    terletak di dalam tanah.Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu rambut akar (bulu

    akar) da tudung akar.Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah

    ke tumbuhan.Tudung akar berfungsi melindungi akar dan zat hara menembus tanah.

    Akar serabut berbentuk seperti serabut. Bagian ujung dan pangkal akar

    berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang.Akar

    serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung,

    padi, dan tebu.

    Gambar 2.1 Penampang Akar

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    17

    Akar tunggang memiliki akar pokok.Akar pokok bercabang-cabang menjadi

    bagian akar yang lebih kecil.Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua

    (dikotil), misalnya mangga, jeruk, dan kacang-kacangan. Akan tetapi, tumbuhan

    dikotil tidak berakar jika ditanam dengan cara cangkok atau diserek. Tumbuhan yang

    dicangkok atau disetek menjadi berakar serabut.

    Pada bagian tumbuhan terdapat juga akar-akar khusus.Berikut ini akar-akar

    yang mempunyai sifat dan tugas khusus.

    Fungsi akar :

    1. Menyerap zat hara dan air dari dalam tanah.

    2. Memperkokoh berdirinya tumbuhan.

    3. Sebagai alat pernafasan.

    4.

    Sebagai tempat cadangan makanan.

    Bagian-bagian akar :

    1. Tudung akar bagian akar yang berfungsi melindungi akar saat menembus

    tanah.

    2. Rambut akar bagian akar yang merupakan jalan masuk zat hara dan air

    dari tanah.

    Ada dua jenis akar yaitu :

    1. Akar Serabut

    a)Berbentuk anyaman akar mirip benang yang tumbuh menyebar di bawah

    permukaan tanah.

    b)Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar.

    c)

    Umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    18

    d)Contohnya pada tanaman padi, jagung, dan rumput-rumputan.

    2.

    Akar Tunggang

    a)Terdiri dari satu akar yang tumbuh vertikal menembus tanah.

    b)Mempunyai akar pokok yang bercabang-cabang menjadi bagian-bagian kecil.

    c)Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil.

    d)Contohnya pada tanaman mangga, jambu, jati, mahoni, kacang-kacangan.

    Gambar 2.2 Akar serabut (a), dan Akar tunggang (b)

    Pada tumbuhan terdapat juga akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang

    mempunyai sifat dan tugas khusus sebagai berikut:

    1). Akar Gantung

    a) Akar yang tumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan di atas tanah.

    b) Akar tersebut menggantung di udara.

    c) Contohnya pada pohon beringin.

    2). Akar Pelekat

    a)Merupakan bagian akar yang berfungsi untuk menempel pada kayu atau

    tembok.

    b)Contohnya pada lada, sirih, anggrek.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    19

    3). Akar Nafas

    a)

    Merupakan akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari

    permukaan tanah atau air.

    b)Merupakan cabang-cabang akar.

    c)Contohnya pada kayu api

    4). Akar Tunjang

    a)Merupakan akar yang tumbuh dari bagian bawah tanah ke segala arah seakan-

    akan menunjang batang agar tidak rebah.

    b)Contohnya pada bakau, pandan.

    Gambar 2.3 Akar-akar Khusus

    2. Batang

    Batang merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh menjulang di permukaan

    tanah.Umumnya berbentuk bulat, berwarna coklat.Permukaannya ada yang kasar,

    berbulu dan ada yang licin.Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh

    tumbuhan.

    1) Batang Basah batang yang lunak dan besar contohnya pada bayam, kaktus.

    2) Batang Berkayu batang yang mempunyai kambium contohnya pada jati,

    mangga, jambu.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    20

    3) Batang Beruas batang yang mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering

    berongga contohnya pada padi, rumput, jagung dan pohon pinang.

    Fungsi batang sebagai berikut :

    1. Sebagai alat penopang tumbuhan.

    1) Mengangkut air dan mineral dari akar ke daun untuk proses fotosintesis.

    2) Mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.

    3) Sebagai tempat cadangan makanan.

    a. Jenis batang

    Batang tumbuhan ada tiga jenis, yaitu batang basah, batang berkayu, dan

    batang rumput.

    Gambar 2.4 Batang Tumbuhan

    Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya

    bayam.Tumbuhan batang berkayu mempuyai kambium.Kambium adalah bagian di

    dalam batang yang hanya dimiliki tumuhan batang berkayu.Kambium mengalami

    dua arah pertumbuhan.Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk

    kulit.Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk kayu.Akibat pertumbuhan

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    21

    kambium, batang bertambah besar.Contoh tumbuhan yang memiliki batang berkayu

    adalah pohon jati, rambutan, nangka, dan mahoni.

    Tumbuhan batang rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering

    berongga, misalnya tanaman padi dan rumpt-rumputan.

    b. Kegunaan batang bagi tumbuhan

    Batang mempunyai beberapa kegunaan.Batang berguna sebagai pengangkut,

    penopang, dan penyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.Batang berguna

    sebagai pengangkut atau alat transportasi tumbuhan.Batang mengangkut zat hara dan

    air dari akar ke daun.Seperti kamu pelajari sebelumnya, di daun terjadi pemasakan

    makanan. Makanan tersebut juga diangkut oleh batang dari daun ke bagian tumbuhan

    yang lain.

    Gambar 2.5 Kegunaan batang bagi tumbuhan

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

    bersifat deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas.Penelitian kualitatif lebih

    menekankan pada proses pembelajaran dari pada hasil akhir belajar itu

    sendiri.Menurut Bodgan dan Tailor (Moleong, 2004:4) penelitian kualitatif sebagai

    prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau

    lilsan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.

    Jenis penelitiannya adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mana

    peneliti sebagai instrumen utama.Menurut Kemmis (Wina Sanjaya, 2011:24),

    Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang

    dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik

    sosial mereka. Penelitian tindakan kelas terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus

    terdiri dari (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) obsevasi, dan (4) refleksi.Penelitian ini

    direncanakan dengan menggunakan langkah-langkah PTK model Kemmis dan Mc

    Taggart (2008:22) antara lain dapat di lihat pada siklus di bawah.

    22

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    23

    Gambar 3.1 : Desain PTK

    Arikunto, (2010:24).

    3.2Lokasi Penelitian

    Penelitiandilaksanakan di SD Negeri 9 Peusangan Kabupaten Bireuen.Alasan

    pemilihan sekolah ini karena selama ini guru dalam mengajar belum menggunakan

    model pembelajaran Learning Cycle5E.Sarana sekolah ini juga masih kurang

    memadai.

    3.3Kehadiran Peneliti

    Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

    pendekatan kualitatif dengan Peneitian Tindakan Kelas (PTK), maka kehadiran

    peneliti dilapangan sebagai pemberi tindakan, pembuat dan penyaji bahan pelajaran

    yang sesuai materi yang akan disampaikan yaitu materi tentang struktur dan fungsi

    bagian tubuh tumbuhan serta membuat tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

    Selain itu juga peneliti bertindak sebagai penganalisis data dan sekaligus pembuat

    laporan hasil penelitian.

    SIKLUS I

    Perencanaan I

    Pelaksanaan I

    Pengamatan I

    Refleksi I

    Perencanaan II

    SIKLUS II

    Pengamatan II

    Pelaksanaan IIRefleksi II

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    24

    3.4Data danSumber Data

    Data yang akan di kumpulkan dalam penelitian ini adalah:

    1) Data hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada setiap

    akhir siklus.

    2) Data aktivitas guru dan siswa

    Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dari hasil pengamatan pada saat

    proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan format

    pengamatan aktivitas guru dan catatan lapangan.

    3) Data respon siswa

    Data respon siswa diperoleh dari hasil jawaban angket dan wawancara pada waktu

    berakhirnya penelitian.

    Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 9 Peusangan

    Kabupaten Bireuen.Semua siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang dijadikan subjek

    penelitian tahun ajaran 2014/2015.

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Metode yang digunakandalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Observasi

    Observasi dilakukan untuk memantau aktivitas siswa selama proses

    pembelajaran dilakukan. Selain itu observasi juga diperlukan untuk memantau

    peneliti melakukan pelaksanaan pembelajaran dari awal sampai akhir tindakan.

    Observasi dilakukan pada saat memasuki semester genap, yang melakukan observasi

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    25

    adalah dua orang teman sejawat peneliti yang berasal dari guru mata pelajaran IPA

    dan teman sejawat peneliti sendiri. Bentuk instrumen yang digunakan teman sejawat

    adalah berbentuk soal yang sudah siap dengan jawabannya.Jawaban yang dijawab

    siswa tinggal dikolom saja.Observasi sudah dipersiapkan peneliti sebelum

    pembelajaran berlangsung.

    2. Angket

    Dalam mempermudah penelitian diperlukan sebuahangket. Angket dilakukan

    setelah proses pelaksanaan pembelajan berlangsung. Angket diberikan setelah

    pelaksanaan tindakan siklus I dan II selesai.Bentuk angket yang digunakan adalah

    berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.

    3. Wawancara

    Format wawancara dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap

    pembelajaran pada materi bagian tubuh tumbuh-tumbuhan melalui model

    pembelajaran Learning Cycle yang dilaksanakan pada akhir penelitian. Yang

    menjadi subjek wawancara adalah 6 orang siswa yang terdiri dari 2 orang siswa

    berkemampuan tinggi, 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2 orang siswa

    berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan dalam bentuk format wawancara.

    Adapun jumlah yang pertanyaan dalam wawancara adalah sekitar 4 pertanyaanyang

    berbentuk essay.

    4. Catatan lapangan

    Catatan lapangan dilakukan untuk melengkapi data yang tidak termuat dalam

    lembar observasi dan wawancara yang bersifat penting dalam kegiatan pembelajaran.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    26

    5. Tes

    Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada

    akhir siklus I dan II dengan bentuk soal pilihan ganda dengan masing-masing siklus

    yang berjumlah 10 soal.

    Bloom (Aunurrahman, 2009: 49) menggolongkan tiga tipe hasil belajar yang

    berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah kognitif, afektif,

    dan psikomotorik.

    1. Ranah kognitif

    Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau

    prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan-kemampuan intelektual seperti

    mengaplikasikan prinsip atau konsep menganalisa dan sebagainya.Kemampuan yang

    termasuk ranah kognitif oleh bloom dikatagorisaksikan lebih rinci ke dalam enam

    jenjang yakni jenjang pengetahuan (ingatan, hafalan, pemahaman, penerapan,

    analisis, sintesis, dan evaluasi.

    a. Pengetahuan, ingatan (hafalan)

    Berbeda dengan mengenal maka dalam mengingat kembali ini siswa diminta

    untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.

    b.

    Pemahaman (comprehension)

    Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami

    hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

    c. Penerapan atau aplikasi (application)

    Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk

    menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan,

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    27

    gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan

    menerapkannya secara benar.

    d. Analisis (analysis)

    Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan

    atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.

    e. Sintesis (synthesis)

    Jenjang sintesis meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian

    yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.Siswa diminta untuk

    menggabungkan atau menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat

    mengembangkan suatu struktur baru.Siswa di minta untuk melakukan generalisasi.

    f. Evaluasi

    Jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk memperhatikan nilai suatu

    pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.

    2. Ranah afektif

    - Pandangan atau pendapat (opinion)

    Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan

    pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang

    melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang

    relatif sederhana tetapi bukan fakta.

    -Sikap atau nilai (attitude value)

    Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya mengenai responsnya

    yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di sanubarinya, dan guru meminta

    siswa untuk mempertahankan pendapatnya.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    28

    3. Ranah psikomotor

    Perkataan psikomotor berhubungan dengan kata motor, sensory-motor atau

    perceptual-motor.Jadi, ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot

    sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya.Yang termasuk ke

    dalam klasifikasi gerak di sini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat

    kertas sampai dengan merakit suku cadang televisi serta komputer.Secara mendasar

    perlu dibedakan antara dua hal yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities).

    3.6Teknik Analisis Data

    Data yang diperoleh dalam penelitian meliputi: (1) Data hasil belajar siswa

    (2) Data aktivitas guru dan siswa dan (3) Data responden siswa. Adapun metode

    analisis untuk masing-masing data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Tes Hasil Belajar (THB)

    Adapun data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes.Hasil tes diolah

    dengan menghitung daya serap untuk masing-masing siklus. Dengan demikian rumus

    yang digunakan adalah sebagai berikut:

    %100xSiswaJumlah

    TuntasYangSiswaBanyaknyaSerapDaya

    Dengan kriteria ketuntasan adalah masing-masing siswa mampu menjawab

    65% soal yang diberikan.Sedangkan ketuntasan klasikal adalah jika daya serapnya

    mencapai 85%.

    2. Aktivitas Guru dan Siswa

    Data aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui hasil pengamatan dengan

    menggunakan format observasi guru dan siswa yang sudah disediakan

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    29

    sebelumnya.Data yang diperoleh melalui format pengamatan dianalisis dengan

    menghitung skor masing-masing komponen penilaian, selanjutnya diolah dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    Skor Total =

    x 100%

    Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan aktivitas guru dan siswa dalam

    pelaksanaan pembelajaran terdapat pada tabel 3.2 di bawah ini sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Kriteria Taraf KeberhasilanNo Skor Total/ Pencapaian Kategori

    1. 86-100 Sangat Baik

    1. 70-85 Baik

    2. 60-69 Cukup

    3. < 60 Kurang

    Sumber BNSP (2006)

    Adapun data dari catatan lapangan di analisis secara deskriptif, yaitu dengan

    cara menggambarkan tentang situasi yang sebenarnya mengenai aktivitas guru dan

    siswa selama proses pelaksanaan tindakan.

    3. Respon Siswa

    Untuk mengetahui respon siswa dengan cara mempresentasikan jawaban dari

    angket yang diberikan kepada siswa dengan statistic deskriptif sebagai berikut:

    P=

    x 100% (Sudjono, 2003:43)

    Keterangan:

    P = Presentase yang dicari

    f = frekuensi jawaban siswa

    N = Jumlah siswa

    Kriteria respon siswa

    90% < P 100% : Sangat Baik

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    30

    80% < P 90% : Baik

    70% < P 80% : Cukup

    60% < P 70% : Kurang

    0% < P 60% : Sangat Kurang

    3.7Pengecekan Keabsahan Data

    Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik

    triangulasi dan teknik analisis diskusi dengan teman sejawat. Triangulasi adalah

    teknk pengecekan keabsahan data yang melibatkan sesuatu yang lain diluar data itu

    untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

    Ada dua teknik yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    1. Triangulasi dengan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan dan

    mengecek balik suatu onformasi yang diperoleh melalui observasi,

    wawancara, cacatan lapangan dan tes akhir tindakan dengan metode yang

    digunakan dalam tindakan.

    2. Triangulasi dengan sumber yang dilakukan dengan cara membandingkan data

    hasil observasi dua orang guru yang dilibatkan dalam hasil observasi peneliti

    dangan hasil wawancara.

    3.8 Tahap-Tahap Penelitian

    Sebelum melakukan suatu penelitian, peneliti harus mempersiapkan alat-alat

    untuk melakukan suatu penelitian dan peneliti harus merancang teknik dalam

    melakukan penelitian antara lain kesiapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    31

    dan refleksi hasil dari penelitian.Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan

    sebagai berikut.

    1. Perencanaan

    Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk

    perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam perencanaan bukan hanya berisi

    tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih

    ditonjolkan prilaku khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran.

    2. Pelaksanaan

    Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru. Selama

    proses penelitian guru berperan dari awal sampai akhir tindakan. Dalam pelaksanaan

    tindakan berupa pemberian LKS dan pemberian soal tes akhir siklus.Adapun jadwal

    penelitian yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah.

    Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

    No Kegiatan Materi Keterangan

    1. Pertemuan I Fungsi Akar 2 x 35 Menit

    2. Pertemuan II Jenis-jenis akar 2 x 35 Menit

    3. UJIAN SIKLUS I Soal Tes Siklus I 2 x 35 Menit

    4. Pertemuan I Fungsi Batang 2 x 35 Menit

    5. Pertemuan II Jenis-jenis batang 2 x 35 Menit

    6. UJIAN SIKLUS I Soal Tes Siklus II 2 x 35 Menit

    3. Pengamatan

    Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa di kelas selama

    proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang akan diamati meliputi aktivitas

    peneliti sebagai pengajar dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    32

    4. Refleksi

    Refleksi dilakukan diakhir tindakan guna untuk melihat berbagai kekurangan

    yang dilaksanakan peneliti selama tindakan.Refleksi dilakukan dengan melakukan

    diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan dengan teman sejawat. Kriteria

    untuk masing-masing tindakan terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Hasil

    pelaksanaan pembelajaran dikatakan tercapai bila 80% dari jumlah semua siswa

    (subjek penelitian) memperoleh skor akhir tindakan 65% dari skor total. Sedangkan

    proses pembelajaran dikatakan baik jika telah mencapai nilai taraf keberhasilan

    80%. Jika proses pembelajaran sudah tercapai tetapi hasil pelaksanaan pembelajaran

    belum tercapai maka peneliti masuk ke siklus II dan merevisi kelemahan yang ada

    pada siklus I. Jika hasil pelaksanaan pembelajaran sudah tercapai tetapi proses

    pembelajaran belum tercapai maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaiki

    kelemahan yang ada.

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    33

    DAFTAR PUSTAKA

    Aunurrahman, 2009.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

    Arifin.2001.Pengertian Hasil Belajar (Online)

    http://rahmanboyanese.wordpress.com/2012/04/04/pengertian-hasil-belajar

    Arifharnantaka.2012.Struktur dan fungsi bagian tumbuhan (Online)

    http://www.smartinyourhand.blogspot.com/2012/7bagian-bagian tumbuhan dan

    fungsinya.html

    Bybee.2006.Pembelajaran model learning cycle 5E (Online)

    penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-5e.html

    Bloom, dkk (Aunurrahman) 2009.Belajar dan pembelajaran. Bandung; Alfabeta

    Moleong, 2002.Penelitian Kualitatif.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

    Sanjaya W, 2011.Peneltian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Erlangga.

    Tim Penyusun.2013.Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Bireuen. FKIP

    Universitas Almuslim

    33

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    34

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI

    STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN

    DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELJARANLEARNING CYCLE5E DIKELAS IV SD

    NEGERI 9 PEUSANGAN

    SKRIPSI

    NISFI MIFTAHUL JANNAH

    1002090077

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ALMUSLIM

    BIREUEN

    2014

  • 5/20/2018 Proposal Miftahul Jannah Pgsd- Ediit 10-09-2014 (Baru) Print

    35

    Siklus belajar sains (Science Learning Cycle) menurut Martin merupakan salah satu

    metode pembelajaran sains yang konstruktivistik selain scientific eksperimental

    methods, Suchmans Inquiry dan Playful Science (Martin, 1977:303). Siklus belajar

    (learning cycle) mempunyai tahapan sebagai berikut: (1) kegiatan awal (eksplorasi)

    meliputi penggalian pengetahuan awal dan eksplorasi fenomena, (2) kegiatan inti

    (ekplanasi) meliputi perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data,

    pencatatan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan, (3) kegiatan pemantapan

    (ekspansi) meliputi penerapan konsep dan pemantapan konsep dan (4) evaluasi

    terhadap konsep-konsep dan penguasaan keterampilan proses. Pada LC 5 fase,

    ditambahkan tahap engagement sebelum exploration.Pada model ini, tahap concept

    introduction dan concept application masing-masing diistilahkan menjadi

    explaination dan elaboration.Karena itu LC 5 fase sering dijuluki LC 5E(Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation) (Lorsbach,

    2002). Siklus belajar (learning cycle) mempunyai tahapan sebagai berikut: (1)

    kegiatan awal (eksplorasi) meliputi penggalian pengetahuan awal dan eksplorasi

    fenomena, (2) kegiatan inti (ekplanasi) meliputi perumusan masalah, perumusan

    hipotesis, pengumpulan data, pencatatan data, analisis data, dan penarikan

    kesimpulan, (3) kegiatan pemantapan (ekspansi) meliputi penerapan konsep dan

    pemantapan konsep dan (4) evaluasi terhadap konsep-konsep dan penguasaan

    ketrampilan proses.