PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM …

14
PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320 PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa 1 , Yan Yan Sunarya 2 , Krishna Hutama 3 Abstract The concept of upcycle regeneration of a product is a creative activity to reuse products that are discarded, with the aim of becoming a sustainable and durable product. This research tries to study Natural House products by Andre Suryaman in Yogyakarta; it’s a retail that sells furniture products that use used bicycle components as the main ingredient. The research aims to identify whether Andre Suryaman's products have run the upcycle design regeneration concept. With qualitative research methods, the results of the analysis show that Andre Suryaman's products have fulfilled several points of the upcycle concept even though the results are not yet optimal, due to finishing factors that are not yet environmentally friendly. Keywords: design, product, upcycle, creativity Abstrak Konsep regenerasi suatu produk secara upcycle merupakan kegiatan kreatif penggunaan kembali barang bekas dalam mengurangi produk yang dibuang dengan tujuan menjadi produk yang berkelanjutan dan tahan lama. Penelitian ini mencoba mempelajari produk Natural House karya Andre Suryaman di Yogyakarta; yaitu produk furnitur yang menggunakan komponen sepeda bekas sebagai bahan utamanya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi apakah produk karya Andre Suryaman sudah menjalankan konsep regenerasi desain secara upcycle. Dengan penelitian metode kualitatif, hasil analisis menunjukkan bahwa produk karya Andre Suryaman sudah memenuhi beberapa poin dari konsep upcycle walaupun hasilnya belum maksimal, dikarenakan faktor finishing yang belum ramah lingkungan. Kata kunci: desain, produk, daur ulang, kreativitas 1 Mahasiswa Magister Desain Produk FSRD Universitas Trisakti, e-mail: [email protected] 2 Staf Pengajar Magister ITB – Magister Usakti, e-mail: [email protected] 3 Staf Pengajar Magister Usakti, e-mail: [email protected] 307

Transcript of PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM …

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE

Widasapta Sutapa1, Yan Yan Sunarya 2, Krishna Hutama 3

Abstract The concept of upcycle regeneration of a product is a creative activity to reuse products that are discarded, with the aim of becoming a sustainable and durable product. This research tries to study Natural House products by Andre Suryaman in Yogyakarta; it’s a retail that sells furniture products that use used bicycle components as the main ingredient. The research aims to identify whether Andre Suryaman's products have run the upcycle design regeneration concept. With qualitative research methods, the results of the analysis show that Andre Suryaman's products have fulfilled several points of the upcycle concept even though the results are not yet optimal, due to finishing factors that are not yet environmentally friendly. Keywords: design, product, upcycle, creativity Abstrak Konsep regenerasi suatu produk secara upcycle merupakan kegiatan kreatif penggunaan kembali barang bekas dalam mengurangi produk yang dibuang dengan tujuan menjadi produk yang berkelanjutan dan tahan lama. Penelitian ini mencoba mempelajari produk Natural House karya Andre Suryaman di Yogyakarta; yaitu produk furnitur yang menggunakan komponen sepeda bekas sebagai bahan utamanya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi apakah produk karya Andre Suryaman sudah menjalankan konsep regenerasi desain secara upcycle. Dengan penelitian metode kualitatif, hasil analisis menunjukkan bahwa produk karya Andre Suryaman sudah memenuhi beberapa poin dari konsep upcycle walaupun hasilnya belum maksimal, dikarenakan faktor finishing yang belum ramah lingkungan. Kata kunci: desain, produk, daur ulang, kreativitas

1 Mahasiswa Magister Desain Produk FSRD Universitas Trisakti, e-mail: [email protected] 2 Staf Pengajar Magister ITB – Magister Usakti, e-mail: [email protected] 3 Staf Pengajar Magister Usakti, e-mail: [email protected]

307

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Latar Belakang Masalah Beberapa waktu ke belakang ini beberapa desainer atau seniman dunia memperluas tren Save the Earth dengan kampanye reuse maupun recycle sampah sampai ke tanah air. Tindakan pengolahan kembali sampah dalam konsep recycle sudah umum ditemui, tetapi belum halnya dengan pemanfaatan kembali limbah produk atau material bekas seperti furnitur, komponen–komponen elektronik, komponen dari transportasi, botol kaca, plastik, besi dan material lain menjadi salah satu dari beberapa solusi kreatif mereka untuk menangulangi produk-produk manufaktur yang sifatnya tidak berkelanjutan melalui gerakan upcyling. Upcycling dapat didefinisikan sebagai menggunakan kembali suatu objek dengan cara yang baru, tanpa merendahkan material asli yang dibuatnya (Goldsmith, 2009). Berbeda dengan recycle atau daur ulang yang menghancurkan limbah produk lama untuk dijadikan produk baru, keunikan produk atau benda dari Upcycle ini tentunya tergantung dari kreatifitas pembuatnya. Bagan 1 menunjukan perbedaan antara proses mendaur ulang (recycle) dengan proses Upcycle, dapat dilihat perbedaan antara kedua proses dimulai dengan produksi bahan baku dan berakhir secara berbeda. Upcycling meminimalkan sampah dan limbah. Produk-produk tersebut dikenal sebagai ramah lingkungan karena prosesnya dapat diulangi, mengembalikan bahan ke bentuk aslinya, dan kembali sebagai sumber baru (Caine, 2010). Mengacu pada bagan 1, proses daur ulang hanya akan menunda limbah masuk ke TPA. Ini nantinya akan membebani alam kita dengan bahan limbah yang akan membebani bumi dan juga akan berkontribusi pada efek rumah kaca.

Gambar 1. Rantai pasokan perbedaan proses Upcycle & Recycle (Sumber: Ali & Khairuddin, 2013)

308

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Berdasarkan investigasi, upaya memanfaatkan barang bekas atau limbah bisa ditemui pada toko furnitur di Yogyakarta, yaitu Natural House. Natural House mempunyai produk furnitur serta dekorasi interior ruangan publik seperti hotel, restoran, dan perkantoran dengan memanfaatkan material komponen sepeda tua untuk bahan baku furniturnya. Produk furnitur Natural House sudah banyak diapresiasi oleh dalam dan luar negeri. Segala pameran domestik, mancanegara, maupun pemesanan hotel dan restoran ternama dalam negeri adalah klien Natural House. Selain alasan keunikan produk, pesan produk yang ditawarkan mempunyai nilai edukasi orang terhadap ramah lingkungan dengan wilayah sekitarnya, terutama yang berada di kota Yogyakarta. Melihat fenomena di dunia dengan tren Upcycled products yang akan terus eksis karena kegiatan pelestarian alam dari sampah produk pemakaian jangka pendek, serta melihat beberapa hasil kreasi Andre Suryaman menggunakan barang bekas menjadi furnitur, melalui pendekatan konsep Upcycle maka dirumuskan pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana produk karya Andre Suryaman di Natural House dapat

diidentifikasikan sebagai produk Upcycle? Dengan adanya penelitian ini maka kita dapat mengidentifikasi produk karya Andre Suryaman di Natural House adalah produk Upcycle. Hasil penelitian ini tentunya bermanfaat sebagai referensi dalam mendesain furnitur dengan material alternatif atau material bekas apapun materialnya. Istilah upcycling pertama kali diperkenalkan pada 1994 oleh Reiner Pilz, baru beberapa tahun kemudian pada tahun 1999, dibukukan oleh Gunter Pauli dan Johannes F. Hartkemeyer berjudul 'Upcycling'. Menurut Pilz (1994) mempertimbangkan upcycling terhadap suatu objek usang sebagai menjaga bentuk aslinya semaksimal mungkin dan menambahkan nilai lebih. William McDonough dan Michael Braungart (2002) mengklarifikasi konsep upcycling yang pada dasarnya adalah "penggunaan kembali" dalam "mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang" produk yang dibuang. Berdasarkan penelitian Ali dan Khairuddin (2013) tentang konsep upcycling terhadap perikehidupan manusia dan lingkungannya serta yang melingkupinya, keuntungan ber-upcycle di antaranya:

a. Keberlanjutan (Sustainability)

309

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki unsur kebaruan, yang mempunyai efek jangka panjang minimal memperhatikan lingkungan. Dimana fungsi dari objek sebelumnya seperti limbah kayu, logam, kertas bekas, furnitur lama, kaleng, botol dan lain-lain, dirubah menjadi sebuah produk berfungsi baru yang kreatif dengan mempertahankan bentuk aslinya secara berkelanjutan atau dimanipulasikan dan dikombinasikan dengan objek yang lain.

b. Ramah Lingkungan (Environmental Wise) Biasanya bersifat ramah lingkungan ketika prosesnya dapat direpetisi, dengan tujuan pengembalian material ke bentuk dasarnya yang hasil akhirnya menjadi sumber baru proses selanjutnya. Oleh sebab itu desainer harus kreatif, sehingga bisa membuat suatu produk buangan yang dapat difungsikan kembali menjadi produk dengan fungsi yang lain.

c. Pendekatan Kreatif (Creative Approach) Upcycling dapat menjadi cara bagi seseorang untuk lebih kreatif dalam membantu menjaga bumi. Keindahan dari pendekatan ini adalah bahwa seseorang masih dapat mempertahankan nilai sentimental dari produk yang digunakan tanpa memikirkan untuk membuang, seseorang dapat menciptakannya menjadi sesuatu yang baru dengan nilai estetika yang lebih tinggi. Bentuk dan material dasar dimanipulasi menjadi produk baru di mana ia memenuhi persyaratan dan kebutuhan fungsi baru dan area ruang. Kebutuhan metode eksperimen atau coba-coba akan membuat dan memproduksi tidak hanya furnitur kreatif baru, tetapi juga eksklusif.

Natural House Yogyakarta Di Indonesia sendiri metode menggunakan kembali barang bekas menjadi suatu produk sudah diterapkan oleh banyak seniman maupun desainer salah satunya ada di Yogyakarta oleh perusahaan Natural House. Natural House adalah sebuah perusahaan di bidang industri kreatif milik Andre Suryaman berdiri pada tahun 1997, dengan spesialisasi memanfaatkan barang bekas komponen sepeda yang ada di sekitar Yogyakarta untuk dijadikan furnitur.

310

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Beberapa furnitur Natural House karya Andre Suryaman telah menjadi top seller di pameran international dan banyak pemesanan yang khususnya 80% datang dari pasar luar negeri dan 20% dari pasar lokal. Secara garis besar produk Natural House dibagi menjadi 2 kelompok yaitu karya yang bersifat dekorasi ruangan dan furnitur interior. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mempelajari data pustaka dan website, kemudian diserasikan dengan data lapangan berupa wawancara, observasi ke lokasi yang didokumentasikan agar memudahkan meneliti produk karya Andre Suryaman untuk diidentifikasi sebagai produk upcycle seperti penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ali dan Khairuddin (2013) yang akan disamakan secara konsep dengan furnitur karya Andre Suryaman di antaranya adalah upcyle harus:

(1) Keberlanjutan, (2) Keberlingkungan (environmental wise), (3) Mempunyai pendekatan kreatif.

Penelitian ini dibatasi dengan fokus pada beberapa furnitur sudah dipilih berdasarkan data internet yang ada. Pertimbangannya adalah beberapa produk tersebut banyak diikutkan dalam pameran dan pesanan arsitek atau desainer untuk restoran, café, maupun hotel. Dari data website, untuk pasar domestik hanya menerima jumlah yang besar tapi hanya pengerjaan project saja, jadi berdasarkan banyaknya kuantitas, beda dengan pemesanan dari luar negeri.

Tabel 1: Produk yang menjadi objek penelitian

(Sumber: www.naturalhouseindonesia.com, 2019)

Kursi sangkar Meja dan kursi taman sepeda Onthel

Kursi Stang sepeda

Partisi ruangan sepeda

311

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Lokasi penelitian ada beberapa tempat. Untuk Natural House adalah workshop dan showroom yang terletak di Desa Wisata Kasongan, Sentanan RT 05, Bangunjiwo, Kasihan Bantul, Yogyakarta Indonesia. Sementara untuk restoran berada di Bandung, dan Hotel di Jakarta. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 April 2019 sampai dengan 20 April 2019 untuk penelitian di wilayah Natural House Yogyakarta. Sedangkan untuk pengamatan restoran dan hotel di Jakarta dan Bandung pada bulan Agustus 2019. Dari empat produk yang akan diteliti akan dianalisis sesuai kebutuhan untuk mengidentifikasi produk Andre sebagai produk Upcycle. pada konsep Upcycle produk bekas yang sudah dimanfaatkan kembali harus memiliki kegiatan keberlanjutan yang mempunyai unsur kebaruan, mempunyai efek jangka panjang pada lingkungan. Objek sebelumnya dirubah dengan cara kreatif dengan mengkombinasikan objek lainnya. Lebih baiknya lagi jika objek lainnya juga produk bekas. Kedua adalah produk Upcycle biasanya ramah lingkungan, karena prosesnya dapat diulang lagi, produk tersebut bisa dibongkar dan bisa dijadikan material bentuk dasar yang bisa dikreasikan menjadi produk lainnya lagi. Ketiga kegiatan Upcycle merupakan pendekatan kreatif untuk menjaga kelangsungan lingkungan alam. Keindahannya bisa memepertahankan bentuk aslinya merupakan nilai yang sentimental dari produk bekas, daripada langsung dibuang untuk dihancurkan begitu saja. Kursi Sangkar Burung

Gambar 2. Spesifikasi material Sangkar Burung

(Sumber: Sutapa, 2019)

312

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Dari gambar 2 akan dibahas bagian-bagian apa saja yang ada di kursi Sangkar Burung ini.

Tabel 2: Penguraian Material Produk Sangkar Burung

(Sumber: Sutapa, 2019)

Bagian Funitur

Sumber material

Material Jenis Finishing

Sifat Finishing

Kepala

Material baru

- - -

Material bekas

Pengait Sangkar Burung cat dan thinner, termasuk cat epoxy, cat hitam, dan cat coating

Tidak ramah

lingkungan

Velg sepeda anak

Sandaran

Material baru

besi beton 6 mm

pipa hollow ½ inch dengan ketebalan 1,8

mm Material

Bekas velg sepeda D= 62 cm

Dudukan Material Baru

Busa 10 cm - -

Upholstery - -

Material Lama

velg sepeda D= 62 cm cat dan thinner,

termasuk cat epoxy, cat

hitam, dan cat coating

Tidak ramah

lingkungan

Kaki Material Baru

pipa hollow ½ inch dengan ketebalan 1,8

mm Material

Bekas velg sepeda D= 62 cm

Analisis Kursi Sangkar Burung terhadap konsep Upcycle

a. Keberlanjutan (Sustainability) Bahan limbah velg, roda sepeda dan pengait burung diciptakan menjadi produk yang memiliki unsur kebaruan yaitu sebuah kursi dengan memanipulasi limbah sepeda (velg dan roda) serta Sangkar Burung menjadi bagian dari komponen produk kursi. Kursi juga diperkuat oleh struktur pipa hollow ½ inch dengan ketebalan 1,8 mm agar dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

313

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

b. Kearifan Keberlingkungan (Environmental Wise) Produk Upcycle Produk kursi ini memiliki Environmental Wise karena beberapa bagiannya yang berasal dari barang bekas (roda sepeda dan pengait Sangkar Burung) ketika akan dibuang dapat digunakan kembali karena memiliki bentuk dasar dan fungsi yang tidak berubah.

c. Pendekatan Kreatif (Creative Approach) Pendekatan kreatif dalam konteks Upcycle yang dilakukan oleh desainer adalah dengan menghadirkan nilai emosional produk terutama bagi para pencinta burung, sehingga value dari produk bekas sebelumnya menjadi lebih tinggi dan berharga. Selain itu pesan yang ingin disampaikan oleh desainer tentang kedekatannya dengan burung juga bisa diekspresikan melalui produk ini, sehingga selain fungsinya sebagai furnitur terkandung juga cerita yang ingin disampaikan ke publik.

Meja Gowes

Gambar 3. Spesifikasi Meja Gowes

(Sumber: Sutapa, 2019)

314

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Tabel 3: Penguraian Material Produk Meja Gowes (Sumber: Sutapa, 2019)

Bagian Funitur

Sumber material

Material Jenis Finishing

Sifat Finishing

Meja

Material baru

- - -

Material bekas

Kayu Jati water based coating

ramah lingkungan

Kursi

Material baru

- - -

Material Bekas

Kayu Jati water based coating

ramah lingkungan

Penyangga

Material baru

hollow 4x4 dan 2x4

Cat duco Tidak ramah lingkungan

Material bekas

Sepeda jawa Cat duco Tidak ramah lingkungan

Analisis Meja Gowes Terhadap Konsep Upcycle

a. Keberlanjutan (Sustainability) Barang bekas berupa papan kayu jati dan sepeda Jawa merupakan pemanfaatan kembali limbah di lingkungan sekitarnya yang di transformasi dengan memanipulasinya dengan tambahan material baru menjadi bentuk dan fungsi baru yaitu Meja dan Kursi Taman Sepeda Onthel.

b. Kearifan Keberlingkungan (Environmental Wise) Produk Upcycle Ketika produk meja kursi ini telah menjadi sampah, bentuk dasar material bekas papan jati dan sepeda Jawa ini dapat kembali ke bentuk asalnya secara utuh (yaitu papan dan sepeda) sehingga dapat kembali menjadi bahan dasar produk lain tanpa butuh energi yang besar untuk pengolahannya.

c. Pendekatan Kreatif (Creative Approach) Pendekatan kreatif yang dilakukukan oleh desainer adalah dengan memberikan unsur emosional pada furnitur dengan mengingatkan kembali penggunanya/penikmatnya pada era tempo dulu ketika sepeda ini berjaya.

315

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Kursi Bar Sepeda

Gambar 4. Spesifikasi Kursi Bar Sepeda

(Sumber: www.naturalhouseindonesia.com, 2019)

Tabel 4: Penguraian Material Produk Kursi Bar Sepeda (Sumber: Sutapa, 2019)

Bagian Produk

Sumber Material

Material Jenis Finishing

Sifat Finishing

sandaran Material baru Pipa besi 10mm fin. cat

Cat besi

Tidak Ramah Lingkungan

Pipa besi 24mm fin. cat

Material Bekas Stang sepeda tua daur Gir rantai sepeda

Dudukan Material baru - - - Material Bekas Kayu jati water based

coating Ramah lingkungan

Velg sepeda uk. 300mm

Cat besi Tidak ramah lingkungan

Kaki Material baru Karet Kaki - - Pipa besi D=24mm Cat besi Tidak Ramah

Lingkungan

Material Bekas

Velg Sepeda D = 420mm

Cat besi

316

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Analisis Kursi Bar Sepeda Terhadap Konsep Upcycle a. Keberlanjutan (Sustainability)

Bentuk material bekas komponen sepeda Jawa (Stang, gear, dan roda) dimanipulasi dengan penambahan material baru seperti pipa besi menjadi kursi bar sepeda sehingga memiliki unsur kebaruan menjadi sebuah kursi bar.

b. Kearifan Keberlingkungan (Environmental Wise) Produk Upcycle Komponen sepeda Jawa yang merupakan sampah di lingkungan sekitar desainer mampu dirubah menjadi sebuah kursi sehingga mampu mengurangi permasalah sampah. Bila pada akhirnya kursi bar ini menjadi sampah pun komponen Stang, gear ataupun roda sebagai bentuk dasarnya dapat digunakan kembali ke fungsi asalnya atau beralih ke bentuk lain.

c. Pendekatan Kreatif (Creative Approach) Barang bekas sepeda Jawa ini mampu diubah oleh desainer menjadi produk yang memiliki nilai estetik yang lebih tinggi dan memiliki nilai yang lebih berharga dengan mengangkat sisi emosional penikmatnya ke masa lalu.

Partisi Velg Sepeda

Gambar 5. Material Partisi Velg Sepeda

(Sumber: Sutapa, 2019)

317

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Tabel 5: Penguraian Material Produk Partisi Velg Sepeda (Sumber: Sutapa, 2019)

Bagian Produk

Sumber material

material Jenis Finishing

Sifat Finishing

Partisi

Material baru

Pipa hollow 2x4 Cat besi Tidak ramah lingkungan

Material bekas

Velg sepeda dengan diameter 24cm, 30cm, 32cm, 52cm, 58cm, 60cm, 62cm

Analisis Partisi Velg Sepeda Terhadap Konsep Upcycle

a. Keberlanjutan (Sustainability) Material bekas velg sepeda dari limbah sepeda ini dimanipulasi menjadi bentuk baru yaitu partisi/pagar ruangan sehingga selain dapat mengurangi limbah sepeda, produk ini juga memiliki unsur kebaruan karena perubahan fungsinya dari sampah menjadi produk interior.

b. Kearifan Keberlingkungan (Environmental Wise) Produk Upcycle Konsep Environmental wise dalam sampel produk ini dapat dilihat dari penggunaan material bekas yang mengurangi sampah di lingkungan sekitar dan apabila dikemudian hari produk ini tidak digunakan material velg sepeda dapat dikembalikan ke bentuk dasarnya dan dapat digunakan kembali sesuai fungsi asalnya atau bentuk baru lainnya tanpa mengeluarkan banyak energi dalam pemprosesannya.

c. Pendekatan Kreatif (Creative Approach) Pendekatan kreatif desainer dalam produk partisi ini selain memanfaatkan material bekas berupa roda sepeda, juga memunculkan nilai emosional apresiatornya dalam berbagai bentuk. Dari sampah yang tidak berguna desainer dapat merubah roda sepeda menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

318

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama

Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Tabel 6: Hubungan Sample Produk Andre Suryaman Konsep Upcycle (Sumber: Sutapa, 2019)

Konsep Upcycle

Kursi Sangkar Burung

Meja kursi sepeda

Kursi bar sepeda

Partisi velg sepeda

Sustainability V V V V

Environtmental wise

V V V V

Creative Approach V V V V

Berdasarkan tabel 6 maka dapat disimpulkan bahwa produk Andre dari ke empat sampel-nya memenuhi semua konsep Upcycle (Ali dan Khairudin, 2013) Simpulan Empat produk Natural House karya Andre Suryaman teridentifikasi sebagai produk Upcycle secara proses konsep Upcycle menurut penelitian Ali dan Khairuddin, yaitu dapat dilihat dari penggunaan material bekas berupa sepeda dan kayu jati dengan dikombinasi dengan material umum yang dijual di toko bangunan seperti besi bulat, besi hollow, maupun busa kursi yang dilapisi kain pelapis upholstery. melalui kreatifitas Andre Suryaman barang bekas dapat bertransformasi menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih sehingga mampu mengangkat nilai jual. Dari sisi environmental wise sudah bisa memanfaatkan kaleng-kaleng cat bekas sisa proses finishing menjadi bahan dasar produk yang lain. Untuk produk lainnya hanya menggunakan beberapa komponen dari sepeda saja. Secara keseluruhan produk apabila produksi besar digunakan kembali, begitu juga nantinya semua produk ini, bertahan lama karena penggunaan besi bulat dan hollow yang dikombinasikan sudah masuk dalam perhitungan kekuatan produk yang bisa dipakai lama, dan apabila suatu saat mau dibongkar kembali produk ini bisa dijadikan produk lain lagi atau kembali menjadi bahan dasarnya lagi. sayangnya hanya pada tahap finishing akhir yaitu masih menggunakan cat besi yang tidak ramah lingkungan, tetapi untuk finishing kayu sudah mulai menggunakan yang ramah lingkungan. Hanya saja baiknya semua kaleng-kaleng cat bekas finishing bisa dikreasikan kembali menjadi produk yang lainnya.

319

PRODUK KARYA ANDRE SURYAMAN DI YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UPCYCLE Widasapta Sutapa, Yan Yan Sunarya, Krishna Hutama Jurnal Seni & Reka Rancang Volume 1, No.2, April 2019, pp 307-320

Referensi Ali, Nawwar Shuriah dan Khairuddin, Nuur Farhana dan Abidin, Shahriman

Zainal. 2013. Upcycling: Re- Use and Recreate Functional Interior Space Using Waste Material, Paper on International Conference On Engineering and Product Design Education 5 & 6 September 2013, Dublin Institute of Technology. Dublin, Ireland.

Braungart, M and McDonough,W. 2002. Cradle to Cradle. Remaking the Way We Make Things. United States: Vintage.

Kay, T. 1994. Salvo in Germany-Reiner Pilz. SalvoNEWS (99). Hlm 11-14. Website Caine, T. Recycling vs. Upcycling: What is the difference?

http://progressivetimes.wordpress.com/2010/02/17/recycling-vs-upcycling-what-is-the-difference/

Goldsmith, B. 2009. Trash of treasure? Upcycling becomes growing green trend. http://www.reuters.com/article/2009/09/30/us-trends-upcycling-life- idUSTRE58T3HX20090930

320