Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

download Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

of 107

description

smga bermanfaat

Transcript of Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    1/107

    ISSUED - 4/17/2004 11

    T r a i n i n g Ce n t e r

    MODULKONSEP DASAR KABEL SERAT OPTIK

    qq KONSEP PERAMBATANKONSEP PERAMBATAN CAHAYACAHAYA

    qq JENIS SERAT OPTIKJENIS SERAT OPTIK

    qq STRUKTUR SERAT OPTIKSTRUKTUR SERAT OPTIK

    qq JENIS, KODE WARNA DAN PENANDAAN KABEL OPTIKJENIS, KODE WARNA DAN PENANDAAN KABEL OPTIK

    q KARAKTERISTIK SERAT OPTIK

    qq FUNGSI ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIKFUNGSI ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    2/107

    ISSUED - 4/17/2004 22

    T r a i n i n g Ce n t e r

    KONSEP PERAMBATAN CAHAYAKONSEP PERAMBATAN CAHAYA

    Tujuan : Siswa dapat memahami prinsip pemantulan dan

    pembiasan cahaya.

    Siswa dapat memahami perambatan cahayadalam serat optik.

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    3/107

    ISSUED - 4/17/2004 33

    T r a i n i n g Ce n t e r

    BESARAN BESARAN PENTING

    = Panjang gelombang = wave length, T = Perioda.

    c = Kecepatan cahaya dalam ruang bebas / hampa = 300.000 km/dt.

    = T x c atau = c/f di mana T = 1/f

    NOTASI - NOTASI

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    4/107

    ISSUED - 4/17/2004 44

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Refractive Index (Indeks bias)

    Bila gelombang cahaya merambat melalui material, tidak dalamvacuum, maka kecepatannya lebih kecil dibandingkan dalam vacuum.

    V = c/n, atau n = c/V

    Di mana :n1= Refractive index atau indeks bias.

    V = Kecepatan rambat cahaya dalam material.

    Cahaya merambat dalam suatu medium dengan tiga cara :

    Merambat lurus. Dibiaskan. Dipantulkan.

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    5/107

    ISSUED - 4/17/2004 55

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Contoh Pemantulan Penuh.

    Kalau kita berada di bawah air, permukaan air kadang kala kelihatan bersinar sepertisuatu cermin, dan benda yang ada di atas permukaan air tidak dapat dilihat. Hal ini

    karena adanya pemantulan penuh.

    Gambar 1 : Ilustrasi Perambatan Cahaya

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    6/107

    ISSUED - 4/17/2004 66

    T r a i n i n g Ce n t e r

    sudutrefleksi

    Sudutdatang

    cermin

    REFLEKSI

    udara

    air

    cahaya

    cahaya

    cahaya dibelokkanpada permukaan air

    REFRAKSI

    r

    i

    PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    7/107

    ISSUED - 4/17/2004 77

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Garisnormal

    i1

    i3 i2

    r3 = 90 0r2r1

    i4r4

    i1

    i2

    i3

    i4

    < r3 = 90 0 ; i3= Sudut kritis

    < r2

    < r1

    = r4

    HUKUM Snell

    n1 Sin i= n2 Sin r

    n1 [air]

    n2 [ udara]

    n1> n

    2

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    8/107

    ISSUED - 4/17/2004 88

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Hukum Refleksi (pemantulan) menyatakan : 1 = 2

    Bila 1 = 90, maka 2 = 90, berarti cahaya yang direfleksikan segaris

    dengan cahaya datang.

    Hubungan 1 dengan 2 dapat dinyatakan dengan hukum Snellius:

    n2 Sin 1 = n2 Sin 2 atau Sin 1/ 2 = Sin 2 / 1.

    Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih besar (padat)

    ke materi dengan indeks bias lebih kecil (tipis) maka akan bergerakmenjauhi sumbu tegak lurus (garis normal). Sudut datang lebih kecil

    daripada sudut bias.

    Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih kecil (tipis) ke

    materi dengan indeks bias lebih besar (padat) maka akan bergerak

    mendekati sumbu tegak lurus (garis normal). Sudut datang lebih besardaripada sudut bias.

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    9/107ISSUED - 4/17/2004 99

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Gambar 2.a : Pemantulan dan pembiasan cahaya

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    10/107ISSUED - 4/17/2004 1010

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Gambar 2.b : Pemantulan dan pembiasan cahaya

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    11/107ISSUED - 4/17/2004 1111

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Besar dari cahaya yang direflesikan tergantung dari sudutdatang.

    Dengan mengatur1, maka akan diperoleh 2 = 90.Jika 2 = 90, maka cahya yang direfraksikan tidak berjalanmelalui material kedua (n2), tetapi merambat melalui

    permukaan (batas n1 dan n2).

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    12/107ISSUED - 4/17/2004 1212

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Sin 1 n2=

    Sin 2 n1

    Jika : 2 = 90 Sin 2 = 1, sehingga : Sin 1 = n2 / n1.

    Jika cahaya merambat dengan sudut datang (1) dan sudut bias (

    2) sebesar

    90, maka1 disebut sudut kritis (c).

    Sehingga :

    Sin c = n2 / n1 atau Sin-1 (n2 / n1).

    Dalam keadaan ini :

    Tidak ada cahaya yang direfraksikan bila1 c.

    Cahaya datang direflesikan saat sudut datang lebih besar dari c.

    Kondisi ini disebut sebagai Total Internal Reflection, yang dapat

    terjadi hanya saat cahaya bergerak dari material dengan n lebih besar

    ke material dengan n lebih kecil.

    Dengan memperhatikan rumus :

    T i i C

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    13/107ISSUED - 4/17/2004 1313

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Bila cahaya memasuki salah satu ujung serat optik, Sebagian besarcahaya terkurung didalam fiber dan akan dituntun ke ujung jauh.

    Serat optik disebut sebagai penuntun cahaya (light guide)

    Cahaya tetap berada dalam serat karena dipantulkan secara total olehpermukaan sebelah dalam serat.

    Pantulan dalam total (Total Internal Reflection) dapat terjadi bila

    dipenuhi dua hal :1. Indek bias inti (n1) lebih besar dari cladding (n2)

    2. Sudut masuk cahaya harus lebih besar dari sudut kritis.

    Gambar 3 : Fenomena Sudut Kritis di dalam serat optik

    T i i C t

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    14/107ISSUED - 4/17/2004 1414

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Bila cahaya lewat dari daerah indkes bias lebih rendah n0 ke indeks bias lebih

    tinggi n1 (cahaya memasuki ujung serat) dengan sudut masuk0, dimana0 lebihkecil dari sudut Kritis

    c, sinar akan masuk / dibiaskan ke dalam daerah dengan

    indeks bias yang lebih tinggi, dengan sudut keluar1 yang lebih kecil dari0.Bila 0 > c maka terjadilah pantulan.

    Gambar 4 : Pembiasan pada suatu interface

    T i i C t

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    15/107ISSUED - 4/17/2004 1515

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Hukum Snellius :

    no Sin 0 = n1 Sin 1n0 = 1

    0 = Sudut masuk luarSinar memasuki inti pada

    titik A dengan sudut bias 1,

    dipantulkan pada titikdengan sudut

    ABC

    1 = 90 -

    T i i C t

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    16/107ISSUED - 4/17/2004 1616

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Sin 1

    = Sin (90 - ) = Cos

    n1Sin

    0= Cos

    n2Bila cahaya masuk dengan sudut sedemikian sehingga sudut masuk dalam

    lebih kecil dari sudut kritis c, maka cahaya akan merambat keujung jauh.

    Bila > c

    maka cahaya yang masuk fiber dibiaskan keluar dan hilang.

    Ni lai maksimum kr itis untuk sudut masuk luar0adalah :

    1

    2

    2

    2

    1

    n

    n-ncCos =

    Ni lai maksimum dari sudut luar, untuk mana cahaya akan merambat didalam serat :

    Sudut ini dinamakan sudut penerimaan atau setengah sudut kerucut penerimaan.

    =

    0

    2

    2

    2

    11-

    )(0n

    n-nSinmaks

    Teorema Pythagoras yang menghubungkan cosc dengan sin c :

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    17/107ISSUED - 4/17/2004 1717

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Setiap cahaya yang diarahkan ke ujung serat di dalam kerucut akanditerima dan diteruskan ke ujung jauh.

    Dengan memutar sudut penerimaan didapat kerucut penerimaan.

    Kerucut penerimaan yang diperoleh dengan memutar sudu t

    penerimaan terhadap sumbu serat

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    18/107ISSUED - 4/17/2004 1818

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Kerucut penerimaan disebut sebagai celah numerik (NumericalAperture = NA)

    Jika n0 = 1, maka :

    0

    2

    2

    2

    1(maks)c

    n

    n-nSinNA ==

    2

    2

    2

    1(maks)c n-nSinNA ==

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    19/107ISSUED - 4/17/2004 1919

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Core [n1]

    Clading [n2]

    ArcSin.N

    A

    0

    2

    2

    2

    1

    n

    nnNA

    =

    NA= Numerical Aparturen1 = Indeks bias core

    n2 = Indeks bias cladding

    n0 = Indeks bias pelepasan

    Merambat

    lurus

    Dipantulkan

    Dibiaskan

    Kerucut penerimaan = arc Sin NA

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    20/107ISSUED - 4/17/2004 2020

    T r a i n i n g Ce n t e r

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    21/107ISSUED - 4/17/2004 2121

    T r a i n i n g Ce n t e r

    JENIS SERAT OPTIK:JENIS SERAT OPTIK:

    < Step index multimode

    < Graded index multimode

    < Step index singlemode

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    22/107ISSUED - 4/17/2004 2222

    T r a i n i n g Ce n t e r

    ModeMode PerambatanPerambatan CahayaCahaya ::

    Cahaya dapat merambat dalam serat optik melalui sejumlah lintasanyang berbeda.

    Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode dari suatu serat

    optik.

    Ukuran diameter core menentukan jumlah mode yang ada dalam suatu

    serat optik.

    Serat optik yang memiliki lebih dari satu mode disebut serat optik

    multimode.

    Serat optik yang hanya satu mode saja disebut serat optik single mode,

    serat optik single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    23/107ISSUED - 4/17/2004 2323

    T r a i n i n g Ce n t e r

    coatingcladding

    core

    3

    2 1

    Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami refleksi/refraksi

    Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar

    dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan.

    Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena

    memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis

    1

    2

    3

    PrinsipPrinsip perambatanperambatan cahayacahaya dalamdalam seratserat optikoptik

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    24/107ISSUED - 4/17/2004 2424

    T r a i n i n g Ce n t e r

    n2 n1

    Profil

    indeks bias

    50 m 125 m

    Indeks bias core konstan.

    Ukuran core besar (50m) dan dilapisi cladding yang sangat tipis.

    Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar. terjadi dispersi.

    Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate

    rendah.

    Step Index MultimodeStep Index Multimode

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    25/107ISSUED - 4/17/2004 2525

    T r a i n i n g Ce n t e r

    50 m 125 m

    profil index bias

    A Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang

    berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core danberangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding,

    A Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehiggarambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat,

    A Dispersi minimum,

    A Harganya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya

    lebih sulit.

    SeratSerat optikoptikgrade index multimodegrade index multimode

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    26/107ISSUED - 4/17/2004 2626

    T r a i n i n g Ce n t e r

    PROPAGASI CAHAYA

    MULTI MODE GRADED INDEX

    Masing-masing kecepatan berbeda tetapi sampainya bareng

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    27/107ISSUED - 4/17/2004 2727

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Serat optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecildibandingkan ukuran claddingnya.

    Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengansumbu serat optik.

    Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.

    9 m 125 m

    profil

    indeks bias

    SeratSerat optikoptikstep index single modestep index single mode

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    28/107ISSUED - 4/17/2004 2828

    g

    SINGLE MODE

    INPUT PULSE

    (LASER)

    CORE

    OUTPUT

    PULSE

    Serat Optik jenis Single Mode

    LIGHT

    SOURCE CLADDING

    RambatanRambatan pulsapulsa padapada seratserat optikoptik

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    29/107ISSUED - 4/17/2004 2929

    g

    STRUKTUR SERAT OPTIKSTRUKTUR SERAT OPTIK

    TUJUAN :Siswa dapat memahami :

    Konstruksi Serat Optik.

    Macam-macam Serat Optik.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    30/107ISSUED - 4/17/2004 3030

    g

    Susunan Serat OptikSusunan Serat Optik

    coatingcladding

    core

    Gambar 1: Struktur Dasar

    Serat Optik

    Core ( in t i ) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambatdari satu ujung ke ujung lainnya.

    Cladd ing ( lap isan) : berfungsi sebagai cermin, yaknimemantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.

    Coa t ing ( jake t ): berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagaipengkodean warna.

    Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias

    Cladding (Nc > Nd)

    Struktur Dasar Serat OptikStruktur Dasar Serat OptikCore (I nti)

    Cladding (lapisan)

    Coating (jaket)

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    31/107ISSUED - 4/17/2004 3131

    g

    CoreCore

    Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya

    sebenarnya terjadi pada bagian ini.

    Memiliki diameter 10 mm ~ 50 mm. ukuran core sangat mempengaruhikarakteristik serat optik.

    CladdingCladding Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core Merupakan selubung dari core

    Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi

    perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).

    CoatingCoating Terbuat dari bahan plastik. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan.

    KETERANGAN :

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    32/107ISSUED - 4/17/2004 3232

    Macam Serat Optik menurut susunannya :

    a. Single coreb. Ribbon

    Single Core Ribbon

    coatingcladding

    core

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    33/107

    ISSUED - 4/17/2004 3333

    KeuntunganKeuntungan SeratSerat OptikOptik::

    Band width lebar.

    Informasi yang dikirim dalam satu saat lebih banyak.

    Redaman kecil.

    Jarak jangkau pengiriman tanpa repeater lebih jauh.

    Kebal terhadap induksi.

    Tidak terpengaruh oleh kilat, transmisi radio.

    Keamanan rahasia informasi lebih baik.

    Penyadapan informasi dengan induksi atau hubungan sederhana tidak

    dapat dilakukan.

    Aman dari bahaya listrik.

    Tidak ada bahaya sengatan listrik, kebocoran ke tanah / ground atau

    hubung singkat. Penambahan kanal / kapasitas terpasan lebih mudah

    Tidak ada cakap silang (Crosstalk).

    Tidak berkarat.

    Lebih ekonomis.

    Tahan temperatur tinggi.

    Konsumsi daya rendah.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    34/107

    ISSUED - 4/17/2004 3434

    KerugianKerugian SeratSerat OptikOptik::

    Tidak menyalurkan energi listrik, sehingga diperlukan catuan listrik dariluar untuk mencatu sistem repeater, transmistter & receiver.

    Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica,

    memerlukan penanganan yang lebih hati-hati.

    Perangkat terminasi lebih mahal.

    Perbaikan lebih sulit

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    35/107

    ISSUED - 4/17/2004 3535

    JENIS, KODE WARNA DANJENIS, KODE WARNA DANPENANDAAN KABEL OPTIKPENANDAAN KABEL OPTIK

    TUJUAN :Siswa dapat memahami :

    Jenis Kabel Optik

    Spesifikasi Kabel optik

    Kode warna Serat

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    36/107

    ISSUED - 4/17/2004 3636

    KABEL SERAT OPTIK

    Berbeda dengan kabel metalik, kabel serat optik ukurannya kecil, + 3 cm,

    dan lebih ringan sehingga instalasi kabel serat optik dapat dilakukanmelalui beberapa span secara sekaligus. Panjang kabel serat optik dalam

    satu haspel biasanya mencapai 2 s/d 4 km.

    Pada saat ini, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas kabel tembaga,

    maka pembangunan junction menggunakan kabel serat optik jenis singlemode.

    Ada dua jenis kabel optik, yaitu :

    1. PIPA LONGGAR (Loose Tube).

    Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar (loose tube) yangterbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly.

    Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai kapasitas 8 loosetube, di mana setiap loose tube berisi 12 serat optik.

    2. ALUR (Slot)

    Serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang

    terbuat dari bahan PE (Polyethyiene). Pada saat di Jepang telah

    dibuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1.000 serat dan 3.000 serat.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    37/107

    ISSUED - 4/17/2004 3737

    Diameter dan berat kabel optik jenis slot ( di Jepang) :

    Cable typeCable type Diameter (mm)Diameter (mm) Weight (kg)Weight (kg)

    400-fiber cable 24 (25) 0.57 (0.65)

    600-fiber cable 24 (25) 0.57 (0.65)

    800-fiber cable 30 (31) 0.85 (1.02)1.000-fiber cable 30 (31) 0.85 (1.02)

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    38/107

    ISSUED - 4/17/2004 3838

    Penampang Kabel Optik JenisPenampang Kabel Optik Jenis Loose TubeLoose Tube

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    39/107

    ISSUED - 4/17/2004 3939

    Penampang Kabel Optik JenisPenampang Kabel Optik Jenis SlotSlot

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    40/107

    ISSUED - 4/17/2004 4040

    Sesuai dengan konstruksinya kabel optik terdiri dari :

    a. Kabel duct

    b. Kabel tanah

    c. Kabel atas tanah

    d. Kabel rumah

    KONSTRUKSI KABEL OPTIKKONSTRUKSI KABEL OPTIK

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    41/107

    ISSUED - 4/17/2004 4141

    Konstruksi Dasar Kabel Optik Duct

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    42/107

    ISSUED - 4/17/2004 4242

    Konstruksi Dasar Kabel Optik Bawah TanahKonstruksi Dasar Kabel Optik Bawah Tanah

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    43/107

    ISSUED - 4/17/2004 4343Konstruksi dasar Kabel Optik AtasKonstruksi dasar Kabel Optik Atas

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    44/107

    ISSUED - 4/17/2004 4444

    Konstruksi Dasar Kabel RumahKonstruksi Dasar Kabel Rumah (2s/d6 fiber)(2s/d6 fiber)

    SINGLE FIBRE DESIGN

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    45/107

    ISSUED - 4/17/2004 4545

    Konstruksi Dasar Kabel RumahKonstruksi Dasar Kabel Rumah (8 s/d 12 fiber)(8 s/d 12 fiber)

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    46/107

    ISSUED - 4/17/2004 4646

    Fungsi dan bagian-bagian kabel optik jenis loose tube :

    a. Loose tube, berbentuk tabung longgar yang terbuat dari bahan PBTP(Polybuty leneterepthalete) yang berisi thixotropic gel dan serat optik

    ditempatkan didalamnya.

    Konstruksi loose tube yang berbentuk longgar tersebut mempunyai tujuan

    agar serat optik dapat bebas bergerak, tidak langsung mengalami tekanan

    atau gesekan yang dapat merusak serat pada saat instalasi kabel optik.

    Thixotropic gel adalah bahan semacam jelly yang berfungsi melindungi

    serat dari pengaruh mekanis dan juga untuk menahan air.

    Sebuah loose tube dapat bersisi 2 sampai dengan 12 serat optik. Sebuah

    kabel optik dapat bersisi 6 sampai dengan 8 loose tube.

    b. HDPE Sheath atau High Density Polyethylene Sheath yaitu bahan sejenis

    polyethylene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik berfungsisebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanispada saat instalasi.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    47/107

    ISSUED - 4/17/2004 4747

    c. Alumunium tape atau lapisan alumunium ditempatkan diantara kulitkabel dan water blocking berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan

    melindungi kabel dari pengaruh mekanis.

    d. Flooding gel adalah bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon

    yang mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi

    yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi padat.

    e. PE Sheath adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central

    strength member.

    f. Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengah-

    tengah kabel optik. f Central Strength Member dapat merupakan: pilinankawat baja, atau Solid Steel Core atau Glass Reinforced Plastic.

    Central Strength member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi

    yang diperlukan pada saat instalasi.

    g. Peripheral Strain Elements terbuat dari bahan polyramid yangmerupakan elemen pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah

    kekuatan kabel optik. Polyramid mempunyai kekuatan tarik tinggi.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    48/107

    ISSUED - 4/17/2004 4848

    Fungsi dan bagianFungsi dan bagian--bagian kabel optik jenisbagian kabel optik jenis slot:slot:

    a. Kulit kabel, terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsisebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis

    saat instalasi.

    b. Aluran (slot) terbuat dari bahan polyethylene berfungsi untuk

    menempatkan sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot dengankapasitas 1000 serat, diperlukan 13 aluran (slot) dan 1slot berisi 10 fiber

    ribbons. 1 fiber ribon berisi 8 serat.

    c. Central strength member adalah bagianpenguat yang terletak ditengah-

    tengah kabel optik. Central strength member terbuat dari pilinan kawat

    baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukanpada saat instalasi.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    49/107

    ISSUED - 4/17/2004 4949

    Karakteristik Mekanis :

    SPESIFIKASI KABEL OPTIKSPESIFIKASI KABEL OPTIK

    1. Fibre Bending (tekukan Serat)Tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkanbertambahnya optical loss.

    2. Cable Bending (tekukan Kabel)Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena halini dapat memerusak serat sehingga menambah optical loss.

    3. Tensile StrengthTensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat.

    4. CrushCrush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah,sehingga dapat menaikkan optical loss

    5. ImpactImpact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabeloptik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah,sehingga dapat menaikkan optical loss.

    6. Cable TorsionTorsi yang diberian kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    50/107

    ISSUED - 4/17/2004 5050

    Spesifikasi kabel optik.

    Jumlah Jumlah serat Diameter luar/dalam Diameter luar Jumlah seratloose tube per loose tube Loose tube kabel (mm)

    (mm)

    6 2 2.2 x 1.4 13 4-12

    6 4 2.2 x 1.4 13 4-24

    6 6 2.5 x 1.5 13.5 6-36

    6 12 3.5 x 2.5 16 12-72

    8 4 2.2 x 1.4 15 24

    8 6 2.5 x 1.5 16 24-48

    8 12 3.5 x 2.5 17.5 24-96

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    51/107

    ISSUED - 4/17/2004 5151

    Loose tubes Number

    1 2 3 4 5 6

    Fiber count (Biru) (Oranye ) (Hijau) (Coklat) (Abu-abu) (Putih)

    4 2 Filler Quad/Filler 2 Filler Quad/Filler

    4 4 Filler Filler Filler Filler Quad/Filler

    6 2 2 Quad/Filler 2 Filler Quad/Filler

    6 6 Filler Quad/Filler Filler Filler Quad/Filler

    8 2 2 Quad/Filler 2 2 Quad/Filler

    8 4 Filler Quad/Filler 4 Filler Quad/Filler

    10 2 2 2 2 2 Quad/Filler

    12 2 2 2 2 2 2

    12 4 4 Quad/Filler Filler 4 Quad/Filler12 6 Filler Quad/Filler 6 Filler Quad/Filler

    16 4 4 Quad/Filler 4 4 Quad/Filler

    18 6 6 Quad/Filler Filler 6 Quad/Filler

    24 4 4 4 4 4 4

    24 6 6 Quad/Filler 6 6 Quad/Filler

    24 12 Filler Quad/Filler 12 Filler Quad/Filler

    36 6 6 6 6 6 6

    36 12 12 Quad/Filler Filler 12 Quad/Filler

    48 12 12 Quad/Filler 12 12 Quad/Filler

    60 12 12 12 12 12 Quad/Filler

    72 12 12 12 12 12 12

    Jumlah fiber pada 6 Loose tube

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    52/107

    ISSUED - 4/17/2004 5252

    Loose tubes Number

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Fiber Count (Biru) (Oranye) (Hijau) (Coklat) (Abu-abu) (Putih) (Merah) (Hitam)

    24 4 4 4 Quad/Filler 4 4 4 Quad/Filler

    24 6 Filler 6 Quad/Filler 6 Filler 6 Quad/Filler

    24 12 Filler Filler Quad/Filler 12 Filler Filler Quad/Filler

    36 6 6 6 Quad/Filler 6 6 6 Quad/Filler

    36 12 12 Filler Quad/Filler 12 Filler 12 Quad/Filler

    48 6 6 6 6 6 6 6 6

    48 12 Filler 12 Quad/Filler 12 Filler 12 Quad/Filler60 12 12 Filler Quad/Filler 12 12 12 Quad/Filler

    72 12 12 12 Quad/Filler 12 12 12 Quad/Filler

    84 12 12 12 12 12 12 12 Quad/Filler

    96 12 12 12 12 12 12 12 12

    Jumlah fiber pada 8 loose tube

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    53/107

    ISSUED - 4/17/2004 5353

    Six loose tubes design Position

    One quad 6

    Two quad 3 and 6

    Eight loose tubes design Position

    One quad 8

    Two quad 4 and 8

    Placement of copper quads

    Copper Conductor

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    54/107

    ISSUED - 4/17/2004 5454

    Kode warna serat

    1 2 3 4 5 6

    Biru Oranye Hijau Coklat Abu-abu Putih

    7 8 9 10 11 12

    Merah Hitam Kuning Ungu Pink Turquoise

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    55/107

    ISSUED - 4/17/2004 5555

    No. Tabung Warna

    1 Biru

    2 Oranye

    3 Hijau

    4 Coklat

    5 Abu-abu

    6 Putih

    7 Merah

    8 Hitam

    Kode warna tabung

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    56/107

    ISSUED - 4/17/2004 5656

    Diketahui Kabel Optik mempunyai 8 tabung, tiap-tiap tabung berisi12 serat. Tentukan

    warna tabung dan serat untuk serat nomor : 12, 21, 32, 43, 54, 65, 76, 80

    No. Serat Warna tabung Warna serat

    12

    21

    3243

    54

    65

    7680

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    57/107

    ISSUED - 4/17/2004 5757

    Tanda Pengenal Kabel Optik

    Kabel Optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang

    tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel.

    Adapun tanda pengenal tersebut meliputi:

    - Nama pabrik pembuat

    - Tahun pembuatan

    * Tipe serat optik :- SM = Single Mode

    - GI = Graded Indeks

    - SI = Step Index

    * Pemakaian kabel optik :

    - D = Duct

    - A = Aerial

    - B = Buried

    - S = Submarine

    - I = Indoor

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    58/107

    ISSUED - 4/17/2004 5858

    * Jenis kabel optik :

    - LT = Loose tube

    - SC = Slotted core- TB = Tight Buffered

    * Struktur penguat :

    - SS = Solid Steel Core

    - WS = Standred Wire Steel

    - GRP = Glass Reinforced Plastik

    Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan

    tahun pembuatan adalah satu meter.

    Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q

    Length mark Length mark

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    59/107

    ISSUED - 4/17/2004 5959

    SMD-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct

    dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6

    dengan 3 buah loose tube dan juga mempunyai 2 quad kabel tembaga

    * The fibre strain at the rated tensile strength must not exceed 50% of its proof stress strain

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    60/107

    ISSUED - 4/17/2004 6060

    No. Property Value Unit

    Six loose tubes cable design

    1 Tensile strength* N

    2.2 mm OD min. 2300

    2.5 mm OD min. 2700

    3.5 mm OD min. 2700

    2 Crush resistance 4.5 KN/100 mm

    3 Exitension 0.5 %

    4 Max. weight 420 Kg/km

    Eight loose tubes cable design

    1 Tensile strength* N

    2.2 mm OD min. 2300

    2.5 mm OD min. 2700

    3.5 mm OD min. 2700

    2 Crush resistance 4.5 KN/100 mm

    3 Exitension 0.5 %

    4 Max. weight 480 Kg/km

    Cable Mechanical Characteristics

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    61/107

    ISSUED - 4/17/2004 6161

    No. Property Max.

    Turn Diameter Load Duration Attenuation

    1 Cable Bending 20 20 x OD - 40 seconds 0.1 dB/km

    2 Tensile Strength

    a. Six Loose Tube - 2.2 mm OD 2500 N

    2.5 mm OD 2900 N

    3.5 mm OD 2900 N

    10 Minutes 0.1 dB/km

    b. Eigth Loose Tube - 2.2 mm OD 2900 N

    2.5 mm OD 3100 N3.5 mm OD 3100 N

    3 Torsion 10 - - 10 minutes 0.1 dB/km

    4 Crush - - 4500 N when

    crushed between

    two flat platens of

    100 mm long.

    - 0.1 dB/km at

    1550 nm

    5 Impact - - 3 kg dropped from a

    height of 1 m

    - 0.1 dB/km

    Test parameter

    Typical Mechanical Test Requirement

    Note : The cable shall also be able to withstand a long term residual tension of

    1000 N and the fibre strain shall be close to 0.0%.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    62/107

    ISSUED - 4/17/2004 6262

    Number Characteristic Value

    1 Additional loss < 0.1

    2 Radius 30 mm

    3 Number of turn 100

    Fibre Bending

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    63/107

    ISSUED - 4/17/2004 6363

    Number Characteristic Value

    1 Fibre type Single mode

    2

    Mode Field diameter

    (1310 nm)

    9.3 0.5 m

    3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m4 Cladding diameter 125 2 m

    5 Cladding non circularity < 2%

    KARAKTERISTIK SERAT OPTIK

    a. 1310 nm Optimized Fibre and Cable CharacteristicsRec. ITU-T G.652

    Table I.A

    Typical Fibre Construction

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    64/107

    ISSUED - 4/17/2004 6464

    Number Characteristic Value

    1 Maximum Attenuation at 1310 nm 0.4 dB/Km

    2 Maximum Attenuation at 1550 nm 0.3 dB/Km*

    3 Maximum chromatic dispersion at 1310 nm 3.5 ps/ (nm.km)4 Maximum chromatic dispersion at 1550 nm 20 ps/ (nm.km)

    5 Min. Bending radius at full tensile strength 20 x cable OD

    6 Maximum cut-off wavelength at 1310 nm (cc) 1270 nm

    7 Zero Dispersion Wavelength (0) 1300 - 1324 nm

    8 Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0) 0.093 ps/ (nm km)

    Table II.A

    Typical Optical Fibre Cable Characteristics

    Note (* ): For some appli cations, the maximum attenuation at 1550 nm region could be as

    small as 0.25 dB/km.

    T r a i n i n g Ce n t e r

    b Di i Shift d Fib d C bl Ch t i ti

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    65/107

    ISSUED - 4/17/2004 6565

    Number Characteristic Value1 Fibre type Single mode

    2 Mode Field diameter

    (1550 nm)

    7.0 - 8.3 0.5 m

    3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m

    4 Cladding diameter 125 2 m

    5 Cladding non circularity < 2%

    b. Dispersion Shifted Fibre and Cable Characteristics

    Table I.B

    Typical Fibre Construction

    Number Characteristic Value

    1 Maximum Attenuation at 1310 nm 0.4 dB/Km2 Maximum Attenuation at 1550 nm 0.25 dB/Km*

    3 Maximum chromatic dispersion at 1550 nm 3.5 ps/ (nm.km)

    4 Min. Bending radius at full tensile strength 20 x cable OD

    5 Zero Dispersion Wavelength (0) 1550 15 nm

    6 Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0)

    0.085 ps/ (nm km)

    Table II.B

    Typical Optical Fibre Cable Characteristics

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    66/107

    ISSUED - 4/17/2004 6666

    Number Characteristic Value

    1 Fibre type Single mode

    2

    Mode Field diameter

    (1310 nm)

    9.3 0.5 m

    3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m

    4 Cladding diameter 125 2 m

    5 Cladding non circularity < 2%

    c. 1550 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics

    Table I.C

    Typical Fibre Construction

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    67/107

    ISSUED - 4/17/2004 6767

    Number Characteristic Value

    1 Maximum Attenuation at 1310 nm 0.4 dB/Km

    2 Maximum Attenuation at 1550 nm 0.2 dB/Km*

    3 Maximum chromatic dispersion at 1310 nm 3.5 ps/ (nm.km)

    4 Maximum chromatic dispersion at 1550 nm 20 ps/ (nm.km)

    5 Min. Bending radius at full tensile strength 20 x cable OD6 Maximum cut-off wavelength at 1550 nm

    region (cc)

    1530 nm

    7 Maximum Dispersion-slope at 1550 nm 0.06 ps/(nmkm)

    Table II.C

    Typical Optical Fibre Cable Characteristics

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    68/107

    ISSUED - 4/17/2004 6868

    Karakteristik Kabel Optik Multimode

    No. Karakteristik Nilai

    1 Redaman maksimum pada 850 nm 4 dB/km

    2 Redaman maksimum pada 1310 nm 2 dB/km

    3 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 850 nm > 200 MHz.km4 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 1310 nm > 200 MHz.km

    5 Dispersi chromatic pada 850 nm 120 ps/(nm.km)

    6 Dispersi chromatic pada 1310 nm 6 ps/(nm.km)

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    69/107

    ISSUED - 4/17/2004 6969

    Persyaratan yang dibutuhkan oleh serat optik adalah :

    a. Tidak putus saat gaya rentang (tensile force) bekerja pada serat optik.

    b. Tidak mengalami perubahan kulaitas perambatan cahaya akibat tekanan

    darisamping seperti misalnya microbending.

    c. Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik.

    d. Pada sambungan serat optik harus diberi penguat.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    70/107

    ISSUED - 4/17/2004 7070

    Secara garis besar rugi-rugi yang terjadi diakibatkan oleh :

    > Faktor intrinsik (dari serat itu sendiri).

    > Terjadi karena kabel optik yang diinstalasi.

    RugiRugi--rugirugikarenakarena seratseratoptikoptik::

    >Penghamburan (scaterring loss) Rayleigh scattering

    Microbending

    Core size variation

    Mode coupling

    >Penyerapan (absorption loss)

    RugiRugi--rugi karenarugi karena instalasiinstalasi::Rugi-rugi penyambungan

    Fresnel reflection

    Bengkokan (macro bending )

    RUGI RUGI SERAT OPTIK

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    71/107

    ISSUED - 4/17/2004 7171

    Disebabkan karena adanya facet facet yang

    memantulkan dan membiaskan cahaya.

    Rayleigh scatter ing ter jadi pada seluruh serat

    Penghamburan dapat disebabkan karena :

    'M icro bending

    'Variasi ukuran inti / core

    'Mode coupling effects

    RUGI-RUGI PENGHAMBURANBack Scatter ing L ossBack Scatter ing Loss

    T r a i n i n g Ce n t e r

    R iR i ii P h bP h b

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    72/107

    ISSUED - 4/17/2004 7272

    RugiRugi--rugi karena micro bendingrugi karena micro bending

    Scattering by large obstructionsScattering by large obstructions

    RugiRugi--rugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

    R iR i ii P h bP h b

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    73/107

    ISSUED - 4/17/2004 7373

    Rugi-rugi karena mode coupling

    Terjadi bila sudut sebuah mode yang diref leksikan berubah karena

    perubahan diameter inti , pada kasus ini beberapa mode menyatu(couple)

    Mode coupl ing juga ter jadi pada sambungan serat (connection &

    splices) bila ujung f ibber disatukan

    RugiRugi--rugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

    RugiRugi rugirugi PenghamburanPenghamburan

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    74/107

    ISSUED - 4/17/2004 7474

    RugiRugi--rugi karenarugi karena variasivariasi ukuranukuran intiinti

    RugiRugi--rugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

    RugiRugi rugirugi PenghamburanPenghamburan

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    75/107

    ISSUED - 4/17/2004 7575

    Rugi-rugi penyebaran Rayleigh pada fiber -f iber sili ka.

    RugiRugi--rugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    76/107

    ISSUED - 4/17/2004 7676

    Terutama disebabkan karena adanya molekul-molekul air

    dalam inti gelas.

    OH -

    RUGI-RUGI PENYERAPAN

    AbsorbtionAbsorbtionLossLoss

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    77/107

    ISSUED - 4/17/2004 7777

    Rugi-rugi penyambungan.

    Penyambungan dengan :

    >Busur api>Mekanis

    >Konektor

    RUGI-RUGI KARENA INSTALASI

    T r a i n i n g Ce n t e r

    RugiRugi rugirugi karenakarena i nstalasiinstalasi

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    78/107

    ISSUED - 4/17/2004 7878

    RugiRugi--rugi karena macro bendingrugi karena macro bending

    Rambatan sinar dalam sebuah fiber yang dibengkokkan

    RugiRugi--rugirugikarenakarenainstalasiinstalasi

    T r a i n i n g Ce n t e r

    RugiRugi--rugirugi PenghamburanPenghamburan

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    79/107

    ISSUED - 4/17/2004 7979

    RugiRugi--rugi karenarugi karena variasivariasiukuranukuranintiintidalamdalamseratserat

    Radiation loss caused by diameter changes

    RugiRugi--rugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

    RugiRugi--rugirugi PenghamburanPenghamburan

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    80/107

    ISSUED - 4/17/2004 8080

    RugiRugi--rugi karena micro bendingrugi karena micro bending

    RugiRugirugirugiPenghamburanPenghamburan

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    81/107

    ISSUED - 4/17/2004 8181

    Coupling loss with

    emitting element

    Fresnel reflection

    Absorbtion loss

    Scattering

    due to structure

    disuniformity

    Micro bendingloss

    Radiation loss due to

    bends

    Rayleigh scattering

    Pressure from the side (Lateral

    pressure)

    Splicing loss

    Fresnel

    reflection

    Coupling loss with

    receiving element

    Dayakirim Daya tr

    Rugi-rugi Optik

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    82/107

    ISSUED - 4/17/2004 8282

    & Terjadi bila cahaya melewati antara dua buah material dengan indeks bias yang

    berbeda.

    & Cahaya yang jatuh tegak lurus pada sebuah permukaan tidak dapat seluruhnya,

    melampaui permukaan tersebut, sebagian cahaya akan direfleksikan.

    PANTULAN FRESNEL

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    83/107

    ISSUED - 4/17/2004 8383

    0.1

    0.5

    1

    5

    50

    100

    0.8 1.0 1.2 1.4 1.6

    (0.94 um)

    (1.24 um)

    (1.38 um)

    1977

    1978Absorbtion due to

    OH ion

    19791984 Infrared

    absorption

    Rayleighscatteringloss

    Ultraviolet

    absorptionloss

    1st

    window

    3rd

    window2nd

    window

    Light wavelength (um)

    Opticalloss(dB/Km)

    Karakteristik Redaman Optik Mewakili Serat Optik SilikaKarakteristik Redaman Optik Mewakili Serat Optik Silika

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    84/107

    ISSUED - 4/17/2004 8484

    !Dispersi dapat didefinisikan sebagai lebar pulsa cahaya output yang

    dihasilkan oleh sebuah pulsa input ideal dengan lebar mendekati nol.

    !Dalam praktis: pulsa input = tp1

    pulsa output = tp2

    Dispersi = t, didefinisikan sebagai :

    t = [tp22 - tp1

    2]

    Dispersi diukur dalam waktu :

    B nano detik (10-9

    ), atauB pico detik (10-12)

    DISPERSI

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Dispersi

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    85/107

    ISSUED - 4/17/2004 8585

    Pulsa cahaya yang di l i r im di inginkan diterima

    dalam keadaan utuh.

    Bila loss terlalu besar sehingga A kecil dan tidak dapat dideteksi, perlu

    pengulang (repeater)

    A

    T

    A

    T

    Fiber Optik

    Transmitter Repeater Receiver

    Dispersi

    !Pulsa-pulsa yang melebar dapat menyatu dengan pulsa yang terdahulu dan

    berikutnya.

    !Pulsa-pulsa dapat dipisahkan dengan menjauhkan satu dari yang lain pada

    pemancar, mengurangi laju bit maksimum

    !Pada laju bit yang tinggi, panjang maksimum yang semula dibatasi oleh

    pengaruh dispersi .

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Di i

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    86/107

    ISSUED - 4/17/2004 8686

    Pulsa cahaya yang di l i r im ke dalam serat optik akan mengalami pelebaran.

    Dispersi

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Dispersi

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    87/107

    ISSUED - 4/17/2004 8787

    !Terj adi karena

    banyaknya mode dalam

    sebuah serat

    !Waktu tempuh masing-

    masing mode berbeda

    !Pulsa yang diterima

    adalah penjumlahandari pulsa-pulsa mode,

    dimana masing-masing

    diper lambat dengan

    waktu yang berbeda.

    !Keter lambatan total

    yang terpendek adalahyang merambat lurus.

    !Dispersi ini sangat

    berpengaruh pada serat

    mul ti mode.

    DISPERSI ANTAR MODE(I ntermodel Dispersion)Dispersi

    T r a i n i n g Ce n t e r

    Dispersi

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    88/107

    ISSUED - 4/17/2004 8888

    Disebabkan karena cahaya yang masuk kedalam serat terdi r i dari beberapa

    panjang gelombang.

    Dispersi ini berhubungan lebar spektrum panjang gelombang

    Dispersi ini umumnya diber ikan dalam bentuk : ps/km.nm

    Pada serat opti k single mode, dispersi ini yang berpengaruh.

    DispersiDISPERSI BAHAN(chromatic Di spersion)

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    89/107

    ISSUED - 4/17/2004 8989

    FUNGSI ELEMENFUNGSI ELEMEN

    SISTEM KOMUNIKASI SERATSISTEM KOMUNIKASI SERAT

    OPTIKOPTIK

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    90/107

    ISSUED - 4/17/2004 9090

    Pada komunikasi serat optik sinyal yang digunakan

    dalam bentuk sinyal digital, sedangkan penyaluran

    sinyal melalui serat optik dalam bentuk pulsa cahaya.

    Pulsa cahaya didapat dari memodulasi sinyal informasi

    dalam bentuk digital dalam suatu komponen SumberOptik, proses ini terjadi pada arah kirim. Sedangkan

    pada arah terima melalui Detektor Optik, pulsa cahaya

    diubah kembali dalam bentuk sinyal digital.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    91/107

    ISSUED - 4/17/2004 9191

    Transmisi

    Fungsinya untuk menyalurkan informasi (suara, gambar, data) antar titik yang terdapat pada

    jaringan telekomunikasi.

    Terminal Terminal

    Sentral Sentral

    Transmisi Transmisi

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    92/107

    ISSUED - 4/17/2004 9292

    Sistem Transmisi

    Menurut jenisnya :

    Fisik (kabel, optik)

    Non Fisik

    Menurut aplikasinya :

    Jaringan akses

    Junction (MEA)

    Trunk

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    93/107

    ISSUED - 4/17/2004 9393

    Konversi sinyalelectric optic

    Type : L E DLASER

    Media transmisisinyal optik

    Type : MultimodeSinglemode

    Konversi sinyaloptic electric

    Type : P I NA P D

    KOMPOSISI DASAR SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIKKOMPOSISI DASAR SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

    LED : Light Emitting Diode

    LASER : Light Amplification by Stimulation Emission of Radiation

    PIN : Positive Intrinsic Negative

    APD : Avalanche Photo Diode

    Konversi sinyaloptic elec optic

    Media transmisisinyal optik

    Type : MultimodeSinglemode

    E/O

    optical fiber optical fiber

    repeaterlight source detector

    o/e e/oO/E

    (.

    :.

    TV

    (.

    :.

    TV

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    94/107

    ISSUED - 4/17/2004 9494

    SUMBER OPTIK

    * Sumber optik pada sistim transmisi serat optik berfungsi sebagai

    pengubah besaran sinyal listrik / elektris menjadi sinyal cahaya (E/O

    converter).

    * Tedapat dua jenis sumber optik yaitu LED dan diode laser.

    Pemilihan dari sumber cahaya yang akan digunakan bergantung pada bit

    rate data yang akan ditransmisikan dan pertimbangan ekonomi (harga dari

    sumber optik).

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    95/107

    ISSUED - 4/17/2004 9595

    LED (Light Emitting Diode)

    * LED merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya karena

    mekanisme emisi spontan.

    * Terdapat dua jenis LED yaitu Surface Emitting LED dan Edge Emitting LED,

    edge emitting led memiliki efisiensi coupling ke serat yang lebih tinggi.

    * LED mengubah besaran arus menjadi besaran intensitas cahaya dan

    karakteristik arus/daya pancar optik memiliki fungsi yang linear.

    * Cahaya yang dipancarkan LED bersifat tidak koheren yang akan

    menyebabkan dispersi chromatic sehingga LED hanya cocok untuk transmisi

    data dengan bit rate rendah sampai sedang.

    * Daya keluaran optik LED adalah -33 dBm s/d -10 dBm.

    * LED memiliki lebar spektral (spectral width) 30-50 nm pada panjang

    gelombang 850 nm dan 50-150 nm pada panjang gelombang 1300 nm.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    96/107

    ISSUED - 4/17/2004 9696

    Pola Pancaran Daya LED

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    97/107

    ISSUED - 4/17/2004 9797

    Proses Modulasi pada LED

    * Modulasi yang diterapkan pada LED

    adalah modulasi intensitas.

    * Pulsa-pulsa listrik (diwakili dengan kondisi

    ada arus/tidak ada arus) secara langsung diubah

    menjadi pulsa-pulsa optik/ cahaya (diwakili

    dengan ada/ tidaknya pancaran cahaya).

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    98/107

    ISSUED - 4/17/2004 9898

    Diode LASER (Light Amplif ication by StimulatedEmmission of Radiation)

    * Diode laser merupakan diode semikonduktor yang memancarkan

    cahaya karena mekanisme pancaran/ emisi terstimulasi (stimulated

    emmision).

    * Cahaya yang dipancarkan oleh diode laser bersifat koheren.

    * Diode laser memiliki lebar spektral yang lebih sempit (s/d 1 nm) jika

    dibandingkan dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan.* Diode laser diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.

    * Daya keluaran optik dari diode laser adalah -12 s/d + 3 dBm.

    * Karakteristik arus kemudi daya optik diode laser tidak linear.

    * Kinerja (keluaran daya optik, panjang gelombang, umur) dari diode

    laser sangat dipengaruhi oleh temperatur operasi.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    99/107

    ISSUED - 4/17/2004 9999

    Karakteristik I/P0 dan Spektral LED

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    100/107

    ISSUED - 4/17/2004 100100

    Karakteristik Diode Laser

    Karakteristik I/Po Karakteristik Spektral

    = 0,25 nm

    = 4 nm

    Narrow band laser

    Narrow laser

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    101/107

    ISSUED - 4/17/2004 101101

    Pola Pancaran Daya Diode Laser

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    102/107

    ISSUED - 4/17/2004 102102

    Proses Modulasi Diode Laser

    * Pada umumnya modulasiyang diterapkan diode laser

    adalah modulasi intensitas.

    * Karena diode laser memiliki karakteristik I-Po yang

    tidak linear maka perlu ditambahkan arus pra-tegangansearah (DC) agar diode bekerja pada daerah linear

    (daerah operasi laser).

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    103/107

    ISSUED - 4/17/2004 103103

    Detektor Optik / Photodetector

    * Photodetector berfungsi mengubah variasi intensitas optik/ cahaya menjadi variasi

    arus listrik.

    * Karena perangkat ini berada di ujung depan dari penerima optik maka photodetector

    harus memiliki kinerja yang tinggi.

    * Persyaratan kinerja yang harus dipenuhi oleh photo diode meliputi :

    - Memiliki sensitivitas tinggi,- Memiliki lebar-bidang atau kecepatan response/ tanggapan yang cukup untuk

    mengakomodasi bit rate data yang diterima,

    - Hanya memberikan noise tambahan minimum

    - Tidak peka terhadap perubahan suhu.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    104/107

    ISSUED - 4/17/2004 104104

    * Pada sistim transmisi serat optik digunakan dua jenis photodetector yaitu :

    - Diode PIN/ FET (Positive Intrinsic Negative/ Field Effect Transistor)

    - APD (Avalanche Photo-Diode).

    * Photodiode dioperasikan pada prategangan balik.

    * Cahaya yang diterima akan diubah menjadi arus listrik, pada tahanan RL arus tersebut

    diubah menjadi besaran tegangan.

    * Perbandingan arus yang dihasilkan photodetector terhadap daya optical yang diterima

    disebut Sensitivitas optik dan dinyatakan dalam satuan A/W.

    * Sensitivitas suatu photodetector sangat bergantung pada panjang gelombang operasi

    dan bahan photodetector.

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    105/107

    ISSUED - 4/17/2004 105105

    Rangkaian Photo Dioda

    T r a i n i n g Ce n t e r

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    106/107

    ISSUED - 4/17/2004 106106

    Karakteristik Spektral Photodetector Panjang gelombang cut off Bahan Photodetector

    T r a i n i n g Ce n t e r

    SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIKTraining Center

  • 5/24/2018 Prinsip Cahaya Dan Kabel Optik

    107/107

    Karakteristik Photo Dioda